makalah etika euthanasia
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Makalah Etika Euthanasia
1/10
Dilema Etik Perawat Terhadap Euthanasia
1 . Pengertian Dilema Etik
Dilema etik merupakan suatu masalah yang sulit dimana tidak ada alternatif yang
memuaskan atau suatu situasi dimana alternatif yang memuaskan dan tidak memuaskan
sebanding. Dalam dilema etik tidak ada yang benar atau salah. Untuk membuat keputusan
yang etis seseorang harus tergantung pada pemikiran yang rasional dan bukan emosional
(Thomson & Thomson, 1985 !"#, $%%$ .
2. Pengertian Euthanasia
'uthanasia adalah inter ensi yang disenga)a atau kelalaian dengan maksud untuk
memper*epat atau mengakhiri kehidupan indi idu untuk mengurangi rasa sakit atau
menyelesaikan suatu penderitaan. +stilah euthanasia berasal dari bahasa unani yang berarti
-kematian yang mudah- ( erriam/0ebster nline Di*tionary, $%%2 )
3. Jenis-Jenis Euthanasia
a. 'uthanasia aktif
'uthanasia aktif adalah perbuatan yang dilakukan se*ara aktif oleh dokter untuk
mengakhiri hidup seorang (pasien yang dilakukan se*ara medis. 3iasanya dilakukan
dengan penggunaan obat/obatan yang beker)a *epat dan mematikan. 'uthanasia aktif
terbagi men)adi dua golongan 4
1) Euthanasia aktif langsung !ara pengakhiran kehidupan melalui tindakan medis yang diperhitungkan akan
langsung mengakhiri hidup pasien. isalnya dengan memberi tablet sianida atau
suntikan at yang segera mematikan.2) Euthanasia aktif tidak langsung
ang menun)ukkan bah6a tindakan medis yang dilakukan tidak akan langsung
mengakhiri hidup pasien, tetapi diketahui bah6a risiko tindakan tersebut dapat
mengakhiri hidup pasien. isalnya, men*abut oksigen atau alat bantu kehidupan
lainnya.
b. 'uthanasia pasif
'uthanasia pasif adalah perbuatan menghentikan atau men*abut segala tindakan atau
pengobatan yang perlu untuk mempertahankan hidup manusia, sehingga pasien
diperkirakan akan meninggal setelah tindakan pertolongan dihentikan.
1
-
8/18/2019 Makalah Etika Euthanasia
2/10
-
8/18/2019 Makalah Etika Euthanasia
3/10
memberikan pera6atan yang maksimal, termasuk didalamnya adalah euthanasia
( dun*u, $%% . ?arsides (199@ menekankan euthanasia bukanlah tanda dari
kegagalan pera6atan, karena euthanasia merupakan bagian dari moral, 6alau
alternatif pengobatan yang lain ada. Dan :uhse (1992 berpendapat euthanasia
merupakan bentuk pera6atan yang spesialis.
b. :ontra terkait euthanasiaUntuk yang menolak tindakan euthanasia ini menyatakan dengan tindakan
euthanasia akan menghilangkan keper*ayaan publik terhadap profesi. Dengan
tindakan euthanasia seperti men*iptakan pandangan yang merubah peran pera6at
untuk mera6at dan ad okasi (Aimbelman, 199 Bimpson & :o6alski, 199 *
!abe, $%%2 . ?okus pera6at dalam melakukan asuhan kepera6atan adalah
mengobati pasien (mera6at pasien dan tidak termasuk eutanasia. 'uthanasiamerupakan tindakan antietik untuk aktifitas kepera6atan dan bukan merupakan
bagian dari pandangan pera6at sebagai pengobatChealing ( *!abe, $%%2 . o6 dan
7ang (1999 )uga menolak tindakan eutanasia. ereka berpandangan euthanasia
merupakan hal yang sangat bertolak belakang dengan prinsip dasar pengobatan dan
kepera6atan se*ara umum, termasuk pera6atan paliatif. 7rinsip pera6atan paliatif
adalah
-
8/18/2019 Makalah Etika Euthanasia
4/10
pera6at yang mera6atnya merasakan konflik tersebut. 7era6at akan memperhatikan
keinginan pasien dan selalu bersama pasien ("ord edt, 1998 .
7era6atan pada pasien terminal berhubungan dengan pendekatan dan masalah
pen*apaian tu)uan (:rishnasanamy, 1999 . 7engakhiran kehidupan membuat pera6at
berada pada situasi etik yang tidak menentu, membuat pera6at berada di u)ung tanduk antara menghormati pasien akan otonominya, memberitahukan diagnose penyakitnya,
dan memberikan banyak informasi yang tidak sesuai dengan keinginan pasien
( orensen et.al., $%% . Disini pera6at mengalami situasi yang sama ketika mera6at
pasien terminal dengan kondisi tidak stabil ('nes & de Fries, $%% , atau seperti
ketika pera6at memberikan pera6atan yang tidak adekuat (Borlie et. #l., $%%5 .
. Mengumpulkan in*!rmasi dalam Pengem angan Pen&elesaian
7era6at mengumpulkan data melalui banyak *ara, dapat melalui pasien,keluarga, atau tenaga kesehatan. Dan dalam mengidentifikasi masalah etik dapat
terka)i melalui teknik pera6atan pada pasien, situasi , usia , tingkat perkembangan,
tingkat kemampuan dan perhatian terhadap kesehatan. Dan masalah etik akan berbeda
tergantung dari area klinik yang ada (Gedman & ?ry, $%%% . :asus pasien mengalami
kanker stadium lan)ut yang telah men)alar keseluruh tubuh dan tidak ada kemungkinan
untuk sembuh. Behingga perlu perhatian lebih berkaitan dengan pengobatan,
pendekatan pada pasien, dan kompetensi tenaga kesehatan yang terlibat didalamnya
(!e*i, $%% B*hroeter, 1999 .
+. Mengem angkan analisa alternati,e dan mem andingkan
Didalam mengembangkan alternati e untuk menyelesaikan masalah etik harus
diperhatikan hasil yang diterima oleh pasien dan dampak terhadap pera6at itu sendiri.
#lternatif yang dipilih berdasarkan tidak ada resiko terhadap pera6at, tidak
menimbulkan reaksi yang negati e dari pihak lain (termasuk didalamnya tenaga medis
dan administrasi rumah sakit .#lternatif yang dapat diberikan pada pasien disini oleh seorang pera6at
dengan memberikan informasi akan euthanasia (;ut*hinson, 199% , atau melalui
komunikasi antara pasien, keluarga, tim medis dan lainnya. Dan pera6at disini
memberikan informasi berkaitan dengan hal tersebut (Gedman & ?ry, $%%% . #lternatif
yang lain dengan mendiskusikan terapi yang diberikan pada pasien dengan dokter
yang menangani sehingga didapatkan informasi yang lengkap dan )elas sebelum
pasien memutuskan euthanasia (0ur ba*h, 1999 . Tentunya didalam teknik pera6atan
)uga harus diperhatikan seperti perhatian, sentuhan, pemberian informasi merupakanhal yang penting didalam pera6atan paliatif terhadap pasien.
-
8/18/2019 Makalah Etika Euthanasia
5/10
d. Memilih alternati*
Diperoleh melalui diskusi dengan teman ker)a, atasan, hal ini akan membantu
didalam sensiti itas akan masalah etik yang ada dan penyelesaiannya (?ry et al., $%%$
;art, ate, !linton & 0indsor, 1998 . 7enelitian menun)ukkan permasalahan etik
yang sebelumnya membantu didalam pengambilan keputusan yang berkaitan denganmasalah tersebut ( orensen et al., $%% . #kan tetapi perlu diperhatikan didalam
pengambilan keputusan ada batasan =batasannya seperti struktur organisasi didalam
peran, kekuatan hubungan dan hal ini berdampak terhadap keputusan pera6at didalam
penyelesaian masalah etik (?alk Gafael, 199@ . Dan yang paling berperan didalam
penyelesaian masalah etik adalah adanya hubungan interpersonal yang baik antara
pasien dan pera6at dan )uga dengan tenaga kesehatan lainnya(3ergum, $%% . ;al ini
akan membuat penyelesaian masalah etik men)adi efektif termasuk kedalamnya kasuseuthanasia.
e. Melaksanakan keputusan
:etika sudah diren*anakan alternati e/alternatif yang ada dibuatlah keputusan
untuk menyelesaikan masalah etik. Terkait dengan kasus setelah alternati e diberikan
dan pasien yang tetap dengan pendirian dilakukan tindakan euthanasia, maka pera6at
harus siap dengan keputusan tersebut. 7era6at tetap melaksanakan pera6atan terminal
pada pasien sehingga pada tahap kematian. :onflik perasaan yang ter)adi di dalam diri
pera6at harus diatasi. 7erasaan bersalah, takut, menyesal disingkirkan setelah
keputusan tersebut dibuat.
*. Menge,aluasi
Dalam tahap e aluasi perlu dilihat kembali apakah hasil yang didapatkan
sesuai dengan keinginan pasien, adanya konflik baru diantara pera6at atau tenaga
kesehatan lain. Dalam kenyataan ketika memenuhi ke6a)iban untuk mera6at pasien
dalam menyelesaikan masalah etik sering menyebabkan menurunnya kualitas ker)a
yang efektif antara pera6at itu sendiri dan )uga berdampak terhadap struktur
organisasi.
7erlu die aluasi )uga alasan moral yang terbentuk didalam mengambil
keputusan dan *ara ker)a pera6at dalam mengatasi masalah etik. Behingga didapatkan
kualitas personal, pendidikan, pengalaman dan lingkungan ker)a yang berkualitas.
Dalam kasus euthanasia ini tentunya pera6at mendapat pengalaman untuk melakukan
pera6atan pada pasien yang memutuskan tindakan euthanasia. Tindakan ini tidak
hanya melibatkan diri perorangan pera6at tetapi )uga struktur organisasi di rumah
sakit tersebut. Behingga dari pengalaman ini didapatkan e aluasi yang obyektif 5
-
8/18/2019 Makalah Etika Euthanasia
6/10
didalam menilai pelayanan yang diberikan selama ini sehingga didapatkan kualitas
pelayanan pada masa berikutnya.
. Pandangan Terhadap %!lusi &ang Dia'ukan erdasarkan /ilai #e&akinan dan uda&a
a) Dalam 0'aran slam
Dalam +slam mengakui hak seseorang untuk hidup dan mati, namun hak tersebut
merupakan anugerah #llah kepada manusia. ;anya #llah yang dapat menentukan kapan
seseorang lahir dan kapan ia mati (>B $$4@@ $4$ . leh karena itu, bunuh diri
diharamkan dalam hukum +slam meskipun tidak ada teks dalam #l >uran ataupun ;adis
yang se*ara eksplisit melarang bunuh diri. Dengan demikian, ada sebuah ayat yang
menyatakan hal tersebut, HDan belan)akanlah (hartamu di )alan #llah, dan )anganlah kamu
men)atuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena
sesungguhnya #llah menyukai orang/orang yang berbuat baikB $4195 , dan dalamayat lain disebutkan HIanganlah engkau membunuh dirimu sendiri,< (>B $9 , yang
makna langsungnya adalah HIanganlah kamu saling berbunuhan
-
8/18/2019 Makalah Etika Euthanasia
7/10
-
8/18/2019 Makalah Etika Euthanasia
8/10
Tiga orang pera6at mendiskusikan ke)adian tersebut dengan memperhatikan antara
keinginanChak meninggal Tn. ! dengan moral dan tugas legal untuk mempertahankan
kehidupan setiap pasien yang diterapkan dirumah sakit.
7era6at # mendukung dan menghormati keputusan Tn.! yang memilih untuk mati.
7era6at 3 menyatakan bah6a semua anggotaCstaf yang berada dirumah sakit tidak mempunyai hak men)adi seorang pembunuh. 7era6at ! mengatakan bah6a yang berhak
untuk memutuskan adalah dokter.
#pa yang harus dilakukan pera6at yang benar dan apa landasan moralnyaL
7eme*ahan kasus
1. engidentifikasi dan mengembangkan data dasar
engidentifikasi dan mengembangkan data dasar yang terkait dengan kasus
eutanasia meliputi orang yang terlibat klien, keluarga klien, dokter, dan tiga orang
pera6at dengan pendapat yang berbeda yaitu pera6at #, 3 dan !. Tindakan yang
diusulkan yaitu pera6at # mendukung keputusan tuan ! memilih untuk mati dengan
maksud mengurangi penderitaan tuan !, pera6at 3 tidak menyetu)ui untuk melakukan
eutanasia karena tidak sesui dengan kebi)akan rumah sakit. Dan pera6at !
mengatakan yang berhak memutuskan adalah dokter.
$. engidentifikasi mun*ulnya konflik7enderitaan tuan ! dengan kebutaan akibat diabetik, men)alani dialisis dan
dalam kondisi koma menyebabkan keluarga )uga menyetu)ui permintaan tuan ! untuk
dilakukan tindakan eutanasia. :onflik yang ter)adi adalah pertama, eutanasia akan
melanggar peraturan rumah sakit yang menyatakan kehidupan harus disokong, kedua
apabila tidak memenuhi keinginan klien maka akan melanggar hak/hak klien dalam
menentukan kehidupannya, ketiga adanya perbedaan pendapat antara pera6at #, 3
dan !.. enentukan tindakan alternatif yang diren*anakan
8
-
8/18/2019 Makalah Etika Euthanasia
9/10
#dapun tindakan alternatif yang diren*anakan dari konsekuensi tindakan
eutanasia adalah 4a. Betu)u dengan pera6at # untuk mendukung hak otonomi tuan ! tetapi hal inipun
harus dipertimbangkan se*ara *ermat konsekuensinya, sebab dokter dan pera6at
tidak berhak men)adi pembunuh meskipun klien memintanya. :onsekuensi dari
tindakan ini4 hak klien terpenuhi, memper*epat kematian klien, keinginan
keluarga terpenuhi dan berkurangnya beban keluarga. "amun pihak rumah sakit
men)adi tidak konsisten terhadap peraturan yang telah dibuat.
b. Betu)u dengan pera6at 3 karena sesuai dengan prinsip moral a oiding killing.
:onsekuensi dari tindakan ini4 klien tetap menderita dan ke*e6a, klien dan
keluarga akan menuntut rumah sakit, serta beban keluarga terutama biaya
pera6atan meningkat. Dengan demikian rumah sakit konsisten dengan peraturan
yang telah dibuat
*. Betu)u dengan pera6at ! yang menyerahkan keputusannya pada tim medis atau
dokter. "amun konsekuensinya pera6at tidak bertanggung )a6ab dari tugasnya.
Belain itu dokter )uga merupakan staf rumah sakit yang tidak berhak memutuskan
kematian klien.
. enentukan siapa pengambil keputusan yang tepat
7ada kasus tuan !, yang dapat membuat keputusan adalah mana)emen rumah
sakit dan keluarga. Gumah sakit harus men)elaskan seluruh konsekuensi dari pilihan
yang diambil keluarga untuk dapat dipertimbangkan oleh keluarga. Tugas pera6at
adalah tetap memberikan asuhan kepera6atan dalam rangka memenuhi kebutuhan
dasar klien.
5. en)elaskan ke6a)iban pera6at
:e6a)iban pera6at seperti yang dialami oleh tuan ! adalah tetap menerapkan
asuhan kepera6atan sebagai berikut4 memenuhi kebutuhan dasar klien sesuai harkat
9
-
8/18/2019 Makalah Etika Euthanasia
10/10
dan martabatnya sebagai manusia, mengupayakan suport sistem yang optimal bagi
klien seperti keluarga, teman terdekat, dan peer group . Belain itu pera6at tetap harus
menginformasikan setiap perkembangan dan tindakan yang dilakukan sesuai dengan
ke6enangan pera6at. 7era6at tetap mengkomunikasikan kondisi klien dengan tim
kesehatan yang terlibat dalam pera6atan klien Tuan !.
@. engambil keputusan yang tepat
7engambilan keputusan pada kasus ini memiliki resiko dan konsekuensinya
kepada klien. 7era6at dan dokter perlu mempertimbangkan pendekatan yang paling
tepat dan menguntungkan untuk klien. "amun sebelum keputusan tersebut diambil
perlu diupayakan alternatif tindakan yaitu mera6at klien sesuai dengan ke6enangan
dan ke6a)iban pera6at. Iika tindakan alternatif ini tidak efektif maka melaksanakan
keputusan yang telah diputuskan oleh pihak mana)emen rumah sakit bersama keluarga
klien ( informed consent .
1%