makalah kelompok analisis taksi bakri
TRANSCRIPT
Prospek Industri Taksi Di Jakarta:Strategi Masuk Di Pasar Yang PadatREZA PRADIPTA K. 12010117410017
KEVIN ALFA WANDHANI 12010117410023
FARIHA AZZAHRA 12010117410032
WILAYAH SP 1961 SP 1971 SP 1980 SP 1990 SP 2000
Jakarta Pusat 1.002,10 1.260,30 1.236,90 1.074,80 948,20
Jakarta Utara 469,80 612,40 976,40 1.362,90 1.697,00
Jakarta Barat 469,50 820,80 1.231,20 1.815,30 2.389,90
Jakarta
Selatan
466,40 1.050,90 1.579,80 1.905,00 2.090,30
Jakarta Timur 498,70 802,10 1.456,70 2.064,50 2.595,00
DKI Jakarta 2.906,50 4.546,50 6.481,00 8.222,50 9.720,40
WILAYAH
Bogor 1.257,80 1.597,20 2.493,90 3.736,20 5.423,30
Tangerang 817,20 1.025,70 1.529,10 2.765,00 4.594,20
Bekasi 669,70 803,00 1.143,60 2.104,40 3.570,60
BOTABEK 2.744,70 3.425,90 5.166,60 8.605,60 13.588,1
0
JABOTABEK 5.651,20 7.972,40 11.647,60 16.828,1
0
23.308,5
0
peRumusan Masalah1. Apakah Bakri akan masuk pada bisnis pertaksian ini?
2. Mampukah Bakri bersaing di pasar yang sudah padat sekarang ini?
3. Apakah Bakri harus memulai dari awal dengan mendirikan perusahaan baru, atau mengakuisisi perusahaan taksi yang sudah ada?
4. Bagaimana bentuk kerjasama yang harus dirancang dengan investor atau kreditor?
5. Mekanisme kerjasama seperti apa yang harus diterapkan dengan para pengemudi?Piye iki? Aku masuk ke industri taksi di Jakarta atau tidak?
Lingkungan EksternalLingkungan Ekonomi
Lingkungan Politik dan Hukum
Lingkungan Sosial Budaya
Lingkungan Teknologi
Lingkungan Demografi
No. Nama
Perusahaan
1997 1998 1999
Armada Penumpa
ng
Armada Penumpa
ng
Armada Penumpa
ng
1 PT. President
Taxi
6.759 36.499 6.759 32.443 6.759 24.332
2 PT. Blue Bird 1.550 19.530 1.850 20.720 1.300 10.920
3 PT. Silver Bird 0 0 0 0 240 2.880
4 PT. Morante
Jaya
300 5.400 500 8.000 500 6.000
5 Cendrawasih 0 0 0 0 250 3.000
6 PT. Gamya 442 7.956 442 7.072 442 5.304
7 PT. Sri Medali 500 9.000 500 8.000 500 6.000
8 PT. Royal City
Taxi
473 8.514 573 9.168 573 6.876
9 PT. Ratax
Armada
800 14.400 800 12.800 875 10.500
10 PT. Sriyani Asti 500 9.000 500 8.000 500 6.000
11 Koperasi Taksi Indonesia
999 17.982 1.049 16.874 1.049 12.588
12 Koperasi Supir Taksi Jaya (Kosti
Jaya)
1.350 24.300 1.350 21.600 1.350 16.200
13 Koperasi Bima Sakti
200 3.600 200 3.200 200 2.400
14 PT. Express Transindo
Utama
800 13.680 940 14.288 690 7.866
15 Lintas Buana Taksi
0 0 80 1.280 80 960
16 Koperasi Taksi Sepakat
253 1.822 253 1.619 253 1.214
17 Transkoveri DKI 110 1.980 110 1.760 110 1.320
18 PT. Citra Transport Nusantara
1.000 18.000 1.000 16.000 1.000 12.000
19 PT. Master Taxi Indonesia
400 4.500 500 5.000 500 3.750
20 PT. Centris Wahana Sakti
100 1.800 100 1.600 100 1.200
21 PT. Primajasa Perdanaraya
100 1.800 100 1.600 100 1.200
22 PT. Dharma Indah Agung Metropolit
800 14.400 800 12.800 900 10.800
23 PT. Bakhti Dian Sardo
400 7.200 400 6.400 300 3.600
24 PT. Tandawijaya Sakti
650 4.680 650 4.160 600 2.880
25 PT. Wahana Artha Sentosa
500 3.600 500 3.200 500 2.400
26 PT. Sembada Tata Lestari
500 3.600 500 3.200 500 2.400
27. PT. Luhursatria Dwiraya
100 720 100 640 100 480
28 PT. Citra Pancakabraja
100 720 100 640 100 480
29 PT. Guana Metropolitan
500 3.600 500 3.200 230 1.104
30 PT. Hasmuda Internusa
326 2.347 326 2.086 364 1.747
TOTAL 20.512 240.630 21.482 227.260 20.965 168.321
Porter’s Five Competitive ForcesPersaingan diantara pemain yang sudah ada (tinggi)
Masuknya competitor (tinggi)
Daya tawar dari supplier (tinggi)
Daya tawar dari pembeli (tinggi)
Ancaman produk/jasa pengganti (rendah)
Analisis Lingkungan InternalLINGKUNGAN INTERNAL
Aspek Pemasaran Aspek Keuangan Aspek SDM Aspek Operasional
1. Pemasaran dilakukan dengan
word of mouth
2. Harga yang ditetapkan sesuai
dengan argo taksi
1. Modal Bakri berasal dari plafon
sebesar 20 Miliar dan
penjualan lahan parkir seluas
satu hektar di Jakarta Selatan.
2. Adanya kerja sama dengan
kreditur untuk menutupi
kekurangan dana Bakri
3. Pengaturan dana akan
dilakukan dengan koordinasi
departement lain
1. Job Description disusun secara
tertulis
2. Pembagian kerja dan pengaturan
aktu kerja disesuaikan dengan job
description
3. Mengadakan penilaian kinerja
secara berkala
1. Kemudahan dalam akses
operasional seperti
komunikasi antara pengemudi,
pihak manajemen dan
pelanggan
2. Sistem kerja sama dengan
pengemudi menggunakan
sistem setoran yang
ditentukkan perusahaan
Analisis SWOT
-
Kekuatan (S)
1. Memiliki lahan sebesar
1 hektar
2. Memiliki plafon kredit
sebesar 20 M.
3. Diversifikasi produk
(taksi bandara)
Kelemahan (W)
1. Pengalaman sedikit
2. Memiliki hutang dengan
kreditur apabila
memakai plafon kredit.
Peluang (O)
1. Jumlah penduduk semakin
meningkat
2. Arus wisatawan di bandara
tinggi
3. Masyarakat membutuhkan
transportasi aman dan
nyaman
4. Adanya kerja sama dengan
kreditur
5. Teknologi
6. Kebijakan pemerintah
Kelemahan (W)
1. Ancaman (T)
2. Pesaing semakin banyak
3. Kendaraan pribadi
meningkat
4. Kriminalitas yang tinggi
MATRIX SWOTStrategi Peluang Kekuatan (SO)
Strategi Peluang Kelemahan (WO)
Strategi Kekuatan Ancaman (ST)
Strategi Kelemahan Ancaman (WT)
Memperkenalkan produk (taksi bandara) melalui pelayanan terbaik yang aman dan nyaman yang dapat memberikan kepercayaan bagi pelanggan dalam mempertahankan pangsa pasar (S3 dengan O3)Menjual lahan 1 hektar dan membeli lahan di area dekat Bandara (S1 dengan O1, O2)
Memberikan pelayanan dengan mempermudah pelanggan dengan meningkatkan teknologi (alat komunikasi) untuk menaikkan pasar (W1dengan O5)Kerja sama dengan investor yang berpengalaman untuk pengembangan usaha (W1, W2 dengan O4)
Meningkatkan kualitas non harga seperti kualitas pelayanan, kecepatan, fleksibilitas, dll (S3 dengan T1, T2)
Memelihara loyalitas konsumen dengan memerikan promo -promo (W1 dengan T1, T2
Strategi PemasaranSTP (Segmenting, Targeting, Positioning)Segmenting -> Masyarakat Menengah
Targeting -> Para Wisatawan domestik maupun internasional dengan ekonomi kelas menengah
Positioning -> Memposisikan sebagai perusahaan dengan harga tarif murah (terjangkau) sehingga dapat mencakup masyarakat yang biasanya naik bis sekarang dapat menggunakan taksi.