makalah alkaloid dan terpenoid

18
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan “MAKALAH” Pembentukan senyawa alkaloid dan terpenoid Kelompok 6: Anna Setiana (H1A0901036) Harun Abdul Rasyid (H1A0901025) Nera Fitriani (H1A0901020) Novi Nurfan (H1A0901018) Risma Kristian (H1A0801002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI 1

Upload: faiz-amri

Post on 21-Oct-2015

136 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Alkaloid Dan Terpenoid

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan

“MAKALAH”

Pembentukan senyawa alkaloid dan terpenoid

Kelompok 6:

Anna Setiana (H1A0901036)

Harun Abdul Rasyid (H1A0901025)

Nera Fitriani (H1A0901020)

Novi Nurfan (H1A0901018)

Risma Kristian (H1A0801002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI

2011

1

Page 2: Makalah Alkaloid Dan Terpenoid

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keanekaragaman flora (biodiversity) berarti keanekaragaman senyawa kimia

(chemodiversity) yang kemungkinan terkandung di dalamnya baik yang berupa metabolisme

primer (metabolit primer) seperti protein, karbohidrat, dan lemak yang digunakan oleh

tumbuhan itu sendiri untuk pertumbuhannya ataupun senyawa kimia dari hasil metabolisme

sekunder (metabolit sekunder) seperti terpenoid, steroid, kumarin, flavonoid, dan alkaloid.

Senyawa metabolit sekunder merupakan senyawa kimia yang umumnya mempunyai

kemampuan bioaktivitas dan berfungsi sebagai pelindung tumbuhan dari gangguan hama

penyakit untuk tumbuhan itu sendiri atau lingkungannya. Hal ini memacu dilakukannya

penelitian dan penelusuran senyawa kimia terutama metabolit sekunder yang terkandung

dalam tumbuh-tumbuhan. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti

teknik pemisahan, metode analisis, dan uji farmakologi. Senyawa hasil isolasi atau senyawa

semi sintetik yang diperoleh dari tumbuhan sebagai obat atau bahan baku obat.

Metabolisme sekunder juga disebut metabolisme khusus adalah istilah untuk jalur dan

molekul kecil produk dari metabolisme yang tidak mutlak diperlukan untuk kelangsungan

hidup organisme. Senyawa kimia sebagai hasil metabolit sekunder telah banyak digunakan

untuk zat warna, racun, aroma makanan, obat-obatan dan sebagainya. Serta banyak jenis

tumbuhan yang digunakan sebagai obat-obatan, dikenal sebagai obat tradisional sehingga

perlu dilakukan penelitian tentang penggunaan tumbuh-tumbuhan berkhasiat dan mengetahui

senyawa kimia yang bermanfaat sebagai obat.

B. Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan senyawa alkaloid dan apa fungsinya?

b. Bagaimana proses sintesis alkaloid?

c. Tanaman apa saja yang mengandung senyawa alkaloid?

d. Apa yang dimaksud dengan senyawa terpenoid dan apa fungsinya?

e. Bagaimana proses sintesis terpenoid?

f. Tanaman apa saja yang mengandung senyawa terpenoid?

C. Tujuan

a. Mengatahui pengertian dari senyawa alkaloid beserta fungsinya.

b. Menetahui bagaimana proses sintesis alkaloid pada tumbuhan.

c. Mengetahui tanaman-tanaman yang mengandung senyawa alkaloid.

2

Page 3: Makalah Alkaloid Dan Terpenoid

d. Mengetahui pengertian dari senyawa terpenoid beserta fungsinya.

e. Mengetahui proses sintesis terpenoid pada tumbuhan.

f. Mengetahui tanaman yang mengandung senyawa terpenoid.

BAB II

PEMBAHASAN

I. Alkaloid

Senyawa kimia terutama senyawa organik hasil metabolisme dapat dibagi dua

yaitu yang pertama senyawa hasil metabolisme primer, contohnya karbohidrat, protein,

lemak, asam nukleat, dan enzim. Senyawa kedua adalah senyawa hasil metabolisme

sekunder, contohnya terpenoid, steroid, alkaloid dan flavonoid.

Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang terbanyak ditemukan di

alam. Hampir seluruh alkaloid berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tersebar luas dalam

berbagai jenis tumbuhan tingkat tinggi. Sebagian besar alkaloid terdapat pada tumbuhan

dikotil sedangkan untuk tumbuhan monokotil dan pteridofita mengandung alkaloid dengan

kadar yang sedikit. Pengertian lain Alkaloid adalah senyawa organik yang terdapat di alam

bersifat basa atau alkali dan sifat basa ini disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen) dalam

molekul senyawa tersebut dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis

kecil dapat memberikan efek farmakologis pada manusia dan hewan. Sebagai contoh,

morfina sebagai pereda rasa sakit, reserfina sebagai obat penenang, atrofina berfungsi sebagai

antispamodia, kokain sebagai anestetik lokal, dan strisina sebagai stimulan syaraf (Ikan,

1969). Selain itu ada beberapa pengecualian, dimana termasuk golongan alkaloid tapi atom N

(Nitrogen)nya terdapat di dalam rantai lurus atau alifatis.

Meyer’s Conversation Lexicons tahun 1896 dinyatakan bahwa alkaloid terjadi

secara karakteristik di dalam tumbuh- tumbuhan, dan sering dibedakan berdasarkan

kereaktifan fisiologi yang khas. Senyawa ini terdiri atas karbon, hidrogen, dan nitrogen,

sebagian besar diantaranya mengandung oksigen. Sesuai dengan namanya yang mirip dengan

alkali (bersifat basa) dikarenakan adanya sepasang elektron bebas yang dimiliki oleh nitrogen

sehingga dapat mendonorkan sepasang elektronnya. Kesulitan mendefinisikan alkaloid sudah

berjalan bertahun-tahun.

3

Page 4: Makalah Alkaloid Dan Terpenoid

Definisi tunggal untuk alkaloid belum juga ditentukan. Trier menyatakan bahwa

sebagai hasil kemajuan ilmu pengetahuan, istilah yang beragam senyawa alkaloid akhirnya

harus ditinggalkan (Hesse, 1981).Garam alkaloid dan alkaloid bebas biasanya berupa

senyawa padat, berbentuk kristal tidak berwarna (berberina dan serpentina berwarna kuning).

Alkaloid sering kali optik aktif, dan biasanya hanya satu dari isomer optik yang dijumpai di

alam, meskipun dalam beberapa kasus dikenal campuran rasemat, dan pada kasus lain satu

tumbuhan mengandung satu isomer sementara tumbuhan lain mengandung enantiomernya

(Padmawinata, 1995). Ada juga alkaloid yang berbentuk cair, seperti konina, nikotina, dan

higrina.

A. Prinsip dasar pembentukan Alkaloid

Asam amino merupakan senyawa organik yang sangat penting, senyawa ini terdiri

dari amino (NH2) dan karboksil (COOH). Ada 20 jenis asam amino esensial yang merupakan

standar atau yang dikenal sebagai alfa asam amino alanin, arginin, asparagin, asam aspartat,

sistein, asam glutamat , glutamin, glisin, histidine, isoleusin, leusin, lysin, metionin,

fenilalanine, prolin, serine, treonine, triptopan, tirosine, and valin(4). Dari 20 jenis asam

amino yang disebutkan diatas, alkaloid diketahui berasal dari sejumlah kecil asam amino

yaitu ornitin dan lisin yang menurunkan alkaloid alisiklik, fenilalanin dan tirosin yang

menurunkan alkaloid jenis isokuinolin, dan triftopan yang menurunkan alkaloid indol. Reaksi

utama yang mendasari biosintesis senyawa alkaloid adalah reaksi mannich antara suatu

aldehida dan suatu amina primer dan sekunder, dan suatu senyawa enol atau fenol.

Biosintesis alkaloid juga melibatkan reaksi rangkap oksidatif fenol dan metilasi. Jalur

poliketida dan jalur mevalonat juga ditemukan dalam biosintesis alkaloid. Kemudian reaksi

yang mendasari pembentukan alkaloid membentuk basa. Basa kemudian bereaksi dengan

karbanion dalam kondensasi hingga terbentuklah alkaloid.

Disamping reaksi-reaksi dasar ini, biosintesa alkaloida melibatkan reaksi-reaksi

sekunder yang menyebabkab terbentuknya berbagai jenis struktur alkaloida. Salah satu dari

reaksi sekunder ini yang terpenting adalah reaksi rangkap oksidatif fenol pada posisi orto atau

para dari gugus fenol. Reaksi ini berlangsung dengan mekanisme radikal bebas.

Reaksi-reaksi sekunder lain seperti metilasi dari atom oksigen menghasilkan gugus

metoksil dan metilasi nitrogen menghasilkan gugus N-metil ataupun oksidasi dari gugus

amina. Keragaman struktur alkaloid disebabkan oleh keterlibatan fragmen-fragmen kecil

yang berasal dari jalur mevalonat, fenilpropanoid dan poliasetat.

4

Page 5: Makalah Alkaloid Dan Terpenoid

Dalam biosintesa higrin, pertama terjadi oksidasi pada gugus amina yang diikuti oleh reaksi

Mannich yang menghasilkan tropinon, selanjutnya terjadi reaksi reduksi dan esterifikasi

menghasilkan hiosiamin (2).

B. Fungsi Alkaloid

Alkaloid telah dikenal selama bertahun-tahun dan telah menarik perhatian terutama

karena pengaruh fisiologinya terhadap mamalia dan pemakaiannya di bidang farmasi, tetapi

fungsinya dalam tumbuhan hampir sama sekali kabur. Beberapa pendapat mengenai

kemungkinan perannya dalam tumbuhan sebagai berikut (Padmawinata, 1995):

a. Alkaloid berfungsi sebagai hasil buangan nitrogen seperti urea dan asam urat dalam

hewan (salah satu pendapat yang dikemukan pertama kali, sekarang tidak dianut lagi).

2. Beberapa alkaloid mungkin bertindak sebagai tandon penyimpanan nitrogen

meskipun banyak alkaloid ditimbun dan tidak mengalami metabolisme lebih lanjut

meskipun sangat kekurangan nitrogen.

b. Pada beberapa kasus, alkaloid dapat melindungi tumbuhan dari serangan parasit atau

pemangsa tumbuhan. Meskipun dalam beberapa peristiwa bukti yang mendukung

fungsi ini tidak dikemukakan, mungkin merupakan konsep yang direka-reka dan

bersifat ‘manusia sentris’.

c. Alkaloid dapat berlaku sebagai pengatur tumbuh, karena dari segi struktur, beberapa

alkaloid menyerupai pengatur tumbuh. Beberapa alkaloid merangasang

perkecambahan yang lainnya menghambat.

d. Semula disarankan oleh Liebig bahwa alkaloid, karena sebagian besar bersifat basa,

dapat mengganti basa mineral dalam mempertahankan kesetimbangan ion dalam

tumbuhan.

Salah satu contoh alkaloid yang pertama sekali bermanfaat dalam bidang medis

adalah morfin yang diisolasi tahun 1805. Alkaloid diterpenoid yang diisolasi dari

tanaman memiliki sifat antimikroba. Solamargine, suatu glikoalkoid dari tanaman

berri solanum khasianum mungkin bermanfaat terhadap infeksi HIV dan infeksi

intestinal yang berhubungan dengan AIDS.

Ketika alkaloid ditemukan memiliki efek antimikroba temasuk terhadap Giarde dan

Entamoeba, efek anti diare utama mereka kemungkinan disebabkan oleh efek mereka

5

Page 6: Makalah Alkaloid Dan Terpenoid

pada usus kecil. Berberin merupakan satu contoh penting alkaloid yang potensial

efektif terhadap typanosoma dan plasmodia. Mekanisme kerja dari alkaloid kuartener

planar aromatik seperti berberin dan harman dihubungkan dengan kemampuan

mereka untuk berinterkalasi dengan DNA.

Berikut adalah beberapa contoh senyawa alkaloid yang telah umum dikenal dalam

bidang farmakologi :

Senyawa Alkaloid

(Nama Trivial)Aktivitas Biologi

Nikotin Stimulan pada syaraf otonom

Morfin Analgesik

Kodein Analgesik, obat batuk

Atropin Obat tetes mata

Skopolamin Sedatif menjelang operasi

Kokain Analgesik

Piperin Antifeedant (bioinsektisida)

Quinin Obat malaria

Vinkristin Obat kanker

Ergotamin Analgesik pada migraine

Reserpin Pengobatan simptomatis disfungsi ereksi

Mitraginin Analgesik dan antitusif

Vinblastin Anti neoplastik, obat kanker

Saponin Antibakteri

C. Tanaman Penghasil Alkaloid

Senyawa alkaloid merupakan senyawa organik terbanyak ditemukan di alam.

Hampir seluruh alkaloid berasal dari tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis

tumbuhan. Secara organoleptik, daun-daunan yang berasa sepat dan pahit, biasanya

teridentifikasi mengandung alkaloid. Selain daun-daunan, senyawa alkaloid dapat ditemukan

pada akar, biji, ranting, dan kulit kayu.

6

Page 7: Makalah Alkaloid Dan Terpenoid

Alkaloid dihasilkan oleh banyak organisme, mulai dari bakteria, fungi (jamur),

tumbuhan, dan hewan. Ekstraksi secara kasar biasanya dengan mudah dapat dilakukan

melalui teknik ekstraksi asam-basa. Rasa pahit atau getir yang dirasakan lidah dapat

disebabkan oleh alkaloid. Istilah "alkaloid" (berarti "mirip alkali", karena dianggap bersifat

basa) pertama kali dipakai oleh Carl Friedrich Wilhelm Meissner (1819), seorang apoteker

dari Halle (Jerman) untuk menyebut berbagai senyawa yang diperoleh dari ekstraksi

tumbuhan yang bersifat basa (pada waktu itu sudah dikenal, misalnya, morfina, striknina,

serta solanina). Hingga sekarang dikenal sekitar 10.000 senyawa yang tergolong alkaloid

dengan struktur sangat beragam, sehingga hingga sekarang tidak ada batasan yang jelas

untuknya.

Cokelat adalah makanan yang diolah dari biji kakao. Cokelat mengandung

alkaloid-alkaloid seperti teobromin, fenetilamina, dan anandamida yang memiliki efek

fisiologis untuk tubuh. Kandungan-kandungan ini banyak dihubungkan dengan tingkat

serotonin dalam otak. Menurut ilmuwan, cokelat jika dimakan dalam jumlah normal secara

teratur dapat menurunkan tekanan darah.

Tembakau mengandung senyawa alkaloid, diantaranya adalah nikotin. Nikotin

termasuk dalam golongan alkaloiod yang terdapat dalam famili Solanaceae. Nikotin dalam

jumlah banyak terdapat dalam tanaman tembakau, sedang dalam jumlah kecil terdapat pada

tomat, kentang dan terung. Nikotin dan kokain dapat pula ditemukan pada daun tanaman

kota. Kadar nikotin berkisar antara 0,6-3,0 % dari berat kering tembakau, dimana proses

biosintesisnya terjadi di akar dan terakumulasi pada daun tembakau. Nikotin terjadi dari

biosintesis unsur N pada akar dan terakumulasi pada daun. Fungsi nikotin adalah sebagai

bahan kimia antiherbivora dan adanya kandungan neurotoxin yang sangat sensitif bagi

serangga, sehingga nikotin digunakan sebagai insektisida pada masa lalu.

Kecubung adalah tumbuhan penghasil bahan obat-obatan yang telah dikenal sejak

ribuan tahun,di antaranya Datura Stramonium, Datura tatura, dan Brugmansia suaviolens,

namun daya khasiat masing-masing jenis kecubung, berbeda-beda. Penyalahgunaan

kecubung memang sering terjadi, sehingga bukan obat yang didapat malah racun

(menyebabkan pusing) yang sangat berbahaya. Hampir seluruh bagian tanaman kecubung

dapat dimanfaatkan sebagai obat. Hal ini disebabkan seluruh bagiannya mengandung

alkaoida atau disebut hiosamin (atropin) dan scopolamin, seperti pada tanaman Atropa

belladona.Alkahoid ini bersifat racun sehingga pemakaiannya terbatas pada bagian luar. Biji

7

Page 8: Makalah Alkaloid Dan Terpenoid

kecubung mengandung hiosin dan lemak, sedangkan daunnya mengandung kalsium oksalat.

Berkhasiat mengobati rematik, sembelit, asma, sakit pinggang, bengkak, encok, eksim, dan

radang anak telinga.

Kopi juga termasuk ke dalam tanaman yang mengandung senyawa alkaloid. Kopi

terkenal akan kandungan kafeinnya yang tinggi. Kafein kopi merupakan senyawa hasil

metabolisme sekunder golongan alkaloid dari tanaman kopi dan memilik rasa yang pahit.

Buah pare dalam bahasa latin disebut Momordica charantia L berasal dari kawasan

Asia Tropis. Buahnya mengandung albiminoid, karbohidrat, dan zat warna, daunnya

mengandung momordisina, momordina, karantina, resin, dan minyak lemak. Bijinya

mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid, dan asam momordial. Manfaat buah ini dapat

merangsang nafsu makan, menyembuhkan batuk, memperlancar pencernaan, membersihkan

darah bagi wanita yang baru melahirkan, dapat menyembuhkan penyakit kuning, juga cocok

untuk menyembuhkan mencret pada bayi.

II. Terpenoid

Dalam tumbuhan biasanya terdapat senyawa hidrokarbon dan hidrokarbon

teroksigenasi yang merupakan senyawa terpenoid. Kata terpenoid mencakup sejumlah besar

senyawa tumbuhan, dan istilah ini digunakan untuk menunjukkan bahwa secara biosintesis

semua senyawa tumbuhan itu berasal dari senyawa yang sama. Jadi, semua terpenoid berasal

dari molekul isoprene CH2==C(CH3)─CH==CH2 dan kerangka karbonnya dibangun oleh

penyambungan 2 atau lebih satuan C5 ini. Kemudian senyawa itu dipilah-pilah menjadi

beberapa golongan berdasarkan jumlah satuan yang terdapat dalam senyawa tersebut, 2

(C10), 3 (C15), 4 (C20), 6 (C30) atau 8 (C40).

Terpenoid terdiri atas beberapa macam senyawa, mulai dari komponen minyak atsiri,

yaitu monoterpena dan sesquiterepena yang mudah menguap (C10 dan C15), diterpena

menguap, yaitu triterpenoid dan sterol (C30), serta pigmen karotenoid (C40). Masing-masing

golongan terpenoid itu penting, baik dalam pertumbuhan dan metabolisme maupun pada

ekologi tumbuha. Terpenoid merupakan unit isoprena (C5H8). Terpenoid merupakan

senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprena dan secara biosintesis

diturunkan dari hidrokarbon C30 siklik yaitu skualena. Senyawa ini berstruktur siklik yang

nisbi rumit, kebanyakan berupa alcohol, aldehid atau atom karboksilat. Mereka berupa

8

Page 9: Makalah Alkaloid Dan Terpenoid

senyawa berwarna, berbentuk kristal, seringkali bertitik leleh tinggi dan aktif optic yang

umumnya sukar dicirikan karena tak ada kereaktifan kimianya.

A. Sintesa Terpenoid

Secara umum biosintesa terpenoid terjadinya 3 reaksi dasar, yaitu:

1. Pembentukan isoprena aktif berasal dari asam asetat melalui asam mevalonat.

2. Penggabungan kepala dan ekor unit isoprene akan membentuk mono-, seskui-, di-,

sester-, dan poli-terpenoid.

3. Penggabungan ekor dan ekor dari unit C-15 atau C-20 menghasilkan triterpenoid dan

steroid.

asam asetat setelah diaktifkan oleh koenzim A melakukan kondensasi jenis Claisen

menghasilkan asam asetoasetat. Senyawa yang dihasilkan ini dengan asetil koenzim A

melakukan kondensasi jenis aldol menghasilkan rantai karbon bercabang sebagaimana

ditemukan pada asam mevanolat. Reaksi-reaksi berikutnya ialah fosforilasi, eliminasi asam

fosfat dan dekarboksilasi menghasilkan IPP yang selanjutnya berisomerisasi menjadi

DMAPP oleh enzim isomerase. IPP sebagai unit isopren aktif bergabung secara kepada ke-

ekor dengan DMAPP dan penggabungan ini merupakan langkah pertama dari polimerisasi

isopren untuk menghasilkan terpenoid. Penggabungan ini terjadi karena serangan elektron

dari ikatan rangkap IPP terhadap atom karbon dari DMAPP yang kekurangan elektron diikuti

oleh penyingkiran ison pirofosfat. Serangan ini menghasilkan geranil pirofosfat (GPP) yakni

senyawa antara bagi semua senyawa monoterpen.

Penggabungan selanjutnya antara satu unit IPP dan GPP, dengan mekanisme yang

sama seperti antara IPP dan DMAPP, menghasilkan farnesil pirofosfat (FPP) yang

merupakan senyawa antara bagi semua senyawa seskuiterpen. Senyawa-senyawa diterpen

diturunkan dari geranil-geranil pirofosfat (GGPP) yang berasal dari kondensasi antara atau

satu unit IPP dan GPP dengan mekanisme yang sama pula.

Bila reaksi organik sebagaimana tercantum dalam Gambar 2 ditelaah lebih mendalam,

ternyata bahwa sintesa terpenoid oleh organisme adalah sangat sederhan a sifatnya. Ditinjau

dari segi teori reaksi organik sintesa ini hanya menggunakan beberapa jenis reaksi dasar.

Reaksi-reaksi selanjutnya dari senyawa antara GPP, FPP dan GGPP untuk menghasilkan

9

Page 10: Makalah Alkaloid Dan Terpenoid

senyawa-senyawa terpenoid satu persatu hanya melibatkan beberapa jenis reaksi sekunder

pula. Reaksi-reaksi sekunder ini lazimnya ialah hidrolisa, siklisasi, oksidasi, reduksi dan

reaksi-reaksi spontan yang dapat berlangsung dengan mudah dalam suasana netral dan pada

suhu kamar, seperti isomerisasi, dehidrasi, dekarboksilasi dan sebagainya.

4.

5. Klik gambar untuk memperbesar

Dari persamaan reaksi di atas terlihat bahwa pembentukan senyawa-senyawa

monoterpen dan senyawa terpenoida berasal dari penggabungan 3,3 dimetil allil pirofosfat

dengan isopentenil pirofosfat.

Secara umum terpenoid terdiri dari unsur-unsur C dan H dengan rumus molekul

umum (C5H8)n.

10

Page 11: Makalah Alkaloid Dan Terpenoid

Klasifikasi biasanya tergantung pada nilai n.

Nama Rumus Sumber

Monoterpen C10H16 Minyak Atsiri

Seskuiterpen C15H24 Minyak Atsiri

Diterpen C20H32 Resin Pinus

Triterpen C30H48 Saponin, Damar

Tetraterpen C40H64 Pigmen, Karoten

Politerpen (C5H8)n  n  8 Karet Alam

Dari rumus di atas sebagian besar terpenoid mengandung atom karbon yang jumlahnya

merupakan kelipatan lima. Penyelidikan selanjutnya menunjukan pula bahwa sebagian besar

terpenoid mempunyai kerangka karbon yang dibangun oleh dua atau lebih unit C5 yang

disebut unit isopren. Unit C5 ini dinamakan demikian karena kerangka karbonnya seperti

senyawa isopren. Wallach (1887) mengatakan bahwa struktur rangka terpenoid  dibangun

oleh dua atau lebih molekul isopren. Pendapat ini dikenal dengan “hukum isopren”.

B. Kegunaan Terpenoid

Kegunaan terpenoid bagi tumbuhan antara lain :

a. Fitoaleksin

Fitoaleksin adalah suatu senyawa anti-mikrobial yang dibiosintesis (dibuat) dan

diakumulasikan oleh tanaman setelah terjadi infeksi dari mikroorganisme patogen

atau terpapar senyawa kimia tertentu dan radiasi dengan sinar UV.

b. Insect antifectan, repellant

c.     Pertahanan tubuh dari herbifora

d.     Feromon Hormon tumbuhan.

Feromon adalah sejenis zat kimia yang berfungsi untuk merangsang dan memiliki

daya pikat seks pada hewan jantan maupun betina].

Bioaktivitas terpenoid pada akar dan daun Jatropha gaumeri (jarak). Karena pada

tanaman ini terkandung golongan senyawa terpenoid dan juga pada ekstrak daun ini memiliki

aktivitas antibakteri dan antioksidan. Aktivitas tersebut dihasilkan dengan isolasi dan

identifikasi pada akar yang menghasilkan 2-epi-jatrogossidin (1). Salah satunya suatu

rhamnofolane diterpene dengan aktifitas antimicrobial, dan kedua 15-epi-4E

jatrogrossidentadione (2), suatu lathyrane diterpene tanpa aktivitas biologi. Dengan cara yang

11

Page 12: Makalah Alkaloid Dan Terpenoid

sama, pemurnian dengan penelitian yang telah diuji dari ekstrak daun dapat mengdentifikasi

sitosterol dan triterpen amaryn, traraxasterol. Metabolit ini ternyata bisa digunakan sebagai

aktifitas antioxidant.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

metabolisme sekunder (metabolit sekunder) seperti terpenoid, steroid, kumarin, flavonoid,

dan alkaloid. Senyawa metabolit sekunder merupakan senyawa kimia yang umumnya

mempunyai kemampuan bioaktivitas dan berfungsi sebagai pelindung tumbuhan dari

gangguan hama penyakit untuk tumbuhan itu sendiri atau lingkungannya.

Alkaloid adalah senyawa organik yang terdapat di alam bersifat basa atau alkali dan

sifat basa ini disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen) dalam molekul senyawa tersebut

dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis kecil dapat memberikan

efek farmakologis pada manusia dan hewan.

Terpenoid merupakan senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan

isoprena dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C30 siklik yaitu skualena.

Senyawa ini berstruktur siklik yang nisbi rumit, kebanyakan berupa alcohol, aldehid atau

atom karboksilat.

DAFTAR PUSTAKA

http://mycloverworld.blogspot.com/2010/12/klasifikasi-alkaloid-berikut-contoh.html

http://renggaanaliskimia.blogspot.com/2011_04_01_archive.html

http://willi-pharmacist.blogspot.com/2010/09/terpenoid-i-pendahuluan-dan-sintesis.html

12