makalah anggaran 2014
DESCRIPTION
hghgjgjhkjhilkihTRANSCRIPT
TUGAS MANAJEMEN TERAPANANGGARAN (BUDGETING)
DISUSUN OLEH :
1. Nina Fitriyah 133400662. Dewy Muslimat Mahmud 133400583. Ice Ratna Juita 133400704. Anggi Restu Arafi 133400775. Riski Nasharianty 133400646. Muhamad Ibnu Rumaji 133400857. Shelila 133400488. Kevin Tomson 13340040
PROGRAM PROFESI APOTEKERFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONALJAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Luapan rasa syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Anggaran ”.
Makalah ini disusun untuk melengkapi satu tugas pada mata kuliah Manajemen
Farmasi. Melalui makalah yang telah kami susun ini, kami mencoba menjelaskan dengan
ilmu yang kami dapat. Meskipun telah sedemikian rupa usaha kami dalam menyusun karya
kecil ini, mengingat segala keterbatasan kami dalam hal pengumpula literatur, membuat kami
tidak menutup mata atas kekurangan, kesalahan, serta kekhilafan yang terjadi. Namun
demikian, kami selalu berharap semoga karya kecil ini tetap memberikan manfaat bagi para
pembaca.
Sebutir pasir pun berguna untuk tegaknya sebuah gedung, sepotong kayu kecil pun
berguna untuk nyalanya api.
Akhir kata, atas ridlo Allah SWT, karya ini bisa mencapai sasarannya. Semoga!
Jakarta, Juni 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam
bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan .
Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan pada konsumen atas produk yang di
hasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan
dalam menghasilkan produk yang berkualitas dan yang diinginkan oleh konsumen.
Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk di terapkan, salah
satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran atau marketing mix. Hal
tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan
konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka
terhadap apa yang di butuhkan oleh konsumen, maka dapat di pastikan bahwa perusahaan
akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang di
tawarkan akan sia-sia. Oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat memberikan
pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produknya. Apabila
strategi pemasaran yang di laksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan produknya
dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan, yaitu mengenal dan
memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk yang di jual akan cocok sesuai
dengan keinginan pelanggan, sehingga produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya.
Karena itu manajemen perusahaan tidak mempunyai pilihan lain kecuali berusaha sebaik-
baiknya menyusun system perencanaan dan pengendalian yang memadai dalam sebuah
anggaran (budget), terutama untuk keperluan pemasaran produk agar biasa tercapai tujuan
perusahaan.
1.2. Tujuan Penyusunan Anggaran
Tujuan dilakukannya penyusunan anggaran yaitu :
1. Mendorong manajer untuk selalu membuat rencana
2. Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengambilan
keputusan;
3. Sebagai standar untuk eveluasi kinerja; dan
4. Untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Anggaran
Pengelolaan perusahaan, manajemen membuat rencana kegiatan untuk mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Rencana yang disusun secara kuantitatif umumnya
dituangkan dalam bentuk anggaran. Penyusunan anggaran (budgeting) seringkali diartikan
sama dengan perencanaan laba (profit planning). Perencanaan laba, manajemen menyusun
rencana operasional yang implikasi keuangannya dinyatakan dalam laporan laba-rugi.
Dampak keuangan yang diperkirakan akan terjadi sebagai akibat rencana kerja tersebut
kemudian disusun dan dievaluasi melalui proses penyusunan anggaran. Proses penyusunan
anggaran merupakan proses penyusunan rencana kerja jangka pendek, yang dalam
perusahaan berorientasi laba, pemilihan rencana kerja didasarkan atas dampak rencana kerja
tersebut terhadap laba.
Beberapa ahli telah memberikan defenisi tentang pengertian anggaran (budget).
Menurut M. Munandar : “Anggaran (budget) ialah suatu rencana yang disusun secara
sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan)
moneter dan berlaku untuk jangka waktu “(periode) tertentu yang akan datang”
Dari pengertian tersebut nampaklah bahwa suatu anggaran mempunyai empat unsur,
yaitu:
1. Rencana, ialah suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan
yang akan dilakukan diwaktu yang akan datang. Budget juga merupakan suatu
rencana, karena anggaran merupakan penentuan terlebih dahulu tentang kegiatan-
kegiatan perusahaan diwaktu yang akan datang. Hanya saja anggaran merupakan
suatu rencana yang mempunyai spesifikasi-spesifikasi khusus, seperti disusun secara
sistematis, mencakup seluruh kegiatan perusahaan, dinyatakan dalam unit moneter.
Beberapa alasan yang mendorong perusahaan untuk menyusun rencana untuk
menghadapi waktu yang akan datang, antara lain :
a) Waktu yang akan datang penuh dengan berbagai ketidakpastian, sehingga
perusahaan harus mempersiapkan diri sejak awal tentang apa yang
dilakukan nantinya.
b) Waktu yang akan datang penuh dengan berbagai alternatif pilihan, sehingga
perusahaan harus mempersiapkan diri lebih awal altrnatif mana yang akan
dipilih.
c) Rencana sangat diperlukan oleh perusahaan sebagai pedoman kerja diwaktu
yang akan datang. Dengan adanya rencana pekerjaan yang akan
dilaksanakan akan lebih terarah.
d) Rencana diperlukan oleh perusahaan sebagai alat pengkoordinasian
kegiatankegiatan dari seluruh bagian-bagian yang ada diperusahaan dalam
melakukan kegiatannya.
e) Rencana diperlukan oleh perusahaan sebagai alat pengawasan terhadap
pelaksanaan (realisasi) dari rencana tersebut diwaktu yang akan datang.
2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yaitu mencakup semua kegiatan yang
akan dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada dalam perusahaan. Secara garis
besar kegiatan-kegiatan (fungsi) perusahaan dapat dikelompokkan menjadi lima
kelompok, yaitu :
a) Kegiatan pemasaran (marketing)
b) Kegiatan produksi (producing)
c) Kegiatan pembelanjaan (financing)
d) Kegiatan administrasi (administrating)
e) Kegiatan personalia (personnel)
3. Dinyatakan dalam unit moneter, yaitu unit (kesatuan) yang dapat diterapkan
pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam. Adapun unit moneteryang
berlaku di Indonesia ialah rupiah.
4. Jangka waktu tertentu yang akan datang, yang menunjukkan bahwa budget
berlakunya untuk masa yang akan datang. Ini berarti bahwa apa yang dimuat didalam
budget adalah taksiran-taksiran (forecast) tentang apa yang akan terjadi serta apa yang
akan dilakukan diwaktu yang akan datang.
Dalam kaitannya dengan masalah jangka waktu (periode) anggaran, dikenal dua
macam anggaran, yaitu :
a) Anggaran Strategis (strategic budget), ialah anggaran yang berlaku untuk
jangka panjang yaitu jangka waktu yang melebihi satu periode akuntansi
(melebihi satu tahun).
b) Anggaran Taktis (tactical budget), ialah anggaran yang berlaku untuk
jangka pendek, yaitu satu periode akuntansi atau kurang.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan yang mempengaruhi pemilihan
jangka waktu berlakunya anggaran secara lebih tepat, antara lain :
Luas pasar penjualan produk yang dihasilkan perusahaan
Posisi perusahaan dalam persaingan
Jenis produk yang dihasilkan perusahaan
Tersedianya data dan informasi untuk melakukan penaksiranpenaksiran
Keadaan perekonomian pada umumnya.
Anggaran yang disusun mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut:
1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan.
2. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu satu tahun
3. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen, yang berarti bahwa
para manajer setuju untuk menerima tanggungjawab untuk mencapai sasaran
yang ditetapkan dalam anggaran.
4. Usulan anggaran di-review dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih
tinggi dari penyusun anggaran.
5. Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah dibawah kondisi tertentu.
6. Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan
anggaran dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.
2.2. Fungsi dan Tujuan Anggaran
A. Fungsi Anggaran
Sesuai dengan fungsi manajemen yang terdiri dari fungsi perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, fungsi anggaran juga demikian. Hal ini disebabkan
anggaran sebagai alat manajemen dalam melaksanakan fungsinya :
a) Fungsi Perencanaan
Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis menuntut pemikiran yang
teliti dan akan memberikan gambaran yang lebih nyata/jelas dalam unit dan uang.
Para manajer harus mempertimbangkan kemungkinan perubahan kondisi dimasa
yang akan datang, dan juga menentukan langkah yang diperlukan untuk
menghadapi perubahan kondisi tersebut dalam merencanakan kegiatan-kegiatan
yang akan dilaksanakan.
b) Fungsi Pelaksanaan
Anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga
pekerjaan dapat dilaksanakan secara selaras dalam mencapai tujuan (laba). Jadi
anggaran penting untuk menyelaraskan, saling bekerja sama dengan baik di setiap
bagian kegiatan, seperti ; Bagian Pemasaran, Bagian Umum, Bagian Produksi,
dan Bagian Keuangan untuk mencapai tujuan.
c) Fungsi Pengawasan
Anggaran merupakan alat pengawasan (controlling) terhadap kegiatan-
kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran. Pengawasan juga berarti mengevaluasi
(menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan dengan cara :
Memperbandingkan realisasi dengan rencana (anggaran).
Melakukan tindakan perbaikan atau pun koreksi apabila dipandang perlu,
apabila terdapat penyimpangan atau selisih anggaran yang merugikan.
B. Tujuan Anggaran
Anggaran mempunyai tujuan sebagai berikut :
1) Sebagai alat untuk memperjelas perencanaan strategi perusahaan :
Menurut Anthony : “Perencanaan strategi adalah proses untuk
menentukan tujuan-tujuan organisasi dan merumuskan strategi umum yang
akan dipakai untuk mencapai tujuan tersebut”. Perencanaan strategi memiliki
beberapa karakteristik : disusun pada awal tahun, dibuat dengan dasar
informasi yang terbaik yang tersedia pada tahun tersebut, seluruh manajer
terlibat dalam penyusunan strategi perusahaan, dan ditetapkan seadiladilnya.
2) Sebagai alat koordinasi :
Anggaran membantu mengkoordinasikan dan menghubungkan setiap
tindakan sumber daya manusia dalam organisasi. Organisasi dapat membantu
mendeteksi ketidakkonsistenan pelaksanaan tindakan antara satu bagian
dengan bagian lainnya. Contoh yang sering terjadi misalnya perencanaan
produksi tidak konsisten dengan perencanaan volume penjualan, dalam total
atau lini produksi tertentu.
3) Sebagai alat pertanggungjawaban :
Anggaran yang telah disusun harus dengan jelas menegaskan siapa
manajer yang bertanggung jawab. Anggaran juga dapat digunakan untuk
memberikan wewenang dan kekuasaan kepada manajer pusat
pertanggungjawaban untuk mengalokasikan atau mengeluarkan sejumlah
dana untuk tujuan tertentu tanpa meminta persetujuan dari pejabat yang lebih
tinggi tingkatannya.
4) Sebagai dasar untuk mengevaluasi kinerja
Anggaran dapat digunakan sebagai acuan atau tolok ukur untuk menilai
kinerja aktual yang dihasilkan. Jika terjadi penyimpangan maka dapat
digunakan sebagai indikator adanya situasi krisis yang memerlukan perhatian
manajemen perusahaan. Penggunaan anggaran memberikan beberapa
keunggulan pada organisasi pemakainya, antara lain :
a) Membantu manajemen dalam membuat study awal terhadap
masalahmasalah yang dihadapi oleh suatu organisasi dan membiasakan
manajemen untuk mempelajari dengan seksama suatu masalah sebelum
diputuskan.
b) Menyediakan cara-cara untuk memformulasikan usaha perencanaan.
c) Menutup kemacetan potensial sebelum kemacetan tersebut terjadi.
d) Mengembangkan iklim sadar laba dalam perusahaan, mendorong
terhadap kesadaran pentingnya biaya dan memaksimalkan pemanfaatan
sumber-sumber perusahaan.
e) Membantu mengkoordinasikan dan mengintegrasikan penyusunan
rencana operasi berbagai bagian yang ada pada organisasi sehingga
keputusan akhir dan rencana-rencana tersebut dapat terintegrasi dan
komprehensif.
f) Memberikan kesempatan pada organisasi untuk meninjau kembali secara
sistematik terhadap kebijakan dan pedoman dasar yang sudah
ditentukan.
g) Mengkoordinasikan, menghubungkan dan membantu mengarahkan
investasi dan semua usaha-usaha organisasi kesaluran yang paling
menguntungkan.
h) Mendorong suatu standar prestasi yang tinggi dengan membangkitkan
semangat bersaing yang sehat, menimbulkan perasaan berguna dan
menyediakan perangsang (insentif) untuk pelaksanaan yang efektif.
Anggaran disamping memiliki keunggulan-keunggulan tersebut juga
memiliki keterbatasn-keterbatasan yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi, maka untuk terlaksananya
kegiatan-kegiatan dengan baik tergantung pada ketepatan estimasi tersebut.
2. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut berhasil apabila
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
3. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membantu
manajer dalam melaksanakan tugasnya, bukan menggantikannya
4. Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan yang
diramalkan sebelumnya, karena itu anggaran perlu memiliki sifat yang luwes.
Agar anggaran dapat memanfaatkan keunggulannya sebaik mungkin dan
menekan keterbatasan sekecil mungkin maka anggaran yang baik memerlukan syarat-
syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut :
1. Adanya organisasi perusahaan yang sehat.
Organisasi yang sehat adalah organisasi yang membagi tugas fungsional
dengan jelas dan menentukan garis wewenang dan tanggung jawab yang tegas.
2. Adanya sistem akuntansi yang memadai.
Sistem akuntansi yang memadai meliputi :
Penggolongan rekening yang sama antara anggaran dengan realisasinya
sehingga dapat diperbandingkan dan dihitung penyimpangan yang terjadi.
Pencatatan akuntansi memberikan informasi mengenai realisasi, anggaran dan
selisih.
Laporan didasarkan kepada akuntansi pertanggungjawaban.
3. Adanya penelitian dan analisis.
Penelitian dan analisis diperlukan untuk menetapkan alat pengukur
prestasi sehingga anggaran dapat dipakai untuk menganalisa prestasi.
4. Adanya dukungan para pelaksana.
Anggaran dapat dipakai sebagai alat yang baik bagi manajemen jika ada
dukungan aktif dari para pelaksana dari tingkat bawah maupun atas.
2.3. Jenis-Jenis Anggaran
A. Anggaran Biaya
Anggaran biaya dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1) Anggaran biaya terhitung, merupakan anggaran yang menyangkut biaya yang
dapat diperhitungkan secara teknis dipusat tanggung jawab, dimana output
(pengeluaran dapat diukur)
2) Anggaran biaya pertimbangan, merupakan anggaran yang berhubungan
dengan biaya pertimbangan dipusat-pusat tanggung jawab, dimana outputnya
tidak dapat diukur.
B. Anggaran Pendapatan
Suatu anggaran pendapatan terdiri dari proyeksi penjualan dalam unit
dikalikan dengan perkiraan harga jual. Anggaran pendapatan mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
1) Anggaran dirancang untuk mengukur efektivitas pemasaran. Variansi yang
merugikan terhadap anggaran, berarti volume penjualan atau harga jual lebih
rendah dari tingkat yang dianggap wajar menurut manajemen.
2) Manager pemasaran tidak dapat memikul tanggung jawab penuh atas
tercapainya sasaran penjualan, seperti halnya pada anggaran biaya. Banyak
sekali ketidakpastian di pasar yang berada diluar kendali manager pemasaran,
khususnya dalam jangka pendek. Dengan adanya keterbatasan ini maka
kurang tepat jika anggaran pendapatan digunakan untuk mengevaluasi
managerial.
C. Anggaran Rugi Laba
Jika seorang manager dapat mengendalikan pendapatan dan biaya, maka
anggaran pendapatan dan anggaran biaya dapat digabungkan menjadi anggaran
rugi laba.
Anggaran rugi laba adalah suatu rencana laba tahunan, yang terdiri dari
serangkaian angka – angka proyeksi keuangan untuk tahun yang akan datang,
disertai dengan jadwal penyusunnya.
D. Anggaran Kas
Anggaran kas adalah suatu anggaran yang meramalkan seberapa banyak uang
tunai yang akan dimiliki oleh suatu organisasi dan seberapa banyak yang
dibutuhkan untuk biaya – biaya.
E. Anggaran Pembelanjaan Modal
Anggaran pembelanjaan modal merupakan suatu anggaran yang
memperkirakan investasi dalam proferti bangunan dan peralatan besar.
F. Anggaran Variabel atau Anggaran Tetap
Anggaran variabel adalah suatu anggaran yang memperhitungkan biaya yang
berbeda dengan volume. Sedangkan anggaran tetap merupakan suatu anggaran
yang mengasumsikan tingkat penjualan atau produksi yang tetap.
2.4. Prosedur Penyusunan Anggaran
Proses penyusunan anggaran pada intinya menggambarkan interaksi antara
manajemen puncak selaku pemberi otorisasi, departemen anggaran selaku bagian
yang melaksanakan review dan verifikasi atas usulan anggaran, dan para manajer
divisi/manajer pusat-pusat pertanggungjawaban selaku penyusun usulan anggaran
dibidang tugasnya masing-masing. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya,
anggaran merupakan rencana kegiatan yang akan menjadi pedoman pelaksanaan
kegiatan dalam tahun anggaran untuk mencapai sasaran. Anggaran memerlukan
proses penyusunan untuk penetapan peran tiap manajer dalam pelaksanakan program
atau bagian program.
Secara rinci proses penyusunan anggaran adalah sebagai berikut :
A. Organisasi Penyusunan Anggaran, terdiri atas :
1) Departemen Anggaran
Departemen anggaran merupakan departemen yang bertugas untuk
mengadministrasikan anggaran serta membantu para manajer pusat-pusat
pertanggungjawaban dalam proses penyusunanan anggaran. Departemen
anggaran mempunyai tugas sebagai berikut :
a) Menerbitkan prosedur dan formulir penyusunan anggaran.
b) Mengkoordinasikan dan menerbitkan asumsi-asumsi yang dipakai sebagai
dasar penyusunan rancana anggaran perusahaan.
c) Membantu setiap manajer pusat pertanggungjawaban dalam menyusun
rancangan anggaran pusat pertanggungjawaban.
d) Mengolah rancangan anggaran pusat pertanggungjawaban menjadi
rancangan anggaran induk.
e) Menganalisis realisasi anggaran, menafsirkan hasil-hasilnya dan membuat
laporan ringkas mengenai hasil analisisnya tersebut kepada Direksi.
f) Mengadministrasikan proses perubahan dan penyesuaian anggaran
perusahaan.
2) Komite Anggaran
Komite anggaran merupakan organisasi ad hoc atau lembaga fungsional
yang dipimpin oleh manajer puncak dan terdiri dari para anggota Direksi lainnya,
yang mempunyai fungsi sebagai berikut :
a) Menerbitkan pedoman/kebijakan penyusunan anggaran.
b) Mereview proposal anggaran yang telah dibahas dengan departemen
anggaran.
c) Meneyesuaikan anggaran dengan tujuan perusahaan.
d) Menyetujui dan mengesahkan anggaran masing-masing
pusatpertanggungjawaban.
3) Revisi Anggaran
Salah satu pertimbangan utama dalam administrasi anggaran adalah
prosedur untuk merevisi anggaran setelah anggaran tersebut disahkan. Perlu
diketahui bahwa bila suatu anggaran bisa dirubah dengan sekehendak hati oleh
penyusun anggaran maka tidak ada masalah dalam penilaian dan pengesahan
anggaran. Dilain pihak jika asumsi-asumsi anggaran yang digunakan ternyata
tidak benar maka laporan anggaran menjadi tidak ada artinya, sehingga
diperlukan revisi anggaran. Menurut Supriono Ada dua tipe prosedur untuk
merevisi anggaran sebagai berikut:
Prosedur yang memungkinkan dilakukan perubahan anggaran secara
sistematis (misalnya setiap kuartal).
Prosedur yang memungkinkan dilakukannya revisi dalam keadaankeadaan
khusus.
Perumusan Asumsi Dasar dan Kebijakan Perusahaan
Penerbitan pedoman atau kebijakan penyusunan anggaran beserta asumsi dasar,
merupakan langkah awal penyusunan anggaran. Pedoman dan asumsi dasar sekaligus
berlaku sebagai perintah bagi seluruh manajer pusat pertanggungjawaban untuk
menyusun proposal anggaran dengan berdasarkan pada pedoman tersebut. Pedoman
penyusunan anggaran menyebutkan tujuan perusahaan, strategi induk yang dipakai
dan target-target perusahaan yang akan dicapai.
B. Proposal Anggaran
Berdasarkan pedoman/kebijakan dan asumsi dasar penyusunan anggaran
manajer pusat pertanggungjawaban dengan dibantu staf masing-masing
menyusun proposal anggaran. Penyusunan proposal anggaran dimulai dengan
perhitungan fasilitas, sumber daya manusia dan sumber daya perusahaan lainnya
yang dimiliki pada saat itu. Anggaran disusun pertama kali berdasarkan tingkat
kegiatan yang terjadi saat itu kemudian dimodifikasi sesuai dengan pedoman
dan asumsi dasar penyusunan anggaran. Perubahan tingkat kegiatan perusahaan
dapat diklasifikasi menjadi dua kelompok, yaitu :
Perubahan karena pengaruh eksternal, meliputi :
1) Perubahan tingkat perkembangan ekonomi yang berpengaruh terhadap volume
penjualan.
2) Perkiraan perubahan harga bahan baku dan jasa yang dibutuhkan perusahaan.
3) Perubahan tingkat upah tenaga kerja.
4) Perubahan pada biaya kebijakan seperti biaya pemasaran, biaya penelitian dan
pengembangan dan biaya administrasi.
5) Perubahan harga jual, sebagaimana strategi kebijakan harga yang akan
dilaksanakan perusahaan karena harga jual pesaing.
Perubahan karena pengaruh internal, meliputi :
1) Perubahan biaya produksi sebagai akibat pemakaian peralatan baru atau sistem
layanan baru.
2) Perubahan kebijakan sebagai antisipasi karena perubahan beban kerja.
3) Perubahan pangsa pasar dan bauran produk.
C. Proses Negosiasi
Manajer pusat pertanggungjawaban melakukan pembahasan bersama
departemen anggaran untuk melakukan review atas proposal anggaran, meliputi
kesesuaian dengan pedoman dan asumsi dasar serta upaya peningkatan kinerja
dibanding tahun berjalan. Tahap negosiasi merupakan inti dari proses penyusunan
anggaran. Pada tahap ini seringkali terjadi upaya manajer pusat
pertanggungjawaban untuk menyajikan anggaran pendapatan yang lebih rendah
dari seharusnya dan anggaran biaya yang lebih tinggi dari sewajarnya sehingga
tingkat laba yang akan dicapai dibawah kemampuan yang ada, dengan tujuan agar
didalam melaksanakan target-target anggaran dapat lebih mudah dicapai.
D. Evaluasi dan Persetujuan Anggaran
Proposal anggaran yang telah dibahas dengan departemen anggaran
bersama dengan manajer pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan, diajukan
kepada manajer puncak setelah terlebih dahulu disusun kedalam bentuk anggaran
induk perusahaan oleh departemen anggaran. Manajer puncak melakukan
evaluasi menyeluruh terutama yang menyangkut konsistensi perhitungan
anggaran masingmasing pusat pertanggungjawaban, misalnya konsistensi volume
penjualan dengan volume produksi, serta keterpaduan antara tujuan perusahaan
dengan masing-masing target anggaran. Anggaran yang telah direview oleh
manajer puncak kemudian disahkan jadi pedoman kerja perusahaan.
E. Aspek Perilaku Manusia
Penyusunan anggaran harus diperhatikan implikasi atau keterlibatan aspek
perilaku manusia. Kesuksesan anggaran hanya dapat dicapai jika semua
pelaksana secara simpatik mau membantu, bekerja sama dan bersungguh-
sungguh dalam melaksanakan anggaran. Agar dapat memotivasi para pelaksana.
Didalam penyusunan anggaran perlu diperhatikan :
1. Partisipasi dalam proses penyusunan anggaran.
Pendekatan dari atas kebawah (top down approach)
Pimpinan puncak dalam menetapkan target-target anggaran tanpa
melalui negosiasi dengan masing-masing pelaksanaan anggaran. Para
manajer dibawahnya hanya diberikan kewenangan untuk menjabarkan
sampai level yang paling bawah. Pendekatan dari atas kebawah ini memiliki
kelebihan yaitu pekerjaan menyusun anggaran menjadi lebih singkat,
disamping itu keterpaduan masing-masing anggaran diviis atau unit usaha
dengan tujuan perusahaan dapat lebih terjaga. Disamping memiliki
kelebihan juga memiliki kelemahan yaitu tidak mendorong rasa memiliki
anggaran dari masing-masing pelaksana anggaran, sehingga tidak
memotivasi untuk mencapai target anggaran yang telah ditetapkan oleh
manajemen puncak.
Pendekatan dari bawah keatas (bottom up approach)
Para pelaksana anggaran yang menyusun usulan anggaran dan
manajemen diatasnya yang melakukan pemeriksaan dengan program formal
dan pedoman manajemen puncak. Pendekatan daari bawah keatas ini
memiliki kelebihan yaitu menumbuhkan komitmen bagi para pelaksana
anggaran untuk mencapai target-target anggaran karena rasa keadilannya
diperhatikan, disamping itu juga target-target yang ditetapkan akan lebih
realistis karena disusun oleh masing-masing pelaksana yang memahami
kondisi pekerjaannya. Disamping memiliki kelebihan juga memiliki
kelemahan yaitu dengan adanya partisipasi yang luas sering menimbulkan
konflik dan memakan waktu yang cukup panjang dalam proses penyusunan
anggaran.
Pendekatan campuran (top down and bottom up approach)
Pendekatan yang efektif dalam penyusunan anggaran adalah
pendekatan campuran, yang merupakan partisipasi aktif semua level
manajemen dan karyawan sesuai dengan peran masing-masing didalam
proses penyusunan anggaran. Manajemen puncak berkewajiban
menerbitkan pedoman atau kebijakan penyusunan anggaran yang konsisten
dengan program formal dan mampu menyakinkan bawahannya bahwa
pencapaian tujuan perusahaan pada tahun anggaran bersangkutan akan
memberi manfaat baik bagi organisasi maupun bagi seluruh anggota
organisasi.
2. Tingkat kesulitan target anggaran
Target suatu anggaran sebaiknya target yang menantang tetapi dapat
dicapai. Anggaran yang terlalu ideal atau sangat sulit dicapai cenderung
menimbulkan rasa frustasi bagi para pelaksananya, sehingga dalam
pelaksanaannya akan mendorong tindakan-tindakan jangka pendek yang
akan menimbulkan kerugian perusahaan didalam jangka panjang.
Sebaliknya target anggaran yang terlalu rendah juga kurang memberikan
motivasi bagi para pelaksana anggaran, serta akan memperlambat
pencapaian tujuan perusahaan. Anggaran yang baik adalah anggaran dengan
tingkat kesulitan yang menantang namun masih mungkin untuk dicapai,
sehingga mampu memotivasi para pelaksana anggaran untuk berprestasi.
Target anggaran yang tepat akan mendorong kompetisi internal yang sehat
dan kepastian target laba perusahaan, sehingga anggaran yang disusun
dapat dijadikan pedoman kerja bagi seluruh anggota organisasi.
3. Keterlibatan manajer senior
Manajer senior harus terlibat secara aktif dalam memotivasi
pelaksana anggaran dan dalam mereview serta persetujuan anggaran. Hal
ini dilakukan untuk menghindari adanya praktek-praktek manipulasi atau
penggembungan anggaran, juga dalam upaya meningkatkan pemahaman
bagi para bawahannya terhadap tujuan perusahaan, sekaligus juga Manajer
Senior yang bersangkutan dapat meningkatkan penyerapan informasi
lapangan dari masing-masing pelaksana anggaran. Interaksi yang positif
antara Manajer Senior dengan para bawahannya dalam proses penyusunan
anggaran tersebut akan meningkatkan motivasi didalam pencapaian target
anggaran dan meningkatkan akurasi data anggaran.
4. Departemen anggaran yang efektif
Departemen anggaran juga harus memiliki reputasi yang
memperhatikan keseluruhan tujuan organisasi, tidak memihak, dan berlaku
jujur atau adil. Hal tersebut disyaratkan karena peran departemen anggaran
mengharuskan untuk menganalisis anggaran secara rinci guna memastikan
bahwa anggaran tersebut sudah disiapkan dengan baik. Oleh karenanya,
dalam melaksanakan peran tersebut seringkali departemen anggaran
berbeda pandangan dengan masing-masing manajer divisi yang cenderung
lebih berorientasi pada kepentingan divisinya masing-masing.
2.5. Teknik Anggaran
A. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (supply demand approach)
Penetapan harga berdasarkan permintaan adalah penetapan harga yang
dihubungkan dengan harapan pelanggan dan situasi pembelian yang khusus. Dari
tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan
dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang
diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah
yang ditawarkan. Sasarannya untuk menentukan seberapa besar harapan pembeli
untuk membayar produk berdasarkan kontribusinya terhadap kebutuhan atau
keinginannya.
B. Pendekatan Biaya (coast oriented approach)
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan
produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup
pricing dan break even analysis.
C. Pendekatan Pasar (market approach)
Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara
menghitung variable-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi
dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya dan lain-lain.
2.6. Faktor-Faktor Anggaran
Faktor-faktor anggaran secara garis besar dapat dibedakan menjadi 2 kelompok :
A. Faktor intern
Yang dimaksud dengan faktor intern adalah data, yang didapat dari
manajemen pemasaran tentang informasi dan pengalaman yang terdapat didalam
perusahaan sendiri. Faktor-faktor intern mencakup :
1) Penjualan tahun-tahun yang lalu
2) Modal kerja yang dimiliki perusahaan
3) Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan
4) Kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan berkaitan dengan pelaksanaan
fungsi-fungsi perusahaan
5) Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan baik jumlahnya maupun keterampilan
dan keahliannya.
B. Faktor ekstern
Faktor ekstern yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat diluar
perusahaan, tetapi dirasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan perusahaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ekstern mencakup :
1) Keadaan persaingan
2) Tingkat pertumbuhan penduduk
3) Tingkat penghasilan masyarakat
4) Keadaan perekonomian nasional maupun internasional
5) Tingkat penyebaran penduduk.
2.7. Isi dari Anggaran
Suatu anggaran yang baik harus mencakup seluruh kegiatan perusahaan,
sehingga fungsi-fungsi anggaran (perencanaan, pengawasan, koordinasi dan pedoman
kerja) benar-benar dapat berjalan dengan baik. Adapun isi anggaran secara garis besar
terdiri dari:
A. Forecasting Budget (taksiran anggaran)
Yaitu anggaran yang berisi taksiran-tasiran kegiatan perusahaan dalam
jangka waktu atau periode tertentu yang akan datang, serta taksiran-taksiran
tentang keadaan atau posisi financial perusahaan pada suatu saat tertentu yang
akan datang.
B. Variabel Budget (variable anggaran)
Yaitu anggaran yang berisi tentang tingkat perubahan biaya atau tingkat
variable biaya, khususnya biaya-biaya yang termasuk kelompok biaya semi
variable sehubungan dengan adanya produktivitas perusahaan.
C. Analisa statistik dan matematika pembantu
Yaitu analisa-analisa statistik dan matematika yang dipergunakan untuk
membuat taksiran forcasting serta yang digunakan untuk mengadakan penilaian
(evaluasi) dalam rangka mengadakan pengawasan kerja. Semua analisa tersebut
harus dimuat (dilampirkan didalam anggaran yang disusun), agar setiap waktu
dapat diketahui, dapat diperiksa kembali dan dapat dinilai apakah metode dan
analisa yang dipergunakan tersebut sudah tepat atau perlu direvisi sehubungan
dengan adanya perubahan-perubahan faktor tertentu yang akan datang.
D. Laporan anggaran
Yaitu laporan tentang realisasi pelaksanaan anggaran, yang dilengkapi
dengan berbagai analisa perbandingan antara anggaran dengan realisasinya,
sehingga dapat diketahui penyimpangan yang terjadi, baik penyimpangan yang
bersifat positif maupun yang sifat negatif, dapat diketahui sebab-sebab
terjadinya penyimpangan tersebut, sehingga dapat ditarik kesimpulan dan tindak
lanjut yang segera perlu dilakukan. Dengan demikian dari laporan anggaran
sekaligus dapat diadakan penilaian (evaluasi) tentang sukses atau tidaknya kerja
suatu perusahaan selama jangka waktu (periode yang bersangkutan).
B.8 Hubungan Antara Anggaran Dengan Managemen
Sebagaimana telah dibahas sebelumnya , fungsi (kegunaan) anggaran yang
pokok adalah sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja serta
sebagai alat pengawasan kerja. Bilamana dibandingkan dengan fungsifungsi
manajemen yaitu planning, organizing, directing, coordinating, controlling maka
anggaran mempunyai kaitan yang sangat erat. Khususnya yang berhubungan dengan
penyusunan rencana (planning), pengkoordinasian kerja (coordinating) dan
pengawasan kerja (controling). Dengan demikian terlihat bahwa anggaran adalah alat
bagi manajemen untuk membantu menjalankan fungsi-fungsinya.
Namun demikian budget sebagai alat manajemen memiliki kelemahan, yaitu ;
a. Budget disusun berdasarkan taksiran-taksiran
b. Budget disususn dari berbagai data baik yang controlabel dan non controlabel
c. Efektivitas dan efesiensi budget tergantung dari manusia sebagai pelaksana.
Oleh karena kegiatan-kegiatan yang di lakukan budget terhadap manajemen :
a. Pengumpulan data dan informasi dari manajemen pemasaran yang
berhubungan dengan (produk, price, promotion dan plas) untuk menyusun
budget.
b. Menyusun budget dan menyajikan secara teratur dan sistematis
c. Pengkoordinasian pelaksanaan budget
d. Pengolahan dan penganalisaan data tersebut untuk mengadakan interprestasi
dan memperoleh kesimpulan dalam rangka mengadakan penilaian terhadap
kerja yang telah dilaksanakan oleh manajemen pemasaran serta menyusun
kebijakan-kebijakan sebagai tindak lanjut dari kesimpulan-kesimpulan
tersebut.
B.9 Proses penyususnan anggaran
1. Identifikasi Kebutuhan
2. Mengumpulkan data dan informasi
3. Mengolah dan menganalisa data dan informasi
4. Menyusun Budget/anggaran
5. Pengkoordinasian dan evaluasi budget
B.10 Contoh Anggaran
”Pendirian Apotik Garuda Farma di Jl. Garuda no.22 Bekasi”
A. Modal
1. Sarana fisik : Tanah dan Bangunan Rp 140.000.000,-
2. Sarana Penunjang
- Etalase (2 buah) Rp 3.000.000,-
- Etalase Tinggi (1 buah) Rp 2.000.000,-
- Meja racik dan kursi Rp1.000.000,-
- Kursi Tunggu Panjang Rp 500.000,-
- Lemari narkotik Rp 500.000,-
- Rak penyimpanan obat Rp 1.000.000,-
- Meja administrasi Rp 1.000.000,-
- Mesin Kasir Rp 1.000.000,-
- Peralatan reseptir Rp 1.000.000,-
- Telepon Rp 800.000,-
- Lemari pendingin Rp 1.500.000,-
- Televisi (14 inc) Rp 450.000,-
- Kipas angin (2 buah) Rp 300.000,-
- AC (1 buah) Rp 2.500.000,-
- Buku wajib (ISO, MIMS, dll.) Rp 800.000,-
TOTAL Rp 157.650.000,-
3. Modal operasional
a) Pembelian obat Rp 60.000.000,-
Total Rp 60.000.000,-
b) Tenaga profesional
Tenaga Jum.org Upah/Bulan Upah/Tahun Total+thr
Apoteker 1 Rp 2.000.000 Rp 24.000.000 Rp 26.000.000
AA 2 Rp 1.600.000 Rp 19.200.000 Rp 20.800.000
Kasir 1 Rp 500.000 Rp 6.000.0000 Rp 6.500.000
Juru Resep 2 Rp 600.000 Rp 7.200.000 Rp 7.800.000
Total(Rp) Rp 4.700.000 Rp 56.400.000 Rp 61.100.000
Total modal = Modal tetap+ Modal operasional + Modal profesional
+ Biaya tetap = Rp 157.650.000,- + Rp 60.000.000,- + Rp
61.000.000,- + Rp 7.650.000,-
= Rp 286.400.000,-
Total investasi = Modal tetap + Modal operasional + Modal
profesional
= Rp 157.650.000 + Rp 60.000.000 + Rp 61.000.000,-
=Rp 278.750.000,-
4. Biaya pengolahan pertahun
Jenis Biaya Jumlah (Rp)
Listrik, air, telepon Rp 450.000 x 12 bulan Rp 5.400.000,-
Asuransi Rp 300.000,-
Alat Tulis Kantor Rp 250.000,-
Pajak Rp 1.000.000,-
Biaya Kebersihan Rp 200.000,-
Lain-Lain Rp 500.000,-
Total Rp 7.650.000,-
5. Biaya tetap pertahun
Biaya operasional Rp 61.100.000,-
Biaya Pengolahan Rp7.650.000,-
Total biaya tetap/tahun Rp 68.750.000,-
B. Pendapatan
1. Jumlah Resep (R/)
Jumlah R/ Perhari : 40 Resep/hari
Jumlah R/ Pertahun : 40 x 25 hari x 12 bulan = 12.000
Harag rata-rata per R/ : Rp 60.000,-
Penjualan R/ Pertahun : Rp 60.000,- x 12.000 = Rp 720.000.000,-
2. Obat Bebas
Harga Penjualan hari : Rp 600.000,-
Harga Penjualan Pertahun : Rp 600.000,- x 25hari x 12bulan
: Rp 180.000.000,-
Total Penjualan : Rp 720.000.000 + Rp 180.000.000,-
= Rp 900.000.000,-
C. Pembelian Barang Tahun Pertama
Pembelian Barang u/ Obat Resep/bulan : Rp 12.000.000,-
Pembelian Barang Pertahun : Rp 12.000.000,- x 12 bulan
= Rp 144.000.000,-
D. Proyeksi Pendapatan Tahun Pertama
Penjualan R/ Tahun : Rp 720.000.000,-
Penjualan Obat Bebas/ Tahun : Rp 180.000.000,-
Total : Rp 900.000.000,-
E. Pengeluaran Tahun Pertama
Pembelian Obat R/ dan Bebas : Rp 144.000.000,-
Pengeluaran Gaji Pegawai : Rp 61.100.000,-
Biaya Pengolahan : Rp 7.650.000,-
Total : Rp 212.650.000,-
BAB III
KESIMPULAN
Anggaran (budget) ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi
seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan
berlaku untuk jangka waktu “(periode) tertentu yang akan datang”
Dalam penyusunan anggaran, terdapat dua faktor yang sangat penting yaitu faktor
intern dan faktor ekstern dan tidak terlepas dari unsur yang melekat pada budget itu
sendiri seperti rencana, seluruh kegiatan perusahaan dan waktu yang akan datang.
Anggaran merupakan alat manajemen yang berfungsi sebagai perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan,
Tujuan Anggaran Sebagai alat untuk memperjelas perencanaan strategi perusahaan,
Sebagai alat koordinasi, Sebagai alat pertanggungjawaban dan Sebagai dasar untuk
mengevaluasi kinerja
Isi anggaran secara garis besar terdiri dari:
Forecasting Budget (taksiran anggaran)
Variabel Budget (variable anggaran)
Analisa statistik dan matematika pembantu
Laporan anggaran
DAFTAR PUSTAKA
Hermawan Kartajaya dan Philip Kotler,Rethinkin marketing; sustainable marketing
enterprise in asia. Jakarta, 2002
Sulfa afif,akutansi manajemen,universitas mercu buana.Jakarta,2008
Arthur J. Keown, dkk, dasar-dasar managemen keuangan, penerbit salemba emban
patria, 2001.
http://mengerjakan tugas.blogspot.com/2009/03/pengertian-anggaran.html
www.jurnalskripsi.com
Anthony, dkk, penerjemah Agus maula, ed. V, system pengendalian managemen
Robbins. Coulter, dkk., jilid 1, management , pt. prenhallindo, ed. VI