makalah ibadah

11

Click here to load reader

Upload: bagonk-kusudaryanto

Post on 25-Jun-2015

3.492 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Makalah Ibadah

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Ibadah

PENGERTIAN IBADAH DAN

HUKUM - HUKUMNYA

DISUSUN Oleh:

MATA KULIAH : Pengalaman

Praktik Ibadah

Dosen : Nursyamsi HZ, S. Ag

Smester : I(SATU) Syariah

Jurusan : Syari’ah

STAI PEMBANGUAN KALIANDA LAMPUNG SELATAN

2010

Page 2: Makalah Ibadah

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Berkat rahmatnya penulis dapat menyusun dan

menyelesaikan makalah ini, penulis sadar bahwa sudah pasti banyak sekali kekurangan-

kekurangan yang terdapat dalam penyusunan makalah ini.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua yang telah mendukung

dan membantu penyusunan makalah ini, terutama kepada para dosen yang telah

memotivasi sehingga dapat terselesaikan dan menjadi sumber belajar. Harapan penulis

kedepan dapat menyajikan makalah ini yang lebih relevan sehingga mudah dimengerti

dan dipahami bagi para pembaca, mohon kritik dan saran yang bersifat membangun

sehingga dalam penyusunan yang akan datang akan lebih baik lagi.

Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya

serta berdampak positif pada peningkatan mutu dan pelaksanaan dalam beribadah.

Penyusun,

HAIDILLAH

Page 3: Makalah Ibadah

Pengertian Ibadah dan Hukum-hukumnya

Ibadah yaitu penyembahan seorang hamba terhadap tuhannya yang dilakukan

dengan jalamn tunduk dan merendahkan diri serendah-rendahnya, yang dilakukan dengan

yang ikhlas menurut cara-cara yang ditentuka oleh agama.

Adapun hukum-hukum beribadah terbagi daalam delapan macam :

1. Wajib artinya diberi pahala bila melaksanakannya dan disiksa bila

meninggalannya. Contohnya shalat lima waktu.

2. Sunnat artinya diberi pahala bila melaksanakannya, tidak disiksa bila

meninggalkannya, umpamanya sedekah.

3. Makruh artinyadiberi pahala bila meniggalkannya, dan tidak disiksa jika

melaksanakannya, umpamanya Makan terlalu kenyang.

4. Haram artinya dibeipahal bila meninggalkannya dan disiksa bila

melaksanakanya, umpama mencuri.

5. Jawaz (harus) artinya tidak diberi pahala dan tidak pula disiksa bila

meninggakannya, umpamanya makan.

6. Shahih arinya suatu yang mencakup syarat dan rukunnya menurut syra’

contohnya shalat/akad nikah

7. Batil artinya sesuatu yang tidak mencukupi syarat dan rukunnya menurut syara’

baik ibadah maupun muamalah.

8. Halal yaitu sesuatu yang boleh dilakukan seteaah ada pengesahan menurut syara’

Page 4: Makalah Ibadah

Macam-macam ibadah

Macam-macam ibadah diantaranya sholat, puasa, zakat, haji dan lainnya.

Dalam makalah ini tidak terlalu banyak yang akan dibahas, melaikan hanya bab

shalat karena bab ini termasuk bab penting da memliki kedudukan yang diantara ibadah-

inadah yang lain. Rosulullah bersabda :

Artinya : “ salat adalah tiang agama, barang siapa yang mengerjakannya, berarti ia

menegakkan agama. Dan barang sipa meninggalkannya , berarti ia meruntuhkan agama.”

(H.R. Baihaqi)

Macam-macam salat

Salat wajib Salat 5 waktu (Subuh, Dzuhur, Asyar, Maghrib dan Isya’ ) yaitu salat

yang wajib kita lakukan dan akan berdosa bila kita meninggalkannya. Adapun

Salat sunnat, yaitu salat yang bila kita kerjakan mendapt pahala dan tidak berdosa bila

meninggalkannya. Salat sunnat banyak sekali diantaranya:

1. Salat malam

yaitu salat sunnah yang dikerjakan pada waktu malam sebagai tambahan dari sunnah

rawatib, misalnya Tahajud (dikerjakan sesudah bangun tidur pada malam hari). Salat

ini sangat dianjurkan oleh Nabi sebab malam hari merupaka saat yang tenang dan

mudah untuk mendekatkan diri kepada Allah, sebagaimana firmanNya:

Page 5: Makalah Ibadah

Artinya:

“ Pada malam hari, hendaklah kamu salat tahajud sebagai tambahan bagi amu,

mudah-mudahan Tuhan mengangkat kamu ketempat yang terpuji.” (QS Al Isra’:79).

2. Salat sunnah sesuudah wudlu

Setelah berwudu kita disunnahkan menuaikan salat sunnah dua rakaat sebagai sunnah

wudlu, sebelum mengerjakan salay yang fardu, sebuah hadis menyatakan yang

artinya: “ Dari Abu Hurairah RA. Bahwasannya Rosulullah SAW. Pernah besabda

kepada Bilal, “ Ceritakanlah kepadaku amalanyang telah kamau kerjakan yang lebih

kamu harapkan cepat terkabul didalam islam, karna sesungguhnya aku telah

mendengar bunyi dua terompah kamu diantara hadapanku didalam surga”. Ia

menjawab, “ tidaklah ada suatu amalan yang telah aku kerjakan yang lebih aku

harapkan cepat terkabul, yaitu bahwasannya aku tidak bersuci (berwudlu), baik

malam maupun siang, melaikan aku salat dengan wudlu itu, menurut apa yang sudah

dimestiikan bagiku agar aku mengerjakan salat.” (H.R. Buhori & Muslim).

3. Salat sunnah Duha

Salat duha dinamkan juga salat awwabin, artinya salat taubat jumlah rakaat salat ini

sekurang-kurangnya dua rakaat dan paling banyalk delapan rakaat. Salat duha sangat

dianjurkan Nabi Muhammad SAW. Kepada kita sebgaimana disebutkan dalam hadits

yang artinya : “ Dari Abi Hurairah RA. Ia berkata, kekasihku (Nabi Muhammad

Page 6: Makalah Ibadah

SAW) pernah berpesan kepadaku supaya berpuasa tiga hari tiap-tiap bulan, salat

dua rakaat duha dan witir sebelum aku tidur.” (H,R. BUKHORI DAN MSLIM).

Waktu Salat duha adalah ketika matahari mulai naik hingga matahari tergelincir,

sebagaimana keterangan dari Zaid bn Arqom yang artinya : “Dari Zaid bin Arqom

RA. Bahwasannya Rasulullah SAW. Pernah bersabda “salat awwabin (Duha) itu ialah

ketika telah hangat cahaya mata hari.” (H.R. Muslim).

4. Salat sunnah Istikharah

Apabila diliputi keragu raguan untuk mengerjakan sesuatu ataw meneruskan suatu

perjalanan, dan sebagainya kita disunnahkan untuk menunaikan salat sunnah dua

rakaat (Istikharah), artinya minta pertimbangan kepada Tuhan, mengenai sesuatu.

Hadits Nabi SAW. Yang artinya: “Dari Jabir RA.Ia berkata Rosulullah SAW. Telah

besabda, “Bilamana seseorang becita-cita mengerjakan suatu pekerjaan, hendaklah

ia mengerjakan salat dua rakaat ( Istikharah) bukan salat yang fardu.”

(H.R. . Bukhari).

Apabila kita telah menunaikan salat itu, tetapi belum mendapat ketentraman dan

ketenangan, sedangkan pikiran masih bimbang kita disunnahkan melakukannya dua

sampai tiga kali, sehingga Alllah memberrikan keputusan mengilhamkan kedalam diri

kita tentang bo;leh atau tidaknya suatu perkara tersebut.

5. Salat sunnah hajat

Seseorang yang mempunyai hajat (keperluan ), kepada Allah SWT. Ataupun

selainnya disunnahkan untuk menunaikan salat dua rakaat. Ibnu AUfa menjelaskan

dalam Hadits yang artiya : “ Dari Ibu Abi Aufa ia berkata, Rosulullah SAW.

Page 7: Makalah Ibadah

Bersabda, “: Barang siapa anak Adam yang mempunyai hajat kepada Allah atau

kepada seseorang, hendaklah ia berwudlu, lalu menyempurnakan wudlunya itu

kemudian hendaklah ia salat dua rakaat dan setelah itu hendaklah ia menyanjung

Allah Azza Wajalla, dan hendaklah ia bersolawat kepada Nabi SAW. (HR. Tirmizi

dan Nasa’i). Waktu yang lebih utama untuk mengerjakan salat istkharah dan salat

hajat adalah pada malam hari ketika manusia sedang tertidur nyenyak, sebab ketika

itulah jiwa berada dalam ketenagandan ketentraman dalam mengadukan permohonan

kepada Allah SWT.

6. Salat sunnah Taubat

Salat Taubat adalah salat yang dikerjakan oleh seseoarang yang melakukan perbuatan

maksiat, dan ia menyesali perbuatannya ituserta berjanji untuk tidajk akan

mengulanginya lagi. Salat ini terdiri atas dua rakaat dan dapat dilaksanakan disetiap

waktu asal tidak pada waktu-wakytu yang terlarang. Akan tetapi waktu yang paling

utama adalah sepertiga malam yang akhir. Pada saat itu Allah lebih mudah menerima

taubat seseorang dan mengampuni dosa orang yang meminta ampun kepadaNya.

Abu Bakar RA. Menjelaskan yang artinya : “ Abu Bakar RA. Berkata, : Rosulullah

SAW. Bersabda, “ Tiada seorangpun yang bedosa, kemudian berwudu lalu

bersembahyang serta memohon ampun kepada Allah, melainkan ia diampuni

olehNya, Selanjutnya beliau membaca ayat : “Alladzina iza falu fakhisatana au

dalamu anfusahum dzakarullah…..” Orang-orang yang melakukan keburukan atau

menganiaya diri sendiri, kemudian ingat keada Allah serta memohon ampun atas

dosa-dosanya dan memang siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosa itu selain

Allah. Mereka tidak lagi bebuat dosa itu dan mereka mengetahuinya.Mereka akan

mendapat balasan yaitu ampunan dari Tuhan da meraih surga yang banyak sungai

mengalir dibawahnya, dan mereka kekal abadi disana.” (HR. Abu Daud, Nasai, Ibnu

Majah, Baihaki, dan Tirmidzi).

Page 8: Makalah Ibadah