logbook ortho

25
Klasifikasi Gigi Tiruan Jembatan Gigi tiruan jembatan terdiri dari tiga macam, yaitu: 1 Tr ad itio na l F ix ed Br id ge Jenis ini adalah jenis yang paling sering digunakan dan terdiri dari pontik yang dihubungkan dengan mahkota porselen pada gigi- gigi tetangga atau implant gigi. Pontic biasanya terbuat dari porselen-metal atau keramik. Pontic bersifat  permanen dan ti dak bisa dipindahka n. 2 Gig i Tiruan Je mba tan Resi n At au Mar ryl and Bri dges Gigi tiruan ini digunakan untuk menggantikan gigi hilang dimana gigi tersebut ter dapat pada ba gia n depan dan pada gig i tet angga ma sih sehat ata u tidak terdapat tambalan yang besar. Gigi yang akan diganti terbuat dari porselen dan terdapat sayap metal yang dapat direkatkan pada bagian belakang gigi agar tidak kelihatan dari depan. Gambar 21. Conventiona l Marryland-upp er arch. 1  3 Gi gi Tiru an Jem ba ta n Cantilever erupakan suatu prosthesis dimana gigi tiruan hanya didukung pada satu sisi saja oleh satu atau lebih gigi abutment !penyangga". #

Upload: vitafitriyanisibuea

Post on 19-Feb-2018

263 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

7/23/2019 logbook ortho

http://slidepdf.com/reader/full/logbook-ortho 1/25

Klasifikasi Gigi Tiruan Jembatan

Gigi tiruan jembatan terdiri dari tiga macam, yaitu:

1 Traditional Fixed Bridge

Jenis ini adalah jenis yang paling sering digunakan dan terdiri dari pontik yang

dihubungkan dengan mahkota porselen pada gigi- gigi tetangga atau implant

gigi. Pontic biasanya terbuat dari porselen-metal atau keramik. Pontic bersifat

 permanen dan tidak bisa dipindahkan.

2 Gigi Tiruan Jembatan Resin Atau Marryland Bridges

Gigi tiruan ini digunakan untuk menggantikan gigi hilang dimana gigi tersebut

terdapat pada bagian depan dan pada gigi tetangga masih sehat atau tidak 

terdapat tambalan yang besar. Gigi yang akan diganti terbuat dari porselen dan

terdapat sayap metal yang dapat direkatkan pada bagian belakang gigi agar tidak 

kelihatan dari depan.

Gambar 21. Conventional Marryland-upper arch.1 

3 Gigi Tiruan Jembatan Cantilever 

erupakan suatu prosthesis dimana gigi tiruan hanya didukung pada satu sisi

saja oleh satu atau lebih gigi abutment !penyangga".#

7/23/2019 logbook ortho

http://slidepdf.com/reader/full/logbook-ortho 2/25

Gambar 22. Anterior Cantilever Bridge.1

Gambar 23. Posterior Cantilever Bridge.1

Gambar 2. Cantilever Bridge! Pandangan "#lusal.1

$umber : %arclay, &.'( 'almsley, ).*. #++.  Fixed and Removable

 Prosthodontis!%irmingham: &hurcill iingstone.

/omponen Gigi Tiruan Jembatan

7/23/2019 logbook ortho

http://slidepdf.com/reader/full/logbook-ortho 3/25

Gigi tiruan jembatan terdiri dari dari beberapa komponen, yakni sebagai berikut.

Gambar 1. $omponen-#omponen Gigi %iruan.

1 Retainer

erupakan bagian dari gigi tiruan jembatan yg menghubungkan gigi tiruan tersebut

dengan gigi penyangga. 0ungsinya:

a emegang1menahan "to retain# supaya gigi tiruan tetap stabil di tempatnya.

 b enyalurkan beban kunyah !dari gigi yang diganti" ke gigi penyangga.

acam-macam retainer:

a 2tra &oronal 4etainer 

5aitu retainer yang meliputi bagian luar mahkota gigi, dapat berupa:

1 Full $eneer Cro%n Retainer 

6ndikasi:

• Tekanan kunyah normal1besar

Gigi-gigi penyangga yang pendek•  &ntermediate abutment  pasca pera7atan periodontal

• 8ntuk gigi tiruan jembatan yang pendek maupun panjang

/euntungan

• 6ndikasi luas

• emberikan retensi dan resistensi yg terbaik

• emberikan efek splinting yg terbaik

/erugian:

7/23/2019 logbook ortho

http://slidepdf.com/reader/full/logbook-ortho 4/25

Jaringan gigi yg diasah lebih banyak

2stetis kurang optimal !terutama bila terbuat dari all metal"

Gambar 3. &'tra Coronal (etainer 

2 Partial $eneer Cro%n Retainer 

6ndikasi :

• Gigi tiruan jembatan yang pendek

• Tekanan kunyah ringan1normal

• %entuk dan besar gigi penyangga harus normal

• $alah satu gigi penyangga miring

Gambar . Partial )eneer Cro*n (etainer 

/euntungan

• Pengambilan jaringan gigi lebih sedikit

• 2stetis lebih baik daripada 09& retainer 

7/23/2019 logbook ortho

http://slidepdf.com/reader/full/logbook-ortho 5/25

/erugian:

• 6ndikasi terbatas

• /esejajaran preparasi antar gigi penyangga sulit

• /emampuan dalam hal retensi dan resistensi kurang

• Pembuatannya sulit !dlm hal ketepatan".

 b 6ntra &oronal 4etainer 

5aitu retainer yang meliputi bagian dalam mahkota gigi penyangga.

%entuk:

• nlay

• 6nlay 1*1*

6ndikasi:

• Gigi tiruan jembatan yang pendek

• Tekanan kunyah ringan atau normal

• Gigi penyangga dengan karies kelas 66 yang besar

• Gigi penyangga mempunyai bentuk1besar yang normal

/euntungan:

• Jaringan gigi yang diasah sedikit

• Preparasi lebih mudah

• 2stetis cukup baik

/erugian:

• 6ndikasi terbatas

• /emampuan dlm hal retensi resistensi kurang

• udah lepas1patah

7/23/2019 logbook ortho

http://slidepdf.com/reader/full/logbook-ortho 6/25

Gambar +. ,ntra Coronal (etainer Bentu# "nlay.

c *o7el retainer 

)dalah retainer yang meliputi saluran akar gigi, dengan sedikit atau tanpa jaringan

mahkota gigi dengan syarat tidak sebagai retainer yang berdiri sendiri.

6ndikasi:

a Gigi penyangga yang telah mengalami pera7atan syaraf

 b Gigi tiruan pendek

c Tekanan kunyah ringan

d Gigi penyangga perlu perbaikan posisi1inklinasi

/euntungan:

• 2stetis baik

• Posisi dapat disesuaikan

/erugian:

$ering terjadi fraktur akar

7/23/2019 logbook ortho

http://slidepdf.com/reader/full/logbook-ortho 7/25

Gambar . o*el (etainer .

2 Pontik

erupakan bagian dari gigi tiruan jembatan yang menggantikan gigi asli yang hilang

dan berfungsi untuk mengembalikan:

0ungsi kunyah dan bicara

2stetis

&omfort !rasa nyaman"

empertahankan hubungan antar gigi tetangga  mencegah migrasi 1 hubungan

dengan gigi la7an ektrusi

%erikut adalah klasifikasi pontik, antara lain:

a %erdasarkan bahan

%erdasarkan bahan pembuatan pontik dapat diklasifikasikan atas:3

# Pontik logam

ogam yang digunakan untuk membuat pontik pada umumnya terdiri dari alloy,

yang setara dengan alloy emas tipe 666.  Alloy  ini memiliki kekuatan dankelenturan yang cukup sehingga tidak mudah menjadi patah atau berubah

 bentuk !deformasi" akibat tekanan pengunyahan. Pontik logam biasanya dibuat

untuk daerah-daerah yang kurang mementingkan faktor estetis, namun lebih

mementingkan faktor fungsi dan kekuatan seperti pada jembatan posterior.

; Pontik porselen

Pontik jenis ini merupakan pontik dengan kerangka dari logam sedangkan

seluruh permukaannya dilapisi dengan porselen. Pontik ini biasanya

diindikasikan untuk jembatan anterior dimana faktor estetis menjadi hal yang

7/23/2019 logbook ortho

http://slidepdf.com/reader/full/logbook-ortho 8/25

utama. Pontik porselen mudah beradaptasi dengan gingial dan memberikan

nilai estetik yang baik untuk jangka 7aktu yang lama.

3 Pontik akrilik 

Pontik akrilik adalah pontik yang dibuat dengan memakai bahan resin akrilik.

*ibandingkan dengan pontik lainnya, pontik akrilik lebih lunak dan tidak kaku

sehingga membutuhkan bahan logam untuk kerangkanya agar mampu menahan

daya kunyah 1 gigit. Pontik ini biasanya diindikasikan untuk jembatan anterior 

dan berfungsi hanya sebagai bahan pelapis estetis saja.

< /ombinasi ogam dan Porselen

Pontik ini merupakan kombinasi logam dan porselen dimana logam akan

memberikan kekuatan sedangkan porselen pada jenis pontik ini memberikan

estetis. Porselen pada bagian labial1bukal dapat dikombinasikan dengan logam

yang bertitik lebur tinggi !lebih tinggi dari temperature porselen". Tidak berubah

7arna jika dikombinasikan dengan logam, sangat keras, kuat dan kaku dan

mempunyai pemuaian yang sama dengan porselen. Porselen ditempatkan pada

 bagian labial1bukal dan daerah yang menghadap linggir, sedangkan logam

ditempatkan pada oklusal dan lingual. Pontik ini dapat digunakan pada jembatananterior maupun posterior.

= /ombinasi ogam dan )krilik 

Pada kombinasi logam dan akrilik ini, akrilik hanya berfungsi sebagai bahan

estetika sedangkan logam yang memberi kekuatan dan dianggap lebih dapat

diterima oleh gingial sehingga permukaan lingual1palatal dan daerah yang

menghadap gusi dibuat dari logam sedangkan daerah labial1bukal dilapisi dengan

akrilik.

 b %erdasarkan hubungan dengan Jaringan unak 

# Pontik 'anitary

Pada pontik ini, dasar pontik tidak berkontak sama sekali dengan linggir aleolus

sehingga terdapat ruangan1jarak antara dasar pontik dengan linggir aleolus !#-3

mm", dan permukaan dasar pontik cembung dalam segala aspek. Tujuan

 pembuatan dasar pontik ini adalah agar sisa-sisa makanan dapat dengan mudah

dibersihkan. )danya bentuk pontik yang demikian mengakibatkan kekurangan

7/23/2019 logbook ortho

http://slidepdf.com/reader/full/logbook-ortho 9/25

dalam hal estetis sehingga hanya diindikasikan untuk pontik posterior rahang

 ba7ah.<

Gambar /. Ponti# 0anitary

; Pontik Ridge (a)

%agian labial1bukal dari dasar pontik berkontak dengan linggir aleolus

sedangkan bagian palatal menjauhi linggir ataupun sedikit menyentuh mukosa

dari linggir. >al ini mengakibatkan estetis pada bagian labial1bukal lebih baik,

dan mudah dibersihkan pada bagian palatal. 'alaupun demikian menurut

 beberapa hasil penelitian, sisa makanan masih mudah masuk ke ba7ah dasar 

 pontik dan sulit untuk dibersihkan. Pontik jenis ini biasanya diindikasikan untuk 

 jembatan anterior dan posterior.<

Gambar . Ponti# (idge ap

3 Pontik Conial Root 

Pontik onial root  biasanya diindikasikan untuk jembatan imediat yang

dibuatkan atas permintaan pasien yang sangat mengutamakan estetis dalam

kegiatan sehari-hari. Pontik ini dibuat dengan cara bagian dasar pontik masuk ke

dalam soket gigi yang baru dicabut kira-kira ; mm. pontik ini dipasang segera

setelah dilakukannya pencabutan dan pada pembuatan ini tidak menggunakan

restorasi proisional.<

7/23/2019 logbook ortho

http://slidepdf.com/reader/full/logbook-ortho 10/25

Gambar . Ponti# Conical (oot.

3 Konektor (Connector )

erupakan bagian dari gigi tiruan jembatan yang menghubungkan pontik dengan

retainer, pontik dengan pontik atau retainer dengan retainer sehingga menyatukan bagian-

 bagian tersebut untuk dapat berfungsi sebagai splinting dan penyalur beban kunyah.

Terdapat ; macam konektor, yakni:

#. Rigid onnetor 

;. *on Rigid Connnetor

4 Penyangga ( Abutment )

$esuai dgn jumlah, letak dan fungsinya dikenal istilah:

# 'ingle abutment  hanya mempergunakan satu gigi penyangga

;  +ouble abutment bila memakai dua gigi penyangga

3  Multi)le abutment  bila memakai lebih dari dua gigi penyangga

, Terminal abutment 

- &ntermediate.)ier abutment 

/ ')linted abutment 

0 +ouble s)linted 

7/23/2019 logbook ortho

http://slidepdf.com/reader/full/logbook-ortho 11/25

Gambar 14. Contoh Gambar ouble Abutment dan %erminal Abutment.

Gambar 11. Contoh Gambar ,ntermediet5 Pier Abutment 

$umber :

Tylman $*. Constrution o Pontis For Fixed Partial +entures &ndiations3 Ty)es3

and Materials! &n Theory and Pratie o Cro%n and Fixed Partial Prosthodontis!

/ th ed! $aint ouis: &9 osby #+?@: ;A, #A=, A=@-#.

Syarat Gigi Penyangga

7/23/2019 logbook ortho

http://slidepdf.com/reader/full/logbook-ortho 12/25

# >arus merupakan gigi yang ital

; )pabila telah dira7at endodontik dan tidak ada gejala yang dibuktikan secara radiografi

 bah7a obturasi saluran akar hermetis maka dapat dijadikan sebagai gigi penyangga.

3 >arus memiliki struktur mahkota gigi< )pabila tidak ada lagi mahkota, struktur dapat dibantu dengan do7el core atau pin

retainer amalgam atau pasak resin komposit.

= Gigi yang sudah dira7at dengan pulp capping, sebaiknya di P$) saja baru dibuat jadi

gigi penyangga

A Jaringan pendukung gigi haru seht dan bebas dari inflamasiB

? Gigi penyangga tidak mengalami mobiliti

)kar gigi harus memiliki syarat sebagai berikut :

a. &ro7n root ratio

;:3 atau minimal #:#

 b. /onfigurasi akar

• ebar labiolingualCmesiodistal !lonjong" lebih baik 

• )kar konergen, berfungsi dan berberntuk konus tidak baik 

c. )rea ligamen periodontal

Permukaan gigi luas lebih baik perlekatannya dengan ligamen periodontal

$umber: $hilinburg, >TJ( >obo, $( 'hitsett( Jacobi 4( %rackett $2. 0undamental of 0ied

Prosthodontics 3

rd

 2d. &hicago:Duintessence. ;@@3.p.+-+;.

Prinsi Prearasi Gigi Penyangga

8ntuk memperoleh suatu desain preparasi yang baik, preparasi harus mengikuti =

 prinsip dasar yang saling berkaitan oleh karena kelimanya memiliki kepentingan utama

yang sama. Prinsip dasar tersebut adalah:

# Pemeliharaan struktur gigi

; %entuk retensi dan resistensi

3 *aya tahan dari restorasi

< 6ntegritas tepi restorasi

= Pemeliharaan jaringan periodonsium

7/23/2019 logbook ortho

http://slidepdf.com/reader/full/logbook-ortho 13/25

Pengambilan jaringan gigi yang terlalu banyak pada saat preparasi akan

menghasilkan bentuk yang terlalu runcing atau terlalu pendek sehingga memberi akibat

yang kurang baik terhadap retensi maupun resistensi dari restorasi, dan mencederai pulpa.

8ntuk maksud tersebut maka perlu penguasaan aspek anatomi gigi dalam preparasi gigi.

/ekuatan dasar dari retensi adalah terletak pada dua permukaan aksial yang

 berla7anan, yang berimplikasi pada kelancipan atau ta)er -nya hasil preparasi. )da < faktor 

yang harus diperhatikan pada 7aktu melakukan preparasi gigi yang mempengaruhi retensi,

yaitu derajat kemiringan, luasnya daerah permukaan lapisan semen, daerah yang mengalami

gesekan, dan kekasaran permukaan preparasi.

Permukaan preparasi hendaknya jangan terlalu halus dipoles karena daya adesi dari semen

gigi tergantung terutama pada kekasaran permukaan yang akan bersatu dengannya. akin

kasar permukaan, daya adesi semen gigi dapat berfungsi makin baik.

 

Ta!a"ta!a rearasi gigi enyangga

# Pembuatan galur  

8ntuk gigi anterior, galur proksimal dapat dibuat dengan baik bila gigi

 bagian labiopalatal cukup tebal. Galur berguna untuk mencegah pergeseran ke

lingual atau labial dan berguna untuk mendapatkan ketebalan preparasi di daerah

tersebut. Galur pada gigi anterior dapat dibuat dengan bur intan berbentuk 

silinder.

; Preparasi bagian proksimal

Tujuannya untuk membuat bidang mesial dan distal preparasi sesuai dengan

arah pasang jembatannya. $elain itu untuk mengurangi kecembungan permukaan

 proksimal yang menghalangi pemasangan jembatan. Preparasi bagian proksimal

dilakukan dengan menggunakan bur intan berbentuk kerucut. Pengurangan bagian

 proksimal membentuk konus dengan kemiringan =-#@@.

3 Preparasi permukaan insisal atau oklusal

Pengurangan permukaan oklusal harus disesuaikan dengan bentuk tonjolnya.

Preparasi permukaan oklusal unruk memberi tempat logam bagian oklusal

7/23/2019 logbook ortho

http://slidepdf.com/reader/full/logbook-ortho 14/25

 pemautnya, yang menyatu dengan bagian oklusal pemaut. *engan demikian, gigi

terlindungi dari karies, iritasi, serta fraktur.

< Preparasi permukaan bukal atau labial dan lingual

Pengurangan permukaan bukal menggunakan bur intan berbentuk silinder.

Preparasi permukaan bukal bertujuan untuk memperoleh ruangan yang cukup untuk 

logam pemaut yang memberi kekuatan pada pemaut dan supaya beban kunyah dapat

disamaratakan.

= Pembulatan sudut preparasi bidang aksial

A Pembentukan tepi serikal.

%atas serikal harus rapi dan jelas batasnya untuk memudahkan pembuatan

 pola malamnya nanti. )da beberapa bentuk serikal:

a Tepi demarkasi ! eater edge"

 b Tepi pisau !4nie edge"

c Tepi lereng !beel"

d Tepi bahu liku !hamer "

e Tepi bahu ! shoulder "

Kelebi!an #an Kekurangan Penggunaan GTJ/euntungan dari pemakaian gigi tiruan jembatan adalah sebagai berikut.

# /arena dilekatkan pada gigi asli maka tidak mudah terlepas atau tertelan.

; *irasakan sebagai gigi sendiri oleh pasien.

3 Tidak mempunyai klamer yang dapat menyebabkan keausan pada permukaan email

gigi, karena tiap kali dilepas dan dipasang kembali di dalam mulut.

< *apat mempunyai efek splint yang melindungi gigi terhadap stress.

= enyebarkan tekanan fungsi ke seluruh gigi sehingga menguntungkan jaringan

 pendukungnya.

 Eamun, gigi tiruan juga memiliki beberapa kerugian dalam pemakaiannya, yakni:

a /erusakan gigi dan pulpa

*alam preparasi gigi penyangga untuk gigi tiruan sebagian yang tepat

mungkin diperlukan pengambilan jaringan gigi yang sehat. /erusakan ini meskipun

diindikasikan namun sebaiknya tidak diabaikan. asalahnya tidak terlalu serius jika

gigi yang digunakan untuk mendukung jembatan yang telah direstorasi atau

dimahkotai.

7/23/2019 logbook ortho

http://slidepdf.com/reader/full/logbook-ortho 15/25

Jika sebuah gigi dipreparasi, dapat berbahaya terhadap pulpa meskipun

 pendinginan bur telah dilakukan.; )da beberapa perlakuan tambahan terhadap pulpa

saat gigi dipreparasi untuk jembatan. %eberapa desain preparasi untuk dua atau lebih

gigi yang dibuat paralel terhadap satu sama lainnya dan jika giginya berbeda tipis

dengan kesejajaran posisi, usaha untuk preparasi paralel bisa melibatkan pengurangan

lebih banyak dalam satu bagian gigi daripada jika preparasi tersebut untuk mahkota

dan sangat membahayakan pulpa.

*engan insiden karies yang terjadi pada banyak negara dan pendekatan yang

konseratif terhadap restorasi kedokteran gigi, situasi meningkat lebih laFim dalam

hal gigi penjangkar untuk jembatan yang tidak direstorasi atau yang hanya sedikit

direstorasi.

 b /aries sekunder 

Gigi tiruan jembatan dapat memba7a resiko kebocoran mikro dan

karies.4esiko ini secara signifikan meningkat pada pasien dengan insidensi karies

yang tinggi.

$umber :$mith,%ernard G E(>o7e, eslie &. ;@@?.  Planning and Ma4ing Cro%n and 

 Bridges3 ,th ed! Ee7 5ork: 6nforma >ealthcare.

7/23/2019 logbook ortho

http://slidepdf.com/reader/full/logbook-ortho 16/25

$n#ikasi #an Kontrain#ikasi GTJ

6ndikasi pembuatan gigi tiruan jembatan adalah sebagai berikut.

# /ehilangan satu atau lebih gigi geligi asli

; Gigitan dalam !dee) bite"

3 Gigi penyangga memerlukan restorasi

< *iastema abnormal, besarnya ruangan protesa kurang dari normal

= Gigi penyangga memerlukan penanggulangan berupa stabilisasi atau splint

A Terdapat diastema pasca pera7atan.

/ontraindikasi untuk embuatan gigi tiruan jembatan adalah:- > yg tdk terpelihara

-  Physial handia)

- 6ndeks karies yg tinggi

- &ross-bite, malposisi, progeni

- igrasi atau ekstrusi yg parah

7/23/2019 logbook ortho

http://slidepdf.com/reader/full/logbook-ortho 17/25

Ta!a Pera%atan GTJ

Ta!a"ta!a Pembuatan

Pembuatan gigi tiruan jembatan ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu sebagai

 berikut.=

1 Prearasi

Preparasi merupakan suatu tindakan pengerindaan atau pengasahan gigi

untuk tujuan menyediakan tempat bagi bahan restorasi mahkota tiruan atau sebagian

 pegangan gigi tiruan jembatan.=

Tujuan preparasi:= 

• enghilangkan daerah gerong

• emberi tempat bagi bahan retainer atau mahkota

• enyesuaikan sumbu mahkota

• emungkinkan pembentukan retainer sesuai bentuk anatomi

• embangun bentuk retensi

• enghilangkan jaringan yang lapuk oleh karies jika ada

a Persyaratan )re)arasi-

# /emiringan dinding-dinding aksial

Preparasi dinding aksial yang saling sejajar terhadap poros gigi sulit untuk 

menentukan arah pemasangan. *isamping itu, semen juga sulit keluar dari tepi

retainer sehingga jembatan tidak bisa duduk sempurna pada tempatnya. 8ntuk 

itu, dibuat kemiringan yang sedikit konus ke arah oklusal. &raige !#+?"

mengatakan bah7a kemiringan dinding aksial optimal berkisar #@-#= derajat.

$ementara menurut artanto !#+#", menyatakan bah7a kemiringan maksimum

dinding aksial preparasi ? derajat. $edangkan Prayitno >4 !#++#" memandang

kemiiringan dinding aksial preparasi =-A derajat sebagai kemiringan yang paling

ideal. /emiringan yang lebih kecil sulit diperoleh karena dapat menyebabkan

daerah gerong yang tidak terlihat dan menyebabkan retainer tidak merapat ke

 permukaan gigi. 4etensi sangat berkurang jika derajat kemiringan dinding aksial

 preparasi meningkat.

7/23/2019 logbook ortho

http://slidepdf.com/reader/full/logbook-ortho 18/25

/egagalan pembuatan jembatan akibat hilangnya retensi sering terjadi bila

kemiringan dinding aksial preparasi melebihi 3@ derajat. Preparasi gigi yang

terlalu konus mengakibatkan terlalu banyak jaringan gigi yang dibuang sehingga

dapat menyebabkan terganggunya italitas pulpa seperti hipersensitifitas,

 pulpitis, dan bahkan nekrose pulpa. /ebanyakan literatur mengatakan

kemiringan dinding aksial preparasi berkisar =-? derajat, namun kenyataaannya

sulit dlicapai karena faktor keterbatasan secara intra oral.

; /etebalan preparasi

Jaringan gigi hendaklah diambil seperlunya karena dalam melakukan

 preparasi kita harus mengambil jaringan gigi seminimal mungkin. /etebalan

 preparasi berbeda sesuai dengan kebutuhan dan bahan yang digunakan sebagai

retainer maka ketebalan pengambilan jaringan gigi berkisar antara #-#,= mm

sedangkan jika menggunakan logam porselen pengambilan jaringan gigi berkisar 

antara #,= ; mm.

Pengambilan jaringan gigi yang terlaluy berlebihan dapat menyebakan

terganggu italitas pulpa seperti hipersensitiitas pulpa, pulpitis, dan nekrosis pulpa. Pengamnbilan jaringan yang terlalu sedikit dapat mengurangin retensi

retainer sehingga menyebabkan perubahan bentuk akibat daya kunyah.

3 /esejajaran preparasi

Preparsi harus membentuk arah pemasangan dan pelepasan yang sama antara

satu gigi penyangga dengan gigi penyangga lainnya. )rah pemasangan harus

dipilih yang paling sedikit mengorbankan jaringan keras gigi, tetapi dapat

menyebabkan jembatan duduk sempurna pada tempatnya.< Preparasi mengikuti anatomi giigi

Preparasi ynag tidak mengikuti anatomi gigi dapat membahayakan italitas

 pulpa juga dapat mengurangi retensi retainer gigi tiruan jembatan tersebut.

Preparasi pada oklusal harus disesuaikan dengan morfologi oklusal. )pabila

 preparsai tidak mengukuti morfologi gigi maka pulpa dapat terkena sehingga

menimbulkan reaksi negatif pada pulpa.

= Pembulatan sudut-sudut preparasi

7/23/2019 logbook ortho

http://slidepdf.com/reader/full/logbook-ortho 19/25

Preparasi yang dilakukan akan menciptakan sudut-sudut yang merupakan

 pertemuan dua bidang preparasi. $udut-sudut ini harus dibulatkan karena sudut

yang tajam dapat menimbulkan tegangan atau stress pada restorasi dan sulit

dalam pemasangan jembatan.

2 Pen&etakan

$ebelum pencetakan dilakukan, keadaan geligi dan jaringan lunak sekitarnya perlu

dicek, apakah semua dalam keadaan sehat dan bebas dari radang. Terdapat berbagai

macam bahan cetakan, seperti: hidrokoloid, rubber base, polysulfide rubber base,

silicon rubber base, dan polyeter rubber base.

Pembuatan #ie'mo#el kera

*ie adalah reproduksi positif dari gigi yang telah dipreparasi dan yang dibuat dari

 bahan stone gips keras atau logam atau plastik. enurut hubungan dengan model kerja

die dibagi menjadi solitair die dan remoable die.= 

4 Pembuatan Pola ilin

5ang diartikan dengan pola lilin atau %ax5)attern ialah: suatu model dari retainer atau

restorasi yang dibuat dari lilin yang kemudian direproduksi menjadi logam atau akrilik.=

- %u6uan pembuatan pola lilin -

endapatkan retainer atau restorasi yang tepat, pas dan mempunyai adaptasi yang

sempurna dengan preparasi.

emperoleh bentuk anatomi.

enghasilkan suatu coran !asting " yang merupakan reproduksi yang tepat !bentuk 

dan ukuran" dari pola lilin itu.

encapai hubungan yang tepat dengan gigi sebelahnya dan gigi la7an.

-  Membuat pola lilin dapat dengan cara !+

7/23/2019 logbook ortho

http://slidepdf.com/reader/full/logbook-ortho 20/25

angsung !direct".

Tidak langsung !indirect".

angsung - tidak langsung !direct indirect".

-  ilin pola

ilin pola sebagai model di kedokteran gigi mempunyai sifat sanggup dibentuk 

dalam seadaan plastis pada suhu antara cair dan kaku.=

)da ; macam tipe lilin pola yang biasa dipakai :=

- 8ntuk cara langsung dipilih type # yang mempunyai sifat menjadi sangat plastis

 pada suhu sedikit lebih tinggi di atas suhu mulut, sehingga dapat memasuki sela-sela

 preparasi.

- 8ntuk pola-pola indirect sebaiknya dipakai type 66 yang membeku keras pada suhu

kamar.

 

*a!an Sementasi GTJ

S+,+- .T$-G GA00 ,"7"M&(

$emen ionomer kaca atau nama generik dari sekelompok bahan yang menggunakan

 bubuk kaca silikat dan larutan asam poliakrilat. %ahan ini mendapatkan namanya dari

7/23/2019 logbook ortho

http://slidepdf.com/reader/full/logbook-ortho 21/25

formulanya yaitu suatu bubuk kaca dan asam ionomer yang mengandung gugus karboksil.

$emen ini juga disebut sebagai semen )olial4enoat! #=

Penggunaan semen ionomer kaca telah meluas antara lain sebagai bahan perekat,

 bahan base, bahan restoratif untuk restorasi konseratif kelas 6 dan 66, membangun badan

inti, dan sebagai penutup pit dan fisura. #=

)da tiga jenis semen ionomer   kaca berdasarkan formulanya dan potensi

 penggunaannya. Tipe 6 untuk bahan perekat, Tipe 66 untuk bahan restorasi, dan tipe 666 untuk 

 basis. Juga ada semen ionomer  kaca yang pengerasannya dilakukan oleh sinar. Jenis ini juga

disebut sebagai  semen ionomer 4aa modii4asi resin sebab melibatkan resin yang

dikeraskan sinar dalam formulanya. #=

/arena sifatnya yang melekat secara kimia7i dengan jaringan keras gigi dan

melepaskan fluoride dalam jangka 7aktu yang cukup lama, penggunaan semen ionomer 

kaca menjadi semakin luas. /euntungan adanya fluor di dalamnya membuat semen ionomer 

kaca sangat cocok untuk restorasi pada gigi sulung di anterior terutama untuk bagian

 proksimal. )kan tetapi tidak dianjurkan untuk restorasi pada gigi molar sulung. #A

Keuntungan enggunaan semen ionomer  ka&a #A

H Perlekatan yang bagus dengan struktur gigi

H 4etensi cukup tinggi

H ampu melepaskan fluoride

H %iokompatibel

H Preparasi minimal dan 7aktu kerja yang singkat.

Kekurangan semen ionomer  ka&a #=,#A

H ebih rentan terhadap keausan dibanding komposit

H udah larut dalam salia

H /asar

H $ensitif terhadap air pada saat setting time!

H /urang estetis dibandingkan komposit

7/23/2019 logbook ortho

http://slidepdf.com/reader/full/logbook-ortho 22/25

$emen ionomer   kaca pertama kali diperkenalkan sebagai bahan pelapik, dan tidak 

lama kemudian, bahan-bahan ini digunakan sebagai luting agent . #?

$elain itu, semen ionomer   kaca yang tersedia sebagai luting agent   dirumuskan

sebagai bahan semen ionomer   kaca tradisional, dan sebagai resin-ersi modifikasi.

0ormulasi ini banyak digunakan oleh dokter dalam beberapa tahun terakhir, baik karena

sifat fisik, dan karena kemudahan penggunaan dalam hal sifat penanganan.

 8,7C P9"0P9A%& C&M&7% 

 (uting agent   tradisional ini terus menjadi populer untuk restorasi tuang.  (uting 

agent   ini memiliki kekuatan yang memadai pada ketebalan sekitar ;= Im, berada dalam

 batas toleransi yang diperlukan untuk membuat restorasi tuang, dan 7aktu kerja yang

normal. #<

/elebihan bahan ini dapat dengan mudah dihilangkan. 2fek toksik dari Fink fosfat

atau lebih khususnya asam fosforik telah banyak dilaporkan. Eamun, keberhasilan

 penggunaan bahan ini pada pulpa secara klinis dapat diterima selama masih dalam batas

normal dan preparasi tidak terlalu dekat dengan dasar kaitas !pulpa". #<

*/0/- S+,+- :%,7G  /$-

%ahan luting yang ideal memiliki 7aktu kerja 1  setting yang panjang, perlekatan

yang baik antara stuktur gigi dengan permukaan restorasi, tidak bersifat toxi terhadap pulpa, dan memiliki kekuatan yang adekuat. #<

%eberapa bahan semen lain yang dapat digunakan sebagai luting  adalah : #<

#  6in Polyarboxylate Cement 

$emen ini merupakan salah satu semen yang baru dan memebrikan bukti perlekatan

yang baik pada komponen kalsium dari strukutur gigi. 'alaupun agak sulit

dimanipulasi, semen ini memiliki potensi untuk adesi klinis ke ion-ion kalsium pada

email dan dentin. ;@

7/23/2019 logbook ortho

http://slidepdf.com/reader/full/logbook-ortho 23/25

2 Resin5modiied Glass &onomer Cement 

*iantara semen luting yang popular,  Resin5modiied Glass &onomer Cement 

memiliki solubilitas yang rendah, adesi, dan mi4rolea4age yang rendah. %ahan ini

menjadi popular karena keuntungan yang didapatkan yaitu berkurangnya sensitifitas

setelah sementasi. #<

7 Com)osite Resin

$emen ini hanya digunakan pada kasus-kasus tertentu karena pengerutan 7aktu

 pengerasan yang besar, kecenderungan mengiritasi pulpa, kecenderungan terjadi

kebocoran mikro, dan karakteristik manipulasi yang jelek. ;@

< 4esin )desif 

2aluasi jangka panjang dari bahan ini belum ada sehingga tidak dapat direkomendasikan

untuk digunakan secara rutin. %ahan ini dapat diindikasikan jika sebuah tambalan terlepas

karena kurangnya retensi. #<

$umber :

#<. 4osenstiel $0, and 0, 0ujimoto J. &ontemporary fied prosthodontics. 3rd 2d. $t. ouis :

osby( ;@@#. P. ;@=-#;, ?A=-+

#=. )nusaice /J. Phillips science of dental materials. 2d.#@. Philadelphia: '.%. $aunders

&ompany( #++A. P.;?<, 3A=, <<+, <?@-;

#A. .KKKKK. Glass ionomer. Lserial on the internetM. ; ay ;@@+ Lcited ;@## January ;?M.

)ailable from : http:11shehae.blogspot.com1;@@+1@=1glass-ionomerK;.html 

;@. %aum , Phillips 4', und 4. %uku ajar ilmu konserasi gigi !tetbook of operatie

dentistry". 3

rd

 2d. )lih bahasa: Tarigan 4. Jakarta : 2G&( #++?

+aluasi Kegagalan Pera%atan

)dapun beberapa bentuk kegagalan dari pemakaian gigi tiruan jembatan yang dapat

ditemukan antara lain :

7/23/2019 logbook ortho

http://slidepdf.com/reader/full/logbook-ortho 24/25

# 6ntrusi gigi pendukung, perubahan yang terjadi dimana posisi gigi pendukung,

menjauhi bidang oklusal.

; /aries gigi pendukung, umumnya disebabkan karena pinggiran restorasi rtetainer 

yang terlampau panjan,kurang panjang atau tidak lengkap serta terbuka. $ebab lain,

yaitu terjadi kerusakan pada bahna mahkota retainer yang lepas, embrasure yang

terlalu sempit, pilihan tipe retainer yang salah, serta mahkota sementara yang

merusajk atau ,mendorong gingial terlalu lama.

3 Periodontitis jaringan pendukung

< /onektor patah.

= Penderita mengeluh akan adanya perasaan yang tidak enak. >al yang dapat

menyebabkan gangguan ini adalah kontak prematur atau oklusi yang tidak sesuai,

 bidang oklusi yang terlalu luas dan atau penimbunan sisa makanan antara pontik dan

retainer, tekanan yang berlebih pada gingia. *aerah serikal yang sakit, shok termis

oleh karena pasien belum terbiasa.

A 4etainer atau jembatan lepas dari gigi penyangga. )dakalanya satu jembatan yang

lepas secara keseluruhan dapat disemen kembali setelah penyebab dari lepasnya

restorasi tersebut diketahui dan dihilangkan. Jika tidak semua retainer lepas maka

 jembatan dikeluarkan dengan cara dirusak dan dibuatkan kembali jembatan yang

 baru, jika sesuatu dan kondisi memungkinkan

? Jembatan kehilangan dukungan, dapat terganggu oleh karena jembatan, luas

 permukaan oklusal, bentuk embrasure, bentuk retainer, kurang gigi penyangga,

trauma pada periodontium dan teknik pencetakan.

Terjadi perubahan pada pulpa, dapat disebabkan oleh cara preparasi, preparasi yan g

tidak dilindungi dengan mahkota sementara, karies yang tersembunyi, rangsangan

dari semen serta terjadinya perforasi.

+ Jembatan patah. *apat diakibatkan oleh hubungan oleh shoulder atau bahu yang

tidak baik, teknik pengecoran yang salah serta kelelahan bahan.

#@ /ehilangan lapisan estetik 

## $ebab-sebab lain yang menyebabkan jembatan tidak berfungsi

)dapun usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah berbagai kegagalan

tersebut dapat berupa pemilihan jumlah dan distribusi gigi pendukung, aplikasi bahan

 pelapis lunak, pemakaian stres absorbing elemen dan pemakaian konektor non rigid.

7/23/2019 logbook ortho

http://slidepdf.com/reader/full/logbook-ortho 25/25

Perbedaan gerakan gigi dan implan dapat menyebabkan berbagai bentuk kegagalan

 pemakaian gigi tiruan jembatan dukungaFn gigi dan implan. 8saha yang paling penting

untuk diperhatikan dalam mencegah berbagai bentuk kegagalan tersebut adalah dengan

mencegah terjadinya tekanan berlebihan pada pendukung gigi tiruan jembatan yang

timbul akibat perbedaan pergerakan tersebut.

$umber :

Tylman $*. Constrution o Pontis For Fixed Partial +entures &ndiations3 Ty)es3

and Materials! &n Theory and Pratie o Cro%n and Fixed Partial Prosthodontis!

/ th ed! $aint ouis: &9 osby #+?@: ;A, #A=, A=@-#.