madzhab imam hambali
DESCRIPTION
Sekilas tentang Madzhab Imam HambaliTRANSCRIPT
Madzhab Imam HambaliOleh kelompok 4
Pembahasan :
• Biografi Imam Hambali
• Murid-murid Imam Hambali
• Dasar yang digunakan dalam menetapkan hukum
• Kitab-kitab yang ditulis
• Hukum permasalahan
Biografi Imam Hambali
• Nama lengkap : Abu Abdullah atau Ahmad bin Muhammad bin Hanbal
• Lahir : di Baghdad pada tahun 164 H/780 M
• Wafat : pada tahun 241 H/855 M
• Dalam hidupnya banyak waktu yang digunakan untuk melakukan pengembaraan ilmiah guna menuntut ilmu dari ulama yang terkenal pada saat itu.
Murid-Murid Imam HambaliImam Bukhari
Imam Muslim
Abu Daud
An-Nasa’i
Tirmidzi
Ibnu Majah
Imam Asy-Syafi’i
Shalih bin Imam Ahmad bin
Hambal
Abdullah bin Imam Ahmad bin Hambal
Hambal bin Ishaq
Dasar
yang di
gunakan
dalam mene
tapkan hu
kum
Al-qur’an dan As-
Sunnah
• Imam Hambali menggunakan Al-qur’an dan As-sunnah dalam berfatwa, sebelum menggunakan pendapat sahabat atau amalan penduduk madinah atau yang lainnya.
Fatwa
Sahaba
t
• Imam Hambali menjadikan fatwa sahabat sebagai sumber hukum ke tiga karena meurut Imam bin Hambal fatwa sahabat diambil dari hadist shohih.
Qiyas
• Setelah dari yang ketiga diatas beliau tidak menemukan nash yang beliau cari, maka beliau baru mengambil qiyas yaitu qiyas dari umat terdahulu.
Istishab
• Melangsungkan keberlakuan ketentuan hukum yang ada sehingga terdapat ketentuan dalil yang merubahnya, baik aqli maupun syar’i.
Syad Adz
-Zara’i
• Tujuannya yaitu untuk menarik kemaslahatan dan menjauhi kerusakan.
Istihsa
n
• Berdasarkan hal-hal yang diketahui bahwa hukum itu sesuai dengan tujuan Allah SWT dalam menciptakan syara’ dan sesuai dengan kaidah-kaidah syara’ yang umum.
Amalu
ahli Madinah
• Dari sunnah-sunnah Rasulullah dengan taukil yang berlanjutan pada masa Rasulullah baik dari segi dalil maupun pendapat.
Kitab Karya Imam Hambali
ImamHambali
Kitab Al-Musnad
Kitab At-Tafsir
kitab An-Nasikh
Kitab At-Tarikh
Kitab Hadist Syu’bah
Kitab Al-Muqaddam
wa Al-Muakhar fi Al-Qur’an
Kitab Jawabah Al-
Qur’an
Kitab Al-Manasik Al-
KAbir
Kitab Al-Manasik As-
Shagir
Hukum Permasalahan
Qunut Subuh Menurut Pandangan Imam HambaliMenurut ulama di kalangan Madzhab Hambali dan Imam Al-
Tsauri bahwa doa qunut itu di dalam sholat subuh tidak disyari’atkan (tidak diperintahkan), yaitu sesuai hadist :
. أحياء على يدعو شهرا قنت وسلم عليه الله صلى الله رسول أن . تركه ثم العرب أحياء من
Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah melakukan qunut selama sebulan mendoakan
kejelekan kepada sebagian orang-orang ‘Arab, kemudian beliau meninggalkannya” [Diriwayatkan oleh Muslim no.
677 (304). Diriwayatkan pula oleh Al-Bukhaariy no. 4089].
Menyentuh Mushaf Menurut Pandangan Imam Hambali
Orang yang berhadats (hadats besar atau hadats kecil) tidak boleh menyentuh mushaf seluruh atau sebagiannya. Inilah pendapat para ulama empat
madzhab. Dalil dari hal ini adalah firman Allah Ta’ala,ون# )م$ط#ه%ر$ ال *ال% إ ه$ #م#س, ي ال#
“Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan” (QS. Al Waqi’ah: 79)Begitu pula sabda Nabi ‘alaihish sholaatu was salaam,
ط#اه*ر. )ت# #ن و#أ % *ال إ آن الق$ر) #م$س, ت # ال“Tidak boleh menyentuh Al Qur’an kecuali engkau dalam keadaan suci.”
Bagaimana dengan membaca Al Qur’an? Para ulama empat madzhab sepakatbolehnya membaca Al Qur’an bagi orang yang berhadats kecil selama tidak
menyentuhnya.
Bersentuhan Dengan Laki-Laki Menurut Pandangan Imam HambaliJika Imam Syafi’I berpendapat bahwa persinggungan kulit yang membatalkan
wudhu’ adalah pesinggungan kulit laki-laki dan perempuan yang boleh nikah bagi kedunya, dengan demikian persinggungan kulit laki-laki perempuan yang masih
mempunyai hubungan dara, hubungan rodho’ dan hubungan musaharo tidak membatalkan wudhu’, seperti anatara anak dan orang tuanya, saudara
kandungnya, kake dan neneknya, menantu dan mertua , dan juga saudara rodho’ dan orang tua rodho’ maka tidak membatalkan wudhu’.
Maka berbeda dengan pandangan Imam Maliki dan Imam Hambali yang mengatakan bahwa menyentuh dan mencium sebagaimana yang di lakukan Nabi
tidak membatalkan wudhu’ selama tidak sahwat[4]. Yang di maksud mereka dengan lamsu adalah Al-jassu Bil yad (merabah denagan tangan). Hal ini sesuai
dengan arti lamsu sebagaimana dalam firman Allahبايديهم فلمسوه قرطس في كتاب عليك ولونزلنا
yang mana lafadz lamsu di artikan Al-jassu. Selain mereka mengartiakan lamsu seperti pada firman Allah ini.
Jumlah Raka’at Sholat Tarawih Menurut Pandangan Imam HambaliImam Hambali menjelaskan dalam Al-Mughni satu masalah, ia berkata : “Sholat malam Ramadhan itu 20 raka’at yakni sholat tarawih.”, sampai mengatakan, “yang terpilih bagi Abu Abdillah (Ahmad Muhammad bin
Hambal) mengenai tarawih adalah 20 rakaat.”Menurut Imam Hambali bahwa Khalifah Umar ra, setelah kaum
muslimin dikumpulkan (berjama’ah) bersama Ubay bin Ka’ab, dia Sholat bersama mereka 20 rakaat. Dan Al-Hasan bercerita bahwa Umar
mengumpulkan kaum muslimin melalui Ubay bin Ka’ab. Lalu dia sholat bersama mereka 20 rakaat dan tidak memanjangkan sholat bersama
mereka kecuali pada separo sisanya. Maka 10 hari terakhir Ubay tertinggal lalu sholat di rumahnya maka mereka mengatakan “Ubay lari.”
Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan as-Saib bin Yazid.
Click icon to add picture