makalah hasil kunjungan lapangan

40
MAKALAH HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN TENTANG PERMUKIMAN DI PERUMAHAN GRIYA TRITIH ASRI CILACAP Disusun oleh:

Upload: adityamahardini

Post on 05-Dec-2014

172 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PSKP

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Hasil Kunjungan Lapangan

MAKALAH HASIL KUNJUNGAN LAPANGANTENTANG PERMUKIMAN

DI PERUMAHAN GRIYA TRITIH ASRI CILACAP

Disusun oleh:

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGANPURWOKERTO

2008

Page 2: Makalah Hasil Kunjungan Lapangan

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan

rahmat, taufik dan hidayahNya maka laporan ini dapat diselesaikan dengan baik

dan tepat waktu.

Laporan ini dibuat berdasarkan hasil pengamatan langsung di lapangan

sebagai salah satu tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen mata kuliah

Praktek Sanitasi Kawasan Pemukiman. Dengan tersusunnya laporan ini saya

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam

penulisan dan penyusunan laporan ini.

Semoga dengan adanya laporan ini dapat berguna dan dimanfaatkan oleh

semua mahasiswa lain sebagai sebuah informasi, dan pengetahuan. Penyusun juga

menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini. Karena itu

sangat diharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk

melakukan perbaikan.

Purwokerto, 28 November 2008

Page 3: Makalah Hasil Kunjungan Lapangan

DAFTAR ISI

SAMPUL

KATA PENGANTAR………………………………………………………….

DAFTAR ISI……………………………………………………………………

DAFTAR TABEL………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang……………………………………………………….

B. Tujuan………………………………………………………………..

C. Metode ………………………………………………………………

BAB II HASIL

A. Data umum…………………………………………………………..

B. Data khusus …………………………………………………………

BAB III PEMBAHASAN

A. Pembahasan umum…………………………………………………..

B. Pembahasan khusus………………………………………………….

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………..

B. Saran ………………………………………………………………...

Page 4: Makalah Hasil Kunjungan Lapangan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pembangunan Nasional pada hakekatnya merupakan pembangunan

manusia Indonesia seutuhnya disegala bidang. Salah satu bidang yang sangat

penting diantaranya adalah pembangunan dibidang kesehatan. Pembangunan

dibidang kesehatan dilaksanakan sebagai bagian integral dari pembangunan

Nasional.

Tujuan yang ingin dicapai dalam pembangunan kesehatan adalah

masyarakat, bangsa dan Negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk

menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata

memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah

Republik Indonesia. Sedangkan lingkungan yang diharapkan adalah

lingkungan yang bebas dari polusi, tersediannya air bersih, sanitasi

lingkungan yang memadai serta perumahan dan pemukiman yang sehat

(Indonesia sehat 2010, Depkes RI, h. 4).

Untuk memajukan kesejahteraan umum sebagaimana dimuat di dalam

Undang-Undang Dasar 1945 dilaksanakan pembangunan nasional, yang pada

hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan

pembangunan seluruh masyarakat Indonesia yang menekankan pada

keseimbangan pembangunan batiniah dalam suatu masyarakat Indonesia yang

maju dan berkeadilan sosial berdasarkan Pancasila.

Perumahan dan pemukiman merupakan kebutuhan dasar manusia dan

mempunyai peranan yang sangat stategis dalam pembentukan watak serta

kepribadian bangsa dan perlu dibina serta dikembangkan demi kelangsungan

dan peningkatan kehidupan dan penghidupan masyarakat.

Pemukiman yaitu kawasan yang didominasi oleh lingkungan hunian

dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan

prasarana, sarana lingkungan, dan tempat kerja yang memberikan pelayanan

Page 5: Makalah Hasil Kunjungan Lapangan

dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan

penghidupan sehingga fungsi pemukiman tersebut dapat berdaya guna dan

berhasil guna.

Untuk mewujudkan perumahan dan pemukiman dalam rangka

memenuhi kebutuhan jangka pendek, menengah, dan panjang dan sesuai

dengan rencana tata ruang, suatu wilayah pemukiman ditetapkan sebagai

kawasan siap bangun yang dilengkapi jaringan prasarana primer dan sekunder

lingkungan.(UU No. 4 Pasal 1 Tahun 1992)

Menurut UU No. 4 Angka 5 1992 sarana dasar yang utama bagi

berfungsinya suatu lingkungan pemukiman adalah:

1. Jaringan jalan untuk mobilitas manusia dan angkutan barang

mencegah perambatan kebakaran serta untuk menciptakan ruang

dan bangunan yang teratur.

2. Jaringan saluran pembuangan air limbah dan tempat pembuangan

sampah untuk kesehatan lingkungan.

3. Jaringan saluran air untuk pematusan (drainase) dan pencegahan

banjir setempat.

Menurut Suyono, di dalam perencanaan perumahan diperlukan:

1. Lingkungan perumahan

2. Jalan

3. Saluran air hujan

4. Fasilitas kamar mandi, kakus, tempat cuci umum

5. Sumber air bersih

6. Tempat bermain.

Page 6: Makalah Hasil Kunjungan Lapangan

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui kondisi kesehatan lingkungan pada objek atau

sasaran yang akan diteliti.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui prasarana dan sarana yang ada di Perum Griya

Tritih Asri Cilacap.

b. Untuk mengetahui kondisi prasarana dan sarana di Perum Griya Tritih

Asri Cilacap.

c. Untuk mengetahui keadaan sarana penyediaan air bersih di Perum

Griya Tritih Asri Cilacap.

d. Untuk mengetahui keadaan sarana pembuangan limbah di Perum

Griya Tritih Asri Cilacap.

e. Untuk mengetahui keadaan sarana pembuangan tinja di Perum Griya

Tritih Asri Cilacap.

f. Untuk mengetahui keadaan pembuangan sampah di Perum Griya

Tritih Asri Cilacap.

C. Metode

Metode yang digunakan yaitu dengan menggambarkan mengenai objek

yang diteliti berdasarkan kenyataan yang ada. Dalam hal ini adalah untuk

menggambarkan keadaan sarana sanitasi perumahan di Perumahan Tritih Asri

Desa Tritih Lor Kecamatan Jeruk Legi Kabupten Cilacap.

Page 7: Makalah Hasil Kunjungan Lapangan

BAB II

HASIL

A. Data umum

1. Gambaran umum Perum Griya Tritih Asri Cilacap

a. Keadaan monografi

Perumahan Griya Tritih Asri Cilacap termasuk dalam

wilayah Desa Tritih Lor Kecamatan Jeruk Legi Kabupaten Cilacap.

Luas wilayah Perumahan Griya Tritih Asri Cilacap adalah 15 Ha,

berada 5 m diatas permukaan laut dan merupakan dataran rendah.

Suhu udara di Perumahan Griya Tritih Asri Cilacap termasuk

panas yaitu 30 oC suhu ini sesuai dengan kondisi daerah tropis.

b. Batas wilayah

Perumahan Griya Tritih Asri Cilacap memiliki batas-batas

wilayah sebagai berikut:

1) Sebelah utara : Rawa hutan payau

2) Sebelah selatan : Jalan raya desa Tritih Lor

3) Sebelah timur : Rawa hutan payau

4) Sebelah barat : Perkampungan

c. Data kependudukan

Jumlah penduduk Perum Griya Tritih Asri Cilacap per

Nopember 2008 adalah tercatat 426 jiwa, terdiri dari 2 RT dengan

jumlah penduduk laki-laki 257 jiwa dan jumlah penduduk

perempuan sebanyak 169 jiwa.

B. Data khusus

1. Data sarana sanitasi Perum Griya Tritih Asri Cilacap

a. Data karakteristik responden

Dari survey yang dilaksanakan di Perum Griya Tritih Asri RT

01 RW XI Desa Tritih Lor Kecamatan Jeruk Legi Kabupaten

Cilacap pada bulan Nopember 2008 yaitu:

1) Jumlah sampel yang diambil pada perum di RT 01 RW XI

Page 8: Makalah Hasil Kunjungan Lapangan

Rumah yang dihuni di RT 01 RW XI sebanyak 33 rumah

dan diambil 30 rumah sebagai sampel.

2) Tingkat pendidikan Kepala Keluarga

Tingkat pendidikan Kepala Keluarga terbanyak adalah lulus

SMA 45,45%, D3 9,09%, SLTP 42,42%, dan S1 3,03 %.

Kepala keluarga termasuk orang-orang terpelajar. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada table 2.1 dibawah ini:

Table 2.1

Jumlah responden menurut tingkat pendidikan

Di perum Griya Tritih Asri Cilacap

No. Pedidikan Jumlah

(jiwa)

%

1. S1 1 3,03

2. D3 3 9,09

3. SMA 15 45,45

4. SLTP 14 42,42

Jumlah 33 100

Sumber: Data Monografi Perum Griya Tritih Asri Cilacap

per Nopember 2008

3) Jenis pekerjaan / mata pencaharian

Jenis pekerjaan Kepala Keluarga di Perum Griya Tritih Asri

Cilacap adalah bervariasi, sebagian besar karyawan swasta

42,42%, PNS 39,39%, security 12,12%, dan pensiun 6,06%.

Lebih jelas dapat dilihat pada table 2.2 dibawah ini:

Page 9: Makalah Hasil Kunjungan Lapangan

Table 2.2

Jumlah responden menurut jenis pekerjaan

Di perum Griya Tritih Asri Cilacap

No. Jenis pekerjaan Jumlah

(jiwa)

%

1. PNS 13 39,39

2. Karyawan Swasta 14 42,42

3. Security 4 12,12

4. Pensiun 2 6,06

Jumlah 33 100

Sumber: Data Monografi Perum Griya Tritih Asri Cilacap

per Nopember 2008

b. Data sarana sanitasi perumahan responden

Adapun hasil observasi mengenai keadaan sarana dan

prasarana pemukiman di Perum Griya Tritih Asri yang di dapat dari

30 rumah Kepala Keluarga yang diamati adalah Sarana Penyediaan

Air Bersih (PAB), Jamban, Sarana Pembuangan Air Limbah

(SPAL) dan Sarana pembuangan sampah.

1) Sarana penyediaan air bersih

a. Pemilikan sarana air bersih

Rumah yang diobservasi hampir semuanya telah

memiliki sarana air bersih yang langsung disalurkan ke

rumah-rumah.

b. Jenis sarana air bersih yang dimiliki

Seluruh rumah memiliki sarana air bersih yang

bersumber dari perpipaan PDAM.

c. Status kepemilikan sarana air bersih

Page 10: Makalah Hasil Kunjungan Lapangan

Sebanyak 30 rumah yang dapat atau memiliki

sarana air bersih, semuanya merupakan sarana milik

responden sendiri.

d. Kondisi fisik sarana air bersih

Kondisi fisik sarana air bersih berupa jalur

perpipaan yang terhubung dari PDAM. Jalur yang

digunakan oleh PDAM menggunakan jalur bawah tanah.

Perpipaan dikubur didalam tanah dan sudah direncanakan

sebelum perumahan itu dibuat.

e. Kapasitas sumber air bersih

Kapasitas sumber air yang dimiliki responden yaitu

tetap besar pada musim kemarau dan telah mencukupi (60

liter/orang/hari).

f. Pemenuhan kebutuhan keluarga responden terhadap air

bersih

Rumah yang memiliki air bersih 96,67% tercukupi

kebutuhan airnya dan 3,33% tidak cukup. Lebih jelasnya

lihat pada table 2.3 dibawah ini:

Table 2.3

Jumlah dan pemenuhan kebutuhan keluarga responden

terhadap air bersih di Perum Griya Tritih Asri Cilacap

No. Pemenuhan Jumlah %

1. Cukup 29 96,67

2. Tidak cukup 1 3,33

Jumlah 30 100

Sumber: Data hasil praktek kunjungan checklist kuesioner

per Nopember 2008

g. Jarak sumber air dengan sumber pencemar

Page 11: Makalah Hasil Kunjungan Lapangan

Tidak ada jarak pencemaran sumber air dengan

sumber pencemar.

Sumber air berasal dari PDAM melalui saluran

perpipaan yang dihubungkan langsung ke rumah-rumah

atau tandon-tandon air, sehingga pencemaran oleh

pembuangan tinja tidak ada.

h. Kondisi fisik air bersih

Kondisi fisik air bersih yang diobservasi meliputi

kekeruhan, warna, suhu dan bau. Kondisi air 22.5% jernih,

2,5 % keruh, 25% tidak berwarna, 25% tidak berbau, dan

25% tidak berasa. Lebih jelasnya lihat pada table 2.4 yang

tertera.

Table 2.4

Jumlah dan kondisi fisik air bersih

di Perum Griya Tritih Asri Cilacap

No. Parameter Jumlah

(buah)

%

1. Kekeruhan

a. Jernih

b. Keruh

27

3

22.5

2,5

2. Warna

a. Tidak berwarna

b. Berwarna

30

0

25

0

3. Bau

a. Tidak berbau

b. Berbau

30

0

25

0

4. Rasa

a. Tidak berasa

b. Berasa

30

0

25

0

Jumlah 120 100

Page 12: Makalah Hasil Kunjungan Lapangan

Sumber: Data hasil praktek kunjungan checklist kuesioner

per Nopember 2008

2) Sarana pembuangan tinja

a. Pemilikan sarana pembuangan tinja

Rumah responden yang diobservasi sebanyak 30

rumah telah memiliki jamban sendiri.

b. Jenis sarana pembuangan tinja

Jenis sarana pembuangan tinja yang digunakan

responden semuanya telah menggunakan septic tank 30%

jamban dan septic tank kedap air dan 70% tidak kedap air.

Lebih lanjut lihat table 2.5 dibawah ini:

Table 2.5

Jumlah dan tipe konstruksi sarana pembuangan tinja di

Perum Griya Tritih Asri Cilacap

No. Tipe konstruksi Jumlah

(buah)

%

1. Jamban dan septic tank kedap air 9 30

2. Jamban dan septic tank tidak

kedap air

21 70

Jumlah 30 100

Sumber: Data hasil praktek kunjungan checklist kuesioner

per Nopember 2008

c. Kondisi fisik sarana pembuangan tinja

Kondisi sarana yang utuh, berfungsi dengan baik

dan terawat sebanyak 93,4% dan yang tidak terawat

Page 13: Makalah Hasil Kunjungan Lapangan

sebanyak 6,6%. Lebih jelas lihat pada table 2.6 yang tertera

dibawah ini:

Table 2.6

Jumlah dan kondisi fisik sarana pembuangan tinja

di Perum Griya Tritih Asri Cilacap

No. Kondisi fisik sarana Jumlah

(buah)

%

1. Utuh, berfungsi dengan

baik dan terawat

28 93,4

2. Utuh, berfungsi dengan

baik dan tidak terawat.

2 6,6

Jumlah 30 100

Sumber: Data hasil praktek kunjungan checklist kuesioner

per Nopember 2008

3) Sarana pembuangan air limbah

a. Jenis sarana pembuangan air limbah

Jenis sarana pembuangan air limbah rumah tangga

berupa saluran air atau selokan.

b. Kondisi bangunan sarana pembuangan air limbah

Kondisi bangunan sarana pembuangan air limbah

yang ada di Perum Griya Tritih Asri Cilacap 16,67% dalam

keadaan tertutup dan kedap air sedangkan 83,33% dalam

keadaan terbuka dan kedap air. Lebih lanjut lihat table 2.7

yang tertera di bawah ini:

Table 2.7

Page 14: Makalah Hasil Kunjungan Lapangan

Jumlah dan konstruksi sarana pembuangan air limbah di Perum

Griya Tritih Asri Cilacap

No. Konstruksi sarana Jumlah

(buah)

%

1. Tertutup dan kedap air 5 16,67

2. Terbuka dan kedap air 25 83,33

3. Permukaan tanah 0 0

Jumlah 30 100

Sumber: Data hasil praktek kunjungan checklist kuesioner

per Nopember 2008

c. Kondisi fisik sarana pembuangan air limbah

Kondisi fisik sarana dilihat dari fungsi dan

lancarnya aliran airnya 76,67% permanen dan aliran lancar

sedangkan 23,33% dalam keadaan permanen tetapi tidak

lancar. Lebih jelas lihat pada table 2.8 dibawah ini:

Table 2.8

Jumlah dan kondisi fisik sarana pembuangan air limbah di

Perum Griya Tritih Asri Cilacap

No. Kondisi fisik sarana Jumlah

(buah)

%

1. Permanen dan aliran

lancar

23 76,67

2. Permanen tidak lancar 7 23,33

Jumlah 30 100

Sumber: Data hasil praktek kunjungan checklist kuesioner

per Nopember 2008

4) Sarana pembuangan sampah

a. Pemilikan tempat penampungan sampah

Page 15: Makalah Hasil Kunjungan Lapangan

Sementara sebanyak 30 rumah responden yang

diobservasi hampir semua mempunyai tempat

penampungan sampah yang berada didalam rumah maupun

diluar rumah berupa tong.

b. Jenis sarana pembuangan sampah

Tempat penampungan sampah yang terdapat

dirumah responden 76,66% berupa tempat sampah plastik,

20% berupa kantong plastik, dan 3,3% keranjang bambu.

Lebih jelasnya lihat table 2.9 di bawah ini.

Table 2.9

Jumlah dan jenis sarana pembuangan sampah

di Perum Griya Tritih Asri Cilacap

No Jenis sarana

pembuangan

Jumlah

(buah)

%

1. Keranjang bambu 1 3,3

2. Kantong plastik 6 20

3. Tempat sampah

plastik

23 76,66

Jumlah 30 100

Sumber: Data hasil praktek kunjungan checklist kuesioner

per Nopember 2008

c. Syarat tempat penampungan sampah sementara

Syarat tempat penampungan sampah sementara

yaitu kedap air, memakai tutup, mudah dibersihkan dan

mudah diangkut.

Dalam hal ini yang memenuhi syarat 50%

memenuhi ketiganya, 30% memenuhi dua syarat, dan yang

Page 16: Makalah Hasil Kunjungan Lapangan

hanya memenuhi satu syarat sebanyak 20%. Seperti yang

tertera pada table 2.10 dibawah ini:

Table 2.10

Jumlah dan persyaratan kondisi fisik tempat penampungan

sampah sementara di Perum Griya Tritih Asri

No. Persyaratan kondisi

fisik

Jumlah

(buah)

%

1. Memenuhi ketiganya 15 50

2. Memenuhi dua 9 30

3. Memenuhi satu 6 20

Jumlah 30 100

Sumber: Data hasil praktek kunjungan checklist kuesioner

per Nopember 2008

Catatan: persyaratan kondisi fisik

- Kedap air

- Memakai tutup

- Mudah dibersihkan, mudah diangkut

Page 17: Makalah Hasil Kunjungan Lapangan

BAB III

PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di Perum Griya Tritih Asri

Kabupaten Cilacap maka pada pembahasan ini akan lebih banyak menjelaskan

tentang hasil dari kunjungan.

A. Pembahasan umum

Bila dilihat dari letak tanahnya yaitu pada ketinggian 5 m diatas

permukaan air laut, maka wilayah kerja di Perum Griya Tritih Lor termasuk

daerah dataran rendah. Suhu udara di Perum Griya Tritih Lor termasuk panas

yaitu 30 o C suhu ini sesuai dengan kondisi daerah tropis. Dengan banyaknya

curah hujan

Perum Griya Tritih Lor walaupun tidak berada pada pusat kota tetapi

masih dapat menjangkau pusat keramaian, pusat perdagangan, pusat

perbelanjaan, sarana hiburan, sarana pendidikan dan sebagainya dengan

mudah. Jarak dari pusat pemerintahan kota administratif 15 km.

Bila dilihat dari distibusi tingkat pendidikan penduduknya maka

penduduknya di Perum Griya Tritih Lor termasuk daerah yang cukup

berpendidikan. Hal ini dapat dilihat pada table (2.1). Jenis pekerjaan yang

dominan di Perum Griya Tritih Asri Cilacap dominan sebagai karyawan

swasta.

B. Pembahasan khusus

Page 18: Makalah Hasil Kunjungan Lapangan

Sarana sanitasi sangat penting dalam rumah tangga, rumah yang sehat ada

kelengkapan sarana sanitasi. Sarana sanitasi yang harus ada pada pemukiman

perumahan meliputi:

1. Penyediaan air bersih

Data hasil praktek menunjukan responden sepenuhnya telah

memiliki sarana air bersih.

Air merupakan salah satu kebutuhan yang mutlak bagi manusia

disamping makan, udara, pakaian dan tempat tinggal, namun haruslah

diperhatikan bahwa air yang digunakan oleh masyarakat, termasuk di

perumahan harus memperhatikan syarat fisik, kimia, bakteriologis dan

radioaktif seperti tertuang dalam Permenkes RI No. 416 tahun 1990

sehingga tidak membahayakan kesehatan manusia tersebut. Selain

kualitas yang harus diperhatikan kualitas juga perlu dijaga dan

diperhatikan supaya kebutuhan untuk sehari-hari terpenuhi.

Setiap rumah yang dihuni harus dilengkapi dengan persediaan air

bersih yang cukup sedangkan sarana air bersih yang baik untuk

masyarakat di perumahan adalah air yang berasal dari perpipaan yang

dikelola oleh Negara ataupun pabrik. Bilamana suatu rumah tidak

memiliki persediaan air minum dari PDAM / perpipaan maka dapat

digunakan sumber-sumber lain. Misalnya dari air tanah seperti sumur gali.

Sarana sumber air bersih yang digunakan di Perum Griya Tritih

Asri Cilacap adalah berasal dari PAM/PDAM, dari 30 sampel diperoleh

hasil 100% telah memiliki SAB sendiri. PAM/PDAM tersebut adalah

termasuk wilayah Cilacap kota. Saluran airnya menggunakan pipa/pralon

dan air yang digunakan sehari-hari telah mencukupi (60 liter/orang/hari).

Kondisi fisik air bersih di Perum Griya Tritih Asri Cilacap yaitu tidak

berasa, tidak berbau, dan tidak berwarna.

2. Sarana pembuangan tinja (jamban)

Pembuangan tinja merupakan bagian terpenting dari kesehatan

lingkungan, karena pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat

kesehatan akan menyebabkan kontaminasi pada air tanah. Oleh karena itu

Page 19: Makalah Hasil Kunjungan Lapangan

setiap keluarga perlu mempunyai jamban yang memenuhi syarat

kesehatan. Namun pada kenyataannya tiap rumah sudah memiliki jamban

sendiri tetapi masih belum memenuhi syarat kesehatan.

Berdasarkan hasil survey seperti pada table 2.6 masyarakat Perum

30% telah memiliki jamban keluarga dengan konstruksi tipe jamban leher

angsa dan septic tank kedap air sedangkan 70 % memiliki jamban

keluarga dengan konstuksi type jamban leher angsa dan septic tank tidak

kedap air. Hal tersebut akan memungkinkan perembesan air dari jamban

ke sumber air bersih sehingga dapat menimbulkan pencemaran oleh tinja

yang dapat menyebabkan penyakit, karena didalam tinja terdapat bakteri

yang bersifat pathogen.

Hasil kunjungan lapangan juga menunjukan responden hampir

sudah memiliki jamban sendiri yang berfungsi dengan baik dan terawat

93,4% dan yang tidak terawat sebanyak 6.6 %. Jenis jamban berupa

jamban leher angsa yang dialirkan ke septic tank yang berfungsi dengan

baik. Bangunan atau rumah jamban dilengkapi dengan lantai yang kedap

air dan dalam kondisi bersih. Keberadaan bangunan ini adalah upaya

menjamin privacy bagi pemakainya. maka pengguna akan merasa aman

dan nyaman sehingga maksud dan tujuan adanya jamban dapat tercapai.

Jamban keluarga atau WC yang memenuhi syarat menurut Dirjen

PPMPLP (1990/1991 h.3) yaitu: tidak mencemari sumber air minum

dengan jarak lubang penampungan minimum 10 m, apabila

memungkinkan konstruksi kedap air, tidak berbau dan tinja tidak dapat

dijamah oleh serangga/tikus, tidak mencemari tanah sekitar, mudah

dibersihkan, aman digunakan dan tersedia air dan alat pembersih.

3. Sarana Penyediaan Air Limbah (SPAL)

Air limbah yang berasal dari rumah tangga umumnya terdiri dari

air bekas cucian dapur dan kamar mandi sehingga air tersebut mempunyai

sifat kimiawi maupun bakteriologis yang dapat menimbulkan pencemaran

terhadap air permukaan, air tanah ataupun lingkungan hidup. Disamping

dapat menyebabkan gangguan kesehatan masyarakat air limbah yang

Page 20: Makalah Hasil Kunjungan Lapangan

dapat menjadi media berkembang biaknya nyamuk atau serangga lain

yang dapat menimbulkan penyakit.

Berdasarkan hasil survey 16,67% masyarakat Perum Griya Tritih

Asri membuang air limbahnya ke saluran tertutup dan kedap air, 83,33%

membuang air limbahnya ke saluran terbuka dan kedap air dan 0 %

membuang air limbahnya ke permukaan tanah (ada genangan

airnya/sungai).

Pembuangan air limbah rumah tangga ke sungai harusnya dilarang

karena dapat mengotori sungai tersebut, yang mana dapat menimbulkan

berbagai masalah seperti mematikan ikan maupun makhluk hidup yang

lainnya sepeti menjadikannya sumber penyakit. Demikian juga

membuang air limbah ke permukaan tanah/ada genangan airnya maka

tempat tersebut akan menjadi sarang dan tempat berkembangbiaknya

nyamuk maupun serangga lainnya. Selain itu comberan yang ada dapat

menimbulkan bau yang tidak enak serta mengganggu estetika.

Pembuangan air limbah yang memenuhi syarat menurut

Reksosoebroto (1978, h.22) antara lain tidak mengotori sumber air, tidak

memberi kesempatan untuk berkembangbiaknya nyamuk, tikus dan

binatang lain pembawa penyakit, tidak mengganggu masyarakat karena

bau busuk / mengganggu nilai estetika, tidak mengotori perairan yang

digunakan untuk tempat rekreasi/tempat untuk memelihara ikan.

4. Sarana pembuangan sampah

Masalah pembuangan sampah merupakan suatu hal yang penting

karena sampah sebagai bahan yang tidak dipakai lagi oleh pemiliknya

dapat mempengaruhi lingkungan khususnya yang berkaitan dengan

kesehatan lingkungan, oleh karena itu masalah sampah perlu

mendapatkan perhatian baik dari pengumpulan sampahnya maupun

pembuangan akhir sampah.

Berdasarkan hasil survey yang terlihat pada table 2.11 bahwa

masyarakat di Perum Griya Tritih Asri Cilacap 100 % telah memiliki

tempat sampah, dengan kondisi 3,3 % memiliki tempat sampah berupa

Page 21: Makalah Hasil Kunjungan Lapangan

keranjang bambu, 20 % berupa kantong plastik dan 76,6 % tempat

sampah plastik.

Tempat sampah yang memenuhi syarat menurut Sudarso (1985,

h.21) yaitu: tempat sampah tidak mudah berkarat, kedap air, tertutup,

mudah dibersihkan dan tidak mudah rusak.

Selain tempat sampah penanganan akhir pembuangan sampah juga

patut mendapatkan penanganan secara serius, penanganan sampah di

Perum Griya Tritih Asri Cilacap dan itu bekerja sama dengan DLH.

Penanganan sampah dengan cara diabaikan dapat memusnahkan

sampah secara langsung sekaligus dapat menjauhkan nyamuk. Namun

walaupun sistem ini murah dan mudah, cara ini dapat menimbulkan

masalah antara lain masalah asap dan debu dari hasil pembakaran selain

ini juga menimbulkan bahaya kebakaran. Apabila penanganan sampah ini

masih terpaksa dilakukan maka tempat untuk membakar sampah

hendaknya jauh dengan rumah maupun dengan sumber air bersih dan

pembakaran hendaknya dilakukan setelah membuang sampah.

Penanganan sampah secara open dumping menurut Reksosoebroto

(1978, h.39) dapat menimbulkan masalah antara lain:

- Menimbulkan bau busuk

- Tidak enak dipandang

- Dapat sebagai sumber penyakit

- Memungkinkan serangga dan tikus bersarang dan berkembang

biak

- Dapat dicapai oleh hewan dan angin sehingga berceceran.

Melihat hal tersebut diatas maka penanganan akhir sampah lebih

baik dibakar daripada dibuang di atas permukaan tanah. Pembuangan

sampah yang baik merupakan salah satu unsur didalam mencegah

penularan penyakit sebab dengan cara pengumpulan dan pembuangan

sampah yang baik dapat mengurangi timbulnya penyakit diare / demam

berdarah. Oleh sebab itu penanganan sampah perlu di perlakukan secara

Page 22: Makalah Hasil Kunjungan Lapangan

serius, apakah dengan cara membakar sampah atau dengan cara lain yang

menguntungkan seperti composting.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Sarana penyediaan air bersih yang ada di Perum Griya Tritih Asri Cilacap

status kepemilikannya semuanya merupakan sarana milik pribadi dan

hampir semua kepala keluarga sudah mempunyai sarana air bersih sendiri.

Jenis sarana air bersih berasal dari PDAM. Kondisi fisik sarana air bersih

berupa jalur perpipaan yang terhubung dari PDAM. Jalur yang digunakan

oleh PDAM menggunakan jalur bawah tanah. Perpipaan dikubur didalam

tanah dan sudah direncanakan sebelum perumahan itu dibuat.Kapasitas

sumber air yang dimiliki responden yaitu tetap besar pada musim

kemarau. Rumah yang memiliki air bersih 96,67% tercukupi kebutuhan

airnya dan 3,33% tidak cukup. Kondisi fisik air bersih yang diobservasi

meliputi kekeruhan, warna, suhu dan bau. Kondisi air 22.5% jernih, 2,5 %

keruh, 25% tidak berwarna, 25% tidak berbau, dan 25% tidak berasa.

2. Jenis sarana pembuangan tinja yang digunakan responden pada Perum

Griya Tritih Asri Cilacap semuanya telah menggunakan septic tank 30%

jamban dan septic tank kedap air dan 70% tidak kedap air. Sedangkan

kondisi sarana pembuangan yang utuh, berfungsi dengan baik dan terawat

sebanyak 93,4% dan yang tidak terawat sebanyak 6,6%. Kondisi fisik

sarana dilihat dari fungsi dan lancarnya aliran airnya 76,67% permanen

dan aliran lancar sedangkan 23,33% dalam keadaan permanen tetapi tidak

lancar (table 2.9).

3. Sarana pembuangan air limbah yang ada di Perum Griya Tritih Asri yaitu

jenis sarana pembuangan air limbah yang dibuang ke saluran air (selokan)

Page 23: Makalah Hasil Kunjungan Lapangan

yang tidak tertutup. Kondisi fisik sarana pembuangan air limbah sudah

permanent. Berdasarkan table 2.8 kondisi bangunan sarana pembuangan

air limbah yang ada di Perum Griya Tritih Asri Cilacap 16,67% dalam

keadaan tertutup dan kedap air sedangkan 83,33% dalam keadaan terbuka

dan kedap air. Keadaan saluran yang terbuka ini dapat mengganggu

lingkungan. Kondisi fisik sarana dilihat dari fungsi dan lancarnya aliran

airnya 76,67% permanen dan aliran lancar sedangkan 23,33% dalam

keadaan permanen tetapi tidak lancar.

4. Sarana pembuangan sampah yang ada di Perum Griya tritih Asri yaitu

tempat penampungan sementara dari 30 rumah responden yang

diobservasi semuanya telah memiliki tempat penampungan sampah

sendiri. Syarat tempat penampungan sampah sementara yaitu kedap air,

memakai tutup, mudah dibersihkan dan mudah diangkut. Dalam hal ini

yang memenuhi syarat 50% memenuhi ketiganya, 30% memenuhi dua

syarat, dan yang hanya memenuhi satu syarat sebanyak 20%. Tempat

penampungan sampah yang terdapat dirumah responden 76,66% berupa

tempat sampah plastik, 20% berupa kantong plastik, dan 3,3% keranjang

bambu.

B. Saran

Berdasarkan uraian-uraian pembahasan pada Bab II maka saran yang dapat

penulis sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi masyarakat yang sarana sanitasinya kurang diharapkan dapat lebih

berperan aktif dalam membangun dan memelihara sarana sanitasi secara

swadaya ataupun bersama-sama, serta memperoleh informasi lebih

banyak tentang arti pentingnya sarana sanitasi bagi kesehatan melalui

petugas peningkatan cakupan sarana. Dan juga diharapkan masyarakat

sebaiknya membangun SPAL atau saluran pembuangan air limbah yang

kedap air dan membangun septictank yang kedap air. Apabila tidak

mungkin untuk membuat satu rumah satu maka membuatnya secara

swadaya.

Page 24: Makalah Hasil Kunjungan Lapangan

2. Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten dan Puskesmas diharapkan dapat

meningkatkan mengenai sarana sanitasi perumahan dengan memberikan

penyuluhan secara kontinyu pada setiap kesempatan melalui organisasi

seperti posyandu dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

DepKes R.I, 1998, Petunjuk Teknik Penyuluhan Program Penyehatan

Lingkungan Pemukiman Bagi Petugas Puskesmas, Jakarta: Depkes RI

Djasriain, Eka Aurihan, 1992, Himpunan Kebijaksanaan Perumahan dan

Pemukiman, Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum

Indonesia Depkes R.I, 2000, Indonesia Sehat 2010. Jakarta: Depkes RI

Reksosoebroto, Soebagio, 1978, Hygiene dan Sanitasi. Jakarta: Usaha Nasional

Sudarso, 1985, Bidang Studi Pembuangan Sampah. Jakarta: Depkes RI

Suyono, 1985, Perumahan dan Pemukiman Sehat, Depkes RI

Page 25: Makalah Hasil Kunjungan Lapangan

Lampiran 1

Studi tentang sarana sanitasi perumahan di perumahan griya tritih asri kecamatan

jeruk legi kabupaten Cilacap 2008

Kuesioner dan Checklist

Tanggal wawancara :

Pewawancara :

A. Data umum

1. Identitas responden

Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Agama :

Alamat :

2. Tingkat pendidikan responden

Tidak sekolah / tidak tamat SD

a. SD

b. SLTP

c. SLTA

d. Perguruan tinggi

e. Lain-lain

Bila lain-lain sebutkan:

3. Jenis pekerjaan

a. Pegawai negeri

b. Pegawai swasta

c. Pedagang

Page 26: Makalah Hasil Kunjungan Lapangan

d. Petani

e. Buruh

f. Lain-lain

Bila lain-lain sebutkan:

B. Data khusus

B.1.Penyediaan air bersih sarana air bersih

4. Terdapat sarana air bersih

a. Ya

b. tidak

5. Jenis sarana air bersih yang dipakai

a. Sumur gali

b. Sumur pompa tangan

c. Sumur gali dengan sumur

d. Pompa tangan

e. Sumur gali dengan pompa listrik

f. Penampungan air hujan

g. Jaringan perpipaan dari desa

h. Jaringan perpipaan dari PDAM

6. Kepemilikan sarana air bersih

a. Sendiri

b. Desa

c. Pemerintah

d. Masyarakat

e. Organisasi

7. Kapasitas sumber air bersih

a. Pada saat sekarang besar

b. Kering pada musim kemarau

c. Sangat kecil pada musim kemarau

d. Tetap besar pada musim kemarau

Page 27: Makalah Hasil Kunjungan Lapangan

8. Pemenuhan terhadap kebutuhan air bersih

a. Cukup

b. Tidak cukup

9. Kondisi fisik air bersih

a. Kekeruhan

b. Warna

c. Bau

d. rasa

B.2.Sarana pembuangan tinja (jamban)

10. Terdapat sarana pembuangan tinja

a. Ada

b. Tidak ada

11. Jenis sarana pembuangan tinja

a. Kakus cemplung

b. Kakus kolan

c. Septic tank

d. Pembuangan langsung ke sungai

e. Lain-lain

12. Kondisi fisik sarana pembuangan tinja

a. Utuh, berfungsi dengan baik dan terawatt

b. Tidak terawatt

c. Rusak, tidak berfungsi

B.3.Sarana pembuangan air limbah

13. Kemana air limbah dibuang

a. Sungai

b. Cesspool

c. Septic tank

d. Saluran peresapan

e. Kolam

f. Dibiarkan mengalir

g. Sembarang

Page 28: Makalah Hasil Kunjungan Lapangan

14. Kondisi bangunan

a. Permanent

b. Semi permanent

c. Darurat

15. Kondisi fisik sarana pembuangan air limbah

a. Berfungsi dengan baik, lancar

b. Berfungsi tetapi tidak lancar

c. Rusak, tidak berfungsi

B.4.Sarana penampungan sampah sementara

16. Terdapat tempat penampungan sementara

a. Ya

b. Tidak

17. Jenis sarana penampungan sampah

a. Lubang galian

b. Keranjang bambu

c. Kantong plastik

d. Drum

18. Syarat dari penampungan sampah

a. Kedap air

b. Memakai tutup

c. Mudah untuk dibersihkan, mudah diangkut

Keterangan:

- Bila ketiganya terpenuhi

- Bila keduanya yang terpenuhi

- Bila satu yang terpenuhi

Nopember, …… 2008

(Pewawancara)

Page 29: Makalah Hasil Kunjungan Lapangan

……………….