makalah nusa-tenggara-barat

22
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa sekarang dimana modernisasi serta globalisasi demikian kuat mempengaruhi peri kehidupan dan merubah kebudayaan masyarakat, masihkan aturan-aturan yang bersumber dari kebudayaan setempat tersebut diikuti?. Adalah suatu kondisi alamiah bahwa suatu kebudayaan pasti akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Namun perubahan yang diinginkan adalah perubahan yang tetap memelihara karakter inti dan menyesuaikannya dengan kondisi saat ini. Sehingga tetap terjaga benang merah masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Nusa Tenggara Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia. Sesuai dengan namanya, provinsi ini meliputi bagian barat Kepulauan Nusa Tenggara. Dua pulau terbesar di provinsi ini adalah Lombok yang terletak di barat dan Sumbawa yang terletak di timur. Ibu kota provinsi ini adalah Kota Mataram yang berada di Pulau Lombok. Provinsi Nusa Tenggara barat 5 10 9 5 Bujur Timur dan 8 46 119 secara geografis terletak pada 115 Lintang Selatan, dengan batas wilayahnya di Lilis Febriani Supomo

Upload: pengetikan-wahyu

Post on 13-Feb-2017

3.417 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah nusa-tenggara-barat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada masa sekarang dimana modernisasi serta globalisasi demikian

kuat mempengaruhi peri kehidupan dan merubah kebudayaan masyarakat,

masihkan aturan-aturan yang bersumber dari kebudayaan setempat tersebut

diikuti?. Adalah suatu kondisi alamiah bahwa suatu kebudayaan pasti akan

mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Namun perubahan yang

diinginkan adalah perubahan yang tetap memelihara karakter inti dan

menyesuaikannya dengan kondisi saat ini. Sehingga tetap terjaga benang

merah masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.

Nusa Tenggara Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia. Sesuai

dengan namanya, provinsi ini meliputi bagian barat Kepulauan Nusa

Tenggara. Dua pulau terbesar di provinsi ini adalah Lombok yang terletak di

barat dan Sumbawa yang terletak di timur. Ibu kota provinsi ini adalah Kota

Mataram yang berada di Pulau Lombok.

Provinsi Nusa Tenggara barat 5 10 9 5 Bujur Timur dan 8 46 119

secara geografis terletak pada 115 Lintang Selatan, dengan batas wilayahnya

di sebelah Barat berbatasan dengan Selat Lombok, Provinsi Bali, sebelah

Timur dengan Selat Sape, Provinsi Nusa Tenggara Timur, sebelah Utara

dengan Laut Jawa dan laut Flores dan sebelah Selatan dengan Samudera

Indonesia.

Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang beribukota di Mataram

terbagi dalam 8 kabupaten dan 2 kota, yaitu Kabupaten Bima, Kabupaten

Dompu, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten

Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten

Sumbawa Barat, Kota Bima dan Kota Mataram. Kabupaten Sumbawa

merupakan wilayah dengan luas terbesar yaitu 6.643,98 Km2 (32,97%),

sementara Kota Mataram merupakan wilayah dengan luas terkecil yaitu 61,30

Km2 (0,30%).

Lilis Febriani Supomo

Page 2: Makalah nusa-tenggara-barat

2

Pengertian suku bangsa dengan simpel adalah kelompok spesifik yang

mempunyai kesamaan latar belakang. Selanjutnya diterangkan bahwa

pengertian suku bangsa, atau kelompok etnik adalah perkumpulan orang

yang mempunyai latar belakang budaya, bahasa, rutinitas, style hidup, dan

ciri-ciri fisik yang sama. Masing-masing mereka mengidentifikasikan diri

pada satu dengan yang lain

Sebagian besar dari penduduk pulau Lombok berasal dari suku Sasak,

sementara suku Bima dan Sumbawa merupakan kelompok etnis terbesar di

pulau Sumbawa. Mayoritas penduduk Nusa Tenggara Barat beragama Islam

(96%).

Namun, sungguh sangat disayangkan apabila para generasi penerus

bangsa tidak mengtehaui tentang kebudayaan dari setiap suku yang ada.

Kebanyakan dari mereka hanya mengetahui dan cukup mengerti tentang

kebudayaan dari salah satu suku yang ada di Indonesia, itu juga karena

pembahasan yang sering dibahas selalu mengambil contoh dari suku yang itu-

itu saja.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah agama dan kepercayaan yang di anut dalam suku Nusa Tenggara

Barat?

2. Bagaimana system sistem upacar dan sistem kekerabatan pada

masyarakat Nusa Tenggara Barat?

3. Apa saja tarian, baju adat, pakaian adat, tari tradisional, kerajinan khas

NTB, upacara adat, dan alat musik masyarakat Nusa Tenggara Barat?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui agama dan kepercayaan yang di anut dalam suku

Nusa Tenggara Barat.

2. Untuk mengetahui sistem upacar dan sistem kekerabatan pada

masyarakat Nusa Tenggara Barat.

3. Untuk mengetahui tarian, baju adat, pakaian adat, tari tradisional,

kerajinan khas NTB, upacara adat, dan alat musik.

Lilis Febriani Supomo

Page 3: Makalah nusa-tenggara-barat

3

BAB II

TINJAUN PUSTAKA

A. Pengertian

Nusa Tenggara Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia. Sesuai

dengan namanya, provinsi ini meliputi bagian barat Kepulauan Nusa

Tenggara. Dua pulau terbesar di provinsi ini adalah Lombok yang terletak di

barat dan Sumbawa yang terletak di timur. Ibu kota provinsi ini adalah Kota

Mataram yang berada di Pulau Lombok.Sebagian besar dari penduduk

Lombok berasal dari suku Sasak, sementara suku Bima dan Sumbawa

merupakan kelompok etnis terbesar di Pulau Sumbawa. Mayoritas penduduk

Nusa Tenggara Barat beragama Islam (96%).

Arti lambing berlatar belakang perisai sebagai gambaran jiwa

pahlawan, lambang Nusa Tenggara Barat terdiri dari 6 unsur, yakni: Bintang,

Kapas dan Padi, Menjangan Gunung dan Kubah.

B. Rumah Adat

Rumah adat NTB bernama Dalam Loka Samawa. Berupa rumah

panggung yang dibuat dari kayu jati. Terdiri dari dua lantai dengan beberapa

ruangan seperti balairung, serambi depan, ruang keluarga sultan dan dapur.

Jika di daerah lain mengenal Desa Wisata, maka di Pulau Lombok juga

dapat ditemui hal serupa yakni di Dusun Sade, Desa Rambitan, Kecamatan

Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).Dusun

Sade dapat mewakili untuk disebut sebagai Desa Wisata di NTB ,layaknya

Desa Wisata di daerah lain.  Sebab, masyarakat yang tinggal di dusun tersebut

Lilis Febriani Supomo

Page 4: Makalah nusa-tenggara-barat

4

semuanya adalah Suku Sasak. Mereka hingga kini masih memegang teguh

adat tradisi. Bahkan,  rumah adat khas Sasak juga masih terlihat berdiri kokoh

dan terawat di kawasan ini.

Suku Sasak adalah penduduk asli dan mayoritas di Pulau Lombok,

NTB. Konon, kebudayaan masyarakat terekam dalam kitab Nagara Kartha

Gama karangan Empu Nala dari Majapahit. Dalam kitab itu, Suku Sasak

disebut “Lomboq Mirah Sak-Sak Adhi”. Sedangkan kebudayaan Suku Sasak

itu  diantaranya terekam dalam rumah adat Suku Sasak.

Alasannya, rumah  memiliki posisi penting dalam kehidupan manusia,

tidak hanya sebagai tempat secara individu dan keluarga secara jasmani,

tetapi juga dalam pemenuhan kebutuhan jiwa atau spiritual. Rumah adat Suku

Sasak, jika diperhatikan dibangun berdasarkan nilai estetika dan kearifan

lokal. Orang sasak mengenal beberapa jenis bangunan adat yang menjadi

Rumah adat suku Sasak terbuat dari jerami dan berdinding anyaman

bambu (bedek).  Lantai dari tanah liat yang dicampur kotoran kerbau dan abu

jerami. Campuran tanah liat dan kotoran kerbau membuat lantai tanah

mengeras, sekeras semen. Cara membuat lantai seperti itu sudah diwarisi

sejak nenek moyang mereka.

Bahan bangunan seperti kayu dan bambu didapatkan dari lingkungan

sekitar. Untuk menyambung bagian-bagian kayu, mereka menggunakan paku

dari bambu. Rumah suku Sasak hanya memiliki satu pintu berukuran sempit

dan rendah, tidak memiliki jendela.

Dalam masyarakat Sasak, rumah memiliki dimensi kesakralan dan

keduniawian. Rumah adat Sasak selain sebagai tempat berlindung dan

berkumpulnya anggota keluarga juga menjadi tempat ritual sakral sebagai

manifestasi keyakinan kepada Tuhan, arwah nenek moyang, penunggu rumah

dan sebagainya.

Lilis Febriani Supomo

Page 5: Makalah nusa-tenggara-barat

5

C. Pakaian Adat

Pakaian adat Sasak bagi perempuan disebut Lambung. Yaitu baju tanpa

lengan dengan kerah berbentuk hurup “V” dan sedikit hiasan di bagian gigir

baju. Pakaian ini menggunakan bahan kain pelung. Sabuk anteng (ikat

pinggang) yang dililitkan dan bagian ujungnya yang berumbai dijuntaikan di

pinggang sebelah kiri. Bawahannya memakai kain panjang sampai lutut atau

mata kaki dengan bordiran di tepi kain dengan motif kotak-kotak atau

segitiga. Sebagai tambahan aksesoris, ditambahkan sepasang gelang dan

gelang kaki berbahan perak. Sowang (anting-anting) berbentuk bulat terbuat

dari daun lontar. Rambut diikat rapi dan sebagai aksen diselipkan bunga

cempaka dan mawar, atau bisa juga disanggul dengan model punjung pliset.

Untuk pakaian adat pria dari mulai kepala mengenakan ikat kepala yang

disebut capuq atau sapuk, sekilas melihat bentuk sapuk sasak tidak jauh

berbeda dengan ikat kepala dari Bali. Sapuk untuk penggunaan sehari-hari

selembar kain tenun berbentuk segitiga sama kaki, sedangkan untuk

keperluan upacara adat atau ritual khusus biasanya menggunakan sapuk jadi

atau perade yang berbahan Songket Benang Mas.Kemudian pria Sasak

mengunakan pegon sebagai baju. Pegon merupakan variasi dari jas Eropa

D. Tari Tradisional

Banyak tari tradisional yang berasal dari Nusa Tenggara Barat,

diantaranya yaitu Tari Lenggo dan Taro Batu Nganga. Tari Lenggo ada dua

jenis yaitu Tari Lenggo Melayu Dan Lenggo Mbojo. Tari Siwe (tari

perempuan), yaitu jenis tari yang dimainkan oleh para penari perempuan

seperti lenggo siwe (lenggo Mbojo), toja, lengsara, katubu dan karaenta. Tari

Lilis Febriani Supomo

Page 6: Makalah nusa-tenggara-barat

6

Mone (tari laki-laki), yaitu jenis tari yang dimainkan oleh penari laki-laki,

seperti kanja, sere, soka, manca, lenggo mone (lenggo melayu) dan mpa’a

sampari.

Lalu Tari Batu Nganga dimana Tari Batu Nganga merupakan sebuah

tari berlatar belakang cerita rakyat yang mengisahkan tentang kecintaan

rakyat terhadap putri raja yang masuk batu dan permohonan mereka agar sang

putri dapat keluar dari dalam batu.

E. Kerajinan Asal NTB

Provinsi ini memiliki banyak kerajinan tangan yang berasal dari daerah

ini diantaranya Gerabah Banyumulek dan Kain Tenun khas Nusa Tenggara

Barat. Gerabah Banyumulek adalah kerajinan tangan khas Nusa Tenggara

Barat yang dibuat dengan alat berupa lempengan bulat yang dapat diputar

dengan tangan. Dan dapat terbuat dari bahan tanah liat dan tanah liat tersebut

dibentuk dengan alat pemutar, setelah jadi tanah liat yang tadi sudah dibentuk

dijemur dan dibakar.

Lilis Febriani Supomo

Page 7: Makalah nusa-tenggara-barat

7

Kain songket merupakan kain tenunan yang dibuat dengan teknik

menambah benang pakan, hiasan dibuat dengan menyisipkan benang perak,

emas atau benang warna di atas benang lungsi. Terkadang juga ada yang

dihiasi dengan manik-manik, kerang atau uang logam.

F. Upacara Adat

Ada beberapa upacara adat yang biasa di lakukan oleh masyarakat NTB

untuk memperingati hari-hari tertentu seperti : Upacara U’a Pua dan Upacara

Perang Topat.

Upacara U’a Pua merupakan sebuah tradisi masyarakat Lombok yang

dipengaruhi oleh ajaran Islam. Upacara U’a Pua dilaksanakan bersamaan

dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang juga dirangkai

dengan penampilan atraksi Seni Budaya masyarakat Suku Mbojo (Bima)

yang berlangsung selama 7 hari.Prosesi U’a Pua diawali dengan Pawai dari

Istana Bima yang diikuti oleh semua Laskar Kesultanan, Keluarga Istana,

Group Kesenian Tradisional Bima dengan dua Penari Lenggo yang

dilengkapi dengan Upacara Ua Pua. Selama proses pawai berlangsung Group

Kesenian terus memainkan Genda Mbojo, Silu dan Genda Lenggo. Ketika

memasuki Istana, Penunggang Kuda menari dengan suka ria (Jara Sara’u),

Sere, Soka dan lain-lain sampai Ketua Rombongan bertemu dengan Sultan

yang diiringi dengan Penari Lenggo. Pada sa’at itu diserahkan ”Sere Pua” dan

Al-Qur’an kepada Sultan. 

Lilis Febriani Supomo

Page 8: Makalah nusa-tenggara-barat

8

Upacara Perang Topat adalah salah satu upacara yang dilakukan oleh

orang Sasak. Perang Topat adalah upacara ritual sebagai perwujudan rasa

terima kasih kepada tuhan atas kemakmuran berupa tanah yang subur, banyak

hujan. Upacara Perang Topat ditampilkan di Taman Lingsar oleh Masyarakat

Hindu, Masyarakat Sasak dengan saling melemparkan Topat (Ketupat).

Upacara ini berlangsung setelah selesai “Pedande” memuja yaitu selama

periode “Rokok Kembang Waru” sekitar pukul 17.30. Perang Topat

dilaksanakan setiap tahun pada saat purnama ke 6 menurut Kalender Sasak

atau sekitar Bulan Nopember –Desember.

G. Alat Musik

NTB pun memilikibanyak  alat musik tradisional yang berasal dari

daerah ini, kali ini saya akan membahas beberapa alat music diantaranya :

Genggong pada umumnya hanya memainkan lagu-lagu yang berlaras

Slendro. Untuk membunyikannya, genggong dipegang dengan tangan kiri dan

menempelkannya ke bibir. Tangan kanan memetik lidahnya dengan jalan

menarik tali benang yang diikatkan pada ujungnya. perubahan nada dalam

melodi genggong dilakukan dengan mengolah posisi atau merubah rongga

mulut yang berfungsi sebagai resonator.

Lilis Febriani Supomo

Page 9: Makalah nusa-tenggara-barat

9

Idiokordo adalah Alat musik yang seperti siter berdawai tiga dengan

cara di petik.

Alat musik ini disebut juga Tatabuhan.

Sarone adalah sebuah alat musik tiup. Alat musik ini  termasuk

golongan aerofon yang berlidah. Sarone, dibuat dari dua bahan pokok yaitu

buluh ( jenis bambu kecil) dan daun lontar. Terdapat lubang di alat music ini,

ada yang berlubang 5 bahkan 6.

Sudah dijelaskan beberapa kebudayaan dan kesenian yang ada di daerah

Nusa Tenggara Barat. Sebenarnya masih banyak kesenian dan kebudayaan

yang di miliki oleh daerah ini, namun saya hanya menyebutkan beberapa

diantaranya. Dengan kemajuan teknologi yang ada saat ini kita mampu

mengetahui kebudayaan yang ada di Indonesia itu dengan mudah, dan mampu

membuat kita bangga dengan kekayaan budaya yang di miliki Tanah Air, dan

mampu membuat kita lebih cinta dengan Tanah Air. Dan sebagai generasi

penerus bangsa yang baik sudah sepatutnya kita menjaga dan melestarikan

budaya leluhur agar tidak punah dimakan oleh era modern dan budaya asing

yang semakin meningkat

Lilis Febriani Supomo

Page 10: Makalah nusa-tenggara-barat

10

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan 

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa daerah

Nusa Tenggara Barat memiliki beraneka ragam kebudayaan. Mulai dari suku-

suku yg mendiami daerahnya, upacara adatnya, serta tradisi yg melekat pada

masyarakatnya.

Oleh karena itu sungguh sangat disayangkan apabila para generasi

penerus bangsa tidak mengetahui tentang kebudayaan daerah ini. Semoga

suku budaya di daerah Nusa Tengggara Barat ini tidak pudar.

B.   SaranKeanekaragaman budaya yang ada di nusantara hendaknya jangan

dijadikan sebagai perbedaan, tetapi lebih baik jika dijadikan sebagai kekayaan

bangsa Indonesia. Kita selaku bangsa Indonesia memiliki kewajiban untuk

selalu melestarikan kebudayaan yang beragam tersebut agar kita dapat

menjadi bangsa yang besar dan mau serta mampu menghargai kebudayaan

tersebut.

 Sikap saling menghormati budaya perlu dikembangkan dalam

masyarakat agar kebudayaan kita yang terkenal tinggi nilainya tetap lestari,

tidak terkena dampak buruk yang datang akibat perubahan pesat yang terjadi

di dunia. Melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia harus didasari

dengan rasa kesadaran yang tingi tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.

Hal ini dimaksudkan agar tercipta suatu kedamaian dan keharmonisan, tidak

ada perpecahan di antara kita semua.

Lilis Febriani Supomo

Page 11: Makalah nusa-tenggara-barat

11

DAFTAR PUSTAKA

Aisyahbana,Takdir,St,1961,puisi lama,PT.Pustaka Rakyat,jakarta.

Anshari, H.Endang saifuddin, M.A., 1982, ilmu, falsafat dan agama, PT.Bina Ilmu, surabaya.

Sultan Takdir Alisjahbana, Antropologi Baru, (Jakarta: Dian Rakyat, 1986).

H.M. Yusran Asmuni, Dirasah Ilmiyah I Pengantar Studi Al-Qur’an Al –Hadits Fiqh dan Pranata Sosial (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997), h. 1

Harun Nasution, Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya Jilid I (Jakarta: UI-Press, 1985), h. 1.

Prof. Dr. H. Said Agil Husain  al-Munawar, M.A. Fikih Hubungan antar Agama (Cet. III; Jakarta: PT. Ciputat Press, 2005), h. 89.

Lilis Febriani Supomo

Page 12: Makalah nusa-tenggara-barat

12

Kebudayaan NTB

Mata Pelajaran :SBK

Oleh :Lilis Febriani Supomo

KELAS : X TEKSTIL

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 TENGGARONG

TAHUN AJARAN 2014 - 2015

Lilis Febriani Supomoi

Page 13: Makalah nusa-tenggara-barat

13

KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat rahmat dan karunia Nya lah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik,

tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk

memenuhi tugas Mata Pelajaran SBK, dengan judul Kebudayaan Nusa Tenggara

Barat.

Dengan makalah ini penyusun diharapkan mampu mengenal tentang daerah

NTB dan Arsitektur Tradisional kebudayaan yang berkembang di NTB, yang

merupakan salah satu provinsi di Indonesia dan seringkali luput dari pengamatan

kita sebagai masyarakat Indonesia.

Penyusun sadar, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh

karena itu,Penyusun sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat

positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Harapan penyusun, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi

kesadaran tersendiri bagi generasi muda bahwa kita juga harus mengetahui adat

dan kebudayaan dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia, karena kita adalah

bagian dari keluarga besar bangsa Indonesia tercinta. 

Lilis Febriani Supomo ii

Page 14: Makalah nusa-tenggara-barat

14

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan .......................................................................... 2

BAB II TINJAUN PUSTAKA

A. Pengertian...................................................................................... 3

B. Rumah Adat .................................................................................. 3

C. Pakaian Adat ................................................................................. 5

D. Tari Tradisional ............................................................................. 5

E. Kerajinan Asal NTB ..................................................................... 6

F. Upacara Adat ................................................................................ 7

G. Alat Musik .................................................................................... 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 10

B. Saran ............................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA

Lilis Febriani Supomo iii