makalah komunitas 2 pencarian pelayanan kesehatan
DESCRIPTION
makalahTRANSCRIPT
MAKALAH KOMUNITAS 2
PERILAKU PENCARIAN PELAYANAN KESEHATAN
DISUSUN OLEH KELOMPOK 3
ABD. RAHMAN HS
DESSY SADRIAH
DZOHARAT SAIDA MARWA MAS
FATIMAH AZZAHRA
HANNA ZAQIA
HORY MAULANA
I WAYAN DIKY SASTRAWAN
M. TAUFAN
NI NYOMAN DESSRY ARRISANDY
NOVIANA RESMI HARTATI
PUTU IRMAYANI
TUHFAH ROMDONI
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) MATARAM
2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan karunia-NYA, sehingga makalah kami yang berjudul “
PERILAKU PENCARIAN PELAYANAN KESEHATAN” ini dapat kami
selesaikan. Dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing
yang telah memberikan tugas kepada kami.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak
kekurangan, oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun
dari pembaca yang telah meluangkan waktu untuk membaca makalah kami ini,
yang nantinya bisa bermanfaat bagi kami dan pembaca lainnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakangKesehatan adalah tanggung jawab bersamadari setiap induvidu,
masyarakat, pemerintah dan swasta. Kesehatan masyarakat hanya sedikit
yang akan dapat dicapai tanpa adanya kesadaran individu untuk secara
mandiri menjaga kesehatannya. Sikap seseorang sangat mempengaruhi
perilaku sehatnya. Perilaku yang sehat dan kemempuan masyarakat untuk
memilih dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat
menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan dengan misi membuat
masyarakat sehat.
Derajat kesehatan masyarakat yang masih rendah disebabkan
karena sulitnya terhadap akses pelayanan kesehatan. Kesulitan akses ini
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tidak adanya kemampuan secara
ekonomi dikarenakan biaya kesehatan yang mahal, daya jangkau
pelayanan operasi yang masih rendah, kurangnya pengetahuan masyarakat,
tingginya biaya operasi, ketersediaan tenaga dan fasilitas kesehatan yang
masih terbatas.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap pelayanan dan kesehatan?
2. Bagaimana perilaku pencarian pelayanan kesehatan yang dilakukan
masyarakat?
3. Bagaimana konsep kerangka kerja pelayanan kesehatan?
4. Bagaimana tipe umum dari model penggunaan pelayanan kesehatan
C. Tujuan1. Tujuan umum
Memenuhi tugas yang diberikan dosen mata kuliah komunitas
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui persepsi masyarakat terhadap pelayananan dan
kesehatan?
b. Mengetahui perilaku pencarian pelayanan kesehatan yang
dilakukan masyarakat
c. Mengetahui konsep kerangka kerja pelayanan kesehatan
d. Mengetahui tipe umum dari model penggunaan pelayanan
kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Persepsi kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan
Menurut Kotler pelayanan adalah setiap kegiatan atas unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak kepada pihak lain yang secara prinsip tidak menyebabkan pemindahan kepemilikan apapun, produksinya bisa juga tidak terikat pada suatu produk fisik.
Menurut Stanton yang dikutip oleh Alma, pelayanan adalah suatu yang diidentifikasikan secara terpisah, tidak berwujut dan ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan, sehingga dapat diambil pengertian bahwapelayanan merupakan suatu manfaat yang diberikan oleh satu pihak kepada pihak lain dan biasanya tidak berwujud.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, sistempelayanan adalahsuatu kesatuan usaha y ang dinamis yang terdiri dari berbagai bagian yang berkai tan secara teratur, diikuti dengan unjuk kerja yang di tawarkan oleh satu pihak terhadap pihak lain denganmemberikan manfaat, guna mencapai suatu tujuan.
Secara umum, pengertian kesehatan yaitu suatu kondisi atau keadaan secara umum seseorang dari segi semua aspek. Dalam pengertian kesehatan ini dimaksudkan yaitu tingkat keefisienan dari fungsional dengan atau tanpa metabolisme dari suatu organisme dan juga termasuk manusia.
Pelayanan kesehatan merupakan proses pendaya fungsian layanan
kesehatan oleh masyarakat. yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan
adalah setiap upaya yang dilaksanakan secara sendiri atau bersama-sama
dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah, mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan seseorang,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan
sendiri dan meningkatkan kesehtan, mencegah, menyembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok ataupun
masyarakat (Azwar, 1996)
B. Perilaku Pencarian Pelayanan Kesehatan
Menurut notoatmodjo, (2007;205-207) masyarakat atau anggota
masyarakat yang mendapat penyakit, dan tidak merasakan sakit (disease
but no illness) tidak akan bertindak apa-apa terhadap penyakitnya tersebut.
Tetapi bila mereka diserang penyakit dan juga merasakan sakit, maka baru
akan timbul berbagai macam perilaku dan usaha. Hal ini jelas bahwa
persepsi masyarakat terhadap sehat-sakit sangat berbeda pada setiap
individu, kelompok dan masyarakat. Persepsi masyarakat terhadap sehat-
sakit erat hubungannya dengan perilaku pencarian pengobatan,
berdasarkan perbedan persepsi mempengaruhi atas dipakai atau tidak
dipakainya fasilitas kesehatan yang disediakan. Apabila persepsi sehat-
sakit masyarakat belum sama dengan konsep sehat-sakit kita, maka jelas
masyarakat belum tentu atau tidak mau menggunakan fasilitas yang
diberikan, Notoatmodjo (2007:206)
Perilaku atau respon individu apabila sakit adalah sebagai berikut :
1. Tidak bertindak/kegiatan apa-apa (no action).
Alasannya antara lain bahwa kondisi yang demikian tidak
mengganggu kegiatan atau kerja mereka sehari-hari. anggapan bahwa
tanpa bertindak gejala yang dideritanya akan lenyap dengan
sendirinya, fasilitas kesehatan yang diperlukan sangat jauh letaknya,
para petugas kesehatan tidak simpatik, judes, tidak responsive, dan
sebagainya, akhirnya alasan takut dokter, takut pergi ke rumah sakit,
takut biaya, dan sebagainya.
2. Tindakan mengobati sendiri (self treatment)
Alasan orang atau masyarakat percaya kepada diri sendiri, dan
karena pengalaman yang lalu usaha-usaha pengobatan sendiri sudah dapat
mendatangkan kesembuhan. Hal ini mengakibatkan pencarian pengobatan
keluar tidak diperlukan.
3. Mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas pengobatan tradisional
(traditional remedy).
Masyarakat pedesaan khususnya, pengobatan tradisional ini masih
menduduki tempat teratas dibanding masih menduduki tempat teratas
disbanding dengan pengobatan-pengobatan yang lain. Pada masyarakat
yang masih sederhana, masalah sehat-sakit adalah lebih bersifat budaya
dari pada gangguan-gangguan fisik. Identik dengan pencarian pengobatan
pun lebih berorientasi kepada sosial-budaya masyarakat dari pada hal-hal
yang dianggapnya masih asing.
Dukun yang melakukan pengobatan tradisional merupakan bagian
masyarakat, berada ditengah-tengah masyarakat, dekat dengan masyarakat,
dan pengobatan yang dihasilkan adalah kebudayaan masyarakat, lebih
diterima oleh masyarakat dari pada dokter, mantri, bidan, dan sebagainya
yang masih asing bagi mereka seperti juga pengobatan yang dilakukan dan
obatnya juga merupakan kebudayaan mereka.
4. Mencari pengobatan dengan membeli obat-obat ke warung-warung obat
(chemist shop) dan sejenisnya, termasuk ketukang-tukang jamu. Obat-obat
yang mereka dapatkan pada umumnya adalah obat yang tidak memakai
resep sehingga sukar untuk dikontrol.
5. Mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas pengobatan modern yang
diadakan oleh pemerintah atau lembaga-lembaga kesehatan swasta, yang
dikategorikan kedalam balai pengobatan, Puskesmas, dan Rumah Sakit.
6. Mencari pengobatan kefasilitas pengobatan modern yang
diselenggarakan oleh dokter praktek (private medicine).
Dari uraian-uraian di atas tampak jelas bahwa persepsi masyarakat terhadap
sehat-sakit sangat berbeda pada setiap individu, kelompok dan masyarakat.
Persepsi masyarakat terhadap sehat-sakit erat hubungannya dengan
perilaku pencarian pengobatan, berdasarkan perbedan persepsi
mempengaruhi atas dipakai atau tidak dipakainya fasilitas kesehatan yang
disediakan. Apabila persepsi sehat-sakit masyarakat belum sama dengan
konsep sehat-sakit kita, maka jelas masyarakat belum tentu atau tidak mau
menggunakan fasilitas yang diberikan, Notoatmodjo (2007:206)
C. Konsep Kerangka kerja Pelayanan Kesehatan
1. Kategori yang berorientasi pada publik (masyarakat)
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kategori publik terdiri dari
sanitasi, Imunisasi, kebersihan air, dan perlindungan kualitas udara.
Notoatmodjo (2007:210)
2. Kategori yang berorientasi pada individu (pribadi) pelayanan
kesehatan ditunjukkan langsung kepada pemakai pribadi (individual
consumer).
D. Tipe Umum dari Model Penggunaan Pelayanan Kesehatan
Faktor-faktor penentu (determinan) penggunaan pelayanan
kesehatan. dan model-model penggunaan pelayanan kesehatan
dikembangkan antara lain Notoatmodjo (2007:210-214)
1. Model Demografi (kependudukan)
Model demografi yang dipakai adalah umur, seks, perkawinan,
besarnya keluarga. Variabel ini digunakan sebagai ukuran mutlak atau
indikator yang berbeda, dengan asumsi perbedaan derajad kesehatan dan
kesakitan dalam penggunan pelayanan kesehatan dipengaruhi variabel
demografi.
2. Model Struktur Sosial (Sosial Struktur models)
Dalam model ini variabel yang dipakai adalah pendidikan,
pekerjaan,dan kebangsaan. Variabel ini mencerminkan keadaan sosial dari
individu atau keluarga dimasyarakat. Penggunaan pelayanan kesehatan
adalah salah satu dari aspek gaya hidup, yang ditentukan lingkungan
sosial, fisik,psikologis. Dengan kata lain pendekatan sruktur sosial
dIdasarkan pada asumsi orang dengan latar belakang struktur sosial yang
bertentangan akan mengunakan pelayanan kesehatan dengan cara yang
tertentu.
3. Model Psikologis ( Psycological models)
Model yang dipakai adalah ukuran dari sikap dan keyakinan
individu, variabel psikologs meliputi kerentanan terhadap penyakit,
keseluruhan penyakit, keuntungan yang diharapkan, pengambilan
tindakan.
4. Model sumber keluarga ( family Resousce models)
alam model ini va Variabel yang dipakai adalah pendapatan
keluarga, cakupan asuransi keluarga, model ini adalah kesanggupan
individu untuk memperoleh pelayanan kesehatan bagi anggotanya
berdasarkan model ekonomis.
5. Model Sumber daya masyarakat ( Comunity Resousce models)
Penyediaan pelayanan kesehatan dan sumber yang ada didalam
masyarakat memindahkan pelayanan dari tingkat individu ke tingkat
masyarakat
6. Model Organisasi (Organization models)
Model ini adalah perncerminan perbedaan bentuk sistem pelayanan
kesehatan meliputi gaya praktik pengobatan, sifat pelayanan (membayar
langsung atau tidak) letak pelayanan ( tempat pribadi, klinik, RS) Petugas
kesehatan.
7. Model Sistem Kesehatan
Model yang menggabungkan atau atau mengintegrasikan keenam
model terdahulu kedalam model yang lebih sempurna.
8. Model Kepercayaan Kesehatan (Health belief model)
Model yang menjabarkan dari model sosio psikokogis
9. Model Sistem Kesehatan ( health sistem model) Anderson (1974)
Model kepercayaan kesehatan terbagi dalam 3 kategori
a. Predisposisi bahwa tiap individu mempunyai kecenderungan
untuk menggunakan pelayanan kesehatan yang berbeda 1) ciri
demografi (jenis kelamin, dan umur 2) struktur sosial (pendidikan,
pekerjaan ras suku) 3) Manfaat kesehatan, keyakinan bahwa pelayanan
kesehatan dapat menolong proses penyembuhan.
b. Karakteristik pendukung (enabling charakteristics) kemampuan
konsumen untuk membayar
c. Karakteristik kebutuhan ( need charakterstics) dirasakan sebagai
satu kebutuhan untuk mencari pengobatan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut notoatmodjo, (2007;205-207) masyarakat atau anggota
masyarakat yang mendapat penyakit, dan tidak merasakan sakit (disease
but no illness) tidak akan bertindak apa-apa terhadap penyakitnya tersebut.
Tetapi bila mereka diserang penyakit dan juga merasakan sakit, maka baru
akan timbul berbagai macam perilaku dan usaha.
Model pelayanan kesehatan merupakan suatu model kepercayaan
kesehatan yang disebut sebagai model perilaku pemanfaatan pelayanan
kesehatan (behaviour model of health service utilization). dimana
Pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah hasil dari proses pencarian
pelayanan kesehatan oleh seseorang maupun kelompok. Model pelayanan
itu sendiri terdiri dari model demografis, struktur sosial, sosial psikologis,
sumber keluarga dan sumber daya masyarakat.
B. SARAN
Sebaiknya dalam suatu pelayanan kesehatan agar tidak membeda-
bedakan antar golongan yang kaya dan miskin tetapi melayani pasien
sesuai dengan kriteria pelayanan kesehatan yang seutuhnya.
Selain mengenai pelayanan kesehatan, terkait juga dengan makalah
ini, apabila ada kata-kata yang tidak sesuai dengan apa yang kami
sampaikan kami mohon maaf karena kami juga manusia yang tak luput
dari kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. “Ilmu Perilaku Kesehatan”. Jakarta. Rineka Cipta.Tri Kurniawati, Irma. 2008. “ Gambaran Pemanfaatan-Literatur”. www.lontar.ui.ac.id. Diakses pada tanggal 20 November 2011.Http//googlesearch/modelpenggunaanpelayanankesehatan/
WHO. The Otta wa Charter for Health Promotion,1986
Paradigma Sehat, Pola Hidup Sehat, dan Kaidah Sehat.Pusat Penyuluhan
Kesehatan Masyarakat. Departemen Kesehatan RI, 1998.