lp pneumonia anak

14
LAPORAN PENDAHULUAN PADA KLIEN PNEUMONIA DI RUANG ALEXANDRI (ANAK) RSUD MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN Disusun oleh : Nama : Susi Susanti, S.Kep Nim : 14.31.0331 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) CAHAYA BANGSA BANJARMASIN

Upload: aulina

Post on 15-Dec-2015

43 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

sdfghkjhdsad

TRANSCRIPT

Page 1: Lp Pneumonia Anak

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA KLIEN PNEUMONIA

DI RUANG ALEXANDRI (ANAK)

RSUD MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

Disusun oleh :

Nama : Susi Susanti, S.Kep

Nim : 14.31.0331

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

CAHAYA BANGSA BANJARMASIN

PROGRAM PROFESI NERS

TAHUN 2015

Page 2: Lp Pneumonia Anak

LEMBAR PENGESAHAN

Disusun oleh :

Nama : Susi Susanti, S.Kep

Banjarmasin,………..

Mengtahui,

Pembimbing Akademik/Mentor Pembimbing Lahan/Preseptor

Page 3: Lp Pneumonia Anak

LAPORAN PENDAHULUAN

1. Definisi Pneumonia adalah merupakan infeksi akut yang secara anatomi mengenai lobus paru. Pneumonia ialah suatu radang paru yang disebabkan oleh bermacam-macam etiologi

seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing yang mengensi jaringan paru (alveoli). (DEPKES. 2006)

2. Etiologia. Bakteri

Pneumonia bakteri biasanya didapatkan pada usia lanjut. Organisme gram posifif seperti : Steptococcus pneumonia, S. aerous, dan streptococcus pyogenesis. Bakteri gram negatif seperti Haemophilus influenza, klebsiella pneumonia dan P. Aeruginosa.

b. Virus Disebabkan oleh virus influensa yang menyebar melalui transmisi droplet. Cytomegalovirus dalam hal ini dikenal sebagai penyebab utama pneumonia virus.

c. Jamur Infeksi yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada kotoran burung, tanah serta kompos.

d. Protozoa Menimbulkan terjadinya Pneumocystis carinii pneumonia (CPC). Biasanya menjangkiti pasien yang mengalami immunosupresi. (Reeves, 2001)

3. Tanda dan GejalaGejala-gejala yang biasa ditemukan adalah:1. Batuk berdahak (dahaknya seperti lendir, kehijauan atau seperti nanah)2. Nyeri dada (bisa tajam atau tumpul dan bertambah hebat jika penderita menarik nafas dalam atau terbatuk)3. Menggigil4. Demam5. Mudah merasa lelah6. Sesak nafas7. Sakit kepala8. Nafsu makan berkurang9. Mual dan muntah10. Merasa tidak enak badan11. Kekakuan sendi12. Kekakuan otot.Gejala lainnya yang mungkin ditemukan antara lain kulit lembab, batuk darah, pernafasan yang cepat, cemas, stress, tegang dan nyeri perut (www.sehatgroup.we.id).

Page 4: Lp Pneumonia Anak

4. Patofisilogi (Pathway)

Proses pneumonia mempengaruhi ventilasi. Setelah agen penyebab mencapai alveoli, reaksi inflamasi akan terjadi dan mengakibatkan ektravasasi cairan serosa ke dalam alveoli. Adanya eksudat tersebut memberikan media bagi pertumbuhan bakteri. Membran kapiler alveoli menjadi tersumbat sehingga menghambat aliran oksigen ke dalam perialveolar kapiler di bagian paru yang terkena dan akhirnya terjadi hipoksemia (Engram 1998).

Page 5: Lp Pneumonia Anak

5. Komplikasi

Bila tidak ditangani secara tepat maka kemungkinan akan terjadi komplikasi sebagai berikut :

1.    Otitis media akut (OMA) à terjadi bila tidak diobati, maka sputum yang berlebihan akan masuk ke dalam tuba eustachius, sehingga menghalangi masuknya udara ke telinga tengah dan mengakibatkan hampa udara, kemudian gendang telinga akan tertarik ke dalam dan timbul efusi.

2.    Efusi pleura.3.    Emfisema.4.    Meningitis.5.    Abses otak.6.    Endokarditis.7.    Osteomielitis.

6. Penatalaksanaan a. Medis

1.      Pemberian antibioticKepada penderita yang penyakitnya tidak terlalu berat, bias diberikan antibiotik per-oral (lewat mulut) dan tetap tinggal di rumah.seperti: penicillin, cephalosporin.

2.      Penderita yang lebih tua dan penderita dengan sesak nafas atau dengan penyakit jantung atau paru-paru lainnya, harus dirawat dan antibiotic diberikan melalui infus. Mungkin perlu diberikan oksigen tambahan, cairan intravena dan alat bantu nafas mekanik.

3.      Pemberian antipiretik, analgetik, bronchodilator4.      Pemberian O2

5.      Pemberian cairan parenteral sesuai indikasiKebanyakan penderita akan memberikan respon terhadap pengobatan dan keadaannya membaik dalam waktu 2 minggu.

b. Perawat

Penatalaksanaan untuk  pneumonia bergantung pada penyebab, sesuai yang

ditentukan oleh pemeriksaan sputum mencakup :

1.    Oksigen 1-2 L/menit.2.    IVFD dekstrose 10 % :NaCl 0,9% = 3 : 1, + KCl 10 mEq/500 ml cairan.3.    Jumlah cairan sesuai berat badan, kenaikan suhu, dan status hidrasi.4.    Jika sesak tidak terlalu berat, dapat dimulai makanan enteral bertahap melalui selang

nasogastrik dengan feeding drip.5.    Jika sekresi lender berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin normal dan beta

agonis untuk memperbaiki transport mukosilier.6.    Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit7.    Antibiotik sesuai hasil biakan atau berikan :

Page 6: Lp Pneumonia Anak

Untuk kasus pneumonia community base :1.    Ampisilin 100 mg/kg BB/hari dalam 4 kali pemberian.2.    Kloramfenikol 75 mg/kg BB/hari dalam 4 kali pemberian

Untuk kasus pneumonia hospital base :1.    Sefatoksim 100 mg/kg BB/hari dalam 2 kali pemberian.2.    Amikasin 10-15 mg/kg BB/hari dalam 2 kali pemberian.

7. Data Fokus Pengkajiana. Wawancara

Identitas klien Keluhan utama

Sesak nafas Riwayaat kesehatan sekaraang

Didahului oleh infeksi saluran pernapasan atas selama beberapa hari, kemudian mendadak timbul panas tinggi, sakit kepala / dada ( anak besar ) kadang-kadang pada anak kecil dan bayi dapat timbul kejang, distensi addomen dan kaku kuduk. Timbul batuk, sesak, nafsu makan menurun.Anak biasanya dibawa ke rumah sakit setelah sesak nafas, cyanosis atau batuk-batuk disertai dengan demam tinggi. Kesadaran kadang sudah menurun apabila anak masuk dengan disertai riwayat kejang demam (seizure).

Riwayat kesehatan dahulu

Anak sering menderita penyakit saluran pernapasan atas.Predileksi penyakit saluran pernafasan lain seperti ISPA, influenza sering terjadi dalam rentang waktu 3-14 hari sebelum diketahui adanya penyakit Pneumonia.Penyakit paru, jantung serta kelainan organ vital bawaan dapat memperberat klinis klien.

Riwayat kesehatan keluargaTempat tinggal: Lingkungan dengan sanitasi buruk beresiko lebih besar

b. Pemeriksaan Fisik1. Keadaan umum pasien2. Tanda vital pasien

a. Temperatureb. Pulsec. Respiratoryd. Sphygmomanometer

3. Kesadaran a. Kualitatifb. Kuantitatif

      Sistem PulmonalSubyektif : sesak nafas, dada tertekan, cengeng

Page 7: Lp Pneumonia Anak

Obyektif : Pernafasan cuping hidung, hiperventilasi, batuk (produktif/ nonproduktif), sputum banyak, penggunaan otot bantu pernafasan, pernafasan diafragma dan perut meningkat, Laju pernafasan meningkat, terdengar stridor, ronchii pada lapang paru,

      Sistem CardiovaskulerSubyektif : sakit kepalaObyektif : Denyut nadi meningkat, pembuluh darah vasokontriksi, kualitas darah menurun

      Sistem NeurosensoriSubyektif : gelisah, penurunan kesadaran, kejangObyektif : GCS menurun, refleks menurun/normal, letargi

      Sistem genitourinariaSubyektif : -Obyektif : produksi urine menurun/normal,

      Sistem digestifSubyektif : mual, kadang muntahObyektif : konsistensi feses normal/diare.

      Sistem MusculoskeletalSubyektif : lemah, cepat lelahObyektif : tonus otot menurun, nyeri otot/normal, retraksi paru dan penggunaan otot aksesoris pernafasan.

      Sistem IntegumenSubyektif : -Obyektif : kulit pucat, cyanosis, turgor menurun (akibat dehidrasi sekunder), banyak keringat, suhu kulit meningkat, kemerahan

c. Pemeriksaan Diagnostik

1.    Sinar X: mengidentifikasikan distribusi struktural (misal: lobar, bronchial); dapat jugamenyatakan abses)

2.    Pemeriksaan gram/kultur, sputum dan darah: untuk dapat mengidentifikasi semua organisme yang ada.

3.    Pemeriksaan serologi: membantu dalam membedakan diagnosis organisme khusus.

4.    Pemeriksaan fungsi paru: untuk mengetahui paru-paru, menetapkan luas berat penyakit dan membantu diagnosis keadaan.

5.    Biopsi paru: untuk menetapkan diagnosis6.    Spirometrik static: untuk mengkaji jumlah udara yang diaspirasi7.    Bronkostopi: untuk menetapkan diagnosis dan mengangkat benda asing.

8. Diagnosa Keperawatana. Tidak efektifnya jalan nafas berhubungan dengan peradangan, penumpukan secret.

Page 8: Lp Pneumonia Anak

b. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membrane kapiler alveolus.

c.   Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi.d. Kurangnya pengetahuan orang tua tentang perawatan anak setelah pulang dari rumah

sakit.e. Berkurangnya volume cairan berhubungan dengan intake oral tidak adekuat, demam,

takipnea.

9. Nursing Care Planning (NCP)

NO DX KEPERAWATAN

NOC NIC

1 Tidak efektifnya jalan nafas berhubungan dengan peradangan, penumpukan secret.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan Jalan nafas efektif, ventilasi paru adekuat dan tidak ada penumpukan secret .

Monitor status respiratori setiap 2 jam, kaji adanya peningkatan status pernafasan dan bunyi nafas abnormal.

Lakukan perkusi, vibrasi dan postural drainage setiap 4 – 6 jam,

Beri therapy oksigen sesuai program.

Bantu membatukkan sekresi/pengisapan lender.

Beri posisi yang nyaman yang memudahkan pasien bernafas.

Ciptakan lingkungan yang nyaman sehingga pasien dapat tidur tenang.

Monitor analisa gas darah untuk mengkaji status pernafasan.

Beri minum yang cukup.

Sediakan sputum untuk kultur/test sensitifitas.

Kelola pemberian antibiotic dan obat lain sesuai program.

2 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membrane kapiler

Setelah dilakukaan tindakan keperawatan diharapkan Pasien memperlihatkan perbaikan ventilasi, pertukaran gas secara

Observasi tingkat kesadaran, status pernafasan, tanda-tanda sianosis setiap 2 jam.

Beri posisi fowler/semi

Page 9: Lp Pneumonia Anak

alveolus. optimal dan oksigenasi jaringan secara adekuat.

fowler. Beri oksigen sesuai

program. Monitor analisa gas

darah. Ciptakan lingkungan

yang tenang dan kenyamanan pasien.

Cegah terjadinya kelelahan pada pasien.

3 Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan Suhu tubuh dalam batas normal.

Observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam.

Beri kompres dingin. Kelola pemberian

antipiretik dan antibiotic.

Beri minum peroral secara hati-hati, monitor keakuratan tetesan infuse.

4 Kurangnya pengetahuan orang tua tentang perawatan anak setelah pulang dari rumah sakit.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan Anak dapat beraktifitas secara normal dan orang tua tahu tahap-tahap yang harus diambil bila infeksi terjadi lagi

Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang perawatan anak dengan bronchopneumonia.

Bantu orang tua untuk mengembangkan rencana asuhan di rumah ; keseimbangan diit, istirahat dan aktifitas yang sesuai.

Tekankan perlunya melindungi anak kontak dengan anak lain sampai dengan status RR kembali normal.

Ajarkan pemberian antibiotic sesuai program.

Ajarkan cara mendeteksi kambuhnya penyakit.

Beritahu tempat yang harus dihubungi bila kambuh.

Page 10: Lp Pneumonia Anak

Beri reinforcement untuk perilaku yang positif.

5 Berkurangnya volume cairan berhubungan dengan intake oral tidak adekuat, demam, takipnea.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan Pasien akan mempertahankan cairan tubuh yang normal.

Catat intake dan out put cairan. Anjurkan ibu untuk tetaap memberi cairan peroral serta hindari susu yang kental/minum yang dingin agar merangsang batuk.

Monitor keseimbangan cairan à membrane mukosa, turgor kulit, nadi cepat, kesadaran menurun, tanda-tyanda vital.

Pertahankan keakuratan tetesan infuse sesuai program.

Lakukan oral hygiene.

10. Daftar Pustaka

Ngastiyah , ( 1997 ). Perawatan an Anak Sakit. Jakarta : EGC

Iskandar Mah-iditat. ( 1985 ) Ilmu Kesehatan Anak UI, Jakarta : EGC

Rita & Suriadi ( 2001 ) Asuhan Keperawatan Pada An ak Edisi. I Jakarta : EGC

Roudelph, ( 2007 ) Buku Peditria Rubolph Edisi , 20. Volume Jakarta : EGC