makalah kebesaran allah swt
TRANSCRIPT
Kebesaran Allah SWT
di Bidang Anatomi dan Fisiologi
Disusun Oleh:
Ukhty Rahmah Sari Manap
(1112101000084)
Program Studi: Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
JAKARTA
Oktober, 2012
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami,
tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau,
maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Aali ‘Imraan, 3: 190-
191)
Demikianlah salah satu penggalan ayat suci Al-Qur’an, kitab suci umat beragama Islam.
Dari ayat tersebut dapat kita ambil hikmah bahwa semua hal yang terjadi dialam semesta ini,
baik yang kita sadari ataupun tidak kita sadari sesungguhnya terdapat tanda-tanda kebesaran
Sang Khaliq, Allah SWT. Para peneliti atau para cendekiawan (orang yang berilmu dan berakal)
dapat menemukan tanda-tanda kebesaran tersebut karena melakukan pengamatan dan penelitian
terhadap segala sesuatu yang terdapat di alam ini. Maka tidak mengejutkan lagi jika banyak
kalangan cendekiawan tersebut pada akhirnya memeluk agama Islam setelah mengetahui
kebesaran Allah SWT.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa Professor William, salah seorang peneliti
botani asal Inggris yang menyatakan masuk Islam setelah menemukan fakta bahwa tumbuhan
juga melakukan tasbih. Hal ini dia simpulkan setelah ia berhasil merekam sebuah suara yang
dikeluarkan oleh tumbuhan yang tidak dapat kita dengar karena merupakan gelombang
ultrasonic. Dari alat perekam tersebut, gelombang ultrasonic diubah menjadi gelombang optic
elektrik yang dapat ditampilkan di layar monitor sehingga bisa kita pahami dan lihat karena
ditampilkan dalam bentuk rangkaian garis.
Kemudian ketika para ilmuwan melihat hasil rekaman tersebut, yang mengejutkan adalah
rangkaian garis yang ditampilkan di monitor membentuk lafadz Allah SWT. Para ilmuwan ini
pun tercengang melihat fenomena ini. Lalu, salah satu dari ilmuwan tersebut terdapat seseorang
Muslim yang kemudian menerangkan bahwa hal tersebut sangat sesuai dengan apa yang tertulis
di Al-Qur’an.
"Bertasbih kepada-Nya langit yang tujuh, dan bumi (juga), dan segala
yang ada di dalamnya. Dan tidak ada suatu pun melainkan bertasbih
dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun, lagi Maha Pengampun,"
(QS. Al-Isra’: 44).
Setelah mendengar hal tersebut, salah seorang peneliti yang bernama Profesor William
menerima hadiah dari si Peneliti Muslim sebuah Al-Qur’an. Beberapa hari kemudian Profesor
tersebut mengisi ceramah di Universitas Carnegie Mellon dan mengatakan “dalam hidupku, aku
belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan
tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup
menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam
yang bisa menafsirinya. Akan tetapi, satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah dalam
Alquran. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan Syahadatain”.
Dari kisah diatas, kita sebagai umat Muslim sungguh seharusnya mampu mengambil
makna yang lebih banyak dari ilmuwan diatas. Kita sebagai seorang Muslim hendaknya berpikir
mengapa hal tersebut bisa terjadi. Mengapa tumbuhan pun mampu melakukan tasbih sedangkan
kita sebagai makhluk sebaik-baik bentuk tidak? Mungkin, jawabannya adalah karena kita kurang
mengenal Allah. Kita kurang berpikir secara mendalam tentang semua kebesaran-kebesaran yang
Allah ciptakan sehingga kita jarang atau bahkan tidak pernah mensyukuri nikmat yang Allah
berikan.
Berikut penulis hadirkan salah satu contoh kebesaran milik Allah SWT di bidang anatomi
dan fisiologi yang mampu dijadikan landasan berpikir agar kita sebagai hamba-Nya semakin
mensyukuri nikmat yang tiada tanding ini.
Jantung, Alat Pompa Tersempurna
Kita sebagai manusia tentu mengenal apa yang disebut dengan jantung. Ya, jantung adalah
salah satu organ vital di dalam tubuh manusia. Organ ini berfungsi dalam mekanisme
transportasi darah yang mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Organ ini juga yang
menentukan peredaran oksigen diseluruh tubuh. Tapi, tahukah kamu bahwa jantung
bukanlah hanya sebuah alat pemompa darah? Dan tahukah kamu, bahwa jantung dapat
mempengaruhi tingkat keimanan seseorang?
a. Jantung dan Mekanismenya
Jantung sudah diciptakan sebelum otak, ketika kita masih berupa embrio (berumur
sekitar 21 hari) dan sudah mampu mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Organ ini 24
jam sehari semalam, selama berbulan-bulan, bahkan berpuluh-puluh tahun tidak ada
hentinya memutarkan darah didalam tubuh kita. Jantung mengedarkan oksigen ke
seluruh tubuh yang digunakan untuk metabolisme melalui pembuluh darah. Jadi dapat
dibayangkan kan bagaimana pentingnya peran jantung dan apa akibatnya jika jantung
tersebut tiba-tiba berhenti berdetak walau hanya beberapa detik?
Jika dibentangkan dari arteri, kapiler, dan nadi akan didapatkan angka sekitar
60.000 mil (96.000 km) pada rata-rata anak dan akan membentang sekitar 100.000 mil
(160.000 km) pada orang dewasa. Panjang jari-jari bumi jika diukur secara teliti dan
akurat sekitar 6.371 km, jadi didapatkan panjang keliling bumi adalah sekitar 40.009,88
km. Jadi dalam hal ini didapatkan jarak 160.000 km berarti sama dengan hampir 4 kali
perjalanan mengelilingi bumi, dan jarak 96.000 km berarti sama dengan hampir 2,5 kali
perjalanan mengelilingi bumi. Begitu panjang jarak yang ditempuh oleh darah.
Sedangkan total darah yang diedarkan ketika kita dewasa sekitar 70.000 liter dan jumlah
itu akan mencapai 40 juta gallon atau setara dengan minyak yang memenuhi 10.000
mobil tangki saat kita wafat nanti. Jumlah yang luar biasa bukan?
Dalam keadaan normal, frekuensi detak jantung manusia lebih kurang sekitar
100.000 detak/hari (24 jam). Sehingga, dalam hal ini dalam keadaan normal didapatkan,
bahwa :
frekuensi detak jantung manusia lebih kurang, sekitar 36.500.000 detak/tahun,
frekuensi detak jantung manusia lebih kurang, sekitar 3.000.000 detak/bulan,
frekuensi detak jantung manusia lebih kurang, sekitar 700.000 detak/minggu,
frekuensi detak jantung manusia lebih kurang, sekitar 4.167 detak/jam,
frekuensi detak jantung manusia lebih kurang, sekitar 70 detak/menit, dan
frekuensi detak jantung manusia lebih kurang, sekitar 1 detak/detik
Dari data diatas, coba kita bayangkan dengan keadaan ketika kita menuangkan
air dari gayung ke dalam ember sebanyak 70 kali dalam semenit? Capek bukan? Pasti
pergelangan tangan kita akan terasa capek dan memerlukan istirahat. Nah, tapi tidak
begitu dengan jantung. Ia tetap menjalankan tugasnya mengedarkan darah sepanjang
hidup kita dan hebatnya tidak pernah berhenti. Subhanallah.
b. Jantung, Lebih dari Sekedar Alat Pompa
Akhir-akhir ini kita sudah banyak mendengar kabar tentang pencangkokan
jantung. Apa itu pencangkokan jantung? Pencangkokan jantung ialah salah satu metode
yang mengganti organ asli jantung dengan jantung orang lain. Pencangkokan jantung
juga biasa kita sebut dengan transplantasi jantung atau penanaman jantung. Ada juga
kabar yang beredar bahwa sekarang jika terjadi ketidakcocokan antara jantung donor
dengan resipien, maka kita dapat menggunakan jantung buatan. Lalu, apakah ada efek
samping yang ditimbulkan dari transplantasi jantung buatan ke dalam tubuh manusia?
Salah seorang peneliti asal Arab, Syaikh Az-Zindani bertutur tentang
pengalamannya menemukan salah satu keajaiban dari jantung. Saat itu ia penasaran
tentang adakah hubungan transplantasi jantung buatan dengan aktifitas keseharian dari
si resipien jantung? Untuk mengetahui jawabannya, ia mengirim muridnya ke Pusat
Mekanisme Pencangkokan Jantung Buatan di Amerika. Ia meminta izin untuk menemui
salah satu pasien guna mekakukan observasi. Ketika ia mengutarakan maksud dan
tuujuannya, salah satu staff di tempat tersebut malah menunjukkan ekspresi cemas serta
gelisah dan menyatakan ketidaksetujuannya jika saya mengadakan observasi di tempat
tersebut.
Akhirnya anak murid Syaikh tersebut mencari jalan lain. Akhirnya ia bertemu
dengan salah seorang Profesor di Universitas King Abdul Aziz. Beliau bertanya kepada
murid tersebut “tidakkah kau sudah mendengar berita itu?”. Murid pun menjawab
dengan raut bingung “berita apa?”. Beliau berkata “berita itu sudah disebar luaskan
dalam Koran sejak 3,5 tahun yang lalu. Mereka mengatakan bahwa jantung bukan
hanya memompa darah, tapi juga merupakan pusat akal dan pikiran”. Murid profesor
tersebut itu pun meminta ditunjukkan Koran yang dimaksud.
Di Koran tersebut dijelaskan bahwa pihak keluarga yang jantungnya diganti dengan
jantung buatan mengatakan bahwa kalian pasti tidak akan pernah menginginkan
penggantian jantung tersebut yang dikarenakan perubahan perilaku pada korban. Pihak
keluarga pun tidak mengenalinya lagi. Ditambah lagi dengan keterangan seorang Dokter
dari Arab yang mengatakan bahwa terjadi perubahan psikologis dan kemampuan untuk
memilih dari orang yang dicangkokan jantung baru.
Ia menjelaskan bahwa jika si jantung buatan didekatkan sesuatu yang berbahaya,
maka ia tidak merasa terancam padahal jika hal tersebut didekatkan pada jantung asli
maka akan merinding ketakutan. Begitu juga bila hal yang disukai didekatkan padanya,
maka si jantung buatan akan memberikan respon yang biasa-biasa saja.
Beberapa kasus efek yang dihasilkan oleh transplantasi jantung yaitu:
Media Inggris, Daily Mail melaporkan bahwa Sonny Graham yang berasal dari
Georgia jatuh cinta kepada istri si pendonor dan kemudian menikahinya. Kemudian
12 tahun setelah pernikahannya, ia melakukan bunuh diri dengan cara yang sama
speerti yang dilakukan oleh pendonornya dulu.
Pada laporan Daily Mail yang lain, pria bernama William Sheridan menerima donor
jantung dari seorang pelukis yang sudah meninggal dan kemudian si resipien pun
mempu menghasilkan lukisan yang indah.
Claire Sylvia, penerima donor jantung dan paru-paru, menulis dalam bukunya A
Change of Heart A Memoir. Ia menjelaskan dalam bukunya bahwa setelah
melakukan transpantasi jantung ia mulai suka meminum bir, ayam goreng, dan
paprika hijau yang dulu sangat dibencinya.
Dalam sebuah laporan yang dipublikasikan dalam Journal of Near-Death karya Dr.
Paul Pearsall dari University of Hawaii dan Dr. Gary Schwartz serta Dr. Linda
Russek dari University of Arizona mendiskusikan dari 10 kasus transplantasi
jantung dilaporkan bahwa si penerima donor mempunyai perubahan cara makan,
seni seks, rekreasi, dan pilihan karir termasuk tanggapan terhadap pengalaman yang
berhubungan dengan pendonor.
Kasus-kasus tersebut sangat mengesankan bila diingat fungsi jantung yang hanya
merupakan alat pompa darah semata. Peneliti memberikan tanggapan terhadap kasus-
kasus tersebut bahwa ada kemungkinan bahwa si resipien jantung mengadopsi
kegemaran si pendonor kaena besarnya harapan yang digantungkan si resipien kepada
pendonor, sehingga para penerima jantung pun mengalami perubahan kebiasaan bahkan
kepribadian. Pearsall, Schwartz, dan Russek menyimpulkan bahwa kejadian ini terjadi
secara kebetulan dan hal ini disebabkan oleh ingatan yang tersimpan dalam sel-sel
jantung akan tetapi masih belum dapat dopastikan apakah memori ini bertahan lam atau
hanya bersifat sementara.
Teori ini tentu sangat bertentangan dengan teori yang mengatakan bahwa pusat
memori hanya terjadi di otak. Benarkah? Lalu, apa kaitannya jantung dengan otak selain
sebagai media transfer darah dan oksigen?
c. Relasi Jantung dan Otak
Baru 30 tahun terakhir ini para peneliti menemukan bahwa ada hubungan khusus
antara jantung dan otak. Jantung berhubungan dengan otak melalui pembuluh darah
(arteri Carotis dan arteri Vertebralis) dan sistem persarafan. Berbagai penyakit jantung
bisa mengenai otak jika terjadi kerusakan pada jantung, begitu juga sebaliknya,
rangsangan pada persarafan dapat merangsang jantung menghasilkan aritmia (detak
jantung tidak normal).
Jantung terdiri dari otot-otot jantung yang membentuk dinding-dinding yang terdiri
dari 2 serambi dan 2 bilik. Jantung kanan dan kiri dibatasi sekat serambi dan sekat bilik
kantung, sekat-sekat tersebut bila berlubang dapat membawa penyakit atau gumpalan
darah melalui jantung kiri ke otak. Gumpalan darah tersebut dapat berasal dari dalam
jantung maupun dari pembuluh balik (vena).
Ketika serambinya terbuka, darah sebelah kanan jantung dapat mengalir ke kiri.
Secara langsung, bilik kiri memompa darah ke seluruh tubuh termasuk ke otak melalui
arteri karotis dan arteri vertebralis. Adanya gumpalan darah di sebelah kiri jantung baik
dari serambi, bilik, katup-katup jantung dan arteri karotis dapat mengalir dan
menyumbat pembuluh darah darah otak sehingga menyebabkan serangan stroke.
Sama seperti otak, jantung juga memiliki sumber tenaga listrik yang salah satu
generatornya berada diujung atas serambi kanan yaitu Sinus Atrial (SA). Apabila
generatornya (Simpul Sinus Atrial) mengalami kerusakan, menyebabkan denyutnya
berkurang 30 sampai 40-an per menit (normal 60-100 denyut per menit) dan
mengakibatkan pasien bisa pusing sampai pingsan bahkan meninggal dunia. Beberapa
hal yang mungkin terjadi akibat laju aliran darah yang kurang sehingga menyebabkan
kerja otak minimal yaitu kondisi yang biasa diistilahkan dengan “telmi” (telat mikir),
malas, kurang percaya diri, gampang putus asa, dan bodoh atau bahkan idiot sementara.
Begitu juga bila denyut jantung terlalu cepat dan pusatnya di bilik kiri yang
menjadi bagian utama dari fungsi pompa jantung, menyebabkan pompa darah ke otak
berkurang dan akan berakibat pusing sampai pingsan (sinkop) dan mati mendadak
(sudden death). Pusing dan pingsan adalah gejala kurangnya peredaran darah ke otak
disebabkan kegagalan jantung dalam mengedarkan oksigen melalui darah. Dampak lain
yang disebabkan oleh laju darah yang berlebihan sehingga menyebabkan kerja otak yang
juga berlebihan yaitu ambisius, mudah lupa, mudah marah, sering melakukan sesuatu
tanpa berpikir panjang, dan sering berpikiran negative. Oleh karena itu setiap anjuran
kepada masyarakat untuk hidup sehat jantung pada dasarnya juga untuk kesehatan
otaknya.
Beberapa kejadian yang dapat dijadikan bukti keterkaitan antara kerja otak
dengan jantung adalah sebagai berikut :
Dalam kondisi marah, detak jantung akan terpacu dengan cepat, pikiran sudah
mendekati “tidak normal”. Bila diteruskan berlangsung bukan mustahil bila otak
akan memberikan “perintah negatif” terhadap anggota tubuh.
Dalam kondisi lelah fisik, detak jantung pun akan terpacu dengan cepat walau
secara perlahan-lahan. Hal ini akan menyebabkan pemenuhan aliran darah di sel
syaraf tidak menyeluruh dan serempak sehingga menyebabkan menurunnya
kemampuan berpikir.
Dalam kondisi tidur, normalnya manusia akan mengalami “keteraturan aliran
napas” sehingga mengkondisikan laju aliran darah ke otak juga normal. Dalam
kondisi ini tingkat refleksi manusia dikatakan “sangat tinggi” dan “sempurna”
sehingga mampu melakukan gerakan-gerakan “seolah tanpa perintah” yang
sesungguhnya adalah didasarkan pada informasi-informasi yang tersimpan pada
memori otak bekerja secara unik dan adaptif sempurna. Misalnya saja, tangan
akan refleks memukul pada saat ada nyamuk yang menggigit. Padahal dalam
kondisi tidur.
d. Jantung dan Keimanan
“Sesungguhnya di dalam jasad manusia terdapat segumpal
darah/daging, apabila segumpal darah/daging itu baik maka baik
pula sekalian anggota tubuh serta perbuatannya, sebaliknya apabila
segumpal darah/daging itu buruk maka buruk pula sekalian anggota
tubuh dan perbuatannya, segumpal darah/ daging itu adalah Qolbu”
Dari hadis diatas, dapat disimpulkan bahwa Qalbu dapat menentukan baik dan
buruknya perbuatan yang dilakukan oleh seluruh anggota badan. Lalu, apakah Qalbu itu?
Qalbu banyak diartikan sebagai hati, dan oleh para pakar Sumerian Asyirian yang
dimaksud dengan Qalbu adalah Hati (dalam dunia kedokteran dikenal dengan liver) yang
kemudian definisi ini banyak digunakan oleh bangsa Asia. Namun pendapat berbeda
dikeluarkan oleh Aristoteles yang berpendapat bahwa Qalbu yang dimaksud adalah
jantung yang kemudian pendapat ini banyak digunakan oleh masyarakat di Eropa.
Lalu, bagaimana dengan kita sebagai negara yang selama ini dijajah oleh bangasa
Eropa namun bertempat di wilayah Asia? Sedangkan kita selama ini bila merasa deg-
degan maka tindakan refleks yang kita lakukan adalah memegang dada tepat pada bagian
jantung. Lalu, kita juga mengenal istilah jantung hati, hati nurani, mata hati, dan hati
kecil sebagai salah satu bentuk penunjukkan salah satu bagian penting dari otak tentang
emosi.
Baiklah, sekarang kita akan memilih untuk membahas tentang Qalbu yang berarti
jantung yang akan kita kaitkan dengan Islam. Tahukah tentang kisah seseorang yang
mentranplantasi jantungnya dan mengakibatkan ia berubah keimanan?
Dikutip dari Daily Mail edisi 10 April 2008, menerangkan bahwa terdapat seorang
perempuan yang suaminya meninggal dengan menembakkan diri dalam keadaan atheis.
Kemudian jantung suaminya yang dinyatakan sehat oleh dokter disumbangkan kepada
seseorang yang membutuhkan. Resipien tersebut dalam keadaan beriman. Entah
bagaimana caranya pria beriman tersebut bertemu dengan wanita yang ditinggal mati
oleh suaminya. Kemudian mereka pun menikah. Beberapa tahun kemudian, si resipien
jantung tersebut mengganti keimanan menjadi atheis. Kemudian dia pun meninggal
dengan menembak dirinya sendiri, benar-benar cara meninggal yang sama dengan si
pendonor.
e. Jantung dan Perawatannya
Jika jantung diibaratkan dengan mesin, maka mesin pasti membutuhkan
perawatan seperti pelumasan, penggantian beberapa komponen yang rusak, dan
pembersihan agar tetap bisa digunakan dengan maksimal. Mesin membutuhkan oli
sebagai pelumasnya agar mengurangi aus akibat gesekan saat bekerja. Lalu, bagaimana
dengan jantung?
Sama dengan mesin, jantung juga memerlukan pelumas agar terus dapat bekerja
sepanjang hidup kita. Lalu, apa pelumasnya? Apa sama dengan oli? Darimana
sumbernya? Sebenarnya jantung menghasilkan pelumasnya sendiri. Permukaan luar
jantung (pericardium) tertutup oleh kantung yang terbagi atas 2 selaput. Diantara 2
selaput tersebut terdapat cairan licin yang berperan dalam pelumasan jantung sehingga
mendukung kerja jantung menjadi lebih mudah. Bentuk perawatan internal yang
dilakukan oleh jantung ini sekali lagi menunjukkan kebesaran Allah.
Kesimpulan
Tak bisa kita pungkiri, tubuh mannusia memang benar-benar tempat belajar bensyukur.
Mulai dari kita membuka mata sampai kita memejamkannya lagi ketika tidur, sudah terjadi
begitu banyak kebesaran Allah yang sayangnya tidak kita sadari.
Seharusnya kita sebagai muslim yang bertafakkarun, kita mampu berpikir secara
mendalam tentang semua hal yang telah dianugerahkan kepada kita. Kita hidup di suatu dunia
denga perencanaan yang matang, tanpa suatu kebetulan, dan begitu terorganisir sampai ke
bagian-bagian terkecil sekalipun dan bersifat khusus.
Dan seharusnya lagi setelah kita mengetahui hal-hal tersebut, kita jadikan landasan
berpikir untuk mensyukurinya. Mensyukuri bukan hanya di lisan saja, tapi kita dapat
merealisasikannya dengan menjaganya, menggunakannya dengan semaksimal mungkin tapi
tidak memaksanya sehingga tidak menimbulkan cedera, serta makin meningkatkan rasa yakin
kita bahwa Allah itu Maha Segala.
"Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di
bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin
manusia", kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan
tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut
lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di
dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan)
bagi orang-orang yang memikirkan." (QS. An-Nahl, 16: 68-69)
Daftar Pustaka
Blogspot.com, “5 Ilmuwan Ini Menjadi Muslim Setelah Penelitian”. Sabtu 27 Oktober, 2012.
http://zilzaal.blogspot.com/2012/08/5-ilmuwan-ini-menjadi-muslim-setelah.html
British Heart Foundation Website http://www.bhf.org.uk
Cigas.co.id. “Riset Al-Qur’an”. Rabu 24 Oktober, 2012.
http://www.hisyam.cigas.co.id/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=68
Harunyahya.com, “Sadarlah Bahwa Allah lah yang Mengatur Segala Sesuatu dalam Setiap
Detilnya”. Sabtu 27 Oktober, 2012. http://id.harunyahya.com/id/works/40201/SADARLAH-
BAHWA-ALLAH-LAH-YANG-MENGATUR-SEGALA-SESUATU-DALAM-SETIAP-
DETAIL-NYA.
Pearsall,PhD, Paul. The Heart’s Code: Tapping The Wisdom and Power of Our Heart Energy.
1998. New York: Broadway Books.
Rollin McCarty. The Scientific Role of The Heart in Learning and Performance. 2003. Institute
of Heart Math.
Ulwan, Taufiq. Ketika Allah Memperlihatkan Kekuasan-Nya. 2009. Jakarta: Penerbit Almahira.
Yahya, Harun. Bagaimana Seorang Muslim Berpikir. 2000. London: Ta-Ha Publishers Ltd.
Yahya, Harun. Berfikirlah Sejak Anda Bangun Tidur. 2003. Jakarta: Global Cipta Publishing
Yahya, Harun. Keajaiban di Dalam Tubuh Kita.
Yahya, Harun. Kebesaran Allah di Segenap Penjuru Alam. 2001. Canada: Al-Attique Publishers
Inc.
Yahya, Harun. Mengenal Allah Lewat Akal. 2002. Jakarta: Rabbani Press