makalah bio perilku hewan

15
Kata Pengantar Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat- Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah biologi tentang . Adapun makalah ilmiah biologi tentang limbah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ilmiah biologi ini. Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ilmiah biologi tentang ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca. Jambi, November 2015 Penyusun

Upload: dya

Post on 30-Jan-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Perilaku Hewan

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Bio Perilku Hewan

Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah biologi tentang . 

Adapun makalah ilmiah biologi tentang limbah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ilmiah biologi ini. Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ilmiah biologi tentang ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca. 

Jambi,  November 2015 

Penyusun 

Page 2: Makalah Bio Perilku Hewan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perilaku adalah aktivitas suatu organisme akibat adanya suatu stimulus. Dalam mengamati perilaku, kita cenderung untuk menempatkan diri pada organisme yang kita amati, yakni dengan menganggap bahwa organisme tadi melihat dan merasakan seperti kita. Ini adalah antropomorfisme (Y: anthropos = manusia), yaitu interpretasi perilaku organisme lain seperti perilaku manusia. Semakin kita merasa mengenal suatu organisme, semakin kita menafsirkan perilaku tersebut secara antropomorfik.

Seringkali suatu perilaku hewan terjadi karena pengaruh genetis (perilaku bawaan lahir atau innate behavior), dan karena akibat proses belajar atau pengalaman yang dapat disebabkan oleh lingkungan. Pada perkembangan ekologi perilaku terjadi perdebatan antara pendapat yang menyatakan bahwa perilaku yang terdapat pada suatu organisme merupakan pengaruh alami atau karena akibat hasil asuhan  atau pemeliharaan, hal ini merupakan perdebatan yang terus berlangsung. Dari berbagai hasil kajian, diketahui bahwa terjadinya suatu perilaku disebabkan oleh keduanya, yaitu genetis dan lingkungan (proses belajar), sehingga terjadi suatu perkembangan sifat.

Hewan memilki banyak keunikan dan prilaku yang berbeda-beda dalam melakukan kegiatannya baik dalam mencari makan, bereproduksi atau bahkan berkomunikasi dengan hewan lain di dalam lingkunganya. Dan terkadang banyak sekali masalah yang kerap diahapi untuk bertahan di alam adalah banyaknya saingan dalam mencari makan. Memangsa dan menjadi calon mangsa spesies lain merupakan hal yang sudah wajar dalam rantai makanan kehidupan di alam.

Dalam makalah ini akan dibahas perilaku-perilaku hewan (tindakan yang tegas dari suatu organisme untuk menyesuaikan diri /adaptasi terhadap keadaan lingkungan guna menjamin hidupnya) yang melakukan berbagai kamuflase dan penipuan dalam berbagai bentuk yang bertujuan untuk mencari mangsa dan untuk mempertahankan diri dari pemangsa, prilaku adaptif, prilaku mencari tempat berlindung, Perilaku investigative dan prilaku epimelitik yaitu prilaku induk yang memelihara anaknya.

Page 3: Makalah Bio Perilku Hewan

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :1). Apa yang dimaksud dengan perilaku hewan (etologi) ?2) Apa saja bentuk dari perilaku hewan ?3) Apa macam-macam dan contoh dari perilaku hewan ?

 1.3 Tujuan

1).  Untuk mengetahui ilmu yang mempelajari tentang perilaku hewan.2). Untuk mengetahui bentuk-betuk dari perilaku hewan3). Untuk mengetahui macam-macam dan contoh dari perilaku hewan

Page 4: Makalah Bio Perilku Hewan

Etologi (Perilaku)Setiap makhluk hidup akan melakukan interaksi dengan lingkungannya sejak pertama kali mereka dilahirkan. Untuk tetap eksis setiap makhluk hidup harus mampu melakukan adaptasi, baik pada tingkatan populasi maupun komunitas pada suatu biosfer.

Apabila kita melakukan eksplorasi terhadap beberapa macam interaksi makhluk hidup, banyak contoh telah di kemukakan para peniliti pada bidang perilaku hewan. Suatu spesies hewan mampu berinteraksi dengan lingkungan, hewan tersebut dapat berkomunikasi, bergerak, berinteraksi secara social dan mencari makanan. Kajian perilaku hewan merupakan salah satu aspek biologi yang telah lama di teliti, bahkan dapat dikatakan sebagai kajian yang paling tua. Dalam ilmu yang mempelajari perilaku, banyak peneliti menggunakan hewan percobaan dibandingkan tumbuhan.

Kajian perilaku dari hewan dapat dijadikan suatu “kunci” untuk memahami evolusi dan fungsi ekologi dari hewan tersebut. Robinowitz (1980) yang mempelajari perilaku macan tutul jaguar. Setelah memonitor beberapa iindividu menggunakan radio transmitter, disimpulkan bahwa jaguar merupakan hewan soliter, dan hanya melakukan kontak dengan sesamanya hanya saat musim kawin. Walaupun demikian, jaguar jantan turut berperan dalam memelihara anaknya. Selain itu, terdapat pula beberapa penemuan mengennai perilaku kawin, menvari makan, ddan berbagai aspek evolusi serta peran ekologi jaguar tersebut.

Kajian perilaku hewan pada dasarnya mempelajari bagaiman hewan-hewan berperilaku di lingkungannya dan setelah para ahli melakukan interpretasi, diketahui bahwa perilaku merupakan hasil dari suatu penyebab atau suatu “proximate cause”.

Ahli perilaku yang pernah menerima hadiah nobel adalah Konrad Lorenz, Niko Tinbergen dan Karl Von Frisch. Percobaan yang dilakukan Tinbergen dan Lorenz membuktikan perilaku “innate” (bawaan) dan bentuk perilaku yang didapatkan karena melalui suatu proses belajar yang sederhana.

Tinbergen melakukan percobaan dengan menggunakan srang tawon yang ditempatkan di tengah lingkaran bunga inus, kemudian lingkaran bunga pinus dipindahkan disamping sarangnya. Ternyata tawon tersebut kembali ketengah lingkaran, tidak ke sarang. Demikian pula setelah lingkaran bunga pinus diganti dngan lingkaran batu tanpa sarang, dan disebelahnya dibentuk segitiga dari bunga pinus dengan sarang di tengahnya. Hasilnya menunjukkan bahwa tawon kembali ke lingkaran batu, bukan ke sarang di tengah segitiga bunga pinus. Hasil tersebut menyatakan bahwa tawon dapat menggunakan suatu bentuk di tanah dan terus menjaga lingkaran tersebut dengan belajar untuk mangenal sesuatu.

Dengan memahami penyebab perilaku, kita dapat lebih mengerti peran ekologi dan bagaimana hewan menghadapi seleksi alam serta bagaimana perilaku dapat meningkatkan kebugarannya (fitness), bidang ini juga dikeal dengan istilah Ekologi Perilaku.

Page 5: Makalah Bio Perilku Hewan

Perilaku Sebagai Akibat dari Pengaruh Genetis dan

Faktor LingkunganBagaimana seseorang dapat bermain piano dengan baik? Hal ini dapat saja terjadi kareena baiknnya koordinasi jari dan kemampuan memainkan instrument tersebut. Tetapi pertanyaan yang kemudian muncul adalah kemapuan tersebut diturunkan atau cukup dipelajari dan dilatih?

Seringkali suatu perilaku hewan terjadi kareena pengaruh genetis (perilaku bawaan lahir atau “innate behavior”), dank arena akbat proses belajar atau penglaman yang dapat disebabkan oleh lingkungan. Pada perkembangan ekologi perilaku terjadi perdebatan antara pendapat yang menyatakan bahwa perilaku yang terdapat pada suatu organisme merupakan pengaruh alami atau karena akibat hasil asuhan atau pemeliharaan, hal ini merupakan perdebatan yang terus berlangsung. Dari berbagai hasil kajian, diketahui baha terjadinya suatu perilaku disebabkan oleh keduanya, yaitu genetis dan lingkungan (proses belajar), sehingga terjadi suatu perkembangan sifat.

Innate

Merupakan perilaku atau suatu potensi terjadinya perilaku yang telah ada di dalam suatu individu. Perilakua yang timbul karena bawaan lahir berkembang secara tepat atau pasti. Perilaku ini tidak perlu adanya pengalaman atau memerlukan proses belajar dan sering kali terjadi pada saat baru lahir dan perilaku ini bersifat genetis (diturunkan).

Insting

Insting adalah perilaku “innate” klasik yang sulit dijelaskan, walaupun demikian, terdapat beberapa perilaku insting yang merupakan hasil pengalaman, belajar dan adapula yang merupakan factor keturunan. Semua makhluk hidup memiliki beberapa insting dasar.

Pola Aksi Tetap (FAPs= Fixed Action Paterns)

FAP adalah suatu perilaku stereotipik yang disebabkan adanya stimulus yang spesifik. Contohnya saat anak burung baru menetas akan selalu membuka mulutnya, kemudian induknya akan menaruh makanan didalam mulut anak burung tersebut. Contoh lainnya adalah anak bebek yang baru menetas akan masuk kedalam air. Perilaku ini ttelah “diprogramkan sebelumnya”, dengan kata lain, tidak diperlukan proses belajar. Induk burung tidak perlu belajar memberikan makanan kepada anaknya yang beru menetas, ana bebek tidak perlu belajar berenang. Contoh lainnya seperti riyual perkawinan, mempertontonkan keindahan (kejantanan) untuk menguasai suatu area (teritori). Dan anda dapat memikirkan perlakuan lain yang merupakan FAP.

Page 6: Makalah Bio Perilku Hewan

Perilaku Akibat Proses BelajarProses belajar seringkali diidentifikasi sebagai suatu upaya untuk mendapatkan informasi dari adanya interaksi, atau perilaku yang memang telah ada pada organism (hewan) dan cenderung memberikan pengertian dari suatu upaya coba-coba. Kita ketahui bahwa perilaku di pengaruhi factor genetik, sehingga organism (hewan) dapat memiliki hubungan dengan individu lain, dan juga dapat berhubungan dengan lingkungan. Sebagai contoh, kelulus hidupan dari suatu spesies karena mampu berkembang biak, tetapi dalam proses tersebut terlibat pula seleksi alamiah yang pada akhirnya akan mempengaruhi kehidupan organisme (hewan) tersebut.

Kisaran Belajar dari yang Sederhana Hingga Kompleks

Belajar adalah suatu perubahan dalam perilaku yang merupakan hasil dari pengalaman. Table 5.1 dibawah ini menunjukkan berbagai bentuk dari belajar yang menghasilkan jenis-jenis perilaku.

Tipe Belajar KarakteristikHabituasi Hilang atau timbulnya respons kepada stimulus setelah pengulangan

suatu perlakuanImprinting Pada kehidupan hewan, belajar yang tidak dapat diulang dan terbatas

pada suatu periode keritis tertentu, sering kali dihasilkan dengan adanya hubungan kuat antara induk dan keturunannya

Asosiasi Perubahan perilaku yang diakibatkan dari suatu hubungan antara satu perilaku dengan system hukuman dan hadiah; dalam hal ini termasuk kondisi klasik dan belajar dengan mencoba-coba (trial and error)

Imitasi Perilaku yang diakibatkan karena adanya proses pengamatan dan meniru individu lain

Inovasi Perilaku yang timbul dan berkembang karena terjadi respons terhadap suatu keadaan yang baru, tanpa mencoba-coba atau imitasi; dikatakan juga sebagai problem solving

Habituasi (habituation)

Habitasi adalah suatu bentuk belajar yang paling sederhana, akan terjadi jika stimulus yang tidak berbahaya didapat oleh organisme (hewan) secra berulang-ulang, setelah terjadi stimulus tersebut maka organisme (hewan) akan mengabaikannya. Habitusi akan dihasilkan setelah organisme (hewan) belajar, sehingga akan kehilangan respons bila stimulus dilakukan berulang-ulang dan tidak membahayakan dirinya.

Contoh perilaku ini misalnya anda menyentuh atau memukul secara perlahan seekor anjing pada bagian belakangnya (ekor), maka ia akan menoleh ke belakang, bila anda memukul dengan berulang kali, maka anjing tersebut tidak akan menghiraukannya atau tidak akan menoleh. Akakn tetapi hal menarik akan terjadi bila anda memukul perlahan dibagian lain, atau anda memukl perlahan setelah beberapa hari, anjing akan memberikan respons kembali. Dengan

Page 7: Makalah Bio Perilku Hewan

demikian, dapat dikatakan bahwa respons dasar pada prinsipnnya tidak hilang, tetapi untuk sementara waktu termodifikasi karena belajar.

Imprinting

Adalah suatu pengenalan terhadap satu objek seperti induk, hal tersebut terjadi pada suatu periode kritis sesaat setelah lahir. Contohnya sekelompok angsa yang baru lahir anda beri makan atau angsa-angsa tersebut melihat suatu objek yang memberinya makan, maka anak-anak angsa tersebut akan menganggap anda atau objek tersebut sebagai induknya dan akan terus mengikuti anda atau objek. Walaupun anak-anak angsa tersebut melihat induknya yang benar, mereka akan mengabaikannya dan terus menganggap bahwa objek atau anda adalah induknya. Conto tersebut adalah hasil percobaan Konrad Lorenz yang mendapatkan hadiah Nobel karena kajian tersebut.

Perilaku imprinting dan FAP akan terjadi pada makhluk hidup walaupun stimulus yang diterimanya bukanlah yang alamiah. Misalnya induk burung akan memberi makan pada boneka anak burung yang membuka mulut pada sarangnya. Anak-anak angsa akan mengikuti boneka angsa dewasa yang diberi makan di belakangnya.

Asosiasi atau Pengkondisian (Associative Learning)

Definisi asosiasi atau pengkondisian adalah perilaku yang disebabkan oleh suatu hasil dari suatu respons terhadap kondisi-kondisi tertentu, baik kondisi tersebut diketahui atau tidak. Kondisi penyebab prilaku tersebut dikatakan pula sebagai stimulus. Respons adalah sesuatu yang di produksi atau dihasilkan karena adanya stimulus. Perilaku ini dapat dibagi menjadi:

A. Pengkondisian Klasik (Classical Conditioning) atau Perilaku Asosiatif.

Contoh yang paling banyak digunakan adalah hasil percobaan Ivan Pavlov (ahli fisiologi perilaku dari Rusia) yang menggunakan bel untuk anjing. Bila bel berbunyi, anjing tersebut diberi makan, sebelum menyantap makanannya, anjing tersebut mengeluarkan saliva. Beberapa saat setelah itu, walaupun tidak ada makanan, sesaat setelah mendengar bunyi bel yang sama, anjing tersebut tetap mengeluarkan salivanya.

B. Pengkondisian Operant (Operant Conditioning)

Perilaku ini lebih merupakn hasil kondisi yang disebut mencoba-coba atau “trial and error”. Semakin dekat individu mendapatkan respon dengan adanya stimulus positif, maka induvidu tersebut akan semakin mudah mengulang keberhasilan respon yang dilakukan. Perilaku ini termasuk dalam melatih seekor hewan. Dapat juga terjadi pada seekor hewan yang semakin lama semakin sedikit mengeluarkan energinya untuk mendaptkan makanan. Perilaku ini sering kali dijumpai pula pada hewan yang tidak akan mengulangi perbuatannya karena ternyata perbuuatan tersebut dapat membahayakan dirinya.

Page 8: Makalah Bio Perilku Hewan

Imitasi

Berbagai jenis hewan dapat melakukan perilaku sebagai akibat dari pengamatan dan meniru hewan lainnya. Perilaku tipe ini banyak dipelajari pada burung, akan tetapi perilaku imitasi terbatas oleh suatu periode kritis tertentu. Banyak hewan predator, termasuk kucing, anjing dan serigala kelihatannya belajar dasar taktik berburu dengan mengamati dan menirukan induknya. Pada beberapa kasus, factor genetis dan mencoba-coba dalam tipe belajar ini memegang peran penting.

Inovasi atau “Problem Solving” atau “Insight Learning”

Inovasi atau disebut juga “reasoning” adalah suatu kemampuan untuk merespons sesuatu terhadap keadaan baru dan dilakukan dengan tepat. Perilaku tipe ini terjadi pada proses belajar dan merupakan perilaku yang memiliki kualitas tinggi pada organisme (hewan). Perilaku ini berhubungan dengan kemampuan organisme (hewan) untuk melakukan pendekatan terhadap suatu situasi yang baru dan dapat menyelesaikan masalah yang terjadi. Intinya, setiap organisme (hewan dan juga manusia) dapat memiliki perilaku tertentu atau bertindak untuk melakukan sesuatu dengan alasan tertentu atau berfikir. Subjek dari inovasi adalah penyelesaian masalah, sehingga tipe perilaku ini sering pula diberi istilah “problem solving”.

Perilaku Merupakan Refleksi EvolusiDari penjelasan sebelum ini, dapat dikatakan bahwa perilaku adalah suatu adaptasi evolusi yang menyebabkan terjadinya suatu peningkatan kelulus hidupan dan kesuksesan reproduksi serta kebugaran. Walau demikian, perilaku juga merupakan suatu hasil pengaturan dari hewan terhadap lingkungan dengan cara seleksi alam. Pada bagian berikut, kita akan membahas peran ekologi dari suatu perilaku hewan sehingga dapat hidup sukses di lingkungan.

Ritme Biologi

Banyak jenis hewan mamalia seperti kelelawar, harimau dan bangsa kucing kurang aktif pada siang hari dan makan saat matahari tenggelam atau aktif malam hari. Akan tetapi, banyak jenis burung tidur pada malam hari dan banyak melakukan aktivitas pada siang hari. Pola hidup yang berulang-ulang setiap hari, seperti siklus tidur atau bangun pada makhluk hidup disebut Ritme Sikardian (Cycardian Rythms). Pada tanaman dan juga makhluk hidup lainnya, ritme biologi dikatakan juga dengan istilah Jam Biologi. Penyebab eksternal, khususnya siklus cahaya dapat mengatur waktu, membuat tubuh memiliki koordinasi ritme dengan ketat. Selain factor lamanya organisme didedahkan pada periode terang gelap tertentu, temperature juga berperan dalam ritme biologi.

Kepentingan mempelajari ritme biologi, waktu dan petunjuk serta faktor yang menyebabkannya sudah banyak dilakukan peneliti karena erat kaitannya dengan waktu kerja efisien, serta kemampuan dalam berfikir serta dalam membuat keputusan. Para pekerja malam, atau mereka yang melakukan perjalanan dengan pesawat terbang dari satu benua kebenua lain yang melintasi

Page 9: Makalah Bio Perilku Hewan

beberapa zona waktu yang berbeda, dapat menyebabkan keletihan, hingga mengurangi kemampuan bekerja, bahlan dapat menyebabkan depresi. Hal tersebut disebabkan oleh adanya gangguan pada ritme biologi internal.

Mekanisme Bergerak

Hewan dan tumbuhan atau organ dari suatu organisme tersebut memiliki cara khusus saat melakukan pergerakan. Telah dikehaui bahwa terjadinya pergerakan khusus karena adanya aksi atau stimulus sehingga suatu organisme bergerak, yaitu:

- KinetisKinetis adalah suatu perubahan acak (random) dalam kecepatan dan atau arah dari suatu organisme sebagai respons terhadap stimulus. Misalnya adanya pergerakan karena terjadinya kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Seperti beberapa kumbang yang sangat aktif di daerah kering dan kurang aktif di daerah lembab.

- TaksisTaksis sangat spesifik, berhubungan langsung sebagai akibat adanya suatu stimulus. Pergerakan organisme (keseluruhan) dapat kea rah stimulus maupun menjauhi stimulus. Misalnya larva lalat rumah akan bergerak menjauhi arah cahaya (fototaksis negative), perilaku ini kemungkinan terjadi karena larva tersebut dapat berlindung dari musuh alaminya. Banyak tumbuhan melakukan pergerakan ini karena adanya stimulus cahaya (foto), arus (rheo), angin, gravitasi, air dan lain-lain.

- Kelompok (Group)Pergerakan secara berkelompok yang terjadi pada banyak hewan dikenal dengan istilah migrasi. Hal ini, biasanya dipengaruhi oleh adanya perubahan cuaca atau musim, dan lebih khusus lagi perilaku ini berpengaruh untuk mendapatkan sumber makanan, daerah atau tempat untuk kawin, dan lain-lain.Migrasi banyak terjadi pada berbagai jenis burung, serangga, seperti beberapa jenis kupu-kupu, berbagai jenis ikan dan mamalia lain. Pada dasarnya hewan melakukan migrasi karena telah mengenali daerah perjalanan mereka, dan hal ini dilakukan dengan adnya “piloting”, orientasi dan navigasi. Hewan dapat melakukan migrasi dengan adanya pengenalan suatu cara di atas atau kombinasi dari ketiganya.

Komunikasi

Komunikasi pada umumnya terjadi diantara sesama spesies, misalnya untuk mengenali pasangan kawin. Pada hewan-hewan social komunikasi dilakukan sebagai salah satu cara untuk mengetahui koloninya. Komunikasi dapat pula terjadi untuk menghndari bahaya.

Komunikasi dapat terjadi melalui perantara senyawa kimia menggunakan Feromon, yaitu senyawa kimia yang disekresikan keluar tubuh organisme dan dapat dikenali (melalui bau, dimakan, dan lain-lain) oleh sesama spesies dan akan berguna untuk berbagai kehidupannya, misalnya untuk kawin, tempat berkumpul (agregasi), menemukan makanan, mengenali koloni, adanya bahaya, dan lain-lain.

Page 10: Makalah Bio Perilku Hewan

Selian itu, komunikasi juga terjadi secara visual, hal ini banyak terjadi pada saat sesama spesies mengenali pasangan kawinnya atau saat mempertahankan daerah teritori. Komunikasi dengan suara (auditory communication) sangat banyak dilakukan oleh hewan, misalnya untuk mengetahui derah teritori, untuk mengenali sesame spesies dan digunakan untuk mengetahui sumber makanan dan untuk melakukan perkawinan, hingga untuk menginformasikan adanya bahaya. Sebagai contoh yang telah banyak ditelaah adalah adanya suatu hipotesis tarian lebah sebagai alat komunikasi untuk mengetahui sumber makanan.

Perilaku Sosial (Sicial Behavior)

Secara umum didefinisikan bahwa perilaku sosial adalah segala macam dari interaksi diantara sesame spesies yang melibatkan antara dua atau lebih individu organisme (umumnya hewan). Hal ini didasari adanya perilaku individu yang dilakukan karena perilaku individu itu sendiri dan perilaku dari kelompok (grup). Perilaku sosial dapat pula terjadi karena interaksi anggota dari berlainan spesies. Adanya perilaku sosial sebagai akibat dari kompetisi sering terjadi dalam dunia hewan, misalnya untuk memperebutkan sumber makanan, dan lain-lain.

Agonistik

Perilaku agonistik adalah perilaku agresif yang pada dasarnya dilakukan untuk dapat lulus hidup (survival). Perilaku agonistik ini pada umumnya merupakan ritual, memperlihatkan kekuatan, dan keindahan (dapat berupa suara, tubuh dan lain-lain). Sering kali terjadi pula perkelahian yang tidak mematikan, walaupun pada beberapa spesies perkelahian dapat terjadi hingga terjadi kematian.

Perilaku agonistik terjadi pula untuk menarik pasangan kawinnya, banyak jenis burung jantan melakukan hal tersebut dengan mengeluarkan suara yang indah dan khusus, adapula yang melakuakan tarian dan mempertontonkan keindahan tubuhnya untuk menarik pasangannya.

Banyak hewan sosial yang melakukan kelangsungan hidupnya dengan memelihara adanya perilaku agonistik. Misalnya berbagai jenis ayam, apabila beberapa anak ayam yang tidak saling mengenali ditempati bersama, mereka akan melakukan respons dengan melakukan perkelahian kecil dengan saling mematuk. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya konflik, pada akhirnya akan akan terjadi suatu hirarkki (dominasi hirarki), misalnya yang lebih tua akan mengontrol yang lainnya.

Teritori

Perilaku untuk mempertahankan daerah edar atau tteritori merupakan suatu usaha organisme (hewan) untuk mempertahankan adanya tempat sumber makanan, tempat untuk aktifitas reproduksi dan kesuksesan dalam memelihara anak atau keturunannya. Perilaku tersebut biasanya dipertahankan melalui berbagai cara komunikasi dan perilaku lainnya. Walaupun tidak semua spesies hewan memilki teritori tertentu, dan tidak selalu seleksi alam dapat memberikan adanya daerah teritori yang tepat bagi suatu jenis hewan.

Page 11: Makalah Bio Perilku Hewan

Altruistik

Perilaku altruistik atau altruisme kelihatannya merupakan perilaku yang sering dikatakan sebagai “perilaku non egois”, perilaku ini banyak dilakuakan oleh hewan-hewan yang berkoloni. Individu yang melakuakan perilaku ini tidak mendapatkan keuntungan, bahkan dapat mematikan dirinya, akan tetapi perilaku ini akan memberikan keuntungan bagi kelompoknya atau koloninya, sehingga terjadi peningkatan kebugaran dari koloni terssebut.