makalah lipstick

22
BAB I PENDAHULUAN Kosmetik adalah zat yang digunakan untuk meningkatkan penampilan tubuh manusia . Kosmetik termasuk perawatan kulit krim, lotion, bedak, parfum, lipstik, kuku dan cat kuku kaki, mata dan riasan wajah, gelombang permanen, lensa kontak berwarna, warna rambut, semprotan rambut dan gel, deodoran, produk bayi, minyak mandi, gelembung mandi, mandi garam, mentega dan jenis lain. Pewarna bibir merupakan sediaan kosmetika yang digunakan untuk mewarnai bibir dengan sentuhan artistik sehingga dapat meningkatkan estetika dalam tata rias wajah. Sediaan pewarna bibir terdapat dalam berbagai bentuk, seperti cairan, krayon, dan krim. Pewarna bibir modern yang disukai adalah jenis sediaan pewarna bibir yang jika dilekatkan pada bibir akan memberikan selaput yang kering. Dewasa ini, pewarna bibir cair dan krim tidak banyak dijumpai dalam peredaran, yang banyak 1

Upload: asmha997

Post on 21-Nov-2015

1.132 views

Category:

Documents


202 download

DESCRIPTION

aasss

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANKosmetik adalah zat yang digunakan untuk meningkatkan penampilan tubuh manusia . Kosmetik termasuk perawatan kulit krim, lotion, bedak, parfum, lipstik, kuku dan cat kuku kaki, mata dan riasan wajah, gelombang permanen, lensa kontak berwarna, warna rambut, semprotan rambut dan gel, deodoran, produk bayi, minyak mandi, gelembung mandi, mandi garam, mentega dan jenis lain.Pewarna bibir merupakan sediaan kosmetika yang digunakan untuk mewarnai bibir dengan sentuhan artistik sehingga dapat meningkatkan estetika dalam tata rias wajah. Sediaan pewarna bibir terdapat dalam berbagai bentuk, seperti cairan, krayon, dan krim. Pewarna bibir modern yang disukai adalah jenis sediaan pewarna bibir yang jika dilekatkan pada bibir akan memberikan selaput yang kering. Dewasa ini, pewarna bibir cair dan krim tidak banyak dijumpai dalam peredaran, yang banyak digunakan adalah pewarna bibir dalam bentuk krayon. Pewarna bibir krayon lebih dikenal dengan sebutan lipstik.Lipstik merupakan pewarna bibir yang dikemas dalam bentuk batang padat (stick) terdiri dari zat pewarna yang terdispersi dalam pembawa yang terbuat dari lilin dan minyak, dalam komposisi yang sedemikian rupa sehingga dapat memberikan suhu lebur dan viskositas yang dikehendaki. Hakikat fungsinya adalah untuk memberikan warna bibir menjadi merah, semerah delima merekah, yang dianggap akan memberikan ekspresi wajah sehat dan menarik.Mewarnai bibir pada masa kuno kembali ke periode prasejarah. Sekarang penggunaan produk lipstick meningkat dan pilihan nuansa warna, tekstur, berkilau, telah berubah dan menjadi lebih luas. Hal ini diamati dari fakta-fakta ratusan yang lipstik dipasarkan untuk memenuhi permintaan untuk wanita (Chattopadhyay, 2005).

BAB IIISIII.1Pengertian dan Manfaat LipstickLipstik merupakan suatu kosmetik dekoratif yang berfungsi untuk memberi warna pada bibir, sehingga dapat memberi efek mempercerah wajah dan sekaligus untuk melembabkan serta melindungi bibir dari radiasi sinar ultraviolet (Mitsui, 1997).Lipstik terdiri dari zat warna yang terdispersi dalam pembawa yang terbuat dari campuran lilin dan minyak dalam komposisi yang sedemikian rupa sehingga dapat memberikan suhu lebur dan viskositas yang dikendaki. Suhu lebur lipstik yang ideal sesungguhnya diatur hingga suhu yang mendekati suhu bibir, bervariasi antara 36-380 C. Tetapi karena harus memperhatikan faktor ketahanan terhadap suhu cuaca sekelilingnya, terutama suhu daerah tropik, suhu lebur lipstik dibuat lebih tinggi, yang dianggap lebih sesuai diatur pada suhu lebih kurang 620 C, biasanya berkisar antara 55-750 C (Ditjen POM, 1985). Kosmetik rias bibir selain untuk merias bibir ternyata disertai juga dengan bahan untuk meminyaki dan melindungi bibir dari lingkungan yang merusak, misalnya sinar ultraviolet. Ada beberapa macam kosmetika rias bibir, yaitu lipstik, lip crayon, krim bibir (lip cream), pengkilap bibir (lip gloss), penggaris bibir (lip liner) dan lip sealer (Wasitaatmadja, 1997).II.2Jenis- Jenis LipstickJenis lipstik dikemas dalam tabung berbentuk padat, dan berbentuk cream serta tersedia dalam berbagai warna. Jenis lipstick terdiri atas :1. SatinYaitu lipstik dengan tekstur sangat lembut, dan dikemas dalam bentuk stik atau liquid (cairan) Lipstik ini dapat menutupi bibir dengan sempurna serta memberi efek kilap tetapi tidak berminyak.2. Semi-glossYaitu lipstik yang tidak begitu mengkilap, berminyak dan dikemas dalam bentuk stik atau krim padat.3. MatteYaitu sejenis lipstick yang tahan lama, tidak mengkilat, mengandung pelembab, dan dapat memberi kesan halus pada bibir. Lipstik ini dikemas dalam bentuk stik.4. LaqcuerYaitu lipstik yang berbahan dasar gel, bening, dan dikemas dalam kemasan botol. Lipstik ini dapat memberi kesan halus dan lembut (sheer).5. TreatmentYaitu lipstik yang terdiri atas campuran antara pewarna bibir dan vitamin, dikemas dalam bentuk stik, bertekstur lembut, mengandung pelembab, dan memberi efek kilau.

6. Pensil Bibir atau Lip LinersPensil bibir untuk memperjelas bentuk bibir. Bentuk pensil bibir hampir sama dengan pensil alis, namun memiliki variasi warnanya yang lebih beragam.

7. Pelembab Bibir atau LipbalmSebelum memakai lipstik, sebaiknya bibir diolesi dengan lipbalm yang berfungsi untuk melembabkan dan membantu mencegah bibir pecah-pecah serta terkelupas.

8. LipglossEfek glossy atau mengkilat pada bibir, dapat diperoleh dengan menggunakan lipgloss atau lip sheener sehingga bibir terlihat halus, lembut dan mengkilat. Lipgloss dipakai setelah menggunakan lipstik.

II.3Komponen Penyusun LipstickKomponen utama dalam sediaan lipstik Adapun komponen utama dalam sediaan lipstik terdiri dari minyak, lilin , lemak dan zat warna 1. MinyakMinyak yang digunakan dalam lipstik harus memberikan kelembutan, kilauan, dan berfungsi sebagai medium pendispersi zat warna. Zat warna adalah senyawa aktif dari formula lipstik.Minyak yang sering digunakan antara lain minyak jarak, minyak mineral, dan minyak nabati lain. Minyak jarak merupakan minyak nabati yang unik karena memiliki viskositas yang tinggi dan memiliki kemampuan melarutkan staining-dye dengan baik. Minyak jarak merupakan salah satu komponen penting dalam banyak lipstik modern. Viskositasnya yang tinggi adalah salah satu keuntungan dalam menunda pengendapan dari pigmen yang tidak larut pada saat pencetakan, sehingga dispersi pigmen benar benar merata (Balsam, 1972).2. Lilin Lilin digunakan untuk memberi struktur batang yang kuat pada lipstik dan menjaganya tetap padat walau dalam keadaan hangat. Campuran lilin yang ideal akan menjaga lipstik tetap padat setidaknya pada suhu 50 dan mampu mengikat fase minyak agar tidak keluar atau berkeringat, tetapi juga harus tetap lembut dan mudah dioleskan pada bibir dengan tekanan serendah mungkin. Lilin yang digunakan antara lain carnauba wax, candelilla wax, beeswax, ozokerites, spermaceti dan setil alkohol. Carnauba wax merupakan salah satu lilin alami yang yang sangat keras karena memiliki titik lebur yang tinggi yaitu 850 C . Biasa digunakan dalam jumlah kecil untuk meningkatkan titik lebur dan kekerasan lipstik (Balsam, 1972).Paraffin wax dapat membuat sediaan lipstik menjadi lemah dan rapuh pada jumlah yang besar, namun pada jumlah sedikit dapat meningkatkan kehalusan dan mengkilapnya lipstik saat digunakan (Lauffer, 1972). Oleh sebab itu, paraffin wax harus dikombinasikan dengan basis wax lain untuk memperbaiki sifatnya. Salah satu yang dapat dikombinasikan dengan paraffin wax adalah carnauba wax. Dalam jumlah kecil, carnauba wax dapat menaikkan kelembutan dan kekuatan lipstik sehingga tidak menjadi mudah patah dan rapuh, juga dapat menaikkan titik leleh dan memudahkan pada saat proses pencetakan. Carnauba wax merupakan salah satu lilin alami dari sayuran yang terkeras, dan memiliki titik leleh tinggi yaitu 85C (Lauffer, 1972). Kombinasi terbaik dari basis paraffin wax dan carnauba wax dalam sediaan lipstik dapat diperoleh dengan menggunakan metode Simplex Lattice Design. Metode tersebut dapat digunakan untuk optimasi formula pada berbagai jumlah komposisi bahan yang berbeda sehingga menghasilkan formula optimum yang memiliki sifat-sifat fisik yang diharapkan. Metode ini cepat dan praktis karena dapat menghindarkan penentuan formula secara coba-coba (trial and error) (Armstrong and James, 1996; Bolton, 1997)3. Lemak Lemak yang biasa digunakan adalah campuran lemak padat yang berfungsi untuk membentuk lapisan film pada bibir, memberi tekstur yang lembut, meningkatkan kekuatan lipstik, dan dapat mengurangi efek berkeringat dan pecah pada lipstik. Fungsinya yang lain dalam proses pembuatan lipstik adalah sebagai pengikat dalam basis antara fase minyak dan fase lilin dan sebagai bahan pendispersi untuk pigmen. Lemak padat yang biasa digunakan dalam basis lipstik adalah lemak coklat, lanolin, lesitin, minyak nabati terhidrogenasi dan lain-lain (Jellineck, 1976). 4. Zat warna Zat warna dalam lipstik dibedakan atas dua jenis yaitu staining dye dan pigmen. Staining dye merupakan zat warna yang larut atau terdispersi dalam basisnya, sedangkan pigmen merupakan zat warna yang tidak larut tetapi tersuspensi dalam basisnya. Kedua macam zat warna ini masingmasing memiliki arti tersendiri, tetapi dalam lipstik keduanya dicampur dengan komposisi sedemikian rupa untuk memperoleh warna yang diinginkan (Balsam, 1972). 4. Zat tambahanZat tambahan dalam sediaan lipstik Zat tambahan dalam lipstik adalah zat yang ditambahkan dalam formula lipstik untuk menghasilkan lipstik yang baik, yaitu dengan cara menutupi kekurangan yang ada tetapi dengan syarat zat tersebut harus inert, tidak toksik, tidak menimbulkan alergi, stabil, dan dapat bercampur dengan bahan-bahan lain dalam formula lipstik. Zat tambahan yang digunakan yaitu antioksidan, pengawet dan parfum (Senzel, 1977). 1. Antioksidan Antioksidan digunakan untuk melindungi minyak dan bahan tak jenuh lain yang rawan terhadap reaksi oksidasi. BHT, BHA dan vitamin E adalah antioksidan yang paling sering digunakan. Antioksidan yang digunakan harus memenuhi syarat (Wasitaatmadja S, 1997): Tidak berbau agar tidak mengganggu wangi parfum dalam kosmetika Tidak berwarna Tidak toksik Tidak berubah meskipun disimpan lama. 2. Pengawet Kemungkinan bakteri atau jamur untuk tumbuh di dalam sediaan lipstik sebenarnya sangat kecil karena lipstik tidak mengandung air. Akan tetapi ketika lipstik diaplikasikan pada bibir kemungkinan terjadi kontaminasi pada permukaan lipstik sehingga terjadi pertumbuhan mikroorganisme. Oleh karena itu perlu ditambahkan pengawet di dalam formula lipstik. Pengawet yang sering digunakan yaitu metil paraben dan propil paraben. 3. Parfum Parfum digunakan untuk memberikan bau yang menyenangkan, menutupi bau dari lemak yang digunakan sebagai basis, dan dapat menutupi bau.

II.4Bahaya LipstickSemakin banyaknya merek lipstik yang beredar di pasaran, membuat kita harus semakin waspada karena bayak merek kosmetik yang memaki bahan kimia berbahaya dalam proses pembuatan lipstik. Bahan berbahaya tersebut dapat menimbulkan efek negatif bagi kesehatan. Bahan kimia berbahaya tersebut adalah :1) Aluminium jadi seperti warna-warna danau (lakes colors) dan minyak ter (dari batubara). Untuk individu yang sensitive, dalam penggunaan warna-warna yang didapat dari batubara-tir ini akan menyebabkan gejala-gejala seperti mual, kepala pusing, problem kulit, kecapaian, perubahan pikiran/perasaan, atau alergi.2) BHA (Butylated Hydroxyanisole) : Yaitu Sintetis antioxidants sama dengan bahan pengawet yang dipakai untuk campuran, pada umumnya penggunaan bahan pengawet pada lipstick adalah salah satu zat yang menyebabkan kanker.3) Lead. Lipstik diketahui memiliki kandungan Lead yaitu suatu bahan logam yang berguna untuk menjaga agar lipstik tahan pengoksidan udara atau tahan air (waterproof). Dalam dunia kedokteran, diketahui LEAD sebagai bahan logam yang menyebabkan kanker. Semakin tinggi kandungan LEAD, semakin besar juga resiko terkena penyakit kanker jenis apa saja. Setelah dilakukan penelitian justru merek-merek terkenalah yang memiliki kandungan LEAD tertinggi. Lipstik menjadi lebih tahan lama di bibir dan itu merupakan pengaruh LEAD sebagai bahan logamnya. Tidak hanya berbahaya bagi bibir, namun ternyata juga berbahaya bagi makanan yang akan di konsumsi, udara yang dihirup dan air liur yang di telan, paling tidak melewati zat ataupun gas ammonia yang hasilkan dari LEAD tersebut. Salah satu cara untuk mengetes apakah terkandung lead atau tidak pada lipstick yaitu dengan cara: Goreskan lipstik beberapa kali ke tangan Gunakan cincin emas, minimal 18 karat lalu sapukan ke goresan lipstik tersebut Jika warna lipstik berganti menjadi warna yang lebih gelap atau kehitam-hitaman dan kusam, maka diketahui lipstik Anda mengandung logam LEAD yang tinggi.4) Bahan pewarna Merah K.10 (Rhodamin B) dan Merah K.3 (CI Pigment Red 53 : D&C Red No. 8 : 15585). Rhodamin B merupakan pewarna yang dipakai untuk industri cat, tekstil, dan kertas. Zat warna ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan merupakan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) serta Rhodamin dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada hati. Rodamin B merupakan zat warna sintetis berbentuk serbuk kristal, tidak berbau, berwarna merah keunguan, dalam bentuk larutan berwarna merah terang berpendar (berfluorescensi).

II.5Persyaratan Lipstick yang BaikAdapun persyaratan untuk lipstik adalah sebagai berikut (Tranggono dan Latifah, 2007): 1. Melapisi bibir secara mencukupi 2. Dapat bertahan di bibir selama mungkin 3. Cukup melekat pada bibir, tetapi tidak sampai lengket 4. Tidak mengiritasi atau menimbulkan alergi pada bibir 5. Melembabkan bibir dan tidak mengeringkannya 5. Memberikan warna yang merata pada bibir 6. Penampilannya harus menarik, baik warna maupun bentuknya 7. Tidak meneteskan minyak, permukaannya mulus, tidak bopeng atau berbintik-bintik, atau memperlihatkan hal-hal lain yang tidak menarik.

II.5EvaluasiA. Pemeriksaan titik lebur lipstik Penetapan suhu lebur lipstik dapat dilakukan dengan berbagai metode. Ada dua metode yang biasanya digunakan yaitu metode melting point dan metode drop point. Metode melting point menggunakan pipa kapiler sedangkan metode drop point menggunakan pelat tipis. Syarat lipstik melebur pada metode melting point adalah 600 C atau lebih, sedangkan untuk metode drop point adalah diatas 500 C. Penetapan suhu lebur lipstik dilakukan untuk mengetahui pada suhu berapa lipstik akan meleleh dalam wadahnya sehingga minyak akan keluar. Suhu tersebut menunjukkan batas suhu penyimpanan lipstik yang selanjutnya berguna dalam proses pembentukan, pengemasan, dan pengangkutan lipstik (Balsam, 1972). B. Pemeriksaan kekuatan lipstik Evaluasi kekerasan lipstik menunjukkan kualitas patahan lipstik dan juga kekuatan lipstik dalam proses pengemasan, pengangkutan, dan penyimpanan. Evaluasi ini dapat dilakukan untuk mengetahui kekuatan lilin dalam lipstik (Balsam, 1972). Pengamatan dilakukan terhadap kekuatan lipstik dengan cara lipstik diletakkan horizontal. Pada jarak kira-kira inci dari tepi, digantungkan beban yang berfungsi sebagai pemberat. Berat beban ditambah secara berangsur-angsur dengan nilai yang spesifik pada interval waktu 30 detik, dan berat dimana lipstik patah merupakan nilai breaking point (Vishwakarma, et al., 2011). C. Uji oles, dilakukan secara visual dengan cara mengoleskan lipstik pada kulit punggung tangan kemudian mengamati banyaknya warna yang menempel dengan perlakuan 5 kali pengolesan pada tekanan tertentu seperti biasanya kita menggunakan lipstik (Keithler, 1956). D. Penentuan pH sediaan Penentuan pH sediaan dilakukan dengan menggunakan alat pH meter. Sampel di buat dalam konsentrasi 1% yaitu 1 gram sampel dalam 100 ml akuades (Rawlins, 2003). E. Pemeriksaan stabilitas sediaan Pengamatan terhadap adanya perubahan bentuk, warna, dan bau dari sediaan lipstik dilakukan terhadap masing-masing sediaan selama penyimpanan pada suhu kamar pada hari ke 1, 5, 10 dan selanjutnya setiap 5 hari hingga hari ke-30 (Vishwakarma, et al., 2011).

BAB IIIPENUTUPIII.1KesimpulanDewasa ini, lipstik merupakan salah satu alat kosmetika yang dianggap cukup penting bagi sebagian besar wanita. Lipstik digunakan untuk mewarnai bibir sehingga dapat meningkatkan estetika dalam tata rias wajah & memberikan ekspresi wajah yang menarik.Lipstik yang beredar di masyarakat terdapat dalam berbagai jenis, merk, dan warna. Lipstik memiliki banyak manfaat, yaitu selain untuk memberi warna bibir yaitu dapat digunakan sebagai pelembab sehingga bibir tidak kering. Terdapat beberapa kriteria penggunakan lipstik yang baik adalah lembut pada saat yang dioleskan, mempunyai aliran tiksotropik pada saat penyebaran lipstik pada bibir dan membentuk lapisan film yang melekat pada bibir. Pemilihan basis lipstik menentukan keseragaman, kualitas lipstik pada saat pembuatan dan penyimpanan. Kualitas lipstik bergantung pada sifat reologi komposisi basis lemak yang digunakan.III.2SaranSebaiknya konsumen selektif dalam memilih produk lipstik karena dewasa ini terdapat sebagian lipstik yang mengandung zat- zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan.10