makalah asli pleura 1

16
 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pleura adalah membran tipis terdiri dari 2 lapisan yaitu pleura viseralis dan pleura parietalis.Kedua lapisan ini bersatu di daerah hilus arteri dan mengadakan penetrasi dengan cabang utama bronkus, arteri dan vena bronkialis, serabut saraf dan pembuluh limfe.Secara histologis kedua lapisan ini terdiri dari sel mesotelial, jaringan ikat, pembuluh darah kapiler dan pembuluh getah bening Effusi pleura adalah penimbunan cairan pada rongga pleura (Price & Wilson 2005).Pleura merupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan elastis yang melapisi rongga dada (pleura parietalis) dan menyelubungi paru (pleura visceralis).Diantara pleura parietalis dan pleura visceralis terdapat suatu rongga yang berisi cairan pleura yang berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan bergerak selama pernafasan. Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfer, sehingga mencegah kolaps paru.Bila terserang penyakit, pleura mungkin mengalami peradangan atau udara atau cairan dapat masuk ke dalam rongga pleura menyebabkan paru tertekan atau kolaps. B. Batasan Masalah Makalah ini membahas tentang penyakit efusi pleura pada anak sampai dewasa. C. Tujuan 1. Mahasiswa mampu membuat laporan atau makalah, sesuai dengan aturan dan kaidah yang benar 2. Dokumen pribadi dan sekolah, sebagai sarana dan literatur, untuk menunjang peningkatan pengetahuan dan wawasan. 3. Mahasiswa mampu membuat gagasan baru dan menuangkanny a dalam bentuk tulisan. 4. Untuk memenuhi salah satu tugas makalah respirasi 5. Mahasiswa menjadi tahu pengertian pleura 6. Mahasiswa bisa mengetahui penyakit pleura lebih detail

Upload: dea-annisa-kusuma-ollong

Post on 18-Jul-2015

203 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 1/15

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pleura adalah membran tipis terdiri dari 2 lapisan yaitu pleura viseralis dan pleura

parietalis.Kedua lapisan ini bersatu di daerah hilus arteri dan mengadakan penetrasi dengan

cabang utama bronkus, arteri dan vena bronkialis, serabut saraf dan pembuluh limfe.Secara

histologis kedua lapisan ini terdiri dari sel mesotelial, jaringan ikat, pembuluh darah kapiler dan

pembuluh getah bening

Effusi pleura adalah penimbunan cairan pada rongga pleura (Price & Wilson 2005).Pleura

merupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan elastis yang melapisi rongga

dada (pleura parietalis) dan menyelubungi paru (pleura visceralis).Diantara pleura parietalis danpleura visceralis terdapat suatu rongga yang berisi cairan pleura yang berfungsi untuk

memudahkan kedua permukaan bergerak selama pernafasan.

Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfer, sehingga mencegah

kolaps paru.Bila terserang penyakit, pleura mungkin mengalami peradangan atau udara atau

cairan dapat masuk ke dalam rongga pleura menyebabkan paru tertekan atau kolaps.

B. Batasan Masalah

Makalah ini membahas tentang penyakit efusi pleura pada anak sampai dewasa.

C. Tujuan 

1.  Mahasiswa mampu membuat laporan atau makalah, sesuai dengan aturan dan kaidah yang

benar

2.  Dokumen pribadi dan sekolah, sebagai sarana dan literatur, untuk menunjang peningkatan

pengetahuan dan wawasan.

3.  Mahasiswa mampu membuat gagasan baru dan menuangkannya dalam bentuk tulisan.

4.  Untuk memenuhi salah satu tugas makalah respirasi

5.  Mahasiswa menjadi tahu pengertian pleura

6.  Mahasiswa bisa mengetahui penyakit pleura lebih detail

5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 2/15

2

D. Manfaat

Semoga klien Effusi Pleura baik klien anak maupun klien dewasa bisa mencegah dan

mengendalikan penyakit tersebut seperti

E. Metode Penyusunan

Pengumpulan materi yang di peroleh dari buku, internet dan orang yang ahli (Dokter / 

Perawat) di Rumah Sakit Rajawali Bandung.

5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 3/15

3

BAB II

PEMBAHASAN

I. Definisi

Efusi pleural adalah penumpukan cairan di dalam ruang pleural, proses penyakit primer

 jarang terjadi namun biasanya terjadi sekunder akibat penyakit lain. Efusi dapat berupa cairan

 jernih, yang mungkin merupakan transudat, eksudat, atau dapat berupa darah atau pus

(Baughman C Diane, 2000).

Efusi pleural adalah pengumpulan cairan dalam ruang pleura yang terletak diantara

permukaan visceral dan parietal, proses penyakit primer jarang terjadi tetapi biasanya merupakanpenyakit sekunder terhadap penyakit lain. Secara normal, ruang pleural mengandung sejumlah

kecil cairan (5 sampai 15ml) berfungsi sebagai pelumas yang memungkinkan permukaan pleural

bergerak tanpa adanya friksi (Smeltzer C Suzanne, 2002).

Efusi pleura adalah istilah yang digunakan bagi penimbunan cairan dalam rongga

pleura.(Price C Sylvia, 1995).

Pleura adalah membran tipis terdiri dari 2 lapisan yaitu pleura viseralis dan pleura

parietalis.Kedua lapisan ini bersatu di daerah hilus arteri dan mengadakan penetrasi dengan

cabang utama bronkus, arteri dan vena bronkialis, serabut saraf dan pembuluh limfe.Secara

histologis kedua lapisan ini terdiri dari sel mesotelial, jaringan ikat, pembuluh darah kapiler dan

pembuluh getah bening.

II. Etiologi dan Faktor Resiko

Berbagai penyebab timbulnya effusi pleura adalah :

Neoplasma, seperti neoplasma bronkogenik dan metastatik.

Kardiovaskuler, seperti gagal jantung kongestif, embolus pulmonary dan perikarditis.

Penyakit pada abdomen, seperti pankreatitis, asites, abses dan sindrom Meigs.

Infeksi yang disebabkan bakteri, virus, jamur, mikobakterial dan parasit.

Trauma

Penyebab lain seperti lupus eritematosus sistemik, rematoid arthritis, sindroms nefrotik

dan uremia.

Penyakit kolagen

Emboli paru

5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 4/15

4

III. Patofisiologi

Infeksi Neoplasma Emboli paru Penyakit kolagen Trauma

Inflamasi (Peradangan)

Permiabilitas Pleura

Penumpukan cairan

EFFUSI PLEURA

Ekspansi paru

Rongga dada menyempit

Hiperventilasi cepat

RR naik

Sesak nafas

Nafsu makan berkurang

Gangguan pola nafas

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

Gangguan pola tidur

5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 5/15

5

IV. Komplikasi

a. Fibrotoraks

Efusi pleura yang berupa eksudat yang tidak ditangani dengan drainase yang baik akanterjadi perlekatan fibrosa antara pleura parietalis dan pleura viseralis. Keadaan ini disebut dengan

fibrotoraks.Jika fibrotoraks meluas dapat menimbulkan hambatan mekanis yang berat pada

 jaringan-jaringan yang berada dibawahnya. Pembedahan pengupasan(dekortikasi) perlu

dilakukan untuk memisahkan membrane-membran pleura tersebut.

b. Atalektasis

Atalektasis adalah pengembangan paru yang tidak sempurna yang disebabkan oleh

penekanan akibat efusi pleura.

c. Fibrosis paru

Fibrosis paru merupakan keadaan patologis dimana terdapat jaringan ikat paru dalam jumlah

yang berlebihan. Fibrosis timbul akibat cara perbaikan jaringan sebagai kelanjutan suatu proses

penyakit paru yang menimbulkan peradangan. Pada efusi pleura, atalektasis yang

berkepanjangan dapat menyebabkan penggantian jaringan paru yang terserang dengan jaringan

fibrosis.

d. Kolaps Paru

Pada efusi pleura, atalektasis tekanan yang diakibatkan oleh tekanan ektrinsik pada

sebagian / semua bagian paru akan mendorong udara keluar dan mengakibatkan kolaps paru.

V. Pengkajian (Gunakan pengkajian per sistem)

1. Aktifitas/istirahat

Gejala : dispneu dengan aktifitas ataupun istirahat

2. Sirkulasi

Tanda : Takikardi, disritmia, irama jantung gallop, hipertensi/hipotensi, DVJ

3. Integritas ego

Tanda : ketakutan, gelisah

4. Makanan / cairan

Adanya pemasangan IV vena sentral/ infus

5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 6/15

6

5. Nyeri/kenyamanan

Gejalatergantung ukuran/area terlibat : Nyeri yang diperberat oleh napas dalam,

kemungkinan menyebar ke leher, bahu, abdomen

Tanda : Berhati-hati pada area yang sakit, perilaku distraksi

6. Pernapasan

Gejala : Kesulitan bernapas, Batuk, riwayat bedah dada/trauma,

Tanda : Takipnea, penggunaan otot aksesori pernapasan pada dada, retraksi interkostal, Bunyi

napas menurun dan fremitus menurun (pada sisi terlibat), Perkusi dada :

hiperresonan diarea terisi udara dan bunyi pekak diarea terisi cairan

Observasi dan palpasi dada : gerakan dada tidak sama (paradoksik) bila trauma atau kemps,

penurunan pengembangan (area sakit). Kulit : pucat, sianosis,berkeringat, krepitasi subkutan

VI. Pemeriksaan Diagnostik

Kultur sputum : dapat ditemukan positif Mycobacterium tuberculosis

Apusan darah asam Zehl-Neelsen : positif basil tahan asam

Skin test : positif bereaksi (area indurasi 10 mm, lebih besar, terjadi selama 48  – 72 jam

setelah injeksi.

Foto thorax : pada tuberkulosis ditemukan infiltrasi lesi pada lapang atas paru, deposit

kalsium pada lesi primer, dan adanya batas sinus frenikus kostalis yang menghilang,

serta gambaran batas cairan yang melengkung.

Biakan kultur : positif Mycobacterium tuberculosis

Biopsi paru : adanya giant cells berindikasi nekrosi (tuberkulosis)

Elektrolit : tergantung lokasi dan derajat penyakit, hyponatremia disebabkan oleh retensi

air yang abnormal pada tuberkulosis lanjut yang kronis

ABGs : Abnormal tergantung lokasi dan kerusakan residu paru-paru

Fungsi paru : Penurunan vital capacity, paningkatan dead space, peningkatan rasio

residual udara ke total lung capacity, dan penyakit pleural pada tuberkulosis kronik tahap

lanjut.

VII. Diagnosa Keperawatan

Ketidakefektifan pembersihan jalan nafas berhubungan dengan kelemahan dan upaya

batuk buruk.

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan berkurangnya keefektifan permukaan

paru dan atalektasis.

Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh ditandai dengan kelemahan, dispnea dan

anoreksia.

5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 7/15

7

VIII. Medical Management

Pengobatan terhadap klien dengan effusi pleura adalah dengan jalan mengatasi penyakityang mendasarinya, mencegah re-accumulation cairan dan untuk mengurangi ketidak nyamanan

dan dyspneu.

IX. Interdiscplinary Care

X. Obat-Obatan

XI. Tanda dan Gejala

Batuk

Dispnea bervariasi

Adanya keluhan nyeri dada (nyeri pleuritik)

Pada efusi yang berat terjadi penonjolan ruang interkosta.

Pergerakan dada berkurang dan terhambat pada bagian yang mengalami efusi.

Perkusi meredup diatas efusi pleura.

Egofoni diatas paru yang tertekan dekat efusi.

Suara nafas berkurang diatas efusi pleura.

Fremitus fokal dan raba berkurang.

Jari tabuh merupakan tanda fisik yang nyata dari karsinoma bronkogenik, bronkiektasis,

abses dan TB paru.

XII. Intervensi Keperawatan

1. Ketidak efektifan pembersihan jalan nafas berhubungan dengan kelemahan dan upaya

batuk buruk.

NOC :

Menunjukkan pembersihan jalan nafas yang efektif dan dibuktikan dengan status

pernafasan, pertukaran gas dan ventilasi yang tidak berbahaya :

Mempunyai jalan nafas yang paten

Mengeluarkan sekresi secara efektif.

Mempunyai irama dan frekuansi pernafasan dalam rentang yang normal.

Mempunyai fungsi paru dalam batas normal.

Menunjukkan pertukaran gas yang adekuatditandai dengan :

Mudah bernafas

Tidak ada kegelisahan, sianosis dan dispnea. Saturasi O2 dalam batas normal

Rontgen toraks dalam rentang yang diharapkan.

5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 8/15

8

NIC :

Kaji dan dokumentasikan

Keefektifan pemberian oksigen dan perawatan yang lain.

Keefektifan pengobatan.

Kecenderungan pada gas darah arteri.

Auskultasi dada anterior dan posterior untukmengetahui adanya penurunan atau tidak

adanya ventilasi dan adanya bunyi hambatan

Penghisapan jalan nafas

Tentukan kebutuhan penghisapan oral/trakeal.

Pantau status oksigen dan status hemodinamik serta irama jantung sebelum, selama dan

setelah penghisapan.

Pertahankan keadekuatan hidrasi untuk menurunan viskositas sekresi.

Jelaskan penggunaan peralatan pendukung denganbenar, misalnya oksigen, alat

penghisap lender. Informasikan kepada pasien dan keluarga bahwa merokok merupakan kegiatan yang

dilarang di dalam ruang perawatan.

Instruksikan kepada pasien tentang batuk dan teknik nafas dalam untuk memudahkan

keluarnya sekresi.

Rundingkan dengan ahliterapi oernafasan sesuai dengan kebutuhan.

Berikan oksigen yang telah dihumidifikasi.

Beritahu dokter tentang hasil analisa gas darah yang abnormal.

Bantu dalam pemberian aerosol. Nebulizer dan perawatan paru lain sesuai dengan

kebijakan dan protocol institusi.

Anjurkan aktivitas fisik untuk meningkatkan pergerakan sekresi.

Jika pasien tidak mampu untuk melakukan ambulasi, letak posisi tidur pasien diubah tiap2 jam.

Informasikan kepada pasien sebelum memulai prosedur untuk menurunkan kecemasan

dan peningkatan kontrol diri.

2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan berkurangnya keefektifan permukaan paru

dan atalektasis.

NOC :

Gangguan pertukaran gas akan terkurangi yang dibuktikan dengan status pernafasanyang tidak bermasalah.

Pertukaran gas tidak akan terganggu dibuktikan dengan indicator :

Status neurologist dalam rentang yang diharapkan.

Tidak ada dispnea saat istirahat dan aktifitas.

Tidak ada gelisah, siamosis dan keletihan

Pa O2, Pa CO2, pH arteri dan saturasi O2 dalam batas normal.

NIC :

Kaji bunyi paru, frekuensi nafas, kedalaman, usaha bernafas, produksi sputum. Pantau saturasi O2 dengan oksimeter.

Pantau hasil analisa gas darah.

5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 9/15

9

Pantau status mental ( tingkat kesadaran, gelisah, confuse)

Peningkata frekuanse pemantauan pada saatpasien tampak somnolen.

Observasi terhadap sianosis, terutama membrab mukosa mulut.

Jelaskan penggunaan alat bantu yang digunakan.

Ajarkan teknik bernafas dan relaksasi.

Ajarkan batuk yang efektif. Konsultasikan dengan dokter tentang kebutuhan pemeriksaan AGD dan alat Bantu yang

dianjurkan sesuai dengan perubahan kondisi pasien.

Laporkan perubahan kondisi pasien: bunyi nafas, pola nafas, hasil AGD dan efek dari

pengobatan.

Berikan obat-obat yang diresepkan.

Jelaskan kepada pasien sebelum memulai pelaksanaan prosedur, untuk menurunkan

ansietas.

Lakukan tindakan untuk menurunkan konsumsi oksigen.

Atur posisi pasien untuk memaksimalkan ventilasi dan mengurangi dispnea.

3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum.

NOC :

Mentoleransi aktifitas yang biasa dilakukan dan ditunjukkan dengan daya tahan,

penghematan energi dan aktifitas kehidupan sehari-hari.

Menunjukkan penghematan energi ditandai dengan indicator :

Menyadari keterbatasan energi.

Menyeimbangkan aktifitas dan istirahat.

Tingkat daya tahan adekuat untuk beraktifitas.

NIC :

Kaji respon emosi, sosial dan spiritual terhadap aktifitas.

Tentukan penyebab keletihan.

Pantau respon kardiorespiratori terhadap aktivitas.

Pantau asupan nutrisi untuk memastikan keadekuatan sumber energi.

Pantau pola istirahat pasien dan lamanya istirahat.

Ajarkan kepada pasien dan keluarga tentang teknik perawatan diri yang akan

meminimalkan konsumsi oksigen.

Ajarkan tentang pengaturan aktivitas dan teknik manajemen waktu untuk mencegah

kelelahan.

Hindari menjadwalkan aktivitas perawatan selama periode istirahat. Bantu pasien untuk mengubah posisi tidur secara berkala dan ambulasi yang dapat

ditolerir.

Rencanakan aktifitas dengan pasien / keluarga yang meningkatkan kemandirian dan

daya tahan.

Bantu pasien untuk mengidentifikasi pilihan aktifitas.

Rencanakan aktivitas pada periode pasien mempunyai energi paling banyak.

5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 10/15

10

4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh ditandai dengan kelemahan, dispnea dan

anoreksia.

NOC :

Menunjukkan status gizi yang baik dengan indicator adekuatnya makanan oral,

pemberian makanan lewat NGT atau nutrisi parenteral.

Mempertahankan berat badan dalam batas normal.

Nilai laboratorium albumin, transferin dan elektrolit dalam batas normal.

NIC :

Tentukan motivasi pasien untk mengubah kebiasaan makan.

Pantau nilai laboratorium khususnya transferin, albumin dan elektrolit.

Ketahui makanan kesukaan pasien.

Tentukan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.

Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan asupan.

Timbang pasien pada interval yang tepat.

Ajarkan keluarga dan pasien tentang makanan yang bergizi dan tidak mahal.

Diskusikan dengan ahli gizi dalam memberikan asupan diet.

Rujuk ke dokter untuk menentukan penyebab perubahan nutrisi.

Ciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk makan.

Bantu makan sesuai kebutuhan.

Identifikasi faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap hilangnya nafsu makan.

XIII. WSD (Water Seal Drainase)

1. Pengertian

WSD adalah suatu unit yang bekerja sebagai drain untuk mengeluarkan udara dan cairan melalui selang

dada.

2. Indikasi

Pneumothoraks karena rupture bleb, luka tusuk tembus

Hemothoraks karena robekan pleura, kelebihan anti koagulan, pasca bedah toraks

Torakotomi

Efusi pleura

Empiema karena penyakit paru serius dan kondisi inflamasi

3. Tujuan Pemasangan

Untuk mengeluarkan udara, cairan atau darah dari rongga pleura

Untuk mengembalikan tekanan negative pada rongga pleura

Untuk mengembangkan kembali paru yang kolap dan kolap sebagian

Untuk mencegah reflux drainase kembali ke dalam rongga dada.

5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 11/15

11

4. Tempat pemasangan

a. Apikal

Letak selang pada interkosta III mid klavikula

Dimasukkan secara antero lateral

Fungsi untuk mengeluarkan udara dari rongga pleura

b. Basal

Letak selang pada interkostal V-VI atau interkostal VIII-IX mid aksiller

Fungsi : untuk mengeluarkan cairan dari rongga pleura

5. Jenis WSD

Sistem satu botol

Sistem drainase ini paling sederhana dan sering digunakan pada pasien dengan simple

pneumotoraks

Sistem dua botol

Pada system ini, botol pertama mengumpulkan cairan/drainase dan botol kedua adalah

botol water seal.

System tiga botol

Sistem tiga botol, botol penghisap control ditambahkan ke system dua botol.System tiga

botol ini paling aman untuk mengatur jumlah penghisapan

XIV. ASKEP

Pasien

Nama : Tn. W

Umur : 38 Tahun

Pekerjaan : Pedagang

Alamat : Ciboga, Bandung

Pengantar

Nama : Ny. A

5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 12/15

12

Umur : 35 Tahun

Pekerjaan : IRT (Ibu rumah tangga)

Alamat : Ciboga, Bandung

No. Data KemungkinanPenyebab

masalah DiagnosaKeperawatan

RencanaTindakan

1. DS : “Pasien

mengeluh napas

sesak disertai

batuk, badan

terasa lemah”. 

Gangguansalur5anpernapasan

Gangguantidur

Gangguanpertukarangasberhubunganenganberkurangnyakeefektifanpermukaanparu danatelektasis

Miringkanpasien keposisipleura yangterdapatcaran

. Sesak napas : Penyampitansaluran napas

TekananDariointrapleura

yangberlebihan

Perubahannutrisi kurangdari

kebutuhantubuh ditandaidengan,kelemahan,dipsnea dananoreksia

. Batuk : Diakibat

kan karena

meningkatnya

tekanan

intrapleura yang

menyebabkan

epiglotis terbuka

Kurang tiduratau istirahat

Intoleransiaktifitasberhubungandengankelemahanumum

Badan terasalemah

: Faktorkelelahan akibatbatuk dan sesak

Nafasterengah-engah

Tidur terganggu Karena pasiensering batuk dansesak napas

Paru bekerjalebih kerasatau cepat

.

Berkeringat

dimalam hari

Paru-paru

bekerja lebih

berat ketika

5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 13/15

13

sedang

beristirahat.

DO : Tekanandarah 140/80

mmhgFrekuensi nafas32x/menitFrekuensi nadi120x/menit

Suhu tubuh 36,80c

Saturasi O2 90%

Haemoglobin 11gr/dlHematokrit 33%

Trombosit 240.000sel/mm

Leukosit 16.500

sel/mm3 ECG menunjukangambaran iramasinus tachikardi

XV. Gambar

5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 14/15

14

BAB III

PENUTUP

SIMPULAN

Effusi pleural adalah penyakit pernafasan yang terjadi pada lapisan selaput paru baik visceral

maupun parietal. Effuse pleura jarang sebagai penyakit primer tetapi merupakan penyakit sekunder dari

tempat lain. Pengobatan ditujukan pada penyakit primernya, dan mencegah terjadinya kolaps paru

dengan cara pemasangan WSD.

5/16/2018 Makalah Asli Pleura 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-asli-pleura-1 15/15

15

DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, A, 2001, Kapita Selekta Kedokteran Edisi ke 3 Jilid I, Jakarta : Media Aesculapius FKUI.

Price, A & Wilson, M, 2005, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6, Terjemahan,

Jakarta : EGC.

NANDA, 2005, Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006, Alih Bahasa : Budi Santosa, Prima

Medika, Jakarta

Smeltzer, S & Bare, B 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta : EGC.

http://runtah.com/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-efusi-pleura/  

Baughman C Diane, Keperawatan medical bedah, Jakrta, EGC, 2000.

Doenges E Mailyn, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk perencanaan dan

pendokumentasian perawatan pasien. Ed3. Jakarta, EGC. 1999

Hudak,Carolyn M. Keperawatan kritis : pendekatan holistic. Vol.1, Jakarta.EGC. 1997

Purnawan J. dkk, Kapita Selekta Kedokteran, Ed2.Media Aesculapius.FKUI.1982.

Price, Sylvia A, Patofisiologi : Konsep klinis proses-pross penyakit, Ed4. Jakarta. EGC. 1995.

Smeltzer c Suzanne, Buku Ajar Keperawatan medical Bedah, Brunner and Suddarth’s, Ed8.Vol.1,

Jakarta, EGC, 2002.

Syamsuhidayat, Wim de Jong, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi, Jakarta, EGC, 1997.

Susan Martin Tucker, Standar perawatan Pasien: proses keperawatan, diagnosis, dan evaluasi. Ed5.

Jakarta EGC. 1998.

http://rofiqahmad.wordpress.com/2008/12/22/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-efusi-pleura/