makalah akamigas
DESCRIPTION
penulisan prakerinTRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Field tambun merupakan lapangan penghasil MIGAS dalam pengelolaan PT.pertamina EP Region jawa. Lokasi pusat operasi berada di Babelan Bekasi, struktur penghasil saat ini meliputi;Struktur Tambun (TBN) Struktur Pondok Tengah (PDT) Struktur Rengas Dengklok (RDL). Dan juga membantu kegiatan operasi Proyek Pondok Makmur (PPDM) dan unitisasi Mix Bravo (MB unit) Pertamina Hulu Energi (PHE).
Struktur2 dalam tahap evaluasi dan menjadi bagian pengelolaan operasi field Tambun meliputi struktur Tambun Kepala,struktur jatirarangon (JRR), Struktur Jatinegara (JNG), Struktur Cipunegara (CPN), struktur Karokrok (KRK), Struktur Ciwaringin (CWR), Struktur Karawang (KRW), Sruktur Cipadati (CDT), Stuktur Kepuh (KPH), Stuktur Galian (GLN), Stuktur Cikarang (CKR), pemboran eksplorasi pada pada setiap struktur di atas telah dilaksanakan.
Field Tambun di pimpin oleh Bp. Dean Rusdi dengan jabatan sebagai Field Manager dan untuk kelancaran operasi beliau di bantu beberapa asisten manager. Puncak produksi minyak tercapai sebesar 15.000 BOPD pada tahun 2007.
Saat ini tahun 2012 rata-rata produksi MIGAS Field Tambun minyak 5.950 BOPD dan Gas 53.7 MMSCFD (Asso).
I.2 Tujuan Penulisan
Penulis melaksanakan On the job training (OJT) di PT Pertamina EP Region Jawa Field Tambun dengan tujuan umum untuk memenuhi syarat kelengkapan ......
Sedangkan tujuan khusus penyusunan Kertas Kerja Wajib ini adalah untuk memperluas pengetahuan dan ketrampilan serta mengadakan perbandingan antara ilmu yang di dapat secara teori di kelas dengan penerapan di lapangan.
I.3 Batasan Masalah
Sesuai dengan judul Kertas Kerja Wajib ini maka akan di bahas didalamnya adalah mengenai prosedur pengukuran pengambilan contoh minyak dan perhitungan minyak mentah di SP Tambun PT Pertamina EP Region Jawa Field Tambun.
1
I.4 Sistematika Penulisan
Penulisan Kertas Kerja Wajib ini memadukan antara teori yang di dapat di kelas dengan hasil yang di dapat dari praktek dilapangan SP Tambun PT Pertamina EP Region Jawa Field Tambun. Penulis mendapatkan data dan pengamatan secara langsung dari lapangan, wawancara langsung dengan pembimbing lapangan serta dengan cara membaca literatur – literatur yang mendukung Kertas Kerja Wajib ini.
Penulis menyusun kerangaka Kertas Kerja Wajib sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan Berisi tentang latarbelakang, ruanglingkup, maksud dan tujuan, Metode pendekatan dan sistematika penulis.
BAB II : Identipikasi masalah Menjelaskan tentang keadaan dan fasilitas pengukuran tanki Produksi di SP.Tambun A
BAB III : Pembahasan masalah Memberikan penjelasan tentang cara pengukuran danperhitungan Produksi minyak di SP.Tambun A
BABIV : KESIMPULAN SARAN – SARAN TABEL TABEL TERLAMPIR
2
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH
2.1 Tanki produksi
Yang dimaksud tanki dalam industri minyak adalah tempat dimana bahan
bakucrude oil atau gas dan produk-produk BBM di timbun. Tanki produksi di
SP.Tambun Field Tambun adalah Tanki produksi untuk menampung hasil
Produksi minyak dari semua sumuran di wilayah Field Tambun.
2.2 Proses Transaksi di Tanki
2.2.1 Proses Settling
Setelah tanki Produksi di switch atau dipindahkan ke tanki tanki lain
yang telah ditentukan maka tanki yang telah digunakan sebagai tanki
Produksi di settling yang bertujuan untuk mempercepat pemisahan emulsi
minyak dan air.
2.2.2Proses Drain (Cerat Air Formasi)
Setelah proses settling maka dilakukan proses drain, dimana proses
pemisahan minyak dan air sudah cukup optimal. Air formasi yang sudah
terpisah dari minyak dibuang ke oil cather.
2.1 Gambar Drain di oil cather
3
2.2.3 Proses Pompa
Setelah proses drain water selesai maka dilakukan pemompaan ke
Terminal Balongan yang penyalurannya di bantu oleh booster tegal gede,
booster cilamaya dan booster cilamaya selatan. Sebelum proses pemompaan
harus diukur terlebih dahulu untuk dijadikan stock awal transfer.
2.3 Proses Pengukuran
Untuk melakukan pengukuran minyak di tanki produksi secara teliti
diperlukan persiapan antara lain :
1. Roll meter dimana Pita ukur dalam keadaan bersih, baik dan kering
2. Petugas ukur harus teliti, terlatih dan berpengalaman.
3. Tersedianya alat-alat ukur standart yang seragam dan telah dikalibrasi,
bersih dan angka yang tertera pada pita ukur harus jelas.
4. Persiapkan pasta minyak pasta air.
5. Table – table untuk perhitungan yaitu table ASTM-IP 200.
Di Tanki produksi Sp Tambun pengukuran tinggi cairan menggunakan metoda
innage yaitu pengukuran tinggi cairan di tanki, dengan cara mengukur tinggi dari
permukaan cairan sampai ke meja ukur (pita ukur di tenggelamkan seluruhnya
kedalam cairan), selanjutnya Level minyak di baca pada pita ukur yang kena
cairan. Pada saat bersamaan bisajuga di ukur tinggi air bebas pada dasar tanki
dengan mengoleskan pasta air di bob pita ukur.
Peralatan yang dipakai :
1. Roll meter pita ukur dan bandulan berujung lancip.
2. Pasta minyak
4
2.2 Gambar Metode innage
Keterangan : Ti : Tinggi reference depth
X : Tinggi cairan dalam tanki
2.4 Pengukuran Suhu Minyak
Minyak mentah dijual dalam kondisi standar yaitu pada temperatur 60 0F / 15 0C, sedangkan kondisi yang ada di dalam tanki produksi tidak selalu dalam
kondisi standar. Oleh karena itu temperatur di dalam tanki harus diukur sehingga
koreksi terhadap volume dapat dilakukan.
Ketentuan pengukuran suhu minyak kotor dalam tanki produksi :
1. Bila tinggi level minyak lebih dari 4 meter, maka pengukuran suhu di 3 (tiga)
tempat :
1 meter ke bawah dari tinggi level miyak kotor.
⅟2 x tinggi level minyak
1 meter di atas air bebas.
2. Bila tinggi level minyak lebih tinggi dari 2 m tetapi kurang dari 4 m, maka
pengukuran suhu di 2 (dua) tempat.
1 meter ke bawah dari tinggi level minyak kotor
1 meter di atas air bebas.
3. Bila tinggi level minyak kurang dari 2 m, maka pengukuran suhu cukup di
satu tempat.
⅟2 x tinggi level minyak
5
Prosedur pengukuran suhu minyak mentah adalah sebagai berikut :
1. Siapkan cup case assembly dengan pita ukur dan pastikan cup case dalam
keadaan kering dan bersih.
2. Pastikan termometer yang dipergunakan dalam keadaan bersih dan skalanya
dapat terbaca dengan mudah.
3. Gantungkan cup case termometer pada pengait yang ada di pita ukur.
4. Turunkan cup case dan pita ukur ke dalam tanki sampai kedalaman
pengukuran yang sesuai.
5. Diamkan beberapa saat ± 3 menit agar suhu yang terukur pada termometer
mengalami penyesuaian dengan suhu minyak di sekelilingnya.
6. Tarik pita ukur ke atas dalam waktu yang relatif singkat dan perhatikan
bahwa case berisi penuh dengan minyak.
7. Baca segera suhu pada termometer dalam keadaan cup case assembly
sebagian masih berada dalam lubang ukur (bertujuan agar pembacaan
termometer tidak dipengaruhi udara luar).
8. Baca dengan teliti dan catat suhu minyak yang terukur pada termometer
pengukuran suhu minyak dilakukan beberapa kali dan suhu rata-rata
dihitung.
9. Tuangkan kembali minyak dalam cup case ke dalam tanki.
10. Pengukuran suhu minyak selesai
.
2.3Gambar Cup Case Assembly
2.5 Pengambilan Sample Minyak
6
Pengambilan sample minyak untuk mengetahui densityobserve, density 15o,
koreksi factor, dan BS & W.
Prosedur pegambilan minyak mentah menurut Quantity Akunting Sistem(QAS)
adalah sebagai berikut :
1. Midle spot, yaitu pengambilan contoh minyak yang dilakukan pada suatu
tempat dimana tinggi minyak mentah lebih rendah atau sama dengan 2 meter.
2. Two way sample, yaitu pengambilan contoh minyak yang dilakukan pada dua
tempat pengambilan dimana permukaan minyak lebih dari 2 meter atau kurang
dari 4 meter.
3. Three way sample, yaitu pengambilan contoh minyak yang dilakukan pada
tiga tempat pengambilan dimana tinggi permukaan minyak lebih dari 4 meter.
Untuk tepatnya pengambilan contoh pada masing-masing titik ketinggian
dapat di hitung sebagai berikut :
A = Ti – 5/6 X
T = Ti – ½ X
B = Ti – 1/6 X
Dimana : A = Titik pengambilan contoh atas
T = Titik pengambilan contoh tengah
B = Titik pengambilan contoh bawah
X = Titik minyak dalam tanki
2.4 Gambar Botol Contoh
Prosedur pelaksanaan pengambilan contoh minyak mentah :
7
1. Siapkan botol contoh minyak.
2. Pastikan botol contoh kering, bersih dan bebas dari air.
3. Tutup botol contoh dimana tutup botol contoh sudah dihubungkan dengan
tali yang telah diberi simpul / tanda dengan jarak masing-masing 1 meter
sebagai pengganti skala.
4. Turunkan botol contoh pelan-pelan sampai pada kedalaman dimana contoh
minyak akan diambil.
5. Buka tutup botol dengan cara menarik tali bantu yang terhubung dengan
tutup botol dan diamkan sampai terjadi gelembung udara di atas
permukaan cairan berhenti maka botol contoh telah terisi penuh.
6. Tarik tali pelan-pelan ke atas sambil dibersihkan talinya dari minyak yang
menempel.
7. Tuangkan cairan ke dalam tempat yang telah disiapkan. Tutup dengan
rapat kemudian berilah label yang jelas pada label di tulis :
Tanggal :
Jam Pengambilan :
No Tanki :
JenisMinyak :
Contoh : atas/ tengah/ bawah
8. Pengambilan contoh selesai.
2.5.1 Pengukuran Density
Untuk menghitung volume minyak yang berada dalam tanki timbun
pada kondisi standar dapat dilakukan bila diketahui density minyak pada
kondisi standar. Untuk mendapatkan data tersebut maka harus dilakukan
pengukuran density pada suhu pengukuran (observe). Selanjutnya dengan tabel
ASTM - 53 dan ASTM - 54 akan diperoleh faktor koreksi pada 15 0C.
Peralatan untuk mengukur density minyak mentah antara lain:
Hydrometer
Cylinder Glass
Termometer
8
Prosedur pengukurandensity adalah sebagai berikut :
1. Mempersiapkan contoh minyak yang akan diukur dalam Cylinder Glass.
2. Mempersiapkan Hydrometer dan Termometer.
3. Tuangkan minyak kedalam silinder glass.
4. Meletakkan Cylinder glass yang telah diisi contoh minyak pada posisitegak.
5. Masukan Hydrometer dan termometer
6. Baca dan catat suhu pada Termometer dan skala pada Hydrometer.
2.5.1 Gambar Hydrometer &Termometer
2.5.2 Mencari Faktor Koreksi Suhu Setelah sample minyak di dapat masukan sample minyak kedalam selinder glass, setelah itu ukur density dengan alat hidrometer dan termometer, setelah kita celupkan alat hidrometer dan termometer kedalam seliner glass baru di temukan density dan temperatur pengukuran, Contoh; hidrometer menunjukan angka 0,8050 dengan temperatur 38’C setelah itu baru kita liat table 53 dan cari density 15oC . Dan di dapat 0.8208 Setlah ketemu Density 150C baru hasil tersebut dipakai untuk mencari Faktor koreksi suhu dibantu denga Temperatur tanki contoh T; 39OC
Rumus Interpolasi :
9
Y = 0,000048 + 0,9802
Y = 0,980248
Keterangan :
X = 0,8208 (density 15o)
X1 = 0,8200 (densiy 15o terendah)
X2 = 0,8250 (density 15o tertinggi)
Y koreksi factor
Y1 = 0,9802 (koreksi factor terendah)
Y2 = 0,9805 (koreksi factor tertinggi)
2.5.3 Pengukuran Basic Sedimen & Water (BS&W)
Basic Sedimen & Water(BS&W) merupakan presentase volume air dan
padatan yang terdapat di dalam sejumlah minyak mentah.
Peralatan yang digunakan untuk pengukuran BS&W adalah :
Centrifuge (alat pemutar)
Centrifuge tube dengan volume 100 cc
Water Bath (alat pemanas)
Solvent (pelarut)
Prinsip pengukuran ini menggunakan alat centrifuge yang dijalankan dengan
kecepatan putaran 1.500 s/d 2.000 rpm selama ±10 menit. Hasilnya pada saat
tertentu padatan, air dan minyak akan terpisah dengan batas yang jelas pada
centrifuge tube. Dengan mengetahui prosentase padatan dan air maka jumlah
minyak bersih dalam nett standar 15 0C dapat dihitung.
Prosedur dalam melakukan pengukuran BS&W yaitu :
1. Mempersiapkan contoh minyak yang akan diukur.
2. Mempersiapkan dua centrifuge tube dalam keadaan baik, bersih dan skala
yang masih jelas.
3. Kocok contoh minyak dengan kuat sebelum contoh dituangkan ke dalam
centrifuge tube.
10
4. Isi masing-masing centrifuge tube mencapai 50 cc dengan contoh minyak
yang akan diperiksa kemudian dipanaskan dengan suhu 60 0C.
5. Tambahkan pelarut (toluen) kedalam contoh sebanyak 50 cc kemudian
dipanaskan dengan suhu 60 0C.
6. Tutup centrifuge tube dengan baik dan kocok dengan kuat sampai isi
seluruhnya tercampur.
7. Rendam centrifuge tube dalam water bath dengan suhu 60 0C.
8. Letakan dua centrifuge tube pada alat centrifuge dengan arah saling
berlawanan.
9. Putar alat centrifuge dan atur putaran antara 1.500 s/d 2.000 rpm dengan
lama putaran selama 3 s/d 10 menit.
10.Hentikan putaran setelah waktu tercapai.
11.Buka tutup centrifuge tube setelah putaran berhenti sempurna.
12.Catat dan jumlahkan volume air dan padatan yang akan ditunjuk pada
masing-masing skala pada centrifuge tube
13.Prosentase BS&W adalah sebagai berikut :
a. Menggunakan satu centrifuge tube.
BS &W (%) = 2x hasil pembacaan.
b. Menggunakan dua centrifuge tube.
c. BS &W (%) = 2x rata-rata hasil pembacaan
2.5 Gambar Centrifuge
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
11
3.1 Permasalahan pada Tanki produksi
Tanki produksiyang berada di Sp Tambun PT Pertamina EP Region Jawa
Field Tambun digunakan sebagai fasilitas pengumpul/penampung minyak mentah
produksi dari seluruh sumura yang berada di wilayahField Tambun, dan
selanjutnya akan di transfer ke Terminal balongan setiap enam jam sekali setelah
stop produksi.
Permasalahan dalam pengukura tinggi cairan dan perhitungan produksi
minyak baik itu di tanki test maupun di tanki produksi sangatlah tidak ada
permasalahan dan cukup baik.Cara pengambilan dan pemeriksaan sample di
laboratorium juga cukup baik tidak ada permasalahan.
Kebersihan di tanki dan khususnya di lingkungan SP sangatlah di perhatikan,
namun penulis waktu dipindahkan OJTnya ke Tambun B penulis menemukan
tanki test dan tanki produksi, pagar pengaman ( handrail) separuhnya sudah tidak
ada (patah) dan anak tangganya sedikit miring. Dihawatirkan dimusim hujan
seperti sekarang ini ada yang terpeleset dan jatuh dari ketinggian enam meter.
3.2 Alternatif pemecahan masalah
Dalam permasalahan ini penuli berharap adanya perbaikan pagar pengaman
dan anak tangga yang miring untuk menghin dari terjadi kecelekaan yang dapat
merugikan korban maupun perusahaan
12
Perhitungan Pengukuran Untuk Tanki Produksi
Data pengukuran minyak mentah pada awal penerimaan tanggal 04 janwari
2013 pukul 12:01 WIB sampai dengan pukul 18;00 WIB adalah sebagai berikut :
Data minyak mentah sebelum penerimaan adalah sebagai berikut :
Tinggi cairan : 46,0 cm
Tinggi air bebas : 9,3 cm
Temperatur tanki : 37oC
Temperatur test : 360C
Densitypengukuran : 0,8110
Density150C : 0,8253
BS & W : 0,28 %
Data awal penerimaan pukul 12:01 WIB tanggal 04 janwari 2013 adalah
sebagai berikut :
Gross :84.967 m3
Free water :18.010 m3
Gross observe :66.957 m3
Gross 150 c :65.634 m3
Nett 150 c :65.450m3
Data minyak mentah setelah selesai penerimaan pukul 18;00 WIB adalah
sebagai berikut :
Tinggi cairan : 270.0 cm
Tinggi air bebas : 75.0 cm
Temperatur tanki : 400C
Temperatur test : 380C
Density pengukuran : 0,8050
Density150C : 0,8208
BS & W : 0.30 %
3.3 Penyelesaian Perhitungan
Maka perhitungan di level 270 dengan temperature 40oC adalah :
1. Penyelesaian perhitungan volume gross cairandi tanki :
a. Volume cairan pada awal ketinggiam 270 mm = 492,026 m3
13
Koreksi muai Tanki 03 = 1 + 0,0000348 (300C – 400C) = 0,999652
Volume cairan observe pada ketinggian 270 mm
= volume cairan awal x koreksi muai tanki
= 492,026 m3 x 0,999652
= 491.855 m3 (gross minyak dan air)
b. Perhitungan volume free water di tanki :
Volume air bebasawal pada ketinggian 75 mm = 137,939 m3
Volume air bebas (free water) pada ketinggian 75 mm
= Volume air bebas awal x koreksi muai tanki
= 137,939m3 x 0,999652
= 137,891 m3 (gross air bebas)
c. Perhitungan volume gross observe minyak di tanki :
Gross observe volume minyak
= Gross minyak – gross air bebas
= 491,855 m3–137,891m3
= 353,964m3 (gross observe)
2. Penyelesaian Perhitungan Volume Gross 15 0C
a. Perhitungan density 15 0C (menggunakan tabel ASTM 53)
Density pengukuran = 0,8050 pada temperatur 380C
Didapat density @ 15 0C = 0,8208
b. Faktor koreksi15 0C (tabel ASTM 54) pada Temperatur 380C adalah
0,980248
c. Menghitung gross (15 0C).
= Grossobserve x faktor koreksi volume (FKV)
= 353,964m3 x 0,980248
= 346,973 m3 (gross 15 0C )
3. Penyelesaian perhitungan Nett standar 15 0C
Volume standar BS&W = gross observe 15 0C x % BS&W.
= 346,973 m3 x 0,30 %
= 1,041 m3
14
Maka perhitungan Nett Standar 15oC:
= gross 15 0C – volume standar BS&W.
= 346,973 m3 –1,041m3
= 345,932m3
Berikut adalah data produksi tanggal 05 januwari 2013 pukul 18:00 WIB :
Gross : 522,595 m3
Free water : 192,621 m3
Gross observe : 329,974m3
Gross 150 c : 323,720 m3
Nett 150 c : 322,749 m3
Maka akhir penerimaan produksi per 6 jamdi Tanki 03 Sp Tambun pada
tanggal 04.januwari 2013 dari pukul 12:01WIB sampai denganpukul 18:00 WIB
adalah sebagai berikut :
Tabel Penerimaan Produksi per 6 jam
Tanggal 04 januwari 2013
Tanggal
04 januwari 2013
Awal Pukul 12:01
Tanggal
04 januwari 2013
Awal Pukul 18;00
Total Penerimaan
Gross
84,967 m3
522,595m3
Air bebas 18,010 m3 192,621m3
Gross Observe 66,957m3 329,974m3 263,017 m3
Gross 15 0c 65,634 m3 323,720 m3 258,086 m3
Nett 15 65,450 m3 322,749m3 257,299 m3
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang didapat selama On The Job Training(OJT) di
maka dapat disimpulkan,dalam proses pengukura baik itu pengukuran tinggi
cairan, tinggi air bebas, pengukuran suhu minyak, dan pengambilan sample
minyak sudah cukup baik. Juga penghitungan hasil produksi sudah sangatlah
bagus.
Namun ada beberapahal yang harus di benahi, yaitu ketika penulis OJT di
Tambun B. Penulis menemukan tanki-tanki yang Handrailnya atau pagar
pengaman di atas tanki separuhnya sudah patah dan anak tangga penghubung
atara Tanki Test dan Tanki produksi, sehingga sangat membahayakan bagi yang
bekerja diatas tanki . Apabila ada yang terpeleset dan tidak ada pagar pengaman d
akan mengakibatkan jatuh dari ketinggian.apalagi musim penghujan kaya
sekarang ini.
.
4.2 Saran
Sebaiknyapagar pengaman ( Handrail ) yang berada di atas tanki dan anak
tangga yang menghubungkan antara Tanki test dan Tanki produksi segera di
perbaiki agar tidak menimbulkan korban, yang dapat merugikan korban itu sendiri
maupun perusahaan.
16