makalah lumut hati
DESCRIPTION
MAKALAH LUMUT HATITRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelompok lumut yang dimasukan dalam kelas
hepaticopsida dikenal dengan nama umum lumut hati. Kelas ini
sebelumnya juga dikenal dengan nama Hepaticas. Lumut hati
meliputi sekitar 5000 spesies. Meskipun kelompok ini merupakan
tumbuhan toleran terhadap kekeringan, kebanyakan lumut hati
dijumpai pada habitat lembab atau ternaungi. Umut hati dapat
hidup disemua lingkungan, kecuali di laut. Beberpa anggotanya
tenggeam atau stengah tenggelam di air sungai, atau tempat-
tempat yang tergenang secara periodik. Namun demikian
sebagian besar lumut hati hidup terestrial dan epifit.
Struktur dan morfologi spesies-spesies lumut hati sangat
bervariasi. Lumut hati dapat dibedakan menjadi dua kelopok,
yaitu : lumut hati bertalus ( marchantiales dan meztgeriales) dan
lumut hati berdaun (jungermanniales). Kelompok lmut hati
berdaun dan beberapa yang beralus mempunyai sel-sel yang
mengandung badan dengan tetes minyak di dalamnya (oil body).
Dalam siklus hidupnya lumut hati membentuk pratonema berupa
talus . berbeda dengan lumut sejati yang protonemanya seperti
alga berbentuk filamen. Setiap protnema bertalus hanya
menghasilkan satu tunas indiviu baru. Di dalam kapsul selain
spora juga dibentk slater yang berfungsi membantu penyebaran
spora.
1.2 Rumusan Masalah
Penulis membatasi laporan ini seputar :
1. Kelompok tumbuhan lumut hati
2. Perkembangan dan pertumbuhan lumut hati
1
3. Karakteristik lumut hati
4. Klasifikasi lumut hati
5. Reproduksi lumut hati
6. Peranan lumut hati
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui karakterastik lumut hati
2. Dapat mengetahui klasifikasi lumut hati
3. Dapat mengetahui reproduksi lumut hati
4. Dapat mengetahui manfaat pada lumut hati
1.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Karakteristik
Marchantiophyta (Hepaticophyta) atau lumut hati banyak
ditemukan menempel di bebatuan, tanah, atau dinding tua yang
lembab. Bentuk tubuhnya berupa lembaran mirip bentuk hati
dan banyak lekukan. Terdapat rizoid berfungsi untuk menempel
dan menyerap zat-zat makanan. Tubuhnya memiliki struktur
yang menyerupai akar, batang, dan daun. Hal ini menyebabkan
banyak yang menganggap kelompok lumut hati merupakan
kelompok peralihan dari tumbuhan Thallophyta menuju
Cormophyta. Lumut hati beranggota lebih dari 6000 spesies.
Tubuhnya terbagi menjadi dua lobus sehingga tampak seperti
lobus pada hati. Siklus hidup lumut ini mirip dengan lumut daun.
Didalam spongaria terdapat sel yang berbentuk gulungan
disebut alatera. Elatera akan terlepas saat kapsul terbuka ,
sehingga membantu memencarkan spora. Lumut ini juga dapat
melakukan reproduksi dengan cara aseksual dengan sel yang
disebut gemma, yang merupakan struktur seperti mangkok
dipermukaan gametofit. Contoh lumut hati adalah Marchantia
polymorpha dan porella.
Kebanyakan lumut hati hidup di tempat-tempat yang
basah, oleh sebab itu tubuhnya mempunyai struktur yang
higromorf. Bentuk lain jarang ditemukan, meskipun ada pula
yang terdapat pada tempat-tempat yang amat kering, misalnya
pada kulit-kulit pohon, di atas tanah atau batu cadas, sehingga
tubuhnya perlu mempunyai stuktur yang xeromorf. Dalam tubuh
terdapat alat penyimpan air, atau dapat menjadi kering tanpa
mengakibatkan kematiannya. Yang bersifat epifit ada yang dapat
hidup pada daun pohon-pohon dalam rimba daerah tropika, dan
karena hidupnya di atas daun itu lumut tadi merupakan suatu
bentuk ekologi yang khusus yang dinamakan epifit.
3
Sebagian besar lumut hati mempunyai sel-sel yang
mengandung minyak. Minyak itu terdapat dalam bentuk yang
spesifik, kebanyakan berupa kumpulan tetes-tetes minyak atsiri.
Dalam Berdasarkan bentuk talusnya, lumut hati di bagi menjadi
dua kelompok yaitu: lumut hati bertalus dan lumut hati berdaun.
Pada kedua kelompok tumbuhan tersebut tubuhnya berbentuk
dorsiventral, yakni tubuh bagian atas bagian atas di sebut dorsal
dan bagian bawah di sebut ventral.bentuk demikian minyak tadi
tidak dapat ditemukan pada tumbuhan lain.
Ciri umum dari lumut hati :
1. tubuhnya masih berupa talus dan mempunyai rhizoid.
2. gametofitnya membentuk anteredium dan arkegonium
yang berbentuk seperti payung.
3. sporofit perumbuhannnya terbatas karena tidak
mempunyai jaringan meristematik.
4. berkembang biak secara generatif dengan oogami, dan
secara vegetatif dengan fragmentasi, tunas, dan kuncup
eram.
5. habitatnya ditempat lembab
2.2 Klasifikasi Hepaticopsida
Ordo Marchantiales
Ciri –ciri sebagai berikut :
Gametofit berupa talus sederhana
Struktur anatomi talus memperlihatkan difrensiasi jaringan,
ada ruang uadara dan poros
Gametangium letaknya tenggelam didalam talus,
arkegonium mempunyai 6 sel saluran leher
Sporofit terdiri dari kapsul saja atau terdiri dari kaki, seta
dan kapsul
Ordo Marchantiales terdiri 6 famili yaitu
4
Famili Ricciaceae contohnya Riccia fluitan
Famili Corsiania contohnya Corsinia
Famili Targoniaceae contohnya Targonia
Famili Marchantiaceae contohnya Marchantia
Famili Monocleaceae contohnya Monoclea
Famili Monocarpaceae contohnya Monocarpa
Ordo Spaerocarpales
Ciri-ciri sebagai berikut :
Gametofit berupa talus sederhana
Struktur anatomi talus tidak memperlihatkan difrensiasi
jaringan, tidak ada ruang udara dan poros
Gametangium diselubungi involukrum, arkegonium
mempunyai 6 sel saluran leher
Sporofit terdiri dari kaki, seta dan kapsul
Contohnya Spaerocarpa
Ordo Jungermanniales
Ciri-ciri sebagai berikut:
Gametofit berupa talus sederhana
Arkegonium diselubungi involukrum dan mempunyai 5 sel
saluran leher
Sporofit terdiri dari kapsul saja atau terdiri dari kaki, seta
dan kapsul
Ordo Calobryales
Ciri –ciri sebagai berikut :
Gametangium tidak mempunyai batang dengan daun-daun
yang tersusun dalam 3 baris
Gametangium terbenuk diujung batan, arkegonium
mempunyai 4 sel saluran leher
Sporofit terdiri dari kapsul saja
Contohnya Calobryum, Haplomitrium
5
Berdasarkan bentuk talusnya, lumut hati di bagi menjadi
dua kelompok yaitu: lumut hati bertalus dan lumut hati
berdaun. Pada kedua kelompok tumbuhan tersebut tubuhnya
berbentuk dorsiventral, yakni tubuh bagian atas bagian atas di
sebut dorsal dan bagian bawah di sebut ventral. Organ seksual
tumbuh terjadi di permukaan bagian dorsal. Tubuh tumuhan ini
menutupi tanah, berpaut pada tanah dengan rizoid yang
berbentuk benang. Rizoid itu semacam rambut akar, pada
tumbuhan tinggi tetapi berlawanan denganya, biasanya tumbuh
pada generasi gametofit.
Tubuh tumbuhan kelompok pertama (lumut hati bertalus)
menujukan cirri-ciri tertentu yang berkembang secara perlahan
dari tumbuhan darat tanpa pembuluh yang tidak di miliki oleh
tumbuhan yang tidak dimiliki oleh nenek moyangnya yang hidup
di air. Di antaranya adalah rizoid dan bagian lain yang
beradaptasi terhadap daratan, sepertihalnya adanya jaringan
kutikula yang menutup lapisan epidermis, dan spora berdinding
tebal yang di sesuaikan dengan penyebaran melalui udara.
a. Lumut Hati Berdaun
Kelompok tumbuhan yang terbesar ini diantara lumut hati
kadang-kadang disebut juga lumut sisik. Umumnya tumbuh
subur pada balok-balok kayu, tanah lembab atau t7umbuh
sebagai epifit pada batang atau cabang pohon. Contoh dari
kelompok ini adalah Porella. Tubuh tumbuhan ini khas
dorsiventral, dan tersusun dari suatu sumbu dengan bentuk-
bentuk seperti pada daun. Tidak ada atau sedikit saja diferensiasi
internal dalam jaringannya. Struktur yang seperti daun itu
tumbuh lateral pada kedua sisi sumbu. Dunia lateral kadang-
kadang terbagi menjadi dua bagian.
Daun tingkat ketiga muncul dari permukaan ventral.
Terkadang-kadang lumut hati berdaun dikeluarkan dengan lumut
6
sejati, tetapi dapat diperbedakan jika diperhatikan struktu
vegetativnya secara berhati-hati. Lumut sejati bentuknya simetri
radial, artinya daun-daunnya melekat sekeliling batang,
berlawanan dengan lumut hati yang telah dujelaskan di atas.
Selain itu, lumut sejati mempunyai tulang tengah yang tidak
terdapat pada lumut hati.
Organ seksual macam lumut ini tumbuh pada generasi gametifit.
Anterida tumbuh pada ketiak daun dan arkegonia tumbuh di
ujung, pada apeks pucuk utama atau cabang-cabangnya.
Sporofit dilengkapi dengan kaki, tangkai, dan kapsul, yang
membuka dengan empat katup.
b. Lumut hati bertalus
Kelompok tumbuhan ini menarik karena bentuknya
bercabang-cabang. Setiap kali kali talu membagi diri,
pembagianya mengarpu menjadi dua cabang yang sama atau
lebih. Pertumbuhanya terjadi melalui aktifitas dari satu atau lebih
sel ujung yang ada pada lekukan-lekukan talus. Talus bercabang
ini bentknya serupa dengan hati mamalia, oleh karena itu
dinamakan lumut hati atau hepaticeae. Contoh dalam kelompok
ini antara lain adalah Ricciciocarpus natans biasanya tumbuh
terapung di air atau pada tanah yang lembab. Berbaga
spesies Riccia, yang lebih banyak cabangnya, dan biasanya
membentuk raset bila tumbuh pada tanah lembab.
Recciciocarpus dan Riccia yang bekerabat dekat merupakan
lumut hati yang sederhana. Sifat sederhana ini agaknya kerena
reduksi pada bentuk nenek moyangnya yang jauh lebih komplek
dan bukan merupakan sifat primitive yang menurun.
Setelah spora Ricciciocarpus berkecambah, terjadi
perkembangan talus berbentuk hati yang lebarnya lebih kurang
1 cm. masa besar talusnya mengapung pada permukaan air
kolam dan sungai kecil yang mengalir lambat. Pada bagian
ventral terdapat beberapa rizoid dan banyak sekali sisik yang
7
berwarna kecoklat-coklatan. Keduanya berfungsi untuk absorbsi
air bila tumbuh di atas tanah, rizoid bertambah banyak dan
jumlah sisik-sisik di permukaan dorsal talus itu terdapat pori
yang terbuka dan merupakan ruang udara yang internal.
Reproduksi tumbuhan ini di lakukan melalui fragmentasi
talus dan melalui spora yang di bentuk pada proses seksual.
Organ seksual pada Ricciciocarpus terdapat pada dasar alur-alur
di bagian dorsal talusnya. Arkogenium yang merupakn organ
betina, berbentuk botol atau labu. Dan berisi sel telur di
dasarnya. Di atas sel telur terdapat semacam sumbat yang di
namakan sel kanal ventral. Leher labu arkegonium berisi
sederetan sel yang di namakan sel kanal leher. Anteridium
bentuknya oval dengan dinding satu lapis sel. Dinding yang
berbentuk pagar ini melingkupi masa sel yang amat kecil yang
berkembang menjadi sperma atau sel jantan atau di sebut juga
anterozoid.
2.3 Habitat
Pada umumnya atau dapat dikatakan kebanyakan lumut
hati hidup di tempat-tempat yang basah. Dalam tubuh terdapat
tubuh terdapat alat penyimpanan air, atau dapat menjadi kering
tanpa mengakibatkan kematiannya. Yang bersifat epifit ada yang
dapat hidup pada daun pohon-pohon dalam imba daerah tropika,
dan karena hidupnya di atas daun itulah hingga lumut tadi
merupakan suatu bentuk ekologi yang khusus dinamakan epifit.
2.4 Reproduksi
Pekembangbiakan pada lumut hepticopsida :
a. secara aseksual menggunakan spora dan tunas.
b. secara seksual contohnya marchantia
8
c. anteredium terpancang pada permukaan atas, bentuknya
seperti cakram. Dasar bunga betina agak melebar dan berbentuk
paying, dengan cuping berbentuk jari, umumnya berjumlah 9.
Arkegonium tumbuh pada alur-alur diantara cuping-cuping
dengan leher menekuk kebawah. Anteredium merekah,
mengeluarkan sperma menuju ke arkegonium, generasi sporofit
dari telur yang sudah dibuahi (zigot). Zigot membelah
membentuk embrio (bentuk bola), bagian pangkal dari embrio
membentuk kaki masuk ke jaringan reseptakel. Bagian terbesar
dari janin membentuk kapsul yang dipsahkan dari bagian kaki
oleh zona yang terdiri dari sel-sel yang disebut tangkai. Kapsul
berisi sel-sel induk spora yang berkelompok yaitu benang-
benang memanjang dengan dinding bagian dalam terpilin.
Setelah meiosis terbentuklah tetraspora, tangkainya memanjang,
arkegonium yang melebar jadi pecah dan kapsul jadi terdorong
kebawah. Kapsul lalu mongering dan terbuka memancarkan
spora, lepasnya spora dari kapsul dibantu oleh elater yang
sifatnya higroskopik. Akibat mengeringnya kapsul, elater
9
menggulungmenjadi kering dan menggandakan gerakan
sentakan yang melebar spora keudara.
2.5 Peran Dan Manfaat Hepaticopsida
1. Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem sebagai
penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang
menyerupai spons), dan sebagai penyerap polutan.
2. Beberapa tumbuhan lumut dimanfaatkan sebagai ornamen
tata ruang
3. Marchantia polymorpha dahulu digunakan untuk
pengobatan hepatitis
Contoh Gambar dari lumut hati:
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Bentuk tubuh hepaticopsida berupa lembaran mirip bentuk
hati dan banyak lekukan, tubuhnya memiliki struktur yang
menyerupai akar, batang, dan daun. Hal ini menyebabkan
banyak yang menganggap kelompok lumut hati merupakan
kelompok peralihan dari tumbuhan Thallophyta menuju
Cormophyta. Lumut hati beranggota lebih dari 6000 spesies.
2. rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat
makanan.
3. Karakteristik lumut hati diantaranya : tubuhnya masih berupa
talus dan mempunyai rhizoid, gametofitnya membentuk
anteredium dan arkegonium yang berbentuk seperti payung,
sporofit perumbuhannnya terbatas karena tidak mempunyai
11
jaringan meristematik, berkembang biak secara generatif
dengan oogami, dan secara vegetatif dengan fragmentasi,
tunas, dan kuncup eram.
4. Klasifikasi Hepaticopsida
Ordo Marchantiales
Ordo Spaerocarpales
Ordo Jungermanniales
Ordo Calobryales
5. Berdasarkan bentuk talusnya, lumut hati di bagi menjadi dua
kelompok yaitu: lumut hati bertalus dan lumut hati berdaun.
6. Habitat hepaticopsida pada umumnya hidup di tempat-
tempat yang basah, menempel di bebatuan, tanah, atau
dinding tua yang lembab dan dalam tubuh terdapat tubuh
terdapat alat penyimpanan air, atau dapat menjadi kering
tanpa mengakibatkan kematiannya.
7. Pekembangbiakan pada lumut hepticopsida secara aseksual
menggunakan spora dan tunas, secara seksual contohnya
marchantia
8. Peranan dan manfaat hepaticopsida diantaranya memiliki
peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen,
penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons),
dan sebagai penyerap polutan.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, dkk. 2003. Biologi jilid 2. Jakarta: Erlangga
Kimball, John W. 1999. Biologi jilid 3. Jakarta: Erlangga
Pelczar, Michael J. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI-
Press.
Tjitroseopomo, gembong.1989.Taksonomi Tumbuhan.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
12