makalah filosofi
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 makalah filosofi
1/15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pancasila adalah dasar filsafat negara dan pandangan filosofis bangsa
Indonesia. Oleh karena itu sudah merupakan suatu keharusan moral untuk secara
konsisten merealisasikannya dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Hal ini berdasarkan pada suatu kenyataan secara
filosofis dan objektif bahwa bangsa Indonesia dalam hidup bermasyarakat dan
bernegara berdasarkan pada nilai-nilai yang tertuang dalam sila-sila pancasila
yang secara filosofis merupakan filosofi bangsa Indonesia sebelum mendirikan
negara.
Sila pertama Pancasila, etuhanan !ang "aha #sa, telah lama menjadi
perdebatan yang panas terutama antara kelompok Islam dan Pancasilais. $egara
Islam Indonesia %$II& adalah pergerakan politik yang berdiri pada tanggal '
agustus ()*). +erakan ini bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara
teokrasi dengan agama Islam sebagai dasar negara. Sekarang gerakan $II ini
makin merajalela dan mengancam saudara-saudara kita. Sasaran utama mereka
adalah remaja dan mahasiswa yang akan dijadika sebagai anggota dari organisasi
ini.
Pancasila sebagai dasar falsafah $egara Indonesia harus diketahui dan
dipahami oleh seluruh bangsa Indonesia agar menghormati, menghargai, menjaga,
dan menjalankan nilai-nilai serta norma-norma positif yang terkandung dalam
sila-sila Pancasila hingga menjadi bangsa yang kuat dalam menghadapi kisruh
dalam berbagai permasalahan khusunya dalam menyelesaikan permasalahan yang
berbasis agama dengan alasan bahwa ideologi Pancasila bukan ideologi beragama.
1.2 Rumusan Masalah
Pancasila dalam Perspektif Filosofis
(
http://wwww.majalengka.biz/http://wwww.majalengka.biz/
-
8/18/2019 makalah filosofi
2/15
a. eskripsi eori
agaimana kajian Pancasila dilihat dari perspektif filosofis /
b. Pemecahan asus
0pa yang melatarbelakangi $egara Islam Indonesia %$II& bertujuan
menjadikan Indonesia sebagai negara teokrasi dengan agama Islam sebagai
dasar negara/ 0pakah karena sila pertama Pancasila, etuhanan !ang "aha
#sa, sudah dianggap tidak eksis lagi/
1.3 Tujuan Penulsan
a. eskripsi eori
1ntuk mengetahui dan mengkaji Pancasila dari perspektif 2ilosofis.
b. Pemecahan asus
1ntuk mengkaji dan membahas tujuan $egara Islam Indonesia %$II&
menjadikan Indonesia sebagai negara teokrasi dengan agama Islam sebagai
dasar negara serta kaitannya terhadap eksistensi sila pertama Pancasila,
etuhanan !ang "aha #sa.
BAB II
PEMBAHA!AN
2.1 Pengertan "lsa#at
Pancasila dalam Perspektif Filosofis
3
-
8/18/2019 makalah filosofi
3/15
Secara etimologis istilah ”filsafat“ atau dalam bahasa Inggrisnya
“philosophi” berasal dari bahsa !unani “philosophia” yang secara la4im
diterjemahkan sebagai “cinta kearifan”. ata philosophia tersebut berakar pada
kata “philos” %pilia, cinta& dan “sophia” %kearifan&. erdasarkan pengertian
bahasa tersebut filsafat berarti cinta kearifan. ata kearifan bisa juga berarti
“wisdom” atau kebijaksanaan %$asution, ()'5& sehingga filsafat bisa juga berarti
cinta kebijaksanaan. erdasarkan makna kata tersebut maka mempelajari filsafat
berarti merupakan upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang
nantinya bisa menjadi konsep kebijakan hidup yang bermanfaat bagi peradaban
manusia.
eberapa tokoh-tokoh filsafat menjelaskan pengertian filsafat adalah
sebagai berikut6
a. Socrates %*7)-5)) S"&
2ilsafat adalah suatu bentuk peninjauan diri yang bersifat reflektif atau berupa
perenungan terhadap a4as-a4as dari kehidupan yang adil dan bahgia. erdasarkan
pemikiran tersebut dapat dikembangkan bahwa manusia akan menemukan
kebahagiaan dan keadilan jika mereka mampu dan mau melakukan peninajauan
diri atau refleksi diri sehingga muncul koreksi terhadap diri secara obyektif.
b Plato %*'3 8 5*' S"&
alam karya tulisnya 9:epublik; Plato menegaskan bahwa para filsuf adalah
pencinta pandangan tentang kebenaran %
-
8/18/2019 makalah filosofi
4/15
ciri (& suatu kesatuan bagian-bagian, 3& bagian-bagian tersebut memiliki fungsi
sendiri-sendiri, 5& saling berhubungan, saling ketergantungan, *& kesemuanya
dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan bersama, dan =& terjadi dalam suatu
lingkungan yang kompleks.
Sila-sila Pancasila yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya
merupakan suatu kesatuan organisasi. 0ntara sila-sila itu saling berhubungan,
saling berkaitan bahkan saling mengkualifikasi. Secara demikian maka Pancasila
pada hakikatnya merupakan sistem, dalam pengertian bahwa bagian-bagian dari
setiap sila-silanya saling berhubungan secara erat sehingga membentuk suatu
struktur yang menyeluruh. engan demikian, Pancasila merupakan suatu sistem
dalam pengertian kefilsafatan sebagaimana sistem filsafat lainnya seperti
materialisme, idealisme, rasionalisme, liberalisme, sosialisme, dan sebagainya.
enyataan Pancasila yang demikian itu disebut kenyataan objektif , yaitu bahwa
kegiatan itu/ ada pada Pancasila sendiri terlepas dari sesuatu yang lain, atau
terlepas dari pengetahuan orang. Pancasila sebagai suatu sistem filsafast berbeda
dengan sistem-sistem filsafat lainnya misalnya liberalisme, materialisme,
komunisme dan aliran filsafat lainnya. Oleh karena itu Pancasila sebagai suatu
sistem filsafat akan memberikan cirri-ciri yang khas, yang khusus yang tidak
terdapat pada sistem filsafat lainnya.
2.2.1 Rumusan &esatuan !la'sla Pan$asla !e%aga !uatu !stem
2.2.1.1 !usunan &esatuan !la'sla Pan$asla (ang Bers#at )rgans
Isi sila-sila Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan
peradaban, dalam arti, setiap sila merupakan unsur %bagian yang mutlak& dari
kesatuan Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila merupakan suatu kesatuan yangmajemuk tunggal, dengan akibat setiap sila tidak dapat berdiri sendiri-sendiri
terlepas dari sila-sila lainnya. i samping itu, di antara sila satu dan lainnya tidak
saling bertentangan.
esatuan sila-sila Pancasila yang bersifat organis pada hakikatnya secara
filosofis bersumber pada hakikat dasar ontologis manusia sebagai pendukung dari
inti, isi dari sila-sila Pancasila yaitu hakikat manusia >monopluralis? yang
memiliki unsur-unsur, >susunan kodrat? jasmani rohani, >sifat kodrat? indi
-
8/18/2019 makalah filosofi
5/15
makhluk social, dan >kedudukan kodrat? sebagai pribadi berdiri sendiri-makhluk
uhan yang "aha #sa.
2.2.1.2 !usunan Pan$asla (ang Bers#at Herarkhs *an Ber%entuk Pram*al
Hirarkhis dan piramidal mempunyai pengertian yang sangat matematis
yang digunakan untuk menggambarkan hubungan sila-sila Pancasila dalam hal
urut-urutan luas %kuanti@tas& dan juga dalam hal isi sifatnya. Susunan sila-sila
Pancasila menunjukkan suatu rangkaian tingkatan luas dan isi sifatnya dari sila-
sila sebelumnya atau diatasnya.
engan demikian, dasar susunan sila-sila Pancasila mempunyai ikatan
yang kuat pada setiap silanya sehingga secara keseluruhan Pancasila merupakan
suatu keseluruhan yang bulat. Oleh karena itu, sila pertama yaitu etuhanan !ang
"aha #sa menjadi basis dari sila-sila Pancasila berikutnya.
Secara ontologis hakikat Pancasila mendasarkan setiap silanya pada
landasan, yaitu uhan, "anusia, Satu, :akyat, dan 0dil. Oleh karena itu, hakikat
itu harus selalu berkaitan dengan sifat dan hakikat negara Indonesia. engan
demikian maka, sila pertama adalah sifat dan keadaaan negara harus sesuai
dengan hakikat uhanA sila kedua sifat dan keadaan negara harus sesuai dengan
hakikat manusiaA sila ketiga sifat dan keadaan negara harus satuA sila keempat
adalah sifat dan keadaan negara harus sesuai dengan hakikat rakyatA dan sila
kelima adalah sifat dan keadaan negara harus sesuai dengan hakikat adil. Bontoh
rumusan Pancasila yang bersifat hirarkis dan berbentuk piramidal adalah sila
pertama, etuhanan !ang "aha #sa adalah meliputi dan menjiwai sila-sila
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan-perwakilan serta
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2.2.1.3 Rumusan Hu%ungan &esatuan !la'sla Pan$asla (ang !alng
Mengs *an !alng Mengkual#kas
Hal itu dimaksudkan bahwa setiap sila terkandung nilai keempat sila
lainnya, dengan kata lain, dalam setiap sila Pancasila senantiasa dikualifikasi oleh
Pancasila dalam Perspektif Filosofis
=
-
8/18/2019 makalah filosofi
6/15
keempat sila lainnya. Bontoh rumusan kesatuan sila-sila Pancasila yang mengisi
dan saling mengkualifikasi adalah sebagai berikut 6 sila etuhanan !ang "aha
#sa adalah berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpersatuan Indonesia,
berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratanCperwakilan dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
2.2.2 &esatuan !la'sla Pan$asla se%aga !uatu !stem "lsa#at
0pabila kita bicara tentang filsafat, ada dua hal yang patut diperhatikan,
yaitu filsafat sebagai metode dan filsafat sebagai suatu pandangan, keduanya
sangat berguna untuk memahami Pancasila. i sisi lain, kesatuan sila-silaPancasila pada hakikatnya bukanlah hanya merupakan kesatuan yang bersifat
formal logis saja namun juga meliputi kesatuan dasar ontologis, dasar
epistemologi dan dasar aksiologis dari sila-sila Pancasila.
2ilsafat Pancasila adalah refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila
sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa dengan tujuan untuk
mendapatkan pokok-pokok pengertian secara mendasar dan menyeluruh.
Pembahasan filsafat dapat dilakukan secara deduktif %dengan mencari hakikat
Pancasila serta menganalisis dan menyusunnya secara sistematis menjadi
keutuhan pandangan yang komprehensif dan secara induktif %dengan mengamati
gejala-gejala sosial budaya masyarakat, merefleksikannya dan menarik arti dan
makna yang hakiki dari gejala-gejala itu&. engan demikian, filsafat Pancasila
akan mengungkapkan konsep-konsep kebenaran yang bukan saja ditujukan pada
bangsa Indonesia, melainkan bagi manusia pada umumnya.
2.2.2.1 Dasar )nt+l+gs !la'sla Pan$asla
Ontologi menurut Runes, adalah teori tentang adanya keberadaan atau
eksistensi. Sementara Aristoteles, menyebutnya sebagai ilmu yang menyelidiki
hakikat sesuatu dan disamakan artinya dengan metafisika. Dadi ontologi adalah
bidang filsafat yang menyelidiki makna yang ada %eksistensi dan keberadaan&,
sumber ada, jenis ada, dan hakikat ada, termasuk ada alam, manusia, metafisika
dan kesemestaan atau kosmologi.
Pancasila dalam Perspektif Filosofis
7
-
8/18/2019 makalah filosofi
7/15
asar ontologi Pancasila adalah manusia yang memiliki hakikat mutlak
monopluralis, oleh karenanya disebut juga sebagai dasar antropologis. Subyek
pendukungnya adalah manusia, yakni 6 yang berketuhanan, yang berkemanusiaan,
yang berpersatuan, yang berkerakyatan dan yang berkeadilan pada hakikatnya
adalah manusia. Hal yang sama juga berlaku dalam konteks negara Indonesia,
Pancasila adalah filsafat negara dan pendukung pokok negara adalah rakyat
%manusia&.
2.2.2.2 Dasar E,st+m+l+gs !la'sla Pan$asla-kurang lengka, t*ak a*a
hu%ungan antara e,st+m+l+gs *an +nt+l+gs serta ,an*angan
Pan$asla tentang ,engetahuan manusa/
#pistemologi adalah bidangCcabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat,
susunan, metode, dan
-
8/18/2019 makalah filosofi
8/15
0ksiologi mempunyai arti nilai, manfaat, pikiran dan atau ilmuCteori.
"enurut rameld , aksiologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki tingkah laku
moral yang berwujud etika,ekspresi etika yang berwujud estetika atau seni dan
keindahan, dan sosio politik yang berwujud ideologi.
ehidupan manusia sebagai mahluk subyek budaya, pencipta dan
penegak nilai, berarti manusia secara sadar mencari memilih dan melaksanakan
%menikmati& nilai. Dadi nilai merupakan fungsi rohani jasmani manusia. engan
demikian, aksiologi adalah cabang fisafat yang menyelidiki makna nilai, sumber
nilai, jenis nilai, tingkatan nilai dan hakikat nilai, termasuk estetika, etika,
ketuhanan dan agama.
erdasarkan uraian tersebut maka dapat dikemukakan pula bahwa yang
mengandung nilai itu bukan hanya yang bersifat material saja tetapi juga sesuatu
yang bersifat nonmaterialCrokhaniah. $ilai-nilai material relatif mudah diukur
yaitu dengan menggunakan indra maupun alat pengukur lainnya, sedangkan nilai
rokhaniah alat ukurnya adalah hati nurani manusia yang dibantu indra manusia
yaitu cipta, rasa, karsa serta keyakinan manusia.
2.2.3 Pan$asla se%aga Nla Dasar "un*amental %ag Bangsa *an Negara
Re,u%lk In*+nesa
2.2.3.1 Dasar "l+s+#s
Pancasila dikenal sebagai filosofi $egara Indonesia. $ilai-nilai yang
tertuang dalam rumusan sila-sila Pancasila adalah landasan filosofis yang
dianggap, dipercaya, dan diyakini sebagai sesuatu %kenyataan, norma-norma,
nilai-nilai& yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling
sesuai sebagai dasar $egara esatuan :epublik Indonesia.
erlahirnya Pancasila sebagaimana tercatat dalam sejarah kemerdekaan
bangsa Indonesia, merupakan sublimasi dan kristalisasi dari pandangan hidup dan
nilai-nilai budaya luhur bangsa yang mempersatukan keanekaragaman bangsa kita
menjadi bangsa yang satu, Indonesia. erbeda dengan Derman, Inggris, Perancis,
serta negara-negara #ropa arat lainnya, yang menjadi suatu negara bangsa
%nation state& karena kesamaan bahasa. 0tau negara-negara lainnya, yang menjadi
Pancasila dalam Perspektif Filosofis
E
http://www.anakciremai.com/2010/12/modul-makalah-pkn-tentang-penerapan.htmlhttp://www.anakciremai.com/2010/12/modul-makalah-pkn-tentang-penerapan.html
-
8/18/2019 makalah filosofi
9/15
satu bangsa karena kesamaan wilayah daratan. Fatar belakang historis dan kondisi
sosiologis, antropologis dan geografis Indonesia yang unik dan spesifik seperti,
bahasa, etnik, atau suku bangsa, ras dan kepulauan menjadi komponen pembentuk
bangsa yang paling fundamental dan sangat berpengaruh terhadap realitas
kebangsaan Indonesia saat ini.
0tas dasar pengertian filosofis tersebut maka Pancasila sebagai dasar
falsafah $egara Indonesia harus diketahui dan dipahami oleh seluruh bangsa
Indonesia agar menghormati, menghargai, menjaga, dan menjalankan nilai-nilai
serta norma-norma positif yang terkandung dalam sila-sila Pancasila hingga
menjadi bangsa yang kuat dalam menghadapi kisruh dalam berbagai aspek sosial,
ekonomi, politik baik nasional maupun internasional seperti yang sedang kitaalami belakangan ini.
2.2.3.2 Nla'nla Pan$asla se%aga Nla "un*amental Negara
$ilai-nilai Pancasila sebagai dasar filsafat negara indonesia pada
hakikatnya merupakan suatu sumber dari segala sumber hukum dalam negara
indonesia.
2.2.0 Int Is !la'sla Pan$asla
2.2.0.1 !la &etuhanan ang Maha Esa
Sila etuhanan !ang "aha #sa nilai-nilainya meliputi dan menjiwai
keempat sila lainnya. engan sila etuhanan !ang "aha #sa, bangsa Indonesia
menyatakan bahwa $egara yang didirikan adalah sebagai pengejawantahan
tujuan manusia sebagai makhluk uhan !ang "aha #sa. Oleh karena itu, segala
hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan $egara bahkan
moral $egara, moral penyelenggara $egara,politik $egara, pemerintahan
$egara, hokum dan peraturan perundang-undangan $egara, kebebasan dan hak asasi warga $egara harus dijiwai oleh nilai-nilai etuhanan !ang maha #sa.
2.2.0.2 !la &emanusan (ang A*l *an Bera*a%
alam sila kemanusiaan yang adil dan beradab terkandung nilai bahwa
$egara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk
yang beradab. Oleh karena itu dalam kehidupan kenegaraan terutama dalam
peraturan perundang-undangan $egara harus mewujudkan tercapainya tujuan
Pancasila dalam Perspektif Filosofis
)
http://wwww.majalengka.biz/http://wwww.majalengka.biz/http://wwww.majalengka.biz/http://wwww.majalengka.biz/
-
8/18/2019 makalah filosofi
10/15
ketinggian harkat dan martabat manusia dan harus dijamin dalam peraturan
perundang-undangan $egara.
2.2.0.3 !la Persatuan In*+nesa
alam sila persatuan Indonesia terkandung nila bahwa negara adalah
sebagai penjelmaan sifa kodrat manusia monodualis yaitu sebagagi makhluk
indi
-
8/18/2019 makalah filosofi
11/15
!TUDI &A!U!
Negara Islam In*+nesa -NII/
!ebuah "rganisasi Politik #ang ertujuan $enjadikan %ndonesia !ebagai &egara %slam
$egara Islam Indonesia %$II& adalah pergerakan politik yang berdiri pada
tanggal ' agustus ()*) di esa Bisampah, Biawiligar, asikmalaya, Dawa arat.
Pendirinya adalah Sekarmadji "aridjan artosoewirjo. ujuan $II adalah
menjadikan Indonesia yang saat itu baru saja merdeka sebagai $egara Islam.
alam proklamasi $II >hukum islam? adalah hukum yang berlaku. alam undang-
undang $II dinyatakan dengan tegas 9$egara berdasarkan Islam;. Perkembangan
$II menyebar ke berbagai wilayah terutama Dabar menuju ke arah perbatasan.
ermasuk juga menyebar ke Sulawesi dan 0ceh. Setelah pendiri ditangkap oleh
$I dan di eksekusi pada tahun ()73, gerakan ini terpecah. api tetap bergerak
secara diam-diam dan oleh pemerintah dianggap sebagai organisasi ilegal.
Sekarang gerakan $II ini makin merajalela dan mengancam saudara-saudara kita.
Sasaran utama mereka adalah remaja dan mahasiswa. $egara Islam Indonesia
%$II& yang kemunculannya oleh berbagai pihak dituding sebagai akibat dari
Pancasila dalam Perspektif Filosofis
((
-
8/18/2019 makalah filosofi
12/15
merasa sakit hatinya kalangan Islam, dan bersifat spontanitas, lahir pada saat
terjadi 'acuum of power di :epublik Indonesia %:I&.
ami selaku pemakalah merasa sangat prihatin dengan adanya $II. Seperti
yang kita ketahui, $egara Indonesia mengakui adanya = aga. ami tidak setuju
dengan ada terbentuknya $egara Islam Indonesia. arena itu bertentangan dengan
Sila-sila Pancasila terutama sila pertama. "embentuk $II sama dengan
mengekang kebebasan dan hak dalam menentukan keyakinan umat beragama.
Pemerintah sebagai representasi negara harus segera memberantas gerakan
$egara Islam Indonesia %$II&. Pemerintah sungguh tidak patut melakukan
pembiaran seperti yang terkesan selama ini. Sebab, $II bukan sekadar
menumbuhkan radikalisme, sektarianisme, ataupun penyimpangan agama,
melainkan terutama merongrong institusi negara.
erkait kasus tersebut, anggota $II menginginkan adanya perubahan
%pergantian& ideologi Pancasila dengan ideologi Islam, mesti karena terjadi
ketidakcocokan antara prinsip islam mereka terhadap ideologi Pancasila. 0pakah
ini artinya Pancasila bertentangan dengan agama/
Pancasila adalah ideologi sedangkan agama adalah kepercayaan. Pancasila
mengatur hubungan hori4ontal sedangkan agama menjalin hubungan
-
8/18/2019 makalah filosofi
13/15
masalah horisontal %bermasyarakat, bernegara, dsb.&. $egara komunis atau non(
religion country belum tentu tidak ber-uhan. elum tentu tidak bermoral. elum
tentu kosong etika. Sebaliknya negara agama bisa sangat arogan, kolot, tidak mau
kalah, fanatik atau tertutup.
"enurut kami, Pancasila untuk negara kita sudah tepat, selama prinsip horisontal
dan
-
8/18/2019 makalah filosofi
14/15
#ra globalisasi menuntut adanya berbagai perubahan. emikian juga bangsa
Indonesia pada saat ini terjadi perubahan besar-besaran yang disebabkan oleh
pengaruh dari luar maupun dari dalam negeri. esemuanya di atas memerlukan
kemampuan warga negara mempunyai bekal ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni yang berlandaskan pada nilai-nilai keagamaan dan nilai-nilai budaya bangsa.
$ilai-nilai Pancasila merupakan dasar filsafat negara, meskipun dituntut untuk
melakukan suatu perubahan namun dalam aspek penyelenggaraannya $egara,
aspek kehidupan masyarakat, dan system perundang-undangan di Indonesia harus
tetap bersumber pada nilai-nilai Pancasila.
3.2 &E!IMPULAN
Sila-sila Pancasila yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya
merupakan suatu kesatuan organisasi. 0ntara sila-sila itu saling berhubungan,
saling berkaitan bahkan saling mengkualifikasi. Secara demikian maka Pancasila
pada hakikatnya merupakan sistem, dalam pengertian bahwa bagian-bagian, sila-
silanya saling berhubungan secara erat sehingga membentuk suatu struktur yang
menyeluruh. engan demikian, Pancasila merupakan suatu sistem dalam
pengertian kefilsafatan sebagaimana sistem filsafat lainnya seperti materialisme,
idealisme, rasionalisme, liberalisme, sosialisme, dan sebagainya.
Pancasila
sebagai dasar falsafah $egara Indonesia harus diketahui dan dipahami oleh
seluruh bangsa Indonesia agar menghormati, menghargai, menjaga, dan
menjalankan nilai-nilai serta norma-norma positif yang terkandung dalam sila-sila
Pancasila hingga menjadi bangsa yang kuat dalam menghadapi kisruh dalam
berbagai aspek sosial, ekonomi, dan politik serta agama seperti munculnya kasus
$egara Islam Indonesia yang hendak menjadikan Indonesia sebagai $egara Islam.
3.3 !ARAN &EBI5A&AN
3.3.1 Pancasila merupakan dasar filsafat negara yang mengakui dan
mengagungkan keberadaan agama dalam pemerintahan. Hal ini dapat kita
lihat pada sila pertama Pancasila, etuhanan !ang "aha #sa. Sehingga kita
sebagai warga negara Indonesia tidak perlu meragukan konsistensi atas
Pancasila dalam Perspektif Filosofis
(*
http://wwww.majalengka.biz/http://wwww.majalengka.biz/http://wwww.majalengka.biz/http://wwww.majalengka.biz/
-
8/18/2019 makalah filosofi
15/15
Ideologi Pancasila terhadap agama. idak perlu berusaha mengganti ideologi
Pancasila dengan ideologi berbasis agama dengan alasan bahwa ideologi
Pancasila bukan ideologi beragama.
3.3.2 Hanya karena merasa berasal dari agama mayoritas tidak seharusnya kita
merendahkan umat yang berbeda agama ataupun membuat aturan yang secara
langsung dan tidak langsung memaksakan aturan agama yang dianut atau
standar agama tertentu kepada pemeluk agama lainya dengan dalih moralitas.
Pancasila dalam Perspektif Filosofis
(=