makalah anion

22
BAB I DASAR TEORI 1.1 Pengertian Analisis kualitatif Analisa kimia terdiri dari analisa kualitatif dan kuantitatif. 1). Analisa kualitatif Analisa kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi selektif, sensitif, dan pereaksi spesifik. Pereaksi-pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion / kation suatu larutan. Analisa kualitatif dilakukan untuk mengetahui jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu sampel. 2) Analisa kuantitatif Adalah penyelidikan kimia mengenai kadar unsur atau ion yang terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran. Terdapat dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimasi komponen-komponen suatu senyawa. Langkah identifikasi ini dikenal sebagai analisis kualitatif sedangkan estimasinya adalah analisi kuantitatif. Untuk kali ini yang akan dibahas adalah spesifikasi dari analisa kualitatif. Analisa kualitatif itu sendiri terbagi lagi menjadi dua bagian, yaitu analisa kualitatif anion dan

Upload: anggunfuji

Post on 25-Oct-2015

2.124 views

Category:

Documents


226 download

DESCRIPTION

fcghg

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH ANION

BAB IDASAR TEORI

1.1 Pengertian Analisis kualitatif

Analisa kimia terdiri dari analisa kualitatif dan kuantitatif.

1). Analisa kualitatif

Analisa kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur

kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang

paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan.

Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi

selektif, sensitif, dan pereaksi spesifik. Pereaksi-pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui

jenis anion / kation suatu larutan. Analisa kualitatif dilakukan untuk mengetahui jenis unsur

atau ion yang terdapat dalam suatu sampel.

2) Analisa kuantitatif

Adalah penyelidikan kimia mengenai kadar unsur atau ion yang terdapat dalam suatu zat

tunggal atau campuran. Terdapat dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan

estimasi komponen-komponen suatu senyawa. Langkah identifikasi ini dikenal sebagai

analisis kualitatif sedangkan estimasinya adalah analisi kuantitatif.

Untuk kali ini yang akan dibahas adalah spesifikasi dari analisa kualitatif. Analisa

kualitatif itu sendiri terbagi lagi menjadi dua bagian, yaitu analisa kualitatif anion dan analisa

kualitatif kation. Suatu senyawa dapat diuraikan menjadi anion dan kation. Analisa anion

bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam sampel. Analisa anion dapat juga digunakan

dalam berbagai bidang kehidupan, seperti dalam pemeriksaan darah, urin, dan sebagainya.

Analisa kualitatif anion

Analisa anion adalah analisa yang bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam sampel.

Sedangkan analisa kualitatif dilakukan untuk mengetahui jenis unsur atau ion yang terdapat

dalam suatu sampel. Jadi, analisa anion secara kualitatif merupakan analisa yang dilakukan

untuk mengetahui adanya anion serta jenis anion apa saja yang terdapat dalam suatu sampel.

Page 2: MAKALAH ANION

Analisa kualitatif kation

Analisa kation adalah analisa yang bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam sampel.

Sedangkan analisa kualitatif dilakukan untuk mengetahui jenis unsur atau ion yang terdapat

dalam suatu sampel. Jadi, analisa kation secara kualitatif merupakan analisa yang dilakukan

untuk mengetahui adanya kation serta jenis kation apa saja yang terdapat dalam suatu sampel.

1.2 Macam-macam kelompok anion

Untuk anion dikelompokkan ke dalam beberapa kelas, diantaranya:

Anion sederhana seperti : O2-, F-, atau CN-.

Anion okso diskret seperti : NO3-, SO42-.

Anion polimer okso seperti : silikat, borat, atau posfat yang terkondensasi.

Anion kompleks halida seperti : TaF6 dan kompleks anion yang berbasa banyak

seperti oksalat.

Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi kering dan reaksi basah.

Reaksi kering dapat digunakan pada zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam larutan.

Kebanyakan reaksi kering yang diuraikan digunakan untuk analisis semimikro dengan hanya

modifikasi kecil. Dengan memperhatikan daftar kelarutan berbagai garam dalam air dan

pelarut yang lain, jenis anion yang terdapat dalam larutan bisa diperkirakan. Misalnya garam

sulfida tidak larut dalam asam, garam karbonat tidak larut dalam sulfida.

Untuk mendeteksi anion tidak diperlukan metode sistematik seperti pada kation. Anion

dapat dipisahkan dalam golongan-golongan utama, bergantung pada kelarutan garam

peraknya, garam kalsium atau bariumnya dan garam zinknya. Namun, ini hanya dianggap

berguna untuk memberi indikasi dari keterbatasan pada metode ini.

1.3 Proses identifikasi

Proses-proses yang dipakai dapat dibagi kedalam proses yang melibatkan identifikasi

produk-produk yang mudah menguap, dan proses yang bergantung pada reaksi-reaksi dalam

larutan. Secara kasar, reagensia atau pereaksi yang dapat dipakai adalah :

- Zat kimia kualitas teknis

Page 3: MAKALAH ANION

- Reagensia C.P, seringkali jauh lebih murni daripada reagensia U.S.P

- Reagensia U.S.P yaitu memenuhi persyaratan kemurnian yang ditetapkan oleh

United States Pharmacopoeia.

- Zat kimia bermutu reagensia (reagent-grade) memenuhi spesifikasi yang ditetapkan

oleh Komite Reagensia Analitis dari Masyarakat Kimia Amerika Serikat.

Pengujian anion dalam larutan hendaknya dilakukan menurut urutan

- Uji sulfat

- Uji untuk zat pereduksi

- Uji untuk zat pengoksidasi

- Uji dengan larutan perak nitrat

- Uji dengan larutan Kalsium klorida

- Uji dengan larutan besi (III) klorida

Untuk keperluan sampel didihkan dengan larutan Na2CO3 jenuh, praktis semua ion

logam mengendap sebagai karbonat, dan filtrat atau ekstrak soda dipakai untuk

pengujian anion.

- Kelompok nitrat

- Kelompok sulfat

- Kelompok halogenida

- Kelompok lain

1.4 Reaksi Anion

1.4.1 Anion golongan A

Cl-

1. Cl- + AgNO3 → AgCl ↓ putih + NO3-

AgCl + 2NH3 → Ag(NH3)2 + Cl-

2. Cl- + Pb(CH3COO)2 → PbCl2 putih + 2 CH3COO-

I-

Page 4: MAKALAH ANION

1. I- + AgNO3 → AgI putih + NO3-

2. 2I- + Pb(CH3COO)2 → PbI2 + 2 CH3COO-

SCN-

1. SCN- + AgNO3 → AgSCN putih + NO3

2. SCN- + Pb(CH3 COO)2 → Pb(SCN)2 putih + 2CH3COO-

3. SCN- + Pb(CH3 COO)2 → Pb(SCN)2 putih + 2CH3COO-

1.4.2 Golongan B

S2-

1. S2- + AgNO3 → Ag2S ↓ hitam + 2NO3

2. S2- + FeCl3 → FeS hitam + HNO3

3. S2- + Pb(CH3COO)2 → PbSO4 hitam + 2CH3COO-

1.4.3 Golongan C

CH3 COO-

1. CH3COO- + H2SO4 → CH3 COOH + SO4

2. CH3COO- + 3FeCl3 + 2H2O→ (CH3COO)6 + 2HCl + 4H2O

1.4.4 Golongan D

SO32-

1. SO32- + AgNO3 → Ag2SO3 putih + 2 NO3

Ag2SO3 + 2HNO3 → 2AgNO3 + H2SO4

2. SO32- + Ba(NO3 )2 → BaSO3 putih + 2NO3

Page 5: MAKALAH ANION

BaSO3 + 2HNO3 → Ba(NO3)2 + H2SO3

3. SO32- + Pb(CH3COO)2 → PbSO3 putih + 2CH3 COO-

PbSO3 + 2HNO3 → Pb(NO3) 2 + H2SO3

CO32-

1. CO32- + AgNO3 → Ag2CO3 putih + 2NO3

-

Ag2CO3 + 2NO3- → 2AgNO3 + H2CO3

2. CO32- + Mg(SO4)2 → MgCO3 putih + 2SO4

2-

1.4.5 Golongan E

S2O3

1. S2O32- + FeCl3 → Fe(S2O3 )3 Cl + 2Cl-

2. Pb(CH3COO)2 → PbS2O3 putih + 2CH3COO-

1.4.6 Golongan F

PO43-

1. PO43- + Ba(NO3 )2 → Ba3(PO4 )2 putih + 2NO3

-

2. PO43- + FeCl3 → FePO4 putih kuning + 3 Cl-

1.4.7 Golongan G

NO32-

1. Anion NO32- → ↓ coklat tipis + FeSO4 + H2SO4 P.

2. NO32- + 4H2SO4 + 6FeSO4 → 6Fe + 2NO + 4SO4 + 4H2O

Page 6: MAKALAH ANION

BAB II

PRINSIP

Analisis anion dilakukan dengan mengamati perubahan spesifik dari sampel yang diuji meliputi

perubahan warna/terjadinya gas/bau dari sampel yang diuji, atas penambahan asam sulfat encer

atau pekat. Untuk menganalisis anion dalam larutan, maka harus bebas dari logam berat dengan

cara menambah larutan Na2CO3 jenuh, lalu dididihkan. Dalam hal ini logam-logam tersebut akan

terlarutkan sebagai garam karbonat, sedangkan anionnya terlarut sebagai garam natrium.

Analisis kuantitatif fokus kajiannya adalah penetapan banyaknya suatu zat tertentu (analit) yang ada

dalam sampel. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode analisis adalah tujuan analisis,

macam dan jumlah bahan yang dianalisis, ketepatan dan ketelitian yang diinginkan, lamanya waktu

yang diperlukan untuk analisis, dan peralatan yang tersedia. Misalnya apabila sampel terlalu kecil

kadarnya, maka sensitivitas menjadi dasar pemilihan metode analisis. Kriteria utama yang perlu

diperhatikan dalam suatu analisis adalah ketepatan, ketelitian, dan selektifitas.

Beberapa anion menunjukkan kenampakan yang sama dalam pemeriksaan. Untuk itu, analisa

anion mutlak digunakan untuk mengidentifikasi masing-masing anion yang ada. Analisis anion

diawali dengan uji pendahuluan untuk memperoleh gambaran ada tidaknya anion tertentu atau

kelompok anion yang memiliki sifat-sifat yang sama. Selanjutnya diikuti dengan proses analisis yang

merupakan uji spesifik dari anion tertentu. Beberapa uji pendahuluan dan uji identifikasi dapat

dilakukan dalam fasa padatan, tetapi untuk memperoleh validitas pengujian yang tinggi biasanya

dilakukan dalam keadaan larutan.

Beberapa anion tidak stabil dalam larutan asam, atau bereaksi satu sama lain dalam suasana asam.

Bila terjadi keaadaan asam, maka analisis anion harus dilakukan dalam suasana basa.

Analisis kualitatif sebagian besar didasarkan pada kesetimbangan untuk memisahkan dan

mengidentifikasi ion yang sejenis. Kesetimbangan yang sering digunakan dalam analisis anion yaitu

kesetimbangan asam basa,kesetimbangan heterogen, kesetimbangan redoks dan kesetimbangan ion

kompleks.

Ada dua aspek penting dalam analisis kualitatif, yaitu pemisahan dan identifikasi. Kedua aspek

ini dilandasi oleh kelarutan, keasaman pembentukan senyawa kompleks, oksidasi reduksi, sifat

penguapan dan ekstraksi. Sifat-sifat ini sebagai sifat periodik menunjukkan kecenderungan dalam

kelarutan klorida, sulfide, hidroksida karbonat sulfat dan garam-garam lainnya dari logam.

Page 7: MAKALAH ANION

Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan uji kualitatif anion adalah:

A.     Analisis Pendahuluan

Pada cuplikan dilakukan”Pemeriksaan pendahuluan” yaitu pengamatan sifat fisika yaitu

warna, bau, bentuk Kristal (Pemeriksaan Organoleptis dengan menggunakan panca indera,

dan tes kelarutan dalam air. Uji pendauluan biasanya dilakukan pada cuplikan padat, sedangkan

untuk larutan dilakukan penguapan terlebih dahulu. Analisa kering adalah uji yang dilakukan dalam

keadaan kering, yaitu tanpa melarutkan sample. Beberapa anion bereaksi dengan asam basa atau

bereaksi secara reduksi oksidasi sering menghasilkan perubahan warna atau perubahan gas.

                                    Table 1 Analisa Pendahuluan untuk ANION

            ANION REAGEN  H2SO4 (6 M)         HNO3 (6 M)         HCl(6 M)

CO3 2-

Dengan pereaksi tersebut tanpa di panaskan akan di hasilkan  gas  CO2

yang tidak berwarna dan tidak berbau.

SO32-

Dalam keadaan tanpa di panaskan akan terjadi pergolakan pada larutan dihasilkan gas SO3 dengan bau yang khas seperti hasil bakaran sulfur(S)tanpa warna.

NO22-

-tanpa di panaskan akan terjadi pergolakan (mendidih)-dihasilkan gas NO2 warna coklat-larutan waena biru bila di gunakan reagen H2SO4 dan HNO3 dan akan berwarna kuning

I-

Bila digunakan HNO3 tanpa pemanasan akan di hasilkan larutan warna kuning dan gas I2 berwarna ungu, bila di reaksikan akan di hasilkan larutan warna gelap dengan asam sulfat di panaskan akan di hasilkan larutan kuning dengan asam nitrat di panaskan akan di hasilkan larutan warna jingga dan gas berwarna jingga.

Br-Dengan asam nitrat di panaskan terjadi pergolakan dengan cepat di hasilkan gas NO2 warna coklat

SCN- Dengan asam sulfat dan HCl maka pergolakan akan lebih sedikit

CrO4-

Dihasilkan larutan warna kuning dari semua reagen tanpa pemanasan

S2- Dihasilkan gas H2s dengan semua reagen tanpa pemanasan , tanpa HNO3 di hasilkan gas NO2 berwarna coklat

C2H3O

Dengan semua reagen asam yang di larutkan berbau asam cuka. Mudah  untuk mendeteksi, memasukan batang pengaduk dalam larutan panas kemudian cium baunya.

Page 8: MAKALAH ANION

B.Pemeriksaan anion secara sistematis (golongan)     GOL AgNO3 0.1 M endapan

yang             terjadiBaNO3 0.1 M endapan yang terjadi

                  Anion

1 ↓Putih kuning ,tidak larutDalam asam nitrat

Tidak ada endapan

Cl-, Br-, I-, SCN-

2↓   Larut dalam asam nitrat 1M

Tidak ada endapan S22-, NO2

2-

3 ↓ Putih, larut dalam HNO3

   ↓Putih, larut dalam HNO3

SO32-

4  ↓Cokelat keemasan, larut dalam asam nitrat

    ↓Putih, larut dalam HNO3

PO42-, CrO4

2-

5 Tidak ada endapan Tidak ada endapan MnO4

6Tidak ada endapan   ↓ Putih, tidak larut

dalam         HNO3

SO42-

Setelah golongan anion di temukan , maka di lakukan test spesifik

C. Analisa anion dengan reaksi spesifika.  Cl-    :         Ag+ +  Cl+   →  AgCl(s)  ↓ putih , larut dalam amoniak berlebihb.  Br-   :         Ag +  +   Br+   →  AgBr(s)  ↓  kuning putih, larur dalam (NH4)2CO3

Larutan Br-  akan merduksi MnO4- menjadi Mn- dalam suasana asam menghasilkan Br2

- yang berwarna orange. 10 Br-

(aq) + 16 H+ + 2Mn2-(aq) ditambahkan larutan carbon tetra clorida. Br2-

dapat larut dalam CCl4 menghasilkan warna kecoklatan.c.  I-     :    Ag+ + I-  →  AgI    ↓  kuning, larut dalam (NH4)CO3

                Fe3+ +  I- →  ½ I2  +  Fe2+  ↓ coklat                 I dapat membirukan laritan kanji atau I dalam CCl menghasilkan warna ultra violetd. SCN-     : Fe3+ +  3  SCN-  →  Fe (SCN)3   ↓merah batae.  S2-          :Pb2+ +  S2- →  PbS(s)    ↓  hitamf.  NO-       : I-    +  NO-

2    + 2 H+  →  ½ I2 + NO +  H2O                    NO2

- + Fe2+  + 2 H+ →  NO +  Fe3+ + HO                   Fe2++  NO + SO4

2- → [FeNO]SO4   coklatg.  CH3COO-       : CH3COONa  + KHSO  → CH3COOH  + NaKS4

h .  SO32-  :  2(MnO4)  + 5(SO3)2-  + 6H+  →  2Mn2+ + 5 SO4 + 3H2O

                   (CrO)2- + (3SO)2- + 8H+  →  2Cr2+ + 3(SO)2- +  4H2Oi.  CO3

2-  : CO3- + Ca2+ → CaCO3 (s)  putih, endapan ini larut dengan larutan asam kuat

                  CaCO  +2HCl   →  CaCl  + HO +   COj.  PO4

-    :    Mg2+ +   NH4 + +  PO-  →  Mg(NH4)(PO4)   ↓ putih                      12(NH) MoO  +  23 H+ + PO- → (NH4)3(PMo12O40)(s)   +   H2O  ↓   kuningk. C2O4

2-     :   Ca2+  + C2O42- → CaC2 (s)   putih,

                      5(COO2)2-+2 MnO42- + 16 H+  → 10 CO2 + 2Mn+  + 8H2O   endapan oksalat

violet.

Page 9: MAKALAH ANION

l. MnO     :   sama dengan oksalat. MnO- bila di reaksikan  dengan ion SO3- dalam suasana

asam akan                                     menghasilkan warna ungu dan MnO4

-

          2(MnO4)-+  5  SO3 2- +  6  H+ → 2 Mn2+ +  6(SO4)2- + 3H2O                     Violet                                                     bening            m.  SO4

2-   :   Ba2+ +  SO32- →  BaSO(s)  ↓  putih, tidak larut dalam asam kuat.

n.  CrO42-  :    2  Ag+   +   (CrO4)2-  → AgCrO4 (s)   ↓   merah, tidak larut dalam asetat tetapi

larut dalam                      asam kuat dengan amoniak.

BAB III

APLIKASI

Page 10: MAKALAH ANION

Penggunaan kromatografi sebagai penerapan uji kualitatif anion dan aplikasinya pada

berbagai bidang kehidupan adalah sebagai berikut :

a. Dalam bidang bioteknologi

Kromatografi mempunyai peranan yang sangat besar. Misalnya dalam penentuan, baik

kualitatif maupun kuantitatif, senyawa dalam protein. Protein sering dipilih karena ia sering

menjadi obyek molekul yang harus di-purified (dimurnikan) terutama untuk keperluan dalam

bio-farmasi. Kromatografi juga bisa diaplikasikan dalam pemisahan molekul-molekul penting

seperti asam nukleat, karbohidrat, lemak, vitamin dan molekul penting lainnya.

Dengan data-data yang didapatkan dengan menggunakan kromatografi ini, selanjutnya

sebuah produk obat-obatan dapat ditingkatkan mutunya, dapat dipakai sebagai data awal

untuk menghasilkan jenis obat baru, atau dapat pula dipakai untuk mengontrol kondisi obat

tersebut sehingga bisa bertahan lama.

b. Pada bidang klinik

Dalam bidang clinical (klinik), teknik ini sangat bermanfaat terutama dalam

menginvestigasi fluida badan seperti air liur. Dari air liur seorang pasien, dokter dapat

mengetahui jenis penyakit yang sedang diderita pasien tersebut. Seorang perokok dapat

diketahui apakah dia termasuk perokok berat atau ringan hanya dengan mengetahui

konsentrasi CN- (sianida) dari sampel air liurnya. Demikian halnya air kencing, darah dan

fluida badan lainnya bisa memberikan data yang akurat dan cepat sehingga keberadaan suatu

penyakit dalam tubuh manusia dapat dideteksi secara dini dan cepat.

Sekarang ini, deteksi senyawa oksalat dalam air kencing menjadi sangat penting terutama

bagi pasien kidney stones (batu ginjal). Banyak metode analisis seperti spektrofotometri,

manganometri, atau lainnya, akan tetapi semuanya membutuhkan kerja ekstra dan waktu

yang cukup lama untuk mendapatkan hasil analisis dibandingkan dengan teknik

kromatografi.

Dengan alasan-alasan inilah, kromatografi kemudian menjadi pilihan utama dalam membantu

mengatasi permasalahan dalam dunia bioteknologi, farmasi, klinik dan kehidupan manusia

secara umum.

Page 11: MAKALAH ANION

c. Pada bidang forensik

Aplikasi kromatografi pada bidang forensik pun sangat membantu, terutama dilihat dari

segi keamanan. Masih lekat dalam ingatan kita, sebuah peristiwa Black September Tragedy

mengguncang Amerika pada tanggal 11 September 2001 yang ditandai dengan runtuhnya dua

gedung kesayangan pemerintah Amerika Serikat. Demikian halnya di Indonesia yang marak

dengan aksi peledakan bom yang terjadi di mana-mana. Perhatian dunia pun akhirnya mulai

beralih dengan adanya peristiwa-peristiwa pengeboman/peledakan tersebut ke bahaya

explosive (bahan peledak) dengan peningkatan yang cukup tajam.

Kini kromatrografi menjadi hal yang sangat penting dalam menganalisis berbagai bahan-

bahan kimia yang terkandung dalam bahan peledak. Hal ini didorong karena dengan semakin

cepat diketahuinya bahan-bahan dasar apa saja bahan peledak, maka akan makin

mempercepat diambilnya tindakan oleh bagian keamanan untuk mengatasi daerah-daerah

yang terkena ledakan serta antisipasi meluasnya efek radiasi yang kemungkinan akan

mengena tubuh manusia di sekitar lokasi ledakan. Lebih jauh lagi, efek negatifnya terhadap

lingkungan juga bisa segera diketahui.

Pada dasarnya setiap bahan peledak, baru akan meledak jika terjadi benturan, gesekan,

getaran atau adanya perubahan suhu yang meningkat. Dengan terjadinya hal-hal seperti ini,

memberikan peluang bahan peledak tersebut berubah manjadi zat lain yang lebih stabil yang

diikuti dengan tekanan yang tinggi, yang bisa menghasilkan ledakan dahsyat atau bahkan

munculnya percikan api.

Ada banyak bahan kimia yang biasa digunakan dalam bahan peledak, baik bahan peledak

yang kerkekuatan tinggi maupun rendah, beberapa diantaranya adalah 2,4,6-trinitrotoluene

(TNT), siklonit (RDX), tetril, pentaeritritol tetranitrat (PETN) dan tetritol serta beberapa

anion lain seperti perklorat, klorat, klorida, nitrat, nitrit, sulfate dan tiosianat.

Dapat dikatakan bahwa analisis organic ion (ion organik) dan inorganic ion (ion

anorganik) memainkan peranan yang sangat penting pada saat investigasi lokasi ledakan bom

berlangsung. Pendeteksian ion-ion anorganik misalnya, setelah pengeboman berlangsung,

akan memberikan harapan karena tidak semua material dari bahan peledak tersebut ikut

meledak pada saat terjadi ledakan.

Page 12: MAKALAH ANION

Bahan-bahan anorganik seperti klorat, klorida, nitrat, nitrit, sulfate, tiosianat, dan

perklorat adalah bahan-bahan kimia yang biasa digunakan sebagai oksidator untuk low

explosive (bahan peledak berkekuatan rendah).

Pada gambar di bawah ini adalah kromatogram dari analisis menggunakan metode

kromatografi ion pada sampel standar yang telah diketahui ion-ionnya serta konsentrasi yang

terkandung di dalamnya dan gambar kedua adalah kromatogram dari ekstrak serpihan sebuah

ledakan bom.

Gambar 1: Sampel standar yang diketahui anion dan konsentrasinya : (1) Cl -, (2) NO2-, (3)

ClO3-, (4) NO3

-, (5) SO4-2, (6) SCN- dan (7) ClO4

-

Gambar 2: Kromatogram dari ekstrak serpihan sebuah ledakan : (1) Cl-, (2) ClO3-, (3) SO4

-2

dan (4) puncak yang tidak diketahui 1).

Gambar 1 dan 2. Perbandingan kromatogram dari sebuah analisis menggunakan

teknik kromatografi ion.

Page 13: MAKALAH ANION

d. Dalam bidang lingkungan

Dalam masalah lingkungan, sebagai konsekuensi majunya peradaban manusia, berarti

permasalahan pun semakin “maju”. Salah satu permasalahan serius yang dihadapi oleh

negara-negara berkembang dan utamanya negara maju adalah persoalan global warming

(pemanasan global). Menurut survei National Institute for Environmental Studies, Japan,

tahun 2006 lalu, bahwa masyarakat di Jepang memperkirakan tingkat pemanasan global

merupakan masalah lingkungan paling serius dan tingkatannya hampir 7 kali lipat dari satu

dekade yang lalu saat polling kali pertama dilakukan pada tahun 1997). Seiring dengan hal

itu, permasalahan lingkungan pun semakin meningkat. Disinilah, teknik kromatografi

mengambil peran paling penting dalam environmental analysis (analisis lingkungan) ini.

Pada dasarnya permasalahan lingkungan bisa dibagi ke dalam 3 bagian : water hygiene,

soil hygiene dan air hygiene. Sebagai contoh, kualitas air (misal : air ledeng, air sungai, air

danau, air permukaan) dapat diketahui salah satunya dengan mengetahui jenis anion dan

kation yang terkandung dalam sampel air tersebut sekaligus jumlahnya. Apakah mengandung

logam-logam berbahaya atau tidak.

Demikian halnya pada daerah yang terkena acid rain (hujan asam). Antisipasi dini dapat

dilakukan dengan mengetahui secara dini kandungan sulfate ion, SO42- (ion sulfat) dan

nitrogen trioxide ion, NO3- (nitrogen trioksida) yang terdapat dalam air hujan tersebut.

Terbentuknya hujan asam disebabkan gas sulfur oxide, SOx dengan uap air dan membentuk

asam sulfat (H2SO4), demikian pula nitrogen oxide NOx dapat membentuk asam nitrat

(HNO3) di udara. Reaksi-rekasi ini mengambil waktu berjam-jam atau bahkan berhari-hari di

udara hingga akhirnya jatuh ke bumi dalam bentuk hujan asam.

Di beberapa negara maju seperti Jepang, Amerika, Eropa, Kanada, dan beberapa negara

lainnya, monitoring udara dan air hujan menjadi sangat penting tidak hanya untuk

memperkirakan efek dari polusi itu tapi yang lebih penting lagi adalah memonitor progress

(perkembangan) control polusi dari global ecology (ekologi global).

Kontrol kondisi air hujan ini menjadi penting karena beberapa efek yang fatal yang

mungkin bisa terjadi, di antaranya jatuhnya hujan asam dapat meningkatkan keasaman danau,

sungai, bendungan yang pada akhirnya mungin dapat menyebabkan kematian pada kehidupan

Page 14: MAKALAH ANION

air. Demikian pula keasaman pada tanah dapat meningkat dan merembes ke air permukaan

tanah yaitu sumber air minum sehari-hari.

Gambar 3 mengilustrasikan sebuah kromatogram dari analisis air hujan yang diambil dari

salah satu kota besar di Jepang dalam rangka memonitor kandungan anion sebagai penyebab

utama terjadinya hujan asam

Gambar 3 Pemonitoran kandungan anion dalam sampel air hujan. Sampel A menunjukkan

kromatogram untuk standar sampel yang diketahui ion dan konsentrasinya : (1) 0.6 mM Cl - ;

(2) 0.2 mM SO42- dan (3) 0.2 mM NO3

- . Sampel B menunjukkan kromatogram untuk sampel

air hujan

e. Aplikasi pada bidang lain

Sebenarnya masih sangat banyak aplikasi kromatografi untuk menganalisa kandungan

anion dalam bidang-bidang keilmuan lainnya. Beberapa aplikasi tersebut misalnya dalam

industri kertas, pertambangan, proses logam, petrokimia, pertanian, kedokteran dan lain-lain.

Page 15: MAKALAH ANION

KESIMPULAN

Analisa kimia terdiri dari analisa kualitatif dan kuantitatif.

1). Analisa kualitatif

Page 16: MAKALAH ANION

Analisa kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur

kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu

cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya

dalam larutan.

2) Analisa kuantitatif

Adalah penyelidikan kimia mengenai kadar unsur atau ion yang terdapat dalam suatu

zat tunggal atau campuran.

Analisa anion adalah analisa yang bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam

sampel.

Analisa anion secara kualitatif merupakan analisa yang dilakukan untuk mengetahui

adanya anion serta jenis anion apa saja yang terdapat dalam suatu sampel.