macam macam toraja

Upload: chris-wariaka

Post on 10-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 MACAM MACAM TORAJA

    1/10

    KONSEP TUHAN

    Mitologi Toraja, menceritakan pada mulanya langit dan bumi masih bersatu. Ketika

    langit dan bumi berpisah, lahirlah tiga dewa yaitu: Pong Tulak Padang (berdiam di bawah bumi),

    Pong Bangga-irante (berdiam di permukaan bumi), dan Gaun Tikembong (berdiam di langit).Ketiga dewa ini dikenal sebagai Puang Titanan Tallu, Tirindu Batu Lalikan (tri dewa). Mereka

    yang menciptakan matahari, bulan dan bintang.

    Gaun Tikembong kemudian mengambil sebuah rusuknya dab menjadikan dewa yang

    disebut: Usuk Sambaban, yang kemudian kawin dengan Simbolok Manik yang keluar dari batu

    kemudian melahirkan Puang Matua. Puang Matua kawin dengan Arrang di Batu, dan dari

    perkawinan inilah Puang Matua melanjutkan proses penciptaan dengan kelahiran delapan orang

    anak kembar saunasibarrung (pupulan kembar) yaitu: Datu Laukku sebagai nenek moyang

    manusia; Allo Tiranda sebagai nenek moyang racun; Laungku sebagai nenek moyang kapas;

    Pong Pirik-Pirik sebagai nenek moyang hujan; Menturiri sebagai nenek moyang ayam;

    Menturino sebagai nenek moyang kerbau, Riakko sebagai nenek moyang besi, Takkebuku

    sebagai nenek moyang padi. Ciptaan yang lainnya lahir dari abu bekas ciptaan pupulan kembar,

    yang disebarkan kemudian oleh Puang Matua.

    Puang Matua kemudian menurunkan manusia pertama ke bumi yaitu Puang Bura Langi.

    Ia kawin dengan wanita yang berasal dari dalam air bernama Kembong Bura. Dari perkawinan

    ini lahir keturunan manusia pertama di bumi (PongmulaTau). Kedatangan Puang Bura langi ke

    bumi juga dikawal oleh hambanya, Pong Pakulandi dengan memikul Aluk serba lengkap, yang

    disebut Aluk 7777777 atau Aluk Sanda Pitunna (serba tujuh). Keturunan Puang Londong di Rura

    diceritakan sebagai manusia pertama di dunia yang melanggar Aluk yang dibawa oleh nenek

    moyangnya. Ia sangat kaya mempunyai empat orang anak, dua laki-laki dan dua perempuan.

    Karena takut hartanya lari pada orang lain, ia mengawinkan anak-anaknya menjadi pasangan

    suami-istri. Akibat pelanggaran terhadap Aluk yang merupakan tata aturan sosio religius, maka

    ia ditenggelamkan oleh Puang Matua. Eran di Langi (eran: tangga, langi: langit) yang

    menghubungkan dunia dan langit diruntuhkan. Ini bermakna simbolik bahwa hubungan manusia

    dengan dewa-dewa menjadi terputus sama sekali.

    TEMPAT UPACARA

  • 7/22/2019 MACAM MACAM TORAJA

    2/10

    Simbol-simbol UpacaraRambu Solo

    Yang dimaksud dengan simbol-simbol Rambu Solo di sini adalah pemaknaan terhadap

    semua atribut yang digunakan dalam upacara tersebut. Karena atribut yang digunakan dalam

    atribut Rambu Solo banyak sekali dan tidak sama untuk semua wilayah adat di Toraja, maka

    hanya di angkat beberapa di antaranya yang di anggap penting. Hal-hal yang dimaksud adalah:

    Tongkonan

    Tongkonan adalah rumah adat dari satu rumpun keluarga (marga) dimana persekutuan

    darah daging dipelihara . Tongkonan adalah tempat pembinaan dan pemeliharaan aluk.

    Disamping itu Tongkonan juga berfungsi sebagai sumber wibawa kepemimpinan. Ia bermakna

    simbolik sebagai lembaga kekuasaan, kebesaran dan kemuliaan sang pendiri juga keturunan yang

    dibangun di atas keunggulan, prestise dan privilise tertentu. Setiap orang harus mengetahui dari

    tongkonan mana ia berasal, baik dari pihak ibunya maupun dari pihak ayahnya. Oleh karena

    tongkonan mengikat seluruh keluarga, maka bila ada upacara yang dilaksanakan, baik Rambu

    Solo maupunRambu Tuka, maka upacara tersebut harus dilaksanakan di rumah tongkonan itu

    dan semua keluarga diharapkan hadir.

    Pakaian

    Dalam upacara rambu solo pakaian yang digunakan adalah pakaian yang berwarna hitam.

    Warna hitam adalah simbol kekelaman atau kedukaan. Oleh karena itu dalam suatu upacara

    Rambu Solokeluarga dan semua orang yang datang ke tempat itu umumnya menggunakan kain

    berwarna hitam. Di samping itu digunakan juga pulapoteyaitu tali dari benang berkepang yang

    ujungnya berumbai dan pada rumbai itu tercocok manik-manik. Pote ini dipakai pada keluarga

    yang sedang maro. Selain pakaian warna hitam, digunakan juga pakaian warna merah (lambang

    kemuliaan) untuk menghias pondok-pondok atau peti jenasah, khususnya pada upacara rambu

    kaum bangsawan menengah ke atas.

    Ukiran dan Hiasan-hiasan

    Pada upacaraRambu Solotingkat rapasan, rumah, halaman dan pondok serta peti jenasah diberi

    ukiran dan hiasan-hiasan yang semuanya bermakna melambangkan kebesaran yang meninggal

    dunia. Hiasan-hiasan dan ukiran-ukiran yang digunakan dalam Rambu Solo dimaksudkan

  • 7/22/2019 MACAM MACAM TORAJA

    3/10

    sebagai pengantar arwah untuk memasuki dunia seberang yaitu puya. Oleh karenea itu,

    kesemarakan suasana dalam pelaksanaan upacara Rambu Solo diyakini oleh penganut Aluk

    Todolosebagai kesempurnaan si mati memasuki puya. Jadi jelas segala ukiran dan macam hiasan

    yang digunakan dalam upacara Rambu Solo mempunyai simbol proyeksi mesuknya sang

    arwah ke dunia seberang sana. Ukiran dan hiasan yang biasa digunakan pada upacara Rambu

    Solo pada bermacam-macam, namun di sini hanya akan dipaparkan beberapa di antaranya,

    yaitu:

    - Saringan(palaidura) yaitu usungan mayat yang dibuat dari kayu.

    - Langi-langi berbentuk rumah mini Toraja yang dipasangkan pada saringan (pelengkap

    saringan) dan bermakna sebagai simbol kebesaran.

    - Duba-duba (lamba-lamba) yaitu kain merah yang direntangkan panjang-panjang di atas

    kepala wanita ketika mayat sedang dalam arak-arakan dari rumah duka ke tempat pelaksanaan

    upacara (mapasonglo/mapalao)

    - Lakkean yaitu pondok yang dibuat ditengah-tengah tempat pelaksanaan upacara sebagai

    tempat mayat disemayamkan selama upacara berlansung. Pondok ini dibuat dengan ketinggian

    kurang lebih 10 meter dan dilengkapi dengan segala macam hiasan-hiasan/ ukiran yang

    melambangkann kebesaran.

    - Tombi yaitu kain berukir yang menyerupai panji-panji yang dipasang pada sekitar tempat

    pelaksanaan upacara.

    - Balakayanyaitu menara yang dibuat dekat dengan lakkean yang berfungsi sebagai tempat

    melaksanakan pembagian daging dalam upacaraRambu Solo

    - Simbuangyaitu batu yang berbentuk lonjong yang diarak dari tempat jauh, dan didirikan di

    sekitar tempat pelaksanaan upacara yang selain berfungsi sebagai batu peringatan bagi si mati

    sekaligus berfungsi sebagai tempat menambat kerbau yang akan dikorbankan pada upacara itu.

    - Kandaure yaitu perhiasan dari manik-manik yang dicocok pada benang dan berbentuk

    corong, digunakan sebagai pelengkap kebesaran upacaraRambu Solo(juga dipergunakan dalam

    upacaraRambu Tuka= pesta kesukaan).

    - Damanyaitu sejenis kertas emas yang dipakai menghias peti jenasah sebagai pengganti emas,

    khusus bagi bangsawan menengah ke atas.

  • 7/22/2019 MACAM MACAM TORAJA

    4/10

    - Lantang(barung) yaitu pondok-pondok yang khusus dibuat untuk keperluan upacaraRambu

    Solo. Apabila pondok itu jumlahnya banyak, maka tempat pelaksanaan upacara akan

    menyerupai perkampungan baru.

    Kesenian

    Dalam upacara Rambu Solo, kesenian dan tari-tarian mempunyai arti yang dalam. Jenis

    kesenian dan tari-tarian yang mempunyai arti yang dalam, jenis kesenian dan tari-tarian yang

    dipentaskan dalam upacaraRambu Solo, antara lain:

    - Baddongyaitu nyanyian yang dilagukan dalam keadaan berdiri, yang disertai dengan gerakan

    tangan dan hentakkan kaki sambil berputar dalam kelompok yang membentuk lingkaran.

    - Rettengyaitu nyanyian kedukaan yang dilagukan secara berbalas-balasan oleh dua orang atau

    lebih

    - Dondiyaitu nyanyian yang dinyanyikan sekelompok orang secara berbalas-balasan.

    - Marrakayaitu nyanyian kedukaan yang diiringi oleh seruling bambu

    - Randingyaitu sejenis tarian perang yang disertai dengan hentakkan kaki dan pekikan suara

    oleh para penari pria. Randing hanya dilakukan pada pemakaman seorang lelaki yang dianggap

    pahlawan

    Semua bentuk kesenian dan tari-tarian tersebut di atas dilakukan untuk mengekspresikan

    kedukaan yang mendalam karena kematian. Khususnya dalam badong, syairnya mengungkapkan

    sejarah perjalanan hidup bahkan pernghormatan terakhir pada yang meninggal dunia

    Menurut kepercayaan aluk todolo semua nyanyian dan tarian yang digelar dalam upacara

    Rambu Solo, merupakan proyeksi kemuliaan dari yang meninggal dunia dlam memasuki dunia

    seberang sana. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tarian dan nyanyian dalam upacara

    Rambu Solo, selain merupkan ungkapan kedukaan dan penghormatan, juga merupakan Simbol

    Kemuliaan arwah seseorang memasuki dunia arwah.

    Tau-Tau(patung)

    Tau-tau (tau = orang) ialah patung atau arca yang berfungsi sebagai personifikasi dan

    seseorang yang meninggal dunia dan hanya diadakan dalam tingkat upacara Rambu Solobagi

    golongan bangsawan menengah ke atas. Ada dua macam tau-tau atau arca yang dikenal yaitu

    tau-tau kayudan tau-tau karurung

  • 7/22/2019 MACAM MACAM TORAJA

    5/10

    Untuk membuat tau-tau dibutuhkan pemahat khusus yang dikenal dnegan istilah Topande.

    Selama proses pembuatan topande harus tidur dekat atau di bawah kolong rumah jenasah

    disemayamkan. Setelah selesai tau-tau tersebut didirikan di dekat peti jenasah. Ia diperlakukan

    seperti orang hidup (diberi nasi, pakaian dan perhiasan). Pakaian dan perhiasan yang dikenakan

    itu menunjukkan status sosial si mati. Oleh karerna itu, dikatakan Tau-tau adalah The Living

    Deadyang karenanya harus dihormati, disembah dan diratapi. Ia lebih dari sekedar arca biasa

    hasil karya seorang pemahat. Ia adalah penjelmaan dari si mati yang selama upacara berfungsi

    sebagai penghubung antara ornag yang masih hidup dan kaum keluarga kerabat yan telah

    meninggal dunia, dnegan kata lain ia berfungsi sebagai pembawa titipan dari orang yang masih

    hidup kepada mereka yang telah meninggal dunia. Jadi dalamAluk Todolo, Tau-taumempunyai

    nilai religius dan sosial.

    Rante

    Rante (lapangan) adalah tempat penyelenggaraan upacara Rambu Solo, khusus bagi

    kalangan menengah dan ke atas pada tingkatan dirapai. Di tempat ini dibangun sejumlah

    pondok berantai yang berfungsi sebagai tempat penginapan selama upacara berlangsung.

    Erong

    Pada zaman dahulu dalam masyarakat Toraja setiap golongan bangsawan menengah ke atas

    yang meninggal dunia dibuat peti jenasah yang disebut erong. Bentuknya menyerupai perahu

    yang diukir. Sedangkan untuk orang-orang merdeka/biasa hanya dibungkus dengan kain yang

    berlapis-lapis dan berbentuk bulat lonjong. Dari sini jelas terlihat bahwa jenis peti jenasah

    menunjukkan status sosial seseorang dalam masyarakat Toraja.

    Hewan yang dikorbankan

    Pemotongan hewan pada setiap upacara Rambu Soloharus didasarkan pada stratifikasi sosial.

    Tentang hewan yang dikorbankan dapat dilihat dalam tiga hal:

    a. Jenis hewan

    Untuk golongan bangsawan, khususnya untuk tingkat upacara (rapasan sundun ke atas) jenis

    hewan yang dipotong harus lengkap, yaitu kerbau, babi, anjing, kuda atau manusia (hambanya).

    Jadi, dari semua jenis hewan peliharaan, kecuali ayam dan kucing

  • 7/22/2019 MACAM MACAM TORAJA

    6/10

    b. Jumlah

    Tentang banyaknya hewan yang dikorbankan kiranya sudah jelas dalam uraian sebelumnya

    (dalam tingkatanRambu Solo)

    c. Tanda-tanda

    Dalam setiap upacara Rambu Solo, hewan yang dikorbankan khususnya kerbau harus

    didasarkan apda tanda-tanda. Secara umum kerbau dalam masyarakat Toraja diklasifikasikan

    dalam empat kelompok (kelas) sesuia dnegan stratifikasi sosial, yaitu:

    - Pudu/Balian.Puduadalah jenis kerbau yang warnanya hitam pekat. Sedangkan balianadalah

    jenis kerbau jantan yang dikebiri.

    - Saleko. Salekoadalah jenis kerbau yang berwarna belang. Kedua kelompok kelas tersebut di

    atas adalah untuk jebis kerbau yang dikorbankan untuk kasta bangsawan menengah ke atas.

    - Todi. Kerbau Todi adalah kerbau berkepala timah. Kerbau ini dikorbankan untuk kasta

    orang-orang merdeka.

    - Sambaoyaitu kerbau yang berwarna abu-abu dengan bintik-bintik putih di badannya (warna

    antara hitam dan putih). Kelas kerbau ini hanya dikorbankan untuk kasta hamba sahaya, karena

    menurut masyarakat Toraja kerbausambaoadalah hamba kerbau.

    Selain dari kelas kerbau-kerbau di atas, khusus tingkat upacara dirapai yaitu rapasan sundun ke

    atas, kerbau yang dikorbankan harus pula dipilih dari jenis kerbau yang memiliki tanda-tanda

    khusus seperti:

    - Sokko(kerbau yang tanduknya kedua-duanya terarah ke bawah)

    - Pangloli(kerbau berwarna hitam yang hanya ujung ekornya yang berwarna putih)

    - Pudu Bara(kerbau berwarna hitam pekat yang matanya juling)

    - Sambok Ratuk(kerbau yang ada bintik-bintik putih menyebar diseluruh tubuhnya.

    - Lotong Boko(kerbau yang hanya punggungnya berwarna hita

    Latar Belakang

    Masalah Indonesia adalah negara dengan berbagai suku bangsa yang mendiaminya dari bagianbarat hingga timur. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki pola kehidupan tersendiri. Pola

    kehidupan itu membuat Indonesia menjadi kaya akan keberagaman. Keberagaman itu termasuk

    identitas suku (aspek kesejarahan), sistem sosial, sistem kekerabatan, struktur kelembagaan,

    adat-istiadat dan kebudayaan serta sistem kepercayaan yang dianut suku tersebut. Di Indonesiabagian barat, kita mengenal suku Melayu, suku Kubu, Batak, Mentawai yang memiliki kekhasan

    budaya. Menyeberangi bagian barat, kita menemukan suku Badui, Jawa, Dayak, dengan

    keanekaragaman kearifan lokal.Di bagian Indonesia timur, kita memiliki suku Bima, Bugis,Papua, Tana Toraja yang masih memiliki keaslian budayanya. Bangsa yang bijak adalah bangsa

  • 7/22/2019 MACAM MACAM TORAJA

    7/10

    yang menghargai hasil cipta, karya, dan karsa suku bangsa yang mendiaminya. Dari sekian

    banyak suku bangsa yang ada di Indonesia, ada suku bangsa yang memiliki pola kehidupan yang

    unik. Yaitu pola kehidupan yang terdapat pada masyarakat suku Tana Toraja. Suku Tana Torajaadalah suku yang menetap di pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan, Indonesia. Populasinya

    diperkirakan sekitar 650.000 jiwa, dengan 450.000 di antaranya masih tinggal di Kabupaten

    Tana Toraja. Mayoritas suku Toraja memeluk agama Kristen, sementara sebagian menganutIslam dan kepercayaan animisme yang dikenal sebagai Aluk Todolo. Pemerintah Indonesia telahmengakui kepercayaan ini sebagai bagian dari Agama Hindu Dharma. Seperti daerah-daerah

    yang lainnya di Indonesia, daerah Tana Toraja memiliki sejarah yang panjang dan tentu saja

    tidak diketahui oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Termasuk pola kehidupan yang tidakkalah menarik dengan suku-suku lain yang ada di Indonesia. Tidak hanya peninggalan sejarah,

    namun juga peninggalan budaya suku Tana Toraja sebagai suku bangsa yang tinggal di

    Kabupaten Tana Toraja yang masih terjaga kelestariannya sampai saat ini. OlehkarenaitukamiakanmembahassalahsatubudayayangadadiIndonesiayaknibudayayangadapadasuku

    Toraja.Denganmemahamibanyakbudayamakakitaakanlebihmemahamibetapabanyak budaya di negeri kita serta meningkatkan rasa toleransi antar sukudan budaya diIndonesiadanmeningkatkankesadaranuntukmelestarikannya

    NAMA KEPERCAYA

    Aluk Todolo

    Aluk Todolo adalah agama leluhur nenek moyang suku Toraja yang hingga saat ini masih

    dipraktekkan oleh sejumlah besar masyarakat Toraja. Bahkan pada tahun 1970, Aluk Todolo

    sudah dilindungi oleh negara dan resmi diterima ke dalam sekte Hindu-Bali. Aluk Todolo adalah

    kepercayaan animisme tua, dalam perkembangannyaAluk Todolo

    banyak dipengaruhi oleh ajaran-ajaran hidup Konfusius dan agama Hindu. Oleh karena itu,Aluk Todolomerupakan suatu kepercayaan yang bersifat politeisme yang dinamistik. Kepercayaan Aluk

    Todolo ini bersumber dari dua ajaran utama yaitu aluk 7777 (aluk sanda pitunna) dan aluk serba

    seratus (sanda saratu'). Aluk Sanda Pitunna (aluk 7777) disebarkan oleh Tangdilino' danmerupakan sistem religi yang diyakini oleh orang Toraja sebagai aluk yang diturunkan dari

    langit bersama-sama dengan umat manusia. Oleh karena itu, Aluk Sanda Pitunna adalah aluk

    tertua dan menyebar secara luas di Toraja. Sementara itu, Aluk Sanda Saratu' datang kemudian

    dan disebarkan oleh Puang Tamborolangi', namun Aluk Sanda Saratu' hanya berkembangdidaerah Tallu Lembangna (Makale, Sangalla dan Mengkendek). Aluk Sanda Pitunna bersumber

    dari ajaran agama (sukaran aluk) yang meliputi upacara (aluk), larangan (pemali), kebenaran

    umum (sangka') dan kejadian sesuai dengan alurnya (salunna). Aluk sendiri meliputi upacarayang terdiri atas tiga pucuk dan empat tumbuni (aluk tallu lolona, a'pa' pentaunina). Disebut tigaaIuk karena ia meliputi upacara yang menyangkut manusia (aluk tau), upacara yang menyangkut

    tanam-tanaman (aluk tananan) dan upacara yang menyangkut binatang (aluk patuan) dan

    dikatakan empat oleh karena di samping ketiga hal di atas ada lagi satu upacara yang disebutupacara suru' berfungsi untuk menembus kesalahan (pengkalossoran)

    http://www.torajaindonesia.com/http://www.torajaindonesia.com/http://www.torajaindonesia.com/http://www.torajaindonesia.com/
  • 7/22/2019 MACAM MACAM TORAJA

    8/10

    ISI AJARAN

    alam Aluk Todolo terdapat beberapa hukuman/peraturan yang harus dipatuhioleh penganutnya .Hukum aluk todolo yang disebut

    Pemali

    . Beberapa contoh pemali antara lain :

    1.Pemali mapangngan buni,tidak boleh berzinah

    2.Pemali unromok tatanan pasak,tidak boleh mengacau di pasar

    3.Pemali unteka palanduan,golongan budak dilarang menikah dengan golonganTomakaka

    dan

    Tokapua

    (Bangsawan

    ). 4.Pemali boko,tidak boleh mencuri.5.Pemali umboko sungana padanta tolino, jangan membunuh sesama manusia

    6.Pemali makada penduan, tidak boleh berdusta

    7.Pemali unkasirisan deata misanta, jangan menghianati orang tua 8.Pemali ungkattai bubun,jangan berak disumur

    9.Pemali umbalabala tomanglaa, jangan menyiksa anak gembala

    10.Pemali meloko, dilarang mengambil barang di pekuburan

    11.Pemali umbalabala patuoan, jangan menyiksa binatang ternak

    12.Pemali mantunu tedong sisola anakna, dilarang menyembelih kebau dengan anaknya.13.Pemali unnokoi alllonan bundanganki, dilarang menduduki bantal karena

    bantal jika diduduki akan kempes, bantal untuk kepala tidak ditempai bantal 14.Pemali kumande

    malillin na siduangki bombo, dilarang makan ditempat gelap nanti setan akan makan makanan

    kita juga 15.Pemali kande tallo manuk ke bullungngi pare malayu pare, dilarang makan telurayam jika jikalau padi sudah ditanam atau sementaratumbuh nanti padi layu. Selain itu masih ada

    100 pantangan lainnya (

    aluk sanda saratu

    ) sangsi yang dikenakan pada pelanggaran pemali adalah berbeda menurut berat ringannya

    pelanggaran seperti :a.

    sangsi membunuh dimana semua keluarga dari yang dibunuh bersumpah turun temurun tidakboleh berhubungan dalam bentuk apapun dengan keluarga pembunuh (sisallang).

    b.

    Seorang hamba yang kawin dengan golongan bangsawan diusir seumur hidup dari masyarakatToraja. Sangsinya sama dengan orang yang mencuri milik orang mati dari kubur.

    c.

  • 7/22/2019 MACAM MACAM TORAJA

    9/10

    Hubungan sex secara incest antara orang bersaudara atau antara anak dan orang tua di

    suruh mangrambu langi. Kerbau dan babi dibakar hangus bersama pakaian

    meraka sebagai pengganti dirinya yang seharusnya dirinyalah yang harus dibuang kedalam apibersama.

    d.

    Orang berpisah dari satu rumah pada hari yang sama dengan arah Orang berpisah dari saturumah pada hari yang sama dengan arah ang berlawanan tidak ada sangsi hukumnya tetapibiasanya salah seorang anggota keluarga ada yang dapat celaka.

    TEMPAT UPACARA

    D.Tongkonan

    Tongkonan adalah rumah adat dengan ciri rumah panggung dari kayu dimana kolong di bawah

    rumah biasanya dipakai sebagai kandang kerbau. Atapnya rumah tongkonan dilapisi ijuk hitamdan bentuknya melengkung persis seperti perahu telungkup dengan buritan. Ada juga yang

    mengatakan bentuknya seperti tanduk kerbau. Sekilas mirip bangunan rumah gadang di

    Minangatau

    Batak

    . Semua rumah tongkonan yang berdiri berjejer akan mengarah ke utara. Arah tongkonan yang

    menghadap ke utara serta ujung atap yang runcing ke atas melambangkan leluhur mereka yangberasal dari utara. Ketika nanti meninggal mereka akan berkumpul bersama arwah leluhurnya di

    utara

    Tongkonan

    berasal dari kata

    tongkon

    yang bermaknamenduduki

    atau

    tempat duduk. Dikatakan sebagai tempat duduk karena dahulu menjadi tempat berkumpulnya bangsawan

    Toraja yang duduk dalam tongkonan untuk berdiskusi. Rumah adat ini mempunyai fungsi sosial

    dan budaya yang bertingkat-tingkat di masyarakat. Awalnya merupakan pusat pemerintahan,kekuasaan adat, sekaligus perkembangan kehidupan sosial budaya masyarakat Toraja.

    Masyarakat Toraja menganggap rumah

    tongkonan

    sebagaiibu

    , sedangkan

    alang sura

    (lumbung padi) sebagaibapak

    . Tongkonan berfungsi untuk rumah tinggal, kegiatan sosial, upacara adat, serta membina

    kekerabatan. Bagian dalam rumah dibagi tiga bagian, yaitu bagian utara, tengah, dan selatan.Ruangan di bagian utara disebut

    http://www.indonesia.travel/id/destination/467/padanghttp://www.indonesia.travel/id/destination/467/padanghttp://www.indonesia.travel/id/destination/467/padanghttp://www.indonesia.travel/id/destination/467/padanghttp://www.indonesia.travel/id/destination/467/padanghttp://www.indonesia.travel/id/destination/467/padanghttp://www.indonesia.travel/id/destination/467/padanghttp://www.indonesia.travel/id/destination/467/padang
  • 7/22/2019 MACAM MACAM TORAJA

    10/10

    tangalok

    yang berfungsi sebagai ruang tamu, tempat anak-anak tidur, serta tempat meletakkan sesaji.

    Ruangan sebelah selatan disebutsumbung

    , merupakan ruangan untuk kepala keluarga tetapi juga dianggap sebagai sumber penyakit.

    Ruangan bagian tengah disebutSaliyang berfungsi sebagai ruang makan, pertemuan keluarga, dapur, serta tempat meletakkan

    orang mati. Bangunan tongkonan juga terdiri dari bagian-bagian yang dinamakan:

    SullukAdalah kolong rumah;

    Inan

    adalah ruangan yang terletak diatas kolong rumah yang dikelilingi dinding sebagai badan rumah,

    inan ini sendiri terbagi kedalam: tangdo yang berfungsi sebagai kamar depan sebagai tempatsesembahan kepada leluhur; Sali adalah bilik tengah yang fungsinya terbagi dua, pada bagian

    timur tangdo difungsikan sebagai padukkuang Api (dapur) dan tangdo bagian barat sebagai

    tempat inan Pa Bulan (orang meninggal)Sumbung

    adalah ruang bagian belakang yang berfungsi sebagai kamar tidur orang yang menempati

    tongkonan tersebut.

    Rattian

    adalah loteng rumah yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan pusaka dan benda-benda

    berharga lainnya.Papa

    adalah adalah pelindung berupa atap yang terbuat dari bambu yang mempunya bentuk khas

    perahu. Tongkonan dibagi ke dalam tiga macam berdasarkan kelas sosial, yaitu:

    1. Tongkonan Layuk. Tongkonan ini dibangun untuk orang berkuasa dan sebagai pusatpemerintahan. Ciri-ciri tongkonan ini adalah ukiran seperti hewan dan tumbuhan di dinding

    rumah. Selain itu ada pula hiasan kepala kerbau dan deretan tanduk kerbau. Kepala dan tanduk

    kerbau adalah penanda kemakmuran serta hidup berkelimpahan.2. Tongkonan Pekamberan. Ini tongkonan bagi keluarga yang dipandang hebat dalam adat. Ciri

    tongkonan ini sama dengan tongkonan layuk.

    3. Tongkonan Batu. Jenis ketiga ini adalah rumah bagi keluarga biasa. Tongkonan ini disebutbanua oleh masyarakat setempat. Selain minim ukiran, banua juga tidak punya hiasan sehingga

    lebih mirip pondok bambu