makalah cmd

Download Makalah Cmd

If you can't read please download the document

Upload: muthia-ia

Post on 06-Nov-2015

76 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

cmd

TRANSCRIPT

CURRICULUM MATERIAL DEVELOPMENT

Dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Curriculum Material Development

Dosen Pengampu : Dra. Widyastuti, M.Pd

Disusun Oleh :

Ati Saidatul Ula113 12 164

Tadris Pendidikan Bahasa Inggris

Institut Agama Islam Negeri Salatiga

2015

PENDAHULUAN

Dalam mewujudkan pendidikan yang baik dan terarah, diperlukan suatu hal yang menjadi acuan yang dinamakan kurikulum. Kurikulum ini diselenggarakan oleh pemerintah dan dilaksanakan oleh seluruh satuan pendidikan di Indonesia. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu itu meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Kurikulum di Indonesia terus mengalami perkembangan dan telah berganti setidaknya 10 kali menurut sejarah. Dimulai dari Rencana Pelajaran tahun 1947, Kurikulum berbasis Kompetensi (KBK), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan kurikulum yang paling baru yakni Kurikulum 2013. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau Kurikulum 2006 adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia. Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Standar Isi, namun pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu sendiri. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur, dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

Sedangkan Kurikulum 2013 (K-13) merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaanya pada tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah percobaan. Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap dan perilaku.

Dalam makalah ini, akan dibahas mengenai kurikulum yang sekarang sedang dan masih diterapkan di seluruh satuan pendidikan di Indonesia yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013 (K13) dan juga berisi hasil wawancara dari beberapa guru tentang pengembangan kurikulum dan pendapat mereka tentang KTSP dan K13.

RUMUSAN MASALAH

Penulis telah merumuskan beberapa pertanyaan dalam penelitian ini:

Menurut anda seperti apa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan itu?Menurut anda seperti apa Kurikulum 2013 itu?Menurut anda apa kelebihan masing-masing kurikulum?Menurut anda apa yang menjadi kendala dalam pelaksanaan masing-masing kurikulum?Kurikulum apa yang sekarang sedang diterapkan dalam sekolah anda?Menurut anda kurikulum mana yang lebih cocok diterapkan dengan kondisi sekolah dan murid-murid anda, mengapa?Apa saja yang anda lakukan dalam mengembangkan kurikulum?Apa saja yang anda perhatikan dalam mengembangkan kurikulum?Apa yang menjadi kendala dalam melaksanakan pengembangan kurikulum di sekolah anda? Apa yang anda harapkan dalam pengembangan kurikulum di Indonesia?

PEMBAHASAN

Untuk membantu pembuatan makalah ini, penulis telah meminta kesediaan seorang guru untuk diwawancari mengenai KTSP dan K13 dan tentang pengembangan kurikulum. Guru yang telah diwawancarai adalah seorang guru SD. Berikut data profil dari guru tersebut beserta hasil wawancara.

A. Curriculum Vitae

Nama: Fahrur Rozi, S.Pd.I

TTL: Kab. Semarang, 4 Mei 1989

Alamat: Jl. Kendalisodo Mejing, Duren, Kec. Bandungan

Pekerjaan: Guru Mapel PAI SD N Sidomukti 02 Bandungan

B. Hasil Wawancara

Dibawah ini adalah hasil dari wawancara penulis kepada Pak Fahrur Rozi selaku guru mapel PAI SD N Sidomukti 02 Bandungan.

KTSP menurut saya merupakan kurikulum pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum 2006 dan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang dalam penerapannya menitikberatkan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa. Sedangkan K13 merupakan suatu langkah penyempurnaan kurikulum dimana dalam penerapannya siswa dituntut aktif dan guru hanya sebagai fasilitator pembelajaran. Dalam K13 istilah mapel (mata pelajaran) dirubah menjadi mupel (muatan pelajaran) dimana sistem pembelajarannya dilakukan secara global dalam setiap mupelnya. Menurut saya kelebihan KTSP ada pada penggunaan sistem tematik, maka dalam satu mapel dapat memuat beberapa mapel sehingga siswa tidak hanya terpaku pada 1 mapel saja dan dapat memacu daya tangkap siswa dalam setiap mapelnya. Sedangkan untuk K13, karena guru hanya sebagai fasilitator maka dalam K13 siswa menjadi lebih aktif dan kreatif ketika pembelajaran berlangsung. Kalau di sekolah saya, kendala untuk masing-masing kurikulum sama yakni tentang media pembelajaran dan alat peraga khususnya dalam pelajaran PAI. Ditambah lagi dengan sistem penilaian K13 yang terlalu njelimet (rumit).Pada semester 1 tahun ajaran 2014-2015 sekolah saya menerapkan K13, kemudian saat semester 2 kembali ke KTSP sebagai acuan pembelajaran. Karena berbagai macam kendala seperti kurang sosialisasi dan persiapan menghadapi penerapan K13, juga masih banyak yang bingung terlebih dalam sistem penilaian.Sekolah saya lebih cocok diterapkan KTSP, karena jika menerapkan K13 siswa masih belum bisa mengikuti, tapi saya rasa untuk tindak lanjut bisa untuk diusahakan.Melakukan model/variasi pembelajaran yang lebih menarik sehingga siswa tidak merasa bosan dan lebih semangat dalam pembelajaran. Misalnya dalam pembelajaran dapat digunakan model/metode pembelajaran berkelompok atau bisa diselingi dengan permainan atau kuis yang bisa membuat siswa aktif dan semangat ketika pembelajaran berlangsung (penerapan metode pembelajaran PAIKEM) Sehingga siswa tidak merasa tegang ketika pembelajaran berlangsung. Setiap pembelajaran akan dimulai, siswa dibuat penasaran dulu tentang metode apa yang akan dipakai dalam pembelajaran. Ada 3 hal yang saya perhatikan dalam mengembangkan kurikulum. 1) Ketika akan melakukan pengembangan kurikulum guru terlebih dulu melihat kesiapan siswa ketika pembelajaran. Kira-kira cocoknya materi pelajaran itu menggunakan metode apa sehingga membuat siswa bisa lebih aktif lagi selama pelajaran berlangsung. 2) Keadaan kelas; apakah perlu dilakukan perubahan tempat duduk ada metode lain yang sekiranya membuat siswa itu menjadi tidak bosan dan jenuh ketika dikelas. 3) Lingkungan sekitar; mungkin perlu juga siswa diajak ke pembelajaran di luar kelas yang memerlukan keadaan lingkungan sekolah maupun diluar sekolah misalnya dilapangan atau disawah. Jadi siswa dapat melihat secara langsung mana saja media yang ada di sekitar sekolah yang dapat dijadikan bahan diskusi atau jawaban (misalnya dalam pembelajaran PAI bab Al Khaliq, siswa dapat mencari langsung apa yang kira-kira ada kaitannya dengan materi itu. Misalnya siswa dapat langsung melihat dan menyebutkan ciptaan Allah SWT: gunung, pohon, burung, dll.) Yang menjadi kendala dalam pengembangan kurikulum di sekolah saya yakni: 1) Faktor siswa yang belum sesuai umur. Dimana siswa yang usianya masih terlalu kecil belum bisa mengikuti kurikulum yang diterapkan. 2) Media pembelajaran yang belum lengkap seperti buku pegangan siswa yang masih terbatas dan masih banyak lagi.Saya harap pemerintah lebih memperhatikan dunia pendidikan khususnya untuk kalangan desa. Karena selama ini pemerintah dalam penerapan kurikulum hanya mengacu pada sekolah-sekolah perkotaan yang pendidikannya sudah lebih maju. Mungkin bagi mereka mudah untuk mengikuti, tetapi untuk kalangan yang di pelosok desa terkadang SDM siswanya masih banyak yang kurang bisa mengikuti. Serta ketika akan menerapkan kurikulum seharusnya melihat kondisi riilnya dulu bukan cuman program trial and error atau kelinci percobaan. Yang mana kalau berhasil diteruskan kalau gagal dicabut. Ini akan semakin membuat bingung baik bagi siswa maupun pengajar.

PENUTUP

Dari hasil wawancara diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa menurut Pak Fahrur Rozi salah seorang guru SD N Sidomukti 02 Bandungan, KTSP masih menjadi kurikulum yang fleksibel untuk digunakan dalam pembelajaran di sekolah beliau. Walaupun beliau menilai bahwa K13 memiliki juga memiliki keunggulan, akan tetapi masih terdapat kesulitan dalam menerapkan K13 tersebut di sekolah beliau. Kendala untuk masing-masing kurikulum dinilai sama yakni kurangnya media pembelajaran serta alat peraga.

Dalam pengembangan kurikulum, guru diberi kewenangan untuk mengembangkan kurikulum tersebut sesuai dengan keadaaan dan karakteristik masing-masing sekolahnya. Guru dituntut untuk kreatif menciptakan metode pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswanya tidak merasa jenuh. Jika siswa nyaman dan merasa senang dengan metode yang dipakai guru, siswa akan bisa menangkap materi dengan maksimal. Adapun guru harus memperhatikan 3 aspek dalam pengembangan kurikulum yakni: 1) kesiapan siswa, 2) keadaan kelas, 3) lingkungan sekitar.

Selain itu bagi Pak Fahrur Rozi pribadi, beliau mengharapkan agar pemerintah lebih memberi perhatian kepada dunia pendidikan khususnya untuk pendidikan yang diselenggarakan di desa. Diharapkan pemerintah bisa melihat kondisi riil, bahwa kurikulum tidak bisa begitu saja diseragamkan karena kondisi sekolah di kota dan di desa pasti berbeda dari segi fasilitas dan sumber daya manusianya.