makalah pengembangan kurikulum 2

24

Click here to load reader

Upload: ismail-bukhary

Post on 02-Feb-2016

49 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Makalah Pengembangan Kurikulum 2 pai semeseter 3 uika

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pengembangan Kurikulum 2

“Manajemen Mutu Terpadu PBM PAI di

SMP”

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas UTS

Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum II

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TARBIYAH / FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

1436 H. / 2014 M.

Page 2: Makalah Pengembangan Kurikulum 2

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Tuhan pencipta, pengatur dan

pemeliharaan alam semesta. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan

kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya

dan para pengikutnya yang setia hingga hari pembalasan.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas UTS dalam mata kuliah

Pengembangan Kurikulum II. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan

makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, saran

dan kritik yang sifatnya membangun dari para pembaca yang budiman demi

perbaikan makalah ini, saya terima dengan segala senang hati dan lapang dada.

Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi saya, dan bagi para

pembaca yang budiman pada umumnya.

Bogor, November 2014 M.

Hudan Mutaqin

i

Page 3: Makalah Pengembangan Kurikulum 2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................... i

Daftar Isi.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 1

ii

Page 4: Makalah Pengembangan Kurikulum 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tuntutan akan lulusan lembaga pendidikan yang bermutu semakin mendesak

karena semakin ketatnya persaingan dalam lapangan kerja. Salah satu implikasi

globalisasi dalam pendidikan yaitu adanya deregulasi yang membuka peluang

lembaga pendidikan (termasuk perguruan tinggi asing) membuka sekolahnya di

Indonesia. Oleh karena itu persaingan di pasar kerja akan semakin berat.

Mengantisipasi perubahan-perubahan yang begitu cepat serta tantangan yang

semakin besar dan kompleks, tiada jalan lain bagi pemerintah dalam fungsinya

sebagai penyelenggara pembangunan di bidang pendidikan dan lembaga-lembaga

pendidikan untuk mengupayakan segala cara untuk meningkatkan daya saing

lulusan serta produk-produk akademik lainnya, yang antara lain dicapai melalui

peningkatan mutu pendidikan. Usaha peningkatan mutu layanan pendidikan

tersebut salah satu di antaranya adalah dengan menerapkan manajemen mutu

terpadu (Total Quality Management).

Penerapan manajemen mutu dalam pendidikan ini lebih populer dengan

sebutan Total Quality Education (TQE). Dasar dari manajemen ini dikembangkan

dari konsep Total Quality Management (TQM), yang pada mulanya diterapkan

pada dunia bisnis kemudian diterapkan pada dunia pendidikan. Secara filosofis,

konsep ini menekankan pada pencarian secara konsisten terhadap perbaikan yang

berkelanjutan untuk mencapai kebutuhan dan kepuasan pelanggan. (Sallis, 2010 :

5-6). Oleh karena itu konsep TQM sampai saat ini telah memperoleh dukungan

resmi dari 16 institusi pendidikan. (Sallis, 2010 : 46).

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Mutu Terpadu ?

2. Apa saja Komponen PBM PAI ?

3. Bagaimana hasil analisis PBM PAI di SMP ?

1

Page 5: Makalah Pengembangan Kurikulum 2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan dan Manajemen

Secara etimologi kata pendidikan berasal dari kata "didik" yang mendapat 

awalan "pe" dan akhiran "an", maka jadilah kata pendidikan. Dari Bahasa Yunani,

pendidikan berasal dari kata ”pedagogi” yaitu  kata ”paid”  yang artinya anak dan

”agogos” yang artinya membimbing,  sehingga pedagogi dapat diartikan sebagai

”ilmu dan seni membimbing anak. Adapun pengertian pendidikan menurut para

ahli yaitu :

Menurut Prof. Zaharai Idris, M.A. Pendidikan ialah serangkaian kegiatan

komunikasi yang bertujuan, antara manusia dewasa dengan si anak didik

secara tatap muka atau dengan menggunakan media dalam rangka

memberikan bantuan terhadap perkembangan anak seutuhnya.

Menurut Prof. Dr. M.J Langeveld mengatakan bahwa Pendidikan ialah

pemberian bimbingan dan bantuan rohani bagi yang masih

memerlukannya.

Menurut K.H. Dewantara Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan

perkembangan budi pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek) dan jasmani

anak.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional, 

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana 

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif 

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual 

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta  ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Pendidikan merupakan suatu proses yang kontinyu. Ia merupakan pengulangan

yang perlahan tetapi pasti dan terus-menerus sehingga sampai pada bentuk yang

diinginkan. Dari pernyataan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan

adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

2

Page 6: Makalah Pengembangan Kurikulum 2

pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan

potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang

diperlukan dirinya dan masyarakat.1

Pengertian Manajemen Secara Etimologis, Manajemen adalah kosa kata yang

berasal dari bahasa Perancis kuno, yaitu menegement yang berarti seni

melaksanakan dan mengatur. Sejauh ini memang belum ada kata yang mapan dan

diterima secara universal sehingga pengertiaanya untuk masing-masing para ahli

masih memiliki banyak perbedaan.

Secara umum manajemen juga dipandang sebagai sebuah disiplin ilmu yang

mengajarkan tentang proses untuk memperoleh tujuan organisasi melalui upaya

bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik organisasi. Dalam hal ini

manajemen dibedakan menjadi 3 bentuk karakteristik, diantaranya adalah:

Sebuah proses atau seri dari aktivitas yang berkelanjutan dan

berhubungan.  

Melibatkan dan berkonsentrasi untuk mendapatkan tujuan organisasi.  

Mendapatkan hasil-hasil ini dengan berkerja sama dengan sejumlah orang

dan memanfaatkan sumber-sumber dimiliki si organisasi.2

Sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen mutlak diperlukan dalam

setiap bidang kegiatan usaha yang melibatkan 2 orang atau lebih untuk mencapai

tujuan tertentu dengan melalui kerja sama serta dengan memanfaatkan sumber-

sumber lain.3

B. Pengertian MMT1 http://expresisastra.blogspot.com/2013/11/pengertian-pendidikan-menurut-ahli.html (Di Akses Tanggal 03 November 2014)

2 http://mobelos.blogspot.com/2013/12/pengertian-manajemen-definisi-manajemen.html (Di Akses Tanggal 03 November 2014)

3 http://dinnaamalia.wordpress.com/definisi-manajemen-menurut-para-ahli/ (Di Akses Tanggal 03 November 2014)

3

Page 7: Makalah Pengembangan Kurikulum 2

Sebelum pembahasan secara spesifik, terlebih dahulu akan ditelaah batasan

mengenai mutu / kualitas. Menurut Goetsch dan David (1994: 4) mutu merupakan

suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasaa, manusia, proses,

dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan definisi ini didasarkan atas

elemen sebagai berikut:

Mutu meliputi usaha untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.

Mutu mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan.

Mutu merupakan kondisi yang selalu berubah.4

Manajemen mutu terpadu merupakan sebuah konsep yang yang

mengaplikasikan berbagai prinsip mutu untuk menjamin suatu produk barang atau

jasa memiliki spesifikasi mutu sebagaimanaditetapkan secara menyeluruh dan

berkelanjutan. Pendekatan manajemen mutu dilakukan secara menyeluruh, yaitu

mulai dari input, proses, output dan outcome. Dilakukan secara berkelanjutan

menunjukan bahwa upaya mewujudkan mutu merupakan bagian kerja keseharian,

bukan sesuatu yanng bersifat temporal (Sewaktu-waktu).5 Semua komponen

sistem organisasi diposisikan sebagai bagian untuk menjamin mutu dan

disinergikan melalui kepemimpinan mutu. Beberapa isu yang dibuat oleh

konferensi Dewan Mutu pada Mei 1990 (Ross, 1993:1-2) adalah sebagai berikut:

1. A cultural based on a management philosophy of meeting customer

requirements trough continous improvement (satu perubahan budaya

didasarkan pada filosofi manajemen sesuai dengan tuntutan pelanggan

melalui perbaikan berkelanjutan).

2. Management behavior that includes acting as role models, use of quality

processes and tools, encouraging communications, sponsoring feedback

activities and a supporting environment (perilaku manajemen juga harus

berperan sebagai model, menggunakan alat dan proses mutu, mendorong

komunikasi, mensponsori umpan balik, dan mendukung lingkungan).

4 H. B. Siswanto, Pengantar Manajemen, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005, hlm. 195.5 Tim Dosen Adm. Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2013 hlm. 295.

4

Page 8: Makalah Pengembangan Kurikulum 2

3. Mechanism of change including training, communications, recognition,

teamwork, and customer satisfaction program (mekanisme perubahan

meliputi: pelatihan, komunikasi perubahan, pengenalan, kerjasama

kelompok, dan program pemuasan pelanggan).

4. Implementing TQM by defining the mission, identifying system output,

identifying customers, negotiating customers, requirements, developing a

suppliers specification that details customer requirements and expectation,

and determining the necessary required to fulfill those requirements and

expectations. (pengimplikasian TQM dengan mendefinisikan misi,

mengidentifikasi system output, bernegosiasi dengan tuntutan pelanggan,

mengembangkan spesifikasi bagi supplier sebagaimana diharapkan dan

dituntut pelanggan, dan menentukan syarat-syarat yang perlu untuk mengisi

harapan dan tuntutan pelanggan).6

C. Tujuan MMT

Adapun tujuannya adalah meningkatkan mutu pekerjaan, memperbaiki

produktivitas dan efisiensi. Mengacu tujuan tersebut, MMT menuntut adanya

perubahan sifat hubungan antara pengelola (pemimpin) dan pelaksana pekerjaan

(bawahan). Hubungan yang terbuka antara pimpinan dan bawahan dapat

mengubah perintah dari pimpinan menjadi inisiatif dari bawahan. Dalam

hubungan tersebut tugas pimpinan tidak memberi perintah, melainkan mendorong

dan memfasilitasi perbaikan mutu pekerjaan di dalam organisasi/ lembaga

pendidikan.  Mutu yang tinggi adalah kunci untuk kebanggaan, produktivitas dan

kemampulabaan. Tujuan Mutu harus merupakan produk dan jasa yang dapat

memberikan kepuasan pelanggan. Agar dapat berhasil, aktrivitas mutu harus

didukung oleh manajemen dan berorientasi konsumen. Dukungan manajemen,

tenaga kerja dan pemerintah untuk perbaikan mutu adalah penting untuk

kompetisi yang efektif dipasar global. 7

6 http://wawansuhendra04.mlblogs.com/materi-kuliah-2/manajemen-mutu-terpadu/ 7 http://nurlaelifitri.blogspot.com/2013/09/manajemen-mutu-terpadu-pendidikan-mmtp.html (Di Akses Tanggal 03 November 2014)

5

Page 9: Makalah Pengembangan Kurikulum 2

D. Model dan Prinsip MMT Pendidikan

Prinsip, Model dan Keuntungan Manajemen Mutu Terpadu Pada dasarnya

TQM dalam dunia pendidikan menurut frankin P. schargel sebagaimana dikutip

oleh Syafarudin dikatakan bahwa mutu terpadu pendidikan dipahami sebagai

suatu proses yang meilibatkan pemusatan pada pencapaian kepuasan harapan

pelanggan pendidikan, perbaikan terus menerus, pembagian tanggung jawab,

dengan para pegawai, dan pengurangan pekerjaan tersisa dan pengerjaan kembali.

Dengan mengkombinasikan prinsip-prinsip tentang mutu oleh para ahli dengan

pengalaman praktek telah dicapai pengembangan suatu model sederhana akan

tetapi sangat efektif untuk mengimplementasikan manajemen mutu terpadu di

sekolah. Model tersebut terdiri dari komponen-komponen berikut :

Tujuan: Perbaikan terus menerus, artinya mutu selalu diperbaiki dan

disesuaikan dengan perubahan yang menyangkut kebutuhan dan keinginan

pelanggan. Prinsip: Fokus pada pelanggan, perbaikan proses dan keterlibatan

total. Elemen: Kepemimpinan, pendidikan dan pelatihan, struktur pendukung,

komunikasi, ganjaran dan pengakuan serta pengukuran. Model di atas dibentuk

berdasarkan tiga prinsip mutu terpadu yaitu :

1. Fokus pada pelanggan Prinsip mutu, yaitu memenuhi kepuasan

pelanggan (customer satisfaction). Dalam manajemen mutu terpadu,

pelanggan dibedakan menjadi dua, yaitu: Pelanggan internal (di dalam

organisasi sekolah) dan Pelanggan eksternal (di luar organisasi sekolah).

Organisasi dikatakan bermutu apabila kebutuhan pelanggan bisa dipenuhi

dengan baik. Dalam arti bahwa pelanggan internal, misalnya guru, selalu

mendapat pelayanan yang memuaskan dari petugas TU, kepala Sekolah

selalu puas terhadap hasil kerja guru dan guru selalu menanggapi keinginan

siswa.

2. Perbaikan proses konsep, perbaikan terus menerus dibentuk berdasarkan

pada premisi suatu seri (urutan) langkah-langkah kegiatan yang berkaitan

6

Page 10: Makalah Pengembangan Kurikulum 2

dengan menghasilkan output. Perhatian secara terus menerus bagi setiap

langkah dalam proses kerja sangat penting untuk mengurangi keragaman

dari output dan memperbaiki keandalan. Tujuan pertama perbaikan secara

terus menerus ialah proses yang handal, dalam arti bahwa dapat diproduksi

yang diinginkan setiap saat tanpa variasi yang diminimumkan.

3. Keterlibatan total, Pendekatan ini dimulai dengan kepemimpinan

manajemen senior yang aktif dalam hal ini kepala sekolah dan mencakup

usaha yang memanfaatkan bakat semua warga sekolah untuk mencapai

suatu keunggulan kompetitif (competitive advantage) di dunia pendidikan.

E. Komponen PBM PAI

Untuk penelahaan sistem pembelajaran secara mendalam sesungguhnya dalam

sistem pembelajaran terdapat beberapa komponen penyusun yang berperan dalam

pelancaran mekanisme organisasi pembelajaran. Di antara beberapa komponen

tersebut sangat berperan penting bagi terwujudnya tujuan pembelajaran, bahkan

diantaranya merupakan komponen utama dan yang paling vital. Diantara beberapa

komponen dalam sistem pembelajaran menurut Wina Sanjaya adalah:

1. Peserta didik, Mahasiswa sebagai peserta didik dalam sistem

pembelajaran PAI merupakan komponen pertama, utama, dan yang paling

penting (vital). Dalam proses pembelajaran mahasiswa harus dijadikan

pusat dari segala kegiatan, keputusan, dan pembentukan suasana

pembelajaran.

2. Tujuan, merupakan salah satu komponen dalam sistem pembelajaran yang

berkaitan dengan misi dan visi suatu lembaga pendidikan. Dengan kata

lain sebuah proses pembelajaran pada mata kuliah PAI harus dimiliki

tujuan pembelajaran yang diturunkan dari tujuan institusional atau tujuan

lembaga perguruan tinggi.

3. Kondisi atau keadaan dalam proses pembelajaran diupayakan dapat

menjadi penggugah mahasiswa berperan aktif baik secara fisik maupun

non fisik dalam pembelajaran, berinisiatif dalam pemecahan masalah, dan

7

Page 11: Makalah Pengembangan Kurikulum 2

dimilikinya nalar yang logis oleh mahasiswa dalam penyampaian sebuah

teori-teori yang ditemukannya dari beberapa sumber.

4. Sumber-sumber belajar, Sumber belajar tidak hanya berupa buku ataupun

sumber-sumber yang tertulis semata, namun sumber belajar merupakan

segala sesuatu yang punya kemampuan dalam penambahan dan pengisian

pengalaman-pengalaman pembelajaran bagi mahasiswa.

5. Hasil Belajar, Dalam sistem pembelajaran komponen hasil belajar

menjadi tolak ukur tercapainya kemampuan siswa yang sesuai dengan

tujuan khusus yang telah direncanakan. Oleh karena itu diukur terlebih

dahulu tingkat kemampuan dan pengetahuan tentang agama serta

intensitas keberagaman (heterogenitas) siswa sebelum penentuan dan

pematokan target hasil belajarnya (tingkat pencapaian) yang dirancang

oleh guru.

Dari penjelasan di atas maka dapat dirumuskan bahwa khusus untuk sistem

pembelajaran PAI terdapat komponen khas yang menjadi pembeda dengan sistem

pembelajaran ilmu pengetahuan umum atau pada mata pelajaran umum lain di

antaranya adalah dalam pelaksanaan pembelajaran PAI harus dilandaskan pada

nilai-nilai agama Islam. Ciri istimewa lainnya adalah dalam PAI tidak hanya

semata-mata digambarkan pada pembahasan tentang bagaimana umat Islam dalam

beragama namun secara umum ada pembahasan permasalahan yang lebih luas

tentang pentingnya konsep penciptaan ‘kesuksesan’ di dunia hingga akhirat. Ini

berarti dalam PAI seharunya juga ada ‘pendoktrinan’ peserta didik agar saat fokus

pada pembelajaran ilmu pengetahuan umum dimaksudkan untuk digunakan demi

kesejahteraan umat Islam dan tentunya juga bagi manusia lainnya secara umum.

Dapat disimpulkan pembelajaran PAI tidak hanya pengajaran kepada siswa

tentang bagaimana cara bersyiar melalui ibadah dan dakwah yang bersifat

normatif. Namun menjadi pendorong bagi mahasiswa untuk bersyiar Islam

dengan cara dihasilkannya produk ilmu pengetahuan umum, budaya, dan gaya

8

Page 12: Makalah Pengembangan Kurikulum 2

hidup yang berlapiskan nilai-nilai Islam sehingga bisa bermanfaat bagi

masyarakat.8

F. Analisis

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun

peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban

bangsa yang bermartabat. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam

menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul dalam pergaulan

masyarakat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global. Pendidik

diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran sesuai dengan standar

kompetensi dan kompetensi dasar. Pencapaian seluruh kompetensi dasar perilaku

terpuji dapat dilakukan tidak beraturan. Peran semua unsur sekolah, orang tua

siswa dan masyarakat sangat penting dalam mendukung keberhasilan pencapaian

tujuan Pendidikan Agama Islam.

Analisis Kurikulum Berdasarkan Standar Kompetensi (Sk) Dan Kompetensi

Dasar(Kd) Pai Smp. Aspek Akhlak

SKL MP PAI

KLS/

SMT

SK KD KET.

1. Menjelaskan dan membiasakan perilaku terpuji seperti qanaah dan tasamuh dan menjauhkan diri dari prilaku tercela seperti

VII/1

Akhlak1. Membiasakan perilaku terpuji

1.1. Menjelaskan pengertian tawadhu, ta’at, qanaah dan sabar

1.2. Menampilkan contoh-contoh prilaku tawadhu, ta’at, qanaah dan

Baru pada

pengetahuan

belum pada

pengamalan,

sebatas

menyebutkan

contoh –contoh

Perlu tindakan

8 http://banjirembun.blogspot.com/2013/08/contoh-bab-ii-tesis-komponen-sistem.html (Di Akses Tanggal 03 November 2014)

9

Page 13: Makalah Pengembangan Kurikulum 2

ananiah, hasad, ghadab dan namimah

sabar1.3. Membiasa

kan prilaku tawadhu, ta’at, qanaah dan sabar

nyata

2. VII/2

Akhlak

2.Membiasakan perilaku terpuji

2.1. Menjelaskan arti kerja keras, tekun, ulet dan teliti

2.2. Menampilkan contoh perilaku kerja keras, tekun, ulet, dan teliti

2.3. Membiasakan perilaku kerja keras, ulet, tekun dan teliti

3. VIII/1

Akhlak

3. Membiasakan perilaku terpuji

3.1. Menjelaskan pengertian zuhud dan tawakkal

3.2. Menampilkan contoh perilaku zuhud dan tawakkal

3.3. Membiasakan perilaku zuhud dan tawakkal dalam kehidupan sehari-hari.

4. 4.Menghindari perilaku tercela

3.4. Menjelaskan pengertian ananiah,

10

Page 14: Makalah Pengembangan Kurikulum 2

ghadab, hasad, ghibah dan namimah

3.5. Menyebutkan contoh - contoh perilaku ananiah, ghadab, hasad, ghibah dan namimah

3.6. Menghindari perilaku ananiah, ghadab, hasad, ghibah dan namimah dalam kehidupan sehari-hari.

5. VIII/2

Akhlak

4. Membiasakan perilaku terpuji

4.1. Menjelaskan adab makan dan minum

4.2. Menampilkan contoh adab makan dan minum

4.3. Memperaktekkan adab makan dan minum dalam kehidupan sehari-hari

6. 5. Menghindari Perilaku tercela

5.1. Menjelaskan pengertian perilaku dendam dan munafik

5.2. Menjelaskan ciri-ciri pendendam

11

Page 15: Makalah Pengembangan Kurikulum 2

dan munafik

5.3. Menghindari perilaku pendendam dan munafik dalam kehidupan sehari-hari

7. IX/1 Akhlak

6. Membiasakan perilaku terpuji

6.1. Menjelaskan pengertian qana’ah dan tasamuh

6.2. Menampilkan contoh perilaku qana’ah dan tasamuh

6.3. Membiasakan perilaku qana’ah dan tasamuh dalam kehidupan sehari-hari.

8. IX/2 Akhlak

7. Menghindari perilaku tercela

7.1. Menyebutkan pengertian takabbur

7.2. Menyebutkan contoh-contoh perilaku takabbur

7.3. Menghindari perilaku takabbur dalam kehidupan sehari-hari

12

Page 16: Makalah Pengembangan Kurikulum 2

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

http://nurlaelifitri.blogspot.com/2013/09/manajemen-mutu-terpadu-pendidikan-mmtp.html (Di Akses Tanggal 03 November 2014)

http://wawansuhendra04.mlblogs.com/materi-kuliah-2/manajemen-mutu-terpadu/

http://banjirembun.blogspot.com/2013/08/contoh-bab-ii-tesis-komponen-sistem.html (Di Akses Tanggal 03 November 2014)

H. B. Siswanto, Pengantar Manajemen, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005, hlm. 195. Tim Dosen Adm. Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2013 hlm. 295.

http://expresisastra.blogspot.com/2013/11/pengertian-pendidikan-menurut-ahli.html (Di Akses Tanggal 03 November 2014)

http://mobelos.blogspot.com/2013/12/pengertian-manajemen-definisi-manajemen.html (Di Akses Tanggal 03 November 2014)

http://dinnaamalia.wordpress.com/definisi-manajemen-menurut-para-ahli/ (Di Akses Tanggal 03 November 2014)

13