makala pak jul kep bencana

4
Bab i Pendahuluan a.latar belakang undang undang no.24 tahun 2007 mengartikan bencana sebagai suatu peristiwa luarbiasa yang mengganggu dan mengancam kehidupan dan penghidupan yang dapat disebabkan oleh alam ataupun manusia.Ataupun keduanya(toha.2007).angka kejadian bencana yang terjadi di indonesia beberapa tahun terakhir cukup tinggi,sejak bencana stunami aceh tahun 2004 hingga saat ini hampier setiap tahunya terjadi baik itu bencana stunami,gempa bumi,gunung meletus,dan bom bali(BNPB 2010).Dan yang tidak kalah hebat adalah banjir di hampir seluruh pulau pulau besar indonesia awal tahun 2013 serta masalah lumpur lapindo yang tidak juga tidak kunjung usai sampai saat ini. Akibat yang ditimbulkan bencana memberi pengaruh yang sangat besar menusia dan lingkungan sekitarnya seperti kematian masal,kecatatan,kelaparan,kemiskinan dan kehancuran intrastruktur(mizan,2012).Namun sejauh ini,penanganan bencana di indonesia belum banyak mengalami perkembangan sejak stunami aceh tahun 2004(Ed:Euis Susanti 2009). Untuk menurunkan dampak yang ditimbulkan akibat bencana,dibutukan dukunganb berbagai pihak termasuk keterlibatan perawat sebagai bagian dari suatu negara.Perawat sebagai tenaga kesehatan hendaknya berada dilini terdepan dalam penanganan bencana di indonesia .Diperlukan suatu pengetahuan dan kompetensi dimiliki oleh seorang perawat untuk mengimbangi potensi dan kompleksitas bencana dan dampaknya yang mungkin akan lebih besar pada masa mendatang. Peran perawat dapat dimulai dari tahap mitigasi(pencegahan)tanggap darurat beencana dalam fase pre hospital,hingga tahap recovery.Melihat betapa besar peran perawat dalam kondisi bencana,penulis tertarik untuk mengangkat judul tindakan keperawatan pada pasien kegawatan pre hospital dan bencana, penangana bencana dan kompetensi yang harus dimiliki oleh perawat dalam persiapan penanganan bencana di indonesia sebagai bahan kajian. B.tujuan penulisan a. Tujuan umum:

Upload: dasto-jhonsaves

Post on 28-Dec-2015

45 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makala Pak Jul Kep Bencana

Bab iPendahuluan

a.latar belakangundang undang no.24 tahun 2007 mengartikan bencana sebagai suatu peristiwa luarbiasa yang mengganggu dan mengancam kehidupan dan penghidupan yang dapat disebabkan oleh alam ataupun manusia.Ataupun keduanya(toha.2007).angka kejadian bencana yang terjadi di indonesia beberapa tahun terakhir cukup tinggi,sejak bencana stunami aceh tahun 2004 hingga saat ini hampier setiap tahunya terjadi baik itu bencana stunami,gempa bumi,gunung meletus,dan bom bali(BNPB 2010).Dan yang tidak kalah hebat adalah banjir di hampir seluruh pulau pulau besar indonesia awal tahun 2013 serta masalah lumpur lapindo yang tidak juga tidak kunjung usai sampai saat ini.

Akibat yang ditimbulkan bencana memberi pengaruh yang sangat besar menusia dan lingkungan sekitarnya seperti kematian masal,kecatatan,kelaparan,kemiskinan dan kehancuran intrastruktur(mizan,2012).Namun sejauh ini,penanganan bencana di indonesia belum banyak mengalami perkembangan sejak stunami aceh tahun 2004(Ed:Euis Susanti 2009).

Untuk menurunkan dampak yang ditimbulkan akibat bencana,dibutukan dukunganb berbagai pihak termasuk keterlibatan perawat sebagai bagian dari suatu negara.Perawat sebagai tenaga kesehatan hendaknya berada dilini terdepan dalam penanganan bencana di indonesia .Diperlukan suatu pengetahuan dan kompetensi dimiliki oleh seorang perawat untuk mengimbangi potensi dan kompleksitas bencana dan dampaknya yang mungkin akan lebih besar pada masa mendatang.

Peran perawat dapat dimulai dari tahap mitigasi(pencegahan)tanggap darurat beencana dalam fase pre hospital,hingga tahap recovery.Melihat betapa besar peran perawat dalam kondisi bencana,penulis tertarik untuk mengangkat judul tindakan keperawatan pada pasien kegawatan pre hospital dan bencana, penangana bencana dan kompetensi yang harus dimiliki oleh perawat dalam persiapan penanganan bencana di indonesia sebagai bahan kajian.

B.tujuan penulisana. Tujuan umum:

Memberikan gambaran peran perawat dalam sistem pre hospital penanganan bencana di indonesia selama ini dan keterampilan keterampilan yang harus dimiliki perawat dalam persiapan penanganan bencana di indonesia

b. Tujuan khusus :1. Menebriakan gambaran pre hospital bencana2. Meberikan gambaran peran perawat selama ini dalam sistem pre

hospital penanganan bencana di indonesia 3. Memberikan gambaran keterampilan yang harus dimiliki perawat

dalam persiapan penanganan bencana di indonesia masa mendatang.

Page 2: Makala Pak Jul Kep Bencana

Bab iiTinjauan pustaka

a. manajemen pre hospital penanganan bencanatujuan utama dari penanganan bencana adalah menghindari atau meminimalkan kerugian yang terjadi akibat bencana.Selain itu,bertujuan mengurangi penderitaan yang dialami korban dan mempercepat proses pemulihan.Tujuan terakhir adalah memberiakan perlindungan bagi korban akibat dampak bencana(mizam,2012).

Dampak yang ditimbulakan akibat bencana adalah dampak fisik,psikis,dan sosial matrial dan ekonomi serta kerusakan infrastruktur.Dampak fisik yang sering ditemukan yang ditemukan pada kondisi bencana adalah gangguan jalan nafas ,gagal pernafasan,pendarahan tidak terkontrol,trauma dan kondisi non-trauma lain yang terkadang juga dapat menimbulkan kematian.Semua kondisi tersebut membutukan manajemen pre hospital bencana yang tepat dan cepat dari tenaga kesehatan dalam meberikan respon.

Manajeman pre hospital adalah pemberian pelayanan yang diberikan selama korban pertama kali ditemukan,selama proses transportasi hingga pasien tiba dirumah sakit.Penanganan korban selama fase pre hospital dapat menjadi penentu kondisi korban selanjutnya.Pemberian perawatan pre hospital yang tepat dan cepat dapat menurunkan angka kecatatan dan kematian akibat trauma(WHO.2005).

Pelayanan yang dapat diberikan pada tahap pre hospital adalah langka langka pertolongan dasar dan dilanjutkan dan penanganan advanced pre hospital.Pertolongan dasar dan dilanjutkan pertolongan dasar dimuali dari initial assasment terhadap korban,evakuasi korban,pemberian oksigenasi,pemantauan tingkat kesadaran,dan perawat luka.Perawatan kemudian dilanjutkan dengan penanganan advanced pre hospital seperti pemberian trapi

Page 3: Makala Pak Jul Kep Bencana

cairan ,krikotiroidektomi,intubasi endotrakeal,dan perawatan selama proses tansportasi pasien ke rumah sakit.Selain itu,selama proses transportasi juga di butukan monitoring dan observasi kondisi pasien(WHO,2005).

b.peran perawat pada sistem pre hospital penanganan bencana peran perawat dalam tahap pre hospital dimulai sejak terjadinya bencana (fase tangap darurat),selama proses transportasi sampai pasien tiba di rumah sakit rujukan baik itu rumah sakit lapangan maupun rumah sakit rujukan peran perawat antaralain:pengkajian status korban (initial assesment),penentuan masalah yang dialami korban ,penentuan tindakan berdasarkan kondisi dan kebutuhan korban,berkolaborasi dengan tim medis lain dalam pemberian terapi terhadap korban dan komunikasi dengan rumah sakit sebagai pusat rujukan (AWHONN,2012).

Perawat juga berperan sebagai fasilitator komunikasi dan koordinasi antara tim tenaga kesehatan ,korban dan keluarga.Komunikasi yang jelas dan tepat selama proses penanganan korban bencana menjadi hal yang sangat penting dalam perencanaan dan respon terhadap bencana.Komunikasi yang dimaksut dapat berupa komunikasi verbal baik menggunakan elrktronik maupun dokumentasi keperawatan (AWHONN,2012).

c.kemampuan yang harus dimiliki perawat dalam persiapan penanganan bencana agara mampu menjalankan perannya dengan tepat dalam situasi luar biasa seperti bencana,internatoinal nursing coalition for mass casuality education (INCMCE)(2013) menggunkapakan bahwa terdapat standara kompetensi dan pengatahuan minimala yang harus dimiliki seorang perawat .Kemampuan yang harus disiapkan oleh perawat dalam penanganaan bencanan antara lain :manajeman bencana,manajemen rumah sakit lapanagan,emergency nurcing,avenced trauma support(ATSL) dan advanced cardiovasculer life support(ACLS)(raharja, 2010).

Selain itu,word health organization (WHO) dan international council of nurses(ICN) menyususn suatu formulasi konsep kerja ICN dalam penyusunan kompetensi keperawatan bencana .Kompetansi ini diharapkan mampu menjelasaka peran perawat dalam menhadapi bencana.Selain itu juga diharapakan agar dapat menjadi pedoman dan perencanaan pelatihan dan pendidikan manajemen bencana bagi perawat.(Chan,Cheng,Fung,lai,leung,Li,Yip,Pang,2010).

Kompetensi keperawatan bencana yang disususn oleh ICN dikembangkan berdasarakan empat area yaitu: public helath,mental health,manajemen emergency,di saster nursing.Keempat konsep kerja kemudian dikembangkan menjadi sepuluh domain yang tercakup dalam empat katagori yang disesuaikan dengan manajemen penanganan bencana yaitu:kompetensi mitigasi –prevention,prepared competencies,respons kompetencies,dan recovery competensien(Chan dkk,2010).

Kompetnsi yang dibutukan yaitu:promosi kesehatan dalam tahap mitigasi,triage,komunikasi dan transportasi,pre hospital transfer skill,woun managemen,iterviewing sklil,dan psykological first aid,pengkajian individu,keluarga dan komunitas (Chan dkk,2010).Selain kompetensi diatas ,ICN juga menyebutkan terdapat beberapa kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seluruh perawat adalah pengkajian kardiovaskuler,pengkajian luka

Page 4: Makala Pak Jul Kep Bencana

bakar,pengakajian mental status,dan manajemen crush injuries dan fraktur.Kompetensi iniyang dianggap sangat penting oleh ICN sehinggah tidak hanya diberikan melaluih pelatihan,tetapi juga hendaknya kompetensi ini menjadi kompetnsi dasar yang diberikan dalam kurikulum pendidikan keperawatan sejak dini(Chan dkk,2010).