makalah aya blok 11

Upload: yayaya

Post on 10-Jan-2016

8 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Pengaruh hormon pertumbuhan

TRANSCRIPT

Pengaruh Hormon Pertumbuhan Terhadap PertumbuhanShienowa Andaya Sari102012445 /A4Fakultas KedokteranUniversitas Kristen Krida [email protected]

AbstrakPertumbuhan adalah suatu proses alami yang terjadi pada individu. Sistem endokrin adalah suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem saraf untuk mengatur dan mengkoordinasi aktivitas tubuh melalui sekresi dari kelenjar endokrin. Kelenjar-kelenjar endokrin yang mensekresi hormon meliputi kelenjar hipofisis anterior dan posterior. Kelenjar terdiri dari sebuah lobus anterior atau adenohipofisis dan sebuah lobus posterior atau lobus neural. Hormon yang dihasilkan untuk membantu pertumbuhan anak di sekresi oleh hipofisis anterior atau adenohipofisis yaitu growth hormone atau hormone pertumbuhan. Penyakit yang berkaitan dengan defisiensi dan kelebihan hormone pertumbuhan dapat terjadi. Fungsi zat-zat makanan salah satunya ialah menyokong pertumbuhan badan maka dari itu dibutuhkan pola makan seimbang. Tinggi badan yang bertambah cepat karena sekresi GH yang meningkat.Kata kunci: Kelenjar hipofisis, Growth hormone, pola makan seimbang.AbstractGrowth is a natural process that happens to an individual. The endocrine system is a system that interacts with the nervous system to regulate and coordinate the activities of the body through the secretion of endocrine glands. Endocrine glands secrete hormones which include anterior and posterior pituitary gland. Gland consists of an anterior lobe or lobes adenohipofisis and a posterior or neural lobe. Hormone produced to help growing children in secretion by the anterior pituitary growth hormone or adenohipofisis or growth hormone. Disease associated with growth hormone deficiency and excess possible. Function of food substances one of which is support the growth of the body and therefore needs a balanced diet. Height increases rapidly due to the increased GH secretion.

Keywords : Pituitary Gland , Growth hormone , balanced diet.

PendahuluanSetiap orang dari sejak ia lahir hingga dewasa akan mengalami masa pertumbuhan. Pertumbuhan adalah suatu proses alami yang terjadi pada individu, yaitu secara bertahap anak akan semakin bertambah berat dan tinggi.1 Jadi pertumbuhan berkaitan dengan kuantitas fisik individu. Pertumbuhan yang terjadi pada tubuh seseorang dipengaruhi beberapa faktor yaitu genetika, hormon, nutrisi dan lingkungan. Pada pembahasan kali ini akan menitikberatkan kepada pertumbuhan yang dipengaruhi hormon dan nutrisi yang mencakup pola makan seimbang. Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami hormon yang berpengaruh pada pertumbuhan, serta memahami dan dapat menerapkan pola makan seimbang.

Isi1. Hormon dan Kelenjar EndokrinHormon adalah pembawa pesan kimiawi jarak jauh yang dikeluarkan oleh kelenjar endokrin tanpa duktus ke dalam darah yang mengangkut hormon ke sasaran spesifik tempat hormon mengontrol fungsi tertentu dengan mengubah aktivitas protein ke dalam sel sasaran.2,3,4 Hormon yang dilepas oleh kelenjar endokrin ke dalam cairan tubuh diarbsorbsi ke dalam aliran darah dan dibawa melalui sistem sirkulasi menuju jaringan. Karena alasan ini kelenjar-kelenjar tersebut dikenal sebagai kelenjar tanpa duktus. Sistem endokrin adalah suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem saraf untuk mengatur dan mengkoordinasi aktivitas tubuh melalui sekresi dari kelenjar endokrin.5 Sebagian hormon bersifat tropik yaitu fungsinya adalah merangsang dan mempertahankan kelenjar endokrin lain. Kelenjar-kelenjar endokrin yang mensekresi hormon meliputi kelenjar hipofisis anterior dan posterior, kelenjar tiroid, empat kelenjar paratiroid, dua kelenjar adrenal, pulau-pulau Langerhans pada pankreas endokrin, dua ovarium, dua testis, kelenjar pineal, dan kelenjar timus. (Gambar 1)

Gambar 1. Kelenjar Endokrin Utama52. Hipofisis1.1 Struktur Hipofisis dan FungsinyaKelenjar hipofisis adalah organ berbentuk oval, sebesar kacang dengan berat sekitar 0,5 g.5 Berada di fossa hipofisis tulang sphenoid pada basis tengkorak. Serta melekat di bagian dasar hipotalamus otak pada batang yang disebut infundulum (batang hipotalamus). Kelenjar terdiri dari sebuah lobus anterior atau adenohipofisis dan sebuah lobus posterior atau lobus neural.2 (Gambar 2)

Gambar 2. Kelenjar Hipofisis2

1.1.1 Lobus Anterior atau Adenohipofisis Lobus anterior merupakan kelenjar endokrin dalam arti yang sebenarnya. Pada adenohipofisis dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu pars distalis (lobus anterior), pars tuberalis (juga disebut pars infundibularis), dan pars intermedia.6 Pars distalis atau lobus anterior merupakan tonjolan lobus anterior. Terdiri atas korda atau kelompok tidak teratur sel-sel kelenjar. Sel-sel kelenjar tradisional digolongkan sebagai kromofil atau kromofobik berdasarkan keasaman, atau tiadanya afinitas terhadap pewarna yang umum dipakai sebagai pulasan rutin bagi sediaan histologik. Sel-sel kromofilik disebut sebagai asidofil atau basofil sesuai pulasannya dengan asam atau basa. Sel-sel yang menunjukan sedikit pemulasan atau tidak sama sekali disebut kromofob.5,6Pars tuberalis pada manusia tereduksi menjadi lempeng tipis sel-sel epithelial pada bagian superior pars distalis. Bagian ini fungsi endokrinnya tidak diketahui, tetapi merupakan bagian yang paling vascular pada lobus anterior. Sedangkan pars intermedia bersebelahan dengan pars distalis, sangat jelas pada janin tetapi tereduksi setelah dewasa.5 Pada lobus anterior hormon yang dihasilkan yaitu thyroid stimulating hormone (TSH), adrenocorticotropic hormone (ACTH), growth hormone atau hormon pertumbuhan, follicle stimulating hormone (FSH), luteinizing hormone (LH), dan prolaktin.31.1.2 Lobus Posterior atau Neurohipofisis Lobus posterior atau neurohipofisis berasal dari otak dan terdiri dari jaringan saraf. Lobus anterior berhubungan langsung dengan hipotalamus. Neurohipofisis juga terbagi menjadi tiga bagian yaitu eminentia mediana, infundibulum, dan pars nervosa.6Ementia mediana, juluran ke bawah hipotalamus berbentuk corong. Infundibulum atau batang saraf menghubungkan neurohipofisis dengan batang otak. Kemudian pars nervosa terhubung dengan hipotalamus otak. Bagian ini mengandung ujung-ujung akson dari neuron neuronsekretri hipotalamus dan sel-sel seperti sel neuroglia (pituisit), yang dipercaya tidak memiliki fungsi sekretori. Pada lobus posterior sebenarnya tidak menghasilkan hormon apapun. Bagian ini hanya menyimpan dan setelah mendapat rangsangan yang sesuai, mengeluarkan hormone peptide kecil, vasopressin dan oksitosin yang disintesi oleh badan sel di hipotalamus ke dalam darah.3,6

3. Kontrol Endokrin PertumbuhanSistem endokrin sangat penting dalam mengatur metabolisme organik, keseimbangan H2O dan elektrolit, pertumbuhan, dan reproduksi serta dalam membantu tubuh menghadapi stress.3 Pada pembahasan kali ini akan lebih menjelaskan tentang pengaruhnya terhadap pertumbuhan. Pada anak yang sedang bertumbuh, terjadi sintesis netto protein dibawah hormon pertumbuhan seiring dengan semakin besarnya tubuh. Hormon yang dihasilkan untuk membantu pertumbuhan anak di skekresi oleh hipofisis anterior atau adenohipofisis yaitu growth hormone atau hormone pertumbuhan.3.1 Growth Hormone (GH) atau Hormon PertumbuhanHormon pertumbuhan, Growth Hormone (GH), dihasilkan di hipofisis anterior dan merupakan hormon utama yang mengatur pertumbuhan pada manusia.4 Selain mempunyai efek terhadap pertumbuhan tulang, Growth Hormone (GH) juga mempunyai efek terhadap jaringan lunak dan juga efek metabolik yang tidak berkaitan dengan pertumbuhan. Dalam tubuh manusia sekresi Growth Hormone (GH) diatur oleh dua hormone hipofisiotropik yaitu growth hormone-releasing hormone dan growth hormone-inhibiting hormone.33.1.1 Efek Metabolik GH yang Tidak Berkaitan Dengan PertumbuhanGH menurunkan laju penggunaan karbohidrat oleh sel-sel tubuh, dengan demikian menambah kadar glukosa darah. GH juga meningkatkan kadar asam lemak dalam darah dengan meningkatkan penguraian lemak trigliserida yang tersimpan di jaringan adiposa, dan hormon ini meningkatkan kadar glukosa darah dengan mengurangi penyerapan glukosa oleh otot. Otot menggunakan asam-asam lemak tersebut sebagai bahan bakar metabolik. Efek metabolik keseluruhan GH adalah memobilisasi simpanan lemak sebagai sumber utama sembari menghemat glukosa sebagai bahan bakar metabolik.3,53.1.2 Efek GH dalam Mendorong Jaringan LunakSaat jaringan peka terhadap efek pendorong pertumbuhannya, GH merangsang jaringan lunak dan tulang. GH mendorong pertumbuhan jaringan lunak dengan meningkatkan jumlah sel (hyperplasia) dan meningkatkan ukuran sel (hipertrofi).3 GH meningkatkan jumlah sel dengan merangsang pembelahan sel dan mencegah apoptosis (kematian terprogram). GH juga meningkatkan ukuran sel dengan mendorong sintesis protein, komponen struktural utama sel. GH merangsang hampir semua aspek sintesis protein dan secara bersamaan menghambat penguraian protein. Hormon ini mendorong penyerapan asam amino oleh sel sehingga menurunkan kadar asam amino darah. Selain itu GH merangsang perangkat sel yang bertanggung jawab melaksanakan sintesis protein sesuai kode genetik. 3.1.3 Efek GH Mendorong Pertumbuhan TulangGH mendorong pertumbuhan ketebalan dan panjang tulang. Hormon ini merangsang aktivitas osteoblas dan proliferasi tulang rawan epifisis sehingga terbentuk ruang untuk pembentukan tulang lebih banyak. GH dapat mendorong pemanjangan tulang panjang selama lempeng epifisis tetap berupa tulang rawan atau terbuka. Pada akhir masa remaja di bawah pengaruh hormon seks lempeng ini mengalami penulangan sempurna atau menutup, sehingga tulang tidak lagi dapat memanjang meskipun terdapat GH. Karena itu, setelah lempeng tertutup, yang bersangkutan tidak lagi bertambah tinggi.33.1.4 Faktor yang Mengontrol Pelepasan Growth HormonePengaturan sekresi GH terjadi melalui sekresi dua hormon hipofisiotropik yaitu Growth Hormone-Releasing Hormone dan Growth Hormone-Inhibiting Hormone. Hormon ini bekerja secara antagonis. Masing-masing berperan dalam stimulus untuk pelepasan dan inhibisi pelepasan.5 GH bekerja umpan balik negative pada hipotalamus untuk menurunkan pelepasan GHRH lebih lanjut.7Hormon pelepas Growth Hormone-Releasing Hormone (GHRH) dari hipotalamus dibawa melalui saluran portal hipotalamus-hipofisis menuju hipofisis anterior, tempatnya menstimulasi sintesis dan pelepasan GH. Stimulus tambahan untuk sekresi GH meliputi stress, malnutrisi, dan aktivitas yang merendahkan kadar gula seperti puasa dan olahraga.5 Peningkatan asam amino darah setelah diet tnggi protein juga meningkatkan sekresi GH yang juga berpengaruh pada GHRH. Pola umpan balik GHRH sebagai respon terhadap peningkatan asam amino plasma diperlihatkan dalam gambar 3.

Gambar 3. Umpan Balik: Hormon Pertumbuhan7

Sekresi GHRH dihambat oleh peningkatan kadar GH dalam darah melalui mekanisme umpan balik negatif. Somatostatin, hormon penghambat Growth Hormone-Inhibiting Hormone (GHIH) dari hipotalamus dibawa menuju hipofisis anterior melalui sistem thalamus, dibawa menuju hipofisis anterior melalui sistem portal. Hormon ini menghambat sintesis dan pelepasan GH. Stimulus tambahan untuk inhibisi GH meliputi obesitas dan peningkatan kadar asam lemak darah.5 3.2 Gangguan Sekresi GH Penyakit yang berkaitan dengan defisiensi dan kelebihan hormone pertumbuhan dapat terjadi. Efek pada pola pertumbuhan jauh lebih mencolok daripada metaboliknya. 3.2.1 Defisiensi GHDefisiensi GH dapat disebabkan oleh defek hipofisis (ketiadaan GH) atau sekunder karena disfungsi hipotalamus (ketiadaan GHRH). Hiposekresi GH pada anak adalah salah satu penyebab drawfism (cebol).3,8 Gambaran utama adalah tubuh pendek karena pertumbuhan tulang yang terhambat (gambar 4). Karakteristik yang relatif kurang tampak adalah otot yang kurang berkembang (berkurangnya sintesis protein otot) dan lemak subkutis yang berlebihan (mobilisasi yang kurang). Selain itu pertumbuhan juga dapat terhambat karena jaringan tidak berespon normal terhadap GH. Salah satu contoh adalah drawfism laron yang ditandai oleh kelainan reseptor GH yang tidak peka terhadap hormon. Terjadinya defisiensi GH pada masa dewasa dapat menyebabkan peningkatan resiko gagal jantung karena pada orang dewasa GH penting untuk mempertahankan massa dan kinerja otot jantung.3

Gambar 4. Pertumbuhan Normal dan Abnormal83.2.2 Kelebihan GHHipersekresi GH paling sering disebabkan oleh tumor sel penghasil GH di hipofisis anterior. Gejala bergantung pada usia pasien ketika kelainan sekresi tersebut dimulai. Gejala hipersekresi GH pada masa sebelum pubertas berupa postur raksasa (masih ada lempeng epifiser), pertumbuhan simetris, osteoporosis, kelemahan otot (mula-mula kuat), hipertrofi jantung. Jika produksi berlebihan GH terjadi pasa masa anak sebelum lempeng epifisis menutup maka gambaran utamanya adalah pertambahan tinggi yang pesat tanpa distorsi proporsi tubuh. Karenanya penyakit ini dinamai gigantisme (gambar 5a).3abGambar 5. Hipersekresi GHJika hipersekresi GH terjadi setelah masa remaja ketika lempeng epifisis telah tertutup maka tubuh tidak lagi dapat bertambah tinggi. Namun, akiat hiperskeresi G, tulang menjadi lebih tebal dan jaringan lunak khususnya jaringan ikat dan kulit berproliferasi dan akan menimbulkan keadaan cacat yang dikenal sebagai akromegali (akro artinya ekstremitas; megali artinya besar). Akromegali berkaitan dengan pertumbuhan kartilago tangan, kaki, hidung, rahang, dagu, dan tulang wajah (Gambar 5b).3,73.3 Hormon Lain Untuk PertumbuhanBeberapa hormone lain selain GH ikut berkontribusi melalui cara-cara tertentu pada pertumbuhan keseluruhan yaitu hormon tiroid, insulin, androgen, estrogen.

Hormon tiroid penting bagi pertumbuhan tetapi tidak langsung bertanggung jawab dalam mendorong pertumbuhan. Efek GH baru bermanifestasi secara penuh jika terdapat hormon tiroid dalam jumlah memadai. Akibatnya, pertumbuhan anak dengan hipotiroid akan terganggu tetapi hipersekresi hormone tiroid tidak menyebabkan pertumbuhan yang berlebihan.3Insulin adalah promoter pertumbuhan yang penting. Defesiensi insulin sering menghambat pertumbuhan, dan hiperinsulinisme sering memicu pertumbuhan berlebihan. Karena insulin mendorong sintesis protein maka mempunyai efek dalam meningkatkan pertumbuhan. Namun, efek ini juga dapat timbul dari mekanisme diluar efek langsung insulin pada sintesis protein.3 Androgen dipercayai berperan penting dalam lonjakan pertumbuhan masa pubertas, secara kuat merangsang sintesis protein di banyak organ. Androgen merangsang pertumbuhan linier, meningkatkan berat, dan menambah massa otot. Efek androgen dalam mendorong pertumbuhan berantung pada keberadaan GH. Androgen hampir sama sekali tidak berefek pada pertumbuhan tubuh jika tidak terdapat GH. Meskipun merangsang pertumbuhan namun androgen akhirnya menghentikan prtumbuhan lebih lanjut karena menyebabkan penutupan lempeng epifisis. Estrogen, seperti androgen, akhirnya menghentikan pertumbuhan linier dengan merangsang perubahan komplit lempeng hipofisis menjadi tulang.3

4. Pengaruh Diet Memadai Terhadap PertumbuhanSeperti yang kita ketahui dan telah dijelaskan diatas, hormon pertumbuhan bukan satu-satunya penentu laju dan besar pertumbuhan bagi seseorang. Faktor-faktor lain juga dapat mempengaruhi pertumbuhan yaitu faktor genetik, diet yang memadai, bebas dari penyakit kronik dan kondsi lingkungan penuh stress, serta kadar normal hormon-hormon lain yang mempegaruhi pertumbuhan. Namun, pemahasan kali ini akan berfokus kepada diet yang memadai yang mencakup pola makan seimbang.4.1 Pola Makan SeimbangMakanan seimbang mengandung semua nutrien atau zat makanan yang diperlukan bagi kesehatan dalam proporsi yang sesuai, dan secara normal diperoleh dengan mengonsumsi berbagai jenis makanan.9 Jika salah satu nutriens atau zat makanan dimakan dalam jumlah berlebihan, atau kurang, gangguan pada kesehatan dapat terjadi. Zat makanan dasar yang kita kenal ialah karbohidrat atau hidrat arang merupakan salah satu sumber utama energi, protein atau zat putih telur merupakan zat pengatur proses metabolisme, lemak untuk memberikan rasa gurih untuk makanan dan dan untuk cadangan energi, vitamin yang berperan dalam fungsi enzim serta dalam proses metabolisme, dan mineral.10 Nutrien inilah yang diserap melalui dinding usus masuk ke dalam cairan tubuh. Di dalam jaringan zat-zat makanan memenuhi fungsinya masing-masing. Fungsi zat-zat makanan secara umum ialah sebagai sumber energi atau tenaga, menyokong pertumbuhan badan, memelihara jaringan tubuh, mengganti yang rusak atau kerap terpakai, mengatur metabolisma dan mengatur berbagai keseimbangan misalnya keseimbangan air, keseimbangan asam-basa dna keseimbanag mineral di dalam cairan tubuh, serta berperan di dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit, misalnya sebagai antioksin dan antibodi lainnya.10Untuk dapat menjamin pola makan yang seimbang dierlukan pengetahuan dan perencanaan. Rekomendasi untuk asupan makanan harian adalah memilah makanan yang memiliki asal dan nilai nutrisi yang sama menjadi kelompok-kelompok makanan, serta menyarankan mengenai jumlah prosi makanan yang perlu dimakan setiap hari. Tim Ahli Departemen Kesehatn melalui Direktoran Bina Gizi Masyarakat pada tahun 1992 menyusun Pedman Umum Gizi Seimbang atau disingkat dengan PUGS. Pedoman itu disusun sebagai upaya untuk mencapai status gizi yang lebih baik.11 Secara universal PUGS dikenal sebagai Food Guide Pyramid. Bentuk piramida yang mengecil ke atas digunakan untuk mewakili gambaran jumlah/porsi dari masing-masing tingkat kelompok kebutuhan (gambar6). Uraiannya adalah sebagai berikut, dimulai dari tingkat dasar piramida yaitu sumber tenaga meliputi padi-padian, umbi-umian dan tepung-tepungan, tingkat kedua piramida yaitu kelompok makanan sumber zat pengatur meliputi sayur-sayuran dan buah-buahan, tingkat ketiga piramida yaitu kelompok makanan sumber zat pembangun berupa produk makanan nabati dan hewani (termasuk susu) dan puncak piramida yaitu minyak dan lemak untuk digunakan seperlunya.11

Gambar 6. Food Guide Pyramid11

KesimpulanSkenario yang di dapat pada kasus kali ini adalah seorang remaja permepuan usia 17 tahun berobat ke dokter Puskesmas dengan keluhan sejak 1 tahun yang lalu tinggi badan semakin bertambah dengan cepat di banding teman-teman sebayanya, dan saat ini tinggi badannya adalah 193 cm. Dokter menganjurkan ia berobat ke RS untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Berdasarkan hipotesis yang telah ada ialah tinggi badan yang bertambah cepat karena sekresi GH yang meningkat.Hipotesis diterima, karena seperti yang telah di bahas sebelumnya GH mempunyai efek yang besar terhadap pertumbuhan tubuh. Apabila terjadi difesiensi atau kelebihan akan menyebabkan sesorang mengalami kelainan pada pertumbuhan tubuhnya. Salah satu kelainan yang disebabkan oleh kelebihan sekresi dari GH ialah gigantism, merupakan pertambahan tinggi yang pesat tanpa distorsi proporsi tubuh. Faktor lain yang dapat mepengaruhi pertumbuhan tubuh dapat berupa pola makan seimbang. Apabila diet tidak memadai akan menyebabkan anak dengan malnutrisi dimana anak tidak pernah mencapai potensi pertumbuhan penuhnya mereka. Sedangkan kelebihan asupan makanan akan menyebabkan obesitas dan bukan pertumbuhan. Maka dari itu perlu pola makan seimbang agar nutrisi tubuh dapat terpenuhi dengan cukup.

Daftar Pustaka1. Supartini Y. Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2004.2. Watson R. Anatomi dan fisiologi untuk perawat. Ed. 10. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2002.h.117.3. Sherwood L. Fisiologi manusia. Ed. 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007.4. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar: sebuah pendekatan klinis. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2000.5. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2004.6. Fawcett DW. Buku ajar histologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2005.h.421.7. Corwin EJ. Buku saku patofisilogi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009.h.283-4.8. Tambayong J. Patofisiologi untuk keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2000.h.155.9. Brooker C. Ensiklopedia keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2008.h.413.10. Sediaoetama AD. Ilmu gizi untuk mahasiswa dan profesi. Jakarta: Dian Rakyat; 2010.11. Tim Redaksi VitaHealth. Seluk beluk food supplement. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2006.h.76-7.

7