makalah filosofi

Upload: desak-mela

Post on 07-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 makalah filosofi

    1/15

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pancasila adalah dasar filsafat negara dan pandangan filosofis bangsa

    Indonesia. Oleh karena itu sudah merupakan suatu keharusan moral untuk secara

    konsisten merealisasikannya dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat,

     berbangsa dan bernegara. Hal ini berdasarkan pada suatu kenyataan secara

    filosofis dan objektif bahwa bangsa Indonesia dalam hidup bermasyarakat dan

     bernegara berdasarkan pada nilai-nilai yang tertuang dalam sila-sila pancasila

    yang secara filosofis merupakan filosofi bangsa Indonesia sebelum mendirikan

    negara.

    Sila pertama Pancasila, etuhanan !ang "aha #sa, telah lama menjadi

     perdebatan yang panas terutama antara kelompok Islam dan Pancasilais. $egara

    Islam Indonesia %$II& adalah pergerakan politik yang berdiri pada tanggal '

    agustus ()*). +erakan ini bertujuan menjadikan Indonesia  sebagai negara

    teokrasi dengan agama Islam sebagai dasar negara. Sekarang gerakan $II ini

    makin merajalela dan mengancam saudara-saudara kita. Sasaran utama mereka

    adalah remaja dan mahasiswa yang akan dijadika sebagai anggota dari organisasi

    ini.

    Pancasila sebagai dasar falsafah $egara Indonesia  harus diketahui dan

    dipahami oleh seluruh bangsa Indonesia agar menghormati, menghargai, menjaga,

    dan menjalankan nilai-nilai serta norma-norma positif yang terkandung dalam

    sila-sila Pancasila hingga menjadi bangsa yang kuat dalam menghadapi kisruh

    dalam berbagai permasalahan khusunya dalam menyelesaikan permasalahan yang

     berbasis agama dengan alasan bahwa ideologi Pancasila bukan ideologi beragama.

    1.2 Rumusan Masalah

     Pancasila dalam Perspektif Filosofis 

    (

    http://wwww.majalengka.biz/http://wwww.majalengka.biz/

  • 8/18/2019 makalah filosofi

    2/15

    a. eskripsi eori

    agaimana kajian Pancasila dilihat dari perspektif filosofis /

     b. Pemecahan asus

    0pa yang melatarbelakangi $egara Islam Indonesia %$II& bertujuan

    menjadikan Indonesia  sebagai negara teokrasi dengan agama Islam sebagai

    dasar negara/ 0pakah karena sila pertama Pancasila, etuhanan !ang "aha

    #sa, sudah dianggap tidak eksis lagi/

    1.3 Tujuan Penulsan

    a. eskripsi eori

    1ntuk mengetahui dan mengkaji Pancasila dari perspektif 2ilosofis.

     b. Pemecahan asus

    1ntuk mengkaji dan membahas tujuan $egara Islam Indonesia %$II&

    menjadikan Indonesia  sebagai negara teokrasi dengan agama Islam sebagai

    dasar negara serta kaitannya terhadap eksistensi sila pertama Pancasila,

    etuhanan !ang "aha #sa.

    BAB II

    PEMBAHA!AN

    2.1 Pengertan "lsa#at

     Pancasila dalam Perspektif Filosofis 

    3

  • 8/18/2019 makalah filosofi

    3/15

    Secara etimologis istilah ”filsafat“  atau dalam bahasa Inggrisnya

    “philosophi”  berasal dari bahsa !unani “philosophia”  yang secara la4im

    diterjemahkan sebagai “cinta kearifan”. ata philosophia tersebut berakar pada

    kata “philos”  %pilia, cinta& dan “sophia”  %kearifan&. erdasarkan pengertian

     bahasa tersebut filsafat berarti cinta kearifan. ata kearifan bisa juga berarti

    “wisdom” atau kebijaksanaan %$asution, ()'5& sehingga filsafat bisa juga berarti

    cinta kebijaksanaan. erdasarkan makna kata tersebut maka mempelajari filsafat

     berarti merupakan upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang

    nantinya bisa menjadi konsep kebijakan hidup yang bermanfaat bagi peradaban

    manusia.

    eberapa tokoh-tokoh filsafat menjelaskan pengertian filsafat adalah

    sebagai berikut6

    a. Socrates %*7)-5)) S"&

    2ilsafat adalah suatu bentuk peninjauan diri yang bersifat reflektif atau berupa

     perenungan terhadap a4as-a4as dari kehidupan yang adil dan bahgia. erdasarkan

     pemikiran tersebut dapat dikembangkan bahwa manusia akan menemukan

    kebahagiaan dan keadilan jika mereka mampu dan mau melakukan peninajauan

    diri atau refleksi diri sehingga muncul koreksi terhadap diri secara obyektif.

     b Plato %*'3 8 5*' S"&

    alam karya tulisnya 9:epublik; Plato menegaskan bahwa para filsuf adalah

     pencinta pandangan tentang kebenaran %

  • 8/18/2019 makalah filosofi

    4/15

    ciri (& suatu kesatuan bagian-bagian, 3& bagian-bagian tersebut memiliki fungsi

    sendiri-sendiri, 5& saling berhubungan, saling ketergantungan, *& kesemuanya

    dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan bersama, dan =& terjadi dalam suatu

    lingkungan yang kompleks.

    Sila-sila Pancasila yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya

    merupakan suatu kesatuan organisasi. 0ntara sila-sila itu saling berhubungan,

    saling berkaitan bahkan saling mengkualifikasi. Secara demikian maka Pancasila

     pada hakikatnya merupakan sistem, dalam pengertian bahwa bagian-bagian dari

    setiap sila-silanya saling berhubungan secara erat sehingga membentuk suatu

    struktur yang menyeluruh. engan demikian, Pancasila merupakan suatu sistem

    dalam pengertian kefilsafatan sebagaimana sistem filsafat lainnya seperti

    materialisme, idealisme, rasionalisme, liberalisme, sosialisme, dan sebagainya.

    enyataan Pancasila yang demikian itu disebut kenyataan objektif , yaitu bahwa

    kegiatan itu/  ada pada Pancasila sendiri terlepas dari sesuatu yang lain, atau

    terlepas dari pengetahuan orang. Pancasila sebagai suatu sistem filsafast berbeda

    dengan sistem-sistem filsafat lainnya misalnya liberalisme, materialisme,

    komunisme dan aliran filsafat lainnya. Oleh karena itu Pancasila sebagai suatu

    sistem filsafat akan memberikan cirri-ciri  yang khas, yang khusus yang tidak 

    terdapat pada sistem filsafat lainnya.

    2.2.1 Rumusan &esatuan !la'sla Pan$asla !e%aga !uatu !stem

    2.2.1.1 !usunan &esatuan !la'sla Pan$asla (ang Bers#at )rgans

    Isi sila-sila Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan

     peradaban, dalam arti, setiap sila merupakan unsur %bagian yang mutlak& dari

    kesatuan Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila merupakan suatu kesatuan yangmajemuk tunggal, dengan akibat setiap sila tidak dapat berdiri sendiri-sendiri

    terlepas dari sila-sila lainnya. i samping itu, di antara sila satu dan lainnya tidak 

    saling bertentangan.

    esatuan sila-sila Pancasila yang bersifat organis pada hakikatnya secara

    filosofis bersumber pada hakikat dasar ontologis manusia sebagai pendukung dari

    inti, isi dari sila-sila Pancasila yaitu hakikat manusia >monopluralis? yang

    memiliki unsur-unsur, >susunan kodrat? jasmani rohani, >sifat kodrat? indi

  • 8/18/2019 makalah filosofi

    5/15

    makhluk social, dan >kedudukan kodrat? sebagai pribadi berdiri sendiri-makhluk 

    uhan yang "aha #sa.

    2.2.1.2 !usunan Pan$asla (ang Bers#at Herarkhs *an Ber%entuk Pram*al

    Hirarkhis  dan piramidal mempunyai pengertian yang sangat matematis

    yang digunakan untuk menggambarkan hubungan sila-sila Pancasila dalam hal

    urut-urutan luas %kuanti@tas& dan juga dalam hal isi sifatnya. Susunan sila-sila

    Pancasila menunjukkan suatu rangkaian tingkatan luas dan isi sifatnya dari sila-

    sila sebelumnya atau diatasnya.

    engan demikian, dasar susunan sila-sila Pancasila mempunyai ikatan

    yang kuat pada setiap silanya sehingga secara keseluruhan Pancasila merupakan

    suatu keseluruhan yang bulat. Oleh karena itu, sila pertama yaitu etuhanan !ang

    "aha #sa menjadi basis dari sila-sila Pancasila berikutnya.

    Secara ontologis hakikat Pancasila mendasarkan setiap silanya pada

    landasan, yaitu uhan, "anusia, Satu, :akyat, dan 0dil. Oleh karena itu, hakikat

    itu harus selalu berkaitan dengan sifat dan hakikat negara Indonesia. engan

    demikian maka, sila pertama adalah sifat dan keadaaan negara harus sesuai

    dengan hakikat uhanA sila kedua sifat dan keadaan negara harus sesuai dengan

    hakikat manusiaA sila ketiga sifat dan keadaan negara harus satuA sila keempat

    adalah sifat dan keadaan negara harus sesuai dengan hakikat rakyatA dan sila

    kelima adalah sifat dan keadaan negara harus sesuai dengan hakikat adil. Bontoh

    rumusan Pancasila yang bersifat hirarkis dan berbentuk piramidal adalah sila

     pertama, etuhanan !ang "aha #sa adalah meliputi dan menjiwai sila-sila

    kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang

    dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan-perwakilan serta

    keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

    2.2.1.3 Rumusan Hu%ungan &esatuan !la'sla Pan$asla (ang !alng

    Mengs *an !alng Mengkual#kas

    Hal itu dimaksudkan bahwa setiap sila terkandung nilai keempat sila

    lainnya, dengan kata lain, dalam setiap sila Pancasila senantiasa dikualifikasi oleh

     Pancasila dalam Perspektif Filosofis 

    =

  • 8/18/2019 makalah filosofi

    6/15

    keempat sila lainnya. Bontoh rumusan kesatuan sila-sila Pancasila yang mengisi

    dan saling mengkualifikasi adalah sebagai berikut 6 sila etuhanan !ang "aha

    #sa adalah berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpersatuan Indonesia,

     berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

     permusyawaratanCperwakilan dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat

    Indonesia.

    2.2.2 &esatuan !la'sla Pan$asla se%aga !uatu !stem "lsa#at

    0pabila kita bicara tentang filsafat, ada dua hal yang patut diperhatikan,

    yaitu filsafat sebagai metode dan filsafat sebagai suatu pandangan, keduanya

    sangat berguna untuk memahami Pancasila. i sisi lain, kesatuan sila-silaPancasila pada hakikatnya bukanlah hanya merupakan kesatuan yang bersifat

    formal logis saja namun juga meliputi kesatuan dasar ontologis, dasar 

    epistemologi dan dasar aksiologis dari sila-sila Pancasila.

    2ilsafat Pancasila adalah refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila

    sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa dengan tujuan untuk 

    mendapatkan pokok-pokok pengertian secara mendasar dan menyeluruh.

    Pembahasan filsafat dapat dilakukan secara deduktif %dengan mencari hakikat

    Pancasila serta menganalisis dan menyusunnya secara sistematis menjadi

    keutuhan pandangan yang komprehensif dan secara induktif %dengan mengamati

    gejala-gejala sosial budaya masyarakat, merefleksikannya dan menarik arti dan

    makna yang hakiki dari gejala-gejala itu&. engan demikian, filsafat Pancasila

    akan mengungkapkan konsep-konsep kebenaran yang bukan saja ditujukan pada

     bangsa Indonesia, melainkan bagi manusia pada umumnya.

    2.2.2.1 Dasar )nt+l+gs !la'sla Pan$asla

    Ontologi menurut  Runes, adalah teori tentang adanya keberadaan atau

    eksistensi. Sementara  Aristoteles, menyebutnya sebagai ilmu yang menyelidiki

    hakikat sesuatu dan disamakan artinya dengan metafisika. Dadi ontologi adalah

     bidang filsafat yang menyelidiki makna yang ada %eksistensi dan keberadaan&,

    sumber ada, jenis ada, dan hakikat ada, termasuk ada alam, manusia, metafisika

    dan kesemestaan atau kosmologi.

     Pancasila dalam Perspektif Filosofis 

    7

  • 8/18/2019 makalah filosofi

    7/15

    asar ontologi Pancasila adalah manusia yang memiliki hakikat mutlak 

    monopluralis, oleh karenanya disebut juga sebagai dasar antropologis. Subyek 

     pendukungnya adalah manusia, yakni 6 yang berketuhanan, yang berkemanusiaan,

    yang berpersatuan, yang berkerakyatan dan yang berkeadilan pada hakikatnya

    adalah manusia. Hal yang sama juga berlaku dalam konteks negara Indonesia,

    Pancasila adalah filsafat negara dan pendukung pokok negara adalah rakyat

    %manusia&.

    2.2.2.2 Dasar E,st+m+l+gs !la'sla Pan$asla-kurang lengka, t*ak a*a

    hu%ungan antara e,st+m+l+gs *an +nt+l+gs serta ,an*angan

    Pan$asla tentang ,engetahuan manusa/

    #pistemologi adalah bidangCcabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat,

    susunan, metode, dan

  • 8/18/2019 makalah filosofi

    8/15

    0ksiologi mempunyai arti nilai, manfaat, pikiran dan atau ilmuCteori.

    "enurut rameld , aksiologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki tingkah laku

    moral yang berwujud etika,ekspresi etika yang berwujud estetika atau seni dan

    keindahan, dan sosio politik yang berwujud ideologi.

    ehidupan manusia sebagai mahluk subyek budaya, pencipta dan

     penegak nilai, berarti manusia secara sadar mencari memilih dan melaksanakan

    %menikmati& nilai. Dadi nilai merupakan fungsi rohani jasmani manusia. engan

    demikian, aksiologi adalah cabang fisafat yang menyelidiki makna nilai, sumber 

    nilai, jenis nilai, tingkatan nilai dan hakikat nilai, termasuk estetika, etika,

    ketuhanan dan agama.

    erdasarkan uraian tersebut maka dapat dikemukakan pula bahwa yang

    mengandung nilai itu bukan hanya yang bersifat material saja tetapi juga sesuatu

    yang bersifat nonmaterialCrokhaniah. $ilai-nilai material relatif mudah diukur 

    yaitu dengan menggunakan indra maupun alat pengukur lainnya, sedangkan nilai

    rokhaniah alat ukurnya adalah hati nurani manusia yang dibantu indra manusia

    yaitu cipta, rasa, karsa serta keyakinan manusia.

    2.2.3 Pan$asla se%aga Nla Dasar "un*amental %ag Bangsa *an Negara

    Re,u%lk In*+nesa

    2.2.3.1 Dasar "l+s+#s

    Pancasila dikenal sebagai filosofi $egara Indonesia. $ilai-nilai yang

    tertuang dalam rumusan sila-sila Pancasila adalah landasan filosofis yang

    dianggap, dipercaya, dan diyakini sebagai sesuatu %kenyataan, norma-norma,

    nilai-nilai& yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling

    sesuai sebagai dasar $egara esatuan :epublik Indonesia.

    erlahirnya Pancasila sebagaimana tercatat dalam sejarah kemerdekaan

     bangsa Indonesia, merupakan sublimasi dan kristalisasi dari pandangan hidup dan

    nilai-nilai budaya luhur bangsa yang mempersatukan keanekaragaman bangsa kita

    menjadi bangsa yang satu, Indonesia. erbeda dengan Derman, Inggris, Perancis,

    serta negara-negara #ropa arat lainnya, yang menjadi suatu negara bangsa

    %nation state& karena kesamaan bahasa. 0tau negara-negara lainnya, yang menjadi

     Pancasila dalam Perspektif Filosofis 

    E

    http://www.anakciremai.com/2010/12/modul-makalah-pkn-tentang-penerapan.htmlhttp://www.anakciremai.com/2010/12/modul-makalah-pkn-tentang-penerapan.html

  • 8/18/2019 makalah filosofi

    9/15

    satu bangsa karena kesamaan wilayah daratan. Fatar belakang historis dan kondisi

    sosiologis, antropologis dan geografis Indonesia yang unik dan spesifik seperti,

     bahasa, etnik, atau suku bangsa, ras dan kepulauan menjadi komponen pembentuk 

     bangsa yang paling fundamental dan sangat berpengaruh terhadap realitas

    kebangsaan Indonesia saat ini.

    0tas dasar pengertian filosofis tersebut maka Pancasila sebagai dasar 

    falsafah $egara Indonesia  harus diketahui dan dipahami oleh seluruh bangsa

    Indonesia agar menghormati, menghargai, menjaga, dan menjalankan nilai-nilai

    serta norma-norma positif yang terkandung dalam sila-sila Pancasila hingga

    menjadi bangsa yang kuat dalam menghadapi kisruh dalam berbagai aspek sosial,

    ekonomi, politik baik nasional maupun internasional seperti yang sedang kitaalami belakangan ini.

    2.2.3.2 Nla'nla Pan$asla se%aga Nla "un*amental Negara

     $ilai-nilai Pancasila sebagai dasar filsafat negara indonesia pada

    hakikatnya merupakan suatu sumber dari segala sumber hukum dalam negara

    indonesia.

    2.2.0 Int Is !la'sla Pan$asla

    2.2.0.1 !la &etuhanan ang Maha Esa

    Sila etuhanan !ang "aha #sa nilai-nilainya meliputi dan menjiwai

    keempat sila lainnya. engan sila etuhanan !ang "aha #sa, bangsa Indonesia

    menyatakan bahwa $egara yang didirikan adalah sebagai pengejawantahan

    tujuan manusia sebagai makhluk uhan !ang "aha #sa. Oleh karena itu, segala

    hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan $egara bahkan

    moral $egara, moral penyelenggara $egara,politik $egara, pemerintahan

     $egara, hokum dan peraturan perundang-undangan $egara, kebebasan dan hak asasi warga $egara harus dijiwai oleh nilai-nilai etuhanan !ang maha #sa.

    2.2.0.2 !la &emanusan (ang A*l *an Bera*a%

    alam sila kemanusiaan yang adil dan beradab terkandung nilai bahwa

     $egara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk 

    yang beradab. Oleh karena itu dalam kehidupan kenegaraan terutama dalam

     peraturan perundang-undangan $egara harus mewujudkan tercapainya tujuan

     Pancasila dalam Perspektif Filosofis 

    )

    http://wwww.majalengka.biz/http://wwww.majalengka.biz/http://wwww.majalengka.biz/http://wwww.majalengka.biz/

  • 8/18/2019 makalah filosofi

    10/15

    ketinggian harkat dan martabat manusia dan harus dijamin dalam peraturan

     perundang-undangan $egara.

    2.2.0.3 !la Persatuan In*+nesa

    alam sila persatuan Indonesia terkandung nila bahwa negara adalah

    sebagai penjelmaan sifa kodrat manusia monodualis yaitu sebagagi makhluk 

    indi

  • 8/18/2019 makalah filosofi

    11/15

    !TUDI &A!U!

    Negara Islam In*+nesa -NII/

    !ebuah "rganisasi Politik #ang ertujuan $enjadikan %ndonesia !ebagai &egara %slam

     $egara Islam Indonesia %$II& adalah pergerakan politik yang berdiri pada

    tanggal ' agustus ()*) di esa Bisampah, Biawiligar, asikmalaya, Dawa arat.

    Pendirinya adalah Sekarmadji "aridjan artosoewirjo. ujuan $II adalah

    menjadikan Indonesia yang saat itu baru saja merdeka sebagai $egara Islam.

    alam proklamasi $II >hukum islam? adalah hukum yang berlaku. alam undang-

    undang $II dinyatakan dengan tegas 9$egara berdasarkan Islam;. Perkembangan

     $II menyebar ke berbagai wilayah terutama Dabar menuju ke arah perbatasan.

    ermasuk juga menyebar ke Sulawesi dan 0ceh. Setelah pendiri ditangkap oleh

    $I dan di eksekusi pada tahun ()73, gerakan ini terpecah. api tetap bergerak 

    secara diam-diam dan oleh pemerintah dianggap sebagai organisasi ilegal.

    Sekarang gerakan $II ini makin merajalela dan mengancam saudara-saudara kita.

    Sasaran utama mereka adalah remaja dan mahasiswa. $egara Islam Indonesia

    %$II& yang kemunculannya oleh berbagai pihak dituding sebagai akibat dari

     Pancasila dalam Perspektif Filosofis 

    ((

  • 8/18/2019 makalah filosofi

    12/15

    merasa sakit hatinya kalangan Islam, dan bersifat spontanitas, lahir pada saat

    terjadi 'acuum of power di :epublik Indonesia %:I&.

    ami selaku pemakalah merasa sangat prihatin dengan adanya $II. Seperti

    yang kita ketahui, $egara Indonesia mengakui adanya = aga. ami tidak setuju

    dengan ada terbentuknya $egara Islam Indonesia. arena itu bertentangan dengan

    Sila-sila Pancasila terutama sila pertama. "embentuk $II sama dengan

    mengekang kebebasan dan hak dalam menentukan keyakinan umat beragama.

    Pemerintah sebagai representasi negara harus segera memberantas gerakan

     $egara Islam Indonesia %$II&. Pemerintah sungguh tidak patut melakukan

     pembiaran seperti yang terkesan selama ini. Sebab, $II bukan sekadar 

    menumbuhkan radikalisme, sektarianisme, ataupun penyimpangan agama,

    melainkan terutama merongrong institusi negara.

    erkait kasus tersebut, anggota $II menginginkan adanya perubahan

    %pergantian& ideologi Pancasila dengan ideologi Islam, mesti karena terjadi

    ketidakcocokan antara prinsip islam mereka terhadap ideologi Pancasila. 0pakah

    ini artinya Pancasila bertentangan dengan agama/

    Pancasila adalah ideologi sedangkan agama adalah kepercayaan. Pancasila

    mengatur hubungan hori4ontal sedangkan agama menjalin hubungan

  • 8/18/2019 makalah filosofi

    13/15

    masalah horisontal %bermasyarakat, bernegara, dsb.&. $egara komunis atau non(

    religion country belum tentu tidak ber-uhan. elum tentu tidak bermoral. elum

    tentu kosong etika. Sebaliknya negara agama bisa sangat arogan, kolot, tidak mau

    kalah, fanatik atau tertutup.

    "enurut kami, Pancasila untuk negara kita sudah tepat, selama prinsip horisontal

    dan

  • 8/18/2019 makalah filosofi

    14/15

    #ra globalisasi menuntut adanya berbagai perubahan. emikian juga bangsa

    Indonesia pada saat ini terjadi perubahan besar-besaran yang disebabkan oleh

     pengaruh dari luar maupun dari dalam negeri. esemuanya di atas memerlukan

    kemampuan warga negara mempunyai bekal ilmu pengetahuan, teknologi dan

    seni yang berlandaskan pada nilai-nilai keagamaan dan nilai-nilai budaya bangsa.

     $ilai-nilai Pancasila merupakan dasar filsafat negara, meskipun dituntut untuk 

    melakukan suatu perubahan namun dalam aspek penyelenggaraannya $egara,

    aspek kehidupan masyarakat, dan system perundang-undangan di Indonesia harus

    tetap bersumber pada nilai-nilai Pancasila.

    3.2 &E!IMPULAN

    Sila-sila Pancasila yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya

    merupakan suatu kesatuan organisasi. 0ntara sila-sila itu saling berhubungan,

    saling berkaitan bahkan saling mengkualifikasi. Secara demikian maka Pancasila

     pada hakikatnya merupakan sistem, dalam pengertian bahwa bagian-bagian, sila-

    silanya saling berhubungan secara erat sehingga membentuk suatu struktur yang

    menyeluruh. engan demikian, Pancasila merupakan suatu sistem dalam

     pengertian kefilsafatan sebagaimana sistem filsafat lainnya seperti materialisme,

    idealisme, rasionalisme, liberalisme, sosialisme, dan sebagainya. 

    Pancasila

    sebagai dasar falsafah $egara Indonesia  harus diketahui dan dipahami oleh

    seluruh bangsa Indonesia agar menghormati, menghargai, menjaga, dan

    menjalankan nilai-nilai serta norma-norma positif yang terkandung dalam sila-sila

    Pancasila hingga menjadi bangsa yang kuat dalam menghadapi kisruh dalam

     berbagai aspek sosial, ekonomi, dan politik serta agama seperti munculnya kasus

     $egara Islam Indonesia yang hendak menjadikan Indonesia sebagai $egara Islam.

    3.3 !ARAN &EBI5A&AN

    3.3.1 Pancasila merupakan dasar filsafat negara yang mengakui dan

    mengagungkan keberadaan agama dalam pemerintahan. Hal ini dapat kita

    lihat pada sila pertama Pancasila, etuhanan !ang "aha #sa. Sehingga kita

    sebagai warga negara Indonesia tidak perlu meragukan konsistensi atas

     Pancasila dalam Perspektif Filosofis 

    (*

    http://wwww.majalengka.biz/http://wwww.majalengka.biz/http://wwww.majalengka.biz/http://wwww.majalengka.biz/

  • 8/18/2019 makalah filosofi

    15/15

    Ideologi Pancasila terhadap agama. idak perlu berusaha mengganti ideologi

    Pancasila dengan ideologi berbasis agama dengan alasan bahwa ideologi

    Pancasila bukan ideologi beragama.

    3.3.2 Hanya karena merasa berasal dari agama mayoritas tidak seharusnya kita

    merendahkan umat yang berbeda agama ataupun membuat aturan yang secara

    langsung dan tidak langsung memaksakan aturan agama yang dianut atau

    standar agama tertentu kepada pemeluk agama lainya dengan dalih moralitas.

     Pancasila dalam Perspektif Filosofis 

    (=