makalah hasil kunjungan lapangan
DESCRIPTION
PSKPTRANSCRIPT
MAKALAH HASIL KUNJUNGAN LAPANGANTENTANG PERMUKIMAN
DI PERUMAHAN GRIYA TRITIH ASRI CILACAP
Disusun oleh:
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGANPURWOKERTO
2008
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat, taufik dan hidayahNya maka laporan ini dapat diselesaikan dengan baik
dan tepat waktu.
Laporan ini dibuat berdasarkan hasil pengamatan langsung di lapangan
sebagai salah satu tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen mata kuliah
Praktek Sanitasi Kawasan Pemukiman. Dengan tersusunnya laporan ini saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam
penulisan dan penyusunan laporan ini.
Semoga dengan adanya laporan ini dapat berguna dan dimanfaatkan oleh
semua mahasiswa lain sebagai sebuah informasi, dan pengetahuan. Penyusun juga
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini. Karena itu
sangat diharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
melakukan perbaikan.
Purwokerto, 28 November 2008
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………
DAFTAR TABEL………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang……………………………………………………….
B. Tujuan………………………………………………………………..
C. Metode ………………………………………………………………
BAB II HASIL
A. Data umum…………………………………………………………..
B. Data khusus …………………………………………………………
BAB III PEMBAHASAN
A. Pembahasan umum…………………………………………………..
B. Pembahasan khusus………………………………………………….
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………..
B. Saran ………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pembangunan Nasional pada hakekatnya merupakan pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya disegala bidang. Salah satu bidang yang sangat
penting diantaranya adalah pembangunan dibidang kesehatan. Pembangunan
dibidang kesehatan dilaksanakan sebagai bagian integral dari pembangunan
Nasional.
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembangunan kesehatan adalah
masyarakat, bangsa dan Negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam
lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah
Republik Indonesia. Sedangkan lingkungan yang diharapkan adalah
lingkungan yang bebas dari polusi, tersediannya air bersih, sanitasi
lingkungan yang memadai serta perumahan dan pemukiman yang sehat
(Indonesia sehat 2010, Depkes RI, h. 4).
Untuk memajukan kesejahteraan umum sebagaimana dimuat di dalam
Undang-Undang Dasar 1945 dilaksanakan pembangunan nasional, yang pada
hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan
pembangunan seluruh masyarakat Indonesia yang menekankan pada
keseimbangan pembangunan batiniah dalam suatu masyarakat Indonesia yang
maju dan berkeadilan sosial berdasarkan Pancasila.
Perumahan dan pemukiman merupakan kebutuhan dasar manusia dan
mempunyai peranan yang sangat stategis dalam pembentukan watak serta
kepribadian bangsa dan perlu dibina serta dikembangkan demi kelangsungan
dan peningkatan kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Pemukiman yaitu kawasan yang didominasi oleh lingkungan hunian
dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan
prasarana, sarana lingkungan, dan tempat kerja yang memberikan pelayanan
dan kesempatan kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan
penghidupan sehingga fungsi pemukiman tersebut dapat berdaya guna dan
berhasil guna.
Untuk mewujudkan perumahan dan pemukiman dalam rangka
memenuhi kebutuhan jangka pendek, menengah, dan panjang dan sesuai
dengan rencana tata ruang, suatu wilayah pemukiman ditetapkan sebagai
kawasan siap bangun yang dilengkapi jaringan prasarana primer dan sekunder
lingkungan.(UU No. 4 Pasal 1 Tahun 1992)
Menurut UU No. 4 Angka 5 1992 sarana dasar yang utama bagi
berfungsinya suatu lingkungan pemukiman adalah:
1. Jaringan jalan untuk mobilitas manusia dan angkutan barang
mencegah perambatan kebakaran serta untuk menciptakan ruang
dan bangunan yang teratur.
2. Jaringan saluran pembuangan air limbah dan tempat pembuangan
sampah untuk kesehatan lingkungan.
3. Jaringan saluran air untuk pematusan (drainase) dan pencegahan
banjir setempat.
Menurut Suyono, di dalam perencanaan perumahan diperlukan:
1. Lingkungan perumahan
2. Jalan
3. Saluran air hujan
4. Fasilitas kamar mandi, kakus, tempat cuci umum
5. Sumber air bersih
6. Tempat bermain.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui kondisi kesehatan lingkungan pada objek atau
sasaran yang akan diteliti.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui prasarana dan sarana yang ada di Perum Griya
Tritih Asri Cilacap.
b. Untuk mengetahui kondisi prasarana dan sarana di Perum Griya Tritih
Asri Cilacap.
c. Untuk mengetahui keadaan sarana penyediaan air bersih di Perum
Griya Tritih Asri Cilacap.
d. Untuk mengetahui keadaan sarana pembuangan limbah di Perum
Griya Tritih Asri Cilacap.
e. Untuk mengetahui keadaan sarana pembuangan tinja di Perum Griya
Tritih Asri Cilacap.
f. Untuk mengetahui keadaan pembuangan sampah di Perum Griya
Tritih Asri Cilacap.
C. Metode
Metode yang digunakan yaitu dengan menggambarkan mengenai objek
yang diteliti berdasarkan kenyataan yang ada. Dalam hal ini adalah untuk
menggambarkan keadaan sarana sanitasi perumahan di Perumahan Tritih Asri
Desa Tritih Lor Kecamatan Jeruk Legi Kabupten Cilacap.
BAB II
HASIL
A. Data umum
1. Gambaran umum Perum Griya Tritih Asri Cilacap
a. Keadaan monografi
Perumahan Griya Tritih Asri Cilacap termasuk dalam
wilayah Desa Tritih Lor Kecamatan Jeruk Legi Kabupaten Cilacap.
Luas wilayah Perumahan Griya Tritih Asri Cilacap adalah 15 Ha,
berada 5 m diatas permukaan laut dan merupakan dataran rendah.
Suhu udara di Perumahan Griya Tritih Asri Cilacap termasuk
panas yaitu 30 oC suhu ini sesuai dengan kondisi daerah tropis.
b. Batas wilayah
Perumahan Griya Tritih Asri Cilacap memiliki batas-batas
wilayah sebagai berikut:
1) Sebelah utara : Rawa hutan payau
2) Sebelah selatan : Jalan raya desa Tritih Lor
3) Sebelah timur : Rawa hutan payau
4) Sebelah barat : Perkampungan
c. Data kependudukan
Jumlah penduduk Perum Griya Tritih Asri Cilacap per
Nopember 2008 adalah tercatat 426 jiwa, terdiri dari 2 RT dengan
jumlah penduduk laki-laki 257 jiwa dan jumlah penduduk
perempuan sebanyak 169 jiwa.
B. Data khusus
1. Data sarana sanitasi Perum Griya Tritih Asri Cilacap
a. Data karakteristik responden
Dari survey yang dilaksanakan di Perum Griya Tritih Asri RT
01 RW XI Desa Tritih Lor Kecamatan Jeruk Legi Kabupaten
Cilacap pada bulan Nopember 2008 yaitu:
1) Jumlah sampel yang diambil pada perum di RT 01 RW XI
Rumah yang dihuni di RT 01 RW XI sebanyak 33 rumah
dan diambil 30 rumah sebagai sampel.
2) Tingkat pendidikan Kepala Keluarga
Tingkat pendidikan Kepala Keluarga terbanyak adalah lulus
SMA 45,45%, D3 9,09%, SLTP 42,42%, dan S1 3,03 %.
Kepala keluarga termasuk orang-orang terpelajar. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada table 2.1 dibawah ini:
Table 2.1
Jumlah responden menurut tingkat pendidikan
Di perum Griya Tritih Asri Cilacap
No. Pedidikan Jumlah
(jiwa)
%
1. S1 1 3,03
2. D3 3 9,09
3. SMA 15 45,45
4. SLTP 14 42,42
Jumlah 33 100
Sumber: Data Monografi Perum Griya Tritih Asri Cilacap
per Nopember 2008
3) Jenis pekerjaan / mata pencaharian
Jenis pekerjaan Kepala Keluarga di Perum Griya Tritih Asri
Cilacap adalah bervariasi, sebagian besar karyawan swasta
42,42%, PNS 39,39%, security 12,12%, dan pensiun 6,06%.
Lebih jelas dapat dilihat pada table 2.2 dibawah ini:
Table 2.2
Jumlah responden menurut jenis pekerjaan
Di perum Griya Tritih Asri Cilacap
No. Jenis pekerjaan Jumlah
(jiwa)
%
1. PNS 13 39,39
2. Karyawan Swasta 14 42,42
3. Security 4 12,12
4. Pensiun 2 6,06
Jumlah 33 100
Sumber: Data Monografi Perum Griya Tritih Asri Cilacap
per Nopember 2008
b. Data sarana sanitasi perumahan responden
Adapun hasil observasi mengenai keadaan sarana dan
prasarana pemukiman di Perum Griya Tritih Asri yang di dapat dari
30 rumah Kepala Keluarga yang diamati adalah Sarana Penyediaan
Air Bersih (PAB), Jamban, Sarana Pembuangan Air Limbah
(SPAL) dan Sarana pembuangan sampah.
1) Sarana penyediaan air bersih
a. Pemilikan sarana air bersih
Rumah yang diobservasi hampir semuanya telah
memiliki sarana air bersih yang langsung disalurkan ke
rumah-rumah.
b. Jenis sarana air bersih yang dimiliki
Seluruh rumah memiliki sarana air bersih yang
bersumber dari perpipaan PDAM.
c. Status kepemilikan sarana air bersih
Sebanyak 30 rumah yang dapat atau memiliki
sarana air bersih, semuanya merupakan sarana milik
responden sendiri.
d. Kondisi fisik sarana air bersih
Kondisi fisik sarana air bersih berupa jalur
perpipaan yang terhubung dari PDAM. Jalur yang
digunakan oleh PDAM menggunakan jalur bawah tanah.
Perpipaan dikubur didalam tanah dan sudah direncanakan
sebelum perumahan itu dibuat.
e. Kapasitas sumber air bersih
Kapasitas sumber air yang dimiliki responden yaitu
tetap besar pada musim kemarau dan telah mencukupi (60
liter/orang/hari).
f. Pemenuhan kebutuhan keluarga responden terhadap air
bersih
Rumah yang memiliki air bersih 96,67% tercukupi
kebutuhan airnya dan 3,33% tidak cukup. Lebih jelasnya
lihat pada table 2.3 dibawah ini:
Table 2.3
Jumlah dan pemenuhan kebutuhan keluarga responden
terhadap air bersih di Perum Griya Tritih Asri Cilacap
No. Pemenuhan Jumlah %
1. Cukup 29 96,67
2. Tidak cukup 1 3,33
Jumlah 30 100
Sumber: Data hasil praktek kunjungan checklist kuesioner
per Nopember 2008
g. Jarak sumber air dengan sumber pencemar
Tidak ada jarak pencemaran sumber air dengan
sumber pencemar.
Sumber air berasal dari PDAM melalui saluran
perpipaan yang dihubungkan langsung ke rumah-rumah
atau tandon-tandon air, sehingga pencemaran oleh
pembuangan tinja tidak ada.
h. Kondisi fisik air bersih
Kondisi fisik air bersih yang diobservasi meliputi
kekeruhan, warna, suhu dan bau. Kondisi air 22.5% jernih,
2,5 % keruh, 25% tidak berwarna, 25% tidak berbau, dan
25% tidak berasa. Lebih jelasnya lihat pada table 2.4 yang
tertera.
Table 2.4
Jumlah dan kondisi fisik air bersih
di Perum Griya Tritih Asri Cilacap
No. Parameter Jumlah
(buah)
%
1. Kekeruhan
a. Jernih
b. Keruh
27
3
22.5
2,5
2. Warna
a. Tidak berwarna
b. Berwarna
30
0
25
0
3. Bau
a. Tidak berbau
b. Berbau
30
0
25
0
4. Rasa
a. Tidak berasa
b. Berasa
30
0
25
0
Jumlah 120 100
Sumber: Data hasil praktek kunjungan checklist kuesioner
per Nopember 2008
2) Sarana pembuangan tinja
a. Pemilikan sarana pembuangan tinja
Rumah responden yang diobservasi sebanyak 30
rumah telah memiliki jamban sendiri.
b. Jenis sarana pembuangan tinja
Jenis sarana pembuangan tinja yang digunakan
responden semuanya telah menggunakan septic tank 30%
jamban dan septic tank kedap air dan 70% tidak kedap air.
Lebih lanjut lihat table 2.5 dibawah ini:
Table 2.5
Jumlah dan tipe konstruksi sarana pembuangan tinja di
Perum Griya Tritih Asri Cilacap
No. Tipe konstruksi Jumlah
(buah)
%
1. Jamban dan septic tank kedap air 9 30
2. Jamban dan septic tank tidak
kedap air
21 70
Jumlah 30 100
Sumber: Data hasil praktek kunjungan checklist kuesioner
per Nopember 2008
c. Kondisi fisik sarana pembuangan tinja
Kondisi sarana yang utuh, berfungsi dengan baik
dan terawat sebanyak 93,4% dan yang tidak terawat
sebanyak 6,6%. Lebih jelas lihat pada table 2.6 yang tertera
dibawah ini:
Table 2.6
Jumlah dan kondisi fisik sarana pembuangan tinja
di Perum Griya Tritih Asri Cilacap
No. Kondisi fisik sarana Jumlah
(buah)
%
1. Utuh, berfungsi dengan
baik dan terawat
28 93,4
2. Utuh, berfungsi dengan
baik dan tidak terawat.
2 6,6
Jumlah 30 100
Sumber: Data hasil praktek kunjungan checklist kuesioner
per Nopember 2008
3) Sarana pembuangan air limbah
a. Jenis sarana pembuangan air limbah
Jenis sarana pembuangan air limbah rumah tangga
berupa saluran air atau selokan.
b. Kondisi bangunan sarana pembuangan air limbah
Kondisi bangunan sarana pembuangan air limbah
yang ada di Perum Griya Tritih Asri Cilacap 16,67% dalam
keadaan tertutup dan kedap air sedangkan 83,33% dalam
keadaan terbuka dan kedap air. Lebih lanjut lihat table 2.7
yang tertera di bawah ini:
Table 2.7
Jumlah dan konstruksi sarana pembuangan air limbah di Perum
Griya Tritih Asri Cilacap
No. Konstruksi sarana Jumlah
(buah)
%
1. Tertutup dan kedap air 5 16,67
2. Terbuka dan kedap air 25 83,33
3. Permukaan tanah 0 0
Jumlah 30 100
Sumber: Data hasil praktek kunjungan checklist kuesioner
per Nopember 2008
c. Kondisi fisik sarana pembuangan air limbah
Kondisi fisik sarana dilihat dari fungsi dan
lancarnya aliran airnya 76,67% permanen dan aliran lancar
sedangkan 23,33% dalam keadaan permanen tetapi tidak
lancar. Lebih jelas lihat pada table 2.8 dibawah ini:
Table 2.8
Jumlah dan kondisi fisik sarana pembuangan air limbah di
Perum Griya Tritih Asri Cilacap
No. Kondisi fisik sarana Jumlah
(buah)
%
1. Permanen dan aliran
lancar
23 76,67
2. Permanen tidak lancar 7 23,33
Jumlah 30 100
Sumber: Data hasil praktek kunjungan checklist kuesioner
per Nopember 2008
4) Sarana pembuangan sampah
a. Pemilikan tempat penampungan sampah
Sementara sebanyak 30 rumah responden yang
diobservasi hampir semua mempunyai tempat
penampungan sampah yang berada didalam rumah maupun
diluar rumah berupa tong.
b. Jenis sarana pembuangan sampah
Tempat penampungan sampah yang terdapat
dirumah responden 76,66% berupa tempat sampah plastik,
20% berupa kantong plastik, dan 3,3% keranjang bambu.
Lebih jelasnya lihat table 2.9 di bawah ini.
Table 2.9
Jumlah dan jenis sarana pembuangan sampah
di Perum Griya Tritih Asri Cilacap
No Jenis sarana
pembuangan
Jumlah
(buah)
%
1. Keranjang bambu 1 3,3
2. Kantong plastik 6 20
3. Tempat sampah
plastik
23 76,66
Jumlah 30 100
Sumber: Data hasil praktek kunjungan checklist kuesioner
per Nopember 2008
c. Syarat tempat penampungan sampah sementara
Syarat tempat penampungan sampah sementara
yaitu kedap air, memakai tutup, mudah dibersihkan dan
mudah diangkut.
Dalam hal ini yang memenuhi syarat 50%
memenuhi ketiganya, 30% memenuhi dua syarat, dan yang
hanya memenuhi satu syarat sebanyak 20%. Seperti yang
tertera pada table 2.10 dibawah ini:
Table 2.10
Jumlah dan persyaratan kondisi fisik tempat penampungan
sampah sementara di Perum Griya Tritih Asri
No. Persyaratan kondisi
fisik
Jumlah
(buah)
%
1. Memenuhi ketiganya 15 50
2. Memenuhi dua 9 30
3. Memenuhi satu 6 20
Jumlah 30 100
Sumber: Data hasil praktek kunjungan checklist kuesioner
per Nopember 2008
Catatan: persyaratan kondisi fisik
- Kedap air
- Memakai tutup
- Mudah dibersihkan, mudah diangkut
BAB III
PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di Perum Griya Tritih Asri
Kabupaten Cilacap maka pada pembahasan ini akan lebih banyak menjelaskan
tentang hasil dari kunjungan.
A. Pembahasan umum
Bila dilihat dari letak tanahnya yaitu pada ketinggian 5 m diatas
permukaan air laut, maka wilayah kerja di Perum Griya Tritih Lor termasuk
daerah dataran rendah. Suhu udara di Perum Griya Tritih Lor termasuk panas
yaitu 30 o C suhu ini sesuai dengan kondisi daerah tropis. Dengan banyaknya
curah hujan
Perum Griya Tritih Lor walaupun tidak berada pada pusat kota tetapi
masih dapat menjangkau pusat keramaian, pusat perdagangan, pusat
perbelanjaan, sarana hiburan, sarana pendidikan dan sebagainya dengan
mudah. Jarak dari pusat pemerintahan kota administratif 15 km.
Bila dilihat dari distibusi tingkat pendidikan penduduknya maka
penduduknya di Perum Griya Tritih Lor termasuk daerah yang cukup
berpendidikan. Hal ini dapat dilihat pada table (2.1). Jenis pekerjaan yang
dominan di Perum Griya Tritih Asri Cilacap dominan sebagai karyawan
swasta.
B. Pembahasan khusus
Sarana sanitasi sangat penting dalam rumah tangga, rumah yang sehat ada
kelengkapan sarana sanitasi. Sarana sanitasi yang harus ada pada pemukiman
perumahan meliputi:
1. Penyediaan air bersih
Data hasil praktek menunjukan responden sepenuhnya telah
memiliki sarana air bersih.
Air merupakan salah satu kebutuhan yang mutlak bagi manusia
disamping makan, udara, pakaian dan tempat tinggal, namun haruslah
diperhatikan bahwa air yang digunakan oleh masyarakat, termasuk di
perumahan harus memperhatikan syarat fisik, kimia, bakteriologis dan
radioaktif seperti tertuang dalam Permenkes RI No. 416 tahun 1990
sehingga tidak membahayakan kesehatan manusia tersebut. Selain
kualitas yang harus diperhatikan kualitas juga perlu dijaga dan
diperhatikan supaya kebutuhan untuk sehari-hari terpenuhi.
Setiap rumah yang dihuni harus dilengkapi dengan persediaan air
bersih yang cukup sedangkan sarana air bersih yang baik untuk
masyarakat di perumahan adalah air yang berasal dari perpipaan yang
dikelola oleh Negara ataupun pabrik. Bilamana suatu rumah tidak
memiliki persediaan air minum dari PDAM / perpipaan maka dapat
digunakan sumber-sumber lain. Misalnya dari air tanah seperti sumur gali.
Sarana sumber air bersih yang digunakan di Perum Griya Tritih
Asri Cilacap adalah berasal dari PAM/PDAM, dari 30 sampel diperoleh
hasil 100% telah memiliki SAB sendiri. PAM/PDAM tersebut adalah
termasuk wilayah Cilacap kota. Saluran airnya menggunakan pipa/pralon
dan air yang digunakan sehari-hari telah mencukupi (60 liter/orang/hari).
Kondisi fisik air bersih di Perum Griya Tritih Asri Cilacap yaitu tidak
berasa, tidak berbau, dan tidak berwarna.
2. Sarana pembuangan tinja (jamban)
Pembuangan tinja merupakan bagian terpenting dari kesehatan
lingkungan, karena pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat
kesehatan akan menyebabkan kontaminasi pada air tanah. Oleh karena itu
setiap keluarga perlu mempunyai jamban yang memenuhi syarat
kesehatan. Namun pada kenyataannya tiap rumah sudah memiliki jamban
sendiri tetapi masih belum memenuhi syarat kesehatan.
Berdasarkan hasil survey seperti pada table 2.6 masyarakat Perum
30% telah memiliki jamban keluarga dengan konstruksi tipe jamban leher
angsa dan septic tank kedap air sedangkan 70 % memiliki jamban
keluarga dengan konstuksi type jamban leher angsa dan septic tank tidak
kedap air. Hal tersebut akan memungkinkan perembesan air dari jamban
ke sumber air bersih sehingga dapat menimbulkan pencemaran oleh tinja
yang dapat menyebabkan penyakit, karena didalam tinja terdapat bakteri
yang bersifat pathogen.
Hasil kunjungan lapangan juga menunjukan responden hampir
sudah memiliki jamban sendiri yang berfungsi dengan baik dan terawat
93,4% dan yang tidak terawat sebanyak 6.6 %. Jenis jamban berupa
jamban leher angsa yang dialirkan ke septic tank yang berfungsi dengan
baik. Bangunan atau rumah jamban dilengkapi dengan lantai yang kedap
air dan dalam kondisi bersih. Keberadaan bangunan ini adalah upaya
menjamin privacy bagi pemakainya. maka pengguna akan merasa aman
dan nyaman sehingga maksud dan tujuan adanya jamban dapat tercapai.
Jamban keluarga atau WC yang memenuhi syarat menurut Dirjen
PPMPLP (1990/1991 h.3) yaitu: tidak mencemari sumber air minum
dengan jarak lubang penampungan minimum 10 m, apabila
memungkinkan konstruksi kedap air, tidak berbau dan tinja tidak dapat
dijamah oleh serangga/tikus, tidak mencemari tanah sekitar, mudah
dibersihkan, aman digunakan dan tersedia air dan alat pembersih.
3. Sarana Penyediaan Air Limbah (SPAL)
Air limbah yang berasal dari rumah tangga umumnya terdiri dari
air bekas cucian dapur dan kamar mandi sehingga air tersebut mempunyai
sifat kimiawi maupun bakteriologis yang dapat menimbulkan pencemaran
terhadap air permukaan, air tanah ataupun lingkungan hidup. Disamping
dapat menyebabkan gangguan kesehatan masyarakat air limbah yang
dapat menjadi media berkembang biaknya nyamuk atau serangga lain
yang dapat menimbulkan penyakit.
Berdasarkan hasil survey 16,67% masyarakat Perum Griya Tritih
Asri membuang air limbahnya ke saluran tertutup dan kedap air, 83,33%
membuang air limbahnya ke saluran terbuka dan kedap air dan 0 %
membuang air limbahnya ke permukaan tanah (ada genangan
airnya/sungai).
Pembuangan air limbah rumah tangga ke sungai harusnya dilarang
karena dapat mengotori sungai tersebut, yang mana dapat menimbulkan
berbagai masalah seperti mematikan ikan maupun makhluk hidup yang
lainnya sepeti menjadikannya sumber penyakit. Demikian juga
membuang air limbah ke permukaan tanah/ada genangan airnya maka
tempat tersebut akan menjadi sarang dan tempat berkembangbiaknya
nyamuk maupun serangga lainnya. Selain itu comberan yang ada dapat
menimbulkan bau yang tidak enak serta mengganggu estetika.
Pembuangan air limbah yang memenuhi syarat menurut
Reksosoebroto (1978, h.22) antara lain tidak mengotori sumber air, tidak
memberi kesempatan untuk berkembangbiaknya nyamuk, tikus dan
binatang lain pembawa penyakit, tidak mengganggu masyarakat karena
bau busuk / mengganggu nilai estetika, tidak mengotori perairan yang
digunakan untuk tempat rekreasi/tempat untuk memelihara ikan.
4. Sarana pembuangan sampah
Masalah pembuangan sampah merupakan suatu hal yang penting
karena sampah sebagai bahan yang tidak dipakai lagi oleh pemiliknya
dapat mempengaruhi lingkungan khususnya yang berkaitan dengan
kesehatan lingkungan, oleh karena itu masalah sampah perlu
mendapatkan perhatian baik dari pengumpulan sampahnya maupun
pembuangan akhir sampah.
Berdasarkan hasil survey yang terlihat pada table 2.11 bahwa
masyarakat di Perum Griya Tritih Asri Cilacap 100 % telah memiliki
tempat sampah, dengan kondisi 3,3 % memiliki tempat sampah berupa
keranjang bambu, 20 % berupa kantong plastik dan 76,6 % tempat
sampah plastik.
Tempat sampah yang memenuhi syarat menurut Sudarso (1985,
h.21) yaitu: tempat sampah tidak mudah berkarat, kedap air, tertutup,
mudah dibersihkan dan tidak mudah rusak.
Selain tempat sampah penanganan akhir pembuangan sampah juga
patut mendapatkan penanganan secara serius, penanganan sampah di
Perum Griya Tritih Asri Cilacap dan itu bekerja sama dengan DLH.
Penanganan sampah dengan cara diabaikan dapat memusnahkan
sampah secara langsung sekaligus dapat menjauhkan nyamuk. Namun
walaupun sistem ini murah dan mudah, cara ini dapat menimbulkan
masalah antara lain masalah asap dan debu dari hasil pembakaran selain
ini juga menimbulkan bahaya kebakaran. Apabila penanganan sampah ini
masih terpaksa dilakukan maka tempat untuk membakar sampah
hendaknya jauh dengan rumah maupun dengan sumber air bersih dan
pembakaran hendaknya dilakukan setelah membuang sampah.
Penanganan sampah secara open dumping menurut Reksosoebroto
(1978, h.39) dapat menimbulkan masalah antara lain:
- Menimbulkan bau busuk
- Tidak enak dipandang
- Dapat sebagai sumber penyakit
- Memungkinkan serangga dan tikus bersarang dan berkembang
biak
- Dapat dicapai oleh hewan dan angin sehingga berceceran.
Melihat hal tersebut diatas maka penanganan akhir sampah lebih
baik dibakar daripada dibuang di atas permukaan tanah. Pembuangan
sampah yang baik merupakan salah satu unsur didalam mencegah
penularan penyakit sebab dengan cara pengumpulan dan pembuangan
sampah yang baik dapat mengurangi timbulnya penyakit diare / demam
berdarah. Oleh sebab itu penanganan sampah perlu di perlakukan secara
serius, apakah dengan cara membakar sampah atau dengan cara lain yang
menguntungkan seperti composting.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sarana penyediaan air bersih yang ada di Perum Griya Tritih Asri Cilacap
status kepemilikannya semuanya merupakan sarana milik pribadi dan
hampir semua kepala keluarga sudah mempunyai sarana air bersih sendiri.
Jenis sarana air bersih berasal dari PDAM. Kondisi fisik sarana air bersih
berupa jalur perpipaan yang terhubung dari PDAM. Jalur yang digunakan
oleh PDAM menggunakan jalur bawah tanah. Perpipaan dikubur didalam
tanah dan sudah direncanakan sebelum perumahan itu dibuat.Kapasitas
sumber air yang dimiliki responden yaitu tetap besar pada musim
kemarau. Rumah yang memiliki air bersih 96,67% tercukupi kebutuhan
airnya dan 3,33% tidak cukup. Kondisi fisik air bersih yang diobservasi
meliputi kekeruhan, warna, suhu dan bau. Kondisi air 22.5% jernih, 2,5 %
keruh, 25% tidak berwarna, 25% tidak berbau, dan 25% tidak berasa.
2. Jenis sarana pembuangan tinja yang digunakan responden pada Perum
Griya Tritih Asri Cilacap semuanya telah menggunakan septic tank 30%
jamban dan septic tank kedap air dan 70% tidak kedap air. Sedangkan
kondisi sarana pembuangan yang utuh, berfungsi dengan baik dan terawat
sebanyak 93,4% dan yang tidak terawat sebanyak 6,6%. Kondisi fisik
sarana dilihat dari fungsi dan lancarnya aliran airnya 76,67% permanen
dan aliran lancar sedangkan 23,33% dalam keadaan permanen tetapi tidak
lancar (table 2.9).
3. Sarana pembuangan air limbah yang ada di Perum Griya Tritih Asri yaitu
jenis sarana pembuangan air limbah yang dibuang ke saluran air (selokan)
yang tidak tertutup. Kondisi fisik sarana pembuangan air limbah sudah
permanent. Berdasarkan table 2.8 kondisi bangunan sarana pembuangan
air limbah yang ada di Perum Griya Tritih Asri Cilacap 16,67% dalam
keadaan tertutup dan kedap air sedangkan 83,33% dalam keadaan terbuka
dan kedap air. Keadaan saluran yang terbuka ini dapat mengganggu
lingkungan. Kondisi fisik sarana dilihat dari fungsi dan lancarnya aliran
airnya 76,67% permanen dan aliran lancar sedangkan 23,33% dalam
keadaan permanen tetapi tidak lancar.
4. Sarana pembuangan sampah yang ada di Perum Griya tritih Asri yaitu
tempat penampungan sementara dari 30 rumah responden yang
diobservasi semuanya telah memiliki tempat penampungan sampah
sendiri. Syarat tempat penampungan sampah sementara yaitu kedap air,
memakai tutup, mudah dibersihkan dan mudah diangkut. Dalam hal ini
yang memenuhi syarat 50% memenuhi ketiganya, 30% memenuhi dua
syarat, dan yang hanya memenuhi satu syarat sebanyak 20%. Tempat
penampungan sampah yang terdapat dirumah responden 76,66% berupa
tempat sampah plastik, 20% berupa kantong plastik, dan 3,3% keranjang
bambu.
B. Saran
Berdasarkan uraian-uraian pembahasan pada Bab II maka saran yang dapat
penulis sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi masyarakat yang sarana sanitasinya kurang diharapkan dapat lebih
berperan aktif dalam membangun dan memelihara sarana sanitasi secara
swadaya ataupun bersama-sama, serta memperoleh informasi lebih
banyak tentang arti pentingnya sarana sanitasi bagi kesehatan melalui
petugas peningkatan cakupan sarana. Dan juga diharapkan masyarakat
sebaiknya membangun SPAL atau saluran pembuangan air limbah yang
kedap air dan membangun septictank yang kedap air. Apabila tidak
mungkin untuk membuat satu rumah satu maka membuatnya secara
swadaya.
2. Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten dan Puskesmas diharapkan dapat
meningkatkan mengenai sarana sanitasi perumahan dengan memberikan
penyuluhan secara kontinyu pada setiap kesempatan melalui organisasi
seperti posyandu dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
DepKes R.I, 1998, Petunjuk Teknik Penyuluhan Program Penyehatan
Lingkungan Pemukiman Bagi Petugas Puskesmas, Jakarta: Depkes RI
Djasriain, Eka Aurihan, 1992, Himpunan Kebijaksanaan Perumahan dan
Pemukiman, Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum
Indonesia Depkes R.I, 2000, Indonesia Sehat 2010. Jakarta: Depkes RI
Reksosoebroto, Soebagio, 1978, Hygiene dan Sanitasi. Jakarta: Usaha Nasional
Sudarso, 1985, Bidang Studi Pembuangan Sampah. Jakarta: Depkes RI
Suyono, 1985, Perumahan dan Pemukiman Sehat, Depkes RI
Lampiran 1
Studi tentang sarana sanitasi perumahan di perumahan griya tritih asri kecamatan
jeruk legi kabupaten Cilacap 2008
Kuesioner dan Checklist
Tanggal wawancara :
Pewawancara :
A. Data umum
1. Identitas responden
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Agama :
Alamat :
2. Tingkat pendidikan responden
Tidak sekolah / tidak tamat SD
a. SD
b. SLTP
c. SLTA
d. Perguruan tinggi
e. Lain-lain
Bila lain-lain sebutkan:
3. Jenis pekerjaan
a. Pegawai negeri
b. Pegawai swasta
c. Pedagang
d. Petani
e. Buruh
f. Lain-lain
Bila lain-lain sebutkan:
B. Data khusus
B.1.Penyediaan air bersih sarana air bersih
4. Terdapat sarana air bersih
a. Ya
b. tidak
5. Jenis sarana air bersih yang dipakai
a. Sumur gali
b. Sumur pompa tangan
c. Sumur gali dengan sumur
d. Pompa tangan
e. Sumur gali dengan pompa listrik
f. Penampungan air hujan
g. Jaringan perpipaan dari desa
h. Jaringan perpipaan dari PDAM
6. Kepemilikan sarana air bersih
a. Sendiri
b. Desa
c. Pemerintah
d. Masyarakat
e. Organisasi
7. Kapasitas sumber air bersih
a. Pada saat sekarang besar
b. Kering pada musim kemarau
c. Sangat kecil pada musim kemarau
d. Tetap besar pada musim kemarau
8. Pemenuhan terhadap kebutuhan air bersih
a. Cukup
b. Tidak cukup
9. Kondisi fisik air bersih
a. Kekeruhan
b. Warna
c. Bau
d. rasa
B.2.Sarana pembuangan tinja (jamban)
10. Terdapat sarana pembuangan tinja
a. Ada
b. Tidak ada
11. Jenis sarana pembuangan tinja
a. Kakus cemplung
b. Kakus kolan
c. Septic tank
d. Pembuangan langsung ke sungai
e. Lain-lain
12. Kondisi fisik sarana pembuangan tinja
a. Utuh, berfungsi dengan baik dan terawatt
b. Tidak terawatt
c. Rusak, tidak berfungsi
B.3.Sarana pembuangan air limbah
13. Kemana air limbah dibuang
a. Sungai
b. Cesspool
c. Septic tank
d. Saluran peresapan
e. Kolam
f. Dibiarkan mengalir
g. Sembarang
14. Kondisi bangunan
a. Permanent
b. Semi permanent
c. Darurat
15. Kondisi fisik sarana pembuangan air limbah
a. Berfungsi dengan baik, lancar
b. Berfungsi tetapi tidak lancar
c. Rusak, tidak berfungsi
B.4.Sarana penampungan sampah sementara
16. Terdapat tempat penampungan sementara
a. Ya
b. Tidak
17. Jenis sarana penampungan sampah
a. Lubang galian
b. Keranjang bambu
c. Kantong plastik
d. Drum
18. Syarat dari penampungan sampah
a. Kedap air
b. Memakai tutup
c. Mudah untuk dibersihkan, mudah diangkut
Keterangan:
- Bila ketiganya terpenuhi
- Bila keduanya yang terpenuhi
- Bila satu yang terpenuhi
Nopember, …… 2008
(Pewawancara)
……………….