makalah memori

15
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ingatan adalah suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Hubungannya yang sangat erat dengan pola pikir membuatnya menjadi salah satu yang paling sering dan paling menarik untuk diperbincangkan. Berdasarkan rentang waktu tersimpannya, ingatan yang tersimpan dalam otak manusia terbagi atas dua, yaitu memori jangka panjang dan memori jangka pendek. Memori jangka pendek adalah ingatan yang tersimpan dalam rentang waktu 30 detik jika tanpa pengulangan, dan ingatan yang sedang merespons rangsang dari lingkungan. Sedangkan memori jangka panjang adalah ingatan yang tersimpan secara permanen di otak B. Rumusan Masalah A. Apa Pengertian Memori Jangka Panjang? B. Bagaimana Proeses Terbentuknya Memori? C. Apa yang Mempengaruhi Faktor-faktor yang mempengaruhi Memori? D. Bagaiman Cara Meningkatkan Kemampuan Memori? E. Berikan Contoh kasus Memori jangka Panjang? C. Tujuan

Upload: sarjana-ol

Post on 01-Dec-2015

113 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Memori

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ingatan adalah suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia.

Hubungannya yang sangat erat dengan pola pikir membuatnya menjadi salah satu

yang paling sering dan paling menarik untuk diperbincangkan.

Berdasarkan rentang waktu tersimpannya, ingatan yang tersimpan dalam otak

manusia terbagi atas dua, yaitu memori jangka panjang dan memori jangka pendek.

Memori jangka pendek adalah ingatan yang tersimpan dalam rentang waktu 30

detik jika tanpa pengulangan, dan ingatan yang sedang merespons rangsang dari

lingkungan. Sedangkan memori jangka panjang adalah ingatan yang tersimpan

secara permanen di otak

B. Rumusan Masalah

A. Apa Pengertian Memori Jangka Panjang?

B. Bagaimana Proeses Terbentuknya Memori?

C. Apa yang Mempengaruhi Faktor-faktor yang mempengaruhi Memori?

D. Bagaiman Cara Meningkatkan Kemampuan Memori?

E. Berikan Contoh kasus Memori jangka Panjang?

C. Tujuan

A. Agar mahasiswa dapat Mengetahui lebih jauh tentang memori jangka panjang

(LTM/ long term-memory).

B. Agar mahasiswa dapat mengetahui proses memori

C. Aagar mahasiswa dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Memori.

D. Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara meningkatkan kemampuan

memori.

E. Agar mahasiswa dapat  Menganalisis kasus dari sudut pandang teori memori

jangka panjang.

Page 2: Makalah Memori

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Memori Jangka panjang

Memori Jangka Panjang adalah informasi-informasi yang disimpan dalam

ingatan kita untuk keperluan di masa yang akan datang. Ketika kita membutuhkan

informasi yang sudah berada di Memori Jangka Panjang, maka kita akan melakukan

proses retrieval, yaitu proses mencari dan menemukan informasi yang dibutuhkan

tersebut. Proses retrieval ini bisa berupa:

Recognition : Mengenali suatu stimulus yang sudah pernah dialami sebelumnya.

Misalnya dalam soal pilihan berganda, siswa hanya dituntut untuk

melakukanrecognition karena semua pilihan jawaban sudah diberikan. Siswa hanya

perlu mengenali jawaban yang benar di antara pilihan yang ada.

Recall : Mengingat kembali informasi yang pernah disimpan di masa yang lalu.

Misalnya ketika saksi mata diminta menceritakan kembali apa yang terjadi di lokasi

kecelakaan, maka saksi tersebut harus melakukan proses recal.

 Redintegrative yaitu proses meningat dengan menghubungkan berbagai informasi

menjadi suatu cerita yang cukup lengkap. Proses ini terjadi bila seseorang ditanya sebuah

nama, misalnya Susilo Bambang Yudhoyono (presiden RI), maka akan teringat banyak

hal tentang tokoh tersebut.

Teori-Teori Yang Terkait Memori Jangka Panjang

1.  Neurokognisi dan Memori Jangka Panjang (LTM)

Beberapa daerah di otak yang penting untuk pembentukan memori meliputi

hippocampus, batas cortex, dan thalamus. Hippocampus  tidak menghasilkan

memori jangka panjang permanen. Karena kebanyakan memori jangka panjang

permanen diproses dan disimpan di cerebral cortex.

Prosesnya, informasi yang masuk berjalan terus ke bagian otak spesifik. Info dari

mata dan telinga, diberikan kepada korteks visual dan cortex indra pendengar

Page 3: Makalah Memori

secara berturut-turut. Ada kemungkinan bahwa memori jangka panjang untuk

pengalaman berhubungan dengan perasaan juga disimpan di dekat lokasi ini.

Contoh, ketika membaca kata-kata dalam kalimat, informasi dari mata diproses di

cortex visual. Tetapi ketika mempertimbangkan arti dari kata-kata yang beraneka

ragam, kita menggunakan bagian lain otak, yang kemudian mengaktifkan daerah

yang berhubungan dengan memori tentang indera pendengar.

2.  Cara kerja otak

Informasi di dalam memori jangka pendek (STM/ short term-memory) dikonversi

di dalam LTM jika informasi itu tinggal di STM cukup panjang. Ini karena STM

adalah suatu sirkuit yang bergema dari aktivitas neural yang berlangsung di otak,

dengan suatu putaran yang menantang dalam neuron. Jika sirkuit aktif untuk suatu

periode, kemudian beberapa bahan kimia menyebabkan terjadinya perubahan

structural, memori untuk selamanya disimpan. Menurut riset Craik dan Watkins,

jika suatu informasi dikombinasikan dengan yang lain, memori menjadi penuh arti

sehingga kemungkinannya untuk diingat dalam jangka panjang meningkat.

Kegairahan, ego-involving, atau pengalaman traumatis nampaknya melekat lebih

baik di memori daripada teori politis yang rumit. Sehingga mungkin bisa

diasumsikan bahwa factor emosi mempengaruhi ingatan.

3. Struktur dan Tempat Penyimpanan

Kode

Di LTM, informasi dengan jelas terkode secara akustis, secara visual, dan secara

semantic. Multidimensional persandian informasi di LTM dapat dengan mudah

digambarkan. Secara umum, kita dapat menyebut LTM sebagai tempat

penyimpanan semua hal dalam memori kita yang sedang tidak digunakan tapi

berpotensi untuk retrievable (untuk dimunculkan kembali ke kesadaran/ STM

untuk diproses dengan informasi yang baru).

  Organisasi

Cara kita mengingat kembali informasi umum memberi kesan bahwa LTM

terorganisir. Kita tidak mungkin bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

Page 4: Makalah Memori

berkaitan dengan masa lalu kalau memori kita tidak secara sistematis terorganisir.

Penyajian LTM yang fantastis menyatakan bahwa di dalam otak kita, materi-materi

yang ada dihubungkan dengan jalan yang menyeruapi suatu jaringan telepon rumit.

Perolehan kembali informasi spesifik terjadi dengan memasuki network, yang mana

mampu memanggil cerita yang kita inginkan dari tempat penyimpanannya. Jaringan

yang berhubungan dan informasi yang saling berasosiasi jauh lebih rumit untuk

dideskripsikan.Informasi spesifik direkam di dalam suatu jaringan yang sangat

praktis dan tersusun baik. Konsep ini menyiratkan informasi baru itu memasuki

LTM tidak memerlukan sintese jaringan baru. Sebagai gantinya, informasi baru

direkam di dalam organisasi jaringan yang ada.

 Kapasitas dan Jangka Waktu

Kapasitas memori jangka panjang hamper tak terbatas. Saat satu informasi secara

aman sudah disimpan, akan tetap ada di sana sampai di waktu yang tak terbatas.

Meskipun secara teoritis kita mampu mengingat sebanyak yang kita inginkan, yang

menjadi tantangan adalah memanggilnya yaitu mendapatkan informasi yang tepat

sesuai dengan yang kita inginkan. Akses pada informasi membutuhkan waktu dan

usaha karena kita harus mencarinya dalam lautan informasi yang luas dalam LTM,

dan informasi yang jarang dipakai akan makin sulit ditemukan.

B. Proses Terbentuknya Memori atau Mengingat

Untuk lebih jelas bagaimana ingatan dibentuk dapat  kita urutkan

berdasarkan tahapannya, yaitu :

1. Kita berpikir, bergerak, melihat, mendengar, dan mengalami hidup (sebagai

rangsangan inderawi).

2. Semua pengalaman itu disimpan di dalam otak (melalui kode-kode).

3. Masukan itu diurutkan oleh struktur dan proses otak berdasarkan nilai, arti, dan

kegunaannya.

4. Berbagai syaraf diaktifkan.

5. Syaraf yang satu menyampaikan informasi kepada syaraf yang lain melalui reaksi

elektrik dan kimiawi.

Page 5: Makalah Memori

6. Hubungan-hubungan itu diperkuat dengan pengulangan, pengistirahatan, dan

emosi.

7. Ingatan terbentuk.

Teori yang paling banyak yang digunakan oleh para ahli adalah teori tentang tiga

proses memori, seperti berikut :

a. Enconding adalah proses dimana informasi sensoris diubah kedalam bentuk yang 

dapat diingat. Enconding dapat dilakukan dengan metode chunking, yaitu

pengelompokan beberapa huruf sebagai kata (small chunks), sekelompok kata

sebagai frase (larger chunks) dan serangkaian frase sebagai kalimat (even larger

chunks). Proses pengubahan informasi dapat terjadi dengan dua cara, yaitu :

1. Tidak Sengaja, yaitu apabila hal-hal yang diterima oleh indera    dimasukkan dengan

tidak sengaja ke dalam ingatannya.Contohnya adalah seorang anak yang

menginginkan barang yang sangat ia mau, apabila tidak dibelikan, ia akan menangis

sekeras kerasnya. Kelakuan      tersebut bisa tersimpan di otak mereka karena

dengan menagis sekeras-kerasnya ia akan dibelikan barang yang ia mau.

2.   Sengaja, yaitu bila individu dengan sengaja memasukkan pengalaman dan

pengetahun ke dalam ingatannya. Contohnya adalah seseorang yang sering jalan

kesuatu tempat, ia akan hafal dengan sengaja tempat tersebut.

b. Storage adalah penyimpanan apa yang telah diproses dalam enconding tersebut.

Proses ini disebut juga dengan retensi yaitu proses mengendapkan informasi yang

diterimanya dalam suatu tempat tertentu. Sistem penyimpanan ini sangat

mempengaruhi jenis memori (sensori memori, memori jangka pendek, atau memori

jangka panjang). Setiap proses belajar akan meninggalkan jejak-jejak dalam diri

seseorang dan jejak ini akan disimpan sementara dalam ingatannya. Sehubungan

dengan masalah retensi dan kelupaan, ada satu hal penting yang dapat dicata, yaitu

interval atau jarak waktu antara memasukkan dan menimbulkan kembali.

Interval dapat dibedakan atas :

1. Lama Interval yaitu menunjukan tentang lamanya waktu antara pemasukan bahan

sampai ditimbulkan kembali bahan itu. Lamanya berkaitan dengan kekuatan

retensi.

Page 6: Makalah Memori

2.  Isi Interval yaitu aktivitas-aktivitas yang terdapat pada interval. Aktivetas tersebut

akan merusak atau menganggu jejak ingatan sehingga dapat menyebabkan

kelupaan. 

c. Retrieval adalah pemulihan kembali apa yang telah disimpan sebelumnya. Proses

mengingat kembali merupakan suatu proses mencari dan menemukan informasi

yang disimpan dalam memori untuk digunakan kembali.

C. Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Memori.

Proses mengingat atau memori banyak dipengaruhi oleh berberapa faktor, yaitu :

1. Faktor Individu.

Proses mengingat akan lebih efektif apabila individu memiliki minat yang besar,

motivasi yang kuat, memiliki metode tertentu dalam pengamatan dan pembelajaran

memiliki kondisi Fisik dan kesehatan yang baik.

2. Faktor Sesuatu yang Harus di Ingat adalah sesuatu yang memiliki organisasi dan

struktur yang jelas, mempunyai arti, mempunyai keterkaitan dengan individu,

mempunyai intensitas rangsangan yang cukup kuat.

3. Faktor Lingkungan proses mengingat akan lebih efektif apabila ada lingkungan

yang menunjang dan terhindar dari adanya gangguan-gangguan.

D. Cara Meningkatkan Kemampuan Memori

Secara umum usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan memori harus

memenuhi tiga ketentuan sebagai berikut:

1. Proses memori bukanlah suatu usaha yang mudah. Oleh karena itu, perlu

diperhatikan bahwa pengulangan/rekan. Mekanisme dalam proses mengingat

sangat membantu organisme dalam menghadapi berbagai persoalan sehari-hari.

Seseorang dikatakan “belajar dari pengalaman” karena ia mampu menggunakan

berbagai informasi yang telah diterimanya di masa lalu untuk memecahkan

berbagai persoalan yang dihadapinya saat ini.

2.  Bahan-bahan yang akan diingat harus mempunyai hubungan dengan hal-hal lain.

Khusus mengenai hal ini, konteks memegang peranan penting. Dari uraian di depan

jelas bahwa memori sangat dibantu bila informasi yang dipelajari mempunyai

Page 7: Makalah Memori

kaitan dengan hal-hal yang sudah dikenal sebelumnya. Konteks dapat berupa

peristiwa, tempat, nama sesuatu, perasaan tertentu dan lain-lain. Konteks ini

memberikan retrievel cues atau karena itu mempermudah recognition.

3.  Proses memori memerlukan organisasi. Salah satu pengorganisasian informasi

yang sangat dikenal adalah mnemonik (bahasa Yunani: mnemosyne, yaitu dewi

memori dalam mitologi Yunani). Informasi diorganisasi sedemikian rupa

(dihubungkan dengan hal-hal yang sudah dikenal) sehingga informasi yang

kompleks mudah untuk diingat kembali.

E. Contoh Kasus Memori Jangka Panjang.

Adapun salah satu contoh kasus yang terjadi pada memori jangka panjang sebagai

berikut:

Kasus ini tidak dikutip dari buku manapun, melainkan melalui penuturan langsung

subjek yang bernama JSA kepada penulis. Subjek berusia 22 tahun saat menuturkan

cerita ini dan sedang kuliah di Universitas Negeri Malang. Untuk selanjutnya, kasus

ini akan disebut dengan “Kasus Orpheus”.

Subjek menyukai komik berjudul jedela Orpheus sejak duduk di bangku sekolah

dasar. Menurutnya, komik ini sangat bagus. Subjek sangat suka buku-buku yang

diselipkan di dalamnya fakta sejarah. Karena itu, subjek mengikuti jalan ceritanya

sejak awal hingga seri terakhir.

Selain itu, subjek menyukai komik ini karena jalan ceritanya yang sangat menguras

emosi, yaitu tentang sepasang kekasih yang berasal dari dua Negara berbeda, di

mana si lelaki berasal dari kaum pemberontak Rusia Bolsyevik, sedangkan si gadis

berasal dari kalangan bangsawan Jerman. Kisah cinta mereka tak pernah mulus

sejak awalnya, sebab si lelaki tak pernah menginginkan si gadis bersamanya,

walaupun mereka sama-sama tahu kalau mereka saling suka.

Setting mayoritas cerita ini adalah Negara Rusia. Oleh karena itu, saking senangnya

subjek dengan cerita tersebut, subjek selalu tertarik pada apapun fakta-fakta baru

yang menyebutkan “Rusia” di salah satu bagiannya.

Hingga duduk di bangku Sekolah MEnengah, subjek selalu masih menceritakan jalan

cerita dalam komik tersebut dengan semangat pada teman-teman yang bertanya

Page 8: Makalah Memori

padanya tentang salah satu buku yang dia suka.

Tahun pertama duduk di bangku kuliah, subjek ingin sekali mengungkapkan

kesukaannya pada kisah dalam komik itu dan Rusia, maka subjek sengaja browsing

di internet untuk mencari suatu hal yang menarik yang bisa dibuat kisah baru.

Tentang Rusia, dan hal menarik yang ia putuskan jadi bahan cerita adalah ledakan

nuklir di Chernobyl.

Sejak itu, setiap kali subjek merasa kekurangan data untuk bahan cerita, subjek

selalu browsing untuk data tambahan. Data apapun yang bisa membantu novelette-

nya ia lahap, tak peduli bahasa Indonesia atau bahasan Inggris. Kata subjek,

sebenarnya ia juga ingin melahap yang berbahasa Rusia karena menurutnya akan

lebih banyak lagi bahan yang bisa ia ambil dari situ. Namun karena tidak menguasai

bahasa Rusia, subjek cukup berpasrah dengan melihat gambar-gambarnya saja.

Sampai di tahun ketiga subjek duduk di bangku kuliah (tahun 2009 ini), subjek

masih mampu menceritakan garis besar hamper semua yang pernah ia dapatkan

untuk novelette-nya. Sampai saat subjek menuturkan cerita ini, ia masih selalu

tertarik dengan semua yang berbau Rusia. Bahkan subjek bercita-cita untuk pergi ke

Rusia suatu saat nanti, untuk melihat seperti apakah sebenarnya Negara yang

dilihatnya sangat mengagumkan dalam Jendela Orpheus tersebut.

ANALISIS KASUS

Jika menilik dari penuturan subjek bahwasanya dia pertama kali membaca dan

tertarik pada komik ini adalah saat duduk di bangku Sekolah Dasar, maka sudah

pasti rentang waktu 8-9 tahun yang dilaluinya melibatkan memori jangka panjang

subjek tersebut. Yang jadi pertanyaan adalah : bagaimana memori tersebut dapat

bertahan sekian lama.

Semua materi tentang  psikologi kognitif saling berkaitan, sebab sama-sama

membahas tentang otak dan segala system yang terjadi di dalamnya. Dalam

pembahasan sebelumnya, disimpulkan bahwa metode mnemonic yang digunakan

subjek untuk mengingat cerita ini adalah metode pancang, yaitu yang

menghubungkan informasi yang selalu ingin diingat oleh subjek dengan info-info

mutakhir, dimana yang berperan sebagai pemancangnya adalah factor emosi dan

Page 9: Makalah Memori

minat. Sebagaimana yang dinyatakan dalam teori peningkatan memori bahwa

kapanpun mempelajari sesuatu, konsentrasilah pada artinya dan mencoba untuk

mengembangkan dengan penyandian menyeluruh, atau mencoba untuk

menghubungkan materi yang ingin diingat dengan pengalaman sendiri akan sangat

membantu.

Dalam kasus ini, factor “ini adalah salah satu hal yang saya minati” dapat

dikategorikan sebagai kode spesifik dalam jalur penyimpanan informasi dalam

pikiran subjek.

Page 10: Makalah Memori

BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Memori Jangka Panjang adalah informasi-informasi yang disimpan dalam

ingatan kita untuk keperluan di masa yang akan datang.

Ada 3 proses Memori atau mengingat yang di gunakan para ahli yaitu:

1. Enconding.

2.  Storage.

3. Retrieval. 

Proses mengingat atau memori banyak dipengaruhi oleh berberapa faktor, yaitu:

1. Faktor Individu.

2. Faktor Sesuatu yang Harus di Ingat.

3. Faktor Lingkungan.

Secara umum usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan memori harus

memenuhi tiga ketentuan sebagai berikut:

1. Proses memori bukanlah suatu usaha yang mudah.

2.  Bahan-bahan yang akan diingat harus mempunyai hubungan dengan hal-hal

lain. Khusus mengenai hal ini, konteks memegang peranan penting.

3.  Proses memori memerlukan organisasi.

B. Saran

Adapun saran yang dapat kami sampaikan dalam penyusunan makalah ini

adalah sekiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi kami selaku penyusun, juga

teman-teman mahasiswa yang membaca makalah ini dan juga semoga makalah

ini dapat berguna sebagai bahan pelengkap atau pertimbangan dalam

menyusun makalah berikutnya.

Page 11: Makalah Memori

DAFTAR PUSTAKA

De Porter, Bobbi & Mike, Hernacki (Penerjemah Alwiyah Abdurrahman). 2000. Quantum

Learning (terjemahan). Bandung : Kaifa.

Chernow, Fred B (Penerjemah Rina Buntaran ).2001. The Sharper Mind. Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Madden, Thomas L (Penerjemah Ivonne Suryana ). 2000. Fire Up Your Learning. Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama.

http://www.e-dukasi.net/pengpop/pp_full.php?ppid=313&fname=teknik01.htm