makalah kab. siak
TRANSCRIPT
MAKALAH
Disusun Oleh
Herni Uswatun
Hasanah
SMA Negeri 9 Siak
Kecamatan Lubuk Dalam Kabupaten Siak
Tahunp Pelajaran 2011/2012
BAB I
TENTANG SIAK
1.1 SEJARAH SINGKAT
Nama kabupaten di lingkungan Provinsi Riau, merupakan kawasan yang sebelumnya
menjadi wilayah kekuasaan Kesultanan Siak Sri Inderapura. Seakan hendak menegaskan muasal
dirinya, ibukota Kabupaten Siak pun berdiri di kawasan yang dulu pernah menjadi ibukota
Kesultanan Siak.
Mengenai asal muasal nama Siak, terdapat sejumlah versi yang berbeda-beda. Ada yang
menyebut Siak berarti "orang yang menunggu mesjid" (ghorin) atau "orang yang mengerti seluk
beluk tentang agama Islam". Ada juga yang menganggap Siak berasal dari kata ‘"Lasiak", kata
dari bahasa Batak yang berarti "lada". Versi lain menyebut Siak berasal dari kata "suak" yang
berarti "kampung yang banyak dialiri sungai kecil di sepanjang suangi Siak". Kesultanan Siak
bisa dijadikan sebagai eksemplar contoh ihwal kuatnya kesadaran akan arti penting lautan.
Sejarah periode-periode pertama Kesultanan Siak disibukkan oleh semangat untuk menguasai
dan mengamankan Selat Malaka sebagai bagian penting dari eksistensi Siak.
Sultan Siak pertama, Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah yang masyhur dengan julukan Raja
Kecil, memiliki kesadaran yang kuat akan arti penting menegakkan kedaulatan di lautan,
tepatnya di Selat Malaka dan sepanjang pantai timur Sumatera. Selain mesti menghadapi para
pengikut Kesultanan Johor, Raja Kecil juga mesti menghadapi kekuatan maritim VOC yang
berambisi menguasai Selat Malaka yang memang menjadi jalur terpenting pelayaran dan
perniagaan di Nusantara. Dengan kekuatan armada maritimnya, Raja Kecil pelan tapi pasti
menancapkan pengaruhnya di Selat Malaka. Saking terganggunya VOC oleh pola Raja Kecil,
VOC menjulukinya sebagai "Pemimpin Bajak Laut atau Perampok Lanun".
Raja Kecil merupakan pendiri Kesultanan Siak yang yang berhasil melepaskan Siak dari
Kesultanan Johor-Riau. Sebelumnya, penguasa di Siak ditentukan oleh Kesultanan Riau-Johor.
Raja Kecil mendirikan Kesultanan Siak yang berdaulat pada 1723 di daerah Buantan. Penerus
Kesultanan Siak juga mewarisi problem yang sama dengan yang dihadapi Raja Kecil yaitu
eksistensi VOC yang makin interventif. Intervensi itu pula yang membuat Sultan Abdul Jalil
Alamuddin Syah memindahkan ibukota Siak ke Senapelan pada 1767. Di sana ia membangun
sebuah pasar (pekan) yang kelak menjadi cikal bakal Pekanbaru.
Memasuki abad 19, Kesultanan Siak menghadapi problem baru menyusul kehadiran Inggris
di Sumatera. Puncak problematik itu dihadapi oleh Sultan Siak ke-8, Syarif Ibrahim Abdul Jalil
Khaliluddin Syah, yang mulai memerintah pada 1810. Pada saat hubungan dengan Belanda
sudah diresmikan oleh para pendahulunya, Sultan Ibrahim malah menandatangani kontrak
kerjasama dengan Inggris pada 1818. Belanda yang tak senang dengan langkah itu
memeringatkan Sultan. Sejak itulah Siak mesti berhadapan dengan dua kekuatan kolonial besar
di Eropa. Dilema itu juga menyulut perpecahan internal di Istana.
Dilema itu terpecahkan setelah Belanda dan Inggris melakukan "tukar guling" wilayah, di
mana Inggris mendapatkan Singapura sementara Belanda mendapatkan kawasan di sepanjang
pantai timur Sumatera. Riwayat Kesultanan Siak berakhir pada masa kekuasaan Sultan ke-12,
Sultan Syarif Kasim II. Dialah sultan pertama dan terakhir Siak yang mengalami udara
kemerdekaan Indonesia. Bersama dengan Kesultanan Serdang, Kesultanan Siak sedari awal
sudah menyatakan sikap yang pro pemerintahan Republik Indonesia. Dua kesultanan itulah yang
secara rutin mengirimi kawat dan telegram kepada pemerintahan republik, baik ke Jakarta
maupun Jogjakarta.
Dukungan aktif itu memang tak berhasil membuat Kesultanan Siak tetap bertahan. Tapi,
cukup jelas, sikap itu berhasil meloloskan dinasti Siak dan Serdang dari kebrutalan massa
revolusioner. Ini berbeda dengan yang dialami oleh Kesultanan Langkat atau Deli, misalnya,
yang bukan hanya dihancurkan istananya saja, tetapi banyak pula anggota keluarga istana yang
terbunuh. Itulah sebabnya hari ini kita masih bisa menyaksikan bekas Istana Kesultanan Siak Sri
Inderapura.(Sumber :jurnalnasional.com, 9 Januari 2008)
1.2 Babul Qawa'id
Babul Qawa’id artinya “ Pintu Segala Pegangan “, yaitu semacam “konstitusi” kerajaan Siak
Sri Indrapura. Didalamnya diatur tata hukum, tata adat istiadat dan pembagian tugas setiap
pemegang jabatan baik orang besar kerajaan, Datuk-Datuk, Para Bangsawan, Pendahulu, Batin,
Hakim Polisi, Imam dan Tuan Qadi, kepala suku, Hinduk-hinduk dan hendaklah patuh mengikuti
adat pusaka dahulu yang telah terpakai selamanya di Kerajaan Siak dan taklukannya.
Roda pemerintahan kerajaan Siak dilaksanakan Sultan (Raja) dengan dibantu oleh Orang-
orang Besar Kerajaan dan Datuk-datuk dengan diberi daerah kekuasaan yang disebut provinsi,
sedangkan Orang-orang Besar Kerajaan sebagai Dewan Kerajaan mendampingi Sultan dan
membuatundang-undang.
Babul Qawa’id lahir dikarenakan Belanda terus menekan Raja-raja Siak, khususnya pada
masa Sultan ke-11, yang memerintah antara 1889-1908. Beliau mengambil kebijaksanaan-
kebijaksanaan sebagai berikut :
1. Meningkatkan perekonomian rakyat
2. Seluruh orang diberi pekerjaaan di Kerajaan, siapa saja yang mau bekerja dan pekerjaan apa saja
untuk segala lapangan, maka hilanglah pengangguran.
3. Membangun Istana Asserayah Hasyimiah, lengkap dengan peralatan kerajaan yang kebanyakan
dari Eropa, dalam bentuk gubah atau gotic style, setelah beliau kembali dari lawatan ke Belanda
dan Jerman.
4. Beliau membuat perkebunan-perkebunan, kapal-kapal laut, dan rumah sewa.
5. Mendirikan percetakan buku-buku untuk keperluan kerajaan termasuk buku tata pemerintahan
kerajaan, yang diberi nama Babul Qawa’id.
Sebagai Kepala Suku besar antara lain :
1. Datuk lima puluh ialah Seri Beduangsa
2. Datuk Tanah Datar ialah Seri Paduka Raja
3. Datuk Pesisir ialah Seri Raja
4. Datuk kampar ialah Maharaja Seri Wangsa
Datuk yang diangkat sebagai hakim polisi antara lain :
1. Propinsi Negeri Tebing Tinggi, dipimpin oleh Tengku Temenggung.
2. Propinsi Negeri Siak Sri Indrapura, dipimpin oleh Tengku Besar.
3. Propinsi Negeri Merbau, dipimpin oleh Orang Kaya Setia Indra.
4. Propinsi Negeri Bukit Batu, dipimpin oleh Datuk Laksamana.
5. Propinsi Negeri Tanah Putih, dipimpin oleh Datuk Setia Maharaja.
6. Propinsi Negeri Kubu, dipimpin oleh Datuk Jaya Perkasa / Datuk Raja Indra Setia.
7. Propinsi Negeri Bangka, dipimpin oleh Datuk Dewa Pahlawan.
8. Propinsi Negeri Pekanbaru, dipimpin oleh Syarif Bendahara.
9. Propinsi Negeri Tapung Kanan, dipimpin oleh Datuk Bendahara Muda Sekijang.
Ada dua Komisaris Jajahan terdiri dari:
1. Jajahan Sebelah Barat, dipimpin oleh Tengku Mansyur Putera Mangkubumi gelas
Tengku Pangeran Wira Negara.
2. Jajahan Sebelah Hulu, dipimpin oleh Tengku Cik gelar Tengku Pangeran Wira Kesuma.
Rangkuman bagian pengantar dari Babul Qawa’id berisi dua pasal berikut:
- Pasal
Pertama: Menyatakan siapa-siapa yang menjadi hamba rakyat Sri Paduka
- Pasal Kedua : Perkara perniagaan, hutang-piutang dan kehidupan lainnya melibatkan hamba rakyat Sri Paduka
dan bangsa lainnya.
BAB I Menentukan watas dan perhinggaan bagian provinsi masing-masing.
Pasal Satu Negeri Siak Sri Indrapura
Pasal Dua Negeri Tebing Tinggi
Pasal Tiga Negeri Merbau
Pasal Empat Negeri Bukit Batu
Pasal Lima Negeri Bangko
Pasal Enam Negeri Tanah Putih
Pasal Tujuh Negeri Kubu
Pasal Delapan Negeri Pekanbaru
Pasal Sembilan Negeri Tapung Kiri
Pasal Sepuluh Negeri Tapung Kanan
BAB IINama gelar yang berkuasa di Kerapatan Tinggi dan menjadi Hakim Polisi pada propinsi masing-
masing.
Pasal SatuHakim Kerapatan tinggi, polisi, Hajim Syari’ah, Hakim Kepala Suku
Hinduk di Siak
Pasal Dua Tengku Tumenggung di Tebing Tinggi
Pasal Tiga Orang Kaya Setia Indra di Merbau
Pasal Empat Datuk Laksamana di Bukit Batu
Pasal Lima Datuk Dewa Pahlawan di Bangko
Pasal Enam Datuk Setia Maharaja di Tanah Putih
Pasal Tujuh Datuk Jaya Perkasa / Datuk Raha Indra Setia di Kubu
Pasal Delapan Datuk Bandar di Pekanbaru
Pasal Sembilan Syarif Bendahara di tapung Kiri
Pasal Sepuluh Datuk Bendahara Muda Sekijang di Tapung Kanan
BAB IIIPerkara dan bicara yang wajib dibawa ke hadapan Majelis Kerapatan Tinggi yang bersemayam di
dalam Negeri Siak Sri Indrapura.
Pasal Satu Membunuh disengaja dengan senjata tajam dan sejenisnya
Pasal Dua Membunuh orang disengaja dengan racun dan sejenisnya
Pasal Tiga Rupa-rupa pembunuhan lainnya dengan senjata
Pasal EmpatTerkena luka besar, merusak urat besar, sampai merusakkan anggota
badan jadi cacat
Pasal Lima Mencuri, maling, samun, dan segala tipu daya
Pasal Enam Salah bakar
Pasal Tujuh Celaka durhaka
Pasal Delapan Angkara Murka
Pasal Sembilan Hutang piutang
BAB IVPerkara dan bicara yang wajib dibawa ke hadapan hakim polisi yang bersidang di dalam Negeri Siak
Sri Indrapura.
Pasal Satu Menyuruh kerja paksa.
Pasal Dua Menentukan denda.
Pasal Tiga Memutuskan perkara hutang piutang.
Pasal Empat Menyelesaikan perkara dusun, kebun dan kampung.
BAB V Perkara dan bicara yang dibicarakan di hadapan Hakim Polisi Jajahan Negeri Siak Sri Indrapura
Pasal Satu Menghukum kerja paksa, setinggi-tingginya 3 bulan.
Pasal Dua Bila hukuman kerja paksa lebih satu bulan.
Pasal Tiga Menentukan denda maka, setinggi-tingginya 60 ringgit burung.
Pasal EmpatMemutuskan perkara hutang-piutang, setinggi-tingginya 150 ringgit
burung.
Pasal Lima Menyelesaikan perkara harta pusaka, setinggi-tingginya 300 ringgit
burung.
Pasal EnamMenyelesaikan perkara dusun, kebun dan kampung, setinggi-tingginya
300 ringgit burung.
Pasal TujuhYang wajib dibicarakan bahagian propinsi, dan perkara yang lebih
besar wajib dikirimkan pada hakim Polisi Negeri Siak Sri Indrapura
BAB VI Musyawarah hakim-hakim polisi
BAB VII Nama kepala suku hinduk-hinduk
BAB VIII Kuasa kepala suku
BAB IX Kuasa bagi bendahara
BAB X Kuasa Qadi Negeri Siak
BAB XI Imam jajahan
BAB XII Kuasa kepala sekalian imam jajahan
BAB XIII Ketinggian Sri Paduka Sultan atas hukum polisi dan kepala suku hinduk-hinduk
BAB XIVPekerjaan dan tanggungan hakim-hakim polisi bagian Negeri Siak Sri Indrapura dan hakim polisi
bahagian propinsi jajahan.
BAB XV Kewajiban bagi pangeran-pangeran.
BAB XVI Pekerjaan hoof jaksa.
BAB XVII Tambahan pekerjaan baduada perkasa.
BAB
XVIIIAturan menjual kebun, dusun, dalam negeri Siak Sri Indrapura serta jajahannya taklukanya
BAB XIX Menentukan nama suku
BAB XX Aturan kepala-kepala mengerah bila beroleh perintah dari Sri Paduka Sultan menyuruh berat bekerja
BAB XXIMenyatakan bahagian-bahagian denda dan sapu meja yang dapat dari tempat keadilan yang dilakukan
oleh Kerapatan Tinggi dan Hakim Polisi Negeri Siak dan Hakim Polisi Jajahan.
1.3 Istana Siak
Pada tahun 1889 dibangun istana permanen dengan arsitek dari Jerman. Istana ini berdiri
megah sampai saat ini dengan pintu gerbang dihiasi sepasang burung elang menyambar dengan
mata yang memancar tajam mengiringi kita bila memasuki halaman istana. Di dalam istana akan
kita lihat berbagai koleksi yang bernilai tinggi seperti Kursi Singgasana Sultan yang berbalut
emas. Disisi lain terdapat pula alat musik Komet yang dibuat secara home industri di Jerman
yang memiliki piringan dengan garis tangan sekitar 90 cm berisikan lagu-lagu klasik dari
Mozard dan Bethoven.Konon barang ini hanya ada dua di dunia yaitu di Jerman sebagai pembuat
dan di istana Siak.
Di ruang yang lain kita saksikan berbagai kursi meja baik dari kayu, kristal dan kaca tertata
rapi di bawah lampu-lampu kristal berwarna-warni bergantungan di plafon istana, demikian pula
berbagai bentuk almari dan berjenis senjata dari tembaga dan besi.Disamping itu terdapat pula
aneka cinderamata yang merupakan hadiah dari para sahabat dan daerah di sekitar Siak.
Untuk mengetahui siapa saja tokoh-tokoh Kerajaan Siak di masa lalu dapat kita lihat melalui
foto-foto berukuran besar yang terletak di dalam Istana Siak. Terdapat juga sebuah cermin yang
menjadi milik oleh para permaisuri Sultan yang dapat membuat wajah semakin cerah dan awet
muda bila sering bercermin di sana. Cermin ini dinamakan cermin Ratu Agung.
1.4 Geografi
A. Letak Geografis
Secara geografis Kabupaten Siak terletak pada koordinat 10 16’ 30” — 00 20’ 49” Lintang
Selatan dan 1000 54’ 21” 102° 10’ 59” Bujur Timur. Secara fisik geografls memiliki kawasan
pesisir pantai yang berhampiran dengan sejumlah negara tetangga dan masuk kedalam daerah
segitiga pettumbuhan (growth triangle) Indonesia - Malaysia - Singapura.
Bentang alam Kabupaten Siak sebagian besar terdiri dari dataran rendah di bagian Timur
dan sebagian dataran tinggi di sebelah barat. Pada umumnya struktur tanah terdiri dan tanah
podsolik merah kuning dan batuan, dan alluvial serta tanah organosol dan gley humus dalam
bentuk rawa-rawa atau tanah basah. Lahan semacam ini subur untuk pengembangan pertanian,
perkebunan dan perikanan. Daerah mi beriklim tropis dengan suhu udara antara 25° -- 32°
Celsius, dengan kelembaban dan curah hujan cukup tinggi.
Selain dikenal dengan Sungai Siak yang membelah wilayah Kabupaten Siak, daerah ini
juga terdapat banyak tasik atau danau yang tersebar di beberapa wilayah kecamatan. Sungai Siak
sendiri terkenal sebagai sungai terdalam di tanah air, sehingga memiliki nilai ekonomis yang
tinggi, terutama sebagai sarana transportasi dan perhubungan. Namun potensi banjir diperkirakan
juga terdapat pada daerah sepanjang Sungai Siak, karena morfologinya relatif datar.
Selain Sungai Siak, daerah ml juga dialiri sungai-sungai lain, yaitu: Sungai Mandau,
Sungai Gasib, Sungai Apit, Sungai Tengah, Sungai Rawa, Sungai Buantan, Sungai Limau, dan
Sungai Bayam. Sedangkan danau-danau yang tersebar di daerah ini adalah: Danau Ketialau,
Danau Air Hitam, Danau Besi, Danau Tembatu Sonsang, Danau Pulau Besar, Danau Zamrud,
Danau Pulau Bawah, Danau Pulau Atas, dan Tasik Rawa.
Berdasarkan perhitungan sikius hidrologi, 15% surplus air dan curah hujan rata-rata bulanan
menjadi aliran permukaan, maka memungkinkan terjadinya banjir musiman pada bulan-bulan
basah. Dan analisis data curah hujan diketahui bahwa bulan basah berlangsung pada bulan
Oktober hingga Desember, sedangkan bulan kering pada bulan Juni hingga Agustus. Distribusi
curah hujan semakin meninggi ke arah Pegunungan Bukit Barisan di baçjian barat wilayah
Propinsi Riau.
1.5 Sumber Daya Mineral
Kabupaten Siak memiliki potensi sumber daya mineral berupa minyak dan gas bumi.
Lapangan Minyak dan gas bumi pada cekungan Sumatera Tengah umumnya terperangkap dalam
struktur lipatan antiklin. Formasi Sihapas yang umumnya tersusun atas batu pasir deltaic,
merupakan reservoir utama dan tertutup oleh lapisan lempung dan serpih dan formasi Telisa.
Diyakini minyak bumi tersebut merupakan migrasi dan formasi Bangko. Selain minyak bumi,
gas juga ditemukan pada formasi Sihapas dan dalam jumlah yang besar ditemukan pada
lapangan Libo dan Talas. (Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Siak, Tahun 2002
— 2011).
Lapangan minyak utama pada cekungan Sumatera Tengah ini adalah lapangan Minas, yang
ditemukan pada tahun 1944 oleh tentara Jepang dan berproduksi pertama kali pada tahun 1952
dengan total cadangan diperkirakan mencapai 2 milyar barrel. Zona produksi ini diperkirakan 28
km x 10 km dengan kedalaman 2000 ft - 2600 ft. Jumlah sumur produksi sekitar 345 sumur,
termasuk 8 sumur kering dan 47 sumur injeksi air. Total produksi lapangan ini mencapai 350.000
barrel per hari.
1.6 Sumber Daya Lahan
Data lahan yang ada di Kabupaten Siak pada tahun 2004 menunjukkan bahwa penggunaan
lahan yang terbesar di Kabupaten Siak adalah penggunaan lain-lain seluas 231.152,45 hektar
atau sekitar 33,7% dan seluruh lahan yang ada. Selanjutnya seluas 158.339,08 hektar atau sekitar
23,1% berupa hutan negara, 143.375,85 hektar atau sekitar 20,9% untuk perkebunan, dan seluas
133.022,95 hektar atau sekitar 19,4% sementara tidak diusahakan.
Potensi gambut di Kabupaten Siak ini mempunyai wilayah yang cukup luas daerah
penyebarannya. Penyebaran lahan gambut ini menempati satuan morfologi dataran rendah.
Daerah kawasan gambut terletak di sekitar daerah Libo ke arah utara dan barat, daerah sekitar
Lubuk Dalam ke arah timur hingga daerah Zamrud, daerah Kec, Sei Apit dan daerah Perawang.
Dengan melihat tataguna lahan ini perhatian perlu diberikan terhadap adanya rawa seluas
5.133 hektar (0,7%), tambak seluas 13,787 hektar (2%) dan kolam/empang seluas 499,83 hektar
(0,1%). Mengingat luasnya lahan gambut maupun pengaruh air asin yang ada, tidak semua
wilayah yang ada dapat dimanfaatkan bagi kegiatan pembangunan.
a) Kawasan Lahan
1) Kawasan hutan Produksi
Saat ini kawasan hutan produksi di Kabupaten Siak termasuk ke dalam pengelolaan KPH
Kabupaten Siak dan dimanfaatkan untuk kegiatan HPH seluas 495.000 hektar. Bila dipandang
dan sisi penataan wang wilayah keberadaan perusahaan HPH dapat menimbulkan dampak pada
pertumbuhan ekonomi. Namun, proses penebangan kayu oleh perusahaan HPH senng kurang
memperhatikan aspek konservasi, sehingga pada tempat-tempat tertentu telah teijadi kerusakan
lingkungan hutan, diantaranya berupa hutan kritis.
Nama-Nama Ibukota dan Luas Wilayah Kecamatan, 2008
1.7 Wilayah Administratif
Kabupaten Siak mempunyai luas 8.556,09 km2 dengan batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara dengan Kabupaten Bengkalis
Sebelah Selatan dengan Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru
Sebelah Timur dengan Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Pelalawan
Sebelah Barat dengan Kabupaten Bengkalis
Sedangkan luas Kabupaten Siak menurut luas kecamatan dapat dilihat pada tabel di bawah
ini;Persentase Luas Kecamatan di Kabupaten Siak
1.8 Lambang Daerah
Lambang Daerah Kabupaten Siak berbentuk Perisai berwarna hijau lumut didalamnya
terdiri dari: Bintang bersegi lima, berwarna kuning keemasan.
1. Istana Siak, berwarna kuning air.
2. Padi, berwarna kuning keemasan.
3. Kapas, berwarna hijau dan putih.
4. Roda pembangunan bersegi dua belas, berwarna hitam.
5. Gelombang dua bertindih, berwarna kuning keemasan dan hitam.
6. Pita, berwarna merah dengan tulisan "SIAK" berwarna putih.
Warna Lambang
Warna utama yang dipakai adalah: hijau lumut, merah darah burung dara, kuning keemasan
disamping sedikit mempergunakan warna hitam dan putih.
Makna Lambang
1. Perisai, secara keseluruhan bermakna sebagai perlindungan pertahanan dan melindungi
masyarakat.
2. Bintang, melambangkan bahwa masyarakat Siak adalah masyarakat yang religius, berKetuhanan
Yang Maha Esa dan berada dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Istana Siak, berwarna kuning air melambangkan kebesaran dan kejayaan Kabupaten Siak.
4. Padi dan kapas, melambangkan kesejahteraan, meliputi antara lain: sandang, pangan, papan, dll.
merupakan standar kesejahteraan.
5. Roda Pembangunan Bergerigi Dua Belas Berwarna Hitam, melambangkan dinamika roda
pembangunan di segala bidang dan tanggal 12 Oktober 1999 resminya Siak menjadi Kabupaten.
6. Gelombang Dua Bertindih, melambangkan potensi sumber daya alam yang dimiliki Siak yaitu:
gelombang warna hitam melambangkan minyak bumi sebagai potensi pertambangan.
Gelombang berwarna kuning melambangkan minyak sawit sebagai potensi perkebunan dan
pertanian.
7. Pita, menyatakan/melambangkan dinamika Kabupaten Siak yang terus giat membangun.
8. Tulisan Siak Dengan Huruf Latin dan Huruf Melayu, menyatakan nama Kabupaten Siak.
9. Tiga Simpul Ikatan Padi dan Kapas, melambangkan Kabupaten Siak berangkat dari tiga
Kecamatan.
10. Warna Hijau Lumut, Kuning Keemasan dan Merah Darah Burung, adalah warna tradisonal khas
Melayu Riau.
Hijau lumut melambangkan Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, adat istiadat dan
kesuburan.
Kuning keemasan perlambang kebesaran/keagungan dan kemuliaan serta keadilan.
Merah darah burung, melambangkan keberanian dan semangat di atas kebenaran dan
tanggung jawab.
Hitam putih dan warna-warni asli yang melambangkan keabadian.
1.9 Visi, Misi dan Strategi
VlSI DAN MISI Visi dan Misi jangka panjang dua puluh tahun kedepan Kabupaten Siak
telah disepakati dengan ditetapkannya Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Siak
tahun 2005 - 2025. Vlsi dan Misi jangka panjang hanya dapat dicapai secara bertahap melalui
beberapa ‘Visi dan Misi antara”, yakni Visi dan misi jangka menengah lima tahunan, yang akan
ditetapkan pemangku jabatan Bupati selama periode jabatannya. Visi dan misi jangka menengah
lima tahunan ini, mencerminkan prioritas pembangunan Kabupaten Siak pada periode tersebut,
dalam rangka mencapai Visi dan Misi jangka panjang Kabupaten Siak. Visi dan misi jangka
menengah lima tahunan ini dirumuskan berdasarkan Informasi Teknis, yang diperoleh dan
analisis kondisi umum daerah yang berlaku saat ini, dan prediksi kondisi umum daerah
diperkirakan akan berlaku dimasa mendatang.
A. VlSI KABUPATEN SIAK
Seusai dengan yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, maka
VIsi Pembangunan Kabupaten Siak Tahun 2005-2025 adalah :
”Pusaf Budaya Melayu di Riau yang didukung oleh agribisnis, agroindustri dan pariwisata
yang maju dalam lingkungan masyarakat yang agamis dan sejahtera pada Tahun 2025”
Untuk mewujudkan Visi jangka panjang tersebut Pemerintah tertinggi Kabupaten Siak telah
menetapkan Visi jangka menengah 2006 - 2011, yaitu:
“Terwujudnya kesejahteraan rakyat yang lebib merata dan terbentuknya landasan yang kuat
menuju Kabupaten Siak sebagal pusat budaya Melayu di Riau yang didukung agribisnis,
agroindustri dan pariwisata yang maju”
Visi jangka menengah diatas merupakan visi periode lima tahun pertama, 2006 — 2011,
dan periode pembangunan jangka panjang dua puluh lima tahunan Kabupaten Siak. Visi,
mencerminkan bahwa titik berat pembangunan lima tahun pertama Kabupaten Siak adalah
pemerataan kesejahteraan dan peningkatan tumpuan ekonomi pada sumber daya alam yang dapat
diperbaharui dengan mengutamakan agroindustri sebagai lokomotif ekonomi. Hasil-hasil
pembangunan lima tahun pertama tersebut menjadi landasan untuk pembangunan empat periode
lima tahunan berikutnya.
Visi jangka menengah lima tahunan Kabupaten Siak, dilandasi oleh analisis kondisi umum
daerah yang terjadi pada lima tahun terakhir dan rediksi kondisi umum Kabupaten Siak lima
tahun ke depan sebagai berikut:
1. Adanya tekanan yang mulal meningkat terhadap kondisi geomorfologi dan lingkungan hidup
Kabupaten Siak saat ini, akibat pertumbuhan penduduk dan persaingan untuk mendapatkan
sumberdaya lahan, sumber daya air dan sumber daya lainnya. Diprediksikan dimasa depan
tekanan terhadap lingkungan hidup akan semakin berat, sejalan dengan meningkatnya jumlah
penduduk Kabupaten Siak. Untuk itu diharapkan misi-misi yang dicanangkan dapat mengatasi
atau setidaknya mengurangi dampak negatif kecenderungan masa depan tersebut.
2. Adanya berbagai permasalahan demografi Kabupaten Siak saat mi, terutama permasalahan tidak
meratanya kepadatan penduduk, tidak meratanya kesejahteraan rakyat, jumlah angkatan kerja,
dan jumlah pencari kerja yang meningkat terus dari tahun ke tahun. Prediksi kondisi demografi
dimasa mendatang mengindikasikan adanya peningkatan intensitas terhada permasalahan-
permasalahan demografis tersebut. Dalam hal ini, diharapkan misi-misi yang dicanangkan dapat
mengatasi atau setidaknya mengurangi dampak negatif kecenderungan masa depan tersebut.
3. Nilai-nilai dan norma-norma budaya Melayu melekat pada Sumber Daya Manusia Kabupaten
Siak, karena itu pengembangannya hendaknya sejalan dengan pengembangan sumber daya
manusia. Pengembangan budaya Melayu dilaksanakan bersamaan dengan pengembangan
sumber daya manusia, yakni sejak usia dini kepada anak-anak di Kabupaten Siak, melalui
muatan lokal dalam kurikulum pendidikan usia dini, pendidikan dasar pendidikan menengah dan
pendidikan tinggi.
4. Adanya kondisi ekonomi dan sumber daya alam Kabupaten Siak saat ini, yang mengerucut pada
struktur ekonomi tertentu, yaitu struktur ekonomi yang bertumpu pada sektor Primer yang
didominasi oleh lapangan usaha pertambangan. Diperlukan perubahan struktur ekonomi yang
lebih menjamin kesinambungan kesejahteraan, yaitu struktur yang tidak terlalu tergantung pada
sektor pertambangan. Sementara itu, lapangan usaha pertanian di Siak termasuk maju
dibandingkan rata-rata Propinsi Riau. Namun kemajuannya tertekan, karena pertumbuhan
dibawah rata-rata Propinsi Riau. Peningkatan produktivitas pertanian merupakan salah satu hal
yang dapat meningkatkan pertumbuhan pertanian di Kabupaten Siak, sehingga setidaknya setara
atau lebih besar dan pada rata-rata pertumbuhan Propinsi Riau.
5. Adanya sumbangan PDRB yang dominan dan Sektor Primer, terutama lapangan usaha
pertambangan. Namun persentase jumlah penduduk Kabupaten Siak yang terlibat di lapangan
usaha pertambangan sangat sedikit. Hal ini antara lain disebabkan teknologi produksi pada
lapangan usaha pertambangan hanya membutuhkan sedikit tenaga kerja. PDRB yang besar dan
jumlah tenaga kerja yang sedikit, mencerminkan kemakmuran bagi tenaga kerja yang bekerja di
lapangan usaha ini. Sementara itu di lapangan usaha pertanian, kontribusi PDRB yang lebih kecil
dihasilkan oleh tenaga kerja yang lebih banyak. Hal ml menyebabkan ketimpangan kesejahteraan
diantara masyarakat Siak. Dimasa depan, lapangan usaha pertambangan tidak akan bertambah,
sehingga diperlukan dorongan ke arah sektor sekunder, terutama industri pengolahan yang
berbasis agroindustri untuk penyerapan tenaga kerja, agar tercapai pemerataan kesejahteraan
yang lebih baik.
6. Adanya peningkatan pada persentase jumlah penduduk yang bekerja di Sektor Tersier, walaupun
kontribusi sektor ini terhadap PDRB masih relatif kecil. Kontribusi PDRB yang kecil dengan
jumlah pekerja yang banyak, mengindikasikan bahwa nilai tambah yang dihasilkan masing-
masing pekerja sangat kecil Perlu ada upaya peningkatan kualitas dan produktivitas Sumber
Daya Manusia di sektor ini agar nilai tambah yang dihasilkan masing-masing pekerja menjadi
besar. Sehingga total kontribusi nilai tambahnya terhadap PDRB menjadi besar.
7. Adanya kondisi sarana dan prasarana Kabupaten Siak yang saat mi cukup baik dalam segi
kualitas, walaupun masih kurang dalam segi rasio kuantitas per penduduk, terutama rasio rumah
sakit umum per penduduk. Di masa depan diprediksikan rasio jumlah sarana dan prasarana per
penduduk di Kabupaten Siak akan semakin kecil akibat tidak sebandingnya pertumbuhan jumlah
penduduk dengan pertumbuhan jumlah sarana dan prasarana.
8. Adanya kondisi Pemerintahan Kabupaten Siak yang saat mi semakin dituntut untuk
meningkatkan kinerja dalam segi kualitas pelayanan, keandalan pelayanan, cepat tanggap dalam
pelayanan, keyakinan pelayanan, bagi rasa dan perhatian dalam pelayanan. Diprediksikan dimasa
depan tuntutan terhadap kinerja pemerintahan akan semakin tinggi.
B. MISI KABUPATEN SIAK
Seusai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Siak Tahun 2005 - -
2025, maka misi jangka panjang Kabupaten Siak adalah sebagai berikut:
1. Misi Mewujudkan Kabupaten Siak sebagai pusat budaya Melayu di Riau adalah menjadikan
Adat-istiadat Melayu sebagai nilai dasar dan alat pemersatu warga dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas serta
menjunjung tinggi norma-norma hukum.
2. Misi Mewujudkan Kabupaten Siak dengan sektor agrobisnis, agroindustri dan pariwisata yang
maju adalah mendorong pembangunan sektor-sektor tersebut untuk yang menjamin pemerataan
yang seluas-luasnya didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas, infrastruktur yang
maju, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berwawasan lingkungan;
3. Misi Mewujudkan Kabupaten Siak yang agamis dan sejahtera adalah mendorong pembangunan
yang mampu mewujudkan rasa aman dan damai, mampu menampung aspirasi masyarakat yang
dinamis, yang menjamin penegakan hukum yang adil, konsekuen, tidak diskriminatif, mengabdi
pada kepentingan masyarakat luas. Untuk melaksanakan Misi jangka panjang tersebut
Pemerintah tertinggi Kabupaten Siak telah menetapkan Misi jangka menengah untuk lima tahun
ke depan (2006 — 2011), yaitu:
1). Mengembangkan dan meningkatkan sarana prasarana daerah yang mendukung peningkatan
pemerataan pelayanan kepada masyarakat dan pembangunan daerah yang berkelanjutan;
2) Mengembangkan dan meningkatkan Sumber Daya Manusia professional yang menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi dan berjiwa kewirausahaan dengan dIandasi keimanan, ketaqwaan,
dan nhlal—nhlal Budaya Melayu;
3) Memberdayakan masyarakat, sumber daya alam dan seluruh kekuatan ekonomi daerah untuk
memperkuat landasan struktur perekonomian berbasis kerakyatan yang bertumpu pada
agribisnis, agroind ustri dan pa riwisata;
1.10 KHAS DAERAH
1. MAKANAN KHAS
Bolu Kemojo
Bolu Kemojo adalah makanan khas Melayu Riau. Kue ini sering disajikan pada hajatan,
buka puasa, atau perayaan-perayaan hari besar seperti lebaran. Pada umumnya kue ini berwarna
hijau coklat;
Bahan-bahan Membuat Bolu Kemojo:
Telur ayam 6 butir
Santan 3 gelas ditambah air pandan
Margarin 250 gram
Tepung segitiga 300 gram
Gula 250 gram
garam 1/2 sendok teh
Vanili secukupny
Cara membuat:
Telur dan gula diaduk;
Masukan santan, tepung, dan margarin cair, aduk sampai rata;
Panaskan cetakan;
Tuangkan adonan kedalam cetakan dan dioven selama 45 menit pada suhu 175 derajat
Celcius, dengan panas yang merata di atas dan bawah.
Selamat mencoba semoga berhasil dan siap untuk di sajikan
Kue Apam
Kembang Loyang
Kue Bangkit
Bubur Asura
Lempuk Durian
Resep Sambal Tempoyak
Bahan dan bumbu yang dihaluskan :
4 siung Bawang merah
2 siung Bawang putih
Tempoyak durian,secukupnya
3 buah Cabe merah besar
Cabe rawit,sesuai selera
Gula pasir,secukupnya
Minyak goreng secukupnya
Cara membuat :
Tumis bumbu halus sampai harum.Tambahkan Tempoyak (seperlunya) tambahkan sedikit gula
sebagai pengganti penyedap rasa. Tumis sebentar(sekitar 2-3 menit). Angkat,sajikan. Nah
sekarang Sambal Tempoyak sudah bisa dinikmati Sendiri bisa juga bersama keluarga
panas-panas sama Nasi Putih Panas, hmmm yummy, maknyus, ajip, nikmat........
Salak Siak. Kabupaten Siak memiliki perkebunan salak sekitar 40 Ha yang terbentang luas di
Kecamatan Dayun, sejauh 65 Km dari Kota Siak Sri Indrapura. Rasa Salak Siak sangat manis
seperti Salak Bali dan Salak Pondoh. Jika berkunjung ke Kabupaten Siak, jangan lupa untuk
menyempatkan diri mencicipi Salak Siak.
Roti Jala Kari Hijau
Pembuatannya yang harus dengan penuh kesabaran menjadikan roti jala memiliki tinggkat
kesulitan yang cukup tinggi. Namun ada kenikmatan yang berbeda ketika dapat menyajikannya
dirumah bersama keluarga tercinta. Dalam resep ini pengolahan roti jala lebih istimewa karena
saus yang disajikan diperkaya lagi oleh daging giling dan kentang sehingga rasanya lebih
nikmat dan istimewa.
bahan-bahan/bumbu-bumbu :
bahan kulit:
200 gram tepung terigu
protein sedang 1 sendok teh
garam 375 ml air
1 butir telur,dikocok lepas
bahan saus:
siung bawang putih,
dicincang halus
1/2 buahbawang bombay, dicincang halus
6 buah cabai hijau, dibuang biji, dicincang halus
2 cm jahe,dicincang halus
100 gram daging giling 100 gram kentang, dipotong kotak,digoreng
1 sendok makan kari bubuk
3/4 sendok teh garam
1/4 sendok teh merica bubuk
1/2 sendok teh gula pasir
400 ml santan dari 1/2 butir kelapa 2 sendok makan minyak untuk menumis
Cara Pengolahan :
1. Kulit: campur tepung dan garam. Masukkan air sedikit –sedikit sambil diaduk sampai licin.
Tambahkan telur. Aduk rata. Masukkan dalam kantung plastik segitiga. Semprot jaring di wajan
teflon diameter 18 cm. Angkat. Lipat dan gulung.
2. Saus: panaskan minyak. Tumis bawang putih, bawang bombay, cabai hijau, dan jahe sampai
harum. Tambahkan daging giling. Aduk sampai berubah warna.
3. Masukkan kentang, kari bubuk, garam, merica bubuk, dan gula pasir. Aduk rata.
4. Tuang santan. Masak sampai kental.
5. Sajikan roti jala dengan sausnya.Untuk 8 porsi
Asam Padeh Ikan Baung (Ikan Patin)
Ayam Goreng Balado
Tempe Goreng Balado
Teri Masak Asam Padeh
Teri Lado Mudo
Gendar Ketan Hitam
Bangket Durian
Kue Bangket Jeruk Nipis
Kue 8 Jam
Pais Udang
Sayur Kasam
Kluntup
Pindang Jamur
Sambal Goreng Campur
2. Minuman
Jus Tiga Rasa, Makanan Khas Melayu
Laksamana Mengamuk
Bahan-Bahan
Buah Mangga/ambacang/kuini yang sebelumnya telah dikupas lalu dicuci hingga bersih
Santan Secukupnya
Gula secukupnya
Daun Pantan
Es
Cara Membuat :
Buat santan dengan menggunakan air matang kemudian santan dicampur dengan gula
secukupnya, dan juga pandan sebagai pewangi. Santan kemudian dimasukkan kedalam wadah
(gelas), kemudian dicampur dengan Buah Mangga/ambacang/kuini yang sebelumnya telah
dikupas lalu dicuci hingga bersih. Minuman siap disajikan dan dapat dicampur dengan es agar
lebih segar.
Juice Jagung Manis
Air Mata Pengantin
Lenggang
3. Spesial Even
Festival Siak Bermadah
Kabupaten Siak merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi seni budaya yang
sangat prosfektif di Propinsi Riau. Sehubungan dengan hal tersebut, pelestarian dan
pengembangan seni budaya daerah merupakan tanggung jawab kita bersama dan harus kita
lakukan secara rutinitas dan sedini mungkin. Dalam rangka pengembangan dan pelestarian seni
budaya daerah tersebut maka setiap tahunnya Pemerintah Kabupaten Siak melalui Dinas
Pariwisata Seni Budaya Pemuda dan Olah raga Kabupaten Siak melaksanakan kegiatan “Festival
Siak Bermadah”.
Kegiatan Festival Siak Bermadah ini diikuti oleh praktisi-praktisi seni yang berasal dari
Kecamatan-kecamatan se Kabupaten Siak dan juga diikuti oleh praktisi-praktisi seni diluar
Kabupaten Siak.
BAB II
SOSIAL BUDAYA
1.1
Fasilitas Kesehatan
1.2 AGAMA
1. Pemeluk dan Pemuka Agama
PENDUDUK MENURUT FAKTOR AGAMA KECAMATAN PUSAKO
BAB III
SUMBER DAYA ALAM
3.1 Pertanian
Banyaknya dataran rendah di wilayah Kabupaten Siak sangat sesuai untuk budidaya
pertanian khususnya tanaman padi, tanaman palawija dan sayur-sayuran. Luas lahan sawah yang
dimiliki oleh kabupaten Siak pada tahun 2009 adalah seluas 8.499 ha. Dari jumlah tersebut yang
ditanami adalah seluas 7.781 ha, dan yang dipanen selama tahun 2009 seluas 8.014 (sebagian
areal dua kali tanam) dengan jumlah produksi sebesar 35.124 ton atau rata-rata 4,38 ton per ha.
Sedangkan untuk padi darat area yang ditanami adalah 440 ha yang dipanen seluas 246 Ha
dengan hasil sebesar 571 ton. Komoditi palawija yang dibudidayakan di Kabupaten Siak yang
cukup dominan antara lain jagung, ubi kayu, ubi jalar, kedelai, kacang hijau dan kacang tanah,
Luas lahan yang diusahakan untuk produksi palawija selama tahun 2010 adalah sebagai berikut:
Tanaman Padi dan Palawija
Tabel Tanaman Padi dan Palawija Tahun 2010 Kabupaten Siak
N
o
Komo
ditas
Luas
Laha
n
(ha)
Luas
Pane
n
(ha)
Fus
o
(ha)
Produ
ksi
(Ton)
Produkt
ivitas
(Ton/ha
)
1 Padi 8,09
6.00
9,28
0.00
36.
00
41,19
6.00 3.56
Padi
Ladan
g
164.0
0
565.
00
6.0
0
1,422.
00
2.54
Padi
Sawah
7,93
2.00
8,71
5.00
30.
00
39,77
4.00 4.58
2 Jagun
g
349.0
0
253.
00
92.
00
36.00 0.22
3 Kedel
e
22.0
0
16.0
0 -
18.00 1.13
4
Kaca
ng
Tanah
107.
00
113.0
0
- 108.0
0 0.96
5
Kaca
ng
Hijau
13.0
0
11.0
0 - 10.00 0.91
6Ubi
Kayu
270.0
0
354.0
0
4.0
0
4,045.
0011.56
7Ubi
Jalar61.00 78.00 -
628.0
08.05
Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak, 2010
Dari data tersebut mengindikasikan masih rendahnya produkstivitas tanaman padi dan palawija.
Oleh karena itu perlu upaya peningkatan produktvitas melalui peningkatan penguasaan teknologi
dan managerial pada semua stakholders yang terlibat.
Tabel Tanaman Padi Tahun 2007- 2010 Kabupaten Siak
No Tahun
Tanaman Padi
Luas Lahan
(ha)
Produksi
(Ton)
Produktivitas
(Ton/ha)
1 2007 6,820.00 11,406.42 3.79
2 2008 8,118.00 30,257.59 1.48
3 2009 7,781.00 35,125.00 1.86
4 2010 8,096.00 41,196.00 3.56
Rata-Rata 7,703.75 29,496.25 2.67
Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak, 2010
Tanaman Sayur Sayuran
Dari data tersebut menunjukkan masih tersedianya potensi peningkatan produkstivitas komoditas
sayuran. Upaya peningkatan produktvitas melalui peningkatan penguasaan teknologi dan
managerial para pelaksana.
Tabel Tanaman Sayur Sayuran Tahun 2010 Kabupaten Siak
N
o
Komod
itas
Luas
Laha
n
(ha)
Luas
Pane
n
(ha)
Fus
o
(ha
)
Produ
ksi
(Ton)
Produkti
vitas
(Ton/ha
1 Kacan
g
199.
00
193.
00
6.0
0
509.0
0
2.72
Panjan
g
2Cabe
Besar
183.
00
157.
00
26.
00
705.0
05.38
3Cabe
Rawit
59.0
0
68.0
0
-
9.0
0
176.0
02.29
4 Terung95.0
0
95.0
0
0.0
0
676.0
07.12
5Ketimu
n
123.
00
123.
00
0.0
0
1,703
.0013.85
6 Kangk
ung
142.
00
146.
00
-
4.0
0
990.
00 6.60
7 Baya
m
138.
00
131.
00
7.0
0
250.
00 2.02
Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak, 2010
Sedangkan tanaman sayuran yang dibudidayakan antara lain kacang panjang, cabe, tomat,
buncis, terong , ketimun bayam,labu siam dan kangkung. Perkembangan produksi sayuran di
Kabupaten Siak dapat dilihat pada tabel Tabel. di bawah ini:
Tabel Tanaman Sayur Sayuran Tahun 2007- 2010 Kabupaten Siak
No. Tahun Tananaman Sayuran
Luas Lahan
(ha)
Produksi
(ton)
1 2007 971,95 5.503,88
2 2008 1.489,59 8.672,22
3 2009 1.578,90 8.815,07
4 2010 939 5.008
Rata – rata 3,260,44 22,991,17
Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak, 201
Dari tabel diatas tampak bahwa luas lahan komoditas sayuran tahun dari 2007-2009 terus
mengalami kenaikan, sedangkan pada tahun 2010 mengalami penurunan, demikian juga dengan
hasil produksinya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Siak masih
memanfaatkan sebagian potensi yang ada. Dengan masih banyaknya lahan yang tersedia,
diharapkan luas tanam palawija maupun sayur-sayuran dapat ditingkatkan, sehingga mampu
untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan dijual di sekitar Kabupaten Siak.
Tanaman Buah-Buahan
Dari tabel berikut tampak bahwa luas lahan komoditas buah-buahan pada tahun 2010 mengalami
penurunan, demikian juga dengan hasil produksinya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat
Kabupaten Siak masih memanfaatkan sebagian potensi yang ada. Dengan masih tersedianya
lahan diharapkan luas tanaman buah-buahan dapat ditingkatkan. Berikut luas tanaman, produksi
dan produktivitas buah-buaha di Kabupaten Siak.
Tabel Tanaman Buah-Buahan Tahun 2010 Kabupaten Siak
N
o
Komodi
tas
Luas
Tana
Luas
Pane
Produ
ksi
Produktiv
itas
m
Baru
(ha)
n
(ha)(Ton) (Ton/ha)
1 Alpukat10.0
0
39.0
079.00 2.03
2Belimbi
ng4.00
71.0
0301.00 4.24
3 Duku140.
00
16.0
033.00 2.06
4 Durian51.0
0
77.0
0202.00 2.62
5Jambu
Biji
29.0
0
128.
00
1,740.
0013.59
6Jambu
Air
14.0
0
82.0
0217.00 2.65
7Jeruk
Besar6.00
25.0
0326.00 13.04
8 Mangga29.0
0
137.
00364.00 2.66
9Manggi
s3.00
34.0
061.00 1.79
10 Nangka 34.0 426. 1,714. 4.02
0 00 00
11Rambut
an
84.0
0
180.
00
1,101.
006.12
12 Salak20.0
0
50.0
0693.00 13.86
13 Sawo 7.0043.0
0101.00 2.35
14 Sukun 3.0026.0
070.00 2.69
15Jeruk
Siam
2.00
72.0
0939.00 13.04
Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak, 2010
3.2 Perkebunan
Tanaman Perkebunan
Perkebunan mempunyai kedudukan yang penting didalam pengembangan sektor pertanian di
Kabupaten Siak. Sektor perkebunan ini telah memberikan dampak positif bagi kesejahteraan
masyarakat terutama dengan dibangunanya perkebunan pola PIR. Dengan pola ini masyarakat
diikutsertakan sebagai pemilik sekaligus pengelola lahan sawit, dengan demikian masyarakat
memperoleh hasil yang lebih baik dari perkebunan yang ada dibandingkan dengan jika
masyarakat hanya bertindak sebagai tenaga kerja di perkebunan khususnya pada perkebunan
kelapa sawit. Disamping kelapa sawit, juga terdapat komoditi perkebunan lainnya seperti karet,
kelapa dan kopi. Ketiga komoditi tersebut memang memiliki kontribusi dalam perekonomian
Kabupaten Siak walaupun lebih kecil, namun merupakan perkebunan alternatif yang bagi
masyarakat, jika dikelola dengan baik tentunya akan memberikan kontribusi yang lebih baik.
Luas areal, produksi dan produktivitas kelapa sawit dan komoditas lainnya di Kabupaten Siak
tahun 2010 dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel Tanaman Perkebunan 2010 Kabupaten Siak
Jeni
s
Tan
ama
n
Luas Areal Produ
ktivita
s
(Ton/
Ha)
Produk
si
(Ton)
TB
MTM
TT
R
Juml
ah
Kela
pa
403,
54
1.095
,77
14
7,1
0
1.606
,411,55
1.696,2
1
Kar
et
2.90
8,65
9.924
,20
78
1,6
0
13.61
4,451,02
10.153,
55
Kop
i
11,0
577,60
42,
00
130,6
50,90 69,81
Sag
u
2.17
0,55
1.286
,95-
3.457
,500,80
1.025.2
02,50
Kak
ao
21,5
022,75
7,0
051,25 3,00 68,25
Pina 81,0 119,8 0,4 201,3 0,41 49,68
ng 5 7 0 2
Saw
it
50.0
48,7
1
182.6
60,30
14
9,1
0
232.8
58,1119,50
3.537.2
20,00
Berdasarkan table tersebut di atas menunjukkan bahwa distribusi keluasan perkebunan
yang terdapat di daerah ini di dominasi oleh perkebunan kelapa sawit dan karet. Dimana
keluasan tanaman kelapa sawit hingga tahun 2010 mencapai 232.858,11 hektar dan karet seluas
13.614,45 hektar. Peningkatan keluasan perkebunan kelapa sawit dan karet ini dipicu oleh harga
pasar international komoditas tersebut yang semakin tinggi akibat permintaan industri yang
banyak.
Tabel Luas Areal, Produktivitas dan Produksi Kelapa Sawit Tahun 2010
No.Kecamata
n
Luas Areal
Produktivita
s
Produksi(Ton
)TBM TM TTR Jumlah
1. Siak 1.793 605 0,00 2.398 12,00 7.260
2. Mempura 18 2.500 0,00 2.518 14,00 35.000
3. Bunga
Raya 1.223 2.680 0,00 3.903 18,00 48.240
4. Sungai 715,25 1.769 0,10 2.484,35 17,00 30.073
Apit
5. Sabak
Auh150 400 0,00 550 14,00 5.600
6. Dayun 4.685 19.878 0,00 24.563 22,00 437.136
7. Tualang 4.517 18.135,70 30 22.682,70 22,00 398.985,40
8.Sei
Mandau3.169,46 2.338,80 0,00 5.508,26 16,00 37.420,80
9. Kerinci
Kanan8.900 41.154 0,00 50.054 22,00 905.388
10. Kandis 15.558 29.292 29 44.879 25,00 732.300
11. Minas 7.080 38.524 90,00 45.694 25,00 963.100
12.Koto
Gasib1.686 12.141 0,00 13.827 26,00 315.666
13. Lubuk
Dalam187 9.862,80 0,00 10.049,80 23,00 226.844,40
14. Pusako 367 3.380 0,00 3.747 17,00 57.460
Jumlah dan
rata-rata
50.048,7
1
182.660,3
0
149,1
0
232.858,1
119,50 3,537.22
TBM:Tanaman Belum Menghasilkan; TM: Tanaman Menghasilkan; TTR: Tanaman Tua Rusak
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak
Tabel Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit Tahun 2007- 2010 Kabupaten Siak
No Tahu Tanaman Perkebunan Kelapa
. n
Sawit
Luas
Lahan
(ha)
Produksi
(ton)
Produktivi
tas
(ton/ha)
1 2007135.238,
12
2,134,867.
3218,86
2 2008159.471,
00
2,961,368.
0019,85
3 2009186.819,
09
3,380,303.
9919,50
4 2010232.858,
11
3,537,220.
00 19,50
Rata – rata 19,43
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak
Berdasarkan data tersebut di atas menunjukkan bahwa produktivitas perkebunan kelapa
sawit yang di daerah ini relatif lebih tinggi. Kondisi ini merupakan indikasi yang adanya
manajemen perkebunan kelapa sawit yang lebih baik dan umur tanaman yang sudah tua serta
keluasan perkebunan kelapa sawit yang didominasi oleh perusahaan perkebunan baik
perkebunan negara maupun swasta. Namun demikian upaya peningkatan produktivitas terus
harus dilakukan dengan menyusun database perkebunan sesuai dengan umur tanaman dan daya
dukung lahan dalam rangka memudahkan dalam perencanaan peningkatan produktivitas melalui
pemberian nutrisi tanaman sesuai dengan kebutuhan umur tanaman, jenis tanah dan penanaman
kembali bagi tanaman tua dengan menggunakan bibit bersertifikat.
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak
1. Tanah Kering
Pekarangan/Bangunan/Emplasement : 694 Ha
Tegal/Kebun : 55 Ha
Ladang/Tanah Huma : 16 Ha
Ladang Penggembalaan/Pengangonan : 16 Ha
3. Tanah Basah
Tambak : - Ha
Rawa/Pasang Surut : 617 Ha
Balong/Empang /Kolam : 208 Ha
Tanah Gambut : 431 Ha
4. Tanah Hujan
Hutan Lebat : 62 Ha
Hutan Belukar : - Ha
Hutan Sejenis : - Ha
Hutan Rawa : - Ha
Hutan Lindung : - Ha
Hutan Produksi (HTI) : 9.500 Ha
Hutan Suaka : - Ha
Hutan Wisata : - Ha
5. Tanah Perkebunan
Perkebunan Swadaya : 17.006 Ha
Perkebunan Swasta : 7.325 Ha
6. Tanah Fasilitas Keperluan Umum
Lapang Olah Raga : 10 Ha
Taman Rekreasi : 2 Ha
Jalur Hijau : 0,7 Ha
Kubur : 25 Ha
7. Lain-lain (Tanah Tandus, Tanah Pasir) : - Ha
3.3 Kehutanan
SPATIAL PLANNING KAWASAN CAGAR BIOSFER
Taman Nasional Zamrud dan Sekitarnya
CAGAR BIOSFER adalah kawasan ekosistem darat dan pesisir yang diakui
keberadaannya di tingkat internasional sebagai bagian dari program UNESCO.
Usulan penetapan cagar biosfer diajukan oleh pemerintah nasional; setiap calon cagar harus
memenuhi kriteria tertentu dan sesuai dengan persyaratan minimum sebelum dimasukan ke
dalam Jaringan Dunia Diharuskan memenuhi tiga fungsi yang saling menunjang
KONSERVASI; Untuk melestarikan sumber daya genetik, jenis, ekosistem dan lansekap
PEMBANGUNAN; Untuk memacu pembangunan ekonomi dan kesejahteraan manusia
PENDUKUNG LOGISTIK; untuk mendukung proyek percontohan, pendidikan dan
pelatihan lingkungan dan penelitian dan pemantauan yang berhubungan dengan masalah-
masalah konservasi dan pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal, nasional dan dunia fisik,
cagar biosfer harus terdiri atas tiga elemen, yaitu: satu atau lebih zona inti, yang merupakan
kawasan dilindungi bagi konservasi keanekaragaman hayati, pemantauan ekosistem yang
mengalami gangguan, dan melakukan kegiatan penelitian yang tidak merusak serta kegiatan
lainnya yang berdampak rendah (seperd pendidikan); zona penyangga yang ditentukan dengan
jelas, yang biasanya mengelilingi atau berdampingan dengan zona inti, dan dimanfaatkan bagi
kegiatan-kegiatan kerjasama yang tidak bertentangan secara ekologis, termasuk pendidikan
lingkungan, rekreasi, ekoturisme dan penelian terapan dan dasar; zona transisi, atau zona
peralihan, yang mungkin berisi kegiatan pertanian, pemukiman dan pemanfaatan lain dan dimana
rnasyarakat lokal, lembaga manajemen, ilmuwan, lembaga swadaya masyarakat, masyarakat
adat, pemerhati ekonomi dan pemangku kepentingan lain bekerjasama untuk mengelola dan
mengembangkan sumberdaya secara berkelanjutan.
KRITERIA KAWASAN CAGAR BIOSFER
1. Memiliki sistem ekologi yang mewakili Biogeografi Utama, termasuk adanya kerusakan
karena kegiatan manusia
2. Memiliki nilai penting bagi konservasi keanekaragaman hayati
3. Memberi peluang untuk mengeksplorasi dan mendemostrasikan pendekatan
pembangunan berkelanjutan skala regional
4. Mempunyai luas tertentu untuk mendukung ke tiga fungsinya
5. Mempunyai sistem zonasi: Inti, Penyangga, dan Transisi
6. Partisipasi berbagai stakeholder (pemerintah, masyarakat lokal, swasta) dalam
perencanaan fungsi-fungsi cagar biosfer
7. Persyaratan:
Mekanisme pengaturan pemanfaatan SD hayati dan kegiatan di zona penyangga dan
zona-zona lainnya
Kebijakan dan rencana pengelolaan cagar biosfer
Mekanisme untuk implementasi, kebijakan atau rencana
Program penelitian dan pemantauan, pendidikan dan pelatihan.
Model Konseptual Tata Ruang Kawasan
Cagar Biosfer
Taman Nasional Zamrud
ditunjuk sebagai Kawasan Suaka Margasatwa Danau Pulau Besar melalui SK Menteri Pertanian
No. 846/Kpts/Um/II/1980 dan ditetapkan pada tanggal 26 Agustus 1999 dengan SK Menhutbun
No. 668/Kpts-II/1999 seluas 28.237.95 ha diajukan sebagai Taman Nasional Zamrud oleh
Bupati Siak dengan surat No 660/SET/1005/2001,tanggal 2 Nopember 2001 dan surat No:
364/Dishut/205/2005 tertanggal 9 Juni 2005
Spesies penting : Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), beruang madu (Helarctos
malayanus malayanus), Rusa (Cervus timorensis), Burung enggang (Buceros rhinoceros), Kera
ekor panjang (Macaca fascicularis), Biawak (Varanus salvtor), Ikan Arowana (Schleropages
formosus
Vegetasi; Meranti (Shorea spp), Ramin (Gonystylus bancanus Kurz), Kempas (Koompassia
malaccensis Maig), Bintangur (Calophyllum spp), Pinang Merah (Cyrtotachys lakka), Nipah
(Nypa fructican), Pandan (Pandanus sp)
FORMASI HUTAN RAWA RAWA GAMBUT
MORFOLOGI KUBAH DAN CEKUNGAN RAWA GAMBUT
MODEL KUBAH DAN CEKUNGAN RAWA GAMBUT
Rekomendasi Tata Ruang Kawasan Cagar Biosfer Zamrud
PRINSIP DASAR: Kawasan Cagar Biosfer = System Bentang Lahan Kubah Gambut
1 233,850 ha
Kubah Gambut Tunggal
Taman Nasional Zamrud
2 535,562 ha
3 Kubah Gambut
Taman Nasional Zamrud
3 242,570 ha
2 Kubah Gambut
Taman Nasional Zamrud
SM Tasik Besar
SM Tasik Serkap
3.4 Peternakan
Peternakan
Dibidang peternakan pembangunan sub sektor peternakan dan perikanan untuk
meningkatkan populasi dan produksi ternak dan perikanan dalam usaha memperbaiki gizi
masyarakat di samping meningkatkan pendapatan peternakan. Upaya perbaikan gizi dan
peningkatan pendapatan masyarakat di sub sektor peternakan, maka peningkatan produktivitas
hasil ternak harus terus dilakukan dengan pengembangan teknologi peternakan. Produktivitas
masing-masing komoditas ternak dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel Peternakan Tahun 2010 Kabupaten Siak
N
o
Komod
itas
Jumla
h Ekor
Total
Ekor
Produ
ksi
(Ton)
Produkti
vitas
(Kg/ekor
)
1 Sapi15,599
.00
15,599
.00
308.0
019.74
2 Kerbau 521.00 521.00 28.03 53.80
3Kambi
ng
15,858
.00
15,858
.00
132.0
08.32
4 Domba 223.00 223.00 3.84 17.22
5 Babi2,247.
00
2,247.
0010.39 4.62
6Ayam
Buras
95,739
.00
95,739
.0018.92 0.20
7
Ayam
Pedagi
ng
92,474
.00
92,474
.00
636.6
46.88
8 Ayam - - 38.08 -
Petelur
9 Itik12,609
.00
12,609
.0065.19 5.17
Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak, 2010.
Tabel Peternakan Tahun 2007- 2010 Kabupaten Siak
No. Tahun
Peternakan (Ayam Kampung,
Ras dan Itik)
Jumlah (ekor) Produksi (ton)
1 2007 323.731 653.839
2 2008 323.731 653.839
3 2009 323.731 653.839
4 2010 200.822 653.839
Rata – rata 293.004 653.839
Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak, 2010.
3.5 Perikanan
Perikanan
Produksi perikanan di Kabupaten Siak pada umumnya di dominasi oleh perikanan darat
yang diperoleh dari perairan umum, Kolam rakyat, kolam pertenakan dan pola mina padi dengan
luas areal pengembangan perikanan adalah 494,719 M2. Produksi dan produktivitas perikanan
darat pada tahun 2010 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel Perikanan Tahun 2010 Kabupaten Siak
N
o
Komodi
tas
Benih
Ikan
Tebar
Produks
i (Kg)
Produktiv
itas
(Kg/M2)
1 Nila2,125,980
.00
91,525.
000.04
2 Lele3,706,298
.00
333,534
.00 0.09
3 Gurami464,948.0
0
28,482.
000.06
4 Patin710,906.0
0
36,584.
00 0.05
5 Bawal289,010.0
0
17,967.
00 0.06
6 Mas396,285.0
0
39,634.
00 0.10
7 Lainnya 5,000.00 - -
Tabel Perikanan Tahun 2007- 2010 Kabupaten Siak
Tah Produksi Perikanan darat
unIkan
Mas
Ikan
Nila
Gura
mi
Lele
Dumb
o
PatinJumla
h
20078.68
2
15.1
22
12.25
2
19.65
2
17.6
99
73.35
3
20088.78
8
16.2
23
12.67
0
19.78
5
17.8
70
75.33
6
20098.90
0
17.8
96
11.80
7
21.66
0
18.0
98
78.36
1
201039.6
34
91.5
25
28.48
2
333.5
34
36.5
84
529,7
59
Rata
-rata
16,5
01
35,1
91
17,5
13
124,3
23
24,1
27
189,2
02
Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak, 2010
Produksi perikanan darat diperoleh dari perairan umum, kolam rakyat, kolam pertenakan
dan pola mina padi. Dalam 4 tahun terakhir, produksi perikanan kolam pertenakan mengalami
peningkatan secara terus menerus. Pertambahan yang paling besar terjadi pada tahun 2007
dengan peningkatan produksi sebesar 73.353 kg. Jenis Ikan Lelea paling banyak peningkatan
produksinya dalam tahun 2010 menjadi 333.534 kg. Namun demikian produktivitas perikanan
didaerah ini masih rendah oleh karena itu upaya peningkatan harus dilakukan dengan
pengelolaan perikanan yang mengarah pada pendekatan agribisnis. Secara keseluruhan produksi
sektor perikanan pada tahun 2010 mencapai 529,759 kg.
3.6 Sumber Daya Air
3.7 Lingkungan Hidup
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
A. KONDISI UMUM DAERAH MASA KINI
1. Keadaan Geografis & Demografis
Kabupaten Siak beriklim tropis dengan suhu berkisar 25 – 32 Celcius karena secara
georafis terletak di antara 1 16’ 30” sampai dengan 0 20’ 49” LU dan 100 54’ 21” BT sampai
dengan 102 10’ 59” BT, dengan luas wilayah mencapai 8.556,09 Km. Perbatasan di sebelah
Utara adalah Kabupaten Bengkalis; di sebelah Selatan adalah Kabupaten Kampar dan
Pelalawan; di sebelah Barat adalah Kabupaten Bengkalis dan Kotamadya Pekanbaru serta di
sebelah Timur adalah Kabupaten Bengkalis dan Pelalawan.
Berdasarkan perhitungan siklus hidrologi, 15% surplus air dari curah hujan rata-rata
bulanan menjadi aliran permukaan, maka memungkinkan terjadinya banjir musiman pada bulan-
bulan basah. Dari analisis data curah hujan diketahui bahwa bulan basah berlangsung pada bulan
Juni hingga Agustus. Distribusi curah hujan semakin meninggi ke arah Pegunungan Bukit
Barisan di Bagian barat wilayah Propinsi Riau. Sebagian besar terdiri dari dataran rendah di
bagian Timur dan sebagian dataran tinggi di sebelah Barat.
Jenis tanah pada umumnya terdiri dari tanah Pedzolik Merah Kuning dari batuan dan
Alluvial serta tanah Organosol dan Gley Humus dalam bentuk rawa-rawa atau tanah basah.
Kabupaten Siak merupakan daerah lahan gambut dan sangat rentan terhadap kebakaran lahan
pada musim kemarau. Sehingga Kabupaten Siak juga sudah merupakan salah satu hot spot di
Indonesia, karena merupakan langganan kebakaran setiap musim kemarau.
Selain dikenal dengan Sungai Siak yang membelah wilayah Kabupaten Siak, daerah ini juga
terdapat banyak tasik atau danau yang tersebar di beberapa wilayah kecamatan. Sungai Siak
sendiri terkenal sebagai sungai terdalam di tanah air, sehingga memiliki nilai ekonomis yang
tinggi, terutama sebagai sarana transportasi dan perhubungan. Namun potensi banjir diperkirakan
juga terdapat pada daerah sepanjang Sungai Siak, karena morfologinya relatif datar. Kualitas dan
daya dukung Sungai Siak semakin menurun karena Sungai Siak harus mengaliri 5 ( Lima )
Kabupaten dan Kota.
Selain sungai Siak, daerah ini juga dialiri sungai sungai lain, yaitu: Sungai Mandau,
Sungai Gasib, Sungai Apit, Sungai Tengah, Sungai Rawa, Sungai Buantan, Sungai Limau, dan
Sungai Bayam. Sedangkan danau-danau yang tersebar di daerah ini adalah: Danau Ketialau,
Danau Air Hitam, Danau Besi, Danau Tembatu Sonsang, Danau Pulau Besar, Danau Zamrud,
Danau Pulau Bawah, Danau Pulau Atas, dan Tasik Rawa.
Tabel III.1 Luas wilayah, Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Siak
Jumlah penduduk di Kabupaten Siak tahun 2004 sebanyak 296,252 jiwa, terdiri atas laki-
laki 152.075 jiwa (51,33%) dan perempuan 144.177 jiwa (48,67%), sehingga rasio kelamin
adalah 104 dan kepadatan penduduknya adalah 34,61 jiwa/km2. Secara demografi tingkat
kepadatan penduduk ini tergolong ‚tidak padat’. Namun jika dilihat dari penyebaran penduduk
yang tidak merata, maka ada beberapa daerah yang tergolong daerah ’padat’. Adapun
pertumbuhan penduduk rata-rata 4,99% setiap tahunnya. Peningkatan ini terjadi karena
dipengaruhi oleh tingkat kelahiran yang lebih besar dibandingkan tingkat kematian, serta adanya
penduduk yang datang dan menetap di Kabupaten Siak.
3.8 Lingkungan Hidup
1. Sumber Daya Mineral
Kabupaten Siak memiliki potensi sumber daya mineral berupa minyak dan gas bumi.
Lapangan Minyak dan gas bumi pada cekungan Sumatera Tengah umumnya terperangkap dalam
struktur lipatan antiklin. Formasi Sihapas yang umumnya tersusun atas batu pasir deltaic,
merupakan reservoir utama dan tertutup oleh lapisan lempung dan serpih dari formasi Telisa.
Diyakini minyak bumi tersebut merupakan migrasi dari formasi Bangko. Selain minyak bumi,
gas juga ditemukan pada formasi Sihapas dan dlam jumlah yang besar ditemukan pada lapangan
Libo dan Talas. (Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Siak, Tahun 2002 – 2011).
Lapangan minyak utama pada cekungan Sumatera Tengah ini adalah lapangan Minas, yang
ditemukan pada tahun 1944 oleh tentara Jepang dan berproduksi pertama kali pada tahun 1952
dengan total cadangan diperkirakan mencapai 2 milyar barrel. Zona produksi ini diperkirakan 28
km x 10 km dengan kedalaman 2000 ft - 2600 ft. Jumlah sumur produksi sekitar 345 sumur,
termasuk 8 sumur kering dan 47 sumur injeksi air. Total produksi lapangan ini mencapai 350.000
barrel per hari.
2. Sumber Daya Lahan
Data lahan yang ada di Kabupaten Siak pada tahun 2004 menunjukkan bahwa
penggunaan lahan yang terbesar di Kabupaten Siak adalah penggunaan lain-lain seluas 231.153
hektar atau sekitar 33,7% dari seluruh lahan yang ada. Selanjutnya seluas 158.358 hektar atau
sekitar 23,1% berupa hutan, 143.376 hektar atau sekitar 20,9% untuk perkebunan, dan seluas
132.853 hektar atau sekitar 19,4% sementara tidak diusahakan.
Dengan melihat tataguna lahan ini perhatian perlu diberikan terhadap adanya rawa seluas 5.133
hektar (0,7%), tambak seluas 13,787 hektar (2%) dan kolam/empang seluas 500 hektar (0,1%).
Mengingat luasnya lahan gambut maupun pengaruh air asin yang ada, tidak semua wilayah yang
ada dapat dimanfaatkan bagi kegiatan pembangunan.
Pergeseran penggunaan lahan yang terjadi di Kabupaten Siak sukar di analisis karena
konsistensi data yang tersedia sangat meragukan. Fluktuasi perubahan sangat besar; contoh
paling ekstrim adalah data luas rawa dari semula 8.561 hektar pada tahun 2002, meluas menjadi
24.084 hektar pada tahun 2003 dan menyempit lagi menjadi 5.133 hektar pada tahun 2004.
Dengan kondisi data lahan semacam ini analisa trend (kecenderungan) tidak dapat dilakukan.
Selanjutnya kegiatan pengendalian dan pengawasan terhadap penggunaan lahan akan sulit
dilakukan. Keadaan ini akan membahayakan bagi kawasan yang mempunyai nilai ekonomi dan
nilai kelestarian lingkungan tinggi, seperti hutan dan perkebunan.
3. Sumber Daya Air
Sumber Daya Air permukaan terdiri dari dua sumber utama yaitu sungai dan rawa.
Sungai Siak merupakan sungai utama di daerah ini dengan debit aliran bulanan rata-rata 123
m3/detik padan bulan kering dan rata-rata 575 m3/detik pada bulan basah. Aliran sungai ini
sangat dipengaruhi oleh gerak pasang naik dan pasang surut air laut. Waktu antara pasang naik
maksimum dan pasang surut minimum adalah 7,5 jam. Sedangkan selang antara pasang surut
minimum ke pasang naik maksimum adalah 4 jam. Fluktuasi rata-rata muka air sungai Siak ini
adalah 1493 mm. Air rawa tersebar di utara dan timur pada daerah ini yang merupakan dataran
banjir Sungai Siak. Kedalaman rawa bervariasi antara 1 – 1,5 meter, berada pada lapisan
lempung bercampur gambut.
Pergeseran Penggunaan Lahan Dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2004.
Kualitas air permukaan yang berasal dari Sungai Siak memiliki kualitas jelek dengan
kandungan beberapa unsur (sodium, nitrat silikat dan zat organik) relatif tinggi dibanding baku
mutu air minum dan pH relatif rendah. Secara visual air yang berasal dari Sungai Siak ini keruh
berwarna coklat dan berbau. Apabila air permukaan ini akan digunakan sebagai sumber air baku,
diperlukan unit pengolahan air yang lengkap.
Air rawa secara visual berwarna coklat dan kandungan unsur-unsur mineral sangat
rendah.
Air tanah dangkal secara visual terlihat keruh berwarna coklat kehitaman dan secara
laboratorium terlihat panyak mengandung unsur-unsur Na, SO4, CO3, HCO3 serta zat organik
(bakteri colliform) yang relatif sangat tinggi dibandingkan mutu air baku. Sedangkan air tanah
dalam (artesis) hampir sama kualitasnya dengan air tanah dangkal. Kandungan unsur-unsur
Sodium (Na) dan karbonat (CO3) masih relatif lebih tinggi dari standar kualitas air minium.
Dua buah sungai besar, yaitu Sungai Siak dan Selat panjang merupakan urat nadi perhubungan
yang sangat penting tidak hanya bagi Kabupaten Siak, tapi juga bagi Propinsi Riau. Sarana
perhubungan sungai dan laut digunakan untuk kegiatan pergerakan dan perpindahan penduduk
maupun barang.
BAB IV
PARIWISATA
4.1 Wisata Sejarah
A. Balai Kerapatan Tinggi
Dipinggir sungai Siak berhadapan dengan muara sungai Mempura terletak bangunan
Gedung Balai Kerapatan Tinggi (Balai Rung Sri)dengan arsitek khas dengan dua arah pintu
masuk yaitu dari sungai dan dari darat (jalan raya).
Bangunan ini dibangun pada tahun 1886 dan dipergunakan untuk sidang perkara dan juga
berfungsi sebagai tempat pertabalan Sultan. Gedung ini memiliki tiga tangga untuk naik ke lantai
atas (lantai 2), dimana sidang selalu dilaksanakan.
Tangga utama menghadap ke sungai sedangkan yang lain ke timur, gedung terbuat dari
besi berbentuk spiral dan yang satunya lagi terbuat dari kayu dan terletak di sebelah barat
gedung.
Jika suatu perkara sudah dilakukan dan hukuman dijatuhkan, maka bagi yang kalah akan turun
ke lantai dasar dengan menggunakan tangga kayu yang terletak di sebelah kiri gedung dan
langsung menuju Djil (penjara) yang terletak tidak jauh dari situ. Sedangkan bagi yang menang
turun melalui tangga besi yang terletak di sebelah kanan gedung dan langsung ke jalan raya.
B. Danau zamrud
Danau Bawah dan Danau Besar terletak tak jauh dari lapangan minyak Zamrud. Danau – danau
ini memiliki panorama alam yang memikat. Disekitarnya ditumbuhi kayu – kayu yang masih
asli. Kawasan hutan yang luasnya mencapai 2500 hektare ini merupakan kawasan satwa. Di
dalamnya terdapat bermacam jenis flora dan fauna yang langka, seperti Pinang Merah, ikan jenis
Arwana dan ikan Belida. Semua itu merupakan kekayaan tersendiri yang dijadikan objek wisata.
C. Istana Siak
Kerajaan Siak Sri Indrapura didirikan pada tahun 1723 M oleh Raja Kecik yang bergelar
Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah putera Raja Johor (Sultan Mahmud Syah) dengan istrinya Encik
Pong, dengan pusat kerajaan berada di Buantan. Konon nama Siak berasal dari nama sejenis
tumbuh tumbuhan yaitu siak-siak yang banyak terdapat di situ.
Sebelum kerajaan Siak berdiri, daerah Siak berada dibawah kekuasaan Johor. Yang
memerintah dan mengawasi daerah ini adalah raja yang ditunjuk dan di angkat oleh Sultan Johor.
Namun hampir 100 tahun daerah ini tidak ada yang memerintah. Daerah ini diawasi oleh
Syahbandar yang ditunjuk untuk memungut cukai hasil hutan dan hasil laut.
Pada awal tahun 1699 Sultan Kerajaan Johor bergelar Sultan Mahmud Syah II mangkat
dibunuh Magat Sri Rama, istrinya yang bernama Encik Pong pada waktu itu sedang hamil
dilarikan ke Singapura, terus ke Jambi. Dalam perjalanan itu lahirlah Raja Kecik dan kemudian
dibesarkan di Kerajaan Pagaruyung Minangkabau.
Sementara itu pucuk pimpinan Kerajaan Johor diduduki oleh Datuk Bendahara tun Habib
yang bergelar Sultan Abdul Jalil Riayat Syah.
Setelah Raja Kecik dewasa, pada tahun 1717 Raja Kecik berhasil merebut tahta Johor. Tetapi
tahun 1722 Kerajaan Johor tersebut direbut kembali oleh Tengku Sulaiman ipar Raja Kecik yang
merupakan putera Sultan Abdul Jalil Riayat Syah.
Dalam merebut Kerajaan Johor ini, Tengku Sulaiman dibantu oleh beberapa bangsawan
Bugis. Terjadilah perang saudara yang mengakibatkan kerugian yang cukup besar pada kedua
belah pihak, maka akhirnya masing-masing pihak mengundurkan diri. Pihak Johor
mengundurkan diri ke Pahang, dan Raja Kecik mengundurkan diri ke Bintan dan seterusnya
mendirikan negeri baru di pinggir Sungai Buantan (anak Sungai Siak). Demikianlah awal
berdirinya kerajaan Siak di Buantan.
Namun, pusat Kerajaan Siak tidak menetap di Buantan. Pusat kerajaan kemudian selalu
berpindah-pindah dari kota Buantan pindah ke Mempura, pindah kemudian ke Senapelan
Pekanbaru dan kembali lagi ke Mempura. Semasa pemerintahan Sultan Ismail dengan Sultan
Assyaidis Syarif Ismail Jalil Jalaluddin (1827-1864) pusat Kerajaan Siak dipindahkan ke kota
Siak Sri Indrapura dan akhirnya menetap disana sampai akhirnya masa pemerintahan Sultan Siak
terakhir.
Pada masa Sultan ke-11 yaitu Sultan Assayaidis Syarief Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin
yang memerintah pada tahun 1889 ? 1908, dibangunlah istana yang megah terletak di kota Siak
dan istana ini diberi nama Istana Asseraiyah Hasyimiah yang dibangun pada tahun 1889. Pada
masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim ini Siak mengalami kemajuan terutama dibidang
ekonomi. Dan masa itu pula beliau berkesempatan melawat ke Eropa yaitu Jerman dan Belanda.
Setelah wafat, beliau digantikan oleh putranya yang masih kecil dan sedang bersekolah di
Batavia yaitu Tengku Sulung Syarif Kasim dan baru pada tahun 1915 beliau ditabalkan sebagai
Sultan Siak ke-12 dengan gelar Assayaidis Syarif Kasim Abdul Jalil Syaifuddin dan terakhir
terkenal dengan nama Sultan Syarif Kasim Tsani (Sultan Syarif Kasim II).
Bersamaan dengan diproklamirkannya Kemerdekaan Republik Indonesia, beliau pun
mengibarkan bendera merah putih di Istana Siak dan tak lama kemudian beliau berangkat ke
Jawa menemui Bung Karno dan menyatakan bergabung dengan Republik Indonesia sambil
menyerahkan Mahkota Kerajaan serta uang sebesar Sepuluh Ribu Gulden.
Dan sejak itu beliau meninggalkan Siak dan bermukim di Jakarta. Baru pada tahun 1960
kembali ke Siak dan mangkat di Rumbai pada tahun 1968.
Beliau tidak meninggalkan keturunan baik dari Permaisuri Pertama Tengku Agung
maupun dari Permaisuri Kedua Tengku Maharatu. Pada tahun 1997 Sultan Syarif Kasim II
mendapat gelar Kehormatan Kepahlawanan sebagai seorang Pahlawan Nasional Republik
Indonesia. Makam Sultan Syarif Kasim II terletak ditengah Kota Siak Sri Indrapura tepatnya
disamping Mesjid Sultan yaitu Mesjid Syahabuddin.
Diawal Pemerintahan Republik Indonesia, Kabupaten Siak ini merupakan Wilayah
Kewedanan Siak di bawah Kabupaten Bengkalis yang kemudian berubah status menjadi
Kecamatan Siak. Barulah pada tahun 1999 berubah menjadi Kabupaten Siak dengan ibukotanya
Siak Sri Indrapura berdasarkan UU No. 53 Tahun 1999.
Pada tahun 1889 dibangun istana permanen dengan arsitek dari Jerman. Istana ini berdiri
megah sampai saat ini dengan pintu gerbang dihiasi sepasang burung elang menyambar dengan
mata yang memancar tajam mengiringi kita bila memasuki halaman istana. Di dalam istana akan
kita lihat berbagai koleksi yang bernilai tinggi seperti Kursi Singgasana Sultan yang berbalut
emas.
Disisi lain terdapat pula alat musik Komet yang dibuat secara home industri di Jerman
yang memiliki piringan dengan garis tangan sekitar 90 cm berisikan lagu-lagu klasik dari
Mozard dan Bethoven.Konon barang ini hanya ada dua di dunia yaitu di Jerman sebagai pembuat
dan di istana Siak.
Di ruang yang lain kita saksikan berbagai kursi meja baik dari kayu, kristal dan kaca
tertata rapi di bawah lampu-lampu kristal berwarna-warni bergantungan di plafon istana,
demikian pula berbagai bentuk almari dan berjenis senjata dari tembaga dan besi.Disamping itu
terdapat pula aneka cinderamata yang merupakan hadiah dari para sahabat dan daerah di sekitar
Siak.
Untuk mengetahui siapa saja tokoh-tokoh Kerajaan Siak di masa lalu dapat kita lihat
melalui foto-foto berukuran besar yang terletak di dalam Istana Siak. Terdapat juga sebuah
cermin yang menjadi milik oleh para permaisuri Sultan yang dapat membuat wajah semakin
cerah dan awet muda bila sering bercermin di sana. Cermin ini dinamakan cermin Ratu Agung.
Istana Siak adalah bukti sejarah kebesaran Kerajaan Melayu Islam yang terbesar di daerah Riau.
Masa kejayaan Kerajaan Siak berawal dari abad ke-16 sampai abad ke-20, dan silsilah
Sultan-sultan Kerajaan Siak dimulai pada tahun 1723 M dengan 12 Sultan yang pernah bertahta.
Istana Siak sering juga disebut “Istana Matahari Timur”.
Komet
Sejenis Gramafon raksasa terbesar terbuat dari tembaga dengan piringan berdiameter 1 m
dan terbuat dari bahan kuningan (pelat kuningan) yang dapat mengeluarkan bunyi-bunyian
musik klasik karya Beethoven dan Mozart, buatan Jerman. Konon barang ini hanya ada dua
didunia yaitu di Negara Jerman sebagai pembuat dan di Istana Siak (indonesia).
D. Kantor dan Rumah Kotler
Di kelurahan Benteng Hilir terdapat bangunan peninggalan Belanda yaitu bekas rumah dan
kantor Belanda yang saat ini sudah dimakan usia dan memerlukan pemeliharaan yang khusus
E. Kapal Kato
Sebuah kapal besi dengan bahan bakar batu bara dimiliki oleh Sultan Siak dan selalu
dinaikinya pada saat berkunjung ke daerah-daerah kekuasaannya. Kapal ini berukuran panjang
12 m dengan berat 15 ton, kapal ini selalu digunakan oleh Sultan Siak untuk melakukan
kunjungan kerja kedaerah bawahannya, atau untuk berpesiar. Monumen Kapal Kato ini terletak
di pinggir Sungai Siak merupakan sosok monumen bersejarah yang dapat dikenang untuk
generasi mendatang.
F. Kelenteng
Klenteng Bersejarah yang terletak ditengah-tengah kota Siak Sri Indrapura.
G. Makam Koto Tinggi
Di sebelah timur Istana Siak terletak pula komplek makam Raja-raja Siak seperti Sultan Syarif
Hasyim dan ayahandanya beserta keluarga dan kerabat kerajaan lainnya. Diantaranya terdapat
makan Sultan Assyaidis Syarif Ali Abdul Jalil Syaifuddin, Sultan Assyadis Syarif Ibrahim Abdul
Jalil Khaliluddin, Sultan Assyaidis Syarif Ismail Abdul Jalil Jalaluddin, Sultan Syarif Kasim I
dan beserta keluarga kerabat kerajaan lainnya. Komplek makam ini berukuran 15 x 15 meter
persegi. Nisan dari makam yang terdapat di sini semuanya berukiran sangat rumit dan indah
terbuat dari kayu dan marmer. Di samping makam ini terletak makam pahlawan (Taman Bahagia
Siak).
H. Makam Marhum Buantan
Marhum Buantan gigih berjuang membela kehormatan dalam merebut kembali
kekuasaan ayahandanya di Johor yang kemudian dapat diperolehnya kembali. Beliau wafat tahun
1745 dan dimakamkan di Buantan dengan gelar Marhum Buantan. Kini Makam Marhum
Buantan merupakan objek wisata religi yang banyak dikunjungi oleh wisatawan.
I. Makam Raja Kecik
Makam Marhum Buantan ini terletak di Buantan, tepatnya di Desa Langkai Kabupaten Siak. Bila
kita menelusuri Sungai Siak sejauh lebih kurang 15 menit menaiki Spead Boad 25 PK, maka kita
akan dapat jumpai desa tersebut. Desa tersebut dahulunya merupakan pusat Kerajaan Siak yang
Pertama. Pendirinya adalah Sultan Abdul Djalil Rakhmadsyah dan sering disebut dengan Raja
Kecik pada tahun 1725 - 1746 M, dan setelah mangkat beliau diberi gelar Marhum Buantan.
Dahulunya Beliau gigih berjuang membela kehormatan dalam merebut kembali kekuasaan
ayahandanya di Johor yang kemudian dapat di perolehnya kembali.
J. Makam Sultan Syarif Kasim
Makam Sultan Syarif Kasim II di Kecamatan Siak tepatnya dipinggir sungai atau disamping
Masjid Syahbuddin. Bila kita mengilir Sungai Siak sejauh lebih kurang 15 menit menaiki Spead
Boad 25 PK maka kita jumpai Makam tersebut dari sungai. Makam ini sudah rehabilitasi
sehingga Makam Sultan Syarif Kasim II sekarang terlihat seperti gambar ini.
K. Mesjid Syahbuddin
Sekitar 500 m di depan Istana Siak terletak pula Mesjid Sultan (Mesjid Raya Sahabuddin),
Mesjid ini terletak dipinggir Sungai Siak, mesjid ini bentuknya yang khas dan unik. Di dalamnya
terdapat sebuah mimbar yang terbuat dari kayu berukir indah bermotifkan daun, sulur dan bunga.
Di sebelah barat mesjid ini terdapat pemakaman Sultan Syarif Kasim beserta permaisuri dan
istrinya yang selalu diziarahi oleh pengagumnya.
L. Monumen Pompa Angguk
Terletak di Minas yang terkenal dengan hasil bumi berupa minyak bumi dengan standart
terbaik di dunia. Minas merupakan daerah pengeboran minyak pertama untuk daerah Riau dan
pompa minyak pertama itu sekarang sudah tidak beroperasi lagi karena minyaknya sudah kering.
Penetapan lokasi sumur minyak ini dilakukan pada Maret 1941 dan pengeboran pertama dimulai
pada 10 Desember 1944 dengan kedalaman sumur 800 meter. Merk pompa yang digunakan
adalah LUFKIN dan pompa ini sekarang dijadikan monumen sejarah perminyakan di Propinsi
Riau yang berdiri megah di kota Minas.
M. Tangsi Belanda
Di Kelurahan Benteng Hilir terdapat bangunan peninggalan Belanda. Ini berupa rumah dan
kantor yang sudah dimakan usia. Namun kini sudah dilakukan pemugaran dan perbaikan sesuai
dengan bentuk aslinya. Demikian pula di Benteng Hulu terdapat bangunan Tangsi Militer
Belanda sehingga kita dapat menikmati suasana tempo dulu pada jaman kolonial.
4.2 Wisata Budaya
B. Desa Mempura
Berawal dari muara sungai Mempura terus mudik ke hulu mengikuti aliran sungai yang berair
tenang, dikala pasang kita temui desa tradisional, yaitu Desa Mempura. Penduduknya yang
ramah serta alamnya yang sejuk dengan air sungai yang merah dan hutan sekelilingnya yang
masih asli, hidup aneka flora dan fauna yang saling bercengkerama sesamanya berayun buai di
cabang dan ranting pepohonan. Ini semua dapat kita lihat setibanya sampai di desa tersebut.
Desa Mempura ini pernah menjadi pusat Kerajaan Siak dibawah kepemimpinan Sultan Abdul
Djalil Muzaffar Syah yang memerintah tahun 1746 – 1765 (Sultan Siak ke-2), dan setelah angkat
beliau dimakamkandi Mempura diberi gelar Marhum Mempura.
Disini pada musim tertentu kita dapat menikmati buah durian yang banyak terdapat disana
sambil menikmati Musik Gambus mengiringi penari membawakan Tarian Zapin yang ditarikan
oleh penduduk setempat dengan fasihnya.
Event Seni Budaya Di Kabupaten Siak
1. FESTIVAL SIAK BERMADAH
Di ibukota Kabupaten Siak yaitu Siak Sri Indarapura pada setiap tahunnya digelar sebuah
event Seni Budaya yang diberi nama “ FESTIVAL SIAK BERMADAH “. Festival ini
merupakan sebuah ajang perlombaan seni budaya antar kecamatan yang ada di Kabupaten Siak.
Festival ini biasa dilaksanakan sekitar bulan September setiap tahunnya karena dimaksudkan
juga untuk memperingati hari ulang tahun Kabupaten Siak. Jenis lomba yang biasa
dipertandingkan pada festival ini adalah Zapin, Istiadat Mengarak Pengantin, Berbalas Pantun,
Senandung Menidurkan Anak, Joget Lambak, Lawak, Nasyid, Bujang dan Dara, Langgam
Melayu, Tari Kreasi. Festival ini juga meyuguhkan penampilan kesenian tamu jemputan dari
kabupaten lain yang ada di Propinsi Riau.
2. PENAMPILAN KESENIAN DAERAH BULANAN
Pada setiap bulannya di Siak Sri Indrapura juga digelar pertunjukan seni budaya.
Biasanya event ini dilakukan mulai dari pagi sampai pada sore hari yang bertujuan untuk
menghibur para wisatawan yang datang berkunjung ke Siak Sri Indrapura. Dalam event ini
disuguhkan penampilan – penampilan kesenian dari 5 etnis yang berbeda yang ada di Kabupaten
Siak yaitu : Melayu, Batak, Jawa, Minang dan Cina.
3. MALAM HIBURAN RAKYAT
Untuk ikut memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia di Siak Sri Indrapura
tepatnya di sekitar Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah pada malam hari setiap tanggal 18
Agustus diadakan pesta kembang api. Pada acara ini juga selalu menampilkan artis–artis terkenal
dari Ibukota RI. Acara ini juga bertujuan untuk memberikan hiburan khususnya bagi masyarakat
Kabupaten Siak.
4. Gedung LAMR
Gedung Lembaga Adat Melayu Riau-Siak terletak di Kecamatan Siak, gedung ini bernama Balai
Sultan Yahya Abdul Jalil Muzaffar Syah yang difungsikan sebagai pusat kegiatan Melayu di
Kabupaten Siak.
Gurindam Duabelas
FASAL 1
Barang siapa tiada memegang agama
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama
Barang siapa mengenal yang empat
Maka yaitulah orang yang makrifat
Barang siapa mengenal Allah
Suruh dan tegahnya tiada ia menyalah
Barang siapa mengenal diri
Maka telah mengenal akan tuhan yang bahri
Barang siapa mengenal dunia
Tahulah ia barang yang terpedaya
Barang siapa mengenal akhirat
Tahulah ia dunia mudharat
FASAL 2
Barang siapa mangenal yang tersebut
Tahulah ia makna takut
Barang siapa meninggalkan sembahyang
Seperti ruma tiada bertiang
Barang siap meninggalkan puasa
Tidaklah mendapat dua termasa
Barang siapa meninggalkan zakat
Tiada hartanya beroleh berkat
Barang siapa meninggalkan haji
Tiadalah ia menyempurnakan janji
FASAL 3
Apabila terpelihara mata
Sedikitlah cita-cita
Apabila terpelihara kuping
Khabar yang jahat tiadalah damping
Apabila terpelihara lidah
Niscaya dapat daripadanya faedah
Bersungguh- sungguh engkau memeliharakan tangan
Daripada segala berat dan ringan
Apabila perut terlalu penuh
Keluarlah fi’l yang tiada senonoh
Anggota tengah hendaklah ingat
Disitulah banyak orang yang hilang semangat
Hendaklah peliharakan kaki
Daripada berjalan yang membawa rugi
FASAL 4
Hati itu kerajaan di dalam tubuh
Jikalau zalim segala anggota pun rubuh
Apabila dengki sudah bertanah
Datangnya daripadanya beberapa anak panah
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir
Disitulah banyak orang yang tergilincir
Pekerjaan marah jangan dibela
Nanti hilang akal di kepala
Jika sedikit pun berbuat bohong
Boleh diumpamakan mulutnya si pekung
Tanda orang yang amat celaka
Aib dirinya tiadalah sangka
Bakhil jangan diberi singgah
Itulah perompak yang amat gugah
Barang siapa yang sudah besar
janganlah kelakuannya membuat kasar
barang siapa perkataaan kotor
mulutnya itu umpama ketor
dimanalah tahu salah diri
jika tiada orang lain yang berperi
Pekerjaan takbur jangan direpih
Sebelum mati didapat juga sepih
FASAL 5
Jika hendak mengenal orang berbangsa
Lihat kepada budi bahasa
Jika hendak mengenal orang yang berbahagia
Sangat memeliharakan yang sia-sia
Jika hendak mengenal orang mulia
Lihatlah kepada kelakuan dia
Jika hendak mengenal orang berilmu
Bertanya belajar tiadalah tiada jemu
Jika hendak mengenal orang yang berakal
Dijalan dunia mengambil bekal
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai
Lihat pada ketika bercampur dengan oreang ramai
FASAL 6
Cahari olehmu akan sahabat
Yang boleh dijadikan obat
Cahari olehmu akan guru
Yang boleh tahukan tiap seteru
Cahari olehmu akan istri
Yang boleh menyerahkan diri
Carilah olehmu akan kawan
Pilih segala orang yang setiawan
Carilah olehmu akan abdi
Yang ada baik sedikit budi
FASAL 7
Apabila banyak berkata-kata
Di situlah jalan masuk dusta
Apabila banyak berlebih- lebihan suka
Itulah tanda hampirkan dusta
Apabila kita kurang siasat
Itulah tanda pekerjaan hendak sesat
Apabila anak tidak terlatih
Jika besar bapanya letih
Apabila banyak mencacat orang
Itulah tandanya kurang
Apabila orang yang banyak tidur
Sia-sia sahajalah umur
Apabila mendengar akan khabar
Menerimanya itu hendaklah sabar
Apabila mendengar akan aduan
Membicarakannya itu hendaklah cemburuan
Apabila perkataan yang lemah lembut
Lekaslah segala orang mengikut
Apabila perkataan yang amat kasar
Lekaslah orang sekalian gusar
Apabila pekerjaan yang amat benar
Tiada boleh orang berbuat honar
FASAL 8
Barang siapa khianat akan dirinya
Apalagi kepada lainnya
Kepada dirinya ia aniaya
Orang itu jangan engkau percaya
Lidah suka membenarkan dirinya
Daripada yang lain kesalahannya
Daripada memuji diri hendaklah sabar
Biar daripada orang datangnya khabar
Orang yang suka menampakkan jasa
Setengah daripada syirik mengaku kuasa
Kejahatan diri sembunyikan
Kebajikan diri diamkan
Keaiban orang jangan dibuka
Keaiban diri hendaklah sangka
FASAL 9
Tahu pekerjaan tak baik tapi di kerjakan
Bukannya manusia ia itulah syaitan
Kejahatan seorang perempuan tua
Itulah ilbis punya pengawa
Kepada segala hamba-hamba raja
Disitulah syaitan tempatnya manja
Kebanyakan orang yang muda-muda
Di situlah syaitan tempat tergoda
Perkumpulan laki-laki dengan perempuan
Disitulah syaitan punya jamuan
Adapun orang tua yang hemat
Syaitan tak suka membuat sahabat
Jika orang muda kuat berguru
Dengan syaitan jadi berseteru
FASAL 10
Dengan bapa jangan durhaka
Supaya Allah tidak murka
Dengan Ibu hendaklah hormat
Supaya badan dapat selamat
Dengan anak janganlah lalai
Supaya boleh naik ke tengah balai
Dengan istri dan gundik jangan lah alpa
Supaya kemaluan jangan menerpa
Dengan kawan hendak lah adil
Supaya tangannya jadi kapil
FASAL 11
Hendak lah berjasa
Kepada yang sebangsa
Hendak lah jadi kepala
Buang perangai yang cela
Hendak memegang amanat
Buanglah hkianat
Hendak marah
Dahulukan hujjah
Hendak dimalui
Jangan memelihi
Hendak ramai
Murahkan perangai
FASAL 12
Raja mufakat dengan menteri
Seperti kebun berpagar duri
Betul hati kepada Raja
Tanda jadi sebarang kerja
Hukum adil atas rakyat
Tanda raja beroleh inayat
Kasihkan orang yang berilmu
Tanda rahmat atas dirimu
Hormat akan orang yang pandai
Tanda mengenal kasa dan cindai
Ingatkah dirinya mati
Itulah asal berbuat bakti
Akhirnya itu terlalu nyata
Kepada hati yang tidak buta
Kesenian Tradisional Siak
Kabupaten Siak menyimpan berbagai bentuk Seni Budaya Melayu baik berupa seni tari, musik,
teater, sastra, kerajinan dan lain sebagainya. Banyak lagi berbagai macam kesenian di
Kabupaten Siak diantaranya :
1. Tari : Zapin, Olang-olang, Joget, Mak Inang, dsb. Tarian Zapin sangat populer dan
dipahami oleh setiap muda dan tua.
2. Musik : Nafiri, Kompang, Silat, Berdah, Gambus, dsb.
3. Teater : Sandiwara, Tonil, dan Bangsawan.
4. Sastra : Syair, Pantun, Bidal, Seloka dan Gurindam
T Zapin,Tari Joget Dangong, Tari Jogi, Tari
Melemang, Tari Makyong, Tari Mendu, Tari Inai,
TariDayung Sampan, Tari Topeng, Tari Lang-Lang
Buana, Tari Alu, Tari Ayam Sudur, Tari Tari
melayu di Kepulauan Riau yang berkembang di
kabupaten dan kota antara lain : Tari Boria,Tari
Zikir Barat, Tari Rokana, Tari Joget lambak, Tari
Damnah, Tari Semah Kajang, TariDendang
Dangkong, Tari Sirih Lelat, Tari Tebus Kipas, Tari
Sekapur Sirih, Tari Engku Puteri,Tari Mustika
Kencana, Tari Marhaban, Tari Menjunjung Duli,
Tari Tandak Pengasih, Tari IkanKekek, Tari Tarek
Rawai, Tari Pasang Rokok, Tari Masri, Tari
Betabik, Tari Lenggang Cecak,Tari Laksemane
Bentan, Joget Bebtan, Tari Joget Kak Long dari
Moro, Tari Joget Mak Dare,Tari Joget Makcik
Normah di pulau Panjang Batam.
Tarian Zapin
merupakan salah satu dari beberapa jenis tarian
Melayu yang masih eksis sampaisekarang. Tarian
ini diinspirasikan oleh keturunan Arab yang
berasal dari Yaman. Menurutsejarah, tarian Zapin
pada mulanya merupakan tarian hiburan di
kalangan raja-raja di istanasetelah dibawa dari
Yaman oleh para pedagang-pedagang di awal abad
ke-16. MasyarakatMelayu termasuk seniman dan
budayawannya memiliki daya kreasi yang tinggi.
Hal ini dapatdilihat dari perkembangan kreasi tari
Zapin yang identik dengan budaya Melayu maupun
dalamhal berpantun. Seniman dan budayawannya
mampu membuat seni tradisinya, tidak mandek
tapipenuh dinamika yang selalu dapat diterima
dalam setiap keadaan. Tarian tradisional ini
bersifatedukatif dan sekaligus menghibur,
digunakan sebagai media dakwah Islamiyah
melalui syair lagu-lagu zapin yang
didendangkan.SENI Tari adalah gerak indah dan
berirama yang mengandung dua unsur penting:
gerak danirama. Gerak merupakan gejala primer
dan juga bentuk spontan dari kehendak yang
terdapat didalam jiwa; sementara irama adalah
bunyi teratur yang mengiringi gerak tersebut.
Gerak tarianbiasanya diinspirasikan dari
pengalaman hidup sehari-hari.Satu tari tradisional
Melayu yang sangat mengakar dan populer adalah
Tarian Zapin. Tari inimerupakan satu dari beberapa
jenis tarian Melayu yang masih eksis sampai
sekarang. Tarian inidiinspirasikan oleh keturunan
Arab yang berasal dari Yaman.
Menurut sejarah, tarian Zapin pada mulanya
merupakan tarian hiburan di kalangan raja-raja
diistana setelah dibawa dari Yaman oleh para
pedagang-pedagang di awal abad ke-16.
MasyarakatMelayu termasuk seniman dan
budayawannya memiliki daya kreasi yang
tinggi.Hal ini dapat dilihat dari perkembangan
kreasi tari Zapin yang identik dengan budaya
Melayumaupun dalam hal berpantun. Seniman dan
budayawannya mampu membuat seni
tradisinya,tidak mandek tapi penuh dinamika yang
selalu dapat diterima dalam setiap keadaan.
Tariantradisional ini bersifat edukatif dan sekaligus
menghibur, digunakan sebagai media
dakwahIslamiyah melalui syair lagu-lagu zapin
yang didendangkan.Sebutan zapin umumnya
dijumpai di Sumatera Utara dan Riau, sedangkan
di Jambi, SumateraSelatan dan Bengkulu
menyebutnya dana. Julukan bedana terdapat di
Lampung, sedangkan diJawa umumnya menyebut
zafin. Masyarakat Kalimantan cenderung memberi
nama jepin, diSulawesi disebut jippeng, dan di
Maluku lebih akrab mengenal dengan nama jepen.
Sementara diNusatenggara dikenal dengan julukan
dana-dani.
Tenun Siak
Kerajinan tangan yang sangat terkenal
dari Siak semenjak dahulu adalah kerajinan
industri rumah yaitu kerajinan tenunan, karena
berasal dari Siak maka dinamakan Kain Tenun
Siak.
Semasa dahulu pekerjaan menenun hanya dikenal
di lingkungan istana saja sebagai pekerjaan
sambilan. Namun sesuai dengan perkembangan
zaman, pekerjaan menenun merembes keluar
tembok istana.
Tenun Siak adalah tenunan yang dibuat (ditenun)
dengan menggunakan benang katun atau benang
sutera yang diberi motif benang emas dengan
berbagai motif seperti pucuk rebung, siku keluang,
tampuk manggis, dan lain-lain.
Dengan dimekarkannya Siak menjadi
Kabupaten, perhatian pemerintah terhadap
perkembangan tenunan Siak semakin besar, dan
tenunan Siak sebagai bawang bawaan atau
cinderamata khas dari Siak semakin diminati oleh
para kolektor, masyarakat pemakai, dan para
pelancong yang datang ke Siak.
Tepak sirih
Asal usul Tradisi Makan Sirih
Tradisi makan sirih merupakan warisan budaya masa silam, lebih dari 3000 tahun yang
lampau atau dizaman Neolitik, hingga saat ini. Budaya makan sirih hidup di Asia Tenggara.
Pendukung budaya ini terdiri dari berbagai golongan, meliputi masyarakat bawah, pembesar
negara, serta kalangan istana. Tradisi makan sirih tidak diketahui secara pasti dari mana berasal.
Dari cerita-cerita sastra, dikatakan tradisi ini berasal dari India. Tetapi jika ditelusur berdasarkan
bukti linguistik, kemungkinan besar tradisi makan sirih berasal dari Indonesia. Pelaut terkenal
Marco Polo menulis dalam catatannya di abad ke-13, bahwa orang India suka mengunyah
sekumpal tembakau. Sementara itu Penjelajah terdahulu seperti Ibni Batutah dan Vasco de Gama
menyatakan bahwa masyarakat Timur memiliki kebiasaan memakan sirih.
Di masyarakat India, sirih pada mulanya bukan untuk dimakan, tetapi sebagai
persembahan kepada para dewa sewaktu sembahyang di kuil-kuil. Beberapa helai daun sirih
dihidangkan bersama dengan kelapa yang telah dibelah dua dan dua buah pesang emas.
Pada saat ini sirih sangat di kenal di kalangan masyarakat Melayu. Selain dimakan oleh
rakyat kebanyakan, sirih juga dikenal sebagai simbol budaya dan menjadi yang tak terpisahkan
dalam adat istiadat Melayu. Sirih dipakai dalam upacara menyambut tamu,upaca merisik dan
meminang, upaca pernikahan tradisional, dan berbagai upacara adat yang lain. Dalam upacara
pernikahan, sirih di rangkai dalam bentuk sirih junjung yang cantik, dan bersama dengan sirih
penyeri dipakai sebagai barang hantaran kepada pengantin perempuan. Di dalam upacara resmi
kebesaran istana, sirih junjung dipakai sebagai sebagai hiasan yang menyemarakan suasana.
Sirih junjung juga dibawa sebagai kepala suatu arak-arakan adat.
Tepak Sirih,
Perangkat Berkapur-sirih
Tepak sirih digunakan sebagai perangkat yang tidak boleh dilupakan dalam acara-upacara
resmi adat. Oleh karena tepak sirih merupakan simbol yang memiliki arti penting, maka
pemakaiannya tidak bileh sembarangan. Didalam tepak sirih terdapat combol (cembul) yang
digunakan untuk menyimpan ramuan sirih pinang. Combol ini disusun mengikuti aturan yang
telah ditetapkan.
Bagian dalam tepak sirih yang lengkap dibagi menjadi dua bagian. Di bagian atas
ditempatkan empat combol dengan susunan tertentu, yaitu pinang, kapur, gambir,dan tembakau.
Dibagian bawah disusun cengkih, sirih, dan kacip. Pada tepak sirih yang berbentuk bulat, combol
disusun melingkar sesuai dengan urutannya. Masyarakat melayu menamakan tepak sirih yang
berbentuk bujur sangkar sebagai puan, dan berbentuk empat persegi panjang disebut tepak. Ada
kalanya, daun-daun sirih tidak dimasukan menjadi satu dalam tepak sirih, tetapi ditempatkan
dalam suatu wadah yang di sebut bekas sirih. Pengaturan seperti ini memberikan tampilan yang
lebih indah dan rancak.
Bagi masyarakat melayu, sirih disusun sedemikian rupa untuk menunjukan urutan-urutan
keitika mengapur sirih, yang dahulu di dahulukan dan yang kemudian di kemudiankan. Daun-
daun sirih yang disusun dalam tepak sirih harus dilipat bersisip antara satu dengan yang lainnya
dan disatukan tangkainya, disusun sebanyak lima atau enam helai dalam satu baris.Satu tepak
sirih selalu berisi empat atau lima susun sirih. Sirih harus disusun secara berlipat agar tidak
terlihat ekornya.Ekor sirih yang terlihat dianggap kurang sopan dan tidak menghormati tamu.
Tepak sirih yang sudah lengkap dihias dengan bunga dan diberi alas kain songket.Tepak sirih ini
disebut Tepak sirih adat.
Kelengkapan tepak sirih
Komponen yang melengkapi tepak sirih terdiri atas combol, bekas sirih,
kacip,gobek,celepa,ketur,dan bujam epok. Tetapi pada saat ini, bujam epok sudah jarang dipakai
sebagai peralatan pelengkap tepak sirih. Sedangkan combol diisi dengan
pinang,gambir,Tembakau,cengkeh,dan kapur.
Combol
Combol merupakan komponen tepak sirih yang berjumlah empat atau lima buah, untuk
menyimpan pinang, kapur,gambir,tembakau dan bunga cengkeh. Combol berbentuk bulat dan
tertutup,pada bagian bawah datar agar dapat diletakkan dengan baik. Biasanya combol untuk
kapur berbentuk silinder atau agak berbeda dengan yang lain. Combol dibuat dari bahan logam
seperti tembaga,perak,atau berlapis emas.Agar lebih indah,pada bagian luar dan tutup combol
dihias dengan ukiran berbagai corak seperti bunga petola,sirih emas,daun candik kacang,tampuk
manggis,bunga melur,dan motif-motif lain sesuai dengan kreasi dan kemahiran tukang ukir. Pada
saat ini, motif ukiran sudah berkembang mengikuti zaman dan cita rasa orang,sehingga banyak
dijumpai combol dengan corak grafis serta objek tertentu dan corak-corak budaya yang lain.
Bekas sirih
Adakalanya sirih tidak dimasukkan menjadi satu kedalam tepak sirih, tetapi dimasukkan
tersendiri dalam bekas sirih. Bekas sirih biasanya dibuat dari logam atau perak,walaupun ada
juga yang terbuat dari gading gajah. Agar bekas sirih tampak cantik. Adakalanya disalutkan
emas dan diukir dengan berbagai corak ukiran melayu seperti awan larat,bunga kundur,bunga
ketang duri,bunga petola,pucuk rebung,ukiran tebuk,dan corak –corak lain.Untuk menambah
keindaha, pada bagian badan dan disekeliling mulutnya dibuat berlekuk-lekuk. Bekas sirih
berbentuk pipih,dengan bagian mulut(atas) agak lebar dan sedikit menguncup dibagian
bawah.Ukuran bekas sirih pada umumnya sekitar 8 cm pada bagian mulut,6cm pada bagian
bawah, dan tinggi 10cm.
Kacip
Kacip berupa alat yang berfungsi seperti pisau pemotong terdiri atas bilah tajam yang
dapat bergerak bagian atas dan bagian tumpul yang kokoh pada bagian bawah. Kacip digunakan
untuk memotong atau mengiris buah pinang, atau obat obat tradisional yang terdiri dari tumbuh-
tumbuhan.Kacip dibuat dari logam kera, namun ada juga yang dibuat dari tembaga atau perak
sehingga tidak hanya berfungsi sebagai pemotong melainkan juga sebagai peralatan yang
indah.Karcip dibuat dalam ukuran antara 10cm hingga 22 cm, walaupun ada juga yang
berukuran lebih dari itu. Pada dasarnya bentuk kacip serupa,yaitu terdiri atas dua bilah mata yang
bertaut dan mempunyai hulu atau tangkai pada kedua bilahnya.
Ragam hias pada bagian hulu dan badan kacip amat unik,ada kalanya menyerupai kepala
binatang seperti kuda, kerbau,gajah,monyet,burung, ayam manusia,atau dewa-dewa.Terdapat
juga kacip yang diukir dengan motif plora pada tangkai dan badannya dengan menggunakan
salutan perak atau emas. Kacip juga dikenal sebagai kacip jantan dan kacip betina walaupun ada
juga yang tidak jelas jenisnya dengan bentuk segi atau kebulat-bulatan.
Masyarakat melayu menamakan alat pemotong ini kacip, sementara di Bali masyarakat
menamakan caket. Di negeri Deccani (India) Kanada (Kartanaka) alat ini disebut ( adakottu)
sedangkan marathi (maharastra) dinamakan adekitta, walaupun banyak juga yang lebih
mengenalnya dengan nama serota. Masyarakat Bengali menamakan alat ini yanti, sedangkan
orang gujarat menyebutnya sudi atau sudo. Srilangka, kacip disebut Gire atau Giraya. Didalam
tepak sirih, kacip disusun bersebelahan dengan daun sirih yang tersusun rapi. Kacip merupakan
perkakas penting selain gobek untuk melengkapi keserasian sebuah tepak sirih. Kacip juga
dijadikan sebagai perkakas penting dalam berbagai upacara adat resam melayu. Dalam adat “
melenggang perut “ kacip digunakan sebagai persyaratanyang harus ada. Ketika bayi baru lahir ,
kacip diletakkan dibagian atas kepala atau bawah bantal pada saat bayi tidur. Ada kepercayaan,
bahwa kacip akan menjauhkan bayi dari segala macam gangguan makhluk halus.
Gobek
Gobek terbuat dari logam dan dan terdiri atas dua komponen. Komponen pertama
berbentuk silinder yang berlubang dibagian tengahnya. Pada bagian ujung, silinder ini ditutup
dengan sumbat kayu dengan ukuran yang sama besarnya dengan lubang silinder.komponen ini
disebut dengan ibu gobek. Komponen yang satu lagi dinamakan anak gobek, memiliki ukuran
yang lebih kecil, terdiri atas besi padu yang dibagian ujungnya berbentuk seperti mata kapak
serta mempunyai hulu dibagian pangkalnya. Pada bagian ibu dan hulu anak gobek diukir dengan
berbagai corak yang menarik, sesuai dengan budaya setempat. Alat ini berfungsi seperti antan
dan lesung. Daun sirih yang telah dilengkapi dengan pinang, gambir,kapur, dan cengkeh
dimasukkan kedalam gobek dan di tumbuk hingga lumat. Setelah lumat, tutup kayu di ujung
silinder ddi dorong dengan anak gobek, sehingga bisa dikeluarkan dan siap dimakan. Gobek
dipakai oleh para nenek yang sudah tidak mempunyai gigi dan tidak bisa lagi mengunyah sirih.
Ketur
Ketur adalah tempat berludah. Sirih yang dimakan dengan kapur, gambir,dan pinang akan
menghasilkan ludah yang berwarna merah, pekat,dan kotor,sehingga orang yang makan sirih
harus sering meludah.ketur berbentuk seperti labu sayung, dengan bagian mulut agak lebar
berkeluk keluk atau bulat seperti pinggan makan, menggelembung dibagian tengah serta
mempunyai kaki yang berbentuk setengah bola. Tetapi ada kalanya, bekas kaleng yang terbuat
dari seng atau timah dipakai sebagai ketur. Ketur yang khusus dibuat untuk tempat berludah
biasanya dibuat dari tembaga.Tinggi ketur antara 20 cm hingga 25 cm, cukup berat karena
terbuat dari bahan logam tembaga.Bobot yang berat ini diperlukan, agar keturtidak mudah
terguling, yang akan membuat isinya tumpah dan mengotori lantai. Ketur hanya digunakan jika
orang makan sirih didalam rumah, tidak pada waktu bepergian.Setiap hari harus dibersihkan,agar
tidak menimbulkan bau yang tidak sedap.
Ramuan (Bahan) Berkapur Sirih
Sirih adalah tanaman yang tubuh dikawasan tropika Asia, Madagaskar, Timur Tengah,
dan Hindia Barat.Sirih yang terdapat di semenanjung Malaysia terdiri atas empat jenis, yaitu
sirih melayu,sirih Cina, sirih keling, dan sirih Udang. Dalam bahasa Indonesia, dikenal berbagai
nama spesies sirih seperti sirih carang, Be,Bed, Siyeh, Sih, Camai, Kerekap, Serasa, Cabe,Jambi,
Kengyek, dan Kerak.Dalam ilmu biologi, sirih dikenal dengan nama piper betle linn dalam
keluarga piperaceae. Nama betle adalah dari bahasa portugis betle,l berasa dari kata vettila dalam
bahasa malayalam dinegeri Malabar. Dalam bahasa Hindi, sirih lebih dikenal dengan nama pan
atau paan dan dalam bahasa sunskrit di sebut tambula. Bahasa Srilanka menyebut sirih dengan
bulat, sedangkan Bahasa Thai disebut Plu.Sirih tumbuh menjalar dan memanjat pada batang
pohon atau para-para. Bentukdaunnya bulat lonjong dengan ujung agak lancip. Daun sirih yang
subur memililki ukuran lebar 8 cm- 12 cm, dan panjang 10 cm-15 cm. Sirih sesuai ditanam di
cuaca tropis, ditanah yang gembur dan tidak terlalu lemba, serta cukup air.
Sirih Udang memiliki urat daun dan gagang berwarna merah. Sirih Cina mempunyai rasa
yang lebih lembut dibanding sirih melayu. Namun sirih melayu adalah jenis yang digemari oleh
kalangan yang makan sirih, juga banyak dipakai dalam adat resam. Sirih melayu berdaun lebar
dan warnanya hijau pekat. Jenis sirih yang lain, sirih keling, berukuran kecil dan warnanya hijau
gelap, rasanya lebih pedas dan daunnya agak keras. Rasa pedas sirih disebabkan oleh sejenis
minyak yang mengandung fenol dan bahan-bahan terpene. Zat-zat lain yang terkandung dalam
daun sirih adalah kalsium nitrat,sedikit gula,dan tanin. Rasa enak daun sirih ditentukan oleh jenis
daun sirih itu sendiri, umurnya, cahaya matahari,serta letak daun pada batang sirih. Daun sirih
yang paling enak adalahyang terdapat pada bagian atas dahan dahan sisi, dan yang berukuran
paling besar. Sirih hutan tidak boleh dimakan, juga rasanya tidak enak. Sirih hutan tumbuh di
pohon yang terdapat dihutan hujan tropis.
Daun-daun sirih yang terdapat di bagian bawah dan berukuran kecil dipakai sebagai obat
oleh dukun-dukun melayu. Sirih bertemu urat adalah jenis yang paling oleh bidan untuk
perobatan tradisional. Pada sat ini, sirih masih menjadi bagian penting bagi masyarakat melayu,
walaupun tidak banyak lagi memakannya.
Pinang
Pinang adalah tumbuhan tropis yang ditanam karena keindahannya, serta untuk
mendapatkan buahnya. Tingginya bisa mencapai 10 meter, bentuknya runcing pada bagian
pucuk. Garis tengah batangnya antara 15 cm hingga 20 cm. Buah pinang berwarna hijau pada
waktu masih muda, dan apabila sudah masak akan berubah menjadi kuning serta merah. Nama
ilmiah pinang adalah Areca Cathecu. Dalam bahasa Hindi buah ini disebut Supar, dan Pan supari
untuk menyebut sirih pinang. Bahasa malayalam menamakannya adakka atasu adekka, sedang
dalam bahasa srilanka dikenal sebagai puvak. Masyarakat Thai menamakannya mak, dan orang
Cina menyebutnya Pin lang.pohon pinang dibiakkan dengan cara menanam bijinya yang sudah
cukup masak. Biasanya biji yang akan ditanam disemai dulu,baru kemudian ditanam dalam pot
atau tas plastik. Jika masih kecil, pohon pinang cocok ditanam dalam pot, tetapi jika sudah besar
sebaiknya ditanam ditanah bebas.
Buah pinang bisa dipakai sebagai obat. Pucuk Areca catechu dan pucuk-pucuk Areca
borneensis serta areca trianda bisa dimakan. Pucuk Areca hutchinsoniana digunakan untuk
menghilangkan jamur. Untuk mengobati luka luka, dapat digunakan ampas pinang yang sudah
direbus. Alkaloid dalam pinang termasuk arekolin, arekaidin, arekain,guvacin,arekolidin,dan
kolin. Arekolin yang toksid bersipat sebagai obat bius nikotin bagi system syaraf. Zat ini
menyebabkan penyakit ayan yang berakhir dengan kelumpuhan. Akibat lebuh fatal adalah
kematian , yang terjadi jika pernafasan terhenti. Arekolin adalah pembasmi parasit dan cacing,
serta bersifat seperti asetilkolin. Pinang mengandung lebih kurang 15% tanin merah dan 14%
lemak. Buah pinang muda dikunyah dan airnya ditelan untuk mengobati darah dalam air
kencing. Jus pinang muda digunakan untuk rabun.
Gambir
Gambir adalah tumbuhan yang terdapat di Asia Tenggara, termasuk dalam keluarga
Rubiaceae. Daunnya berbentuk bujur telur atau lonjong, dan permukaannya licin. Bunga gambir
berwarna kelabu. Gambir biasanya dimakan dengan sirih.gambir juga dimanfaatkan obat,antara
lain untuk mencuci luka bakar dan kudis, mencegah penyakit diare dan disentri, serta sebagai
pelembab dan menyembuhkan luka di kerongkongan .
Tembakau
Tembakau adalah tumbuhan herba semusim yang ditanam untuk diambil daunnya,
digunakan untuk membuat rokok dan cerutu. Tumbuhan ini termasuk dalam keluarga
Solanaceae.tembakau bisa tumbuh dalam iklim yang berbeda beda .pada masa awal pertumbuhan
,tembakau membutuhkan suhu yang panas dan lembab dengan banyak hujan. Akan tetapai
menjelang dipetik, tembakau harus berada pada musim kering agar diperoleh daun daun yang
baik. Daun daun tembakau yang bermutu tinggi hanya bisa dihasilkan dikawasan kawasan
tertentu saja. Jenis tembakau yang sama jika ditanam ditempat lain bisa menghasilkan mutu daun
yang lebih rendah. Tanah liat yang padat dan subur akan menghasilkan daun daun tembakau
yang berukuran lebar. Daun tembakau seperti ini cocok untuk dibuat cerutu dan tembakau pipa.
Pada tanah yang berpori serta berhumus akan dihasilkan daun daun tembakau yang kecil serta
lembut, yang cocok untuk tembakau rokok. Pohon tembakau yang subur bisa mencapai
ketinggian 2 meter, dengan lebar daun 30 cm- 40 cm serta panjang 40 cm-50 cm .
Daun tembakau yang baik untuk rokok adalah yang bewarna kuning muda atau kuning
keemasan, mempunyai bau wangi, rasanya yang sedap, serta mengeluarkan asap yang
mengandung asam. Daun seperti ini banyak mengandung karbohidrat dan sedikit amida,
nitrogen, banyak fosfat dan kalsium. Sedangkan daun tembakau yang baik untuk cerutu
adalahyang berwarna kuning tua, mengeluarkan asap yang mengandung alkali, dan mempunyai
urat urat yang halus .
Cengkih
Cengkih adalah sejenis rempah yang berasal dari Maluku, Indonesia. Cengkih juga
banyak terdapat di Zanzibar, Madagaskar. Pohon cengkih dapat tumbuh setinggi 8-12 meter.
Daunnya runcing dan bergagang pendek.bunga cengkih muncul pada setiap ujung ranting.
Kuncup bunga cengkih dipetik sebelum sempat mengembang menjadi bunga. Nama ilmiah
cengkih adalah Eugenia aromatika. Pohon cengkih membutuhkan iklim panas serta lembab
dengan curah hujan sebanyak 150-250 mm pertahun, dan suhu 15- 38 C . tanah yang paling
cocok untukcengkih adadalh tanah gembur yang mengandung humus dan tanah laterit. Cara
membiakkannya adalah dengan menanam biji benih.benih cengkih ditanam hingga umur 1,5-2
tahun diladang dengan jarak 5 meter. Cengkih bisa dipanen untuk pertama kali jika sudah
berumur tujuh atau delapan tahun. Pohon cengkih akan terus berbunga hingga umur 60 tahun,
adakalanya bahkan sampai 130 tahun.
Bunga cengkih mengeluarkan aroma yang khas, digunakan sebagai rempah dalam
beberapa masakan, juga dimakan bersama daun sirih untuk menambah rasa manis dan enak.
Minyak cengkih digunakan dalam pembuatan obat dan minyak wangi. Dibeberapa negara,
cengkih dicampur dengan tembakau dalam rokok.
Kapur
Kapur berwarna putih, liat seperti krim yang dihasilkan dari cangkang siput laut yang
telah dibakar. Serbuk cangkang tersebut dicampur air agar mudah dioleskan diatas daun sirih.
Selain kapur jenis ini, terdapat kapur yang tidak bisa dimakan, yaitu kapur yang digunakan
dalam bangunan rumah. Kapur juga bisa diperoleh dengan membakar batu kapur ( Kalsium
karbonat/ CaCO3). Apabila dibakar dengan suhu tertentu kapur akan mengeluarkan gas disebut
karbondioksida (CO2) dan menjadi kalsium dioksida (CaO). Kalsium oksida ini jika dicampur
dengan sedikit air akan mengembang serta menjadi serbuk kapur yang dikenal sebagai
kalsiumhidroksida (Ca(OH)2).
Makna/Falsafah
Bahan kapur sirih
Sirih
Sirih melambangkan sifat rendah hati, memberi,serta senantiasa memuliakan orang.
Makna ini ditafsirkan dari cara tumbuh sirih yang memanjat pada para-para,batang pohon sakat,
atau batang pohon api-api yang digemarinya, tanpa merusakkan batang atau apapun tempat ia
hidup. Dau sirih yang lebat dan rimbun memberi keteduhan sekitarnya.
Kapur
Kapur melambang hati yang putih bersih serta tulus, tetapi jika keadaan memaksa, ia
akan berubah menjadi lebih agresif dan marah. Kapur diperoleh dari hasil pemrosesan cangkang
kerang atau pembakaran batu kapur. Secara fisik, warnanya putih bersih, tetapi reaksi kimianya
bisa menghancurkan.
Gambir
Gambir memiliki rasa sedikit pahit,melambangkan kecekalan/ keteguhan hati. Makna
diperoleh dari warna daun gambir kekuning kuningan serta memerlukan suatu pemrosesan
tertentu untuk memperoleh sarinya, sebelum bisa dimakan bersama sirih. Dimaknai bahwa
sebelum mencapai sesuatu, kita harus sabar melakukan proses untuk mencapainya.
Pinang
Pinang melambangkan keturunan orang yang baik budi pekerti, jujur,serta memiliki
derajat tinggi. Bersedia melakukan suatu pekerjaan dengan hati terbuka dan bersungguh
sungguh. Makna ini ditarik dari sifat pohon pinang yang tinggi lurus keatas serta mempunyai
buah yang lebat dalam setandan.
Tambakau
Tembakau melambangkan hati yang tabah dan bersedia berkorban dalam segala hal. Ini karena
daun tembakau memiliki rasa yang pahit dan memabukkan bila diiris halus sebagai
tembakau,dan tahan lama disimpan.
Upacara Adat
Upacara adat yang terkenal adalah upacara adat perkawinan yang dimulai dari : Merisik,
Meminang, Menghantar Tanda Antar Belanja, Berinai, Berandam, Berinai Lebai/Akad Nikah,
Hari Langsung (bersanding), Mandi Taman dan Menyembah Mertua
PEMERINTAHAN
STRUKTUR ORGANISASI
Sekretariat DPRD
H. Chairuddin Yunus
Ketua DPRD
Kabupaten Siak
H. SYAHRUL, S.Ip
Wakil Ketua
MASRIL, SE
Wakil Ketua
Anggota DPRD :
1. Drs. Amir
Abdurrahman
15
.
Jonnifar
2. Pangihutan Tambunan 16
.
Farizal, SE
3. Zalik Aries 17
.
Abdul Muis Usman, S.PdI
4. Drs. Wan
Abdurrahman
18
.
Fairus Ramli, S.Ag
5. Darmadi 19
.
Ir. Piter Hamonangan Marpaung
6. Yasril 20
.
T. Sulaiman, ST
7. Reni Nurita, S.Hut 21
.
Masri, SE
8. Nikon Hasugian 22 Ismail Amir
.
9. Elna Murti, S.Pd 23
.
H. Akmal Khairi
10. Muhtarom, S.Ag 24
.
Rahma Tristiyanti
11. H. Azwar 25
.
Halomoan Tinambunan
12. H. Syahrul 26
.
Mester Hasuhunan Hamzah, S.Ag
13. H. Suhartono 27
.
Zulbahri
14. Hiras Hasugian
Rencana Pembangunan
RENSTRA
STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH Mempertimbangkan kondisi daerah dan
memperhatikan vlsi, misi dan tujuan pembangunan Kepala Daerah terpilih, maka strategi dapat disusun
untuk mencapai tujuan pembangunan jangka menengah daerah yang meliputi:
1. Strategi Pembangunan Bidang Pelayanan Dasar (Basic Services),
2. Strategi Pembangunan Bidang Pemberdayaan Ekonomi Daerah
4.1. STRATEGI PEMBANGUNAN BIDANG PELAYANA N DASAR
Strategi Pembangunan Bidang Pelayanan Dasar adalah strategi pembangunan pelayanan umum
pemenntahan dan pelayanan publik yang menjadi tanggung jawab dan kewajiban pemerintah daerah.
Strategi pembangunan mi mendukung dua misi pertama Kepala Daerah periode tahun 2006 — 2011,
yaitu:
Mengembangkan dan meningkatkan sarana prasarana daerah yang mendukung peningkatan pemerataan
pelayanan kepada masyarakat dan pembangunan daerah yang berkelanjutan;
Mengembangkan dan meningkatkan Sumber Daya Manusia profesional yang menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan dUandasi keimanan, ketaqwaan, dan nilai—nilai Budaya Melayu;
Strategi Pembangunan Bidang Pelayanan Dasar ml mencakup 4 subbidang, yaitu:
Bidang Pemerintahan dan Pelayanan Umum
Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Bidang Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya
STRATEGI PEMBANGUNAN BIDANG PEMBERDAYAAN EKONOMI DAERAH
Strategi Pembangunan Bidang Pemberdayaan Ekonomi Daerah adalah strategi pembangunan sektor
unggulan (core competence) daerah. Strategi pembangunan ini mendukung misi ketiga Kepala Daerah
periode tahun 2005 — 2011, yaitu:
* Memberdayakan masyarakat, sumber daya alam dan seluruh kekuatan ekonomi daerah untuk
memperkuat landasan struktur perekonomian berbasis kerakyatan yang bertumpu pada agribisnis,
agroindustri dan pariwisata.
BAB V
EKONOMI
Industri
Pengembangan Industri Kelapa Sawit
Kabupaten Siak memiliki areal perkebunan kelapa sawit yang cukup luas sebagai potensi untuk
pengembangan industri hilir kelapa sawit, menghasilkan sebanyak 4.200.653,60 ton cpo di tahun 2010.
Pasar industri olahan CPO terbuka baik dalam negeri maupun internasional. Pasar lokal
diantaranya datang dari Batam, Jawa, Kalimantan dan Sumatera sendiri. Pasar internasional untuk
memenuhi kebutuhan Singapura, Asia, Eropa dan Amerika. Untuk meningkatkan nilai tambah
diperlukan industri hilir CPO sehingga dapat dihasilkan minyak goreng, margarine, sabun dan lainnya.
Kegiatan industri hilir CPO dapat dikembangkan secara intergrated dalam Kawasan Industri Tanjung
Buton.
Koperasi dan UKM
Berkembangnya industri skala besar mendorong tumbuhnya industri skala kecil dan menengah serta
semakin banyaknya muncul pusat perdagangan untuk melayani kebutuhan pokok masyarakat baik
berupa pasar-pasar tradisional baru serta pertokoan di berbagai Kecamatan dan Desa. Pemerintah
Kabupaten Siak menyadari keberadaan UMKM sangat penting karena sesuai dengan program ekonomi
kerakyatan. Disamping itu UMKM mampu bertahan ditengah krisis keuangan global.
Usaha kecil menengah ini ada yang berdiri sendiri (perseorangan) maupun berbentuk koperasi.
Perkembangan koperasi meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan koperasi ini tidak lepas dari
campur tangan pemerintah daerah yang secara terus menerus memberikan motivasi kepada seluruh
koperasi di wilayah Kabupaten Siak untuk meningkatkan pengelolaan koperasi mereka. Salah satu
program pemerintah tersebut adalah mengadakan Lomba Koperasi Terbaik Tingkat Kabupaten yang
telah dilakukan sejak tahun 2005 hingga sekarang.
Selain itu, ada juga program pinjaman tanpa agunan dari Pemerintah Daerah.
Kegiatan Pelatihan koperasi lainnya diantaranya :
1. Pelatihan Manajemen
2. Pelatihan Akuntansi
DAFTAR PUSRAKA
http://vicky-dawinggha.blogspot.com/2011/10/sejarah-siak.html(15-11-2011)
http://kreasimasakan.blogspot.com/2009/05/tempoyak-durian.html(15-11-2011)
http://halimmaulana.blogspot.com/2009/03/makanan-ringan.html(15-11-2011)
http://www.sajiansedap.com/recipe/detail/8312/roti-jala-kari-hijau(15-11-2011)
http://siakkab.go.id/tentangsiak_6_Lambang-Daerah.html15-11-2011)
http://siakkab.go.id/tentangsiak_7_Visi,-Misi-dan-Strategi.html(15-11-2011)
http://siakkab.go.id/wisatasejarah.html(15-11-2011)
http://siakkab.go.id/wisatabudaya.html(15-11-2011)
http://siakkab.go.id/wisataalam.html(15-11-2011)
http://siakkab.go.id/agrowisata.html(15-11-2011)
http://wisataku-kuliner.blogspot.com/2010/02/wisata-kuliner-daerah-istana-siak-riau.html(15-11-2011)
http://iannnews.com/ensiklopedia.php?page=kuliner&prov=13&kota=202(15-11-2011)
http://kuliner.mitrasites.com/gambar/kuliner-riau.html(15-11-2011)