makalah kel.2
DESCRIPTION
Vektor arah pada koordinat polar dinyatakan sebagai: Sedangkan buat vektor posisi pada koordinat ini dinyatakan dalam bentuk:r ⃑=x i ̂+y j ̂+z k ̂ =r sin〖θ cosφ i ̂+r sin〖θ sin〖φ j ̂ 〗 〗 〗+r cos〖θ k ̂ 〗 =r (sin〖θ cosφ i ̂+sin〖θ sin〖φ j ̂ 〗 〗 〗+cos〖θ k ̂ 〗 ) =r r ̂ Untuk mencari kecepatan pada koordinat polar, menggunakan fungsi posisi terhadap waktu, maka diperoleh kecepatan pada koordinat ini adalah:v ⃑= (dr ⃑)/dt= d/dt (r r ̂) = dr/dt r ̂+r (dr ̂)/dtdimana(dr ̂)/dt=(dr ̂)/dθ dθ/dt=d /dθ (cos〖θ i ̂+sin〖θ j ̂ )dθ/dt〗 〗 =(-sin〖θ i ̂+cos〖θ j ̂ )dθ/dt〗 〗 =dθ/dt θ ̂ , sehingga kecepatannya:v ⃑=dr/dt r ̂+r dθ/dt θ ̂Percepatan benda pada koordinat polar adalah:TRANSCRIPT
-
5/20/2018 Makalah Kel.2
1/12
Page | 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANGTeori belajar merupakan landasan terjadinya suatu proses belajar yang menuntun
terbentuknya kondisi untuk belajar. Teori belajar dapat didefenisikan sebagai integrasi
prinsip-prinsip yang menuntun di dalam merancang kondisi demi tercapainya tujuan
pendidikan. Dengan adanya teori belajar akan memberikan kemudahan bagi guru dalam
menjalankan model-model pembelajaran yang akan dilaksanakan. Banyak telah ditemukan
teori belajar yang pada dasarnya menitik beratkan ketercapaian perubahan tingkah laku
setelah proses pembelajaran. Teori belajar merupakan suatu ilmu pengetahuan tentang
pengkondisian situasi belajar dalam usaha pencapaian perubahan tingkah laku yang
diharapkan.Teori belajar yang berpengaruh terhadap pelaksanaan pembelajaran adalahteori belajar konstruktivisme dan teori belajar pemrosesan informasi.Teori
belajarkonstruktivisme adalah teori yang menyatakan bahwa siswa harus menemukan
sendiri dan mentranformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan
aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan lama itu tidak lagi sesuai.Teori
belajar pemrosesan informasi merupakan teori yang menitikberatkantentang bagaimana
informasi yang didapat tersebut dapat diolah oleh siswa dengan pemahamannya
sendiri.Pemanfaatan lingkungan sebebas-bebasnya untuk pencapaian tujuan belajar
haruslah diberikan pada siswa, sehingga kreatifitas siswa lebih tampak.
1.2TUJUAN
1) Dapat mengetahui biografi ivan Pavlov
2) Dapat memahami Teori Classical Conditioning oleh Pavlov
3) Dapat mengetahui hukum-hukum kondisional klasik
4) Dapat mengetahui dan memahami penerapan prinsip-prinsip kondisioning klasik dalam
kehidupan sehari-hari dan kelas?
1.3
RUMUSAN MASALAH1) Bagaimanabiografi ivan Pavlov?
2) Bagaimana teori classical conditioning oleh Pavlov?
3) Apa saja hukum-hukum kondisional klasik?
4) Bagaimana penerapan prinsip-prinsip kondisioning klasik dalam kehidupan sehari-hari
dan kelas?
-
5/20/2018 Makalah Kel.2
2/12
Page | 2
BAB II
ISI
2.1 Biografi Ivan Pavlov
Ivan Petrovich Pavlov lahir di Ryazan, Rusia, pada tanggal 26 September 1849, putra
seorang pendeta paroki yang miskin. Dia suka bekerja dengan ayahnya di kebun, dan minat
awal pada tanaman berlangsung seumur hidupnya. Pada usia sembilan atau sepuluh, Pavlov
mengalami penurunan yang mempengaruhi kesehatan sehingga pendidikan formalnya
tertunda. Ketika ia berusia sebelas tahun, ia masuk ke kelas dua sekolah gereja di Ryazan. Pada
1864 ia pergi ke Theological Seminary dari Ryazan, sebuah sekolah pelatihan bagi para pendeta.Di sana ia belajar agama, bahasa klasik, dan filsafat, dan ia mengembangkan minat dalam sains.
Pada 1870 Pavlov diterima di Universitas St Petersburg (Leningrad) di Rusia. Ia belajar
fisiologi hewan sebagai kuliah mayor dan kimia untuk kuliah minor nya. Di universitas itu ia
belajar kimia organik dan kimia anorganik. Dengan cara ini dia belajar tentang apa yang
membentuk kedua hal anorganik pada tanaman dan hewan. Dia juga belajar teknik-teknik
investigasi ilmiah. Penyelidikan ilmiah dimulai dengan mengajukan pertanyaan; ilmuwan
kemudian mengumpulkan informasi tentang pertanyaan itu dan menciptakan sebuah
pernyataan yang mungkin menjelaskan jawaban; akhirnya, ilmuwan tes jawaban mungkin
melalui observasi.Setelah lulus dari Universitas St Petersburg, Pavlov memasuki Akademi Militer Medis
pada 1881. Dia bekerja di sana sebagai asisten laboratorium selama dua tahun. Pada 1877, saat
masih di akademi, ia menerbitkan karya pertamanya. Ini adalah tentang peraturan peredaran
darah dengan refleks (tidak sadar atau tak sadar ada tindakan dari tubuh). Dua tahun kemudian
ia menyelesaikan kuliahnya di akademi. Dia berhasil bersaing dalam ujian yang diberikan
kepada seluruh sekolah. Dengan memenangkan kompetisi ini, Pavlov diberi beasiswa untuk
melanjutkan studi pascasarjana di akademi.
Pada 1881 Pavlov menikah Serafima Karchevskais. Ia menghabiskan sepuluh tahun
berikutnya di akademi. Pada 1883 ia menyelesaikan tesisnya (esai panjang yang dihasilkan daripenelitian asli di perguruan tinggi) pada saraf jantung. Tak lama kemudian ia menerima gelar
dokter medis. Selama tahun 1880-an Pavlov menyempurnakan teknik-teknik investigasi ilmiah.
Karya ini membuat penemuan penting yang mungkin di kemudian hari.
-
5/20/2018 Makalah Kel.2
3/12
Page | 3
Pada 1890 Pavlov diangkat menjadi ketua farmakologi (ilmu mempersiapkan obat-
obatan) di akademi. Setahun kemudian ia menjadi direktur Departemen Institut Fisiologi
eksperimental Kedokteran. Pada 1895 ia menerima kursi fisiologi di akademi, yang dipegangnya
hingga 1925. Selama empat puluh tahun berikutnya lima Pavlov mengejar studinya pada
kelenjar pencernaan dan refleks terkondisi.Selama fase pertama kegiatan ilmiah (1874-1888), Pavlov mengamati sistem peredaran
darah. Ia memusatkan perhatian pada bagaimana perubahan tekanan darah dalam berbagai
kondisi dan bagaimana aktivitas jantung diatur. Dia melihat bahwa tekanan darah anjing di
laboratoriumnya nyaris tidak berubah, apakah mereka diberi makan makanan kering atau
berlebihan kaldu daging.
Pavlov mengamati serat khusus yang disebut saraf yang membawa sensasi dan
membuat gerakan seluruh tubuh. pengamatan-Nya membuatnya menyatakan bahwa irama
dan kekuatan denyut jantung diatur oleh empat serat saraf tertentu. Sekarang secara umum
diterima bahwa dua saraf, n. vagus dan simpatik, menghasilkan efek terhadap jantung yangPavlov melihat.
Pada tahap kedua dari karya ilmiah (1888-1902), Pavlov berkonsentrasi pada saraf
mengarahkan kelenjar pencernaan. Pada 1888 ia menemukan saraf pankreas yang mengontrol
aliran insulin. Insulin adalah suatu zat yang mengatur pencernaan pati dan gula. Pada 1889
Pavlov menemukan saraf mengontrol lambung (perut) kelenjar. Untuk pekerjaan ini Pavlov
menerima Hadiah Nobel 1904 dalam Fisiologi atau Kedokteran.
Tahap akhir karir ilmiah Pavlov (1902-1936) difokuskan pada AC refleks menentukan
bagaimana mempengaruhi otak. Pavlov telah mengamati bahwa anjing laboratorium itu akan
mengeluarkan air liur dan jus daging lambung sebelum benar-benar diberikan kepada mereka.Pemandangan, bau, atau bahkan jejak petugas membawa daging sudah cukup untuk memicu
aliran air liur.
Artikel ilmiah terakhir Pavlov ditulis untuk Great Ensiklopedia Medis pada 1934. Di
dalamnya ia membahas gagasan bahwa ada dua sistem serabut saraf. Sistem pertama
menerima sinyal atau jejak dari dunia luar melalui indera. Baik manusia dan hewan memiliki
sistem ini. Sistem kedua berkaitan dengan sinyal dari sistem pertama dan melibatkan kata-kata
dan pikiran. Hanya manusia memiliki sistem ini. AC refleks memainkan peran penting dalam
kedua sistem saraf. Pikir Pavlov refleks terkondisi adalah cara utama di mana makhluk hidup
beradaptasi dengan lingkungannya.
Pavlov menentang posisi politik ekstrim apapun. Dia tidak menyambut baik Revolusi
Rusia tahun 1917, yang menghancurkan sistem lama tsar, atau penguasa tertinggi Rusia, dan
menggantinya dengan sistem Komunis. Dalam masyarakat Komunis, properti ini
diselenggarakan oleh negara dan negara mengontrol distribusi barang. Pavlov adalah
bermusuhan dengan sistem komunis yang baru. Meskipun demikian, Premier Lenin (1870-1924,
-
5/20/2018 Makalah Kel.2
4/12
Page | 4
pemimpin Uni Soviet) menandatangani sebuah dekrit khusus pada tahun 1921, meyakinkan
bahwa Pavlov akan memiliki dukungan untuk karya ilmiah. Pada tahun 1930 pemerintah
membangun dirinya laboratorium. Pada 1935 Pavlov telah menjadi dirujuk ke sistem komunis.
Dia menyatakan bahwa pemerintah ", juga, adalah sebuah percobaan tapi dalam kategori yang
tak terkira dan lebih tinggi."Pavlov, jatuh sakit pada tahun 1935 tetapi cukup pulih untuk berpartisipasi di Kongres
Internasional Fisiologis kelimabelas. Kemudian ia menghadiri Kongres Neurological di London,
Inggris. Ia meninggal pada tanggal 27 Februari 1936.
2.2 Eksperimen dan Teori Classical Conditioning oleh Pavlov
Penemuan Pavlov yang sangat menentukan dalam sejarah psikologi adalah hasilpenyelidikannya tentang refleks berkondisi (conditioned reflects). Dengan penemuannya ini
Pavlov meletakkan dasar-dasar Behaviorisme, sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi penelitian-
penelitian mengenai proses belajar dan pengembangan teori-teori tentang belajar. Bahkan
Amerika Psychological Association (A.P.A.) mengakui bahwa Pavlov adalah orang yang terbesar
pengaruhnya dalam psikologi modern di samping Freud.
Classic conditioning ( pengkondisian atau persyaratan klasik) adalah proses yang
ditemukan Pavlov melalui percobaannya terhadap anjing, dimana perangsang asli dan netral
dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi
yang diinginkan.Eksperimen-eksperimen yang dilakukan Pavlov dan ahli lain tampaknya sangat
terpengaruh pandangan behaviorisme, dimana gejala-gejala kejiwaan seseorang dilihat dari
perilakunya. Hal ini sesuai dengan pendapat Bakker bahwa yang paling sentral dalam hidup
manusia bukan hanya pikiran, peranan maupun bicara, melainkan tingkah lakunya. Pikiran
mengenai tugas atau rencana baru akan mendapatkan arti yang benar jika ia berbuat sesuatu
(Bakker, 1985).
Bertitik tolak dari asumsinya bahwa dengan menggunakan rangsangan-rangsangan
tertentu, perilaku manusia dapat berubah sesuai dengan apa yang didinkan. Kemudian Pavlov
mengadakan eksperimen dengan menggunakan binatang (anjing) karena ia menganggapbinatang memiliki kesamaan dengan manusia. Namun demikian, dengan segala kelebihannya,
secara hakiki manusia berbeda dengan binatang.
Percobaan Pavlov mengenai fungsinya kelenjar ludah pada anjing merupakan contoh
klasik bagaimana perilaku tertentu dapat dibentuk melalui pengaturan dan manipulasi
lingkungan. Proses pembentukan perilaku semacam itu di sebut proses pensyaratan (
Conditioning prosess). Air liur anjing yang secara alami banyak hanya keluar apabila ada
-
5/20/2018 Makalah Kel.2
5/12
Page | 5
makanan, pada akhirnya dengan proses pensyaratan air liur dapat keluar sekalipun tidak ada
makanan.
Berikut ini adalah percobaan Pavlov beserta dengan langkah-langkahnya :
Berikut adalah tahap-tahap eksperimen dan penjelasan dari gambar diatas:
Gambar pertama.Dimana anjing, bila diberikan sebuah makanan (UCS) maka secara otonom
anjing akan mengeluarkan air liur (UCR).
Gambar kedua.Jika anjing dibunyikan sebuah bel maka ia tidak merespon atau mengeluarkan
air liur.
Gambar ketiga.Sehingga dalam eksperimen ini anjing diberikan sebuah makanan (UCS) setelah
diberikan bunyi bel (CS) terlebih dahulu, sehingga anjing akan mengeluarkan air liur (UCR)
akibat pemberian makanan.
Gambar keempat.Setelah perlakukan ini dilakukan secara berulang-ulang, maka ketika anjing
mendengar bunyi bel (CS) tanpa diberikan makanan, secara otonom anjing akan memberikan
respon berupa keluarnya air liur dari mulutnya (CR).
Dalam ekperimen ini bagaimana cara untuk membentuk perilaku anjing agar ketika bunyi bel di
berikan ia akan merespon dengan mengeluarkan air liur walapun tanpa diberikan makanan.
Karena pada awalnya (gambar 2) anjing tidak merespon apapun ketika mendengar bunyi bel.
-
5/20/2018 Makalah Kel.2
6/12
Page | 6
Jika anjing secara terus menerus diberikan stimulus berupa bunyi bel dan kemudian
mengeluarkan air liur tanpa diberikan sebuah hadiah berupa makanan. Maka kemampuan
stimulus terkondisi (bunyi bel) untuk menimbulkan respons (air liur) akan hilang. Hal ini disebut
dengan extinction atau penghapusan.
Pavlov mengemukakan empat peristiwa eksperimental dalam proses akuisisi dan penghapusan
sebagai berikut:
1. Stimulus tidak terkondisi (UCS), suatu peristiwa lingkungan yang melalui kemampuan
bawaan dapat menimbulkan refleks organismik. Contoh: makanan
2. Stimulus terkondisi (CS), Suatu peristiwa lingkungan yang bersifat netral dipasangkan
dengan stimulus tak terkondisi (UCS). Contoh: Bunyi bel adalah stimulus netral yang di
pasangkan dengan stimulus tidak terkondisi berupa makanan.
3. Respons tidak terkondisi (UCR), refleks alami yang ditimbulkan secara otonom atau
dengan sendirinya. Contoh: mengeluarkan air liur
4. Respos terkondisi (CR), refleks yang dipelajari dan muncul akibat dari penggabungan CS
dan US. Contoh: keluarnya air liur akibat penggabungan bunyi bel dengan makanan.
Kesimpulan yang didapat dari percobaan ini adalah bahwa tingkah laku sebenarnya tidak lain
daripada rangkaian refleks berkondisi, yaitu refleks-refleks yang terjadi setelah adanya proses
kondisioning (conditioning process) di mana refleks-refleks yang tadinya dihubungkan dengan
rangsang-rangsang tak berkondisi lama-kelamaan dihubungkan dengan rangsang berkondisi.
Dengan kata lain, gerakan-gerakan refleks itu dapat dipelajari, dapat berubah karena mendapat
latihan. Sehingga dengan demikian dapat dibedakan dua macam refleks, yaitu refleks wajar
(unconditioned refleks)-keluar air liur ketika melihat makanan yang lezat dan refleks bersyarat
atau refleks yang dipelajari (conditioned refleks)-keluar air liur karena menerima atau bereaksi
terhadap suara bunyi tertentu.
1.4
Hukum-Hukum Kondisional Klasik
Dalam percobaan di atas, kita dapat mendapatkan pointpoint penting yaitu :1) Penguasaan(akuisisi)
Penguasaan atau bagaimana organisme mempelajari sesuatu respon atau respon baru
berlaku beberapa tingkatan. Juga semakin sering organisme itu mencoba, lebih kuat
penguasaan berlaku.
-
5/20/2018 Makalah Kel.2
7/12
Page | 7
2) Generalisasi(generalitation)
Dalam eksperimennya, Pavlov juga telah menggunakan lonceng yang berbeda nada, tetapi
anjing itu masih mengeluarkan air liur. Ini menunjukkan bahwa sesuatu organisme yang
telah terlazim dengan dikemukakan sesuatu rangsangan tak terlazim (RTT seperti lonceng)
juga akan menghasilkan respon terlazim (GT = keluar air liur) walau pun rangsangan itu
berbeda atau hampir sama (yaitu, nada lonceng yang berbeda). Dengan kata lain, organisme
itu dapat membuat generalisasi bahwa suara yang berbeda atau hampir sama mungkin
diikuti dengan respon (makanan).
3)
Diskriminasi (Discrimination)Pavlov juga mendapati bahwa apabila dia mengubah nada lonceng, anjing itu masih
mengeluarkan air liur. Bila nada lonceng itu jauh berbeda dari lonceng yang asli, anjing
tersebut tidak mengeluarkan air liur. Ini menunjukkan bahwa organisme tersebut dapat
membedakan atau mendikriminasi antara rangsangan yang dikemukakan dan memilih
untuk tidak bertindak atau bergerak balas. Yaitu, sesuatu organisme mampu untuk bergerak
balas ke sesuatu rangsangan tetapi tidak ke rangsangan yang lain.
4) Penghapusan(Extinction)
Jika sesuatu rangsangan terlazim (lonceng) tidak diikuti dengan rangsangan tak terlazim
(makanan), lama kelamaan organisme itu tidak akan melakukan respon.
1.5Penerapan Teori Pavlov
a. Dalam kehidupan sehari-hari
Penganut teori ini mengatakan bahwa segala tingkah laku manusia juga tidak lain adalah
hasil daripada conditioning. Yaitu hasil daripada latihan-latihan atau kebiasaan-
kebiasaan mereaksi terhadap syarat-syarat atau perangsang-perangsang tertentu yang
dialaminya dalam kehidupannya. Proses belajar yang digambarkan seperti itu menurut
Pavlov terdiri atas pembentukan asosiasi antara stimulus dan respons refleksif. Dasar
penemuan Pavlov tersebut, menurut J.B. Watson diberi istilah Behaviorisme. Watson
-
5/20/2018 Makalah Kel.2
8/12
Page | 8
berpendapat bahwa perilaku manusia harus dipelajari secara objektif. la menolak
gagasan mentalistik yang bertalian dengan bawaan dan naluri. Watson menggunakan
teori Classical Conditioninguntuk semuanya yang bertalian dengan pembelajaran. Pada
umumnya ahli psikologi mendukung proses mekanistik. Maksudnya kejadian lingkungan
secara otomatis akan menghasilkan tanggapan. Proses pembelajaran itu bergerakdengan pandangan secara menyeluruh dari situasi menuju segmen (satuan bahasa yang
diabstraksikan dari kesatuan wicara atau teks) bahasa tertentu. Materi yang disajikan
mirip dengan metode dengar ucap.
Ternyata dalam kehidupan sehari-hari ada situasi yang sama seperti pada anjing.
Sebagai contoh, suara lagu dari penjual es krim yang berkeliling dari rumah ke
rumah.Awalnya mungkin suara itu asing, tetapi setelah si pejual es krim sering lewat,
maka nada lagu tersebut bisa menerbitkan air liur apalagi pada siang hari yang
panas.Bayangkan, bila tidak ada lagu tersebut betapa lelahnya si penjual berteriak-teriak
menjajakan dagangannya. Contoh lain adalah bunyi bel di kelas untuk penanda waktu
atau tombol antrian di bank. Tanpa disadari, terjadi proses menandai sesuatu yaitu
membedakan bunyi-bunyian dari pedagang makanan(rujak, es, nasi goreng, siomay)
yang sering lewat di rumah, bel masuk kelas-istirahat atau usai sekolah dan antri di bank
tanpa harus berdiri lama.Contohlain adalahuntuk menambah kelekatan dengan
pasangan, Jika anda mempunyai pasangan yang sangat suka (UCR) dengan coklat
(UCS). Disetiap anda bertemu (CS) dengan kekasih anda maka berikanlah sebuah coklat
untuk kekasih anda, secara otonom dia akan sangat suka dengan coklat pemberian
anda. Berdasarkan teori, ketika hal itu dilakukan secara berulang-ulang, selanjutnya
cukup dengan bertemu dengan anda tanpa memberikan coklat, maka secara otonom
pasangan anda akan sangat suka (CR) dengan anda, hal ini dapat terjadi karena
pembentukan perilaku antara UCS, CS, UCR, dan CR seperti ekperimen yang telah
dilakukan oleh pavlov. Contoh lain bunyi bel di kelas untuk penanda waktu atau tombol
antrian di bank. Tanpa disadari, terjadi proses menandai sesuatu yaitu membedakan
bunyi-bunyian dari pedagang makanan (rujak, es, nasi goreng, siomay) yang sering lewat
di rumah, bel masuk kelas-istirahat atau usai sekolah dan antri di bank tanpa harus
berdiri lama.
Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa dengan menerapkan strategi Pavlov
ternyata individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami dengan
stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan,
sementara individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal
dari luar dirinya.
-
5/20/2018 Makalah Kel.2
9/12
Page | 9
b. Dalam Pembelajaran
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan teori belajar menurut Pavlov
adalah ciri-ciri kuat yang mendasarinya yaitu:
1.
Mementingkan pengaruh lingkungan
2. Mementingkan bagian-bagian
3. Mementingkan peranan reaksi
4. Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar melalui prosedur
stimulus respon
5. Mementingkan peranan kemampuan yang sudah terbentuk sebelumnya
6. Mementingkan pembentukan kebiasaan melalui latihan dan pengulangan
7. Hasil belajar yang dicapai adalah munculnya perilaku yang diinginkan.
Sebagai konsekuensi teori ini, para guru yang menggunakan paradigma Pavlov akan
menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap, sehingga tujuan
pembelajaran yang harus dikuasai siswa disampaikan secara utuh oleh guru. Guru
tidak banyak memberi ceramah, tetapi instruksi singkat yng diikuti contoh-contoh
baik dilakukan sendiri maupun melalui simulasi. Bahan pelajaran disusun secara
hierarki dari yang sederhana sampai pada yang kompleks.
Tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian kecil yang ditandai dengan pencapaian
suatu keterampilan tertentu. Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur
dan diamati. Kesalahan harus segera diperbaiki. Pengulangan dan latihan digunakansupaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari
penerapan teori belajar Pavlov ini adalah tebentuknya suatu perilaku yang diinginkan.
Perilaku yang diinginkan mendapat penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai
mendapat penghargaan negatif.Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang
tampak.
kritik terhadap teori belajar Pavlov adalah pembelajaran siswa yang berpusat pada
guru, bersifaat mekanistik, dan hanya berorientasi pada hasil yang dapat diamati dan
diukur. Kritik ini sangat tidak berdasar karena penggunaan teori Pavlov mempunyai
persyaratan tertentu sesuai dengan ciri yang dimunculkannya. Tidak setiap matapelajaran bisa memakai metode ini, sehingga kejelian dan kepekaan guru pada situasi
dan kondisi belajar sangat penting untuk menerapkan kondisi behavioristik.
Metode Pavlov ini sangat cocok untuk perolehan kemampuan yang membutuhkan
praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti: kecepatan,
spontanitas, kelenturan, reflek, daya tahan dan sebagainya, contohnya: percakapan
-
5/20/2018 Makalah Kel.2
10/12
Page | 10
bahasa asing, mengetik, menari, menggunakan komputer, berenang, olahraga dan
sebagainya. Teori ini juga cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih
membutuhkan dominansi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus
dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung
seperti diberi permen atau pujian.
Penerapan teori belajar Pavlov yang salah dalam suatu situasi pembelajaran juga
mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang sangat tidak menyenangkan
bagi siswa yaitu guru sebagai sentral, bersikap otoriter, komunikasi berlangsung satu
arah, guru melatih dan menentukan apa yang harus dipelajari murid. Murid
dipandang pasif, perlu motivasi dari luar, dan sangat dipengaruhi oleh penguatan
yang diberikan guru. Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan
menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif.
Kelemahan dari teori conditioningini adalah, teori ini mengangaap bahwa belajar itu
hanyalah terjadi secarab otomatis, keaktifan dan penentuan pribadi dalam tidak
dihiraukannya. Peranan latihan atau kebiasaan terlalu ditonjolkan. Sedangkan kita
tidak tahu bahwa dalam bertindak dan berbuat sesuatu manusia tidak semata-mata
tergantung kepada pengaruh dari luar. Aku atau pribadinya sendiri memegang
peranan dalam memilih dan menentukan perbuatan dan reaksi apa yang akan
dilakukannya. Teori conditioning ini memang tepat kalau kita hubungkan dengan
kehidupan binatang. Pada manusia teori ini hanya dapat kita terima dalam hal-hal
belajar tertentu. Umpamanya dalam belajar yang mengenai skills (kecekatan-
kecekatan) tertentu dan mengenai pembiasaan pada anak-anak kecil.
-
5/20/2018 Makalah Kel.2
11/12
Page | 11
KESIMPULAN
1. Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936) adalah seorang behavioristik terkenal dengan teori
pengkondisian asosiatif stimulus-respons.2. Menurut teori conditioningPavlov, belajar itu adalah suatu proses perubahan yang
terjadi karena adanya syarat-syarat (conditions) yang kemudian menimbulkan reaksi
(response).
3. Eksperimen Pavlov: Anjing, bila diberikan sebuah makanan (UCS) maka secara otonom
anjing akan mengeluarkan air liur (UCR).Jika anjing dibunyikan sebuah bel maka ia tidak
merespon atau mengeluarkan air liur.Sehingga dalam eksperimen ini anjing diberikan
sebuah makanan (UCS) setelah diberikan bunyi bel (CS) terlebih dahulu, sehingga anjing
akan mengeluarkan air liur (UCR) akibat pemberian makanan. Setelah perlakukan ini
dilakukan secara berulang-ulang, maka ketika anjing mendengar bunyi bel (CS) tanpadiberikan makanan, secara otonom anjing akan memberikan respon berupa keluarnya
air liur dari mulutnya (CR).
4. Aplikasi teori Pavlov dalam pembelajaran adalah dengan guru tidak banyak memberi
ceramah, tetapi instruksi singkat yng diikuti contoh-contoh baik dilakukan sendiri
maupun melalui simulasi. Bahan pelajaran disusun secara hierarki dari yang sederhana
sampai pada yang kompleks.
-
5/20/2018 Makalah Kel.2
12/12
Page | 12
DAFTAR PUSTAKA
Baharudin. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Bell, Margareth E. 1994. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Brennan, James F. 2006.Sejarah dan Sistem Psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Davies, Ivon K. 1987. Pengelolaan Belajar. Jakarta: Rajawali Pers
Dwijandono dan Sri Esti Wuryani. 1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud
Sarlito W. Sarwono. 2002.Berkenalan dengan ALiran-Aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi.
Surakarta: PT Bulan Bintang.
Sudrajat, Akhmad. 2008. Teori-Teori Belajar. (Online), (http://akhmadsudrajat.wordpress.com/,
diakses tanggal 13 November 2011).
Usman, Moh. Uzer dan Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/http://akhmadsudrajat.wordpress.com/