makalah anfo dan heavy anfo

13
BAB I PENDAHULUAN Peledakan adalah kegiatan pemecahan suatu material atau batuan dengan menggunakan bahan peledak. Suatu operasi peledakan batuan akan mencapai hasil yang diinginkan apabila perlengkapan dan juga peralatan yang dipakai sesuai dengan metode peledakan yang di tetapkan. Dalam membicarakan perlengkapan dan peralatan peledakan hendaknya perlu terlebih dahulu dibedakan pengertian antara kedua hal tersebut. Peralatan peledakan (Blasting Equipment) merupakan alat-alat yang dapat digunakan berulang kali, contohnya blasting machine, crimper dan lain sebagainya. Sedangkan perlengkapan peledakan hanya digunakan dalam satu kali proses peledakan. Dalam setiap metode peledakan, perlengkapan dan peralatan yang diperlukan itu berbeda-beda. Pekerjaan peledakan ialah pekerjaan dengan tingkat bahaya yang tinggi. Oleh karena itu, harus dilakukan dengan hati-hati dengan perhitungan yang teliti agar tidak terjadi kegagalan atau bahkan kecelakaan. Untuk itu operator yang melakukan pekerjaan peledakan harus sangat mengerti dengan cara kerja serta sifat dan fungsi dari peralatan yang digunakan. Karena persiapan peledakan yang kurang baik nantinya menghasilkan hasil yang tidak sempurna serta mengandung resiko bahaya terhadap keselamatan pekerja maupun peralatan. 1

Upload: irfan-maulana

Post on 26-Oct-2015

251 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Anfo Dan Heavy Anfo

BAB I

PENDAHULUAN

Peledakan adalah kegiatan pemecahan suatu material atau batuan

dengan menggunakan bahan peledak. Suatu operasi peledakan batuan akan

mencapai hasil yang diinginkan apabila perlengkapan dan juga peralatan yang

dipakai sesuai dengan metode peledakan yang di tetapkan.

Dalam membicarakan perlengkapan dan peralatan peledakan hendaknya

perlu terlebih dahulu dibedakan pengertian antara kedua hal tersebut. Peralatan

peledakan (Blasting Equipment) merupakan alat-alat yang dapat digunakan

berulang kali, contohnya blasting machine, crimper dan lain sebagainya.

Sedangkan perlengkapan peledakan hanya digunakan dalam satu kali proses

peledakan. Dalam setiap metode peledakan, perlengkapan dan peralatan yang

diperlukan itu berbeda-beda.

Pekerjaan peledakan ialah pekerjaan dengan tingkat bahaya yang tinggi.

Oleh karena itu, harus dilakukan dengan hati-hati dengan perhitungan yang teliti

agar tidak terjadi kegagalan atau bahkan kecelakaan. Untuk itu operator yang

melakukan pekerjaan peledakan harus sangat mengerti dengan cara kerja serta

sifat dan fungsi dari peralatan yang digunakan. Karena persiapan peledakan

yang kurang baik nantinya menghasilkan hasil yang tidak sempurna serta

mengandung resiko bahaya terhadap keselamatan pekerja maupun peralatan.

1

Page 2: Makalah Anfo Dan Heavy Anfo

BAB II

ISI

2.1 Sejarah Bahan Peledak

Bahan peledak telah ditemukan oleh bangsa Cina pada zaman Dinasti

Cung. Terutama sebagai mesiu yang dikenal dengan nama black powder. Roger

Bacon (1242) telah menulis formula dari mesiu. Berthold Schwarz (1300) juga

menulis tentang mesiu sebagai senjata api. Tiga abad kemudian Kasper Weindl

(1627), untuk pertama kalinya mesiu digunakan pada operasi penambangan di

Hungaria. Amerika sendiri membangun pabriknya di Massachusetts pada tahun

1675. Selanjutnya mesiu sendiri digunakan oleh Inggris (1689) untuk

penambangan timah. Perang dunia I (1917) sendiri menghabiskan sebanyak

kurang lebih 115.000 ton black powder, dan akhirnya pada tahun 1940

pemakaian black powder berkurang dan banyak pabrik tutup. Selanjutnya bahan

ini jarang digunakan dalam dunia pertambangan dan diganti bahan peledak lain

yang lebih aman dan ekonomis, sementara untuk keperluan militer masih dipakai

sebagai mesiu (proyektil peluru).

2.1.1 Definisi Bahan Peledak

Bahan peledak merupakan suatu bahan kimia senyawa tunggal atau

campuran berbentuk padat, cair, atau campurannya yang apabila diberi aksi

panas, benturan, gesekan atau ledakan awal akan mengalami suatu reaksi kimia

eksotermis sangat cepat dan hasil reaksinya sebagian atau seluruhnya

berbentuk gas disertai panas dan tekanan sangat tinggi yang secara kimia lebih

stabil.

Bahan peledak diklasifikasikan berdasarkan sumber energinya menjadi

bahan peledak mekanik, kimia, dan nuklir (J. J. Manon, 1978). Karena

pemakaian bahan peledak kimia lebih luas dibandingkan dengan sumber energi

lainnya, maka pengklasifikasian bahan peledak kimia lebih intensif

diperkenankan. Pertimbangan pemakaiannya antara lain, harga relatif murah,

penanganan teknis lebih mudah, lebih banyak variasi waktu tunda (delay time)

dan dibandingkan dengan nuklir bahayanya lebih rendah.

2

Page 3: Makalah Anfo Dan Heavy Anfo

Sifat-sifat fisik bahan peledak adalah suatu kenampakan nyata dari sifat

bahan peledak ketika menghadapi perubahan kondisi lingkungan sekitarnya,

yaitu antara lain :

1. Kekuatan (Strength)

Kekuatan suatu bahan peledak berkaitan dengan kandungan energi yang

dimiliki oleh bahan peledak tersebut dan merupakan ukuran kemampuan

bahan peledak tersebut untuk melakukan kerja, biasanya dinyatakan

dalam %.

2. Kecepatan detonasi

Kecepatan Detonasi (velocity of detonation = VOD) merupakan kecepatan

gelombang detonasi yang menerobos sepanjang kolom isian bahan

peledak, dinyatakan dalam meter/detik. kecapatannya tergantung dari :

jenis bahan peledak (ukuran butir, bobot isi), diameter dodol (diameter

lubang ledak), derajat pengurungan (degree of confinement), penyalaan

awal (initiating)

3. Kepekaan

Kepekaan adalah ukuran besarnya impuls yang diperlukan oleh bahan

peledak untuk mulai bereaksi dan menyebarkan reaksi peledakan

keseluruh isian. Kepekaan ini tergantung pada : komposisi kimia, ukuran

butir, bobot isi, pengaruh kandungan air, dan temperatur

4. Density

Density adalah perbandingan antara berat dan volume bahan peledak,

dinyatakan dalam gr/cm3. Bobot isi ini biasanya dinyatakan dalam specific

gravity (SG), stick count (SC) atau loading density (de).

5. Tekanan detonasi (Detonation pressure)

Tekanan Detonasi (Detonation Pressure) merupakan penyebaran tekanan

gelombang ledakan dalam kolom isian bahan peledak, dinyatakan dalam

kilobar (kb).

6. Ketahanan terhadap air (Water resistance)

Ketahanan Terhadap Air (Water Resistance) merupakan kemampuan

bahan peledak itu sendiri dalam menahan air dalam waktu tertentu tanpa

merusak, merubah atau mengurangi kepekaannya, dinyatakan dalam jam.

3

Page 4: Makalah Anfo Dan Heavy Anfo

7. Sifat gas beracun (Fumes)

Bahan peledak yang meledak menghasilkan dua kemungkinan jenis gas

yaitu smoke atau fumes. Smoke tidak berbahaya karena hanya terdiri dari

uap atau asap yang berwarna putih. Sedangkan fumes berwarna kuning

dan berbahaya karena sifatnya beracun, yaitu terdiri dari karbon

monoksida (CO) dan oksida nitrogen (Nox). fumes dapat terjadi jika bahan

peledak yang diledakkan tidak memiliki keseimbangan oksigen, dapat juga

jika bahan peledak itu rusak atau sudah kadaluwarsa selama

penyimpanan dan oleh sebab lain.

2.2 Perlengkapan dan Peralatan Peledakan

2.2.1 Perlengkapan Peledakan

Perlengkapan Peledakan (blasting accesories atau blasting supplies)

merupakan material yang diperlukan untuk membuat rangkaian peledakan

sehingga isian bahan peledak dapat dinyalakan. Perlengkapan peledakan hanya

dipakai satu kali penyalaan saja. Beberapa perlengkapan peledakan yaitu :

1. Detonator

Detonator adalah alat pemicu awal yang menimbulkan inisiasi dalam

bentuk letupan (ledakan kecil) sebagai bentuk aksi yang memberikan efek

kejut terhadap bahan peledak peka detonator atau primer. Detonator

dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :

Detonator biasa adalah jenis detonator yang penyalaannya dengan

api/panas yang dihantarkan melalui sumbu bakar jadi boleh dikatakan

detonator biasa selalu digunakan bersama-sama dengan sumbu bakar.

Detonator listrik adalah jenis detonator yang penyalaannya dengan arus

listrik yang dihantarkan melalui kabel khusus, untuk itu pada kedua ujung

kabel pada tabung detonator listrik dilengkapi dengan jenis kawat halus

yang terbuka yang apabila dilewati arus listrik akan berpijar. Pada

prinsipnya susunan dan jenis detonator ini sama dengan detonator biasa,

pijar dari kawat halus akan membakar ramuan pembakar dan kemudian

menyentuh isian utama sehingga menghasilkan gelombang sentak yang

akan meledakkan isian dasar, jadi terlihat disini bahwa prinsipnya

detonator listrik sama dengan detonator biasa bedanya hanya pada

penyalaannya. Detonator listrik terdiri dari beberapa jenis, didasarkan

4

Page 5: Makalah Anfo Dan Heavy Anfo

pada tenggang waktu penyalaan antara saat penyalaan dan timbulnya

ledakan dan juga kegunaan khusus dari pemakaian detonator ini dibagi

menjadi dua yaitu Intatuneus Detonator dan Delay Detonator.

Detonator NONEL adalah jenis detonator tetapi cara penyalaan tidak

dengan nyala api atau panas (sumbu bakar) atau dengan arus listrik

(kabel listri), melainkan dengan detonasi yang dihantarkan dengan suatu

pipa plastic kecil (3 mm) yang berisi suatu bahan yang sangat mudah

bereaksi. Bahan isian pipa plastic ini dapat menghantarkan gelombang

detonasi sampai 2000 m/detik (6000 feat/second) sumber gelombang

detonasi yang dihantarkan dari sumbu ledak.

2. Sumbu peledak

Yang dimaksudkan dengan sumbu peledak disini adalah sumbu api dan

sumbu ledak. Sumbu api adalah sumbu yang disambung ke detonator

biasa pada peledakan dengan menggunakan detonator biasa. Dapat

dikatakan bahwa sumbu api merupakan pasangan detonator biasa,

karena detonator biasa tidak dapat digunakan tanpa sumbu. Fungsi

sumbu api adalah untuk merambatkan api dengan kecepatan tetap pada

detonator biasa. Sedangkan sumbu ledak adalah sumbu yng pada bagian

intinya terdapat bahan peledak PETN. Fungsi sumbu ledak adalah untuk

merangkai suatu sistem peledakan tanpa menggunakan detonator

didalam lubang ledak. Sumbu ledak mempunyai sifat tidak sensitive

terhadap gesekan, benturan, arus liar, dan listrik statis.

2.2.2 Peralatan Peledakan

Peralatan Peledakan (blasting equipment) merupakan alat-alat yang

diperlukan untuk menguji dan menyalakan rangkaian peledakan sehingga alat

tersebut dapat dipakai berulang-ulang. Peralatan peledakan antara lain :

1. Blasting Machine (sumber energi listrik DC), beserta ohm meter (penguji

tahanan rangkaian), Rheostat (penguji kapasitas blasting machine)

2. Cap Primer (sejenis tang khusus untuk peledakan)

Kabel Utama (bus wire, leading wire) yaitu kabel yang menghubungkan

blasting machine (exploder) ke rangkaian peledakan listrik.

5

Page 6: Makalah Anfo Dan Heavy Anfo

2.3 Klasifikasi Bahan Peledak

1. High Explosive

Peledak berbahan kimia dengan laju reaksi yang sangat tinggi serta

menciptakan tekanan pembakaran yang sangat tinggi. Bahan peledak

tinggi dikategorikan sebagai bahan peledak primer dan sekunder tinggi.

Primer tinggi bahan peledak sangat sensitif, dapat diledakkan dengan

mudah dan biasanya penggunaannya hanya pada detonator listrik.

Sekunder-tinggi bahan peledak kurang sensitif, memerlukan kejutan

gelombang energi tinggi untuk mencapai ledakan. Contohnya ANFO dan

heavy ANFO.

2. Low Explosive

Bahan peledak dengan daya ledak rendah yang mempunyai kecepatan

detonasi (velocity of detonation) antara 400-800 m/s. Bandingkan dengan

bahan peledak high explosive yang mempunyai kecepatan detonasi

antara 1.000-8.500 m/s. Bahan peledak low explosive ini sering disebut

sebagai pendorong. Sebab, jenis bahan peledak tersebut banyak

digunakan sebagai pendorong peluru dan roket. Jenis bahan peledak low

explosive yang dikenal adalah black powder (gun powder) dan smokeless

powder.

2.4 ANFO

ANFO adalah singkatan dari ammoniun nitrat (AN) sebagai zat

pengoksida dan fuel oil (FO) sebagai bahan bakar. Setiap bahan bakar berunsur

karbon, baik berbentuk serbuk maupun cair, dapat digunakan sebagai

pencampur dengan segala keuntungan dan kerugiannya. Pada tahun 1950-an di

Amerika masih menggunakan serbuk batubara sebagai bahan bakar dan

sekarang sudah diganti dengan bahan bakar minyak, khususnya solar. Bila

menggunakan serbuk batubara sebagai bahan bakar, maka diperlukan preparasi

terlebih dahulu agar diperoleh serbuk batubara dengan ukuran seragam.

Terdapat beberapa kelemahan pada penggunaan serbuk batubara sebagai

bahan bakar, kelmahan – kelemahan tersebut yaitu:

Preparasi membuat bahan peledak ANFO menjadi mahal.

Tingkat homogenitas campuran antara serbuk batubara dengan AN sulit

dicapai.

6

Page 7: Makalah Anfo Dan Heavy Anfo

Sensitifitas kurang.

Debu serbuk batubara berbahaya terhadap pernafasan pada saat

dilakukan pencampuran.

Menggunakan bahan bakar minyak selain solar atau minyak disel,

misalnya minyak tanah atau bensin dapat juga dilakukan, namun beberapa

kelemahan harus dipertimbangkan, yaitu:

Akan menambah derajat sensitifitas, tapi tidak memberikan penambanhan

kekuatan (strength) yang berarti.

Mempunyai titik bakar rendah, sehingga akan menimbulkan resiko yang

sangat berbahaya ketika dilakukan pencampuran dengan AN atau pada

saat operasi pengisian ke dalam lubang ledak. Bila akan digunakan bahan

bakar minyak sebagai FO pada ANFO harus mempunyai titik bakar lebih

besar dari 61° C.

Untuk menyakinkan bahwa campuran antara AN dan FO sudah benar-

benar homogen dapat ditambah zat pewarna, biasanya oker. Komposisi bahan

bakar yang tepat, yaitu 5,7% atau 6%, dapat memaksimumkan kekuatan bahan

peledak dan meminimumkan fumes. Artinya pada komposisi ANFO yang tepat

dengan AN = 94,3% dan FO = 5,7% akan diperoleh zero oxygen balance.

Kelebihan FO disebut dengan overfuelled akan menghasilkan reaksi peledakan

dengan konsentrasi CO berlebih, sedangkan bila kekurangan FO atau

underfuelled akan menambah jumlah NO2. Perbandingan AN : FO sebesar

94,3% : 5,7% adalah perbandingan berdasarkan berat. Agar diperoleh

perbandingan berat komposisi yang tepat antara FO dengan AN, dapat

menggunakan solar berdensitas 0,80 gr/cc sebagai bahan bakar. Dengan

memvariasikan kebutuhan akan ANFO, akan diperoleh berapa liter solar yang

diperlukan untuk dicampur dengan sejumlah AN.

Di Indonesia perusahan bahan peledak yang sudah memproduksi ANFO

(bukan hanya AN) adalah PT. Dahana dengan merk dagang “Danfo” dan PT.

Pindad dengan merk dagang “Panfo”. Selain PT. Dahana dan PT. Pindad

produsen – produsen lain yan memproduksi ANFO adalah Nitro Nobel dan ICI

Australia (orica).

2.5 Heavy ANFO

7

Page 8: Makalah Anfo Dan Heavy Anfo

Bahan peledak heavy ANFO adalah campuran daripada emulsi dengan

ANFO dengan perbandingan yang bervariasi. Keuntungan dari campuran ini

sangat tergantung pada perbandingannya, walaupun sifat atau karakter bawaan

dari emulsi dan ANFO tetap mempengaruhinya. Keuntungan penting dari

pencampuran ini adalah :

Energi bertambah.

Sensitifitas lebih baik.

Sangat tahan terhadap air.

Memberikan kemungkinan variasi energi disetiap lubang ledak.

Cara pembuatan heavy ANFO cukup sederhana karena matriks emulsi

dapat dibuat di pabrik emulsi kemudian disimpan di dalam tangki penimbunan

emulsi. Dari tangki tersebut emulsi dipompakan ke bak truck Mobile

Mixer/Manufacturing Unit (MMU) yang biasanya memiliki tiga kompartemen.

Emulsi dipompakan ke salah satu kompartemen bak, sementara pada dua

kompartemen bak yang lainnya disimpan ammonium nitrat dan solar. kemudian

MMU meluncur ke lokasi yang akan diledakkan. Terdapat beberapa produsen

yang memproduksi heavy ANFO yaitu Dyno Nobel dan ICI Explosive.

8

Page 9: Makalah Anfo Dan Heavy Anfo

BAB III

KESIMPULAN

Bahan peledak adalah zat kimia bersenyawa tunggal yang berbentuk

padat, cair, gas ataupun campurannya yang apabila terkena suatu aksi, berupa

panas, benturan, tekanan, hentakan atau gesekan akan berupa secara fisik

maupun kimiawi menjadi zat lain yang lebih stabil.

Peralatan dan juga perlengkapan peledak memiliki cara kerja yang

berbeda juga fungsinya yang saling melengkapi dalam usaha untuk meledakkan

material, dimana antara peralatan dan perlengkapan memiliki kaitan yang sangat

penting dalam kegiatan peledakan.

Butiran ANFO kering yang terbuat dari ammonium nitrat (AN) dan solar

dengan perbandingan 94,3% (AN) dengan 5,7% (solar). Heavy ANFO adalah

campuran antara agen peledakan emulsi dengan ANFO dengan perbandingan

yang dapat divariasikan untuk memberikan energi tertentu sesuai dengan kondisi

lapangan. Bahkan dalam satu lubang ledak dapat diberikan heavy ANFO dengan

perbandingan yang berbeda apabila diketahui kualitas setiap lapisan batuannya.

9

Page 10: Makalah Anfo Dan Heavy Anfo

DAFTAR PUSTAKA

Macaluso, P., Weil, E. D., Encyclope of Chemical Technology, Vol. 2, 4th

ed., John Wiley and Sons.Inc, 1992

Hariono, Adam. 2010. Bahan Peledak Komersil. Blogger. Diakses pada 29

september 2013.

Abdilah, Ahmad. 2010. ANFO. Blogger. Diakses pada 24 september 2013.

Mustabsyiroh, Zahidatul. 2012. Senyawa Anorganik. Blogger. Diakses

pada 29 september 2013.

Macaluso, P., Weil, E. D., Encyclope of Chemical Technology, Vol. 2, 4th

ed., John Wiley and Sons.Inc, 1992

Hariono, Adam. 2010. Bahan Peledak. Blogger. Diakses pada 28

september 2013.

Abdilah, Ahmad. 2010. Peralatan Bahan Peledak. Blogger. Diakses pada

28 september 2013.

Mustabsyiroh, Zahidatul. 2012. Senyawa Anorganik. Blogger. Diakses

pada 28 september 2013.

Anonymous, Peralatan dan Perlengkapan Bahan Peledak, Wordpress.

Diakses pada tanggal 28 September 2013.

10