loyalitas anggota kbm terhadap kbm fakultas psikologi...
TRANSCRIPT
LOYALITAS ANGGOTA KBM TERHADAP KBM FAKULTAS
PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA (UKSW)
DITINJAU DARI JENIS KELAMIN
OLEH
HANA HIDAYANTI
802012087
TUGAS AKHIR
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan
Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2015
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika Universitas Kristen SatyaWacana (UKSW), saya yang
bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Hana Hidayanti
NIM : 802012087
Program Studi : Psikologi
Fakultas : Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana
Jenis karya : Tugas Akhir
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada UKSW
hal bebas royalty non-eksklusif (non-eclusif royalty freeright) atas karya ilmiah saya
yang berjudul :
LOYALITAS ANGGOTA KBM TERHADAP KBM FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA (UKSW) DITINJAU DARI
JENIS KELAMIN
Dengan hak bebas royalty non eksklusif ini, UKSW berhak menyimpan, mengalih
media/mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan
mempublikasikan tugas akhir saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Salatiga
Pada tanggal : 18 Agustus 2015
Yang menyatakan,
Hana Hidayanti
Mengetahui,
Pembimbing
Prof. Dr. Sutarto Wijono, MA.
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Hana Hidayanti
NIM : 802012087
Program Studi : Psikologi
Fakultas : Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir, judul :
LOYALITAS ANGGOTA KBM TERHADAP KBM FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA (UKSW) DITINJAU DARI
JENIS KELAMIN
Yang dibimbing oleh :
Prof. Dr. Sutarto Wijono, MA.
Adalah benar – benar hasil karya saya.
Di dalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau
gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk
rangkaian kalimat atau gambar serta simbol yang saya akui seolah-olah sebagai karya
sendiri tanpa memberikan pengakuan kepada penulis atau sumber aslinya.
Salatiga, 18 Agustus 2015
Yang memberi pernyataan,
Hana Hidayanti
LEMBAR PENGESAHAN
LOYALITAS ANGGOTA KBM TERHADAP KBM FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA (UKSW) DITINJAU DARI
JENIS KELAMIN
Oleh
Hana Hidayanti
802012087
TUGAS AKHIR
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk
Mencapai Gelar Sarjana Psikologi
Disetujui pada tanggal : 26 Agustus 2015
Oleh :
Pembimbing,
Prof. Dr. Sutarto Wijono, MA.
Diketahui oleh, Disahkan oleh,
Kaprogdi Dekan
Dr. Chr. Hari S., MS. Prof. Dr. Sutarto Wijono, MA.
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2015
LOYALITAS ANGGOTA KBM TERHADAP KBM FAKULTAS
PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA (UKSW)
DITINJAU DARI JENIS KELAMIN
Hana Hidayanti
Sutarto Wijono
Program Studi Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2015
i
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi perbedaan antara loyalitas
anggota KBM terhadap KBM Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana.
Sampel pada penelitian ini adalah berjumlah 80 orang dan teknik sampling yang
digunakan adalah sampel purposive sampling. Metode penelitian yang dipakai dalam
pengumpulan data yakni dengan metode skala likert, yaitu skala yang disusun
berdasarkan aspek-aspek loyalitas dari Saydam (2000). Teknik analisa data yang
dipakai adalah dengan formula uji-t. Dari hasil analisa data diperoleh nilai signifikansi
sebesar 0,551 (p > 0,05), yang berarti tidak ada perbedaan loyalitas antara laki-laki dan
perempuan.
Kata Kunci : loyalitas, jenis kelamin
ii
Abstract
This study aims to determine the significance of the members loyalty KBM to KBM
faculty of psychology Satya Wacana Christian University (SWCU) viewed from the
gender. 80 people taken as samples conducted using technique samples purposive
sampling. Research methods used in the data collection is likert scale, scale which is
based on aspects of loyalty from Saydam (2000). Data analysis technique used is the
test-t with a formula. From the analysis result of data obtained the value of significance
of 0.551 (p > 0.05), which means there is no difference loyality between men and
women.
Keywords : loyalty, gender
1
PENDAHULUAN
Kelompok Bakat Minat (KBM) merupakan organisasi kemahasiswaan yang
terdapat di aras Universitas maupun Fakultas di Universitas Kristen Satya Wacana
(UKSW), termasuk Fakultas Psikologi. KBM merupakan salah satu program
Universitas yang dibentuk melalui program Tri Darma yang dilakukan melalui beberapa
sub program salah satunya adalah program pengembangan minat dan bakat melalui
pembentukan kelompok bakat minat (KBM). Pembentukan KBM oleh Universitas
bertujuan untuk mewujudkan salah satu visi Universitas yaitu mencetak lulusan creative
minority atau minoritas berdaya cipta yang memiliki dua kompetensi dasar,
yaitu humanistik (pembentukan karakter dan kepribadian) dan profesional
(pengembangan profesionalisme sesuai disiplin ilmunya) (diakses dari
http://www.uksw.edu/id.php/kemahasiswaan).
Mahasiswa merupakan tulang punggung setiap organisasi, termasuk KBM.
Dalam suatu kesempatan, Djary (2010) menyatakan bahwa untuk perwujudan visi dan
misi suatu organisasi dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) karena SDM
memegang peranan yang sangat penting, SDM dalam hal ini adalah anggota dari suatu
organisasi atau mahasiswa. Dalam buku Ketentuan Umum Keluarga Mahasiswa
(KUKM), ada beberapa syarat terbentuknya KBM salah satunya adalah memiliki
anggota minimal 10 orang untuk bidang professional skill dan 15 orang untuk bidang
humanistic skill. Jumlah anggota dalam KBM merupakan syarat terpenting setelah
tujuan berdirinya KBM. Setelah memenuhi persyaratan secara kuantitas, peran anggota
dalam KBM adalah ikut serta menjalankan target program dari Senat Mahasiswa
Fakultas (SMF) yang telah dirapatkan dalam rapat koordinasi (rakor). Selain diperlukan
mahasiswa yang memenuhi kuantitas sebagai syarat pembentukan KBM dan mahasiswa
2
yang memiliki kualitas baik juga diperlukan mahasiswa yang memiliki loyalitas agar
dapat mendukung perwujudan visi dan misi yang sudah ditargetkan pada setiap KBM,
karena mahasiswa yang memiliki loyalitas tinggi akan memiliki ketertarikan yang besar
dalam organisasi dan begitu juga sebaliknya.
Ada beberapa fenomena terkait dengan loyalitas yang muncul dari berbagai
perilaku yang ada di KBM Fakultas Psikologi. Dari hasil wawancara yang dilakukan
pada hari Jumat, 5 Juni 2015 di sekitar Fakultas Psikologi dengan beberapa mahasiswa
yang tergabung dalam KBM, perwakilan Badan Pengurus Harian (BPH) dan Ketua
Bidang (Kabid) I dan II Senat Mahasiswa Fakultas (SMF) Psikologi mendapatkan hasil
bahwa di satu sisi ada beberapa KBM yang mengalami perkembangan dan beberapa
lainnya mengalami kemunduran. Perkembangan yang dialami KBM seperti KBM yang
memiliki anggota yang datang tepat waktu, konsisten menghadiri pertemuan KBM dan
bertanggungjawab dengan tugas yang diberikan BPH. Disisi lain ada beberapa KBM
yang mengalami kemunduran yaitu ada anggota yang tidak konsisten menghadiri jadwal
pertemuan yang telah dijadwalkan, mengutamakan kepentingan pribadi daripada
kepentingan yang berkaitan dengan KBM dan tidak memberikan sumbangan pemikiran
maupun tenaga dalam KBM. Hal tersebut juga terbukti tanggal 18 dan 24 Februari 2015
dari keterangan Kabid I dan II SMF yang menyatakan anggota KBM periode
2014/2015 hanya tersisa 50% dari jumlah anggota yang terdaftar di awal periode.
Kemudian, penulis juga melakukan observasi pada 40 anggota KBM yang terdiri dari
laki-laki dan perempuan sejak bulan September 2014 hingga bulan Februari 2015. Hasil
globalnya yakni bahwa anggota KBM memiliki keterikatan dengan organisasi yang
rendah karena mereka tidak memiliki tanggungjawab terhadap KBM yang mereka ikuti
dan dengan mudah untuk mengatakan “saya keluar dari KBM” atau “saya ada acara lain
3
dan ijin tidak ikut kegiatan di KBM” dan lain-lain. Oleh sebab itu, penulis menduga ada
masalah yang terkait dengan loyalitas.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Polsky (1978) menyebutkan
bahwa seringkali orang yang memiliki loyalitas yang baik, membuat seseorang
melakukan kegiatan yang ada dalam suatu organisasi dengan sikap yang profesional,
semakin tinggi loyalitas para anggota terhadap organisasi maka semakin anggota
organisasi memberikan yang terbaik secara profesional pula dan sebaliknya jika orang
memiliki loyalitas yang rendah tidak akan memberikan yang terbaik bagi organisasinya.
Penelitian selanjutnya yakni oleh Lin & Luarn (2003) menyebutkan bahwa loyalitas
adalah sesuatu yang penting dalam berjalannya setiap rangkaian program yang
dirancang oleh suatu organisasi. Penelitian lainnya yang mendukung pentingnya
loyalitas dari Aityan (2011) juga menyebutkan bahwa loyalitas juga menentukan
kesuksesan berjalannya suatu organisasi. Loyalitas memberikan dampak yang positif
bagi suatu organisasi. Oleh karena itu, loyalitas menjadi faktor penting untuk diteliti.
Pada suatu kesempatan Steers & Porter (1983) menyatakan bahwa timbulnya
loyalitas kerja dipengaruhi oleh empat faktor yakni karakteristik pribadi, karakteristik
pekerjaan, karakteristik desain perusahaan atau organisasi dan pengalaman yang
diperoleh dalam pekerjaan (dalam Rohmin, 2012). Karakteristik pribadi menjadi faktor
yang utama yang secara intrinsik yang menimbulkan loyalitas. Adapun faktor
karakteristik pribadi yakni usia, masa kerja, jenis kelamin, tingkat pendidikan, prestasi
yang dimiliki, ras dan beberapa sifat kepribadian. Jenis kelamin merupakan salah satu
faktor yang memengaruhi loyalitas dan menjadi sebuah variabel yang penting diteliti
karena di dalam organisasi terdiri dari pria dan wanita dimana terdapat perbedaan baik
secara fisik maupun psikologis dan terdapat perbedaan dalam perilaku mereka terhadap
4
loyalitas (dalam Christophery, 2014). Selaras dengan pendapat Cross & Madson’s
(1997a) atau Baumeister & Sommer's (1997) yang mengemukakan bahwa perbedaan
jenis kelamin merupakan faktor yang paling penting yang berkaitan dengan loyalitas
(dalam Melnyk, Osselaer, & Bijmolt, 2009). Pernyataan tersebut juga didukung oleh
Munaf, Nisa, Shaheen, Hussain & Kamrani (2009) dalam penelitiannya yang
menyebutkan bahwa jenis kelamin adalah faktor yang signifikan berpengaruh pada
loyalitas. Gabriel & Gardner (1999) menyebutkan bahwa laki-laki dan perempuan
memiliki pengalaman emosional yang berbeda. Perbedaan jenis kelamin juga dapat
memberikan efek dalam individu menjalin hubungan dengan rekan kerja seperti
bertukar berbagai macam informasi, dukungan sosial, dan perolehan kesempatan akan
sesuatu, dalam Moncrief et al., 2000; Piercy, Cravens, & Lane, 2001; Siguaw &
Huneycutt, 1995 (Miao & Heung-Gil Kim, 2009). Oleh karena itu perbedaan jenis
kelamin juga menjadi faktor yang penting dalam sebuah organisasi, termasuk organisasi
KBM.
Jenis kelamin merupakan salah satu faktor dari beberapa faktor yang
memengaruhi loyalitas dan menjadi sebuah variabel yang penting diteliti karena di
dalam suatu organisasi, termasuk KBM terdiri dari laki-laki dan perempuan. Laki-laki
dan perempuan memiliki perbedaan baik secara fisik maupun psikologis dan terdapat
perbedaan dalam perilaku mereka terhadap loyalitas.
Ada beberapa penelitian yang bersifat pro dan kontra mengenai perbedaan
loyalitas ditinjau dari jenis kelamin. Cross & Madson (1997b) berpendapat bahwa
perempuan memiliki tingkat loyalitas yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki (dalam
Markus & Kitayama, 1991). Penelitian yang mendukung pendapat tersebut adalah
penelitian yang dilakukan oleh Kahraman and Ndubisi (2005) yang meneliti loyalitas
5
pada sebuah bank dan menemukan bahwa perempuan jauh memiliki loyalitas yang lebih
tinggi (dalam Alrubaiee & Nahla Al-Nazer, 2010). Disisi lain Monaghan (2002)
mengemukakan hal berbeda yang mengatakan bahwa pria lebih memiliki rasa
menghormati/menghargai pada sesama sehingga lebih sedikit konflik yang terjadi dan
hal itu menimbulkan rasa solidaritas serta loyalitas yang lebih tinggi pada organisasi.
Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Johlke et al. (2002)
yang melakukan penelitian di China menemukan bahwa loyalitas pria lebih tinggi
karena pengalaman tenaga penjualan wanita lebih rendah dibanding pria (Miao &
Heung-Gil Kim, 2009).
Pendapat lain mengatakan bahwa tidak ada perbedaan tingkat loyalitas antara
laki-laki dan perempuan yang dikemukakan oleh Fry & Greenfeld, (1980); Cromie,
(1981); Stevens, Beyer & Trice (1978); Bruning & Snyder (1983) (dalam Scandura &
Melenie J.L, 1987). Pendapat ini juga dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh
Burke & Collison (2004) mendapati bahwa tidak ada perbedaan loyalitas berdasarkan
jenis kelamin karena loyalitas terbentuk dari kenyamanan lingkungan kerja.
Pendapat yang pro kontra tersebut memperkuat alasan peneliti untuk melakukan
penelitian mengenai perbedaan loyalitas terhadap jenis kelamin karena loyalitas menjadi
suatu variabel yang paling penting berkaitan dengan loyalitas berdasarkan selaras
dengan pendapat Cross & Madson’s (1997a) atau Baumeister & Sommer's (1997)
(dalam Melnyk, Osselaer, & Bijmolt, 2009) dan memiliki dampak terhadap kesuksesan
KBM UKSW khusunya KBM yang ada di Fakultas Psikologi UKSW. Hasil penelitian
yang pro kontra tersebut juga menguatkan keingintahuan penulis untuk mengetahui
dinamika organisasi yang terjadi di KBM Fakultas Psikologi UKSW. Penelitian
mengenai variabel ini adalah untuk membuktikan apakah hasil dari penelitian tersebut
6
selaras dengan dinamika yang terjadi di KBM yang ada di Fakultas Psikologi UKSW
karena setiap kondisi dan situasi memungkinkan untuk mendapatkan hasil yang berbeda
dengan berbagai dinamika yang terjadi. Karakterisitik subjek, tempat penelitian, dan
organisasi yang berbeda memungkinkan hasil penelitian yang berbeda pula. Maka,
penulis tertarik untuk mengetahui apakah ada perbedaan loyalitas anggota KBM
terhadap KBM Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) ditinjau
dari jenis kelamin.
METODE PENELITIAN
Subjek Penelitian
Azwar (2012) mendefinisikan populasi sebagai kelompok subjek yang hendak
dikenai generalisasi hasil penelitian. Berdasarkan pengertian tersebut, maka populasi
dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya
Wacana (UKSW) yang mengikuti organisasi Kelompok Bakat Minat (KBM) berjumlah
325 orang. Sampel adalah sebagian dari populasi (Azwar, 2005). Berdasarkan populasi
Mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW yang mengikuti organisasi KBM, penulis
mengambil sampel dalam penelitian ini berjumlah 80 orang yang disesuaikan dengan
pertimbangan waktu dan sumber daya yang ada serta telah memenuhi syarat
pengambilan sampel dari populasi terkecil yaitu 30 (Azwar, 2004). Teknik yang
digunakan adalah purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada
kriteria tertentu (Sugiyono, 2010). Teknik purposive sampling dengan melihat
karakteristik tertentu, yaitu :
1. Mahasiswa aktif Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).
7
2. Mahasiswa Fakultas Psikologi yang pernah mengikuti organisasi Kelompok Bakat
Minat (KBM) minimal satu periode.
Alat Ukur Penelitian
Teknik Pengumpulan data adalah dengan menggunakan angket yang akan diisi
oleh mahasiswa yang tergabung di Kelompok Bakat Minat (KBM) Fakultas Psikologi
UKSW. Angket yang akan diberikan berupa skala yaitu skala loyalitas berdasarkan jenis
kelamin. Loyalitas akan diukur dengan menggunakan skala Likert yang dibuat
berdasarkan aspek-aspek Loyalitas dari Saydam (2000). Adapun aspek-aspek tersebut
adalah : a) Ketaatan atau Kepatuhan b) Bertanggung jawab c) Pengabdian d) Kejujuran.
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan penulis dengan pertama-tama memohon surat
persetujuan dari dosen pembimbing untuk mengambil data yang ditujukan kepada LK
Fakultas Psikologi yakni pada Senat Mahasiswa Fakultas (SMF) yang menaungi KBM.
Kemudian penulis akan menghubungi ketua SMF untuk memohon izin agar dapat
mengambil data dari KBM yang ada di bidang-I ataupun bidang-II dengan menyebarkan
angket yang harus diisi, selanjutnya jika izin diberikan maka penyebaran angket
sejumlah 80 dimulai. Penyebaran angket dilakukan pada tanggal 6 Agustus 2015.
Peneliti telah menyiapkan 85 skala psikologi yang akan digunakan dengan rincian 80
untuk digunakan dalam penelitian, dan 5 sebagai cadangan apabila ada kesalahan dalam
prosedur pengisian ataupun faktor kesalahan lainnya, namun skala psikologi yang
terpakai hanya 80 saja. Sesuai dengan rancangan penelitian, dalam pemilihan subjek
peneliti menggunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang
8
didasarkan pada kriteria tertentu (Sugiyono, 2010), maka pada saat mengambil data,
penulis bertanya mengenai kriteria calon responden agar sesuai dengan rancangan
penelitian.
Dalam pengumpulan data penulis menghadapi kendala, seperti adanya
anggota KBM yang menolak untuk mengisi angket karena harus kuliah, sehingga
penulis mencari orang yang baru untuk menjadi responden penulis. Setelah semua
angket terisi maka penulis segera mengelompokkan berdasarkan jenis kelamin dan
mulai memasukkan penilaian dan melaksanakan pengolahan data dengan perhitungan
statistik. Kemudian dari skala psikologi yang disebar, semuanya kembali dan semuanya
itu bisa dipakai dalam penelitian ini. Data yang diperoleh dalam penelitian kemudian
akan diolah menggunakan bantuan program komputer SPSS Statistics 21.0 for windows.
Teknik Analisis Data
Pertama, penulis melakukan pengolahan dan analisis data dengan menggunakan
uji reliabilitas dan validitas untuk skala psikologis yang penulis turunkan kedalam item-
item pernyataan. Setelah itu, penulis melakukan analisis item.
1. Reliabilitas
Reliabilitas (Azwar, 2012) merupakan penerjemahan dari kata reliability. Suatu
pengukuran yang mampu menghasilkan data yang memiliki tingkat reliabilitas
tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable). Menuruz Azwar (2012)
kriteria reliabilitas yang baik adalah mendekati 1.
9
2. Validitas
Azwar (1986) mendefinisikan validitas berasal dari kata validity yang memiliki arti
sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. Untuk mengetahui validitas dari skala psikologis penelitian, terlebih
dahulu dilakukan uji coba alat ukur. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji
coba terpakai, artinya data yang digunakan untuk uji coba alat ukur sekaliguas
dipakai untuk data uji hipotesis sehingga tidak menggunakan butir pernyataan yang
gugur. Uji coba penelitian ini melibatkan 80 orang yang melibatkan karakteristik
sampel penelitian.
3. Analisis Item
Analisis Item yang digunakan dalam alat ukur loyalitas adalah berdasarkan item-
item yang valid. Validitas item dihitung dengan cara mengkorelasikan skor item
dengan skor total. Kriteria validitas digunakan kriteria yang menyebutkan bahwa
suatu alat tes tersebut valid apabila memiliki koefisien korelasi item total ≥ 0,30
(Azwar, 2012). Kemudian, sebaliknya apabila item koefisien korelasinya < 0,30
maka item tersebut dikatakan tidak valid. Teknik yang digunakan untuk
perhitungan validitas skala loyalitas adalah dengan menggunakan program
komputer SPSS Statistics 21.0 dengan uji Independent-Samples T Test.
Setelah uji reliabilitas, uji validitas dan analisis item, penulis menganalisis data
dengan uji asumsi. Uji asumsi digunakan untuk menentukan jenis statistik parametrik
atau statistik non-parametrik yang akan digunakan untuk uji beda. Selanjutnya, penulis
melakukan uji normalitas, penulis melanjutkan dengan uji homogenitas.
10
1. Uji Normalitas
Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dengan kriteria pengambilan
keputusan yaitu, jika signifikansi p>0,05 maka data berdistribusi normal dan
sebaliknya jika p<0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dengan menggunakan teknik Levene’s Test, dengan kriteria
pengambilan keputusan jika signifikansi p>0,05 maka data bersifat homogen.
Jika hasil uji asumsi menunjukkan data yang berdistribusi normal serta
homogen, maka selanjutnya dilakukan uji-t. Uji-t dilakukan dengan menggunakan SPSS
Statistics 21.0 for windows dengan program uji Independent Sample T Test.
HASIL PENELITIAN
Uji Reliabilitas
Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan Alfa Cronbach menunjukkan hasil
yang memuaskan dengan hasil perhitungan reliabilitas sebesar 0,941. Berdasarkan hasil
uji yang diperoleh maka alat ukur kami dapat dikatakan alat ukur yang reliabel.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of
Items
,938 ,941 34
Uji Validitas
Berdasarkan validitas isi, skala pengukuran ini sudah termasuk valid karena
antara bahan acaun dengan variabel serta item sudah sesuai.
11
Analisis Item
Hasil yang diperoleh dari dua kali pengujian menggunakan program komputer
SPSS Statistics 21.0. menunjukkan bahwa ada 6 item yang gugur karena mempunyai
nilai corrected item total < 0,30. Pengujian tersebut mendapatkan hasil bahwa item
yang tersisa adalah 34 item yang dianggap valid dan memiliki reliabilitas yang dihitung
dengan Alfa Cronbach sebesar 0,941 dengan standar yang digunakan adalah sebesar
0,30 (Azwar, 2012).
Uji Asumsi
Berdasarkan hasil uji normalitas diperoleh nilai Kolmogorov Smirnov untuk
sampel pria sebesar 0,748 hal ini berarti untuk signifikansi pria >0,05 sehingga sampel
pria berdistribusi normal. Sedangkan nilai Kolmogorov Smirnov untuk sampel wanita
sebesar 0,649 hal ini berarti untuk signifikansi wanita >0,05 sehingga sampel wanita
berdistribusi normal. Melihat hasil nilai Kolmogorov Smirnov untuk pria dan wanita
bersignifikansi >0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua jenis sampel sebaran
datanya berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat dalam tabel berikut :
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Wanita Pria
N 40 40
Normal Parametersa,b
Mean 148,5500 153,4250
Std.
Deviation
14,40077 17,00360
Most Extreme
Differences
Absolute ,103 ,118
Positive ,103 ,112
Negative -,082 -,118
Kolmogorov-Smirnov Z ,649 ,748
Asymp. Sig. (2-tailed) ,794 ,630
a. Test distribution is Normal.
12
Tabel di bawah ini menunjukkan hasil uji homogenitas dengan metode Levene's
Test. Nilai Levene ditunjukkan pada baris Nilai based on Mean, yaitu dengan p value
(sig) sebesar 0,551 di mana > 0,05 yang berarti terdapat kesamaan varians antar
kelompok atau yang berarti homogen.
Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variance
Levene
Statistic
df1 df2 Sig.
VAR0000
1
Based on Mean ,359 1 78 ,551
Based on Median ,216 1 78 ,643
Based on Median and
with adjusted df
,216 1 73,671 ,643
Based on trimmed
mean
,320 1 78 ,573
Selanjutnya melalui pendekatan Independent Sample t-test yang digunakan
untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel
yang tidak berhubungan, hasil perhitungan Uji-t dapat diketahui nilai signifikansinya
adalah sebesar 0,170 (p>0,05). Maka H0 diterima, dan H1 ditolak, yang artinya tidak ada
perbedaan loyalitas antara laki-laki dan perempuan.
13
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig.
(2-
taile
d)
Mean
Differen
ce
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
LOYALIT
AS
Equal
variances
assumed
,359 ,551 -1,384 78 ,170 -4,875 3,523 -11,889 2,139
Equal
variances
not
assumed
-1,384 75,942 ,171 -4,875 3,523 -11,892 2,142
Berdasarkan hasil perhitungan variabel, berikut adalah kategorisasi
deskriptifnya. Kategori ini berdasarkan data item valid yang ada. Kategorisasi tersebut
adalah sebagai berikut :
Rendah : 34 – 81,6
Sedang : 81,7 – 122,4
Tinggi : 122,5 – 170
Selanjutnya, ketegorisasi tersebut digunakan untuk menggolongkan ketagorisasi
loyalitas anggota KBM laki-laki dan perempuan. Berdasarkan penggolongan tersebut,
didapatkan hasil bahwa loyalitas anggota KBM laki-laki dan perempuan berada pada
kategorisasi tinggi. Berikut tabel kategorisasi :
14
Tabel Kategorisasi Loyalitas Anggota KBM Perempuan
Kategori Skor F Mean %
Rendah 34 – 81,6 0 - 0
Sedang 81,7 – 122,4 9 - 22,5%
Tinggi 122,5 – 170 31 128,025 77,5%
Tabel Kategorisasi Loyalitas Anggota KBM Laki-laki
Kategori Skor F Mean %
Rendah 34 – 81,6 1 - 2,5%
Sedang 81,7 – 122,4 7 - 17,5%
Tinggi 122,5 – 170 32 131,85 80%
PEMBAHASAN
Dari uraian hasil penelitian kami menunjukkan bahwa signifikansi yang
diperoleh sebesar 0,551 (p>0,05). Maka H0 diterima yang berarti bahwa tidak ada
perbedaan loyalitas laki-laki dan perempuan. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa
hal, pertama Wiebiesono (2009) mengungkapkan bahwa hal ini mungkin ada faktor-
faktor lain yang dapat memengaruhi loyalitas karyawan selain jenis kelamin (dalam
Christophery, 2014). Loyalitas mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW pada laki-laki dan
perempuan berada pada kategori tinggi.
Kedua, loyalitas tercipta salah satunya karena didukung oleh iklim organisasi.
Dalam hal ini dapat dikarenakan interaksi pada anggota yang masih berada di
lingkungan Fakultas, sehingga pertemuan antar anggota dapat dilaksanakan setiap
minggunya. FM (2008) menyatakan bahwa pertemuan yang rutin akan menyebabkan
15
komunikasi menjadi lebih lancar, sehingga mewujudkan keharmonisan dalam suatu
organisasi serta keharmonisan akan membentuk kinerja yang loyal.
Ketiga, hasil data tersebut bertentangan dengan hasil penelitian oleh Desmond &
Alvin (2005) menyimpulkan bahwa ada perbedaan loyalitas ditinjau dari jenis kelamin
(dalam Musekiwa dkk, 2014). Hasil penelitian tersebut berbeda dikarenakan Desmond
& Alvin melakukan penelitian pada subjek yang tidak spesifik yakni pada customer
store, sehingga subjek penelitiannya pun beranekaragam yakni ada yang sudah
menikah, lajang dan sudah memiliki anak sedangkan dalam penelitian ini subjek masih
mahasiswa dan belum menikah, sehingga hasil yang berbeda dikarenakan oleh wanita
yang sudah menikah mengemban peran ganda dalam suatu keluarga. Selaras dengan hal
tersebut, penelitian yang dilakukan oleh Stephani & Wibawa (2014) dalam studinya
mengatakan bahwa wanita memiliki resiko psikologis yang lebih tinggi terhadap
loyalitas sehingga loyalitasnya lebih rendah dalam suatu organisasi. Hal tersebut
dimungkinkan karena Stephani & Wibawa menggunakan rentang usia dalam
penelitiannya sehingga dengan usia yang bervariasi dapat mewujudkan sikap saling
menghargai, sedangkan dalam penelitian ini rentang umur subjek yang digunakan
cenderung sama sehingga perlakuan pun sama antara satu sama lain.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat
perbedaan loyalitas anggota KBM terhadap KBM, yang dimungkinkan karena mereka
memiliki kegiatan rutin dalam setiap minggunya yang mengharuskan mereka bertemu
satu sama lain. Terciptanya komunikasi rutin menimbulkan sebuah loyalitas anggota
terhadap organisasi.
16
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil penelitian sebagai berikut :
1. Dari hasil perhitungan Uji-t, dapat diketahui nilai signifikansinya adalah sebesar
0,551 (p>0,05), Maka H0 diterima, dan H1 ditolak, yang artinya tidak ada perbedaan
loyalitas antara laki-laki dan perempuan.
2. Rata-rata anggota KBM laki-laki maupun perempuan memiliki loyalitas pada
kategori tinggi. Loyalitas anggota KBM laki-laki berada pada kategori tinggi yaitu
sebanyak 32 orang atau 80% dengan mean sebesar 131,85. Seperti juga halnya
dengan anggota KBM perempuan yang sebagian besar juga berada pada loyalitas
kategori tinggi yaitu sebanyak 31 orang atau 77,5% dengan mean sebesar 128,025.
SARAN
1. Bagi Subjek Penelitian
a. Bagi BPH dapat memperhatikan faktor-faktor yang memengaruhi loyalitas
anggota KBM terhadap KBM untuk dapat meningkatkan kinerja anggota
KBM dalam KBM.
b. Bagi anggota KBM dapat meningkatkan loyalitas terhadap KBM dengan
meningkatkan ketaatan atau kepatuhan, bertanggung jawab, pengabdian dan
kejujuran.
2. Bagi penelitian selanjutnya :
a. Penelitian yang kami lakukan masih memerlukan banyak masukan untuk
penyempurnaannya. Bagi peneliti atau pihak yang tertarik dengan loyalitas
dapat menambahkan referensi tambahan yang memperkuat penelitian ini
terutama untuk fenomena yang terkait dengan loyalitas anggota terhadap
17
organisasi dan melihat faktor-faktor lain yang memengaruhi loyalitas selain
jenis kelamin.
b. Penelitian ini berfokus pada loyalitas KBM dan jenis kelamin. Faktor-faktor
yang memengaruhi loyalitas dapat lebih diperhatikan untuk penelitian yang
berikutnya.
c. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian tentang loyalitas dapat
lebih diperluas bukan hanya anggota KBM secara global saja tetapi dapat
melihat perbedaan dari loyalitas anggota KBM di bidang-I dan bidang-II.
18
DAFTAR PUSTAKA
Aityan, SK. (2011). Challenges of employee loyalty in corporate america. Business and
Economics Journal, 2011.
Alrubaiee L & Nahla A. (2010). Investigate the impact of relationship marketing
orientation on customer loyalty: the customer's perspective. International
Journal of Marketing Studies, 2(1), 156-174.
Aprianti, Siska. (2012). Kebijakan dalam pengembangan indeks pembangunan manusia
di Indonesia. E-journal, 06.
Azwar, S. (1986). Reliabilitas dan validitas : interpretasi dan komputasi. Yogyakarta:
Liberty.
Azwar, S. (2004). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2010). Metodologi penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan validitas ed. ke-4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Burke, Mary Elizabeth & Jessica Collison. (2004). Employee Trust and Organizational
Loyalty Poll Findings. Page.1-13.
Christophery, Yesica. (2014). Perbedaan loyalitas fungsionaris pada pimpinan senat
mahasiswa universitas kristen satya wacana ditinjau dari jenis kelamin. Skripsi.
Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Psikologi Universitas
Kristen Satya Wacana. Salatiga.
Ding, Haiyan Lu, Yi Song, Qing Lu. (2012). Relationship of servant leadership and
employee loyalty: the mediating role of employee satisfaction. Journal Business,
4, 208-215.
Djary, Y.D. (2010). Perbedaan motivasi kerja ditinjau dari jenis kelamin pada pegawan
non akademik yayasan perguruan tinggi kristen satya wacana salatiga. Skripsi.
Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Psikologi Universitas
Kristen Satya Wacana. Salatiga.
Dyazforawati, N.P. (2015). Perbedaan kemandirian emosional ditinjau dari jenis
kelamin pada mahasiswa perantau universitas kristen satya wacana. Skripsi.
Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Psikologi Universitas
Kristen Satya Wacana. Salatiga.
FM, Satria Kusuma. (2008). Iklim komunikasi organisasi dan motivasi kerja. Thesis.
Program Magister (S2) pada Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi
Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Hamzah, F.M, Mochammad A.M & M.S. Hakam. (2013). Pengaruh senioritas dan
loyalitas terhadap promosi. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 6(2), 1-8.
19
Hermawan, I.K.A & Riana I.G. (2013). Analisis faktor-faktor yang menentukan
loyalitas anggota pada pt. inti buana permai denpasar bali. E-Jurnal Manajemen,
2(12), 624-643.
Indriasari. (2006). Perbedaan motivasi pegawai ditinjau dari jenis kelamin. Skripsi.
Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Psikologi Universitas
Kristen Satya Wacana. Salatiga.
Kartono, K. (1989). Hygiene Mental. Bandung: CV.Mandar Maju.
Luarn, Pin and Hsin-Hui Lin. (2003). A customer loyalty model for e-service context.
Journal of Electronic Commerce Research, 4(4), 156-167.
Mangkuprawira, Sjahfri. (2004). Manajemen sumber daya manusia strategik. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Mar’atusholihah, Heni. (2010). Hubungan antara loyalitas kerja anggota dengan iklim
organisasi positif. Skripsi. Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas
Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri Kalijaga
Yogyakarta.Yogyakarta.
Martiwi, Triyono & Mardalis. (2012). Faktor–faktor penentu yang mempengaruhi
loyalitas kerja karyawan. Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya, 13(1), 44-
52.
Melnyk, V, Stijn M.J. van Osselaer, & Tammo H.A. Bijmolt. (2009). Are women more
loyal customers than men? gender differences in loyalty to firms and individual
service providers. Journal of Marketing, 73, 82–96.
Miao, Ren-Tao & Heung-Gil Kim. (2009). Gender as a moderator of the relationship
between organizational citizenship behaviors and team effectiveness in china.
Journal of Asian Social Science, 5(10), 98-108.
Monaghan, Lee. (2002). Embodying Gender, work, and organization: Solidarity, Cool
loyalties and contested hierarchy in a masculinist occupation, Black well
publisher, 9 (5): 504-536.
Muafi. (2000). Pengaruh Perilaku Karyawan Terhadap Partisipasi Kerja Karyawan :
Suatu Studi Empiris. Jurnal Siasat Bisnis, 2(5).
Munaf, Seema, Nisa U, Shaheen A, dkk. (2009). Personality type, gender and age
difference : a study of customers’ brand loyalty. Bahria Journal of Professional
Psychology, 5(38-53), 38-53.
Musekiwa, A, Langton R & Felix C. (2014). Gender on customer based brand equity : a
case of ok (bindura) supermarket. International Journal of Business and
Management, 9(11), 254-260.
20
Oosterveld, Valerie. (1998). The defnition of “gender” in the rome statute of the
international criminal court: a step forward or back for international criminal
justice?. Harvard Human Rights Journal, 18, 55-84.
Polsky, Howard W. (1978). From claques to factions : subgroups in organizations.
New York: National Association of Social Workers.
Prasetianti, S.W. (2001). Interaksi usia dan jenis kelamin pada hubungan antara
persepsi resiko psikologis dengan loyalitas merek. Tesis. Program Magister
Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Surabaya.
Rachmawati, Erlinda. (2014). Meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan
melalui penggunaan kartu angka. Skripsi. Program Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas
Pendidikan Indonesia. Bandung.
Rasimin, B.S. (1988). Individu dalam Industri dan Organisasi. Makalah. Disajikan
dalam Rangka Kursus Manajemen Keuangan Kerjasama PJKA dan PPM.
Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UGM.
Rinaldi. (2010). Resiliensi pada masyarakat kota padang ditinjau dari jenis kelamin.
Jurnal Psikologi, 3(2), 99-105.
Rusliyani, Irma. (2015). Perbedaan stabilitas emosi pada perempuan karir yang sudah
menikah danperempuan karir yang belum menikah. Jurnal Psikologi, 1-17.
Rohmin, Siti. (2012). Hubungan antara pemberian kesejahteraan dengan loyalitas kerja
perawat di rumah sakit islam muhammadiyah kendal. Skripsi. Program Sarjana
(S1) pada Program Sarjana Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Semarang. Semarang.
Santrock, J.W. (2005). Adolescence, eleventh edition. Dallas: Brown And Bench Mark
Inc.
Scandura, A.Terri. (1997). Relationships of gender, family responsibility and flexible
work hours to organizational commitment and job satisfaction. Journal of
Organizational Behavior, 18, 377-391.
Santrock, J.W. (2002). Life span development. Jakarta: Erlangga.
Sari, D.I & Widyastuti E. (2012). Loyalitas karyawan ditinjau dari persepsi terhadap
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (k-3). Jurnal Psikologi, 4(2).
Saydam, G. (2000). Manajemen Sumber daya manusia (human resource) suatu
pendekatan mikro. Jakarta: Djanbatan.
Setiawan, Eri. (2014). Perbedaan perilaku asertif remaja awal ditinjau dari jenis
kelamin. Skripsi. Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Psikologi
Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga.
21
Soegandhi, V.M, Sutanto, Eddy M.S & Roy S. (2013). Pengaruh kepuasan kerja dan
loyalitas kerja terhadap organizational citizenship behaviour pada karyawan
pt.surya timur sakti jatim. Ejournal, 1(1).
Stephani & Wibawa. (2014). Pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja pada loyalitas
karyawan berdasarkan jenis kelamin. Jurnal Manajemen, 3(10), 3078-3095.
Steers, R.M & Porter, R. W. (1983). Motivation and work behavior. New York: Mc
Graw Hill.
Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
William & Margono. (2008). Dampak budaya dan demografi terhadap loyalitas merek
untuk mengembangkan strategi bisnis pada pt. k-link nusantara. Tesis. Program
Magister pada Program Magister Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina
Nusantara. Jakarta.
(2015, April). Retrieved from http://kbbi.web.id/loyalitas.
(2015, April). Kemahasiswaan. Retrieved from
http://www.uksw.edu/id.php/kemahasiswaan.
(2015, Mei). Kilas balik dunia pendidikan di Indonesia. Retrieved from
http://www.prestasi-iief.org/index.php/id/feature/68-kilas-balik-dunia-pendidikan-
di-indonesia.