makalah komunikasi dalam manajemen sekolah
DESCRIPTION
Makalah ini di buat sebagai tugas mata kuliah Manajemen SekolahDisusun oleh: Kelompok 4Anggota : 1. Iqlima Ramiza Fauzi (4001413030)2. Merve Boyaci (4101413089)3. Sandi Muhammad F (6101413128)4. Dwi Andarbeny (6101413155)5. Lulu Musthofia (7101413309)Komunikasi yang baik akan menentukan keberhasilan seorang guru dalam mendidik siswa. Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab bagi guru untuk memberikan informasi kepada siswa. Pesan yang disampaikan seringkali menggunakan komunikasi lisan sehingga hasilnya kurang maksimal terhadap peserta didik, karena tahap berpikir masih belum mampu merekam secara lengkap semua pesan yang disampaikan. Oleh karena itu perananan komunikasi dalam proses belajar mengajar sangat penting karena mempengaruhi efektifitas penyampaian materi pelajaran yang disampaikan oleh guru kepada siswa.TRANSCRIPT
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kegiatan komunikasi dapat terjadi mulai dari manusia lahir, tumbuh menjadi
anak-anak, remaja, dewasa sampai meninggal. Komunikasi pada dasarnya dapat terjadi
dalam berbagai konteks kehidupan
Komunikasi dalam manajemen sekolah sangat diperlukan, baik komunikasi
interen maupun eksteren. Kedua komunikasi tersebut sangat berpengaruh terhadap
kelancaran, kemudahan, dan kenyamanan dalam melaksanakan tugas.
Komunikasi yang baik akan menentukan keberhasilan seorang guru dalam
mendidik siswa. Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab bagi guru untuk
memberikan informasi kepada siswa. Pesan yang disampaikan seringkali
menggunakan komunikasi lisan sehingga hasilnya kurang maksimal terhadap peserta
didik, karena tahap berpikir masih belum mampu merekam secara lengkap semua
pesan yang disampaikan. Oleh karena itu perananan komunikasi dalam proses
belajar mengajar sangat penting karena mempengaruhi efektifitas penyampaian
materi pelajaran yang disampaikan oleh guru kepada siswa.
Komunikasi juga merupakan aktifitas manusia yang sangat penting bahkan
tiada hari tanpa komunikasi, sepanjang detak jantung masih ada. Bahkan orang yang
melakukan meditasi-pun pada hakikatnya sedang melakukan komunikasi, termasuk
orang yang sedang bertapa di suatu tempat yang dianggap keramat, komunikasi
merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua berinteraksi dengan
sesama dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan
cara yang sederhana sampai cara yang kompleks, namun sekarang ini perkembangan
teknologi telah merubah cara kita berkomunikasi secara drastis.
Komunikasi juga tidak terbatas pada kata-kata yang terucap
belaka, melainkan bentuk dari apa saja interaksi, senyuman, anggukan kepala
yang membenarkan hati, sikap badan, ungkapan minat,perhatian yang
mendukung diterimanya pengertian, sikap dan peran yang sama. Diterimanya
pengertian yang sama adalah merupakan kunci dalam komunikasi.
-
2
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa itu komunikasi?
1.2.2. Bagaimana perbedaan komunikasi interen dan eksteren yang terjadi di sekolah?
1.2.3. Apa saja hambatan-hambatan dalam komunikasi pendidikan?
1.3. Tujuan penulisan
1.3.1. Mengetahui pengertian komunikasi
1.3.2. Mengetahui bagaimana perbedaan komunikasi interen dan eksteren yang terjadi
di sekolah
1.3.3. Mengetahui apa saja hambatan-hambatan dalam komunikasi pendidikan?
-
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Komunikasi
Pengertian Komunikasi Kata atau istilah komunikasi berasal dari Bahasa Latin
Communicatus yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan
demikian, komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antara individu satu
dengan individu lainnya melalui sistem lambang, tanda atau tingkah laku.
Ketika ada dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya saja bentuk
percakapan, komunikasi akan terjadi selama ada kesamaan makna mengenai apa yang
menjadi percakapan. Kesamaan bahasa yang digunakan dalam percakapan tersebut
belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Dengan kata lain, mengerti bahasa saja
belum tentu mengerti makna yang dibawakan dalam bahasa itu. Oleh karena itu,
percakapan kedua orang tersebut dapat dikatakan komunikatif apabila keduanya
mengerti bahasa yang digunakan sekaligus paham dengan makna yang dipercakapkan.
Beberapa definisi komunikasi menurut para ahli :
a. Komunikasi adalah suatu proses melalui nama seseorang (komunikator)
menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan
mengubah/membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).
b. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan
lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar,
angka-angka dan lain-lain.
c. Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki
seseorang menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian komunikasi adalah
proses penyampaian stimulus berupa informasi, gagasan, emosi, serta hal lainnya yang
ditunjukkan dengan kata-kata, gambar-gambar, atau angka-angka oleh seseorang
sebagai komunikator untuk membentuk perilaku orang lain.
2.1.1. Komponen-komponen Komunikasi Dalam komunikasi
Terdapat beberapa komponen atau unsur-unsur, antara lain:
a. Komunikator atau pengirim (sender) adalah pihak yang mengirim pesan.
b. Pesan adalah gagasan atau ide yang disampaikan.
-
4
c. Penerima adalah pihak yang menerima pesan.
d. Media adalah sarana bagi komunikator untuk menyampaikan pesan.
e. Pengkodean adalah proses untuk menjabarkan pesan ke dalam simbol.
f. Penerjemah adalah proses yang dilakukan penerima pesan untuk
menerjemahkan arti yang dikirim.
g. Tanggapan adalah reaksi penerima setelah menerima pesan.
h. Umpan balik adalah bagian dari reaksi yang dikomunikasikan kembali
kepada pengirim pesan.
i. Gangguan adalah gangguan tak terduga selama proses komunikasi yang
dapat mengakibatkan penerima pesan memperoleh pesan yang berbeda dari
yang dikirimkan.
2.1.2. Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif adalah gabungan antara keterampilan penggunaan
bahasa secara artistik dan penyajian komunikasi secara terampil. Seorang
komunikator harus bisa memilih ketepatan kata dalam penyampaian pesan.
Kelancaran dalam proses penyampaian berpengaruh pada penerimaan pesan
yang disampaikan agar penerima tidak salah dalam mengartikan atau menerima
isi dari pesan komunikator. Ada beberapa saran agar komunikasi berjalan
efektif, di antaranya adalah:
a. Memikirkan pihak yang diajak berkomunikasi.
b. Memberi perhatian pada pesan-pesan non-verbal yang bisa ditangkap.
c. Memposisikan diri sebagai pendengar yang aktif.
d. Memperbanyak frekuensi komunikasi.
e. Berkomunikasi secara jelas dan langsung (tidak berbelit-belit).
2.1.3. Fungsi Komunikasi
Adapun fungsi atau manfaat dari sebuah komunikasi adalah sebagai berikut:
a. Menyampaikan informasi
b. Mendidik
c. Menghibur
d. Memengaruhi
-
5
2.2. Komunikasi Interen dan eksteren
Dilihat dari ruang lingkupnya komunikasi yang terjadi dalam organisasi sekolah
terbagi atas komunikasi intern dan komunikasi ekstern. Komunikasi dalam manajemen
sekolah sangat diperlukan, baik komunikasi interen maupun eksteren. Kedua
komunikasi tersebut sangat berpengaruh terhadap kelancaran, kemudahan, dan
kenyamanan dalam melaksanakan tugas.
2.2.1. Komunikasi Interen
Komunikasi intern merupakan komunikasi antar personal yang ada di
sekolah. Komunikasi harus selalu di kembangkan baik oleh kepala sekolah
maupun oleh personal lainya. Komunikasi intern yang baik akan memberikan
kemudahan dan keringanan dalam melaksanakan pekerjaan sekolah yang
merupakan tugas bersama.
Upaya membina komunikasi intern tidak sekedar untuk menciptakan
kondisi yang menarik dan hangat, tetapi akan mendapatkan makna yang
mendalam dan berarti bagi pendidikan dalam suatu sekolah. Dengan demikian
setiap personal dapat bekerja dengan tenang dan menyenangkan serta terdorong
untuk berprestasi lebih baik, dan mengerjakan tugas mendidiknya dengan penuh
kesadaran.
1. Prinsip Komunikasi Intern
Prinsip-prinsip komunikasi intern yang harus dimiliki oleh kepala
sekolah:
a. Bersikap terbuka, tidak memaksakan kehendak tapi bertindak sebagai
fasilitator yang mendorong suasana demokratis dan kekeluargaan.
b. Mendorong guru untuk mau dan mampu mengemukakan pendapatnya dalam
memecahkan masalah yang dan mendorong supaya guru dan karyawan mau
melaksanakan aktifitas dan berkreatifitas.
c. Mengembangkan kebiasaan untuk berdiskusi secara terbuka dan
mendengarkan pendapat orang lain.
d. Mendorong para guru dan pegawai untuk mengambil keputusan yang terbaik
dan mentaati keputusan itu.
e. Berlaku sebagai pengarah, pengatur pembicaraan, perantara dan pengambil
kesimpulan secara redaksional.
-
6
Adapun prinsip komunikasi intern yang harus dimiliki oleh seorang pimpinan
organisasi selain tersebut di atas adalah sebagai berikut :
b. Pimpinan harus mengadakan persiapan secara seksama sebelum
berkomunikasi.
c. Pimpinan harus membangkitkan perhatian komunikator sebelum komunikasi
dimulai.
d. Memelihara kontak pribadi selama berkomunikasi.
e. Tunjukan diri sebagai komunikator yang baik.
f. Berbicara secara menyakinkan.
g. Bersikap empatik dan simpatik.
h. Bertindak sebagai pembimbing bukan pendorong.
i. Mengemukakan pesan komunikasi yang menyangkut kepentingan
komunikan, bukan kepentingan komunikator semata.
2. Bentuk-Bentuk Komunikasi Intern
a. Komunikasi Kebawah atau komunikasi kepala sekolah dengan para guru dan
karyawan.
Yaitu komunikasi yang bergerak dari pimpinan ke bawahan. Tiap
komunikasi yang mengalir dari pimpinan puncak hingga ke bawah
mengikuti hierarki adalah komunikasi kebawah. Pendapat lain mengatakan
bahwa komuniukasi kebawah adalah komunikasi yang mengalir dari pucuk
pimpinan ke berbagai jenjang yang ada dibawahnya, berisi yang berkaitan
dengan pelaksanaan fungsi pimpinan.
Tipe-tipe komunikasi kebawah dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Instruksi tugas
Instruksi tugas/pekerjaan yaitu pesan yang disampaikan kepada
bawahan mengenai apa yang diharapkan dilakukan mereka dan
bagaimana melakukanya. Pesan itu dapat berupa perintah langsung,
deskripsi tugas, prosedur manual, program latihan tertentu.
Rasional
Rasional pekerjaan adalah pesan yang menjelaskan mengenai
tujuan aktivitas dan bagaimana kaitan aktifitas itu dengan aktifitas lain
dalam organisasi atau obyek organisasi. Kualitas dan kwantitas dari
-
7
komunikasi rasional ditentukan oleh filosofi dan asumsi pimpinan
mengenai bawahanya. Bila pimpinan menganggap bawahanya pemalas
maka pimpinan memberikan pesan yang bersifat rasional ini sedikit
tetapi bila bawahan dapat memotivasi dirinya sendiri maka pesan
rasional yang disampaikan banyak
Ideologi
Pesan mengenai ideologi ini adalah merupakan perluasan dari
pesan rasional. Pesan rasional penekananya ada pada penjelasan tugas
dan kaitannya dengan perspektif organisasi. Sedangkan pada pesan
ideologi sebaliknya mencari sokongan dan antusias dari anggota
organisasi guna memperkuat loyalitas, moral dan motivasi.
Informasi
Pesan informasi dimaksudkan untuk memperkenalkan bawahan
dengan praktik-praktik organisasi, peraturan-peraturan organisasi,
kebiasaan dan data lain yang tidak berhubungan dengan instruksi dan
rasional.
Balikan
Balikan adalah pesan yang berisi informasi mengenai ketepatan
individu dalam melakukan pekerjaan. Salah satu bentuk sederhana dari
balikan ini adalah apabila pimpinan tidak mengkritik pekerjaannya,
berarti pekerjaanya sudah memuaskan.
b. Komunikasi keatas (Upward Communication) atau komunikasi guru dan
karyawan kepada kepala sekolah
Adalah arus komunikasi yang bergerak dari bawah keatas. Pesan yang
disampaikan antara lain laporan pelaksanaan pekerjaan, keluhan karyawan,
sikap dan perasaan karyawan tentang beberapa hal, pengembangan prosedur
dan teknik, informasi tentang produksi dan hasil yang dicapai, dll. Jika arus
informasi keatas tidak lancar maka manajemen tingkat atas atau pimpinan
kurang mengetahui dan menyadari secara tepat keadaan organisasi pada
umumnya.
Alasan pentingnya Komunikasi dari bawah ke pimpinan antara lain,
Pertama pimpinan mendapatkan informasi yang di perlukan untuk menilai
-
8
berbagai kekurangan, sebagai bahan pengambilan keputusan dan mungkin
untuk memperbaiki komunikasi kebawah, terutama melalui beberapa jenis
balikan. Balikan ini perlu untuk menentukan apakah pegawai-pegawai telah
menerima atau mengerti pesan-pesan yang di sampaikan kepada mereka.
Kedua, tanpa mekanisme komunikasi keatas melalui mana pegawai yang
lebih rendah dapat mengajukan pertanyaan, menyatakan pendapat atau usul,
menyatakan rasa tidak puas, menyatakan keluhan atau mengajukan saran-
saran mengenai kebijakan yang telah di tetapkan.
Metode komunikasi kebawah dapat dilakukan antara lain :
1. Ketersediaan
Dalam hal ini penggunaan metode komunikasi cenderung
menggunakan sarana-sarana yang telah tersedia dalam organisasi.
Misalnya dalam menyampaikan informasi dari pimpinan dengan
menggunakan memo, atau surat perintah dll.
2. Biaya
Dalam penyampaian informasi keseluruh komponen organisasi
pemilihan biaya yang paling murah harus dipertimbangkan organisasi
agar penggunaan biaya tidak mengganggu jalannya organisasi dan
penyampaian informasi dapat lebih efektif.
3. Dampak
Dalam penggunaan metode ini akan dipilih metode yang dapat
memberikan kesan yang berarti kepada penerima pesan akan lebih sering
digunakan karena hal tersebut akan lebih mempercepat pemahaman dari
penyampaian informasi yang disampaikan
4. Relevansi
Metode yang relevan dengan tujuan yang akan dicapai paling
sering dipilih. Penggunaan metode komunikasi kebawah harus
disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dari penyampaian
informasi tersebut. Misalnya untuk memberikan informasi yang pendek
mungkin lebih tepat digunakan metode lisan yang diikuti dengan
penggunaan memo. Tetapi jika tujuan untuk memberikan informasi yang
kompleks dan rinci maka lebih tepat menggunakan metode laporan
secara tertulis.
-
9
5. Respon
Dalam hal ini adalah efek yang terjadi setelah informasi tersebut
disampaikan kepada bawahan, apakah respon dari bawahan bagus atau
tidak, maka hal tersebut harus selalu dipertimbangkan oleh pimpinan
supaya tika memberikan dampak yang buruk bagi organisasi.
6. Skill
Metode yang paling cocok digunakan adalah metode yang paling
sesuai dengan skill si penerima dan si pengirim. Bila si penerima
mempunyai latar belakang pendidikan yang kurang, maka metode tulisan
yang bersifat kompleks kurang tepat digunakan. Penggunaan metode
penyampaian informasi harus memperhatikan kemampuan dari si
penerima informasi, agar dapat dicapai efektifitas penyampaian
informasi karena kemampuan menerima informasi dari setiap orang
berbeda.
Komunikasi keatas mempunyai beberapa fungsi atau nilai tertentu
sebagai berikut:
a. Dengan adanya komunikasi keatas pimpinan dapat mengetahui kapan
bawahannya siap untuk diberi informasi dari mereka dan bagaimana
baiknya pimpinan menerima apa yang disampaikan karyawan.
b. Arus komunikasi keatas memberikan informasi yang berharga bagi
pembuatan keputusan.
c. Komunikasi keatas memperkuat apresiasi dan loyalitas bawahan terhadap
organisasi dengan jalan memberikan kesempatan untuk menanyakan
pertanyaan mengajukan ide-ide dan saran-saran tentang jalannya
organisasi.
d. Komunikasi keatas membolehkan, bahkan mendorong desas-desus muncul
dan membiarkan pimpinan mengetahuinya.
e. Komunikasi keatas menjadikan pimpinan dapat menentukan apakah
bawahan menangkap arti seperti yang dia maksudkan dari arus informasi
yang ke bawah.
f. Komunikasi keatas membantu bawahan mengatasi masalah-masalah
pekerjaan mereka dan memperkuat keterlibatan mereka dalam tugas-
tugasnya dan organisasi.
-
10
c. Komunikasi Horisontal (Horizontal Comunication)
Apabila terjadi komunikasi diantara anggota kelompok kerja yang
sama, diantara kelompok kerja pada tingkat yang sama, diantara manajer
pada tingkat yang sama atau antara bagian atau departemen pada tingkat yang
sama, atau antara pegawai-pegawai apa saja yang secara horizontal sama
dalam hierarki organisasi, maka komunikasi tersebut adalah komunikasi
horizontal. Komunikasi horizontal ini sangat inten dilakukan antar bagian
yang memiliki tingkat sekuensi kerja yang tinggi, yang
dimaksudkan untuk menghemat waktu dan memudahkan melakukan
koordinasi yang dapat berlangsung secara formal (hubungan-hubungan kerja
dalam pembagian struktur kerja diatur secara formal atau secara informal)
untuk mempercepat tindakan.
Komunikasi horizontal mempunyai tujuan tertentu diantaranya
sebagai berikut :
a. Mengkoordinasikan tugas-tugas. Bagian-bagian tertentu yang sama
jenjangnya dalam organisasi kadang-kadang perlu mengadakan rapat atau
pertemuan untuk mendiskusikan hala-hal yang memberikan kontribusi
dalam mencapai tujuan organisasi.
b. Saling membagi informasi untuk perencanaan dan aktivitas-aktivitas.
c. Memecahkan masalah yang timbul diantara orang-orang yang berada
dalam tingkat yang sama.
d. Menjamin pemahaman yang sama. Bila perubahan dalam suatu organisasi
diusulkan maka perlu ada pemahaman yang sama dari semua komponen
yang ada dalam organisasi.
e. Mengembangkan sokongan interpersonal. Karena sebagian besar dari
waktu kerja adalah berinteraksi dengan teman untuk memperoleh
sokongan hubungan interpersonal dari temannya.
Di sekolah memang tidak banyak personal kalau di pandang dari
personal dewasa, yaitu guru dan pegawai non guru. Namun jika siswa di
pandang sebagai pesonal sekolah maka jumlahnya akan menjadi besar.
Oleh karena itu komunikasi intern yang baik antar berbagai personal
tersebut harus di kembangkan sedemikian rupa untuk mencapai hasil optimal.
Kurangnya komunikasi akan mengakibatkan kurangnya hasil yang
diwujudkan, bahkan kegagalan pencapaian tujuan. Kepala sekolah
-
11
mempunyai kewajiban untuk membina komunikasi intern dengan sebaik-
baiknya agar para guru dan karyawan lainya mampu bekerja sama untuk
meningkatkan kemampuan dan kinerjanya.
Dalam pelaksanaan manajemen sekolah, pengembangan komunikasi
anar personal yang sehat harus senantiasa dikembangkan. Komunikasi
interen yang terbina dengan baik akan memberikan kemudahan dan
keringanan dalam melaksanakan serta memecahkan persoalan sekolah.
Pengertian,tujuan, dan manfaat, komunikasi intern
Manajemen dilihat dari kegiatan orang-orangnya berarti kerjasama dua orang atau
lebih untuk mencapai tujuan bersama. Komunikasi yang baik antara berbagai personal
tersebut harus dikembangkan sedemikian rupa untuk mencapai hasil seoptimal
mungkin. Kurang komunikasi akan mengakibatkan kurangnya hasil yang dapat
diwujudkan, bahkan kegagalan pencapaian tujuan. Kepala sekolah mempunyai
kewajiban untuk membina komunikasi intern dengan sebaik-baiknya agar para guru
mampu bekerja sama untuk meningkatkan kemampuan dan kinerjanya. Komunikasi
intern sangat dirasakan manfaatnya, terutama oleh seorang pemula yang baru memasuki
satu dunia tersendiri seperti sekolah. Banyak masalah yang perlu didiskusikan bersama,
misalnya masalah pengajaran, model mengajar yang baru, pendapatan baru, teknik
evaluasi dll. Kesemuanya itu perlu adanya diskusi antar teman untuk menyaranakan
langkah dalam mencapai tujuan sehingga efektif dan efisien
Komunikasi Eksteren
Komunikasi ekstern meliputi hubungan sekolah dengan masyarakat, sekolah
dengan orang tua siswa, baik secara individual maupun secara lembaga.
1. Hubungan Sekolah dengan Orang Tua Siswa
Hubungan sekolah dengan orang tua siswa dapat dijalin melalui berbagai cara,
diantaranya adanya kesamaan tanggungjawab dan adanya kesamaan tujuan.
Tujuan hubungan sekolah dengan orang tua siswa
a. Saling membantu dan saling mengisi, dengan memahami kekurangan dan
kelemahan anak, sehingga mereka dapat saling membinanya.
b. Bantuan uang dan barang.
c. Untuk mencegah perbuatan yang kurang baik.
-
12
d. Bersama-sama membuat rencana yang baik untuk anak.
Cara menjalin hubungan sekolah dengan orang tua
a. Melalui dewan sekolah
Dewan sekolah merupakan suatu lembaga yang perlu dibentuk dalam rangka
pelaksanaan MBS anggota dewan sekolah.
b. Melalui BP3 yang merupakan organisasi orang tua siswa yang bertugas
memberikan bantuan penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
c. Melalui pertemuan penyerahan buku laporan pendidikan.
d. Melalui ceramah ilmiah yang membahas masalah yang berkaitan dengan
peningkatan prestasi belajar siswa.
2. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Sekolah merupakan lembaga social yang dapat dipisahkan dari masyarakat
lingkungannya, begitu pun sebaliknya. Dikatakan demikian karena keduanya
memiliki kepentingan, sekolah bertugas untuk mendidik, melatih dan membimbing
generasi muda, sementara masyarakatnya merupakan pengguna jasa pendidikan.
Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan bentuk komunikasi eksteren yang
dilakukan atas dasar kesamaan tanggungjawab dan tujuan.
a. Tujuan Hubungan antar Sekolah dengan Masyarakat
Berdasarkan dimensi sekolah tujuannya adalah :
1. Memelihara kelangsungan hidup sekolah.
2. Meningkatan mutu pendidikan di sekolah.
3. Memperlancar kegiatan belajar mengajar.
4. Memperoleh bantuan dan dukungan masyarakat.
Berdasarkan dimensi masyarakat tujuannya adalah :
1. Memajukan dan mensejahterakan masyarakat.
2. Memperoleh masukan dari sekolah dan memecahkan berbagai masalah
yang dihadapi masyarakat.
3. Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan dan perkembangan
masyarakat.
4. Memperoleh kembali anggota masyarakat yang terampil dan makin
meningkat kemampuannya.
-
13
b. Bidang Kerjasama Sekolah dengan Masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyarakat antara lain dengan lewat bidang
pendidikan kesenian, olahraga, dan keterampilan serta pendidikan bagi anak
berkelainan.
Hambatan dalam Komunikasi Pendidikan
Hambatan dalam hal ini adalah sesuatu yang paling membatasi efektifitas
penyampaian pesan. Ada dua jenis gangguan utama dalam komunikasi, yaitu gangguan
semantik dan saluran. Hasil dari gangguan itu sama yakni menyusutkan arti saat terjadi
penyampaian pesan.
1. Gangguan saluran (channel noise). Gangguan jenis ini meliputi setiap gangguan
yang memepengaruhi kehandalan fisik penyampaian pesan. Bisa diartikan pula
sebagai segala hambatan yang terjadi diantara sumber dan audience. Misalnya,
seseorang berbicara dalam sebuah ruangan ditengah pembicaraan lainnya, suara
pintu tertutup, dan gangguan lain seperti itu yang dapat menghalangi penyampaian
informasi.
2. Gangguan semantik. Gangguan jenis ini terjadi karena salah menafsirkan pesan.
Dalam setiap jenis kegiatan komunikasi sering terjadi kesenjangan atau
ketidaksesuaian antara kode yang digunakan oleh pengirim dengan yang dipahami
oleh penerima kendati pesan yang diterima sama seperti ketika dikirimkan.
Sumber gangguan semantik sebagai berikut:
a. Kata-kata terlalu sukar , masalahnya terlalu sukar dimengerti oleh penerima.
b. Perbedaan dalam memberikan arti denotatif pada kata-kata yang digunakan
antara pengirim dan penerima pesan, yakni penerima pesan berpikir bahwa kata
yang dimaksud menunjukkan pada sesuatu yang berbeda dengan yang
dimaksud oleh pengirimnya.
c. Pola kalimat yang membingungkan penerima pesan.
d. Perbedaan budaya antara pengirim dan penerima pesan, yakni intonasi, gerak
mata, tangan, atau bagian badan lainnya.
Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, hambatan-hambatan yang menyebabkan
komunikasi tidak efektif yaitu:
1. Status effect
Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia.
Misalnya karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan
-
14
patuh pada semua perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak
dapat atau takut mengemukakan aspirasi atau pendapatnya.
2. Semantic Problems
Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai
alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaannya kepada komunikan. Demi
kelancaran komunikasi, seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan
gangguan sematis ini, sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam
penulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau
penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah
komunikasi (miscommunication). Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan
salah penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi,
kedelai menjadi keledai, dan lain-lain.
3. Perceptual distorsion
Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandang yang
sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang
sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan
persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.
4. Cultural Differences
Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan,
agama, dan lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku,
ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki
arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh : kata jangan dalam bahasa Indonesia
artinya tidak boleh, tetapi orang suku Jawa mengartikan kata tersebut sebagai
suatu jenis makanan berupa sup.
5. Physical Distractions
Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses
berlangsungnya komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau
kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.
6. Poor choice of communication channels
Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam
melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:
sambungan telepon yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul,
gambar yang kabur pada pesawat televisi, atau huruf ketikan yang buram pada
surat, sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.
7. No Feed back
Hambatan tersebut adalah ketika seorang sender mengirimkan pesan
kepada receiver tetapi tidak ada respon dan tanggapan darireceiver . Maka yang
-
15
terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : seorang
manajer menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada para karyawan.
Dalam penerapan gagasan tersebut para karyawan tidak memberikan tanggapan
atau respon. Dengan kata lain tidak peduli dengan gagasan yang disampaikan
seorang manajer.
-
16
BAB III
PENUTUP
3.1.Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa sekolah dengan
masyarakat memiliki komunikasi baik secara internal maupun secara eksternal.
Managemen sekolah yang baik adalah managemen yang melibatkan berbagai pihak
dalam pelaksanaanya terutama dengan masyarakat atau lingkkungan sekitarnya.
Kerjasama dapat tercipta melalui berbagai cara agar hubungan dapat tercipta dengan
baik.
komunikasi merupakan sebuah proses komunikasi yang dilakukan oleh dua
manusia atau lebih yang terjadi secara dua arah. Jenis komunikasi ada dua yaitu ekstern
(komunikasi kepala sekolah dengan pihak diluar lingkungan sekolah) dan intern
(komunikasi dengan pihak yang ada di dalam sekolah).
Dalam komunikasi pendidikan muncul hambatan-hambatan antara lain: Hambatan
fisik, Hambatan semantik, dan Hambatan psikologis
3.2.Saran
3.2.1.1.Perguruan Tinggi
Untuk mewujudkan visi dan misi sebaiknya bangun komunikasi yang
baik antar warga perguruan tinggi dan pengawasan yang rutin di setiap bidang.
3.2.2. Sekolah
Dalam pelaksanaan managemen sekolah harus melibatkan masyarakat.
Terutama dalam hal yang berkaitan dengan siswa itu sendiri. Oleh karena itu
kerjasama antara sekolah dan masyarakat harus terjalin dengan baik agar saling
ketergantungan diantara kedua belah pihak dapat terpenuhi dengan baik.
3.2.3. Pembaca
Makalah tentang komunikasi pendidikan ini diharapkan bisa diambil
manfaatnya oleh pembaca dan mengamalkanya.
-
17
DAFTAR PUSTAKA
Admin Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah. 2012.Peran
Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan.
http://lppks.org/berita/pendidikan/51/peran-kepala-sekolah-dalam-meningkatkan-
mutu-pendidikan di akses 15 November 2014
Anonim. 2011. Membangun Komunikasi Intern yang Efektif di Sekolah.
http://massofa.wordpress.com/2011/02/09/membangun-komunikasi-intern-yang-
efektif-di-sekolah/. Membangun Komunikasi Intern yang Efektif di Sekolah.sofa di
akses 15 November 2014
Anonim.2011. Komunikasi dalam Manajemen.
http://nururrokhim.wordpress.com/2011/11/30/makalah-manajemen-
sekolah/.Komunikasi dalam Manajemen Sekolah. "OciM'S zONe" di akses 15
November 2014
Burhanuddin. 2013. TEKNIK KOMUNIKASI PENDIDIKAN.
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/12/19/teknik-komunikasi-
pendidikan/ di akses 15 November 2014
Naim, Ngainun. 2011. Dasar-Dasar Komunikasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Sutomo. 2012. Manajemen Sekolah. Semarang : Unnes Press
Uchyana Effendy,Onong, Prof. Drs. MA, 2006, Ilmu Komunikasi Teori dan
Praktek, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.