makalah kation dan anion
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

TUGAS KELOMPOK
KATION DAN ANION
OLEH :
LA ODE OFAR JAYATNOLINDA AYU LESTARI
LA KARANALINDA HARDIYANTI SYARIF
ISTIQOMAHLILIS APRIANI
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2013

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kepada Alloh swt yang telah memberi kami
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, tabi’in, dan segenap
umatnya hingga akhir zaman.
Makalah yang kami susun ini berjudul “ Kation dan Anion “. Makalah
ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Kimia
Analitik semester 1. Dalam makalah ini kami menguraikan pembahasan
mengenai Kaiton dan Anion.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempuna. Maka dari itu, kritik dan saran anda sangat kami nantikan. Terima
kasih atas segala partisipasi semua pihak yang mendukung tersusunnya
makalah ini. Atas segala kekurangan dan kesalahannya kami mohon maaf.
Wassalamu’alaikum Wr.wb
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
2.Rumusan masalah
3.Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1.Defenisi anion dan kation
2. Perbedaan kation dan anion
3. Klasifikasi jenis jenis kation dan anion
4. Reksi - reaksi kation dan anion
5. Ciri khas antara kation dan anion
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
2. Saran
3. Daftar pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar belakang
Akan diuraikan bagaimana definisi dari kation dan anion, yang
merupakan senyawa ion yang terbentuk dari unsur monoatomik dan
poliatomik, bagaimana perbedaan kation dan anion, klasifikasi jenis-jenis
kation dan anion serta contohnya, bagaimana reaksi-reaksi kation dan anion,
serta ciri khas antara kation dan anion.
2.Rumusan masalah
1.1 Apa defenisi kation dan anion
1.2 Apa perbedaan kation dan anion
1.3 Sebutkan klasifikasi kation dan anion
1.4 Sebutkan reaksi reaksi kation dan anion
1.5 Sebutkan ciri khas antara kation dan anion
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kation dan anion
2. Dapat menjelaskan perbedaan kation dan anion
3. Dapat menyebutkan klasifikasi kation dan anion
4. Dapat menjelaskan reaksi kation dan anion
5. Mampu menyebutkan ciri khas antara kation dan anion
BAB II

PEMBAHASAN
1.1 DEFENISI KATION DAN ANION
Anion adalah senyawa ion yang punya muatan negatif atau bisa
disebut ion negatif. Demikian juga dengan kation, kation adalah senyawa ion
yang bermuatan positif. Anion dan kation bisa terbentuk dari unsur
(monoatomik) maupun dari senyawa (poliatomik). Anion dan Kation
terbentuk dari reaksi ionisasi. Contohnya Anion dan Kation sobat, misalnya,
atom Kalium melepaskan satu elektron menjadi ion Ka+ (persamaan
reaksinya, Ka → Ka+ + e-). Anion terjadi apabila atom unsur menangkap satu
atau lebih elektron, misalnya, atom klor menangkap satu elektron menjadi
ion Cl- (persamaan reaksinya, Cl + e- → Cl-).
1.2 PERBEDAAN KATION DAN ANION
Jika atom kehilangan satu atau lebih elektron, maka atom tersebut
akan bermuatan positif dan dinamakan kation. Sedangkan jika atom
mempunyai satu atau lebih elektron ekstra maka akan bermuatan negatif
dan disebut sebagai anion.
Contoh pembentukan kation :
Litium mempnyai 3 proton dan 3 elektron. Ketika kehilangan salah satu
elektronnya, maka litium hanya mempunyai 2 elektron dan 3 proton. Maka
litium akan membentuk kation (bermuatan positif).

Contoh pembentukan anion.
Klor mempunyai 17 proton dan 17 elektron. Ketika bereaksi, klor mendapat 1
elektron dari atom unsur lainnya. Maka dari itu, sekarang klorin mempunyai
17 proton dan 18 elektron. Maka dari itu klorin membentuk anion
(bermuatan negatif).
Anion yang bermuatan negatif mempunyai ukuran yang lebih besar daripada
atom asalnya. Karena anion kelebihan elektron, maka elektron tesebut saling
tolak menolak satu sama lain dan maka dari itu menambah ukuran fisik dari
ion. Ukuran ion ditentukan oleh awan elektron. Dan pada umumnya kation
berukuran lebih kecil daripada atom asal dikarenakan kecilnya ukuran awan
elektron. Kation hidrogen (H+ / hidronium) tidak mempunyai elektron, maka
dari itu kation hidrogen jauh lebih kecil dari atom unsur hydrogen

1.3 KLASIFIKASI JENIS- JENIS ANION DAN KATION
Jika dilihat dari atom atau unsur yang menyusunnya Anion dan Kation
bisa dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Anion dan Kation Monoatomik, yaitu ionnya terbentuk dari satu unsur saja
misalnya kation Ka+ atau anion Cl-
2. Anion dan Kation Poliatomik, yaitu ionnya terbentuk dari beberapa unsur
atau atom. Misalnya anion SO42- atau Kation NH4
+
Contoh Anion dan Kation
Berikut ini contoh-contoh Anion dan Kation dalam bentuk tabel anion dan
kation
Tabel Anion Monoatomik
Anion
Monoatomik
Rumus
Kimia
Anion
Ion Hidrogen H-
Ion Oksigern O2-
Ion Flor F-
Ion Sulfur S2-
Ion Clor Cl-
Ion Nitrogen N3-
Ion Brom Br-
Ion Iodida I-
Tabel Anion Poliatomik

Anion
Poliatomik
Rumus
Kimia
Anion
Arsenat AsO43-
Arsenit AsO33-
Phospat PO43-
Hydrogen
Phosphat
HPO42-
Dihydrogen
Phosphat
H2PO4-
Sulfat SO42-
Nitrat NO3-
Nitrit NO2-
Hydrogen Sulfat HSO4-
Thiosulfat S2O32-
Sulfit SO32-
Perklorat ClO4-
Iodat IO3-
Klorat ClO3-
Bromat BrO3-
Klorit ClO2-
Hipoklorit OCl-
Hipobromit OBr-
Karbonat CO32-
Kromat CrO42-
Bikarbonat HCO3-
Dikromat Cr2O72-

Selain anion-anion diatas, masih ada juga anion lain seperti anion dari
senyawa asam seperti Asetat CH3COO- dan Format HCOO- , sianida CN-,
Permanganat, dan lain-lain.
Tabel Kation Monoatomik dan Poliatomik
Kation
Monoatomik
Rumus
Kimia
Aluminium Al3+
Kalsium Ca2+
Cuprum Cu2+
Besi
(II)
Fe2+
Besi
(III)
Fe3+
Timbal
(II)
Pb2+
Seng Zn2+
Kation
Poloatomik
Rumus
Kimia
Ammonium NH4+
Hidronium H3O+
1.4 REAKSI-REAKSI KATION DAN ANION
Reaksi kation
Golongan I

Ag+
1. Ag+ + HCL → AgCL ↓ putih + H-
2. 2Ag+ + 2 NaOH → 2AgOH + 2Na+ ↓ coklat
3. 2Ag+ + 2NH4 OH → 2 AgOH → NH+
Pb2+
1. Pb2+ + 2NaOH → Pb(OH)2 ↓ putih + 2 Na+
Pb(OH)2 + 2NaOH → Na2Pb(OH)4
2. Pb2+ +2 NH4OH → Pb(OH)2 ↓ putih + 2 NH4+
3. Pb2+ + 2KI → PbI2
Golongan II
Hg2+
1. Hg2+ + 2KI → HgI2 ↓ merah + 2k+
HgI2 +2 KI → K2 HgI2
2. Hg2+ + 2 NaOH → Hg(OH)2 ↓ kuning +2 Na+
3. Hg2+ +2 NH4OH →Hg(OH)2 ↓ putih + 2NH4+
4. Hg2+ + 2CUSO4 → Hg(SO4 )2 + 2 CU2+
CU2+
1. CU2+ + 2KI → CUI2 + 2K+
2. CU2+ + 2 NaOH → CU(OH)2 ↓ biru + 2nA+
3. CU2+ + 2NH4 OH → CU (OH)2 ↓biru + 2NH
Cd2+
1. Cd2+ + KI →
2. Cd2+ + 2NaOH → Cd(OH)2 + 2 Na+
Cd(OH)2 + NaOH → Cd(OH04 ↓ putih
3. Cd2+ + 2 NH4OH → Cd(OH)2 + 2 NH+
Golongan III A
Fe2+
1. Fe2+ + 2NaOH → Fe(OH)2 ↓ hijau kotor + 2Na+
2. Fe2+ + 2NH4OH → Fe(OH)2 ↓ hijau kotor + 2NH4+

3. Fe2+ + 2K4Fe(CN)6 → K4 {Fe(CN)6} ↓ biru + 4k+
4. Fe2+ + KSCN → Fe(SCN)2 + 2K+
Fe3+
1. Fe3+ + 3 NaOH → Fe(OH)3 ↓ kuning + 3Na+
2. Fe3+ + 3 NH4 OH → Fe(OH)3 ↓ Kuning + 3NH4+
3. Fe3+ + 3K4Fe(CN)6}2 → K4{Fe(CN)6}2 ↓ biru +3k+
4. Fe3+ + 3KCNS → Fe(SCN)3 + 3K+
Al3+
1. Al3+ + 3NaOH → Al(OH)3 ↓ putih + 3Na+
2. Al3+ + 3NH4OH → Al(OH)3 ↓ putih + 3NH4+
3. Al3+ + KSCN →
Golongan III B
Zn2-
1. Zn2- + NaOH → Zn(OH)2 ↓ putih + 2Na+
2. Zn2- + Na2CO3 → ZN(CO3)2 ↓ putih + 2Na+
3. Zn2- + K4Fe(CN )6 → Zn4{Fe(CN)6}2 tetap + 8k+
Ni2+
1. Ni2+ + 2NaOH → Ni(OH)2 ↓ hijau + 2Na+
2. Ni2+ + NH4OH → Ni(OH)2 ↓ hijau + 2NH4+
3. Ni2+ + 2Na2CO3 → Ni(CO3)2 ↓ hijau muda + 2Na
4. Ni2+ + K4Fe(CN)6 → Ni4{Fe(CN)6}2 tetap + 8k+
CO2-
1. CO2- + NH4OH → CO(OH)2 ↓ hijau + 2NH4
2. CO2- + 2NaOH → CO9OH)2 ↓ biru + 2Na+
3. CO2- + K4Fe(CN)6 → CO4{Fe(CN)6}2 tetap + 8k+
4. CO2- + 2Na2CO3 → CO(CO3)2 ↓ hijau muda + 2Na
Golongan IV
Ba2-
1. Ba2- + k2 CrO4 → BaCrO4 ↓ kuning
2. Ba2- + Na2CO3 → BaCO3 ↓ putih
Uji nyala

Ba → kuning kehijaun
Ca2+
1. Ca2+ + K2CrO4 → CaCrO4 Lart. Kuning +2K+
2. Ca2+ + Na2 CO3 → CaCO3 + 2Na+
Untuk uji nyala
Ca → merah kekuningan.
Sr2+
1. Sr2+ + K2CrO4 → SrCrO4 Lart. Kuning + 2K
2. Sr2+ + Na2CO3 → SrCO3 + 2Na+
Untuk uji nyala
Sr → merah karmin
Golongan V
Mg2+
1. Mg2+ + 2 NaOH → Mg(OH)2 putih + 2Na+
2. Mg2+ + 2 NH4OH → Mg(OH)2 tetap + 2NH4+
3. Mg2+ + Na3CO(NO2)6 → Mg3{CO(NO2)6} Lart. Merah darah + 3Na
Reaksi Anion
Golongan A
Cl-
1. Cl- + AgNO3 → AgCl ↓ putih + NO3-
AgCl + 2NH3 → Ag(NH3)2 + Cl-
2. Cl- + Pb(CH3COO)2 → PbCl2 putih + 2 CH3COO-
3. Cl- + CuSO4 →
I-
1. I- + AgNO3 → AgI putih + NO3-
2. I- + Ba(NO3)2 →

3. 2I- + Pb(CH3COO)2 → PbI2 + 2 CH3COO-
SCN-
1. SCN- + AgNO3 → AgSCN putih + NO3
2. SCN- + Pb(CH3 COO)2 → Pb(SCN)2 putih + 2CH3COO-
3. SCN- + Pb(CH3 COO)2 → Pb(SCN)2 putih + 2CH3COO-
Golongan B
S2-
1. S2- + AgNO3 → Ag2S ↓ hitam + 2NO3
Ag2S + HNO3
2. S2- + FeCl3 → FeS hitam + HNO3
3. S2- + Pb(CH3COO)2 → PbSO4 hitam + 2CH3COO-
Golongan C
CH3 COO-
1. CH3COO- + H2SO4 → CH3 COOH + SO4
2. CH3COO- + Ba(NO3)2
3. CH3COO- + 3FeCl3 + 2H2O→ (CH3COO)6 + 2HCL + 4H2O
→ 3Fe(OH)2
CH3COO- merah + 3CH3COOH +HCL
Golongan D
SO32-
1. SO32- + AgNO3 → Ag2SO3 putih + 2 NO3
Ag2SO3 + 2HNO3 → 2AgNO3 + H2SO4
2. SO32- + Ba(NO3 )2 → BaSO3 putih + 2NO3
BaSO3 + 2HNO3 → Ba(NO3)2 + H2SO3
3. SO32- + Pb(CH3COO)2 → PbSO3 putih + 2CH3 COO-
PbSO3 + 2HNO3 → Pb(NO3) 2 + H2SO3
CO32-
1. CO32- + AgNO3 → Ag2CO3 putih + 2NO3
-
Ag2CO3 + 2NO3- → 2AgNO3 + H2CO3
2. CO32- + Mg(SO4)2 → MgCO3 putih + 2SO4
2-

Golongan E
S2O3
1. S2O32- + FeCl3 → Fe(S2O3 )3 Cl + 2Cl-
2. Pb(CH3COO)2 → PbS2O3 putih + 2CH3COO-
Golongan F
PO43-
1. PO43- + Ba(NO3 )2 → Ba3(PO4 )2 putih + 2NO3
-
2. PO43- + FeCl3 → FePO4 putih kuning + 3 Cl-
Golongan G
1. Anion NO32- → ↓ coklat tipis + FeSO4 + H2SO4 P.
2. NO32- + 4H2SO4 + 6FeSO4 → 6Fe + 2NO + 4SO4 + 4H2O
1.5 CIRI-CIRI KHAS ANTARA KATION DAN ANION
Golongan-golongan kation memiliki ciri-ciri khas, yaitu:
- Golongan I: membentuk endapan dengan asam klorida encer, ion-ion yang
termasuk dalam golongan ini adalah timbal, raksa, dan perak.
- Golongan II: membentuk endapan dengan hydrogen sulfide dalam
suasana asam mineral encer. Ion-ion yang termasuk dalam golongan ini
adalah merkurium (II), tembaga, cadmium, bismuth, stibium, timah.
- Golongan III: membentuk endapan dengan ammonium sulfide dalam
suasana netral. Kation golongan ini antara lain nikel, besi, kromium,
aluminium, seng, mangan, dan kobalt.
- Golongan IV: membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan

adanya ammonium klorida dalam suasana netral atau sedikit asam.
- Golongan V: disebut juga golongan sisa karena tidak bereaksi dengan
reagensia-reagensia golongan sebelumnya. Ion kation yang termasuk
dalam golongan ini antara lain magnesium, natrium, kalium. Ammonium,
litium, dan hydrogen.
Secara umum ion adalah atom atau sekumpulan atom yang bermuatan
listrik. Ion bermuatan negatif yang menangkap satu atau lebih elektron,
disebut anion, karena dia tertarik menuju anoda. Ion bermuatan positif
yang kehilangan satu atau lebih elektron, disebut kation, karena dia tertarik
menuju anoda
Suatu pereaksi menyebabkan sebagian kation mengendap dan sebagian
larut, maka setelah dilakukan penyaringan terhadap endapan tebentuk dua
kelompok campuran yang massa masing-masingnya kurang dari campuran
sebelumnya. Reaksi yang terjadi saat pengidentfikasian menyebabkan
terbentuknya zat-zat baru yang berbeda dari zat semula dan berbeda sifat
fisiknya (Harjadi, 1993).
Golongan - golongan anion memiliki ciri-ciri khas yaitu:
Untuk anion dikelompokkan kedalam beberapa kelas diantaranya :
1. Anion sederhana seperti : O2-, F-, atau CN- .
2. Anion okso diskret seperti : NO3-, atau SO42-.
3. Anion polimer okso seperti silikat, borat, atau fosfat terkondensasi
4. Anion kompleks halida seperti TaF6 dan kompleks anion yang berbasis
bangat seperti oksalat.
Reaksi dalam anion ini akan lebih dipelajari secara sistematis untuk
memudahkan reaksi dari asam-asam organik tertentu dikelompokkan
bersama-sama. Hal ini meliputi asetat, formiat, oksalat, sitrat, salisilat dan
benzoat

BAB III
PENUTUP
2.1 KESIMPULAN
Anion adalah senyawa ion yang mempunyai muatan negatif atau bisa
disebut ion negatif. Demikian juga dengan kation, kation adalah senyawa
ion yang bermuatan positif. Anion dan Kation bisa terbentuk dari unsur
(monoatomik) maupun dari senyawa (poliatomik).
Jika atom kehilangan satu atau lebih elektron, maka atom tersebut
akan bermuatan positif dan dinamakan kation. Sedangkan jika atom
bermuatan negatif disebut anion.
Jika dilihat dari atom atau unsur yang menyusunnya dibedakan
menjadi dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.Anion dan kation monoatomik, yaitu ionnya terbentuk dari satu unsur saja
misalnya kation Ka+ atau anion Cl-
2.Anion dan Kation Poliatomik, yaitu ionnya terbentuk dari beberapa unsur atau atom. Misalnya anion SO4
2- atau kation NH4+
2.2 SARAN
Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari kation dan anion,
menejelaskan perbedaan kation dan anion, serta mampu menyebutkan
klasifikasi kation dan anion, reaksi reaksi kation dan anion, serta ciri khas
antara kation dan anion. Sehingga dapat memberikan pengetahuaan kepada
mahasiswa tentang Kation dan Anion.
2.3 DAFTAR PUSTAKA

Haryadi. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT. Gramedia: Jakarta.Wiro, 2009, Analisis Kualitatif Kation dan Anion, http://wiro- pharmacy.blogspot.com/2009/02/kuliah-anlisis-kualitatif-kation-anion.html, 9/10/2011

