makalah kewirausahaan olah cokelat-libre

12
MAKALAH USAHA RUMAH TANGGA COKELAT OLAHAN DOSEN PEMBIMBING: KUSPRATMONO, SH., MM. DISUSUN OLEH: IRWANSYAH C. NUGRAHA 11020320 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DWIPA WACANA 2014

Upload: ananda-putri-nurhidayah

Post on 18-Jan-2016

26 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

kwu

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Kewirausahaan Olah Cokelat-libre

MAKALAH

USAHA RUMAH TANGGA

COKELAT OLAHAN

DOSEN PEMBIMBING: KUSPRATMONO, SH., MM.

DISUSUN OLEH:

IRWANSYAH C. NUGRAHA

11020320

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

DWIPA WACANA

2014

Page 2: Makalah Kewirausahaan Olah Cokelat-libre

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan berkat, rahmat,

dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai bisnis rumah

tangga ini tepat pada waktunya.

Adapun makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan. Penulis

sampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dosen pembimbing mata kuliah Kewirausahaan,

Bapak Kuspratmono SH, MM, dan semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan

makalah ini.

Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Karenanya, penulis

mengharapkan kritik dan saran membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini memberikan informasi untuk kita semua dan bermanfaat untuk

pengembangan wawasan dan informasi mengenai bisnis rumah tangga.

Jakarta, 1 Maret 2014

Penulis,

Irwansyah C Nugraha

Page 3: Makalah Kewirausahaan Olah Cokelat-libre

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................

DAFTAR ISI ...............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................

A. LATAR BELAKANG ........................................................................................................

B. TOPIK BAHASAN ..........................................................................................................

C. TUJUAN .......................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................

A. USAHA RUMAH TANGGA COKELAT OLAHAN ..............................................................

B. BAHAN BAKU USAHA COKELAT OLAHAN ....................................................................

C. TEMPAT USAHA ...........................................................................................................

D. PERLENGKAPAN USAHA ..............................................................................................

E. KARYAWAN .................................................................................................................

F. PROMOSI .....................................................................................................................

G. HARGA COKELAT .........................................................................................................

H. RISIKO USAHA .............................................................................................................

I. TIPS MENJALANKAN USAHA .......................................................................................

BAB III PENUTUP .....................................................................................................................

A. KESIMPULAN ...............................................................................................................

B. SARAN .........................................................................................................................

Page 4: Makalah Kewirausahaan Olah Cokelat-libre

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kewirausahaan (Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi,

mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif,

peluang, cara yang lebih baik dalam menjalaknan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah

penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.

Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada

tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di

Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda

dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan

mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan

sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha

kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan

kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah

atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti

adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun

pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.

Wirausaha dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu Founders, General Managers dan

Franchisee.

1. Founders (Pendiri Perusahaan)

Seorang Founders sering dianggap sebagai wirausaha murni, karena mereka secara nyata

melakukan survei pasar, mencari dana, dan fasilitas yang diperlukan. Founders yaitu seorang

investor yang memulai bisnis berdasarkan penemuan barang atau jasa baru atau yang sudah

diimprovisasi. Atau dapat juga seseorang yang mengembangkan ide orang lain dalam

memulai usahanya.

2. General Manager

Yaitu seseorang yang mengepalai operasional perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.

3. Franchisee

Yaitu seorang wirausaha yang kekuasaannya dibatasi oleh hubungan kontrak kerja dengan

organisasi pemberi franchise atau franchisor. Tingkatan dalam sistem franchise terdiri atas

tiga bentuk. Pertama produsen (franchisor) memberikan franchise kepada penjual. Sistem ini

umumnya digunakan di dalam industri minuman dingin. Tipe kedua penjualnya adalah

Page 5: Makalah Kewirausahaan Olah Cokelat-libre

franchisor, contohnya pada supermarket. Tipe ketiga, franchisor sebagai pencipta atau

produsen, sedangkan franchise adalah pendiri retail seperti restoran cepat saji.

Yang akan dibahas dalam makalah ini adalah wirausaha yang dilakukan oleh Founders,

dengan skala yang kecil yaitu skala rumah tangga. Adapun untuk menentukan jenis usaha

rumahan yang tepat, kita harus posisikan diri kita terhadap kemampuan finansial serta

permodalan yang dimiliki. Berikut adalah beberapa jenis usaha yang bisa menjadi bahan

pertimbangan.

1. Usaha Rumah Tangga untuk Ibu Rumah Tangga

Beberapa usaha yang mungkin sering kita lihat adalah usaha toko kelontong, usaha warung

nasi, usaha katering, produksi kue-kue basah dan kering, dan masih banyak lagi jenis usaha

yang bisa dipilih oleh para ibu rumah tangga. Untuk waktu pengelolaan pun lebih simpel,

karena bisa menjalankan usaha namun juga bisa memenuhi kebutuhan rumah.

2. Usaha Rumah Tangga untuk Semua

Jika ibu rumah tangga dapat melibatkan beberapa orang untuk bekerja sama, aneka usaha

bisa dijalankan lebih baik lagi. Terlebih jika letak rumah yang strategis, maka akan cukup

mudah untuk menentukan pilihan jenis usaha rumah tangga untuk semua ini. Beberapa jenis

usaha yang bisa dilakukan antara lain warung internet (warnet), usaha foto copy, toko pakan

hewan, dan masih banyak lainnya sesuai modal yang dimiliki.

3. Usaha Rumah Tangga sebagai Usaha Sampingan

Usaha sampingan di rumah biasanya diperlukan bagi para karyawan namun ingin memiliki

penghasilan tambahan dari sebuah aktifitas usaha di rumah sendiri. Banyak macam usaha

yang bisa dipilih, seperti usaha angkringan, membuka atau membeli paket usaha franchisee

makanan dan lainnya.

4. Usaha Rumah Tangga sebagai Usaha Utama

Jika memutuskan untuk mendirikan usaha di rumah sebagai usaha utama, karena alasan

tidak memiliki pekerjaan dan lain sebagainya, maka ada baiknya bila memilih usaha rumahan

yang bisa memberikan pemasukan setiap hari. Dan biasanya usaha tersebut merupakan

usaha semacam toko, dimana ada aktifitas jual beli yang berkelanjutan. Usaha seperti

warnet juga bisa menjadi pilihan yang layak dipertimbangkan.

B. TOPIK BAHASAN

1. Usaha Cokelat Olahan

2. Bahan Baku Usaha Cokelat Olahan

3. Tempat Usaha

Page 6: Makalah Kewirausahaan Olah Cokelat-libre

4. Perlengkapan Usaha

5. Karyawan

6. Promosi

7. Harga Cokelat

8. Risiko Usaha

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui berbagai macam usaha rumah tangga.

2. Untuk mengetahui apa saja yang diperlukan dalam membuat cokelat olahan.

3. Untuk mengetahui pemilihan lokasi yang strategis.

4. Untuk mengetahui peralatan yang diperlukan dalam usaha cokelat.

5. Untuk mengetahui sumber daya manusia yang diperlukan.

6. Untuk mengetahui strategi berbisnis.

7. Untuk mengetahui harja jual produk.

8. Untuk mengetahui resiko yang mungkin terjadi dalam usaha cokelat.

Page 7: Makalah Kewirausahaan Olah Cokelat-libre

BAB II

PEMBAHASAN

A. USAHA RUMAH TANGGA COKELAT OLAHAN

Sejak 1000 SM bangsa-bangsa yang mendiami daerah Meso-Amerika, Amerika Tengah,

sampai bagian utara Amerika Selatan sudah mengonsumsi Cokelat. Di zaman itu, mereka

mengolahnya menjadi minuman yang mirip dengan hot atau cold chocolate, seperti yang biasa

ditemui sasat ini. Kemudian, bangsa Maya dan Aztec menemukan untuk pertama kalinya racikan

sedap minuman cokelat dan cara pengolahan biji kakao dengan mencampurkan rempah-rempah

di dalamnya.

Resep pengolahan cokelat bertransformasi saat memasuki akhir abad ke-15. Hernan Cortez

memimpin ekspedisi ke Aztec di tahun 1519. Tujuh tahun kemudian ia kembali ke Spanyol

dengan membawa biji kakao sebagai bahan baku dan tentu resep pembuatan minuman ini.

Minuman ini mulai populer di Eropa setelah mengalami sedikit modifikasi, yaitu penambahan

susu dan gula dalam racikan cokelat. Sejak itu cokelat menjadi primadona. Bukan hanya di

Amerika, tetapi menyebar hingga ke Perancis, Belgia,Italia, Spanyol, dan Swiss.

Pada perkembangannya, selain dijadikan minuman khas, biji kakao juga kemudian diolah

menjadi cokelat batangan dan aneka kue lezat. Salah satu produk cokelat yang kini sangat

populer adalah praline. Praline adalah cokelat padat dengan isi tertentu, seperti esella, fruit mix,

kacang, rice crispy, palette blueberry, palette strawberry, dan sebagainya. Dengan mengonsumsi

cokelat, tubuh mampu menghasilkan antioksidan yang dapat membantu mencegah serangan

jantung dan mempertahankan daya tahan tubuh. Selain itu, karbohidrat yang dibentuk senyawa

kimia dalam cokelat menghasilkan serotonin, yang membantu stimulasi otak sehingga kita

merasa santai dan juga tenang.

Bisnis cokelat ternyata memang semanis rasanya. Siapa yang tidak suka cokelat? Hampir

semua orang mulai dari anak-anak hingga orang tua pasti menyukai cokelat. Hal ini tentu

menjadi peluang yang menguntungkan untuk berbisnis. Apalagi, membuka usaha cokelat tidak

membutuhkan modal awal yang besar. Sedangkan syarat peralatan yang diperlukan, seperti

kompor dan mesin pendingin, semua orang pasti memilikinya, sehingga dapat mengurangi

beban modal. Peralatan pendukung lainnya, seperti cetakan cokelat, harganya pun relatif cukup

murah.

Page 8: Makalah Kewirausahaan Olah Cokelat-libre

B. BAHAN BAKU USAHA COKELAT OLAHAN

Bahan baku utama usaha cokelat tentu saja cokelat, baik itu yang berupa cokelat bubuk

untuk membuat minuman cokelat maupun cokelat batangan untuk membuat aneka praline dan

kue cokelat. Sebelum benar-benar terjun ke usaha cokelat, kita harus mengenal terlebih dulu

jenis-jenis produk cokelat yang beraneka ragam. Misalnya, ada cokelat susu yang merupakan

adonan cokelat manis, cocoa butter, gula, dan susu. Selain itu, ada juga cokelat pahit yang

merupakan cokelat alami dan mengandung 43% padatan cokelat.

C. TEMPAT USAHA

Jika memilki rumah yang berada di lokasi strategis untuk membuka usaha cokelat, yaitu di

sekitar kampus, sekolah, dan pusat perbelanjaan, tak ada salahnya jika menjadikan rumah

sebagai tempat usaha. Konsumen cokelat biasanya mencari tempat yang nyaman untuk

menikmati aneka hidangan cokelat mereka. Oleh karena itu, pilihlah tempat usaha yang bisa

memenuhi kriteria tersebut. Dan, sebuah rumah bisa menawarkan kenyamanan tersebut.

Dekorlah salah satu ruangan di rumah Anda menjadi sebuah kedai cokelat yang menyenangkan,

sehingga konsumen tak ragu-ragu untuk datang kesana.

Kalaupun ingin menyewa tempat usaha, pastikan tempat usaha tersebut bisa dirombak

menjadi tempat yang nyaman dan sesuai dengan selera para penikmat cokelat, yang kebanyakan

adalah anak muda.

D. PERLENGKAPAN USAHA

Mengingat usaha cokelat menawarkan tak hanya satu jenis produk cokelat, melainkan

beberapa produk cokelat yang pengolahannya berbeda satu sama lain, perlengkapan usaha yang

dibutuhkan bisa dikelompokkan menjadi tiga.

1. Pertama, perlengkapan membuat minuman cokelat, yang terdiri atas wadah tempat bubuk

cokelat, gula, dan krim. Lalu tempat air panas, termos es, serta blender.

2. Kedua, perlengkapan membuat praline, yaitu panci dan wadah untuk melelehkan cokelat

serta cetakan cokelat.

3. Ketiga, perlengkapan untuk membuat kue, yang terdiri atas mixer, oven, dan cetakan kue.

Tak lupa, lemari es untuk menyimpan kue dan praline.

E. KARYAWAN

Jika bisa membuat sendiri semua olahan cokelat yang akan dijual, memilki seorang karyawan

sudah cukup. Selain membantu dalam proses produksi, tugas dari karyawan tersebut adalah

Page 9: Makalah Kewirausahaan Olah Cokelat-libre

melayani setiap pelanggan dengan ramah dan cekatan. Namun, ketika kita tidak bisa melakukan

sendiri proses produksi, tambahan seorang karyawan lagi adalah suatu keharusan. Dari dua

karyawan yang Anda miliki, seorang khusus bertugas di dapur, sedangkan seorang lagi tetap

berada didepan melayani pembeli.

Karyawan yang bertugas di dapur biasanya akan mendapatkan bayaran lebih besar.

Kisarannya adalah Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000. Sedangkan pelayan di bagian pelayanan bisa

dibayar Rp 700.000 – Rp 900.000.

F. PROMOSI

Memberikan potongan harga di awal pembukaan usaha terbukti bisa menarik banyak

konsumen untuk datang dan membeli aneka produk cokelat yang dijual. Saat pembukaan usaha

juga bisa diadakan acara, misalnya pertunjukan musik kecil-kecilan dan berbagai lomba dengan

hadiah makan gratis atau potongan harga untuk semua produk cokelat yang dijual. Untuk bisa

mengadakan promosi jenis ini, harus disiapkan dana tersendiri. Kisarannya antara Rp 2.000.000

– Rp 3.000.000.

Namun, jika tidak memilki dana cukup, bisa menggunakan media promosi yang lebih murah.

Misalnya, dengan menyebarkan brosur dan leaflet di tempat-tempat yang banyak anak

mudanya, seperti di kampus-kampus dan sekolah-sekolah. Biaya untuk mencetak brosur atau

leaflet berkisar antara Rp 300.000 – Rp 400.000.

G. HARGA COKELAT

Penikmat aneka menu cokelat bisa berasal dari kalangan mana saja. Anak-anak, remaja,

bahkan orang tua. Oleh karena itu, harga yang ditawarkan tergantung dengan pasar yang kita

tuju. Misalnya, jika ingin menjual cokelat yang dibuat seperti permen yang diperuntukan anak-

anak, bisa dijual dengan harga Rp 1.000 – Rp 2.000. Untuk pangsa pasar yang lain, secangkir

cokelat panas bisa dijual dengan harga Rp 10.000 – Rp 15.000. Sedangkan sekotak kecil cokelat

praline bisa dihargai Rp 15.000 – Rp 25.000, dan untuk aneka kue cokelat, kisaran harganya

adalah Rp 10.000 – Rp 12.000 per potong. Khusus untuk kue cokelat utuh, harganya ditentukan

berdasarkan besar kecilnya kue. Misalnya, kue blackforrest berukuran kecil bisa dihargai antara

Rp 80.000 – Rp 100.000.

H. RISIKO USAHA

Pasar dari usaha cokelat tidaklah sebesar produk-produk kuliner lainnya. Tapi jika bisa

mencapai pangsa pasar yang sesuai, tidak menutup kemungkinan produk cokelat yang

Page 10: Makalah Kewirausahaan Olah Cokelat-libre

dipasarkan bisa diterima dengan mudah oleh pasar. Agar usaha dapat terus berjalan dan

berkembang, harus pintar-pintar mempromosikan usaha. Manfaatkan waktu-waktu tertentu

untuk meningkatkan omset penjualan. Caranya adalah dengan memberikan berbagai penawaran

menarik, baik berupa diskon maupun hadiah langsung, kepada para pelanggan setia. Dengan

begitu, usahapun akhirnya akan memiliki basis pelanggan yang tetap.

I. TIPS MENJALANKAN USAHA

Rasa adalah segalanya dalam usaha kuliner, termasuk usaha cokelat. Oleh karena itu, kita

harus mempunyai kepekaan terhadap cita rasa cokelat yang disukai konsumen. Khusus untuk

cokelat praline, petunjuk berikut mungkin bisa Anda jadikan panduan saat meracik praline,

hingga hasilnya disukai konsumen.

1. Jika cokelat praline berbahan dasar cokelat putih, yang rasa manisnya sangat dominan,

sebaiknya diisi dengan palette blueberry yang sedikit asam.

2. Jika bahan dasar praline adalah dark chocolate yang pahit, isilah dengan esella atau bahan-

bahan isian yang manis.

3. Agar tampilnya lebih menarik, cokelat praline bisa dibuat dalam bentuk yang unik. Mulai dari

bentuk yang bulat, bulan sabit, bunga, bintang, belah ketupat, gentong air, dan lain-lain.

Selain itu, cokelat praline juga dapat dikreasikan dalam aneka warna yang menarik.

Page 11: Makalah Kewirausahaan Olah Cokelat-libre

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Wirausaha memang menjadi salah satu solusi menambah penghasilan untuk memenuhi

kebutuhan hidup. Banyak macam usaha yang bisa dilakukan, dari mulai usaha sampingan untuk

sekedar menambah penghasilan tetap yang sudah ada, atau bisa menjadikan sebagai

penghasilan utama.

Salah satu usaha yang layak dipertimbangkan adalah usaha cokelat olahan. Dimana kita bisa

berkreasi dengan aneka macam olahan cokelat. Dari mulai minuman cokelat panas, cemilan

cokelat, hingga kue-kue cokelat.

Ada beberapa persiapan dan pertimbangan yang harus dilakukan sebelum memulai usaha

cokelat olahan. Persiapannya tentu dari mulai perlengkapan bahan dan peralatan memasak. Lalu

pertimbangan lokasi usaha, pertimbangan untuk merekrut karyawan, pertimbangan promosi

dalam mengenalkan produk cokelat yang dijual, penentuan harga jual yang sesuai dengan pasar,

hingga mempertimbangkan kemungkinan resiko dalam usaha cokelat.

B. SARAN

1. Usaha cokelat olahan bisa dimulai dari dapur sendiri sebelum membuka dapur atau kedai

khusus. Keluarga atau teman dekat bisa dijadikan sumber saran dan masukan rasa cokelat

yang telah dimasak.

2. Pastikan segmen pasar usaha cokelat, sehingga bisa menentukan jenis cokelat olahan yang

akan dijual.

3. Buatlah promosi yang menarik untuk menarik minat pembeli dan menjadi pelanggan tetap

di kemudian hari.

Page 12: Makalah Kewirausahaan Olah Cokelat-libre

DAFTAR PUSTAKA