majelis permusyawaratan rakyat · pdf filelembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan...
TRANSCRIPT
15/09/13 Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
file:///I:/soal latihan/1 Materi/Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm 1/17
BantuanPembuat buku (tutup)
Tambahkan halaman ini ke dalam buku Anda Lihat buku (3 halaman) Sarankan
halaman
Ikuti Wikipedia bahasa Indonesia di dan [tutup]
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Majelis Permusyawaratan RakyatRepublik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia
2009–2014
Jenis
Jenis Bikameral
Dewan
Dewan Perwakilan
Daerah
Dewan Perwakilan
Rakyat
Kepemimpinan
KetuaTaufiq Kiemas, PDI-P
sejak 4 Oktober 2009
Wakil Ketua
Melani Leimena Suharli,
Demokrat
sejak 4 Oktober 2009
Wakil Ketua
Hajriyanto Y. Tohari,
Golkar
15/09/13 Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
file:///I:/soal latihan/1 Materi/Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm 2/17
sejak 4 Oktober 2009
Wakil Ketua
Lukman Hakim
Saifudin, PPP
sejak 4 Oktober 2009
Wakil Ketua
Ahmad Farhan Hamid,
Kelompok DPD
sejak 4 Oktober 2009
Struktur
Anggota
692
132 Anggota DPD
560 Anggota DPR
Kelompok politik DewanPerwakilan Rakyat
Demokrat
(148)
Golkar (106)
PDI-P (94)
PKS (57)
PAN (46)
PPP (38)
PKB (28)
Gerindra
(26)
Hanura (17)
Pemilihan
Pemilihan terakhir DewanPerwakilan Rakyat
9 April 2009
Pemilihan terakhir DewanPerwakilan Daerah
9 April 2009
Tempat bersidang
15/09/13 Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
file:///I:/soal latihan/1 Materi/Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm 3/17
Kompleks Parlemen
Jakarta
Indonesia
Situs web
www.mpr.go.id
Indonesia
Artikel ini adalah bagian dari seri:
Politik dan pemerintahan
Indonesia
Pancasila
UUD 1945
Legislatif[tampilkan][tampilkan]
Eksekutif[tampilkan][tampilkan]
Yudikatif[tampilkan][tampilkan]
Inspektif[tampilkan][tampilkan]
Daerah[tampilkan][tampilkan]
15/09/13 Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
file:///I:/soal latihan/1 Materi/Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm 4/17
Pemilihan umum[tampilkan][tampilkan]
Partai politik[tampilkan][tampilkan]
Negara lain · Atlas
Portal politik
lihatbicara
sunting
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia atau cukup disebut Majelis Permusyawaratan
Rakyat (disingkat MPR-RI atau MPR) adalah lembaga legislatif bikameral yang merupakan salah satu
lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Sebelum Reformasi, MPR merupakan lembagatertinggi negara. MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibukota negara.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Sejarah
1.1 Masa Orde Lama (1945-1965)
1.2 Masa Reformasi (1999-sekarang)2 Tugas dan wewenang
2.1 Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar
2.2 Melantik Presiden dan Wakil Presiden hasil pemilihan umum
2.3 Memutuskan usul DPR untuk memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masajabatannya
2.4 Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden
2.5 Memilih Wakil Presiden
2.6 Memilih Presiden dan Wakil Presiden3 Keanggotaan
4 Hak dan kewajiban anggota
4.1 Hak anggota4.2 Kewajiban anggota
5 Fraksi dan kelompok anggota
5.1 Fraksi
5.2 Kelompok anggota6 Alat kelengkapan
6.1 Pimpinan
6.2 Panitia Ad Hoc
7 Sidang8 Lihat pula
9 Pranala luar
15/09/13 Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
file:///I:/soal latihan/1 Materi/Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm 5/17
[sunting] Sejarah
Sejak 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia memulai sejarahnya sebagai sebuah bangsa yang masih muda dalam
menyusun pemerintahan, politik, dan administrasi negaranya. Landasan berpijaknya adalah ideologi Pancasilayang diciptakan oleh bangsa Indonesia sendiri beberapa minggu sebelumnya dari penggalian serta perkembangan
budaya masyarakat Indonesia dan sebuah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pra
Amandemen yang baru ditetapkan keesokan harinya pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (pra Amandemen) tersebut mengatur berbagai
macam lembaga negara dari Lembaga Tertinggi Negara hingga Lembaga Tinggi Negara. Konsepsi
penyelenggaraan negara yang demokratis oleh lembaga-lembaga negara tersebut sebagai perwujudan dari silakeempat yang mengedepankan prinsip demokrasi perwakilan dituangkan secara utuh didalamnya. Kehendak
untuk mengejawantahkan aspirasi rakyat dalam sistem perwakilan, untuk pertama kalinya dilontarkan oleh Bung
Karno, pada pidatonya tanggal 01 Juni 1945. Muhammad Yamin juga mengemukakan perlunya prinsip
kerakyatan dalam konsepsi penyelenggaraan negara. Begitu pula dengan Soepomo yang mengutarakan idenyaakan Indonesia merdeka dengan prinsip musyawarah dengan istilah Badan Permusyawaratan. Ide ini didasari
oleh prinsip kekeluargaan, dimana setiap anggota keluarga dapat memberikan pendapatnya.
Dalam rapat Panitia Perancang Undang-Undang Dasar, Soepomo menyampaikan bahwa ‘’Badan
Permusyawaratan’’ berubah menjadi ‘’Majelis Permusyawaratan Rakyat’’ dengan anggapan bahwa majelis ini
merupakan penjelmaan seluruh rakyat Indonesia, yang mana anggotanya terdiri atas seluruh wakil rakyat, seluruh
wakil daerah, dan seluruh wakil golongan. Konsepsi Majelis Permusyawaratan Rakyat inilah yang akhirnyaditetapkan dalam Sidang PPKI pada acara pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (pra Amandemen).
[sunting] Masa Orde Lama (1945-1965)
Pada awal masa Orde Lama, MPR belum dapat dibentuk secara utuh karena gentingnya situasi saat itu. Hal ini
telah diantispasi oleh para pendiri bangsa dengan Pasal IV Aturan Peralihan Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945 (pra Amandemen) menyebutkan, Sebelum Majelis Permusyawaratan
Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Pertimbangan Agung dibentuk menurut Undang-Undang
Dasar ini, segala kekuasaannya dijalankan oleh Presiden dengan bantuan sebuah Komite Nasional.
Sejak diterbitkannya Maklumat Wakil Presiden Nomor X, terjadi perubahan-perubahan yang mendasar atas
kedudukan, tugas, dan wewenang KNIP. Sejak saat itu mulailah lembaran baru dalam sejarah ketatanegaraan
Indonesia, yakni KNIP diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara.
Dengan demikian, pada awal berlakunya Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (praAmandemen) dimulailah lembaran pertama sejarah MPR, yakni terbentuknya KNIP sebagai embrio MPR.
Pada masa berlakunya Konstitusi Republik Indonesia Serikat (1949-1950) dan Undang-Undang Dasar
Sementara (1950-1959), lembaga MPR tidak dikenal dalam konfigurasi ketatanegaraan Republik Indonesia.Pada tanggal 15 Desember 1955 diselenggarakan pemilihan umum untuk memilih anggota Konstituante yang
diserahi tugas membuat Undang-Undang Dasar.
Namun, Konstituante yang semula diharapkan dapat menetapkan Undang-Undang Dasar ternyata menemui jalan
15/09/13 Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
file:///I:/soal latihan/1 Materi/Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm 6/17
buntu. Di tengah perdebatan yang tak berujung pangkal, pada tanggal 22 April 1959 Pemerintah menganjurkan
untuk kembali ke UUD 1945, tetapi anjuran ini pun tidak mencapai kesepakatan di antara anggota Konstituante.
Dalam suasana yang tidak menguntungkan itu, tanggal 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit
Presiden yang berisikan :
Pembubaran Konstituante,Berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUD Sementara 1950,
Pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dan Dewan Pertimbangan Agung
Sementara (DPAS).
Untuk melaksanakan Pembentukan MPRS sebagaimana diperintahkan oleh Dekrit Presiden 5 Juli 1959,
Presiden mengeluarkan Penetapan Presiden Nomor 2 Tahun 1959 yang mengatur Pembentukan MPRS sebagai
berikut :
MPRS terdiri atas Anggota DPR Gotong Royong ditambah dengan utusan-utusan dari daerah-daerah dan
golongan-golongan.
Jumlah Anggota MPR ditetapkan oleh Presiden.Yang dimaksud dengan daerah dan golongan-golongan ialah Daerah Swatantra Tingkat I dan Golongan
Karya.
Anggota tambahan MPRS diangkat oleh Presiden dan mengangkat sumpah menurut agamanya di hadapan
Presiden atau Ketua MPRS yang dikuasakan oleh Presiden.MPRS mempunyai seorang Ketua dan beberapa Wakil Ketua yang diangkat oleh Presiden.
Jumlah anggota MPRS pada waktu dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 199 Tahun 1960
berjumlah 616 orang yang terdiri dari 257 Anggota DPR-GR, 241 Utusan Golongan Karya, dan 118 UtusanDaerah.
Pada tanggal 30 September 1965 terjadi peristiwa pemberontakan G-30-S/PKI. Sebagai akibat logis dari
peristiwa pengkhianatan G-30-S/PKI, mutlak diperlukan adanya koreksi total atas seluruh kebijaksanaan yang
telah diambil sebelumnya dalam kehidupan kenegaraan. MPRS yang pembentukannya didasarkan pada DekritPresiden 5 Juli 1959 dan selanjutnya diatur dengan Penetapan Presiden Nomor 2 Tahun 1959, setelah terjadi
pemberontakan G-30-S/PKI, Penetapan Presiden tersebut dipandang tidak memadai lagi.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka diadakan langkah pemurnian keanggotaan MPRS dari unsur PKI,
dan ditegaskan dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1966 bahwa sebelum terbentuknya Majelis
Permusyawaratan Rakyat yang dipilih oleh rakyat, maka MPRS menjalankan tugas dan wewenangnya sesuai
dengan UUD 1945 sampai MPR hasil Pemilihan Umum terbentuk.
Rakyat yang merasa telah dikhianati oleh peristiwa pemberontakan G-30-S/PKI mengharapkan kejelasan
pertangungjawaban Presiden Soekarno mengenai pemberontakan G-30-S/PKI berikut epilognya serta
kemunduran ekonomi dan akhlak. Tetapi, pidato pertanggungjawaban Presiden Soerkarno yang diberi judul
”Nawaksara” ternyata tidak memuaskan MPRS sebagai pemberi mandat. Ketidakpuasan MPRS diwujudkan
dalam Keputusan MPRS Nomor 5 Tahun 1966 yang meminta Presiden Soekarno melengkapi pidato
pertanggungjawabannya.
Walaupun kemudian Presiden Soekarno memenuhi permintaan MPRS dalam suratnya tertangal 10 januari 1967
15/09/13 Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
file:///I:/soal latihan/1 Materi/Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm 7/17
yang diberi nama “Pelengkap Nawaksara”, tetapi ternyata tidak juga memenuhi harapan rakyat. Setalahmembahas surat Presiden tersebut, Pimpinan MPRS berkesimpulan bahwa Presiden Soekarno telah alpa dalam
memenuhi kewajiban Konstitusional. Sementara itu DPR-GR dalam Resolusi dan Memorandumnya tertanggal 9
Februari 1967 dalam menilai “Nawaksara” beserta pelengkapnya berpendapat bahwa “Kepemimpinan Presiden
Soekarno secara konstitusional, politis/ideologis membahayakan keselamatan bangsa, negara, dan Pancasila”.
Dalam kaitan itu, MPRS mengadakan Sidang Istimewa untuk memberhentikan Presiden Soekarno dari jabatan
Presiden/Mandataris MPRS dan memilih/mengangkat Letnan Jenderal Soeharto sebagai PejabatPresiden/Mandataris sesuai Pasal 3 Ketetapan MPRS Nomor IX/MPRS/1966, serta memerintahkan Badan
Kehakiman yang berwenang untuk mengadakan pengamatan, pemeriksaan, dan penuntutan secara hukum.
[sunting] Masa Reformasi (1999-sekarang)
Bergulirnya reformasi yang menghasilkan perubahan konstitusi telah mendorong para pengambil keputusan untuk
tidak menempatkan MPR dalam posisi sebagai lembaga tertinggi. Setelah reformasi, MPR menjadi lembaga
negara yang sejajar kedudukannya dengan lembaga-lembaga negara lainnya, bukan lagi penjelmaan seluruhrakyat Indonesia yang melaksanakan kedaulatan rakyat. Perubahan Undang-Undang Dasar telah mendorong
penataan ulang posisi lembaga-lembaga negara terutama mengubah kedudukan, fungsi dan kewenangan MPR
yang dianggap tidak selaras dengan pelaksanaan prinsip demokrasi dan kedaulatan rakyat sehingga sistem
ketatanegaraan dapat berjalan optimal.
Pasal 1 ayat (2) yang semula berbunyi: “Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat.” , setelah perubahan Undang-Undang Dasar diubah menjadi “Kedaulatanberada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.” Dengan demikian pelaksanaan
kedaulatan rakyat tidak lagi dijalankan sepenuhnya oleh sebuah lembaga negara, yaitu MPR, tetapi melalui cara-
cara dan oleh berbagai lembaga negara yang ditentukan oleh UUD 1945.
Tugas, dan wewenang MPR secara konstitusional diatur dalam Pasal 3 UUD 1945, yang sebelum maupun
setelah perubahan salah satunya mempunyai tugas mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar sebagai
hukum dasar negara yang mengatur hal-hal penting dan mendasar. Oleh karena itu dalam perkembangan
sejarahnya MPR dan konstitusi yaitu Undang-Undang Dasar mempunyai keterkaitan yang erat seiring denganperkembangan ketatanegaraan Indonesia.
[sunting] Tugas dan wewenang
[sunting] Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar
MPR berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Dalam mengubah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, anggota MPR tidak dapatmengusulkan pengubahan terhadap Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Usul pengubahan pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diajukan oleh
sekurangkurangnya 1/3 (satu pertiga) dari jumlah anggota MPR. Setiap usul pengubahan diajukan secara tertulis
dengan menunjukkan secara jelas pasal yang diusulkan diubah beserta alasannya.
15/09/13 Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
file:///I:/soal latihan/1 Materi/Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm 8/17
Usul pengubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diajukan kepada pimpinanMPR. Setelah menerima usul pengubahan, pimpinan MPR memeriksa kelengkapan persyaratannya, yaitu jumlah
pengusul dan pasal yang diusulkan diubah yang disertai alasan pengubahan yang paling lama dilakukan selama 30
(tiga puluh) hari sejak usul diterima pimpinan MPR. Dalam pemeriksaan, pimpinan MPR mengadakan rapat
dengan pimpinan fraksi dan pimpinan Kelompok Anggota MPR untuk membahas kelengkapan persyaratan.
Jika usul pengubahan tidak memenuhi kelengkapan persyaratan, pimpinan MPR memberitahukan penolakan usul
pengubahan secara tertulis kepada pihak pengusul beserta alasannya. Namun, jika pengubahan dinyatakan olehpimpinan MPR memenuhi kelengkapan persyaratan, pimpinan MPR wajib menyelenggarakan sidang paripurna
MPR paling lambat 60 (enam puluh) hari. Anggota MPR menerima salinan usul pengubahan yang telah memenuhi
kelengkapan persyaratan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum dilaksanakan sidang paripurna MPR.
Sidang paripurna MPR dapat memutuskan pengubahan pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, dengan persetujuan sekurang-kurangnya 50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota
ditambah 1 (satu) anggota.
[sunting] Melantik Presiden dan Wakil Presiden hasil pemilihan umum
MPR melantik Presiden dan Wakil Presiden hasil pemilihan umum dalam sidang paripurna MPR. Sebelum
reformasi, MPR yang merupakan lembaga tertinggi negara memiliki kewenangan untuk memilih Presiden dan
Wakil Presiden dengan suara terbanyak, namun sejak reformasi bergulir, kewenangan itu dicabut sendiri oleh
MPR. Perubahan kewenangan tersebut diputuskan dalam Sidang Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia ke-7 (lanjutan 2) tanggal 09 November 2001, yang memutuskan bahwa Presiden danWakil Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat, Pasal 6A ayat (1).
[sunting] Memutuskan usul DPR untuk memberhentikan Presiden dan/atau WakilPresiden dalam masa jabatannya
MPR hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presidendiusulkan oleh DPR.
MPR wajib menyelenggarakan sidang paripurna MPR untuk memutuskan usul DPR mengenai pemberhentian
Presiden dan/atau Wakil Presiden pada masa jabatannya paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak MPR menerima
usul. Usul DPR harus dilengkapi dengan putusan Mahkamah Konstitusi bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden
terbukti melakukan pelanggaran hukum baik berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak
pidana berat lainnya, maupun perbuatan tercela dan/atau terbukti bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden tidak
lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden.
Keputusan MPR terhadap usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden diambil dalam sidang paripurna
MPR yang dihadiri sekurang-kurangnya 3/4 (tiga perempat) dari jumlah anggota dan disetujui oleh sekurang-
kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota yang hadir.
[sunting] Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden
Jika Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa
15/09/13 Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
file:///I:/soal latihan/1 Materi/Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm 9/17
jabatannya, ia digantikan oleh Wakil Presiden sampai berakhir masa jabatannya.
Jika terjadi kekosongan jabatan Presiden, MPR segera menyelenggarakan sidang paripurna MPR untuk melantik
Wakil Presiden menjadi Presiden. Dalam hal MPR tidak dapat mengadakan sidang, Presiden bersumpah
menurut agama atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan rapat paripurna DPR. Dalam hal DPR tidak
dapat mengadakan rapat,Presiden bersumpah menurut agama atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan
pimpinan MPR dengan disaksikan oleh pimpinan Mahkamah Agung.
[sunting] Memilih Wakil Presiden
Dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden, MPR menyelenggarakan sidang paripurna dalam waktu paling
lambat 60 (enam puluh) hari untuk memilih Wakil Presiden dari 2 (dua) calon yang diusulkan oleh Presiden
apabila terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatannya.
[sunting] Memilih Presiden dan Wakil Presiden
Apabila Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukankewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan, MPR menyelenggarakan sidang paripurna paling
lambat 30 (tiga puluh) hari untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, dari 2 (dua) pasangan calon presiden dan
wakil presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan calon Presiden dan
Wakil Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum sebelumnya, sampai
berakhir masa jabatannya.
Dalam hal Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan
kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan, pelaksana tugas kepresidenan adalah Menteri LuarNegeri, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pertahanan secara bersama-sama.
[sunting] Keanggotaan
MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilihan umum. Keanggotaan MPRdiresmikan dengan keputusan Presiden. Sebelum reformasi, MPR terdiri atas anggota DPR, utusan daerah, dan
utusan golongan, menurut aturan yang ditetapkan undang-undang. Jumlah anggota MPR periode 2009–2014
adalah 692 orang yang terdiri atas 560 Anggota DPR dan 132 anggota DPD. Masa jabatan anggota MPR
adalah 5 tahun, dan berakhir bersamaan pada saat anggota MPR yang baru mengucapkan sumpah/janji.
Anggota MPR sebelum memangku jabatannya mengucapkan sumpah/janji secara bersama-sama yang dipandu
oleh Ketua Mahkamah Agung dalam sidang paripurna MPR. Anggota MPR yang berhalangan mengucapkansumpah/janji secara bersama-sama, mengucapkan sumpah/janji yang dipandu oleh pimpinan MPR.
[sunting] Hak dan kewajiban anggota
[sunting] Hak anggota
Mengajukan usul pengubahan pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.Menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan keputusan.
15/09/13 Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
file:///I:/soal latihan/1 Materi/Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm 10/17
Memilih dan dipilih.
Membela diri.
Imunitas.
Protokoler.
Keuangan dan administratif.
[sunting] Kewajiban anggota
Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila.
Melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menaati peraturan
perundang-undangan.
Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan.
Melaksanakan peranan sebagai wakil rakyat dan wakil daerah.
[sunting] Fraksi dan kelompok anggota
[sunting] Fraksi
Fraksi adalah pengelompokan anggota MPR yang mencerminkan konfigurasi partai politik. Fraksi dapat
dibentuk oleh partai politik yang memenuhi ambang batas perolehan suara dalam penentuan perolehan kursi
DPR. Setiap anggota MPR yang berasal dari anggota DPR harus menjadi anggota salah satu fraksi. Fraksi
dibentuk untuk mengoptimalkan kinerja MPR dan anggota dalam melaksanakan tugasnya sebagai wakil rakyat.Pengaturan internal fraksi sepenuhnya menjadi urusan fraksi masing-masing.
[sunting] Kelompok anggota
Kelompok Anggota adalah pengelompokan anggota MPR yang berasal dari seluruh anggota DPD. Kelompok
Anggota dibentuk untuk meningkatkan optimalisasi dan efektivitas kinerja MPR dan anggota dalam
melaksanakan tugasnya sebagai wakil daerah. Pengaturan internal Kelompok Anggota sepenuhnya menjadiurusan Kelompok Anggota.
[sunting] Alat kelengkapan
Alat kelengkapan MPR terdiri atas; Pimpinan dan Panitia Ad Hoc.
[sunting] Pimpinan
Pimpinan MPR terdiri atas 1 (satu) orang ketua yang berasal dari anggota DPR dan 4 (empat) orang wakil ketua
yang terdiri atas 2 (dua) orang wakil ketua berasal dari anggota DPR dan 2 (dua) orang wakil ketua berasal dari
anggota DPD, yang ditetapkan dalam sidang paripurna MPR.
[sunting] Panitia Ad Hoc
15/09/13 Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
file:///I:/soal latihan/1 Materi/Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm 11/17
Panitia ad hoc MPR terdiri atas pimpinan MPR dan paling sedikit 5% (lima persen) dari jumlah anggota dan
paling banyak 10% (sepuluh persen) dari jumlah anggota yang susunannya mencerminkan unsur DPR dan unsur
DPD secara proporsional dari setiap fraksi dan Kelompok Anggota MPR.
[sunting] Sidang
MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibukota negara.
Sidang MPR sah apabila dihadiri:
sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah Anggota MPR untuk memutus usul DPR untuk memberhentikan
Presiden/Wakil Presiden
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Anggota MPR untuk mengubah dan menetapkan UUDsekurang-kurangnya 50%+1 dari jumlah Anggota MPR sidang-sidang lainnya
Putusan MPR sah apabila disetujui:
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Anggota MPR yang hadir untuk memutus usul DPR untuk
memberhentikan Presiden/Wakil Presiden
sekurang-kurangnya 50%+1 dari seluruh jumlah Anggota MPR untuk memutus perkara lainnya.
Sebelum mengambil putusan dengan suara yang terbanyak, terlebih dahulu diupayakan pengambilan putusan
dengan musyawarah untuk mencapai hasil yang mufakat.
[sunting] Lihat pula
Ketua MPR
Sidang Istimewa MPR
DPR
Ketua DPR
Presiden
Wakil Presiden
VolksraadGedung DPR/MPR
[sunting] Pranala luar
Wikisource memiliki naskah sumber yang berkaitan dengan artikel ini:
Penetapan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1959 tentang Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara
Wikisource memiliki naskah sumber yang berkaitan dengan artikel ini:
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
15/09/13 Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
file:///I:/soal latihan/1 Materi/Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm 12/17
Wikisource memiliki naskah sumber yang berkaitan dengan artikel ini:
Susunan Dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(Indonesia) Situs resmi
(Indonesia) Pemilu indonesia
[sembunyikan][sembunyikan]
l
bs
Topik Indonesia
SejarahNusantara
PrasejarahKerajaan Hindu-BuddhaKerajaan Islam
Era PortugisEra VOC
Era BelandaEra Jepang
Era Kemerdekaan
SejarahIndonesia
Sejarah nama Indonesia
ProklamasiMasa transisiEra Orde Lama (Dekrit Presiden
Demokrasi TerpimpinGerakan 30 September)
Era Orde Baru (SupersemarIntegrasi Timor Timur
Gerakan 1998)Era reformasi
Geografi
Air terjunBendungan & WadukDanau
Gunung & pegununganGunung berapi
LautPantai
15/09/13 Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
file:///I:/soal latihan/1 Materi/Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm 13/17
Pulau & kepulauanSelat
SungaiTanjung & ujungTeluk
Titik-titik garis pangkal
Politik danpemerintahan
Pemerintah
PresidenKementerian
MPRDPRDPD
MAMK
KYBPK
Perwakilan di luar negeriKepolisianMiliter
Lembaga pemerintahanAdministratif (Provinsi
Kabupaten/kotaKecamatan dan kelurahan/desa)
Hubungan luar negeriHukum
Undang-UndangPemiluPartai politik
Kewarganegaraan Indonesia
Ekonomi
Perusahaan
PariwisataTransportasi
Pasar modalBank
BUMNBEIBBJ
SukuBahasa
15/09/13 Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
file:///I:/soal latihan/1 Materi/Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm 14/17
Demografi Agama
Nama IndonesiaTokoh
Budaya
Seni (FilmTariSastra
MusikLagu)
MasakanMitologi
PendidikanOlahragaBusana daerah
Arsitektur (Bandar udaraPelabuhan
Stasiun kereta apiTerminal
Pembangkit listrik)Warisan budaya (WayangBatik
KerisAngklung
Tari SamanNoken)
Simbol
Sang Saka Merah Putih
Garuda PancasilaIbu PertiwiNusantara
Flora fauna
FaunaFlora
BungaBinatang
BurungIkan
TumbuhanCagar alamSuaka margasatwa
Taman nasionalTerumbu karang
Kebun raya
15/09/13 Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
file:///I:/soal latihan/1 Materi/Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm 15/17
Lainnya
Media
Telekomunikasi (Televisi nasionalTelevisi lokal)
Tanda kehormatanKode teleponKode kendaraan
Hari penting
Portal Indonesia
Artikel bertopik Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia denganmengembangkannya.
Artikel bertopik politik ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia denganmengembangkannya.
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Majelis_Permusyawaratan_Rakyat&oldid=6782718"Kategori:
MPRParlemen Indonesia
Kategori tersembunyi:
Rintisan bertopik IndonesiaRintisan bertopik politik
Menu navigasi
Peralatan pribadi
Buat akun baruMasuk log
Ruang nama
Halaman
Pembicaraan
Varian
Tampilan
15/09/13 Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
file:///I:/soal latihan/1 Materi/Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm 16/17
Baca
Sunting
Tindakan
Versi terdahulu
↑↑
Pencarian
Cari
Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman baru
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Bagikan
Cetak/ekspor
Tutup pembuat buku
Unduh versi PDF
Versi cetak
15/09/13 Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
file:///I:/soal latihan/1 Materi/Majelis Permusyawaratan Rakyat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm 17/17
Peralatan
Bahasa lain
Deutsch
English
Français
Basa Jawa
Bahasa Melayu
Русский
Tiếng Việt
Sunting interwiki
Halaman ini terakhir diubah pada 06.26, 19 April 2013.
Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkinberlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
Kebijakan privasi
Tentang WikipediaPenyangkalan
Tampilan seluler