lp tbc.doc
TRANSCRIPT
Laporan P3N Stase Keperawatan Komunitas-PSIK Universitas Jember 2015
LAPORAN PENDAHULUAN KEGIATAN PELATIHAN SCREENING TUBERKULOSIS (TBC) PARU DI DUSUN
SEMEK DESA SUMBERJAMBE KECAMATAN SUMBERJAMBE KABUPATEN JEMBER
disusun untuk sebagai persyaratan dalam menyelesaikan P3NStase Keperawatan Komunitas
Oleh:Kelompok 5
Penanggung JawabYesi Luki Nur Cahyani, S.Kep.
NIM 102311101039
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat: Jl. Kalimantan No. 37 Telp./Fax (0331) 323450 Jember
Laporan P3N Stase Keperawatan Komunitas-PSIK Universitas Jember 2015
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat, dan salah satu penyebab kematian
sehingga perlu dilaksanakan program penanggulangan TB secara
berkesinambungan. Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi
yang disebabkan oleh kuman kelompok Mycobacterim tuberculosiss (NSW
Health, 2005). Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksius, yang terutama
menyerang parenkim paru Tuberkulosis dapat juga ditularkan ke bagian tubuh
lainnya, termasuk meningens, ginjal, tulang, dan nodus limfe. (Suzanne C.
Smeltzer & Brenda G. Bare, 2002). Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu
penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tubercolosis.
Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain
dari tubuh manusia, sehingga selama ini kasus tuberkulosis yang sering terjadi di
Indonesia adalah kasus tuberkulosis paru/TB Paru (Indriani et al., 2005).
Dengan berbagai kemajuan yang tercapai sejak tahun 2003, diperkirakan
masih ada sekitar 9,5 juta kasus baru TB, dan sekitar 0,5 juta orang meninggal
akibat TB di seluruh dunia (WHO, 2009). Indonesia sekrang menempati rangking
kelima negara dengan beban TB tertinggi di dunia (WHO, 2010).
Penyakit TB Paru juga merupakan penyakit terbanyak di wilayah
Puskesmas Sumberjambe Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember. Dari hasil
pengkajian di Dusun Semek Desa Sumberjambe didapatkan data bahwa terdapat 9
anggota paguyuban TB yang sudah dinyatakan sembuh namun ditemukan 3 kasus
baru yang dicurigai merupakan TB Paru di wilayah RW 12 RT 3 dan 4 Dusun
Semek.. Masyarakat Dusun Semek juga masih belum mengetahu apakan TB
Paru, bagaimana pencegahannya, apa tanda gejalanya, dan bagaimana cara
penanganannya.
Laporan P3N Stase Keperawatan Komunitas-PSIK Universitas Jember 2015
1.2 Perumusan Masalah
Bagaimana pelatihan screening penyakit TB Paru dapat menurunkan
angka kejadian TB Paru dan membantu membantu proses pengobatan TB Paru di
Dusun Semek Desa Sumberjambe.
Laporan P3N Stase Keperawatan Komunitas-PSIK Universitas Jember 2015
BAB 2. TUJUAN DAN MANFAAT
2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk memberikan
informasi terkait dengan masalah TB Paru dengan cara melakukan pelatihan
screening penyakit TB paru kepada masyarakat, sehingga permasalahan
mengenai TB Paru ini dapat menimbulkan kesadaran kepada warga Dusun Semek
Desa Sumberjambe untuk menurunkan angka kejadian TB paru.
2.1.2 Tujuan Khusus
Memberikan pendidikan kesehatan , pelaporan kasus baru, dan simulasi
screening penyakit TB paru kepada Ketua RT dan masyarakat tentang TB Paru di
dusun Semek, Desa Sumberjambe.
2.2 Manfaat
2.2.1 Manfaat Teoritis
Kegiatan ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu khususnya bagi
masyarakat Dusun Semek Desa Sumberjambe dalam memahami TB Paru.
2.2.2 Manfaat Praktis
a. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat terkait TB Paru Terutama Warga Dusun Semek Desa Sumberjambe Jember.
b. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan derajat kesehatan masyarakat di Dusun Semek Desa Sumberjambe.
Laporan P3N Stase Keperawatan Komunitas-PSIK Universitas Jember 2015
BAB 3. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH
3.1 Dasar Pemikiran
Paru-paru merupakan alat pernapasan utama. Paru-paru sebagai organ
vital manusia mempunyai fungsi penting. Penyakit paru erat kaitannya dengan
udara disekitar. Apabila udara sekitar buruk maka mencerminkan kebersihan
lingkungan yang ada juga buruk. Salah satu penyakit paru kronis adalah TB
Paru. Maka dirasakan perlu dilakukan pelatihan screening penyakit TB paru
untuk menurunkan angka kejadian TB Paru dan penemuan kasus baru terkait TB
paru di Dusun Semek Desa Sumberjambe.
3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tubercolosis. Bakteri ini lebih sering
menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain dari tubuh manusia,
sehingga selama ini kasus tuberkulosis yang sering terjadi di Indonesia adalah
kasus tuberkulosis paru/TB Paru (Indriani et al., 2005).
Penyebab tuberculosis adalah Myobakterium tuberkulosa, sejenis kuman
berbentuk batang dengan ukuran panjang 2-4μ dan lebar 0,2-0,4μ dan tahan
asam, Tergolong dalam kuman Myobacterium tuberculosae complex adalah :
a. M. Tuberculosae
b. Varian Asian
c. Varian African I
d. Varian African II
e. M. bovis.
Sebagian besar kuman terdiri atas asam lemak (lipid). Lipid inilah yang
membuat kuman lebih tahan terhadap asam (asam alkohol) sehingga disebut
bakteri tahan asam (BTA) dan ia juga lebih tahan terhadap gangguan kimia dan
fisis. Kuman dapat tahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan dingin
(dapat tahan bertahun-tahun dalam lemari es). Hal ini terjadi karena kuman
bersifat dormant, tertidur lama selama bertahun-tahun dan dapat bangkit kembali
menjadikan tuberkulosis aktif lagi. Di dalam jaringan, kuman hidup sebagai
Laporan P3N Stase Keperawatan Komunitas-PSIK Universitas Jember 2015
parasit intraselular yakni dalam sitoplasma makrofag. Makrofag yang semula
memfagositasi malah kemudian disenanginya karena banyak mengandung lipid.
Kuman akan mati pada suhu 600C selama 15-20 menit, Pada suhu 300 atau
400-450C sukar tumbuh atau bahkan tidak dapat tumbuh. Pengurangan oksigen
menurunkan metabolisme kuman. CO2 dapat merangsang pertumbuhan.
Pelatihan screening penyakit TB paru akan memberikan keterampilan bagi
masyarakat untuk mengenal lebih baik terkait TB paru sehingga dapat melakukan
tindakan pencegahan, dan pengobatan secara tepat sehingga angka kejadian TB
Paru dapat dikendalikan.
Laporan P3N Stase Keperawatan Komunitas-PSIK Universitas Jember 2015
BAB 4. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah
Mahasiswa melakukan pelatihan screening TB Paru melalui pendidikan
kesehatan dan simulasi kepada masyarakat dusun Semek desa Sumberjambe.
Kegiatan ini dilakukan secara bertahap yakni hari Sabtu tanggal 7 Februari 2015
meliputi kegiatan pendidikan kesehatan terkait TB paru dan hari Rabu tanggal 11
Februari 2015 meliputi kegiatan simulasi screening penyakit TB paru oleh
masyarakat secara mandiri dengan pendampingan mahasiswa P3N.
4.2 Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran yang dijadikan peserta dalam pendidikan kesehatan
mengenai TB Paru di Dusun Gladak Langsep Desa Sumberjambe.
4.3 Metode yang Digunakan
Metode yang digunakan un tuk menyelesaikan masalah kesehatan yang
ada pada masyarakat Dusun Semek Desa Sumberjambe adalah dengan cara
memberikan pelatihan screening TB paru melalui pendidikan kesehatan dan
simulasi screening mengenai penyakit TB Paru.
Laporan P3N Stase Keperawatan Komunitas-PSIK Universitas Jember 2015
DAFTAR PUSTAKA
Bethz, Ceccily L., Sowden, Linda A., 1996. Perawatan Pediatri, EGC, JakartaCarpenito, L.J., 1995. Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta.Doenges, M.E., Moorhouse, M.F., Geisserler, A.C., 2000. Rencana Asuhan
Keperawatan, EGC, Jakarta.Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second
Edition. New Jersey: Upper Saddle River Komite Medik RS Sardjito, 2000. Standar Pelayanan Medis, Medika FK UGM,
Yogyakarta.Price, Sylvia A, Lorraine. Patofiiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit.
Edisi : 6, volume :2. 2005. Jakarta : EGC. 1311-22.Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006.
Jakarta: Prima Medika Wim De Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi :2. Jakarta : EGC. 2008. 795-800Slone, Ethel. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta : EGC. 2005. 347-52Smeltzer & Bare. 2002. Keperawatan Medikal Bedah II. Jakarta: EGCTucker, S.M., 1999. Standar Perawatan Pasien, edisi V, EGC, Jakarta.Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan, edisi 7. EGC :
Jakarta.
PJ Kegiatan
Yesi Luki Nur Cahyani, S.Kep. NIM 102311101039
Daftar Lampiran:Lampiran 1: Berita AcaraLampiran 2: Daftar HadirLampiran 3: SAPLampiran 4: MateriLampiran 5: LeafletLampiran 6: Dokumentasi Kegiatan
Laporan P3N Stase Keperawatan Komunitas-PSIK Universitas Jember 2015
Lampiran 1: Berita Acara
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN TAHUN 2015/2016
Pada hari ini, Sabtu tanggal 18 bulan Februari tahun 2015 jam 10.00 s/d 10.30
WIB bertempat di Puskesmas Cumedak Kabupaten/ Kota Jember Propinsi Jawa
Timur telah dilakukan kegiatan Pendidikan Kesehatan Tentang Program Kali
Bersih oleh Kelompok 5 Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Ners PSIK
Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh orang (daftar hadir terlampir).
Jember, 18 Februari 2015
Mengetahui,
Kepala Dusun Semek Pembimbing P3NStase Keperawatan Komunitas
Ns. Erti Ikhtiarini Dewi, M. Kep. Sp. Kep. J. NIP.19811028 200604 2 002
Laporan P3N Stase Keperawatan Komunitas-PSIK Universitas Jember 2015
Lampiran 2: Daftar Hadir
DAFTAR HADIR
Kegiatan Pendidikan Kesehatan Tentang TB Paru pada hari Sabtu, Tanggal 7 Bulan Februari Tahun 2015 Jam 19.00 s/d 19.30 WIB. Bertempat di Dusun Semek Desa sumberjambe Jember.
No Nama Alamat Tanda tangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jember, 7 Februari 2015
Mengetahui,
Kepala Dusun Semek Pembimbing P3NStase Keperawatan Komunitas
Ns. Erti Ikhtiarini Dewi, M. Kep. Sp. Kep. J. NIP. 19811028 200604 2 002
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN TAHUN 2014/2015
Laporan P3N Stase Keperawatan Komunitas-PSIK Universitas Jember 2015
Lampiran 3. Satuan Acara Penyuluhan
Program Studi Ilmu KeperawatanUNIVERSITAS JEMBERJalan Moch. Seruji No. 182 Jember, Jawa Timur Telp (0331) 487145
Topik Materi : TB ParuSasaran : Warga MasyarakatWaktu : 19.00- 19.30 WIB (1 x 30 menit)Hari/Tanggal : Sabtu, 7 Februari 2015Tempat : Dusun Semek
1. Standar Kompetensi
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, para penderita TB paru di Dusun Semek diharapkan dapat menerapkan perawatan penderita TB pada kehidupan sehari-hari.
2. Kompetensi Dasar
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, para penderita TB paru di Dusun Semek diharapkan dapat memahami tanda gejala dan cara penularan TB paru.
3. Pokok Bahasan
Tanda gejala dan cara penularan penyakit TB Paru.4. Subpokok Bahasan
a. Tanda gejala penyakit TB paru.
b. Cara penularan penyakit TB Paru.
5. Waktu
1 x 30 menit.6. Bahan/Alat yang diperlukan:
a. Lembar balik
b. Leaflet.
7. Model Pembelajaran
a. Jenis model pembelajaran : Pertemuan
b. Landasan teori : Konstruktivisme
c. Langkah pokok:
1. Menciptakan suasana yang baik
2. Mengajukan masalah
Laporan P3N Stase Keperawatan Komunitas-PSIK Universitas Jember 2015
3. Membuat nilai keputusan personal
4. Mengidentifikasi pilihan tindakan
5. Memberi komentar
6. Menetapkan tindak lanjut
8. Persiapan
Penyuluh mencari bahan materi yang benar tentang tanda gejala dan cara penularan TB Paru baik dari buku teks, artikel, jurnal maupun internet.
9. Kegiatan Sosialisasi Kesehatan
Proses Tindakan WaktuKegiatan Sosialisasi Kegiatan Peserta
Pendahuluan a. Memberikan salam, memperkenalkan diri, dan membuka sosialisasi.
b. Menjelaskan materi secara umum dan manfaat bagi masyarakat.
c. Menjelaskan tentang TIU dan TIK.
Memerhatikan dan menjawab salam
Memerhatikan
Memerhatikan
5 menit
Penyajian a. Menjelaskan tanda gejala penyakit TB Paru.1. Menanyakan
kepada peserta mengenai materi yang baru disampaikan.
2. Mendiskusikan bersama materi yang diberikan.
b. Menjelaskan cara penularan penyakit TB Paru.1. Menanyakan
kepada peserta mengenai materi yang telah disampaikan.
2. Mendiskusikan bersama jawaban
Memerhatikan
Memberi pertanyaan
Memerhatikan dan member tanggapan
Memerhatikan
Member pertanyaan
Memerhatikan materi dan member
20 menit
Laporan P3N Stase Keperawatan Komunitas-PSIK Universitas Jember 2015
yang diberikan. tanggapan mengenai pembahasan jawaban.
Penutup a. Menutup pertemuan dengan member kesimpulan dari materi yang disampaikan.
b. Mengajukan pertanyaan pada peserta.
c. Mendiskusikan bersama pertanyaan yang telah diberikan.
d. Menutup pertemuan dan member salam.
Memerhatikan
Memberi saran
Member komentar dan menjawab pertanyaan bersamaMemerhatikan dan membalas salam
5 menit
10. Evaluasi
a. Apa tanda gejala penyakit TB paru?
b. Bagaimana cara penularan penyakit TB Paru?
11. Referensi
a. Depkes RI. 2002. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis,
Jakarta.
b. Mansjoer, A dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Ed. 5, Jilid I. Jakarta:
Media Aesculapius.
c. Anonim. 2009. Konsep Dasar TBC. http//bab-i-konsep-dasartbc.html. (17
Mei 2010)
d. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2002. Tuberkulosis Pedoman
Diagnosis & Penatalaksanaan Di Indonesia. (13 Mei 2010)
Laporan P3N Stase Keperawatan Komunitas-PSIK Universitas Jember 2015
Lampiran 4. Materi
MATERI
1. Pengertian
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang
parenkim paru Tuberkulosis dapat juga ditularkan ke bagian tubuh lainnya,
termasuk meningens, ginjal, tulang, dan nodus limfe. (Suzanne C.
Smeltzer & Brenda G. Bare, 2002).
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tubercolosis. Bakteri ini lebih
sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain dari tubuh
manusia, sehingga selama ini kasus tuberkulosis yang sering terjadi di
Indonesia adalah kasus tuberkulosis paru/TB Paru (Indriani et al., 2005).
2. Penyebab
Penyebab tuberculosis adalah Myobakterium tuberkulosa, sejenis kuman
berbentuk batang dengan ukuran panjang 2-4μ dan lebar 0,2-0,4μ dan
tahan asam, Tergolong dalam kuman Myobacterium tuberculosae complex
adalah :
f. M. Tuberculosae
g. Varian Asian
h. Varian African I
i. Varian African II
j. M. bovis.
Sebagian besar kuman terdiri atas asam lemak (lipid). Lipid inilah yang
membuat kuman lebih tahan terhadap asam (asam alkohol) sehingga
disebut bakteri tahan asam (BTA) dan ia juga lebih tahan terhadap
gangguan kimia dan fisis. Kuman dapat tahan hidup pada udara kering
maupun dalam keadaan dingin (dapat tahan bertahun-tahun dalam lemari
es). Hal ini terjadi karena kuman bersifat dormant, tertidur lama selama
bertahun-tahun dan dapat bangkit kembali menjadikan tuberkulosis aktif
Laporan P3N Stase Keperawatan Komunitas-PSIK Universitas Jember 2015
lagi. Di dalam jaringan, kuman hidup sebagai parasit intraselular yakni
dalam sitoplasma makrofag. Makrofag yang semula memfagositasi malah
kemudian disenanginya karena banyak mengandung lipid.
Kuman akan mati pada suhu 600C selama 15-20 menit, Pada suhu 300 atau
400-450C sukar tumbuh atau bahkan tidak dapat tumbuh. Pengurangan
oksigen menurunkan metabolisme kuman. CO2 dapat merangsang
pertumbuhan.
3. Tanda dan Gejala
Gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu
atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak
bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan
menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa
kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan (Depkes, 2006).
Keluhan yang dirasakan pasien tuberkulosis dapat bermacam-macam atau
malah banyak pasien ditemikan Tb paru tanpa keluhan sama sekali dalam
pemeriksaan kesehatan. Gejala tambahan yang sering dijumpai (Asril
Bahar. 2001):
a. Demam
Biasanya subfebril menyerupai demam influenza. Tetapi kadang-
kadang dapat mencapai 40-41°C. Serangan demam pertama dapat
sembuh sebentar, tetapi kemudian dapat timbul kembali. Begitulah
seterusnya sehingga pasien merasa tidak pernah terbebas dari demam
influenza ini.
b. Batuk/Batuk Darah
Terjadi karena iritasi pada bronkus. Batuk ini diperlukan untuk
membuang produk-produk radang keluar. Keterlibatan bronkus pada
tiap penyakit tidaklah sama, maka mungkin saja batuk baru ada setelah
penyakit berkembang dalam jaringan paru yakni setelah berminggu-
minggu atau berbulan-bulan peradangan bermula. Keadaan yang
adalah berupa batuk darah karena terdapat pembuluh darah yang
Laporan P3N Stase Keperawatan Komunitas-PSIK Universitas Jember 2015
pecah. Kebanyakan batuk darah pada tuberkulosis terjadi pada kavitas,
tetapi dapat juga terjadi pada ulkus dinding bronkus.
c. Sesak Napas
Pada penyakit yang ringan (baru tumbuh) belum dirasakan sesak
napas. Sesak napas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut,
yang infiltrasinya sudah meliputi setengah bagian paru-paru.
d. Nyeri Dada
Gejala ini agak jarang ditemukan. Nyeri dada timbul bila infiltrasi
radang sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis.
Terjadi gesekan kedua pleura sewaktu pasien menarik/melepaskan
napasnya.
e. Malaise
Penyakit tuberkulosis bersifat radang yang menahun. Gejala malaise
sering ditemukan berupa anoreksia (tidak ada nafsu makan), badan
makin kurus (berat badan turun), sakit kepala, meriang, nyeri otot, dan
keringat pada malam hari tanpa aktivitas. Gejala malaise ini makin
lama makin berat dan terjadi hilang timbul secara tidak teratur.
Laporan P3N Stase Keperawatan Komunitas-PSIK Universitas Jember 2015
Lampiran 5. Leaflet
Laporan P3N Stase Keperawatan Komunitas-PSIK Universitas Jember 2015
Lampiran 6. Dokumentasi