makalah pengantar penjemaatan pembangunan jemaat
TRANSCRIPT
Komisi Pusat Sumber Daya untuk Pembangunan Jemaat GKI(KPSDuPJ GKI)
MengapaPembangunan Jemaat ?
Konteks masyarakat yang sedang berubah
• Gereja tidak otomatis hidup sesuai dengan kehendak Allah.
• Gereja dapat kehilangan maknanya bagi jemaat maupun masyarakat di sekelilingnya.
• GKI sebagai bagian dari gereja-gereja di Indonesia, dan bagian dari masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia hidup dan berkarya dalam masyarakat yang sedang berubah
• GKI dalam rangka menjalankan Misi Allah di dunia ini, dituntut untuk berbenah diri, siap dan berperan dalam perubahan, tanpa kehilangan identitasnya sebagai Gereja Yesus Kristus.
• GKI perlu melakukan Pembangunan Jemaat, agar Jemaat baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama, mampu mewujudkan persekutuan serta melaksanakan kesaksian dan pelayanan sesuai dengan kehendak Allah di dalam Kristus di lingkungannya masing-masing. [lihat Tata Gereja GKI Bagian I.B. Pasal 7]
ApaPembangunan
Jemaatitu?
suatuupaya
transformasi
terarah kepadaperwujudan
Gereja Yesus Kristus
mencakupaktivitas orang-orangmaupun sistemnya
berangkat dari apa adanyamenuju
yang dicita-citakan sesuai kehendak
Allah
berdasarkanpemahaman iman
yang benar(teologi kontekstual)
dengancara dan sarana
(ilmu empiris) yang tepat guna
Pembangunan Jemaat
keseluruhan usaha Gereja melakukan proses perubahan
proses perubahan dilaksanakan secara:• menyeluruh, terpadu, terarah, dan sinambung• dialogis dalam hubungan timbal balik dengan
masyarakat di mana Gereja hidup dan berkarya
agar Gereja mampu mewujudkan hidup dan karyanya sebagai Gereja Yesus
Kristus di dunia ini
Pembangunan Gereja(Tata Gereja GKI Pasal 7)
a. Pembangunan gereja adalah keseluruhan upaya yang dilakukan oleh GKI untuk merencanakan dan melaksanakan proses-proses perubahan secara menyeluruh, terpadu, terarah dan berkesinambungan pada semua lingkupnya, yaitu Jemaat, Klasis, Sinode Wilayah dan Sinode, dalam hubungan timbal-balik dengan masyarakat di mana GKI hidup dan berkarya.
b. Pembangunan gereja bertujuan agar Jemaat, Klasis, Sinode Wilayah dan Sinode GKI, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama, mampu mewujudkan persekutuan serta melaksanakan kesaksian dan pelayanan sesuai dengan kehendak Allah di dalam Kristus di lingkungannya masing-masing.
PJ sebagai Panggilan Gereja
PJ mengacu pada istilah oikodome (pembangunan) dan oikodomein (membangun, mendirikan, membuat) dalam Alkitab.Pada hakikatnya PJ adalah pekerjaan Allah.Allah juga melibatkan umat-Nya/orang beriman dalam gereja (1 Petrus 2:5 dll.) dan memperlengkapinya (1 Kor. 12:4, 12 dll.).
Sebagai suatu panggilan gereja, Pembangunan Jemaat adalah upaya orang-orang beriman untuk melibatkan diri dalam pekerjaan Allah, dengan bimbingan Roh Kudus serta terbuka menggunakan ilmu pengetahuan yang dimiliki secara bertanggung jawab, dan dilakukan tahap demi tahap, sehingga Gereja menjadi seperti yang dikehendaki oleh Kristus.
PelaksanaanPembangunan Jemaat
• Pembangunan Jemaat bukan merupakan tambahan terhadap tugas-tugas gereja yang telah ada.
• Pembangunan Jemaat teranyam dalam keseluruhan aktivitas Gereja.
PROSESNYA• Mulai dengan proyek baru (memulai dengan
merumuskan kebijakan dan cara baru berdasarkan sistem lima faktor vitalisasi gereja untuk menata hidup dan karya Jemaat/Gereja yang selama ini sudah berjalan)
• Mengubah situasi yang sudah ada (memulai dengan melakukan evaluasi sampai sejauhmana faktor-faktor vitalisasi secara sadar atau tidak sadar sudah terwujud dalam hidup dan karya Jemaat/Gereja dewasa ini, dan kemudian bagaimana memperbaiki situasi Jemaat/Gereja itu)
MENGENALVITALITAS Jemaat
UNTUKPEMBANGUNAN
JEMAAT
Roh - Firman
Pluralitas, Miskin -
Tertindas
• Nilai-nilai Individu• Tradisi Teologis• Sosial
Kemasyarakatan
• Mewujudkan persekutuan
• Melaksanakan Kesaksian dan Pelayanan
iklim
tuju-an &tugas
iden-ti-tas
kepemim-pinan
struk-tur
STRATEGIPEMBANGUNAN
JEMAATGKI
• Fungsionalisasi Jemaat/Gereja (upaya agar Gereja berfungsi sebagaimana dikehendaki oleh Kristus).
• Reorientasi Jemaat/Gereja (upaya agar kepentingan dan kebutuhan Jemaat/Gereja terarah pada perwujudan Misi Allah di dunia ini)
• Restrukturisasi Jemaat/Gereja (upaya agar penataan struktur pelayanan dan organisasi menjadi tepat guna sesuai dengan tuntutan perwujudan Misi Allah di dunia ini)
• Reformasi Jemaat/Gereja (upaya agar keseluruhan hidup dan karya Jemaat/Gereja agar sesuai dengan hakikat keberadaannya sebagai sarana mewujudkan Misi Allah di dunia ini)
Tata Laksana Bab XVI Pasal 63
• Pemberdayaan seluruh anggota GKI dan kelompok-kelompok pelayanan dalam jemaat sebagai pelaku-pelaku pembangunan jemaat.
• Perwujudan dan pembinaan kepemimpinan yang melayani dalam wadah Majelis Jemaat dan Badan Pelayanan – Badan Pelayanan Jemaat.
• Perumusan Visi dan Misi Jemaat yang melibatkan Jemaat.
• Penyusunan, pelaksanaan, dan pengevaluasian program pelayanan Jemaat yang mengacu pada Visi dan Misi Jemaat.
• Penyusunan struktur pelayanan dan struktur organisasi Jemaat yang tepat guna.
• Pelaksanaan dan pengembangan proses komunikasi timbal balik dan kesemua arah.
• Pelaksanaan dan pengembangan proses pengambilan keputusan dalam setiap lingkup.
• Penanganan dan penyelesaian masalah yang muncul dalam Jemaat secara efektif dan konstruktif.