makalah kelompok pengungkapan pihak-pihak berelasi kel 6

Upload: ignatius-adie

Post on 02-Jun-2018

353 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Kel 6

    1/22

    PENGUNGKAPAN PIHAK-PIHAK BERELASI

    (TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG

    MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA)

    Disusun oleh:

    Kelompok 6

    Tri Ciptaningsih 731423476

    Ananda Catur Wulansari 731423479

    Stefani Kresentia Zebua 731423482

    Maya Magdalena Latupeirissa 731423497

    Rizky Ansori Hasibuan 731423507

    SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

    YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA YOGYAKARTA

    Oktober 2014

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Kel 6

    2/22

    1

    A. Pendahuluan

    Pengungkapan pihak-pihak yang berelasi diatur dalam PSAK Nomor 7. Tujuan

    pernyataan ini adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan entitas berisipengungkapan yang diperlukan untuk dijadikan perhatian terhadap kemungkinan

    bahwa posisi keuangan dan laba rugi telah dipengaruhi oleh keberadaan pihak-

    pihak berelasi dan oleh transaksi dan saldo, termasuk komitmen, dengan pihak-

    pihak tersebut.

    PSAK Nomor 7 digunakan dalam:

    a)Mengidentifikasi hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi;

    b)Mengidentifikasi saldo, termasuk komitmen antara entitas dengan pihak-pihak

    berelasi;

    c)Mengidentifikasi keadaan pengungkapan yang disyaratkan dalam poin satu dan

    dua sebelumnya;

    d)

    Menentukan pengungkapan yang dilakukan mengenai butir-butir tersebut.

    Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo

    pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian

    dan laporan keuangan tersendiri entitas induk yang disajikan sesuai PSAK 4:

    Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri. Pernyataan

    ini juga diterapkan untuk laporan keuangan individual.

    Transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi dengan entitas lain dalam satu

    kelompok usaha entitas diungkapkan dalam laporan keuangan entitas. Transaksi

    dan saldo intra kelompok usaha dari pihak-pihak berelasi dieliminasi dalam

    penyusunan laporan keuangan konsolidasian kelompok usaha tersebut. Tujuan

    pengungkapan pihak-pihak berelasi:

    1. Hubungan dengan pihak-pihak berelasi merupakan suatu karakteristik normal

    dari perdagangan dan bisnis. Misalnya, entitas sering melaksanakan bagian

    kegiatannya melalui entitas anak, ventura bersama, dan entitas asosiasi. Dalam

    keadaan ini, entitas memiliki kemampuan untuk mempengaruhi kebijakan

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Kel 6

    3/22

    2

    keuangan dan operasiinvesteemelalui keberadaan pengendalian, pengendalian

    bersama, atau pengaruh signifikan.

    2.

    Suatu hubungan dengan pihak-pihak berelasi dapat berpengaruh terhadap laba

    rugi dan posisi keuangan entitas. Pihak-pihak berelasi dapat menyepakati

    transaksi di manan pihak-pihak yang tidak berelasi tidak dapat melakukannya.

    Misalnya, entitas yang menjual barang kepada entitas induknya pada harga

    perolehan, mungkin tidak menjual dengan persyaratan tersebut kepada

    pelanggan lain. Selain itu, transaksi antara pihak-pihak berelasi mungkin tidak

    dilakukan dalam jumlah yang sama, seperti dengan pihak-pihak yang tidak

    berelasi.

    3.

    Laba rugi dan posisi keuangan entitas dapat dipengaruhi oleh pihak-pihak

    berelasi bahkan jika transaksi dengan pihak-pihak berelasi tidak terjadi

    sekalipun. Hanya dengan keberadaan relasi itu saja, mungkin sudah cukup

    untuk mempengaruhi transaksi entitas dengan pihak lain. Misalnya, entitas

    anak dapat mengakhiri hubugan dengan mitra dagangnya, pada saat terjadinya

    akuisisi oleh entitas induk terhadap sesama entitas anak (fellow subsidiaries)

    yang terlibat dalam kegiatan yang sama seperti mitra dagang sebelumnya.

    Selain itu, satu pihak dapat menahan diri untuk bertindak, karena pengaruh

    signifikan dari yang lain-misalnya, entitas anak dapat diminta oleh entitas

    induk untuk tidak terlibat dalam kegiatan penelitian dan pengembangan.

    Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka pengetahuan mengenai

    transaksi,saldo, termasuk komitmen, dan hubungan entitas dengan pihak-pihak

    berelasi dapat mempengaruhi penilaian atas operasi entitas oleh pengguna laporan

    keuangan, termasuk penilaian risiko dan kesempatan yang dihadapi entitas.

    B.Pembahasan

    Yang dimaksud dengan pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang

    terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangan (dalam pernyataan ini

    dirujuk sebagai entitas pelapor). Pihak-pihak berelasi tersebut meliputi:

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Kel 6

    4/22

    3

    1. Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas

    pelapor jika orang tersebut:

    a.

    Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atau entitas pelapor;

    Yang dimaksud dengan pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur

    kebijakan keuangan dan operasional dari suatu entitas sehingga memperoleh

    manfaat dari aktivitas entitas tersebut. Pengendalian bersama adalah

    persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian terhadap suatu aktivitas

    ekonomi.

    b.

    Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

    Yang dimaksud dengan pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk

    berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional dari

    suatu entitas, tetapi tidak mengendalikan kebijakan tersebut. Pengaruh

    signifikan dapat diperoleh melalui kepemilikan saham, anggaran dasar atau

    perjanjian.

    c.

    Merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari

    entitas pelapor.

    Yang dimaksud dengan personil manajmen kunci adalah orang-orang yang

    mempunyai kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan,

    memimpin dan mengendalikan aktivitas entitas, secara langsung atau tidak

    langsung, termasuk direktur dan komisaris (baik eksekutif maupun bukan

    eksekutif) dari entitas.

    2. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal

    berikut:

    a. Entitas dan entitas pelapor adalah anggora dari kelompok usaha yang sama

    (artinya entitas induk, entitas anak, dan enitas anak berikutnya salingberelasi dengan entitas lainnya).

    b. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain

    (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu

    kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

    c. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Kel 6

    5/22

    4

    d. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain

    adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

    e.

    Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan

    kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas

    pelapor. Jika entitas pelapor adalah entias yang menyelenggarakan program

    tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

    f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang

    diidentifikasi dalam huruf (1).

    g.

    Orang yang diidentifikasi dalam huruf (1) (a) memiliki pengaruh signifikan

    atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entias

    induk dari entitas).

    Transaksi pihak berelasi adalah suatu pengalihan sumber daya, jasa atau

    kewajiban antara entitas pelapor dengna pihak-pihak berelasi, terlepas apakah ada

    harga yang dibebankan. Dalam mempertimbangkan setiap kemungkinan

    hubungan pihak berelasi, perhatian diarahkan pada substansi dari hubungan dan

    tidak hanya dari bentuk hukumnya.

    Dalam pernyataan ini, pihak-pihak berikut ini bukan sebagai pihak-pihakberelasi:

    1. Dua entitas hanya karena mereka memiliki direktur atau personil manajemen

    kunci yang sama atau karena personil manajemen kunci dari satu entitas

    mempunyai pengaruh signifikan atas entitas lain.

    2. Venturerhanya karena mereka mengendalikan bersama atas ventura bersama.

    3. a. Penyandang dana,

    b.

    serikat dagang,

    c. entitas pelayanan publik, dan

    d.

    departemen dan instansi pemerintah yang tidak mengendalikan,

    mengendalikan bersama atau memiliki pengaruh signifikan atas entitas

    pelapor, semata-mata dalam pelaksanaan urusan normal dengan entitas

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Kel 6

    6/22

    5

    (meskipun pihak-pihak tersebut dapat membatasi kebebasan entitas atau ikut

    serta dalam proses pengambilan keputusan).

    4.

    Pelanggan, pemasok, pemegang hak waralaba, distributor atau agen umum

    dengan siapa entitas mengadakan transaksi usaha dengan volume signifikan,

    semata-mata karena ketergantungan ekonomis yang diakibatkan oleh keadaan.

    Dalam definisi pihak-pihak berelasi, suatu entitas asosiasi termasuk entitas

    anak dari entitas asosiasi tersebut dan suatu ventura bersama termasuk entias anak

    dari ventura bersama tersebut. Oleh karena itu, misalnya, entitas anak dari entias

    asosiasi dan investor yang memiliki pengaruh signifikan atas entitas asosiasi

    tersebut merupakan pihak berelasi satu dengan lainnya.

    Pengungkapan

    Hubungan antara entitas induk dan entitas anak diungkapkan terlepas dari apakah

    telah terjadi transaksi antara mereka. Untuk memungkinkan pengguna laporan

    keuangan memahami dampak dari hubungan pihak berelasi ketika pengendalian

    itu ada, terlepas apakahtelah terjadi antara pihak-pihak berelasi.

    Persyaratan untuk mengungkapkan hubungan pihak berelasi antara satu

    entitas induk dan entitas anaknya merupakan tambahan pengungkapan dalam

    PSAK 4: Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri,

    PSAK 12: Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama, dan PSAK 15: Investasi

    pada Entitas pada Asosiasi.

    Entitas mengungkapkan kompensasi personil manajemen kunci secara total

    dan untuk masing-masing kategori berikut:

    a.

    Imbalan kerja jangka pendek;

    b. Imbalan pascakerja;

    c. Imbalan kerja jangka panjang lainnya;

    d.

    Pasangan permutusan kontrak kerja; dan

    e. Pembayaran berbasis saham.

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Kel 6

    7/22

    6

    Jika entitas memiliki transaksi dengan pihak-pihak berelasi selama periode yang

    dicakup dalam laporan keuangan, maka entitas mengungkapkan sifat dari

    hubungan dengan pihak-pihak berelasi serta informasi mengenai transaksi dan

    saldo, termasuk komitmen, yang diperlukan untuk memahami potensi dampak

    hubungan tersebut dalam laporan keuangan. Persyaratan pengungkapan ini

    merupakan tambahan persyaratan di atas. Sekurang-kurangnya, pengungkapan

    meliputi:

    a.

    Jumlah transaksi;

    b. Jumlah saldo, termasuk komitmen, dan:

    i.

    Persyaratan dan ketentuannya, termasuk apakah terdapat jaminan, dan sifat

    imbalan yang akan diberikan, untuk penyelesaian; dan

    ii. Rincian garansi yang diberikan atau diterima;

    c.

    Penyisihan piutang ragu-ragu terkait dengan jumlah saldo tersebut; dan

    d. Beban yang diakui selama periode dalam hal piutang ragu-ragu atau

    penghapusan piutang dari pihak-pihak berelasi.

    Pengungkapan yang disyaratkan di atas dilakukan secara terpisah untuk masing-

    masing kategori berikut:

    a. Entitas induk;

    b. Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan terhadap

    entitas;

    c. Entitas anak;

    d. Entitas asosiasi;

    e. Ventura bersama di mana entitas merupakan venturer;

    f.

    Personil manajemen kunci dari entitas atau entitas induknya; dan

    g. Pihak-pihak berelasi lainnya.

    Klasifikasi jumlah yang terutang dari, dan tagihan kepada, pihak-pihak berelasi

    dalam berbagai kategori seperti yang disyaratkan sebelumnya merupakan

    perluasan dari persyaratan pengungkapan dalam PSAK 1: Penyajian Laporan

    Keuangan untuk informasi yang akan disajikan baik dalam laporan posisi

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Kel 6

    8/22

    7

    keuangan atau catatan atas laporan keuangan. Kategori tersebut diperluas untuk

    menyediakan analisis yang lebih komprehensif atas saldo dari pihak berelasi dan

    berlaku untuk transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Berikut ini adalah contoh

    transaksi yang diungkapan jika dilakukan dengan pihak berelasi:

    a.

    Pembelian atau penjualan barang (barang jadi atau setengah jadi);

    b. Pembelian atau penjualan properti dan aset lain;

    c. Penyediaan atau penerimaan jasa;

    d.

    Sewa;

    e. Pengalihan riset dan pengembangan;

    f.

    Pengalihandi bawah perjanjian lisensi;

    g. Pengalihan di bawah perjanjian pembiayaan (termasuk pinjaman dan kontribusi

    ekuitas dalam bentuk tunai atau natura);

    h.

    Provisi atas jaminan atau agunan; dan

    i. Komitmen untuk berbuat sesuatu jika peristiwa khusus terjadi atau tidak terjadi

    di masa depan, termasuk kontrak eksekutori (diakui atau tidak diakui); dan

    j.

    Penyelesaian liabilitas atas nama entitas atau pihak berelasi.

    Partisipasi oleh entitas induk atau entitas anak dalam program pensiun imbalanpasti yang membagi risiko antar entitas dalam kelompok usaha adalah suatu

    transaksi antara pihak-pihak berelasi (PSAK 24: Imbalan Kerja). Pengungkapan

    bahwa transaksi transaksi pihak-pihak berelasi dilakukan dengan ketentuan yang

    setara dengan yang berlaku dalam transaksi yang wajar dapat dilakukan hanya jika

    hal tersebut dibuktikan.

    Pos yang memiliki yang serupa dapat diungkapkan secara agregat kecuali

    ketika pengungkapan terpisah diperlukan untuk memahami dampak transaksi

    pihak-pihak berelasi terhadap laporan keuangan entitas.

    Entitas yang Berelasi dengan Pemerintah

    Entitas pelapor dikecualikan dari persyaratan pengungkapan atas transaksi dengan

    pihak-pihak berelasi dan saldo, termasuk komitmen dengan:

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Kel 6

    9/22

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Kel 6

    10/22

    9

    Pengecualian parsial untuk entitas yang berelasi dengan pemerintah

    Contoh 1

    Pemerintah P baik secara langsung maupun tidak langsung mengendalikan entitas

    1 dan 2 dan Entitas A, B, C, dan D. Si x adalah personil manajemen kunci dari

    Entitas 1.

    Untuk laporan keuangan Entitas A, pengecualian diterapkan untuk:

    a)

    Transaksi dengan Pemerintah P; danb)Transaksi dengan Entitas 1, dan 2 dan Entitas B, C, dan D.

    Namun, pengecualian tersebut tidak berlaku untuk transaksi dengan X.

    Persyaratan pengungkapan ketika menerpakan pengecualian (paragraf 25)

    Dalam laporan ekuangan Entitas A, contoh pengungkapan yang sesuai dengan

    paragraf 25(b)(i) dalam PSAK Nomor 7 untuk transaksi yang secara individual

    signifikan:

    Contoh pengungkapan transaksi secara individual signifikan yang dilakukan di

    luar ketentuan pasar:

    Pada tanggal 15 Januari 20x1 Entitas A, suatu entitas utilitas yang mana

    Pemerintah P memiliki secara tidak langsung 75% dari saham yang beredar,

    menjual 10 hektar lahan kepada entitas utilitas lain yang berelasi dengan

    Pemerintah P

    X

    Entitas 2

    Entitas 1

    Entitas A Entitas B Entitas C Entitas D

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Kel 6

    11/22

    10

    pemeritnah sebesar Rp5 juta. Pada tanggal 31 Desember 20x0, sebidang tanah

    dengan lokasi, ukuran, dan karakter yang sama, dijual dengan harga Rp3 juta.

    Tidak ada kenaikan nilai maupun penurunan nilai atas tanah pada periode

    tersebut.

    Contoh pengungkapan untuk transaksi secara individual signifikan karena ukuran

    transaksinya

    Pada tahun yang berakhir pada Desember 20x1 Pemerintah P menyediakan Entias

    A, suatu utilitas yang mana Pemerintah P memiliki kepemilikan secara tidak

    langsung sebesar 75% dari saham beredar, pinjaman setara dengan 50% dana

    yang diperlukan, dibayar secara triwulan selama lima tahun berikutnya. Bunga

    yang dibebankan atas pinjaman adalah l3%, nilai ini dapat diperbandingkan

    dengan bunga yang dibebankan atas pinjaman bank untuk Entitas A.

    Contoh pengungkapan transaksi yang secara kolektif signifikan

    Dalam laporan keuangan Entitas A, contoh pengungkapan yang sesuai dengan

    paragraf 25(b)(ii) atas transaksi yang secara kolektif signifikan:

    Pemerintah P secara tidak langsung memiliki 75% saham beredar Entitas A.

    Entitas A secara signifikan melakukan transaksi dengan Pemerintah P dan entitas

    lain yang dikendalikannya, dikendalikan bersama atau dipengaruhi secara

    signifikan oleh pemerintah P (suatu porsi yang besar atas penjualan barang dan

    pembelian bahan material) atau (50% atas penjualan barang dan 35% atas

    pembelian bahan material).

    Entitas juga memperoleh manfaat dari jaminan Pemerintah P atas pinjaman bank.

    Definisi Pihak-pihak Berelasi

    Merujuk pada definisi pihak-pihak berelasi dalam PSAK 7 paragraf 09.

    Contoh Entitas asosiasi dan entitas anak

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Kel 6

    12/22

    11

    Entitas induk memiliki kepentingan pengendali atas Entitas Anak A, B, dan C dan

    memiliki pengaruh signifikan atas Enitas Asosiasi 1 dan 2. Entitas Anak C

    memiliki pengaruh signifikan atas Entitas Asosiasi 3.

    Untuk laporan keuangan tersendiri Entias Induk, Entitas Anak A, B, dan C dan

    Entitas Asosiasi 1, 2, dan 3 merupakan pihak-pihak berelasi. Untuk laporan

    keuangan Entitas Anak A, Entitas Induk, Entitas Anak B dan C dan Entitas

    Asosiasi 1, 2, dan 3 merupakan pihak-pihak berelasi, untuk Entitas Anak B yangmembuat laporan keuangan tersendiri, Entitas Induk, Entitas Anak A dan C dan

    Entitas Asosiasi 1, 2, dan 3 merupakan pihak-pihak berelasi. Untuk laporan

    keuangan Entitas C, Entitas Induk, Entitas Anak A dan B dan Entitas Asosiasi 1,

    2, dan 3 merupakan pihak-pihak berelasi.

    Untuk laporan keuangan Entitas Asosiasi 1, 2, dan 3, Entitas Induk, dan

    Entitas Anak A, B, dan C merupakan pihak-pihak berelasi. Entitas Asosiasi 1, 2,

    dan 3 bukan pihak berelasi satu dengan lainnya (paragraf 09(b)(i) dan (ii). Untuk

    laporan keuangan konsolidasian Entitas Induk, Entitas Asosiasi 1, 2, dan 3

    merupakan pihak-pihak berelasi dengan kelompok usaha tersebut (paragraf

    09(b)(i) dan (ii).

    Contoh Personil Manajemen Kunci

    Entitas Induk

    Entitas Asosiasi 1 Entitas A Entitas B

    Entitas C

    Entitas

    Asosiasi 2

    Entitas

    Asosiasi 3

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Kel 6

    13/22

    12

    Si X memiliki investasi 100% dalam Entitas A dan merupakan personil

    manajemen kunci dari Entitas C. Entitas B memiliki investasi 100% dalam Entitas

    C.

    Untuk laporan keuangan Entitas C, Entitas A berelasi dengan Entitas C karena X

    mengandalikan Entitas A dan merupakan personil manajemen kunci Entitas C.

    Untuk laporan keuangan Entitas C, Entitas A juga memiliki relasi dengan Entitas

    C jika X adalah personil manajemen kunci di Entitas B dan bukan di Entitas C.selanjutnya, hasil yang digambarkan di akan menghasilkan hasil yang sama jika X

    memiliki pengendalikan bersama atas Entitas A. Jika X hanya memiliki pengaruh

    signifikan atas Entitas A dan tidak mengendalikan atau tidak mengendalikan

    bersama, maka Entitas A dan C bukan pihak-pihak berelasi satu dengan yang

    lainnya.

    Untuk laporan keuangan Entitas A, Entitas C berelasi dengan Entitas A,

    karena X mengendalikan Entitas A dan X merupakan personil manajemen kunci

    Entitas C. Selanjutnya, hasil yang digambar tabel sebelumnya akan menghasilkan

    hasil yang sama jika X mengendalikan bersama atas Entitas A. Hasil yang sama

    akan dihasilkan jika X merupakan personil manaejmen kunci di Entitas B bukan

    di entitas C. Untuk laporan keuangan konsolidasian Entitas B, Entitas A adalah

    pihak berelasi dengan kelompok usaha jika X merupakan personil manajemen

    kunci dari kelompok usaha tersebut.

    X

    Entitas A Entitas C

    Entitas B

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Kel 6

    14/22

    13

    Contoh Seseorang sebagai investor

    Si X memiliki investasi dalam Entitas A dan Entitas B.

    Untuk laporan keuangan Entitas A, jika X mengendalikan atau mengendalikan

    bersama atas Entitas A, maka Entitas B merupakan pihak berelasi dengan Entitas

    A ketika X mengendalikan, mengendalikan bersama, atau memiliki pengaruh

    signifikan atas Entitas B.

    Contoh Anggota keluarga terdekat pemiliki investasi

    Si X adalah istri Y. Si X memiliki investasi dalam Entitas A dan Y memiliki

    investasi dalam Entitas B.

    Untuk laporan keuangan Entitas A, jika X mengendalikan atau mengendalikan

    bersama atas Entitas A, maka Entitas B merupakan pihak berelasi dengan Entitas

    X

    Entitas BEntitas A

    X

    Entitas A Entitas B

    Y

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Kel 6

    15/22

    14

    A ketika Y mengendalikan, mengendalikan bersama, atau memiliki pengaruh

    signifikan atas Entitas B. Untuk laporan keuangan B, jika X mengendalikan atau

    mengendalikan bersama atas Entitas A, maka Entitas A merupakan pihak berelasi

    dengan Entitas B ketika Y mengendalikan, mengendalikan permsa atau memiliki

    pengaruh signifikan atas Entitas B. Jika X memiliki pengaruh signifikan atas

    Entitas A dan Y memiliki pengaruh signifikan atas Entitas B, maka Entitas A dan

    B bukan merupakan pihak berelasi satu dengan yang lainnya.

    Contoh Entitas dengan pengendalian bersama

    Entitas A memiliki (i) pengendalian bersama atas Entitas B dan (ii) pengendalian

    bersama atau pengaruh signifikan atas Entitas C.

    Untuk laporan keuangan Entitas B, Entitas C adalah pihak berelasi dengan entitas

    B. Serupa dengan hal tersebut, untuk laporan keuangan Entitas C, Entitas B adalah

    pihak berelasi dengan Entitas C.

    Permasalahan

    Dari penerapan PSAK 7 tentang pengungkapan transaksi dengan pihak-pihak

    berelasi memiliki beberapa potensi permasalahan, yaitu sebagai berikut ini:

    1. Keseimbangan antara biaya dan manfaat. Pengungkapan pihak-pihak berelasi

    dalam laporan keuangan seringkali tidak dilakukan secara penuh misalkan

    saja informasi terkait dengan transaksi dengan keluarga dekat. Penelusuran

    Entitas A

    Entitas CEntitas B

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Kel 6

    16/22

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Kel 6

    17/22

    16

    kinerja perusahaan. Tetapi sering juga transfer pricing digunakan perusahaan-

    perusahaan multinasional untuk meminimalkan jumlah pajak yang dibayar

    melalui rekayasa harga yang ditransfer antar divisi. Adanya hubungan

    istimewa merupakan kunci dari dilakukannya praktek transfer pricing dalam

    bidang perpajakan.

    Harga transfer sering memicu masalah terutama pada penentuan harga

    sepakatannya, karena melibatkan dua unit, yaitu unit pembeli dan unit

    penjual, dan harga transfer juga mempengaruhi pengukuran laba unit, harga

    transfer yang tinggi akan merugikan unit pembeli sedangkan harga transfer

    yang terlalu rendah akan merugikan unit penjual, maka penentuan harga

    transfer menjadi hal yang sangat penting.

    Penentuan harga kesepakatan antara pihak-pihak berelasi harus

    memenuhi aturan dari Bapepam bagi perusahaan yang sudah go publik.

    Aturan terkait dengan hal tersebut diatur dalam keputusan ketua Bapepam

    NO. 32/PM/2000 tentang perubahan peraturan nomor IX.E.1 tentang benturan

    kepentingan transaksi tertentu yang pada intinya transaksi dengan pihak-

    pihak yang memiliki hubungan istimewa harus diungkapkan dan disetujui

    terlebih dahulu dalam RUPS.

    Harga Transfer menurut pajak

    Secara umum, tujuan penetapan harga transfer adalah untuk memindahkan

    data keuangan di antara departemen-departemen atau divisi-diisi perusahaan

    pada waktu mereka saling menggunakan barang dan jasa satu sama. Selain

    itu, transfer pricingdigunakan untuk mengevaluasi kinerja divisi dan

    memotivasi manajer divisi penjual dan divisi pembeli menuju keputusan-keputusan yang serasi dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan.

    Sedangkan dalam lingkup perusahaan multinasional, transfer

    pricing digunakan untuk, meminimalkan pajak dan bea yang mereka

    keluarkan diseluruh dunia.

    METODE HARGA TRANSFER

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Kel 6

    18/22

    17

    Beberapa metode transfer pricing yang sering digunakan yaitu :

    1. Penentuan harga transfer berdasarkan biaya (cost-based transfer pricing)

    Penentuan harga transfer ini dipakai pada transfer antarperusahaan yang

    menggunakan konsep pusat pertanggungjawaban biaya. Konsep ini

    sederhana dan menghemat sumber daya, karena informasi biaya tersedia.

    Namun yang menjadi permasalahan adalah ada bnayak definisi tentang

    biaya yang dipakai. Sebagian perusahaan meenggunakan biaya variabel

    (variable costs), sebagian menggunakan biaya penuh (full cost), biaya

    standar (standard cost), ada pula yang menggunakan biaya aktual (actual

    cost).

    2.

    Penentuan harga transfer berdasarkan harga pasar (market basis transfer

    pricing)

    Jika barang atau jasa yang ditransfer antar divisi atau antar perusahaan

    dalam grup mempunyai harga pasar, maka pada umumnya harga pasar

    merupakan dasar yang digunakan, terutama dilihat dari sudut pengukuran

    kinerja. Basis harga pasar merupakan tolok ukur untuk menilai kinerja

    manajer divisi. Barang-barang yang diproduksi unit penjual dihargai

    sama dengan harga yang berlaku di pasar, pada sisi divisi penjual ada

    kemungkinan untuk memperoleh profit, pada sisi pembeli harga yang

    dibayarkan adalah harga yang sewajarnya. Namun yang menjadi

    kelemahan utama dari sistem ini adalah jika harga suatu produk ternyata

    tidak tersedia di pasar. Tidak semua barang-barang yang diperjual-

    belikan antar divisi tersedia di pasar, misalnya pada suatu industri yang

    terdeferensiasi dan terintegrasi seperti industri kertas, jika divisi penjual

    harus mengirim kertas yang setengah jadi ke divisi lain, pasar tidakmenyediakan harga kertas mentah atau setengah jadi. Jika harga pasar

    tersedia atau dapat diperkirakan maka ada baiknya menggunakan harga

    pasar. Meskipun demikian, jika tidak ada cara untuk memperkirakan

    harga kompetitif, pilihan lainnya adalah mengembangkan harga transfer

    berdasarkan biaya(cost-based transfer price).

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Kel 6

    19/22

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Kel 6

    20/22

    19

    pengurangan harga penjualan kepada ihak independen dengan suatu mark

    up yang wajar (sebanyak laba dan biaya si penjual). Kesulitan terjadi

    dalam menentukan mark up.

    3.

    Cost plus pricing method

    Metode ini mendekati kewajaran harga transfer dengan menambahkan

    markup yang wajar pada harga pokok pihak yang mentrasnfer. Pendekatan

    ini umumnya dipake dalam hal penyerahan barang setengah jadi

    (semifinished product) atau salah satu anggota group sebagai

    subkontraktor dari yang lainnya.

    4. Other method

    Dalam keadaan tertentu, kombinasi ketiga metode diatas perlu diterapkan

    atau mungkin metode lain, misalnya alokasi laba yang diperoleh grup

    perusahaan dalam transaksi tertentu, kalkulasi tingkat keuntungan yang

    pantas pada investasi wajib pajak.

    Jika metode perbandingan harga antar pihak yang independen tidak tepat

    untuk diterapkan, wajib diterapkan metode penjualan kembali (resale price

    method) atau metode biaya-plus (cost plus method) sesuai dengan kondisi

    yang tepat. Dalam hal metode penjualan kembali (resale price method)

    atau metode biaya-plus (cost plus method) tidak tepat untuk diterapkan,

    dapat diterapkan metode pembagian laba (profit split method) atau metode

    laba bersih transaksional (transactional net margin method).

    Metode Pembagian Laba (PSM)

    Metode pembagian laba (profit split method) atau metode PSM adalah

    metode Penentuan Harga Transfer berbasis laba transaksional

    (transactional profit method) yang dilakukan dengan mengidentifikasi labagabungan atas transaksi afiliasi yang akan dibagi oleh pihak-pihak yang

    mempunyai Hubungan Istimewa tersebut dengan menggunakan dasar yang

    dapat diterima secara ekonomi yang memberikan perkiraan pembagian

    laba yang selayaknya akan terjadi dan akan tercermin dari kesepakatan

    antar pihak-pihak yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa. Metode ini

    hanya dapat digunakan dalam kondisi sebagai berikut :

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Kel 6

    21/22

    20

    Transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa

    sangat terkait satu sama lain sehingga tidak dimungkinkan untuk

    dilakukan kajian secara terpisah; atau

    Terdapat barang tidak berwujud yang unik antara pihak-pihak yang

    bertransaksi yang menyebabkan kesulitan dalam menemukan data

    pembanding yang tepat.

    Metode Laba Bersih Transaksional (TNMM)

    Metode laba bersih transaksional (transactional net margin method) adalah

    metode Penentuan Harga Transfer yang dilakukan dengan

    membandingkan persentase laba bersih operasi terhadap biaya, terhadap

    penjualan, terhadap aktiva, atau terhadap dasar lainnya atas transaksi

    antara pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa dengan

    persentase laba bersih operasi yang diperoleh atas transaksi sebanding

    dengan pihak lain yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa atau

    persentase laba bersih operasi yang diperoleh atas transaksi sebanding

    yang dilakukan oleh pihak yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa

    lainnya. Metode ini digunakan jika tidak ada kondisi yang cocok yang

    dapat diterapkan untuk menggunakan metode yang lain. Dengan kata lain,

    metode ini adalah metode terakhir yang bisa digunakan jika metode yang

    lainnya tidak dapat digunakan.

    Dari masalah yang muncul tersebut solusi bagi perusahaan adalah untuk

    transaksi dengan pihak berelasi pada saat melakukan pelaporan pajak maka

    nilainya harus dikoreksi sesuai dengan aturan pajak. Proses tersebut disebut

    dengan proses rekonsiliasi fiskal.

    C.Kesimpulan

    Dari penjelasan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

    Jika entitas memiliki transaksi dengan pihak-pihak berelasi selama periode yang

    dicakup dalam laporan keuangan, maka entitas mengungkapkan sifat dari

  • 8/10/2019 Makalah Kelompok Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Kel 6

    22/22

    21

    hubungan dengan pihak-pihak berelasi serta informasi mengenai transaksi dan

    saldo, termasuk komitmen, yang diperlukan untuk memahami potensi dampak

    hubungan tersebut dalam laporan keuangan. Persyaratan pengungkapan ini

    merupakan tambahan persyaratan di atas. Sekurang-kurangnya, pengungkapan

    meliputi:

    a. Jumlah transaksi;

    b. Jumlah saldo, termasuk komitmen, dan:

    a.

    Persyaratan dan ketentuannya, termasuk apakah terdapat jaminan, dan sifat

    imbalan yang akan diberikan, untuk peyelesaian; dan

    b.

    Rincian garansi yang diberikan atau diterima;

    c. Penyisihan piutang ragu-ragu terkait dengan jumlah saldo tersebut; dan

    d. Beban yang diakui selama periode dalam hal piutang ragu-ragu atau

    penghapusan piutang dari pihak-pihak berelasi.

    Dari aturan tersebut di atas berpotensi menimbulkan beberapa masalah yang

    sudah di bahas pada bagian pembahasan sebelumnya.

    Daftar Pustaka

    PSAK 4 Laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri

    PSAK 7 Pengungkapan pihak-pihak berelasi

    PSAK 38 kombinasi bisnis entitas sepengendali

    https://krispinusharuman.wordpress.com/tag/hubungan-istimewa/