makalah blok 9 sken 3
DESCRIPTION
DigestiveTRANSCRIPT
Gangguan pada Dinding Gaster dan Duodenum yang
Menyebabkan Terganggunya Mekanisme Pencernaan
Kelompok C7
Stephanie C 102010250
Feby Sondang Junita Siburian 102013152
Dwi Afriani Nata 102013549
Keisha Deandra Christie 102014078
Mikhael Wikga Putra 102014105
Nur Latifah Kurnia Fachrudin 102014134
Glorya Nathasia Ahab 102014185
Swingli Yosua Riandi Mawuntu 102014248
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat
1
Daftar isi
Pendahuluan.............................................................................................................................2
A. Latar Belakang...............................................................................................................2
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................3
C. Hipotesis.........................................................................................................................3
D. Skenario...................................................................................................................
Pembahasan..............................................................................................................................3
A. Makrosopis Gaster dan Duodenum...............................................................................3
B. Mikroskopis Gaster dan Duodenum.............................................................................8
C. Mekanismes Pencernaan Gaster dan Duodenum.........................................................10
D. Enzim-enzim Pencernaan.........................................................................................12
Penutup...................................................................................................................................14
A. Kesimpulan.................................................................................................................14
Daftar Pustaka........................................................................................................................15
Pendahuluan
A.Latar Belakang
Kita sebagai manusia, untuk bertahan hidup, pasti memerlukan energi dari makanan. Untuk
mengolah makanan yang masuk ke dalam tubuh manusia, diperlukan sistem pencernaan. Fungsi
utama sistem pencernaan adalah memindahkan nutrien, air, dan elektrolit dari makanan yang kita
telan ke dalam lingkungan internal tubuh. Makanan mula-mula harus dicerna, atau diuraikan
secara biokimiawi, menjadi molekul-molekul kecil sederhana yang dapat diserap dari saluran
cerna ke dalam sistem sirkulasi untuk didistribusikan ke sel-sel. Dalam keadaan normal, 95%
makanan yang tertelan dapat digunakan oleh tubuh. Karena itu, rangkaian dalam akuisisi nutrien
adalah motilitas, pencernaan, penyerapan, distribusi, dan pemakaian.1
2
B.Rumusan Masalah
Seorang perempuan 19 tahun mengalami nyeri uluh hatinya sejak 3 bulan lalu.
C.Hipotesis
Seorang perempuan 19 tahun mengalami nyeri uluh hati karena gangguan pada lapisan mukosa
lambung.
D.Skenario 3
Seorang perempuan usia 19 tahun berobat ke dokter spesialis penyakit dalam karena mengeluh
nyeri pada daerah ulu hatinya. Keluhan tersebut sering dirasakan sejak 3 bulan yaitu pola
makannya di ketahui tidak teratur selama ini. Setelah di periksa,dokter mengatakan ia menderita
ulkus peptikum
Pembahasan
A.Makrokopis Gaster/Lambung
Gaster adalah organ yang terletak di peritoneum, regio epigastrium dan berbentuk
seperti huruf J. Terdiri dari fundus, corpus, cardia, dan pylorus. Memiliki dua pintu, yaitu
Sfingter kardia dan pylori. Memiliki dua buah curvatura, yang sebelah dalam curvatura minor,
dan yang sebelah luar curvatura major.2
Gaster dibungkus oleh peritoneum viscerale, difiksasi oleh ligamentum
gastrophrenicum, ligamentum gastrolienale, omentum majus dan omentum minus. Omentum
minus mengikat curvatura minor dengan hepar dan diaphragma thorax, sedangkan omentum
majus mengikat curvatura major dengan colon transversum. Permukaan anterior lambung
berhubungan dengan diafragma, lobus kiri dari hepar serta dinding anterior abdomen. Permukaan
posterior berbatasan dengan aorta, pancreas, limpa, ginjal kiri, kelenjar supra renal serta
mesokolon transversum.3
Vaskularisasi Gaster
Gaster dipendarahin oleh 5 arteri penting yaitu A. gastrica sinistra ( berada pada
curvatura minor), A. gastrica dextra (cabang dari a. Hepatica, akan beranastomosis dengan a.
3
gastrica sinistra), A. gastrica brevis (pada fundus), A. gastroepiploica sinistra ( cabang dari a.
lienalis,akan beranastomosis dengan a. gastroepiploica dextra) dan A. gastroepiploica dextra.3,4
A.Gastrica dextra memperdarahi bagian bawah gaster, A. Gastrica brevis
memperdarahi bagian fundus gaster, A. Gastromentalis dextra memperdarahi kurvatura mayor
bagian bawah dan A. Gastromentalis sinsistra memperdarahi kurvatura mayor bagian atas.4
Untuk pembuluh balik gaster mempunyai 4 pembuluh balik. Yaitu v. coronaria
ventriculi dan v. Pylorica yang akan bermuara ke v. Porta. v. gastrica brevis masuk ke dalam
ligamentum gastrolienale kemudian bermuara ke v. Lienalis. v. gastroepiploica dextra akan
bermuara ke v. mesenterica superior.4
Inervasi gaster
Persarafan gaster di persarafi persarafan otonom.Serabut parasimpatis dihantarkan
melalui nervus vagus dextra dan sinistra. Truncus vagalis anterior berasal dari N.Vagus sinistra.
Truncus vagalis posterior berasal dari N.Vagus dextra. Serabut simpatis berasal dari medulla
spinalis antara segmen T8 dan L3 dihantarkan oleh plexus coeliacus.3
Mekanisme Gaster
Fungsi lambung antara lain adalah menampung makanan, menghancurkan dan
menghaluskan makanan oleh peristaltik lambung dan getah lambung. Gaster secara mekanik
akan mengubah campuran makanan menjadi bentuk cairan dan selanjutnya secara kimia akan
mencerna beberapa makanan dengan mensekresi getah lambung. Gaster dalam proses
mencampur makanan dengan getah lambung akan melalui beberapa mekanisme.5
Otot lambung yang tebal berfungsi untuk mengaduk dan menggerus bahan makanan didalamnya
serta mencampur secara sempurna dengan getah sekret pencernaan yang dikeluarkan oleh
lambung.Dinding lambung terdiri atas 4 lapisan, yaitu lapisan mukosa yang berfungsi
mensekresikan sesuatu yang diperlukan untuk mengabsorpsi vitamin B12. Didalam mukosa
terdapat kalenjar yaitu kelenjar kardia yang berfungsi menghasikan lisozom, kelenjar lambung
yang berfungsi mensekresikan asam, enzim-enzim, mukus, dan hormon-hormon dan kelenjar
pilorus yang berfungsi menghasilkan hormon dan mukus.5
Lapisan kedua adalah lapisan submukosa yang mengandung pembuluh darah,
pembuluh limfa dan syaraf perifer. Lapisan ketiga adalah lapisan muskularis. Dan terakhir
lapisan serosa.Dengan adanya pepsin, gaster berfungsi sebagai preliminary pencernaan protein.
4
Pencernaan karbohidrat dilanjutkan, dan sangat sedikit sekali adanya absorsi makanan. Begitu
juga beberapa obat-obatan akan diabsorsi oleh gaster. Di dalam gaster terdapat sel
enteroendokrine berupa sel G yang menghasilkan gastrin dan sel D yang menghasilkan
somatostatin.5,6Kondisi makanan yang ada dalam gaster disebut sebagai kimus. Tidak semua
proses pencernaan makanan terjadi di dalam gaster, makanan berada di dalam gaster hanya
sekitar 3-4 jam meskipun gaster bukan merupakan organe yang penting untuk mengabsorsi, akan
tetapi air dengan sedikit senyawa larut di dalam dilipit (etanol dan asam lemak rantai pendek dan
sedang) walaupun dalam jumlah yang sedikit.
Getah asam lambung yang dihasilkan gaster adalah pepsin, fungsinya memecah
protein menjadi asam amino. Lalu HCl, fungsinya mengasamkan makanan, sebagai antiseptik
dan desinfektan, dan membuat suasana asam pada pepsinogen sehingga menjadi pepsin. Renin,
fungsinya sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein darikaseinogen
(kaseinogen dan protein susu). Lipase lambung, jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi
asam lemak yang merangsang sekresi getah lambung.
Pencernaan dilambung
Mekanik
Beberapa menit setelah makanan memasuki perut, gerakan peristaltik yang terjadi terus menerus
disebut gelombang pencampuran (mixing wave) terjadi di perut setiap 15-25 detik. Gelombang
ini merendam makanan dan mencampurnya dengan hasil sekresi kelenjar lambung dan
menguranginya menjadi cairan yang encer yang disebut kimus. Beberapa mixing wave terjadi di
fundus, yang merupakan tempat penyimpanan utama. Makanan berada di fundus selama satu jam
atau lebih tanpa tercampur dengan getah lambung.3,4
Selama ini berlangsung, pencernaan dengan air liur tetap berlanjut.
Selama pencernaan berlangsung di perut, lebih banyak mixing wave yang hebat dimulai dari
tubuh dan makin intensif saat mencapai pilorus. Sfingter pilorus hampir selalu tertutup tetapi
tidak seluruhnya tertutup. Saat makanan mencapai pilorus, setiap gerak peristaltik menekan
sejumlah kecil kandungan lambung ke duodenum melalui sfingter pilorus. Hampir semua
makanan ditekan kembali ke perut. Gelombang berikutnya mendorong terus dan menekan sedikit
lagi menuju duodenum. Pergerakan ke depan atau belakang (maju/mundur) dari kandungan
lambung bertanggung jawab pada hampir semua pencampuran yang terjadi di perut. Pergerakan
tersebut berlangsung terus menerus sampai kimus habis pada lambung.
5
Kimia
Prinsip dari aktivitas di perut adalah memulai pencernaan protein. Bagi orang
dewasa, pencernaan terutama dilakukan melalui enzim pepsin. Pepsin memecah ikatan peptide
antara asam amino yang membentuk protein. Rantai protein yang terdiri dari asam amino
dipecah menjadi fragmen yang lebih kecil yang disebut peptide. Pepsin paling efektif di
lingkungan yang sangat asam di perut (pH=2) dan menjadi inakatif di lingkungan yang basa.
Pepsin disekresikan menjadi bentuk inakatif yang disebut pepsinogen, sehingga tidak dapat
mencerna protein di sel-sel zymogenic yang memproduksinya. Pepsinogen tidak akan diubah
menjadi pepsin aktif sampai ia melakukan kontak dengan asam hidroklorik yang disekresikan
oleh sel parietal. Kedua, sel-sel lambung dilindungi oleh mukus basa, khususnya setelah pepsin
diaktivasi. Mukus menutupi mukosa untuk membentuk hambatan antara mukus dengan getah
lambung.4Enzim lain dari lambung adalah lipase lambung. Lipase lambung memecah trigliserida
rantai pendek menjadi molekul lemak yang ditemukan dalam susu. Enzim ini beroperasi dengan
baik pada pH 5-6 dan memiliki peranan terbatas pada lambung orang dewasa. Orang dewasa
sangat bergantung pada enzim yang disekresikan oleh pankreas (lipase pankreas) ke dalam usus
halus untuk mencerna lemak.Lambung juga mensekresikan renin yang penting dalam mencerna
susu. Renin dan Ca bereaksi pada susu untuk memproduksi curd. Penggumpalan mencegah
terlalu seringnya lewatnya susu dari lambung menuju ke duodenum (bagian pertama dari usus
halus). Rennin tidak terdapat pada sekresi lambung pada orang dewasa.
Enzim yang dihasilkan oleh lambung ada 3 jenis. Yang paling terpenting adalah
HCL yang berfungsi untuk merangsang keluarnya sekrit, mengubah pepsinogen menjadi pepsin,
sebagai disinfektan/membunuh kuman, serta merangsang keluarnya hormon sekretin dan
kolositokinin pada usus halus. Ada juga peran enzim lipase pada gaster yang berfungsi untuk
memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Enzim yang tidak kalah penting jga adalah
mukus yang berfungsi untuk melindungi dinding gaster supaya tidak tercerna oleh HCL yang
mempunyai ph sangat rendah.3-5Pada anak bayi terdapat enzim renin yang berfungsi
mengendapkan protein pada susu (kasein).
Hormon yang berperan dalam pencernaan di gaster adalah hormon gastrin.
Peregangan serta adanya jenis makanan tertentu dalam lambung menimbulkan dikeluarkannya
hormon gastrin dari bagian mukosa antrum. Hormon ini mempunyai efek yang kuat
menyebabkan sekresi getah lambung yang sangat asam oleh bagian fundus lambung. Akan
6
tetapi, gastrin juga mempunyai efek perangsangan yang kuat pada fungsi motorik lambung. Yang
paling penting, gastrin meningkatkan aktivitas pompa pilorus sedangkan pada saat yang sama
melepaskan pilorus itu sendiri. Jadi, gastrin kuat pengaruhnya dalam mempermudah
pengosongan lambung. Gastrin mempunyai efek konstriktor pada ujung bawah esofagus untuk
mencegah refluks isi lambung ke dalam esofagus selama peningkatan aktivitas lambung.5
Sekresi dari getah lambung diatur oleh mekanisme syaraf dan hormonal. Impuls
parasimpatis yang terdapat pada medulla dihantarkan melalui syaraf vagus dan merangsang
gastric glands untuk mensekresikan pepsinogen, asam klorida, mukus, dan hormon gastrin.
Ada tiga faktor yang merangsang sekresi lambung, yaitu : fase sefalik, fase gastrik, dan fase
intestinal.
- Fase sefalik
Fase ini muncul sebelum makanan masuk ke lambung dan mempersiapkan lambung untuk
mencerna. Penglihatan, bau, rasa dan pikiran tentang makanan merangsang refleks ini. Impuls
syaraf dari cerebral korteks atau feeding centre di hipotalamus mengirimkan impuls ke medulla
oblongata di otak kemudian medulla oblongata menyampaikan impuls melalui serabut
parasimpatis pada syaraf vagus untuk merangsang sekresi dari kelenjar.6
- Fase Gastrik
Terjadi ketika makanan memasuki lambung. Makanan merangsang lambung untuk melebar dan
merangsang reseptor yang terdapat pada dinding lambung. Reseptor mengirim impuls ke medulla
lalu diteruskan ke kelenjar lambung dan merangsang sekresi dari getah lambung.
Protein dan kafein yang tercerna sebagian merangsang mukosa pilorus untuk mensekresikan
hormon gastrin, selanjutnya hormon gastrin merangsang kelenjar lambung untuk mensekresikan
getah lambung.Kelenjar lambung yang merangsang sekresi sejumlah besar getah lambung, juga
menimbulkan kontraksi lower sfingter esophageal dan sfingter pilorus. Sekresi gastrin terhalang
saat pH cairan lambung (HCl) mencapai 2.0. Mekanisme negative feedback ini membantu
menyediakan pH optimal untuk memfungsikan enzim-enzim di perut yang bekerja dalam
keadaan asam.6
- Fase Intestinalis
Fase ini terjadi saat makanan meninggalkan lambung dan memasuki usus halus. Saat protein
yang telah tercerna sebagian memasuki duodenum, protein ini merangsang lapisan mukosa pada
7
dinding duodenum untuk melepaskan enteric gastrin, hormon yang merangsang kelenjar gastrik
untuk melanjutkan sekresi.6
B.Gaster dan Duodenum Secara Mikroskopis
Struktur umum dinding saluran cerna dimulai dari esofagus sampai ke anus kurang lebih sama
dengan beberapa variasi pada masing-masing bagian. Terdapat empat lapisan dinding saluran
cerna dari dalam ke luar yaitu mukosa, submukosa, muskularis eksterna dan serosa.7 Disini kita
akan memfokuskan pembahasan pada gaster dan duodenum.
Gaster merupakan regio pencernaan yang dapat berdilatasi paling lebar.Saat gaster dalam
keadaan istirahat, volumenya sekitar 50 mL pada orang dewasa normal.Namun gaster dapat
berdistensi sampai volume maksimal sebesar 1500 mL.Pada saat ekspansi, tekanan dalam lumen
gaster dijaga agar tetap konstan dengan adanya hormon ghrelin.Secara histologis, regio fundus
dan corpus memiliki struktur yang identik.Seluruh regio gaster diliputi oleh rugae, lipatan
longitudinal mukosa dan submukosa (pada regio antrum, lipatannya transversal).Rugae inilah
yang menunjang gaster dalam berekspansi.Lumen pada gaster dilapisi oleh sel epitel selapis
silindris.Epitel ini merupakan lembaran sekret yang tersusun atas mukosa yang tebal.Mukosa ini
bertujuan untuk melindungi gaster dari autodigestion dan dari suasana asam lambung.Dalam
mukosa ini juga terdapat garam bikarbonat yang membuat lapisan gaster lebih netral dibanding
dengan suasana pada lumen gaster. Berbagai jenis sel dan distribusinya pada lapisan ini dapat
dilihat pada gambar 5 dan tabel 1.8
Gambar 5. Gastric Gland9
8
Tabel 1. Distribution of Cell Types in Fundic Glands10
Region Cell Types
Isthmus Surface lining cells and few DNES cells
Neck
Body Chief cells, occasional parietal cells, and few DNES cells
Mucous neck cells, regenerative cells, parietal cells, and few DNES cells
Sel leher mukosa pada gaster berfungsi untuk memproduksi mukus yang kemudian akan
bercampur dan melumasi bubur kimus, serta untuk mengurangi terjadinya gesekan antara kimus
dan dinding gaster. Sel parietal (oxyntic) berfungsi untuk memproduksi HCl dan faktor intrinsik
gaster.Sel chief (zymogenic) menghasilkan enzim pepsinogen, renin dan lipase gaster serta
melepaskan mereka ke dalam lumen gaster. Sel DNES (APUD/ sel enteroendokrin).10
Dibawah membran mukosa, terdapat suatu lapisan jaringan ikat yang disebut lamina
propria.Lamina propria banyak mengandung sel plasma, limfosit, sel mast, fibroblas dan juga sel
otot polos.Kemudian, dibawah lapisan ini terdapat lapisan muskularis mukosa.Terdapat
perbedaan antara lapisan mukosa pada bagian cardia dan pylorus gaster.Pada regio cardia,
foveola gastrica (gastric pits) lebih dangkal dan tidak terdapat sel chief.Selain itu kelenjar pada
pylorus lebih banyak memiliki percabangan dibandingkan kelenjar pada gaster.Lapisan
submukosa pada gaster tidak terdapat kelenjar.Pada lapisan muskularis eksterna, terdapat tiga
lapisan otot dari yang paling dalam yaitu lapisan oblique, sirkuler dan longitudinal. Kemudian
lapisan terluar yang membatasi gaster dengan organ-organ pencernaan lainnya adalah lapisan
serosa.10
Pada duodenum, epitelnya merupakan epitel silindris selapis dengan sel goblet.Duodenum
memiliki tonjolan-tonjolan yang disebut plica circulares yang tidak hilang meskipun duodenum
mengalami pengisian (berbeda dengan rugae pada gaster).Disini terdapat sumur-sumur yang
disebut dengan kriptus Lieberkuhn.Pada kelenjar terdapat sel DNES, sel Paneth, sel goblet, sel
permukaan absorptive dan sel regeneratif.Berbeda dengan submukosa gaster, submukosa
duodenum mengandung kelenjar Brunner.Lapisan muskularis eksternanya memiliki dua lapisan
9
yaitu lapisan dalam sirkuler dan lapisan luar longitudinal. Lapisan terluarnya merupakan lapisan
serosa dan adventisia.7,8
C.Mekanisme Pencernaan pada Gaster dan Duodenum
Pada gaster, bolus yang berasal dari esofagus akan dicampur dengan getah lambung dan
mukus. Getah lambung ini sudah mulai disekresi dari fase cephalica yang secara predominan
diaktivasi oleh vagus melalui kompleks dorsal vagus.Vagus melepaskan GRP (Gastrin Releasing
Stimuli) dan asetilkolinuntuk menginisiasi persiapan sekresi lambung.Pada fase ini terdapat dua
tahapan yaitu primer, stimulasi mukus, enzim dan asam, kenaikan volume getah
lambung.Kemudian tahap kedua yaitu sekunder yang merupakan stimulasi sel G untuk
menghasilkan gastrin. Gastrin yang dihasilkan oleh sel G pada regio antrum (stimulasi terjadi
karena adanya oligopeptida atau neurotransmitter spesifik yang disebut GRP).7,8,11
Gaster mensekresikan getahnya secara optimal pada fase gastrica, dimana pada fase ini bolus
telah sampai ke dalam gaster. Pelepasan gastrin semakin meningkat dengan adanya distensi pada
dinding gaster yang mengaktifkan reseptor regang dan kemoreseptor.Gastrin melalui sirkulasi
merangsang aktivitas sel ECL dan sel parietal.Sel ECL kemudian mensekresikan histamin yang
juga merangsang sel parietal.Asetilkolin yang dilepaskan oleh saraf (dikoordinasi oleh pleksus
submukosa dan pleksus mienterikus) memacu kerja sel ECL, sel chief dan sel parietal.Secara
spesifik, pada bagian fundus dan corpus gaster, disekresikan HCl dan faktor intrinsik oleh sel
parietal.HCl berfungsi untuk mensterilkan bolus dan memulai hidrolisis dari
makromolekul.Sedangkan faktor intrinsik penting untuk absorpsi vitamin B12
(kobalamin).Selain itu, terdapat respon lokal dimana terjadi pelepasan histamin oleh sel mast
seiring dengan terisinya gaster (untuk mempercepat sekresi HCl).Pada fase ini, terjadi
pencernaan protein oleh pepsinogen yang telah diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin (di antrum)
dan pencernaan karbohidrat oleh amilase saliva dalam bolus makanan (di corpus), serta dimulai
pencernaan lemak oleh lipase gaster.Pada gaster tidak terjadi penyerapan makanan, tetapi gaster
dapat menyerap alkohol secara lambat dan aspirin.7,8,11
Kemudian fase selanjutnya adalah fase intestinal yang dimulai sejak masuknya kimus ke
duodenum.Fase intestinal ini dimulai sejak terjadinya kontraksi pencampuran dalam pylorus
yang sedikit demi sedikit menyemprotkan kimus melalui sfingter pilorik.Fungsi dari fase
10
intestinal merupakan untuk mengontrol kecepatan masuknya kimus ke dalam usus halus agar
dapat mengefisienkan sekresi, pencernaan dan absorpsi.Ketika kimus dalam gaster sepenuhnya
telah dipindahkan kedalam usus halus, keadaan gaster sangat asam karena terjadi penumpukan
HCl. Karena asam ini, somatostatin terangsang dan dilepaskan sebagai inhibitor/ negative
feedback yang mengakibatkan sekresi gaster berkurang dan motilitas gaster terhambat.7,8,11
Dalam duodenum, kimus tidak hanya bercampur dengan getah usus, melainkan juga dengan
getah yang disekresikan oleh pankreas dan hati.Pankreas merupakan kelenjar campuran eksokrin
dan endokrin.Bagian eksokrin berbentuk seperti anggur yang membentuk kantung, disebut
dengan asinus pankreas.Sedangkan endokrin pankreas berupa pulau-pulau Langerhans yang
mensekresikan hormon-hormon seperti insulin dan glukagon.Pankreas eksokrin mengeluarkan
getah yang terdiri dari dua komponen yaitu enzim pankreas hasil sekresi asinus dan larutan cair
basa oleh sel duktus (melapisi duktus pankreatikus) yang banyak mengandung NaHCO3.Getah
dari eksokrin ini disekresikan karena adanya sekretin dan cholecystokinin (CCK).Pelepasan
sekretin ke dalam duodenum disebabkan karena rangsangan asam dari kimus yang kemudian
dibawa darah ke pankreas untuk mensekresikan NaHCO3.Sedangkan pelepasan CCK terjadi
karena adanya rangsangan lemak dalam duodenum, atau protein dalam tingkat yang lebih
rendah.CCK diangkut sistem sirkulasi menuju pankreas dan merangsang sel asinus untuk
meningkatkan enzim pencernaan.Enzim-enzim pada pankreas yaitu enzim proteolitik
(tripsinogen, kimotripsinogen dan prokarboksipeptidase) untuk pencernaan protein, amilase
pankreas untuk pencernaan karbohidrat dan lipase pankreas untuk mencerna lemak.Enzim
tripsinogen diaktifkan oleh enterokinase/ enteropeptidase yang terbenam dalam lumen duodenum
menjadi tripsin, kemudian tripsin melakukan otokatalisis mengaktifkan lebih banyak tripsinogen,
kimotripsinogen dan prokarboksipeptidase.Masing-masing enzim mengurai ikatan peptida yang
berbeda.Amilase pankreas disekresikan langsung dalam bentuk aktif karena tidak berbahaya bagi
lumen.Lipase pankreas juga disekresikan dalam bentuk aktif seperti amilase pankreas, berfungsi
untuk mencerna trigliserida dalam makanan menjadi monogliserida dan asam lemak bebas.7,11
Selain pankreas, hati juga berperan penting dalam proses pencernaan dengan mensekresikan
bilus. Pigmen bilus seperti biliverdin dan bilirubin memberikan pewarnaan pada bilus.Sebagian
bilus ada yang diabsorpsi oleh usus halus dan di ekskresikan lagi oleh hati. Efek deterjen pada
11
bilus merupakan kemampuan garam empedu untuk mengemulsi lemak gumpalan besar menjadi
kecil sehingga permukaan untuk bekerjanya enzim lipase menjadi bertambah besar.7,11
D.Enzim Pencernaan
Pencernaan makanan secara kimiawi terjadi dengan bantuan zat kimia tertentu. Enzim
pencernaan merupakan zat kimia yang berfungsi memecahkan molekul bahan makanan yang
kompleks dan besar menjadi molekul yang lebih sederhana dan kecil. Molekul yang sederhana
ini memungkinkan darah dan cairan getah bening (limfe) mengangkut ke seluruh sel yang
membutuhkan.12
Secara umum enzim memiliki sifat : bekerja pada substrat tertentu, memerlukan suhu
tertentu dan keasaman (pH) tertentu pula. Suatu enzim tidak dapat bekerja pada substrat lain.
Molekul enzim juga akan rusak oleh suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Demikian
pula enzim yang bekerja pada keadaan asam tidak akan bekerja pada suasana basa dan
sebaliknya. Macam-macam enzim pencernaan yaitu antara lain sebagai berikut:
Tabel 1. Enzim dan Fungsinya12
Saluran Pencernaan Nama enzim dan fungsinya
Mulut (Kelenjar
Ludah / Saliva)
1. Enzim Ptialin (Amilase) berfungsi Memecah pati menjadi
Maltosa
Lambung (Kelenjar
Lambung)
1. Enzim Renin berfungsi mengubah kaseinogen menjadi kasein
2. Enzim Pepsin berfungsi mengubah protein menjadi proteosa,
pepton dan polipeptida
Pankreas (Saluran
Pankreas)
1. Enzim Karbohidrase Pankreas berfungsi untuk mencerna
amilum menjadi maltosa atau disakarida lainnya.
2. Enzim Lipase Pankreas berfungsi mengubah emulsi lemak
menjadi asam lemak dan gliserol.
3. Enzim Tripsin berfungsi untuk mengubah protein menjadi
polipeptida
12
Skenario:
Seorang perempuan usia 19 tahun berobat ke dokter spesialis penyakit dalam karena mengeluh nyeri pada daerah ulu hatinya. Keluhan tersebut sering dirasakan sejak 3 bulan yang lalu.Pola makannya diketahui tidak teratur selama ini. Setelah diperiksa, dokter mengatakan ia menderita ulkus peptikum.
Usus (Kelenjar Usus) 1. Enzim Enterokinase (enzim khusus) berfungsi untuk
mengubah Tripsinogen menjadi Tripsin yang digunakan
dalam saluran pangkreas
2. Enzim Maltase berfungsi untuk mengubah Maltosa menjadi
Glukosa
3. Enzim Laktase berfungsi untuk mengubah Laktosa menjadi
Glukosa dan Galaktosa
4. Enzim Sukrase berfungsi untuk mengubah Sukrosa menjadi
Glukosa dan Fruktosa
5. Enzim Paptidase berfungsi untuk mengubah polipeptida
menjadi asam amino
6. Enzim Lipase berfungsi untuk mengubah Lemak menjadi asam
lemak dan Gliserol
Pembahasan
Ulkus peptikum menandakan adanya kerusakan pada penghadang yang pada keadaan normal
mencegah iritasi dan autodigesti dari lapisan mukosa oleh sekret gaster. Biasa terdapat nyeri
pada ulu hati yang merupakan nyeri visceral. Banyak hal yang dapat menyebabkan hal ini terjadi
seperti bakteri Helicobacter pylori, aspirin dan obat anti inflamasi nonsteroid lainnya, serta
keganasan. Dua konsekuensi paling serius tukak adalah pendarahan karena kapiler
submukosadan perforasi atau erosi total bocornya isi lambung ke dalam rongga abdomen.7,11
13
Tukak ini dapat terjadi baik pada gaster maupun pada duodenum. Dapat dilihat contohnya seperti
pada gambar dibawah ini dan faktor penentu di tabel dibawah ini.
Gambar 6. Ulkus Peptikum13
Tabel 2.Perbedaan Faktor pada Ulkus Duodenal dan Lambung13
Ulkus Duodenal Lambung
Usia 40-50 tahun 50 tahunSex P/L = 4/1 P/L = 2/1
Gol. Darah Gol O Gol AProduksi asam lambung Hipersekresi Normal/ hipersekresi
Nyeri
Mukosa Tidak gastritis Atropi lambung
Nyeri 3-4 jam setelah makan, nyeri malam hari
(jam 1-2)
nyeri 1/2 - 1 jam setelah makan
Kesimpulan
Nyeri pada ulu hati merupakan nyeri visceral yang disebabkan karena adanya kerusakan pada
lapisan mukosa lambung.Hal ini dinamakan ulkus peptikum.Terdapat beberapa penyebab yaitu
bakteri, obat inflamasi nonsteroid, serta pola makan yang tidak teratur dapat menyebabkan
sekresi asam lambung yang berlebihan.
Daftar Pustaka
14
1. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2012. h.
640-94.
2. Kimball, JW. Biologi Jilid I. Jakarta : Erlangga; 2004
3. Sloane, Etho. Anatomi Fisiologi Bagi Pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC;2004.h.177-8
4. Sujono Hadi. 2002. Lambung. Dalam: Gastroenterologi. Edisi 7. Bandung: Alumni.
h.146-247.
5. Ganong,William F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Edisi 20;2004.h.451 -3,450-6.
6. Setiadi. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Graha Ilmu, Yogyakarta, 2007.h.20
7. Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 9th ed. Cengage Learning:
Canada; 2014. H. 327-53
8. Martini FH, Nath JL. Fundamentals of anatomy & physiology. 8th ed. Pearson: United
States of America; 2009. H. 682-712
9. Gastric gland. Diunduh dari
http://www.histologyguide.org/14_Gastrointestinal_Tract/Gastric_Gland.html tanggal 20
Juli 2015
10. Gartner LP, Hiatt JL. Color textbook of histology. 3rd ed. Elsevier: China; 2007. H. 267-9
11. Barret KE, Barman SM, Boitano S, Brooks HL. Ganong’s review of medical physiology.
24thed. The McGraw-Hill: Singapore; 2012. H. 521-47
12. Sumardjo D. Pengantar Kimia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2009. Hal: 22.
13. Ulkus peptikum. Diunduh dari
http://medicastore.com/penyakit/531/Ulkus_Peptikum.html tanggal 20 Juli 2015
15