makalah anfis

23
MAKALAH “SUHU TUBUH” OLEH NAMA : SESILIANA NIKY DIAZ NIM : 14.01.253 KELAS : TRANSFER 2014 SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI MAKASSAR

Upload: azima-hakim-at

Post on 05-Nov-2015

247 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

anatomi dan fisiologi

TRANSCRIPT

MAKALAHSUHU TUBUH

OLEH

NAMA : SESILIANA NIKY DIAZ NIM : 14.01.253 KELAS : TRANSFER 2014

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASIMAKASSAR2015

BAB ILATAR BELAKANG

Suhu adalah properti fisik dari materi yang kuantitatif mengungkapkan gagasan umum dari panas dan dingin. Objek suhu rendah dingin, sementara berbagai tingkat atau panas. Suhu menunjukan derajat panas benda. Setiap atom dalam suatu benda masing masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan ditempat berupa getaran. Makin tingginya enegi atom atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut. Jaringan atau sel yang memberi gambaran tentang keadaan kesehatan seseorang melalui suatu rentang suhu. Hipotalamus mengontrol suhu tubuh inti agar tetap berada pada suhu normal. Secara fisiologis, suhu tubuh di atur oleh mekanisme vasodilatasi, vasokontriksi, menggigil dan pengeluaran keringat. Suhu tubuh tidak akan mengalami perubahan apabila produksi panas sama dengan besarnya suhu tubuh yang hilang ke lingkungan.Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan pada beberapa bagian tubuh antara lain oral, aksila dan rectal. Berbagai bagian tubuh memiliki suhu tubuh berlainan, dan besar perbedaan suhu antara bagian bagian tubuh dengan suhu lingkungan bervariasi. Pada manusia, nilai normal untuk suhu aksila adalah rentang 360C 370C. Pada oral antara 360C 37,50C. Pada suhu rectal biasanya 0,60C dari pada suhu aksila. Suhu normal orang muda pada pagi hari berkisar antara 36,30C 37,10C. suhu tubuh dipengaruhi oleh berbagai factor seperti aktifitas, suhu lingkungan, keadaan emosi, usia, jenis kelamin, hidrasi, obat obatan, pakaian dan lain- lain.

BAB IIPEMBAHASAN

Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar. Adapun tempat pengukuran suhu tubuh yaitu suhu inti. Suhu inti yaitu suhu jaringan dalam relatif konstan seperti rectum, membrane timpani, esofagus, arteri pulmonari,kandung kemih, dan suhu permukaan seperti kulit, aksila, dan oral. Rasa suhu mempunyai dua sub modalitas yaitu rasa dingin dan rasa panas. Reseptor dingin atau panas berfungsi mengindarai rasa panas dan refleks pengukuran suhu tubuh. Reseptor ini dibantu oleh reseptor yang terdapat di dalam system saraf pusat. Dengan pengukuran waktu reaksi, dapat dinyatakan bahwa kecepatan hantar untuk rasa dingin lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan hantaran rasa panas ( Suripho : 2010 ).Suhu tubuh diatur oleh hipotalamus. Hipotalamus sangat peka terhadap suhu dari darah. Dalam keadaan normal, suhu dipertahankan dalam keseimbangan yang tepat yaitu antara panas yang dihasilkan dan panas yang hilang. Panas yang ada di dalam tubuh dihasilkan oleh proses metabolic dari aktifitas otot dan hati. Menigkatnya panas harus seimbang dengan hilangnya panas agar suhu tetap stabil. Panas dapat meningkat yang berasal dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal (Wiarto: 2014).Suhu tubuh yang normal adalah 36,890C dan naik turunnya berkisar antara 36,110C sampai 37,220C. Perbedaan hariannya kira kira satu derajat, tingkat terendah dicapai pagi pagi hari dan titik tertinggi antara 5 dan pukul 7 petang. Suhu normal ini dipertahankan dengan imbangnya yang dikendalikan oleh pusat pengaturan panas di dalam hipotalamus yang sangat peka terhadap sualhu dari darah yang melaluinya dan yang bekerja sebagai therostat. (Pearce : 2013 ). Mempertahankan panas yang normal, glikogen diubah menjadi glukosa yang dioksida. Sehingga dibutuhkan bahan bakar yang cukup. Ketika panas berlebihan, itu disebabkan karena kombinasi suhu dari luar, aktifitas fisik, dan kelurnya keringat. Panas dapat hilang akibat aktifitas kulit, aktifitas penguapan paru paru dan organ ekskresi. Ketika beraktifitas fisik tubuh akan mengalami pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi). Pengeluaran panas diakibatkan vasodilatasi pembuluh darah yang ada dipermukaan kulit. Suhu akan turun bila terjadi vasokonstriksi pada kulit, tetapi proses vasokonstriksi ini berlangsung lama (Syaifudin: 2014 ). Panas yang dihasilkan oleh aktifitas metabolic di dalam otot tulang dan hati. Glikogen yang disimpan didalam hati diubah menjadi glukosa yang dapat digunakan dan dioksidasikan untuk menghasilkan panas. Untuk mempertahankan produksi panas yang normal maka diperlukan sejumlah tepat bahan bakar. Aktifitas metabolic (kecepatan oksidasi ) harus disesuaikan untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang timbul misalnya pada kerja aktif atau dalam keadaan istirahat, pemasukan makanan pada waktu makan dan jangka waktu antara waktu makan, reaksi pada emosi seseorang, suhu luar, pakaian yang dipakai dan sebagainya (Pearce : 2013 ).

Suhu tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor. Factor factor tersebut adalah: 1. UmurSuhu tubuh pada Bayi masih mudah dipengaruhi oleh suhu lingkungan dari pada suhu tubuh , pada orang dewasa yang dipengaruhi oleh saraf metabolism.2. Jenis kelaminSuhu tubuh pria lebih tinggi dari pada suhu tubuh wanita. Suhu tubuh pria dipengaruhi oleh jenis aktifitas yang mengakibatkan metabolism sedangkan suhu tubuh wanita dipengaruhi oleh sirkulasi menstruasi.3. GiziKetika seseorang kekurangan gizi, maka panas yang dihasilkan tubuh akan rendah. Hal ini juga terjadi ketika seseorang sedang berpuasa.4. Aktifitas fisikSetelah melakukan aktiitas fisik suhu tubuh akan menjadi menjadi meningkat.5. LingkunganSuhu lingkungan yang tinggi pada tahap metabolism (Wiarto: 2014).Apabila suhu badan tinggi, termoreseptor akan mentransfer suhu pada kulit, di otak, hipotalamus akan berfungsi sebagai thermostat untuk mengatur suhu darah yang melaluinya, mekanisme koreksi akan diarahkan atau dirangsang oleh hipotalamus dengan menggunakan koordinasi tubuh. Mekanisme koreksi apabila suhu badan tinggi ialah : a. Vasodilatasi yaitu pembuluh darah mengembang untuk berdekatan dengan kulit (lingkungan luar ) yang memungkinkan panas dibebaskan keluar.b. Bulu kulit ditugaskan untuk mengurangi yang terperangkap pada kulit supaya panas mudah dibebaskan karena udara adalah konduktor panas yang baik. Bulu kulit diatur oleh otot erector.c. Lebih banyak darah pada kulit (kulit kelihatan merah). Memudahkan panas darah terbebas keluar proses penyinaran.d. Berkeringat. Air keringat yang dirembes oleh kelenjar keringat mempunyai panas pendam tentu yang tinngi dapat menyerap panas yang tinggi yang terbebas ke lingkungan sekitar apabila air peluh menguap.Apabila suhu tubuh rendah, termorestor akan menaikan suhu pada kulit, di otak hipotalamus akan berfungsi sebagai thermostat mengatur suhu darah yang melaluinya, mekanisme koreksi akan diarahkan atau dirangsang oleh hipotalamus dengan menggunakan koordinasi badan. Mekanisme koreksi apabila suhu badan rendah ialah :a. Vasokonstriksi yaitu pembuluh darah menyempit untuk menjauhi kulit agar panas tak banyak keluar ke lingkungan sekitar.b. Bulu kulit ditegakkan agar lebih banyak udara yang terperangkat pada kulit supaya panas sukar dibebaskan karena udara adalah konduktor panas yang baik. Bulu kulit diatur oleh otot erector.c. Kurang darah pada kulit (kulit kurang kelihat kemerahan atau pucat ). Kurang mengalami proses penyinaran untuk mencegah panas terbebas keluar lingkungan.d. Kurang keringat. Saat kurang air keringat dirembeskan oleh kelenjar peluh maka panas tak banyak dibebaskan melalui penguapan air peluh (Wiarto : 2014 ).

Pengeluaran panas melalui beberapa proses yaitu sebagai berikut :

1. KonduksiPerpindahan panas melalui benda seperti benda cair, benda gas maupun benda padat yang berkontak langsung dengan kulit. Sifat benda juga menentukan kemampuan perpindahan panas tersebut. Misalnya benda yang bersifat konduktor akan lebih mudah menerima dan mengantarkan panas dari tubuh maupun ke tubuh.2. KonveksiKonveksi adalah perpindahan panas melalui benda cair yang mengalir. Seperti pada saat berolahraga lansung mandi dan bisa juga melalui pengantara angin yang sedang berhembus.3. RadiasiPerpindahan panas melalui gelombang elektromagnetik. Gelombang tersebut akan menjadi panas apabila menyentuh permukaan suahatu benda. Contohnya cahaya matahari pada siang hari yang menyengat kulit kita4. EvaporasiEvaporasi adalah perpindahan panas melalui penguapan. Proses ini biasa melalui proses berkeringat pada tubuh manusia. Evaporasi 1 liter keringat akan menyebabkan keluarnya panas sebanyak 580 kalori.(Wiarto : 2014 ).Pengeluaran panas dipengaruhi oleh hal- hal berikut :a. Luas permukaan badanb. Perbedaan suhu tubuh dan suhu lingkunganc. Kelembaban udara

Mekanisme terjadinya demam :Terjadinya demam disebabkan oleh pelepasan zat pirogen dari dalam leukosit yang sebelumya telah terangsang balik oleh zat pirogen eksogen yang dapat berasal dari mikroorganisme atau merupakan suatu hasil reaksi imonologik yang tidak berdasarkan suatu infeksi. Pirogen eksogen ini juga dapat bekerja pada fagosit untuk menghasilkan IL-1. Suatu polipeptida yang juga dikenal sebagai pirogen endogen IL-1 mempunyai efek luas dalam tubuh. Zat ini memasuki otak dan bekerja langsung pada urea preoptika hipotalamus. Didalam hipotalamus zat ini merangsang pelepasan asam arakhidonat serta mengakibatkan peningkatan sintesis PGE-2 yang lansung dapat menyebabkan suatu pireksia atau demam (Lukmanto: 1990).Penyakit penyakit yang berkaitan pada suhu tubuh antara lain :a. Heat stroke adalah penyakit gangguan panas yang mengancam nyawa terkait dengan pekerjaan pada kondisi sangat panas dan lembab. Gejalanya detak jantung cepat, suhu tubuh tinggi > 400C, panas, kulit kering ( tampa keringat).b. Miliana adalah ganguan umum dari kelenjar keringat accin yang sering terjadi dalam kondisi hawa panas yang tinggi disebabkan oleh penyumpatan saluran keringat ke dalam epidermis dan dermis.c. Hipotermia adalah keadaan tubuh yang memliki suhu tubuh kurang dari 350C disebabkan oleh paparan lama terhadap udara dingin dan hipporiroidisme.d. Hiperpireksia merupakan penyakit dimana terjadi kenaikan suhu tubuh diatas 400C sehingga diperlukan thermometer khusus untuk mengukurnya.e. Heat syncope adalah gangguan induksi panas yang lebih serius dengan ciri ciri sering pingsan akibat berada dalam lingkungan panas pada waktu yang cujup lama (Lukmanto:1990).

DAFTAR PUSTAKA

Lukmanto P. 1990. Patofisiologi Demam dan Fuo. (terjemahan dari Seientific American Medicine ). Pharos Buletin : 4: 3 -16.Pearce C Evelin. 2013. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia : Jakarta.Suripho. 2010. Fisiologi Hewan. Penerbit ITB : Bandung.Syaifudin. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa. Salenba Medika : Jakarta.Wiarto Giri. 2014. Mengenal Fungi Tubuh Manusia. Pustaka Baru : Yogyakarta.

MAKALAHBOBOT BADAN DAN LUAS PERMUKAAN BADAN

OLEH

NAMA : SESILIANA NIKY DIAZ NIM : 14.01.253 KELAS : TRANSFER 2014

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASIMAKASSAR2015BAB ILATAR BELAKANG

Berat badan sehat adalah berat badan yang memiliki porsi seimbang dengan tinggi badan. Tubuh sehat ideal secara fisik dapat terlihat dan ternilai dari penampilan luar. Kegemukan dan obesitas didefenikan oleh WHO sebagai akumulaisi lemak abnormal atau berlebihan yang dapat menimbulkan dampak yang negative bagi kesehatan manusia.Mendapatkan berat badan yang ideal bukanlah perkara yang mudah, kususnya di zaman sekarang ini. Melekat begitu banyak orang orang yang sibuk dengan aktifitas sehari hari dan mengaibaikan pola hidup sehat. Untuk mendapat berat badan yang ideal, kita harus rajin berolah raga dan mengembangkan pola makan hidup yang sehat, yakni dengan mengurangi makanan yang berlemak dan memperbanyak menkomsumsi makanan yang kaya serat dan banyak mengandung vitamin.Hubungannya dengan dunia farmasi, berat badan, tinggi badan dan luas permukaan tubuh menjadi suatu landasan dalam perhitungan dosis obat. Dosis obat yang disetarakan oleh farmakope umumnya berdasarkan usia dan berat badan. Orang dewasa umumnya dianggap mempunyai bobot badan 70 kg. Wanita dengan perawakan yang lebih kecil dan massa tubuh yang mengandung lebih banyak lemak, umumnya lebih rendah bobot badannya dari pada pria. Pendapat mutakhir menganjurkan dosis obat dihitung berdasarkan luas permukaan tubuh.

BAB IIPEMBAHASAN

Dosis obat yang ditetapkan farmakope - farmakope pada umumnya berasal dari usia dan bobot badan. Orang dewasa Indonesia umumnya dianggap mempunyai bobot badan 70 kg. Wanita dengan perawakan yang lebih kecil dan massa tubuh yang mengandung lebih banyak lemak, umumnya mempunyai bobot badan yang lebih rendah dari pada pria. Pendapat mutakhir menghanjurkan perhitungan dosis obat seseorang berdasarkan luar permukaan badan (Tim penyusun : 2015).Usia, bobot badan, dan luas permukaan tubuh dapat digunakan untuk menghitung dosis anak dari dosis dewasa. Bobot badan digunakan untuk menghitung dosis yang dinyatakan dalam mg/kg BB, akan tetapi perhitungan dosis anak dari dosis dewasa berdasarkan bobot badan saja, seringkali menghasilkan dosis anak yang terlalu kecil karena anak mempunyai laju metabolisme yang lebih tinggi sehingga per kg berat badannya sering kali membutuhkan dosis yang lebih tinggi dari pada orang dewasa (kecuali para neuratus ). Luas permukaan tubuh akan lebih tepat untuk menghitung dosis anak karena banyak fenomena fisik lebih erat hubungannya dengan luas permukaan tubuh (Curie : 2002 ).Ukuran populasi mentah obesitas adalah indeks massa tubuh (BMI ) yang merupakan indeks sederhana dari berat badan tinggi untuk yang umum digunakan dalam mengklasifikasikan kelebihan berat badan dan obesitas pada populasi orang dewasa dan individu. Berat badan seseorang dalam kilogram dibagi dengan kuadrat dari tinggi dalam meter.BMI dan IMT menyediakan pengukuran tingkat populasi yang paling berguna dari kelebihan berat badan dan obesitas sebagai adalah sama untuk kedua jenis kelamin dan semua usia dewasa (Guyton : 2001).Takaran farmakope yang dimuat dalam farmakope Indonesia dan farmakope nagara-negara lain hanya dimaksudkan sebagai pedoman saja. Begitu pula dosis maksimal (DM) yang bila dilampaui dapat mengakibatkan efek toksis bukan merupakan batas yang mutlak harus dibatasi (Tjay : 2007).Dosis maksimal (DM) adalah dosis maksimum untuk dewasa untuk pemakaian melalui mulut, injeksi subkutan dan rectal untuk pemakaian sekali dan sehari. Penyerahan obat melebihi DM dapat dilakukan dengan jumlah obat pada resep diberi tanda seru dan paraf Dokter penulis resep, diberi garis bawah nama obat tersebut dan banyaknya obat hendaknya ditulis dengan huruf lengkap (Syamsuni : 2006).Hampir setiap orang di dunia ini ingin memiliki berat badan yang wajar, tidak lebih atau tidak kurang. Namun banyak hal dan factor yang menyebabkan keinginan itu sulit untuk terwujud. Berikut ini adalah rumus cara menghitung berat badan dan luas permukaan tubuh :a. Berat Badan Normal (BBN)BBN = Tinggi Badan 100b. Berat Badan Ideal (BBI) BBI = BBN (10% x BBN )c. Indeks Massa Tubuh (IMT)IMT = BB (kg) T (m)2d. Luas Permukaan Tubuh (LPT)LPT = 3600 Kategori IMT menurut Faizal : 2005KategoriIMT

Berat badan kurang= < 18,5

Dalam batas normal18,5 22,9

Berat badan mulai lebih> / = 23

Beresiko23 24,9

Obesitas I25 29,9

Obesitas II> / = 30

Batas ambang nilai indeks massa tubuh (IMT) Menurut Arisman : 2004Status GiziIMT

Kurus tingkata berat< 17

Kurus tingkat ringan17,0 18,4

Normal 18,5 25,0

Gemuk tingkat ringan25,1 27,0

Gemuk tingkat berat > 27

Adapun faktor- faktor penyebab obesitas yakni :a. Faktor fisiologisFaktor fisiologis dapat terjadi secara herditer maupun non herditer. Variabel yang berasal dari faktor keturunan merupakan herediter sedangkan faktor non herediter ( eksternal faktor ) merupakan factor yang berasal dari luar individu misalnya jenis makanan yang dikomsumsi dan taraf kegiatan yang dilakukan individu. b. Faktor psikologisSebab sebab psikologis terjadinya kegemukan ialah bagaimana gambaran kondisi emosional yang tidak stabil yang menyebabkan kecenderungan seorang individu untuk melakukan pelarian diri dengan cara banyak makan yang mengandung kalori atau kolesterol tinggi. Kondisi ini biasanya bersifat ekstrim artinya menimbulkan gejolak emosional yang sangat dasyat dan bersifat traumatis.c. Faktor kecelakaan atau cidera otakSalah satu faktor penyebab obesitas adalah kecelakaan yang menyebabkan cidera otak terutama pada pusat pengaturan rasa lapar. Kerusakan saraf otak ini menyebabkan individu tidak pernah merasa kenyang walaupun telah makan makanan yang banyak dan akibatnya badan individu menjadi gemuk.

DAFTAR PUSTAKA

Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan. Buku Asas Ilmu Gizi. EGC : Jakarta Curie, dkk. 2002. Termoregulasi Fk dan CImn. Kesehatan PurwokertoFaizal Yatim . 2005. 30 Gangguan Masalah Kesehatan Pada Anak Sekolah. Pustaka populer : Jakarta Guyton. C. 2001. Fisiologi Kedokteran Edisi VII. EGC : Jakarta.Tim Penyusun. 2015. Penuntun Praktikum Anatomi dan Fisiologi. STIFA : Makassar.Tjay Tan Hoan. 2007. Obat Obat Penting Edisi. PT Alex Media Computindo : Jakarta.Syamsuni. H. A. 2006. Ilmu Resep. Penerbit Buku Kedokteran : Jakarta.