makalah leasing

14
1 BAB 1 PENDAHULUAN Untuk menjalankan suatu usaha maka kita memerlukan modal yang tidak sedikit.apalagi kita juga membutuhkan barang-barang modal untuk menjalankan suatu usaha tersebut,agar kita dapat menjalankan suatu usaha dengan lancar maka kita membutuhkan suatu lambaga untuk memperoleh suatu dana usaha,lembaga ini dinamakan leasing. Leasing atau sewa guna usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusakaan untuk jangka waktu tertentu.berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu berdasrkan nilai sisa uang yang telah disepakati bersama.dengan melakukan leasing perusahaan dapat memperoleh barang modal dengan jalan sewa beli untuk dapt langsung digunakan berproduksi,yang dapat diangsur setiap bulan,triwulan atau enam bulan sekali kepada pihak lessor. Dan Tidak dapat disangkal, kebutuhan akan sesuatu dari tahun ketahun meningkat, demi tewujudnya kebutuhan tersebut diperlukan biaya atau modal dalam bentuk moneter (uang) ataupun berupa barang. Hal ini merupakan peluang besar bagi pelaku usaha dibidang Leasing (pembiayaan) secara kredit kepada masyarakat yang membutuhkan. Dengan proses yang mudah serta mengiurkan, banyak masyarakat yang ”bermain” dalam hal ini. Tak dipungkiri hampir seluruh lapisan masyarakat pernah berurusan dalam Leasing khususnya dalam pengadaan kendaraan bermotor atau barang-barang lain.

Upload: hikmah-siti-nazwah

Post on 20-Jul-2015

158 views

Category:

Business


7 download

TRANSCRIPT

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Untuk menjalankan suatu usaha maka kita memerlukan modal yang tidak sedikit.apalagi kita

juga membutuhkan barang-barang modal untuk menjalankan suatu usaha tersebut,agar kita dapat

menjalankan suatu usaha dengan lancar maka kita membutuhkan suatu lambaga untuk

memperoleh suatu dana usaha,lembaga ini dinamakan leasing.

Leasing atau sewa guna usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk

penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusakaan untuk jangka waktu

tertentu.berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih bagi

perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau

memperpanjang jangka waktu berdasrkan nilai sisa uang yang telah disepakati bersama.dengan

melakukan leasing perusahaan dapat memperoleh barang modal dengan jalan sewa beli untuk

dapt langsung digunakan berproduksi,yang dapat diangsur setiap bulan,triwulan atau enam bulan

sekali kepada pihak lessor.

Dan Tidak dapat disangkal, kebutuhan akan sesuatu dari tahun ketahun meningkat, demi

tewujudnya kebutuhan tersebut diperlukan biaya atau modal dalam bentuk moneter (uang)

ataupun berupa barang. Hal ini merupakan peluang besar bagi pelaku usaha dibidang Leasing

(pembiayaan) secara kredit kepada masyarakat yang membutuhkan. Dengan proses yang mudah

serta mengiurkan, banyak masyarakat yang ”bermain” dalam hal ini. Tak dipungkiri hampir

seluruh lapisan masyarakat pernah berurusan dalam Leasing khususnya dalam pengadaan

kendaraan bermotor atau barang-barang lain.

2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Leasing

Istilah leasing sebenarnya berasal dari kata lease yang berarti sewa-menyewa. Karena dasarnya

artinya memang sewa- menyewa. Jadi leasing adalah derevatif dari sewa-menyewa. Kemudian

dalam dunia bisnis berkembanglah sewa-menyewa yang disebut leasing itu kadang-kadang

disebut saja sebagai lease, dan telah berubah menjadi salah satu jenis pembiayaan. Dalam bahasa

Indonesia leasing sering di istilahkan dengan “sewa guna usaha.”

Leasing atau sewa guna usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk

barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu

tertentu.dengan melakukan leasing perusahaan dapat memperoleh barang modal dengan jalan

sewa beli untuk dapat langsung digunakan berproduksi,yang dapat diangsur setiap bulan,triwulan

ataupun enam bulan sekali kepada pihak lessor.

Secara umum leasing artinya equipment funding,yaitu pembiayaan peralatan barang modal untuk

digunakan pada proses produksi suatu perusahaan baik secara langsung maupun tidak

langsung.munculnya lembaga leasing merupakan alternatif yang menarik bagi p[ara pengusaha

karena saat ini mereka cenderung menggunakan dana rupiah tunai untuk kegiatan operasional

perusahaan.melalui leasing mereka bisa memperoleh dan untuk membiayai pembelian barang-

barang modal dengan jangka waktu pengembalian antara 3-5 tahun atau lebih

Leasing (Sewa Guna Usaha/SGU) menurut KMK No. 1169/KMK.01/1991 adalah kegiatan

pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa-guna-usaha dengan hak

opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan

oleh Lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.

Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian

No. Kep-1221MK/2/1974, No. 321MISKI 2/1974 dan No. 30/Kpb/l/74 tanggal 7 Pebruari 1974

3

tentang “Perijinan Usaha Leasing” menyatakan: “Leasing ialah setiap kegiatan pembiayaan

perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu

perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran-pembayaran secara

berkala disertai dengan hak pilih (optie) bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang

modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang

telah disepakati bersama.” Pihak utama dalam leasing, ada beberapa pihak yang terlibat dala

perjanjian lease, yaitu sebagai berikut ;

a. Pihak perusahaan sewa guna usaha (Lessor) adalah perusahan atau pihak yang memberikan

jasa pembiayaan kepada lessee dalam bentuk barang modal.

b. Perusahaan penyewa (Lesse) adalah perusahaan atau pihak yang memperoleh pembiayaan

dalam bentuk barang modal dari lessor.

c. Supplier adalah perusahaan atau pihak yang mengadakan atau menyediakan barang untuk

dijual kepada lesse dengan pembayaran secara tunai oleh lessor.

B. Ciri – Ciri Leasing

A. Biasanya ada hubungan jangka waktu lease dan masa kegunaan benda lease tersebut.

B. Hak milik benda lease ada pada leasor

C. Benda yang menjadi objek leasing adalah benda – benda yang digunakan dalam suatu

perusahaan. Jenis dari leasing meliputi ;

1. Finance Leasing (sewa guna usaha pembiayaan)

Dalam sewa guna usaha ini, perusahaan sewa guna usaha (lessor) adalah pihak yang membiayai

penyediaan barang modal. Penyewa guna usaha (lessee) biasanya memilih barang modal yang

dibutuhkan dan atas nama perusahaan sewa guna usaha, sebagai pemilik barng modal tersebut,

melakukan pemesanan, pemeriksaan dan pemeliharaan barang modal yang menjadi objek

transaksi leasing. Lessor akan mengeluarkan dananya untuk membayar barang tersebut kepada

supplier dan kemudian barang tersebut diserahkan kepada lessee. Sebagai imblan atau jasa

penggunaan barang tersebut lesse akan membayar secara berkala kepada lessor sejumlah uang

4

yang beruba uang rental untuk jangka waktu tertentu yang telah disepakati bersama. Jumlah

rental ini secara keseluruhan akan meliputi harga barang yang dibayar oleh lessor ditambah fktor

bunga serta keuntungan pihak lessor. Selanjutnya capital atau finance lease masih bias dibedakan

menjadi 2, yaitu ;

1) Direct finance lease

Transaksi ini terjadi jika lessee sebelumny belum pernah memilike barang yang dijadikan objek

lease. Secara sederhana bisa dikatakan bahwa lessor membeli suatu barang atas permintaan lesse

dan akan dipergunakan oleh lessee.

2) Sale and lease back

Dalam transaksi ini lesse menjual barang yang telah dimilikinya kepada lessor. Atas barang yang

sama ini kemudian dilakukan uatu konrak leasing antara lesse dengan lessor. Dengan

memperhatikan mekanisme ini, maka perjanjian ini memiliki tujuan yang berbeda dibandingkan

direct finance lease. Di sini lesse memerlukan cash yng bisa dipergunakan untuk tambahan

modal kerja atau untuk kepentingan lainnya. Bisa dikatakan bahwa dengan sistem saale and lease

back memungkinkan lessor memberikan dana untuk keperluan pa saja kepada kliennya dan tentu

saja dana yang dibutuhkana sesuai dengan nilai objek barang lease.

2. Operating lease (sewa menyewa biasa)

Dalam sewa guna usaha ini, perusahaan sewa guna usaha membeli barang modal dan selanjutnya

disewagunakan kepada penyewa guna usaha. Berbeda dengan finance lease, jumlah seluruh

pembayaran sewa guna usaha berkala dalam operating lease tidak mencakup jumlah biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh barang modal tersebut berikut dengan bunganya. Perbedaan ini

disebabkan perusahaan sewa guna usaha mengharapkan keuntungan justru dari penjualan barang

modal yang disewa guna usahakan atau melalui beberapa kontrak sewa guna usaha lainnya.

Perusahaan sewa guna usaha dalam operating lease biasanya bertanggung jawab atas biaya –

biaya pelaksanaan sewa guna usaha seperti asuransi, pajak maupun pemeliharaan barang modal

yang bersangkutan.

5

3. Sales – Typed Lease (sewa guna usaha penjualan)

Suatu transaksi sewa guna usaha, dimana produsen atau pabrikan juga berperan sebagai

perusahaan sewa guna usaha sehingga jumlah traksaksi termasuk bagian laba sudah

diperhitungkan oleh produsen atau pabrikan.

4. Leveraged Lease

Suatu transaksi sewa guna usaha, selain melibatkan lessor dan lessee juga melibatkan bank atau

kreditor jangka panjang yang membiayai bagian terbesar transaksi.

5. Cross Border Lease

Transaksi pada jenis ini merupakan suatu transaksi leasing yang dilakukan dengan melewati

batas suatu negara. Dengan demikian antara lessor dan lesse yang dilakukan dengan melewati

batas suatu negara. Dengan demikian antara lessor dan lesse terletak pada dua negara berbeda.

C. Manfaat Leasing

Pada dasarnya leasing memberikan manfaat bagi pihak tertanggung,diantaranya yaitu :

› Menghemat modal

› Diverifikasi sumber-sumber pembiayaan

› Persyaratan yang kurang ketat dan lebih fleksibel

› Biaya lebih murah

› Off balance sheet

› Menguntungkan arus kas

› Memperoleh proteksi inflasi

› Memperoleh perlindungan akibat kemajuan teknologi dan keuangan

› Kesederhanaan dokumentasi

› Sumber pelunasan kewajiban

D. Keuntungan Leasing dan kerugian leasing

► Didalam leasing juga terdapat keuntungan bagi pihak yang tertanggungnya diantara lain :

6

ebagai biaya operasional

-satunya cara untuk mendapatkan aktiva bagi perusahaan

► Dan Kerugian Leasing di antaranya :

hak opsi digunakan

yang ditibulkan cukup besar

dal yang diperoleh oleh lease tidak dapat dijadikan jaminan untuk memperoleh

kredit

kenakalan penyewa guna usaha untuk melakukan jual atau sewa kepada pihak sewa guna usaha

yang lain

guna usaha, karena adanya investasi dalam barang yang disewa guna usaha dengan sumber dana

pembelanjaan

E. Elemen-Elemen Leasing

Elemen-elemen dari suatu leasing adalah sebagai berikut ;

1. Suatu pembiayaan perusahan Awal mulanya leasing memang dimaksudkan sebagai usaha

memberikan Kemudahan pembiyaan kepada perusahaan tertentu yang memerlukannya. Tetapi

dalam perkembangan kemudian. Bahkan leasing dapat juga diberikan kepada individu dengan

peruntukkan barang belum tentu untuk kegiatan usaha.

7

2. Penyediaan barang modal Unsur selanjutnya dari leasing adalah adanya penyediaan barang

modal, biasanya oleh pihak supplier atas biaya dari lessor. Barang modal tersebut akan

dipergunakan oeh lessee umumnya untuk kepentingan bisnisnya. Barang modal ini sangat

bervariasi. Dapat misalnya berupa mesin-mesin, pesawat terbang, peralatan kantor seperti

computer, mesin foto copy, kendaraan bermotor dan sebagainya.

3. Keterbatasan jangka waktu Salah satu unsur penting dari lembaga leasing adalah adanya

jangka waktu yang terbatas. Sehingga , apabila ada deal-deal yang tidak terbatas jangka

waktunya, ini belumlah di katakana leasing. Melainkan sewa menyewa biasa. Biasanya dalam

kontrak leasing ditentukan untuk berapa tahun leasing tersebut dilakukan. Selanjutnya setelah

jangka waktu tertentu tersebut berakhir, ditentukan pula bagaimana status kepemilikan dari

barang tersebut. Misalnya pada saat itu kepada lessee diberikan “hak opsi” yakni pilihan apakah

lessee akan membeli barang tersebut pada harga yang terlebih dahulu disepakati bersama, atau

lessee tetap menyewa,ataupun mengembalikan barang kepada pihak lessor.

4. Pembayaran kembali secara berkala Karena lessor telah membayar lunas harga barang modal

kepada pihak penjual/supplier,maka adalah kewajiban lessee kemudian untuk mengangsur

pembayaran kembali harga barang modal kepada lessor. Besarnya dan lamanya angsuran sesuai

dengan angsuran pembayaran ini, maka leasing mirip dengan suatu kredit bank, dengan barang

itu sendiri sebagai angunanya.

5. Hak opsi untuk membeli barang modal Hak opsi yang dimiliki oleh lessee untuk membeli

barang modal pada saat tertentu pada syarat tertentu pula, juga merupakan salah satu unsur dari

leasing. Artinya, di akhir masa leasing, diberikan hak (bukan kewajiban) kepada lessee untuk

apakah membeli barang modal tersebut dengan harga yang bersangkutan. Sungguhpun diakui

pula bahwa tidak semua jenis leasing memberikan hak opsi ini. Karena ada juga jenis leasing

yang sama sekali tidak memberikan hak opsi tersebut kepada lessee, melainkan harus

menyerahkan kembali barang modal tersebut kepada pihak lessornya di akhir masa leasing.

Tetapi ada juga leasing yang justru memberi hak kepemilikan kepada pihak lessee diakhir masa

leasing tanpa perlu memberikan hak opsinya.

6. Nilai Sisa (Residu) Nilai sisa merupakan besarnya jumlah uang yang harus dibayar kembali

8

kepada lessor oleh lessee diakhir masa berlakunya leasing atau pada saat lessee mempunyai hak

opsi. Nilai sisa biasanya sudah terlebih dahulu ditentukan bersama dalam kontrak leasing.

F. Pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian leasing

jasa pembiayaan kepada lessee dalam bentuk barang modal.

dalam bentuk barang modal dari lessor.

dijual kepada lesse dengan pembayaran secara tunai oleh lessor.

G. Landasan Hukum Leasing

1) Surat Keputusan Bersama No. 122/MK/IV/2/1974 tanggal 7 februari 1974 tentang perijinan

usaha leasing.

2) Surat Keputusan Menteri Keuangan No.Kep.649/MK/IV/5/1974 tanggal 6 mei 1974 tantang

perijinan usaha leasing.

3) Surat Keputusan Menteri Keuangan No.Kep.650/MK/IV/6/1974 tanggal 6 mei 1974 tentang

penegasan ketentuan pajak penjualan dan besarnya bea materai terhadap usaha leasing.

4) Surat edaran Dit.Jen.Moneter No.Peng.307/DJM/III.1/7/1974 tanggal 8 juli 1974 tentang ;

› Tata cara perizinan

› Pembatasan usaha

› Pembukuan

› Tingkat suku bunga

› Perpajakan

› Pengawasan dan pembinaan

5) Surat Dit.Jen.Pajak No. D. 15.4/II/8/34-3/1976 tanggal 23 desember 1976 tentang ketentuan

PPS dan PBDR.

H. Tata Cara Leasing Dalam melakukan perjanjian leasing terdapat prosedur dan mekanisme

yang harus dijalankan yang secara garis besar dapat diuraikan sebaga berikut ;

9

1. Lesse bebas memilih dan menentukan peralatan yang dibutuhkan, mengadakan penawaran

harga dan menunjuk supplier peralatan yang dimaksudkan.

2. Setelah lesse mengisi formulir permohonan lease, maka dikirimkan kepada lessor disertai

dokumen lengkap.

3. Lessor mengevakuasi kelayakan kredit dan memutuskan untuk memberikan fasilitas lease

dengan syarat dan kondisi yang disetujui lesse (lama kontrak pembayaran sew lease), setelah ini

maka kontrak lease dapat ditandatangani.

4. Pada yang sama, lesse dapat menandatangani kontrak asuransi untuk peralatan yang dilease

dengan perusahaan asuransi yang disetujui lessor, seperti yang tercantum dalam kontrak lease.

Antara lessor dan perusahaan asuransi terjalin perjanjian kontrak utama. Kontrak pembelian

peralatan akan ditandatangani lessor dengan supplier peralatan tersebut.

5. Supplier dapat mengirimkan peralatan yang dilease ke lokasi lesse. Untuk mempertahankan

dan memelihara kondisi peralatan tersebut, supplier akan menandatangani perjanjian purna jual.

6. Lessee menandatangani tanda terima peralatan dan menyerahkan kepada supplier.

7. Supplier menyerahkan tanda terima (yang diterima dari lesse), bukti pemilikan dan

pemindahan pemilikan kepada supplier.

8. Lessor membayar harga peralatan yang dilease kepada supplier.

9. Lesse membayar sewa lease secara periodik sesuai dengan jadwal pembayaran yang telah

dditentukan dalam kontrak lease. Perjanjian yang dibuat antara lessor dengan lessee disebut lease

agrement, dimana didalam perjanjian tersebut memuat kontrak kerja bersyarat antara kedua belah

pihak. Isi kontrak yang dibuat secara umum memuat antara lain ;

1) Nama dan alamat lease

2) Jenis barang modal yang diinginkan

3) Jenis atau jumlah barang yang dileasekan

4) Syarat – syarat pembayaran

5) Syarat kepemilikan atau syarat lainnya

6) Biaya – biaya yang dikenakan

7) Sangsi – sangsi apabila lesse ingkar janji Setiap fasilitas leasing yang diberikan oleh

perusahaan leasing kepada pemohon (Lessee) akan dikenakan berbagai macam biaya yang

dibebankan terhadap lesse tidaklah sama.

10

I. Penggolongan leasing

leasing company merupakan suatu perusahaan yang berdiri sendiri,tidak terkait

dengan suatu produsen barang modal sehingga dalam pembiayaan barang modal yang dilakukan

oleh independent leasing company ini dapat beragam ( tidak terfokus kepada satu merek barang

modal,tetapi dapat terdiri dari berbagai merek maupun jenisnya ).

langsung dengan produsen barang modal,dimana pendirian perusahaan sewa guna usaha untuk

meningkatkan penjualan barang modal yang diproduksi oleh produsen yang bersangkutan.

membutuhkan suatu barang modal dengan cara leasing tetapi lease broker ini tidak memiliki

barang atau peralatan untuk menangani transaksi leasing untuk atas namanya.

J. Syarat-Syarat Pendirian Leasing

a keuangan yang bukan

lembaga keuangan dari Departement Perdagangan.

perusahaan ditempatkan sekurang-kurangnya seorang tenaga ahli dibidang

hukum,seorang akuntan dan seorang ahli dibidang dimana usaha leasing tidak dititik beratkan.

-jasa asuransi maka penutupnya harus dilakukan pada perusahaan

asuransi yang ada di Indonesia.

K. Pembatasan-Pembatasan Leasing

maupun memberikan kredit ( pinjaman uang ),mengeluarkan jaminan bagi pihak ke 3 atau usaha-

usaha perbankan lainnya.

11

Indonesia.

L. Cara Pembayaran Leasing

Besarnya uang sewa yang dibayarkan oleh lease terdiri dari unsur bunga dan cicilan pokok yang

jumlahnya selalu berubah-ubah.pembayaran bunga tersebut akan semakin kecil sejalan dengan

penurunan saldo pokok.ada 2 cara yang dapat dilakukan dalam pembayaran sewa yaitu :

Adalah pembayaran angsuran pertama dilakukan pada saat realisasi.angsuran ini hanya

mengurangi hutang pokok karena saat itu belum dikenakan bunga.

Adalah angsuran yang dilakukan pada periode berikutnya setelah realisasi.angsuran ini

mengandung unsur bunga dan cicilan pokok.faktor yang menentukan besarnya pembayaran

sewa;

• Nilai barang modal

• Simpanan jaminan

• Nilai sisa

• Jangka waktu

• Tingkat bunga

M. Usaha Leasing :

n usaha,terdiri dari :

• Perusahaan nasional

• Perusahaan campuran

N. Pengawasan Leasing :

12

pertimbangan-pertimbangan BI dan Departement lainnya yang membawahi bidang dimana

kegiatan leasing dilakukan.

13

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan semakin berkembangnya dunia bisnis,maka semakin banyak perusahaan yang terjun

ke dunia bisnis.dengan semakin banyaknya perusahaan yang terjun ke dunia bisnis,maka

semakin banyak kebutuhan dana dan modal yang harus dipenuhi oleh berbagai perusahaan.hal

tersebut mendorong industri bisnis yang bergerak dalam bidang pembiayaan yang disebut

lembaga pembiayaan.

Leasing termasuk ke dalam salah satu bentuk lembaga pembiayaan karena yang dikatakan

dengan lembaga pembiayaan adalah suatu badan usaha yang di dalam melakukan kegiatan

pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara

langsung dari masyarakat.sedangkan leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan

dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan,untuk

jangka waktu tertentu,berdasarkan pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih bagi

perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau

memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati bersama.oleh

karena itu,leasing termasuk salah satu jenis lembaga pembiayaan karena leasimng membiayai

perusahaan dalam bentuk penyediaan barang modal.

B. Kritik dan Saran

Dalam penyusunan makalah ini, penyusun sadar banyak kekurangan dalam penulisan makalah

ini,jadi untuk menyempurnakan makalah ini, kami membutuhkan kritik dan saran pembaca dan

pendengar.

14

DAFTAR PUSTAKA

http://syafaatmuhari.wordpress.com/2011/08/03/leasing/

http://leasingsyariahintan.blogspot.com/2013/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html

http://garisbawahku.wordpress.com/2013/05/23/leasing-dalam-perspektif- fiqih/

http://eightieslovers-rockstar.blogspot.com/2009/11/hal-hal-mengenai- leasing.html

http://dunia-keuangan.blogspot.com/2012/11/sistem-pembiayaan- leasing-di.html