makalah kelompok 4(label dan poster k3)suci,rahmadi,raden
TRANSCRIPT
MAKALAH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
POSTER DAN LABEL K3
DISUSUN OLEH :
RADEN INNU ROMI PAHLEVI ( 061340411658 )
RAHMADI KARSANA WIJAYA ( 061340411659 )
SUCI ANANDA PUTRI ( 061340411660 )
KELAS : 1 EG.B
DOSEN PEMBIMBING :
TAHDID, S.T,M.T
TAHUN AKADEMIK 2013
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang mana berkat rahmat-Nya makalah ini dapat
terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Tak lupa juga salawat beserta salam dihaturkan kepada nabi
Muhammad SAW beserta para keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. Makalah ini dibuat
oleh penulis dengan tujuan agar pembaca bisa mengambil pelajaran yang terdapat dalam
pembahasan makalah ini dan juga makalah ini dapat di diskusikan bersama agar semua orang dapat
memberikan pendapatnya demi perbaikan makalah ini.
Pada makalah ini penulis mengangkat topik tentang label dan poster k3. Disini akan
dijelaskan mengenai . Akhir kata penulis ucapkan “tidak ada gading yang tak retak” walaupun
makalah ini jauh dari sempurna tapi semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan
ilmu bagi yang membacanya.
I
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR………………………………………………............................................I
DAFTAR ISI……………………………..………………….......................................................II
BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………….......................................1
I.1.Latar Belakang…………………………………………………...........................................1
I.2.Rumusan Masalah..………………………………………………........................................1
I.3.Tujuan.………………………………………………............................................................1
BAB II ISI .………………………………………………...........................................................2
II.1.SEJARAH POSTER……………………………………………...........................................2
II.2.PENGERTIAN POSTER SECARA UMUM…………………………………………….....2
II.3.TUJUAN POSTER SECARA UMUM……………………………………………..............2
II.4.CIRI-CIRI POSTER……………………………………………...........................................2
II.5.SYARAT SEBUAH POSTER……………………………………………............................2
II.6.KRITERIA POSTER YANG BAIK………………………………………………...............3
II.7.PRINSIP DASAR POSTER………………………………………………...........................3
II.8.PENGERTIAN POSTER K3..................................................................................................3
II.9.TUJUAN POSTER K3...........................................................................................................3
II.10.FUNGSI POSTER K3..........................................................................................................4
II.11.CONTOH-CONTOH POSTER K3....................................................................................4-6
BAB III.LABEL K3…………………………………………….….............................................7
III.1.PENGERTIAN LABEL………………………………………………................................7
III.2.PENGERTIAN LABEL K3………………………………………………..........................7
III.3.TUJUAN LABEL..................................................................................................................7
III.4.FUNGSI LABEL...................................................................................................................7
III.5.CONTOH-CONTOH LABEL BAHAYA DAN PENANGANANNYA..........................7-12
III.6.SIMBOL BAHAYA DAN KLASIFIKASI BAHAN-BAHAN KIMIA(PBB)...............13-14
III.7.RANKING DAN SIMBOL BAHAYA BAHAN KIMIA(NFPA-AMERIKA)....................14
BAB IV.PENUTUP......................................................................................................................15
II
IV.I.KESIMPULAN.....................................................................................................................14
PENDAHULUAN
I.1.LATAR BELAKANG
Pengenalan terhadap bahan kimia merupakan hal yang sangat penting dan suatu keharusan siapa saja yang berada dalam lingkungan bahan kimia (laboratorium atau gudang kimia) atau yang akan mengemas, menggunakan, atau memperlakukan bahan kimia itu dalam pekerjaan tertentu.
Sifat bahan kimia terbagi sifat fisis dan sifat kimia. Sifat-sifat ini meliputi wujud, warna,
bau, berat jenis, titik didih, titik lebur, titik nyala, titik bakar, viskositas, higroskopis, kelarutan
dalam air, rumus molekul, dsb. Sebagian bahan kimia merupakan pencemar bagi lingkungan,
sebagian ada yang bersifat mudah terbakar, mudah meledak, korosif, racun, merusak organ tubuh,
atau meracuni organisme.Oleh karena itu diperlukan suatu media untuk mengkomunikasikan
bahaya atau aturan serta tata cara,agar tidak terjadi kecelakaan kerja.
Komunikasi Bahaya adalah suatu cara untuk menunjukkan bahwa suatu benda atau area mengandung bahaya atau jenis bahaya tertentu. Dengan adanya petunjuk terhadap bahaya tersebut maka setiap orang yang akan melakukan pekerjaan dengan alatatau bahan berbahaya tersebut atau bekerja pada area berbahaya tersebut dapat mengantisipasi dengan langkah-langkah pencegahan atau preventif, seperti alat perlindungan diri yang sesuai. Manfaat yang dapat dirasakan adalah:
Memudahkan mengetahui kandungan bahaya dalam suatu bahan atau area. Penanganan bahan berbahaya tersebut dapat dilakukan dengan tepat sesuai jenis bahan yang
bersangkutan. Penggunaan Alat Pelindung Diri yang sesuai. Dapat dengan cepat mengetahui langkah-langkah pengobatan jikaterkena bahan. Penggunaan media pemadam yang sesuai dengan bahan.Ada beberapa cara dalam
komunikasi bahaya, diantaranya yaitu: 1. Lisan dengan cara training atau pemberitahuan, kelemahannya adalah kurang efektif karena orang mudah lupa. 2.Tulisan, dapat berupa MSDS serta Poster. 3.Visual, berupa Label, tanda, serta rambu.
I.2.RUMUSAN MASALAH 1. Apa itu poster dan label k3?2. Apa tujuan poster dan label k3?3. Apa saja fungsi poster dan label k3?4. Bagaimana contoh poster dan label k3?
I.3.TUJUAN1. untuk mengetahui pengertian poster dan label k32. untuk mengetahui tujuan poster dan label k33. untuk mengetahui apa saja fungsi poster dan label k34. untuk mengetahui macam-macam contoh poster dan label k3
1
BAB II 2POSTER K3
II.1. SEJARAH POSTER
Titik awal kemunculan poster adalah ditemukannya teknik litografi (cetak) dan kromatografi (pewarnaan) pada akhir tahun 1780-an. Pada pertengahan abad 19 (tahun 1800-an) poster mulai banyak dibuat di Eropa. Pada tahun 1866 Julius Cheret membuat 1000-an poster untuk promosi pameran, pertunjukan theater, danproduk-produk lain di Paris.
II.2. PENGERTIAN POSTER SECARA UMUMPoster adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas
kertas berukuran besar yang berisi pesan – pesan atau informasi kesehatan yang biasanya di tempel di tembok – tembok, di tempat – tempat umum atau di kendaraan umum.Sifat sebuah poster adalah mencari perhatian mata sekuat mungkin. Poster bisa menjadi sarana iklan, pendidikan, propaganda, dan dekorasi. Selain itu bisa pula berupa salinan karya seni terkenal.
II.3.TUJUAN POSTER SECARA UMUM
Poster digunakan untuk berbagai macam keperluan, tapi biasanya hanya menyangkut satu dari
empat tujuan berikut ini:
1. Mengumumkan / memperkenalkan suatu acara
2.Mempromosikan layanan / jasa
3. Menjual suatu produk
4. Membentuk sikap atau pandangan (propaganda)
II.4.CIRI-CIRI SEBUAH POSTER 1. Desain grafisnya memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar. 2. Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding, tempat-tempat umum atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin. 3. Karena itu poster biasanya dibuat dengan warna-warna dan kuat. 4. Bahasa singkat dan jelas. 5. Teks sebaiknya disertai gambar. 6. Dapat dibaca sambil lalu.
II.5.SYARAT SEBUAH POSTER 1. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti 2. Kalimatnya singkat, padat, jelas dan berisi 3. Dikombinasikan juga dalam bentuk gambar 4. Menarik minat untuk dilihat 5. Bahan yang digunakan bagus, tidak mudak rusak, sobek. 6. Ukuran disesuaikan dengan tempat pemasangan dan target pembaca.
3
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat poster adalah sebagai berikut: 1. gambar dibuat mencolok sesuai dengan ide yang hendak disampaikan. 2. kata-kata efektif, sugestif, dan mudah diingat. 3. tulisan dibuat besar-besar dan mudah dibaca. 4. poster dipasang di tempat yang strategis.
II.6.KRITERIA POSTER YANG BAIK Karena biasanya sasarannya adalah orang yang bergerak, maka selain berukuran besar, poster yang baik semetinya:
1. Berhasil menyampaikan informasi secara cepat2. Ide dan isi yang menarik perhatian3. Mempengaruhi, membentuk opini / pandangan4. Menggunakan warna-warna mencolok5. Menerapkan prinsip ’simplicity’
II.7.PRINSIP DESIGN POSTER
- Keseimbangan / balancing
- Alur baca / movement
- Penekanan / emphasis
- Kesatuan / unity
- Kesan / specific appeal
II.8. POSTER KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Poster K3 adalah poster yang menjelaskan aturan atau memberikan saran yang dirancang untuk membuat orang keluar dari bahaya di tempat umum seperti kantor, pabrik, gedung sekolah pemerintah Dll. Hal ini terutama dirancang untuk memperingatkan orang-orang dari potensi bahaya dan bagaimana melindungi diri dari cedera. Tapi hal ini juga memainkan peran penting dalam menunjukkan dan member perhatian terhadap pemilik perusahaan bisnis atau publik untuk mematuhi undang-undang kesehatan dan keselamatan kerja.
II.9.TUJUAN POSTER K3
- Sebagai media untuk memberi peringatan tentang potensi bahaya secara tidak langsung
kepada para pekerja atau pelaku industri
- Untuk menjelaskan bagaimana cara melindungi diri dari cedera
- Sebagai media untuk memberi informasi tentang tata cara kerja yang baik dan benar sesuai
dengan prosedur yang ada
4
II.10. FUNGSI POSTER K3
- menjelaskan aturan atau memberikan saran yang dirancang untuk membuat orang keluar dari
bahaya di tempat kerja seperti kantor, pabrik,sekolah, gedung pemerintah atau akomodasi sewaan.
-Hal tersebut dirancang untuk memperingatkan orang-orang dari potensi bahaya dan bagaimana
melindungi diri dari cedera. Tetapi bukan hanya karyawan saja yang memainkan peran tersebut
tetapi juga sangat penting di tujukan bagi pemilik perusahaan.
II.11. CONTOH – CONTOH POSTER K3
55
5
LABEL K3
III.1. PENGERTIAN LABEL Label adalah sejumlah keterangan pada kemasan produk. Secara umum, label minimal
harus berisi nama atau merek produk, bahan baku, bahan tambahan komposisi, informasi gizi, tanggal kedaluwarsa, isi produk, dan keterangan legalitas.
III.2. PENGERTIAN LABEL K3 Label K3 adalah penandaan pelengkap yang berfungsi memberikan informasi dasar
mengenai kondisi kualitatif dan kuantitatif dari suatu bahan atau zat.
III.3. TUJUAN LABEL (SIMBOL BAHAYA )
- Dapat mengenal dengan cepat dan mudah sifat bahaya dari suatu bahan kimia
- Mempermudah untuk mengetahui cara penyimpanan yang benar terhadap suatu zat
- Mengurangi resiko bahaya yang bisa terjadi karena kita telah mengetahui zat atau bahan kimia
apa saja yang terkandung dalam suatu produk
III.4 FUNGSI LABEL ( SIMBOL BAHAYA )
- Untuk mengetahui apakah suatu produk mengandung unsur-unsur yang diharamkan atau membahayakan bagi kesehatan
- Untuk mengetahui bahan tambahan yang terkandung dalam suatu produk
- Untuk mengetahui batas kadaluarsa pada suatu bahan atau zat
- Untuk mengetahui legalitas suatu produk bahan atau zat
.5.III CONTOH-CONTOH LABEL DAN SIMBOL BAHAYA SERTA CARA PENANGANANNYA
Label dan simbol bahaya bahan-bahan kimia serta cara penanganan secara umum sebagai berikut :
a. Explosive(bersifat mudah meledak)
· Bahaya : eksplosif pada kondisi tertentu
· Contoh : amonium nitrat, nitrodelulosa 8
· Keamanan : hindari benturan, gesekan, loncatan api dan panas.
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘explosive’ dapat meledak dengan
pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain. Ledakan akan dipicu oleh suatu
reaksi keras dari bahan. Energi tinggi dilepaskan dengan propagasi gelombang udara yang bergerak
sangat cepat. Resiko ledakan dapat ditentukan dengan metode yang diberikan dalam Law for
Explosive Substances Di laboratorium, campuran senyawa pengoksidasi kuat dengan bahan mudah
terbakar atau bahan pereduksi dapat meledak . Sebagai contoh, asam nitrat dapat menimbulkan
ledakan jika bereaksi dengan beberapa solven seperti aseton, dietil eter, etanol, dll. Produksi atau
bekerja dengan bahan mudah meledak memerlukan pengetahuan dan pengalaman praktis maupun
keselamatan khusus. Apabila bekerja dengan bahan-bahan tersebut kuantitas harus dijaga
sekecil/sedikit mungkin baik untuk penanganan maupun persediaan/cadangan. Frase-R untuk bahan
mudah meledak : R1, R2 dan R3.
Bahan kimia bersifat dapat meledak dengan adanya panas, percikan bunga api, guncangan atau
gesekan. Misal KClO3, NH4NO3, C6H2
b. Oxidizing (pengoksidasi)
· Bahaya : oksidator dapat membakar bahan lain, penyebab timbulnya api atau penyebab
sulitnya pemadaman api
· Contoh : hidrogen peroksida, kalium perklorat
· Keamanan : hindari panas serta bahan mudah terbakar dan reduktor
Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya “oxidizing“ biasanya tidak mudah
terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah terbakar
mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan. Dalam berbagai hal mereka adalah
bahan anorganik seperti garam (salt-like) dengan sifat pengoksidasi kuat dan peroksida-peroksida
organik. Frase-R untuk bahan pengoksidasi : R7, R8 dan R9. Misal KMnO4, H2O2, K2Cr2O7
9
c. Flammable (mudah terbakar)
Bahaya : mudah terbakar
Meliputi :
- Zat terbakar langsung, contohnya aluminium alkil fosfor, keamanan : hindari campuran
dengan udara.
- Gas amat mudah terbakar. Contoh : butane, propane. Keamanan : hindari campuran dengan
udara dan hindari sumber api.
- Zat sensitive terhadap air, yakni zat yang membentuk gas mudah terbakar bila kena air atau
api.
- Cairan mudah terbakar, cairan dengan titik bakar di bawah 21°C. contoh : aseton dan benzene.
Keamanan : jauhkan dari sumber api dan loncatan bunga api.
Jenis bahaya flammable dibagi menjadi dua yaitu ‘Extremely flammable’ (amat sangat
mudah terbakar) dan Highly flammable (sangat mudah terbakar). Untuk Bahan-bahan dan
formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya “extremely flammable “ merupakan liquid
yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0oC) dan titik didih rendah dengan titik
didih awal (di bawah +35oC). Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas dengan udara
dapat membentuk suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal. Frase-
R untuk bahan amat sangat mudah terbakar adalah R12. Sedangkan untuk Bahan dan
formulasi ditandai dengan notasi bahaya ‘highly flammable’ adalah subyek untuk self-
heating dan penyalaan di bawah kondisi atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik
nyala rendah (di bawah +21oC). Beberapa bahan sangat mudah terbakar menghasilkan gas
yang amat sangat mudah terbakar di bawah pengaruh kelembaban. Bahan-bahan yang dapat
menjadi panas di udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan akhirnya
terbakar, juga diberi label sebagai ‘highly flammable’. Frase-R untuk bahan sangat mudah
terbakar yaitu R11.
d. Toxic (beracun) 10
· Bahaya : toksik berbahaya bagi kesehatan bila terhisap, tertelan atau kontak dengan
kulit, dan dapat mematikan.
· Contoh : arsen triklorida, merkuri klorida.
· Kemananan: hindari kontak atau masuk dalam tubuh, segera berobat ke dokter bila
kemungkinan keracunan.
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘toxic’ dapat menyebabkan kerusakan
kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat tinggi jika masuk ke tubuh
melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.
Suatu bahan dikategorikan beracun jika memenuhi kriteria berikut:
- LD50 oral (tikus) 25 – 200 mg/kg berat badan
- LD50 dermal (tikus atau kelinci) 50 – 400 mg/kg berat badan
- LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu 0,25 – 1 mg/L
- LC50 pulmonary (tikus) untuk gas/uap 0,50 – 2 mg/L
Frase-R untuk bahan beracun yaitu R23, R24 dan R25
e. Harmful irritant (bahaya, iritasi)
Kode Xn (Harmful)
Bahaya : menimbulkan kerusakan kecil pada tubuh Contoh : peridin Kemanan : hindari kontak dengan tubuh atau hindari menghirup, segera berobat
ke dokter bila kemungkinan keracunan.
Kode Xi (irritant)
Bahaya : iritasi terhadap kulit, mata, dan alat pernapasan Contoh : ammonia dan benzyl klorida 11 Keamanan : hindari terhirup pernapasan, kontak dengan kulit dan mata.
Ada sedikit perbedaan pada symbol ini yaitu dibedakan dengan kode Xn dan Xi. Untuk Bahan dan
formulasi yang ditandai dengan kode Xn memiliki resiko merusak kesehatan sedangkan jika masuk
ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.
Suatu bahan dikategorikan berbahaya jika memenuhi kriteria berikut:
- LD50 oral (tikus) 200-2000 mg/kg berat badan
- LD50 dermal (tikus atau kelinci) 400-2000 mg/kg berat badan
- LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu 1 – 5 mg/L
- LC50 pulmonary (tikus) untuk gas/uap 2 – 20 mg/L
Frase-R untuk bahan berbahaya yaitu R20, R21 dan R22.
Sedangkan Bahan dan formulasi dengan notasi ‘irritant’ atau kode Xi adalah tidak korosif tetapi
dapat menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir. Frase-R untuk bahan
irritant yaitu R36, R37, R38 dan R41.
f. Corrosive (korosif)
Bahaya : korosif atau merusak jaringan tubuh manusia
Contoh : klor, belerang dioksida
Keamanan : hindari terhirup pernapasan, kontak dengan kulit dan mata
Bahan dan formulasi dengan notasi ‘corrosive’ adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan
merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia
bahan uji, seperti asam (pH <2 atau pH>11,5), ditandai sebagai bahan korosif. Frase-R untuk bahan
korosif yaitu R34 dan R35. Bahan kimia bersifat korosif, dapat merusak jaringan hidup,
menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal bahkan dapat menyebabkan kulit mengelupas. Misal
H2SO4, HNO3, Hcl.
12
g. Dangerous for Enviromental (Bahan berbahaya bagi lingkungan)
· Bahaya :bagi lingkungan, gangguan ekologi
· Contoh :tributil timah klorida, tetraklorometan, petroleum bensin
· Keamanan : hindari pembuangan langsung ke lingkungan
Bahan dan formulasi dengan notasi ‘dangerous for environment’ adalah dapat menyebabkan efek
tiba-tiba atau dalam sela waktu tertentu pada satu kompartemen lingkungan atau lebih (air, tanah,
udara, tanaman, mikroorganisma) dan menyebabkan gangguan ekologi. Frase-R untuk bahan
berbahaya bagi lingkungan yaitu R50, R51, R52 dan R53. Bahan kimia bersifat berbahaya bagi satu
atau beberapa komponen dalam lingkungan kehidupan. Misal AgNO3, Hg2Cl2, HgCl2.
III.5.SIMBOL BAHAYA DAN KLASIFIKASI BAHAN-BAHAN KIMIA 13
MENURUT PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (UNITED NATIONS)
1. BAHAN MUDAH MELEDAK (EKSPLOSIF)
2 2.1 GAS MUDAH TERBAKAR 2.2 GAS BERACUN 2.3 GAS BERTEKANAN TIDAK MUDAH TERBAKAR
3.BAHAN CAIR MUDAH TERBAKAR3.1 Titik nyala : <-18°C3.2 Titik nyala : -18°C - 23°C3.3 Titik nyala : 23°C-61°C
4.4.1 BAHAN PADAT MUDAH TERBAKAR4.2 BAHAN PADAT TERBAKAR SPONTAN4.3 BAHAN BILA BASAH MENGELUARKAN GAS MUDAH TERBAKAR
5.5.1.BAHAN PENGOKSIDASI(OKSIDATOR)5.2 BAHAN PENGOKSIDASI ORGANIK
66.1 BAHAN BERACUN(POISON) MENGGANGU KESEHATAN(HARMFUL)6.2 PENYEBAB INFEKSI ATAU MENGANDUNG PENYAKIT
7BAHAN RADIOAKTIF, dengan tipe sesuai kecepatan dosis maksimum pada permukaan :
7.1 Radiasi = 0,5 mili roentgen/jam
7.2 Radiasi = sampai 50 mili roentjgen/jam7.3 Radiasi = sampai 200 mili roentgjen/jam
8.BAHAN KOROSIF
III.6. RANKING DAN SIMBOL BAHAYA BAHAN KIMIA
Adapun ranking dan simbol bahaya bahan kimia menurut NFPA-Amerika, sebagai berikut.
RANGKINGBAHAYA KESEHATAH
(HEALTH)(kotak kiri, biru)
BAHAYA KEBAKARAN(FIRE)
(Kotak atas, merah)
BAHAYA REAKTIVITAS (REACTIVITY)
(Kotak kanan, kuning)
4
Penyebab kematian, cedera fatal meskipun ada pertolongan
Segera menguap dalam keadaan normal dan dapat terbakar secara cepat.
Mudah meledak atau diledakkan, sensitif terhadap panas dan mekanik.
3
Berakibat serius pada keterpaan singkat, meskipun ada pertolongan.
Cair atau padat dinyatakan pada suhu biasa.
Mudah meldak tetapi memerlukan penyebab panas dantumbukan kuat.
2
Keterpaan intensif dan terus menerus berakibat serius, kecuali ada pertolongan
Perlu sedikit pemanasan sebelum bahan dapat dibakar.
Tidak stabil, bereaksi hebat tetapi tidak meledak.
1Penyebab iritasi atau cedera ringan
Dapat dibakar, tetapi memerlukan pemanasan lebih dahulu.
Stabil pada suhu normal, tetapi tidak stabil pada suhu tinggi.
0Tidak berbahaya terhadap kesehtah meskipun kena panas(api)
Bahan tidak dapat dibakar sama sekali.
Stabil, tidak reaktif, meskipun kena panas atau suhu tinggi.
1415
IV
PENUTUP
IV.1.KESIMPULAN
Dari pemamparan makalah ini dapat saya menyimpulkan bahwa pada kesehatan dan keselamatan kerja khususnya pada perusahan sangat penting dilakukan, karena dapat mengingkatkan kesejahtraan, kesehatan dan terutama keselamatan kerja karyawan atau pekerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi baik jasa maupun industri.Perkembangan pembangunan setelah Indonesia merdeka menimbulkan konsekuensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan pula meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan keja.
Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, maka diperlukan suatu alat atau media yang dapat digunakan sebagai sarana agar resiko dapat dikurangi salah satunya poster dan label K3.Jadi,dalam suatu perusahaan harus memiliki poster K3 dan laboratorium juga harus memiliki poster K3 dan juga label mengenai zat atau bahan kimia yang ada.
NOTULEN HASIL PRESENTASI
Keselamatan Kesehatan Kerja
‘POSTER DAN LABEL K3’
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Rabu/13 November 2013
Waktu : Pukul 09.00-10.15 WIB
Moderator : Raden Innu Romi Pahlevi
Pemakalah : 1. Rahmadi Karsana wijaya
2. Suci Ananda Putri
Tempat :Ruang Kelas 1EG.B Politeknik Negeri Sriwijaya
Susunan Acara
1. Pembukaan
2. Penyampaian materi
3. Tanya-jawab (diskusi)
4. Kesimpulan
5. Penutup
Hasil Presentasi
Suasana dalam forum diskusi ini baik, tenang, aman dan terkendali. Para peserta diskusi yang hadir
sangat memperhatikan untuk setiap point yang dijabarkan oleh pemakalah. Terdapat beberapa
pertanyaan pada saat sesi tanya-jawab (diskusi), yaitu :
Pertanyaan(sesi 1)
1. Apa perbedaan poster lama dan poster baru? (M.Zahir fisabilillah) Jawab : Tidak ada perbedaan , hanya dari segi warna dan gambar yang lebih menarik karena
semakin majunya teknologi.
2. Tujuan dan sasaran dibuat poster k3 ?(Abellio Natanael Sitompul) Jawab :
a.Tujuan - Sebagai media untuk memberi peringatan tentang potensi bahaya secara tidak langsung kepada para pekerja atau pelaku industri
- Untuk menjelaskan bagaimana cara melindungi diri dari cedera
- Sebagai media untuk memberi informasi tentang tata cara kerja yang baik dan
benar sesuai dengan prosedur yang ada
b.Sasaran
- seluruh pekerja ,pegawai,pemimpin maupun anggota pada suatu perusahaan agar
tercapai keselamatan dan kesehatan kerja
3.Jelaskan hubungan kesatuan (unity ) pada prinsip desain poster ?(Indah Yolanda ) Jawab : Beberapa bagian dalam poster harus digabung atau dipisah sedemikian rupa menjadi
kelompok-kelompok informasi. Misalnya nama gedung tempat acara berlangsung harus dekat dengan teks alamat.Kesatuan dapat dicapai dengan: Mendekatkan beberapa elemen desain,Dibuat bertumpuk, Memanfaatkan garis untuk pemisahan informasi, Dan perbedaan informasi serta Perbedaan warna latar belakang.jadi,harus ada kesatuan komponen yang ada dalam suatu desain poster agar tercipta poster yang menarik.
Pertanyaan (sesi 2 )
1. Bagaimana cara melihat poster sedangkan kita bekerja pada kondisi kurangnya pencahayaan atau gelap?(Aryo Juliansyah )
Jawab :walaupun pencahayaan kurang poster masih bisa dibaca sekali lewat,namun hal ini tidak sesuai dengan syaratnya yaitu diletakkan pada tempat yang strategis salah satunya pada tempat dengan pencahayaan yang baik.
2. Apa perbedaan setiap jenis radiasi yang ada pada gambar?(Achmad Algan) Jawab :setiap gambar mewakili jarak radiasi pd jarak tertentu, contoh :
7.1 Radiasi = 0,5 mili roentgen/jam 7.2 Radiasi = sampai 50 mili roentjgen/jam 7.3 Radiasi = sampai 200 mili roentgjen/jam
3. Apa tujuan pembuatan s warna yang berbeda pada label?(Maya Elvisa ) Jawab : untuk mempermudah pemakai untuk mengetahui jenis bahaya,misal suatu label
berwarna merah berarti zat tersebut mudah terbakar.
Pertanyaan (sesi 3)
1. Apakah label itu selalu tentang bahaya?(Dimas Furqon) Jawab :tidak,label juga digunakan untuk memberi penjelasan atau informasi dasar mengenai
kondisi kualitatif dan kuantitatif dari suatu bahan,contoh :label tanda halal,tanggal kadaluarsa,dsb.
2. a.Jika suatu perusahaan tidak memiliki poster,bagaimana solusi yang bisa dilakukan?b.jika bekerja di lapangan bagaimana cara menempatkan poster ?(Dhiemas Aulia)
Jawab : a. Jika pegawai atau karyawan mengetahui bahwa perusahaan tempat dia bekerja tidak memiliki poster k3 maka dia dapat melapor pada pihak yang berwenang. b. Jika bekerja di lapangan, poster dipasang pada papan atau tiang yang bisa ditegakkan di lapangan
3.Siapa yang mensosialisasikan kepada suatu perusahaan untuk membuat poster ?
(Devi Purnamasari )
Jawab :Yang mensosialisasikannya adalah pihak yang bertindak sebagai badan pengawas
suatu perusahaan yang dilimpahkan pada pihak manajemen k3
DAFTAR PUSTAKA
Adi Syakdani, S.T., M.T,dkk.2012.Modul Kuliah Keselamatan Kesehatan Kerja dan Hukum Ketenagakerjaan.Politeknik Negeri Sriwijaya:Palembang.
Wijayanto.2012.Mengenal Bahan Kimia dan Simbol Bahaya.http://Chemistry6623.blogspot.com: Jakarta.
Doni,Apri.2012.SimbolatauTandaBahayapadaPekerja.http://kesehatankerjaapridoni.blogspot.com/2012/09/simbol-atau-tanda-bahaya-pada-pekrja_28.html.
Rosalina,Hilda.2012.Label atau Simbol Bahaya. http://hilda-rosalina.blogspot.com/2012/08/label-atau-simbol-bahaya.html.
Sfiw.2012.Arti dari simbol bahan kimia berbahaya.http://blogsfiw.blogspot.com/2012/09/arti-dari-simbol-bahan-kimia-berbahaya.html.
Imafa.2012.KlasifikasiBahanKimiaBerbahaya.http://industri17imafa.blog.mercubuana.ac.id/tag/
klasifikasi-bahan-kimia-berbahaya/