makalah final praktikum
DESCRIPTION
TugasTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja secara filosofi adalah suatu pemikiran
dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun
rohani Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pengguna diharapkan
dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman Pekerjaan dikatakan aman
jika apapun yang dilakukan oleh pekerja tersebut resiko yang mungkin muncul
dapat dihindari Pekejaan dikatakan nyaman jika para pekerja yang bersangkutan
dapat melakukan dengan merasa nyaman dan betah sehingga tidak mudah capek
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek
perlindungan tenaga kerja dengan cara penerapan teknologi pengendalian segala
aspek yang berpotensi membahayakan para pekerja Pengendalian juga ditujukan
kepada sumber yang berpotensi menimbulkan penyakit akibat dari jenis pekerjaan
tersebut pencegahan kecelakaan dan penserasian peralatan kerja mesin
instrumen dan karakteristik manusia yang menjalankan pekerjaan tersebut
maupun orang-orang yang berada di sekelilingnya Dengan menerapkan teknologi
pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja diharapkan tenaga kerja akan
mencapai ketahanan fisik daya kerja dan tingkat kesehatan yang tinggi
Disamping itu keselamatan dan kesehatan kerja dapat diharapkan untuk
menciptakan ksenyamanan kerja dan keselamatan kerja yang tinggi
Perkembangan ilmu pengetahuan melalui berbagai penelitian dan
percobaan di laboratorium sudah sedemikian pesat Perkembangan ilmu
1
pengetahuan yang pesat ini sangat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia
Akan tetapi perkembangan yang sedemikian pesat juga dikhawatirkan akan
berpotensi meningkatkan bahaya dalam industri Kalau prinsip keseimbangan dan
keserasian dipegang teguh oleh para ilmuwan dan para pengusaha niscaya
kekhawatiran tersebut dapat diminimalkan Peningkatan kemampuan dalam
membuat alat dengan teknologi baru haruslah diimbangi dengan penciptaan alat
pengendali yang lebih canggih dan kemampuan tenaga yang makin beertambah
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghadapi bahaya yang mungkin
timbul akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi antara lain
menyangkut ukuran alat alat pengendali kemampuan dan ketrampilan pekerja
alat penanggulangan musibah dan pengawasan yang dilakukan
Dari segi ekonomi pemakaian alat yang berkapasitas besar adalah lebih
menguntungkan akan tetapi bahaya yang mungkin ditimbulkan juga akan besar
Dengan demikian penentuan ukuran reaktor harus didasarkan pada keuntungan
dari segi ekonomi dan bahaya yang mungkin ditimbulkan Salah satu langkah
pengamanan yang dilakukan dalam rancang bangun adalah penggunaan safety
factor atau over design factor pada perhitungan perancangan masing-masing alat
dengan kisaran 10 ndash 20 Alat pengendali harus lebih canggih dan lebih dapat
diandalkan Alat pengamanan yang terkait dengan alat produksi dan alat
perlindungan bagi pekerja harus ditingkatkan Biaya untuk membangun
keselamatan dan kesehatan kerja biaya untum membeli alat-alat pengamanan
memang cukup besar Akan tetapi keselamatan dan kesehatan kerja juga akan
lebih terjamin Kemampuan dan ketrampilan pekerja harus ditingkatkan melalui
2
pendidikan dan pelatihan sehingga dapat mengikuti laju perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi Alat penanggulangan musibah harus ditingkatkan
agar malapetaka yang diakibatkan oleh penerpan teknologi maju tidak sampai
meluas dan merusak Pengawasan terhadap alat maupun terhadap pekerja harus
dilakukan secara teratur dan berkesinambungan
Laboratorium kimia merupakan kelengkapan sebuah program studi yang
digunakan untuk meningkatkan ketrampilan penggunaan dan pemakaian bahan
kimia maupun peralatan analisis (instrumentasi) Dalam penggunaan lanjut
laboratorium merupakan sarana untuk melaksanakan kegiatan penelitian ilmiah
Laboratorium kimia dengan segala kelengkapan peralatan dan bahan kimia
merupakan tempat berpotensi menimbulkan bahaya kepada para penggunanya jika
para pekerja di dalamnya tidak dibekali dengan pengetahuan mengenai kesehatan
dan keselamatan kerja
Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan
penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis
laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan
SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan
pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya
berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun
demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-
laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat
penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya
3
Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para
penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit
maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang
dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan
apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri
Diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan dapat berakibat pada para
pengguna maupun orang lain serta lingkungan di sekitarnya Ini adalah tanggung
jawab moral dalam keselamatan kerja yang memegang peranan penting dalam
pencegahan kecelakaan Selain itu disiplin setiap individu terhadap peraturan juga
memberikan andil besar dalam keselamatan kerja Kedua faktor penting tersebut
bergantung pada faktor manusianya yang ternyata merupakan sumber terbesar
kecelakaan di dalam laboratorium
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di rumuskan masalah
sebagai berikut
Apa saja bahaya yang terdapat dalam laboratorium kimia
Bagaimana upaya kesehatan dan keselamatan kerja di lab kimia
C Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut
Untuk mengetahui bahaya yang terdapat dalam laboratorium kimia
Untuk mengetahui upaya kesehatan dan keselamatan kerja di lab kimia
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Laboratorium adalah tempat berkumpulnya berbagai jenis bahan kimia
bahkan bahan kimia yang tidak digunakan didalam proses produksi diperlukan di
laboratorium Meskipun dari sisi volume jumlah bahan kimia di laboratorium
tergolong relative sangat kecil jika dibandingkan dengan volume bahan kimia
dibagian produksi atau gudang namun tingkat bahaya yang ada dilaboratorium
tidak bisa diabaikan begitu saja Sudah banyak kejadian kecelakaan yang berasal
dari laboratorium yang kemudian menyebar ketempat lain
Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa
diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik
bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus
diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen
penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan
bahan kimia dan pajanan terhadap laboran
A Penyimpanan Bahan Kimia
Mengingat bahwa sering terjadi kebakaran ledakan atau bocornya bahan-
bahan kimia beracun dalam gudang maka dalam penyimpanan bahan-bahan
kimia selain memperhatikan ketujuh sumber-sumber kerusakan di atas juga perlu
diperhatikan faktor lain yaitu
Interaksi bahan kimia dengan wadahnya bahan kimia dapat berinteraksi
dengan wadahnya dan dapat mengakibatkan kebocoran
5
Kemungkinan interaksi antar bahan dapat menimbulkan ledakan kebakaran
atau timbulnya gas beracun
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas beberapa syarat
penyimpanan bahan secara singkat adalah sebagai berikut
1 Bahan beracun
Banyak bahan-bahan kimia yang beracun Yang paling keras dan sering
dijumpai di laboratorium sekolah antara lain sublimate (HgCl2) persenyawaan
sianida arsen gas karbon monoksida (CO) dari aliran gas Syarat penyimpanan
1048621 ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauh dari bahaya kebakaran
1048621 dipisahkan dari bahan-bahan yang mungkin bereaksi
1048621 kran dari saluran gas harus tetap dalam keadaan tertutup rapat jika tidak sedang
dipergunakan
1048621 disediakan alat pelindung diri pakaian kerja masker dan sarung tangan
2 Bahan korosif
Contoh bahan korosif misalnya asam-asam anhidrida asam dan alkali
Bahan ini dapat merusak wadah dan bereaksi dengan zat-zat beracun Syarat
penyimpanan
1048621 ruangan dingin dan berventilasi
1048621 wadah tertutup dan beretiket
1048621 dipisahkan dari zat-zat beracun
3 Bahan mudah terbakar
6
Banyak bahan-bahan kimia yang dapat terbakar sendiri terbakar jika kena
udara kena benda panas kena api atau jika bercampur dengan bahan kimia lain
Fosfor (P) putih fosfin (PH3) alkil logam boran (BH3) misalnya akan terbakar
sendiri jika kena udara Pipa air tabung gelas yang panas akan menyalakan
karbon disulfide (CS2) Bunga api dapat menyalakan bermacam-macam gas Dari
segi mudahnya terbakar cairan organic dapat dibagi menjadi 3 golongan
a) Cairan yang terbakar di bawah temperatur -4oC misalnya karbon disulfida
(CS2) eter (C2H5OC2H5) benzena (C5H6 aseton (CH3COCH3)
b) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur antara -4oC - 21oC misalnya
etanol (C2H5OH) methanol (CH3OH)
c) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur 21oC ndash 935oC misalnya kerosin
(minyak lampu) terpentin naftalena minyak baker
Syarat penyimpanan
1048621 temperatur dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari sumber api atau panas terutama loncatan api listrik dan bara rokok
1048621 tersedia alat pemadam kebakaran
4 Bahan mudah meledak
Contoh bahan kimia mudah meledak antara lain ammonium nitrat nitrogliserin
TNT
Syarat penyimpanan
1048621 ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari panas dan api
1048621 hindarkan dari gesekan atau tumbukan mekanis
7
Banyak reaksi eksoterm antara gas-gas dan serbuk zat-zat padat yang
dapat meledak dengan dahsyat Kecepatan reaksi zat-zat seperti ini sangat
tergantung pada komposisi dan bentuk dari campurannya Kombinasi zat-zat yang
sering meledak di laboratorium pada waktu melakukan percobaan misalnya
1048621 natrium (Na) atau kalium (K) dengan air
1048621 ammonium nitrat (NH4NO3) serbuk seng (Zn) dengan air
1048621 kalium nitrat (KNO3) dengan natrium asetat (CH3COONa)
1048621 nitrat dengan eter
1048621 peroksida dengan magnesium (Mg) seng (Zn) atau aluminium (Al)
1048621 klorat dengan asam sulfat
1048621 asam nitrat (HNO3) dengan seng (Zn) magnesium atau logam lain
1048621 halogen dengan amoniak
1048621 merkuri oksida (HgO) dengan sulfur (S)
1048621 Fosfor (P) dengan asam nitrat (HNO3) suatu nitrat atau klorat
5 Bahan Oksidator
Contoh perklorat permanganat peroksida organik
Syarat penyimpana
1048621 temperatur ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari sumber api dan panas termasuk loncatan api listrik dan bara rokok
1048621 jauhkan dari bahan-bahan cairan mudah terbakar atau reduktor
6 Bahan reaktif terhadap air
Contoh natrium hidrida karbit nitrida
Syarat penyimpanan
8
1048621 temperatur ruangan dingin kering dan berventilasi
1048621 jauh dari sumber nyala api atau panas
1048621 bangunan kedap air
1048621 disediakan pemadam kebakaran tanpa air (CO2 dry powder)
7 Bahan reaktif terhadap asam
Zat-zat tersebut kebanyakan dengan asam menghasilkan gas yang mudah
terbakar atau beracun contoh natrium hidrida sianida
Syarat penyimpanan
1048621 ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari sumber api panas dan asam
1048621 ruangan penyimpan perlu didesain agar tidak memungkinkan terbentuk
kantong-kantong hidrogen
1048621 disediakan alat pelindung diri seperti kacamata sarung tangan pakaian kerja
8 Gas bertekanan
Contoh gas N2 asetilen H2 dan Cl2 dalam tabung silinder Syarat
penyimpanan
1048621 disimpan dalam keadaan tegak berdiri dan terikat
1048621 ruangan dingin dan tidak terkena langsung sinar matahari
1048621 jauh dari api dan panas
1048621 jauh dari bahan korosif yang dapat merusak kran dan katub-katub
Seperti diuraikan sebelumnya ada bahan-bahan kimia yang tidak boleh
dicampur dalam penyimpananya seperti asam dengan bahan yang beracun bahan
mudah terbakar dengan oksidator Bahan-bahan demikian disebut bahan
9
incompatible dan harus disimpan secara terpisah Pada Tabel 1 disajikan bahaya
yang timbul bila suatu zat pada kolom A kontak dengan zat pada kolom B akan
menghasilkan gas beracun pada kolom C Dan pada Tabel 2 disajikan bahan-
bahan kimia incompatible bila bersentuhan (kontak) akan menghasilkan reaksi
yang hebat kebakaran atau ledakan
Tabel 1 Bahaya yang Ditimbulkan Apabila Bahan-Bahan Incompatible (kolom A) Kontak dengan zat pada kolom B
Kolom A Kolom B Bahaya yang tumbul bila kontak
SianidaHipoklorit
NitratAsam nitrat
NitritAsida
Senyawa arsenikSulfida
AsamAsam
Asam sulfatTembaga logam berat
AsamAsam
ReduktorAsam
Asam sianidaKlor atau asam hipoklorit
Nitrogen dioksidaNitrogen dioksida
Asam nitrogen oksidaHidrogen asida
ArsenHodrogen sulfida
B Sumber Kerusakan Bahan Kimia
Kerusakan bahan-bahan kimia dapat disebabkan oleh
1 Udara
Udara mengandung oksigen dan uap air Bahan-bahan kimia yang sifatnya
higroskopis harus disimpan di dalam botol yang dapat ditutup rapat Bahan-bahan
kimia semacam ini jika menyimpannya tidak benar maka akan berair bahkan
dapat berubah menjadi larutan
2 Cairan air asam basa cairan lainnya
Bahan-bahan kimia harus disimpan dalam tempat yang kering Apalagi bahan
kimia yang reaktif terhadap air Logam-logam seperti Na K dan Ca bereaksi
dengan air menghasilkan gas H2 yang langsung terbakar oleh panas reaksi yang
10
terbentuk Zat-zat lain yang bereaksi dengan air secara hebat seperti asam sulfat
pekat logam halide anhidrat oksida non logam halide harus dijauhkan dari air
atau disimpan dalam ruangan yang kering dan bebas kebocoran di waktu hujan
Kebakaran akibat zat-zat di atas tak dapat dipadamkan dengan penyiraman air
Cairan yang bersifat asam mempunyai daya merusak lebih hebat dari air Asam
yang sifatnya gas gas misalnya asam klorida lebih ganas lagi Sebab bersama
udara akan mudah berpindah dari tempat asalnya Cara yang paling baik adalah
dengan mengisolir asam itu sendiri misalnya menempatkan botol asam yang
tertutup rapat dan ditempatkan dalam lemari khusus atau di lemari asam
3 Panastemperatur
Pengaruh temperatur akan menyebabkan reaksi atau perubahan kimia terjadi dan
juga mempercepat reaksi Panas yang cukup tinggi dapat memacu terjadinya
reaksi oksidasi Keadaan temperatur yang terlalu rendah juga mempunyai akibat
yang serupa Untungnya Indonesia beriklim tropis sehingga penyebab kerusakan
akibat panas tinggi dan terlalu rendah jarang terjadi di laboratorium kita
4 Mekanik
Benturan tarikan maupun tekanan yang besar harus dihindari khususnya pada
bahan kimia yang mudah meledak seperti ammonium nitrat nitrogliserin
trinitrotoluene (TNT)
5 Sinar
Sinar terutama sinar ultra violet (UV) sangat mempengaruhi bahan-bahan kimia
Sebagai contoh larutan kalium permanganat apabila terkena sinar UV akan
mengalami reduksi sehingga akan merubah sifat larutan itu Oleh karena itu
11
untuk menyimpan larutan kalium permanganat dianjurkan menggunakan botol
yang berwarna coklat Kristal perak nitrat juga akan rusak jika terkena sinar UV
oleh sebab itu dalam penyimpanan harus dihindarkan dari pengaruh sinar UV
6 Api
Apikebakaran dapat terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama
pada suatu saat
Gambar Segitiga Api
Ketiga komponen itu ialah
a Adanya bahan bakar (bahan yang dapat dibakar)
b Adanya panas yang cukup tinggi yang dapat mengubah bahan baker menjadi
uap yang dapat terbakar (mencapai titik bakarnya)
c Adanya oksigen (di udara di sekitar kita)
Maka pada saat yang demikian itulah oksigen yang mudah bereaksi dengan bahan
bakar yang berupa uap yang sudah mencapai titik bakarnya akan menghasilkan
api Api inilah yang selanjutnya dapat mengakibatkan kebakaran Maka untuk
menghindari terjadinya kebakaran haruslah salah satu dari komponen segitiga api
tersebut harus ditiadakan Cara termudah ialah menyimpan bahan-bahan yang
12
mudah terbakar di tempat yang dingin sehingga tidak mudah naik temperaturnya
dan tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai titik bakarnya
7 Sifat bahan kimia itu sendiri
Bahan-bahan kimia mempunyai sifat khasnya masing-masing Misalnya
asam sangat mudah bereaksi dengan basa Reaksi-reaksi kimia dapat berjalan dari
yang sangat lambat hingga ke yang spontan Reaksi yang spontan biasanya
menimbulkan panas yang tinggi dan api Ledakan dapat terjadi bila reaksi terjadi
pada ruang yang tertutup Contoh reaksi spontan asam sulfat pekat yang
diteteskan pada campuran kalium klorat padat dan gula pasir seketika akan terjadi
api Demikian juga kalau kristal kalium permanganate ditetesi dengan gliserin
13
BAB III
PEMBAHASAN
A Upaya Kesehatan dan Keselamatan di Laboratorium
Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan
kerja di Laboratorium
1 Informasi dan Komunikasi K3
Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia
(Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis
(posterlabel dari produsen bahan kimia) Hal ini merupakan informasi
acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di
laboratorium
Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di lokasi yang potensi
kebakaran dan tandasymbol tertentu pada lokasi yang berkaitan dengan
bahan kimia B3radioaktif
Adapun karakteristik bahan kimia sbb
- Bahan mudah meledak (explosive substances)
- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)
- Bahan mudah menyebabkan korosif
- Bahan mudah terbakar (flammable substances)
- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan
- Bahan berbahaya (harmful substances)
- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)
- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)
14
2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah
- Tidak boleh makan dan minum
- Tidak boleh tidur
- Tidak boleh merokok
- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium
3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium
a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi
kritis tertentu
b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja
c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses
pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar
ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja
laboratorium
d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja
yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar
air bersih
e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata
pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak
terutama pada saat pengujian sampel
f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi
atau pada ruang penyimpanan bahan kimia
15
g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)
yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung
bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran
lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api
h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya
i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat
memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari
ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium
j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar
plester luka kapas antiseptic kain kassa dll
k Penyimpan Bahan Kimia
Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan
berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik
bahan kimia dikelompokkan sbb
- Bahan mudah terbakar
- Bahan mudah meledak
- Bahan oksidator
- Bahan reaktif terhadap asam
- Bahan reaktif terhadap air
- Gas bertekanan
- Bahan beracun
- Bahan korosif
16
l Penanggulangan Tanggap Darurat
Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang
harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan
pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi
penanggung jawab K3
Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan
kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3
B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan
Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa
jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus
sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum
dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain
1 Tumpahan Asam-asam Anorganik
Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4
haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut
permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2
dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk
bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah
2 Basa Akali dan Amonia
Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat
Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan
17
dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang
3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator
Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti
amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur
dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan
sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang
4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor
Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan
NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam
campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan
reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum
dibuang ke perairan
Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO
Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan
kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan
campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry
Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan
selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan
5 Sianida dan Nitril
Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan
kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam
wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry
18
Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan
dibuang keperairan
Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan
kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam
Selanjutnya dibuang ke perairan
Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah
satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit
Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan
alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium
hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan
C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia
Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang
terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut
Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara
bersih
Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus
selama 5-10 menit
Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia
dengan cara adsorpsi
Meminumkan air untuk pengenceran
Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat
dan fenol
19
Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat
diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)
(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran
pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan
membuat racun terencerkan
Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk
mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)
hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih
pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen
D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen
Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan
peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia
Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan
visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari
pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di
laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan
kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan
peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman
Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti
penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak
sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus
20
dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini
dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan
aman dari gangguan
Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi
atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan
perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non
korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan
seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus
dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk
dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu
oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan
konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan
Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak
juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya
dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak
dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat
mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat
diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai
eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa
unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan
beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam
peralatan
21
BAB IV
PENUTUP
A Kesimpulan
Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan
penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis
laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan
SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan
pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya
berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun
demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-
laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat
penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya
Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para
penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit
maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang
dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan
apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri
Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa
diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik
bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus
diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen
22
penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan
bahan kimia dan pajanan terhadap laboran
B Saran
1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada
sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan
2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan
kimia yang ada di laboratorium
3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan
cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh
para mahasiswa dan laboran
23
DAFTAR PUSTAKA
Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)
httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-
laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei
2013
Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia
(online)
httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i
dpdf diakses pada 20 Mei 2013
Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes
Cikarang (online)
httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp
option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-
kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19
Mei 2013
HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)
httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei
2013
Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)
httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml
diakses pada 20 Mei 2013
Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)
httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-
bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013
24
Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)
httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN
20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013
25
pengetahuan yang pesat ini sangat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia
Akan tetapi perkembangan yang sedemikian pesat juga dikhawatirkan akan
berpotensi meningkatkan bahaya dalam industri Kalau prinsip keseimbangan dan
keserasian dipegang teguh oleh para ilmuwan dan para pengusaha niscaya
kekhawatiran tersebut dapat diminimalkan Peningkatan kemampuan dalam
membuat alat dengan teknologi baru haruslah diimbangi dengan penciptaan alat
pengendali yang lebih canggih dan kemampuan tenaga yang makin beertambah
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghadapi bahaya yang mungkin
timbul akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi antara lain
menyangkut ukuran alat alat pengendali kemampuan dan ketrampilan pekerja
alat penanggulangan musibah dan pengawasan yang dilakukan
Dari segi ekonomi pemakaian alat yang berkapasitas besar adalah lebih
menguntungkan akan tetapi bahaya yang mungkin ditimbulkan juga akan besar
Dengan demikian penentuan ukuran reaktor harus didasarkan pada keuntungan
dari segi ekonomi dan bahaya yang mungkin ditimbulkan Salah satu langkah
pengamanan yang dilakukan dalam rancang bangun adalah penggunaan safety
factor atau over design factor pada perhitungan perancangan masing-masing alat
dengan kisaran 10 ndash 20 Alat pengendali harus lebih canggih dan lebih dapat
diandalkan Alat pengamanan yang terkait dengan alat produksi dan alat
perlindungan bagi pekerja harus ditingkatkan Biaya untuk membangun
keselamatan dan kesehatan kerja biaya untum membeli alat-alat pengamanan
memang cukup besar Akan tetapi keselamatan dan kesehatan kerja juga akan
lebih terjamin Kemampuan dan ketrampilan pekerja harus ditingkatkan melalui
2
pendidikan dan pelatihan sehingga dapat mengikuti laju perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi Alat penanggulangan musibah harus ditingkatkan
agar malapetaka yang diakibatkan oleh penerpan teknologi maju tidak sampai
meluas dan merusak Pengawasan terhadap alat maupun terhadap pekerja harus
dilakukan secara teratur dan berkesinambungan
Laboratorium kimia merupakan kelengkapan sebuah program studi yang
digunakan untuk meningkatkan ketrampilan penggunaan dan pemakaian bahan
kimia maupun peralatan analisis (instrumentasi) Dalam penggunaan lanjut
laboratorium merupakan sarana untuk melaksanakan kegiatan penelitian ilmiah
Laboratorium kimia dengan segala kelengkapan peralatan dan bahan kimia
merupakan tempat berpotensi menimbulkan bahaya kepada para penggunanya jika
para pekerja di dalamnya tidak dibekali dengan pengetahuan mengenai kesehatan
dan keselamatan kerja
Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan
penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis
laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan
SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan
pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya
berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun
demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-
laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat
penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya
3
Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para
penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit
maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang
dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan
apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri
Diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan dapat berakibat pada para
pengguna maupun orang lain serta lingkungan di sekitarnya Ini adalah tanggung
jawab moral dalam keselamatan kerja yang memegang peranan penting dalam
pencegahan kecelakaan Selain itu disiplin setiap individu terhadap peraturan juga
memberikan andil besar dalam keselamatan kerja Kedua faktor penting tersebut
bergantung pada faktor manusianya yang ternyata merupakan sumber terbesar
kecelakaan di dalam laboratorium
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di rumuskan masalah
sebagai berikut
Apa saja bahaya yang terdapat dalam laboratorium kimia
Bagaimana upaya kesehatan dan keselamatan kerja di lab kimia
C Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut
Untuk mengetahui bahaya yang terdapat dalam laboratorium kimia
Untuk mengetahui upaya kesehatan dan keselamatan kerja di lab kimia
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Laboratorium adalah tempat berkumpulnya berbagai jenis bahan kimia
bahkan bahan kimia yang tidak digunakan didalam proses produksi diperlukan di
laboratorium Meskipun dari sisi volume jumlah bahan kimia di laboratorium
tergolong relative sangat kecil jika dibandingkan dengan volume bahan kimia
dibagian produksi atau gudang namun tingkat bahaya yang ada dilaboratorium
tidak bisa diabaikan begitu saja Sudah banyak kejadian kecelakaan yang berasal
dari laboratorium yang kemudian menyebar ketempat lain
Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa
diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik
bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus
diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen
penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan
bahan kimia dan pajanan terhadap laboran
A Penyimpanan Bahan Kimia
Mengingat bahwa sering terjadi kebakaran ledakan atau bocornya bahan-
bahan kimia beracun dalam gudang maka dalam penyimpanan bahan-bahan
kimia selain memperhatikan ketujuh sumber-sumber kerusakan di atas juga perlu
diperhatikan faktor lain yaitu
Interaksi bahan kimia dengan wadahnya bahan kimia dapat berinteraksi
dengan wadahnya dan dapat mengakibatkan kebocoran
5
Kemungkinan interaksi antar bahan dapat menimbulkan ledakan kebakaran
atau timbulnya gas beracun
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas beberapa syarat
penyimpanan bahan secara singkat adalah sebagai berikut
1 Bahan beracun
Banyak bahan-bahan kimia yang beracun Yang paling keras dan sering
dijumpai di laboratorium sekolah antara lain sublimate (HgCl2) persenyawaan
sianida arsen gas karbon monoksida (CO) dari aliran gas Syarat penyimpanan
1048621 ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauh dari bahaya kebakaran
1048621 dipisahkan dari bahan-bahan yang mungkin bereaksi
1048621 kran dari saluran gas harus tetap dalam keadaan tertutup rapat jika tidak sedang
dipergunakan
1048621 disediakan alat pelindung diri pakaian kerja masker dan sarung tangan
2 Bahan korosif
Contoh bahan korosif misalnya asam-asam anhidrida asam dan alkali
Bahan ini dapat merusak wadah dan bereaksi dengan zat-zat beracun Syarat
penyimpanan
1048621 ruangan dingin dan berventilasi
1048621 wadah tertutup dan beretiket
1048621 dipisahkan dari zat-zat beracun
3 Bahan mudah terbakar
6
Banyak bahan-bahan kimia yang dapat terbakar sendiri terbakar jika kena
udara kena benda panas kena api atau jika bercampur dengan bahan kimia lain
Fosfor (P) putih fosfin (PH3) alkil logam boran (BH3) misalnya akan terbakar
sendiri jika kena udara Pipa air tabung gelas yang panas akan menyalakan
karbon disulfide (CS2) Bunga api dapat menyalakan bermacam-macam gas Dari
segi mudahnya terbakar cairan organic dapat dibagi menjadi 3 golongan
a) Cairan yang terbakar di bawah temperatur -4oC misalnya karbon disulfida
(CS2) eter (C2H5OC2H5) benzena (C5H6 aseton (CH3COCH3)
b) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur antara -4oC - 21oC misalnya
etanol (C2H5OH) methanol (CH3OH)
c) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur 21oC ndash 935oC misalnya kerosin
(minyak lampu) terpentin naftalena minyak baker
Syarat penyimpanan
1048621 temperatur dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari sumber api atau panas terutama loncatan api listrik dan bara rokok
1048621 tersedia alat pemadam kebakaran
4 Bahan mudah meledak
Contoh bahan kimia mudah meledak antara lain ammonium nitrat nitrogliserin
TNT
Syarat penyimpanan
1048621 ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari panas dan api
1048621 hindarkan dari gesekan atau tumbukan mekanis
7
Banyak reaksi eksoterm antara gas-gas dan serbuk zat-zat padat yang
dapat meledak dengan dahsyat Kecepatan reaksi zat-zat seperti ini sangat
tergantung pada komposisi dan bentuk dari campurannya Kombinasi zat-zat yang
sering meledak di laboratorium pada waktu melakukan percobaan misalnya
1048621 natrium (Na) atau kalium (K) dengan air
1048621 ammonium nitrat (NH4NO3) serbuk seng (Zn) dengan air
1048621 kalium nitrat (KNO3) dengan natrium asetat (CH3COONa)
1048621 nitrat dengan eter
1048621 peroksida dengan magnesium (Mg) seng (Zn) atau aluminium (Al)
1048621 klorat dengan asam sulfat
1048621 asam nitrat (HNO3) dengan seng (Zn) magnesium atau logam lain
1048621 halogen dengan amoniak
1048621 merkuri oksida (HgO) dengan sulfur (S)
1048621 Fosfor (P) dengan asam nitrat (HNO3) suatu nitrat atau klorat
5 Bahan Oksidator
Contoh perklorat permanganat peroksida organik
Syarat penyimpana
1048621 temperatur ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari sumber api dan panas termasuk loncatan api listrik dan bara rokok
1048621 jauhkan dari bahan-bahan cairan mudah terbakar atau reduktor
6 Bahan reaktif terhadap air
Contoh natrium hidrida karbit nitrida
Syarat penyimpanan
8
1048621 temperatur ruangan dingin kering dan berventilasi
1048621 jauh dari sumber nyala api atau panas
1048621 bangunan kedap air
1048621 disediakan pemadam kebakaran tanpa air (CO2 dry powder)
7 Bahan reaktif terhadap asam
Zat-zat tersebut kebanyakan dengan asam menghasilkan gas yang mudah
terbakar atau beracun contoh natrium hidrida sianida
Syarat penyimpanan
1048621 ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari sumber api panas dan asam
1048621 ruangan penyimpan perlu didesain agar tidak memungkinkan terbentuk
kantong-kantong hidrogen
1048621 disediakan alat pelindung diri seperti kacamata sarung tangan pakaian kerja
8 Gas bertekanan
Contoh gas N2 asetilen H2 dan Cl2 dalam tabung silinder Syarat
penyimpanan
1048621 disimpan dalam keadaan tegak berdiri dan terikat
1048621 ruangan dingin dan tidak terkena langsung sinar matahari
1048621 jauh dari api dan panas
1048621 jauh dari bahan korosif yang dapat merusak kran dan katub-katub
Seperti diuraikan sebelumnya ada bahan-bahan kimia yang tidak boleh
dicampur dalam penyimpananya seperti asam dengan bahan yang beracun bahan
mudah terbakar dengan oksidator Bahan-bahan demikian disebut bahan
9
incompatible dan harus disimpan secara terpisah Pada Tabel 1 disajikan bahaya
yang timbul bila suatu zat pada kolom A kontak dengan zat pada kolom B akan
menghasilkan gas beracun pada kolom C Dan pada Tabel 2 disajikan bahan-
bahan kimia incompatible bila bersentuhan (kontak) akan menghasilkan reaksi
yang hebat kebakaran atau ledakan
Tabel 1 Bahaya yang Ditimbulkan Apabila Bahan-Bahan Incompatible (kolom A) Kontak dengan zat pada kolom B
Kolom A Kolom B Bahaya yang tumbul bila kontak
SianidaHipoklorit
NitratAsam nitrat
NitritAsida
Senyawa arsenikSulfida
AsamAsam
Asam sulfatTembaga logam berat
AsamAsam
ReduktorAsam
Asam sianidaKlor atau asam hipoklorit
Nitrogen dioksidaNitrogen dioksida
Asam nitrogen oksidaHidrogen asida
ArsenHodrogen sulfida
B Sumber Kerusakan Bahan Kimia
Kerusakan bahan-bahan kimia dapat disebabkan oleh
1 Udara
Udara mengandung oksigen dan uap air Bahan-bahan kimia yang sifatnya
higroskopis harus disimpan di dalam botol yang dapat ditutup rapat Bahan-bahan
kimia semacam ini jika menyimpannya tidak benar maka akan berair bahkan
dapat berubah menjadi larutan
2 Cairan air asam basa cairan lainnya
Bahan-bahan kimia harus disimpan dalam tempat yang kering Apalagi bahan
kimia yang reaktif terhadap air Logam-logam seperti Na K dan Ca bereaksi
dengan air menghasilkan gas H2 yang langsung terbakar oleh panas reaksi yang
10
terbentuk Zat-zat lain yang bereaksi dengan air secara hebat seperti asam sulfat
pekat logam halide anhidrat oksida non logam halide harus dijauhkan dari air
atau disimpan dalam ruangan yang kering dan bebas kebocoran di waktu hujan
Kebakaran akibat zat-zat di atas tak dapat dipadamkan dengan penyiraman air
Cairan yang bersifat asam mempunyai daya merusak lebih hebat dari air Asam
yang sifatnya gas gas misalnya asam klorida lebih ganas lagi Sebab bersama
udara akan mudah berpindah dari tempat asalnya Cara yang paling baik adalah
dengan mengisolir asam itu sendiri misalnya menempatkan botol asam yang
tertutup rapat dan ditempatkan dalam lemari khusus atau di lemari asam
3 Panastemperatur
Pengaruh temperatur akan menyebabkan reaksi atau perubahan kimia terjadi dan
juga mempercepat reaksi Panas yang cukup tinggi dapat memacu terjadinya
reaksi oksidasi Keadaan temperatur yang terlalu rendah juga mempunyai akibat
yang serupa Untungnya Indonesia beriklim tropis sehingga penyebab kerusakan
akibat panas tinggi dan terlalu rendah jarang terjadi di laboratorium kita
4 Mekanik
Benturan tarikan maupun tekanan yang besar harus dihindari khususnya pada
bahan kimia yang mudah meledak seperti ammonium nitrat nitrogliserin
trinitrotoluene (TNT)
5 Sinar
Sinar terutama sinar ultra violet (UV) sangat mempengaruhi bahan-bahan kimia
Sebagai contoh larutan kalium permanganat apabila terkena sinar UV akan
mengalami reduksi sehingga akan merubah sifat larutan itu Oleh karena itu
11
untuk menyimpan larutan kalium permanganat dianjurkan menggunakan botol
yang berwarna coklat Kristal perak nitrat juga akan rusak jika terkena sinar UV
oleh sebab itu dalam penyimpanan harus dihindarkan dari pengaruh sinar UV
6 Api
Apikebakaran dapat terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama
pada suatu saat
Gambar Segitiga Api
Ketiga komponen itu ialah
a Adanya bahan bakar (bahan yang dapat dibakar)
b Adanya panas yang cukup tinggi yang dapat mengubah bahan baker menjadi
uap yang dapat terbakar (mencapai titik bakarnya)
c Adanya oksigen (di udara di sekitar kita)
Maka pada saat yang demikian itulah oksigen yang mudah bereaksi dengan bahan
bakar yang berupa uap yang sudah mencapai titik bakarnya akan menghasilkan
api Api inilah yang selanjutnya dapat mengakibatkan kebakaran Maka untuk
menghindari terjadinya kebakaran haruslah salah satu dari komponen segitiga api
tersebut harus ditiadakan Cara termudah ialah menyimpan bahan-bahan yang
12
mudah terbakar di tempat yang dingin sehingga tidak mudah naik temperaturnya
dan tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai titik bakarnya
7 Sifat bahan kimia itu sendiri
Bahan-bahan kimia mempunyai sifat khasnya masing-masing Misalnya
asam sangat mudah bereaksi dengan basa Reaksi-reaksi kimia dapat berjalan dari
yang sangat lambat hingga ke yang spontan Reaksi yang spontan biasanya
menimbulkan panas yang tinggi dan api Ledakan dapat terjadi bila reaksi terjadi
pada ruang yang tertutup Contoh reaksi spontan asam sulfat pekat yang
diteteskan pada campuran kalium klorat padat dan gula pasir seketika akan terjadi
api Demikian juga kalau kristal kalium permanganate ditetesi dengan gliserin
13
BAB III
PEMBAHASAN
A Upaya Kesehatan dan Keselamatan di Laboratorium
Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan
kerja di Laboratorium
1 Informasi dan Komunikasi K3
Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia
(Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis
(posterlabel dari produsen bahan kimia) Hal ini merupakan informasi
acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di
laboratorium
Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di lokasi yang potensi
kebakaran dan tandasymbol tertentu pada lokasi yang berkaitan dengan
bahan kimia B3radioaktif
Adapun karakteristik bahan kimia sbb
- Bahan mudah meledak (explosive substances)
- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)
- Bahan mudah menyebabkan korosif
- Bahan mudah terbakar (flammable substances)
- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan
- Bahan berbahaya (harmful substances)
- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)
- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)
14
2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah
- Tidak boleh makan dan minum
- Tidak boleh tidur
- Tidak boleh merokok
- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium
3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium
a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi
kritis tertentu
b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja
c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses
pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar
ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja
laboratorium
d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja
yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar
air bersih
e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata
pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak
terutama pada saat pengujian sampel
f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi
atau pada ruang penyimpanan bahan kimia
15
g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)
yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung
bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran
lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api
h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya
i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat
memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari
ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium
j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar
plester luka kapas antiseptic kain kassa dll
k Penyimpan Bahan Kimia
Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan
berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik
bahan kimia dikelompokkan sbb
- Bahan mudah terbakar
- Bahan mudah meledak
- Bahan oksidator
- Bahan reaktif terhadap asam
- Bahan reaktif terhadap air
- Gas bertekanan
- Bahan beracun
- Bahan korosif
16
l Penanggulangan Tanggap Darurat
Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang
harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan
pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi
penanggung jawab K3
Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan
kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3
B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan
Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa
jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus
sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum
dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain
1 Tumpahan Asam-asam Anorganik
Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4
haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut
permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2
dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk
bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah
2 Basa Akali dan Amonia
Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat
Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan
17
dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang
3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator
Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti
amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur
dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan
sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang
4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor
Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan
NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam
campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan
reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum
dibuang ke perairan
Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO
Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan
kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan
campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry
Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan
selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan
5 Sianida dan Nitril
Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan
kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam
wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry
18
Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan
dibuang keperairan
Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan
kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam
Selanjutnya dibuang ke perairan
Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah
satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit
Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan
alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium
hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan
C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia
Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang
terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut
Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara
bersih
Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus
selama 5-10 menit
Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia
dengan cara adsorpsi
Meminumkan air untuk pengenceran
Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat
dan fenol
19
Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat
diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)
(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran
pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan
membuat racun terencerkan
Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk
mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)
hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih
pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen
D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen
Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan
peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia
Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan
visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari
pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di
laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan
kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan
peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman
Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti
penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak
sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus
20
dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini
dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan
aman dari gangguan
Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi
atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan
perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non
korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan
seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus
dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk
dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu
oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan
konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan
Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak
juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya
dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak
dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat
mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat
diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai
eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa
unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan
beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam
peralatan
21
BAB IV
PENUTUP
A Kesimpulan
Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan
penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis
laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan
SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan
pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya
berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun
demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-
laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat
penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya
Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para
penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit
maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang
dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan
apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri
Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa
diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik
bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus
diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen
22
penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan
bahan kimia dan pajanan terhadap laboran
B Saran
1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada
sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan
2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan
kimia yang ada di laboratorium
3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan
cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh
para mahasiswa dan laboran
23
DAFTAR PUSTAKA
Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)
httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-
laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei
2013
Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia
(online)
httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i
dpdf diakses pada 20 Mei 2013
Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes
Cikarang (online)
httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp
option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-
kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19
Mei 2013
HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)
httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei
2013
Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)
httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml
diakses pada 20 Mei 2013
Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)
httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-
bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013
24
Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)
httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN
20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013
25
pendidikan dan pelatihan sehingga dapat mengikuti laju perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi Alat penanggulangan musibah harus ditingkatkan
agar malapetaka yang diakibatkan oleh penerpan teknologi maju tidak sampai
meluas dan merusak Pengawasan terhadap alat maupun terhadap pekerja harus
dilakukan secara teratur dan berkesinambungan
Laboratorium kimia merupakan kelengkapan sebuah program studi yang
digunakan untuk meningkatkan ketrampilan penggunaan dan pemakaian bahan
kimia maupun peralatan analisis (instrumentasi) Dalam penggunaan lanjut
laboratorium merupakan sarana untuk melaksanakan kegiatan penelitian ilmiah
Laboratorium kimia dengan segala kelengkapan peralatan dan bahan kimia
merupakan tempat berpotensi menimbulkan bahaya kepada para penggunanya jika
para pekerja di dalamnya tidak dibekali dengan pengetahuan mengenai kesehatan
dan keselamatan kerja
Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan
penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis
laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan
SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan
pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya
berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun
demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-
laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat
penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya
3
Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para
penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit
maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang
dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan
apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri
Diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan dapat berakibat pada para
pengguna maupun orang lain serta lingkungan di sekitarnya Ini adalah tanggung
jawab moral dalam keselamatan kerja yang memegang peranan penting dalam
pencegahan kecelakaan Selain itu disiplin setiap individu terhadap peraturan juga
memberikan andil besar dalam keselamatan kerja Kedua faktor penting tersebut
bergantung pada faktor manusianya yang ternyata merupakan sumber terbesar
kecelakaan di dalam laboratorium
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di rumuskan masalah
sebagai berikut
Apa saja bahaya yang terdapat dalam laboratorium kimia
Bagaimana upaya kesehatan dan keselamatan kerja di lab kimia
C Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut
Untuk mengetahui bahaya yang terdapat dalam laboratorium kimia
Untuk mengetahui upaya kesehatan dan keselamatan kerja di lab kimia
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Laboratorium adalah tempat berkumpulnya berbagai jenis bahan kimia
bahkan bahan kimia yang tidak digunakan didalam proses produksi diperlukan di
laboratorium Meskipun dari sisi volume jumlah bahan kimia di laboratorium
tergolong relative sangat kecil jika dibandingkan dengan volume bahan kimia
dibagian produksi atau gudang namun tingkat bahaya yang ada dilaboratorium
tidak bisa diabaikan begitu saja Sudah banyak kejadian kecelakaan yang berasal
dari laboratorium yang kemudian menyebar ketempat lain
Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa
diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik
bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus
diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen
penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan
bahan kimia dan pajanan terhadap laboran
A Penyimpanan Bahan Kimia
Mengingat bahwa sering terjadi kebakaran ledakan atau bocornya bahan-
bahan kimia beracun dalam gudang maka dalam penyimpanan bahan-bahan
kimia selain memperhatikan ketujuh sumber-sumber kerusakan di atas juga perlu
diperhatikan faktor lain yaitu
Interaksi bahan kimia dengan wadahnya bahan kimia dapat berinteraksi
dengan wadahnya dan dapat mengakibatkan kebocoran
5
Kemungkinan interaksi antar bahan dapat menimbulkan ledakan kebakaran
atau timbulnya gas beracun
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas beberapa syarat
penyimpanan bahan secara singkat adalah sebagai berikut
1 Bahan beracun
Banyak bahan-bahan kimia yang beracun Yang paling keras dan sering
dijumpai di laboratorium sekolah antara lain sublimate (HgCl2) persenyawaan
sianida arsen gas karbon monoksida (CO) dari aliran gas Syarat penyimpanan
1048621 ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauh dari bahaya kebakaran
1048621 dipisahkan dari bahan-bahan yang mungkin bereaksi
1048621 kran dari saluran gas harus tetap dalam keadaan tertutup rapat jika tidak sedang
dipergunakan
1048621 disediakan alat pelindung diri pakaian kerja masker dan sarung tangan
2 Bahan korosif
Contoh bahan korosif misalnya asam-asam anhidrida asam dan alkali
Bahan ini dapat merusak wadah dan bereaksi dengan zat-zat beracun Syarat
penyimpanan
1048621 ruangan dingin dan berventilasi
1048621 wadah tertutup dan beretiket
1048621 dipisahkan dari zat-zat beracun
3 Bahan mudah terbakar
6
Banyak bahan-bahan kimia yang dapat terbakar sendiri terbakar jika kena
udara kena benda panas kena api atau jika bercampur dengan bahan kimia lain
Fosfor (P) putih fosfin (PH3) alkil logam boran (BH3) misalnya akan terbakar
sendiri jika kena udara Pipa air tabung gelas yang panas akan menyalakan
karbon disulfide (CS2) Bunga api dapat menyalakan bermacam-macam gas Dari
segi mudahnya terbakar cairan organic dapat dibagi menjadi 3 golongan
a) Cairan yang terbakar di bawah temperatur -4oC misalnya karbon disulfida
(CS2) eter (C2H5OC2H5) benzena (C5H6 aseton (CH3COCH3)
b) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur antara -4oC - 21oC misalnya
etanol (C2H5OH) methanol (CH3OH)
c) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur 21oC ndash 935oC misalnya kerosin
(minyak lampu) terpentin naftalena minyak baker
Syarat penyimpanan
1048621 temperatur dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari sumber api atau panas terutama loncatan api listrik dan bara rokok
1048621 tersedia alat pemadam kebakaran
4 Bahan mudah meledak
Contoh bahan kimia mudah meledak antara lain ammonium nitrat nitrogliserin
TNT
Syarat penyimpanan
1048621 ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari panas dan api
1048621 hindarkan dari gesekan atau tumbukan mekanis
7
Banyak reaksi eksoterm antara gas-gas dan serbuk zat-zat padat yang
dapat meledak dengan dahsyat Kecepatan reaksi zat-zat seperti ini sangat
tergantung pada komposisi dan bentuk dari campurannya Kombinasi zat-zat yang
sering meledak di laboratorium pada waktu melakukan percobaan misalnya
1048621 natrium (Na) atau kalium (K) dengan air
1048621 ammonium nitrat (NH4NO3) serbuk seng (Zn) dengan air
1048621 kalium nitrat (KNO3) dengan natrium asetat (CH3COONa)
1048621 nitrat dengan eter
1048621 peroksida dengan magnesium (Mg) seng (Zn) atau aluminium (Al)
1048621 klorat dengan asam sulfat
1048621 asam nitrat (HNO3) dengan seng (Zn) magnesium atau logam lain
1048621 halogen dengan amoniak
1048621 merkuri oksida (HgO) dengan sulfur (S)
1048621 Fosfor (P) dengan asam nitrat (HNO3) suatu nitrat atau klorat
5 Bahan Oksidator
Contoh perklorat permanganat peroksida organik
Syarat penyimpana
1048621 temperatur ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari sumber api dan panas termasuk loncatan api listrik dan bara rokok
1048621 jauhkan dari bahan-bahan cairan mudah terbakar atau reduktor
6 Bahan reaktif terhadap air
Contoh natrium hidrida karbit nitrida
Syarat penyimpanan
8
1048621 temperatur ruangan dingin kering dan berventilasi
1048621 jauh dari sumber nyala api atau panas
1048621 bangunan kedap air
1048621 disediakan pemadam kebakaran tanpa air (CO2 dry powder)
7 Bahan reaktif terhadap asam
Zat-zat tersebut kebanyakan dengan asam menghasilkan gas yang mudah
terbakar atau beracun contoh natrium hidrida sianida
Syarat penyimpanan
1048621 ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari sumber api panas dan asam
1048621 ruangan penyimpan perlu didesain agar tidak memungkinkan terbentuk
kantong-kantong hidrogen
1048621 disediakan alat pelindung diri seperti kacamata sarung tangan pakaian kerja
8 Gas bertekanan
Contoh gas N2 asetilen H2 dan Cl2 dalam tabung silinder Syarat
penyimpanan
1048621 disimpan dalam keadaan tegak berdiri dan terikat
1048621 ruangan dingin dan tidak terkena langsung sinar matahari
1048621 jauh dari api dan panas
1048621 jauh dari bahan korosif yang dapat merusak kran dan katub-katub
Seperti diuraikan sebelumnya ada bahan-bahan kimia yang tidak boleh
dicampur dalam penyimpananya seperti asam dengan bahan yang beracun bahan
mudah terbakar dengan oksidator Bahan-bahan demikian disebut bahan
9
incompatible dan harus disimpan secara terpisah Pada Tabel 1 disajikan bahaya
yang timbul bila suatu zat pada kolom A kontak dengan zat pada kolom B akan
menghasilkan gas beracun pada kolom C Dan pada Tabel 2 disajikan bahan-
bahan kimia incompatible bila bersentuhan (kontak) akan menghasilkan reaksi
yang hebat kebakaran atau ledakan
Tabel 1 Bahaya yang Ditimbulkan Apabila Bahan-Bahan Incompatible (kolom A) Kontak dengan zat pada kolom B
Kolom A Kolom B Bahaya yang tumbul bila kontak
SianidaHipoklorit
NitratAsam nitrat
NitritAsida
Senyawa arsenikSulfida
AsamAsam
Asam sulfatTembaga logam berat
AsamAsam
ReduktorAsam
Asam sianidaKlor atau asam hipoklorit
Nitrogen dioksidaNitrogen dioksida
Asam nitrogen oksidaHidrogen asida
ArsenHodrogen sulfida
B Sumber Kerusakan Bahan Kimia
Kerusakan bahan-bahan kimia dapat disebabkan oleh
1 Udara
Udara mengandung oksigen dan uap air Bahan-bahan kimia yang sifatnya
higroskopis harus disimpan di dalam botol yang dapat ditutup rapat Bahan-bahan
kimia semacam ini jika menyimpannya tidak benar maka akan berair bahkan
dapat berubah menjadi larutan
2 Cairan air asam basa cairan lainnya
Bahan-bahan kimia harus disimpan dalam tempat yang kering Apalagi bahan
kimia yang reaktif terhadap air Logam-logam seperti Na K dan Ca bereaksi
dengan air menghasilkan gas H2 yang langsung terbakar oleh panas reaksi yang
10
terbentuk Zat-zat lain yang bereaksi dengan air secara hebat seperti asam sulfat
pekat logam halide anhidrat oksida non logam halide harus dijauhkan dari air
atau disimpan dalam ruangan yang kering dan bebas kebocoran di waktu hujan
Kebakaran akibat zat-zat di atas tak dapat dipadamkan dengan penyiraman air
Cairan yang bersifat asam mempunyai daya merusak lebih hebat dari air Asam
yang sifatnya gas gas misalnya asam klorida lebih ganas lagi Sebab bersama
udara akan mudah berpindah dari tempat asalnya Cara yang paling baik adalah
dengan mengisolir asam itu sendiri misalnya menempatkan botol asam yang
tertutup rapat dan ditempatkan dalam lemari khusus atau di lemari asam
3 Panastemperatur
Pengaruh temperatur akan menyebabkan reaksi atau perubahan kimia terjadi dan
juga mempercepat reaksi Panas yang cukup tinggi dapat memacu terjadinya
reaksi oksidasi Keadaan temperatur yang terlalu rendah juga mempunyai akibat
yang serupa Untungnya Indonesia beriklim tropis sehingga penyebab kerusakan
akibat panas tinggi dan terlalu rendah jarang terjadi di laboratorium kita
4 Mekanik
Benturan tarikan maupun tekanan yang besar harus dihindari khususnya pada
bahan kimia yang mudah meledak seperti ammonium nitrat nitrogliserin
trinitrotoluene (TNT)
5 Sinar
Sinar terutama sinar ultra violet (UV) sangat mempengaruhi bahan-bahan kimia
Sebagai contoh larutan kalium permanganat apabila terkena sinar UV akan
mengalami reduksi sehingga akan merubah sifat larutan itu Oleh karena itu
11
untuk menyimpan larutan kalium permanganat dianjurkan menggunakan botol
yang berwarna coklat Kristal perak nitrat juga akan rusak jika terkena sinar UV
oleh sebab itu dalam penyimpanan harus dihindarkan dari pengaruh sinar UV
6 Api
Apikebakaran dapat terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama
pada suatu saat
Gambar Segitiga Api
Ketiga komponen itu ialah
a Adanya bahan bakar (bahan yang dapat dibakar)
b Adanya panas yang cukup tinggi yang dapat mengubah bahan baker menjadi
uap yang dapat terbakar (mencapai titik bakarnya)
c Adanya oksigen (di udara di sekitar kita)
Maka pada saat yang demikian itulah oksigen yang mudah bereaksi dengan bahan
bakar yang berupa uap yang sudah mencapai titik bakarnya akan menghasilkan
api Api inilah yang selanjutnya dapat mengakibatkan kebakaran Maka untuk
menghindari terjadinya kebakaran haruslah salah satu dari komponen segitiga api
tersebut harus ditiadakan Cara termudah ialah menyimpan bahan-bahan yang
12
mudah terbakar di tempat yang dingin sehingga tidak mudah naik temperaturnya
dan tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai titik bakarnya
7 Sifat bahan kimia itu sendiri
Bahan-bahan kimia mempunyai sifat khasnya masing-masing Misalnya
asam sangat mudah bereaksi dengan basa Reaksi-reaksi kimia dapat berjalan dari
yang sangat lambat hingga ke yang spontan Reaksi yang spontan biasanya
menimbulkan panas yang tinggi dan api Ledakan dapat terjadi bila reaksi terjadi
pada ruang yang tertutup Contoh reaksi spontan asam sulfat pekat yang
diteteskan pada campuran kalium klorat padat dan gula pasir seketika akan terjadi
api Demikian juga kalau kristal kalium permanganate ditetesi dengan gliserin
13
BAB III
PEMBAHASAN
A Upaya Kesehatan dan Keselamatan di Laboratorium
Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan
kerja di Laboratorium
1 Informasi dan Komunikasi K3
Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia
(Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis
(posterlabel dari produsen bahan kimia) Hal ini merupakan informasi
acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di
laboratorium
Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di lokasi yang potensi
kebakaran dan tandasymbol tertentu pada lokasi yang berkaitan dengan
bahan kimia B3radioaktif
Adapun karakteristik bahan kimia sbb
- Bahan mudah meledak (explosive substances)
- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)
- Bahan mudah menyebabkan korosif
- Bahan mudah terbakar (flammable substances)
- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan
- Bahan berbahaya (harmful substances)
- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)
- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)
14
2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah
- Tidak boleh makan dan minum
- Tidak boleh tidur
- Tidak boleh merokok
- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium
3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium
a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi
kritis tertentu
b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja
c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses
pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar
ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja
laboratorium
d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja
yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar
air bersih
e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata
pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak
terutama pada saat pengujian sampel
f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi
atau pada ruang penyimpanan bahan kimia
15
g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)
yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung
bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran
lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api
h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya
i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat
memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari
ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium
j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar
plester luka kapas antiseptic kain kassa dll
k Penyimpan Bahan Kimia
Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan
berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik
bahan kimia dikelompokkan sbb
- Bahan mudah terbakar
- Bahan mudah meledak
- Bahan oksidator
- Bahan reaktif terhadap asam
- Bahan reaktif terhadap air
- Gas bertekanan
- Bahan beracun
- Bahan korosif
16
l Penanggulangan Tanggap Darurat
Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang
harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan
pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi
penanggung jawab K3
Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan
kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3
B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan
Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa
jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus
sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum
dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain
1 Tumpahan Asam-asam Anorganik
Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4
haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut
permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2
dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk
bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah
2 Basa Akali dan Amonia
Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat
Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan
17
dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang
3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator
Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti
amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur
dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan
sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang
4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor
Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan
NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam
campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan
reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum
dibuang ke perairan
Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO
Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan
kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan
campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry
Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan
selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan
5 Sianida dan Nitril
Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan
kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam
wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry
18
Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan
dibuang keperairan
Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan
kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam
Selanjutnya dibuang ke perairan
Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah
satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit
Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan
alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium
hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan
C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia
Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang
terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut
Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara
bersih
Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus
selama 5-10 menit
Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia
dengan cara adsorpsi
Meminumkan air untuk pengenceran
Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat
dan fenol
19
Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat
diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)
(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran
pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan
membuat racun terencerkan
Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk
mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)
hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih
pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen
D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen
Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan
peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia
Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan
visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari
pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di
laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan
kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan
peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman
Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti
penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak
sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus
20
dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini
dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan
aman dari gangguan
Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi
atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan
perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non
korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan
seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus
dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk
dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu
oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan
konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan
Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak
juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya
dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak
dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat
mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat
diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai
eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa
unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan
beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam
peralatan
21
BAB IV
PENUTUP
A Kesimpulan
Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan
penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis
laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan
SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan
pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya
berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun
demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-
laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat
penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya
Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para
penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit
maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang
dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan
apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri
Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa
diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik
bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus
diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen
22
penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan
bahan kimia dan pajanan terhadap laboran
B Saran
1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada
sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan
2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan
kimia yang ada di laboratorium
3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan
cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh
para mahasiswa dan laboran
23
DAFTAR PUSTAKA
Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)
httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-
laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei
2013
Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia
(online)
httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i
dpdf diakses pada 20 Mei 2013
Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes
Cikarang (online)
httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp
option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-
kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19
Mei 2013
HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)
httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei
2013
Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)
httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml
diakses pada 20 Mei 2013
Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)
httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-
bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013
24
Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)
httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN
20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013
25
Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para
penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit
maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang
dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan
apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri
Diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan dapat berakibat pada para
pengguna maupun orang lain serta lingkungan di sekitarnya Ini adalah tanggung
jawab moral dalam keselamatan kerja yang memegang peranan penting dalam
pencegahan kecelakaan Selain itu disiplin setiap individu terhadap peraturan juga
memberikan andil besar dalam keselamatan kerja Kedua faktor penting tersebut
bergantung pada faktor manusianya yang ternyata merupakan sumber terbesar
kecelakaan di dalam laboratorium
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di rumuskan masalah
sebagai berikut
Apa saja bahaya yang terdapat dalam laboratorium kimia
Bagaimana upaya kesehatan dan keselamatan kerja di lab kimia
C Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut
Untuk mengetahui bahaya yang terdapat dalam laboratorium kimia
Untuk mengetahui upaya kesehatan dan keselamatan kerja di lab kimia
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Laboratorium adalah tempat berkumpulnya berbagai jenis bahan kimia
bahkan bahan kimia yang tidak digunakan didalam proses produksi diperlukan di
laboratorium Meskipun dari sisi volume jumlah bahan kimia di laboratorium
tergolong relative sangat kecil jika dibandingkan dengan volume bahan kimia
dibagian produksi atau gudang namun tingkat bahaya yang ada dilaboratorium
tidak bisa diabaikan begitu saja Sudah banyak kejadian kecelakaan yang berasal
dari laboratorium yang kemudian menyebar ketempat lain
Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa
diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik
bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus
diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen
penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan
bahan kimia dan pajanan terhadap laboran
A Penyimpanan Bahan Kimia
Mengingat bahwa sering terjadi kebakaran ledakan atau bocornya bahan-
bahan kimia beracun dalam gudang maka dalam penyimpanan bahan-bahan
kimia selain memperhatikan ketujuh sumber-sumber kerusakan di atas juga perlu
diperhatikan faktor lain yaitu
Interaksi bahan kimia dengan wadahnya bahan kimia dapat berinteraksi
dengan wadahnya dan dapat mengakibatkan kebocoran
5
Kemungkinan interaksi antar bahan dapat menimbulkan ledakan kebakaran
atau timbulnya gas beracun
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas beberapa syarat
penyimpanan bahan secara singkat adalah sebagai berikut
1 Bahan beracun
Banyak bahan-bahan kimia yang beracun Yang paling keras dan sering
dijumpai di laboratorium sekolah antara lain sublimate (HgCl2) persenyawaan
sianida arsen gas karbon monoksida (CO) dari aliran gas Syarat penyimpanan
1048621 ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauh dari bahaya kebakaran
1048621 dipisahkan dari bahan-bahan yang mungkin bereaksi
1048621 kran dari saluran gas harus tetap dalam keadaan tertutup rapat jika tidak sedang
dipergunakan
1048621 disediakan alat pelindung diri pakaian kerja masker dan sarung tangan
2 Bahan korosif
Contoh bahan korosif misalnya asam-asam anhidrida asam dan alkali
Bahan ini dapat merusak wadah dan bereaksi dengan zat-zat beracun Syarat
penyimpanan
1048621 ruangan dingin dan berventilasi
1048621 wadah tertutup dan beretiket
1048621 dipisahkan dari zat-zat beracun
3 Bahan mudah terbakar
6
Banyak bahan-bahan kimia yang dapat terbakar sendiri terbakar jika kena
udara kena benda panas kena api atau jika bercampur dengan bahan kimia lain
Fosfor (P) putih fosfin (PH3) alkil logam boran (BH3) misalnya akan terbakar
sendiri jika kena udara Pipa air tabung gelas yang panas akan menyalakan
karbon disulfide (CS2) Bunga api dapat menyalakan bermacam-macam gas Dari
segi mudahnya terbakar cairan organic dapat dibagi menjadi 3 golongan
a) Cairan yang terbakar di bawah temperatur -4oC misalnya karbon disulfida
(CS2) eter (C2H5OC2H5) benzena (C5H6 aseton (CH3COCH3)
b) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur antara -4oC - 21oC misalnya
etanol (C2H5OH) methanol (CH3OH)
c) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur 21oC ndash 935oC misalnya kerosin
(minyak lampu) terpentin naftalena minyak baker
Syarat penyimpanan
1048621 temperatur dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari sumber api atau panas terutama loncatan api listrik dan bara rokok
1048621 tersedia alat pemadam kebakaran
4 Bahan mudah meledak
Contoh bahan kimia mudah meledak antara lain ammonium nitrat nitrogliserin
TNT
Syarat penyimpanan
1048621 ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari panas dan api
1048621 hindarkan dari gesekan atau tumbukan mekanis
7
Banyak reaksi eksoterm antara gas-gas dan serbuk zat-zat padat yang
dapat meledak dengan dahsyat Kecepatan reaksi zat-zat seperti ini sangat
tergantung pada komposisi dan bentuk dari campurannya Kombinasi zat-zat yang
sering meledak di laboratorium pada waktu melakukan percobaan misalnya
1048621 natrium (Na) atau kalium (K) dengan air
1048621 ammonium nitrat (NH4NO3) serbuk seng (Zn) dengan air
1048621 kalium nitrat (KNO3) dengan natrium asetat (CH3COONa)
1048621 nitrat dengan eter
1048621 peroksida dengan magnesium (Mg) seng (Zn) atau aluminium (Al)
1048621 klorat dengan asam sulfat
1048621 asam nitrat (HNO3) dengan seng (Zn) magnesium atau logam lain
1048621 halogen dengan amoniak
1048621 merkuri oksida (HgO) dengan sulfur (S)
1048621 Fosfor (P) dengan asam nitrat (HNO3) suatu nitrat atau klorat
5 Bahan Oksidator
Contoh perklorat permanganat peroksida organik
Syarat penyimpana
1048621 temperatur ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari sumber api dan panas termasuk loncatan api listrik dan bara rokok
1048621 jauhkan dari bahan-bahan cairan mudah terbakar atau reduktor
6 Bahan reaktif terhadap air
Contoh natrium hidrida karbit nitrida
Syarat penyimpanan
8
1048621 temperatur ruangan dingin kering dan berventilasi
1048621 jauh dari sumber nyala api atau panas
1048621 bangunan kedap air
1048621 disediakan pemadam kebakaran tanpa air (CO2 dry powder)
7 Bahan reaktif terhadap asam
Zat-zat tersebut kebanyakan dengan asam menghasilkan gas yang mudah
terbakar atau beracun contoh natrium hidrida sianida
Syarat penyimpanan
1048621 ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari sumber api panas dan asam
1048621 ruangan penyimpan perlu didesain agar tidak memungkinkan terbentuk
kantong-kantong hidrogen
1048621 disediakan alat pelindung diri seperti kacamata sarung tangan pakaian kerja
8 Gas bertekanan
Contoh gas N2 asetilen H2 dan Cl2 dalam tabung silinder Syarat
penyimpanan
1048621 disimpan dalam keadaan tegak berdiri dan terikat
1048621 ruangan dingin dan tidak terkena langsung sinar matahari
1048621 jauh dari api dan panas
1048621 jauh dari bahan korosif yang dapat merusak kran dan katub-katub
Seperti diuraikan sebelumnya ada bahan-bahan kimia yang tidak boleh
dicampur dalam penyimpananya seperti asam dengan bahan yang beracun bahan
mudah terbakar dengan oksidator Bahan-bahan demikian disebut bahan
9
incompatible dan harus disimpan secara terpisah Pada Tabel 1 disajikan bahaya
yang timbul bila suatu zat pada kolom A kontak dengan zat pada kolom B akan
menghasilkan gas beracun pada kolom C Dan pada Tabel 2 disajikan bahan-
bahan kimia incompatible bila bersentuhan (kontak) akan menghasilkan reaksi
yang hebat kebakaran atau ledakan
Tabel 1 Bahaya yang Ditimbulkan Apabila Bahan-Bahan Incompatible (kolom A) Kontak dengan zat pada kolom B
Kolom A Kolom B Bahaya yang tumbul bila kontak
SianidaHipoklorit
NitratAsam nitrat
NitritAsida
Senyawa arsenikSulfida
AsamAsam
Asam sulfatTembaga logam berat
AsamAsam
ReduktorAsam
Asam sianidaKlor atau asam hipoklorit
Nitrogen dioksidaNitrogen dioksida
Asam nitrogen oksidaHidrogen asida
ArsenHodrogen sulfida
B Sumber Kerusakan Bahan Kimia
Kerusakan bahan-bahan kimia dapat disebabkan oleh
1 Udara
Udara mengandung oksigen dan uap air Bahan-bahan kimia yang sifatnya
higroskopis harus disimpan di dalam botol yang dapat ditutup rapat Bahan-bahan
kimia semacam ini jika menyimpannya tidak benar maka akan berair bahkan
dapat berubah menjadi larutan
2 Cairan air asam basa cairan lainnya
Bahan-bahan kimia harus disimpan dalam tempat yang kering Apalagi bahan
kimia yang reaktif terhadap air Logam-logam seperti Na K dan Ca bereaksi
dengan air menghasilkan gas H2 yang langsung terbakar oleh panas reaksi yang
10
terbentuk Zat-zat lain yang bereaksi dengan air secara hebat seperti asam sulfat
pekat logam halide anhidrat oksida non logam halide harus dijauhkan dari air
atau disimpan dalam ruangan yang kering dan bebas kebocoran di waktu hujan
Kebakaran akibat zat-zat di atas tak dapat dipadamkan dengan penyiraman air
Cairan yang bersifat asam mempunyai daya merusak lebih hebat dari air Asam
yang sifatnya gas gas misalnya asam klorida lebih ganas lagi Sebab bersama
udara akan mudah berpindah dari tempat asalnya Cara yang paling baik adalah
dengan mengisolir asam itu sendiri misalnya menempatkan botol asam yang
tertutup rapat dan ditempatkan dalam lemari khusus atau di lemari asam
3 Panastemperatur
Pengaruh temperatur akan menyebabkan reaksi atau perubahan kimia terjadi dan
juga mempercepat reaksi Panas yang cukup tinggi dapat memacu terjadinya
reaksi oksidasi Keadaan temperatur yang terlalu rendah juga mempunyai akibat
yang serupa Untungnya Indonesia beriklim tropis sehingga penyebab kerusakan
akibat panas tinggi dan terlalu rendah jarang terjadi di laboratorium kita
4 Mekanik
Benturan tarikan maupun tekanan yang besar harus dihindari khususnya pada
bahan kimia yang mudah meledak seperti ammonium nitrat nitrogliserin
trinitrotoluene (TNT)
5 Sinar
Sinar terutama sinar ultra violet (UV) sangat mempengaruhi bahan-bahan kimia
Sebagai contoh larutan kalium permanganat apabila terkena sinar UV akan
mengalami reduksi sehingga akan merubah sifat larutan itu Oleh karena itu
11
untuk menyimpan larutan kalium permanganat dianjurkan menggunakan botol
yang berwarna coklat Kristal perak nitrat juga akan rusak jika terkena sinar UV
oleh sebab itu dalam penyimpanan harus dihindarkan dari pengaruh sinar UV
6 Api
Apikebakaran dapat terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama
pada suatu saat
Gambar Segitiga Api
Ketiga komponen itu ialah
a Adanya bahan bakar (bahan yang dapat dibakar)
b Adanya panas yang cukup tinggi yang dapat mengubah bahan baker menjadi
uap yang dapat terbakar (mencapai titik bakarnya)
c Adanya oksigen (di udara di sekitar kita)
Maka pada saat yang demikian itulah oksigen yang mudah bereaksi dengan bahan
bakar yang berupa uap yang sudah mencapai titik bakarnya akan menghasilkan
api Api inilah yang selanjutnya dapat mengakibatkan kebakaran Maka untuk
menghindari terjadinya kebakaran haruslah salah satu dari komponen segitiga api
tersebut harus ditiadakan Cara termudah ialah menyimpan bahan-bahan yang
12
mudah terbakar di tempat yang dingin sehingga tidak mudah naik temperaturnya
dan tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai titik bakarnya
7 Sifat bahan kimia itu sendiri
Bahan-bahan kimia mempunyai sifat khasnya masing-masing Misalnya
asam sangat mudah bereaksi dengan basa Reaksi-reaksi kimia dapat berjalan dari
yang sangat lambat hingga ke yang spontan Reaksi yang spontan biasanya
menimbulkan panas yang tinggi dan api Ledakan dapat terjadi bila reaksi terjadi
pada ruang yang tertutup Contoh reaksi spontan asam sulfat pekat yang
diteteskan pada campuran kalium klorat padat dan gula pasir seketika akan terjadi
api Demikian juga kalau kristal kalium permanganate ditetesi dengan gliserin
13
BAB III
PEMBAHASAN
A Upaya Kesehatan dan Keselamatan di Laboratorium
Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan
kerja di Laboratorium
1 Informasi dan Komunikasi K3
Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia
(Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis
(posterlabel dari produsen bahan kimia) Hal ini merupakan informasi
acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di
laboratorium
Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di lokasi yang potensi
kebakaran dan tandasymbol tertentu pada lokasi yang berkaitan dengan
bahan kimia B3radioaktif
Adapun karakteristik bahan kimia sbb
- Bahan mudah meledak (explosive substances)
- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)
- Bahan mudah menyebabkan korosif
- Bahan mudah terbakar (flammable substances)
- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan
- Bahan berbahaya (harmful substances)
- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)
- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)
14
2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah
- Tidak boleh makan dan minum
- Tidak boleh tidur
- Tidak boleh merokok
- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium
3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium
a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi
kritis tertentu
b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja
c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses
pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar
ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja
laboratorium
d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja
yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar
air bersih
e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata
pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak
terutama pada saat pengujian sampel
f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi
atau pada ruang penyimpanan bahan kimia
15
g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)
yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung
bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran
lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api
h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya
i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat
memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari
ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium
j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar
plester luka kapas antiseptic kain kassa dll
k Penyimpan Bahan Kimia
Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan
berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik
bahan kimia dikelompokkan sbb
- Bahan mudah terbakar
- Bahan mudah meledak
- Bahan oksidator
- Bahan reaktif terhadap asam
- Bahan reaktif terhadap air
- Gas bertekanan
- Bahan beracun
- Bahan korosif
16
l Penanggulangan Tanggap Darurat
Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang
harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan
pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi
penanggung jawab K3
Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan
kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3
B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan
Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa
jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus
sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum
dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain
1 Tumpahan Asam-asam Anorganik
Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4
haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut
permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2
dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk
bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah
2 Basa Akali dan Amonia
Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat
Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan
17
dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang
3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator
Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti
amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur
dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan
sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang
4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor
Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan
NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam
campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan
reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum
dibuang ke perairan
Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO
Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan
kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan
campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry
Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan
selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan
5 Sianida dan Nitril
Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan
kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam
wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry
18
Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan
dibuang keperairan
Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan
kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam
Selanjutnya dibuang ke perairan
Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah
satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit
Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan
alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium
hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan
C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia
Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang
terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut
Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara
bersih
Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus
selama 5-10 menit
Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia
dengan cara adsorpsi
Meminumkan air untuk pengenceran
Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat
dan fenol
19
Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat
diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)
(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran
pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan
membuat racun terencerkan
Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk
mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)
hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih
pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen
D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen
Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan
peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia
Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan
visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari
pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di
laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan
kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan
peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman
Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti
penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak
sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus
20
dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini
dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan
aman dari gangguan
Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi
atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan
perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non
korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan
seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus
dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk
dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu
oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan
konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan
Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak
juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya
dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak
dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat
mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat
diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai
eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa
unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan
beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam
peralatan
21
BAB IV
PENUTUP
A Kesimpulan
Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan
penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis
laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan
SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan
pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya
berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun
demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-
laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat
penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya
Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para
penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit
maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang
dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan
apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri
Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa
diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik
bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus
diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen
22
penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan
bahan kimia dan pajanan terhadap laboran
B Saran
1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada
sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan
2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan
kimia yang ada di laboratorium
3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan
cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh
para mahasiswa dan laboran
23
DAFTAR PUSTAKA
Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)
httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-
laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei
2013
Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia
(online)
httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i
dpdf diakses pada 20 Mei 2013
Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes
Cikarang (online)
httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp
option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-
kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19
Mei 2013
HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)
httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei
2013
Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)
httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml
diakses pada 20 Mei 2013
Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)
httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-
bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013
24
Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)
httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN
20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013
25
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Laboratorium adalah tempat berkumpulnya berbagai jenis bahan kimia
bahkan bahan kimia yang tidak digunakan didalam proses produksi diperlukan di
laboratorium Meskipun dari sisi volume jumlah bahan kimia di laboratorium
tergolong relative sangat kecil jika dibandingkan dengan volume bahan kimia
dibagian produksi atau gudang namun tingkat bahaya yang ada dilaboratorium
tidak bisa diabaikan begitu saja Sudah banyak kejadian kecelakaan yang berasal
dari laboratorium yang kemudian menyebar ketempat lain
Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa
diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik
bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus
diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen
penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan
bahan kimia dan pajanan terhadap laboran
A Penyimpanan Bahan Kimia
Mengingat bahwa sering terjadi kebakaran ledakan atau bocornya bahan-
bahan kimia beracun dalam gudang maka dalam penyimpanan bahan-bahan
kimia selain memperhatikan ketujuh sumber-sumber kerusakan di atas juga perlu
diperhatikan faktor lain yaitu
Interaksi bahan kimia dengan wadahnya bahan kimia dapat berinteraksi
dengan wadahnya dan dapat mengakibatkan kebocoran
5
Kemungkinan interaksi antar bahan dapat menimbulkan ledakan kebakaran
atau timbulnya gas beracun
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas beberapa syarat
penyimpanan bahan secara singkat adalah sebagai berikut
1 Bahan beracun
Banyak bahan-bahan kimia yang beracun Yang paling keras dan sering
dijumpai di laboratorium sekolah antara lain sublimate (HgCl2) persenyawaan
sianida arsen gas karbon monoksida (CO) dari aliran gas Syarat penyimpanan
1048621 ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauh dari bahaya kebakaran
1048621 dipisahkan dari bahan-bahan yang mungkin bereaksi
1048621 kran dari saluran gas harus tetap dalam keadaan tertutup rapat jika tidak sedang
dipergunakan
1048621 disediakan alat pelindung diri pakaian kerja masker dan sarung tangan
2 Bahan korosif
Contoh bahan korosif misalnya asam-asam anhidrida asam dan alkali
Bahan ini dapat merusak wadah dan bereaksi dengan zat-zat beracun Syarat
penyimpanan
1048621 ruangan dingin dan berventilasi
1048621 wadah tertutup dan beretiket
1048621 dipisahkan dari zat-zat beracun
3 Bahan mudah terbakar
6
Banyak bahan-bahan kimia yang dapat terbakar sendiri terbakar jika kena
udara kena benda panas kena api atau jika bercampur dengan bahan kimia lain
Fosfor (P) putih fosfin (PH3) alkil logam boran (BH3) misalnya akan terbakar
sendiri jika kena udara Pipa air tabung gelas yang panas akan menyalakan
karbon disulfide (CS2) Bunga api dapat menyalakan bermacam-macam gas Dari
segi mudahnya terbakar cairan organic dapat dibagi menjadi 3 golongan
a) Cairan yang terbakar di bawah temperatur -4oC misalnya karbon disulfida
(CS2) eter (C2H5OC2H5) benzena (C5H6 aseton (CH3COCH3)
b) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur antara -4oC - 21oC misalnya
etanol (C2H5OH) methanol (CH3OH)
c) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur 21oC ndash 935oC misalnya kerosin
(minyak lampu) terpentin naftalena minyak baker
Syarat penyimpanan
1048621 temperatur dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari sumber api atau panas terutama loncatan api listrik dan bara rokok
1048621 tersedia alat pemadam kebakaran
4 Bahan mudah meledak
Contoh bahan kimia mudah meledak antara lain ammonium nitrat nitrogliserin
TNT
Syarat penyimpanan
1048621 ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari panas dan api
1048621 hindarkan dari gesekan atau tumbukan mekanis
7
Banyak reaksi eksoterm antara gas-gas dan serbuk zat-zat padat yang
dapat meledak dengan dahsyat Kecepatan reaksi zat-zat seperti ini sangat
tergantung pada komposisi dan bentuk dari campurannya Kombinasi zat-zat yang
sering meledak di laboratorium pada waktu melakukan percobaan misalnya
1048621 natrium (Na) atau kalium (K) dengan air
1048621 ammonium nitrat (NH4NO3) serbuk seng (Zn) dengan air
1048621 kalium nitrat (KNO3) dengan natrium asetat (CH3COONa)
1048621 nitrat dengan eter
1048621 peroksida dengan magnesium (Mg) seng (Zn) atau aluminium (Al)
1048621 klorat dengan asam sulfat
1048621 asam nitrat (HNO3) dengan seng (Zn) magnesium atau logam lain
1048621 halogen dengan amoniak
1048621 merkuri oksida (HgO) dengan sulfur (S)
1048621 Fosfor (P) dengan asam nitrat (HNO3) suatu nitrat atau klorat
5 Bahan Oksidator
Contoh perklorat permanganat peroksida organik
Syarat penyimpana
1048621 temperatur ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari sumber api dan panas termasuk loncatan api listrik dan bara rokok
1048621 jauhkan dari bahan-bahan cairan mudah terbakar atau reduktor
6 Bahan reaktif terhadap air
Contoh natrium hidrida karbit nitrida
Syarat penyimpanan
8
1048621 temperatur ruangan dingin kering dan berventilasi
1048621 jauh dari sumber nyala api atau panas
1048621 bangunan kedap air
1048621 disediakan pemadam kebakaran tanpa air (CO2 dry powder)
7 Bahan reaktif terhadap asam
Zat-zat tersebut kebanyakan dengan asam menghasilkan gas yang mudah
terbakar atau beracun contoh natrium hidrida sianida
Syarat penyimpanan
1048621 ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari sumber api panas dan asam
1048621 ruangan penyimpan perlu didesain agar tidak memungkinkan terbentuk
kantong-kantong hidrogen
1048621 disediakan alat pelindung diri seperti kacamata sarung tangan pakaian kerja
8 Gas bertekanan
Contoh gas N2 asetilen H2 dan Cl2 dalam tabung silinder Syarat
penyimpanan
1048621 disimpan dalam keadaan tegak berdiri dan terikat
1048621 ruangan dingin dan tidak terkena langsung sinar matahari
1048621 jauh dari api dan panas
1048621 jauh dari bahan korosif yang dapat merusak kran dan katub-katub
Seperti diuraikan sebelumnya ada bahan-bahan kimia yang tidak boleh
dicampur dalam penyimpananya seperti asam dengan bahan yang beracun bahan
mudah terbakar dengan oksidator Bahan-bahan demikian disebut bahan
9
incompatible dan harus disimpan secara terpisah Pada Tabel 1 disajikan bahaya
yang timbul bila suatu zat pada kolom A kontak dengan zat pada kolom B akan
menghasilkan gas beracun pada kolom C Dan pada Tabel 2 disajikan bahan-
bahan kimia incompatible bila bersentuhan (kontak) akan menghasilkan reaksi
yang hebat kebakaran atau ledakan
Tabel 1 Bahaya yang Ditimbulkan Apabila Bahan-Bahan Incompatible (kolom A) Kontak dengan zat pada kolom B
Kolom A Kolom B Bahaya yang tumbul bila kontak
SianidaHipoklorit
NitratAsam nitrat
NitritAsida
Senyawa arsenikSulfida
AsamAsam
Asam sulfatTembaga logam berat
AsamAsam
ReduktorAsam
Asam sianidaKlor atau asam hipoklorit
Nitrogen dioksidaNitrogen dioksida
Asam nitrogen oksidaHidrogen asida
ArsenHodrogen sulfida
B Sumber Kerusakan Bahan Kimia
Kerusakan bahan-bahan kimia dapat disebabkan oleh
1 Udara
Udara mengandung oksigen dan uap air Bahan-bahan kimia yang sifatnya
higroskopis harus disimpan di dalam botol yang dapat ditutup rapat Bahan-bahan
kimia semacam ini jika menyimpannya tidak benar maka akan berair bahkan
dapat berubah menjadi larutan
2 Cairan air asam basa cairan lainnya
Bahan-bahan kimia harus disimpan dalam tempat yang kering Apalagi bahan
kimia yang reaktif terhadap air Logam-logam seperti Na K dan Ca bereaksi
dengan air menghasilkan gas H2 yang langsung terbakar oleh panas reaksi yang
10
terbentuk Zat-zat lain yang bereaksi dengan air secara hebat seperti asam sulfat
pekat logam halide anhidrat oksida non logam halide harus dijauhkan dari air
atau disimpan dalam ruangan yang kering dan bebas kebocoran di waktu hujan
Kebakaran akibat zat-zat di atas tak dapat dipadamkan dengan penyiraman air
Cairan yang bersifat asam mempunyai daya merusak lebih hebat dari air Asam
yang sifatnya gas gas misalnya asam klorida lebih ganas lagi Sebab bersama
udara akan mudah berpindah dari tempat asalnya Cara yang paling baik adalah
dengan mengisolir asam itu sendiri misalnya menempatkan botol asam yang
tertutup rapat dan ditempatkan dalam lemari khusus atau di lemari asam
3 Panastemperatur
Pengaruh temperatur akan menyebabkan reaksi atau perubahan kimia terjadi dan
juga mempercepat reaksi Panas yang cukup tinggi dapat memacu terjadinya
reaksi oksidasi Keadaan temperatur yang terlalu rendah juga mempunyai akibat
yang serupa Untungnya Indonesia beriklim tropis sehingga penyebab kerusakan
akibat panas tinggi dan terlalu rendah jarang terjadi di laboratorium kita
4 Mekanik
Benturan tarikan maupun tekanan yang besar harus dihindari khususnya pada
bahan kimia yang mudah meledak seperti ammonium nitrat nitrogliserin
trinitrotoluene (TNT)
5 Sinar
Sinar terutama sinar ultra violet (UV) sangat mempengaruhi bahan-bahan kimia
Sebagai contoh larutan kalium permanganat apabila terkena sinar UV akan
mengalami reduksi sehingga akan merubah sifat larutan itu Oleh karena itu
11
untuk menyimpan larutan kalium permanganat dianjurkan menggunakan botol
yang berwarna coklat Kristal perak nitrat juga akan rusak jika terkena sinar UV
oleh sebab itu dalam penyimpanan harus dihindarkan dari pengaruh sinar UV
6 Api
Apikebakaran dapat terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama
pada suatu saat
Gambar Segitiga Api
Ketiga komponen itu ialah
a Adanya bahan bakar (bahan yang dapat dibakar)
b Adanya panas yang cukup tinggi yang dapat mengubah bahan baker menjadi
uap yang dapat terbakar (mencapai titik bakarnya)
c Adanya oksigen (di udara di sekitar kita)
Maka pada saat yang demikian itulah oksigen yang mudah bereaksi dengan bahan
bakar yang berupa uap yang sudah mencapai titik bakarnya akan menghasilkan
api Api inilah yang selanjutnya dapat mengakibatkan kebakaran Maka untuk
menghindari terjadinya kebakaran haruslah salah satu dari komponen segitiga api
tersebut harus ditiadakan Cara termudah ialah menyimpan bahan-bahan yang
12
mudah terbakar di tempat yang dingin sehingga tidak mudah naik temperaturnya
dan tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai titik bakarnya
7 Sifat bahan kimia itu sendiri
Bahan-bahan kimia mempunyai sifat khasnya masing-masing Misalnya
asam sangat mudah bereaksi dengan basa Reaksi-reaksi kimia dapat berjalan dari
yang sangat lambat hingga ke yang spontan Reaksi yang spontan biasanya
menimbulkan panas yang tinggi dan api Ledakan dapat terjadi bila reaksi terjadi
pada ruang yang tertutup Contoh reaksi spontan asam sulfat pekat yang
diteteskan pada campuran kalium klorat padat dan gula pasir seketika akan terjadi
api Demikian juga kalau kristal kalium permanganate ditetesi dengan gliserin
13
BAB III
PEMBAHASAN
A Upaya Kesehatan dan Keselamatan di Laboratorium
Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan
kerja di Laboratorium
1 Informasi dan Komunikasi K3
Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia
(Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis
(posterlabel dari produsen bahan kimia) Hal ini merupakan informasi
acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di
laboratorium
Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di lokasi yang potensi
kebakaran dan tandasymbol tertentu pada lokasi yang berkaitan dengan
bahan kimia B3radioaktif
Adapun karakteristik bahan kimia sbb
- Bahan mudah meledak (explosive substances)
- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)
- Bahan mudah menyebabkan korosif
- Bahan mudah terbakar (flammable substances)
- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan
- Bahan berbahaya (harmful substances)
- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)
- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)
14
2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah
- Tidak boleh makan dan minum
- Tidak boleh tidur
- Tidak boleh merokok
- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium
3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium
a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi
kritis tertentu
b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja
c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses
pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar
ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja
laboratorium
d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja
yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar
air bersih
e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata
pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak
terutama pada saat pengujian sampel
f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi
atau pada ruang penyimpanan bahan kimia
15
g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)
yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung
bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran
lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api
h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya
i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat
memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari
ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium
j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar
plester luka kapas antiseptic kain kassa dll
k Penyimpan Bahan Kimia
Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan
berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik
bahan kimia dikelompokkan sbb
- Bahan mudah terbakar
- Bahan mudah meledak
- Bahan oksidator
- Bahan reaktif terhadap asam
- Bahan reaktif terhadap air
- Gas bertekanan
- Bahan beracun
- Bahan korosif
16
l Penanggulangan Tanggap Darurat
Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang
harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan
pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi
penanggung jawab K3
Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan
kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3
B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan
Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa
jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus
sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum
dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain
1 Tumpahan Asam-asam Anorganik
Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4
haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut
permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2
dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk
bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah
2 Basa Akali dan Amonia
Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat
Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan
17
dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang
3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator
Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti
amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur
dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan
sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang
4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor
Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan
NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam
campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan
reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum
dibuang ke perairan
Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO
Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan
kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan
campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry
Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan
selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan
5 Sianida dan Nitril
Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan
kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam
wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry
18
Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan
dibuang keperairan
Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan
kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam
Selanjutnya dibuang ke perairan
Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah
satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit
Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan
alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium
hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan
C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia
Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang
terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut
Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara
bersih
Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus
selama 5-10 menit
Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia
dengan cara adsorpsi
Meminumkan air untuk pengenceran
Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat
dan fenol
19
Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat
diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)
(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran
pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan
membuat racun terencerkan
Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk
mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)
hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih
pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen
D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen
Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan
peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia
Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan
visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari
pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di
laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan
kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan
peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman
Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti
penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak
sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus
20
dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini
dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan
aman dari gangguan
Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi
atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan
perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non
korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan
seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus
dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk
dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu
oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan
konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan
Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak
juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya
dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak
dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat
mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat
diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai
eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa
unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan
beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam
peralatan
21
BAB IV
PENUTUP
A Kesimpulan
Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan
penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis
laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan
SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan
pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya
berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun
demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-
laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat
penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya
Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para
penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit
maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang
dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan
apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri
Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa
diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik
bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus
diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen
22
penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan
bahan kimia dan pajanan terhadap laboran
B Saran
1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada
sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan
2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan
kimia yang ada di laboratorium
3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan
cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh
para mahasiswa dan laboran
23
DAFTAR PUSTAKA
Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)
httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-
laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei
2013
Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia
(online)
httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i
dpdf diakses pada 20 Mei 2013
Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes
Cikarang (online)
httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp
option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-
kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19
Mei 2013
HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)
httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei
2013
Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)
httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml
diakses pada 20 Mei 2013
Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)
httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-
bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013
24
Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)
httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN
20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013
25
Kemungkinan interaksi antar bahan dapat menimbulkan ledakan kebakaran
atau timbulnya gas beracun
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas beberapa syarat
penyimpanan bahan secara singkat adalah sebagai berikut
1 Bahan beracun
Banyak bahan-bahan kimia yang beracun Yang paling keras dan sering
dijumpai di laboratorium sekolah antara lain sublimate (HgCl2) persenyawaan
sianida arsen gas karbon monoksida (CO) dari aliran gas Syarat penyimpanan
1048621 ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauh dari bahaya kebakaran
1048621 dipisahkan dari bahan-bahan yang mungkin bereaksi
1048621 kran dari saluran gas harus tetap dalam keadaan tertutup rapat jika tidak sedang
dipergunakan
1048621 disediakan alat pelindung diri pakaian kerja masker dan sarung tangan
2 Bahan korosif
Contoh bahan korosif misalnya asam-asam anhidrida asam dan alkali
Bahan ini dapat merusak wadah dan bereaksi dengan zat-zat beracun Syarat
penyimpanan
1048621 ruangan dingin dan berventilasi
1048621 wadah tertutup dan beretiket
1048621 dipisahkan dari zat-zat beracun
3 Bahan mudah terbakar
6
Banyak bahan-bahan kimia yang dapat terbakar sendiri terbakar jika kena
udara kena benda panas kena api atau jika bercampur dengan bahan kimia lain
Fosfor (P) putih fosfin (PH3) alkil logam boran (BH3) misalnya akan terbakar
sendiri jika kena udara Pipa air tabung gelas yang panas akan menyalakan
karbon disulfide (CS2) Bunga api dapat menyalakan bermacam-macam gas Dari
segi mudahnya terbakar cairan organic dapat dibagi menjadi 3 golongan
a) Cairan yang terbakar di bawah temperatur -4oC misalnya karbon disulfida
(CS2) eter (C2H5OC2H5) benzena (C5H6 aseton (CH3COCH3)
b) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur antara -4oC - 21oC misalnya
etanol (C2H5OH) methanol (CH3OH)
c) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur 21oC ndash 935oC misalnya kerosin
(minyak lampu) terpentin naftalena minyak baker
Syarat penyimpanan
1048621 temperatur dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari sumber api atau panas terutama loncatan api listrik dan bara rokok
1048621 tersedia alat pemadam kebakaran
4 Bahan mudah meledak
Contoh bahan kimia mudah meledak antara lain ammonium nitrat nitrogliserin
TNT
Syarat penyimpanan
1048621 ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari panas dan api
1048621 hindarkan dari gesekan atau tumbukan mekanis
7
Banyak reaksi eksoterm antara gas-gas dan serbuk zat-zat padat yang
dapat meledak dengan dahsyat Kecepatan reaksi zat-zat seperti ini sangat
tergantung pada komposisi dan bentuk dari campurannya Kombinasi zat-zat yang
sering meledak di laboratorium pada waktu melakukan percobaan misalnya
1048621 natrium (Na) atau kalium (K) dengan air
1048621 ammonium nitrat (NH4NO3) serbuk seng (Zn) dengan air
1048621 kalium nitrat (KNO3) dengan natrium asetat (CH3COONa)
1048621 nitrat dengan eter
1048621 peroksida dengan magnesium (Mg) seng (Zn) atau aluminium (Al)
1048621 klorat dengan asam sulfat
1048621 asam nitrat (HNO3) dengan seng (Zn) magnesium atau logam lain
1048621 halogen dengan amoniak
1048621 merkuri oksida (HgO) dengan sulfur (S)
1048621 Fosfor (P) dengan asam nitrat (HNO3) suatu nitrat atau klorat
5 Bahan Oksidator
Contoh perklorat permanganat peroksida organik
Syarat penyimpana
1048621 temperatur ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari sumber api dan panas termasuk loncatan api listrik dan bara rokok
1048621 jauhkan dari bahan-bahan cairan mudah terbakar atau reduktor
6 Bahan reaktif terhadap air
Contoh natrium hidrida karbit nitrida
Syarat penyimpanan
8
1048621 temperatur ruangan dingin kering dan berventilasi
1048621 jauh dari sumber nyala api atau panas
1048621 bangunan kedap air
1048621 disediakan pemadam kebakaran tanpa air (CO2 dry powder)
7 Bahan reaktif terhadap asam
Zat-zat tersebut kebanyakan dengan asam menghasilkan gas yang mudah
terbakar atau beracun contoh natrium hidrida sianida
Syarat penyimpanan
1048621 ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari sumber api panas dan asam
1048621 ruangan penyimpan perlu didesain agar tidak memungkinkan terbentuk
kantong-kantong hidrogen
1048621 disediakan alat pelindung diri seperti kacamata sarung tangan pakaian kerja
8 Gas bertekanan
Contoh gas N2 asetilen H2 dan Cl2 dalam tabung silinder Syarat
penyimpanan
1048621 disimpan dalam keadaan tegak berdiri dan terikat
1048621 ruangan dingin dan tidak terkena langsung sinar matahari
1048621 jauh dari api dan panas
1048621 jauh dari bahan korosif yang dapat merusak kran dan katub-katub
Seperti diuraikan sebelumnya ada bahan-bahan kimia yang tidak boleh
dicampur dalam penyimpananya seperti asam dengan bahan yang beracun bahan
mudah terbakar dengan oksidator Bahan-bahan demikian disebut bahan
9
incompatible dan harus disimpan secara terpisah Pada Tabel 1 disajikan bahaya
yang timbul bila suatu zat pada kolom A kontak dengan zat pada kolom B akan
menghasilkan gas beracun pada kolom C Dan pada Tabel 2 disajikan bahan-
bahan kimia incompatible bila bersentuhan (kontak) akan menghasilkan reaksi
yang hebat kebakaran atau ledakan
Tabel 1 Bahaya yang Ditimbulkan Apabila Bahan-Bahan Incompatible (kolom A) Kontak dengan zat pada kolom B
Kolom A Kolom B Bahaya yang tumbul bila kontak
SianidaHipoklorit
NitratAsam nitrat
NitritAsida
Senyawa arsenikSulfida
AsamAsam
Asam sulfatTembaga logam berat
AsamAsam
ReduktorAsam
Asam sianidaKlor atau asam hipoklorit
Nitrogen dioksidaNitrogen dioksida
Asam nitrogen oksidaHidrogen asida
ArsenHodrogen sulfida
B Sumber Kerusakan Bahan Kimia
Kerusakan bahan-bahan kimia dapat disebabkan oleh
1 Udara
Udara mengandung oksigen dan uap air Bahan-bahan kimia yang sifatnya
higroskopis harus disimpan di dalam botol yang dapat ditutup rapat Bahan-bahan
kimia semacam ini jika menyimpannya tidak benar maka akan berair bahkan
dapat berubah menjadi larutan
2 Cairan air asam basa cairan lainnya
Bahan-bahan kimia harus disimpan dalam tempat yang kering Apalagi bahan
kimia yang reaktif terhadap air Logam-logam seperti Na K dan Ca bereaksi
dengan air menghasilkan gas H2 yang langsung terbakar oleh panas reaksi yang
10
terbentuk Zat-zat lain yang bereaksi dengan air secara hebat seperti asam sulfat
pekat logam halide anhidrat oksida non logam halide harus dijauhkan dari air
atau disimpan dalam ruangan yang kering dan bebas kebocoran di waktu hujan
Kebakaran akibat zat-zat di atas tak dapat dipadamkan dengan penyiraman air
Cairan yang bersifat asam mempunyai daya merusak lebih hebat dari air Asam
yang sifatnya gas gas misalnya asam klorida lebih ganas lagi Sebab bersama
udara akan mudah berpindah dari tempat asalnya Cara yang paling baik adalah
dengan mengisolir asam itu sendiri misalnya menempatkan botol asam yang
tertutup rapat dan ditempatkan dalam lemari khusus atau di lemari asam
3 Panastemperatur
Pengaruh temperatur akan menyebabkan reaksi atau perubahan kimia terjadi dan
juga mempercepat reaksi Panas yang cukup tinggi dapat memacu terjadinya
reaksi oksidasi Keadaan temperatur yang terlalu rendah juga mempunyai akibat
yang serupa Untungnya Indonesia beriklim tropis sehingga penyebab kerusakan
akibat panas tinggi dan terlalu rendah jarang terjadi di laboratorium kita
4 Mekanik
Benturan tarikan maupun tekanan yang besar harus dihindari khususnya pada
bahan kimia yang mudah meledak seperti ammonium nitrat nitrogliserin
trinitrotoluene (TNT)
5 Sinar
Sinar terutama sinar ultra violet (UV) sangat mempengaruhi bahan-bahan kimia
Sebagai contoh larutan kalium permanganat apabila terkena sinar UV akan
mengalami reduksi sehingga akan merubah sifat larutan itu Oleh karena itu
11
untuk menyimpan larutan kalium permanganat dianjurkan menggunakan botol
yang berwarna coklat Kristal perak nitrat juga akan rusak jika terkena sinar UV
oleh sebab itu dalam penyimpanan harus dihindarkan dari pengaruh sinar UV
6 Api
Apikebakaran dapat terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama
pada suatu saat
Gambar Segitiga Api
Ketiga komponen itu ialah
a Adanya bahan bakar (bahan yang dapat dibakar)
b Adanya panas yang cukup tinggi yang dapat mengubah bahan baker menjadi
uap yang dapat terbakar (mencapai titik bakarnya)
c Adanya oksigen (di udara di sekitar kita)
Maka pada saat yang demikian itulah oksigen yang mudah bereaksi dengan bahan
bakar yang berupa uap yang sudah mencapai titik bakarnya akan menghasilkan
api Api inilah yang selanjutnya dapat mengakibatkan kebakaran Maka untuk
menghindari terjadinya kebakaran haruslah salah satu dari komponen segitiga api
tersebut harus ditiadakan Cara termudah ialah menyimpan bahan-bahan yang
12
mudah terbakar di tempat yang dingin sehingga tidak mudah naik temperaturnya
dan tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai titik bakarnya
7 Sifat bahan kimia itu sendiri
Bahan-bahan kimia mempunyai sifat khasnya masing-masing Misalnya
asam sangat mudah bereaksi dengan basa Reaksi-reaksi kimia dapat berjalan dari
yang sangat lambat hingga ke yang spontan Reaksi yang spontan biasanya
menimbulkan panas yang tinggi dan api Ledakan dapat terjadi bila reaksi terjadi
pada ruang yang tertutup Contoh reaksi spontan asam sulfat pekat yang
diteteskan pada campuran kalium klorat padat dan gula pasir seketika akan terjadi
api Demikian juga kalau kristal kalium permanganate ditetesi dengan gliserin
13
BAB III
PEMBAHASAN
A Upaya Kesehatan dan Keselamatan di Laboratorium
Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan
kerja di Laboratorium
1 Informasi dan Komunikasi K3
Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia
(Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis
(posterlabel dari produsen bahan kimia) Hal ini merupakan informasi
acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di
laboratorium
Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di lokasi yang potensi
kebakaran dan tandasymbol tertentu pada lokasi yang berkaitan dengan
bahan kimia B3radioaktif
Adapun karakteristik bahan kimia sbb
- Bahan mudah meledak (explosive substances)
- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)
- Bahan mudah menyebabkan korosif
- Bahan mudah terbakar (flammable substances)
- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan
- Bahan berbahaya (harmful substances)
- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)
- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)
14
2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah
- Tidak boleh makan dan minum
- Tidak boleh tidur
- Tidak boleh merokok
- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium
3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium
a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi
kritis tertentu
b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja
c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses
pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar
ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja
laboratorium
d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja
yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar
air bersih
e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata
pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak
terutama pada saat pengujian sampel
f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi
atau pada ruang penyimpanan bahan kimia
15
g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)
yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung
bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran
lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api
h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya
i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat
memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari
ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium
j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar
plester luka kapas antiseptic kain kassa dll
k Penyimpan Bahan Kimia
Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan
berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik
bahan kimia dikelompokkan sbb
- Bahan mudah terbakar
- Bahan mudah meledak
- Bahan oksidator
- Bahan reaktif terhadap asam
- Bahan reaktif terhadap air
- Gas bertekanan
- Bahan beracun
- Bahan korosif
16
l Penanggulangan Tanggap Darurat
Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang
harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan
pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi
penanggung jawab K3
Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan
kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3
B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan
Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa
jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus
sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum
dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain
1 Tumpahan Asam-asam Anorganik
Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4
haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut
permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2
dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk
bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah
2 Basa Akali dan Amonia
Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat
Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan
17
dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang
3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator
Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti
amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur
dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan
sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang
4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor
Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan
NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam
campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan
reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum
dibuang ke perairan
Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO
Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan
kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan
campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry
Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan
selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan
5 Sianida dan Nitril
Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan
kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam
wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry
18
Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan
dibuang keperairan
Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan
kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam
Selanjutnya dibuang ke perairan
Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah
satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit
Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan
alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium
hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan
C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia
Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang
terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut
Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara
bersih
Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus
selama 5-10 menit
Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia
dengan cara adsorpsi
Meminumkan air untuk pengenceran
Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat
dan fenol
19
Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat
diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)
(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran
pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan
membuat racun terencerkan
Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk
mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)
hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih
pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen
D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen
Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan
peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia
Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan
visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari
pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di
laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan
kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan
peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman
Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti
penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak
sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus
20
dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini
dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan
aman dari gangguan
Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi
atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan
perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non
korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan
seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus
dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk
dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu
oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan
konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan
Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak
juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya
dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak
dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat
mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat
diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai
eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa
unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan
beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam
peralatan
21
BAB IV
PENUTUP
A Kesimpulan
Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan
penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis
laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan
SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan
pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya
berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun
demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-
laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat
penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya
Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para
penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit
maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang
dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan
apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri
Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa
diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik
bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus
diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen
22
penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan
bahan kimia dan pajanan terhadap laboran
B Saran
1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada
sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan
2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan
kimia yang ada di laboratorium
3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan
cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh
para mahasiswa dan laboran
23
DAFTAR PUSTAKA
Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)
httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-
laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei
2013
Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia
(online)
httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i
dpdf diakses pada 20 Mei 2013
Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes
Cikarang (online)
httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp
option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-
kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19
Mei 2013
HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)
httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei
2013
Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)
httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml
diakses pada 20 Mei 2013
Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)
httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-
bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013
24
Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)
httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN
20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013
25
Banyak bahan-bahan kimia yang dapat terbakar sendiri terbakar jika kena
udara kena benda panas kena api atau jika bercampur dengan bahan kimia lain
Fosfor (P) putih fosfin (PH3) alkil logam boran (BH3) misalnya akan terbakar
sendiri jika kena udara Pipa air tabung gelas yang panas akan menyalakan
karbon disulfide (CS2) Bunga api dapat menyalakan bermacam-macam gas Dari
segi mudahnya terbakar cairan organic dapat dibagi menjadi 3 golongan
a) Cairan yang terbakar di bawah temperatur -4oC misalnya karbon disulfida
(CS2) eter (C2H5OC2H5) benzena (C5H6 aseton (CH3COCH3)
b) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur antara -4oC - 21oC misalnya
etanol (C2H5OH) methanol (CH3OH)
c) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur 21oC ndash 935oC misalnya kerosin
(minyak lampu) terpentin naftalena minyak baker
Syarat penyimpanan
1048621 temperatur dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari sumber api atau panas terutama loncatan api listrik dan bara rokok
1048621 tersedia alat pemadam kebakaran
4 Bahan mudah meledak
Contoh bahan kimia mudah meledak antara lain ammonium nitrat nitrogliserin
TNT
Syarat penyimpanan
1048621 ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari panas dan api
1048621 hindarkan dari gesekan atau tumbukan mekanis
7
Banyak reaksi eksoterm antara gas-gas dan serbuk zat-zat padat yang
dapat meledak dengan dahsyat Kecepatan reaksi zat-zat seperti ini sangat
tergantung pada komposisi dan bentuk dari campurannya Kombinasi zat-zat yang
sering meledak di laboratorium pada waktu melakukan percobaan misalnya
1048621 natrium (Na) atau kalium (K) dengan air
1048621 ammonium nitrat (NH4NO3) serbuk seng (Zn) dengan air
1048621 kalium nitrat (KNO3) dengan natrium asetat (CH3COONa)
1048621 nitrat dengan eter
1048621 peroksida dengan magnesium (Mg) seng (Zn) atau aluminium (Al)
1048621 klorat dengan asam sulfat
1048621 asam nitrat (HNO3) dengan seng (Zn) magnesium atau logam lain
1048621 halogen dengan amoniak
1048621 merkuri oksida (HgO) dengan sulfur (S)
1048621 Fosfor (P) dengan asam nitrat (HNO3) suatu nitrat atau klorat
5 Bahan Oksidator
Contoh perklorat permanganat peroksida organik
Syarat penyimpana
1048621 temperatur ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari sumber api dan panas termasuk loncatan api listrik dan bara rokok
1048621 jauhkan dari bahan-bahan cairan mudah terbakar atau reduktor
6 Bahan reaktif terhadap air
Contoh natrium hidrida karbit nitrida
Syarat penyimpanan
8
1048621 temperatur ruangan dingin kering dan berventilasi
1048621 jauh dari sumber nyala api atau panas
1048621 bangunan kedap air
1048621 disediakan pemadam kebakaran tanpa air (CO2 dry powder)
7 Bahan reaktif terhadap asam
Zat-zat tersebut kebanyakan dengan asam menghasilkan gas yang mudah
terbakar atau beracun contoh natrium hidrida sianida
Syarat penyimpanan
1048621 ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari sumber api panas dan asam
1048621 ruangan penyimpan perlu didesain agar tidak memungkinkan terbentuk
kantong-kantong hidrogen
1048621 disediakan alat pelindung diri seperti kacamata sarung tangan pakaian kerja
8 Gas bertekanan
Contoh gas N2 asetilen H2 dan Cl2 dalam tabung silinder Syarat
penyimpanan
1048621 disimpan dalam keadaan tegak berdiri dan terikat
1048621 ruangan dingin dan tidak terkena langsung sinar matahari
1048621 jauh dari api dan panas
1048621 jauh dari bahan korosif yang dapat merusak kran dan katub-katub
Seperti diuraikan sebelumnya ada bahan-bahan kimia yang tidak boleh
dicampur dalam penyimpananya seperti asam dengan bahan yang beracun bahan
mudah terbakar dengan oksidator Bahan-bahan demikian disebut bahan
9
incompatible dan harus disimpan secara terpisah Pada Tabel 1 disajikan bahaya
yang timbul bila suatu zat pada kolom A kontak dengan zat pada kolom B akan
menghasilkan gas beracun pada kolom C Dan pada Tabel 2 disajikan bahan-
bahan kimia incompatible bila bersentuhan (kontak) akan menghasilkan reaksi
yang hebat kebakaran atau ledakan
Tabel 1 Bahaya yang Ditimbulkan Apabila Bahan-Bahan Incompatible (kolom A) Kontak dengan zat pada kolom B
Kolom A Kolom B Bahaya yang tumbul bila kontak
SianidaHipoklorit
NitratAsam nitrat
NitritAsida
Senyawa arsenikSulfida
AsamAsam
Asam sulfatTembaga logam berat
AsamAsam
ReduktorAsam
Asam sianidaKlor atau asam hipoklorit
Nitrogen dioksidaNitrogen dioksida
Asam nitrogen oksidaHidrogen asida
ArsenHodrogen sulfida
B Sumber Kerusakan Bahan Kimia
Kerusakan bahan-bahan kimia dapat disebabkan oleh
1 Udara
Udara mengandung oksigen dan uap air Bahan-bahan kimia yang sifatnya
higroskopis harus disimpan di dalam botol yang dapat ditutup rapat Bahan-bahan
kimia semacam ini jika menyimpannya tidak benar maka akan berair bahkan
dapat berubah menjadi larutan
2 Cairan air asam basa cairan lainnya
Bahan-bahan kimia harus disimpan dalam tempat yang kering Apalagi bahan
kimia yang reaktif terhadap air Logam-logam seperti Na K dan Ca bereaksi
dengan air menghasilkan gas H2 yang langsung terbakar oleh panas reaksi yang
10
terbentuk Zat-zat lain yang bereaksi dengan air secara hebat seperti asam sulfat
pekat logam halide anhidrat oksida non logam halide harus dijauhkan dari air
atau disimpan dalam ruangan yang kering dan bebas kebocoran di waktu hujan
Kebakaran akibat zat-zat di atas tak dapat dipadamkan dengan penyiraman air
Cairan yang bersifat asam mempunyai daya merusak lebih hebat dari air Asam
yang sifatnya gas gas misalnya asam klorida lebih ganas lagi Sebab bersama
udara akan mudah berpindah dari tempat asalnya Cara yang paling baik adalah
dengan mengisolir asam itu sendiri misalnya menempatkan botol asam yang
tertutup rapat dan ditempatkan dalam lemari khusus atau di lemari asam
3 Panastemperatur
Pengaruh temperatur akan menyebabkan reaksi atau perubahan kimia terjadi dan
juga mempercepat reaksi Panas yang cukup tinggi dapat memacu terjadinya
reaksi oksidasi Keadaan temperatur yang terlalu rendah juga mempunyai akibat
yang serupa Untungnya Indonesia beriklim tropis sehingga penyebab kerusakan
akibat panas tinggi dan terlalu rendah jarang terjadi di laboratorium kita
4 Mekanik
Benturan tarikan maupun tekanan yang besar harus dihindari khususnya pada
bahan kimia yang mudah meledak seperti ammonium nitrat nitrogliserin
trinitrotoluene (TNT)
5 Sinar
Sinar terutama sinar ultra violet (UV) sangat mempengaruhi bahan-bahan kimia
Sebagai contoh larutan kalium permanganat apabila terkena sinar UV akan
mengalami reduksi sehingga akan merubah sifat larutan itu Oleh karena itu
11
untuk menyimpan larutan kalium permanganat dianjurkan menggunakan botol
yang berwarna coklat Kristal perak nitrat juga akan rusak jika terkena sinar UV
oleh sebab itu dalam penyimpanan harus dihindarkan dari pengaruh sinar UV
6 Api
Apikebakaran dapat terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama
pada suatu saat
Gambar Segitiga Api
Ketiga komponen itu ialah
a Adanya bahan bakar (bahan yang dapat dibakar)
b Adanya panas yang cukup tinggi yang dapat mengubah bahan baker menjadi
uap yang dapat terbakar (mencapai titik bakarnya)
c Adanya oksigen (di udara di sekitar kita)
Maka pada saat yang demikian itulah oksigen yang mudah bereaksi dengan bahan
bakar yang berupa uap yang sudah mencapai titik bakarnya akan menghasilkan
api Api inilah yang selanjutnya dapat mengakibatkan kebakaran Maka untuk
menghindari terjadinya kebakaran haruslah salah satu dari komponen segitiga api
tersebut harus ditiadakan Cara termudah ialah menyimpan bahan-bahan yang
12
mudah terbakar di tempat yang dingin sehingga tidak mudah naik temperaturnya
dan tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai titik bakarnya
7 Sifat bahan kimia itu sendiri
Bahan-bahan kimia mempunyai sifat khasnya masing-masing Misalnya
asam sangat mudah bereaksi dengan basa Reaksi-reaksi kimia dapat berjalan dari
yang sangat lambat hingga ke yang spontan Reaksi yang spontan biasanya
menimbulkan panas yang tinggi dan api Ledakan dapat terjadi bila reaksi terjadi
pada ruang yang tertutup Contoh reaksi spontan asam sulfat pekat yang
diteteskan pada campuran kalium klorat padat dan gula pasir seketika akan terjadi
api Demikian juga kalau kristal kalium permanganate ditetesi dengan gliserin
13
BAB III
PEMBAHASAN
A Upaya Kesehatan dan Keselamatan di Laboratorium
Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan
kerja di Laboratorium
1 Informasi dan Komunikasi K3
Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia
(Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis
(posterlabel dari produsen bahan kimia) Hal ini merupakan informasi
acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di
laboratorium
Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di lokasi yang potensi
kebakaran dan tandasymbol tertentu pada lokasi yang berkaitan dengan
bahan kimia B3radioaktif
Adapun karakteristik bahan kimia sbb
- Bahan mudah meledak (explosive substances)
- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)
- Bahan mudah menyebabkan korosif
- Bahan mudah terbakar (flammable substances)
- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan
- Bahan berbahaya (harmful substances)
- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)
- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)
14
2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah
- Tidak boleh makan dan minum
- Tidak boleh tidur
- Tidak boleh merokok
- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium
3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium
a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi
kritis tertentu
b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja
c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses
pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar
ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja
laboratorium
d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja
yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar
air bersih
e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata
pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak
terutama pada saat pengujian sampel
f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi
atau pada ruang penyimpanan bahan kimia
15
g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)
yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung
bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran
lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api
h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya
i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat
memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari
ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium
j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar
plester luka kapas antiseptic kain kassa dll
k Penyimpan Bahan Kimia
Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan
berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik
bahan kimia dikelompokkan sbb
- Bahan mudah terbakar
- Bahan mudah meledak
- Bahan oksidator
- Bahan reaktif terhadap asam
- Bahan reaktif terhadap air
- Gas bertekanan
- Bahan beracun
- Bahan korosif
16
l Penanggulangan Tanggap Darurat
Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang
harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan
pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi
penanggung jawab K3
Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan
kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3
B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan
Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa
jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus
sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum
dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain
1 Tumpahan Asam-asam Anorganik
Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4
haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut
permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2
dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk
bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah
2 Basa Akali dan Amonia
Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat
Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan
17
dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang
3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator
Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti
amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur
dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan
sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang
4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor
Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan
NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam
campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan
reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum
dibuang ke perairan
Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO
Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan
kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan
campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry
Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan
selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan
5 Sianida dan Nitril
Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan
kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam
wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry
18
Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan
dibuang keperairan
Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan
kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam
Selanjutnya dibuang ke perairan
Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah
satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit
Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan
alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium
hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan
C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia
Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang
terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut
Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara
bersih
Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus
selama 5-10 menit
Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia
dengan cara adsorpsi
Meminumkan air untuk pengenceran
Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat
dan fenol
19
Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat
diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)
(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran
pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan
membuat racun terencerkan
Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk
mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)
hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih
pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen
D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen
Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan
peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia
Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan
visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari
pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di
laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan
kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan
peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman
Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti
penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak
sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus
20
dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini
dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan
aman dari gangguan
Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi
atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan
perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non
korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan
seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus
dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk
dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu
oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan
konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan
Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak
juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya
dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak
dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat
mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat
diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai
eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa
unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan
beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam
peralatan
21
BAB IV
PENUTUP
A Kesimpulan
Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan
penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis
laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan
SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan
pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya
berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun
demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-
laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat
penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya
Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para
penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit
maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang
dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan
apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri
Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa
diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik
bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus
diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen
22
penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan
bahan kimia dan pajanan terhadap laboran
B Saran
1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada
sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan
2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan
kimia yang ada di laboratorium
3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan
cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh
para mahasiswa dan laboran
23
DAFTAR PUSTAKA
Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)
httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-
laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei
2013
Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia
(online)
httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i
dpdf diakses pada 20 Mei 2013
Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes
Cikarang (online)
httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp
option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-
kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19
Mei 2013
HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)
httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei
2013
Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)
httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml
diakses pada 20 Mei 2013
Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)
httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-
bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013
24
Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)
httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN
20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013
25
Banyak reaksi eksoterm antara gas-gas dan serbuk zat-zat padat yang
dapat meledak dengan dahsyat Kecepatan reaksi zat-zat seperti ini sangat
tergantung pada komposisi dan bentuk dari campurannya Kombinasi zat-zat yang
sering meledak di laboratorium pada waktu melakukan percobaan misalnya
1048621 natrium (Na) atau kalium (K) dengan air
1048621 ammonium nitrat (NH4NO3) serbuk seng (Zn) dengan air
1048621 kalium nitrat (KNO3) dengan natrium asetat (CH3COONa)
1048621 nitrat dengan eter
1048621 peroksida dengan magnesium (Mg) seng (Zn) atau aluminium (Al)
1048621 klorat dengan asam sulfat
1048621 asam nitrat (HNO3) dengan seng (Zn) magnesium atau logam lain
1048621 halogen dengan amoniak
1048621 merkuri oksida (HgO) dengan sulfur (S)
1048621 Fosfor (P) dengan asam nitrat (HNO3) suatu nitrat atau klorat
5 Bahan Oksidator
Contoh perklorat permanganat peroksida organik
Syarat penyimpana
1048621 temperatur ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari sumber api dan panas termasuk loncatan api listrik dan bara rokok
1048621 jauhkan dari bahan-bahan cairan mudah terbakar atau reduktor
6 Bahan reaktif terhadap air
Contoh natrium hidrida karbit nitrida
Syarat penyimpanan
8
1048621 temperatur ruangan dingin kering dan berventilasi
1048621 jauh dari sumber nyala api atau panas
1048621 bangunan kedap air
1048621 disediakan pemadam kebakaran tanpa air (CO2 dry powder)
7 Bahan reaktif terhadap asam
Zat-zat tersebut kebanyakan dengan asam menghasilkan gas yang mudah
terbakar atau beracun contoh natrium hidrida sianida
Syarat penyimpanan
1048621 ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari sumber api panas dan asam
1048621 ruangan penyimpan perlu didesain agar tidak memungkinkan terbentuk
kantong-kantong hidrogen
1048621 disediakan alat pelindung diri seperti kacamata sarung tangan pakaian kerja
8 Gas bertekanan
Contoh gas N2 asetilen H2 dan Cl2 dalam tabung silinder Syarat
penyimpanan
1048621 disimpan dalam keadaan tegak berdiri dan terikat
1048621 ruangan dingin dan tidak terkena langsung sinar matahari
1048621 jauh dari api dan panas
1048621 jauh dari bahan korosif yang dapat merusak kran dan katub-katub
Seperti diuraikan sebelumnya ada bahan-bahan kimia yang tidak boleh
dicampur dalam penyimpananya seperti asam dengan bahan yang beracun bahan
mudah terbakar dengan oksidator Bahan-bahan demikian disebut bahan
9
incompatible dan harus disimpan secara terpisah Pada Tabel 1 disajikan bahaya
yang timbul bila suatu zat pada kolom A kontak dengan zat pada kolom B akan
menghasilkan gas beracun pada kolom C Dan pada Tabel 2 disajikan bahan-
bahan kimia incompatible bila bersentuhan (kontak) akan menghasilkan reaksi
yang hebat kebakaran atau ledakan
Tabel 1 Bahaya yang Ditimbulkan Apabila Bahan-Bahan Incompatible (kolom A) Kontak dengan zat pada kolom B
Kolom A Kolom B Bahaya yang tumbul bila kontak
SianidaHipoklorit
NitratAsam nitrat
NitritAsida
Senyawa arsenikSulfida
AsamAsam
Asam sulfatTembaga logam berat
AsamAsam
ReduktorAsam
Asam sianidaKlor atau asam hipoklorit
Nitrogen dioksidaNitrogen dioksida
Asam nitrogen oksidaHidrogen asida
ArsenHodrogen sulfida
B Sumber Kerusakan Bahan Kimia
Kerusakan bahan-bahan kimia dapat disebabkan oleh
1 Udara
Udara mengandung oksigen dan uap air Bahan-bahan kimia yang sifatnya
higroskopis harus disimpan di dalam botol yang dapat ditutup rapat Bahan-bahan
kimia semacam ini jika menyimpannya tidak benar maka akan berair bahkan
dapat berubah menjadi larutan
2 Cairan air asam basa cairan lainnya
Bahan-bahan kimia harus disimpan dalam tempat yang kering Apalagi bahan
kimia yang reaktif terhadap air Logam-logam seperti Na K dan Ca bereaksi
dengan air menghasilkan gas H2 yang langsung terbakar oleh panas reaksi yang
10
terbentuk Zat-zat lain yang bereaksi dengan air secara hebat seperti asam sulfat
pekat logam halide anhidrat oksida non logam halide harus dijauhkan dari air
atau disimpan dalam ruangan yang kering dan bebas kebocoran di waktu hujan
Kebakaran akibat zat-zat di atas tak dapat dipadamkan dengan penyiraman air
Cairan yang bersifat asam mempunyai daya merusak lebih hebat dari air Asam
yang sifatnya gas gas misalnya asam klorida lebih ganas lagi Sebab bersama
udara akan mudah berpindah dari tempat asalnya Cara yang paling baik adalah
dengan mengisolir asam itu sendiri misalnya menempatkan botol asam yang
tertutup rapat dan ditempatkan dalam lemari khusus atau di lemari asam
3 Panastemperatur
Pengaruh temperatur akan menyebabkan reaksi atau perubahan kimia terjadi dan
juga mempercepat reaksi Panas yang cukup tinggi dapat memacu terjadinya
reaksi oksidasi Keadaan temperatur yang terlalu rendah juga mempunyai akibat
yang serupa Untungnya Indonesia beriklim tropis sehingga penyebab kerusakan
akibat panas tinggi dan terlalu rendah jarang terjadi di laboratorium kita
4 Mekanik
Benturan tarikan maupun tekanan yang besar harus dihindari khususnya pada
bahan kimia yang mudah meledak seperti ammonium nitrat nitrogliserin
trinitrotoluene (TNT)
5 Sinar
Sinar terutama sinar ultra violet (UV) sangat mempengaruhi bahan-bahan kimia
Sebagai contoh larutan kalium permanganat apabila terkena sinar UV akan
mengalami reduksi sehingga akan merubah sifat larutan itu Oleh karena itu
11
untuk menyimpan larutan kalium permanganat dianjurkan menggunakan botol
yang berwarna coklat Kristal perak nitrat juga akan rusak jika terkena sinar UV
oleh sebab itu dalam penyimpanan harus dihindarkan dari pengaruh sinar UV
6 Api
Apikebakaran dapat terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama
pada suatu saat
Gambar Segitiga Api
Ketiga komponen itu ialah
a Adanya bahan bakar (bahan yang dapat dibakar)
b Adanya panas yang cukup tinggi yang dapat mengubah bahan baker menjadi
uap yang dapat terbakar (mencapai titik bakarnya)
c Adanya oksigen (di udara di sekitar kita)
Maka pada saat yang demikian itulah oksigen yang mudah bereaksi dengan bahan
bakar yang berupa uap yang sudah mencapai titik bakarnya akan menghasilkan
api Api inilah yang selanjutnya dapat mengakibatkan kebakaran Maka untuk
menghindari terjadinya kebakaran haruslah salah satu dari komponen segitiga api
tersebut harus ditiadakan Cara termudah ialah menyimpan bahan-bahan yang
12
mudah terbakar di tempat yang dingin sehingga tidak mudah naik temperaturnya
dan tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai titik bakarnya
7 Sifat bahan kimia itu sendiri
Bahan-bahan kimia mempunyai sifat khasnya masing-masing Misalnya
asam sangat mudah bereaksi dengan basa Reaksi-reaksi kimia dapat berjalan dari
yang sangat lambat hingga ke yang spontan Reaksi yang spontan biasanya
menimbulkan panas yang tinggi dan api Ledakan dapat terjadi bila reaksi terjadi
pada ruang yang tertutup Contoh reaksi spontan asam sulfat pekat yang
diteteskan pada campuran kalium klorat padat dan gula pasir seketika akan terjadi
api Demikian juga kalau kristal kalium permanganate ditetesi dengan gliserin
13
BAB III
PEMBAHASAN
A Upaya Kesehatan dan Keselamatan di Laboratorium
Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan
kerja di Laboratorium
1 Informasi dan Komunikasi K3
Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia
(Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis
(posterlabel dari produsen bahan kimia) Hal ini merupakan informasi
acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di
laboratorium
Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di lokasi yang potensi
kebakaran dan tandasymbol tertentu pada lokasi yang berkaitan dengan
bahan kimia B3radioaktif
Adapun karakteristik bahan kimia sbb
- Bahan mudah meledak (explosive substances)
- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)
- Bahan mudah menyebabkan korosif
- Bahan mudah terbakar (flammable substances)
- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan
- Bahan berbahaya (harmful substances)
- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)
- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)
14
2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah
- Tidak boleh makan dan minum
- Tidak boleh tidur
- Tidak boleh merokok
- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium
3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium
a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi
kritis tertentu
b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja
c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses
pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar
ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja
laboratorium
d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja
yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar
air bersih
e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata
pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak
terutama pada saat pengujian sampel
f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi
atau pada ruang penyimpanan bahan kimia
15
g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)
yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung
bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran
lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api
h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya
i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat
memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari
ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium
j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar
plester luka kapas antiseptic kain kassa dll
k Penyimpan Bahan Kimia
Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan
berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik
bahan kimia dikelompokkan sbb
- Bahan mudah terbakar
- Bahan mudah meledak
- Bahan oksidator
- Bahan reaktif terhadap asam
- Bahan reaktif terhadap air
- Gas bertekanan
- Bahan beracun
- Bahan korosif
16
l Penanggulangan Tanggap Darurat
Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang
harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan
pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi
penanggung jawab K3
Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan
kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3
B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan
Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa
jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus
sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum
dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain
1 Tumpahan Asam-asam Anorganik
Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4
haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut
permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2
dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk
bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah
2 Basa Akali dan Amonia
Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat
Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan
17
dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang
3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator
Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti
amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur
dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan
sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang
4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor
Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan
NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam
campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan
reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum
dibuang ke perairan
Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO
Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan
kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan
campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry
Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan
selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan
5 Sianida dan Nitril
Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan
kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam
wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry
18
Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan
dibuang keperairan
Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan
kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam
Selanjutnya dibuang ke perairan
Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah
satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit
Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan
alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium
hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan
C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia
Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang
terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut
Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara
bersih
Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus
selama 5-10 menit
Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia
dengan cara adsorpsi
Meminumkan air untuk pengenceran
Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat
dan fenol
19
Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat
diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)
(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran
pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan
membuat racun terencerkan
Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk
mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)
hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih
pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen
D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen
Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan
peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia
Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan
visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari
pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di
laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan
kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan
peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman
Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti
penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak
sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus
20
dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini
dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan
aman dari gangguan
Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi
atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan
perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non
korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan
seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus
dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk
dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu
oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan
konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan
Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak
juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya
dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak
dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat
mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat
diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai
eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa
unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan
beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam
peralatan
21
BAB IV
PENUTUP
A Kesimpulan
Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan
penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis
laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan
SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan
pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya
berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun
demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-
laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat
penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya
Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para
penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit
maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang
dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan
apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri
Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa
diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik
bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus
diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen
22
penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan
bahan kimia dan pajanan terhadap laboran
B Saran
1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada
sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan
2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan
kimia yang ada di laboratorium
3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan
cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh
para mahasiswa dan laboran
23
DAFTAR PUSTAKA
Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)
httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-
laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei
2013
Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia
(online)
httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i
dpdf diakses pada 20 Mei 2013
Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes
Cikarang (online)
httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp
option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-
kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19
Mei 2013
HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)
httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei
2013
Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)
httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml
diakses pada 20 Mei 2013
Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)
httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-
bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013
24
Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)
httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN
20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013
25
1048621 temperatur ruangan dingin kering dan berventilasi
1048621 jauh dari sumber nyala api atau panas
1048621 bangunan kedap air
1048621 disediakan pemadam kebakaran tanpa air (CO2 dry powder)
7 Bahan reaktif terhadap asam
Zat-zat tersebut kebanyakan dengan asam menghasilkan gas yang mudah
terbakar atau beracun contoh natrium hidrida sianida
Syarat penyimpanan
1048621 ruangan dingin dan berventilasi
1048621 jauhkan dari sumber api panas dan asam
1048621 ruangan penyimpan perlu didesain agar tidak memungkinkan terbentuk
kantong-kantong hidrogen
1048621 disediakan alat pelindung diri seperti kacamata sarung tangan pakaian kerja
8 Gas bertekanan
Contoh gas N2 asetilen H2 dan Cl2 dalam tabung silinder Syarat
penyimpanan
1048621 disimpan dalam keadaan tegak berdiri dan terikat
1048621 ruangan dingin dan tidak terkena langsung sinar matahari
1048621 jauh dari api dan panas
1048621 jauh dari bahan korosif yang dapat merusak kran dan katub-katub
Seperti diuraikan sebelumnya ada bahan-bahan kimia yang tidak boleh
dicampur dalam penyimpananya seperti asam dengan bahan yang beracun bahan
mudah terbakar dengan oksidator Bahan-bahan demikian disebut bahan
9
incompatible dan harus disimpan secara terpisah Pada Tabel 1 disajikan bahaya
yang timbul bila suatu zat pada kolom A kontak dengan zat pada kolom B akan
menghasilkan gas beracun pada kolom C Dan pada Tabel 2 disajikan bahan-
bahan kimia incompatible bila bersentuhan (kontak) akan menghasilkan reaksi
yang hebat kebakaran atau ledakan
Tabel 1 Bahaya yang Ditimbulkan Apabila Bahan-Bahan Incompatible (kolom A) Kontak dengan zat pada kolom B
Kolom A Kolom B Bahaya yang tumbul bila kontak
SianidaHipoklorit
NitratAsam nitrat
NitritAsida
Senyawa arsenikSulfida
AsamAsam
Asam sulfatTembaga logam berat
AsamAsam
ReduktorAsam
Asam sianidaKlor atau asam hipoklorit
Nitrogen dioksidaNitrogen dioksida
Asam nitrogen oksidaHidrogen asida
ArsenHodrogen sulfida
B Sumber Kerusakan Bahan Kimia
Kerusakan bahan-bahan kimia dapat disebabkan oleh
1 Udara
Udara mengandung oksigen dan uap air Bahan-bahan kimia yang sifatnya
higroskopis harus disimpan di dalam botol yang dapat ditutup rapat Bahan-bahan
kimia semacam ini jika menyimpannya tidak benar maka akan berair bahkan
dapat berubah menjadi larutan
2 Cairan air asam basa cairan lainnya
Bahan-bahan kimia harus disimpan dalam tempat yang kering Apalagi bahan
kimia yang reaktif terhadap air Logam-logam seperti Na K dan Ca bereaksi
dengan air menghasilkan gas H2 yang langsung terbakar oleh panas reaksi yang
10
terbentuk Zat-zat lain yang bereaksi dengan air secara hebat seperti asam sulfat
pekat logam halide anhidrat oksida non logam halide harus dijauhkan dari air
atau disimpan dalam ruangan yang kering dan bebas kebocoran di waktu hujan
Kebakaran akibat zat-zat di atas tak dapat dipadamkan dengan penyiraman air
Cairan yang bersifat asam mempunyai daya merusak lebih hebat dari air Asam
yang sifatnya gas gas misalnya asam klorida lebih ganas lagi Sebab bersama
udara akan mudah berpindah dari tempat asalnya Cara yang paling baik adalah
dengan mengisolir asam itu sendiri misalnya menempatkan botol asam yang
tertutup rapat dan ditempatkan dalam lemari khusus atau di lemari asam
3 Panastemperatur
Pengaruh temperatur akan menyebabkan reaksi atau perubahan kimia terjadi dan
juga mempercepat reaksi Panas yang cukup tinggi dapat memacu terjadinya
reaksi oksidasi Keadaan temperatur yang terlalu rendah juga mempunyai akibat
yang serupa Untungnya Indonesia beriklim tropis sehingga penyebab kerusakan
akibat panas tinggi dan terlalu rendah jarang terjadi di laboratorium kita
4 Mekanik
Benturan tarikan maupun tekanan yang besar harus dihindari khususnya pada
bahan kimia yang mudah meledak seperti ammonium nitrat nitrogliserin
trinitrotoluene (TNT)
5 Sinar
Sinar terutama sinar ultra violet (UV) sangat mempengaruhi bahan-bahan kimia
Sebagai contoh larutan kalium permanganat apabila terkena sinar UV akan
mengalami reduksi sehingga akan merubah sifat larutan itu Oleh karena itu
11
untuk menyimpan larutan kalium permanganat dianjurkan menggunakan botol
yang berwarna coklat Kristal perak nitrat juga akan rusak jika terkena sinar UV
oleh sebab itu dalam penyimpanan harus dihindarkan dari pengaruh sinar UV
6 Api
Apikebakaran dapat terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama
pada suatu saat
Gambar Segitiga Api
Ketiga komponen itu ialah
a Adanya bahan bakar (bahan yang dapat dibakar)
b Adanya panas yang cukup tinggi yang dapat mengubah bahan baker menjadi
uap yang dapat terbakar (mencapai titik bakarnya)
c Adanya oksigen (di udara di sekitar kita)
Maka pada saat yang demikian itulah oksigen yang mudah bereaksi dengan bahan
bakar yang berupa uap yang sudah mencapai titik bakarnya akan menghasilkan
api Api inilah yang selanjutnya dapat mengakibatkan kebakaran Maka untuk
menghindari terjadinya kebakaran haruslah salah satu dari komponen segitiga api
tersebut harus ditiadakan Cara termudah ialah menyimpan bahan-bahan yang
12
mudah terbakar di tempat yang dingin sehingga tidak mudah naik temperaturnya
dan tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai titik bakarnya
7 Sifat bahan kimia itu sendiri
Bahan-bahan kimia mempunyai sifat khasnya masing-masing Misalnya
asam sangat mudah bereaksi dengan basa Reaksi-reaksi kimia dapat berjalan dari
yang sangat lambat hingga ke yang spontan Reaksi yang spontan biasanya
menimbulkan panas yang tinggi dan api Ledakan dapat terjadi bila reaksi terjadi
pada ruang yang tertutup Contoh reaksi spontan asam sulfat pekat yang
diteteskan pada campuran kalium klorat padat dan gula pasir seketika akan terjadi
api Demikian juga kalau kristal kalium permanganate ditetesi dengan gliserin
13
BAB III
PEMBAHASAN
A Upaya Kesehatan dan Keselamatan di Laboratorium
Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan
kerja di Laboratorium
1 Informasi dan Komunikasi K3
Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia
(Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis
(posterlabel dari produsen bahan kimia) Hal ini merupakan informasi
acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di
laboratorium
Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di lokasi yang potensi
kebakaran dan tandasymbol tertentu pada lokasi yang berkaitan dengan
bahan kimia B3radioaktif
Adapun karakteristik bahan kimia sbb
- Bahan mudah meledak (explosive substances)
- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)
- Bahan mudah menyebabkan korosif
- Bahan mudah terbakar (flammable substances)
- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan
- Bahan berbahaya (harmful substances)
- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)
- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)
14
2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah
- Tidak boleh makan dan minum
- Tidak boleh tidur
- Tidak boleh merokok
- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium
3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium
a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi
kritis tertentu
b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja
c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses
pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar
ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja
laboratorium
d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja
yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar
air bersih
e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata
pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak
terutama pada saat pengujian sampel
f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi
atau pada ruang penyimpanan bahan kimia
15
g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)
yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung
bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran
lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api
h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya
i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat
memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari
ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium
j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar
plester luka kapas antiseptic kain kassa dll
k Penyimpan Bahan Kimia
Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan
berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik
bahan kimia dikelompokkan sbb
- Bahan mudah terbakar
- Bahan mudah meledak
- Bahan oksidator
- Bahan reaktif terhadap asam
- Bahan reaktif terhadap air
- Gas bertekanan
- Bahan beracun
- Bahan korosif
16
l Penanggulangan Tanggap Darurat
Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang
harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan
pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi
penanggung jawab K3
Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan
kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3
B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan
Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa
jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus
sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum
dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain
1 Tumpahan Asam-asam Anorganik
Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4
haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut
permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2
dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk
bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah
2 Basa Akali dan Amonia
Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat
Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan
17
dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang
3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator
Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti
amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur
dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan
sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang
4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor
Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan
NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam
campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan
reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum
dibuang ke perairan
Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO
Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan
kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan
campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry
Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan
selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan
5 Sianida dan Nitril
Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan
kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam
wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry
18
Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan
dibuang keperairan
Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan
kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam
Selanjutnya dibuang ke perairan
Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah
satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit
Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan
alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium
hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan
C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia
Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang
terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut
Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara
bersih
Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus
selama 5-10 menit
Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia
dengan cara adsorpsi
Meminumkan air untuk pengenceran
Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat
dan fenol
19
Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat
diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)
(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran
pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan
membuat racun terencerkan
Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk
mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)
hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih
pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen
D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen
Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan
peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia
Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan
visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari
pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di
laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan
kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan
peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman
Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti
penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak
sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus
20
dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini
dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan
aman dari gangguan
Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi
atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan
perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non
korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan
seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus
dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk
dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu
oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan
konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan
Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak
juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya
dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak
dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat
mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat
diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai
eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa
unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan
beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam
peralatan
21
BAB IV
PENUTUP
A Kesimpulan
Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan
penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis
laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan
SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan
pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya
berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun
demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-
laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat
penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya
Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para
penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit
maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang
dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan
apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri
Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa
diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik
bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus
diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen
22
penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan
bahan kimia dan pajanan terhadap laboran
B Saran
1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada
sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan
2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan
kimia yang ada di laboratorium
3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan
cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh
para mahasiswa dan laboran
23
DAFTAR PUSTAKA
Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)
httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-
laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei
2013
Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia
(online)
httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i
dpdf diakses pada 20 Mei 2013
Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes
Cikarang (online)
httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp
option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-
kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19
Mei 2013
HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)
httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei
2013
Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)
httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml
diakses pada 20 Mei 2013
Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)
httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-
bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013
24
Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)
httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN
20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013
25
incompatible dan harus disimpan secara terpisah Pada Tabel 1 disajikan bahaya
yang timbul bila suatu zat pada kolom A kontak dengan zat pada kolom B akan
menghasilkan gas beracun pada kolom C Dan pada Tabel 2 disajikan bahan-
bahan kimia incompatible bila bersentuhan (kontak) akan menghasilkan reaksi
yang hebat kebakaran atau ledakan
Tabel 1 Bahaya yang Ditimbulkan Apabila Bahan-Bahan Incompatible (kolom A) Kontak dengan zat pada kolom B
Kolom A Kolom B Bahaya yang tumbul bila kontak
SianidaHipoklorit
NitratAsam nitrat
NitritAsida
Senyawa arsenikSulfida
AsamAsam
Asam sulfatTembaga logam berat
AsamAsam
ReduktorAsam
Asam sianidaKlor atau asam hipoklorit
Nitrogen dioksidaNitrogen dioksida
Asam nitrogen oksidaHidrogen asida
ArsenHodrogen sulfida
B Sumber Kerusakan Bahan Kimia
Kerusakan bahan-bahan kimia dapat disebabkan oleh
1 Udara
Udara mengandung oksigen dan uap air Bahan-bahan kimia yang sifatnya
higroskopis harus disimpan di dalam botol yang dapat ditutup rapat Bahan-bahan
kimia semacam ini jika menyimpannya tidak benar maka akan berair bahkan
dapat berubah menjadi larutan
2 Cairan air asam basa cairan lainnya
Bahan-bahan kimia harus disimpan dalam tempat yang kering Apalagi bahan
kimia yang reaktif terhadap air Logam-logam seperti Na K dan Ca bereaksi
dengan air menghasilkan gas H2 yang langsung terbakar oleh panas reaksi yang
10
terbentuk Zat-zat lain yang bereaksi dengan air secara hebat seperti asam sulfat
pekat logam halide anhidrat oksida non logam halide harus dijauhkan dari air
atau disimpan dalam ruangan yang kering dan bebas kebocoran di waktu hujan
Kebakaran akibat zat-zat di atas tak dapat dipadamkan dengan penyiraman air
Cairan yang bersifat asam mempunyai daya merusak lebih hebat dari air Asam
yang sifatnya gas gas misalnya asam klorida lebih ganas lagi Sebab bersama
udara akan mudah berpindah dari tempat asalnya Cara yang paling baik adalah
dengan mengisolir asam itu sendiri misalnya menempatkan botol asam yang
tertutup rapat dan ditempatkan dalam lemari khusus atau di lemari asam
3 Panastemperatur
Pengaruh temperatur akan menyebabkan reaksi atau perubahan kimia terjadi dan
juga mempercepat reaksi Panas yang cukup tinggi dapat memacu terjadinya
reaksi oksidasi Keadaan temperatur yang terlalu rendah juga mempunyai akibat
yang serupa Untungnya Indonesia beriklim tropis sehingga penyebab kerusakan
akibat panas tinggi dan terlalu rendah jarang terjadi di laboratorium kita
4 Mekanik
Benturan tarikan maupun tekanan yang besar harus dihindari khususnya pada
bahan kimia yang mudah meledak seperti ammonium nitrat nitrogliserin
trinitrotoluene (TNT)
5 Sinar
Sinar terutama sinar ultra violet (UV) sangat mempengaruhi bahan-bahan kimia
Sebagai contoh larutan kalium permanganat apabila terkena sinar UV akan
mengalami reduksi sehingga akan merubah sifat larutan itu Oleh karena itu
11
untuk menyimpan larutan kalium permanganat dianjurkan menggunakan botol
yang berwarna coklat Kristal perak nitrat juga akan rusak jika terkena sinar UV
oleh sebab itu dalam penyimpanan harus dihindarkan dari pengaruh sinar UV
6 Api
Apikebakaran dapat terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama
pada suatu saat
Gambar Segitiga Api
Ketiga komponen itu ialah
a Adanya bahan bakar (bahan yang dapat dibakar)
b Adanya panas yang cukup tinggi yang dapat mengubah bahan baker menjadi
uap yang dapat terbakar (mencapai titik bakarnya)
c Adanya oksigen (di udara di sekitar kita)
Maka pada saat yang demikian itulah oksigen yang mudah bereaksi dengan bahan
bakar yang berupa uap yang sudah mencapai titik bakarnya akan menghasilkan
api Api inilah yang selanjutnya dapat mengakibatkan kebakaran Maka untuk
menghindari terjadinya kebakaran haruslah salah satu dari komponen segitiga api
tersebut harus ditiadakan Cara termudah ialah menyimpan bahan-bahan yang
12
mudah terbakar di tempat yang dingin sehingga tidak mudah naik temperaturnya
dan tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai titik bakarnya
7 Sifat bahan kimia itu sendiri
Bahan-bahan kimia mempunyai sifat khasnya masing-masing Misalnya
asam sangat mudah bereaksi dengan basa Reaksi-reaksi kimia dapat berjalan dari
yang sangat lambat hingga ke yang spontan Reaksi yang spontan biasanya
menimbulkan panas yang tinggi dan api Ledakan dapat terjadi bila reaksi terjadi
pada ruang yang tertutup Contoh reaksi spontan asam sulfat pekat yang
diteteskan pada campuran kalium klorat padat dan gula pasir seketika akan terjadi
api Demikian juga kalau kristal kalium permanganate ditetesi dengan gliserin
13
BAB III
PEMBAHASAN
A Upaya Kesehatan dan Keselamatan di Laboratorium
Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan
kerja di Laboratorium
1 Informasi dan Komunikasi K3
Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia
(Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis
(posterlabel dari produsen bahan kimia) Hal ini merupakan informasi
acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di
laboratorium
Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di lokasi yang potensi
kebakaran dan tandasymbol tertentu pada lokasi yang berkaitan dengan
bahan kimia B3radioaktif
Adapun karakteristik bahan kimia sbb
- Bahan mudah meledak (explosive substances)
- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)
- Bahan mudah menyebabkan korosif
- Bahan mudah terbakar (flammable substances)
- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan
- Bahan berbahaya (harmful substances)
- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)
- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)
14
2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah
- Tidak boleh makan dan minum
- Tidak boleh tidur
- Tidak boleh merokok
- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium
3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium
a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi
kritis tertentu
b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja
c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses
pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar
ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja
laboratorium
d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja
yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar
air bersih
e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata
pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak
terutama pada saat pengujian sampel
f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi
atau pada ruang penyimpanan bahan kimia
15
g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)
yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung
bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran
lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api
h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya
i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat
memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari
ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium
j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar
plester luka kapas antiseptic kain kassa dll
k Penyimpan Bahan Kimia
Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan
berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik
bahan kimia dikelompokkan sbb
- Bahan mudah terbakar
- Bahan mudah meledak
- Bahan oksidator
- Bahan reaktif terhadap asam
- Bahan reaktif terhadap air
- Gas bertekanan
- Bahan beracun
- Bahan korosif
16
l Penanggulangan Tanggap Darurat
Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang
harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan
pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi
penanggung jawab K3
Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan
kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3
B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan
Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa
jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus
sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum
dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain
1 Tumpahan Asam-asam Anorganik
Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4
haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut
permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2
dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk
bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah
2 Basa Akali dan Amonia
Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat
Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan
17
dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang
3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator
Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti
amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur
dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan
sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang
4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor
Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan
NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam
campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan
reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum
dibuang ke perairan
Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO
Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan
kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan
campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry
Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan
selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan
5 Sianida dan Nitril
Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan
kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam
wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry
18
Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan
dibuang keperairan
Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan
kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam
Selanjutnya dibuang ke perairan
Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah
satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit
Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan
alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium
hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan
C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia
Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang
terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut
Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara
bersih
Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus
selama 5-10 menit
Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia
dengan cara adsorpsi
Meminumkan air untuk pengenceran
Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat
dan fenol
19
Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat
diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)
(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran
pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan
membuat racun terencerkan
Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk
mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)
hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih
pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen
D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen
Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan
peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia
Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan
visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari
pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di
laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan
kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan
peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman
Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti
penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak
sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus
20
dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini
dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan
aman dari gangguan
Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi
atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan
perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non
korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan
seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus
dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk
dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu
oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan
konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan
Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak
juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya
dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak
dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat
mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat
diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai
eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa
unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan
beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam
peralatan
21
BAB IV
PENUTUP
A Kesimpulan
Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan
penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis
laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan
SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan
pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya
berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun
demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-
laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat
penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya
Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para
penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit
maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang
dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan
apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri
Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa
diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik
bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus
diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen
22
penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan
bahan kimia dan pajanan terhadap laboran
B Saran
1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada
sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan
2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan
kimia yang ada di laboratorium
3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan
cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh
para mahasiswa dan laboran
23
DAFTAR PUSTAKA
Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)
httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-
laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei
2013
Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia
(online)
httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i
dpdf diakses pada 20 Mei 2013
Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes
Cikarang (online)
httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp
option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-
kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19
Mei 2013
HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)
httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei
2013
Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)
httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml
diakses pada 20 Mei 2013
Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)
httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-
bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013
24
Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)
httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN
20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013
25
terbentuk Zat-zat lain yang bereaksi dengan air secara hebat seperti asam sulfat
pekat logam halide anhidrat oksida non logam halide harus dijauhkan dari air
atau disimpan dalam ruangan yang kering dan bebas kebocoran di waktu hujan
Kebakaran akibat zat-zat di atas tak dapat dipadamkan dengan penyiraman air
Cairan yang bersifat asam mempunyai daya merusak lebih hebat dari air Asam
yang sifatnya gas gas misalnya asam klorida lebih ganas lagi Sebab bersama
udara akan mudah berpindah dari tempat asalnya Cara yang paling baik adalah
dengan mengisolir asam itu sendiri misalnya menempatkan botol asam yang
tertutup rapat dan ditempatkan dalam lemari khusus atau di lemari asam
3 Panastemperatur
Pengaruh temperatur akan menyebabkan reaksi atau perubahan kimia terjadi dan
juga mempercepat reaksi Panas yang cukup tinggi dapat memacu terjadinya
reaksi oksidasi Keadaan temperatur yang terlalu rendah juga mempunyai akibat
yang serupa Untungnya Indonesia beriklim tropis sehingga penyebab kerusakan
akibat panas tinggi dan terlalu rendah jarang terjadi di laboratorium kita
4 Mekanik
Benturan tarikan maupun tekanan yang besar harus dihindari khususnya pada
bahan kimia yang mudah meledak seperti ammonium nitrat nitrogliserin
trinitrotoluene (TNT)
5 Sinar
Sinar terutama sinar ultra violet (UV) sangat mempengaruhi bahan-bahan kimia
Sebagai contoh larutan kalium permanganat apabila terkena sinar UV akan
mengalami reduksi sehingga akan merubah sifat larutan itu Oleh karena itu
11
untuk menyimpan larutan kalium permanganat dianjurkan menggunakan botol
yang berwarna coklat Kristal perak nitrat juga akan rusak jika terkena sinar UV
oleh sebab itu dalam penyimpanan harus dihindarkan dari pengaruh sinar UV
6 Api
Apikebakaran dapat terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama
pada suatu saat
Gambar Segitiga Api
Ketiga komponen itu ialah
a Adanya bahan bakar (bahan yang dapat dibakar)
b Adanya panas yang cukup tinggi yang dapat mengubah bahan baker menjadi
uap yang dapat terbakar (mencapai titik bakarnya)
c Adanya oksigen (di udara di sekitar kita)
Maka pada saat yang demikian itulah oksigen yang mudah bereaksi dengan bahan
bakar yang berupa uap yang sudah mencapai titik bakarnya akan menghasilkan
api Api inilah yang selanjutnya dapat mengakibatkan kebakaran Maka untuk
menghindari terjadinya kebakaran haruslah salah satu dari komponen segitiga api
tersebut harus ditiadakan Cara termudah ialah menyimpan bahan-bahan yang
12
mudah terbakar di tempat yang dingin sehingga tidak mudah naik temperaturnya
dan tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai titik bakarnya
7 Sifat bahan kimia itu sendiri
Bahan-bahan kimia mempunyai sifat khasnya masing-masing Misalnya
asam sangat mudah bereaksi dengan basa Reaksi-reaksi kimia dapat berjalan dari
yang sangat lambat hingga ke yang spontan Reaksi yang spontan biasanya
menimbulkan panas yang tinggi dan api Ledakan dapat terjadi bila reaksi terjadi
pada ruang yang tertutup Contoh reaksi spontan asam sulfat pekat yang
diteteskan pada campuran kalium klorat padat dan gula pasir seketika akan terjadi
api Demikian juga kalau kristal kalium permanganate ditetesi dengan gliserin
13
BAB III
PEMBAHASAN
A Upaya Kesehatan dan Keselamatan di Laboratorium
Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan
kerja di Laboratorium
1 Informasi dan Komunikasi K3
Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia
(Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis
(posterlabel dari produsen bahan kimia) Hal ini merupakan informasi
acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di
laboratorium
Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di lokasi yang potensi
kebakaran dan tandasymbol tertentu pada lokasi yang berkaitan dengan
bahan kimia B3radioaktif
Adapun karakteristik bahan kimia sbb
- Bahan mudah meledak (explosive substances)
- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)
- Bahan mudah menyebabkan korosif
- Bahan mudah terbakar (flammable substances)
- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan
- Bahan berbahaya (harmful substances)
- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)
- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)
14
2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah
- Tidak boleh makan dan minum
- Tidak boleh tidur
- Tidak boleh merokok
- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium
3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium
a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi
kritis tertentu
b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja
c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses
pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar
ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja
laboratorium
d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja
yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar
air bersih
e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata
pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak
terutama pada saat pengujian sampel
f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi
atau pada ruang penyimpanan bahan kimia
15
g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)
yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung
bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran
lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api
h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya
i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat
memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari
ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium
j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar
plester luka kapas antiseptic kain kassa dll
k Penyimpan Bahan Kimia
Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan
berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik
bahan kimia dikelompokkan sbb
- Bahan mudah terbakar
- Bahan mudah meledak
- Bahan oksidator
- Bahan reaktif terhadap asam
- Bahan reaktif terhadap air
- Gas bertekanan
- Bahan beracun
- Bahan korosif
16
l Penanggulangan Tanggap Darurat
Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang
harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan
pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi
penanggung jawab K3
Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan
kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3
B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan
Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa
jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus
sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum
dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain
1 Tumpahan Asam-asam Anorganik
Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4
haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut
permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2
dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk
bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah
2 Basa Akali dan Amonia
Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat
Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan
17
dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang
3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator
Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti
amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur
dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan
sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang
4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor
Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan
NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam
campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan
reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum
dibuang ke perairan
Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO
Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan
kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan
campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry
Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan
selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan
5 Sianida dan Nitril
Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan
kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam
wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry
18
Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan
dibuang keperairan
Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan
kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam
Selanjutnya dibuang ke perairan
Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah
satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit
Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan
alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium
hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan
C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia
Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang
terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut
Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara
bersih
Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus
selama 5-10 menit
Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia
dengan cara adsorpsi
Meminumkan air untuk pengenceran
Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat
dan fenol
19
Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat
diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)
(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran
pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan
membuat racun terencerkan
Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk
mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)
hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih
pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen
D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen
Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan
peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia
Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan
visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari
pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di
laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan
kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan
peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman
Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti
penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak
sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus
20
dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini
dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan
aman dari gangguan
Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi
atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan
perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non
korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan
seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus
dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk
dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu
oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan
konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan
Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak
juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya
dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak
dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat
mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat
diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai
eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa
unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan
beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam
peralatan
21
BAB IV
PENUTUP
A Kesimpulan
Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan
penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis
laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan
SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan
pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya
berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun
demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-
laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat
penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya
Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para
penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit
maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang
dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan
apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri
Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa
diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik
bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus
diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen
22
penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan
bahan kimia dan pajanan terhadap laboran
B Saran
1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada
sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan
2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan
kimia yang ada di laboratorium
3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan
cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh
para mahasiswa dan laboran
23
DAFTAR PUSTAKA
Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)
httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-
laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei
2013
Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia
(online)
httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i
dpdf diakses pada 20 Mei 2013
Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes
Cikarang (online)
httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp
option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-
kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19
Mei 2013
HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)
httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei
2013
Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)
httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml
diakses pada 20 Mei 2013
Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)
httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-
bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013
24
Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)
httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN
20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013
25
untuk menyimpan larutan kalium permanganat dianjurkan menggunakan botol
yang berwarna coklat Kristal perak nitrat juga akan rusak jika terkena sinar UV
oleh sebab itu dalam penyimpanan harus dihindarkan dari pengaruh sinar UV
6 Api
Apikebakaran dapat terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama
pada suatu saat
Gambar Segitiga Api
Ketiga komponen itu ialah
a Adanya bahan bakar (bahan yang dapat dibakar)
b Adanya panas yang cukup tinggi yang dapat mengubah bahan baker menjadi
uap yang dapat terbakar (mencapai titik bakarnya)
c Adanya oksigen (di udara di sekitar kita)
Maka pada saat yang demikian itulah oksigen yang mudah bereaksi dengan bahan
bakar yang berupa uap yang sudah mencapai titik bakarnya akan menghasilkan
api Api inilah yang selanjutnya dapat mengakibatkan kebakaran Maka untuk
menghindari terjadinya kebakaran haruslah salah satu dari komponen segitiga api
tersebut harus ditiadakan Cara termudah ialah menyimpan bahan-bahan yang
12
mudah terbakar di tempat yang dingin sehingga tidak mudah naik temperaturnya
dan tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai titik bakarnya
7 Sifat bahan kimia itu sendiri
Bahan-bahan kimia mempunyai sifat khasnya masing-masing Misalnya
asam sangat mudah bereaksi dengan basa Reaksi-reaksi kimia dapat berjalan dari
yang sangat lambat hingga ke yang spontan Reaksi yang spontan biasanya
menimbulkan panas yang tinggi dan api Ledakan dapat terjadi bila reaksi terjadi
pada ruang yang tertutup Contoh reaksi spontan asam sulfat pekat yang
diteteskan pada campuran kalium klorat padat dan gula pasir seketika akan terjadi
api Demikian juga kalau kristal kalium permanganate ditetesi dengan gliserin
13
BAB III
PEMBAHASAN
A Upaya Kesehatan dan Keselamatan di Laboratorium
Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan
kerja di Laboratorium
1 Informasi dan Komunikasi K3
Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia
(Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis
(posterlabel dari produsen bahan kimia) Hal ini merupakan informasi
acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di
laboratorium
Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di lokasi yang potensi
kebakaran dan tandasymbol tertentu pada lokasi yang berkaitan dengan
bahan kimia B3radioaktif
Adapun karakteristik bahan kimia sbb
- Bahan mudah meledak (explosive substances)
- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)
- Bahan mudah menyebabkan korosif
- Bahan mudah terbakar (flammable substances)
- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan
- Bahan berbahaya (harmful substances)
- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)
- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)
14
2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah
- Tidak boleh makan dan minum
- Tidak boleh tidur
- Tidak boleh merokok
- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium
3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium
a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi
kritis tertentu
b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja
c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses
pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar
ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja
laboratorium
d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja
yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar
air bersih
e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata
pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak
terutama pada saat pengujian sampel
f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi
atau pada ruang penyimpanan bahan kimia
15
g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)
yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung
bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran
lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api
h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya
i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat
memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari
ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium
j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar
plester luka kapas antiseptic kain kassa dll
k Penyimpan Bahan Kimia
Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan
berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik
bahan kimia dikelompokkan sbb
- Bahan mudah terbakar
- Bahan mudah meledak
- Bahan oksidator
- Bahan reaktif terhadap asam
- Bahan reaktif terhadap air
- Gas bertekanan
- Bahan beracun
- Bahan korosif
16
l Penanggulangan Tanggap Darurat
Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang
harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan
pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi
penanggung jawab K3
Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan
kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3
B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan
Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa
jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus
sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum
dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain
1 Tumpahan Asam-asam Anorganik
Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4
haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut
permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2
dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk
bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah
2 Basa Akali dan Amonia
Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat
Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan
17
dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang
3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator
Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti
amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur
dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan
sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang
4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor
Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan
NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam
campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan
reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum
dibuang ke perairan
Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO
Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan
kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan
campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry
Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan
selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan
5 Sianida dan Nitril
Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan
kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam
wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry
18
Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan
dibuang keperairan
Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan
kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam
Selanjutnya dibuang ke perairan
Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah
satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit
Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan
alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium
hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan
C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia
Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang
terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut
Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara
bersih
Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus
selama 5-10 menit
Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia
dengan cara adsorpsi
Meminumkan air untuk pengenceran
Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat
dan fenol
19
Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat
diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)
(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran
pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan
membuat racun terencerkan
Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk
mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)
hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih
pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen
D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen
Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan
peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia
Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan
visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari
pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di
laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan
kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan
peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman
Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti
penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak
sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus
20
dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini
dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan
aman dari gangguan
Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi
atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan
perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non
korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan
seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus
dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk
dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu
oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan
konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan
Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak
juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya
dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak
dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat
mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat
diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai
eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa
unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan
beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam
peralatan
21
BAB IV
PENUTUP
A Kesimpulan
Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan
penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis
laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan
SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan
pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya
berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun
demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-
laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat
penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya
Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para
penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit
maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang
dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan
apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri
Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa
diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik
bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus
diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen
22
penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan
bahan kimia dan pajanan terhadap laboran
B Saran
1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada
sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan
2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan
kimia yang ada di laboratorium
3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan
cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh
para mahasiswa dan laboran
23
DAFTAR PUSTAKA
Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)
httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-
laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei
2013
Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia
(online)
httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i
dpdf diakses pada 20 Mei 2013
Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes
Cikarang (online)
httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp
option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-
kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19
Mei 2013
HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)
httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei
2013
Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)
httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml
diakses pada 20 Mei 2013
Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)
httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-
bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013
24
Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)
httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN
20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013
25
mudah terbakar di tempat yang dingin sehingga tidak mudah naik temperaturnya
dan tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai titik bakarnya
7 Sifat bahan kimia itu sendiri
Bahan-bahan kimia mempunyai sifat khasnya masing-masing Misalnya
asam sangat mudah bereaksi dengan basa Reaksi-reaksi kimia dapat berjalan dari
yang sangat lambat hingga ke yang spontan Reaksi yang spontan biasanya
menimbulkan panas yang tinggi dan api Ledakan dapat terjadi bila reaksi terjadi
pada ruang yang tertutup Contoh reaksi spontan asam sulfat pekat yang
diteteskan pada campuran kalium klorat padat dan gula pasir seketika akan terjadi
api Demikian juga kalau kristal kalium permanganate ditetesi dengan gliserin
13
BAB III
PEMBAHASAN
A Upaya Kesehatan dan Keselamatan di Laboratorium
Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan
kerja di Laboratorium
1 Informasi dan Komunikasi K3
Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia
(Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis
(posterlabel dari produsen bahan kimia) Hal ini merupakan informasi
acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di
laboratorium
Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di lokasi yang potensi
kebakaran dan tandasymbol tertentu pada lokasi yang berkaitan dengan
bahan kimia B3radioaktif
Adapun karakteristik bahan kimia sbb
- Bahan mudah meledak (explosive substances)
- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)
- Bahan mudah menyebabkan korosif
- Bahan mudah terbakar (flammable substances)
- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan
- Bahan berbahaya (harmful substances)
- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)
- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)
14
2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah
- Tidak boleh makan dan minum
- Tidak boleh tidur
- Tidak boleh merokok
- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium
3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium
a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi
kritis tertentu
b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja
c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses
pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar
ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja
laboratorium
d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja
yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar
air bersih
e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata
pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak
terutama pada saat pengujian sampel
f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi
atau pada ruang penyimpanan bahan kimia
15
g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)
yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung
bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran
lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api
h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya
i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat
memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari
ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium
j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar
plester luka kapas antiseptic kain kassa dll
k Penyimpan Bahan Kimia
Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan
berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik
bahan kimia dikelompokkan sbb
- Bahan mudah terbakar
- Bahan mudah meledak
- Bahan oksidator
- Bahan reaktif terhadap asam
- Bahan reaktif terhadap air
- Gas bertekanan
- Bahan beracun
- Bahan korosif
16
l Penanggulangan Tanggap Darurat
Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang
harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan
pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi
penanggung jawab K3
Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan
kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3
B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan
Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa
jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus
sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum
dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain
1 Tumpahan Asam-asam Anorganik
Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4
haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut
permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2
dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk
bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah
2 Basa Akali dan Amonia
Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat
Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan
17
dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang
3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator
Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti
amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur
dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan
sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang
4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor
Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan
NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam
campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan
reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum
dibuang ke perairan
Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO
Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan
kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan
campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry
Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan
selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan
5 Sianida dan Nitril
Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan
kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam
wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry
18
Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan
dibuang keperairan
Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan
kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam
Selanjutnya dibuang ke perairan
Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah
satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit
Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan
alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium
hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan
C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia
Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang
terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut
Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara
bersih
Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus
selama 5-10 menit
Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia
dengan cara adsorpsi
Meminumkan air untuk pengenceran
Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat
dan fenol
19
Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat
diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)
(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran
pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan
membuat racun terencerkan
Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk
mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)
hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih
pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen
D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen
Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan
peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia
Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan
visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari
pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di
laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan
kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan
peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman
Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti
penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak
sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus
20
dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini
dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan
aman dari gangguan
Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi
atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan
perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non
korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan
seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus
dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk
dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu
oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan
konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan
Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak
juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya
dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak
dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat
mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat
diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai
eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa
unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan
beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam
peralatan
21
BAB IV
PENUTUP
A Kesimpulan
Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan
penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis
laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan
SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan
pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya
berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun
demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-
laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat
penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya
Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para
penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit
maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang
dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan
apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri
Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa
diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik
bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus
diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen
22
penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan
bahan kimia dan pajanan terhadap laboran
B Saran
1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada
sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan
2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan
kimia yang ada di laboratorium
3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan
cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh
para mahasiswa dan laboran
23
DAFTAR PUSTAKA
Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)
httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-
laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei
2013
Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia
(online)
httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i
dpdf diakses pada 20 Mei 2013
Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes
Cikarang (online)
httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp
option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-
kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19
Mei 2013
HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)
httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei
2013
Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)
httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml
diakses pada 20 Mei 2013
Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)
httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-
bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013
24
Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)
httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN
20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013
25
BAB III
PEMBAHASAN
A Upaya Kesehatan dan Keselamatan di Laboratorium
Berikut adalah beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan
kerja di Laboratorium
1 Informasi dan Komunikasi K3
Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia
(Material Safety Data Sheet) atau dalam bentuk lain yang praktis
(posterlabel dari produsen bahan kimia) Hal ini merupakan informasi
acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya di
laboratorium
Beberapa lab memasang sensor bahaya (alarm) di lokasi yang potensi
kebakaran dan tandasymbol tertentu pada lokasi yang berkaitan dengan
bahan kimia B3radioaktif
Adapun karakteristik bahan kimia sbb
- Bahan mudah meledak (explosive substances)
- Bahan mudah teroksidasi (oxidizing substances)
- Bahan mudah menyebabkan korosif
- Bahan mudah terbakar (flammable substances)
- Bahan yang tidak boleh dibuang ke lingkungan
- Bahan berbahaya (harmful substances)
- Bahan bersifat infeksi (infectious substances)
- Bahan bersifat korosif (corrosive substances)
14
2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah
- Tidak boleh makan dan minum
- Tidak boleh tidur
- Tidak boleh merokok
- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium
3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium
a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi
kritis tertentu
b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja
c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses
pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar
ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja
laboratorium
d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja
yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar
air bersih
e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata
pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak
terutama pada saat pengujian sampel
f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi
atau pada ruang penyimpanan bahan kimia
15
g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)
yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung
bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran
lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api
h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya
i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat
memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari
ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium
j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar
plester luka kapas antiseptic kain kassa dll
k Penyimpan Bahan Kimia
Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan
berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik
bahan kimia dikelompokkan sbb
- Bahan mudah terbakar
- Bahan mudah meledak
- Bahan oksidator
- Bahan reaktif terhadap asam
- Bahan reaktif terhadap air
- Gas bertekanan
- Bahan beracun
- Bahan korosif
16
l Penanggulangan Tanggap Darurat
Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang
harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan
pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi
penanggung jawab K3
Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan
kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3
B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan
Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa
jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus
sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum
dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain
1 Tumpahan Asam-asam Anorganik
Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4
haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut
permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2
dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk
bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah
2 Basa Akali dan Amonia
Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat
Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan
17
dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang
3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator
Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti
amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur
dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan
sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang
4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor
Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan
NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam
campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan
reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum
dibuang ke perairan
Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO
Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan
kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan
campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry
Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan
selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan
5 Sianida dan Nitril
Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan
kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam
wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry
18
Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan
dibuang keperairan
Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan
kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam
Selanjutnya dibuang ke perairan
Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah
satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit
Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan
alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium
hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan
C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia
Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang
terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut
Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara
bersih
Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus
selama 5-10 menit
Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia
dengan cara adsorpsi
Meminumkan air untuk pengenceran
Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat
dan fenol
19
Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat
diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)
(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran
pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan
membuat racun terencerkan
Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk
mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)
hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih
pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen
D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen
Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan
peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia
Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan
visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari
pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di
laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan
kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan
peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman
Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti
penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak
sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus
20
dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini
dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan
aman dari gangguan
Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi
atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan
perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non
korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan
seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus
dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk
dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu
oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan
konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan
Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak
juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya
dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak
dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat
mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat
diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai
eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa
unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan
beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam
peralatan
21
BAB IV
PENUTUP
A Kesimpulan
Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan
penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis
laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan
SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan
pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya
berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun
demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-
laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat
penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya
Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para
penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit
maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang
dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan
apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri
Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa
diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik
bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus
diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen
22
penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan
bahan kimia dan pajanan terhadap laboran
B Saran
1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada
sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan
2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan
kimia yang ada di laboratorium
3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan
cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh
para mahasiswa dan laboran
23
DAFTAR PUSTAKA
Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)
httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-
laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei
2013
Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia
(online)
httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i
dpdf diakses pada 20 Mei 2013
Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes
Cikarang (online)
httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp
option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-
kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19
Mei 2013
HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)
httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei
2013
Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)
httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml
diakses pada 20 Mei 2013
Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)
httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-
bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013
24
Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)
httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN
20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013
25
2 Tata Aturan Umum bekerja di dalam Laboratorium
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah
- Tidak boleh makan dan minum
- Tidak boleh tidur
- Tidak boleh merokok
- Tidak boleh memasak apalagi menggunakan peralatan laboratorium
3 Fasilitas mutlak yang ada di Laboratorium
a Safety Shower berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi
kritis tertentu
b Bak Cuci berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja
c Lemari Asam berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses
pencampuran bahan kimia berbahaya Adanya sirkulasi udara keluar
ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin lingkungan kerja pekerja
laboratorium
d Eye washer merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja
yang terkena bahan kimia Air yang dialirkan harus memenuhi standar
air bersih
e Perlengkapan kerja terdiri dari baju bekerja (jas lab) kacamata
pengaman sepatu tertutup sarung tangan dan masker Hal ini mutlak
terutama pada saat pengujian sampel
f Exhaust fan diperlukan padaruangan tertentu seperti ruang preparasi
atau pada ruang penyimpanan bahan kimia
15
g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)
yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung
bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran
lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api
h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya
i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat
memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari
ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium
j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar
plester luka kapas antiseptic kain kassa dll
k Penyimpan Bahan Kimia
Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan
berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik
bahan kimia dikelompokkan sbb
- Bahan mudah terbakar
- Bahan mudah meledak
- Bahan oksidator
- Bahan reaktif terhadap asam
- Bahan reaktif terhadap air
- Gas bertekanan
- Bahan beracun
- Bahan korosif
16
l Penanggulangan Tanggap Darurat
Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang
harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan
pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi
penanggung jawab K3
Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan
kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3
B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan
Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa
jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus
sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum
dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain
1 Tumpahan Asam-asam Anorganik
Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4
haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut
permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2
dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk
bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah
2 Basa Akali dan Amonia
Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat
Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan
17
dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang
3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator
Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti
amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur
dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan
sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang
4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor
Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan
NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam
campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan
reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum
dibuang ke perairan
Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO
Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan
kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan
campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry
Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan
selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan
5 Sianida dan Nitril
Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan
kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam
wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry
18
Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan
dibuang keperairan
Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan
kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam
Selanjutnya dibuang ke perairan
Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah
satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit
Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan
alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium
hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan
C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia
Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang
terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut
Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara
bersih
Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus
selama 5-10 menit
Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia
dengan cara adsorpsi
Meminumkan air untuk pengenceran
Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat
dan fenol
19
Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat
diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)
(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran
pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan
membuat racun terencerkan
Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk
mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)
hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih
pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen
D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen
Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan
peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia
Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan
visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari
pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di
laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan
kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan
peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman
Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti
penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak
sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus
20
dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini
dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan
aman dari gangguan
Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi
atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan
perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non
korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan
seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus
dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk
dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu
oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan
konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan
Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak
juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya
dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak
dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat
mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat
diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai
eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa
unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan
beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam
peralatan
21
BAB IV
PENUTUP
A Kesimpulan
Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan
penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis
laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan
SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan
pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya
berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun
demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-
laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat
penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya
Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para
penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit
maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang
dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan
apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri
Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa
diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik
bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus
diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen
22
penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan
bahan kimia dan pajanan terhadap laboran
B Saran
1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada
sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan
2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan
kimia yang ada di laboratorium
3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan
cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh
para mahasiswa dan laboran
23
DAFTAR PUSTAKA
Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)
httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-
laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei
2013
Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia
(online)
httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i
dpdf diakses pada 20 Mei 2013
Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes
Cikarang (online)
httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp
option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-
kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19
Mei 2013
HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)
httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei
2013
Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)
httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml
diakses pada 20 Mei 2013
Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)
httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-
bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013
24
Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)
httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN
20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013
25
g Pemadam kebakaran Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR)
yang merupakan paket media pemadam kebakaran dalam tabung
bertekanan juga perlu disediakan alat bantu pemadam kebakaran
lainnya yaitu karung goni basah pasir dan baju tahan api
h Alarm berfungsi sebagai komunikasi bahaya
i Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium Merupakan tanda yang dapat
memberikan informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari
ruang dengan aman dan selamat apabila terjadi bahaya di laboratorium
j P3K Beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar
plester luka kapas antiseptic kain kassa dll
k Penyimpan Bahan Kimia
Bahan kimia memiliki karakteristik masing-masing dimana akan
berpengaruh terhadap cara penyimpanannya Adapun karakteristik
bahan kimia dikelompokkan sbb
- Bahan mudah terbakar
- Bahan mudah meledak
- Bahan oksidator
- Bahan reaktif terhadap asam
- Bahan reaktif terhadap air
- Gas bertekanan
- Bahan beracun
- Bahan korosif
16
l Penanggulangan Tanggap Darurat
Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang
harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan
pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi
penanggung jawab K3
Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan
kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3
B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan
Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa
jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus
sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum
dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain
1 Tumpahan Asam-asam Anorganik
Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4
haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut
permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2
dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk
bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah
2 Basa Akali dan Amonia
Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat
Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan
17
dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang
3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator
Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti
amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur
dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan
sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang
4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor
Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan
NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam
campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan
reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum
dibuang ke perairan
Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO
Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan
kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan
campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry
Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan
selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan
5 Sianida dan Nitril
Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan
kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam
wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry
18
Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan
dibuang keperairan
Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan
kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam
Selanjutnya dibuang ke perairan
Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah
satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit
Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan
alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium
hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan
C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia
Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang
terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut
Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara
bersih
Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus
selama 5-10 menit
Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia
dengan cara adsorpsi
Meminumkan air untuk pengenceran
Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat
dan fenol
19
Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat
diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)
(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran
pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan
membuat racun terencerkan
Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk
mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)
hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih
pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen
D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen
Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan
peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia
Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan
visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari
pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di
laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan
kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan
peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman
Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti
penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak
sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus
20
dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini
dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan
aman dari gangguan
Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi
atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan
perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non
korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan
seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus
dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk
dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu
oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan
konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan
Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak
juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya
dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak
dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat
mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat
diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai
eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa
unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan
beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam
peralatan
21
BAB IV
PENUTUP
A Kesimpulan
Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan
penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis
laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan
SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan
pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya
berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun
demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-
laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat
penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya
Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para
penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit
maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang
dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan
apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri
Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa
diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik
bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus
diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen
22
penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan
bahan kimia dan pajanan terhadap laboran
B Saran
1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada
sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan
2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan
kimia yang ada di laboratorium
3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan
cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh
para mahasiswa dan laboran
23
DAFTAR PUSTAKA
Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)
httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-
laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei
2013
Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia
(online)
httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i
dpdf diakses pada 20 Mei 2013
Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes
Cikarang (online)
httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp
option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-
kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19
Mei 2013
HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)
httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei
2013
Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)
httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml
diakses pada 20 Mei 2013
Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)
httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-
bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013
24
Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)
httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN
20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013
25
l Penanggulangan Tanggap Darurat
Pada prinsipnya apabila terjadi suatu kecelakaan maka hal utama yang
harus dilakukan adalah tetap tenang kemudian melakukan pertolongan
pertama untuk kecelakaan tersebut Dan segera menghubungi
penanggung jawab K3
Apabila terjadi kebakaran maka lakukan tindakan pencegahan
kebakaran dan segera menghubungi penanggung jawab K3
B Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan
Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa
jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan perlakuan khusus
sebelum dibuang keperairan Bahkan diantaranya perlu dimusnahkan sebelum
dibuang Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain
1 Tumpahan Asam-asam Anorganik
Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl HF HNO3 H3PO4 H2SO4
haruslah diperlakukan dengan penanganan khusus Bahan tumpahan tersebut
permukaannya ditutup dengan NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2
dengan perbandingan11 Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk
bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah
2 Basa Akali dan Amonia
Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat
Ca(OH)2 dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan
17
dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang
3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator
Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti
amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur
dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan
sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang
4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor
Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan
NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam
campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan
reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum
dibuang ke perairan
Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO
Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan
kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan
campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry
Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan
selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan
5 Sianida dan Nitril
Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan
kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam
wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry
18
Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan
dibuang keperairan
Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan
kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam
Selanjutnya dibuang ke perairan
Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah
satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit
Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan
alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium
hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan
C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia
Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang
terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut
Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara
bersih
Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus
selama 5-10 menit
Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia
dengan cara adsorpsi
Meminumkan air untuk pengenceran
Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat
dan fenol
19
Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat
diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)
(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran
pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan
membuat racun terencerkan
Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk
mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)
hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih
pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen
D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen
Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan
peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia
Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan
visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari
pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di
laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan
kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan
peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman
Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti
penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak
sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus
20
dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini
dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan
aman dari gangguan
Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi
atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan
perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non
korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan
seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus
dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk
dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu
oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan
konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan
Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak
juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya
dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak
dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat
mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat
diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai
eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa
unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan
beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam
peralatan
21
BAB IV
PENUTUP
A Kesimpulan
Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan
penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis
laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan
SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan
pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya
berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun
demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-
laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat
penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya
Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para
penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit
maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang
dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan
apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri
Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa
diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik
bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus
diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen
22
penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan
bahan kimia dan pajanan terhadap laboran
B Saran
1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada
sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan
2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan
kimia yang ada di laboratorium
3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan
cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh
para mahasiswa dan laboran
23
DAFTAR PUSTAKA
Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)
httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-
laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei
2013
Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia
(online)
httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i
dpdf diakses pada 20 Mei 2013
Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes
Cikarang (online)
httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp
option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-
kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19
Mei 2013
HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)
httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei
2013
Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)
httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml
diakses pada 20 Mei 2013
Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)
httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-
bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013
24
Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)
httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN
20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013
25
dinetralkan dengan HCl 6 M Kemudian diserap dengan kain dan dibuang
3 Bahan-Bahan Kimia Oksidator
Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti
amonium dikromat amonium perklorat asam perklorat dan sejenisnya dicampur
dengan reduktor (seperti garam hypo bisulfit ferro sulfat) dan ditambahkan
sedikit asam sulfat 3 M selanjutnya campuran tersebut dinetralkan dan dibuang
4 Bahan-Bahan Kimia Reduktor
Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan
NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah Selanjutnya kedalam
campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan
reaksi selesai) Setelah reaksi selesai cmpuran diencerkan dan dinetralkan sebelum
dibuang ke perairan
Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit NaNO2 SO
Na2SO2) dapat dipisahkan antara bentuk gas dan padat Untuk gas (SO2) alirkan
kedalam larutan NaOH atau larutan kalsium hipoklorit Untu k padatan
campurkan dengan NaOH (11) dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry
Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan
selama 2 jam Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan
5 Sianida dan Nitril
Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut dengan
kertastissu dan diuapkan dalam lemari asam dibakar atau dipindahkan kedalam
wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry
18
Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan
dibuang keperairan
Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan
kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam
Selanjutnya dibuang ke perairan
Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah
satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit
Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan
alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium
hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan
C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia
Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang
terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut
Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara
bersih
Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus
selama 5-10 menit
Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia
dengan cara adsorpsi
Meminumkan air untuk pengenceran
Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat
dan fenol
19
Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat
diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)
(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran
pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan
membuat racun terencerkan
Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk
mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)
hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih
pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen
D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen
Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan
peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia
Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan
visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari
pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di
laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan
kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan
peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman
Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti
penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak
sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus
20
dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini
dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan
aman dari gangguan
Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi
atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan
perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non
korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan
seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus
dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk
dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu
oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan
konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan
Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak
juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya
dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak
dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat
mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat
diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai
eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa
unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan
beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam
peralatan
21
BAB IV
PENUTUP
A Kesimpulan
Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan
penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis
laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan
SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan
pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya
berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun
demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-
laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat
penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya
Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para
penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit
maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang
dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan
apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri
Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa
diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik
bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus
diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen
22
penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan
bahan kimia dan pajanan terhadap laboran
B Saran
1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada
sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan
2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan
kimia yang ada di laboratorium
3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan
cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh
para mahasiswa dan laboran
23
DAFTAR PUSTAKA
Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)
httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-
laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei
2013
Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia
(online)
httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i
dpdf diakses pada 20 Mei 2013
Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes
Cikarang (online)
httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp
option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-
kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19
Mei 2013
HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)
httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei
2013
Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)
httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml
diakses pada 20 Mei 2013
Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)
httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-
bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013
24
Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)
httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN
20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013
25
Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan
dibuang keperairan
Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan
kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam
Selanjutnya dibuang ke perairan
Untuk tumpahan nitril ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2 setelah
satu jam dibuang keperairan Cuci bekas wadah dengan larutan hipoklorit
Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya NaOH dan
alkohol Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa kalsium
hipoklorit Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan
C Pertolongan Pertama Saat Keracunan Zat Kimia
Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang
terkena bahan toksik secara garis besar adalah sebagai berikut
Bila bahan kimia terhirup maka bawa korban ke lingkungan dengan udara
bersih
Bila bahan kimia masuk mata cuci bersih dengan air mengalir terus menerus
selama 5-10 menit
Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia
dengan cara adsorpsi
Meminumkan air untuk pengenceran
Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat
dan fenol
19
Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat
diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)
(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran
pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan
membuat racun terencerkan
Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk
mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)
hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih
pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen
D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen
Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan
peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia
Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan
visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari
pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di
laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan
kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan
peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman
Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti
penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak
sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus
20
dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini
dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan
aman dari gangguan
Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi
atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan
perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non
korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan
seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus
dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk
dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu
oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan
konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan
Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak
juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya
dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak
dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat
mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat
diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai
eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa
unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan
beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam
peralatan
21
BAB IV
PENUTUP
A Kesimpulan
Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan
penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis
laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan
SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan
pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya
berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun
demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-
laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat
penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya
Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para
penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit
maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang
dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan
apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri
Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa
diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik
bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus
diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen
22
penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan
bahan kimia dan pajanan terhadap laboran
B Saran
1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada
sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan
2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan
kimia yang ada di laboratorium
3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan
cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh
para mahasiswa dan laboran
23
DAFTAR PUSTAKA
Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)
httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-
laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei
2013
Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia
(online)
httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i
dpdf diakses pada 20 Mei 2013
Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes
Cikarang (online)
httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp
option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-
kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19
Mei 2013
HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)
httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei
2013
Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)
httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml
diakses pada 20 Mei 2013
Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)
httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-
bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013
24
Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)
httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN
20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013
25
Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat
diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis)
(MgSO4 Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran
pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan
membuat racun terencerkan
Jika keracunan sudah agak lama maka korban dibuat muntah untuk
mengosongkan lambung dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur)
hangat Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih
pingsan atau keracunan deterjen bensin BTX (Benzene Toluen
D Aspek Keamanan Pengunaan Sarana dan Alat Selama Eksperimen
Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan
peralatan gelas Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia
Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan
visual selama reaksi berlangsung Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan Luka terpotong atau tergores dari
pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sangat sering terjadi di
laboratorium Peralatan tersusun dari bahan gelas dapat menyebabkan bahan
kimia yang berbahaya dan memungkinkan terjadinya kebakaran Susunan
peralatan gelas harus dilakukan dengan mengikuti petunjuk kerja yang aman
Penggunaan bagian peralatan yang tidak cocok harus dihindari seperti
penggunaan tipe gelas yang berbeda sambungan peralatan gelas yang tidak
sesuai dan lain sebagainya Susunan peralatan gelas yang kompleks harus
20
dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini
dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan
aman dari gangguan
Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi
atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan
perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non
korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan
seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus
dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk
dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu
oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan
konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan
Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak
juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya
dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak
dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat
mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat
diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai
eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa
unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan
beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam
peralatan
21
BAB IV
PENUTUP
A Kesimpulan
Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan
penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis
laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan
SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan
pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya
berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun
demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-
laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat
penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya
Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para
penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit
maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang
dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan
apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri
Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa
diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik
bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus
diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen
22
penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan
bahan kimia dan pajanan terhadap laboran
B Saran
1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada
sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan
2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan
kimia yang ada di laboratorium
3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan
cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh
para mahasiswa dan laboran
23
DAFTAR PUSTAKA
Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)
httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-
laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei
2013
Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia
(online)
httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i
dpdf diakses pada 20 Mei 2013
Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes
Cikarang (online)
httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp
option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-
kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19
Mei 2013
HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)
httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei
2013
Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)
httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml
diakses pada 20 Mei 2013
Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)
httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-
bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013
24
Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)
httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN
20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013
25
dibangun tanpa tekanan mekanik yang dapat memungkinkan gelas pecah Hal ini
dapat dilakukan pada tempat yang aman (yang terbaik adalah di lemari asam) dan
aman dari gangguan
Peralatan laboratorium biasanya disusun pada sistem terbuka pada kondisi
atmosfer supaya menjamin kompensasi tekanan dan menghindari ledakan
perkecualian reaktor autoklaf yang terbukan dari bahan logam baja dan non
korosif Pada banyak kasus peralatan yang menggunakan listrik umum digunakan
seperti pengaduk pemanas sentrifus dan lain-lain Peralatan seperti ini harus
dalam kondisi teknis yang baik dan memenuhi spesifikasi keamanan untuk
dioperasikan dengan listrik Hal ini harus diperikasa selama kisaran waktu tertentu
oleh teknisi yang ahli meliputi perbaikan kabel yang tersayat sambungan
konsluiting dan lain-lain atau menggantinya jika terjadi kerusakan
Pemeriksaan keamanan yang diperlukan untuk peralatan bersifat bergerak
juga perlu dilakukan setara dengan peralatan diam Pompa dan pengaduk biasanya
dioperasikan dengan menggunakan motor listrik Peralatan ini biasanya tidak
dapat meledak Pada eksperimen yang menggunakan bahan kimia yang sangat
mudah meledak seperi gas hidrogen atau hidrogen sulfida motor listrik dapat
diganti dengan menggunakan turbin air atau motor udara Sebelum memulai
eksperimen bagian-bagian yang umum pada setiap peralatan perlu diperiksa
unjuk kerjanya Hal ini meliputi pompa vakum sistem pendingin pengaduk dan
beberapa peralatan listrik lainnya ndash sebelum bahan kimia ditambahkan ke dalam
peralatan
21
BAB IV
PENUTUP
A Kesimpulan
Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan
penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis
laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan
SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan
pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya
berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun
demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-
laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat
penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya
Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para
penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit
maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang
dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan
apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri
Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa
diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik
bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus
diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen
22
penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan
bahan kimia dan pajanan terhadap laboran
B Saran
1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada
sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan
2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan
kimia yang ada di laboratorium
3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan
cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh
para mahasiswa dan laboran
23
DAFTAR PUSTAKA
Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)
httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-
laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei
2013
Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia
(online)
httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i
dpdf diakses pada 20 Mei 2013
Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes
Cikarang (online)
httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp
option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-
kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19
Mei 2013
HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)
httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei
2013
Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)
httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml
diakses pada 20 Mei 2013
Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)
httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-
bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013
24
Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)
httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN
20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013
25
BAB IV
PENUTUP
A Kesimpulan
Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan
penelitian pelayanan serta uji mutu atau quality control Berbagai jenis
laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan
SMK) perguruan tinggi industri dan jasa serta lembaga penelitian dan
pengembangan Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya dengan sendirinya
berbeda pula dalam desain fasilitas teknik dan penggunaan bahan Walaupun
demikian apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja laboratorium-
laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat
penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya
Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para
penggunanya Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal dari sakit
maupun gangguan kesehatan Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang
dapat bekerja dengan aman produktif dan efisien bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan dan keracunan Keadaan aman dalam laboratorium dapat diciptakan
apabila ada kemauan dari setiap pengguna untuk menjaga dan melindungi diri
Proses eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali tidak bisa
diestimasi bahaya yang dapat terjadi jika laboran tidak mengenali dengan baik
bahaya bahan kimia yang digunakan Potensi bahaya di laboratorium yang harus
diwaspadai dan dikendalikan seperti proses pencampuran atau eksperimen
22
penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan
bahan kimia dan pajanan terhadap laboran
B Saran
1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada
sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan
2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan
kimia yang ada di laboratorium
3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan
cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh
para mahasiswa dan laboran
23
DAFTAR PUSTAKA
Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)
httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-
laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei
2013
Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia
(online)
httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i
dpdf diakses pada 20 Mei 2013
Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes
Cikarang (online)
httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp
option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-
kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19
Mei 2013
HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)
httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei
2013
Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)
httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml
diakses pada 20 Mei 2013
Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)
httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-
bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013
24
Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)
httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN
20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013
25
penyimpanan bahan kimia pembuangan sisa bahan kimia kesalahan penggunaan
bahan kimia dan pajanan terhadap laboran
B Saran
1 Saat berada di dalam laboratorium taati semua peraturan laboratorium yang ada
sehingga dapat terhindar dari bahaya dan kecelakaan
2 Perhatikan dengan baik label mengenai sifat dan tata cara penggunaan bahan
kimia yang ada di laboratorium
3 Peran dosenkepala laboratorium sebagai pengawas juga penting Prosedur dan
cara kerja perlu diberikan secara jelas dan sempurna sebelum dikerjakan oleh
para mahasiswa dan laboran
23
DAFTAR PUSTAKA
Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)
httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-
laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei
2013
Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia
(online)
httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i
dpdf diakses pada 20 Mei 2013
Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes
Cikarang (online)
httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp
option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-
kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19
Mei 2013
HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)
httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei
2013
Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)
httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml
diakses pada 20 Mei 2013
Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)
httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-
bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013
24
Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)
httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN
20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013
25
DAFTAR PUSTAKA
Suwahono 2010 Keselamatan Kerja Laboratorium (online)
httpwwwchem-is-tryorgmateri_kimiakimia-aplikasimanajemen-
laboratorium-kimiakeselamatan-kerja-laboratorium diakses pada 20 Mei
2013
Anonim Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan di Laboratorium Kimia
(online)
httpkriemhilduftuni-bremendenopidarticlespdfTechnicalDirectives_i
dpdf diakses pada 20 Mei 2013
Fitiriani 2012 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Bapelkes
Cikarang (online)
httpbapelkescikarangoridbapelkescikarangindexphp
option=com_contentampview=articleampid=605kesehatan-dan-keselamatan-
kerja-di-laboratorium-ampcatid=39kesehatanampItemid=15 Diakses pada 19
Mei 2013
HSP Academy 2013 Training K3 Laboratorium (online)
httphspacademycomtraining-k3-laboratorium Diakses pada 21 Mei
2013
Hamdani 2011 Penataan Bahan Kimia di Laboratoium (online)
httpcatatankimiacomcatatanpenataan-bahan-kimia-di-laboratoriumhtml
diakses pada 20 Mei 2013
Anonim 2012 Cara Menanggulangi Bahaya Kimia Saat Darurat (online)
httptelabkelompokduabio1bblogspotcom201209cara-menanggulangi-
bahaya-kimia-saathtml diakses pada 20 Mei 2013
24
Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)
httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN
20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013
25
Budimarwanti Perawatan Bahan Praktikum Kimia (online)
httpstaffunyacidsitesdefaultfilestmpPERAWATAN20BAHAN
20PRAKTIKUM20KIMIApdf diakses pada 19 Mei 2013
25