makalah isbd dinamika sosial budaya masyarakat indonesia dalam pembangunan
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

DINAMIKA SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA DALAM PEMBANGUNAN
Disusun Oleh :
1. Ignatius Aldo Winardi (04121401049)
2. Achmad Randi Raharjo (04121401051)
3. Ayu Aprilisa Dahni Putri (04121401062)
4. Adisti Meirizka (04121401070)
5. M. Yufimar Riza Fadilah (04121401076)
6. Galih Nugraha (04121401078)
7. Moh. Wafa Adillah P. (04121401093)
8. Anish Kumar (04121401105)
Makalah Ini Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Ilmu Sosial Budaya Dasar
Pendidikan Dokter Umum
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
2014
1

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas ridho dan karunia-Nya
makalah Ilmu Sosial Budaya Dasar dengan judul “ Dinamika Sosial Budaya
Masyarakat Indonesia Dalam Pembangunan” ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi rasa ingin tahu akan penyelesaian
dari masalah yang diberikan, sekaligus sebagai tugas dari mata kuliah Ilmu Sosial
Budaya dasar.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mendapat bantuan,
bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan syukur,
hormat, dan terimakasih kepada :
1. Allah SWT, yang telah merahmati kami dengan kelancaran diskusi tutorial,
2. Dosen Pembimbing
3. Teman-teman sejawat FK Unsri,
4. Semua pihak yang telah membantu kami.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan.Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang.
Palembang, 2 Oktober 2014
Penulis
2

Daftar Isi
Cover makalah……………………………………………………………….1
Kata Pengantar……………………………………………………………… 2
Daftar Isi……………………………………………………………………. 3
Pendahuluan…………………………………………………………………4
Rumusan Masalah………………………………………………………….. 5
Tujuan Penulisan…………………………………………………………... 5
Pembahasan……………………………………………………..................... 6-18
Kesimpulan…………………………………………………………………. 19
Daftar Pustaka………………………………………………………………. 20
3

a. Pendahuluan
Bangsa Indonesia merupakan masyarakat majemuk bila ditinjau dalam masalah
kepercayaan, ras dan kebudayaan. Dalam keanekaragaman itu bangsa Indonesia selalu
ingin membangun diri untuk menjadi suatu bangsa yang sederajat dengan bangsa-bangsa
lain di dunia dengan cara membangun masyarakat Indonesia seutuhnya. Pembangunan
masyarakat Indonesia seutuhnya berarti membangun budidaya bangsa agar dapat
berperan secara penuh guna mencapai sasaran dalam pembangunan, antara lain
terciptanya kondisi suatu sistem sosial budaya yang memungkinkan manusia membangun
seluruh potensinya yang maksimal sehingga menjadi pribadi yang mandiri dan
bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat.
Bangsa Indonesia baik secara individu maupun kelompok masyarakat diharuskan
memahami, mengetahui dan mengamalkan nilai-nilai fundamental. Disamping itu sebagai
suatu bangsa yang bertekad untuk mengembangkan diri dalam kehidupan antar bangsa
yang layak dimuka bumi ini, maka setiap kegiatannya seharusnya diwarnai oleh
mentalitas yang memantulkan ciri-ciri kepribadian yang membedakan bangsa Indonesia
dengan bangsa lainnya.
Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat mencakup perubahan dalam
aspek-aspek struktur masyarakat dan berdampak pada berubahnya sistem sosial
masyarakat seperti nilai, norma dan sikap perilaku, maupun perubahan pada lembaga
kemasyarakatannya. Perubahan ini terjadi di masyarakat pada waktu tertentu. Perubahan
sosial dalam masyarakat bukan produk tetapi merupakan sebuah proses. Proses yang
dapat dianalogikan dianalogikan seperti proses adaptasi makhluk hidup terhadap seleksi
alam seperti yang dikemukakan Charles Darwin. Mengapa? Karena manusia yang
merupakan agen dalam perubahan sosial merupakan makhluk hidup yang mempunyai
cipta, rasa dan karsa. Ketiga hal tersebut yang menjadikan manusia mau berpikir dan
melakukan tindakan terhadap apa yang tidak disukai seperti menghindar atau mengubah
sistem yang ada dengan kemampuannya. Perubahan sosial disebut sebagai proses maka
kecenderungan akan terlihat, yang merupakan proses jangka panjang dalam sistem sosial
masyarakatnya.
Dalam pembangunan di Indonesia, perubahan sosial berkaitan dengan sistem
sosial masyarakat. Penduduk dianggap sebagai salah satu agen dalam pembangunan di
4

Indonesia dan turut memberikan andil dalam praktek pembangunan. Penduduk Indonesia
yang bhineka merupakan suatu dinamika sosial dan menjadi salah satu bahasan dalam
perubahan sosial. Hal ini dapat dijelaskan bahwa masyarakat sebagai pelaku dalam
perubahan sosial dimana secara langsung atau tidak langsung perubahan sosial akan
berdampak pada kelancaran pembangunan atau bahkan menghambat pembangunan di
Indonesia.
b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dari sosial budaya masyarakat ?
2. Apa pengertian dari perubahan sosial budaya masyarakat ?
3. Bagaimana keadaan sosial budaya masyarakat Indonesia ?
4. Bagaimana perkembangan sosial dan kebudayaan Indonesia?
5. Faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan sosial budaya di Indonesia ?
6. Adakah pengaruh sosial budaya luar terhadap pengembangan kebudayan Indonesia ?
7. Bagaimana seharusnya masyarakat Indonesia menyikapi pengaruh sosial budaya
yang masuk ke Indonesia ?
8. Apa solusi yang diberikan pancasila dalam menyikapi perkembangan sosial budaya
Indonesia dalam pembangunan ?
9. Bagaimana keadaan sosial budaya Indonesia saat ini dalam masa pembangunan ?
c. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep dari sosial budaya masyarakat
2. Untuk mengetahui makna dari perubahan sosial budaya masyarakat
3. Untuk mengetahui keadaan sosial budaya masyarakat Indonesia
4. Untuk mengetahui perkembangan sosial dan kebudayaan Indonesia
5. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan sosial budaya
di Indonesia
5

6. Untuk mengetahui dalam hal apa saja sosial budaya Indonesia mengalami
perkembangan terhadap pembangunan bangsa.
7. Untuk mengetahui bagaimana seharusnya masyarakat Indonesia menyikapi pengaruh
sosial budaya yang masuk ke Indonesia
8. Untuk mengetahui solusi yang diberikan pancasila dalam menyikapi perkembangan
sosial budaya Indonesia dalam pembangunan
9. Untuk mnengetahui keadaan sosial budaya Indonesia saat ini dalam masa
pembangunan
d. Pembahasan
1. Bagaimana konsep dari sosial budaya masyarakat ?
Konsep sosial budaya masyarakat Indonesia adalah segenap tingkah laku manusia
yang di anggap sesuai. Tidak melanggar norma-norma umum dan adat istiadat serta
terintegrasi langsung dengan tingkah laku umum. Dan dapat mengorganisasikan dirinya
dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batasan-batasan tertentu.
Berikut ini beberapa realitas sosial budaya yang terdapat di masyarakat.
1. Masyarakat : Sekumpulan manusia yang menempati wilayah tertentu dan membina
kehidupan bersama dalam berbagai aspek kehidupan atas dasar norma sosial terntentu
dalam waktu yang cukup lama.
2. Interaksi Sosial : Hubungan dan pengaruh timbal balik antarindividu,antara individu dari
kelompok dan antarkelompok.
3. Status dan Peran : Status adalah posisi seseorang dalam masyarakat yang merupakan
aspek masyarakat yang kurang lebih bersifat statis. Sedangkan peran merupakan pola
tindakan dari orang yang memiliki status tertentu dan merupakan aspek masyarakat yang
kurang lebih bersifat dinamis.
6

4. Nilai : Segala sesuatu yang dianggap baik dan benar oleh anggota masyarakat dan
merupakan sesuatu yang diidam-idamkan.Pergeseran nilai akan mempengaruhi kebiasaan
dan tata kelakuan.
5. Norma : Wujud konkret dari nilai sosial,dibuat untuk melaksanakan nilai-nilai yang ada
dalam masyarakat yang telah dianggap baik dan benar.
6. Lembaga Sosial : Suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan yang oleh masyarakat
dianggap penting.
7. Sosialisasi : Proses individu belajar berinteraksi di tengah masyarakat.Melalui proses
sosialisasi ,seorang individu akan memperoleh pengetahuan,nilai-nila dan norma-norma
yang akan membekalinya dalam proses pergaulan.
8. Perilaku Menyimpang : Merupakan bentuk perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan
norma dan nilai yang berlaku.
9. Pengendalian Sosial : Setiap masyarakat menginginkan adanya suatu ketertiban agar tata
hubungan antarwarga masyarakat dapat berjalan secara tertib dan lancar,untuk
kepentingan ini masyarakat membuat norma sebagai pedoman yang pelaksanaannya
memerlukan suatu bentuk pengawasan dan pengendalian.
10. Proses Sosial : Proses interaksi dan komunikasi antarkomponen masyarakat dari waktu ke
waktu hingga mewujudkan suatu perubahan. Dalam suatu proses sosial terdapat
komponen-komponen yang saling terkait satu sama lain.
11. Perubahan Sosial Budaya : Perubahan struktur sosial dan budaya akibat adanya
ketidaksesuaian di antara unsur-unsurnya sehingga memunculkan suatu corak sosial
budaya baru yang dianggap ideal.
12. Kebudayaan : semua hasil cipta,rasa dan karsa manusia dalam hidup bermasyarakat.
Dalam arti luas,kebudayaan merupakan segala sesuatu yang ada di muka bumi yang
keberadaannya diciptakan oleh manusia.
2. Apa pengertian dari perubahan sosial budaya masyarakat ?
7

Perubahan sosial dan kebudayaan merupakan segala perubahan pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk
didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola-pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam
masyarakat.
Setiap masyarakat selama hidupnya pasti mengalami perubahan, perubahan bagi
masyarakat yang bersangkutan maupun bagi orang luar yang menelaahnya, dapat berupa
perubahan-perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula perubahan-
perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang
lambat sekali, akan tetapi ada juga yang cepat.
Perubahan-perubahan dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, pola-pola
perilaku, organisasi, susunan, lembaga-lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam
masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan seterusnya. Dengan diakuinya
dinamika sebagai inti jiwa masyarakat, maka banyak sarjana sosiologi modern yang
mencurahkan perhatiannya pada masalah-masalah perubahan sosial dan kebudayaan dalam
masyarakat. Masalah tersebut menjadi lebih penting dalam hubungannya dengan pembangunan
ekonomi yang diusahakan oleh banyak masyarakat dari Negara yang kemerdekaan politiknya
setelah perang dunia kedua.
3. Bagaimana keadaan sosial budaya masyarakat Indonesia ?
Dari perspektif agama, masyarakat Indonesia dalam berperilaku menyelaraskan diri
dengan tatanan yang diyakini berasal dari Tuhan, perspektif spiritual merujuk pada
pengembangan potensi-potensi internal diri manusia dalam aktualisasi yang selaras dengan
hukum non materi, dan perspektif budaya yang merujuk pada tradisi penghayatan dan
pengembangan nilai-nilai kemanusiaan untuk membangun sebuah kehidupan yang nyaman
baik secara individu maupun kolektif. Dalam konteks perubahan sosial masyarakat
Indonesia dalam sekat pluralisme terakomodasi secara otomatis dalam konsep masyarakat,
individu, dan ekonomi.
Secara spesifik keadaan sosial budaya Indonesia sangat kompleks, mengingat
penduduk Indonesia kurang lebih sudah di atas 200 juta dalam 30 kesatuan suku bangsa.
8

Oleh karena itu pada bagian ini akan dibicarakan keadaan sosial budaya Indonesia dalam
garis besar. Kesatuan politis Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri atas 6000 buah
pulau yang terhuni dari jumlah keseluruhan sekitar 13.667 buah pulau. Dapat dibayangkan
bahwa bahasa Indonesia yang dijadikan sebagai bahasa nasional belum tentu sudah
tersosialisasikan pada 6000 pulau tersebut, mengingat sebagian besar bermukim di pedesaan.
Hanya 10-15% penduduk Indonesia yang bermukim di daerah urban. Indonesia sudah tentu
bukan hanya Jawa dan Bali saja, karena kenyataan Jawa mencakup 8% penduduk urban.
Oleh sebab itu dalam memahami Sosial Budaya dan psikologi masyarakat Indonesia
paling tidak dalam pendekatan silang budaya memperhatikan tiga hal yaitu :
a. masyarakat dalam perspektif agama,
b. perspektif spiritual, dan
c. perspektif budaya.
4. Bagaimana perkembangan sosial dan kebudayaan Indonesia?
a. Masyarakat dan Kebudayaan Indonesia
Dinamika sosial dan kebudayaan tidak terkecuali melanda masyarakat Indonesia,
walaupun luas spektrum dan kecepatannya berbeda-beda. Demikian pula masyarakat dan
kebudayaan Indonesia pernah berkembang dengan pesatnya di masa lampau, walaupun
perkembangannya dewasa ini agak tertinggal apabila dibandingkan dengan
perkembangan di negeri maju lainnya. Betapapun, masyarakat dan kebudayaan
Indonesia yang beranekaragam itu tidak pernah mengalami kemandegan sebagai
perwujudan tanggapan aktif masyarakat terhadap tantangan yang timbul akibat
perubahan lingkungan dalam arti luas maupun pergantian generasi.
Ada sejumlah kekuatan yang mendorong terjadinya perkembangan sosial budaya
masyarakat Indonesia. Secara kategorikal ada 2 kekuatan yang memicu perubahan sosial,
Petama, adalah kekuatan dari dalam masyarakat sendiri (internal factor), seperti
pergantian generasi dan berbagai penemuan dan rekayasa setempat. Kedua, adalah
9

kekuatan dari luar masyarakat (external factor), seperti pengaruh kontak-kontak antar
budaya (culture contact) secara langsung maupun persebaran (unsur) kebudayaan serta
perubahan lingkungan hidup yang pada gilirannya dapat memacu perkembangan sosial
dan kebudayaan masyarakat yang harus menata kembali kehidupan mereka .
Betapapun cepat atau lambatnya perkembangan sosial budaya yang melanda, dan
factor apapun penyebabnya, setiap perubahan yang terjadi akan menimbulkan reaksi pro
dan kontra terhadap masyarakat atau bangsa yang bersangkutan. Besar kecilnya reaksi
pro dan kontra itu dapat mengancam kemapanan dan bahkan dapat pula menimbulkan
disintegrasi sosial terutama dalam masyarakat majemuk dengan multi kultur seperti
Indonesia.
b. Perkembangan sosial budaya dewasa Ini
Masyarakat Indonesia dewasa ini sedang mengalami masa pancaroba yang amat
dahsyat sebagai akibat tuntutan reformasi secara menyeluruh. Sedang tuntutan reformasi
itu berpangkal pada kegiatan pembangunan nasional yang menerapkan teknologi maju
untuk mempercepat pelaksanaannya. Di lain pihak, tanpa disadari, penerapan teknologi
maju itu menuntut acuan. Nilai-nilai budaya, norma-norma sosial dan orientasi baru.
Tidaklah mengherankan apabila masyarakat Indonesia yang majemuk dengan multi
kulturalnya itu seolah-olah mengalami kelimbungan dalam menata kembali tatanan
sosial, politik dan kebudayaan dewasa ini.
5. Faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan sosial budaya di Indonesia ?
a. Penerapan Teknologi Maju
Penerapan teknologi maju untuk mempercepat pembangunan nasional selama 32
tahun yang lalu telah menuntut pengembangan perangkat nilai budaya, norma sosial
disamping ketrampilan dan keahlian tenaga kerja dengan sikap mental yang
mendukungnya. Penerapan teknologi maju yang mahal biayanya itu memerlukan
penanaman modal yang besar (intensive capital investment); Modal yang besar itu harus
dikelola secara professional (management) agar dapat mendatangkan keuntungan materi
10

seoptimal mungkin; Karena itu juga memerlukan tenaga kerja yang berketerampilan dan
professional dengan orientasi senantiasa mengejar keberhasilan (achievement
orientation).
Tanpa disadari, kenyataan tersebut, telah memacu perkembangan tatanan sosial di
segenap sektor kehidupan yang pada gilirannya telah menimbulkan berbagai reaksi pro
dan kontra di kalangan masyarakat. Dalam proses perkembangan sosial budaya itu,
biasanya hanya mereka yang mempunyai berbagai keunggulan sosial-politik, ekonomi
dan teknologi yang akan keluar sebagai pemenang dalam persaingan bebas. Akibatnya
mereka yang tidak siap akan tergusur dan semakin terpuruk hidupnya, dan memperlebar
serta memperdalam kesenjangan sosial yang pada gilirannya dapat menimbulkan
kecemburuan sosial yang memperbesar potensi konflik sosial.dalam masyarakat
majemuk dengan multi kulturnya.
b. Keterbatasan Lingkungan (Environment Scarcity) ?
Ketimpangan sosial-budaya antar penduduk pedesaan dan perkotaan pada
gilirannya juga menjadi salah satu pemicu perkembangan norma-norma sosial dan nilai-
nilai budaya yang befungsi sebagai pedoman dan kerangka acuan penduduk perdesaan
yang harus mampu memperluas jaringan sosial secara menguntungkan. Apa yang
seringkali dilupakan orang adalah lumpuhnya pranata sosial lama sehingga penduduk
seolah-olah kehilangan pedoman dalam melakukan kegiatan. Kalaupun pranata sosial itu
masih ada, namun tidak berfungsi lagi dalam menata kehidupan penduduk sehari-hari
c. Peraturan dan Perundang-undangan
Sejumlah peraturan dan perundang-undangan diterbitkan pemerintah untuk
melindungi hak dan kewajiban segenap warganegara, seperti UU Perkawinan
monogamous, pengakuan HAM dan pengakuan kesetaraan gender serta pengukuhan
“personal, individual ownership” atas kekayaan keluarga mulai berlaku dan
mempengaruhi sikap mental penduduk dengan segala akibatnya.
d. Pendidikan
11

Kekuatan perubahan yang sangat kuat, akan tetapi tidak disadari oleh kebanyakan
orang adalah pendidikan. Walaupun pendidikan di manapun merupakan lembaga sosial
yang terutama berfungsi untuk mempersiapkan anggotanya menjadi warga yang trampil
dan bertanggung jawab dengan penanaman dan pengukuhan norma sosial dan nilai-nilai
budaya yang berlaku, namun akibat sampingannya adalah membuka cakrawala dan
keinginan tahu peserta didik. Oleh karena itulah pendidikan dapat menjadi kekuatan
perubahan sosial yang amat besar karena menumbuhkan kreativitas peserta didik untuk
mengembangkan pembaharuan (innovation).
Betapa pun masyarakat harus siap menghadapi perubahan sosial budaya yang
diniati dan mulai dilaksanakan dengan reformasi yang mengandung makna
perkembangan ke arah perbaikan tatanan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
6. Adakah pengaruh sosial budaya luar terhadap pengembangan kebudayan Indonesia ?
Kebudayaan Indonesia walau beranekaragam, namun pada dasarnya terbentuk dan
dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tionghoa, kebudayaan India
dan Kebudayaan Arab. Kebudayaan India masuk dari penyebaran agama Hindu dan Budha
di Nusantara jauh sebelum Indonesia terbentuk.
Dari waktu ke waktu budaya barat semakin marak dan diserap dengan mudah oleh
masyarakat kita. Tidak peduli budaya itu merusak ataukah tidak, namun nampaknya
masyarakat kita lebih suka menghadapi budaya-budaya luar itu daripada melestarikan
budaya tanah airnya sendiri. Hal ini harus bisa disikapi dengan seksama karena bila
kebiasaan ini terus berlangsung tanpa proses penyaringan dan pengontrolan, maka dapat
dipastikan bahwa budaya Indonesia akan hilang lenyap tinggal nama. Permasalahan ini
timbul bukan karena faktor luar, namun timbul dari diri pribadi masing-masing warga
masyarakat yang seakan malu dan menganggap kuno budayanya sendiri. Beberapa contoh
budaya asing yang sangat negatif namun telah marak di Indonesia yaitu freesex,
pengkonsomsian narkoba, dan abortus. Freesex ini bukan hanya dilakukan oleh orang
dewasa saja, namun dari golongan remajalah yang sekarang ini marak diberitakan.
12

Pengkonsomsian narkoba dilakukan orang barat untuk merilekskan pikiran mereka dari
berbagai macam kerumitan hidup, untuk menambah stamina, semangat, dan kreatifitas saat
bekerja itupun dengan dosis aman bagi mereka. Namun di Indonesia mengkonsumsi narkoba
adalah ajang coba-coba dan cara menghilangkan stres tanpa mengetahui kandungan zat
berbahaya yang ada di dalamnya. Sehingga tidak jarang kasus kematian, tindak kriminal dan
kenakalan remaja yang disebabkan benda haram tersebut. Kasus abortus ini sebenarnya tidak
terlalu jauh hubungannya dengan kasus freesex inilah banyak kaum wanita yang hamil di
luar nikah dan karena rasa malu kebanyakan para wanita itu melakukan aborsi. Selain
dibenci oleh Tuhan, kegiatan ini dapat mencelakai pihak wanita itu sendiri. Namun, selain
mempunyai sisi negatif budaya barat juga memnpunyai pengaruh positif pada budaya
Indonesia, misalnya dalam bidang IPTEK, pembangunan, dsb, yang tentunya kesemuanya
itu tidak terlepas dari pengawasan Pancasila sebagai paradigma kehidupan di Indonesia.
Dalam penjelasan di atas jelas sekali bahwa kebudayaan luar sangat berpengaruh
pada kebudayaan Indonesia, tinggal bagaimana cara kita menyaring dan menyeleksi budaya-
budaya luar itu agar tidak merusak budaya kita. Budaya luar yang sesuai dengan kepribadian
bangsa dapat diterapkan guna memperkaya budaya Indonesia. Sedangkan budaya luar yang
tidak sesuai hendaknya kita buang jauh-jauh agar tidak menjadi kebiasaan yang buruk di
masyarakat.
7. Bagaimana seharusnya masyarakat Indonesia menyikapi pengaruh sosial budaya
yang masuk ke Indonesia ?
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki martabat serta harga diri bangsa yang
tinggi sehingga jangan sampai bangsa ini rusak hanya karena pengaruh-pengaruh negatif
dari pihak asing yang ingin menghancurkan mental generasi penerus bangsa kita. Ada
beberapa tindakan antisipasi yang perlu dilakukan :
a. Bersikap kritis dan teliti
Sebagai penerus bangsa,kita harus bersikap kritis dan teliti terhadap hal-hal yang
baru didatangkan dari luar, bagaimana kita bisa memfilter apakah hal ini bisa
membawa dampak baik atau buruk bagi kita. Bersikaplah kritis terhadap sesuatu yang
13

baru, banyak bertanya pada orang-orang yang berkompeten dibidangnya dan teliti
apakah inovasi tersebut bisa sesuai dengan iklim indonesia dan pastikan tidak
melanggar norma-norma yang berlaku di Indonesia.
B. Perluas Ilmu pengetahuan (IPTEK)
Sebelum budaya asing itu masuk sebaiknya kita telah mengetahui apa inovasi-
inovasi yang masuk itu secara jelas dan rinci. Kita bisa mengetahui keguanaan hal itu
secara keilmuannya, seperti situs jaringan facebook. Facebook saat ini sedang
menjamur dikalangan masyarakat, dari berbagai usia semua menggunakan situs ini
untuk menjalin tali silaturahmi yang telah lama terputus. Tetapi ada beberapa orang
yang menyalahgunakan facebook sebagai ajang caci maki dan hina dina. Jika kita
mengetahui fungsi awal facebook itu sendiri adalah untuk menjalin tali silaturahmi,
kita tidak akan menyalahgunakan situs ini untuk berbuat yang tidak-tidak. Sehingga
kita harus mengetahui terlebih dahulu fungsinya untuk apa dan manfaatnya seperti
apa.
C. Harus sesuai dengan Norma-norma yang berlaku di Indonesia
Pengaruh budaya asing yang masuk terkadang tidak sesuai dengan noram-norma
yang berlaku di Indonesia. Jika kita menyaksikan film-film luar, mereka menganut
gaya hidup yang bebas dan jika diterapkan disini melanggar beberapa norma yang ada
di Indonesia. Misalnya saja berciuman dimuka umum. Kita sering menyaksikan film-
film barat yang melakukan adegan-adegan mesra di muka umum, hal itu tidak bisa
diterapkan di Indonesia karena melanggar norma kesopanan. Biasanya di film-film
barat, wanitanya berpesta dengan menggunakan pakaian mini sambil bermabuk-
mabukan jika hal itu diterapkan di Indonesia, adat seperti itu tetntu tidak sesuai jika
kita terapkan di Indonesia.
Indonesia masih memegang adat ketimuran yang sangat kental sehingga
masyarakat di sini hidup dengan aturan-aturan yang berlaku dan tentunya pantas
sesuai dengan adat kesopanan. Walaupun Indonesia memiliki beriburibu pulau tetapi
adat istiadat mereka selalu mengajarkan kebaikan dan tidak menganjurkan perbuatan
buruk untuk dilakukan.
14

D. Tanamkan “Aku Cinta Indonesia”
Maksud dari simbol ini adalah bahwa adat istiadat yang ditularkan oleh nenek
moyang kita adalah benar adanya dan dapat membawa manfaat yang baik bagi diri
kita sendiri untuk masa kini dan kedepannya. Sehingga kita tidak mudah terbawa arus
budaya asing yang membawa kita kepada dampak yang negatif.
E. Meningkatkan Keimanan dan ketakwaan
Seperti telah kita bahas bahwa agama merupakan pondasi utama dalam diri yang
bisa mengontrol diri kita kepada hawa napsu yang akan mengganggu kita kedalam
jurang kenistaan. Agama sangat penting bagi kelangsungan umatnya. Apabila
sesorang sudah terbawa kedalam kesesatan, agamalah yang menjadi penolong
umatnya agar berubah kembali menjadi lebih baik.
Generasi muda yang pintar pasti bisa memilih mana sesuatu yang baik bagi dirinya
mana yang tidak baik bagi dirinya. Terlihat didalam lingkungan sosialnya, keika ia
terjun didalam lingkungan sosialnya ia menjadi individu yang bebas dan hanya dia
yang bisa memilih ia ingin bergaul dengan siapa. Pribadi yang supel akan bisa
membawa dirinya kepada siapa saja tetapi perlu diingat menyeleksi teman itu harus,
karena pengaruh negatif dari pihak asing bisa datang dari siapa saja, baik dari teman,
tekhnologi canggih ataupun apa saja . Sehingga kita sebagai orang timur wajib
menjunjung tinggi norma dan adat ketimuran kita.
8. Apa solusi yang diberikan pancasila dalam menyikapi perkembangan sosial budaya
Indonesia dalam pembangunan ?
Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan tuntunan dan pegangan
dalam mengatur sikap dan perilaku manusia Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Indonesia yang
menjadi sumber moral dan menjelma dalam wujud yang beraneka ragam kebudayaan daerah
dapat dikembangkan dalam rangka memperkaya nilai-nilai pancasila, yang merupakan nilai-
15

nilai luhur bangsa. Nilai-nilai tersebut adalah nilai baru yang tumbuh dalam kehidupan
bangsa Indonesia yang sedang membangun, yang sedang teruji sebagai nilai luhur yang
perlu dikembangkan. Dalam konteks pengembangan nilai-nilai dasar yang terkandung dalam
pancasila, perlu diperhatikan perubahan sikap masyarakat terhadap nilai-nilai yang ada
sebagai akibat dinamika yang terjadi dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Pancasila yang digali dan dirumuskan para pendiri bangsa ini adalah sebuah
rasionalitas kita sebagai bangsa majemuk, multi agama, multi bahasa, multi budaya, dan
multi ras, yang bergambar dalam Bhineka Tunggal Ika. Kebinekaan Indonesia harus dijaga
sebaik mungkin. Kebhinekaan yang kita inginkan adalah kebhinekaan yang bermartabat.
Untuk menjaga kebhinekaan yang bermartabat itulah, maka berbagai hal yang mengancam
kebinekaan harus ditolak. Namun dengan kebhinekaan tersebut hingga saat ini bangsa
Indonesia belum memiliki identitas kebudayaan yang jelas. Selama ini Indonesia hanya
memiliki identitas semu yang belum mantap tetapi dipaksakan seolah-olah menjadi ciri khas
kebudayaan. Hal inilah yang mengakibatkan peselisihan dan menimbulkan konflik.
Didalam pancasila terdapat nilai-nilai yang digunakan bangsa Indonesia sebagai
landasan serta motivasi atas segala perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam kehidupan kenegaraan. Nilai-nilai tersebut selalu dapat memberikan solusi atas
masalah yang terjadi dalam negara Indonesia kususnya masalah kemajemukan. Nilai-nilai
luhur pancasila tersebut tertuang dalam setiap butir-butir pancasila
9. Bagaimana keadaan sosial budaya Indonesia saat ini dalam masa pembangunan ?
Kebudayaan Indonesia dapat didefinisikan sebagai seluruh kebudayaan Indonesia
yang telah ada sebelum terbentuknya negara Indonesia pada tahun 1945. Seluruh
kebudayaan tempat yang berasal daripada kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam suku-
suku. Kebudayaan tersebut telah mengikat dan mempersatukan setiap kelompok suku
bangsa Indonesia. Budaya kelompok akan tercermin dalam sikap atau kepribadian kelompok
itu. Hal ini dapat dilihat saat kebudayaan kelompok pertama kali membentuk kita sebagai
manusia yang menganut dan menghargai nilai-nilai bersama. Dengan demikian kelompok
16

suku bangsa akan tumbuh menjadi manusia berbudaya dengan “kondisioning” terhadap
nilai-nilai masyarakat sekitar, melalui orang tua dan keluarga.
Di samping itu, perlu kita ketahui bahwa alam pun ikut menentukan serta memberi
ciri yang khas terhadap corak kebudayaan. Namun tidak sepenuhnya pengaruh lingkungan
akan menimbulkan akibat yang seragam terhadap kebudayaan.Manusia sebagai makhluk
budaya tidak menggantungkan semata-mata kepada alam, tetapi manusia bertindak sebagai
gaya perombak alam untuk digunakan bagi kepentingan hidupnya. Oleh karena itu, antara
lingkungan dan manusia saling bergantung. Demi seluruh kebutuhan langsung dan
kepentingan-kepentingan praktis, manusia tergantung dari lingkungan fisiknya. Manusia
tidak dapat hidup kalau tidak menyesuaikan diri dengan dunia sekitarnya.
Begitu pun juga jika lingkungan itu melekat kuat pada setiap suku bangsa, maka
kebudayaan asing tidak akan berpengaruh pada kebudayaan mereka. Sehingga masing-
masing suku bangsa itu mengembangkan corak kebudayaannya sendiri. Dalam proses
pertumbuhannya, kebudayaan daerah ini mengalami perkembangan baru, sebagai akibat
hubungan yang makin luas antar suku- suku, di samping sebagai akibat makin kendurnya
ikatan-ikatan kesukuan.
Hingga saat ini bangsa Indonesia belum memiliki identitas kebudayaan yang
jelas. Selama ini, Indonesia hanya memiliki identitas semu yang belum mantap tetapi
dipaksakan seolah-seolah menjadi ciri khas kebudayaan bangsa. Menurut James
Danandjaja 3) menyebutkan, Indonesia memiliki dua unsur kebudayaan, yaitu kebudayaan
daerah dan kebudayaan nasional. Menurutnya, unsur kebudayaan daerah yang dimiliki
masing-masing daerah dan suku bangsa di Indonesia sudah mantap, tetapi kebudayaan
nasional yang mewakili seluruh bangsa masih belum mantap.
Kebudayaan nasional sendiri hanya memiliki dua unsur kebudayaan yang dapat
dikatakan sudah mantap, yaitu bahasa Indonesia dan Pancasila sebagai filosofi atau
pandangan hidup bangsa. Bahkan, Pancasila pun lanjutnya hingga kini masih terus
dipermasalahkan sebagai pandangan hidup bangsa oleh beberapa pihak. Padahal, hanya
filosofi Pancasila sajalah yang bisa membuat seluruh bangsa bisa bersatu. Begitu juga
menurut Yunus Melalatoa 4) identitas bangsa Indonesia yang disebutkan dalam UUD 1945
adalah identitas tiap-tiap etnik di seluruh Indonesia. Jadi, identitasnya bersifat plural atau
jamak.
17

Yang menjadi masalah sekarang ini adalah identitas dan nilai-nilai kebudayaan
masing-masing suku-suku bangsa di tiap daerah di seluruh Indonesia sudah mulai luntur,
bahakan menghilang. Padahal, nilai-nilai kebudayaan itu berfungsi untuk mempertahankan
harga diri kita, nilai-nilai yang mulai luntur itu akan menggerogoti harga diri kita dan harga
diri bangsa sendiri.
Hal itu dikarenakan telah banyak budaya asing yang telah masuk bahkan ada yang
sudah mendarah daging pada budaya Indonesia. Anggapan bangsa Indonesia saat ini, jika
hanya mempertahankan nilai-nilai budaya Indonesia yang ada, maka mereka beranggapan
hal tersebut adalah budaya lama dan kurang moderen.
Budaya asing telah berhasil membaurkan budaya kita dengan budayanya. Demikian
juga dikarenakan kurang mantapnya kebudayaan nasional dalam mempertahankan nilai–
nilai budaya. Sehingga kebudayaan daerah yang telah dibentengi dengan adanya kebudayaan
nasional kuga ikut terpengaruh oleh budaya asing. Dalam hal ini , pancasilapun menjadi
tersangka. Karena pancasila tidak bisa memberikan penerapan yang jelas terhadap
kebudayaan nasional maupun daerah.
Saat ini budaya Indonesia bukan saja dikatakan sudah mulai luntur tetapi sudah
sedikit banyak ada yang telah menghilang dari kebudayaan Indonesia. Misalnya tradisi Pela
Gandong di Ambon, Maluku, yang sudah sejak dua generasi lalu tidak pernah dipraktekan
tradisi yang mengandung identitas dan nilai-nilai budaya asli orang Ambon itu, yaitu cinta
persaudaraan dan perdamaian, saat ini hanya bisa dijumpai dalam literature-literatur buatan
luar negeri, tanpa adanya prakteknya dalam kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat
Ambon.
Mungkin kita tidak menyadari bahwa kita telah dijajah. Meskipun secara tidak
terang-terangan, hal itu telah cukup membuat bangsa kita kehilangan identitas bangsanya,
sehingga ada yang sampai terjadi perpecahan antar suku dan budaya. Penjajahan itu berupa
budaya asing yang telah campur tangan ke dalam budaya Indonesia. Padahal budaya
Indonesia merupakan salah satu bentuk kepribadian bangsa kita. Pendeknya jika bangsa
Indonesia tercerai berai maka budaya Indonesia tidak akan bisa terbentuk dan bersatu.
Begitu pula kepribadian Indonesia lama-lama akan terhapus.
3) Guru Besar Ilmu Antroppologi & folwor Universitas Indonesia (UI)
18

4) Pakar Antropologi dan Etnografi Indonesia dari UI
e. Kesimpulan
Pada perkembangan sosial budaya masyarakat Indonesia dalam pembangunan
secara kategorikal ada 2 kekuatan yang memicu perubahan perkembangan sosial budaya.
Petama, adalah kekuatan dari dalam masyarakat sendiri (internal factor), seperti
pergantian generasi dan berbagai penemuan dan rekayasa setempat. Kedua, adalah
kekuatan dari luar masyarakat (external factor), seperti pengaruh kontak-kontak antar
budaya (culture contact) secara langsung maupun persebaran (unsur) kebudayaan serta
perubahan lingkungan hidup yang pada gilirannya dapat memacu perkembangan sosial
dan kebudayaan masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia pada akhirnya harus
menata kembali kehidupan untuk menyesuaikan terhadap perkembangan bangsa .
19

Daftar Pustaka
1. Drs. Herimanto, M.Pd., M. Si., Winarno,S.Pd.M.Si..2008.”Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar”.Jakarta: PT Bumi Aksara
2. Dr.Elly M.Setiadi,M.Si dkk.2012.”Ilmu Sosial dan Budaya Dasar”. Jakarta: Prenada
Media Group.
3. Spiro, M.E (1987) Culture and Human Nature, Chocago
4. Schneider, D. (1968) American Kinship : A Cultural Account, Englewood Cliffs, NJ.
5. Geertz, C. (1973) The Interpretation of Culture, New York.
20