makalah kelampok pencernaan
TRANSCRIPT
MAKALAH
SISTEM PENCERNAAN
Disusun untuk memenuhi tugas IDK II
oleh Dosen dr. Arifin Kaspul Anwar
PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN
STIKES BORNEO CENDEKIA MEDIKA
KALIMANTAN TENGAH
2012
Disusun:
1. Afrika Jhonson
2. David Aditya W.K.
3. Joko Eko S.
4. Nedi H.
5. Seatri S.
PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN
STIKES BORNEO CENDEKIA MEDIKA
KALIMANTAN TENGAH
2013
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirobbilalamin, karena Allah SWT Tuhan
semesta alam makalahSistem Pencernaan ini selesai. Tidak lupa juga mengucapkan shalawat
kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, Nabi pembawa risalah kebenaran dan
peringatan yang rahmatanil ‘alamin.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu
dalam penyelesaian makalah Sistem Pencernaan ini kepada :
1. Kedua orang tua yang telah memberi dukungan baik moril maupun materil yang
dapatmenjadikan suatu pendorong semangat bagi kami dalam menyelesaikan Makalah
Sistem Pencernaan ini.
2. Teman–teman mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Cendika Medika
Kabupaten Kobar, khususnya S1 Keperawatan, yang telah memberikan support dalam
menyelesaikan makalah Sistem Pencernaan ini.
3. Terima kasih pada Dosen dr. Arifin Kaspul Anwar yang memberi bimbingan dalam
pembutan makalah ini.
Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati pembaca. Penyusun
berharap para pembaca bisa mengetahui Sistem Pencernaan.
Pangkalan Bun, April 2013
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................... iii
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................................... 1
BAB IIPEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pencernaan...................................................................................... 2
B. Saluran Pencernaan....................................................................................................... 2
C. Mekanisme Pencernaan................................................................................................ 8
D. Fungsi Gerakan Peristalik............................................................................................. 9
E. Potensial Listrik Pencernaan ....................................................................................... 9
F. Faktor Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan............................................ 10
G. Penyakit Pencernaan..................................................................................................... 11
BABIIIPENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 13
B. Saran .......................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pencernaan manusia adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses
makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun
kimia. Sistem pencernaan pada manusia terdapat dua yaitu pencernaan kimiawi dan
pencernaan mekanik. Alat-alat pencernaan pada manusia adalah organ-organ tubuh yang
berfungsi mencerna makanan yang kita makan. Alat pencernaan makanan juga dapat
dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Sistem pencernaan pada
manusia juga meliputi organ-organ yang terletak diluar yaitu, pankreas, hati dan kandung
lambung. Sistem pencernaan pada manusia terdiri dari rongga mulut, esofagus, lambung,
usus besar, usus halus dan anus, system pencernaan salah satu system terpenting tubuh
dimana tubuh kita dapat tumbuh dan berkembang juga dipengaruhi proses kerja organ-
organ system pencernaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sistem pencernaan?
2. Apa saja saluran pencernaa?
3. Bagaimana mekanisme pencernaan?
4. Apa fungsi gerakan peristalik?
5. Apa potensial listrik pencernaan?
6. Apa faktor mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan?
7. Apa penyakit pencernaan?
C. Tujuan
1. Umum
Mengetahui segala yang berhubungan dengan sistem pencernaan.
2. Khusus
a. Mengerti pengertian sistem pencernaan.
b. Mengerti saluran pencernaan.
c. Mengerti mekanisme pencernaan.
d. Memahami fungsi gerakan peristalik.
e. Memahami potensial listrik pencernaan.
f. Memahami faktor mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
g. Memahami penyakit pencernaan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan ialah kumpulan atau persatuan organ-organ pencernaan memiliki
fungsi tersendiri yang membentuk sistem organ yang saling terintergrasi satu sama lain
dalam melakukan proses pencernaan.
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar
menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang
kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ
pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung
dari bahan makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna akan
diserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih sederhana.
B. Saluran Pencernaan
1. Rongga mulut
Alat-alat yang terdapat pada rongga mulut terdiri:
a. Gigi
Gigi manusia berfungsi untuk memotong dan menghaluskan makanan. Gigi
yang tumbuh pertama kali tersebut dinamakan gigi susu. Gigi susu tersebut
berangsur-angsur akan digantikan oleh gigi sulung pada usia sekitar 6–14 tahun.
Setelah itu, gigi sulung berangsur-angsur digantikan gigi tetap. Pada anak-anak
terdapat 20 gigi susu, sedangkan pada orang dewasa terdapat 32 gigi tetap. Berikut
susunan gigi susu dan gigi tetap.
Susunan Gigi Susu
Jenis P C I I C P
Rahang atas 2 1 2 2 1 2
Rahang bawah 2 1 2 2 1 2
Susunan Gigi Tetap
Jenis M P C I I C P M
Rahang atas 3 2 1 2 2 1 2 3
Rahang bawah 3 2 1 2 2 1 2 3
Keterangan:
I : insisivus = gigi seri (untuk memotong)
C : caninus = gigi taring (untuk menyobek)
P : premolar = geraham depan (untuk mengunyah)
2
M : molar = geraham belakang (untuk mengunyah hingga halus)
Bila gigi dipotong memanjang, maka akan tampak bagian-bagian sebagai
berikut:
1) Lapisan email: bagian yang paling luar dan paling keras dari gigi
2) Tulang gigi yang tersusun atas zat dentin
3) Pulpa, merupakan rongga dalam gigi yang berisi serabut saraf dan pembuluh-
pembuluh darah
4) Akar gigi yang tertanam di dalam gusi
b. Lidah
Sebagian besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang
hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat
dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik.
Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut
papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu:
1. Papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus dan berada di
depan;
2. Papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf v di
belakang lidah;
3. Papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur.
Terdapat satu jenis papila yang tidak terdapat pada manusia, yakni papila
folliata pada hewan pengerat.
Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari
dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai
reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang.
Fungsi lidah antara lain:
1) Sebagai alat pengecap,
2) Membantu mengaduk makanan di dalam rongga mulut
3) Membantu membersihkan mulut
4) Membantu bersuara dan bicara
5) Membantu mendorong makanan dalam proses penelanan
c. Kelenjar ludah (glandula saliva)
Pada rongga mulut bermuara tiga pasang saluran dari kelenjar ludah ialah:
1) Glandula parotis, di dekat telinga menghasilkan ludah yang berbentuk cair
2) Glandula submaksilaris atau kelenjar ludah bawah rahang atas
3
3) Glandula sublingualis atau kelenjar ludah bawah lidah
Fungsi air ludah adalah untuk memudahkan menelan, sebagai pelindung selaput
mulut dari panas, dingin, asam maupun basa, melalarutkan molekul yang
merangsang reseptor kecap dan anti bakteri.
2. Faring
Faring atau tekak adalah tabung hampa di dalam leher yang dimulai di belakang
hidung dan berakhir di bagian atas trakea (batang tenggorokan) dan esofagus (tabung
yang masuk ke perut). Faring memiliki panjang sekitar 12 cm, tergantung pada ukuran
tubuh. Katup laring dan faring:anak tekak
Fungsi utama faring antara lain:
a. menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk
b. sebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan
c. menyediakan ruang dengung (resonansi) untuk suara percakapan.
3. Esofagus
Esofagus merupakan saluran penghubung antara mulut dengan lambung. Melalui
kerongkongan makanan didorong masuk ke dalam lambung dengan gerak
peristaltik.Fungsi kerongkongan ini sebagai jalan bolus dari mulut menuju lambung.
Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan yang dihasilkan oleh
kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding kerongkongan untuk menjaga agar bolus
menjadi basah dan licin. Keadaan ini akan mempermudah bolus bergerak melalui
kerongkongan menuju ke lambung. Bergeraknya bolus dari mulut ke lambung melalui
kerongkongan disebabkan adanya gerak peristaltik pada otot dinding kerongkongan.
4. Gaster
Lambung (bahasa Inggris: stomach; bahasa Belanda: maag) atau ventrikulus
berupa suatu kantong yang terletak di bawah sekat rongga badan.
Fungsi lambung secara umum adalah tempat di mana makanan dicerna dan sejumlah
kecil sari-sari makanan diserap. Lambung dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu :
a. Kardia adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan itu
sendiri
b. Fundus adalah bagian tengah, bentuknya membulat.
c. Pilorus adalah bagian bawah, daerah yang berhubungan dengan usus 12 jari atau
sering disebut duodenum.
4
Dinding lambung tersusun menjadi empat lapisan, yakni :
a. Mucosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, seperti
enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk
memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehingga memperbanyak
volume getah lambung yang dapat dikeluarkan.
b. Submucosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat ditemukan
untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk membawa
nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut.
c. Muscularis adalah lapisan otot yang membantu perut dalam pencernaan mekanis.
Lapisan ini dibagi menjadi 3 lapisan otot, yakni otot melingkar, memanjang, dan
menyerong. Kontraksi dan ketiga macam lapisan otot tersebut mengakibatkan
gerak peristaltik (gerak menggelombang). Gerak peristaltik menyebabkan makanan
di dalam lambung diaduk-aduk.
d. Lapisan terluar yaitu serosa berfungsi sebagai lapisan pelindung perut. Sel-sel di
lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang
terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya.
Di lapisan mucosa terdapat 3 jenis sel yang berfungsi dalam pencernaan, yaitu :
a. Sel goblet berfungsi untuk memproduksi mucus atau lendir untuk menjaga lapisan
terluar sel agar tidak rusak karena enzim pepsin dan asam lambung.
b. Sel parietal berfungsi untuk memproduksi asam lambung (Hydrochloric acid) yang
berguna dalam pengaktifan enzim pepsin. Diperkirakan bahwa sel parietal
memproduksi 1.5 mol dm-3 asam lambung yang membuat tingkat keasaman dalam
lambung mencapai pH 2.
c. Sel chief berfungsi untuk memproduksi pepsinogen, yaitu enzim pepsin dalam
bentuk tidak aktif. Sel chief memproduksi dalam bentuk tidak aktif agar enzim
tersebut tidak mencerna protein yang dimiliki oleh sel tersebut yang dapat
menyebabkan kematian pada sel tersebut.
Enzim-enzim pada lambung seperti:
a. Pepsin merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi molekul yang
lebih kecil.
b. Musin merupakan mukosa protein yang melicinkan makanan.
c. Renin merupakan enzim khusus yang hanya terdapat pada mamalia, berperan
sebagai kaseinogen menjadi kasein. Kasein digumpalkan oleh Ca2+ dari susu
5
sehingga dapat dicerna oleh pepsin. Tanpa adanya renim susu yang berwujud cair
akan lewat begitu saja di dalam lambuing dan usus tanpa sempat dicerna.
d. Fungsi HCl adalah:
1) menciptakan suasana asam
2) membunuh kuman-kuman yang masuk bersama makanan terbunuh.
3) aktivator pepsinogen menjadi pepsin
4) merangsang membuka dan menutupnya sfinkter pilorus
5) merangsang sekresi getah usus
6) Asam lambung berperan sebagai pembunuh mikroorganisme dan mengaktifkan
enzim pepsinogen menjadi pepsin.
5. Intestinum minor
Intestinum minor adalah bagian dari Sistem Pencernaan Makanan yang
berpangkal pada pilorus dan berakhir pada seikum panjangnya sekitar 6 m, merupakan
saluran paling panjang tempat proses pencernaan dan absorpsi. Intestinum minor
terdiri dari lapisan usus halus; mukosa (sebelah dalam). Lapisan melingkar ( M.
sirkuler), lapisan otot memanjang (M. longitudinal) dan lapisan serosa (sebelah luar).
Bagian-bagian usus halus seperti:
a. Duodenum. Disebut juga usus 12 jari, panjangnya sekitar 25cm berbentuk sepatu
kuda melengkung kekiri, pada lengkungan ini terdapat pankreas. Dan bagian kanan
duodenum ini terdapat selaput lendir yang membukit disebut Papila vateri. Pada
papila vateri ini bermuara saluran empedu (duktus koledokus) dan saluran pankreas
(duktus wirsungi / duktus pankreatikus). Dinding duodenum mempunyai lapisan
mukosa yang banyak mengandung kelenjar, yang disebut kelenjar-kelenjar
brunner, berfungsi untuk memproduksi getah intestinum.
b. Yayenum dan Ileum, mempunyai panjang sekitar 6 m. Dua per lima bagian atas
adalah yayenum dengan panjang sekitar 2-3 m, dan ileum dengan panjang sekitar
4-5 m. Lekukan yayenum dan ileum melekat pada dinding abdomen posterior
dengan perantaraan lipatan peritoneum yang berbentuk kipas dikenal sebagai
mesenterium.Akar mesenterium memungkinkan keluar masuknya cabang-cabang
arteri dan vena mesentrika superior, pembuluh limfe dan saraf ke ruang antara 2
lapisan peritoneum yang membentuk mesenterium. Sambungan antara yayenum
dan ileum tidak mempunyai batas yang tegas.Ujung bawah ileum berhubungan
dengan seikum dengan perantaraan lubang yang bernama orifisium ileoselkalis.
Orifisium ini diperkuat spinter ileoselkalis dan bagian ini terdapat katup valvula
6
seikalis atau valvula baukini, berfungsi untuk mencegah cairan dalam kolom
assendens tidak masuk kembali kedalam ileum.
Enzim-enzim pada usus halus ialah
a. Enzim Enterokinase (enzim khusus) berfungsi untuk mengubah
Tripsinogen menjadi Tripsin yang digunakan dalam saluran pangkreas
b. Enzim Maltase berfungsi untuk mengubah Maltosa menjadi Glukosa
c. Enzim Laktase berfungsi untuk mengubah Laktosa menjadi Glukosa dan Galaktosa
d. Enzim Sukrase berfungsi untuk mengubah Sukrosa menjadi Glukosa dan Fruktosa
e. Enzim Paptidase berfungsi untuk mengubah polipeptida menjadi asam amino
f. Enzim Lipase berfungsi untuk mengubah Lemak menjadi asam lemak dan Gliserol
6. Intestinum mayor
Usus besar terdiri atas caecum dan colon. Caecum berupa kantung-kantung
dengan pita (taenia) dan haustra. Colon dapat dibedakan menjadi colon ascenden
(naik), transversal (mendatar), descenden (turun). Usus besar merupakantempat untuk
absorpsi air dan mineral yang tidak terserap di usus halus.Pencernaan secara
mikrobiotis oleh bakteri komensal (E. coli), menghasilkan gas,dan sintesis vit. K.
Di usus besar terdapat usus buntu yang menyantol. Menurut ahli anatomi Jerman
R. Wiedersheim di tahun 1895, usus buntu atau umbai cacing, yang dikira “organ
vestigial,” ternyatanya organ limfoid (penghasil zat antikuman) yang melawan
infeksi-infeksi di dalam tubuh.appendiks berkaitan dengan sisitem kekebalan tubuh,
yaitu menghasilkan Immunoglobulin A (IgA). IgA merupakan salah satu
immunoglobulin (antibodi) yang sangat efektif melindungi tubuh dari infeksi kuman
penyakit.
7. Rektum
Rektum adalah suatu ruang delapan inci yang menghubungkan usus besar ke
dubur (anus). Fungsi rektum antara lain:
a. Menerimafeces dari usus besar
b. Membiarkan seseorang mengetahui ada feces yang harus dikeluarkan
c. Menahanfecessampai pengeluaran terjadi
8. Anus
Anus merupakan lubang pada ujung saluran pencernaan. Pada anus terdapat
dua macam otot, yaitu:
a. Sfingter anus internus ialah bekerja tidak menurut kehendak.
b. Sfingter anus eksterus ialah bekerja menurut kehendak.
7
Proses pengeluaran feses di sebut defekasi. Setelah retum terenggang karena terisi
penuh, timbul keinginan untuk defekasi.
C. Mekanisme Pencernaan
1. Ingesti
Pada proses ingesti, makanan yang berada dilingkungan masuk kedalam tubuh
melalui pengunyahan yang dilakukan koordinasi otot rangka dan system saraf sehingga
makanan menjadi lebih halus dan pada saat yang bersamaan makanan bercampur
dengan saliva yang disekresikan oleh kelenjar saliva sehingga makanan menjadi licin
dan mudah ditelan. Saat makanan ditelan, terjadi kerjasama otot-otot menelan yang
dipersyarafi oleh dua jenis syaraf yaitu syaraf autonom melalui N.X, saraf Cranialis
(N.IX dan N.XII) dan syaraf enteric melalui pleksus Auerbach. Nampak bahwa proses
menelan berlangsung sebagian secara disadari dan sebagian secara tidak disadari.
2. Absorbsi
Molekul-molekul zat makanan dari saluran pencernaan akan diabsorpsi kedalam
aliran darah dan aliran limfe tergantung dari jenis makanannya. Lemak dan zat yang
larut dalam lemak diabsorpsi melalui proses difusi sederhana kedalam aliran limfe,
sementara monosakarida, asam amino dan zat yang larut dalam air diabsorpsi kedalam
aliran darah melalui proses difusi difasilitasi dan transport aktif. Proses ini terutama
terjadi pada usus halus.
Sisa makanan yang tidak dapat dicerna dikeluarkan dari tubuh melalui anus.
Makanan yang masuk kedalam tubuh dimetabolisme didalam sel untuk menghasilkan
energi, membentuk jaringan, hormon, enzim dan sebagainya.
Makanan dapat bergerak dari saluran cerna bagian atas sampai ke anus karena
adanya gerakan peristaltic yang berasal dari kontraksi ritmis dari usus yang diatur oleh
system syaraf autonom dan saraf enteric. Sepanjang saluran cerna makanan bercampur
dengan sekresi saluran cerna seperti mucus, elektrolit, cairan dan enzim.
3. Digesti
Dalam rongga mulut, makanan dikunyah oleh gigi dengan bantuan lidah. Enzim
yang membantu pencernaan di dalam rongga mulut adalah enzim amilase(Ptialin) yang
berfungsi untuk mengubah zat tepung (amilum) menjadi Maltosa. Kemudian melewati
faring dan esofagus. Di lambung, makanan ditampung, disimpan, dan dicampur dengan
asamlambung, lendir dan pepsin. Mukosa lambung banyak mengandung
kelenjarpencernaan. Kelenjar pada bagian pilorika dan kardiaka menghasilkan lendir.
8
Kelenjar pada fundus terdapat sel parietal (oxyntic cell) menghasilkan HCl, dan chief cell
menghasilkan pepsinogen. Proses digesti di lambung meliputi:
a. Pencernaan pada lambung sebatas pada protein, sangat sedikit lemak, dankarbohidrat.
Absorpsi zat-zat tertentu seperti alkohol dan obat-obatan.
b. Makanan setelah melewati lambung menjadi dalam bentuk bubur makanan(chyme).
Dengan mekanisme dorongan dari otot lambung chyme menuju keusus dua belas jari
(duodenum).
Pada duodenum terdapat muara dari duktus koledokus dan duktuspankreatikus. Cairan
empedu dari kantung empedu dikeluarkan lewat duktuskoledokus. Cairan pankreas lewat
duktus pankreatikus. Cairan pankreasmengandung enzim lipase, amilase, tripsinogen
(enzim dari pankreas membantu pemecahan protein), dan chemotrypsinogen.(enzim dari
pankreas membantu pemecahan protein), lipaseuntuk memecah lemak (setelah
diemulsifikasikan oleh empedu) menjadi asam lemak dan gliserol. Amilase untuk memecah
amilum menjadi maltosa.Proses penyerapan sari makanan terjadi di usus penyerapan.
D. Fungsi Gerakan Peristalik
Semua organ dari faring sampai anus melakukan gerakan peristaltik. Gerak peristaltik
dapat terjadi karena adanya kontraksi otot secara bergantian pada lapisan otot yang
tersusun secara memanjang dan melingkar. Gerakan tersebut membuat bolus dapat melalui
organ-organ pencernaan sehingga dapat terjadi proses pencernaan seperti absorpsi dan
digesti.
E. Potensial Listrik Pencernaan
Otot polos traktus gastrointestinal hampir terus-mnerus dijalani oleh aktivitas lambat.
Aktivitas ini cenderung memiliki dua tipe dasar gelombang yaitu gelombang lambat dan
gelombang paku. Sel otot polos ialah sel pemacu yang tidak memilii pontensial istirahat
yang konstan karena pontensial membrannya memperlihatkan variasi yang spontan antara
-65 dan 45 mV serta berirama. Jenis aktivitas listrik spontan yang paling menonjol pada
otot polos pencernaan ialah potensial gelombang lambat disebut juga irama listrik dasar
(basic electrical rhytim, BER) saluran pencernaan. Gelombang lambat bukan pontensial
aksi dan tak langsung men ginduksi kontraksi otot, gelombang tersebut bersifat ritmik,
berfluktuasi seperti gelombang potensial mambran yang secara berkala membawa
membran mendekati atau menjauhi ambang. Intensitasnya biasanya bervariasi antara 5 dan
15 mV dan berkisaran frekuensinya antara 3 sampai 12/menit pada berbagai traktus
gastrointestinal manusia.
9
Diyakini osilasi gelombang lambat tersebut disebabkan oleh variasi berkala kecepatan
pompa Na+ memindahkan Na+ keluar dari sel pemacu tersebut. Jika gelombang tersebut
mencapai ambang pada puncak-puncak depolarisasi, suatu lonjakan pontensial aksi akan
terpicu, menimbulakan siklus ritmis kontarksi otot yang berulang-ulang. BER berperan
dalam mengkoordinasi perislatik dan aktivitas motorik lainnya. Kontarkasi hanya timbul
selama bagian depolarisasi gelombang. Setelah vagotomi atau transeksi dinding lambung
misalnya perislatik di lambing menjadi tidak teratur.Lembaran-lembaran sel otot polos
dihubungkan oleh gap junction yang berfu ngsi sebagai titik dengan resitensi rendah
sehingga aktivitas listrik yang dipicu di sel-sel pemacu dapat menyebar ke sel-sel otot
polos sekitarnya. Jika ambang tercapai dan potensial aksi terpicu, keseluruhan lembaran
otot tersebut akan berlaku sinsitium fungsional yang tereksitasi dan berkontraksi sebagai
satu kesatuan, apabila ambang tidak tercapai.
Aktivitas listrik tetap menyebar ke seluruh lapisan tanpa disertai oleh aktivitas
kontraktil.Kecepatan aktivitas kontarktil ritmis pencernaan, misalnyua perislatik di
lambung, segmentasi di usus halus, dan hautrasi di usus besar, bergantung pada kecepatan
inhere yang diciptakan oleh sel-sel pemacu yang bersangkutan. Intensitas kontraksi
bergantung pada jumlah potensial gelombang lambat mencapai ambang, yang pada
gilirannya bergantung pada seberapa lama ambang dipertahankan. Semakin besar jumlah
potensial aksi, semakin besar konsentrasi Ca2+ sitosol, semakin besar aktivitas jembatan
silan, dan semakin kuat kontraksi.
F. Faktor Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Faktor mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan antara lain:
1. Pengaruh Kesehatan
Seperti penderita diareterjadi proses penyerapan air dan nutrisi terganggu.
2. Pengaruh Makanan Bergizi Seimbang
Berikut ini beberapa makanan yang bergizi dan kegunaannya:
a. Makana pokok
Umbi dan biji-bijian merupakan jenis makanan pokok. misalnya padi, kentang,
jagung, ketela, dan roti. makan tersebut merupakan sumber karbohidrat.
b. Sayur-sayuran
misalnya: tomat, bayam, kangkung, wortel. sayuran merupakan sumber vitamin A,
vitamin B, vitamin C, kalsium, dan zat besi. Sayuran berguna untuk melawan
penyakit serta melancarkan pencernaan.
10
c. Buah-buahan
misalnya pepaya, mangga, jeruk, apel, rambutan. buah-buahan berguna untuk
menjaga tubuh tetap bugar dan mencegah timbulnya penyakit.
d. Lauk pauk
contohnya daging ayam, daging sapi, telur, serta ikan
3. Pengaruh bahan tambahan makanan
Berikut ini berbagai zat aditif dan kegunaannya antara lain:
a. Zat pewarna
Kunyit dan daun suji merupakan contoh zat pewarna alami. Kunyit cigunakan
sebagai pewarna kuning untuk nasi. Daun suji digunakan untuk membuat warna
hijau pada kue.
b. Zat pengawet
Zat pengawet digunakan untuk mengawetkan makanan.
c. Zat penyedap rasa
Zat ini digunakan untuk membuat rasa pada makanan.
4. Gen (genetik)
Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat di dalam sel
makhluk hidup.
5. Lingkungan
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup sangat dipengaruhi oleh faktor
lingkungan
G. Penyakit Pencernaan
Adapun beberapa penyakit pencernaan diantaranya:
1. Karies pada Gigi (Dental Caries)
Orang mengenal karies gigi sebagai "gigi berlubang". Lubang terbentukkarena
lapisan email gigi terkikis oleh asam yang dihasilkan oleh bakteri.Ketika sisa-sisa
makanan tertinggal di sela-sela gigi, sisa-sisa makanantersebut akan menjadi media
pertumbuhan bakteri. Bakteri mencerna sisamakanan tersebut dan menghasilkan asam.
Asam inilah yang mengikis lapisanemail gigi. Jika lubang ini telah mencapai bagian
rongga pulpa, tempat jaringansaraf dan pembuluh darah, gigi akan terasa sakit dan
mengganggu. Untukmencegahnya, gosoklah gigimu setelah makan.
11
2. Ulkus (Tukak Lambung/Maag)
Maag adalah peradangan yang terjadi pada dinding lambung. Hal tersebutdisebabkan
asam (HCl) yang dihasilkan lambung terlalu banyak sehinggamengikis dinding
lambung. Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwaulkus dapat disebabkan oleh
bakteri Makan yang teraturdapat mencegah terjadinya maag.
3. Diare
Diare merupakan gangguan yang disebabkan infeksi pada kolon. Infeksiini terjadi
karena bakteri tertentu (misalnya E.coli, V.cholerae, dan Aeromonassp.) melimpah
jumlahnya. Hal tersebut mengganggu proses penyerapan airsehingga feses keluar dalam
bentuk cair.
4. Sembelit (Konstipasi)
Jika pada kasus diare air tidak terserap sempurna, kasus sembelit terjadisebaliknya,
air justru terlalu banyak terserap. Gerak peristaltik usus halusyang terlalu lambat juga
dapat menjadi penyebabnya. Semakin lama fesesberada di dalam usus besar, semakin
banyak air yang terserap sehinggafeses menjadi sangat keras dan sukar
dikeluarkan.Mengonsumsi makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan dan sayur-
sayurandapat mengurangi gangguan ini. Serat tidak tercerna oleh tubuh kitadan
cenderung mampu menyimpan air dibandingkan jenis makanan yang lain.
5. Radang Usus Buntu (Appendicitis)
Radang usus buntu sering disebabkan oleh bakteri. Hal ini dapat terjadikarena
adanya penyumbatan usus buntu oleh tinja yang mengeras atau zat-zatasing lainnya
(misalnya, biji-bijian). Appendicitis dapat menyebabkan ususbuntu bengkak,
membusuk, dan pecah.
6. Batu empedu
Batu empedu adalah penyakit yang disebabkan olehpenyumbatan pada saluran
empedu. Hal ini terjadi karenaadanya endapan di saluran empedu.
7. Disentri
Disentri disebabkan karena infeksi bakteri atau amuba.Gejala penyakit ini adalah
buang air besar bercampur darah.
8. Kanker
Kanker usus besar terjadi, karena pola makanan yang tidaksehat. Gejala yang timbul
adalah adanya darah pada feses.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem pencernaan ialah kumpulan atau persatuan organ-organ pencernaan
memiliki fungsi tersendiri yang membentuk sistem organ yang saling terintergrasi
satu sama lain dalam melakukan proses pencernaan. Adapun saluran cerna seperti
mulut, faring esofagus, gaster, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Mekanisme
pencernaan memilii beberapa proses seperti ingesti, digesti, dan absorbsi. Proses
ingesti terjadi di mulut. Proses absorbsi Molekul-molekul zat makanan dari saluran
pencernaan akan diabsorpsi kedalam aliran darah dan aliran limfe tergantung dari
jenis makanannya terutama terjadi pada usus halus. Proses digesti dimulai dari mulut
samapai usus dua belas jari dengan mengubah molekul besar menjadi sederhana.
Semua organ dari faring sampai anus melakukan gerakan peristaltik.
Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya kontraksi otot secara bergantian
pada lapisan otot yang tersusun secara memanjang dan melingkar. Jenis aktivitas
listrik spontan yang paling menonjol pada otot polos pencernaan ialah potensial
gelombang lambat disebut juga irama listrik dasar (basic electrical rhytim, BER)
saluran pencernaan. BER berperan dalam mengkoordinasi perislatik dan aktivitas
motorik lainnya. Faktor-faktor mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yang
berhubungan dengan pencernaan ialah pengaruh kesehatan, pengaruh makanan gizi
seimbang, makanan tambahan, gen, dan lingkungan. Penyakit pada pencernaan
meliputi dental caries, maag, diare, sembelit, radang usus buntu, disentri, batu
empedu, dan kanker.
B. Saran
1. Bagi pembaca sebaiknya mengetahui dan memperdalam sistem pencernaan.
2. Bagi pihak kampus lebih bisa meningkatkan dan memperbaiki penyediaan fasilitas
belajar dan pelayanan pendidikan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Adrali,Dezti.2011.http://deztiadrali.blogspot.com/2011/12/faktor-yang-mempengaruhi-
pertumbuhan.html
Anonim.2009http://neobotol.blogspot.com/2009/12/rektum-syukur-nikmat.html
Anonim.2011.http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/anatomi-fungsi-
kerongkongan.html#.UUcYdVIdF3E
Anonim.2012.http://ilmu-duniadanakhirat.blogspot.com/2012/11/macam-gangguan-atau-
penyakit-pada.html
Anonim.2013.http://kamuskesehatan.com/arti/faring/
Anonim.2013.http://fungsi.info/fungsi-faring-tenggorokan/
Anonim.2013.http://fungsi.org/penjelasan-dan-fungsi-usus-buntu
Anonim.2013.http://fungsi.info/fungsi-usus-buntu-pada-tubuh-manusia/
Anonim.2013.http://gunungsalanyen.blogspot.com/2013/01/pertumbuhan-dan-
perkembangan-makhluk.html
Anonim.2013.http://carapedia.com/proses_pencernaan_manusia_info2023.html
Anonim.2013.http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20111002051530AAn5xYI
Asih, Widya.2013.http://windyasih.wordpress.com/nursing/masalah-pada-sistem-pencernaan/
Isahi,Putra.2013.http://biologimediacentre.com/sistem-pencernaan-3-organ-organ-
pencernaan-manusia/
Kusmiran,eny.2009.http://enykusmiran.blogspot.com/2009/03/konsep-dasar-nutrisi-
pengertian.html
Maidun.2008.http://maidun-gleekapay.blogspot.com/2008/05/sistem-pencernaan-
makanan.html
Novianti.2012.http://nvinovianti.blogspot.com/2012/01/pengertian-lambung-dan-
fungsinya.html
Wika,kurniaa sari.2012.http://kurniasariwika1.blogspot.com/2012/05/anatomi-fisiologi-dan-
proses-biokimia.html
14