lp snh ( stroke non hemoragic )

31
LAPORAN PENDAHULUAN STROKE NON HEMORAGIK A. Anat omi Fisiologi Sist em Sara f Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan ser ta terdiri ter ut ama da ri jar ingan sar af . Dalam me kanisme siste m saraf, lingkungan internal dan stimulus eksternal dipantau dan diatur. Kemampuan khusus seperti iri tabilit as, atau sensiti vit as ter hadap sti mul us, dan konduk tivitas, atau kemampuan unt uk men tra nsmisi suatu respons terh ada p sti mul asi, dia tur ole h sistem saraf dalam tiga cara utama yaitu input sensorik. Si st em sar af me nerima sensasi at au sti mu lus me lalui res eptor, ya ng ter let akdi tub uh bai k eks tern al (re sept or somati k) mau pun int ernal (res ept or viseral ). Resept or mengubah stimul us menjadi imp uls listrik yan g menjalar di sep anjan g saraf sampa i ke ot ak dan me dulla spinal is, ya ng kemu di an akan meng interp retasi dan mengi ntegra si stimulus, sehing ga respon terhadap informasi  bisa terjadi.utput motorik, dan input dari otak dan medulla spinalis memperoleh respon yang sesuai dari otot dan kelenjar tubuh , yang disebut sebagai efektor.  (Smelt!er. "##"). $. Si st em sara f pusat (S S%) &erdiri dari ot ak dan me dulla spinalis ya ng di li ndungi oleh tulang kranium dan kanal vertebral. a. tak 'erupakan alat tubuh yang sangat vital karena pusat pengatur untuk selu ruh ala t tub uh, terl etak di dal am rongga tengko rak (kr ani um) ya ng dibu ngku s oleh selaput otak yang kuat. tak manu sia menca pai " dari keseluruhan berat tubuh, mengkonsumsi " oksigen dan menerima $, curah jant un g. *a gi an kr ania l pa da ta bu ng sara f membe nt uk ti ga  pembesaran (vesikel) yang berdiferensiasi untuk membentuk otak depan, otak tengah dan otak belakang+ $) tak depan (proensef alo n)

Upload: arief-soekamtiess-rafsanjani

Post on 06-Jul-2018

243 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 1/31

LAPORAN PENDAHULUAN

STROKE NON HEMORAGIK 

A. Anatomi Fisiologi Sistem Saraf 

Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan

serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem saraf,

lingkungan internal dan stimulus eksternal dipantau dan diatur. Kemampuan khusus

seperti iritabilitas, atau sensitivitas terhadap stimulus, dan konduktivitas, atau

kemampuan untuk mentransmisi suatu respons terhadap stimulasi, diatur oleh

sistem saraf dalam tiga cara utama yaitu input sensorik.

Sistem saraf menerima sensasi atau stimulus melalui reseptor, yang

terletakdi tubuh baik eksternal (reseptor somatik) maupun internal (reseptor 

viseral). Reseptor mengubah stimulus menjadi impuls listrik yang menjalar di

sepanjang saraf sampai ke otak dan medulla spinalis, yang kemudian akan

menginterpretasi dan mengintegrasi stimulus, sehingga respon terhadap informasi

 bisa terjadi.utput motorik, dan input dari otak dan medulla spinalis memperolehrespon yang sesuai dari otot dan kelenjar tubuh , yang disebut sebagai efektor.

 (Smelt!er. "##").

$. Sistem saraf pusat (SS%)

&erdiri dari otak dan medulla spinalis yang dilindungi oleh tulang

kranium dan kanal vertebral.

a. tak

'erupakan alat tubuh yang sangat vital karena pusat pengatur untuk seluruh alat tubuh,terletak di dalam rongga tengkorak (kranium) yang

dibungkus oleh selaput otak yang kuat. tak manusia mencapai " dari

keseluruhan berat tubuh, mengkonsumsi " oksigen dan menerima $,

curah jantung. *agian kranial pada tabung saraf membentuk tiga

 pembesaran (vesikel) yang berdiferensiasi untuk membentuk otak depan,

otak tengah dan otak belakang+

$) tak depan (proensefalon)

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 2/31

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 3/31

 1uclei saraf cranial 2, 23 dan 233 terletak dalam pons, yang juga

menerima informasi dari saraf cranial 2333.

4) tak belakang (rombensefalon)

&erbagi menjadi dua subdivisi yaitu metensefalon dan

mielensefalon. 'etensefalon berubah menjadi batang otak (pons) dan

serebelum. 'ielensefalon menjadi medulla oblongata. Rongga pada

tabung saraf tidak berubah dan berkembang menjadi ventrikel otak 

dan kanal sentral medulla spinalis. /apisan pelindung otak terdiri dari

rangka tulang bagian luar dan tiga lapisan jaringan ikat yang disebut

meninges.

/apisan meningeal terdiri dari pia meter, lapisan araknoid dan

durameter. %ia meter adalah lapisan terdalam yang halus dan tipis,

serta melekat erat pada otak. /apisan araknoid terletak di bagian

eksternal piameter dan mengandung sedikit pembuluh darah. Runga

araknoid memisahkan lapisan araknoid dari piameter dan mengandung

cairan cerebrospinalis, pembuluh darah serta jaringan penghubung

serta selaput yang mempertahankan posisi araknoid terhadap piameter 

di baahnya. Durameter, lapisan terluar adalah lapisan yang tebal dan

terdiri dari dua lapisan.

/apisan ini biasanya terus bersambungan tetapi terputus pada

 beberapa sisi spesifik. 5airan serebrospinal yang berada di ruang

subarakhnoid merupakan salah satu proteksi untuk melindungi

 jaringan otak dan medula spinalis terhadap trauma atau gangguan dari

luar. %ada orang deasa volume intrakranial kurang lebih $6## ml,

volume otak sekitar $## ml, volume cairan serebrospinal "-$7" ml(rata-rata $# ml) dan darah sekitar $# ml.

8# dari jaringan otak terdiri dari cairan, baik ekstra sel

maupun intra sel. Rata-rata cairan serebrospinal dibentuk sebanyak 

#,4 ml9menit atau ## ml9hari, sedangkan total volume cairan

serebrospinal berkisar 6-$# ml dalam seaktu. 'eningen adalah

selaput otak yang merupakan bagian dari susunan saraf yang bersifat

non neural. 'eningen terdiri dari jarningan ikat berupa membran yang

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 4/31

menyelubungi seluruh permukaan otak, batang otak dan medula

spinalis.

 b. 'edulla Spinalis

'edulla spinalis memiliki peran untuk mengendalikan berbagai

aktivitas refleks dalam tubuh. *agian ini mentransmisi impuls ke dan dari

otak melalui traktus asenden dan desenden. 'edulla spinalis berbentuk 

silinder berongga dan agak pipih. %anjang rata-rata " cm. Dua

 pembesaran, pembesaran lumbal dan serviks menandai sisi keluar saraf 

spinal besar yang mensuplai lengan dan tungkai. &iga puluh satu pasang

saraf spinal keluar dari area urutan korda melalui foramina intervertebral.

&erdiri dari sebuah inti substansi abu-abu yang diselubungi substansi putih.

Kanal sentral berukuran kecil dikelilingi oleh substansi abu-abu bentuknya

seperti huruf :.

&anduk dorsal adalah batang vertical atas substansi abu-abu.

&anduk ventral adalah batang vertical baah. &anduk lateral adalah

 protrusi di antara tanduk posterior dan anterior pada area toraks dan

lumbal sistem saraf perifer. Komisura abu-abu menghubungkan substansi

abu-abu di sisi kiri dan kanan medulla spinalis.Setiap saraf spinal memiliki

satu radiks dorsal dan satu radiks ventral. &raktus Spinal substansi putih

korda yang terdiri dari akson termielinisasi, dibagi menjadi funikulus

anterior,posterior dan lateral. Dalam funikulus terdapat fasiukulu atau

traktus. &raktus diberi nama sesuai dengan lokasi, asal dan tujuannya.

". Sistem Saraf %erifer 

'eliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh. Sistem ini terdiri dari

saraf kranial dan saraf spinal yang menghubungkan otak dan medulla spinalisdengan reseptor dan efektor. Secara fungsional sistem saraf perifer terbagi

menjadi sistem aferen dan sistem eferen. Saraf aferen (sensorik) mentransmisi

informasi dari reseptor sensorik ke SS%. Saraf eferen (motorik) mentransmisi

informasi dari SS% ke otot dan kelenjar.

4. Saraf 5ranial

Dua pasang saraf cranial muncul dari berbagai bagian batang otak.

*eberapa saraf cranial hanya tersusun dari serabut sensorik, tetapi sebagaian

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 5/31

 besar tersusun dari serabut sensorik dan serabut motorik dan gabungan dari

serabut sensorik dan motorik.

• *agian saraf dari serabut sensorik+

a. Saraf lfaktorius

'erupakan saraf sensorik. Saraf ini berasal dari epithelium

olfaktori mukosa nasal. *erkas serabut sensorik mengarah ke bulbus

olfaktori dan menjalar melalui traktus olfaktori sampai ke ujung lobus

temporal (girus olfaktori), tempat persepsi indera penciuman berada.

 b. Saraf ptik

'erupakan saraf sensorik. 3mpuls dari batang dan kerucut retina

di baa ke badan sel aksonyang membentuk saraf optik.Setiap saraf 

optik keluar dari bola mata pada bintik buta dan masuk ke rongga

cranial melaui foramen optik. Seluruh serabut memanjang saat traktus

optik, bersinapsis pada sisi lateral nuclei genikulasi thalamus dan

menonjol ke atas sampai ke area visual lobus oksipital untuk persepsi

indera penglihatan.

c. Saraf 2estibulokoklearis

:anya terdiri dari saraf sensorik dan memiliki dua divisi.5abang

koklear atau auditori menyampaikan informasi dari reseptor untuk 

indera pendengaran dalam organ korti telinga dalam ke nuclei koklear 

 pada medulla, ke kolikuli inferior, ke bagian medial nuclei genikulasi

 pada thalamus dan kemudian ke area auditori pada lobus temporal.

• *agian saraf dari serabut motorik+

a. Saraf ;bdusen

'erupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf 

motorik. 1euron motorik berasal dari sebuah nucleus pada pons yang

menginervasi otot rektus lateral mata. Serabut sensorik membaa

 pesan proprioseptif dari otot rektus lateral ke pons.

 b. Saraf 0asial

'erupakan saraf motorik dimana neuron motorik terletak dalam

nuclei pons. 1euron ini menginervasi otot ekspresi ajah, termasuk 

kelenjar air mata dan kelenjar saliva.

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 6/31

c. Saraf ;ksesori Spinal

'erupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari

serabut motorik. 1euron motorik berasal dari dua area bagian cranial

 beraal dari medulla dan menginervasi otot volunteer faring dan

laring, bagian spinal muncul dari medulla spinalis serviks dan

menginervasi otot trape!ius dan sternokleidomastoideus. 1euron

sensorik membaa informasi dari otot yang sama yang terinervasi

oleh saraf motorik, misalnya otot laring, faring, trape!ius dan otot

sternokleidomastoid.

d. Saraf kulomotorius

'erupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf 

motorik. 1euron motorik berasal dari otak tengah dan membaa

impuls ke seluruh otot bola mata (kecuali otot oblik superior dan

rektus lateral), ke otot yang membuka kelopak mata dan ke otot polos

tertentu pada mata.

e. Saraf :ipoglosal

&erdiri dari saraf motorik. 1euron motorik beraal dari medulla

dan mensuplai otot lidah.

• *agian saraf dari serabut gabungan sensorik dan motorik+

a. Saraf <losofaringeal

'erupakan saraf gabungan.1euron motorik beraal dari medulla

dan menginervasi otot untuk icara dan menelan serta kelenjar saliva

 parotid. 1euron sensorik membaa informasi yang berkaitan dengan

rasa dari sepertiga bagian posterior lidah dan sensasi umum dari faring

dan laring = neuron ini juga membaa informasi mengenai tekanan

darah dari reseptor sensorik dalam pembuluh darah tertentu.

 b. Saraf 2agus

'erupakan saraf gabungan. 1euron motorik berasal dari dalam

medulla dan menginervasi hampir semua organ toraks dan abdomen.

 1euron sensorik membaa informasi dari faring, laring, trakea,

esophagus, jantung dan visera abdomen ke medulla dan pons.

c. Saraf &raklear

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 7/31

Saraf &raklear adalah saraf gabungan , tetapi sebagian besar 

terdiri dari saraf motorik dan merupakan saraf terkecil dalam saraf 

cranial. 1euron motorik berasal dari langit-langit otak tengah dan

membaa impuls ke otot oblik superior bola mata.Serabut sensorik 

dari spindle otot menyampaikan informasi indera otot dari otot oblik 

superior ke otak.

d. Saraf &rigeminal

Saraf cranial terbesar, merupakan saraf gabungan tetapi sebagian

 besar terdiri dari saraf sensorik. *agian ini membentuk saraf sensorik 

utama pada ajah dan rongga nasal serta rongga oral. 1euron motorik 

 berasal dari pons dan menginervasi otot mastikasi kecuali otot

 buksinator. *adan sel neuron sensorik terletak dalam ganglia

trigeminal. Serabut ini bercabang ke arah distal menjadi 4 divisi yaitu

cabang optalmik membaa informasi dari kelopak mata, bola mata,

kelenjar air mata, sisi hidung, rongga nasal dan kulit dahi serta kepala.

5abang maksilar membaa informasi dari kulit ajah, rongga oral

(gigi atas, gusi dan bibir) dan palatum. 5abang mandibular membaa

informasi dari gigi baah, gusi, bibir, kulit rahang dan area temporal

kulit kepala.

. Saraf Spinal

;da 4$ pasang saraf spinal beraal dari korda melalui rasiks dorsal

(posterior) dan ventral (anterior). %ada bagian distal radiks dorsal ganglion, dua

radiks bergabung membentuk satu saraf spinal. Semua saraf tersebut adalah

saraf gabungan (motorik dan sensorik), membaa informasi ke korda melalui

neuron aferen dan meninggalkan korda melalui neuron eferen. Saraf spinaldiberi nama dan angka sesuai dengan regia kolumna bertebra tempat

munculnya saraf tersebut.

Saraf serviks 8 pasang, 5$ > 58. Saraf toraks $" pasang, &$ > &$". Saraf 

lumbal pasang, /$ > /. Saraf sacral pasang, S$ > S. Saraf koksigis, $

 pasang. Sistem saraf tepi terdiri dari $" pasang saraf serabut otak (saraf cranial)

yang terdiri dari 4 pasang saraf sensorik, pasang saraf motorik dan pasang

saraf gabungan.4$ pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal) yang

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 8/31

terdiri dari 8 pasang saraf leher,$" pasang saraf punggung, pasang saraf 

 pinggang, pasang saraf pinggul dan $ pasang saraf ekor.

tak dan sumsum tulang belakang berkomunikasi dengan seluruh bagian

tubuh melalui cranial nerves (saraf-saraf kepala) dan spinal nerves (saraf-saraf 

tulang belakang). Sarafsaraftersebut adalah bagian dari sistem saraf perifer 

yang membaa informasi sensoris ke sistem saraf pusat dan membaa pesan-

 pesan dari sistem saraf pusat ke otot-otot dan kelenjar-kelenjar di seluruh tubuh

atau disebut juga dengan sistem saraf somatik.

. Sistem Saraf Somatik 

Saraf-saraf &ulang *elakang (Spinal Nerves). Saraf tulang belakang

yang merupakan bagian dari sistem saraf somatik dimulai dari ujung saraf 

dorsal dan ventral dari sumsum tulang belakang (bagian di luar sumsum tulang

 belakang). Saraf-saraf tersebut mengarah keluar rongga dan bercabang-cabang

di sepanjang perjalanannya menuju otot atau reseptor sensoris yang hendak 

dicapainya. 5abang-cabang saraf tulang belakang ini umumnya disertai oleh

 pembuluh-pembuluh darah, terutama cabang-cabang yang menuju otot-otot

kepala (skeletal muscle).

'ekanisme input masuknya informasi-informasi sensoris ke sumsum

tulang belakang) dan output dari proses tersebut yang menghasilkan informasi-

informasi motorik yaitu soma sel dari a?on-a?on saraf tulang belakang yang

membaa informasi sensoris ke otak dan sumsum tulang belakang terletak di

luar sistem saraf pusat kecuali untuk system visual karena retina mata adalah

 bagian dari otak. ;?on-a?on yang datang membaa informasi sensoris ke

susunan saraf pusat ini adalah saraf-saraf afferent.

7. Sistem Saraf ;utonom (;utonomic 1ervous System);utonomic 1ervous System (sistem saraf autonom) mengatur fungsi

otot-otot halus, otot jantung, dan kelenjar-kelenjar tubuh (autonom berarti

mengatur diri sendiri). tot-otot halus terdapat di bagian kulit berkaitan dengan

folikel-folikel rambut di tubuh, di pembuluh-pembuluh darah, di mata

mengatur ukuran pupil dan akomodasi lensa mata, di dinding serta jonjot usus,

di kantung empedu dan di kandung kemih. @adi dapat disimpulkan baha

organ-organ yang dikontrol oleh sistem saraf autonom memiliki fungsi untuk 

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 9/31

melangsungkan Aproses vegetatifB (proses mandiri dan paling dasar) di dalam

tubuh.

6. Saraf Simpatis

Syaraf bermyelin yang keluar dari syaraf spinal torakal $ sampai

dengan lumbal " atau 4. 1euron neuron preganglionik dan post ganglilonik 

simpatis .Setiap jaras simpatis dari medulla. @aringan yang terangsang terdiri

atas dua neuron yakni neuronpreganglionik dan neuron postganglionic.

8. Saraf %arasimpatis

Serat-serat syaraf parasimpatis meninggalkan sistem syaraf pusat

melalui syaraf cranial 333,233,3C,C, Syaraf sakral spinal ke " dan ke 4 dan

kadangkala syaraf sakral $ dan . Sifat-sifat dasar fungsi simpatis dan

 parasimpatis. Serat simpatis dan parasimpatis mensekresi salah satu dari

neurotarnsmitter asetilkolin atau norepinefrin. Serat yang mensekresi

asetilkolin disebut serat kolinerjik, serat yang mensekresi norepinefrin disebut

serat adrenergik (dari adrenalin sama dengan epinefrin).

Semua neuron preganglionik simpatis dan parasimpatis bersifat

kolinerjik. :ampir semua neuron post ganglionik parasimpatis bersifat

kolinergik dan :ampir semua neuron post ganglionik simpatis bersifat

adrenerjik. Karena itu asetilkolin disebut transmitter parasimpatis dan

norepinefrin disebut transmitter simpatis.

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 10/31

. Sel-sel pada sistem saraf 

 1euron adalah unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel

dan perpanjangan sitoplasma.

a. *adan sel atau perikarion

Suatu neuron mengendalikan metabolisme keseluruhan neuron. *agian ini

tersusun dari komponen berikut + satu nucleus tunggal, nucleolus yang

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 11/31

menanjol dan organel lain seperti konpleks golgi dan mitochondria, tetapi

nucleus ini tidak memiliki sentriol dan tidak dapat bereplikasi.

 b. Dendrit

%erpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek serta

 berfungsi untuk menghantar impuls ke sel tubuh.

c. ;kson

Suatu prosesus tunggal, yang lebih tipis dan lebih panjang dari dendrit.

*agian ini menghantar impuls menjauhi badan sel ke neuron lain, ke sel

lain (sel otot atau kelenjar) atau ke badan sel neuron yang menjadi asal

akson.

. Konse! Dasar Pen"a#it Stro#e Non Hemoragi# 

$. Pengertian

'enurut 5orin ("##), Stroke non hemoragik adalah terjadinya

 penyumbatan arteri akibat thrombus (bekuan darah di arteri serebri) atau

embolus (bekuan darah yang berjalan ke otak dari tempat lain di tubuh).

Stroke non hemoragik  merupakan proses terjadinya iskemia akibat

emboli dan trombosis serebral biasanya terjadi setelah lama beristirahat, baru

 bangun tidur atau di pagi hari dan tidak terjadi perdarahan. 1amun terjadi

iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema

sekunder. (;rif 'uttaEin, "##8).

'enurut %rice, ("##7) stroke non hemoragik (S1:) merupakan

gangguan sirkulasi cerebri yang dapat timbul sekunder dari proses patologis

 pada pembuluh misalnya trombus, embolus atau penyakit vaskuler dasar 

seperti artero sklerosis dan arteritis yang mengganggu aliran darah cerebral

sehingga suplai nutrisi dan oksigen ke otal menurun yang menyebabkan

terjadinya infark.

Dari beberapa pengertian stroke diatas, %enyusun menyimpulkan stroke

non hemoragik adalah adalah gangguan cerebrovaskular yang disebabakan oleh

sumbatnya pembuluh darah akibat penyakit tertentu seperti aterosklerosis,

arteritis , trombus dan embolus.

%. E!i&emologi

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 12/31

Stroke adalah penyebab kematian ketiga pada orang deasa dan lansia

di ;merika Serikat. ;ngka kematian setiap tahun akibat stroke lebih dari

"##.###. 3nsiden stroke secara nasional diperkirakan adalah 6#.### per tahun.

Dua per tiga kasus stroke terjadi pada orang yang berusia lebih dari 7 tahun.

*erdasarkan data dari seluruh dunia, penyakit stroke adalah penyebab kematian

tersering pertama dan kedua dan menempati urutan kelima dan keenam sebagai

 penyebab kecacatan (%rice, "##7).

Stroke iskemik merupakan salah satu penyakit dengan angka kematian

yang tinggi. ;ngka kematian tersebut berbeda antara populasi kulit hitam dan

kulit putih. ;ngka kematian pada pria kulit hitam adalah #, per $##.###

 populasi dan 4," per $##.### anita kulit hitam. Sedangkan angka kematian

 pada pria kulit putih adalah "7,4 per $##.### dan "", per $##.### pada anita

kulit putih. ;lasan yang tepat mengenai perbedaan ini tidak diketahui dengan

 pasti, tetapi diperkirakan baha faktor genetik, geografi dan budaya ikut

 berpengaruh (Fikipedia, "##).

@umlah penderita stroke di 3ndonesia kian meningkat dari tahun ke

tahun. Sekitar "8, penderita penyakit stroke di 3ndonesia meninggal dunia.

*erdasarkan hasil laporan bagian Rekam 'edis RS Sanglah Denpasar,

didapatkan data pasien yang menderita stroke tahun "##" sebagai berikut +

 pasien yang raat inap 7 orang, dimana 4$# orang (6) diantaranya

dengan S:, 4 orang (4) dengan S1: dengan jumlah pasien meninggal

dunia $ orang, raat jalan sebanyak $8" orang. &ahun "##4, pasien raat

inap dengan stroke 648 orang, diraat dengan S: sebanyak 4# orang (6),

S1: 48 orang () dan yang meninggal dunia $" orang, diraat jalan

sebanyak $# orang. &ahun "## raat inap sebanyak 77" orang, diraatdengan S: " orang (,7), dengan S1: 476 orang (,), meninggal

dunia $#6 orang, pasien raat jalan $"8 orang. Data di atas menunjukkan

tingginya angka kejadian S1: dibanding S:.

'. Etiologi

'enurut ;rif 'uttaEin ("##8) penyebab Stroke non hemoragik 

diakibatkan oleh+

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 13/31

$. &rombosis yang terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi

sehingga menyebabkan iskemia jaringan otak yang dapat

menimbulkanoedema dan kongesti disekitarnya.*eberapa keadaan

dibaah ini dapat menyebabkan trombosis otak+ ;teroskelosis,

hiperkoagulasi pada polisetimia, arthritis dan emboli.

". Gmbolisme Serebral merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh

 bekuan darah, lemak, dan udara.

0aktor > faktor resiko stroke non hemoragik adalah+ :ipertensi, Diabetes

'ellitus, merokok, minum alkohol, strees dan gaya hidup yang salah,

Kontrasepsi oral (khususnya dengan disertai hipertensi, merokok, dan kadar 

estrogen tinggi), Kolesterol tinggi, %enyalahgunaan obat (kokain), makanan

lemak dan faktor usia (;rif 'uttaEin, "##8).

%endapat lain dikemukakan oleh @unaidi, "##7 yang menyatakan ada

 beberapa etiologi lain yang dapat menyebabkan terjadinya stroke non

hemorhagik, antara lain +

$. ;terosklerosis

&erbentuknya aterosklerosis beraal dari endapan ateroma (endapan

lemak) yang kadarnya berlebihan dalam pembuluh darah. Gndapan yang

terbentuk menyebabkan penyempitan lumen pembuluh darah sehingga

mengganggu aliran darah.

". Gmboli

*enda asing yang tersangkut pada suatu tempat dalam sirkulasi darah.

*iasanya benda asing ini berasal dari trombus yang terlepas dari

 perlekatannya dalam pembuluh darah jantung, arteri atau vena.

4. 3nfeksi

%eradangan juga dapat menyebabkan menyempitnya pembuluh darah,

terutama yang menuju otak. Hang mampu berperan sebagai faktor risiko

stroke adalah tuberkulosis, malaria, lues, leptospirosis, dan in feksi cacing.. bat-obatanI

;da beberapa obat-obatan yang justru dapat menyebabkan stroke seperti

amfetamin dan kokain dengan jalan mempersempit lumen pembuluh darah

otak.

. :ipotensi atau hipertensi.

%enurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan berkurangnya

aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pingsan. Stroke

 bisa terjadi jika hipotensi ini sangat parah dan menahun.

Sedangkan :ipertensi dapat mengakibatkan pecahnya maupun

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 14/31

menyempitnya pembuluh darah otak. ;pabila pembuluh darah otak pecah

maka timbullah perdarahan otak dan apabila pembuluh darah otak 

menyempit maka aliran darah ke otak akan terganggu dan sel > sel otak 

akan mengalami kematian.

(. Patofisiologi

Stroke non hemoragik disebabkan oleh trombosis akibat plak 

aterosklerosis yang memberi vaskularisasi pada otak atau oleh emboli dari

 pembuluh darah diluar otak yang tersangkut di arteri otak yang secara

 perlahan akan memperbesar ukuran plak sehingga terbentuk trombus

(Sudoyo, "##7).

&rombus dan emboli di dalam pembuluh darah akan terlepas dan

terbaa hingga terperangkap dalam pembuluh darah distal, lalu

menyebabkan pengurangan aliran darah yang menuju ke otak sehingga sel

otak akan mengalami kekurangan nurisi dan juga oksigen, sel otak yang

mengalami kekurangan oksigen dan glukosa akan menyebabkan asidosis lalu

asidosis akan mengakibatkan natrium, klorida, dan air masuk ke dalam sel

otak dan kalium meninggalkan selotak sehingga terjadi edema setempat.

Kemudian kalsium akan masuk dan memicu serangkaian radikal bebas

sehingga terjadi perusakan membran sel lalu mengkerut dan tubuh

mengalami defisit neurologis lalu mati (Gsther, "#$#).

Ketidakefektifan perfusi jaringan yang disebabkan oleh trombus dan

emboli akan menyebabkan iskemia pada jaringan yang tidak dialiri oleh

darah, jika hal ini berlanjut terus-menerus maka jaringan tesebut akan

mengalami infark. Dan kemudian akan mengganggu sistem persyarafan

yang ada di tubuh seperti + penurunan kontrol volunter yang akan

menyebabkan hemiplagia atau hemiparese sehingga tubuh akan mengalami

hambatan mobilitas, defisit peraatan diri karena tidak bisa menggerakkan

tubuh untuk meraat diri sendiri, pasien tidak mampu untuk makan

sehingga nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Defisit neurologis juga akan

menyebabkan gangguan pencernaan sehingga mengalami disfungsi kandung

kemih dan saluran pencernaan lalu akan mengalami gangguan eliminasi.

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 15/31

Karena ada penurunan kontrol volunter maka kemampuan batuk juga akan

 berkurang dan mengakibatkan penumpukan sekret sehingga pasien akan

mengalami gangguan jalan nafas dan pasien kemungkinan tidak mampu

menggerakkan otot-otot untuk bicara sehingga pasien mengalami gangguan

komunikasi verbal berupa disfungsi bahasa dan komunikasi.

). Klasifi#asi

Klasifikasi Stroke 1on :aemoragik menurut &aroto dkk, ("##6) adalah +

a. &ransient 3schemic ;ttack (&3;)

&3; adalah defisit neurologik fokal akut yang timbul karena iskemia otak 

sepintas dan menghilang lagi tanpa sisa dengan cepat dalam aktu tidak 

lebih dari " jam. b. Reversible 3scemic 1eurological Deficit (R31D)

R31D adalah defisit neurologik fokal akut yang timbul karena iskemia

otak berlangsung lebih dari " jam dan menghilang tanpa sisa dalam

aktu $-4 minggu.

c. Stroke in Gvolution (%rogressing Stroke)

Stroke in evolution adalah deficit neurologik fokal akut karena gangguan

 peredaran darah otak yang berlangsung progresif dan mencapai maksimal

dalam beberapa jam sampe bebrapa hari.

d. Stroke in ResolutionStroke in resolution adalah deficit neurologik fokal akut karena gangguan

 peredaran darah otak yang memperlihatkan perbaikan dan mencapai

maksimal dalam beberapa jam sampai bbrapa hari

e. 5ompleted Stroke (infark serebri)

5ompleted stroke adalah defisit neurologi fokal akut karena oklusi atau

gangguan peredaran darah otak yang secara cepat menjadi stabil tanpa

memburuk lagi.

*. Tan&a Dan Ge+ala

'anifestasi klinis Stroke 1on :emoragik menurut 'isbach ("#$$)

antara lain +

a. :ipertensi

 b. <angguan motorik (kelemahan otot, hemiparese)

c. <angguan sensorik 

d. <angguan visual

e. <angguan keseimbangan

f. 1yeri kepala (migran, vertigo)

g. 'untah

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 16/31

h. Disatria (kesulitan berbicara)

i. %erubahan mendadak status mental (apatis, somnolen, delirium, suppor,

koma)

,. Pemeri#saan Fisi# 

a. Keadaan umum

 b. Jmumnya mengalami penurunan kesadaran, kadang mengalami gangguan

 bicara yaitu sulit dimengerti, kadang tidak bisa bicara dan pada tanda-

tanda vital+ tekanan darah meningkat, dan denyut nadi bervariasi

c. Kepala

− 3nspeksi + *entuk kepala bulat, arna rambut hitam, pertumbuhan

rambut merata

− %alpasi + &idak ada benjolan, atau masa

d. 'ata

− 3nspeksi + arna konjungtiva merah mudah, sklera putih, pupil

isokor 

e. :idung

− 3nspeksi + 1afas cepat, sesak nafas

− %alpasi + 1yeri tekan sinisitis (-)

f. &elinga

− 3nspeksi + Daun telinga simetris, tidak ada serumen.

g. 'ulut

−3nspeksi + lidah simetris, terdapat deviasi pada satu sisi dan fasikulasi,

serta indra pengecapan normal, kesulitan menelan dan kesulitan

membuka mulut.

h. Fajah

− 3nspeksi + Fajah asimetris, dan otot ajah tertarik ke bagian sisi yang

sehat.

− %alpasi + &idak ada nyeri tekan pada daerah sinus.

i. leher

− 3nspeksi + Keadaan leher 

− %alpasi + &idak ada pembesaran kelelenjar limfe, kelenjar tyroid, dan

vena jugularis

 j. Dada

− 3nspeksi + Klien batuk, peningkatan produksi sputum, sesak napas,

 penggunaan otot bantu napas, dan peningkatan frekuensi pernapasan

− %alpasi + &aktil premitus seimbang kanan dan kiri.

− %erkusi + Sonor 

− ;uskultasi + ;da suara nafas tambahan

k. ;bdomen

− 3nspeksi + Farna kulit sama seperti sekitarnya, tidak ada benjolan

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 17/31

− %alpasi + &idak ada pembesaran hepar 

− %erkusi + &erdengar suara timpani

− ;uskultasi + %eristaltik menurun

l. <enetalia

− 3nspeksi + *ersih

− %alpasi + -

m. 3ntergumen

− 3nspeksi + &ampak pucat dan jika kekurangan cairan maka turgor kulit

akan jelek, decubitus

− %alpasi + &urgor kulit kembali dalam " detik 

n. Gktermitas

3nspeksi + *entuk normal jari lengkap, hemiplegia, hemiparesis,fasikulasi.

− %alpasi + &urgor kilit jelek,

− %erkusi + *isep (-), trisep (-)

-. Pemeri#saan Penn+ang

'enurut 'uttaEin, ("##8), pemeriksaan penunjang yang dapat

dilakukan ialah sebagai berikut +

a. ;ngiografi serebral

'embantu menentukan penyebab dari stroke secara spesifik seperti

 perdarahan arteriovena atau adanya ruptur dan untuk mencari sumber 

 perdarahan seperti aneurisma atau malformasi vaskular 

 b. /umbal pungsi

&ekanan yang meningkat dan disertai bercak darah pada carran lumbal

menunjukkan adanya hernoragi pada subaraknoid atau perdarahan pada

intrakranial. %eningkatan jumlah protein menunjukkan adanya proses

inflamasi. :asil pemeriksaan likuor merah biasanya dijumpai pada

 perdarahan yang masif, sedangkan perdarahan yang kecil biasanya arna

likuor masih normal (?antokrom) seaktu hari-hari pertama.

c. 5& scan.

%emindaian ini memperlihatkan secara spesifik letak edema, posisi

henatoma, adanya jaringan otak yang infark atau iskemia, dan posisinya

secara pasti. :asil pemeriksaan biasanya didapatkan hiperdens fokal,

kadang pemadatan terlihat di ventrikel, atau menyebar ke permukaan otak.

d. 'R3

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 18/31

'R3 ('agnetic 3maging Resonance) menggunakan gelombang magnetik 

untuk menentukan posisi dan besar9luas terjadinya perdarahan otak. :asil

 pemeriksaan biasanya didapatkan area yang mengalami lesi dan infark 

akibat dari hemoragik.

e. JS< Doppler 

Jntuk mengidentifikasi adanya penyakit arteriovena (masalah sistem

karotis).

f. GG<

%emeriksaan ini berturuan untuk melihat masalah yang timbul dan dampak 

dari jaringan yang infark sehingga menurunnya impuls listrik dalam

 jaringan otak.

g. %emeriksaan /aboraturium

$) /umbal pungsi + pemeriksaan likuor merah biasanya dijumpai pada

 perdarahan yang masif, sedangkan perdarahan yang kecil biasanya

arna likuor masih normal (?antokhrom) seaktu hari-hari pertama.

") %emeriksaan darah rutin.

4) %emeriksaan kimia darah + pada stroke akut dapat terjadi

hiperglikemia. <ula darah dapat mencapai "# mg di dalam serum dan

kemudian berangsur-angsur turun kembali.

) %emeriksaan darah lengkap+ untuk mencari kelainan pada darah itu

sendiri.

/. Diagnosti# 

Semua pasien yang diduga stroke harus menjalani pemeriksaan 'R3 atau

5& scan tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan

hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa

(kecurigaan stroke luas). Stroke iskemik adalah diagnosis yang paling

mungkin bila 5& scan tidak menunjukkan perdarahan, tumor, atau infeksi

fokal, dan bila temuan klinis tidak menunjukkan migren, hipoglikemia,

ensefalitis, atau perdarahan subarakhnoid (<olds!midt et al., "##).

%encitraan otak atau 5& scan dan 'R3 adalah instrumen diagnosa

yang sangat penting karena dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana

stroke yang diderita oleh seseorang. :asil 5& scan perlu diketahui terlebih

dahulu sebelum dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi

 platelet. 5& scan dibedakan menjadi dua yaitu, 5& scan non kontras yang

digunakan untuk membedakan antara stroke hemoragik dengan stroke

iskemik yang harus dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan penyebab

lain yang memberikan gambaran klinis menyerupai gejala infark atau

 perdarahan di otak, misalnya adanya tumor. Sedangkan yang kedua adalah

5& scan kontras yang digunakan untuk mendeteksi malformasi vaskular

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 19/31

dan aneurisme.

$0. Penatala#sanaan

&arget managemen stroke non hemoragik akut adalah untuk 

menstabilkan pasien dan menyelesaikan evaluasi dan pemeriksaan termasuk 

diantaranya pencitraan dan pemeriksaan laboratorium dalam jangka aktu 7#

menit setelah pasien tiba. Keputusan penting pada manajemen akut ini

mencakup perlu tidaknya intubasi, pengontrolan tekanan darah, dan

menentukan resiko atau keuntungan dari pemberian terapi trombolitik.

a. %enatalaksanaan Jmum

$) ;iray and breathing

%asien dengan <5S L 8 atau memiliki jalan napas yang tidak adekuat atau paten memerlukan intubasi. @ika terdapat tanda-tanda

 peningkatan tekanan eficitnial (&3K) maka pemberian induksi dilakukan

untuk mencegah efek samping dari intubasi. %ada kasus dimana

kemungkinan terjadinya herniasi otak besar maka target %co" arteri

adalah 4"-47 mm:g.

Dapat pula diberikan manitol intravena untuk mengurangi

edema serebri. %asien harus mendapatkan bantuan oksigen jika pulse

o?ymetri atau pemeriksaan analisa gas darah menunjukkan terjadinya

hipoksia. *eberapa kondisi yang dapat menyebabkan hipoksia pada

stroke non hemoragik adalah adanya obstruksi jalan napas parsial,

hipoventilasi, atelektasis ataupun <GRD.

") 5irculation

%asien dengan stroke non hemoragik akut membutuhkan terapi

intravena dan pengaasan jantung. %asien dengan stroke akut berisiko

tinggi mengalami aritmia jantung dan peningkatan biomarker jantung.

Sebaliknya, atrial fibrilasi juga dapat menyebabkan terjadinya stroke.

 b. %enatalaksanaan 1on 0armakologi (;rif 'uttaEin, "##8).

$) &erapi antikoagulan

Kontraindikasi pemberian terapi antikoagulan pada klien dengan

riayat ulkus, uremia dan kegagalan hepar.

") %enytonin (dilantin) dapat di gunakan untuk mencegah kejang .

4) Gnteris-coated, misalnya aspirin dapat digunakan untuk menghancurkan

trombotik dan embolik 

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 20/31

) Gpsilon-aminocaproic acid (amicar) dapat digunakan untuk stabilkan

 bekuan di atas anurisma yang ruptur.

) 5alcium channel blocker (nimodipine) dapat di berikan untuk 

mengatasi vasospasme pembuluh darah7) *erusaha menstabilkan tanda-tanda vital dengan+

a) 'empertahankan saluran nafas yang paten yaitu lakukan

 pengisapan lendiryang sering, oksigenasi, kalau perlu lakukan

trakeostomi, membantu pernafasan.

 b) 'engontrol tekanan darah berdasarkan kondisi pasien, termasuk 

usaha memperbaiki hipotensi dan hipertensi.

c) *erusaha menemukan dan memperbaiki aritmia jantung.

d) 'eraat kandung kemih, sedapat mungkin jangan memakai

kateter.

e) 'enempatkan pasien dalam posisi yang tepat, harus dilakukan

secepat mungkin pasien harus dirubah posisi tiap " jam dan

dilakukan latihan-latihan gerak pasif.

c. %enatalaksanaan 0armakologi (;rif 'uttaEin, "##8).

$) Karotid endarterektomi untuk mengangkat plaEue atherosclerosis.

") Superior temporal arteri > middle serebral arteri anastomisis dengan

melalui daerah yang tersumbat dan menetapkan kembali aliran darah

 pada daerah yang di pengaruhi.

$$. Kom!li#asi

Komplikasi stroke menurut Sudoyo ("##7) meliputi hipoksia serebral, penurunan aliran darah serebral dan luasnya area cidera, embolisme.

a. :ipoksia serebral

 b. %enurunan aliran darah serebral

c. /uasnya area cidera

d. Distritmia dapat mengakibatkan curah jantung tidak konsisten dan

 penghentian trombus lokal.

$%. Prognosis

Dari penelitian ditemukan baha, rasio mortilitas pada 4# hari setelah

stroke adalah sebesar "8, rasio mortalitas pada stroke iskemik adalah $

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 21/31

dan ketahanan hidup pasien $ tahun paska stroke iskemik adalah 66. Stroke

 berikutnya dipengaruhi oleh sejumlah defisit, yang paling penting adalah sifat

dan tingkat keparahan defisit neurologis yang dihasilkan. Jsia pasien,

 penyebab stroke, gangguan medis yang terjadi bersamaan juga mempengaruhi

 prognosis.

Secara keseluruhan, didapatkan tingkat kelangsungan hidup dalam $#

tahun sekitar 4. ;ngka yang terakhir ini tidak mengejutkan, mengingat usia

lanjut di mana biasanya terjadi stroke. Dari pasien yang selamat dari periode

akut, sekitar satu setengah sampai dua pertiga kembali fungsi independen,

sementara sekitar $ memerlukan peraatan institusional (<eorge et al,

"##).

1. Konse! Dasar As2an Ke!era3atan Pa&a Pasien Dengan Stro#e Non

Hemoragi# 

$. Peng#a+ian

a. 3dentitas klien

'eliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin,

 pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa (ras kulit hitam),

tanggal dan jam 'RS, nomor register, dan diagnosa medis.

 b. Keluhan utama

Sering menjadi alasan klien untuk memimta pertolongan kesehatan adalah

kelemahan anggota gerak sebelah badan.

c. Riayat penyakit sekarang

*iasanya terjadi nyeri kepala, mual, muntah bahkan kejang sampai tidak 

sadar, selain gejala kelumpuhan separuh badan atau gangguan fungsi otak 

yang lain. bicara pelo, tidak dapat berkomunikasi, dan adanya penurunan

atau perubahan pada tingkat kesadaran disebabkan perubahan di dalam

intracranial. Keluhan perubahan juga umum terjadi. Sesuai perkembangan

 penyakit, dapat terjadi letargi, tidak responsive, dan koma.

d. Riayat penyakit dahulu

Kemungkinan adanya riayat hipertensi, riayat stroke sebelumnya,

diabetes mellitus, penyakit jangtung, anemia, riayat trauma kepala,

kontrasepsi oral yang lama, penggunaan obat-obat anti koagulan, aspirin,

vasodilator, obat-obat adiktif, dan kegemukan.

e. Riayat penyakit keluarga

f. *iasanya ada riayat keluarga yang menderita hipertensi, penyakit

 jantung, cacat pada bentuk pembuluh darah (factor genetic paling

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 22/31

 berpengaruh), gaya hidup dan pola makan keluarga (biasanya sulit diubah),

diabetes mellitus, atau adanya riayat stroke dari generasi terdahulu.

g. Riayat psikososiospiritual

;danya perubahan hubungan dan peran karena klien mengalami kesulitan

untuk berkomunikasi akibat gangguan bicara. Dalam pola penanganan

stress, klien biasanya mengalami kesulitan untuk memecahkan masalah

Karena gangguan proses berpikir dan kesulitan berkomunikasi. Dalam

 pola tata nilai dan kepercayaan, klien biasanya jarang melakukan ibadah

spiritual karena tingkah laku yang tidak stabil dan kelemahan9kelumpuhan

 pada salah satu sisi tubuh.

h. %ola 0ungsional <ordon

$) %ola persepsi kesehatan%ada pasien dengan stroke biasanya menderita obesitas,dan hipertensi

") %ola nutrisi metabolic

%ada pasien dengan penyakit stroke non hemoragik biasanya terjadi

 penurunan nafsu makan, mual dan muntah selama fase akut

(peningkatan tekanan intracranial), kehilangan sensori (rasa kecap)

 pada lidah, pipi dan tenggorokan, peningkatan lemak dalam darah.

4) %ola eliminasi

%ada pasien dengan penyakit stroke biasanya terjadi perubahan pola

 berkemih seperti inkontinensia urine, distensi abdomen (distensi

kandung kemih berlebihan), dan bising usus negative.

) %ola aktivitas latihan

%ada pasien dengan penyakit stroke biasanya merasa kesulitan untuk 

melakukan aktivitas karena kelemahan, kehilangan sensasi atau

 paralysis (hemilegia), merasa mudah lelah, susah untuk beristirahat

(nyeri 9 kejang otot) serta kaku pada tengkuk.

) %ola istirahat tidur 

Selama fase akut (peningkatan tekanan intracranial), pasien dengan

 penyakit stroke mengalami ketergangguan 9 kenyamanan tidur dan

istirahat karena nyeri dan sakit kepala.

7) %ola kognitif persepsi

%asien dengan penyakit stroke terjadi gangguan pada fungsi kognitif,

 penglihatan, sensasi rasa, dan gangguan keseimbangan

6) %ola persepsi diri dan konsep diri

%ada pasien dengan penyakit stroke akan terjadi pada peningkatan

rasa kekhaatiran klien tentang penyakit yng dideritanya serta pada

 pasien juga akan mengalami harga diri rendah.

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 23/31

8) %ola peran hubungan

%ada pasien dengan penyakit stroke peran hubungannya akan

terganggu karena pasien mengalami masalah bicara dan

ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif.)  %ola reproduksi dan seksualitas

%ada pasien dengan penyakit stroke akan terjadi masalah pada pola

reproduksi dan seksualitasnya karena kelemahan fisik dan gangguan

fungsi kognitif.

$#) %ola koping dan toleransi stress

Dengan adanya proses penyembuhan penyakit yang lama, akan

menyebabkan meningkatnya rasa kekhaatiran dan beban pikiran

 bagi pasien stroke.

$$) %ola nilai dan kepercayaanKarena nyeri kepala, pusing, kaku tengkuk, kelemahan, gangguan

sensorik dan motorik menyebabkan terganggunya aktivitas ibadah

 pasien.

%. Pat23a"

&erlampir 

'. Diagnosa Ke!era3atan

$) Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan

gangguan transport oksigen melalui alveoli dan membrane kapiler.

") :ambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskular.

4) :ambatan komunikasi verbal berhubungan dengan perubahan system

saraf pusat.

) <angguan menelan berhubungan dengan paralisis serebri.

(. Inter4ensi

NO DIAGNOSA NO1 NI1

$ Ketidakefektifan

 perfusi jaringan

cerebral

 berhubungan

dengan gangguan

transport oksigen

melalui alveoli

dan membrane

NO1 5 5irculation status

&issue perfusion +

cerebral

Kriteria Hasil 5

Men&emonstrasi#an

stats sir#lasi "ang

&itan&ai &engan 5

&ekanan systole dan

NI1Peri!2eral Sensation

Management

6mana+emen sensasi

!erifer7

$. 'onitor adfanya

daerah tertentu yang

hanya peka terhadap

 panas9dingin9tajam9tu

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 24/31

kapiler diastole dalam

rentang yang

diharapkan

&idak ada ortostatik 

hipertensi

&idak ada tanda > 

tanda peningkatan

tekanan intracranial

(tidak lebih dari $

mmhg)

Men&emonstrasi#an

#emam!an #ognitif 

"ang &itan&ai &engan 5

*erkomunikasi

dengan jelas dan

sesuai dengan

kemampuan

'enunjukkanperhati

an, konsentrasi dan

orientasi

'emproses

informasi

'embuat keputusan

dengan benar 

Menn+##an fngsi

sensori motori 8ranial

"ang t2 5 ting#at#esa&aran mem9ai#:

ti&a# a&a gera#an ; 

gera#an in4olnter

mpul

". 'onitor adanya

 paretese

4. 3nstruksikan keluarga

untuk mengobservasi

 jika ada isi atau

laserasi

. <unakan sarung

tangan untuk proteksi

. *atasi gerakan pada

kepala, leher dan

 punggung7. 'onitor kemampuan

*;*

6. Kolaborasi pemberian

analgetik 

8. 'onitor adanya

tromboplebitis

. Diskusikan mengenai

 penyebab perubahan

sensasi

" :ambatan

mobilitas fisik 

 berhubungan

dengan gangguan

neuromuskular 

NO1

@oint movment +

;ctive

'obility level

Selft care + ;D/s

NI1

E<er8ise t2era!" 5

am9lation

$. 'emonitoring vital

sign sebelum9

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 25/31

&ransfer 

 performance

Kriteria 2asil 5

Klien meningkat

dalam aktivitas fisik 

'engerti tujuan dari

 peningkatan

mobilitas

'emverbalisasikan

 perasaan dalam

meningkatkan

kekuatan dan

kemampuan

 berpindah

sesudah latihan dan

lihat respon pasien

saat latihan

". Konsultasikan dengan

terapi fisik tentang

rencana ambulasi

sesuai dengan

kebutuhan

4. *antu klien untuk 

menggunakan tongkat

saat berjalan dan

cegah terhadap cedera

. ;jarkan pasien atau

tenaga kesehatan lain

tentang teknik  

ambulasi

. Kaji kemampuan

 psien dalam ambulasi

7. /atih pasien dalam

 pemenuhan

kebutuhan ;D/s

secara mandiri sesuai

kemampuan

6. Dampingi dan bantu

 pasien saat mobilisasi

dan bantu pemenuhi

kebutuhan ;D/s pasien

8. *erikan alat bantu

 jika klien

memerlukan

. ;jarkan pasien

 bagaimana merubah

 posisi dan berikan

 bantuan jika

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 26/31

diperlukan

4 :ambatan

komunikasi

verbal

 berhubungan

dengan perubahan

system saraf pusat

NO1 5

%encegahan aspirasi

Ketidakefektifaan

 pola menyusui

Status menelan +

tindakan pribadi

untuk mencegah

 pengeluaran cairan

dan partikel padat

kedalam paru

Status menelan + fase

esophagus +

 penyaluran cairan

atau partikel padat

dari faring ke

lambung

Status menelan + fase

oral + persiapan ,

 penahanan, dan

 pergerakan cairan

atau partikel padat

kea rah posterior di

mulut

Status menelan + fase

faring +penyaluran

cairan atau partikel

 padat dari mulut ke

esophagus

Kriteria 2asil 5

Dapat

mempertahankan

makanan dalam

mulut

Kemampuan

NI1 5

As!irasi Pre8ations

$. 'emantau tingkat

kesadaran, refle?

 batuk, refle? muntah,

dan kemampuan

menelan

". 'emonitor status

 paru

,menajaga9mempertah

ankan jalan nafas

4. %osisi tegak #

derajat atau sejauh

mungkin

. @auhkan manset

trakea meningkat

. @auhkan pengaturan

hisap yang tersedia

7. 'enyuapkan maknan

dalam jumlah kecil

6. %eriksa penempatan

tabung 1< atau

gastrostomy sebelum

menyusui

8. %eriksa tabung 1<

atau gastrostomy sisa

sebelum makan. :indari makan,jika

residu tinggi tempat

Mpearna M dalam

tabung pengisi 1<

$#. :indari cairan

atau menggunakan !at

 pengental

$$. %enaaran

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 27/31

menelan adekuat

%engiriman bolus ke

hipofaring selaras

dengan refle?

menelan

Kemampuan untuk 

mengosongkan

rongga mulut

'ampu mengontrol

mual dan muntah

3mobilitas

konsekuensi +

fisiologis

%enegtahuan tentang

 prosedur pengobatan

&idak ada kerusakan

otot tenggorokan

atau otot ajah,

menelan,

menggerakkan lidah,

atau reflus muntah

%emulihan pasca

 prosedur pengobatan

Kondisi pernafasan,

ventilasi adekuat

'ampu melakukan

 peraatan terhadap

non pengobatan

 parenteral

'engidentifikasi

factor emosi atau

 psikologis yang

menghambat

menelan

Dapat mentoleransi

makanan atau cairan

yang dapat dibentuk 

menjadi bolus

sebelum menelan

$". %otong makanan

menjadi potongan > 

 potongan kecil

$4. %ermintaan obat

dalam bentuk obat

mujarab

$. 3stirahat atau

menghancurkan pil

sebelum pemberian

$. @auhkan kepala

tempat tidur  

ditinggikan 4# sampai

menit setelah

makan

$7. Sarankan

 pidato9berbicara

 patologi

 berkonsultasi, sesuai

$6. Sarankan barium

menelan kue atau

video

fluoroskopi,sesuai

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 28/31

ingesti makanan

tanpa tersedak atau

aspirasi

'enyusui adekuat Kondisi menelan

 bayi

'emelihara kondisi

gi!i+ makanan adan

asupan cairan ibu

dan bayi

:idrasi tidak  

ditemukan %engetahuan

mengenai cara

menyusui

Kondisi pernafasan

adekuat

&idak terjadi

gangguan neurologis

<angguan

menelan

 berhubungan

dengan paralisis

serebri

NO1

An<iet" self 8ontrol

1o!ing

Sensor" Fn8tion

= 2earing> 4ision

Fear self 8ontrol

Kriteri 2asil

Komunikasi+

 penerimaan,

interpretsi dan

ekspresi pesan

/isan tulisan dan non

verbal meningkat

Komunikasi ekspresif 

(kesulitan berbicara) +

ekspresi peran verbal

NI1

1ommni8ation

En2an8ement5S!ee82

Defi8it

$. <unakan penerjemah,

 jika diperlukan

". *eri satu kalimat

simple setiap bertemu, jika

diperlukan

4. Konsultasikan dengan

dokter kebutuhan

terapi icara

. Dorong pasien untuk 

 berkomunikasi secara

 perlahan dan untuk 

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 29/31

dan atau non verbal

yang bermakna

Komunikasi reseptif 

(kesuliatan

mendengar) +

 penerimaan

komunikasi dan

interpretasi pesan

verbal dan9 atau non

verbal

<erakan

terkoordinasi +

mampu

mengkoordinasi

gerakan dalam

menggunakan isyarat

%engolahan informasi

+ klien mampu untuk 

memperoleh, mengatr 

dan menggunakan

informasi

'ampu mengontrol

respon ketakutan dan

kecemasan terhadap

ketidak mampuan

 berbicara

'ampu

memanajemen

kemampuan fisik 

yang dimiliki

'ampu

mengkomunikasikan

kebutuhan dengan

lingkungan sosial

mengulangi

 permintaan

. Dengarkan dengan

 penuh perhatiaan7. *erdiri didepan

 pasien ketika

 berbicara

6. <unakan kartu baca,

kertas pensil, bahasa

tubuh, gambar, daftar 

kosa kata, bahasa

asing, computer dua

arah yang optimal

8. ;jarkan bicara dari

esophagus, jika

diperlukan

. *erikan anjuran

kepada dan keluarga

tentang penggunaan

alat bantu bicara

(misalnya, prostesi

trakeoesofagus dan

laring buatan

$#. *erikan pujian

 positive, jika

diperlukan

$$. ;njurkan pada

 pertemuan kelompok 

$". ;njurkan kunjungan

kelurga secara teratur 

untuk memberi

stimulas komunikasi

$4. ;njurkan ekspresi

diri dengan cara lain

dalam menyampaikan

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 30/31

informasi (bahasa

isyarat)

1ommni8ation

En2an8emen 5

Hearing Defi8it

1ommni8ation

?isal Defi8it

An<iet" Re&8ation

A8ti4e Listening

E4alasi

$) Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan gangguan

transport oksigen melalui alveoli dan membrane kapiler.

Men&emonstrasi#an stats sir#lasi "ang &itan&ai &engan 5

&ekanan systole dan diastole dalam rentang yang diharapkan

&idak ada ortostatik hipertensi

&idak ada tanda > tanda peningkatan tekanan intracranial (tidak lebih

dari $ mmhg)

Men&emonstrasi#an #emam!an #ognitif "ang &itan&ai &engan 5 *erkomunikasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan

'enunjukkanperhatian, konsentrasi dan orientasi

'emproses informasi

'embuat keputusan dengan benar 

Menn+##an fngsi sensori motori 8ranial "ang t2 5 ting#at

#esa&aran mem9ai#: ti&a# a&a gera#an ; gera#an in4olnter

") :ambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskular.

Klien meningkat dalam aktivitas fisik 

'engerti tujuan dari peningkatan mobilitas

'emverbalisasikan perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan

kemampuan berpindah

4) :ambatan komunikasi verbal berhubungan dengan perubahan system saraf 

 pusat.

Dapat mempertahankan makanan dalam mulut

Kemampuan menelan adekuat

%engiriman bolus ke hipofaring selaras dengan refle? menelan

Kemampuan untuk mengosongkan rongga mulut

'ampu mengontrol mual dan muntah

8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )

http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 31/31

3mobilitas konsekuensi + fisiologis

%enegtahuan tentang prosedur pengobatan

&idak ada kerusakan otot tenggorokan atau otot ajah, menelan,

menggerakkan lidah, atau reflus muntah %emulihan pasca prosedur pengobatan

Kondisi pernafasan ,ventilasi adekuat

'ampu melakukan peraatan terhadap non pengobatan parenteral

'engidentifikasi factor emosi atau psikologis yang menghambat

menelan

Dapat mentoleransi ingesti makanan tanpa tersedak atau aspirasi

'enyusui adekuat

Kondisi menelan bayi

'emelihara kondisi gi!i+ makanan adan asupan cairan ibu dan bayi

:idrasi tidak ditemukan %engetahuan mengenai cara menyusui

Kondisi pernafasan adekuat

&idak terjadi gangguan neurologis

) <angguan menelan berhubungan dengan paralisis serebri.

Komunikasi+ penerimaan, interpretsi dan ekspresi pesan

/isan tulisan dan non verbal meningkat

Komunikasi ekspresif (kesulitan berbicara) + ekspresi peran verbal dan

atau non verbal yang bermakna

Komunikasi reseptif (kesuliatan mendengar) + penerimaan komunikasi

dan interpretasi pesan verbal dan9 atau non verbal

<erakan terkoordinasi +mampu mengkoordinasi gerakan dalam

menggunakan isyarat

%engolahan informasi + klien mampu untuk memperoleh, mengatr dan

menggunakan informasi

'ampu mengontrol respon ketakutan dan kecemasan terhadap ketidak 

mampuan berbicara

'ampu memanajemen kemampuan fisik yang dimiliki 'ampu mengkomunikasikan kebutuhan dengan lingkungan sosial