makalah emas, sutra, laki-laki dan islam
DESCRIPTION
membahas larangan memakai emas dan sutra bagi laki-laki muslimTRANSCRIPT
ABSTRAK
Berdasarkan konsep berhias hendaklah seorang lelaki berhias dengan tidak menyerupai
wanita dan tidak pula berlebih-lebihan. Seorang lelaki yang berhias dengan menggunakan
perhiasan emas maupun pakaian sutra tidaklah diperbolehkan. Hal ini didasarkan pada
berbagai hadist yang diriwayatkan oleh beberapa wari. Selain itu menurut jumhur ulama
madzhab mailiki, syafi’i maupun hambali penggunaan emas dan sutra bagi laki-laki tidaklah
dibenarkan. Pelarangan ini didasarkan agar seorang muslim laki-laki tidak menyerupai
seorang wanita serta tidak menyerupai orang-orang kafir. Hal ini didasrakan atas hadist dan
ayat yang menyatakan bahwa orang muslim diakhirat akan meneirma perhiasan emas dan
sutra sedangkan orang kafir kan menerima kenikmatan itu didunia saja. Selain itu, cincin dari
besi dan perak diperbolehkan atas dasar hadist, sedangkan cincin emas putih tetap dilarang
digunakan karena emas putih merupakan paduan logam emas dan nikel atau paladium. Kain
semi sutra tetap diperbolehkan bagi laki-laki karena kain ini bukanlah kain sutra asli
melainkan kain kombinasi. Selain itu terdapat pula rukhshoh yang memperbolehkan
penggunaan sutra untuk dijadikan pembalut pada luka.
Emas, Sutra, Laki-Laki dan Islam | 1
DAFTAR ISI
Abstrak........................................................................................................ 1
Daftar Isi....................................................................................................... 2
Bab I Pendahuluan........................................................................................ 3
1.1. Latar Belakang...................................................................................
3
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................
5
1.3. Tujuan.............................................................................. .................
5
Bab II Kajian Pustaka................................................................................... 6
2.1. Emas dan Sutra................................................................................. 6
2.1.1. Emas........................................................................................ 6
2.1.2. Sutra........................................................................................ 8
Bab III Pembahasan...................................................................................... 9
3.1. Larangan Penggunaan Emas dan Sutra bagi Laki-laki................... 9
3.2. Pandangan Islam Mengenai Emas Putih, Semi Sutra dan Lelaki... 15
3.3. Hikmah Pelarangan Emas dan Sutra............................................... 16
Bab IV Kesimpulan............................................................................... 17
4.1. Simpulan..................................................................................... 17
4.2. Saran........................................................................................... 17
Daftar Pustaka............................................................................................ 18
Emas, Sutra, Laki-Laki dan Islam | 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Emas merupakan logam mulia yang banyak digunakan sebagai perhiasan
dari zaman mesir kuno -3000SM-. Dahulu emas digunakan sebagai alat tukar dan
perhiasan, banyak artefak emas yang ditemukan dalam bentuk perhiasan. Emas
merupakan logam mulia yang berharga tinggi. Emas mudah sekali diubah dalam
berbagai bentuk sehingga tak jarang emas digunakan sebagai perhiasan bagi
wanita dengan beragam bentuk dan jenis namun sekarang banyak lelaki yang juga
mengenakannya. Banyak lelaki yang menggunakan cincin emas atau bahkan
kalung emas. Emas merupakan lambang dari kekuasaan dan keabadian. Emas
biasa digunakan sebagai lambang pengikat janji pada pernikahan. Pernikahan
adalah jalan yang Tuhan atur untuk menyatukan dua insan dalam menyempurnaan
agama dan meneruskan keturunan dengan jalan yang diridloi. Pernikahan identik
dengan penyatuan dua individu dengan meleburkan berbagai perbedaan dan
menyatukan persamaan-persamaan yang biasa dilambangkan dengan penyematan
cincin sebagai wujud pengikatan dua insan dalam satu jalan. Cincin yang
digunakan biasanya terbuat dari emas. Cincin emas sering digunakan oleh
pasangan pengantin, baik lelaki mapun perempuan. Pernikahan adalah suci namun
bagaimana jika dalam prosesi yang sakral ini mensyaratkan seorang lelaki harus
mengenakan cincin yang berasal dari emas?
Islam adalah agama yang mengatur segala sesuatu dengan sempurna baik
urusan kerohanian (hubungan Tuhan dan hamba) maupun urusan keduniaan
(hubungan manusia dan manusi) seperti permasalahan politik, ekonomi,
muamalah dan lain sebagainya. Fenomena cincin emas dan lelaki tentu saja tidak
luput dari pembahasan dalam islam. Menurut hadist yang diriwayatkan dari ibnu
Laila, ia berkata, "Hudzaifah pernah ditugaskan di al-Mada'in. Pada suatu ketika
ia meminta minum, Dihqaan datang dengan membawa air dalam gelas yang
Emas, Sutra, Laki-Laki dan Islam | 3
terbuat dari perak. Hudzaifah melempar Dihqaan dengan gelas perak tersebut lalu
berkata, "Sesungguhnya aku melemparnya karena ia sudah pernah aku larang
namun masih saja ia lakukan. Sesungguhnya Rasulullah sholallohu 'alaihi
wasallam bersabda, 'Emas, perak, sutra, dan sutra dibaaj untuk mereka orang kafir
di dunia dan untuk kalian nanti di akhirat'," (HR Bukhari [5632] dan Muslim
[2067]).
Selain emas, sutra juga tidak diperbolehkan bagi laki-laki. Kain sutra
bertekstur halus dan biasanya tersedia dengan berbagai motif yang indah. Kain
indah dengan harga tinggi ini tentu sangat cantik bila dikenakan oleh seorang
wanita namun bagaimana jika kain indah ini digunakan oleh seorang lelaki?
Alasan penggunaan emas mapun sutra bagi kaum lelaki mungkin sama yakni
adanya unsur keinginan terlihat cantik atau dapat dikatakan bahwa hal tersebut
merupakan upaya mempercantik diri atau berhias. Islam memiliki pandangan
tertentu terhadap konsep berhias seperti yang disebutkan Diriwayatkan oleh
Bukhari:
األول : الحديث
: , , , , عن ل قال عباس ابن عن عكرمة عن يحي عن هشام حدثنا فضالة بن معاذ حدثنا
ل قا و اء! !س الن م!ن ت! ج!ال ر الم)ت و الر!جال! م!ن *ن !ي .-ث ن الم)خ وسلم عليه الله صلي !ي5 ب الن
: 6 نا ف)ال ع)مر) ج خ*ر أ و 6 نا ف)ال وسلم عليه الله صلي !ي5 ب الن ج خ*ر
فأ الق )م* !ك )و*ت )ي ب م!ن* خ*ر!ج)و*ه)م* أ
.
Artinya: “Mu’ad bin Fadholah menceritakan kepada kami, Hisyam
menceritakan kepada kami, dari Yahya, dari ‘Ikrimata, dari Ibnu ‘Abbas berkata:
Nabi saw. melaknat kaum pria yang bertingkah kewanita-wanitaan dan kaum
wanita yang bertingkah kelaki-lakian dan Beliau berkata: keluarkan mereka dari
rumah kalian. Nabi pun mengeluarkan si fulan, dan Umar juga mengeluarkan si
fulan”. Islam menganjurkan untuk berhias dengan tidak menyerupai wanita (bagi
laki-laki) dan tidak menyerupai laki-laki (bagi wanita). Lantas pandangan islam
terhadap permasalahan berhias seperti ini apakah berupa pembenaran atau justru
berupa suatu larangan?
Emas, Sutra, Laki-Laki dan Islam | 4
Oleh karena itu, penulis memaparkan dalil-dalil pelarangan emas dan sutra
bagi kaum laki-laki dan manfaat pelarangan tersebut dalam makalah yang
berjudul “EMAS, SUTRA, LAKI-LAKI DAN ISLAM”.
1.2. Rumusan Masalah
Pembahasan masalah dalam makalah ini didasarkan pada beberapa
rumusan masalah berikut:
1. bagaimana pandangan islam mengenai lelaki, emas dan sutra?
2. Bagaimana pandangan islam mengenai emas putih, semisutra dan
lelaki?
3. bagaimana manfaat pelarangan emas atau sutra bagi laki-laki?
1.3. Tujuan
Penulisan makalah memiliki beberapa tujuan, yakni:
1. mengetahui pandangan islam mengenai lelaki, emas dan sutra,
2. mengetahui dalil pandangan islam mengenai emas putih, semisutra
dan lelaki, dan
3. mengetahui manfaat pelarangan emas atau sutra bagi laki-laki.
Emas, Sutra, Laki-Laki dan Islam | 5
Gambar 2.2 emas sebagai perhiasan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Emas dan Sutra
2.1.1. Emas
Emas adalah logam mulia dengan nomor atom 79, massa 196.9665 sma, berbentuk
kubus dan memiliki warna keemasan. Logam emas mudah
ditempa dan dibentuk serta tidak mudah mengalami korosi.
Selain itu karena warnanya yang khas dan menarik serta tidak
mudah mudar membuat kebanyakan orang melirik logam mulia
ini. Pada pembuatan perhiasan, logam emas banyak dibuat
paduan logamnya dengan berbagai macam logam lain misalnya
dengan perak, tembaga, seng, platinum, paladium, dan nikel
untuk menghasilkan emas putih.
Emas merupakan logam dengan konduktivitas yang baik dan bersifat inert (tidak mudah
bereaksi) sehingga sering
digunakan dibidang industri
sebagai bahan semikonduktor.
Emas bukanlah logam yang mudah
mengalami korosi atau tidak
mudah dioksidasi, emas lebih
mudah bereaksi dengan senyawa
yang mengandung unsur halogen
(Flor dan Klor) serta air raja
(campuran asam klorida –HCl- dan
asam nitrat –NO3-).
Emas telah digunakan sejak 3000SM di eropa tengah, mesir dan Iraq. Pada awalnya
emas digunakan sebagai model fashion dan perhiasan. Orang mesirlah yang pertama kali
diduga menggunakan teknik modern dalam pengolahan emas. Orang-orang mesir
menggunakan api untuk memodifikasi bentuk, serta menggunakan paduan logam lain untuk
meningkatkan kekerasan emas serta membuat variasi warna, sedangkan orang yunani dan
romawilah yang disebut pertama kali menggunakan teknik kimia dalam pemisahan emas dari
Emas, Sutra, Laki-Laki dan Islam | 6
Gambar 2.1 struktur atom emas (Au)
logam-logam lainnya. Selain diguanakan sebagai model fashion dan perhiasan, emas juga
diguanakan sebagai alat tukar atau sebagai mata uang. Hal ini telah dikenal sejak zaman
romawi dan banyak pula digunakan di jazirah arab bahkan tetap digunakan hingga saat ini.
(anonim,2010)
2.2. Sutra
Sutra merupakan jenis kain yang dihaislkan dari benang yang diperoleh dari serangga
yang disebut Lepidoptera. Serat sutera berbentuk
filamen dan dihasilkan oleh larva ulat sutera ketika
membentuk kepompong. Species utama ulat sutera yang
banyak dipelihara untuk produksi kain sutara adalah
bombyx mori. Pemeliharaan ulat sutera dimulai dari
negeri Cina, kemudian menyebar ke Jepang, Asia
Tenggara, Asia Timur dan ke Eropa. Pada saat ini,
negara utama penghasil sutera adalah Jepang, Italia,
Cina dan Perancis. Serat sutera mentah mempunyai
komposisi sebagai berikut yaitu:
1. Fibroin(serat) 76 %,
2. serisin (perekat) 22%,
3. lilin (1,5%) dan
4. garam-garam mineral (0,5%).
Fibroin adalah protein yang tidak mengandung belerang dan tidak larut di dalam larutan
alkali lemah dan sabun, sedangkan serisin merupakan protein yang tidak mengandung
belerang dan tidak larut dalam air dingin, tetapi menjadi
lunak di dalam air panas, dan larut dalam alkali lemah atau sabun. Fibroin merupakan suatu
protein yang terbentuk dari asam alfa amino (Gly-Ser-Gly-Ala-Gly-Ala) yang membentuk
suatu beta sheet. Pada beta sheet ini satu deret asam amino dengan ikatan peptida akan
berinteraksi secara iakatan hidrogen dengan deret asam amino lain yang berada dibawahnya
sehingga membentuk lembaran-lembaran. Kadar Serin (Ser) dan Alanin (Ala) yang tinggi
membuat sutra semakin kuat dan tidak mudah rusak. Selain itu kkeuatan serat ini juga
bergantung dari jumlah interaksi hidroegn yang terjadi semakin banyak dan semakin kuat
Emas, Sutra, Laki-Laki dan Islam | 7
Gambar 2.3 kepompong bombyx mori (cocon)
interaksi hidrogen yang terbentuk maka serat sutara akan semakin baik. Serisin menyebabkan
sutera mentah pegangannya kaku dan kasar, dan merupakan pelindung serat selama
pengerjaan mekanik. Supaya kain sutera menjadi lembut, berkilau dan dapat dicelup,
serisinnya harus dihilangkan, biasanya dengan pemasakan di dalam larutan sabun. Dalam
pemasakan ini, lilin dan garam-garam mineral ikut hilang. (anonim, 2013)
Sutra memiliki serat dengan bentuk segitiga. Serat sutra tahan terhadap ,arutan asam
namun tidak dengan asam sulfat. Dalam larutan sulfat sutra dapat terlarut, selain itu dalam
larutan pemutih serat sutra juga dapat rusak. Oleh karena itu, sutra tidak boleh direndam
dalam pemutih.
Sekarang telah diperjual belikan kain yang merupakan modifikasi sutra, seperti rayon.
Modifikasi sutra dilakukan dengan cara mendapatkan serat sutra namun bukan berasal dari
ulat sutra tapi serat bambu ataupun kedelai. Selain dengan serat tanaman modifikasi sutra ini
juga banyak dilakukan dengan serat sintetis. (anonim, 2015)
Emas, Sutra, Laki-Laki dan Islam | 8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Larangan Penggunaan Emas dan Sutra bagi Laki-laki
Lak-laki sebagai makhluk Allah yang diciptakan dengan maskulinitas diharapkan
selalu mampu memancarkan sifat kejantanan ini. Namun saat ini banyak laki-laki yang justru
berdandan maupun bertingkah layaknya wanita. Islam melarang dengan tegas sikap lelaki
yang seperti ini. Oleh karena itu, laki-laki hendaknya tidak berdandan seperti seorang wanita.
Hal ini berkaitan dengan konsep berhias. Berhias merupakan sutau tuntunan yang harus
dijalankan setiap manusia. Allah berfirman,
"Hai anak-cucu Adam! Sungguh Kami telah menurunkan untuk kamu
pakaian yang dapat menutupi aurat-auratmu dan untuk perhiasan." (al-A'raf: 26).
Dalam ayat tersebut jelas bahwa dalam berhias hendaknya tetap menjaga kemaluan
dengan cara menutup aurat dari pandangan orang lain yang bukan mahram.
Allah berfirman,
"Hai anak-cucu Adam! Jangan sampai kamu dapat diperdayakan oleh
syaitan, sebagaimana mereka telah dapat mengeluarkan kedua orang tuamu (Adam
dan Hawa) dari sorga, mereka dapat menanggalkan pakaian kedua orang tuamu itu
supaya kelihatan kedua auratnya." (al-A'raf: 27)
"Hai anak-cucu Adam! Pakailah perhiasanmu di tiap-tiap masjid dan
makanlah dan minumlah tetapi jangan berlebih-lebihan (boros)." (al-A'raf: 31).
Dari kedua ayat tersebut diketahui bahwa daam berhias hendaklah tidak berlebih-lebih
karena hal tersebut merupakan godaan syaithan yang hanya ingin menjerumuskan manusia
dalam berbuat maksiat kepada Allah. Bagi seseorang yang enggan dan tidak menyukai
berhias bahkan mengharamkan berhias justru tidak disukai Allah seperti firman Allah,
"Siapakah yang berani mengharamkan perhiasan Allah yang telah
dikeluarkan untuk hambaNya dan begitu juga rezeki-rezeki yang baik (halal)?" (al-
A'raf: 32).
Selain itu, hendaklah berhias dengan tidak menyerupai wainta (bagi laki-laki) dan tidak
menyerupai laki-laki (bagi wanita), seperti hadist yang diriwayatkan oleh Bukhori,
: األول
: , , , , صلي !ي5 ب الن عن ل قال عباس ابن عن عكرمة عن يحي عن هشام حدثنا فضالة بن معاذ حدثنا
: الق )م* !ك )و*ت )ي ب م!ن* خ*ر!ج)و*ه)م* أ ل قا و اء! !س الن م!ن ت! ج!ال ر الم)ت و الر!جال! م!ن *ن !ي .-ث ن الم)خ وسلم عليه الله
6 نا ف)ال ع)مر) ج خ*ر أ و 6 نا ف)ال وسلم عليه الله صلي !ي5 ب الن ج خ*ر
. فأ
Emas, Sutra, Laki-Laki dan Islam | 9
Artinya: “Mu’ad bin Fadholah menceritakan kepada kami, Hisyam menceritakan
kepada kami, dari Yahya, dari ‘Ikrimata, dari Ibnu ‘Abbas berkata: Nabi saw. melaknat
kaum pria yang bertingkah kewanita-wanitaan dan kaum wanita yang bertingkah kelaki-
lakian dan Beliau berkata: keluarkan mereka dari rumah kalian. Nabi pun mengeluarkan si
fulan, dan Umar juga mengeluarkan si fulan”.
Oleh karena itu hendaknya berhias dilakukan dengan cara-cara yang sesuai dengan
aturan agama dan norma-norma. Namun bagaimana dengan kasus lelaki yang memakai
kalung, cincin atau perhiasan lain yang terbuat dari emas? Padahal emas merupakan lambang
kecantikan dan keabadian yang banyak digunakan oleh wanita. Banyak laki-laki yang
menggunakan cincin emas, khususnya pada saat prosesi dalam pernikahan. Menurut islam,
lelaki tidak diperkenankan untuk menggunakan emas. Hal ini didasarkan pada hadist-hadist
Rosulullah, sebagai berikut:
ة! اب !ج وإ ،! *مظ*ل)وم ال ص*ر! ون ،! م *م)ق*س! ال و! أ ،! م *قس ال ار! *ر !ب وإ *عاط!س!، ال م!يت! ش* وت ة!، از ن *ج ال
*ف!ض-ة!، - - !ال ب Kب ر* ش) وعن* ، !الذ-هب! ب K 5م ت خ ت عن* و* أ !يم خوات عن* ا هان ون ،! م ال الس- اء! !ف*ش وإ الد-اع!ي،
اج! والدQيب ق! *ر ب ت !س* واإل* *حر!ير! ال *س! )ب ل وعن* ،QيQس*ق ال وعن! !ر!، اث *مي ال وعن!
Artinya : "Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam memerintahkan kami untuk
melakukan tujuh perkara dan melarang kami dari tujuh perkara. Beliau
memerintahkan kami untuk menengok orang sakit, mengiringi jenazah, menjawab
orang bersin, memenuhi sumpah, menolong orang teraniaya, mendatangi undangan,
dan menyebarkan salam. Beliau melarang kami dari memakai cincin emas, minum
dengan bejana emas, memekai mayatsir (alas duduk kendaraan dari sutra), memakai
sutra dari al Qassu (daerah di Mesir), memakai sutra halus, memakai sutra tebal, dan
memakai sutra yang kasar." (ShohihMuslim, no.2066)
Terdapat juga hadist lain yang diriwayatkan dari Ali bin Abu Talib r.a., Ali berkata:
“Rasulullah s.a.w. mengambil sutera, ia letakkan di sebelah kanannya, dan ia
mengambil emas kemudian diletakkan di sebelah kirinya, lantas ia berkata: Kedua
benda ini (emas dan sutra) haram buat orang laki-laki dari umatku.” (Riwayat
Ahmad, Abu Daud, Nasa’i, Ibnu Hibban dan Ibnu Majah)
Emas, Sutra, Laki-Laki dan Islam | 10
Selain itu juga terdapat hadist yang ditulis dalam Sunan Nasa’i, Musnad Ahmad dan
Sunan Kubro lil-Baihaqi sebagai beirkut:
: *مر!يض!، ال ادة! !ع!ي ب ا ن مر أ Kع* ب س عن* ا هان ون ، Kع* ب !س ب -م ل وس *ه! ي عل الله) صل-ى الله! س)ول) ر ا ن مر
أ
)ور!ها ذ)ك على م Qح)رو !ي، م-ت( أ اث! !ن إل! *حر!ير) وال الذ-هب) ح!ل- اع! Qب وات
"Emas dan sutra dihalalkan bagi para wanita dari umatku dan diharamkan bagi para
lelakinya." (Sunan Nasa'i, no.5148 , Musnad Ahmad, no. 19503 dan Sunan Kubro Lil-
Baihaqi, no.6112).
Dan hadist dari Abu Musa Al Asy’ari, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
!ه!م* اث !ن إل )ح!ل- وأ !ى م-ت( أ )ور! ذ)ك على والذ-هب! *حر!ير! ال اس) !ب ل م Qح)ر
“Diharamkan bagi laki-laki dari umatku sutera dan emas, namun dihalalkan
bagi perempuan. ” (HR. Tirmidzi no. 1720).
Dari beberapa hadist tersebut jelas bahwa emas dan sutra (baik sutra tipis maupun tebal,
seluruh jenis sutra yang asli) terlarang bagi seorang lelaki muslim namun diperbolehkan bagi
seorangwanita muslim.
Sedangkan terdapat hadist lain yang diriwayatkan hadist dari Hudzaifah,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ف!ى )وا )ل *ك أ ت وال ، *ف!ض-ة! وال الذ-هب! ة! !ي آن ف!ى )وا ب ر ش* ت وال اج الدQيب وال *حر!ير ال وا س) *ب ل ت ال
ة! اآلخ!ر ف!ى ا ن ول ا *ي الد5ن ف!ى ه)م* ل -ها !ن فإ ، اف!ها ص!ح
“Janganlah kalian mengenakan pakaian sutera dan juga dibaaj (sejenis sutera).
Janganlah kalian minum di bejana dari emas dan perak. Jangan pula makan di
mangkoknya. Karena wadah semacam itu adalah untuk orang kafir di dunia,
sedangkan bagi kita nanti di akhirat.” (HR. Bukhari no. 5426 dan Muslim no. 2067).
Dan Saiyidina Umar pernah juga berkata:
"Aku pernah mendengar Rasulullah s.a. w. bersabda: 'Jangan kamu memakai
sutera, karena barangsiapa memakai di dunia, nanti di akhirat tidak lagi
memakainya.'" (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Dan dari Anas bin Malik, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
ة! اآلخ!ر ف!ى ه) س* *ب ل ي م* ل ا *ي الد5ن ف!ى ه) !س ب ل من* -ه) !ن فإ *حر!ير ال وا س) *ب ل ت ال
Emas, Sutra, Laki-Laki dan Islam | 11
“Janganlah kalian memakai sutera karena siapa yang mengenakannya di dunia,
maka ia tidak mengenakannya di akhirat.” (HR. Bukhari no. 5633 dan Muslim no.
2069).
Kedua hadist tersebut diperkuat dengan firman Allah sebagai berikut,
-و*ن ل )ح ي *هار) ن األ* !ها ت ح* ت م!ن ج*ر!ي ت Kات- ن ج !حات! الص-ال )وا وعم!ل )وا آمن -ذ!ين ال )د*خ!ل) ي -ه الل !ن- إ
cر!يرح ف!يها ه)م* اس) !ب ول )ؤ6ا )ؤ*ل ول Kبذه م!ن او!ر س أ م!ن* ف!يها
“Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan mengerjakan
amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. di
surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan
pakaian mereka adalah sutera.” (QS. Al Hajj : 23)
Selain dari alquran dan alhadist juga terdapat pendapat imam, yakni Imam
Nawawi rahimahullah yang berkata, “Sesungguhnya orang kafir mereka bisa mengenakan
emas dan perak di dunia. Adapun di akhirat, mereka tidak akan mendapatkan bagian apa-
apa. Sedangkan orang muslim, mereka akan mengenakan perak dan emas di surga. Dan
mereka akan mendapatkan kenikmatan yang lain yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak
pernah didengar telinga dan tidak pernah terbetik dalam hati.” (Syarh Shahih Muslim, 14:
36).
Dari hadist, ayat dan pendapat tersebut, maka jelas dapat dikatakan bahwa Allah
melarang seorang mulim untuk menggunakan emas sebagai perhiasan dan sutra sebagai
pakaian karena hal tersebut menyamakan orang muslim dengan orang kafir. Dan Allah
memberikan imbalan kepada muslim yang beriman dan bertakwa yang patuh dengan atura
Allah tersebut dengan memberikannya kenikmatan yangtidak pernah dirasakannya didunia
yakni memberikan emas dan perak serta mutiara-mutiara sebagai perhiasana diakhirat
(disurga) serta pakian yang indah-indah (sutra). Sungguh maha adil Allah atas apa yang
teklah diputuskan, sehingga jelas bagi lelaki muslim tidak boleh menggunakan emas dan
sutra dan bersabar untuk mendapatkan nikmat Allah yang besar kelak diakhirat.
Berikut adalah hadist yang diriwayatkan dari Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, dia
berkata:
د) ج! أ ل!ي ما ه) ل فقال Kه ب ش م!ن* cم ات خ *ه! ي وعل -م ل وس *ه! ي عل -ه) الل صل-ى Qي! -ب الن !لى إ اء ج ج)ال6 ر ن- أ
حه) فطر ! ام ص*ن األ* ر!يح *ك م!ن
ه) ح فطر -ار! الن ه*ل! أ ة *ي ل ح! *ك ي عل ى ر أ ل!ي ما فقال Kد!يدح م!ن* cم ات خ *ه! ي وعل اء ج )م- ث
Emas, Sutra, Laki-Laki dan Islam | 12
"Sesungguhnya ada seorang laki- laki datang kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam dengan cincin terbuat dari kuningan. Lalu Beliau bersabda kepadanya:
"Kenapa saya mencium darimu aroma berhala?" lalu dia membuangnya. Kemudian
datang kepadanya yang memakai cincin dari besi, lalu Beliau bersabda kepadanya:
"Kenapa saya melihatmu memakai perhiasan penduduk neraka?" lalu dia
membuangnya. (HR. Abu Daud No. 4223 . An Nasa'i No. 5159, lafaz ini milik Abu
Daud) Sementara dalam lafaz Imam At Tirmidzi, ada redaksi tambahan:
الجنة أهل حلية عليك أرى مالي فقال ذهب من خاتم وعليه أتاه ثم
Kemudian datang kepadanya seseorang yang memakai cincin dari emas. Lalu Beliau
bersabda: "Kenapa saya melihat padamu perhiasan penduduk surga?" (HR. At
Tirmidzi No. 1785, katanya: gharib)
Imam Nawawi rahimahullah berkata tentang hadist tersebut:
“Seandainya si pemilik emas tadi mengambil emas itu lagi, tidaklah haram
baginya. Ia boleh memanfaatkannya untuk dijual dan tindakan yang lain. Akan tetapi,
ia bersikap waro’ (hati-hati) untuk mengambilnya, padahal ia bisa saja
menyedekahkan emas tadi kepada yang membutuhkan karena Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam tidaklah melarang seluruh pemanfaatan emas. Yang beliau larang adalah
emas tersebut dikenakan. Namun untuk pemanfaatan lainnya, dibolehkan,” (Syarh
Shahih Muslim, 14: 56).
Dari penjelasan tersebut jelas bahwa emas merupakan perhiasan seorang muslim nanti
diakhirat dan dilarang diguanakn didunia (bagi lelaki), sehingga saat sahabat mengenakannya
dan ditegur rosul maka sahabat tersbeut langsung membuangnya.dan rosul memintanya untuk
mengambilnya kembali untuk dimanfaatkan namun karena takut terhadap laknat Allah maka
sahabat itu tidak mau mengambilnya. Emas memang dilarang digunakan bagi seorang lelaki
namun tidak berarti emas dilarang dimanfaatkan. Emas dapat dimanfaatkan dengan
menggunakan sebagai investasi, alat tukar, emas bisa dijual dan dimanfaatkan hasil
penjualnnya. Sesungguhnya Allah tidak memberatkan hamba-Nya.
Dalam kitab ‘Al-Mausu’ah AL-Fiqhiyyah, 5/278: “Para ahli fiqih memperbolehkan
membentangkan kain sutera untuk para wanita, sementara bagi para lelaki diharamkan
menurut Jumhur (mayoritas ulama’) Malikiyah, Syafiiyyah dan Hanabilah.”
Hal ini memperkuat larangan sutra bagi lelaki. ketiga madzhab sepakat tentang
larangan ini.
Emas, Sutra, Laki-Laki dan Islam | 13
Allah melarang hambanya (lelaki) menggunakan sutra namun Allah juuga menurunkan
kemudahan bagi hambanya. Bagi lelaki muslim yang sedangang mengalami sakit dan tidak
ada kain lain sebagai pembalutnya maka boleh digunakan sutra sebagai kain pembalutnya
seperti yang dijelaskan bahwa Rasulullah pernah mengizinkan Abdur-Rahman bin 'Auf dan
az-Zubair bin Awwam untuk memakai sutera karena ada luka di bagian badannya. Selain itu,
terdapat keringan lain yakni bleh menggunakan sutra dengan kadar yang sangat sedikit,
artinya kain yang digunakan bukan sepenuhnya sutra namun sutra yang dicampur dengan
serat lain misalnya katun. Bagi seorang lelaki yang mengenakan sesuatu yang terdapat sedikit
sutra didalamnya, sebatas dua atau tiga atau empat jari saja siperbolehkan, demikian pendapat
jumhur ulama berdasarkan apa yang diriwayatkan dari Umar berkata,”Rasulullah saw
melarang sutra kecuali sekedar ukuran dua atau tiga atau empat jari.” (Muttafaq Alaih).
Informasi yang sangat luas dan dengan adanya internet membuat berbagai informasi
dapat diakses dengan sangat mudah. Kini, tersebar isu bahwa larangan emas bagi laki-laki
dikarenakan oleh kemudhan emas masuk didalam tubuh. Menurut berbagai artikel yang
tersimpan dalam server internet disebutkan bahwa menurut pandangan ilmiah, emas dilarang
digunakan oleh lelaki karena partikel emas dapat masuk dalam tubuh manusia melalui kulit
dan dapat mengalir didalam darah. Ukuran diameter nanopartikel emas ≤20nm terbukti
mampu menembus epidermis kulit namun hal ini hanya terjadi pada lelaki karena dalam
jaringan kulit wanita terdapat jaringan lemak yang tidak dapat tertembus emas. Partikel emas
dalam cincin dapat teroksidasi dan membentuk senyawa yang dapat membahayakan sel-sel
gonda laki-laki dan menyebabkan disfungsi pada sel gonad. Cincin emas yang digunakan
terlalu lama akan membuat kadar emas yang masuk dalam tubuh jauh lebih tinggi dari batas
kadar minimal dan kondisi ini disebut sebagai migrasi emas. Pada kondisi ini potensi
terjadinya alzeimer semakin besar. Alzeimer merupakan penyakit menurunnya kemampuan
pengendalian diri terhadap kegiatan fisik maupun mental. Biasanya penderita akan
kehilangan memorinya serta mengalami kemunduran kemampuan fisik dan mental. Selain itu
ada juga yang menyatakan bahwa hal tersebut hanya terjadi pada lelaki karena pada lelaki
tidak terdapat siklus menstruasi yang mampu mengeluarkan darah-darah kotor secara berkala.
Namun hal tersbeut bertentangan dengan sifat emas itu sendiri. Emas bersifat inert dan
sulit mengalami reaksi oksidasi atau korosi. Emas hanya dapat bereaksi dengan flor, klor dan
air raja, sehingga kemungkinan partikel emas terlarut dan masuk dalam tubuh sangatlah kecil.
Selain itu penjelasn-penjelasan tentang pengaruh emas dalam tubuh tersbeut tidak jelas
darimana sumbernya sehingga informasi tersebut belum dapat dipercaya.
Emas, Sutra, Laki-Laki dan Islam | 14
Alasan terkuat larangan tersebut adalah didasarkan atas perintah Allah dan rosul-Nya
serta larangan penyamaan lelaki dan wanita.
3.2. Pandangan Islam Mengenai Emas Putih, Semi Sutra dan Lelaki
Bila emas dan sutra telah jelas dilarang oleh agama, maka bagaimana dengan hukum
seorang lelaki muslim yang memakai cincin emas putih, cincin besi dan cincin perak serta
bagaiamana pula hukum lelaki yang mengenakan baju dengan bahan kain semi sutra? Apakah
tetap haram?
Memakai cincin perak, buat orang laki-laki jelas telah dihalalkan oleh Rasulullah
s.a.w., sebagaimana tersebut dalam hadis riwayat Bukhari, bahwa Rasulullah sendiri
memakai cicin perak, yang kemudian cincin itu pindah ke tangan Abubakar, kemudian
pindah ke tangan Umar dan terakhir pindah ke tangan Usman sehingga akhirnya jatuh ke
sumur Aris (di Quba'). Selain itu ada yang berpenndapat bahwa larangan penggunaan perak
hanya terbatas pada penggunaanya sebagai perabot rumah tangga sperti piring, tempat
makan, sendok dan lain-lain. Adapun tentang logam-logam yang lain seperti besi dan
sebagainya tidak ada satupun nas yang mengharamkannya, bahkan yang ada adalah
sebaliknya, yaitu Rasulullah s.a.w. pernah menyuruh kepada seorang laki-laki yang hendak
kawin dengan sabdanya:
"Berilah (si perempuan itu) mas kawin, walaupun dengan satu cincin dari besi."
(Riwayat Bukhari)
Dari hadis inilah, maka Imam Bukhari beristidlal untuk menetapkan halalnya memakai
cincin besi.
Emas putih sendiri belum ada nas yang jelas, namun bila dilihat dari asal mulanya eas
putih merupakan paduan logam emas dengan logam lain misalnya nikel maupun paladium.
Banyak informasi yang beredar bahwa emas putih merupakan platinum, hal ini tidaklah benar
karena emas putih tetap merupakan emas namun hanya ditambahkan logam lain sehingga
memebrikan warna yang berbeda tapi bahan utamanya tetaplah emas. Oelh karena itu
pembolehan emas putih dipakai oleh lelaki dengan alasan emas putih terbut dari paladium
dan tidak mengandung emas adalah kurang tepat. Dan emas putih tetap dihukumi tidak boleh.
Hal ini dilakukan untuk menghindari kebathilan yang mungkin ditimbulkan dari penggunaan
cincin emas ini meskipun dalam bentuk campuran. Dan tidak ada rukhshoh tentang
penggunaan cincin dengan kadar emas rendah sekalipun.
Adapun kain semi sutra merupaan kain sutra yang terbutat dari campuran sutra dengan
serat lain mislanya katun maupun sutra sintesis. Kain semi sutra ini boleh digunakan oleh
Emas, Sutra, Laki-Laki dan Islam | 15
lelaki karena dianggap bukan merupakan sutra asli dan murni, seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya bahwa terdapat keringanan tentang pengggunaan sutra ini. Oelh karena itu
degnan merujuk hal tersebut kain semi sutra ini diperbolehkan.
3.3. Hikmah Pelarangan Emas dan Sutra
Pelarangan emas dan sutra untuk digunakan oleh laki-laki membeirkan hikmah sebagai
berikut:
1. tasyabbuh (penyerupaan) dengan orang kafir,
2. tasyabbuh (penyerupaan) dengan wanita,
3. berlebihan dalam mengenakan sutera bukanlah sifat jantan dari laki-laki. memang
laki-laki dituntut pula untuk berhias diri namun tidak berlebih-lebihan.
(lihat al minhatul ‘allam fii syarh bulughil marom karya syaikh ‘abdullah bin sholih
al fauzan, 4: 207),
4. sebagai upaya untuk menjaga dari kebathilan,
5. mematuhi perintah allah, dan
6. sebagai upaya mendekatkan diri kepada allah.
Emas, Sutra, Laki-Laki dan Islam | 16
BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Simpulan
Emas dan sutra dilarang dikenakan oleh lelaki muslim didasarkan dari ayat alquran dan
alhadist. Hal ini bertujuan untuk menghindari penyerupaan pada orang-orang kafir dan
kepada wanita serta menghindari berlebih-lebihan dalam berhias (bagi lelaki) serta dalam
rangka mematuhi aturan Allah dan mendapatkan nikmatnya kelak diakhirat. Selain emas,
emas putih juga dilarang dipakai oleh laki-laki namun cincin perak dan besi diperbolehkan
sedangkan untuk kain semi sutra tetap boleh dikenakan.
4.2. Saran
Sebagai seorang muslim hendaklah mendalami dan mengkaji kembali larang-larangan
oleh maupun peirntahnya sebagai upaya untuk memperdalam pengetahuan dan untuk
mengindari dalam melakukan hal-hal yang terlarang serta agar lebih peka mengamati
fenomena yang terjadi disekitar dan analisis fenomena tersebut dan jawab menurut
pandangan islam maupun pandangan ilmu pengetahuan. Bagi laki-laki hendaklah mampu
menahan diri dari mengenakan apa-apa yang telah dilarang oleh Allah. Selain itu bagi muslim
hendaklah memandang suatu permasalahan dari berbagai sudut pandang termasuk sudut
pandang ilmiah atau keilmuan namun harus berhati-hati agar tidak terjadi kesalahan
pemahaman tentang pendapat yang tidak kuat.
Emas, Sutra, Laki-Laki dan Islam | 17
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (tanpa tahun). Elements Aurum. .[Online]. Tersedia:
http://www.chemicalelements.com/elements/au.html[19 Februari 2015]
Anonim. (tanpa tahun).Gold, Aurum.[Online]. Tersedia:http://www.britannica.com/EBchecked/topic/237258/gold-Au/2770/Compound [19 Februari 2015]
Anonim.(tanpa tahun).Larangan Pria Memakai Pakaian Sutra. [Online]. Tersedia: http://rumaysho.com/umum/larangan-pria-memakai-pakaian-sutera-3297[19 Februari 2015]
Anonim.(tanpa tahun). Muslim Men Allowed Wear Gold. [Online]. Tersedia: http://people.opposingviews.com/muslim-men-allowed-wear-gold-9617.html[19 Februari 2015]
Anonim. (2010). Sejarah Emas di Dunia.[Online]. Tersedia: http://ailovegold.blogspot.com/2010/02/sejarah-emas-di-dunia.html[19 Februari 2015]
Anonim. (2011). Hukum Memakai Cincin Bagi Laki-laki. [Online]. Tersedia: http://faisalchoir.blogspot.sg/2011/11/hukum-memakai-cincin-bagi-laki-laki.html[19 Februari 2015]
Anonim.(2012). Awal Mula perhiasan Emas.[Online]. Tersedia: http://desfibrar.blogspot.com/2012/04/awal-mula-perhiasan-emas-digunakan.html[19 Februari 2015]
Anonim.(2012). Hukum Islam tentang Laki-laki Memakai Emas. [Online]. Tersedia:http://berbagirasasejutailmu.blogspot.com/2012/06/hukum-islam-tentang-laki-laki-memakai.html[19 Februari 2015]
As-Sya’rawi, M. Mutarwali.(tanpa tahun). Anda Bertanya Islam Menjawab.Jakarta: Gema Insani
Salim Shaikh bin ‘Ied Al-Hilali.(2005).Ensiklopedi Larangan Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah.Bogor:Pustaka Iman Asy-Syafi’i
Emas, Sutra, Laki-Laki dan Islam | 18