makalah meteo

43
KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudu IKLIM. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah METEOROLOGI. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Bengkulu ,14 Desember 2015 Penyusun

Upload: eva-ervianas

Post on 12-Apr-2017

350 views

Category:

Automotive


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah meteo

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala,

karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudu

IKLIM. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah

METEOROLOGI.

Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran

yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah

ini.  Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat

untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita

semua.

Bengkulu ,14 Desember 2015

Penyusun

(mahasiswa fmipa fisika)

Page 2: Makalah meteo

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Bumi kita senantiasa diselimuti oleh udara. Udara yang menyelimuti

bumi disebut dengan atmosfer yang teridiri dari gas. Atmosfer berdasarkan

temperaturnya terdiri dari beberapa lapisan, yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer,

termosfer, dan eksosfer. Perubahan cuaca dan iklim terjadi pada lapisan

troposfer.

Perubahan iklim dipengaruhi oleh unsur : temperatur tekanan,

kelembaban, angin, awan, dan curah hujan. Pengertian iklim adalah keadaan

rata cuaca di satu daerah yang cukup luas dan dalam kurun waktu yang cukup

lama. Iklim dunia dikelompokan berdasarkan berdasarkan garis lintang dan

garisbujursertasuhu. Kita hanya mengetahui kata iklim ,akan tetapi kurang

mengerti akan arti dari iklim tersebut apa. Maka dari itu saya menjadikan “Iklim

dan pengaruh angin terhadap iklim” sebagai pembahasan dalam Makalah ini.

1.2 Rumusan masalah

A. apa definisi iklim?

B. Apa saja unsur-unsur dan klasifikasi iklim?

C. Bagaimana perubahan iklim

D. Apa saja faktor yang mempengaruhi perubahan iklim?

E. Bagaimana pengaruh angin terhadap iklim?

F. Bagaimana dampak perubahan iklim?

Page 3: Makalah meteo

1.3 Tujuan

A. Untuk mengetahui defini iklim.

B. Untuk mengetahui unsur-unsur dan klasifikasi iklim

C. Untuk mengetahui perubahan iklim

D. Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan iklim.

E. Untuk mengetahui pengaruh angin terhadap iklim.

F. Dapat mengetahui dampak dari perubahan iklim.

Page 4: Makalah meteo

Bab II

Pembahasan

Defenisi Iklim

Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata pada daerah yang luas dan dalam waktu yang

relatif lama.

Iklim didefinisikan sebagai berikut :

Sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara

statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda

dengan keadaan pada setiap saatnya (World Climate Conference, 1979).

Konsep abstrak yang menyatakan kebiasaan cuaca dan unsur-unsur atmosfer

disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Glenn T. Trewartha, 1980).

Peluang statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan, angin

kelembaban, yang terjadi disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang

(Gibbs,1987).

Pengertian iklim menurit para ahli yaitu :

Trewartha and Horn (1995)    : mengatakan bahwa iklim merupakan suatu

konsep yang abstrak, dimana iklim merupakan komposit dari keadaan cuaca

hari ke hari dan elemen-elemen atmosfer di dalam suatu kawasan tertentu

dalam jangka waktu yang panjang. Iklim bukan hanya sekedar cuaca rata-rata,

karena tidak ada konsep iklim yang cukup memadai tanpa ada apresiasi atas

perubahan cuaca harian dan perubahan cuaca musiman serta suksesi episode

cuaca yang ditimbulkan oleh gangguan atmosfer yang bersifat selalu berubah,

meski dalam studi tentang iklim penekanan diberikan pada nilai rata-rata,

namun penyimpangan, variasi dan keadaan atau nilai-nilai yang ekstrim juga

mempunyai arti penting.

Trenberth, Houghton and Filho (1995) : mendefinisikan perubahan iklim

sebagai perubahan pada iklim yang dipengaruhi langsung atau tidak langsung

oleh aktivitas manusia yang merubah komposisi atmosfer yang akan

memperbesar keragaman iklim teramati pada periode yang cukup panjang.

Page 5: Makalah meteo

Menurut Effendy (2001) salah satu akibat dari penyimpangan iklim adalah

terjadinya fenomena El-Nino dan La-Nina. Fenomena El-Nino akan

menyebabkan penurunan jumlah curah hujan jauh di bawah normal untuk

beberapa daerah di Indonesia. Kondisi sebaliknya terjadi pada saat fenomena

La-nina berlangsung.

Menurut Winarso (2003)  :  berdasarkan kajian dan pantauan dibidang iklim

siklus cuaca dan iklim terpanjang adalah 30 tahun dan terpendek adalah10

tahun dimana kondisi ini dapat menunjukkan kondisi baku yang umumnya

akan berguna untuk menentukan kondisi iklim per dekade. Penyimpangan

iklim mungkin akan, sedang atau telah terjadi bila dilihat lebih jauh dari

kondisi cuaca dan iklim yang terjadi saat ini.

Unsur-Unsur Iklim

1. Radiasi Matahari (Surya)

Yang menyebabkan adanya panas di permukaan bumi. Radiasi matahari datang ke

bumi. Radiasi matahari datang ke bumi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Unsur

radiasi matahari yang perlu diperhatikan adalah intensitas radiasi dan lamanya radiasi

berlangsung. Intensitas radiasi matahari terbesar terjadi di daerah tropis.

Gambar 1. Radiasi sinar matahari

Page 6: Makalah meteo

Radiasi surya merupakan unsur iklim/cuaca utama yang akan mempengaruhi keadaan

unsur iklim/cuaca lainnya. Perbedaan penerimaan radiasi surya antar tempat di permukaan

bumi akan menciptakan pola angin yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap kondisi

curah hujan, suhu udara, kelembaban nisbi udara, dan lain-lain. Pengendali iklim suatu

wilayah berbeda dari pengendali iklim di bumi secara menyeluruh. Pengendali iklim bumi

yang dikenal sebagai komponen iklim terdiri dari lingkungan atmosfer, hidrosfer, litester,

kriosfer, dan biosfer. Dalam hal ini akan terjadi hubungan interaksi dua arah di antara ke lima

jenis lingkungan tersebut dengan unsur iklim/cuaca. Kondisi iklim/cuaca akan mempengaruhi

proses-proses fisika, kimia, biologi, ekofisiologi, dan kesesuaian ekologi dari komponen

lingkungan yang ada.

Spektrum radiasi yang dipantulkan dan dipancarkan tanah, vegetasi, air dan materi

lainnya berbeda dengan spectrum radiasi matahari karena karakteristik serapan, pantulan dan

penerusan radiasi matahari oleh materi-materi tersebut berbeda satu sama lain. Buktinya

terlihat pada warna pada permukaan benda tersebut.

Radiasi surya (solar radiation) merupakan satu bentuk radiasi thermal yang

mempunyai distribusi panjang gelombang yang khusus. Intensitasnya sangat tergantung ada

kondisi atmosfer, saat dalam tahun, dan sudut-timpa (angle of incidence) sama di permukaan

bumi. Pada batas luar atmosfer, radiasi total adalah 1.395 W/m2 bilamana bumi berada pada

jarak rata-ratanya dari matahari. Angka ini disebut Konstanta Surya (Solar Constant).

Faktor yang mempengaruhi penerimaan radiasi surya di permukaan bumi ada dua.

Pertama jarak dari matahari kebumi. Bumi mengelilngi matahari (revolusi) dengan lintasan

yang elips, perubahan jarak menimbulkan variasi penerimaan radiasi surya. Perihelion:

radiasi maksimum 2.01 ly.min-1(3 Januari jarak terdekat). Aphelion: radiasi minimum 1.88

ly.min -1 (Jarak terjauh 4 juli). Kedua Panjang hari dan sudut datang. Selain atmosfer

penerimaan radiasi surya disebabkan oleh sudut jatuh. Sinar jatuh dengan posisi miring,

memberikan lebih sedikit energy radiasi karena lapisan atmosfer menjadi lebih tebal dan

bayak sinar yang dipantulkan.

Umumnya di nusantara sinar matahari terdapat dalam jumlah yang cukup. Penyinaran

yang terlalu kuat dapat merangsang kembang dan buahnya terlalu lebat karenanya hanya

dapat memberi hasil yang baik untuk beberapa tahun saja. Terlalu banyak matahari juga dapat

Page 7: Makalah meteo

mengakibatkan terlalu cepat merosotnya keadaan tanah. Penghancuran humus didaerah-

daerah tropis yang lebih rendah juga sudah berjalan dengan sangat cepat.

2. Tekanan Udara

Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh setiap satuan luas bidang datar dari

permukaan bumi sampai batas atmosfer. Faktor utama yang mempengaruhi perbedaan

tekenan udara adalah temperature udara. Daerah yang mendapat panas terus-menerus

merupakan daerah yang mempunyai tekanan udara minimum sedangkan daerah yang

pemanasannya kurang, bertekanan maksimum.Tekanan udara adalah suatu gaya yang timbul

akibat adanya berat dari lapisan udara. Udara yang menyelubungi bumi ini adalah dan

mempunyai massa. Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara adalah barometer

sedangkan alat yang bias mencatat sendiri disebut barograph.

Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung tekanan adalah

p₂ = p₁- h/8 x 1mb.

p₁ = 1013 mb.

Tekanan udara adalah berat udara pada permukaan bumi sampai batas atmosfer, pada

daerah seluas 1 cm2 , temperatur 00 C, pada ketinggian 0 m di atas permukaan laut ( pal ) dan

pada garis lintang 450 C. Tekanan udara tersebut besarnya 75 cm Hg tar. Tekanan 76 cm Hg

ini disebut atmosfer.

Faktor-faktor yang mempengaruhi sebaran tekanan udara antara lain garis lintang

bumi, lautan dan daratan, untuk menggambarkan tekanan udara disuatu daerah, ditarik garis-

garis isobar. Garis ini menggambarkan sebaran tekanan udara pada suatu periode tertentu.

Tekanan udara selalu turun dengan naiknya ketinggian tempat.

Suatu daerah yang mempunyai suhu rendah atau dingin mempunyai tekanan udara

yang maksimum,sedang daerah yang mempunyai suhu yang tinggi menyebabkan tekanan

udaranya rendah karena udara mengembang. Hal ini menyebabkan terjadinya angin, karena

udara bertekanan maksimum bergerak menuju daerah yang tekanan udaranya minimum.

Tekanan udara dibatasi oleh ruang dan waktu. Artinya pada tempat dan waktu yang

berbeda, besarnya juga berbeda. Tekanan udara secara vertikal yaitu makin ke atas semakin

menurun.

Page 8: Makalah meteo

Hal ini dipengaruhi oleh:

Komposisi gas penyusunnya makin ke atas makin berkurang.

Sifat udara yang dapat dimampatkan, kekuatan gravitasi makin ke atas makin

lemah.

Adanya variasi suhu secara vertikal di atas troposfer (>32 km) sehingga makin

tinggi tempat suhu makin naik.

Tekanan atmosfer adalah tekanan pada titik manapun di atmosfer bumi. Umumnya,

tekanan atmosfer hampir sama dengan tekanan hidrostatik yang disebabkan oleh berat udara

di atas titik pengukuran. Massa udara dipengaruhi tekanan atmosfer umum di dalam massa

tersebut, yang menciptakan daerah dengan tekanan tinggi (antisiklon) dan tekanan rendah

(depresi). Daerah bertekanan rendah memiliki massa atmosfer yang lebih sedikit di atas

lokasinya, di mana sebaliknya, daerah bertekanan tinggi memiliki massa atmosfer lebih besar

di atas lokasinya.

3. Suhu atau Temperatur Udara

Temperatur udara adalah derajat panas udara. Alat untuk mengukur temperature udara

adalah termometer.

Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu udara suatu daerah adalah :

a) Sudut datangnya sinar mathari

Sudut datangnya sinar matahari sangat menentukan panasnya sinar suhi dipermukaan

bumi. Jika sinar matahari tegak lurus dengan dengan permukaan bumi maka suhu

udara dipermukaan bumi akan mendapatkan pemanasan yang maksimal. Sedangkan

jika arah datangnya matahari itu condong maka pemanasan permukaan bumi akan

tidak masimal.

b) Lamanya penyinaran

Lamanya penyinaran permukaan bumi juga mempengaruhi suhu dipermukaan bumi.

Lama penyinaran itu juga tergantung pada letak suatu wilayah.

Page 9: Makalah meteo

Contoh:

lintang Lama waktu penyinaran maksimal

o° 12 jam

17° 13 jam

41° 15 jam

49° 16 jam

63° 20 jam

66,5° 24 jam

67,5° 1 bulan

90°(kutub) 6 bulan

c) Ketinggian tempat

Faktor ini juga sangat mempengaruhi suhu udara. Karna semakin tinggi di atas

permukaan laut semakin rendah suhu udaranya. Penurunan suhu udara setiap 100

meter yaitu berkurang 0,5°-0,6°c. sedangkan suhu udara diatas permukaan laut 26°c.

d) Jarak suatu tempat ke laut

Wilayah laut lebih cenderung untuk menerima panas sedangan lebih sulit untuk

melepaskan panas. Dengan demikian suatu daerah yang lebih dekat dengan lautan

maka suhu udaranya lebih panas dibanding dengan daerah yang jauh dari lautan.

e) Banya sedikitnya awan

Semakin banyak awan maka semakin sedikit panas yang diterima oleh bumi.

Pemanasan permukaan bumi adayang secara langsung ada juga pemanasan

permukaan bumi secara tidak langsung. Pemanasan bumi secara tidak langsung yaitu :

f) Konduksi

Konduksi adalah pemanasan yang dilakukan dengan peroses perpindahan panas

antara dua benda yang bersentuhan.

g) Konveksi adalah perpindahan panas secara gerak vertikal ke atas kebawah.

Page 10: Makalah meteo

h) Adveksi adalah proses pemnindahan secara mendatar/horizontal.

i) Turbelensi adalah gerakan angin yang berputar-putar akibat ada tekana rendah di

tengah-tengah tekanan udara yang tinggi.

Garis isotherm adalah garis hayal yang menghubungkan tempat tempat yang memiliki

suhu rata-rata yang sama.

4. Angin

Angin adalah massa udara yang bergerak. Angin dapat bergerak ke arah horizontal

atau vertikal dengan kecepatan yang berbeda dan berubah secara dinamis. Faktor yang

menjadi pendorong bergeraknya massa udara tersebut adalah adanya perbedaan tekanan

udara antara satu tempat dan tempat yang lain. Angin selalu bertiup dari tempat yang tekanan

udaranya tinggi ke tempat yang tekanan udaranya lebih rendah.

Perbedaan tekanan udara dapat terjadi karena pengaruh intensitas panas matahari.

Tempat yang terkena panas matahari udaranya akan mengembang sehingga tekanan udara

menjadi rendah, sedangkan tempat yang tidak mendapat sinar matahari tekanan udaranya

tinggi.

Jika saja tidak ada faktor lain yang mempengaruhi, udara akan selalu bergerak ke

tempat yang memiliki tekanan udara lebh rendah. Namun, kenyataannya perputaran bumi

pada porosnya menghasilkan gaya yang berpengaruh terhadap arah pergerakan angin.

Pengaruh perputaran bumi terhadap gerak arah angin dikenal dengan istilah Pengaruh

Coriolis (Coriolis Effect).

Pengaruh Coriolis menyebabkan angin bergerak searah jarum jam mengitari daerah

bertekanan udara rendah di belahan bumi selatan, sebaliknya bergerak berlawanan dengan

arah jarum jam mengitari daerah bertekanan udara rendah di belahan bumi utara.

Page 11: Makalah meteo

Menurut Campbell (1986), sifat angin yang dapat dirasakan langsung oleh setiap manusia

adalah sebagai berikut:

1. Angin menyebabkan tekanan terhadap permukaan yang menentang arah angin

tersebut.

2. Angin mempercepat pendinginan benda yang panas.

3. Angin memiliki kecepatan yang beragam antar tempat dan antar waktu.

Namun, fungsi angin yang sangat penting, meskipun tidak dapat dirassakan oleh manusia

adalah dalam mencampur lapisan udara. Sebagai contoh, angin mencampur massa udara

panas dengan dingin, udara lembap dengan udara kering, dan udara yang kandungan

karbondioksidanya tinggi dengan udara yang kandungan karbondioksidanya rendah. Karena

fungsinya tersebut, siklus hidrologi dapat berlangsung dan keracunan karbondioksida dari

kawasan industri dapat dihindari.

Pada umumnya pola gerakan massa udara di bumi dapat dibagi menjadi tiga, yaitu adveksi,

konveksi, dan turbulensi. Adveksi adalah massa udara yang bergerak mendatar. Konveksi

adalah massa udara yang bergerak naik secara vertikal. Sedangkan turbulensi adalah massa

udara yang bergerak tidak teratur, biasanya terjadi di lapisan atmosfer bagian bawah sampai

ketinggian 600 meter.

1. Kecepatan Angin

Kecepatan angin adalah kecepatan udara yang bergerak secara horizontal pada ketinggian dua

meter di atas tanah. Perbedaan tekanan udara antara asal dan tujuan angin merupakan faktor

yang menentukan kecepatan angin. Namun, untuk kepentingan data cuaca dan iklim,

pengukurannya untuk kepentingan data iklim dan cuaca, pengukurannya dilakukan di

permukaan tanah yang ditutupi rumput. Kecepatan angin akan berbeda pada permukaan yang

tertutup oleh vegetasi dengan ketinggian tertentu, misalnya tanaman, padi, jagunga, dan

kedelai. Oleh karena itu, kecepatan angin dipengaruhi karakteristik permukaan yang

dilaluinya.

Page 12: Makalah meteo

2. Sistem Angin

Sirkulasi udara di lapisan atmosfer bumi memiliki pola tertentu. Angin yang bergerak

mengikuti pola sirkulasi udara ini disebut prevailing windk dan setiap tempat memiliki pola

sendiri-sendiri. Pola sirkulasi udara tersebut terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara

yang relatif statis pada tempat-tempat tertentu di permukaan bumi. Oleh karena itu, angin

memiliki sistem sendiri-sendiri sesuai dengan tempatnya dan diberi nama sesuai dengan arah

datangnya angin.

Sistem angin di bumi dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu angin yang bersifat

umum/tetap, dangin periodik, dan angin lokal.

a). Angin Umum/Tetap

Angin bersifat umum/ tetap adalah angin yang arah hembusannya tetap sepanjang tahun dan

meliputi wilayah yang luas di permukaan bbumi. Termasuk dalam angin bersifat tetap adalah

angin barat, angin timur/kutub, angin pasat, dan angin antipasat.

Gambar 1.Peredaran angin tetap di permukaan bumi

Angin Barat. Angin barat bertiup dari lintang bertekanan tinggi (lintang 40°LU/LS)

menuju lintang bertekanan rendah (66,5°LU/LS). Karena pegaruh rotasi bumi

(pengaruh coriolis), angin barat mengalami pembelokan. Di daerah beriklim sedang

(temperate zone) belahan bumi selatan angin berhembus dari arah barat laut,

sedangkan untuk belahan bumi utara angin berhembus dari arah barat daya.

Page 13: Makalah meteo

Angin Timur/Kutub . Angin timur berhembus dari daerah bertekanan udara tinggi di

sekitar kutub (90°LU/LS) ke arah daerah tekanan rendah (66,5°LU/LS). Di belahan

bumi utara, angin berhembus dari arah timur laut menjadi angin timur laut, sedangkan

di belahan bumi selatan berhembus dari arah tenggata menjadi angin tenggara.

Angin Pasat. Angin pasat berhembus dari daerah subtropis, yaitu lintang 40°LU/LS

menuju daerah khatulistiwa atau tropis (lintang 0°LU/LS). Angin pasat terjadi karena

adanya ruang kosong di daerah khatulistiwa akibat pengembangan udara oleh sinar

matahari. Ruang kosong tersebut selanjutnya terisi udara dari daerah subtropis yang

bertekanan tinggi. Karena pengaruh coriolis, di belahan bumi utara udara yang

bergerak ke khatulistiwa berbelok ke kanan sehingga disebut angin pasat timur laut.

Adapun di belahan bumi selatan udara yang bergerak ke khatulistiwa berbelok ke kiri

sehingga disebut angin pasat tenggara. Di Indonesia, angin pasat timur laut

berlangsung pada bulan Januari, sedangkan angin pasat tenggara berlangsung pada

bulan Juli. Akibat kenaikan massa udara, wilayah khatulistiwa terbebas dari angin

topan sehingga senantiasa tenang dan dinamakan doldrum atau teduh khatulistiwa.

Doldrum merupakan Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT). Oleh karena itu,

letaknya tidak tetap karena mengikuti gerak semu marahari ke arah utara atau selatan

dan suhu di daerah ini selalu tinggi. Pada daerah pertemuan angara angin pasat

tenggara dan timur laut sering terbentuk awan kumulonimbus dan menghasilkan hujan

dengan intensitas yang besar. Hal ini dikarenakan kedua angin pasat ini membawa

banyak uap air yang terakumulasi pada atmosfer dimana kedua angin ini bertemu.

Angin Antipasat . Adanya pengembangan udara di khatulistiwa mengakibatkan massa

udara selalu ringan. Udara yang ringan tersebut akan bergerak naik ke attas

khatulistiwa dan di lapisan atas mengalir secara ke wilayah subtropis. Inilah yang

disebut angin antipasat. Selanjutnya, angin antipasat turun sebagai angin kering di

daerah lintang 40°LU/LS dan menyebabkan terbentuknya gurun-gurun di daerah

subtropis.

Page 14: Makalah meteo

b) Angin Periodik

Gambar 2. Pergerakan angin muson yang terjadi di Indonesia. Gambar di kanan adalah angin

muson timur/tenggara dan gambar di kiri adalah angin muson barat/barat laut.

Angin periodik adalah angin yang pada periode-periode tertentu akan mengubah arahnya.

Faktor utama yang menyebabkan terjadinya angin periodik adalah gerak semu matahari yang

mengakibatkan matahari kadangkala berada di belahan bumi utara atau selatan. Angin

periodik yang terjadi di Indonesia sering disebut dengan angin musim/muson/monsun. Ada

dua angin musim yang terjadi di Indonesia selama 1 tahun, yaitu angin muson barat/barat laut

dan angin muson timur/tenggara. Kedua angin ini akan bergantian setiap setengah tahun.

Angin musim merupakan angin regional yang bertiup di daerah tropis, tetapi terbatas pada

letak astronomis tertentu, yaitu antara 35°LU sampai 25°LS dan 30°BB sampai 170°BT.

Berdasarkan batasan tersebut, jelaslah bahwa Indonesia termasuk dalam cakupan wilayah

angin musim.

Angin muson timur/tenggara. Pada tanggal 22 Maret hingga 22 September, matahari

seolah-olah berada di belahan bumi utara sehingga belahan bumi utara lebih banyak

menerima sinar matahari dan lebih panas dibandingkan belahan bumi selatan. Dengan

demikian menyebabkan tekanan di belahan bumi utara lebih rendah dibandingkan di

belahan bumi selatan. Kemudian udara akan mengalir dari Australia yang berada di

belahan bumi selatan ke arah Asia di belahan bumi utara. Angin ini dinamakan angin

muson timur/tenggara. Sifat dari angin ini kering karena hanya sedikit membawa uap

air hasil penguapan dari sedikit perairan yang dilewatinya. Karena sifatnya yang

kering, angin muson timur/tenggara menyebabkan musim kemarau di Indonesia.

Page 15: Makalah meteo

Angin muson barat/barat laut . Pada tanggal 23 September hingga 21 Maret, matahari

seolah-olah berada di belahan bumi selatan sehingga belahan bumi selatan lebih

banyak menerima sinar matahari dan lebih panas dibandingkan belahan bumi utara.

Dengan demikian menyebabkan tekanan di belahan bumi selatan lebih rendah

dibandingkan di belahan bumi utara. Kemudian udara akan mengalir dari Asia yang

berada di belahan bumi utara ke arah Australia di belahan bumi selatan. Angin ini

dinamakan angin muson barat/barat laut. Sifat dari angin ini lembap dan basah karena

membawa banyak uap air hasil penguapan dari banyak perairan yang dilewatinya.

Karena sifatnya yang basah dan lembap, angin muson barat/barat laut menyebabkan

musim penghujan di Indonesia.

c) Angin Lokal

Angin bersifat lokal adalah angin yang terjadi pada daerah-daerah tertentu karena pengaruh

kondisi setempat. Temasuk dalam angin lokal adalah angin laut dan darat, angin gunung dan

lembah, angin jatuh/fohn, serta angin siklon dan antisiklon.

1) Angin Laut dan Darat

Gambar 3.Angin darat terjadi pada malam hari sedangkan angin laut terjadi pada siang hari

Angin laut dan angin darat berhubungan dengan sifat daratan dan lautan dalam menerima dan

melepaskan panas. Daratan cepat menerima panas dan cepat pula melepaskan panas.

Sedangkan lautan lambat menerima panas dan lambat pula melepaskan panas. Selain itu

angin darat dan angin laut dapat terjadi karena adanya perbedaan sifat fisik darat dengan laut,

antara lan sebagai berikut.

Page 16: Makalah meteo

Laut memiliki kapasitas panas lebih besar daripada darat.

Laut lebih banyak memantulkan sinar matahari daripada darat.

Energi matahari dapat memasuki laut sampai dalam dengan bantuan arus laut,

sedangkan di darat hanya mencapai beberapa sentimeter saja.

Pada siang hari, darata lebih banyak menyerap daripada memantulkan panas matahari

sehingga suhu daratan cepat panas. Sedangkan lautan lebih banyak memantulkan daripada

menyerap panas matahari sehingga suhu di daratan masih dingin. Dengan demikian tekanan

udara di laut menjadi lebih tinggi dibandingkan tekanan udara di darat sehingga mengalirlah

udara dari laut ke darat disebut dengan angin laut. Angin ini sering dimanfaatkan oleh

nelayan yang membawa perahu layarnya untuk kembali ke daratan.

Pada malam hari, daratan lebih cepat menyesuaikan diri dengan suhu di sekitarnya yang

sudah menjadi dingin. Daratan melepaskan panas yang ia miliki sehingga suhunya menjadi

dingin. Sedangkan lautan masih memiliki panas yang diserapnya sedikit-sedikit saat siang,

untuk menyesuaikan dengan dengan suhu di sekitarnya, lautan melepaskan panas tersebut

perlahan-lahan sehingga suhu panasnya bertahan lama. Dengan demikian tekanan udara di

daratan menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan di lautan sehingga mengalirlah udara dari

daratan menuju lautan yang disebut dengan angin darat. Angin ini sering dimanfaatkan oleh

nelayan yang menggunakan perahu layar untuk pergi ke laut mencari ikan.

2) Angin Gunung dan Lembah

Gambar 4.Angin lembah terjadi pada siang hari dan angin gunung terjadi pada malam hari

Page 17: Makalah meteo

Pada siang hari, matahari lebih banyak mengenai daerah puncak gunung (karena lebih dekat

ke matahari) daripada lembah yang letaknya tersembunyi. Hal ini menyebabkan suhu di

puncak gunung lebih tinggi dibandingkan suhu di lembah. Dengan demikian tekanan di

lembah lebih tinggi dibandingkan tekanan di gunung sehingga mengalirlah udara dari lembah

ke gunung yang dinamakan angin lembah.

Pada malam hari, suhu di gunung lebih dingin karena lebih cepat menyesuaikan diri dengan

suhu di sekitarnya. Sedangkan daratan masih menyimpan panas yang ia peroleh sedikit-

sedikit saat siang dan melepaskannya perlahan-lahan saat malam sehingga suhu panasnya

masih bertahan. Dengan demikian puncak gunung memiliki tekanan yang lebih tinggi

dibandingkan lembah sehingga mengalirlah udara dari gunung ke lembah yang dinamakan

angin gunung.

3) Angin Jatuh/Fohn

Gambar 5.Angin Chinook adalah nama lain untuk angin Fohn atau angin jatuh

Angin jatuh atau Fohn merupakan angin yang awalnya bergerak menuju puncak gunung yang

tinggi kemudian dari puncak gunung terjun dengan kecepatan tinggi ke arah kaki gunung dan

sekitarnya. Jika angin berhembus melintasi pegunungan, udara yang dibawa angin setelah

melintasi pegunungan tersebut akan menerima tekanan karena turun dari elevasi (ketinggian)

tinggi ke elevasi rendah sehingga suhunya meningkat. Oleh karena itu, angin ini akan bersifat

kering dan panas. Angin inilah yang disebut angin fohn atau angin terjun.

Awalnya angin ini bersifat basah dan lembap karena banyak mengandung uap air, tapi karena

efek orografis (menabrak gunung) semua uap air yang dibawanya membentuk awan hujan

yang tersangkut pada lereng gunung dan menjadi hujan pada lereng gunung tersebut.

Page 18: Makalah meteo

Sedangkan angin yang berhembus melanjutkan perjalanannya ke balik gunung. Di balik

gunung, angin ini sudah tidak mengandung uap air sehingga sifatnya kering. Selain itu,

karena angin ini jatuh tergelincir menuruni gunung dengan segera, maka suhu dari angin

Fohn ini akan meningkat dengan cepat. Daerah di balik gunung yang mengalami angin jatuh

dinamakan daerah bayangan hujan karena tidak mendapatkan hujan seperti  lereng di

depannya.

Nama angin Fohn dikenal di Austria dan Jerman yang menjadi tempat terjadinya angin ini,

yaitu di lereng udara Pegunungan Alpen. Angin Fohn berhembus dari arah selatan pada

musim dingin dan awal musim semi. Jenis angin Fohn juga terjadi di banyak tempat, tetapi

penamaannya berbeda-beda. Contohnya, angin yang berhembus di lereng timur pegunungan

Rocky di Amerika Serikat dinamakan chinook dan yang berhembus di Kalifornia Selatan

dinamakan Angin Santa Ana.

Di Indonesia, angin jenis fohn yang sering terjadi antara lain sebagai berikut.

Angin Bohorok di Deli dan Medan, Sumatera Utara. Angin ini merusak perkebunan

tembakau.

Angin Kumbang di Tegal, Cirebon, dan Brebes. Bagi daerah tersebut angin kumbang

menguntungkan untuk pertumbuhan tanaman bawang karena di daerah sekitarnya

menjadi tidak lembap.

Angin Gending di Pasuruan dan Probolinggo, Jawa Timur.

Angin Barubu di Sulawesi Selatan.

Angin Wambrau di Biak, Papua

4) Angin Siklon dan Antisiklon

Gambar 6. Pergerakan angin siklon dan antisiklon di permukaan bumi

Page 19: Makalah meteo

Jika dua jenis massa udara yang bertentangan bertemu, arus udara yang mengalir sepanjang

gelombang udara tersebut biasanya bergerak dengan arah yang berlawanan. Rotasi bumi

menyebabkan arus udara membentuk lengkungan, selanjutnya membentuk pusaran yang

sangat besar. Arus udara tersebut berbentuk spiral dan bergerak ke pusat arus udara yang

bertekanan rendah. Arus udara inilah yang disebut angin siklon. Pengaruh coriolis

menyebabkan arah angin mengalami pembelokan.

Angin siklon yang terjadi di belahan bumi utara berputar berlawanan dengan arah putaran

jarum jam, biasanya terjadi pada bulan-bulan Mei hingga Desember. Angin siklon sangat

besar sering terjadi pada bulan April hingga Desember di sebelah Timur hingga Tenggara

perairan Samudera Pasifik, Laut Cina Selatan, Laut Andaman dan sebelah utara Samudera

Hindia. Massa dari gerakan angin ini sangat dahsyat, dan karenanya dikenal dengan sebutan

“great wind”, diambil dari dalam terminologi bahasa Cina, Tai Fung (Typhoon). Sedangkan

angin siklon yang terjadi di belahan bumi selatan berputar searah dengan putaran jarum jam

biasanya terjadi pada bulan-bulan Desember hingga Maret dan April.

Angin yang bertiup dari daerah bertekanan udara tinggi pada pusat massa udara membentuk

lengkungan. Akibat pengaruh rotasi bumi terbentuk sistem angin rotasi bumi yang dikenal

sebagai angin antisiklon. Angin antisiklon berputar sangat cepat berlawanan dengan angin

siklon. Angin antisiklon yang terjadi di belahan bumi utara berputar searah jarum jam. Angin

antisiklon yang terjadi di belahan bumi selatan berputar berlawanan dengan putaran jarum

jam.

  Faktor terjadinya angin ada empat. Pertama gradien barometris yaitu bilangan yang

menunjukkan perbedaan tekanan udara dari 2 isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar

gradien barometrisnya, makin cepat tiupan angin. Kedua letak tempat. Kecepatan angin di

dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh dari garis khatulistiwa. Ketiga tinggi tempat.

Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup, hal ini disebabkan oleh

pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon,

dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi

suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil. Terakhir waktu. Di siang hari angin bergerak

lebih cepat daripada di malam hari.

Page 20: Makalah meteo

Erosi angin pada dasarnya disebabkan pengaruh angin pada partikel-partikel yang

ukurannya cocok untuk bergerak dengan saltasi.

Erosi angin dapat dikendalikan :

(1) Bila partikel-partikel tanah dapat dibentuk ke dalam kelompok / butiran yang terlalu besar

ukurannya untuk bergerak dengan saltasi.

(2) Bila kecepatan angin dekat permukaan tanah dapat dikurangi melalui penggunaan tanah

oleh tanaman tertutup.

(3) Dengan menggunakan jalur-jalur tanggul / tanaman penutup lain yang cukup untuk

menangkap dan menahan partikel-partikel yang bergerak dengan saltasi.

5. Kelembaban dan pH Tanah

Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam udara.

Kelembaban udara dibedakan atas :

Kelembaban spesifik yaitu banyaknya uap air yang dikandung dalam 1 kilogram udara.

Kelembaban absolute yaitu densitas uap airsebanyak 12 gram. Rumus Kelembapan

Absolut:

Jumlah Uap Air

Kelembapan absolute = Volume suatu tempat

Kelembaban relative/nisbi yaitu perbandingan antara jumlah uap air yang ada secara

nyata dengan jumlah uapair maksimum yang mampu dikan dung oleh setiap unit volume

udara dalam suhu yang sama.

Jumlah Uap Air

Kelembapan absolute = Volume suatu tempat x 100%

Kelembapan udara menyatakan banyaknya uap air dalam udara. Jumlah uap air dalam

udara ini sebetulnya hanya merupakan sebagian kecil saja dari seluruh atmosfer, yaitu  hanya

kira-kira 2 % dari jumlah masa. Akan tetapi uap air ini merupakan komponen udara yang

sangat penting ditinjau dari segi cuaca dan iklim. Kandungan uap air atmosfer dapat

Page 21: Makalah meteo

diperlihatkan dengan berbagai cara. Tekanan uap yang dinyatakan dalam minibar, tetapi

dalam penggunaanya yang lebih sering, satuan lainya dipakai untuk menyatakan kandungan

uap air .

Kelembaban udara yang lebih tinggi pada udara dekat permukaan pada siang hari

disebabkan oleh penambahan uap air hasil evapotranspirasi dari permukaaan. Proses ini

berlangsung karena permukaan tanah menyerap radisi matahari. Pada malam hari akan

berlangsung proses kondensasi atau pengembunan yang memanfaatkan uap air yang berasal

dari udara oleh sebab itu kandungan uap air di udara dekat tersebut akan berkurang.

Salah satu fungsi kelembaban udara dalah sebagai lapisan pelindung permukaan

bumi. Kelembaban udara dapat menurunkan suhu dengan cara menyerap atau memantulkan,

sekurang-kurangnya setelah radiasi matahari gelombang pendek yang menuju kepermukaaan

bumi. Ia juga menahan keluarnya radiasi matahari gelombang panjang dari permukaan bumi

pada waktu siang dan malam.

Semua uap air yang ada di dalam udara berasal dari penguapan. Penguapan adalah

perubahan air dari keadaan cair kekeadaan gas. Pada proses penguapan diperlukan atau

dipakai panas, sedangkan pada pengembunan dilepaskan panas. Seperti diketahui, penguapan

tidak hanya terjadi pada permukaan air yang terbuka saja, tetapi dapat juga terjadi langsung

dari tanah dan lebih-lebih dari tumbuh-tumbuhan. Penguapan dari tiga tempat itu disebut

dengan Evaporasi.

Kelembaban tanah merupakan faktor penting untuk kehidupan dan sangat menarik

untuk dikaji. Fungsi utama dari kelembaban tanah adalah mengontrol pembagian air hujan

yang turun ke bumi menjadi run off ataupun infiltrasi. Kelembaban tanah sangat penting

untuk studi potensi air dan studi neraca air.

6. Awan

Awan terjadi akibat adanya proses kondensasi dari uap air. Awan yang mencapai

permukaan bumi disebut kabut.Awan adalah kumpulan titik air atau Kristal-kristal es yang

halus diatmosfir.

Awan merupakan kumpulan partikel air yang melayang-layang di udara, sedangkan

yang dekat dengan permukaan bumi disebut kabut. Inti kondensasi merupakan titik air yang

Page 22: Makalah meteo

mengumpul pada sekeliling partikel-partikel kecil. Inti- inti tersebut biasanya terdiri atas

asap, benda mikroskopik yang bersifat menyerap, dan kristal garam. Jenis awan didasarkan

pada bentuk awan dan ketinggiannya didalam atmosfer. Awan yang bergumpal disebut

kumulus, awan yang berlapis disebut stratus, dan awan yang berserat disebut sirus.

Sedangkan awan tinggi yang tidak memberikan hujan dinamakan alto, dan awan rendah yang

memeberikan hujan dinamakan nimbus.

7. Hujan

Hujan adalah peristiwa jatuhnya titik air dari atmosfer ke permukaan bumi secara

alami. Berdasarkan bentuknya hujan dibedakan sebagai berikut yaitu hujan air, hujan salju,

hujan es. Berdasar proses terjadinya hujan dibedakan yaitu hujan orografis yaitu hujan yang

terjadi di daerah pegunungan, hujan konveksi, hujan frontal hujan yang terjadi di daerah sub

tropis, hujan konvergen hujan yang terjadi karena adanya pengumpulan awan yang

disebabkan oleh angin. Berikut disajikan video animasi sederhana proses terjadinya hujan.

Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu

tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain gauge. Curah hujan

diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan.  Hujan ialah peristiwa sampainya air dalam

bentuk cair maupun padat yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi. Garis pada

peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai curah hujan yang sama disebut

Isohyet.

Ada lima jenis hujan berdasarkan proses terjadinya:

1. Hujan konveksi

2. Hujan Orografis

3. Hujan Frontal

4. Hujan Konvergensi

5. Hujan muson

Klasifikasi Iklim

1. Iklim matahari

Pembagian iklim matahari didasarkan pada kedudukan matahari terhadap muka bumi.

Iklim matahari dibedakan menjadi empat yaitu

Page 23: Makalah meteo

iklim tropic

Iklim sebtropik

Iklim sedang

Iklim dingin

2. Iklim fisis

Iklim fisis didasarkan pada keadaan sesungguhnya di permukaan bumi. Tipe-tipe

iklim fisis yaitu :

Iklim kontinental

Iklim maritime

Iklim dataran tinggi

Iklim muson.

Kelasifikasi menurut para ahli yaitu :

1.      Menurut koppen

Pada tahun 1918 Dr. Waldamir Koppen (Jerman) dalam bukunya Grundisserder

Klimatologie, mempperkenalkan ilmu iklim dunia menjadi 5 tipe, yaitu A, B, C, D dan E

serta ditambah huruf kecil. Dasar klasifikasi adalah:

a.       Suhu udara

b.      Curah hujan

c.       Pennguapan

Adapun pembagian iklim tersebut sebagai berikut:

1) Iklim tipe A (iklim hutan tropis) atau hjan tropis

o   Hujan rata-rata tahunan > 60 cm

o   Suhu terdingin > 180C

o   Hujan rata-rata tahunan 200C – 250C

2) Iklim tipe B (kering)

o Curah hujan sedikit

o Penguapan tetap tinggi

3) Iklim tipe C (sedang)

o   Suhu bulan terdingin < 100C dan > -30 C

o   Suhu bulan terpanas > 100C

o   Curah hujan banyak

4) Iklim tipe D (iklim boreal/hujan salju)

Page 24: Makalah meteo

o   Suhu rata-rata bulan terdingin < -30 C

o   Suhu rata-rata bulan terpanas > 100 C

5) Iklim tipe E (kutub)

o   Penuh salju

o   Bilan terpanas < 100C

o   Terdapat tumbuhan lumut

Koppen menentukan tipe iklim dengan mencari jumlah bulan basah dan bulan kering,

kemudian dihubungkan dengan garis lurus pada diagram Koppen dengan mengambil data

curah hujan dalam setahun.

2.      Menurut Schmidt-ferguson

Klasifikasi ini berdasarkan pada perhitungan indeks nilai Q dengan cara menghitung

jumlah curah hujan tiap-tiap bulan.

Rumus penghitungan Q :

Q = rata-rata bulan kering x 100%

rata-rata bulan basah

Schmidt-Fergushon membagi iklim Indonesia menjadi delapan tipe yaitu :

1. Iklim A; sangat basah, qilai Q = 0-14,3%

2. Iklim B; basah, nilai Q = 14,3-33,3%

3. Iklim C; agak basah, nilai Q = 33,3-60%

4. Iklim D; sedang, nilai Q = 60-100%

5. Iklim E; agak kering, nilai Q = 100-167%

6. Iklim F; kering; nilai Q = 167-300%

7. Iklim G; sangat kering, nilai Q = 300-700%

8. Iklim H; luar biasa kering, nilai Q = >700%

SIMBOL INDEKS Q DALAM %

0 0,0

A 1 14,3

Page 25: Makalah meteo

B 2 33,3

C 3 60,0

D 4 100,0

E 5 167,5

F 6 300,0

G 7 700,0

H 8

3. Menurut Oldeman

Menurut dia didasarkan atas jumlah bulan basah secara berurutan dan jumlah bulan

kering.

1. A = jika terdapat 9 bulan basah berurutan

2. B = jika terdapat 7-9 bulan basah berurutan

3. C = jika terdapat 5-6 bulan basah berurutan

4. D = jika terdapat 3-4 bulan basah berurutan

5. E = jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan

1. Menurut F.W.Junghuhn

Menurutnya diklasifikasi dengan cara menghitung ketinggian tempat dan jenis

tanaman. Junghuhn membagi iklim menjadi empat zona yaitu :

Daerah panas

Daerah sedang

Daerah sejuk

Daerah dingin

Page 26: Makalah meteo

Perubahan iklim

Perubahan iklim adalah berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan

distribusi curah hujan yang membawa dampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan

manusia.

Indonesia mempunyai karakteristik khusus, baik dilihat dari posisi, maupun

keberadaanya, sehingga mempunyai karakteristik iklim yang spesifik. Di Indonesia

terdapat tiga jenis iklim yang mempengaruhi iklim di Indonesia, yaitu iklim musim

(muson), iklim tropica (iklim panas), dan iklim laut. Namun sekarang, iklim di

Indonesia menjadi lebih hangat. Iklim tersebut telah berubah sejak abad 20. Suhu rata-

rata tahunan telah meningkat sekitar 0,3oC sejak 1900. Curah hujan tahunan telah

turun sebesar 2 hingga 3 persen di wilayah Indonesia dalam abad ini. Curah hujan di

beberapa bagian wilayah Indonesia ini dipengaruhi kuat oleh kejadian El-Nino. Di

lain hal, IPCC juga mengungkapkan bahwa selama 100 tahun terakhir (1906-2005)

temperatur permukaan bumi rata-rata telah naik sekitar 0,74oC dengan pemanasan

yang lebih besar pada daratan dibandingkan dengan lautan. Tingkat pemanasan rata-

rata selama 50 tahun terakhir hampir dua kali lipat dari yang terjadi pada 100 tahun

terakhir.

Faktor yang mempengaruhi perubahan iklim:

o Aktivitas manusia

Kegiatan manusia dibumi ini merupakan penyebab utama terjadinya perubahan iklim,

terlebih aktivitas manusia yang mengarah kepada pengrusakan lingkungan seperti

penebangan hutan, pembangun pemukiman didaerah resapan air, membuang limbah

pabrik sembarangan, dan lain sebagainya. Aktivitas-aktivitas manusia yang tidak

memperdulikan lingkungan membuat bumi semakin tidak ramah kepada manusia dan

menjadikan bumi semakin tidak nyaman ditempati lagi.

o Pemanasan Global

Salah satu penyebab perubahan iklim yang terjadi dibumi ini adalah pemanasan

global. Pemanasan global merupakan meningkatnya suhu rata-rata dipermukaan bumi

baik itu darat maupun laut. Pengaruh pemanasan global terhadap terjadinya perubahan

iklim sangat signifikan, contohnya adalah dari sebuah penelitian mengungkapkan

Page 27: Makalah meteo

bahwa pemanasan global dapat meningkatkan intensitas terjadinya badai. Hal ini

membuktikan bahwa anomali iklim dialam ini seringkali terjadi.

o Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca merupakan penyebab utama terjadinya pemanasan global yang menjadikan

bumi ini mengalami perubahan iklim. Peristiwa efek rumah kaca utamanya disebabkan oleh

aktivitas manusia seperti polusi dari pabrik-pabrik, polusi dari kendaraan bermotor dan juga

dari sektor pertanian. Peristiwa ini bisa berdampak kepada mencairnya es-es atau salju-salju

abadi didaerah kutub yang bisa menyebabkan meningkatkan permukaan air laut disekitar

daerah tropis.

o El Nino dan LaNina

El Nino adalah proses terjadinya peningkatan temperatur atau suhu air laut didaerah Peru dan

Ekuador yang dapat berdampak mengganggu iklim secara global. Peristiwa ini umumnya

terjadi dalam waktu dua sampai tujuh tahun sekali. Sedangkan La Nina adalah kebalikan dari

El Nino, yaitu ketika suhu atau temperatur air laut didaerah Peru dan Ekuador menjadi dingin.

Peristiwa La Nina bisa menyebabkan angin kencang, hujan lebat dan juga banjir didaerah-

daerah sekitar Indonesia.

o Menipisnya Lapisan Ozon

Perlu diketahui bersama bahwa saat ini lapisan ozon di atmosfer bumi semakin menipis, dan

ini merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan iklim secara global. Sinar matahari

yang menyinari bumi langsung terpancar ke bumi tanpa terfilter terlebih dahulu dilapisan

ozon (karena semakin menipis), ini yang membuat sinar matahari terasa sangat terik. Nah

inilah salah satu penyebab kenapa bumi semakin hari semakin panas dan kita merasa tidak

nyaman lagi di bumi ini.

Dampak Perubahan Iklim

Tentu saja dari perubahan iklim ini dapat menimbulkan dampak negative. Untuk

Indonesia sendiri, ada sejumlah dampak perubahan iklim seperti :

1. Ekosistem

2. Pangan dan hasil hutan

3. Pesisir dan dataran rendah

4. Sumber dan Manajemen air tawar

5. Industri, permukiman dan masyarakat

6. Kesehatan

Page 28: Makalah meteo

Bab III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya

dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas.

Unsur-unsur ini berbeda dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat yang disebabkan

oleh adanya pengendali-pengendali iklim.

Unsur-Unsur Iklim yaitu:

Radiasi Matahari (Surya)

Tekanan udara

Suhu atau temperatur udara

Angin

Kelembaban dan PH tanah

Awan

Hujan

klasifikasi iklim yaitu :

1. iklim matahari

2. iklim fisis

3. iklim musim

4. iklim menurut junghuhn

5. iklim koppen

Perubahan iklim adalah berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan

distribusi curah hujan yang membawa dampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan

manusia. Perubahan iklim juga sangat di pengaruhi oleh angin hal ini akibat dari faktor yang

menjadi pendorong bergeraknya massa udara tersebut adalah adanya perbedaan tekanan

udara antara satu tempat dan tempat yang lain

penyebab perubahan iklim yaitu :

• Aktivitas manusia seperti penebangan hutan secara liar.

Page 29: Makalah meteo

• Terjadinya fenomena pemanasan global

• Terjadinya peristiwa efek rumah kaca.

• Terjadinya El Nino dan El Nina dilautan.

• Menipisnya lapisan ozon di atmosfir bumi.

Dampak perubahan iklim yaitu :

• Sarana prasaran (infrastruktur) menjadi rusak.

• Merebaknya wabah penyakit terutama pernapasan.

• Kekeringan dan kekurangan sumber air.

• Terjadinya bencana alam dimana-mana.

• Harga pangan menjadi semakin meningkat (mahal).

• Udara menjadi semakin kotor

3.2 Saran

Jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini ,saya harap ada kritik serta saran bagi

pembaca.

Page 30: Makalah meteo

DAFTAR PUSTAKA

Sulistiyanto. Iwan Gatot. 2009. Geografi 1 : untuk Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah

Kelas X, Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Wikipedia.2012.Iklim,(Online),(http://wikipedia.org/wiki/Iklim,diakses 05 desember 2012).

Wikipedia.2012.Cuaca,(Online),(http://wikipedia.org/wiki/Cuaca,diakses 05 desember 2012).

Waluyo Joko, S. Pd.1999. GBPP Geografi untuk SMU tahun 1994 dan Suplemen . Penerbit:

GRAHA PUSTAKA, Jakarta.

http://iklim.dirgantaralapan.or.id/index.php?

option=com_content&view=article&id=61&Itemid=41

http://klastik.wordpress.com/2006/12/03/pola-umum-curah-hujan-di-indonesia

http://zakyways.blogspot.com/2011/05/kondisi-geografis-indonesia.html