makalah kwu
TRANSCRIPT
SOFTSKILL(KREATIF, KEMAMPUAN ANALISIS,
MENGATASI STRES)
Ade NugrahaIntan Pradita
Mohamad SahriPutri Laksono Indah Budiasih
Ruslani
20133300802012339039201333002320133300112013330038
Dosen : Dr. Bernard H., MMSI/TIM
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Fakultas Teknik
Teknik Lingkungan
Universitas Sahid Jakarta
BAB I
Mata Kuliah_Kewirausahaan
KREATIF
A. BERFIKIR KREATIF
Berpikir kreatif adalah berpikir secara konsisten dan terus menerus menghasilkan
sesuatu yang kreatif/orisinil sesuai dengan keperluan. Penelitian Brookfield (1987)
menunjukkan bahwa orang yang kreatif biasanya (1) sering menolak teknik yang standar
dalam menyelesaikan masalah, (2) mempunyai ketertarikan yang luas dalam masalah yang
berkaitan maupun tidak berkaitan dengan dirinya, (3) mampu memandang suatu masalah
dari berbagai perspektif, (4) cenderung menatap dunia secara relatif dan kontekstual,
bukannya secara universal atau absolut, (5) biasanya melakukan pendekatan trial and error
dalam menyelesaikan permasalahan yang memberikan alternatif, berorientasi ke depan
dan bersikap optimis dalam menghadapi perubahan demi suatu kemajuan. Marzano (1988)
mengatakan bahwa untuk menjadi kreatif seseorang harus: (1) bekerja di ujung
kompetensi bukan ditengahnya, (2) tinjau ulang ide, (3) melakukan sesuatu karena
dorongan internela dan bukan karena dorongan eksternal, (4) pola pikir divergen/
menyebar, (5) pola pikir lateral/imajinatif.
Sedangkan Haris (1998) dalam artikelnya tentang pengantar berpikir kreatif
menyatakan bahwa indikator orang berpikir kreatif itu meliputi: (1) Ingin tahu, (2)
mencari masalah, (3) menikmati tantangan, (4) optimis, (5) mampu membedakan
penilaian, (6) nyaman dengan imajinasi, (7) melihat masalah sebagai peluang, (8) melihat
masalah sebagai hal yang menarik, (8) masalah dapat diterima secara emosional, (9)
menantang anggapan/ praduga, dan (10) tidak mudah menyerah, berusaha keras.
Dikatakanya bahwa kreativitas dapat dilihat dari 3 aspek yakni sebuah kemampuan,
perilaku, dan proses.
a. Sebuah kemampuan
Kreativitas adalah sebuah kemampuan untuk memikirkan dan menemukan sesuatu yang
baru, menciptakan gagasan-gagasan baru baru dengan cara mengkombinasikan,
mengubah atau menerapkan kembali ide-ide yang telah ada.
b. Sebuah perilaku
Kreativitas adalah sebuah perilaku menerima perubahan dan kebaruan, kemampuan
bermain-main dengan berbagai gagasan dan berbagai kemungkinan, cara pandang yang
fleksibel, dan kebiasaan menikmati sesuatu.
c. Sebuah proses1
Mata Kuliah_Kewirausahaan
Kreativitas adalah proses kerja keras dan berkesimbungan dalam menghasilkan gagasan
dan pemecahan masalah yang lebih baik, serta selalu berusaha untuk menjadikan segala
sesuatu lebih baik.
Selanjutnya Harris juga menyatakan bahwa untuk dapat berpikir kreatif seseorang
perlu memiliki metode berpikir kreatif. Berbagai metode yang dapat dilakukan antara lain:
(1) evolusi, yakni gagasan-gagasan baru berakar dari gagasan lain, solusi-solusi baru
berasal dari solusi sebelumnya, hal-hal baru diperbaiki/ditingkatkan dari hal-hal lama,
setiap permasalahan yang pernah terpecahkan dapat dipecahkan kembali dengan cara yang
lebih baik , (2) sintesis, yakni adanya dua atau lebih gagasan-gagasan yang ada dipadukan
ke dalam gagasan yang baru, (3) revolusi, yakni gagasan baru yang terbaik merupakan hal
yang benar-benar baru, sebuah perubahan dari hal yang pernah ada, (4) penerapan ulang,
yakni melihat lebih jauh terhadap penerapan gagasan, solusi, atau sesuatu yang telah
dirumuskan sebelumnya, sehingga dapat dilihat penerapan lain yang mungkin dapat
dilakukan, dan (5) mengubah arah, yakni perhatian terhadap suatu masalah dialihkan dari
satu sudut pandang tertentu ke sudut pandang yang lain. Hal ini dimaksudkan untuk
memecahkan suatu masalah, bukan untuk menerapkan sebuah pemecahan masalah
Pada bagian lain dinyatakan bahwa perilaku negatif yang menghambat untuk berpikir
kreatif, diantaranya adalah:
a. Oh tidak, sebuah masalah !
Reaksi terhadap sebuah masalah seringkali lebih besar dari pada masalah itu sendiri.
Sebuah masalah adalah kesempatan dan tantangan untuk meningkatkan segala sesuatu.
Masalah adalah (1) perbedaan yang ada dengan keadaan yang diinginkan, (3)
menyadari atau mempercayai bila ada sesuatu yang lebih baik dari situasi saat ini, dan
(3) kesempatan untuk bertindak positif.
b. lni mustahil untuk dilakukan
Perilaku seperti ini, seperti kalah sebelum bertarung. Beberapa ungkapan yang terkait
dengan ini : (1) manusia tidak akan pernah terbang, (2) penyakit tak bisa ditaklukan, (3)
roket tidak akan keluar dari atmosfir.
c. Aku tidak bisa melakukannya atau tak ada yang bisa dilakukan
Pemikiran yang baik dan perilaku yang positif serta kemampuan memecahkan masalah
akan melesat dalam memecahkan berbagai permasalahan. Untuk dapat melakukan hal
ini kuncinya adalah ketertarikan dan komitmen terhadap masalah itu sendiri.
2
Mata Kuliah_Kewirausahaan
d. Tapi saya tidak kreatif
Masalahnya ternyata bahwa kreativitas telah ditenggelamkan oleh guruan. Yang perlu
dilakukan adalah mengembalikan ke permukaan.
e. Itu kekanak-kanakkan
Dalam upaya kita untuk selalu tampil dewasa dan anggun, kita sering menganggap
rendah perilaku yang kreatif dan penuh permainan, yang pernah menandai masa kanak-
kanak kita sendiri. Terkadang orang tertawa karena memang ada yang lucu. Tapi sering
kali orang justru tertawa ketika mereka miskin akan imajinasi untuk memahami situasi
yang ada.
f. Apa yang akan dipikirkan orang
Terdapat tekanan sosial untuk menyesuaikan diri untuk menjadi orang biasa saja, bukan
menjadi orang kreatif. Hampir sebagian orang besar kontributor terkenal yang
membawa ke peradapan lebih maju dihina, bahkan dihukum. Kemajuan hanya
diciptakan oleh mereka yang cukup tegar untuk ditertawakan.
g. Aku pasti gagal
Thomas Edison, dalam risetnya untuk menemukan filamen yang dapat memijarkan
lampu, melakukan lebih dari 1800 kali percobaan. Kegagalan haruslah diharapkan dan
diterima. Kegagalan adalah alat untuk belajar yang dapat membantu menuju
keberhasilan. Gagal adalah pertanda bahwa kita melakukan sesuatu, berusaha dan
mencoba-jauh lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa.
Sedangkan hambatan mental terhadap berpikir kreatif dan pemecahan masalah, meliputi:
a. Pransangka
Gambaran yang kita miliki seringkali menghalangi kita untuk melihat lebih jauh dari
pada apa yang telah kita ketahui dan percayai, sehingga menjadikan sesuatu itu
mungkin ada dan mungkin teijadi.
b. Pendapat fungsional
Terkadang kita mulai melihat sebuah obyek hanya dari namanya, daripada melihat apa
yang bisa dilakukannya.
c. Tak ada bantuan belajar
Jika anda memerlukan informasi, ada perpustakaan, toko buku, teman, profesor dan
internet. Anda dapat belajar melakukan apapun yang anda inginkan.
3
Mata Kuliah_Kewirausahaan
4
Mata Kuliah_Kewirausahaan
d. Hambatan psikologi
Apa yang semula dianggap menjijikkan malah dapat membawa kepada solusi yang
lebih baik. Makan kadal mungkin terdengar tidak enak, tapi jika itu membuat anda
bertahan hidup di alam liar, itu merupakan solusi yang baik.
Untuk dapat memiliki perilaku positif untuk berpikir kreatif maka pada setiap individu
siswa perlu ditumbuhkan sifat-sifat berikut:
a. Rasa ingin tahu
Orang kreatif ingin mengetahui segala hal- segalanya-hanya sekedar untuk ingin tahu.
Pengetahuan tidak membutuhkan alasan.
b. Tantangan
Orang-orang kreatif suka mengidentifikasi dan mencari tantangan di balik gagasan,
usulan, permasalahan, kepercayaan dan pendapat.
c. Ketidakpuasan terhadap apa yang ada
Ketika anda merasa tidak puas terhadap sesuatu, ketika anda melihat ada masalah,
akankah anda mencoba memecahkan masalah dan memperbaiki keadaan. Semakin
banyak masalah yang anda temui, semakin banyak pula pemecahan dan peningkatan
yang dapat anda buat.
d. Keyakinan bahwa masalah pasti dapat dipecahkan
Dengan keyakinan dan didukung pengalaman, pemikir kreatif percaya bahwa sesuatu
pasti dapat dilakukan untuk mengatasi masalah.
e. Kemampuan membedakan keputusan dan kritik.
Sebagian besar gagasan baru, karena masih baru dan asing, maka terlihat aneh, ganjil,
bahkan, menjijikkan. Sebuah gagasan mulai tampak bagus ketika sudah lebih familiar
atau dilihat dengan konteks dan batasan yang berbeda. Jika suatu gagasan paling gila
sekalipun dapat dipraktekkan sebagai batu loncatan, gagasan tersebut efisien.
Untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, usaha yang
baik untuk lakukan oleh guru adalah dengan meningkatkan lingkungan belajar yang
kondusif dalam menunjang perkembangan kreativitas yakni lingkungan belajar yang
secara langsung memberi peluang bagi kita untuk berpikir terbuka dan fleksibel tanpa
5
Mata Kuliah_Kewirausahaan
adanya rasa takut atau malu. Sebagai contoh, Hasoubah (2002) memberikan gambaran
situasi belajar yang dibentuk harus memfasilitasi terjadinya diskusi, mendorong seorang
untuk memberikan ide dan pendapat. Diskusi seperti ini harus dilaksanakan sedemikian
rupa di mana dapat dilakukan kegiatan sebagai berikut:
a. Melakukan brainstorming
Brainstorming adalah teknik yang bertujuan membantu kelompok kecil supaya dapat
menghasilkan ide yang bermutu. Ia berdasar pada sebuah konsep bahwa ide yang baik
harus dipisahkan dari penilaian atau evaluasi terhadap mutu ide tersebut. Karena itu, di
dalam brainstorming : (1) tidak ada kritik terhadap ide apapun, (2) ide harus ditulis
tanpa diedit, (3) ide yang liar, lucu, atau kurang berbobot dapat diterima, (4) semua
jenis saran dan pendapat sangat diharapkan, dan (5) memberikan kontribusi
berdasarkan pendapat dari orang lain dapat diterima
b. Memakai cara SHEMAP
Berpikir kreatif bisa menjadi sangat abstrak, karena itu sulit untuk melihat seseorang
melakukannya. Berdasarkan hasil penelitian yang mengkaji fenomena ini seperti
Universitas Negeri Iowa yang mengembangkan model HOTS (higherorder-thinking-
skills atau kemampuan berpikir tingkat tinggi) sebagai mana dipaparkan Housobah
(2002) menyebutkan bahwa berpikir kreatif tidak dapat dilihat, tetapi produk/hasil dari
berpikir kreatif tersebut dapat di lihat. Dengan model HOTS ini seseorang dapat
melangkah dari tingkatan ilmu yang sangat dasar kepada tingkatan ilmu umum
(generative) yang dianggap sebagai suatu yang diciptakan dan baru. Maka kalau ilmu
umum telah dihasilkan berarti proses berpikir kreatif telah terjadi.
Dari model HOTS ini, selanjutnya Hosaubah mengembangkan metode SHEMAP
(Spekulasi- Hipotesis- Ekspansi- Modifikasi- Analogi- Prediksi). Sebagai contoh,
ketika seseorang berspekulasi, apa manfaat mengambil mata kuliah di jurusan,
Teknologi Guruan?. Pola pikir berspekulasi untuk mencari jawaban dari pernyataan
tersebut adalah pola mengembangkan dan memodifikasi dalam bentuk cerita, hal ini
bisa menghasilkan ide baru. Kalau dia harus membuat hipotesis terhadap apa yang akan
terjadi seandainya rencana "pengambilan sidik jari oleh aparat keamanan terhadap para
santri di pesantren yang dianggap menjadi sarang teroris", tindakan membuat hipotesis
dan prediksi dapat menghasilkan ide yang baru. Terakhir adalah membuat analogi dan
kreativitas. Ungkapan seperti ini " senyum Anda memberikan kehangatan sekaligus
6
Mata Kuliah_Kewirausahaan
memberi sinar harapan bagi diri saya". Dengan membuat analogi senyum ibarat
kehangatan secara jelas menjadikan seseorang berpikir kreatif.
c. Berpikir spasial
Seseorang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dengan (melakukan
aktivitas) berpikir spasial. Berpikir spasial adalah berpikir dengan cara mengubah ide
yang ditulis dalam bentuk prosa ke non prosa. Misalnya sebuah konsep atau teori yang
ditulis dalam teks diubah menjadi sebuah diagram. Usaha mengubah forma atau
penyajian ide, konsep, dan deskripsi keadaan tertentu sesuangguhnya merupakan
sebuah kreativitas. Dengan menggunakan teknik brainsorming, SHEMAP, dan berpikir
spasial akal seseorang dapat menjelajahi teritorial/wilayah yang tidak diketahui, “yang
dengan sendirinya akan membangun kreativitas dan menjadikannya seorang pemikir
kreatif”.
B. PENGERTIAN KREATIVITAS
Secara operasional devinisi dari kreativitas memang sukar untuk ditentukan karena
kreativitas merupakan konsep yang majemuk dan multi dimensional. Apa yang dimaksud
dengan kreativitas? Banyak buku yang membahas mengenai devinisi dari kreativitas,
berikut beberapa pendapat para ahli tentang kreativitas, yaitu :
1. Kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta atau daya cipta. (K B B I)
2. Kreativitas adalah pengalaman mengekpresikan dan mengaktualisasikan identitas
individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan
dengan orang lain. (Clark Moustatis)
3. Kreativitas merupakan kemampuan untuk memberi gagasan baru yang menerapkannya
dalam pemecahan masalah. (Conny R. Semiawan)
4. Kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri, mewujudkan
potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang ,kecenderungan untuk
mengekpresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organism. (Rogers)
5. Kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya:
a. Baru (novel): inovatif, belum ada sebelumnya, segar, menarik, aneh, mengejutkan.
b. Berguna (useful): lebih enak, lebih praktis, mempermudah, memperlancar,
mendorong, mengembangkan, memdidik, memecahkan masalah, mengurangi
hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik/ banyak.
7
Mata Kuliah_Kewirausahaan
c. Dapat dimengerti (understandable): hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat
dibuat di lain waktu. (David Cambell)
Dari beberapa uraian definisi di atas dapat dikemukakan bahwa kreativitas pada
intinya merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik
berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun non
aptitude, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang
semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
C. KREATIVITAS SEBAGAI MULTI KECERDASAN
Proses pemikiran untuk menyelesaikan masalah secara efektif melibatkan otak kiri
atau otak kanan . Pemecahan masalah tersebut merupakan kombinasi dari pemikiran
logis dan kreatif. Secara umum, otak kiri memainkan peranan dalam pemrosesan logika,
kata-kata, matematika, dan urutan yang disebut pembelajaran akademis. Sedangkan otak
kanan berurusan dengan irama, rima, musik, gambar, dan imajinasi yang disebut dengan
aktivitas kreatif.
Bagan Proses Pimikiran Otak
Otak Kiri Otak Kanan
Vertikal
Kritis
Strategis
Analistis
Lateral
Hasil
Kreatif
Keterangan :
1. Otak Kiri :
Berpikir Vertikal. Suatu proses bergerak selangkah demi selangkah menuju tujuan
Anda, seolah-olah Anda sedang menaiki tangga.
Berpikir Kritis. Berlatih atau memasukkan penilaian atau evaluasi yang cermat,
seperti menilai kelayakan suatu gagasan atau produk.
Berpikir Strategis. Mengembangkan strategi khusus untuk perencanaan dan arah
operasi-operasi skala besar dengan melihat proyek itu dari semua sudut yang mungkin.
Berpikir Analitis. Suatu proses memecahkan masalah atau gagasan Anda menjadi
bagian-bagian. Menguji setiap bagian untuk melihat bagaimana bagian tersebut saling
8
Mata Kuliah_Kewirausahaan
cocok satu sama lain, dan mengeksplorasi bagaimana bagian-bagian ini dapat
dikombinasikan kembali dengan cara-cara baru.
2. Otak Kanan
Berpikir Lateral. Melihat permasalahan Anda dari beberapa sudut baru, seolah-olah
melompat dari satu tangga ke tangga lainnya.
Berpikir tentang Hasil. Meninjau tugas dari perspektif solusi yang dikehendaki.
Berpikir Kreatif. Berpikir kreatif adalah pemecahan masalah dengan menggunakan
kombinasi dari semua proses.
D. CIRI – CIRI KREATIVITAS
Seseorang dikatakan kreatif tentu ada indikator-indikator yang menyebabkan
seseorang itu disebut kreatif. Indikator sebagai ciri dari kreativitas dapat diamati dalam
dua aspek yakni aspek aptitute dan nonaptitute. Ciri-ciri aptitute adalah ciri-ciri yang
berhubungan dengan kognisi atau proses berpikir, sedangkan ciri-ciri nonaptitute adalah
ciri-ciri yang lebih berkaitan dengan sikap atau perasaan.
Menurut David Cambell ciri-ciri kreativitas ada tiga kategori:
1. Ciri-ciri pokok : kunci untuk melahirkan ide, gagasan, ilham, pemecahan, cara baru,
penemuan.
2. Ciri-ciri yang memungkinakan : yang membuat mampu mempertahankan ide-ide
kreatif, sekali sudah ditemuka tetapi tetap hidup.
3. Ciri-ciri sampingan : tidak langsung berhubungan dengan penciptaan atau menjaga
agar ide-ide yang sudah ditemukan tetap hidup, tetapi kerap mempegaruhi perilaku
orang-orang kreatif.
Berikut penjelasan ciri-ciri kreativitas :
Ciri-ciri Pokok Ciri-ciri
yang Memungkinkan
Ciri-ciri Sampingan
1. Brpikir dari segala arah( convergent
thingking)
2. Berpikir ke segala arah (divergent
thingking)
3. Fleksibilitas koseptual (kemampuan
1. Kemampuan untuk
bekerja keras.
2. Berpikir mandiri
3. Pantang menyerah
4. Mampu berkomunikasi
1. Tidak mengambil
pusing apa yang
dipikirkan orang
lain.
2. kekacauan
9
Mata Kuliah_Kewirausahaan
secara spontan mengganti cara
memandang,pendekatan, kerja yang
tak jalan.
4. Orisinalitas (kemampuan menelorkan
ide yang asli bahkan mengejutkan)
5. Lebih menyukai kompleksitas
daripada simplisitas
6. Latar belakang hidup yang
merangsang (hidup dalam lingkungan
yang dapat menjadi contoh)
7. Kecakapan dalam banyak hal (multiple
skills)
dengan baik
5. Lebih tertarik pada
konsep daripada detail
(segi-segi kecil)
6. Keinginan tahu
intelektual.
7. Kaya humor dan fantasi
8. Tidak segera menolak
ide atau gagasan baru
9. Arah hidup yang mantap
psikologis
Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan indikator kreativitas dikemukan oleh
Munandar, S. C. U (1992) sebagai berikut :
1. Dorongan ingin tahu besar.
2. Sering mengajukan pertanyaan yang baik.
3. Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah.
4. Bebas dalam menyatakan pendapat.
5. Mempunyai rasa keindahan.
6. Menonjol dalam salah satu bidang seni.
7. Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, tidak mudah terpengaruh
orang lain.
8. Rasa humor tinggi.
9. Daya imajinasinya kuat.
10. Keaslian / orisinilitas tinggi (tampak dalam ungkapan gagasan karangan dan
sebagainya, dalam memecahkan masalah menggunakan cara-cara orisinil yang belum
pernah diungkapkan orang lain).
11. Dapat bekerja sendiri.
12. Senang mencoba hal-hal baru.
13. Kemampuan mengembangkan atau memerinci suatu gagasan (kemampuan elaborasi).
Dari uraian mengenai ciri-ciri kreativitas diatas maka dapat dipahami bahwa
seseorang dikatakan kreatif apabila dalam interaksinya dengan lingkungan ciri-ciri dari
kreativitas mendominasi dalam aktivitas kehidupannya, dan melakukan segalanya dengan
10
Mata Kuliah_Kewirausahaan
cara-cara yang unik. Semua ciri-ciri tersebut secara konstruktif dapat dimunculkan dalam
diri setiap individu, sebab setiap individu memiliki potensi kreatif.
E. DELAPAN KECERDASAN GARDNER
Gardner dengan “Teori Multi Kecerdasan” mengatakan bahwa , “ IQ tidak boleh
dianggap sebagai gambaran mutlak, suatu entitas tunggal yang tetap yang bisa diukur
dengan tes menggunakan pensil dan kertas. Ungkapan yang tepat adalah bukan seberapa
cerdas Anda, tetapi bagaimana Anda menjadi cerdas”. (2002: 58).
Setiap orang memiliki beberapa tipe kecerdasan. Gardner mendifinisikan kecerdasan
adalah kemampuan untuk memecahkan masalah atau menciptakan suatu produk yang
bernilai dalam satu latar belakang budaya atau lebih. Dengan kata lain kecerdasan dapat
bervariasi menurut konteknya. Dalam bukunya Frames of Mind Gardner menawarkan
delapan jenis kecerdasan manusia, sebagai berikut:
Kinestik Tubu Linguistik
Naturalis
Intrapersonal
Interpersonal Musikal
Keterangan :
Kecerdasan Linguistik (Bahasa). Kemampuan membaca, menulis,dan
berkomunikasi dengan kata-kata atau bahasa. Contoh orang yang memiliki kecerdasan
linguistic adalah penuulis, jurnalis, penyair, orator, dan pelawak.
Kecerdasan Logis-Matematis. Kemanpuan berpikir (bernalar) dan menghitung,
berpikir logis dan sistematis. ini adalah jenis keterampilan yang sangat dikembangkan
pada diri insinyur, ilmuwan, ekomon, akuntan, detektif, dan para anggota profesi
hukum.11
Logis Matematik
Visual Spasial
Mata Kuliah_Kewirausahaan
Kecerdasan Visual-Spasial. Kemampuan berpikir menggunakan gambar,
memvisualisasikan hasil masa depan. Membayangkan berbagai hal pada mata pikiran
Anda. Orang yang memiliki jenis kecerdasan ini antara lain para arsitek, seniman,
pemahat, pelaut , fotografer, dan perencara strategis.
Kecerdasan Musikal. Kemampuan menggubah atau mencipta musik, dapat menyanyi
dengan baik, dapat memahami atau memainkan musik, serta menjaga ritme. Ini adalah
bakat yang dimiliki oleh para musisi, composer, perekayasa rekaman.
Kecerdasan Kinestik-Tubuh. Kemampuan menggunakan tubuh Anda secara terampil
untuk memecahkan masalah, menciptakan produk atau mengemukakan gagasan dan
emosi. Kemampuan ini dimiliki oleh para atlet, seniman tari atau akting atau dalam
bidang banguan atau konstruksi.
Kecerdasan Interpersonal (social). Kemampuan bekerja secara efektif dengan orang
lain, berhubungan dengan orang lain dan memperlihatkan empati dan pengertian,
memeperhatikan motivasi dan tujuan mereka. Kecerdasan jenis ini biasanya dimiliki
oleh para guru yang baik, fasilitator, penyembuh, polisi, pemuka agama, dan waralaba.
Kecerdasan Intrapersonal. Kemampuan menganalis-diri dan merenungkan-diri,
mampu merenung dalam kesunyian dan menilai prestasi seseorang, meninjau perilaku
seseorang dan perasaan-perasaan terdalamnya, membuat rencana dan menyusun tujuan
yang hendak dicapai, mengenal benar diri sendiri. Kecerdasan ini biasanya dimiliki
oleh para filosof, penyuluh , pembimbing, dan banyak penampil puncak dalam setiap
bidang.
Kecerdasan Naturalis. Kemampuan mengenal flora dan fauna, melakukan pemilahan-
pemilahan runtut dalam dunia kealaman, dan menggunakan kemampuan ini secara
produktif- misalnya berburu, bertani, atau melakukan penelitian biologi. (Ditambahkan
Gardner tahun 1996).
Delapan kecerdasan yang dimiliki oleh manusia ini mengungkapkan kepada bahwa
ada “banyak jendela menuju satu ruangan yang sama” di mana subjek-subjek pelajaran
dapat didekati dari berbagai prespektif. Dan ketika orang mampu menggunakan bentuk-
bentuk kecerdasan mereka yang paling kuat, mereka akan menemukan bahwa belajar itu
mudah dan menyenangkan.
F. PROSES KREATIF
12
Mata Kuliah_Kewirausahaan
Kreativitas dalam perkembangannya sangat sangat terkait dengan empat aspek, yaitu:
1. Aspek Pribadi
Ditinjau dari aspek pribadi, kreativitas muncul dari interaksi pribadi yang unik dengan
lingkungannya.
2. Aspek Pendorong
Ditinjau dari aspek pendorong kreativitas dalam perwujudannya memerlukan
dorongan internal maupun eksternal dari lingkungan.
3. Aspek Proses
Ditinjau sebagai proses, menurut Torrance (1988) kreativitas adalah proses merasakan
dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini,
menilai, dan menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya
lagi, dan akhirnya menyaipaikan hasil-hasilnya.
4. Aspek Produk
Definisi produk kreativitas menekankan bahwa apa yang dihasilkan dari proses
kreativitas adalah sesuatu yang baru, orisinil, dan bermakna.
Kreativitas tidak timbul serta-merta, tetapi melalui proses. Banyak proses kreatif
diantaranya sebagai berikut:
Proses kreatif menurut Bobbi De Porter & Mike Hernacki (2001:301) dalam
bukunya Quantum Learning mengalir melalui lima tahap, hatap-tahap tersebut sebagai
berikut :
1. Persiapan : Mendifinisikan masalah, tujuan, atau tantangan.
2. Inkubasi : Mencerna fakta-fakta dan mengolahnya dalam pikiran.
3. Iluminasi : Mendesak ke permukaan, gagasan-gagasan bermunculan.
4. Verifikasi : Memastikam apakah solusi benar-benar memecahkan masalah.
5. Aplikasi : Mengambil langkah untuk menindaklanjuti solusi tersebut
Proses Kreatif menurut David Cambell urutannya sebagai berikut :
1. Persiapan (preparation) : meletakan dasar, mempelajari latar belakang masalah,
seluk beluk dan problematikanya. Persiapan untuk kreativitas itu kebanyakan
dilakukan atas dasar “minat”. Kesuksesan orang-orang besar tercapai dan bertahan,
bukan oleh loncatan yang tiba-tiba, tetapi dengan usaha keras.
13
Mata Kuliah_Kewirausahaan
2. Konsentrasi (concentration): sepenuhnya memikirkan, masuk luluh, terserap dalam
perkara yang dihadapi. Orang-orang kreatif biasanya serius, perhatiannya tercurah dan
pikirannya terpusat pada yang mereka kerjakan. Tahap konsentrasi merupakan waktu
pemusatan, waktu menimbang-nimbang, waktu menguji, waktu awal untuk mencoba
dan mengalami gagal, trial dan error .
3. Inkubasi (incubation) : mengambil waktu untuk meninggalkan perkara, istirahat,
waktu santai. Inkubasi merupakan saat di mana sedikit demi sedikit kita bebaskan dari
kerutinan berpikir, kebiasaan bekerja, kelaziman pemakai cara.
4. Iluminasi : mendapatkan ide gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja, jawaban
baru. Reaksi keberhasilan itu biasanya tidak hanya teras di batin, tetapi juga
diungkapkan keluar secara fisik.
5. Verifikasi/ Produksi : memastikan apakah solusi itu benar-benar memecahkan
masalah. Kalau sudah menemukan ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja
baru, kita harus turun tangan mewujudkannya. Kecakapan kerja merupakan bagian
penting dalam karya kreatif. Betapapun banyak ide, gagasan, ilham, impian bagus-
bagus yang ditemukan, jika tidak dapat diwujudkan, semuanya akan lenyap. Maka
orang kreatif harus memiliki kecakapan kerja baik secara pribadi maupun kelompok.
Proses kreatif tradisional menurut Wallas (tahun 1926) dalam buku “The Art of
Thought “ yang mengatakan bahwa proses kreatif meliputi empat tahap, yaitu :
1. Persiapan
Tahap mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan belajar berpikir,
mencari jawaban, bertanya kepada orang, dan sebagainya.
2. Inkubasi
Tahap inkubasi ialah tahap di mana individu melepaskan diri sementara dari
masalah tersebut, mencari dan menghimpun data/ informasi tidak dilanjutkan
3. Iluminasi
Tahap timbulnya “insght” atau ”aha Erlebnis”, saat timbulnya inspirasi atau
gagasan baru, beserta proses-proses psikologis yang mengawali dan mengikuti
munculnya inspirasi atau gagasan baru.
4. Verifikasi / Evaluasi
Tahap dimana ide atau kreasi baru harus diuji terhadap realitas. Diperlukan
pemikiran kritis dan konvergen. Dengan perkataan lain, proses divergen
(pemikiran kreatif) harus diikuti oleh proses konvergensi (pemikiran kritis).
14
Mata Kuliah_Kewirausahaan
G. FAKTOR PENDORONG DAN FAKTOR PENGHAMBAT KREATIVITAS
Kreativitas sesorang agar dapat terwujud membutuhkan adanya dorongan dalam diri
individu (motivasi intrinsik) dan dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik). Adapun
faktor pendorong tersebut adalah sebagai berikut :
1. Perubahan Sikap
2. Teknik Mengambil Resiko
3. Mampu menyalurkan Stressed (penekanan pada titik berat ide)
4. Melanggar aturan, dalam arti positif yaitu merubah tatanan menjadi tatanan kreasi
yang baru.
5. Memeriksa asumsi ( menerima opini orang lain maupun masukan orang lain )
6. Menggunakan imajinasi dan intuisi
7. Yakinlah kalau kreatif
Dalam memunculkan kreativitas individu banyak hal yang dapat menghambatnya,
yaitu sebagai berikut :
1. Sikap negatif
2. Takut gagal
3. Stress yang berlebihan
4. Taat pada aturan
5. Membuat asumsi
6. Terlalu mengandalkan logika
7. Merasa tidak kreatif dan minder
H. KIAT MENJADI KREATIF
Kreativitas bisa dilakukan oleh siapa saja. Menurut Colin Rose & Malcolm J. Nichol
(2002: 275) dalam bukunya Accelerated Learning, “ Menjadi kreatif tidak hanya
berpangku tangan menunggu kilatan ilham. Kreativitas menuntut banyak usaha keras dan
mensyaratkan persiapan matang.” Oleh karena itu, pengembangan kreativitas dilakukan
sejak usia dini, tinjauan dan penelitian-penelitian tentang proses kreativitas, kondisi-
kondisinya serta cara-cara yang dapat memupuk, merangsang, dan mengembangkannya
menjadi sangat penting. Beberapa alasan mengapa kreativitas perlu dipupuk sejak dini:
1. Dengan berkreasi orang dapat mewujudkan (mengkatualisasikan) dirinya, dan
aktualitas diri merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam hidup
manusia (Maslow,1967).
15
Mata Kuliah_Kewirausahaan
2. Kreativitas atau berpikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam
kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah merupakan bentuk pemikiran
yang sampai saat ini kurang mendapat perhatian dalam pendidikan (Guilford,1967)
3. Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat bagi diri pribadi dan bagi
lingkungan, tetapi juga memberikan kepuasan kepada individu.
4. Kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.
Kiat-kiat untuk Memperoleh Teknik-teknik Kreativitas menurut Bobbi De Porter &
Mike Hernacki (2001: 321) dalam bukunya Quantum Learning adalah sebagai berikut :
1. Ingatlah sukses-sukses Anda di masa lalu.
Dengan adanya ingatan akan kesuksesan di masa lalu akan mendorong seseorang
untuk mengulangnya kembali.
2. Yakinlah ini dapat menjadi hari terobosan.
Jalani hari Anda dengan keyakinan bahwa sesuatu dapat terjadi untuk mengubah
segalanya.
3. Latihlah kreativitas Anda dengan permainan mental.
Otak, seperti bagian tubuh lain berfungsi lebih lancar jika selalu dijaga dalam keadaan
prima. Inilah beberapa saran untuk melakukannya:
Pikirkanlah penggunaan kembali barang-barang lama.
Lihatlah kejadian sehari-hari, dan susunan uraian kisah tentang peristiwa-peristiwa
yang memunculkannya.
Isilah teka-teki silang dan permainan-permainan kata lainnya.
Temukan peribahasa-peribahasa yang dapat Anda gunakan untuk menjelaskan
sesuatu kepada seseorang.
4. Ingat bahwa kegagalan membawa keberhasilan.
Dengan begitu ketika mengalami kegagalan tidak akan menyerah dan menambah
keberanian untuk mengambil resiko.
5. Raihlah impian dan fantasi Anda.
Memberikan nilai untuk hal-hal tersebut karena gagasan-gagasan aneh dapat
memunculkan solusi inovatif dan revolusioner.
6. Biarkan kesenangan memasuki kehidupan Anda.
Dengan begitu membuat sifat anak-anak dalam diri Anda muncul dan memberikan
wawasan segar.
16
Mata Kuliah_Kewirausahaan
7. Kumpulkan pengetahuan dari tempat lain.
Lihatlah tempat-tempat lain dalam kehidupan Anda dan cobalah untuk melihat
kesamaan-kesamaannya.
8. Pandanglah situasi dari semua sisi.
Dengan melihat situasi dari jendela-jendela baru dapat memberikan wawasan yang
dibutuhkan untuk pemecahan masalah secara kreatif.
9. Bersihkan pikiran Anda dari asumsi-asumsi.
Asumsi dapat menyembunyikan solusi.
10. Ubahlah posisi Anda sesering mungkin.
Mungubah posisi Anda berarti mengubah pandangan Anda terhadap berbagai hal.
17
Mata Kuliah_Kewirausahaan
BAB II
KEMAMPUAN ANALISIS
Kemampuan berpikir kritis menjadi salah satu komponen penting dalam agenda
pendidikan Indonesia. Salah satu elemen yang harus selalu ada dalam kemampuan
bernalar kritis ini adalah kemampuan analitis. Penalaran analitis akan banyak membantu
dalam banyak olah pikir akademis, utamanya dalam mata pelajaran sains, matematika, dan
membaca. Rendahnya kemampuan siswa Indonesia dalam tiga pelajaran ini sebagaimana
dilansir oleh media massa akhir-akhir ini bisa jadi disebabkan oleh rendahnya kemampuan
analisis mereka. Tulisan ini bermaksud mengupas secara padat singkat apa itu kemampuan
berpikir analitis dan bagaimana para pendidik bisa menanamkannya lewat praktek
pembelajaran. Penekanan utama diletakkan pada kemampuan membaca karena kegiatan
ini lah yang sebenarnya menjadi ujung tombak dalam membuka wawasan dan cakrawala
pengetahuan seorang insan terpelajar.
A. Pengertian kemampuan analisis
Kemampuan analisis sendiri termasuk dalam Taksonomi Bloom yang selama
ini dipegang sebagai pedoman dalam menyusun tingkat kerumitan pembelajaran di
berbagai tingkat dan untuk berbagai pelajaran. Tindakan menganalisis
dimengertikan sebagai tindakan memecah-mecah suatu gugus data menjadi beberapa
bagian, kemudian mengaitkan bagian-bagian itu dalam suatu hubungan yang
bermakna dan bermanfaat untuk memecahkan masalah.
Dalam matematika, misalnya, kemampuan analitis membuat seorang siswa
mampu memecah-mecah suatu soal cerita menjadi faktor-faktor yang harus
dirangkaikan (ditambahkan, dikurangi atau dibagi) untuk sampai pada jawaban final.
Dalam sains, seorang siswa akan mampu melihat mana faktor atau kondisi yang
menjadi akibat dari beberapa faktor yang lain. Ketika menelaah gejala banjir,
misalnya, mereka yang berkemampuan analitis akan bisa memilah-milah gejala itu
menjadi penyebab (curah hujan yang tinggi, arus sungai yang terhambat karena
sampah atau pendangkalan, tanah yang tidak lagi bisa menyerap air dengan cepat
karena sudah berubah menjadi beton, dan saluran air yang macet) dan akibat (debit
air yang melonjak, air yang meluber dari sungai, dan genangan air di jalan-jalan).
18
Mata Kuliah_Kewirausahaan
Salah satu aspek kognitif dalam taksonomi Bloom yang menempati urutan
keempat setelah pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi adalah aspek analisis.
Kemampuan berpikir analisis merupakan suatu kemampuan dasar yang harus
dimiliki oleh siswa. Kemampuan berpikir analitis ini tidak mungkin dicapai siswa
apabila siswa tersebut tidak menguasi aspek-aspek kognitif sebelumnya. Menurut
Sudjana, analisis merupakan tipe hasil yang kompleks karena memanfaatkan unsur
pengetahuan, pemahaman dan apalikasi.
Kemampuan analitis adalah kemampuan untuk menguraikan atau memisahkan
suatu hal ke dalam bagian-bagiannya dan dapat mencari keterkaitan antara bagian-
bagian tersebut. Menganalisis adalah kemampuan memisahkan materi (informasi) ke
dalam bagian-bagiannya yang perlu, mencari hubungan Antara bagian-bagiannya,
mampu melihat (mengenal) komponen-komponennya, bagaimana komponen-
komponen itu berhubungan dan terorganisasikan, membedakan fakta dari hayalan.
Dalam kemampuan analisis ini juga termasuk kemampuan menyelesaikan
soal-soal yang tidak rutin, menemukan hubungan, membuktikan dan mengomentari
bukti, dan merumuskan serta menunjukkan benarnya suatu generalisasi, tetapi baru
dalam tahap analisis belum dapat menyusun.
Penadapat lain yang sejalan, Suherman dan Sukjaya (1990: 49) menyatakan
bahwa kemampuan analisis adalah kemampuan untuk merinci atau menguraikan
suatu masalah (soal) menjadi bagian-bagian yang lebih kecil (komponen) serta
mampu untuk memahami hubungan diantara bagian-bagian tersebut. Hal ini juga
diperkuat oleh Bloom yang menyatakan bahwa kemampuan berpikir analitis
menekankan pada pemecahan materi ke dalam bagian-bagian yang lebih khusus atau
kecil dan mendeteksi hubungan-hubungan dan bagian-bagian tersebut dan bagian-
bagian itu diorganisir.
Bloom membagi aspek analisis ke dalam tiga kategori , yaitu: 1) analis bagian
(unsur) seperti melakukan pemisalan fakta, unsur yang didefinisikan, argumen,
aksioma (asumsi), dalil, hipotesis, dan kesimpulan; 2) analisis hubungan (relasi)
seperti menghubungkan antara unsur-unsur dari suatu sistem (struktur) matematika;
3) analisis sistem seperti mampu mengenal unsur-unsur dan hubungannya dengan
struktur yang terorganisirkan. Penjabaran dari ketiga kategori tersebut menurut
Suharsimi meliputi berbagai keterampilan, yaitu: memperinci, mengasah diagram,
19
Mata Kuliah_Kewirausahaan
membedakan, mengidentifikasi, mengilustrasi, menyimpulkan, menunjukkan dan
membagi. Kemampuan analisis yang dapat diukur adalah kemampuan
mengidentifikasi masalah, kemampuan menggunakan konsep yang sudah diketahui
dalam suatu permasalahan dan mampu menyelesaikan suatu persoalan dengan cepat.
Ross mengungkapkan beberapa indikator kemampuan analitis, yaitu:
1. Memberikan alasan mengapa sebuah jawaban atau pendekatan suatu masalah
adalah masuk akal.
2. Membuat dan mengevaluasi kesimpulan umum berdasarkan atas penyelidikan atau
penelitian.
3. Meramalkan atau menggambarkan kesimpulan atau putusan dari informasi yang
sesuai.
4. Mempertimbangkan validitas dari argumen dengan menggunakan berpikir deduktif
dan induktif.
5. Menggunakan data yang mendukung untuk menjelaskan mengapa cara yang
digunakan dalam jawaban adalah benar.
B. Kemampuan Analisis dalam Wirausaha
Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan
peluang untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dalam mengevaluasi ide, wirausaha
perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi
dengan cara:
• Pengurangan resiko melalui strategi yang proaktif
• Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin
• Pengelolaan resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat
Ada tiga resiko yang perlu dievaluasi, yaitu:
• Resiko pasar atau resiko persaingan, terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar
• Resiko finansial, terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya
• Resiko teknik, terjadi akibat kegagalan teknik
Bagaimana ide dapat menjadi peluang, ada beberapa cara untuk
melakukannya yaitu:
• Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metoda yang
lebih baik untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan
• Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru
20
Mata Kuliah_Kewirausahaan
• Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi, bagaimana pekerjaan dilakukan
atau dimodifikasi cara melakukan suatu pekerjaan
Sumber-sumber Potensial Peluang
Proses penjaringan ide disebut screening yang merupakan suatu cara terbaik
untuk menuangkan ide potensial menjadi produk atau jasa riil. Adapun langkah-
langkah dalam penjaringan ide (screening) ide dapat dilakukan dengan cara
Menciptakan produk baru dan berbeda, mengamati pintu peluang, analisis produk dan
proses produksi secara mendalam, menaksi biaya awal, dan memperhitungkan resiko
yang mungkin terjadi.
Menciptakan Produk Baru dan Berbeda
Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli,
untuk itu wirausaha harus benar-benar mengenal perilaku konsumen di pasar. Ada
dua unsur pasar yang perlu diperhatikan:
• Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan
• Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa
Kemampuan untuk memperoleh peluang, sangat bergantung pada
kemampuan wirausaha untuk menganalisis pasar, yang meliputi aspek:
• Analisis demografi pasar
• Analisis serta tingkah laku pesaing
• Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kevakuman pesaing yang dapat
dianggap dapat menciptakan peluang
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya:
• Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru
• Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru
• Dukungan keuangan
• Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar
Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi
dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan
modal barunya. Pintu peluang usaha baru dapat diperoleh dengan cara (Zimmerer):
• Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat
• Kerugian teknik harus rendah
21
Mata Kuliah_Kewirausahaan
• Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
• Pesaing tidak memiliki teknologi yang canggih
• Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi
pasarnya
• Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumbe-sumber untuk
menghasilkan produk barunya
Memperhitungkan Resiko yang Mungkin Terjadi
Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan
posisi pasarnya:
• Kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing
• Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya
• Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru
Resiko teknik adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk.
Sedangkan resiko finansial adalah kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan
dana.
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki
adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan
tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Komptensi itu
sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman.
Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu
dalam berkreasi dan berinovasi, ia memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut tercermin dalam:
• Kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start-up)
• Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative)
• Kemampuan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity)
• Kemampuan dan keberanian untuk menanggung resiko (risk bearing)
• Kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya
22
Mata Kuliah_Kewirausahaan
Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:
• Menghasilkan produk atau jasa baru
• Menghasilkan nilai tambah baru
• Merintis usaha baru
• Melakukan proses/teknik baru
• Mengembangkan organisasi baru
23
Mata Kuliah_Kewirausahaan
BAB III
MENGATASI STRES
A. Definisi
Stres adalah suatu reaksi tubuh yang dipaksa, di mana ia boleh
menganggu equilibrium (homeostasis) fisiologi normal (Julie K., 2005).
Stres adalah reaksi/respons tubuh terhadap stresor psikososial (tekanan
mental/beban kehidupan). Stres dewasa ini digunakan secara bergantian untuk
menjelaskan berbagai stimulus dengan intensitas berlebihan yang tidak
disukai berupa respons fisiologis, perilaku, dan subjektif terhadap stres; konteks
yang menjembatani pertemuan antara individu dengan stimulus yang membuat
stres; semua sebagai suatu sistem (WHO, 2003).
Menurut Morgan dan King, “…as an internal state which can be caused by
physical demands on the body (disease conditions, exercise, extremes of
temperature, and the like) or by environmental and social situations which
are evaluated as potentially harmful, uncontrollable, or exceeding our resources
for coping” (Morgan & King, 1986). Jadi stres adalah suatu keadaan yang
bersifat internal, yang bisa disebabkan oleh tuntutan fisik (badan), atau
lingkungan, dan situasi sosial, yang berpotensi merusak dan tidak terkontrol
(AAT Sriati, 2007).
B. Kajian mengenai stres
Konsep milieu interieur (lingku ngan internal tubuh), yang pertama
kali diajukan oleh Fisiologis Perancis, Claude Bernard. Dalam konsep ini, ia
menggambarkan prinsip-prinsip keseimbangan dinamis. Dalam keseimbangan
dinamis, kekonstanan, kondisi mapan (situasi) di lingkungan badan internal, sangat
penting untuk bertahan hidup. Oleh karena itu, perubahan dalam lingkungan
eksternal atau kekuatan eksternal yang mengubah keseimbangan internal harus
bereaksi dan mengkompensasi supaya organisme dapat bertahan hidup. Contoh
kekuatan eksternal adalah seperti suhu, konsentrasi oksigen di udara, pengeluaran
energi, dan keberadaan predator. Selain itu, penyakit juga stres yang mengancam
keseimbangan lingkungan internal tubuh (Nasution I. K., 2007).
Ahli saraf Walter Cannon menciptakan istilah homeostasis untuk lebih
menentukan keseimbangan dinamis yang telah dijelaskan Bernard. Dia juga adalah
yang pertama untuk memperkenalkan bahwa stresors dapat berupa emosional
24
Mata Kuliah_Kewirausahaan
maupun fisik. Melalui eksperimen, dia menunjukkan respons "fight or flight" yang
timbul pada manusia dan binatang ketika terancam. Selanjutnya, Cannon juga
mengatakan bahawa reaksi ini juga disebabkan oleh pelepasan neurotransmitters
(neurotransmiter adalah bahan kimia dalam tubuh yang membawa pesan ke dan
dari saraf) dari kelenjar adrenal, medula. Medula adrenal mengeluarkan dua jenis
neurotransmiter, yaitu epinefrin atau disebut sebagai adrenalin dan norepinefrin
(noradrenalin), dalam respon terhadap stres. Pelepasan neurotransmiter
menyebabkan efek fisiologis terlihat pada respon "fight or flight", misalnya, denyut
jantung yang cepat, peningkatan kewaspadaan, dan lain-lain. (Nasution I. K., 2007)
Seterusnya, Hans Selye, seorang ilmuwan awal yang mempelajari stres,
melanjut pengamatan Cannon. Beliau mengatakan bahawa selain daripada respons
tubuh, semasa stres kelenjar pituitary juga memainkan peranan. Dia
menggambarkan kontrol oleh kelenjar sekresi hormon (misalnya, kortisol) yang
penting dalam respon fisiologis terhadap stres dengan bagian lain dari kelenjar
adrenal yang dikenal sebagai korteks. Selain itu, Selye sebenarnya
memperkenalkan istilah tegangan dari fisika dan rekayasa dan didefinisikan
sebagai "respons bersama yang terjadi di setiap bagian tubuh, fisik atau
psikologis." (Nasution I. K., 2007)
Dalam eksperimennya, Selye menginduksi stres pada tikus dalam berbagai
cara. Pada tikus yang terkena tegangan konstan, berlakunya pembesaran
kelenjar adrenal, ulkus gastrointestinal dan atrofi sistem imun. Beliau menerangkan
ini sebagai suatu proses adaptasi umum (penyesuaian) atau sindrom stres. Ia
menemukan bahwa proses ini adaptif, penyesuaian yang sesuai dan normal untuk
organisme dalam menangkal stres. Proses adaptif yang berlebihan, dapat
merusak tubuh. Overstres, bisa berbahaya. (Nasution I. K., 2007)
C. Jenis-jenis stres
Quick dan Quick (1984) dan Hans Selye dalam Girdano (2005) mengatakan
bahwa terdapat dua jenis stres, yaitu eustres dan distres.
Eustres, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif,
dan konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan
individu dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas,
kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi. Ini adalah semua
bentuk stres yang mendorong tubuh untuk beradaptasi dan meningkatkan
kemampuan untuk beradaptasi. Ketika tubuh mampu menggunakan stres yang
25
Mata Kuliah_Kewirausahaan
dialami untuk membantu melewati sebuah hambatan dan meningkatkan performa,
stres tersebut bersifat positif, sehat, dan menantang (Walker.J, 2002).
Di sisi lain, distres, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak
sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk
konsekuensi individu terhadap penyakit sistemik dan tingkat ketidakhadiran
(absenteeism) yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan,
dan kematian. Distres adalah semua bentuk stres yang melebihi kemampuan untuk
mengatasinya, membebani tubuh, dan menyebabkan masalah fisik atau psikologis.
Ketika seseorang mengalami distres, orang tersebut akan cenderung bereaksi
secara berlebihan, bingung, dan tidak dapat berperforma secara maksimal
(Walker.J, 2002).
D. Sumber stres
Sumber stres atau penyebab stres dikenali sebagai stresor. Antara
penyebabnya adalah, fisik, psikologis, dan sosial. Stresor fisik berasal dari luar diri
individu, seperti suara, polusi, radiasi, suhu udara, makanan, zat kimia, trauma,
dan latihan fisik yang terpaksa. Pada stresor psikologis tekanan dari dalam diri
individu biasanya yang bersifat negatif seperti frustasi, kecemasan (anxiety), rasa
bersalah, kuatir berlebihan, marah, benci, sedih, cemburu, rasa kasihan pada diri
sendiri, serta rasa rendah diri, sedangkan stresor sosial yaitu tekanan dari luar
disebabkan oleh interaksi individu dengan lingkungannya. Banyak stresor sosial
yang bersifat traumatic yang tak dapat dihindari, seperti kehilangan orang yang
dicintai, kehilangan pekerjaan, pension, perceraian, masalah keuangan, pindah
rumah dan lain-lain. (Nasution I. K., 2007).
E. Mekanisme stres
Empat variabel psikologik yang mempengaruhi mekanisme respons stres:
1) Kontrol: keyakinan bahwa seseorang memiliki kontrol terhadap stresor
yang mengurangi intensitas respons stres.
2) Prediktabilitas: stresor yang dapat diprediksi menimbulkan respons stres
yang tidak begitu berat dibandingkan stresor yang tidak dapat diprediksi.
3) Persepsi: pandangan individu tentang dunia dan persepsi stresor saat ini
dapat meningkatkan atau menurunkan intensitas respons stres.
4) Respons koping: ketersediaan dan efektivitas mekanisme mengikat ansietas
dapat menambah atau mengurangi respons stres.
26
Mata Kuliah_Kewirausahaan
Gambar 2.1 Alur mekanisme respons tubuh terhadap stres
Secara fisiologi, situasi stres mengaktivasi hipotalamus yang selanjutnya
mengendalikan dua sistem neuroendokrin, yaitu sistem simpatis dan sistem korteks
adrenal. Sistem saraf simpatik berespons terhadap impuls saraf dari hipotalamus
yaitu dengan mengaktivasi berbagai organ dan otot polos yang berada di bawah
pengendaliannya, sebagai contohnya, ia meningkatkan kecepatan denyut jantung
dan mendilatasi pupil. Sistem saraf simpatis juga memberi sinyal ke medula
adrenal untuk melepaskan epinefrin dan norepinefrin ke aliran darah. Sistem
korteks adrenal diaktivasi jika hipotalamus mensekresikan CRF, suatu zat kimia
yang bekerja pada kelenjar hipofisis yang terletak tepat di bawah hipotalamus.
Kelenjar hipofisis selanjutnya mensekresikan hormon ACTH, yang dibawa melalui
aliran darah ke korteks adrenal. Dimana, ia menstimulasi pelepasan sekelompok
hormon, termasuk kortisol, yang meregulasi kadar gula darah. ACTH juga
memberi sinyal ke kelenjar endokrin lain untuk melepaskan sekitar 30 hormon.
Efek kombinasi berbagai hormon stres yang dibawa melalui aliran darah ditambah
aktivitas neural cabang simpatik dari sistem saraf otonomik berperan dalam respons
fight or flight (Nasution I. K., 2007).
F. Gejala stres
Berikut ini adalah gejala-gejala psikologis stres : kecemasan,
ketegangan, kebingungan dan mudah tersinggung, perasaan frustrasi, rasa marah,
dan dendam (kebencian), sensitif dan hyperreactivity, memendam perasaan,
penarikan diri depresi, komunikasi yang tidak efektif, perasaan terkucil dan
terasing, kebosanan dan ketidakpuasan kerja, kelelahan mental, penurunan fungsi
intelektual, dan kehilangan konsentrasi, kehilangan spontanitas dan kreativitas
27
Mata Kuliah_Kewirausahaan
serta menurunnya rasa percaya diri.
Gejala-gejala fisiologis yang utama dari stres adalah : meningkatnya denyut
jantung, tekanan darah, dan kecenderungan mengalami penyakit kardiovaskular,
meningkatnya sekresi dari hormon stres (contoh: adrenalin dan
noradrenalin), gangguan gastrointestinal (misalnya gangguan lambung),
meningkatnya frekuensi dari luka fisik dan kecelakaan, kelelahan secara fisik dan
kemungkinan mengalami sindrom kelelahan yang kronis (chronic fatigue
syndrome), gangguan pernapasan, termasuk gangguan dari kondisi yang ada,
gangguan pada kulit, sakit kepala, sakit pada punggung bagian bawah, ketegangan
otot, gangguan tidur, rusaknya fungsi imun tubuh, termasuk risiko tinggi
kemungkinan terkena kanker.
Gejala-gejala perilaku dari stres adalah: menunda, menghindari pekerjaan,
dan absen dari pekerjaan, menurunnya prestasi (performance) dan produktivitas,
meningkatnya penggunaan minuman keras dan obat-obatan, perilaku sabotaj dalam
pekerjaan, perilaku makan yang tidak normal (kebanyakan), mengarah ke obesitas,
perilaku makan yang tidak normal (kekurangan) sebagai bentuk penarikan diri dan
kehilangan berat badan secara tiba-tiba, kemungkinan berkombinasi dengan tanda-
tanda depresi, meningkatnya kecenderungan berperilaku beresiko tinggi, seperti
menyetir dengan tidak hati-hati dan berjudi, meningkatnya agresivitas,
vandalisme, dan kriminalitas, menurunnya kualitas hubungan interpersonal dengan
keluarga dan teman serta kecenderungan untuk melakuka n bunuh diri.
Pengalaman stres sangat individual. Stres yang luar biasa untuk satu orang
tidak semestinya dianggap sebagai stres oleh yang lain. Demikian pula, gejala dan
tanda-tanda stres akan berbeda pada setiap individu (AAT Sriati, 2007).
Efek Umum Stress
Pada Tubuh Pada Perasaan Pada Perilaku
Sakit kepala Ketegangan atau nyeri
otot Nyeri dada Kelelahan Perubahan dalam gairah
seks Gangguan perut Masalah Tidur
Kecemasan Gelisah Kurangnya motivasi
atau fokus Lekas marah Kesedihan atau depresi
Kurang nafsu makan atau malah makan berlebihan
Kemarahan yang meledak ledak
Penyalahgunaan obat atau alkohol
Penarikan sosial Merokok
28
Mata Kuliah_Kewirausahaan
G. Penentuan tahap stres
Tingkat stres adalah hasil penilaian terhadap berat ringannya stres
yang dialami seseorang. Tingkatan stres ini bisa diukur dengan banyak skala.
Antaranya adalah dengan menggunakan Depression Anxiety Stres Scale 42 (DASS
42) atau lebih diringkaskan sebagai Depression Anxiety Stres Scale 21 (DASS 21)
oleh Lovibond & Lovibond (1995). Psychometric Properties of The Depression
Anxiety Stres Scale 42 (DASS) terdiri dari 42 item dan Depression Anxiety Stres
Scale 21 terdiri dari 21 item. DASS adalah seperangkat skala subjektif yang
dibentuk untuk mengukur status emosional negatif dari depresi, kecemasan dan
stres. DASS 42 dibentuk tidak hanya untuk mengukur secara konvensional
mengenai status emosional, tetapi untuk proses yang lebih lanjut untuk
pemahaman, pengertian, dan pengukuran yang berlaku di manapun dari status
emosional, secara signifikan biasanya digambarkan sebagai stres. DASS dapat
digunakan baik itu oleh kelompok atau individu untuk tujuan penelitian (Lovibond
& Lovibond, 1995).
Tingkatan stres pada instrumen ini berupa normal, ringan, sedang,
berat, sangat berat. Psychometric Properties of The Depression Anxiety Stres
Scale 42 (DASS) terdiri dari 42 item, mencakup 3 subvariabel, yaitu fisik,
emosi/psikologis, dan perilaku. Jumlah skor dari pernyataan item tersebut,
memiliki makna 0-29 (normal); 30-59 (ringan); 60-89 (sedang); 90-119 (berat);
>120 (Sangat berat) (Lovibond & Lovibond, 1995).
Selain itu, ada juga skala-skala lain yang bisa digunakan seperti
Perceived Stres Scale(PSS) atau Profile Mood States(POMS). Alat-alat ini
digunakan sebagai instrument untuk mendeteksi stres dan tahap stres dan bukannya
sebagai alat untuk mendiagnosa (Cohen, 1983) .
H. Menangani Stres
Seseorang tidak dapat berada dalam kondisi stres terlalu lama, karena tubuh
juga memerlukan kondisi rileks. Kondisi rileks akan menyegarkan tubuh, fisik
maupun psikis, sehingga tubuh lebih siap menghadapi berbagai situasi. Kondisi
stres berkepanjangan, selain dapat memperburuk respon seseorang, juga dapat
menurunkan sistem kekebalan tubuh dan berkontribusi negatif terhadap kesehatan.
Poin utama dari menangani stres adalah mengangkat atau meringankan
keadaan stres tersebut. Tujuannya adalah agar seseorang dapat menghadapi situasi
29
Mata Kuliah_Kewirausahaan
dalam keadaan yang lebih tenang dan rileks, yang dapat meningkatkan kualitas
respon seseorang.
Banyak metode yang dapat dilakukan untuk menangani stres, salah satunya
adalah dengan melakukan teknik relaksasi, yang berguna untuk menghilangkan
stres. Membuat tubuh menjadi rileks dan menghilangkan stres adalah langkah
pertama yang umum dilakukan. Setelah itu, dilanjutkan dengan mengenali situasi-
situasi apa saja yang menyebabkan stres dan membuat strategi untuk menghadapi
situasi tersebut dengan tepat.
Setiap orang memiliki cara berbeda dalam menghadapi situasi yang tidak
menyenangkan atau ketidak-seimbangan psikologis dalam dirinya. Orang akan
berusaha mengembalikan keadaan psikologis dirinya pada keseimbangan
atau equillibrium. Upaya-upaya seseorang untuk mengatasi stres itu disebut Strategi
Penanggulangan Stress. Strategi penanggulangan stres merupakan upaya perubahan
kognitif dan tingkah laku secara terus menerus untuk mengatasi tuntutan eksternal
maupun internal yang diniliai membebani atau melebih sumber daya yang dimiliki.
Ada dua strategi menanggulangi stres. Pertama, penanggulangan yang
diarahkan pada masalah yang menimbulkan stres. Kedua, penanggulangan yang
diarahkan untuk mengatur respon emosi terhadap masalah yang menimbulkan stres.
Upaya lain untuk menanggulangi stres adalah mengubah kebiasaan belajar atau
bekerja; membantu seseorang menyesuaikan diri terhadap perasaan yang
disebabkan oleh stres; menjaga kesehatan, program pelatihan dan berpikir positif.
Jika kita sudah terpuruk ke dalam stres yang dapat mendorong kita ke
dalam jurang depresi bahkan sampai menderita stroke, ada baiknya sebelum stop
(game over = mati), kita mendengarkan nasihat dari Psiko-Sibernetis seperti di
bawah ini.
1. Pandanglah peristiwa itu sebagai situasi dengan cara netral.
2. Evaluasi masalahnya secara jernih.
3. Alihkan emosi-emosi Anda agar pas, sesuai dengan situasi pada saat itu.
4. Lakukan apa yang memang perlu dilakukan untuk melawan situasi itu.
5. Rasakan harga diri Anda bertambah baik berkat tindakan Anda itu.
Nasihat lain yang perlu Anda lakukan manakala Anda berada dalam kondisi
stres tercantum dalam buku “Petunjuk Hidup Tenteram dan Bahagia”, Dale
30
Mata Kuliah_Kewirausahaan
Carnegie. Beberapa poin dalam Prinsip dan Teknik Dasar Mengatasi Kekuatiran
yang dapat membantu kita mengatasi stres adalah sbb.
1. Hiduplah dalam “ruang waktu terbatas”, jalani, hayati, hargai, gumuli dan
nikmati kehidupan hari lepas hari.
2. Bila Anda menghadapi kesulitan lakukan 3 hal berikut ini:
a. Tanya diri sendiri kemungkinan terburuk apa yang mungkin terjadi?
b. Siapkan mental untuk menerima kemungkinan terburuk itu.
c. Perbaiki keadaan agar kemungkinan terburuk itu tidak terjadi.
3. Ingatkanlah diri sendiri bahwa kecemasan itu mahal, karena ia berbahaya bagi
kesehatan kita.
4. Kumpulkan semua fakta yang ada.
5. Pertimbangkan semua fakta itu kemudian ambillah keputusan.
6. Bila keputusan sudah diambil segeralah bertindak.
7. Analisalah masalah Anda dengan menjawab 4 pertanyaan berikut:
a. Apa masalah sebenarnya?
b. Apa penyebab masalah tersebut?
c. Apa kemungkinan penyelesaian yang ada?
d. Apa penyelesaian terbaik?
Selanjutnya poin-poin lain yang dapat membantu kita adalah : Hancurkan
kebiasaan kuatir sebelum kita dihancurkan. Suburkan sikap mental yang membawa
damai dan sukacita. Berdoa. Hadapi kritik dengan jiwa besar. Hindari keletihan dan
kuatir serta tetaplah enerjik dan bersemangat tinggi.
Berikut adalah 9 tips mengatasi stress di tempat kerja :
1. Rencanakan dengan baik aktivitas anda : apa, mengapa, bagaimana, kapan dan
siapa yang bertanggung jawab terhadap tugas-tugas. Penting sekali untuk
membuat perencanaan bukan hanya jangka panjang tapi juga jangka pendek
(rencana bulanan, rencana harian).
2. Pastinya anda di masa lalu pernah mengalami masalah-masalah di tempat kerja.
Coba ingat-ingat kembali adakah cara-cara yang dapat anda gunakan untuk
mengatasi masalah yang anda hadapi saat ini.
3. Ikutlah membangun iklim kerja yang menyenangkan, yaitu dengan bersikap
terbuka dan berkomunikasi dengan sesama rekan kerja.
31
Mata Kuliah_Kewirausahaan
4. Pastikan anda mengerti terhadap tugas dan tanggung jawab anda, serta jangan
ragu untuk bertanya.
5. Lakukan beberapa kali break untuk beberapa menit selama anda bekerja. Santai
dan JANGAN MELAKUKAN APAPUN. Ambil nafas dalam-dalam.
6. Miliki sikap toleransi kepada sesama rekan kerja. Ingatlah bahwa masing-
masing orang adalah pribadi yang unik, sebagai contoh : beberapa orang justru
berprestasi lebih baik di bawah tekanan sementara sebagian yang lain
membutuhkan waktu lebih banyak untuk menyelesaikan pekerjaannya.
7. Delegasikan sebagian tanggung jawab anda kepada anak buah anda.
8. Pertahankan semangat tim anda, misalnya dengan melakukan perayaan-
perayaan kecil, berolahraga atau berekreasi bersama.
9. Sediakan lingkungan kerja yang baik. Minimalkan gangguan-gangguan seperti
suara, ventilasi, cahaya dan suhu.
Berikut adalah 8 tips mengatasi stress dalam kehidupan :
1. Lakukan pemijitan tubuh (body massage), karena pemijitan baik sekali untuk
relaksasi dan penormalan tekanan darah. Setelah pemijitan, anda akan
mengalami perbaikan kualitas tidur yang tentu saja akan memulihkan lebih baik
keletihan anda.
2. Berolahraga teratur merupakan hal yang sangat penting dalam memerangi
stress. Berolahraga akan memobilisasi otot-otot kita, mempercepat aliran darah
dan membuka paru-paru untuk mangambil lebih banyak oksigen. Dampaknya
anda akan memperoleh tidur yang lebih nyenyak dan kesehatan yang lebih baik.
3. Lakukan hobi anda, seperti memancing, mendaki gunung atau apapun yang
anda senangi. Anda bisa juga melakukan petualangan yang belum pernah anda
alami sebelumnya seperti berarung jeram misalkan.
Melakukan kegiatan-kegiatan seperti ini dapat menghilangkan pikiran yang
menyebabkan stress.
4. Banyak asumsi yang mengatakan bahwa bir, anggur atau whiskey dapat
menghilangkan stress. Pada kenyataannya, air putih lah yang dapat
menghilangkan stress. Penelitian menunjukkan bahwa minum segelas atau 2
gelas anggur memang dapat menyebabkan kita relax saat itu, tetapi setelah efek
alkoholnya hilang, stress kemungkinan besar akan membangunkan anda di
tengah malam.
32
Mata Kuliah_Kewirausahaan
Dengan banyak minum air putih akan membantu memulihkan tubuh kita dari
kekurangan cairan, karena kekurangan cairan dapat menimbulkan keletihan.
5. Lakukan meditasi. Para ahli kesehatan mengatakan bahwa alat yang sangat
ampuh dalam mengatasi stress adalah meditasi. Meditasi sangat membantu
membersihkan pikiran kita dan meningkatkan konsentrasi. Telah terbukti bahwa
meditasi selama 15 menit sama dengan kita beristirahat selama 1 jam. Meskipun
anda hanya melakukan meditasi selama 2 menit, tetap akan cukup membantu.
Meditasi akan sangat membantu anda melupakan hal-hal yang dapat
menyebabkan stress.
6. Ketika seseorang mengalami stress, suatu reaksi yang alamiah jika orang
tersebut kemudian melampiaskannya dengan mengkonsumsi banyak makanan.
Perlu anda ketahui bahwa mengkonsumsi makanan yang mengandung
karbohidrat tinggi dapat meningkatkan kadar insulin di dalam tubuh, dimana
insulin ini dapat membuat tubuh menjadi cepat lelah dan mood anda menjadi
jelek.
7. Seks adalah penyembuhan yang sangat baik untuk menghilangkan stress.
Banyak dokter mengatakan bahwa seks adalah cara yang luar biasa dalam
meredam kemarahan dan stress.
8. Jika tubuh kita sedang lelah, tidak mudah bagi kita dalam mengendalikan stress.
Tidak cukup tidur akan mempengaruhi keseluruhan hari kita, dan biasanya kita
mengalami hari yang buruk karena kurang tidur menyebabkan kita tidak dapat
berkonsentrasi dan melihat suatu permasalahan lebih buruk dari yang
seharusnya. Tidur yang baik bagi orang dewasa adalah 7 jam sehari.
33
Mata Kuliah_Kewirausahaan
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
http://webkesehatan.com/info-stres-cara-menghadapi-stres/
http://www.info-kes.com/2012/07/gejala-stres-efek-pada-tubuh-perasaan.html
http://www.perrytristianto.com/baru/articles/entrepreneurship/174-mengelola-stres-dasar-
sukses-wirausaha-6.html
http://wirausahakalem.blogspot.com/2013/01/17-tips-mengatasi-stress-dalam-hidup.html
http://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/kemampuan-berpikir-analitis/
34