makalah pendanaa, risiko, dan asuransi

53
UNIVERSITAS NEGERI JAKA i KEWIRAUSAHAAN “Pendanaan, Risiko & Asuransi” PENDIDIKAN FISIKA REGULER 2011 Dara Agustianti 3215111232

Upload: dara-kyuhyun-agustianti

Post on 26-Dec-2015

193 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kewirausahaan

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

i

KEWIRAUSAHAAN

PENDIDIKAN FISIKA REGULER 2011

Page 2: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

KATA PENGANTAR

Atas rahmat dan ridho yang diberikan Allah S.W.T, yang menciptakan langit

seisinya dan memberikan akal serta pikiran pada hambanya. Karena-Nya saya dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul “PENDANAAN, RISIKO DAN ASURANSI”

ini dapat terselesaikan tepat waktu. Adapun tujuan saya membuat makalah ini yaitu

untuk memenuhi tugas Kewirausahaan.

Makalah ini akan membahas tentang sumber-sumber pendanaan, macam-

macam risiko dan penanganannya, serta peran asuransi sebagai pengalih risiko.

Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang

cukup jelas bagi pembaca.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada dosen matakuliah Kewirausahaan yaitu Ibu Dr. Ir. Vina Serevina

yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis dalam matakuliah

tersebut.

Penulis berharap semoga makalah ini mampu memberikan informasi yang

bermanfaat bagi pembaca dan penyampaian informasi yang disampaikan penulis

dapat dipahami dengan mudah. Kritik dan saran pembaca kami harapkan karena

penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan

makalah ini.

Jakarta, 6 oktober 2014

Penulis

ii

Page 3: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah......................................................................................... 1B. Tujuan Penulisan..................................................................................................... 2C. Manfaat Penulisan................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................... 3A. Pendanaan............................................................................................................... 3

1) Pendanaan Melalui Hutang................................................................................52) Pendanaan Melalui Ekuitas (Equity Financing)................................................73) Sumber Pendanaan.............................................................................................9

B. Risiko.................................................................................................................... 101) Definisi Risiko.................................................................................................102) Tipe Risiko.......................................................................................................123) Faktor-faktor Fisik Penyebab Risiko...............................................................134) Ragam Pengaruh pada Dunia Bisnis................................................................145) Mengelola Risiko.............................................................................................166) Alternatif-alternatif Menghindari Risiko.........................................................177) Proses Penanganan Risiko...............................................................................18

C. Asuransi.................................................................................................................221) Manfaat Asuransi.............................................................................................232) Tujuan dan Jenis-jenis Asuransi......................................................................243) Syarat-Syarat Risiko Yang Dapat Diasuransikan............................................264) Prinsip Asuransi...............................................................................................27

BAB III PENUTUP.......................................................................................................... 25

A. Kesimpulan........................................................................................................... 30B. Saran..................................................................................................................... 30

iii

Page 4: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

DAFTAR PUSTAKA 31BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Strategi pendanaan suatu perusahaan dibuat dengan pertimbangan bagaimana

membentuk struktur pendanaan yang dapat meminimalkan biaya modal atau cost

of capital. Sebagaimana diketahui, sumber pendanaan didalam perusahaan

mengandung biaya modal, di antaranya adalah utang yang mengandung biaya

berupa bunga dan ekuitas seperti saham yang juga mengandung biaya, yaitu

berupa dividen. Strategi struktur modal menjadi penting karena dalam memilih

apakah perusahaan menggunakan utang atau ekuitas (saham) membawa

konsekuensi terhadap risiko dan return. Jika perusahaan menggunakan utang,

maka perusahaan akan mendapat keuntungan yang berupa penghematan pajak

(taxs saving), dilain pihak penggunaan hutang juga akan menimbulkan risiko,

karena adanya beban tetap.

Usaha asuransi merupakan suatu mekanisme yang memberikan perlindungan

pada tertanggung apabila terjadi risiko di masa mendatang. Apabila risiko tersebut

benar-benar terjadi, pihak tertanggung akan mendapatkan ganti rugis ebesar nilai

yang diperjanjikan antara penanggung dan tertanggung. Mekanisme perlindungan

ini sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis yang penuh dengan risiko. Secara

rasional, para pelaku bisnis akan mempertimbangkan untuk mengurangi risiko

yang dihadapi. Pada tingkat kehidupan keluarga atau rumah tangga, asuransi juga

dibutuhkan untuk mengurangi permasalahan ekonomi yang akan dihadapi apabila

ada salah satu anggota keluarga yang menghadapi risiko cacat atau meninggal dunia.

Perkembangan asuransi di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan yang

sangat pesat. Berbagai perusahaan asuransi berlomba-lomba menawarkan

program asuransi baik bagi masyarakat maupun perusahaan.

1

Page 5: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

B. Tujuan Penulisan

Makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat :

1. Mengetahui pengertian dan sumber pendanaan.

2. Mengetahui perbedaan pendanaan melalui hutang dan pendanaan melalui

saham.

3. Mengetahui tentang risiko dan tipe-tipenya.

4. Mengetahui faktor-faktor fisik penyebab risiko.

5. Mengetahui cara-cara mengelola dan menghindari risiko.

6. Mengetahui pengertian dan manfaat asuransi.

7. Mengetahui tujuan dan jenis-jenis asuransi.

8. Mengetahui prinsip-prinsip asuransi.

C. Manfaat Penulisan

Makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada para pembaca berupa :

1. Pengetahuan mengenai suatu sumber-sumber pendanaan untuk membuka

usaha.

2. Pemahaman mengenai pengalihan risiko kepada asuransi.

3. Pengetahuan mengenai seluk beluk asuransi.

2

Page 6: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendanaan

Strategi pendanaan suatu perusahaan dibuat dengan pertimbangan bagaimana

membentuk struktur pendanaan yang dapat meminimalkan biaya modal atau cost

of capital. Sebagaimana diketahui, sumber pendanaan didalam perusahaan

mengandung biaya modal, di antaranya adalah utang yang mengandung biaya

berupa bunga dan ekuitas seperti saham yang juga mengandung biaya, yaitu

berupa dividen. Kombinasi sumber pembiayaan yang ada di perusahaan sering

disebut bauran pendanaan (financing mix). Struktur yang membentuk komposisi

bauran pendanaan hutang jangka panjang dan modal sendiri disebut dengan

struktur modal (capital structure).

Strategi struktur modal menjadi penting karena dalam memilih apakah

perusahaan menggunakan utang atau ekuitas (saham) membawa konsekwensi

terhadap risiko dan return.

Eduardus Tandelilin (2001:47) mengemukakan bahwa: “Return merupakan salah

satu faktor yang memotivasi investor berinteraksi dan juga merupakan imbalan

atas keberanian investor dalam menanggung risiko atas investasi yang

dilakukannya.” Singkatnya return adalah keuntungan yang diperoleh investor dari

dana yang ditanamkan pada suatu investasi.

Jika perusahaan menggunakan utang, maka perusahaan akan mendapat

keuntungan yang berupa penghematan pajak (taxs saving), dilain pihak

penggunaan hutang juga akan menimbulkan risiko, karena adanya beban tetap.

Tadeoff theory menyatakan bahwa perusahaan akan menggunakan utang hutang

akan memberikan tax saving tetapi itu sampai titik tertentu dan setelahnya akan

menimbulkan biaya financial distress dan biaya keagenan (agency cost) yang

mengakibatkan turunnya nilai perusahaan (value of the firm) (Fama, 2000).

3

Page 7: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

Financial distress atau tekanan keuangan muncul karena penggunaan utang yang

berlebihan dalam struktur modal perusahaan, yang pada akhirnya akan dapat

mengakibatkan meningkatkan risiko kebangkrutan (bankruptcy).

Penggunaan dana dengan penerbitan saham (right issue) juga mengandung

konsekwensi baik positif maupun negatif. Namun sebagaimana diketahui

fenomena yang ada menujukkan bahwa penerbitan ekuitas banyak dilakukan oleh

perusahaan publik tidak terkecuali di Indonesia. Menurut Utami (2011)

ditemukan bahwa mulai tahun 2000 hingga 2010 ada 170 perusahaan yang

menerbitkan saham dengan nilai Rp.172.011,830 Milyar. Atas dasar kondisi

tersebut menjadi menarik untuk melihat strategi yang melatar belakangi pilihan

pendanaan antara utang dan saham.

Karakteristik masing-masing sumber pendanaan menyangkut kompensasi dan

bentuk perikatan sesuai risiko yang melekat yang juga menggambarkan kelebihan

dan kekurangan sehubungan dengan fleksibilitas penggunaannya. Schall dan

Hales (dalam Sudarma,2004) menunjukkan karakteristik utang dan saham seperti

dalam Tabel 1 berikut :

Tabel 1

Perbandingan Karakteristik Sumber Dana Utang dengan Saham

Debt Common Stock

Firms must pay back money with

interest

Money is raised by selling ownership

rights

Interest rate is based on risk principal

and interest payment as perceived by

Lenders

Value stock is determined by investors

Amount of money to be repaid is

specified by debt contractDividends are not legally required

Lenders can take action to get their

money back lenders get prefered

Create change in ownership

shareholders

4

Page 8: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

treatment in liquidation have voting rights

interest payments are tax deductibleCommon dividends aren’t tax

deductible

Sumber: Schall and Hales dalam Sudarma (2004)

Pada Tabel diatas diketahui bahwa utang merupakan dana pinjaman yang

harus dikembalikan disertai bunganya. Tingkat bunga utang didasarkan pada

risiko yang ditanggung peminjam, dan jumlah yang harus dibayar sesuai kontrak.

Ketika terjadi likuidasi maka peminjam berhak menerima klaim sebesar pinjaman

tersebut. Bagi perusahaan pendanaan dengan utang akan memberikan dampak

interest payment yang merupakan unsur pengurang pajak (tax deductible). Jika

menerbitkan saham baru perusahaan akan memperoleh dana, namun

konsekwensinya perusahaan akan dimiliki oleh orang lain dengan proporsi sesuai

kepemilikannya. Nilai saham (stock) ditentukan oleh investor, dan dividen secara

legal tidak harus diberikan. Penerbitan saham dapat merubah kepemilikan

pemegang saham dan dividen bukan merupakan unsur pengurang pajak (tax

deductible).

1) Pendanaan Melalui Hutang

Pendanaan melalui hutang (debt financing) adalah tindakan perusahaan

meminjam dana untuk mendanai operasinya. (Jeff Madura, Introduction To

Business, 2007). Pendanaan dari hutang (pinjaman) dapat diperoleh dari

teman/saudara, perorangan lainnya, para pemasok bahan baku, pemberi

pinjaman berbasis aset, bank-bank komersial, program-progam yang

dilakukan pemerintah, lembaga keuangan bukan bank, perusahaan-perusahaan

besar, dan perusahaan modal ventura (Saiman, 2009).

Keuntungan dan biaya menggunakan Utang

Keuntungan menggunakan utang bagi perusahaan dapat dirangkum dalam

beberapa hal:

5

Page 9: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

1. Utang menyediakan manfaat pajak karena pengeluaran bunga dapat

merededuksi pajak. Manfaat pajak dari utang juga bisa diekspresikan

dalam istilah perbedaan antara biaya hutang sebelum pajak dan sesudah

pajak. Untuk mengilustrasikan hal tersebut misalkan: jika r adalah tingkat

presentase bunga terhadap hutang dan t adalah tarif pajak marginal, maka

biaya peminjaman setelah pajak (kd) yang akan dinikmati oleh peminjam

adalah: kd= r (1 – t). Dalam persamaan ini, biaya utang setelah pajak

adalah fungsi menurun dari tarif pajak. Contoh, suatu perusahaan dengan

tarif pajak sebesar 40% yang meminjam dengan bunga 8%, maka

perusahaan mempunyai biaya hutang setelah pajak sebesar 8%( 1-40%) =

4,8%.

2. Utang bisa mendorong manajer untuk lebih disiplin dalam pilihan-pilihan

investasi mereka. Salah satu cara untuk mengenalkan disiplin kedalam

proses investasi adalah dengan memaksa perusahaan tersebut untuk

meminjam uang, karena peminjaman menciptakan sebuah komitmen

untuk membuat bunga dan pembayaran pokok.

3. Utang tidak memberikan pihak pemegang surat utang (debtholder) hak

suara, sehingga tidak terjadi pergeseran pengendalian perusahaan.

Adapun beberapa hal yang diyakini sebagai beban karena berutang antara lain

adalah sebagai berikut :

1. Utang dapat meningkatkan risiko karena kemungkinan perusahaan tidak

mampu memenuhi pembayaran tetapnya bahkan dapat juga berujung pada

risiko kebangkrutan. Kondisi tersebut mungkin terjadi ketika perusahaan

mengalami kegagalan pada saat aliran kas (cash flow) dari operasi tidak

mencukupi untuk membayar bunga. Sebuah perusahaan dianggap

bangkrut apabila perusahaan tersebut tidak mampu memenuhi komitmen

kontraktual mereka, bahkan perusahaan yang tidak memiliki utang pun

dapat menjadi bangkrut jika mereka tidak mampu membayar gaji

karyawan mereka.

6

Page 10: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

2. Utang akan meningkatkan potensi konflik antara pemberi utang (kreditor)

dan agen (dalam hal ini diwakili oleh manajer). Konflik muncul karena

manajemen perusahaan mengambil proyek-proyek berisiko lebih besar

dari yang diperkirakan oleh kreditor, dimana proyek berisiko akan

memberikan hasil yang bagus, namun kompensasi yang diberikan kepada

kreditor (berupa bunga) tidak ikut naik, sehingga jika terjadi kerugian

maka kreditor akan dirugikan.

3. Utang menyebabkan perusahaan kehilangan beberapa fleksibilitas

berkaitan dengan pembiayaan di masa mendatang, karena adanya rambu-

rambu perjanjian (debt covenant) yang ditetapkan pada awal pinjaman

dilakukan. Perjanjian ini berisi rambu-rambu yang membatasi manajemen

untuk membuat keputusan investasi dan pembayaran dividen dalam

jumlah tertentu.

2) Pendanaan Melalui Ekuitas (Equity Financing)

Pendanaan Melalui Ekuitas (Equity Financing) merupakan tindakan menerima

investasi dari pemilik (melalui penerbitan saham atau penahanan laba). Saham

mengandung biaya, yaitu berupa dividen. Kebijakan deviden (dividend policy)

yaitu keputusan sehubungan dengan berapa banyak laba perusahaan sebaiknya

ditahan atau dibagikan sebagai deviden kepada para pemilik. (Jeff Madura,

Introduction To Business, 2007). Pendanaan ekuitas (modal sendiri) dapat

diperoleh dari tabungan individu, teman dan atas sudara, investor perorangan

lain, perusahaan-perusahaan besar, perusahaan modal ventura, dan penjualan

saham (Saiman, 2009).

Keuntungan dan kekurangan pendanaan Ekuitas

Ekuitas dalam pembahasan ini lebih diorientasikan pada penerbitan saham

yang dilakukan perusahaan. Keuntungan menggunakan saham sebagai sumber

pendanaan ada beberapa :

7

Page 11: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

1. Saham tidak mengharuskan perusahaan untuk membayar dividen,

meskipun demikian bukan berarti dana ekuitas yang masuk untuk kegiatan

usaha tidak mengandung biaya. Biaya modal ekuitas adalah sebesar

opportunity cost yang disebut cost of equity (ke). Dengan tidak

mengharuskan pembayaran dividen memungkinkan perusahaan untuk

menahan sisa laba perusahaan untuk kegiatan perusahaan.

2. Dana yang digali dari saham (ekuitas) adalah sangat besar sehingga

memungkinkan bagi perusahaan untuk melakukan investasi dengan nilai

yang juga besar. Selain itu saham merupakan surat kepemilikan atau

modal sehingga tidak mempunyai tanggal jatuh tempo.

3. Saham merupakan modal yang dapat menjamin kerugian yang diderita

perusahaan, sehingga saham dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan

penerbit.

Sedangkan kelemahan dari penggunaan saham sebagai sumber pendanaan

adalah sebagai berikut :

1. Penerbitan saham baru sering direspon negatif oleh pasar, sehingga

mengakibatkan harga saham turun. Respon negatif muncul karena

anggapan investor kepada manajemen bahwa perusahaan tidak mampu

membayar bunga jika menggunakan utang sebagai akibat dari kinerja yang

kurang bagus.

2. Penerbitan saham menyebabkan dilusi kepemilikan saham, yaitu

berkurangnya presentase kepemilikan saham pemilik lama yang tidak

memiliki cukup dana untuk membeli saham baru yang berpotensi pada

resistensi rencana penerbitan saham.

3. Penerbitan saham dapat mengakibatkan pergeseran pengendalian. Ketika

penerbitan saham baru tidak diikuti oleh pembelian secara proporsional

dari pemegang saham mayoritas, maka hal ini dapat menyebabkan

perubahan pengendali perusahaan.

8

Page 12: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

4. Biaya pendanaan saham akan lebih tinggi dibandingkan dengan utang

karena banyak melibatkan pihak lain, seperti penjamin emisi

(underwriter), notaris dan lain-lain.

3) Sumber Pendanaan

1) Sumber dana berasal dari modal asing

Akhir-akhir ini, telah banyak berkembang berbagai lembaga keuangan

maupun non-keuangan yang telah bersedia untuk mendanai suatu aktivitas

bisnis, tentu saja dengan persyaratan tertentu. Sumber dana dari lembaga-

lembaga itu sering disebut sebagai modal asing (modal pinjaman).

Menurut (Suratman, 2001), sumber dana dari modal asing adalah: sumber

dana yang didapatkan dari luar perusahaan (kreditur) yang tidak ikut

memiliki perusahaan tersebut seperti Bank, Perusahaan Leasing, dan lain

sebagainya. Sumber dana dari modal asing biasanya berwujud hutang,

baik hutang jangka panjang, maupun hutang jangka pendek.

2) Sumber dana dari modal sendiri

Sumber dana dapat juga berasal dari pihak internal perusahaan yang

akan melakukan aktivitas bisnis, sumber dana ini disebut juga sebagai

sumber dana modal sendiri. Sumber dana modal sendiri biasanya

berwujud modal saham dan laba ditahan.

Masalah yang sebenarmya adalah bagaimana bisnis tersebut akan didanai

baik dengan modal sendiri, modal asing ataupun gabungan keduanya, akan

dapat mencapai keuntungan yang ekonomis. Artinya bagaimana struktur

modal tersebut disusun agar dapat meminimumkan biaya modal (cost of

capital), sehingga akan optimal penggunaannya.

9

Page 13: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

B. Risiko

Semua orang menyadari bahwa dunia penuh dengan ketidakpastian, kecuali

kematian, meskipun demikian juga tetap mengandung ketidakpastian di

dalamnya, antara lain mengenai kapan, maupun penyebabnya. Ketidakpastian

mengakibatkan risiko (yang merugikan) bagi pihak-pihak yang berkepentingan,

lebih-lebih dalam dunia bisnis. Ketidakpastian beserta risikonya merupakan

sesuatu yang tidak dapat diabaikan begitu saja, namun demikian harus

diperhatikan secara cermat, bila orang menginginkan kesuksesan. Risiko tersebut

antara lain: kebakaran, kerusakan, kecelakaan, pencurian, penipuan, kecurangan,

penggelapan, dan sebagainya, yang dapat menimbulkan kerugian tidak kecil.

1) Definisi Risiko

Ada banyak definisi tentang risiko (risk). Risiko dapat didefinisikan

sebagai perubahan atau perbedaan hasil yang tidak diharapkan (Khan &

Ahmed, 2008). Risiko dalam buku “Manajemen Risiko” yang ditulis oleh

Irham Fahmi (2010: 2), ditafsirkan sebagai bentuk keadaan ketidakpastian

tentang suatu keadaan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan pada

saat ini. Menurut Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, risiko adalah

uncertainty about future events. Adapun Joel G. Siegel dan Jae K. Shim

mendefinisikan risiko pada tiga hal,

Pertama adalah keadaan yang mengarah kepada sekumpulan hasil khusus,

dimana hasilnya dapat diperoleh dengan kemungkinan yang telah

diketahui oleh pengambil keputusan,

Kedua adalaha variasi dalam keuntungan, penjualan, dan variabel

keuangan lainnya, dan

Ketiga adalah kemungkinan dari sebuah masalah keuangan yang

mempengaruhi kinerja operasi perusahaan atau posisi keuangan, seperti

risiko ekonomi, ketidakpastian politik, dan masalah industry.

10

Page 14: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

Menurut Abas Salim, risiko adalah ketidakpastian (uncertainty) yang

mungkin melahirkan peristiwa kerugian (loss). Menurut Herman Darmawi,

risiko adalah penyebaran/penyimpangan hasil aktual dari hasil yang

diharapkan (Djojosoedarso, 2003). Dalam kaitannya dengan suatu bisnis,

risiko adalah kemungkinan kerugian yang dihubungkan dengan asset dan

potensial pendapatan dari perusahaan (Longenecker, Moore, & William,

2001).

Lebih jauh lagi Joel G. Siegel dan Jae K. Shim menjelaskan pengertian

dari analisis risiko adalah proses pengukuran dan penganalisaan risiko

disatukan dengan keputusan keuangan dan investasi. Sementara itu David K.

Eitemen, Arthur I. Stonehill dan Michael H. Moffett mengatakan bahwa risiko

dasar adalah the mismatching of interest rate bases for associated assets and

liabilities (Fahmi, 2010).

Definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa risiko selalu

dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya sesuatu yang merugikan, yang

tidak diduga, dan tidak diinginkan. Dengan demikian risiko memilki

karakteristik (Djojosoedarso, 2003):

1. Merupakan ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa.

2. Merupakan ketidakpastian bila terjadi akan menimbulkan kerugian.

Wujud dari risiko itu dapat bermacam-macam, antara lain (Djojosoedarso,

2003):

1. Berupa kerugian atas harta milik/kekayaan atau penghasilan, misalnya

diakibatkan oleh kebakaran, pencuria, pengangguran, dan sebagainya.

2. Berupa penderitaan seseorang, misalnya sakit/cacat karena kecelakaan.

3. Berupa tanggung jawab hukum, misalnya risiko dari perbuatan atau

peristiwa yang merugikan orang lain.

4. Berupa kerugian karena perubahan keadaan pasar, misalnya terjadinya

perubahan harga, perubahan selera konsumen dan sebagainya.

11

Page 15: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

2) Tipe Risiko

Dari sudut pandang akademis ada banyak jenis risiko namun secara umum

risiko itu hanya dikenal dalam 2 (dua) tipe saja, yaitu risiko murni (pure risk)

dan risiko spekulatif (speculative risk). Adapun bentuk tipe risiko tersebut

adalah,

a. Risiko murni (pure risk) atau risiko yang tidak disengaja, adalah risiko

yang apabila terjadi tentu menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa

disengaja; misalnya risiko terjadinya bencana alam, pencurian, dan

sebagainya (Djojosoedarso, 2003). Risiko murni dapat dikelompokkan

pada tiga tipe risiko yaitu (Fahmi, 2010):

1. Risiko aset fisik. Merupakan risiko yang berakibat timbulnya kerugian

pada asset fisik suatu perusahaan/organisasi. Contohnya kebakaran,

banjir, gempa, tsunami, dll.

2. Risiko karyawan. Merupakan risiko karena apa yang dialami oleh

karyawan yang bekerja di perusahaan/organisasi tersebut. Contohnya

kecelakan kerja sehingga aktivitas perusahaan terganggu.

3. Risiko legal. Merupakan risiko dalam bidang kontrak yang

mengecewakan atau kontrak tidak berjalan sesuai dengan rencana.

Contohnya perselisihan dengan perusahaan lain sehingga adanya

persoalan seperti ganti kerugian.

b. Risiko spekulatif (speculative risk). Risiko spekulatif ini dapat

dikelompokkan kepada empat tipe risiko yaitu (Fahmi, 2010):

1. Risiko pasar. Merupakan risiko yang terjadi dari pergerakan harga di

pasar. Contohnya harga saham mengalami penurunan sehingga

menimbulkan kerugian.

2. Risiko kredit. Merupakan risiko yang terjadi karena counter party

gagal memenuhi kewajibannya kepada perusahaan. Contohnya

timbulnya kredit macet, persentase piutang meningkat.

12

Page 16: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

3. Risiko likuiditas. Merupakan risiko karena ketidakmampuan

memenuhi kebutuhan kas. Contohnya kepemilikkan kas menurun,

sehingga tidak mampu mebayar hutang secara tepat, menyebabkan

perusahaan harus menjual aset yang dimilikinya.

4. Risiko operasional. Merupakan risiko yang disebabkan pada kegiatan

operasional yang tidak berjalan dengan lancer. Contohnya terjadi

kerusakan pada computer karena berbagai hal termasuk terkena virus.

Selain tipe-tipe risiko diatas, adapun tipe risiko yang lain, diantaranya

(Djojosoedarso, 2003):

Risiko fundamental, adalah risiko yang penyebabnya tidak dapat

dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita tidak hanya satu

atau beberapa orang saja, tetapi banyak orang, seperti banjir, angin

topan, dll.

Risiko khusus, adalah risiko yang bersumber pada peristiwa yang

mandiri dan umumnya mudah diketahui penyebabnya, seperti tabrakan

mobil, pesawat jatuh, dll.

Risiko dinamis, adalah risiko yang timbul karena perkembangan dan

kemajuan (dinamika) masyarakat di bidang ekonomi, ilmu dan

teknologi, seperti risiko keusangan, risiko penerbangan luar angkasa.

Kebalikannya disebut risiko statis, seperti risiko hari tua, risiko

kematian, dan sebagainya.

3) Faktor-faktor Fisik Penyebab Risiko

Risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor ini bisa dikelompokkan menjadi

(Pramana, 2011):

1. Faktor Fisik Alam

Beberapa risiko disebabkan oleh faktor alam, seperti gempa bumi, banjir,

tanah longsor, dan angin ribut. Pada umumnya faktor fisik alam ini tidak

dapat dikendalikan. Ia datang begitu saja dan tidak dapat dicegah.

13

Page 17: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

2. Faktor Fisik Non-Alam

Faktor fisik non-alam adalah faktor fisik yang berhubungan dengan

teknologi atau dengan benda-benda yang diciptakan manusia. Mesin yang

mogok mungkin disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya kehabisan

bahan bakar, salah satu atau beberapa komponennya aus,atau terjadi

korsleting. Semua itu adalah contoh penyebab kerugian oleh faktor fisik

non-alam.

4) Ragam Pengaruh pada Dunia Bisnis

Risiko di dunia bisnis muncul karena sejumlah penyebab, dan penyebab-

penyebab tersebut sangat berkaitan dengan adanya hal-hal yang

mempengaruhi bisnis (Pramana, 2011).

1. Pengaruh Eksternal dan Internal

Pengaruh dari Luar

Contoh-contoh pengaruh eksternal adalah kondisi dunia internasional

yang mempengaruhi kondisi ekonomi nasional. Contoh lainnya adalah

teknologi baru yang menimbulkan inovasi usaha atau efesiensi dalam

operasional usaha.

Pengaruh dari Dalam

Pengaruh internal dapat berupa strategi yang kita pilih untuk

melakukan usaha, misalnya strategi pemasaran, apakah kita akan beriklan

melalui surat kabar, radio, ataupun media lainnya.

2. Pengaruh Lingkungan Bisnis

Lingkungan bisnis adalah situasi berpotensi menurunkan kinerja

perusahaan, seperti lingkungan industry, kondisi ekonomi, dan

pengungkapan terhadap risiko global.

14

Page 18: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

Lingkungan Industri

Di industry yang memiliki persaingan yang cukup tinggi, setiap

perusahaan akan mengalami resistensi persaingan sehingga mengurangi

pangsa pasar yang dimilikinya. Hal lain yang berpotensi menurunkan

kinerja perusahaan adalah dampak dari deregulasi industry yang tidak

berkompromi dengan kondisi perusahaan tersebut.

Untuk mengatasinya, perusahaan sebaiknya mengahadapi persaingan

industry dengan cara membuat produk atau jasa lebih dari satu. Ia juga

harus selalu mengembangkan program-program pemasaran yang dapat

lebih mempertahankan pelanggan yang sudah ada atau membidik

pelanggan dengan fungsi serta fitur yang menarik.

Kondisi Ekonomi

Pengaruh kondisi ekonomi terhadap perusahaan bergantung pada

sensitivitas produk atau jasa yang dijual oleh perusahaan tersebut. Bila

permintaan atas produk atau jasa tersebut memiliki sensitivitas yang

tinggi, maka risiko perusahaan juga semakin tinggi. Misalnya apabila

produksi lebih banyak dibiayai oleh dana pinjaman, maka kenaikan suku

bunga sangat berpengaruh terhadap biaya produksi tersebut. Akibatnya

harga jual menjadi naik dan berpotensi menurunkan jumlah permintaan.

Dalam situasi tersebut, sebaiknya perusahaan berusaha menaikkan

potensi permintaan dengan cara menetapkan kebijakan pembelian atau

penjualan melalui system kredit. Sedangkan bagi perusahaan yang

pendanaan produksinya bersumber dari pinjaman bank, maka ia harus

mengajukan permohonan tingkat suku bunga tetap kepada bank.

Alasannya ketika suku bunga perbankan naik, maka ia akan terhindar dari

tambahan pembayaran biaya bunga. Lakukan pula cara lain yaitu mencari

sumber pendanaan bank syariah karena bank ini menerapkan prinsip bagi

hasil, ataupun mencari peruhaan modal ventura.

15

Page 19: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

Kondisi Global

Ketika suatu perusahaan melakukan bisnis dalam skala internasional,

maka sensitivitas kinerja perusahaan bergantung pada kondisi

perekonomian, kondisi politik, dan nilai tukar antar-negara. Umumnya

perusahaan melakukan transaksi dengan pihak luar melalui instrument

ekspor-impor sehingga ketika ia menyepakati suatu nilai transaksi maka

sebaiknya ia juga mengajukan klausal-klausal yang dapat menghindari

timbulnya kerugian.

5) Mengelola Risiko

Dalam beraktivitas, yang namyanya risiko pasti terjadi dan sulit untuk

dihindari sehingga bagi sebuah lembaga bisnis seperti perbankan sangat

penting untuk memikirkan bagaimana mengelola atau men-manage risiko

tersebut. Pada dasarnya risiko itu sendiri dapat dikelola dengan 4 (empat)

cara, yaitu (Fahmi, 2010):

a. Memperkecil risiko, yaitu dengan cara tidak memperbesar setiap

keputusan yang mengandung risiko tinggi tapi membatasinya bahkan

meminimalisasinya agar risiko tersebut tidak bertambah besar di luar dari

control pihak manajemen perusahaan.

b. Mengalihkan risiko, yaitu dengan cara risiko yang kita terima tersebut kita

alihkan ke tempat lain sebagian, seperti dengan keputusan

mengasuransikan bisnis guna menghindari terjadinya risiko yang sifatnya

tidak diketahui kapan waktunya.

c. Mengontrol risiko, yaitu dengan cara melakukan kebijakan antisipasi

terhadap timbulnya risiko sebelum risiko itu terjadi. Kebijakan seperti ini

biasanya dilakukan dengan memasang alat pengaman atau pihak penjaga

keamanan pada tempat-tempat yang dianggap vital.

16

Page 20: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

d. Pendanaan risiko, yaitu menyangkut penyediaan sejumlah dana sebagai

cadangan (reserve) guna mengantisipasi timbulnya risiko di kemudian hari

seperti perubahan nilai tukar dolar terhadap mata uang domestic di

pasaran. Maka kebijakan sebuah perbankan adalah harus memiliki

cadangan dalam bentuk mata uang dolar sehingga sejumlah perkiraan akan

terjadi kenaikan atau perubahan tersebut.

6) Alternatif-alternatif Menghindari Risiko

Untuk menghindari risiko yang timbul terhadap aktivitas investasi

yang dilakukan perlu dilakukan alternative-alternatif dalam pengambilan

keputusan. Alternative keputusan yang diambil adalah yang dianggap realistis

dan tidak akan menimbulkan masalah nantinya. Tindakan seperti ini dianggap

sebagai bahagian strategi investasi.

Tindak lanjut dari keputusan strategi ini adalah dengan melibatkan

secara maksimal sumber daya yang ada untuk mengimplementasikan

keputusan yang dimaksud dan menentukan pihak-pihak yang bertanggung

jawab atas implementasi ini. Artinya adalah risiko yang timbul merupakan

bentuk dari realita yang terjadi yang mana risiko itu selalu saja sulit untuk

dihindari namun diusahakan terjadi dalam jumlah yang sangat minim.

Sebuah contoh sederhan dalam usaha menghindari risiko bisnis adalah

pada saat seorang pebisnis membutuhkan pinjaman dana untuk melakukan

usahanya adalah sebesar Rp 2 miliar maka sebaiknya ia mengajukan pinjaman

sebesar Rp 2,3 miliar. Dalam artian angka kelebihan Rp 300 juta lagi itu tetap

saja disimpan di bank sebagai bentuk hedging (lindung nilai) atau semacam

antisipasi jika dalam proses pelunasan tersebut ia mengalami kendala atau

tidak teracapainya target keuntungan secara sistematis dari hasil usaha maka

untuk sementara waktu ia bisa mempergunakan angka yang tersimpan di bank

tersebut untuk membayar cicilan pinjaman. Dan dengan begitu pihak pemberi

pinjaman akan melihat bahwa nasabahnya tersebut tidak mengalami kesulitan

17

Page 21: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

dalam melunasi pinjaman serta sudah pasti penilaian yang baik ini bisa saja

bila pihak nasabah dalam pertengahan pembayaran sudah mencapai 50%

pelunasan mengajukan lagi tambahan pinjaman tapi tetap dengan konsep yang

sama tentunya, maka bukan tidak mungkin bila pihak pemberi pinjaman akan

segera mencairkan (Fahmi, 2010).

7) Proses Penanganan Risiko

Lima langkah yang disyaratkan untuk menerapkan penanganan risiko dan

tujuannya untuk mempertahankan asset perusahaan dan mengumpulkan

kekuatan. Langkah-langah tersebut, antara lain:

1. Mengidentifikasi risiko

Penting bagi seorang pemilik bisnis untuk menyadari risiko yang dihadapi

perusahaan. Metode identifikasi yang paling berguna termasuk

kebijaksanaan daftar periksa, pertanyaan dan berkas keuangan, asuransi,

dan analisis secara hati-hati pada operasi perusahaan.

2. Mengevaluasi risiko

Yaitu dengan menelaah seberapa besarnya potensi setiap risiko

menghasilkan kerugian dan kemungkinannya terjadi. Pada risiko yang

paling kecil harus digolongkan dalam tiga kelompok: kritis (kerugian

dapat menghasilkan kebangkrutan), penting (kerugian akan meminta

tambahan modal untuk melanjutkan operasi), dan tidak penting (kerugian

dapat segera diganti dengan penghasilan yang ada atau aset yang ada) .

3. Memilih metode untuk menangani risiko

Dua langkah dasar untuk menangani risiko adalah mengontrol risiko

dan membiayai risiko. Dalam mengontrol risiko terdapat beberapa

alat/metode yang dapat digunakan, antara lain:

Menghindarinya

Penghindaran risiko dicapai dengan memilih untuk tidak

menghubungkan diri dalam suatu aktivitas yang membingungkan.

18

Page 22: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

Sebagai contoh, risiko untuk kehilangan catatan computer yang

penting dapat dihindari dengan menyimpan data cadangan pada lokasi

fisik yang berbeda (Longenecker, Moore, & William, 2001).

Mengendalikan kerugian

Pengendalian kerugian bertujuan untuk (Djojosoedarso, 2003):

1. Memperkecil kemungkinan/peluang terjadinya kerugian.

2. Mengurangi keparahan bila suatu risiko kerugian memang terjadi.

Tujuan tersebut dapat tercapai dengan berbagai cara, antara lain:

1) Melakukan tindakan pencegahan dan pengurangan kerugian

Program pencegahan kerugian adalah untuk mengurangi atau kalau

bisa menghilangkan peluang terjadinya kerugian. Sedangkan

program pengurangan kerugian bertujuan untuk mengurangi

keparahan potensial dari suatu kerugian (Djojosoedarso, 2003).

Pengurangan risiko berpusat pada pengurangan frekuensi,

kerusakan atau kerugian yang tidak terprediksi. Sebagai contoh,

bila suatu perusahaan kecil membutuhkan setiap pencegahan yang

mungkin untuk mengurangi kemungkinan dan keganasan api,

termasuk mengawasi keamanan kontruksi bangunan, memasang

pemadam kebakaran otomatis yang lengkap, menyediakan

persediaan air yang cukup, dll (Longenecker, Moore, & William,

2001).

2) Program pengendalian kerugian berdasar sebab-sebab terjadinya

Ada macam pendekatan dalam program ini, yaitu (Djojosoedarso,

2003):

a. Pendekatan engineering, menekankan pengendalian sebab-

sebab yang bersifat fisik dan mekanis.

b. Pendekatan hubungan kemanusiaan (human relation)

menekankan pada pencegahan terjadinya kecelakaan karena

19

Page 23: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

faktor manusia seperti kelengahan, suka menentang

bahaya,tidak memakai alat-alat keselamatan, dll.

3) Pengendalian menurut lokasi

Dengan memperbaiki faktor lingkungan umum (lokasi),

kemungkinan dan keparahan kerugian karena kecelakaan lalu

lintas di tempat tersebut akan dikurangi/dihindarkan.

4) Pengendalian menurut timing

Diklasifikasikan pendekatan ini ke dalam metode

pengendalian/pencegahan pada:

a) Tahap perencanaan, segala perubahan-perubahan yang

mendasar dalam operasi perusahaan, seperti pembelian mesin

baru,penambahan bangunan dan sebagainya harus didahului

dengan perencanaan pengendalian kerugian akibat perubahan-

perubahan tersebut.

b) Tahap pengamanan-perawatan, yaitu program untuk

memeriksa pelaksanaan dan mengusulkan perubahan bila

perlu.

c) Tahap darurat, meliputi program-program yang menjadi efektif

dalam keadaan darurat. Contoh pengadaan fasilitas pemadam

kebakaran.

Memisahkan

Yaitu memindahkan penempatan dari harta yang menghadapi risiko

yang sama. Jadi dengan cara menambah banyaknya independent

exposure unit, sehingga probabilitas kerugiannya dapat diperkecil.

Contohnya perusahaan yang mempunyai banyak truk, maka untuk

memperkecil kerugian karena kebakaran, truknya disimpan dalam

beberapa pool.

Melakukan kombinasi atau pooling

20

Page 24: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

Yaitu menambah banyaknya exposure unit dalam batas kendali

perusahaan yang bersangkutan, dengan tujuan agar kerugian yang akan

dialami lebih dapat diramalkan, sehingga risikonya lebih kecil. Contoh

perusahaan transportasi memperbanyak armada truknya, agar

probabilitas terjadinya kecelakaan diperkecil.

Memindahkan

Pemindahan risiko, yaitu dengan membeli asuransi atau membuat

perjanjian kontrak dengan perusahaan lain dengan tujuan untuk

memindahkan risiko (Longenecker, Moore, & William, 2001).

Pemindahan risiko dapat dilakukan dengan cara-cara:

a) Harta milik atau kerugian yang menghadapi risiko dipindahkan

kepada pihak lain, yang dinyatakan dengan tegas dengan berbagai

transaksi atau kontrak. Contoh perusahaan yang menyerahkan

pengangkutan produknya kepada perusahaan transportasi,

bertujuan untuk memindahkan risiko dalam pengangkutan kepada

perusahaan tersebut.

b) Risikonya sendiri yang dipindahkan. Contohnya dalam perjanjian

sewa-menyewa rumah, biasanya pemilik rumah memindahkan

risiko kerusakan kepada penyewa, biasanya berupa kerusakan

karena kelalaian penyewa.

Sedangkan dengan penanggulangan risiko dengan membiayai risiko (risk

financing) ada dua cara atau metode yang dapat digunakan yaitu:

Pemindahan risiko melalui asuransi

Melakukan retensi, artinya peusahaan menanggung sendiri risiko

financial dari suatu peril dan ini adalah bentuk penanggulangan risiko

yang paling banyak/umum. Sumber dananya diusahakan sendiri oleh

perusahaan yang bersangkutan (Djojosoedarso, 2003).

4. Menerapkan keputusan

21

Page 25: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

Keputusan yang telah dibuat harus diikuti dengan tindakan, seperti

membeli asuransi atau mengatur dana cadangan untuk dicocokan dengan

berbagai risiko yang dapat terjadi.

5. Mengevaluasi dan mengulangi

Evaluasi dan ulangan dari teknik menangani risiko yang dipilih adalah

penting karena kondisi terus berubah, risiko-risiko baru timbul dan yang

lama menghilang (Longenecker, Moore, & William, 2001).

C. Asuransi

Seperti kita ketahui salah satu cara penganggulangan risiko melalui

pembiayaan adalah dengan mengasuransikan suatu risiko kepada suatu

perusahaan asuransi. Cara ini dianggap sebagai metode yang paling penting dalam

upaya menanggulangi risiko karenanya banyak orang yang berpendapat bahwa

manajemen risiko sama dengan asuransi. Padahal keadaan yang sebenarnya

tidaklah demikian.

Asuransi artinya transaksi pertanggungan yang melibatkan dua pihak,

tertanggung dan penanggung. Didalam pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum

Dagang (KUHD) disebut bahwa, “Asuransi atau pertanggungan adalah suatu

perjanjian dengan mana seorang penangung mengikatkan diri kepada seorang

tertanggung, dengan menerima suatu Premi, untuk memberikan penggantian

kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang

diharapakan, yang mungkin akan diderita karena suatu peristiwa yang tak

tertentu.” Sebagai kontra prestasinya si tertanggung diwajibkan membayar

sejumlah uang kepada si penanggung, yang besarnya sekian persen dari nilai

pertanggungan, yang biasa disebut premi (Djojosoedarso, 2003).

Berdasaarkan pengertian pasal 246 KUHD dapat disimpulkan ada 4 unsur

dalam asuransi, yaitu (Djojosoedarso, 2003):

22

Page 26: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

a. Pihak tertanggung (insured), yakni pihak yang mempunyai harta benda yang

diancam bahaya, yang mempunyai kewajiban membayar uang premi kepada

pihak penanggung baik sekaligus atau berangsur-angsur.

b. Pihak penanggung (insurer), yakni pihak yang mau menerima resiko atas

harta benda orang lain, dengan suatu kontra prestasi berupa premi. Dengan

demikian apabila terjadi peristiwa yang mengakibatkan keinginan

penangunglah yang memberi ganti rugi.

c. Suatu kejadian (accident) yang tak tentu (tidak diketahui sebelumnya).

d. Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian karena

peristiwa yang tak tertentu.

1) Manfaat Asuransi

Ada beberapa manfaat yang bisa diterima pada saat seseorang atau institusi

masuk asuransi, yaitu (Fahmi, 2010):

a. Asuransi mampu berperan sebagai penetralisir risiko. Ini pada saat risiko

terjadi dan semakin lama cenderung semakin besar maka pihak asuransi

dengan berbagai formatnya berusaha kuat agar risiko yang dialami oleh

suatu perusahaan tidak semakin tinggi namun bahkan bisa diperkecil

hingga bisa dihilangkan. Namun yang perlu diingat bahwa usaha untuk

menghilangkan risiko hingga mencapai titik nol sangat sulit, namun

adanya lembaga asuransi, diharapkan risiko tersebut bisa berada pada titik

terkecil.

b. Asuransi sebagai pihak penggantian kerugian. Seseorang yang masuk dan

terdaftar sebagai nasabah asuransi berkewajiban membayar setiap

bulannya dengan rincian serta biaya klaim asuransi yang ditentukan dalam

surat perjanjian yang disepakati oleh kedua belah pihak, yaitu penanggung

dan tertanggung.

c. Mengurangi siksaan mental dan fisik bagi pihak tertanggung yang

disebabkan rasa takut dan kekhawatiran.

23

Page 27: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

d. Menghasilkan tingkat produksi, tingkat harga, dan struktur harga yang

optimum.

e. Memperbaiki posisi persaingan perusahaan kecil. Sebagai tambahan

perusahaan asuransi dalam praktik berperan pula dalam aktivitas penting

pengendalian kerugian.

2) Tujuan dan Jenis-jenis Asuransi

a. Tujuan

Ditinjau dari beberapa sudut, maka suransi mempunyai tujuan dan teknik

pemecahan yang bermacam-macam, antara lain (Fahmi, 2010):

(2) Dari segi ekonomi

Tujuan: mengurangi ketidakpastian dari hasil usaha yang dilakukan

oleh seseorang atau perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan

atau mencapai tujuan.

Teknik: dengan cara mengalihkan risiko pada pihak lain dan pihak lain

mengkombinasikan sejumlah risiko yang cukup besar, sehingga dapat

diperkirakan dengan lebih tepat besarnya kemungkinan terjadinya

kerugian.

(3) Dari segi hukum

Tujuan: memindahkan risiko yang dihadapi oleh suatu objek atau

suatu kegiatan bisnis kepada pihak lain.

Teknik: melaui pembayaran premi oleh tertanggung kepada

penanggung dalam kontrak ganti rugi (polis asuransi), maka risiko

beralih kepada penanggung.

(4) Dari segi tata niaga

Tujuan: membagi risiko yang dihadapi kepada semua peserta program

asuransi.

Teknik: memindahkan risiko dari individu/perusahaan ke lembaga

keuangan yang bergerak dalam pengelolaan risiko (perusahaan

24

Page 28: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

asuransi), yang akan membagi risiko kepada seluruh peserta asuransi

yang ditanganinya.

(5) Dari segi kemasyarakatan

Tujuan: menanggung kerugian secara bersama-sama antar semua

peserta program asuransi.

Teknik: semua anggota kelompok (kelompok anggota) program

asuransi memberikan kontribusinya (berupa premi) untuk menyantuni

kerugian yang diderita oleh seseorang/beberapa orang anggotanya.

(6) Dari segi matematis

Tujuan: meramalkan besarnya kemungkinan terjadinya risiko dan hasil

ramalan itu dipakai dasar untuk membagi risiko kepada semua peserta

(sekelompok peserta) program asuransi.

Teknik: menghitung besarnya kemungkinan berdasarkan kemungkinan

(Probability Theory), yang dilakukan oleh aktuaris maupun oleh

under-writer.

b. Jenis-jenis Asuransi

Berdasarkan pasal 247 KUHD menyebutkan tentang lima macam

asuransi ialah:

(1) Asuransi terhadap kebakaran

(2) Asuransi terhadap bahaya hasil-hasil pertanian

(3) Asuransi terhadap kematian orang ( Asuransi jiwa )

(4) Asuransi terhadap bahaya dilaut dan perbudakan

(5) Asuransi terhadap bahaya dalam pengangkutan didarat dan

disungai-sungai

Menurut jenis bidang yang ditangani ada beberapa macam

asuransi, antara lain:

(1) Asuransi Kerugian

25

Page 29: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

Terdiri dari asuransi untuk harta benda (property, kendaraan),

kepentingan keungan (pecuniary), tanggung jawab hukum

(liability), dan asuransi diri (kecelakaan atau kesehatan).

(2) Asuransi jiwa pada hakikatnya merupakan suatu bentuk kerjasama

antara orang-orang yang menghindarkan atau minimal mengurangi

resiko yang diakibatkan oleh resiko kematian (yang pasti terjadi

tetapi tidak pasti kapan terjadinya), resiko hari tua (yang pasti

terjadi dan dapat diperkirakan kapan terjadinya, tetapi tidak pasti

berapa lama) dan resiko kecelakaan (yang tidak pasti terjadi, tetpi

tidak mustahil terjadi).

(3) Asuransi sosial adalah program asuransi wajib yang

diselenggarakan oleh pemerintah berdasarkan undang-undang.

Maksud dan tujuan asuransi social adalah menyediakan jaminan

dasar bagi masyrakat dan tidak bertujuan untuk mendapat

keuntungan komersial.

3) Syarat-Syarat Risiko Yang Dapat Diasuransikan

a. Persyaratan-persyaratan dilihat dari sudut pandang/kepentingan

perusahaan asuransi /penanggung.

Dari sudut pandang/kepentingan perusahaan asuransi ada beberapa

persyaratan agar suatu risiko dapat diasuransikan, yaitu:

(1) Jumlah objek pertanggungan harus memenuhi syarat baik kuantitas

maupun kualitas, agar dapat diperhitungkan besarnya kemungkinan

kerugian yang seimbang.

(2) Kerugian yang terjadi harus secara kebetulan dan bersifat tidak

disengaja.

(3) Kerugian yang terjadi harus dapat ditentukan dan diukur.

(4) Kerugian tidak mancakup hal-hal yang sangat membahayakan

(merupakan bencana besar).

26

Page 30: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

b. Persyaratan-persyaratan dilihat dari sudut pandang/kepentingan

tertanggung.

Dari sudut pandang kepentingan tertanggung ada dua kepentingan utama

atas risiko yang dapat diasuransikan, yaitu:

(1) Potensi kerugian harus cukup kuat, sehingga perlu ada jaminan

perlindungan.

(2) Kemungkinan kerugiannya tidak terlalu tinggi (Djojosoedarso, 2003).

4) Prinsip Asuransi

a. Insurable interest (kepentingan yang dipertanggungkan)

Pada prinsipnya merupakan hak berdasarkan hukum untuk

mempertanggungkan suatu risiko yang berkaitan dengan keuangan, yang

diakui sah secara hukumantara tertanggung dengan sesuatu yang

dipertanggungkan. Syarat yang perludipenuhi agar memenuhi kriteria

insurable interest:

1. Kepemilikan, pemilik yang sah dari objek asuransi adalah orang yang mempunyai

insurable interest terhadap objek tersebut.

2. Penyewa dalam kontrak sewa-menyewa jangka panjang mempunyai insurable

interest terhadap objek persewaan yang bersangkutan.

3. Kreditur yang mempunyai kedudukan kuat.

4. Dalam kontrak kerja, kontraktor bangunan mempunyai insurable interest terhadap

proyek bangunan yang sedang dikerjakan, sebab kontraktor yang bersangkutan

mempunyai hak mekanis terhadap objek kontrak kerja.

5. Dalam asuransi jiwa yang mempunyai insurable interest adalah diri sendiri atau

ahli waris yang sah.

6. Hubungan keluarga. Misalkan seorang suami/istri dapat mengasuransikan

pasangannya.

b. Utmost Good Faith (itikad baik)

Dalam melakukan kontrak asuransi, kedua belah pihak dilandasi oleh

itikad baik. Antar pihak tertanggung dan penanggung harus saling

27

Page 31: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

mengungkapkan keterbukaan. Kewajiban dari kedua belah pihak untuk

mengungkapkan fakta disebut duty of disclosure.

c. Indemnity

Konsep indemnity adalah mekanisme penanggung untuk mengompensasi

risiko yang menimpa tertanggung dengan ganti rugi finansial. Konsep ini

tidak dapat mengganti nyawa yang hilang atau anggota tubuh yang rusak atau cacat

karena indemnity berkaitan dengan ganti rugi finansial.

d. Subrogation

Pada prinsipnya merupakan hak penanggung yang telah memberikan ganti

rugi kepada tertanggung untuk menuntut pihak lain yang mengakibatkan

kepentingan asuransinya mengalami suatu peristiwa kerugian

(Djojosoedarso, 2003).

Contoh:

Berdasarkan contoh sebelumnya, ternyata kemudian diketahui bahwa yang

menyebabkan terjadinya kebakaran tersebut adalah Dudung, yang ketka

dituntut oleh perusahaan asuransi hanya mampu memberikan ganti rugi

sebesar Rp 65 juta.

Maka:

- Beban PT Bintang Rp 60 juta – (6/13 x Rp 65 juta) = Rp 60 juta –

Rp 30 juta

= Rp 30 juta,

a. Beban PT Central Rp 70 juta – (7/13 x Rp 65 juta) = Rp 70 juta -

Rp 35 juta = Rp 35 juta

Ganti rugi yang diterima Abas tetap Rp 130 juta, yang sebenarnya

berasal dari PT Bintang Rp 30 juta, PT Central Rp 35 juta dan Dudung

Rp 65 juta.

28

Page 32: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sumber pendanaan didalam perusahaan mengandung biaya modal, di

antaranya adalah utang yang mengandung biaya berupa bunga dan ekuitas seperti

saham yang juga mengandung biaya, yaitu berupa dividen. Jika perusahaan

menggunakan utang, maka perusahaan akan mendapat keuntungan yang berupa

penghematan pajak (taxs saving), dilain pihak penggunaan hutang juga akan

menimbulkan risiko, karena adanya beban tetap. utang merupakan dana pinjaman

yang harus dikembalikan disertai bunganya. Tingkat bunga utang didasarkan pada

29

Page 33: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

risiko yang ditanggung peminjam, dan jumlah yang harus dibayar sesuai kontrak.

Jika menerbitkan saham baru perusahaan akan memperoleh dana, namun

konsekwensinya perusahaan akan dimiliki oleh orang lain dengan proporsi sesuai

kepemilikannya.

Semua orang menyadari bahwa dunia penuh dengan ketidakpastian, kecuali

kematian, Ketidakpastian mengakibatkan risiko (yang merugikan) bagi pihak-

pihak yang berkepentingan, lebih-lebih dalam dunia bisnis. Salah satu proses

penanganan risiko adalah dengan pemindahan risiko, yaitu dengan membeli

asuransi atau membuat perjanjian kontrak dengan perusahaan lain dengan tujuan

untuk memindahkan risiko. Tidak semua risiko dapat diasuransikan atau suatu

risiko dapat diasuransikan dengan syarat-syarat tertentu. Syarat tersebut ada yang

dilihat dari sudut pandang/kepentingan perusahaan asuransi/penanggung dan dari

sudut pandang/kepentingan tertanggung.

B. Saran

1. Sebaiknya masyarakat harus pintar memilih suatu sumber pendanaan yang

memiliki tingkat kerugian yang kecil.

2. Sebaiknya masyarakat di dalam bisnis harus memahami risiko-risiko apa saja

yang kemungkinan timbul dalam dunia bisnisnya dan mengantisipasi agar

risiko-risiko tersebut tidak akan muncul.

3. Sebaiknya masyarakat mengikuti program asuransi, karena program ini

memiliki banyak manfaat bagi pihak tertanggung, seperti yang telah saya

uraikan dalam materi makalah ini.

30

Page 34: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

DAFTAR PUSTAKA

Djojosoedarso, S. (2003). Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi. Jakarta: Salemba Empat.

Fahmi, I. (2010). MANAJEMEN RISIKO: Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung: ALFABETA.

Khan, T., & Ahmed, H. (2008). Manajemen Risiko: Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta Timur: Bumi Aksara.

Longenecker, J. G., Moore, C. W., & William, J. (2001). Buku 2_KEWIRAUSAHAAN: Manajemen Usaha Kecil. Jakarta: Salemba Empat.

Madura, J. (2007). Introduction To Business .

Pramana, T. (2011). Manajemen Rsiko Bisnis. Jakarta: Sinar ilmu.

31

Page 35: Makalah Pendanaa, Risiko, Dan Asuransi

Saiman, L. (2009). KEWIRAUSAHAAN : Teori, Praktik dan Kasus-kasus. Jakarta: Salemba Empat.

Suratman. (2001). Studi kelayakan proyek. edisi pertama. Yogyakarta: J & J Learning.

32