makalah gas co.docx

28
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karbon monoksida ( CO ) adalah gas tidak berwarna , tidak berbau , dan hambar yang sedikit kurang padat daripada udara . Ini adalah racun bagi manusia dan hewan ketika ditemui dalam konsentrasi yang lebih tinggi , meskipun juga diproduksi dalam metabolisme hewan normal dalam jumlah rendah, dan diperkirakan memiliki beberapa fungsi biologis normal . Dalam suasana itu, spasial bervariasi, berumur pendek , memiliki peran dalam pembentukan tingkat ozon tanah . Karbon monoksida terdiri dari satu atom karbon dan satu atom oksigen , dihubungkan dengan ikatan rangkap tiga yang terdiri dari dua ikatan kovalen serta satu ikatan kovalen dativ . Ini adalah oxocarbon sederhana , dan isoelektronik dengan ion sianida dan nitrogen molekul . Dalam kompleks koordinasi ligan karbon monoksida disebut karbonil . Karbon monoksida dihasilkan dari oksidasi parsial karbon yang mengandung senyawa , melainkan terbentuk ketika tidak ada cukup oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida ( CO2 ) , seperti saat mengoperasikan

Upload: yoga-prayogo

Post on 08-Apr-2016

237 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Environment Engginering"Makalah Gas CO"

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Gas CO.docx

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karbon monoksida ( CO ) adalah gas tidak berwarna , tidak berbau , dan

hambar yang sedikit kurang padat daripada udara . Ini adalah racun bagi

manusia dan hewan ketika ditemui dalam konsentrasi yang lebih tinggi ,

meskipun juga diproduksi dalam metabolisme hewan normal dalam jumlah

rendah, dan diperkirakan memiliki beberapa fungsi biologis normal . Dalam

suasana itu, spasial bervariasi, berumur pendek , memiliki peran dalam

pembentukan tingkat ozon tanah .

Karbon monoksida terdiri dari satu atom karbon dan satu atom oksigen ,

dihubungkan dengan ikatan rangkap tiga yang terdiri dari dua ikatan kovalen

serta satu ikatan kovalen dativ . Ini adalah oxocarbon sederhana , dan

isoelektronik dengan ion sianida dan nitrogen molekul . Dalam kompleks

koordinasi ligan karbon monoksida disebut karbonil .

Karbon monoksida dihasilkan dari oksidasi parsial karbon yang

mengandung senyawa , melainkan terbentuk ketika tidak ada cukup oksigen

untuk menghasilkan karbon dioksida ( CO2 ) , seperti saat mengoperasikan

kompor atau mesin pembakaran internal dalam ruang tertutup . Dengan adanya

oksigen , termasuk konsentrasi atmosfer , karbon monoksida terbakar dengan

api biru , menghasilkan karbon dioksida . [ 1 ] Gas batubara , yang secara luas

digunakan sebelum tahun 1960-an untuk penerangan rumah tangga, memasak ,

dan pemanasan , memiliki karbon monoksida sebagai signifikan konstituen

bahan bakar. Beberapa proses dalam teknologi modern , seperti peleburan besi ,

masih menghasilkan karbon monoksida sebagai produk sampingan . [ 2 ]

Di seluruh dunia, sumber terbesar dari karbon monoksida alam asal,

karena reaksi fotokimia di troposfer yang menghasilkan sekitar 5 × 1012

Page 2: Makalah Gas CO.docx

kilogram per tahun . [ 3 ] sumber-sumber alam lainnya dari CO termasuk

gunung berapi , kebakaran hutan , dan bentuk lain dari pembakaran .

Dalam biologi , karbon monoksida secara alami diproduksi oleh aksi

heme oxygenase 1 dan 2 pada heme dari pemecahan hemoglobin . Proses ini

menghasilkan sejumlah carboxyhemoglobin pada orang normal, bahkan jika

mereka tidak bernapas setiap karbon monoksida . Setelah laporan pertama

bahwa karbon monoksida merupakan neurotransmitter yang normal pada tahun

1993 , [ 4 ] [ 5 ] serta salah satu dari tiga gas yang secara alami memodulasi

respon inflamasi dalam tubuh ( dua lainnya adalah oksida nitrat dan hidrogen

sulfida ) , karbon monoksida memiliki menerima banyak perhatian klinis

sebagai regulator biologis. Dalam banyak jaringan , ketiga gas dikenal untuk

bertindak sebagai anti -inflamasi , vasodilator , dan promotor pertumbuhan

neovascular [ 6 ] Uji klinis sejumlah kecil karbon monoksida sebagai obat

sedang berlangsung .

Page 3: Makalah Gas CO.docx

BAB IIPEMBAHASAN

A. Sifat Fisik dan Kimia

Bentuk gas, tidak berwarna, tidak berbau, tidak ada rasanya (tasteless),

sangat beracun; Berat molekul 28,01; Rumus molekul CO; Titik didih -314 F (-

192oC); Titik beku -326 F (-199oC); Titik leleh -205oC; Tekanan uap 760

mmHg @ -191oC; Kerapatan uap (udara=1) 0,968; Kerapatan 1,250 g/L @

0oC; Kelarutan dalam air 2,3% @ 20oC; Viskositas 0,01657 cP @ 0oC; Dapat

larut dalam alkohol, benzen, asam asetat, etil asetat, kloroform, larutan tembaga

klorida.

B. Sumber Gas CO

Karbon monoksida di lingkungan dapat terbentuk secara alamiah, tetapi

sumber utamanya adalah dari kegiatan manusia, Korban monoksida yang

berasal dari alam termasuk dari lautan, oksidasi metal di atmosfir, pegunungan,

kebakaran hutan dan badai listrik alam.

Sumber CO buatan antara lain kendaraan bermotor, terutama yang

menggunakan bahan bakar bensin 2 C8H18(g) + 17 O2(g) –>16 CO(g) + 18 H2O(g) .

Berdasarkan estimasi, Jumlah CO dari sumber buatan diperkirakan mendekati

60 juta Ton per tahun. Separuh dari jumlah ini berasal dari kendaraan bermotor

yang menggunakan bakan bakar bensin dan sepertiganya berasal dari sumber

tidak bergerak seperti pembakaran batubara dan minyak dari industri dan

pembakaran sampah domestik. Didalam laporan WHO (1992) dinyatakan

paling tidak 90% dari CO diudara perkotaan berasal dari emisi kendaraan

bermotor. Selain itu asap rokok juga mengandung CO, sehingga para perokok

dapat memajan dirinya sendiri dari asap rokok yang sedang dihisapnya. Sumber

CO dari dalam ruang (indoor) termasuk dari tungku dapur rumah tangga dan

Page 4: Makalah Gas CO.docx

tungku pemanas ruang. Dalam beberapa penelitian ditemukan kadar CO yang

cukup tinggi didalam kendaraan sedan maupun bus.

Kadar CO diperkotaan cukup bervariasi tergantung dari kepadatan

kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar bensin dan umumnya

ditemukan kadar maksimum CO yang bersamaan dengan jam-jam sibuk pada

pagi dan malam hari. Selain cuaca, variasi dari kadar CO juga dipengaruhi oleh

topografi jalan dan bangunan disekitarnya. Penggunaan CO dari udara ambien

dapat direfleksikan dalam bentuk kadar karboksi-hemoglobin (HbCO) dalam

darah yang terbentuk dengan sangat pelahan karena butuh waktu 4-12 jam

untuk tercapainya keseimbangan antara kadar CO diudara dan HbCO dalam

darah Oleh karena itu kadar CO didalam lingkungan, cenderung dinyatakan

sebagai kadar rata-rata dalam 8 jam pemajanan Data CO yang dinyatakan dalam

rata-rata setiap 8 jam pengukuran sepajang hari (moving 8 hour average

concentration) adalah lebih baik dibandingkan dari data CO yang dinyatakan

dalam rata-rata dari 3 kali pengukuran pada periode waktu 8 jam yang berbeda

dalam sehari. Perhitungan tersebut akan lebih mendekati gambaran dari respons

tubuh manusia terhadap keracunan CO dari udara.

Karbon monoksida yang bersumber dari dalam ruang (indoor) terutama

berasal dari alat pemanas ruang yang menggunakan bahan bakar fosil dan

tungku masak. Kadarnya akan lebih tinggi bila ruangan tempat alat tersebut

bekerja, tidak memadai ventilasinya. Namun umumnya penggunaanya yang

berasal dari dalam ruangan kadarnya lebih kecil dibandingkan dari kadar CO

hasil asap rokok.

Beberapa Individu juga dapat terpengaruh oleh CO karena lingkungan

kerjanya. Kelompok masyarakat yang paling terpengaruh oleh CO termasuk

polisi lalu lintas atau tukang pakir, pekerja bengkel mobil, petugas industri

logam, industri bahan bakar bensin, industri gas kimia dan pemadam kebakaran.

Pengaruh Co dari lingkungan kerja seperti yang tersebut diatas perlu mendapat

perhatian. Misalnya kadar CO di bengkel kendaraan bermotor ditemukan

Page 5: Makalah Gas CO.docx

mencapai setinggi 600 mg/m3 dan didalam darah para pekerja bengkel tersebut

bisa mengandung HbCO sampai lima kali lebih tinggi dari kadar nomal. Para

petugas yang bekerja dijalan raya diketahui mengandung HbCO dengan kadar

4–7,6% (porokok) dan 1,4–3,8% (bukan perokok) selama sehari bekerja.

Sebaliknya kadar HbCO pada masyarakat umum jarang yang melampaui 1%

walaupun studi yang dilakukan di 18 kota besar di Amerika Utara menunjukan

bahwa 45 % dari masyarakat bukan perokok yang terpajan oleh CO udara, di

dalam darahnya terkandung HbCO melampaui 1,5%. Perlu juga diketahui

bahwa manusia sendiri dapat memproduksi CO akibat proses metabolismenya

yang normal. Produksi CO didalam tubuh sendiri ini (endogenous) bisa sekitar

0,1+1% dari total HbCO dalam darah. (Yoky Edi Saputro,2009)

Karbon monoksida dapat dibuat secara komersil dengan hidrogen melalui

pembentukan uap kembali atau pembakaran sebagian hidrokarbon dengan

reaksi:

CO2 + H2 → CO + H2O

Gas ini tidak berwarna dan mempunyai titik didih -190. Dapat digunakan

sebagai bahan bakar industri melalui reaksi:

2CO(g) +O2(g)→2CO2(g)

Gas CO juga dapat trjadi sebagai hasil samping pembakaran senyawa organik

dalam ruang kurang oksigen.

C8H18 +6O2(g) → 8CO +4H2O

Secara besar-besaran dapat dibuat dengan reaksi:

C(S) + H2O → CO +H2

Page 6: Makalah Gas CO.docx

C. Kelompok Resiko Tertinggi 

Kelompok masyarakat yang paling terpajan oleh CO termasuk polisi lalu

lintas atau tukang pakir, pekerja bengkel mobil, petugas industri logam, industri

bahan bakar bensin, industri gas kimia dan pemadam kebakaran. Pemajanan Co

dari lingkungan kerja seperti yang tersebut diatas perlu mendapat perhatian.

Misalnya kadar CO di bengkel kendaraan bermotor ditemukan mencapai

setinggi 600 mg/m3 dan didalam darah para pekerja bengkel tersebut bisa

mengandung HbCO sampai lima kali lebih tinggi dari kadar nomal. Para

petugas yang bekerja dijalan raya diketahui mengandung HbCO dengan kadar

4–7,6% (porokok) dan 1,4–3,8% (bukan perokok) selama sehari bekarja

D. Standar dan Peraturan

#Batas paparan karbon monoksida: 50 ppm (55 mg/m3) OSHA TWA 35 ppm (40 mg/m3) OSHA TWA (dikosongkan oleh 58 FR 35338, 30

Juni 1993) 200 ppm (229 mg/m3) OSHA puncak (dikosongkan oleh 58 FR 35338,

30 Juni 1993) 25 ppm (29 mg/m3) ACGIH TWA 35 ppm (40 mg/m3) NIOSH direkomendasikan TWA 8 jam 200 ppm (229 mg/m3) NIOSH direkomendasikan puncak 30 ppm (33 mg/m3) DFG MAK TWA 60 mg/m3 (66 mL/m3) DFG MAK puncak 30 menit nilai rata-rata 4

kali/shift

Metode pengukuran: Kantong pengumpul gas; analisis elektrokimia; NIOSH III # S340

Page 7: Makalah Gas CO.docx

Baku Mutu Emisi (BME)

Keputusan Menteri LH. No.35 Th.1993

.

SK Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta No. 167 tahun 2003 tentang Baku

Mutu Emisi Sumber Bergerak Kendaraan Bermotor di Propinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta

LAMPIRAN I

PERATURAN MENTERI NEGARA

LINGKUNGAN HIDUP

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 10 TAHUN 2012

TENTANG

PENGELOLAAN BAKU MUTU EMISI GAS

BUANG KENDARAAN BERMOTOR TIPE

Page 8: Makalah Gas CO.docx

BARU KATEGORI L3

No KATEGORI PARAMETER NILAI AMBANGBATAS

Gram/km

METODA UJI

L3 < 150 cm3

COHCNox

2.00.80.15

ECE R 40UDC mode

(ColdStart)

L3 > 150 cm3

COHCNox

2.00.30.15

ECE R 40UDC+EUDCmode (Cold

start)

E. Perjalanan Gas CO Dalam Tubuh Menuju Organ Target

Ketika gas karbon monoksida terhirup, ia masuk ke paru-paru lalu masuk ke dalam molekul hemoglobin dalam sel darah merah. Karbon monoksida terikat pada hemoglobin dan memiliki kecenderungan yang sama dengan oksigen.Lalu terbentuklah carboxy hemoglobin (HbCO).

Carboxy hemoglobin (HbCO) menghambat masuknya oksigen ke dalam molekul hemoglobin dan menghambat kemampuan penukaran gas dari sel darah merah. Akibatnya, tubuh kekurangan oksigen yang menyebabkan kerusakan jaringan dan kematian.

F. Efek Keracunan Gas Monoksida terhadap Kesehatan

Karakteristik biologik yang paling penting dari CO adalah

kemampuannya untuk berikatan dengan hemoglobin, pigmen sel darah merah

yang mengangkut oksigen keseluruh tubuh. Sifat ini menghasilkan

pembentukan karboksihemoglobin (HbCO) yang 200 kali lebih stabil

Page 9: Makalah Gas CO.docx

dibandingkan oksihaemoglobin (HbO2). Penguraian HbCO yang relatif lambat

menyebabkan terhambatnya kerja molekul sel pigmen tersebut dalam fungsinya

membawa oksigen keseluruh tubuh. Kondisi seperti ini bisa berakibat serius,

bahkan fatal, karena dapat menyebabkan keracunan. Selain itu, metabolisme

otot dan fungsi enzim intra-seluler juga dapat terganggu dengan adanya ikatan

CO yang stabil tersebut. Dampak keracunan CO sangat berbahaya bagi orang

yang telah menderita gangguan pada otot jantung atau sirkulasi darah periferal

yang parah.

Dampak dari CO bervariasi tergantung dari status kesehatan seseorang

pada saat terpengaruh. Pada beberapa orang yang berbadan gemuk dapat

mentolerir pengaruh CO sampai kadar HbCO dalam darahnya mencapai 40%

dalam waktu singkat. Tetapi seseorang yang menderita sakit jantung atau paru-

paru akan menjadi lebih parah apabila kadar HbCO dalam darahnya sebesar 5–

10%.

Pengaruh CO kadar tinggi terhadap sistem syaraf pusat dan sistem

kardiovaskular telah banyak diketahui. Namun respon dari masyarakat berbadan

sehat terhadap pengaruh CO kadar rendah dan dalam jangka waktu panjang,

masih sedikit diketahui. Misalnya kinerja para petugas jaga, yang harus

mempunyai kemampuan untuk mendeteksi adanya perubahan kecil dalam

lingkungannya yang terjadi pada saat yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya

dan membutuhkan kewaspadaan tinggi dan terus menerus, dapat terganggu atau

terhambat pada kadar HbCO yang berada dibawah 10% dan bahkan sampai 5%

(hal ini secara kasar ekivalen dengan kadar CO di udara masing-masing sebesar

80 dan 35 mg/m3) Pengaruh ini terlalu terlihat pada perokok, karena

kemungkinan sudah terbiasa dengan kadar yang sama dari asap rokok.

Beberapa studi yang dilakukan terhadap sejumlah sukarelawan berbadan

sehat yang melakukan latihan berat (studi untuk melihat penyerapan oksigen

maksimal) menunjukkan bahwa kesadaran hilang pada kadar HbCO 50%

dengan latihan yang lebih ringan, kesadaran hilang pada HbCo 70% selama 5-

Page 10: Makalah Gas CO.docx

60 menit. Gangguan tidak dirasakan pada HbCO 33%, tetapi denyut jantung

meningkat cepat dan tidak proporsional. Studi dalam jangka waktu yang lebih

panjang terhadap pekerja yang bekerja selama 4 jam dengan kadar HbCO 5-6%

menunjukkan pengaruh yang serupa terhadap denyut jantung, tetapi agak

berbeda.

Hasil studi diatas menunjukkan bahwa paling sedikit untuk para bukan

perokok, ternyata ada hubungan yang linier antara HbCO dan menurunnya

kapasitas maksimum oksigen. Walaupun kadar CO yang tinggi dapat

menyebabkan perubahan tekanan darah, meningkatkan denyut jantung, ritme

jantung menjadi abnormal gagal jantung, dan kerusakan pembuluh darah

periferal, tidak banyak didapatkan data tentang pengaruh penggunaan CO kadar

rendah terhadap sistem kardiovaskular. Hubungan yang telah diketahui tentang

merokok dan peningkatan risiko penyakit jantung koroner menunjukkan bahwa

CO kemungkinan mempunyai peran dalam memicu timbulnya penyakit tersebut

(perokok berat tidak jarang mengandung kadar HbCO sampai 15 %).

Namun tidak cukup bukti yang menyatakan bahwa karbon monoksida

menyebabkan penyakit jantung atau paru-paru, tetapi jelas bahwa CO mampu

untuk mengganggu transpor oksigen ke seluruh tubuh yang dapat berakibat

serius pada seseorang yang telah menderita sakit jantung atau paru-paru.

Studi epidemiologi tentang kesakitan dan kematian akibat penyakit

jantung dan kadar CO di udara yang dibagi berdasarkan wilayah, sangat sulit

untuk ditafsirkan. Namun dada terasa sakit pada saat melakukan gerakan fisik,

terlihat jelas akan timbul pada pasien yang terkena CO dengan kadar 60 mg/m3,

yang menghasilkan kadar HbCO mendekati 5%. Walaupun wanita hamil dan

janin yang dikandungnya akan menghasilkan CO dari dalam tubuh

(endogenous) dengan kadar yang lebih tinggi, pengaruh tambahan dari luar

dapat mengurangi fungsi oksigenasi jaringan dan plasental, yang menyebabkan

bayi dengan berat badan rendah. Kondisi seperti ini menjelaskan mengapa

wanita merokok melahirkan bayi dengan berat badan lebih rendah dari normal.

Page 11: Makalah Gas CO.docx

Masih ada dua aspek lain dari pengaruh CO terhadap kesehatan yang perlu

dicatat. Pertama, tampaknya binatang percobaan dapat beradaptasi terhadap

pemajanan CO karena mampu mentolerir dengan mudah pemajanan akut pada

kadar tinggi, walaupun masih memerlukan penjelasan lebih lanjut. Kedua,

dalam kaitannya dengan CO di lingkungan kerja yang dapat menggangggu

pertubuhan janin pada pekerja wanita, adalah kenyataan bahwa paling sedikit

satu jenis senyawa hidrokarbon-halogen yaitu metilen khlorida (dikhlorometan),

dapat menyebabkan meningkatnya kadar HbCO karena ada metobolisme di

dalam tubuh setelah absorpsi terjadi.

Kadar CO : Waktu kontak : Dampaknya bagi

tubuh :

100 ≤ ppm

± 30 ppm

± 1000 ppm

± 1300 ppm

> 1300 ppm

sebentar

8 jam

1 jam

1 jam

1 jam

dianggap aman

menimbulkan pusing

dan mual

pusing dan kulit

berubah kemerah-

merahan

kulit jadi merah tua

dan rasa pusing yang

hebat

lebih hebat sampai

kematian

Page 12: Makalah Gas CO.docx

G. Tanda atau Gejala Keracunan Gas Monoksida

Keracunan gas CO atau karbon monoksida sukar didiagnosa. Gejalanya

mirip dengan flu yaitu didahului dengan sakit kepala, mual, muntah, lelah, lesi

pada kulit, berkeringat banyak, pyrexia, pernapasan meningkat, mental dullness

dan konfusion, gangguan penglihatan, konvulsi, hipotensi, myocardinal, dan

ischamea. 

Kemungkinan terjadi kematian akibat sukar bernafas sangat tinggi.

Kematian terhadap kasus keracunan karbon monoksida disebabkan oleh

kurangnya oksigen pada tingkat selular (cellular hypoxia). 

Sel darah merah tidak hanya mengikat oksigen melainkan juga gas lain.

Kemampuan atau daya ikat ini berbeda untuk satu gas dengan gas lain. Sel

darah merah mempunyai ikatan yang lebih kuat terhadap karbon monoksida dari

pada oksigen. Sehingga jika terdapat CO dan O2, sel darah merah akan

cenderung berikatan dengan CO. 

Bila terhirup, karbon monoksida akan terbentuk dengan hemoglobin (Hb)

dalam darah dan akan terbentuk karboksi haemoglobin sehingga oksigen tidak

dapat terbawa. Ini disebabkan karbon monoksida dapat mengikat 250 kali lebih

cepat dari oksigen. 

Gas ini juga dapat mengganggu aktivitas selular lainnya yaitu dengan

mengganggu fungsi organ yang menggunakan sejumlah besar oksigen seperti

otak dan jantung. Gejala klinis saturasi darah oleh karbon monoksida adalah

sebagai berikut: (Marylin.D,2000)

1)   Konsentrasi CO dalam darah kurang dari 20%, tidak ada gejala.

2)   Konsentrasi CO dalam darah 20%, gejala nafas menjadi sesak.

3)   Konsentrasi CO dalam darah 30%, gejala sakit kepala, lesu, mual, nadi

dan pernapasan meningkat sedikit. 

4)   Konsentrasi CO dalam darah 30% hingga 40%, gejala sakit kepala

berat,kebingungan, hilang daya ingat, lemah, hilang daya koordinasi

gerakan.

Page 13: Makalah Gas CO.docx

5)   Konsentrasi CO dalam darah 40% sampai 50%, gejala kebingungan

makin meningkat dan setengah sadar.

6)   Konsentrasi CO dalam darah 60% hingga 70%, gejala tidak

sadar,kehilangan daya mengkontrol feses dan urin.

7)   Konsentrasi CO dalam darah 70% hingga 80%, gejala koma, nadi

menjadi tidak teratur, kematian karena kegagalan pernapasan.

H. Pertolongan Pengobatan

1) Mengatur pertukaran udara didalam ruang seperti mengunakan exhaustfan

2) Bila terjadi korban keracunan maka lakukan :

             a.Berikan pengobatan atau pernafasan buatan

             b.Kirim segera ke rumah sakit atau puskesmas terdekat

3) Lakukan evaluasi dan  terapi suportif jalan nafas

4) Lakukan intubasi orotrakhea bila terjadi gangguan ventilasi dan oksigenasi

5) Berikan suplemen oksigen 100% melalui masker yang melekat erat ke wajah

Catatan : waktu paruh eliminasi COHb dalam serum bila bernafas dengan udara bebas adalah 520 menit, berubah menjadi 80 menit bila bernafas dengan oksigen 100%. Terapi oksigen sebaiknya tidak dihentikan sampai gejala hilang dan kadar COHb < 10%

 (1) Lakukan monitoring : EKG (menunjukkan gambaran sinus takikardi dan perubahan segme ST)

 (2) Pikirkan penggunaan natrium bikarbonat infus bila ada metabolik asidosis (pH darah arteri < 7

6) Pemeriksaan Laboratorium

(1) Rutin : Darah lengkap, glukosa, ureum/creatinin/elektrolit, analisa gas darah dengan kadar COHb, EKG 12 lead

Page 14: Makalah Gas CO.docx

(2) Sesuai dengan kondisi pasien : foto rontgen thoraks (pada cedera inhalasi yang berat, aspirasi paru, bronkopneumonia dan edema paru)

 7) Terapi antidotum

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Weaver, dkk (2002) menunjukkan bahwa 3 buah terapi oksigen hiperbarik yang dilakukan dalam 24 jam berhasil menurunkan resiko gejala sisa berupa kelainan kognitif dalam waktu 6 minggu dan 12 minggu setelah keracunan gas CO. Keuntungan dari terapi oksigen hiperbarik adalah untuk mencegah kerusakan yang disebabkan oleh gas CO bukan menghilangkan gas tersebut.

(Penulis: Dra. Murti Hadiyani - Staf Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI)

I. Cara Pengendalian

Adanya pencegahan, yaitu pada:

Sumber Bergerak

1. Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap baik.2. Melakukan pengujian emisi dan KIR kendaraan secara berkala.3. Memasang filter pada knalpot.

Sumber Tidak Bergerak

1. Memasang scruber pada cerobong asap.2. Merawat mesin industri agar tetap baik dan lakukan pengujian secara

berkala.3. Menggunakan bahan bakar minyak atau batu bara dengan kadar CO

rendah.

Manusia

Apabila kadar CO dalam udara ambien telah melebihi baku mutu ( 10.000 ug/Nm3 udara dengan rata-rata waktu pengukuran 24 jam ) maka untuk mencegah dampak kesehatan dilakukan upaya-upaya:

a) Menggunakan alat pelindung diri ( APD ) seperti masker gas.b) Menutup / menghindari tempat-tempat yang diduga mengandung

CO seperti sumur tua , Goa , dll

Page 15: Makalah Gas CO.docx

J. Alat Perlindungan Diri

Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat.

Perlengkapan ventilasi harus tahan ledakan jika konsentrasi bahan

bersifat eksplosif. Pastikan penyesuaian dengan batas paparan yang dapat

diaplikasikan.

Proteksi mata: Untuk gas: Proteksi mata tidak diperlukan, tetapi

direkomendasikan. Untuk cairan: Gunakan kacamata pengaman yang

tahan percikan. Lensa kontak tidak boleh digunakan. Sediakan kran

pencuci mata untuk keadaan darurat (emergency eye wash fountain) serta

semprotan air deras (quick drench shower) dekat area kerja.

Pakaian: Untuk gas: Tidak diperlukan pakaian pelindung. Untuk cairan:

Gunakan pakaian pelindung yang memadai dan tahan dingin.

Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan

kimia.

Respirator: Berdasarkan rujukan dari NIOSH dan/atau OSHA

350 ppm – Setiap respirator pemasok udara.

875 ppm – Setiap respirator pemasok udara.

1200 ppm – Setiap respirator pemurni udara yang dilengkapi masker

wajah penuh dan canister yang memberikan proteksi terhadap bahan ini.

Diperlukan indikator berakhirnya masa layanan. Setiap peralatan

pernafasan serba lengkap yang dilengkapi masker wajah. Setiap respirator

pemasok udara.

Escape: Setiap respirator pemurni udara yang dilengkapi masker wajah

penuh dan canister yang memberikan proteksi terhadap bahan ini.

Page 16: Makalah Gas CO.docx

Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau sangat berbahaya bagi

kehidupan dan kesehatan:

Setiap respirator pemasok udara memiliki pelindung wajah penuh yang

dioperasikan dalam suatu mode yang memerlukan tekanan atau tekanan

positif lain dikombinasikan dengan escape supply terpisah.

Setiap alat pernafasan serba lengkap yang memiliki pelindung wajah

penuh.

Page 17: Makalah Gas CO.docx

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

Karbon monoksida ( CO ) adalah gas tidak berwarna , tidak berbau , dan

hambar daripada udara . Ini adalah racun bagi manusia dan hewan ketika

ditemui dalam konsentrasi yang lebih tinggi , meskipun juga diproduksi dalam

metabolisme hewan normal dalam jumlah rendah, dan diperkirakan memiliki

beberapa fungsi biologis normal.Selain itu Gas CO ini juga dapat mengganggu

Karbon monoksida di lingkungan dapat terbentuk secara alamiah, tetapi

sumber utamanya adalah dari kegiatan manusia, Korban monoksida yang

berasal dari alam termasuk dari lautan, oksidasi metal di atmosfir, pegunungan,

kebakaran hutan dan badai listrik alam. Terutama pada proses pembakaran

kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar bensin .

Kelompok masyarakat yang paling terpajan oleh CO termasuk polisi lalu

lintas atau tukang pakir, pekerja bengkel mobil, petugas industri logam, industri

bahan bakar bensin, industri gas kimia dan pemadam kebakaran.

Ketentuan dan peraturan mengenai karbon monoksida yaitu: Keputusan Menteri

LH. No.35 Th.1993, SK Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta No. 167 tahun

2003 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Bergerak Kendaraan Bermotor di

Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Lampiran I Peraturan Menteri Negara

Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 Tentang

Pengelolaan Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru

Kategori L3.

Perjalanan gas CO dalam tubuh menuju organ target yaitu ketika gas

karbon monoksida terhirup, ia masuk ke paru-paru lalu masuk ke dalam

molekul hemoglobin dalam sel darah merah. Karbon monoksida terikat pada

hemoglobin dan menghambat kemampuan penukaran gas dari sel darah merah.

Page 18: Makalah Gas CO.docx

Efek Keracunan Gas Monoksida terhadap Kesehatan adalah mulai dari sesak

nafas hingga yang lebih fatal lagi yaitu kematian.

Gejala klinis saturasi darah oleh karbon monoksida adalah sebagai

berikut: (Marylin.D,2000)

Konsentrasi CO dalam darah 50% ke bawah, gejala sakit kepala, kebingungan

gejala tidak makin meningkat dan setengah sadar, sadar, konsentrasi CO dalam

darah lebih dari 50% gejala koma, nadi menjadi tidak teratur, hingga yang ter

fatal yaitu kematian karena kegagalan pernapasan.

Pertolongan kesehatan yang dapat dilakaukan terhada orang yang keracunan

gas karbon monoksida kita harus mengatur pertukaran udara didalam ruang

seperti mengunakan exhaustfan, berikan pengobatan atau pernafasan buatan,

lalu kirim segera ke rumah sakit atau puskesmas terdekat dst.

Untuk mengendalikan pencemaran udara dari gas karbon monoksida perlu dilakukan adanya pencegahan, yaitu pada:

Sumber Bergerak Sumber Tidak Bergerak Manusia

Untuk alat pelindung diri yang paling perlu adalah masker.

B. Saran

Gunakan selalu masker dalam bepergian dan bekerja untuk meminimalisir

dampak dari emisi gas buang terutama gas karbon monoksida yang dapat

mematikan baik sumber bergerak sumber maupun tak bergerak dan manusia.

.

Page 19: Makalah Gas CO.docx

Daftar Pustaka

http://airpollution8.wordpress.com/2013/02/23/karbon-monoksida/

http://nayhndy.wordpress.com/2011/01/18/emisi-hasil-pembakaran/

http://husnahdiahhusada.blogspot.com/2012/08/karbon-monoksida-atau-biasa-

di-sebut-co.html

http://first-treatment.blogspot.com/2012/03/pertolongan-pada-keracunan-gas-

karbon.html

http://jurnalingkungan.wordpress.com/karbon-monoksida/

http://bkv315a.blogspot.com/2012/09/makalah-karbon.html