makalah komunikasi dalam manajemen sekolah

17
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan komunikasi dapat terjadi mulai dari manusia lahir, tumbuh menjadi anak-anak, remaja, dewasa sampai meninggal. Komunikasi pada dasarnya dapat terjadi dalam berbagai konteks kehidupan Komunikasi dalam manajemen sekolah sangat diperlukan, baik komunikasi interen maupun eksteren. Kedua komunikasi tersebut sangat berpengaruh terhadap kelancaran, kemudahan, dan kenyamanan dalam melaksanakan tugas. Komunikasi yang baik akan menentukan keberhasilan seorang guru dalam mendidik siswa. Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab bagi guru untuk memberikan informasi kepada siswa. Pesan yang disampaikan seringkali menggunakan komunikasi lisan sehingga hasilnya kurang maksimal terhadap peserta didik, karena tahap berpikir masih belum mampu merekam secara lengkap semua pesan yang disampaikan. Oleh karena itu perananan komunikasi dalam proses belajar mengajar sangat penting karena mempengaruhi efektifitas penyampaian materi pelajaran yang disampaikan oleh guru kepada siswa. Komunikasi juga merupakan aktifitas manusia yang sangat penting bahkan tiada hari tanpa komunikasi, sepanjang detak jantung masih ada. Bahkan orang yang melakukan meditasi-pun pada hakikatnya sedang melakukan komunikasi, termasuk orang yang sedang bertapa di suatu tempat yang dianggap keramat, komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua berinteraksi dengan sesama dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara yang sederhana sampai cara yang kompleks, namun sekarang ini perkembangan teknologi telah merubah cara kita berkomunikasi secara drastis. Komunikasi juga tidak terbatas pada kata-kata yang terucap belaka, melainkan bentuk dari apa saja interaksi, senyuman, anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap badan, ungkapan minat,perhatian yang mendukung diterimanya pengertian, sikap dan peran yang sama. Diterimanya pengertian yang sama adalah merupakan kunci dalam komunikasi.

Upload: iqlima-ramiza-fauzi

Post on 10-Nov-2015

433 views

Category:

Documents


86 download

DESCRIPTION

Makalah ini di buat sebagai tugas mata kuliah Manajemen SekolahDisusun oleh: Kelompok 4Anggota : 1. Iqlima Ramiza Fauzi (4001413030)2. Merve Boyaci (4101413089)3. Sandi Muhammad F (6101413128)4. Dwi Andarbeny (6101413155)5. Lulu Musthofia (7101413309)Komunikasi yang baik akan menentukan keberhasilan seorang guru dalam mendidik siswa. Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab bagi guru untuk memberikan informasi kepada siswa. Pesan yang disampaikan seringkali menggunakan komunikasi lisan sehingga hasilnya kurang maksimal terhadap peserta didik, karena tahap berpikir masih belum mampu merekam secara lengkap semua pesan yang disampaikan. Oleh karena itu perananan komunikasi dalam proses belajar mengajar sangat penting karena mempengaruhi efektifitas penyampaian materi pelajaran yang disampaikan oleh guru kepada siswa.

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Kegiatan komunikasi dapat terjadi mulai dari manusia lahir, tumbuh menjadi

    anak-anak, remaja, dewasa sampai meninggal. Komunikasi pada dasarnya dapat terjadi

    dalam berbagai konteks kehidupan

    Komunikasi dalam manajemen sekolah sangat diperlukan, baik komunikasi

    interen maupun eksteren. Kedua komunikasi tersebut sangat berpengaruh terhadap

    kelancaran, kemudahan, dan kenyamanan dalam melaksanakan tugas.

    Komunikasi yang baik akan menentukan keberhasilan seorang guru dalam

    mendidik siswa. Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab bagi guru untuk

    memberikan informasi kepada siswa. Pesan yang disampaikan seringkali

    menggunakan komunikasi lisan sehingga hasilnya kurang maksimal terhadap peserta

    didik, karena tahap berpikir masih belum mampu merekam secara lengkap semua

    pesan yang disampaikan. Oleh karena itu perananan komunikasi dalam proses

    belajar mengajar sangat penting karena mempengaruhi efektifitas penyampaian

    materi pelajaran yang disampaikan oleh guru kepada siswa.

    Komunikasi juga merupakan aktifitas manusia yang sangat penting bahkan

    tiada hari tanpa komunikasi, sepanjang detak jantung masih ada. Bahkan orang yang

    melakukan meditasi-pun pada hakikatnya sedang melakukan komunikasi, termasuk

    orang yang sedang bertapa di suatu tempat yang dianggap keramat, komunikasi

    merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua berinteraksi dengan

    sesama dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan

    cara yang sederhana sampai cara yang kompleks, namun sekarang ini perkembangan

    teknologi telah merubah cara kita berkomunikasi secara drastis.

    Komunikasi juga tidak terbatas pada kata-kata yang terucap

    belaka, melainkan bentuk dari apa saja interaksi, senyuman, anggukan kepala

    yang membenarkan hati, sikap badan, ungkapan minat,perhatian yang

    mendukung diterimanya pengertian, sikap dan peran yang sama. Diterimanya

    pengertian yang sama adalah merupakan kunci dalam komunikasi.

  • 2

    1.2. Rumusan Masalah

    1.2.1. Apa itu komunikasi?

    1.2.2. Bagaimana perbedaan komunikasi interen dan eksteren yang terjadi di sekolah?

    1.2.3. Apa saja hambatan-hambatan dalam komunikasi pendidikan?

    1.3. Tujuan penulisan

    1.3.1. Mengetahui pengertian komunikasi

    1.3.2. Mengetahui bagaimana perbedaan komunikasi interen dan eksteren yang terjadi

    di sekolah

    1.3.3. Mengetahui apa saja hambatan-hambatan dalam komunikasi pendidikan?

  • 3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1. Pengertian Komunikasi

    Pengertian Komunikasi Kata atau istilah komunikasi berasal dari Bahasa Latin

    Communicatus yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan

    demikian, komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antara individu satu

    dengan individu lainnya melalui sistem lambang, tanda atau tingkah laku.

    Ketika ada dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya saja bentuk

    percakapan, komunikasi akan terjadi selama ada kesamaan makna mengenai apa yang

    menjadi percakapan. Kesamaan bahasa yang digunakan dalam percakapan tersebut

    belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Dengan kata lain, mengerti bahasa saja

    belum tentu mengerti makna yang dibawakan dalam bahasa itu. Oleh karena itu,

    percakapan kedua orang tersebut dapat dikatakan komunikatif apabila keduanya

    mengerti bahasa yang digunakan sekaligus paham dengan makna yang dipercakapkan.

    Beberapa definisi komunikasi menurut para ahli :

    a. Komunikasi adalah suatu proses melalui nama seseorang (komunikator)

    menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan

    mengubah/membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).

    b. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan

    lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar,

    angka-angka dan lain-lain.

    c. Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki

    seseorang menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.

    Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian komunikasi adalah

    proses penyampaian stimulus berupa informasi, gagasan, emosi, serta hal lainnya yang

    ditunjukkan dengan kata-kata, gambar-gambar, atau angka-angka oleh seseorang

    sebagai komunikator untuk membentuk perilaku orang lain.

    2.1.1. Komponen-komponen Komunikasi Dalam komunikasi

    Terdapat beberapa komponen atau unsur-unsur, antara lain:

    a. Komunikator atau pengirim (sender) adalah pihak yang mengirim pesan.

    b. Pesan adalah gagasan atau ide yang disampaikan.

  • 4

    c. Penerima adalah pihak yang menerima pesan.

    d. Media adalah sarana bagi komunikator untuk menyampaikan pesan.

    e. Pengkodean adalah proses untuk menjabarkan pesan ke dalam simbol.

    f. Penerjemah adalah proses yang dilakukan penerima pesan untuk

    menerjemahkan arti yang dikirim.

    g. Tanggapan adalah reaksi penerima setelah menerima pesan.

    h. Umpan balik adalah bagian dari reaksi yang dikomunikasikan kembali

    kepada pengirim pesan.

    i. Gangguan adalah gangguan tak terduga selama proses komunikasi yang

    dapat mengakibatkan penerima pesan memperoleh pesan yang berbeda dari

    yang dikirimkan.

    2.1.2. Komunikasi Efektif

    Komunikasi efektif adalah gabungan antara keterampilan penggunaan

    bahasa secara artistik dan penyajian komunikasi secara terampil. Seorang

    komunikator harus bisa memilih ketepatan kata dalam penyampaian pesan.

    Kelancaran dalam proses penyampaian berpengaruh pada penerimaan pesan

    yang disampaikan agar penerima tidak salah dalam mengartikan atau menerima

    isi dari pesan komunikator. Ada beberapa saran agar komunikasi berjalan

    efektif, di antaranya adalah:

    a. Memikirkan pihak yang diajak berkomunikasi.

    b. Memberi perhatian pada pesan-pesan non-verbal yang bisa ditangkap.

    c. Memposisikan diri sebagai pendengar yang aktif.

    d. Memperbanyak frekuensi komunikasi.

    e. Berkomunikasi secara jelas dan langsung (tidak berbelit-belit).

    2.1.3. Fungsi Komunikasi

    Adapun fungsi atau manfaat dari sebuah komunikasi adalah sebagai berikut:

    a. Menyampaikan informasi

    b. Mendidik

    c. Menghibur

    d. Memengaruhi

  • 5

    2.2. Komunikasi Interen dan eksteren

    Dilihat dari ruang lingkupnya komunikasi yang terjadi dalam organisasi sekolah

    terbagi atas komunikasi intern dan komunikasi ekstern. Komunikasi dalam manajemen

    sekolah sangat diperlukan, baik komunikasi interen maupun eksteren. Kedua

    komunikasi tersebut sangat berpengaruh terhadap kelancaran, kemudahan, dan

    kenyamanan dalam melaksanakan tugas.

    2.2.1. Komunikasi Interen

    Komunikasi intern merupakan komunikasi antar personal yang ada di

    sekolah. Komunikasi harus selalu di kembangkan baik oleh kepala sekolah

    maupun oleh personal lainya. Komunikasi intern yang baik akan memberikan

    kemudahan dan keringanan dalam melaksanakan pekerjaan sekolah yang

    merupakan tugas bersama.

    Upaya membina komunikasi intern tidak sekedar untuk menciptakan

    kondisi yang menarik dan hangat, tetapi akan mendapatkan makna yang

    mendalam dan berarti bagi pendidikan dalam suatu sekolah. Dengan demikian

    setiap personal dapat bekerja dengan tenang dan menyenangkan serta terdorong

    untuk berprestasi lebih baik, dan mengerjakan tugas mendidiknya dengan penuh

    kesadaran.

    1. Prinsip Komunikasi Intern

    Prinsip-prinsip komunikasi intern yang harus dimiliki oleh kepala

    sekolah:

    a. Bersikap terbuka, tidak memaksakan kehendak tapi bertindak sebagai

    fasilitator yang mendorong suasana demokratis dan kekeluargaan.

    b. Mendorong guru untuk mau dan mampu mengemukakan pendapatnya dalam

    memecahkan masalah yang dan mendorong supaya guru dan karyawan mau

    melaksanakan aktifitas dan berkreatifitas.

    c. Mengembangkan kebiasaan untuk berdiskusi secara terbuka dan

    mendengarkan pendapat orang lain.

    d. Mendorong para guru dan pegawai untuk mengambil keputusan yang terbaik

    dan mentaati keputusan itu.

    e. Berlaku sebagai pengarah, pengatur pembicaraan, perantara dan pengambil

    kesimpulan secara redaksional.

  • 6

    Adapun prinsip komunikasi intern yang harus dimiliki oleh seorang pimpinan

    organisasi selain tersebut di atas adalah sebagai berikut :

    b. Pimpinan harus mengadakan persiapan secara seksama sebelum

    berkomunikasi.

    c. Pimpinan harus membangkitkan perhatian komunikator sebelum komunikasi

    dimulai.

    d. Memelihara kontak pribadi selama berkomunikasi.

    e. Tunjukan diri sebagai komunikator yang baik.

    f. Berbicara secara menyakinkan.

    g. Bersikap empatik dan simpatik.

    h. Bertindak sebagai pembimbing bukan pendorong.

    i. Mengemukakan pesan komunikasi yang menyangkut kepentingan

    komunikan, bukan kepentingan komunikator semata.

    2. Bentuk-Bentuk Komunikasi Intern

    a. Komunikasi Kebawah atau komunikasi kepala sekolah dengan para guru dan

    karyawan.

    Yaitu komunikasi yang bergerak dari pimpinan ke bawahan. Tiap

    komunikasi yang mengalir dari pimpinan puncak hingga ke bawah

    mengikuti hierarki adalah komunikasi kebawah. Pendapat lain mengatakan

    bahwa komuniukasi kebawah adalah komunikasi yang mengalir dari pucuk

    pimpinan ke berbagai jenjang yang ada dibawahnya, berisi yang berkaitan

    dengan pelaksanaan fungsi pimpinan.

    Tipe-tipe komunikasi kebawah dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

    Instruksi tugas

    Instruksi tugas/pekerjaan yaitu pesan yang disampaikan kepada

    bawahan mengenai apa yang diharapkan dilakukan mereka dan

    bagaimana melakukanya. Pesan itu dapat berupa perintah langsung,

    deskripsi tugas, prosedur manual, program latihan tertentu.

    Rasional

    Rasional pekerjaan adalah pesan yang menjelaskan mengenai

    tujuan aktivitas dan bagaimana kaitan aktifitas itu dengan aktifitas lain

    dalam organisasi atau obyek organisasi. Kualitas dan kwantitas dari

  • 7

    komunikasi rasional ditentukan oleh filosofi dan asumsi pimpinan

    mengenai bawahanya. Bila pimpinan menganggap bawahanya pemalas

    maka pimpinan memberikan pesan yang bersifat rasional ini sedikit

    tetapi bila bawahan dapat memotivasi dirinya sendiri maka pesan

    rasional yang disampaikan banyak

    Ideologi

    Pesan mengenai ideologi ini adalah merupakan perluasan dari

    pesan rasional. Pesan rasional penekananya ada pada penjelasan tugas

    dan kaitannya dengan perspektif organisasi. Sedangkan pada pesan

    ideologi sebaliknya mencari sokongan dan antusias dari anggota

    organisasi guna memperkuat loyalitas, moral dan motivasi.

    Informasi

    Pesan informasi dimaksudkan untuk memperkenalkan bawahan

    dengan praktik-praktik organisasi, peraturan-peraturan organisasi,

    kebiasaan dan data lain yang tidak berhubungan dengan instruksi dan

    rasional.

    Balikan

    Balikan adalah pesan yang berisi informasi mengenai ketepatan

    individu dalam melakukan pekerjaan. Salah satu bentuk sederhana dari

    balikan ini adalah apabila pimpinan tidak mengkritik pekerjaannya,

    berarti pekerjaanya sudah memuaskan.

    b. Komunikasi keatas (Upward Communication) atau komunikasi guru dan

    karyawan kepada kepala sekolah

    Adalah arus komunikasi yang bergerak dari bawah keatas. Pesan yang

    disampaikan antara lain laporan pelaksanaan pekerjaan, keluhan karyawan,

    sikap dan perasaan karyawan tentang beberapa hal, pengembangan prosedur

    dan teknik, informasi tentang produksi dan hasil yang dicapai, dll. Jika arus

    informasi keatas tidak lancar maka manajemen tingkat atas atau pimpinan

    kurang mengetahui dan menyadari secara tepat keadaan organisasi pada

    umumnya.

    Alasan pentingnya Komunikasi dari bawah ke pimpinan antara lain,

    Pertama pimpinan mendapatkan informasi yang di perlukan untuk menilai

  • 8

    berbagai kekurangan, sebagai bahan pengambilan keputusan dan mungkin

    untuk memperbaiki komunikasi kebawah, terutama melalui beberapa jenis

    balikan. Balikan ini perlu untuk menentukan apakah pegawai-pegawai telah

    menerima atau mengerti pesan-pesan yang di sampaikan kepada mereka.

    Kedua, tanpa mekanisme komunikasi keatas melalui mana pegawai yang

    lebih rendah dapat mengajukan pertanyaan, menyatakan pendapat atau usul,

    menyatakan rasa tidak puas, menyatakan keluhan atau mengajukan saran-

    saran mengenai kebijakan yang telah di tetapkan.

    Metode komunikasi kebawah dapat dilakukan antara lain :

    1. Ketersediaan

    Dalam hal ini penggunaan metode komunikasi cenderung

    menggunakan sarana-sarana yang telah tersedia dalam organisasi.

    Misalnya dalam menyampaikan informasi dari pimpinan dengan

    menggunakan memo, atau surat perintah dll.

    2. Biaya

    Dalam penyampaian informasi keseluruh komponen organisasi

    pemilihan biaya yang paling murah harus dipertimbangkan organisasi

    agar penggunaan biaya tidak mengganggu jalannya organisasi dan

    penyampaian informasi dapat lebih efektif.

    3. Dampak

    Dalam penggunaan metode ini akan dipilih metode yang dapat

    memberikan kesan yang berarti kepada penerima pesan akan lebih sering

    digunakan karena hal tersebut akan lebih mempercepat pemahaman dari

    penyampaian informasi yang disampaikan

    4. Relevansi

    Metode yang relevan dengan tujuan yang akan dicapai paling

    sering dipilih. Penggunaan metode komunikasi kebawah harus

    disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dari penyampaian

    informasi tersebut. Misalnya untuk memberikan informasi yang pendek

    mungkin lebih tepat digunakan metode lisan yang diikuti dengan

    penggunaan memo. Tetapi jika tujuan untuk memberikan informasi yang

    kompleks dan rinci maka lebih tepat menggunakan metode laporan

    secara tertulis.

  • 9

    5. Respon

    Dalam hal ini adalah efek yang terjadi setelah informasi tersebut

    disampaikan kepada bawahan, apakah respon dari bawahan bagus atau

    tidak, maka hal tersebut harus selalu dipertimbangkan oleh pimpinan

    supaya tika memberikan dampak yang buruk bagi organisasi.

    6. Skill

    Metode yang paling cocok digunakan adalah metode yang paling

    sesuai dengan skill si penerima dan si pengirim. Bila si penerima

    mempunyai latar belakang pendidikan yang kurang, maka metode tulisan

    yang bersifat kompleks kurang tepat digunakan. Penggunaan metode

    penyampaian informasi harus memperhatikan kemampuan dari si

    penerima informasi, agar dapat dicapai efektifitas penyampaian

    informasi karena kemampuan menerima informasi dari setiap orang

    berbeda.

    Komunikasi keatas mempunyai beberapa fungsi atau nilai tertentu

    sebagai berikut:

    a. Dengan adanya komunikasi keatas pimpinan dapat mengetahui kapan

    bawahannya siap untuk diberi informasi dari mereka dan bagaimana

    baiknya pimpinan menerima apa yang disampaikan karyawan.

    b. Arus komunikasi keatas memberikan informasi yang berharga bagi

    pembuatan keputusan.

    c. Komunikasi keatas memperkuat apresiasi dan loyalitas bawahan terhadap

    organisasi dengan jalan memberikan kesempatan untuk menanyakan

    pertanyaan mengajukan ide-ide dan saran-saran tentang jalannya

    organisasi.

    d. Komunikasi keatas membolehkan, bahkan mendorong desas-desus muncul

    dan membiarkan pimpinan mengetahuinya.

    e. Komunikasi keatas menjadikan pimpinan dapat menentukan apakah

    bawahan menangkap arti seperti yang dia maksudkan dari arus informasi

    yang ke bawah.

    f. Komunikasi keatas membantu bawahan mengatasi masalah-masalah

    pekerjaan mereka dan memperkuat keterlibatan mereka dalam tugas-

    tugasnya dan organisasi.

  • 10

    c. Komunikasi Horisontal (Horizontal Comunication)

    Apabila terjadi komunikasi diantara anggota kelompok kerja yang

    sama, diantara kelompok kerja pada tingkat yang sama, diantara manajer

    pada tingkat yang sama atau antara bagian atau departemen pada tingkat yang

    sama, atau antara pegawai-pegawai apa saja yang secara horizontal sama

    dalam hierarki organisasi, maka komunikasi tersebut adalah komunikasi

    horizontal. Komunikasi horizontal ini sangat inten dilakukan antar bagian

    yang memiliki tingkat sekuensi kerja yang tinggi, yang

    dimaksudkan untuk menghemat waktu dan memudahkan melakukan

    koordinasi yang dapat berlangsung secara formal (hubungan-hubungan kerja

    dalam pembagian struktur kerja diatur secara formal atau secara informal)

    untuk mempercepat tindakan.

    Komunikasi horizontal mempunyai tujuan tertentu diantaranya

    sebagai berikut :

    a. Mengkoordinasikan tugas-tugas. Bagian-bagian tertentu yang sama

    jenjangnya dalam organisasi kadang-kadang perlu mengadakan rapat atau

    pertemuan untuk mendiskusikan hala-hal yang memberikan kontribusi

    dalam mencapai tujuan organisasi.

    b. Saling membagi informasi untuk perencanaan dan aktivitas-aktivitas.

    c. Memecahkan masalah yang timbul diantara orang-orang yang berada

    dalam tingkat yang sama.

    d. Menjamin pemahaman yang sama. Bila perubahan dalam suatu organisasi

    diusulkan maka perlu ada pemahaman yang sama dari semua komponen

    yang ada dalam organisasi.

    e. Mengembangkan sokongan interpersonal. Karena sebagian besar dari

    waktu kerja adalah berinteraksi dengan teman untuk memperoleh

    sokongan hubungan interpersonal dari temannya.

    Di sekolah memang tidak banyak personal kalau di pandang dari

    personal dewasa, yaitu guru dan pegawai non guru. Namun jika siswa di

    pandang sebagai pesonal sekolah maka jumlahnya akan menjadi besar.

    Oleh karena itu komunikasi intern yang baik antar berbagai personal

    tersebut harus di kembangkan sedemikian rupa untuk mencapai hasil optimal.

    Kurangnya komunikasi akan mengakibatkan kurangnya hasil yang

    diwujudkan, bahkan kegagalan pencapaian tujuan. Kepala sekolah

  • 11

    mempunyai kewajiban untuk membina komunikasi intern dengan sebaik-

    baiknya agar para guru dan karyawan lainya mampu bekerja sama untuk

    meningkatkan kemampuan dan kinerjanya.

    Dalam pelaksanaan manajemen sekolah, pengembangan komunikasi

    anar personal yang sehat harus senantiasa dikembangkan. Komunikasi

    interen yang terbina dengan baik akan memberikan kemudahan dan

    keringanan dalam melaksanakan serta memecahkan persoalan sekolah.

    Pengertian,tujuan, dan manfaat, komunikasi intern

    Manajemen dilihat dari kegiatan orang-orangnya berarti kerjasama dua orang atau

    lebih untuk mencapai tujuan bersama. Komunikasi yang baik antara berbagai personal

    tersebut harus dikembangkan sedemikian rupa untuk mencapai hasil seoptimal

    mungkin. Kurang komunikasi akan mengakibatkan kurangnya hasil yang dapat

    diwujudkan, bahkan kegagalan pencapaian tujuan. Kepala sekolah mempunyai

    kewajiban untuk membina komunikasi intern dengan sebaik-baiknya agar para guru

    mampu bekerja sama untuk meningkatkan kemampuan dan kinerjanya. Komunikasi

    intern sangat dirasakan manfaatnya, terutama oleh seorang pemula yang baru memasuki

    satu dunia tersendiri seperti sekolah. Banyak masalah yang perlu didiskusikan bersama,

    misalnya masalah pengajaran, model mengajar yang baru, pendapatan baru, teknik

    evaluasi dll. Kesemuanya itu perlu adanya diskusi antar teman untuk menyaranakan

    langkah dalam mencapai tujuan sehingga efektif dan efisien

    Komunikasi Eksteren

    Komunikasi ekstern meliputi hubungan sekolah dengan masyarakat, sekolah

    dengan orang tua siswa, baik secara individual maupun secara lembaga.

    1. Hubungan Sekolah dengan Orang Tua Siswa

    Hubungan sekolah dengan orang tua siswa dapat dijalin melalui berbagai cara,

    diantaranya adanya kesamaan tanggungjawab dan adanya kesamaan tujuan.

    Tujuan hubungan sekolah dengan orang tua siswa

    a. Saling membantu dan saling mengisi, dengan memahami kekurangan dan

    kelemahan anak, sehingga mereka dapat saling membinanya.

    b. Bantuan uang dan barang.

    c. Untuk mencegah perbuatan yang kurang baik.

  • 12

    d. Bersama-sama membuat rencana yang baik untuk anak.

    Cara menjalin hubungan sekolah dengan orang tua

    a. Melalui dewan sekolah

    Dewan sekolah merupakan suatu lembaga yang perlu dibentuk dalam rangka

    pelaksanaan MBS anggota dewan sekolah.

    b. Melalui BP3 yang merupakan organisasi orang tua siswa yang bertugas

    memberikan bantuan penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

    c. Melalui pertemuan penyerahan buku laporan pendidikan.

    d. Melalui ceramah ilmiah yang membahas masalah yang berkaitan dengan

    peningkatan prestasi belajar siswa.

    2. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

    Sekolah merupakan lembaga social yang dapat dipisahkan dari masyarakat

    lingkungannya, begitu pun sebaliknya. Dikatakan demikian karena keduanya

    memiliki kepentingan, sekolah bertugas untuk mendidik, melatih dan membimbing

    generasi muda, sementara masyarakatnya merupakan pengguna jasa pendidikan.

    Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan bentuk komunikasi eksteren yang

    dilakukan atas dasar kesamaan tanggungjawab dan tujuan.

    a. Tujuan Hubungan antar Sekolah dengan Masyarakat

    Berdasarkan dimensi sekolah tujuannya adalah :

    1. Memelihara kelangsungan hidup sekolah.

    2. Meningkatan mutu pendidikan di sekolah.

    3. Memperlancar kegiatan belajar mengajar.

    4. Memperoleh bantuan dan dukungan masyarakat.

    Berdasarkan dimensi masyarakat tujuannya adalah :

    1. Memajukan dan mensejahterakan masyarakat.

    2. Memperoleh masukan dari sekolah dan memecahkan berbagai masalah

    yang dihadapi masyarakat.

    3. Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan dan perkembangan

    masyarakat.

    4. Memperoleh kembali anggota masyarakat yang terampil dan makin

    meningkat kemampuannya.

  • 13

    b. Bidang Kerjasama Sekolah dengan Masyarakat

    Hubungan sekolah dengan masyarakat antara lain dengan lewat bidang

    pendidikan kesenian, olahraga, dan keterampilan serta pendidikan bagi anak

    berkelainan.

    Hambatan dalam Komunikasi Pendidikan

    Hambatan dalam hal ini adalah sesuatu yang paling membatasi efektifitas

    penyampaian pesan. Ada dua jenis gangguan utama dalam komunikasi, yaitu gangguan

    semantik dan saluran. Hasil dari gangguan itu sama yakni menyusutkan arti saat terjadi

    penyampaian pesan.

    1. Gangguan saluran (channel noise). Gangguan jenis ini meliputi setiap gangguan

    yang memepengaruhi kehandalan fisik penyampaian pesan. Bisa diartikan pula

    sebagai segala hambatan yang terjadi diantara sumber dan audience. Misalnya,

    seseorang berbicara dalam sebuah ruangan ditengah pembicaraan lainnya, suara

    pintu tertutup, dan gangguan lain seperti itu yang dapat menghalangi penyampaian

    informasi.

    2. Gangguan semantik. Gangguan jenis ini terjadi karena salah menafsirkan pesan.

    Dalam setiap jenis kegiatan komunikasi sering terjadi kesenjangan atau

    ketidaksesuaian antara kode yang digunakan oleh pengirim dengan yang dipahami

    oleh penerima kendati pesan yang diterima sama seperti ketika dikirimkan.

    Sumber gangguan semantik sebagai berikut:

    a. Kata-kata terlalu sukar , masalahnya terlalu sukar dimengerti oleh penerima.

    b. Perbedaan dalam memberikan arti denotatif pada kata-kata yang digunakan

    antara pengirim dan penerima pesan, yakni penerima pesan berpikir bahwa kata

    yang dimaksud menunjukkan pada sesuatu yang berbeda dengan yang

    dimaksud oleh pengirimnya.

    c. Pola kalimat yang membingungkan penerima pesan.

    d. Perbedaan budaya antara pengirim dan penerima pesan, yakni intonasi, gerak

    mata, tangan, atau bagian badan lainnya.

    Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, hambatan-hambatan yang menyebabkan

    komunikasi tidak efektif yaitu:

    1. Status effect

    Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia.

    Misalnya karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan

  • 14

    patuh pada semua perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak

    dapat atau takut mengemukakan aspirasi atau pendapatnya.

    2. Semantic Problems

    Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai

    alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaannya kepada komunikan. Demi

    kelancaran komunikasi, seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan

    gangguan sematis ini, sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam

    penulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau

    penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah

    komunikasi (miscommunication). Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan

    salah penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi,

    kedelai menjadi keledai, dan lain-lain.

    3. Perceptual distorsion

    Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandang yang

    sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang

    sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan

    persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.

    4. Cultural Differences

    Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan,

    agama, dan lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku,

    ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki

    arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh : kata jangan dalam bahasa Indonesia

    artinya tidak boleh, tetapi orang suku Jawa mengartikan kata tersebut sebagai

    suatu jenis makanan berupa sup.

    5. Physical Distractions

    Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses

    berlangsungnya komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau

    kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.

    6. Poor choice of communication channels

    Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam

    melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:

    sambungan telepon yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul,

    gambar yang kabur pada pesawat televisi, atau huruf ketikan yang buram pada

    surat, sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.

    7. No Feed back

    Hambatan tersebut adalah ketika seorang sender mengirimkan pesan

    kepada receiver tetapi tidak ada respon dan tanggapan darireceiver . Maka yang

  • 15

    terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : seorang

    manajer menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada para karyawan.

    Dalam penerapan gagasan tersebut para karyawan tidak memberikan tanggapan

    atau respon. Dengan kata lain tidak peduli dengan gagasan yang disampaikan

    seorang manajer.

  • 16

    BAB III

    PENUTUP

    3.1.Simpulan

    Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa sekolah dengan

    masyarakat memiliki komunikasi baik secara internal maupun secara eksternal.

    Managemen sekolah yang baik adalah managemen yang melibatkan berbagai pihak

    dalam pelaksanaanya terutama dengan masyarakat atau lingkkungan sekitarnya.

    Kerjasama dapat tercipta melalui berbagai cara agar hubungan dapat tercipta dengan

    baik.

    komunikasi merupakan sebuah proses komunikasi yang dilakukan oleh dua

    manusia atau lebih yang terjadi secara dua arah. Jenis komunikasi ada dua yaitu ekstern

    (komunikasi kepala sekolah dengan pihak diluar lingkungan sekolah) dan intern

    (komunikasi dengan pihak yang ada di dalam sekolah).

    Dalam komunikasi pendidikan muncul hambatan-hambatan antara lain: Hambatan

    fisik, Hambatan semantik, dan Hambatan psikologis

    3.2.Saran

    3.2.1.1.Perguruan Tinggi

    Untuk mewujudkan visi dan misi sebaiknya bangun komunikasi yang

    baik antar warga perguruan tinggi dan pengawasan yang rutin di setiap bidang.

    3.2.2. Sekolah

    Dalam pelaksanaan managemen sekolah harus melibatkan masyarakat.

    Terutama dalam hal yang berkaitan dengan siswa itu sendiri. Oleh karena itu

    kerjasama antara sekolah dan masyarakat harus terjalin dengan baik agar saling

    ketergantungan diantara kedua belah pihak dapat terpenuhi dengan baik.

    3.2.3. Pembaca

    Makalah tentang komunikasi pendidikan ini diharapkan bisa diambil

    manfaatnya oleh pembaca dan mengamalkanya.

  • 17

    DAFTAR PUSTAKA

    Admin Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah. 2012.Peran

    Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan.

    http://lppks.org/berita/pendidikan/51/peran-kepala-sekolah-dalam-meningkatkan-

    mutu-pendidikan di akses 15 November 2014

    Anonim. 2011. Membangun Komunikasi Intern yang Efektif di Sekolah.

    http://massofa.wordpress.com/2011/02/09/membangun-komunikasi-intern-yang-

    efektif-di-sekolah/. Membangun Komunikasi Intern yang Efektif di Sekolah.sofa di

    akses 15 November 2014

    Anonim.2011. Komunikasi dalam Manajemen.

    http://nururrokhim.wordpress.com/2011/11/30/makalah-manajemen-

    sekolah/.Komunikasi dalam Manajemen Sekolah. "OciM'S zONe" di akses 15

    November 2014

    Burhanuddin. 2013. TEKNIK KOMUNIKASI PENDIDIKAN.

    https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/12/19/teknik-komunikasi-

    pendidikan/ di akses 15 November 2014

    Naim, Ngainun. 2011. Dasar-Dasar Komunikasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz

    Sutomo. 2012. Manajemen Sekolah. Semarang : Unnes Press

    Uchyana Effendy,Onong, Prof. Drs. MA, 2006, Ilmu Komunikasi Teori dan

    Praktek, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.