makalah penilaian sikap kelompok 6

61
EVALUASI PEMBELAJARAN EKONOMI PENILAIAN SIKAP Oleh : Kelompok 6 Atikah Wahyuni (06121003005) Febi Febriani (06121003012) Mecy Agusmin (06121003019) Ika indriana A.M (06121003026) Riska Damayanti (06121003034) Clara Ika Phaluphie (06121003041) Dosen Pengampu : Prof. Dr. M. Djahir Basir,M.Pd dan Dwi Hasmidyani, S.Pd.,M.Si PENDIDIKAN EKONOMI 1

Upload: rizki-kurniawan-gunesti

Post on 26-Dec-2015

2.588 views

Category:

Documents


363 download

DESCRIPTION

penialaian sikap

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

EVALUASI PEMBELAJARAN EKONOMI

PENILAIAN SIKAP

Oleh :

Kelompok 6

Atikah Wahyuni (06121003005)

Febi Febriani (06121003012)

Mecy Agusmin (06121003019)

Ika indriana A.M (06121003026)

Riska Damayanti (06121003034)

Clara Ika Phaluphie (06121003041)

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. M. Djahir Basir,M.Pd

dan

Dwi Hasmidyani, S.Pd.,M.Si

PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2014

KATA PENGANTAR

1

Page 2: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan bimbingan-Nya,

sehingga kami dapat menyusun Makalah ini untuk memenuhi persyaratan mengikuti mata

kuliah “Evaluasi Pembelajaran Ekonomi”.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan dosen dalam proses

kegiatan belajar mengajar, sehingga mampu meningkatkan pengetahuan dan wawasan

tentang “Penilaian Sikap”.

Kami sangat menyadari bahwasannya makalah yang kami susun ini masih banyak

kekurangan dan kekhilafan, oleh karena itu kami mengharapkan bagi para pembaca untuk

memberikan segala saran, kritik, tegur dan masukan yang membangun, sehingga makalah ini

akan menjadi lebih baik untuk kedepannya. Segala kritikan dan masukan tersebut akan

senantiasa kami terima dengan lapang hati. Semoga makalah ini dapat dipergunakan dan

dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, khususnya bagi mahasiswa dan dosen pengampunyanya.

Penyusun

Kelompok 6

DAFTAR ISI

2

Page 3: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN 4

1.1 Latar Belakang 4

1.2 Rumusan Masalah 4

1.3 Tujuan Penulisan 5

1.4 Manfaat Penulisan 5

BAB II PEMBAHASAN 6

A. Konsep Penilaian Sikap 6

B. Komponen-Komponen Penilaian Sikap 8

C. Objek Penilaian Sikap Dalam Proses Pembelajaran 8

D. Tingkatan Penilaian Sikap 9

E. Teknik Penilaian Sikap 10

F. Tujuan Penilaian Sikap 19

G. Manfaat Penilaian Sikap 19

H. Kelebihan Dan Kekurangan Penilaian Sikap 20

I. CONTOH INSTRUMEN BESERTA RUBRIK PENILAIAN 21

J. PELAKSANAAN PENILAIAN 31

K. Pengolahan Penilaian 32

L. Pengolahan Nilai Sikap Mata Pelajaran 34

M. Pengolahan Nilai Sikap Antarmata pelajaran 34

N. Manajemen Hasil Penilaian Sikap 35

O. LEMBAR PENILAIAN MENGGUNKAN EXEL 36

BAB III PENUTUP 39

A. Kesimpulan 39

B. Saran 39

DAFTAR PUSTAKA 40

BAB I

3

Page 4: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penilaian sikap adalah penilaian terhadap perilaku dan keyakinan siswa terhadap

suatu obyek, fenomena, atau masalah. Sikap dapat dibentuk dan merupakan ekspresi

perasaan, nilai, atau pandangan hidup yang terkait dengan kecenderungan bertindak

seseorang dalam merespon sesuatu/objek.

Secara umum, semua mata pelajaran memiliki tiga domain tujuan. Tiga domain tujuan

itu adalah: penigkatan kemampuan kognitif; peningkatan kemampuan afektif; dan

peningkatan keterampilan berhubungan dengan berbagai pokok bahasan yang ada dalam

suatu mata pelajaran. Namun demikian, selama ini penekanan yang sangat menonjol, baik

dalam proses pembelajaran maupun dalam pelaksanaan penilaiannya adalah dalam domain

kognitif. Domain afektif dan psikomor agak terabaikan.Dampak yang terjadi, seperti yang

menjadi sorotan masyarakat akhir-akhir ini, lembaga-lembaga pendidikan menghasilkan

lulusan yang kurang memiliki sikap positif yang sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dan

kurang terampil untuk menjalani kehidupan dalam masyarakat lingkungannya.Oleh karena

itu, kondisi ini perlu diperbaiki. Domain kognitif, afektif dan konatif atau psikomotor perlu

mendapat penekanan yang seimbang dalam proses pembelajaran dan penilaian. Dengan

demikian, penilaian sikap perlu dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, dan hasil penilaiannya

perlu ditindak lanjuti.

1.2. Rumusan Masalah

a. Apakah itu penilaian sikap ?

b. Apa sajakah yang termasuk kedalam komponen penilaian sikap ?

c. Apa saja yang merupakan objek penilaian sikap dalam proses pembelajaran ?

d. Apa saja tingkatan dalam penilain sikap ?

e. Bagaimanakah Teknik dalam melakukan penilaian sikap ?

f. Bagaimanakah model skala dalam penilaian sikap ?

g. Apakah tujuan dari penilaian sikap ?

h. Apakah manfaat dalam penilaian sikap ?

i. Apakah ada kelebihan dan kekurangan dalam melakukan penilaian sikap ini ?

4

Page 5: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

1.3. Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui tentang pengertian penilaian sikap.

b. Untuk menambah wawasan mengenai komponen penilaian sikap.

c. Untuk mengetahui objek penilaian sikap dalam proses pembelajaran.

d. Untuk mengetahui tingkatan dalam penilain sikap.

e. Untuk dapat mengetahui teknik dalam melakukan penilaian sikap.

f. Untuk menjelasskan model skala dalam penilaian sikap.

g. Untuk menambah pemahaman mengenai tujuan dari penilaian sikap.

h. Untuk mengetahui manfaat dalam penilaian sikap.

i. Untuk dapat mengetahui dengan signifikan mengenai kelebihan dan kekurangan

dalam melakukan penilaian sikap.

1.4. Manfaat Penulisan

a. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang pengertian penilaian sikap.

b. Agar mahasiswa dapat menambah wawasan mengenai komponen penilaian sikap.

c. Agar mahasiswa mengenal objek penilaian sikap dalam proses pembelajaran.

d. Agar mahasiswa dapat mengetahui tingkatan dalam penilain sikap.

e. Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana teknik dalam melakukan penilaian

sikap.

f. Agar mahassiswa dapat menggunakan model skala dalam proses penilaian sikap.

g. Agar mahasiswa bisa menambah pemahaman mengenai tujuan dari penilaian sikap.

h. Agar dapat mengetahui bagaimana dan sejauh mana manfaat dari adanya penilaian

sikap.

i. Agar dapat mengetahui dengan signifikan mengenai kelebihan dan kekurangan dalam

melakukan penilaian sikap.

5

Page 6: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Penilaian Sikap

Sikap menurut para ilmuan :

1. Birrent, et al mendefinisikan sikap sebagai kumpulan hasil evaluasi seseorang

terhadap objek, orang, atau masalah tertentu. Sikap menentukan bagaimana pribadi

seseorang di ekspresikan. Menurutnya sifat kepribadian dapat didefinisikan sebagai

pola kebiasaan atau cara bereaksi terhadap sesuatu, oleh karena itu melalui sikap

seseorang, kita dapat mengenal siapa orang itu sebenarnya.

2. Menurut klausmeier ada tiga model belajar dalam rangka pembentukan sikap, tiga

model itu adalah: mengamati dan meniru,menerima penguatan dan menerima

informasi verbal. Ketiga model ini sesuai dengan kepentingan penerapan dalam dunia

pendidikan. Pembelajaran model pertama berlangsung melalui pengamatan dan

peniruan. Bandura menyebut proses pembelajaran ini dengan pembelajaran melalui

model (learning through modeling). Model kedua menerima penguatan pembelajaran

model ini berlangsung melalui pembiasan operan, yaitu dengan menerima atau tida

menerima suatu respons yang di tunjukan. Penguatan dapat berupa ganjaran

(penguatan positif) atau hukuman (penguatan negative). Model ketiga, menerima

informasi verbal, informasi tentang berbagai hal dapat d peroleh melalui lisan atau

tulisan. Informasi tentang objek tertentu yang di peroleh oleh seseorang akan

mempengaruhi pembentukan sikapnya terhadap terhadap objek yang bersangkutan.

3. Menurut muhajirin, mengatakan bahwa sikap merupakan kecenderungan afeksi suka

tidak suka pada suatu objek social.

Dari beberapa pendapat ahli,diterapkan lima ciri yang menjadi karateristik sikap

seseorang oleh Rahmat :

a. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpresepsi, berpikir. dan merasa dalam

menghadapi obyek, ide, situasi. atau nilai. Sikap bukan perilaku tetapi merupakan

kecenderungan berperilaku dengan cara tertentu terhadap obyek sikap. Obyek sikap

dapat berupa benda, orang, tempat, gagasan, situasi, atau kelompok.

b. Sikap mempunyai daya pendorong. Sikap bukan hanya rekaman masa lalu tetapi juga

pilihan seseorang untuk menentukan apa yang disukai dan menghindari apa yang

tidak diinginkan.

6

Page 7: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

c. Sikap relatif lebih menetap. Ketika satu sikap telah terbentuk pada diri seseorang

maka hal itu akan menetap dalam waktu relative lama karena hal itu didasari pilihan

yang menguntungkan dirinya

d. Sikap mengandung aspek evaluatif. Sikap akan bertahan selama obyek sikap masih

menyenangkan seseorang, tetapi kapan obyek sikap dinilainya negatif maka sikap

akan berubah.

e. Sikap timbul melalui pengalaman, tidak dibawa sejak lahir, sehingga sikap dapat

diperteguh atau diubah melalui proses belajar.

Sedangkan menurut para ahli sikap seseorang dapat meramalkan perubahannya bila

seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif

akan tampak pada berbagai tingkah laku peserta didik seperti perhatiannya yang antusias

dalam mengikuti proses pembelajaran, kedisiplinan dalam belajar, memiliki motivasi yang

tinggi untuk mengetahui lebih jauh tentang apa yang sedang dipelajarinya, penghargaan dan

rasa hormat terhadap guru mata pelajaran yang bersangkutan.

Pengertian penilaian sikap dalam lingkungan pendidikan

Dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari sebenarnya kita sering melakukan

penilaian. Namun, banyak orang belum memahami secara tepat arti penilaian. Penilaian

(assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk

memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian

kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang

sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai

kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka).Jadi,

penilaian sikap adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui sikap peserta didik

terhadap mata pelajaran, kondisi pembelajaran, pendidik, dan sebagainya. 

Popham mengatakan bahwa penilaian sikap menentukan keberhasilan belajar

seseorang. Seorang peserta didik yang tidak memiliki minat/karakter terhadap mata pelajaran

tertentu, maka akan kesulitan untuk mencapai ketuntasan belajar secara maksimal. Sedangkan

peserta didik yang memiliki minat/karakter terhadap mata pelajaran, maka akan sangat

membantu untuk mencapai ketuntasan pembelajaran secara maksimal.

7

Page 8: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

David Krathwhohl dkk (1974) dalam bukunya yang berjudul Taxonomy of

educational objective:Affective Domain. Penilaian sikap adalah penilaian yang berkaitan

dengan sikap dan nilai.

B. Komponen-Komponen Penilaian Sikap

Menurut Walgito, “Penilaian Sikap mengandung tiga komponen: kognitif

(konseptual), afektif (emosional), konatif (perilaku atau action component).

1. Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu

pemilik Penilaian Sikap, komponen kognitif berisi kepercayaan stereotipe yang

dimiliki individu mengenai sesuatu dapat disamakan penanganan (opini) terutama

apabila menyangkut masalah isu atau problem yang kontroversial.

2. Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional.Aspek

emosional inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen Penilaian

Sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang

mungkin adalah mengubah Penilaian Sikap seseorang komponen afektif disamakan

dengan perasaan yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu.

3. Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai

dengan Penilaian Sikap yang dimiliki oleh seseorang. Dan berisi tendensi atau

kecenderungan untuk bertindak / bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu.

Dan berkaitan dengan objek yang dihadapinya adalah logis untuk mengharapkan

bahwa Penilaian Sikap seseorang adalah dicerminkan dalam bentuk tendensi perilaku.

C. Objek Penilaian Sikap Dalam Proses Pembelajaran

1. Penilaian Sikap Terhadap Materi Pelajaran

Siswa perlu memiliki Penilaian Sikap positif terhadap mata pelajaran. Dengan

Penilaian Sikap positif dalam diri siswa akan tumbuh dan berkembang minat belajar, akan

lebih mudah diberi motivasi, dan akan lebih mudah menyerap materi pelajaran yang

diajarkan. Oleh karena itu, guru perlu menilai tentang Penilaian Sikap siswa terhadap mata

pelajaran yang diajarkan.

2. Penilaian Sikap Terhadap Guru/Pengajar

Siswa perlu memiliki Penilaian Sikap positif terhadap guru, yang mengajar suatu mata

pelajaran. Siswa yang memiliki Penilaian Sikap yang tidak positif terhadap guru, akan

cenderung mengabaikan hal-hal yang diajarkan. Dengan demikian, siswa yang memiliki

8

Page 9: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

Penilaian Sikap negative terhadap guru pengajar akan sukr menyerap materi pelajaran yang

diajarkan oleh guru tersebut.

3. Penilaian Sikap Terhadap Proses Pembelajaran

Siswa juga perlu memiliki Penilaian Sikap positif terhadap proses pembelajaran yang

berlangsung. Proses pembelajaran disini mencakup: suasana pembelajaran, strategi,

metodologi, dan teknik pembelajaran yang digunakan. Tidak sedikit siswa yang merasa

kecewa atau tidak puas dengan proses pembelajaran yang berlangsung, namun mereka tidak

mempunyai keberanian untuk menyatakan. Akibat mereka terpaksa mengikuti proses

pembelajaran yang belangsung dengan perasaan yang kurang nyaman. Hal ini dapat

mempengaruhi terhadap penyerapan materi pelajaran.

D. Tingkatan Penilaian Sikap

Menurut Azwar (2005) Penilaian Sikap terdiri dari berbagai tingkatan yakni:

1. Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang

diberikan (objek).

2. Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang

diberikan adalah suatu indikasi Penilaian Sikap karena dengan suatu usaha untuk

menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan. Lepas pekerjaan itu

benar atau salah adalah berarti orang itu menerima ide tersebut.

3. Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain

terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi Penilaian Sikap tingkat tiga, misalnya

seorang mengajak ibu yang lain (tetangga, saudaranya, dsb) untuk menimbang

anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah suatu bukti bahwa si ibu

telah mempunyai Penilaian Sikap positif terhadap gizi anak.

4. Bertanggung jawab (responsible).

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko

adalah mempunyai Penilaian Sikap yang paling tinggi. Misalnya seorang ibu mau

menjadi akseptor KB, meskipun mendapatkan tantangan dari mertua atau orang

tuanya sendiri.

9

Page 10: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

E. Teknik Penilaian Sikap

tabel 1. Cakupan Penilaian Sikap

Penilaian sikap spiritualMenghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut

Penilaian Sikap Sosial

1. Jujur2. Disiplin3. Tanggung jawab4. Toleransi5. Gotong royong6. Santun7. Percaya diri

a) Observasi PerilakuPerilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang dalam

sesuatu hal. Misalnya orang yang biasa minum kopi dapat dipahami sebagai

kecenderungannya yang senang kepada kopi. Oleh karena itu, guru dapat melakukan

observasi terhadap peserta didik yang dibinanya. Hasil observasi dapat dijadikan sebagai

umpan balik dalam pembinaan. Observasi  perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan

menggunakan buku catatan khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta didik

selama di sekolah.

Penilaian sikap dapat dilakukan dengan melakukan observasi perilaku peserta didik.

Penggunaan skala penilaian (rating scale) memungkinkan penilai memberi skor/nilai terhadap

sikap/perilaku tertentu secara lebih cermat.

Berikut contoh penggunaan penilaian skala:

No Jenis/Aspek Sikap Standar Pencapaian Strategi Penilaian

Deskripsi Skor

1 Sikap percaya Mampu tampil secara wajar dalam kegiatan di depan massa

Observasi aktivitas

siswa dalam

berdiskusi, kegiatan

massa di

sekolah/bermasyarak

at.

Selalu 5

Sering 4

Kadang-kadang 3

Jarang 2

Sangat Jarang 1

10

Page 11: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku harian

catatan khusus tentang kejadian-kejadian yang berkaitan dengan peserta didik selama di

sekolah. Berikut contoh format buku catatan harian.

Contoh: Isi Buku Catatan Harian

NO Hari/Tanggal Nama Peserta

Didik

Kejadian Ttd Peserta

Didik

Catatan dalam lembaran buku tersebut untuk menilai perilaku peserta didik. Kejadian

yang ditulis mencakup sikap positif maupun negatif peserta didik.

1. Menyusun Format Penilaian Observasi Sikap/Perilaku

Penyusunan format observasi ini dilatar belakangi oleh adanya suatu masalah yang

dihadapi oleh para guru dalam melakukan penilaian terhadap sikap siswa selama mengikuti

pembelajaran pendidikan jasmani. Masalah tersebut muncul dari keabstrak-an  fenomena

sikap, yang masih berupa konsep/konstruk umum, yang sulit diamati dan diukur, jika belum

dijabarkan dan didefinisikan menjadi indikator dan deskriptor indikator tersebut disusun dari

amatan perilaku-perilaku yang ditampilkan siswa selama mengikuti pembelajaran pendidikan

jasmani, yang diasumsikan sebagai cerminan sikap siswa. Setelah indikator-indikator tersebut

tersusun, kemudian dijabarkan dijabarkan desriptornya, yaitu sebagai penjelas atau

operasionalisasi perilaku, agar memudahkan Guru dalam melakukan pengamatan,

pengukuran dan penilaian.

Berdasarkan kajian dari beberapa teori sikap yang ada, pada konteks ini, sikap siswa

selama mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani merupakan respon eluatif siswa atas

suatu obyek (pembelajaran pendidikan jasmani) yang telah diketahui, dipahami, dirasakan,

dialami, dan diyakini, sehingga menimbulkan kecenderungan bertindak?berperilaku, baik

secara positif (menerima, menyenangi, mendukung, menghargai, melaksanakan dengan

sukarela dan bersemangat, dan sebagainya), maupun secara negatif (menolak, keengganan,

dan sebagainya).

Perwujudan sikap selama mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani dapat digali

perilaku-perilaku yang ditampilkan siswa selama pembelajaran berlangsung, baik dalam

bentuk verbal maupun nonverbal. Perilaku itu dibatasi pada perilaku yang muncul dari proses

interaksi antara siswa dengan Guru, siswa lain, lingkungan atau sumber-sumber belajar yang

11

Page 12: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

digunakan: dan untuk memudahkan proses pengamatannya, dilakukan kategorisasi sikap

berdasarkan 7 dimensi, yaitu: dimensi sosial, kepemimpinan, etika, partisipasi,, kedisiplinan,

penampilan dan dimensi kontrol diri. Dari dimensi-dimensi sikap ini, kemudian dijabarkan

lagi menjadi indikator dan deskriptor penjelasannya.

2. Manfaat Format Observasi Sikap/Perilaku

Alat penilaian yang berupa format observasi sikap ini dikembangkan sebagai salah

satu upaya untuk memecahkan masalah yang dihadapi guru pendididkan jasmani dalam

melakukan penilaian sikap siswa selama mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani secara

sistematis, benar dan dapat dipertanggung-jawabkan.

Hasil penilaian tersebut dapat dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk mem-perbaiki

proses pembelajaran (evaluasi proses/formatif/diagnotif/motifatif),  juga bisa difungsikan

sebagai evaluasi produk (sumatif).

Dari sisi siswa, alat ini dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk melakukan self-

evaluation yaitu untuk melibatkan siswa dalam menyelenggarakan pembelajaran pendidikan 

jasmani.

3. Petunjuk Umum Pengamatan Sikap/Perilaku

Format observasi ini digunakan dan diisi oleh guru pada saat pembelajaran

berlangsung. Yaitu saat dilapangan. Agar perilaku yang ditampilkan siswa tidak dibuat-buat

(tendensius, karena dinilai) dan merupakan cerminan sikapnya terhadap pendidikan jasmani,

dalam melaksanakan pengisian format observasi ini, hendaknya dilakukan dengan

mempertimbangkan hal-hal barikut ini:

Dilakukan tanpa sepengetahuan siswa

Dilakukan secara berulang-ulang, karena perilaku yang teramati tidak semuanya

muncul pada setiap pembelajaran: dan dengan diulang-ulang dapat meningkatkan

kejelia, ketelitian dan keajegan.

Pelaksanaan penilaian ini tidak dialokasikan dalam waktu yang khusus, tetapi

dilakukan setelah pemberian materi, bersamaan dengan proses mengendalikan dan

mengevaluasi/mengkoreksi siswa yang sedang melakukan gerak tertentu,atau pada

situasi-situasi khusus, seperti pada waktu kegiatan ekstra kurikuler dan pertandingan

antar kelas, yang masih dalam konteks dan ruang lingkup pembelajaran pendidikan

jasmani

12

Page 13: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

Target jumlah indikator yang diamati Dalam satu kali pembelajaran disesuaikan

dengan kemampuan masing-masing guru dan kareteristik kancah setempat.

Untuk itu kemampuan guru dalam menggunakan format ini perlu dilatih  dan

diperlukan ketelatenan dalam melaksanakan uji coba pengamatan secara berulang kali.

4. Petunjuk Khusus Penskoran dan Penilaian Sikap

Pengisian format ini dilakukan dengan memberi tanda cek pada kotak yang ada di

bawah pernyataan deskriptor. Penskoran dilakukan dengan menghitung jumlah deskriptor

yang ditampilkan siswa selama mengikuti pembelajaran, yaitu:

Skor (1) diberikan, apabila siswa tidak menampilkan semua deskriptor;

Skor (2) diberikan, apabila siswa menampilkan satu deskriptor;

Skor (3) diberikan, apabila siswa menampilkan dua deskriptor;

Skor (4) diberikan, apabila siswa menampilkan tiga deskriptor;

Skor (5) diberikan, apabila siswa menampilkan lebih dari tig deskriptor.

Jumlah skor pada satu indikator ditulis pada kolom jumlah, jumlah skor keseluruhan

indikator  dihitung rata-ratanya. Untuk mengetahui maknanya (proses penilaian), skor

tersebut ditransformasikan pada distribusi bergolong sebagai berikut:

78 – 90: sangat positif

63 – 77: positif

48 – 62: cukup positif

33 – 47: negatif

18 – 32: sangat negatif

Distribusi di atas ditentukan berdasar dalil Sturges, yaitu i (lebar kelas) didapat dari

pembagian R (range = skor tertinggi dikurangi skor terendah) dengan k (jumlah kelas

interval). K didapat dari 1+3,33 logⁿ, n merupakan banyaknya kasus.

5. Penjabaran Konsep Sikap

Upaya penjabaran dimaksudkan untuk memberi batasan pada konsep sikap, sehingga

definisi operasionalnya dapat didefinisikan dan dipahami. Mengingat konsep sikap sangat

komplek dan abstrak, untuk menjabarkannya perlu ditinjau dari beberapa dimensi. Dari

dimensi ini kemudian dijabarkan menjadi indikator dan penjelasannya (deskriptor), yaitu

berupa pertanyaan-pertanyaan yang operasional, sehingga memudahkan dalam mengamati

dan mengukurnya.

Contoh:

13

Page 14: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

Sikap Siswa pada Dimensi Sosial

Indikator: Kerja sama

Deskriptor:

Mengajak teman lain untuk melakukan tugas gerk secara bersama-sama

Berbagi bersama dalam melakukan gerakan atau permainan

Tidak mendominasi alat-alat permainan

Membantu teman yang mengalami kesulitan belajar gerak

Tidak memilih-milih teman dalam melakukan tugas gerak

Sikap Siswa pada Dimensi Penampilan

Indikator: kerapian dan kebersihan pakaian

Deskriptor:

Berpakaian bersih

Berseragam lengkap sesuai aturan

Berpakaian rapi

Tetap menjaga kebersihan selama mengikuti pelajaran

dst…………

b) Pertanyaan LangsungKita juga dapat menanyakan secara langsung tentang sikap seseorang berkaitan

dengan sesuatu hal. Misalnya, bagaimana tanggapan peserta didik tentang kebijakan yang

baru diberlakukan di sekolah mengenai “Peningkatan Ketertiban.” Berdasarkan jawaban dan

reaksi lain yang tampil dalam memberi jawaban dapat dipahami sikap peserta didik itu

terhadap objek sikap. Dalam penilaian sikap peserta didik di sekolah, guru juga dapat

menggunakan teknik ini dalam menilai sikap dan membina peserta didik.

c) Laporan PribadiMelalui penggunaan teknik ini di sekolah, peserta didik diminta membuat ulasan yang berisi

pandangan atau tanggapannya tentang suatu masalah, keadaan, atau hal yang menjadi objek

sikap. Misalnya, peserta didik diminta menulis pandangannya tentang “Perubahan Iklim”

yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Dari ulasan yang dibuat oleh peserta didik tersebut

dapat dibaca dan dipahami kecenderungan sikap yang dimilikinya.

14

Page 15: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu

yang dimiliki seseorang. Kriteria penyusunan lembar penilaian diri:

1) Pertanyaan tentang pendapat, tanggapan dan sikap, misal : sikap responden terhadap

sesuatu hal.

2) Gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh responden.

3) Usahakan pertanyaan yang jelas dan khusus

4) Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian

5) Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti

6) Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden

d) Skala Penilaian SikapAda beberapa model skala yang dikembangkan oleh para pakar untuk mengukur

Penilaian Sikap. Dalam naskah ini akan diuraikan dua model saja, yakni Skala Diferensiasi

Semantik (Semantic Differential Techniques) dan Skala Likert (Likert Scales). Dua model ini

dipilih karena mudah dan bermanfaat untuk diimplementasikan oleh guru dalam proses

pembelajaran di kelas. Teknik pengembangan dan penggunaan kedua model tersebut akan

diuraikan secara lebih rinci dalam bab berikut.

Skala yang digunakan untuk mengukur ranah afektif  seseorang terhadap kegiatan

suatu objek diantaranya skala Penilaian Sikap. Hasilnya berupa kategori Penilaian Sikap,

yakni mendukung (positif), menolak (negatif), dan netral. Penilaian Sikap pada hakikatnya

adalah kecenderungan berperilaku pada seseorang. Ada tiga komponen Penilaian Sikap,

yakni kognisi, afeksi, dan konasi. Kognisi berkenaan dengan pengetahuan seseorang tentang

objek yang dihadapinya. Afeksi berkenaan dengan perasaan dalam menanggapi objek

tersebut, sedangkan konasi berkenaan dengan kecenderungan berbuat terhadap objek

tersebut. Oleh sebab itu, Penilaian Sikap   selalu bermakna bila dihadapkan kepada objek

tertentu.

Skala Penilaian Sikap dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh

responden, apakah pernyataan itu didukung atau ditolaknya, melalui rentangan nilai tertentu.

Oleh sebab itu, pernyataan yang diajukan dibagi ke dalam dua kategori, yakni pernyataan

positif dan pernyataan negatif.

1. Skala Likert

15

Page 16: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah

ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item

instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan, baik bersifat favorable (positif)

bersifat bersifat unfavorable (negatif).

Preferensi 

1.Sangat Setuju

2.Setuju

3.Ragu-ragu

4.Tidak Setuju

5.Sangat Tdk Setuju

Jawaban setiap item instrumen yang mengunakan skala Likert mempunyai gradasi

dari sangat positif sampai sangat negative. Sistem penilaian dalam skala Likert adalah

sebagai berikut:

a. Item Favorable: sangat setuju/baik (5), setuju/baik (4), ragu-ragu (3), tidak setuju/baik

(2), sangat tidak setuju/baik (1)

b. Item Unfavorable: sangat setuju/ baik (1), setuju/ baik (2), ragu-ragu (3), tidak setuju/

baik (4), sangat tidak setuju/ baik (5).

Contoh :

No. PernyataanJawaban

SS S RR TS STS1 Kita harus menjaga kebersihan X2 Kita harus mematuhi peraturan X3 …………………………………………………

SS   = Sangat Setuju                                         TS   = Tidak Setuju

S     = Setuju                                                     STS = Sangat Tidak Setuju

RR  = Ragu-Ragu

16

Page 17: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

2. Skala Guttman

Skala pengukuran dengan tipe ini, akan di dapat jawaban yang tegas, yaitu ya atau

tidak, benar atau salah, pernah atau tidak, positf atau negatif, dan lain-lain. Data yang

diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif). Jadi kalau pada

skala Likert terdapat interval 1,2,3,4,5 interval, dari kata “sangat setuju” sampai “sangat tidak

setuju”, maka dalam skala Gutmann hanya ada dua interval yaitu “setuju atau tidak setuju”.

Penelitian menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang

tegas terhadap suatu permasalahan yang di tanyakan.

Contoh :Apakah anda setuju dengan kenaikan harga BBM ?

a. Setuju                      b. tidak setuju

3. Skala Thurstone

Skala Thurstone adalah skala yang disusun dengan memilih butir yang berbentuk

skala interval. Setiap butir memiliki kunci skor dan jika diurut, kunci skor menghasilkan nilai

yang berjarak sama. Skala Thurstone dibuat dalam bentuk sejumlah (40-50) pernyataan yang

relevan dengan variable yang hendak diukur kemudian sejumlah ahli (20-40) orang menilai

relevansi pernyataan itu dengan konten atau konstruk yang hendak diukur.

Adapun contoh skala penilaian model Thurstone adalah seperti gambar di bawah ini.

Nilai 1 pada skala di atas menyatakan sangat tidak relevan, sedangkan nilai 11 menyatakan sangat relevan.

Contoh : minat siswa terhadap pelajaran Ekonomi,

No. PernyataanJawaban

7 6 5 4 3 2 11 Saya senang belajar Ekonomi2 Pelajaran Ekonomi bermanfaat3 Saya berusaha hadir tiap pelajaran Ekonomi4 Saya berusahan memiliki buku pelajaran Ekonomi

4. Semantik Diferensial

17

Page 18: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

Skala diferensial yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan

ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di mana jawaban yang

sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negative terletak

dibagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala

semantic differential adalah data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk

mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang.

Contoh : Penggunaan skala Semantik Diferensial mengenai gaya kepemimpinan kepala sekolah.

Demokrasi 7 6 5 4 3 2 1 OtoriterBertanggung Jawab 7 6 5 4 3 2 1 Tidak Bertanggung Jawab

Memberi Kepercayaan 7 6 5 4 3 2 1 MendominasiMenghargai Bawahan 7 6 5 4 3 2 1 Tidak Menghargai Bawahan

Keputusan Diambil Bersama 7 6 5 4 3 2 1 Keputusan Diambil Sendiri

5. Penilaian (Rating Scale)

Data-data skala yang diperoleh melalui tiga macam skala yang dikemukakan di atas

adalah data kualitatif yang dikuantitatifkan. Berbeda dengan rating scale, data yang diperoleh

adalah data kuantitatif (angka) yang kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Seperti

halnya skala lainnya, dalam rating scale responden akan memilih salah satu jawaban

kuantitatif yang telah disediakan. Rating scale lebih fleksibel, tidak saja untuk mengukur

sikap tetapi dapat juga digunakan untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena

lingkungan, seperti skala untuk mengukur status sosial, ekonomi, pengetahuan, kemampuan,

dan lain-lain. Dalam rating scale, yang paling penting adalah kemampuan menterjemahkan

alternative jawaban yang dipilih responden.

Contoh :Kenyamanan ruang tunggu RSU Kartini :5          4          3          2          1Kebersihan ruang parkir RSU Kartini :5          4          3          2          1

F. Tujuan Penilaian Sikap

18

Page 19: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

Untuk  mendapat  umpan  balik  (feedback) baik  bagi  guru  maupun  siswa sebagai

dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan program perbaikan bagi

anak didiknya.

Untuk mengetahui tingkat perubahan tingkah laku anak didik yang dicapai antara lain

diperlukan sebagai bahan bagi perbaikan tingkah laku anak didik, pemberian laporan kepada

orang tua dan penentuan lulus tidaknya anak didik. Untuk menempatkan anak didik dalam

situasi belajar mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat pencapaian dan kemampuan serta

karakteristik anak didik.

Pentingnya Penilaian Sikap :

Secara umum, semua mata pelajaran memiliki tiga domain tujuan. Tiga domain tujuan

itu adalah: penigkatan kemampuan kognitif; peningkatan kemampuan afektif; dan

peningkatan keterampilan berhubungan dengan berbagai pokok bahasan yang ada dalam

suatu mata pelajaran. Namun demikian, selama ini penekanan yang sangat menonjol, baik

dalam proses pembelajaran maupun dalam pelaksanaan penilaiannya adalah dalam domain

kognitif. Domain afektif dan psikomor agak terabaikan.Dampak yang terjadi, seperti yang

menjadi sorotan masyarakat akhir-akhir ini, lembaga-lembaga pendidikan menghasilkan

lulusan yang kurang memiliki sikap positif yang sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dan

kurang terampil untuk menjalani kehidupan dalam masyarakat lingkungannya.Oleh karena

itu, kondisi ini perlu diperbaiki. Domain kognitif, afektif dan konatif atau psikomotor perlu

mendapat penekanan yang seimbang dalam proses pembelajaran dan penilaian. Dengan

demikian, penilaian sikap perlu dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, dan hasil penilaiannya

perlu ditindak lanjuti.

G. Manfaat Penilaian Sikap

1. Penilaian Sikap sebagai instrumen atau alat untuk mencapai tujuan (instrumental

function).Seseorang mengambil Penilaian Sikap tertentu terhadap objek atas dasar

pemikiran sampai sejauh mana objek Penilaian Sikap tersebut dapat digunakan sebagai

alat atau instrumen untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Kalau objek itu

mendukung dalam pencapaian tujuan, maka orang akan mempunyai Penilaian Sikap yang

positif terhadap objek yang bersangkutan, demikian pula sebaliknya. Fungsi ini juga

sering disebut sebagai fungsi penyesuaian (adjustment), karena dengan mengambil

19

Page 20: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

Penilaian Sikap tertentu seseorang akan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan

lingkungannya.

2. Penilaian Sikap sebagai fungsi pengetahuan. Ini berarti bahwa bagaimana Penilaian Sikap

seseorang terhadap sesuatu objek akan mencerminkan keadaan pengetahuan dari orang

tersebut. Apabila pengetahuan seseorang mengenai sesuatu belum konsisten maka hal itu

akan berpengaruh pada Penilaian Sikap orang itu terhadap objek tersebut. Siswa

mempunyai Penilaian Sikap positif terhadap suatu objek yang bernilai dalam

pandangannya, dan ia akan berPenilaian Sikap negatif terhadap objek yang dianggapnya

tidak bernilai dan atau juga merugikan. Penilaian Sikap ini kemudian mendasari dan

mendorong ke arah sejumlah perbuatan yang satu sama lainnya berhubungan. Hal yang

menjadi objek Penilaian Sikap dapat bermacam-macam. Sekalipun demikian, orang

hanya dapat mempunyai Penilaian Sikap terhadap hal-hal yang diketahuinya. Jadi harus

ada sekedar informasi pada seseorang untuk dapat Memberikan Penilaian Sikap terhadap

suatu objek. Informasi merupakan kondisi pertama untuk suatu Penilaian Sikap. Dari

informasi yang didapatkan itu akan menimbulkan berbagai macam perasaan positif atau

negatif terhadap suatu objek.

H. Kelebihan Dan Kekurangan Penilaian Sikap

Sebagai suatu paradigma baru, penilaian sikap memiliki keunggulan-keunggulan

dalam pelaksanaannya pada waktu proses belajar mengajar berlangsung.

Adapun keunggulan dalam penilaian sikap antara lain:

Menumbuhkan rasa percaya diri, karena peserta didik diminta untukmenilai

dirinya sendiri.

Peserta didik dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dirinya sendiri,karena

metode ini merupakan metode untuk introspeksi diri.

Peserta didik dapat termotivasi untuk berbuat jujur dan objektif dalammenyikapi

suatu hal.

Termotivasi untuk selalu berbuat baik kepada siapapun, misalnya berkatajujur,

tidak sombong, pemaaf, tidak berzina serta memelihara amanah danjanji.

Disamping keunggulan-keunggulannya penilaian sikap juga memiliki kekurangan yaitu:

Sulit merumuskan instrumennya.

Didalam pelaksanaannya rentan terhadapsubyektifitas guru.

20

Page 21: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

Memerlukan waktu yang panjang.

I. CONTOH INSTRUMEN BESERTA RUBRIK PENILAIAN

a. ObservasiPEDOMAN OBSERVASI SIKAP SPIRITUAL

Petunjuk :

Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan

2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan

1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik : ………………….

Kelas : ………………….

Tanggal Pengamatan : …………………..

Materi Pokok : …………………..

No Aspek PengamatanSkor

1 2 3 4

1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan

3Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi

4Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan

5Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan

Jumlah Skor

PETUNJUK PENSKORAN :

21

Page 22: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Contoh :

Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :

Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah :

Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00

Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33

Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33

Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33

22

Page 23: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

PEDOMAN OBSERVASI SIKAP JUJUR

Petunjuk :

Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kejujuran. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap jujur yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan

2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan

1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik : ………………….

Kelas : ………………….

Tanggal Pengamatan : …………………..

Materi Pokok : …………………..

No Aspek PengamatanSkor

1 2 3 4

1 Tidak nyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan/tugas

2 Tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap tugas

3 Mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu apa adanya

4 Melaporkan data atau informasi apa adanya

5 Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki

Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran :

Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual

23

Page 24: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

PEDOMAN OBSERVASI SIKAP DISIPLIN

Petunjuk :

Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kedisiplinan. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :

Ya = apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan

Tidak = apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan.

Nama Peserta Didik : ………………….

Kelas : ………………….

Tanggal Pengamatan : …………………..

Materi Pokok : …………………..

No Sikap yang diamatiMelakuka

nYa Tidak

1 Masuk kelas tepat waktu2 Mengumpulkan tugas tepat waktu3 Memakai seragam sesuai tata tertib4 Mengerjakan tugas yang diberikan5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran6 Mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang

ditetapkan7 Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran8 Membawa buku teks mata pelajaran

Jumlah

Petunjuk Penskoran :

Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Contoh :

Jawaban YA sebanyak 6, maka diperoleh skor 6, dan skor tertinggi 8 maka skor akhir adalah :

24

Page 25: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

Peserta didik memperoleh nilai dapat menggunakan seperti dalam pedoman observasi sikap spritual.

PEDOMAN OBSERVASI SIKAP TANGGUNG JAWAB

Petunjuk :

Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam tanggung jawab. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan

2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan

1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik : ………………….

Kelas : ………………….

Tanggal Pengamatan : …………………..

Materi Pokok : …………………..

No Aspek PengamatanSkor

1 2 3 4

1 Melaksanakan tugas individu dengan baik

2 Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan

3 Tidak menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat

4 Mengembalikan barang yang dipinjam

5 Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan

Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran

Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual

25

Page 26: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

PEDOMAN OBSERVASI SIKAP TOLERANSI

Petunjuk :

Lembaran ini diisi oleh guru/teman untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam toleransi. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap toleransi yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan

2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan

1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik : ………………….

Kelas : ………………….

Tanggal Pengamatan : …………………..

Materi Pokok : …………………..

No Aspek PengamatanSkor

1 2 3 4

1 Menghormati pendapat teman

2 Menghormati teman yang berbeda suku, agama, ras, budaya, dan gender

3 Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya

4 Menerima kekurangan orang lain

5 Mememaafkan kesalahan orang lain

Jumlah Skor

Petunjuk penskoran

Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual

26

Page 27: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

PEDOMAN OBSERVASI SIKAP GOTONG ROYONG

Petunjuk :

Lembaran ini diisi oleh guru/teman untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam gotong royong. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap gotong royong yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan

2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan

1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik : ………………….

Kelas : ………………….

Tanggal Pengamatan : …………………..

Materi Pokok : …………………..

No Aspek PengamatanSkor

1 2 3 4

1 Aktif dalam kerja kelompok

2 Suka menolong teman/orang lain

3 Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan

4 Rela berkorban untuk orang lain

Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran

Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual

27

Page 28: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

PEDOMAN OBSERVASI SIKAP SANTUN

Petunjuk :

Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kesantunan. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap santun yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan

2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan

1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik : ………………….

Kelas : ………………….

Tanggal Pengamatan : …………………..

Materi Pokok : …………………..

No Aspek PengamatanSkor

1 2 3 4

1 Menghormati orang yang lebih tua

2 Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain

3 Menggunakan bahasa santun saat menyampaikan pendapat

4 Menggunakan bahasa santun saat mengkritik pendapat teman

5 Bersikap 3S (salam, senyum, sapa) saat bertemu orang lain

Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran

Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual

28

Page 29: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

PEDOMAN OBSERVASI SIKAP PERCAYA DIRI

Petunjuk :

Lembaran ini diisi oleh guru/teman untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam percaya diri. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap percaya diri yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan

2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan

1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik : ………………….

Kelas : ………………….

Tanggal Pengamatan : …………………..

Materi Pokok : …………………..

No Aspek PengamatanSkor

1 2 3 4

1 Berani presentasi di depan kelas

2 Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan

3 Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu

4 Mampu membuat keputusan dengan cepat

5 Tidak mudah putus asa/pantang menyerah

Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran

Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual

29

Page 30: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

Contoh lain instrumen penilaian adalah :

Lembar Pengamatan Sikap

Kelas : ……………………….

Hari, tanggal : ……………………….

Materi Pokok/Tema : ……………………….

NoNama Peserta Didik

Sikap

Keterangan

Juju

r

Dis

ipli

n

Tan

ggun

g Ja

wab

Tol

eran

si

Got

ong

Roy

ong

San

tun

Per

caya

Idr

is

Keterangan Penskoran :

4 = apabila selalu konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap

3 = apabila sering konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap dan

kadang-kadang tidak sesuai aspek sikap

2 = apabila kadang-kadang konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap dan sering tidak sesuai aspek sikap

1 = apabila tidak pernah konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap

30

Page 31: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

J. PELAKSANAAN PENILAIAN

Pelaksanaan penilaian kompetensi sikap dilakukan oleh pendidik setiap mata

pelajaran untuk dilaporkan kepada wali kelas yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai

laporan penilaian satuan pendidikan. Secara umum, pelaksanaan penilaian sikap sama dengan

penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan yaitu harus berlangsung dalam suasana

kondusif, tenang dan nyaman dengan menerapkan prinsip valid, objektif, adil, terpadu,

terbuka, menyeluruh, menggunakan acuan kriteria, dan akuntabel.

Tahap Pelaksanaan Penilaian kompetensi sikap adalah sebagai berikut:

a. Pada awal semester, pendidik menginformasikan tentang kompetensi sikap yang akan

dinilai yaitu sikap spiritual, jujur, disiplin, tanggungjawab, toleransi, gotong royong,

santun atau sopan, atau percaya diri.

b. Pendidik mengembangkan instrumen penilaian sesuai dengan mata pelajaran yang

diampunya, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan indikator kompetensi sikap yang

telah ditetapkan sebelumnya dalam RPP. Bentuk instrumen yang dikembangkan

disesuaikan dengan jenis aspek yang akan dinilai dengan demikian pendidik dapat

memilih salah satu dari empat bentuk instrumen yang direkmendasikan oleh

Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan yaitu

observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal

c. Pendidik memberi penjelasan tentang kriteria penilaian untuk setiap sikap yang akan

dinilai termasuk bentuk instrumen yang akan digunakannya.

d. Memeriksa dan mengolah hasil penilaian dengan mengacu pada pedoman penskoran dan

kriteria penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya.

e. Hasil penilaian diinformasikan kepada masing-masing peserta didik pada setiap akhir

pekan dengan tujuan untuk (a) mengetahui kemajuan hasil pengembangan sikapnya, (b)

mengetahui kompetensi sikap yang belum dan yang sudah dicapai sesuai kriteria yang

ditetapkan, (c) memotivasi peserta didik agar memperbaiki sikap yang masih rendah dan

berusaha mempertahankan sikap yang telah baik, dan (d) menjadi bagian refleksi bagi

pendidik untuk memperbaiki strategi pengembangan sikap peserta didik di masa yang

akan datang.

f. Tindak lanjut hasil penilaian sikap setiap minggu dijadikan dasar untuk melakukan proses

pembinaan dan pengembangan sikap yang disisipkan dalam mata pelajaran yang

31

Page 32: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

bersangkutan tanpa harus memperhatikan pencapaian kompetensi dasar terkait dari aspek

kompetensi sikap.

g. Pada akhir semester, setiap skor penilaian harian selama satu semester dibuat grafik

perkembangannya dan nilai akhir ditetapkan dari rata-rata nilai kompetensi sikap. Grafik

perkembangan digunakan sebagai bahan refleksi proses pembelajaran dan pembinaan

sikap. Rata-rata nilai kompetensi sikap diserahkan kepada wali kelas oleh masing-masing

pendidik pengampu mata pelajaran sebagai nilai raport

 

K. Pengolahan Penilaian

Data penilaian sikap bersumber dari hasil penilaian melalui teknik observasi,

penilaian diri, penilaian antarpeserta didik, dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk

observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala

penilaian (rating scale) yang disertai rubrik. Sedangkan pada jurnal berupa catatan

pendidik.

Pada akhir semester, guru mata pelajaran dan wali kelas berkewajiban melaporkan

hasil penilaian sikap, baik sikap spiritual dan sikap sosial secara integratif. Laporan

penilaian sikap dalam bentuk nilai kualitatif dan deskripsi dari sikap peserta didik untuk

mata pelajaran yang bersangkutan dan antarmata pelajaran. Nilai kualitatif

menggambarkan posisi relatif peserta didik terhadap kriteria yang ditentukan. Kriteria

penilaian kualitatif dikategorikan menjadi 4 kategori yaitu :

a. sangat baik (SB)

b. baik (B),

c. cukup (C),

d. kurang (K).

Sedangkan deskripsi memuat uraian secara naratif pencapaian kompetensi sikap

sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar setiap mata pelajaran . Deskripsi

sikap pada setiap mata pelajaran menguraikan kelebihan sikap peserta didik, dan sikap

yang masih perlu ditingkatkan. Contoh uraian deskripsi sikap dalam mata pelajaran

antara lain :

Menunjukkan sikap yang baik dalam kejujuran, disiplin, perlu ditingkatkan sikap

percaya diri

Menunjukkan sikap yang baik dalam kejujuran, disiplin, dan percaya diri

32

Page 33: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

Sedangkan deskripsi sikap antarmata pelajaran menjadi tanggung jawab wali kelas

melalui analisis nilai sikap setiap mata pelajaran dan proses diskusi secara periodik

dengan guru mata pelajaran. Deskripsi sikap antarmata pelajaran menguraikan kelebihan

sikap peserta didik, dan sikap yang masih perlu ditingkatkan apabila ada secara

keseluruhan, serta rekomendasi untuk peningkatan. Contoh uraian deskripsi sikap

antarmata pelajaran antara lain :

Menunjukkan sikap yang baik dalam kejujuran, disiplin, toleransi, gotong royong,

santun, dan percaya diri. Perlu ditingkatkan sikap tanggung jawab, melalui

pembiasaan penugasan mandiri di rumah.

Menunjukkan sikap yang baik dalam kejujuran, disiplin, tanggung jawab,

toleransi, gotong royong, santun, dan percaya diri

Pelaksanaan penilaian sikap menggunakan berbagai teknik dan bentuk penilaian yang

bervariasi dan berkelanjutan agar menghasilkan penilaian otentik secara utuh. Nilai sikap

diperoleh melalui proses pengolhan nilai sikap. Beberapa hal yang perlu diperhatikan

dalam pengolahan nilai antara lain :

a. Pengolahan nilai sikap dilakukan pada akhir kompetensi dasar dan akhir semester.

b. Pengolahan nilai berdasarkan sikap yang diharapkan sesuai tuntutan kompetensi

dasar.

c. Pengolahan nilai ini bersumber pada nilai yang diperoleh melalui berbagai teknik

penilaian .

d. Menentukan pembobotan yang berbeda untuk setiap teknik penilaian apabila

diperlukan, dengan mengutamakan teknik observasi memiliki bobot lebih besar.

e. Pengolahan nilai akhir semester bersumber pada semua nilai sikap sesuai

kompetensi dasar semester bersangkutan.

Konversi nilai sikap sesuai dengan Permendikbud No. 81 A Tahun 2013 :

PredikatNilai Kompetensi

Pengetahuan Keterampilan Sikap A 4 4

SB A - 3.66 3.66 B + 3.33 3.33

B B 3 3 B - 2.66 2.66 C + 2.33 2.33

C C 2 2 C - 1.66 1.66 D + 1.33 1.33 D

33

Page 34: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

D 1 1

Contoh Pengolahan Nilai Sikap

L. Pengolahan Nilai Sikap Mata Pelajaran

1) Nilai Sikap

Suatu penilaian sikap peduli menghasilkan skor 3,6 dengan teknik penilaian

antarpeserta didik, dan skor 2,8 dengan observasi guru. Apabila bobot penilaian

antarpeserta didik adalah 1, sedangkan observasi 2, maka perolehan skor akhir

adalah :

Karena skor akhir adalah 3,07 maka nilainya adalah Baik (B).

2) Deskripsi Sikap:

Deskripsi sikap dirumuskan berdasarkan akumulasi capaian sikap selama

pembelajaran sejumlah kompetensi dasar (KD) pada semester berjalan. Rumusan

deskripsi sikap berdasarkan kecenderungan perolehan capaian nilai. Contoh

sebagai berikut :

Menunjukkan sikap jujur, iman dan taqwa, dan tanggung yang sangat baik

, perlu ditingkatkan sikap disiplin.

Sikap sudah sangat baik, namun sikap disiplin masih perlu ditingkatkan.

Contoh pengolahan nilai :

Sikap

Mata Pelajaran

Rata-Rata

Nilai Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Jujur 3.2 2.4 3.7 3.5 3 2.78 2.5 2.33 3.4 3.1 2.9 Baik

Disiplin 3.4 3.2 3.1 3.5 3.4 3.4 3.0 3.5 2.9 3.0 3.24 Baik

Kerjasama 1.7 2.9 2.3 2.4 3.5 1.4 3.5 1.5 3.6 2.1 2.5 Baik

M.Pengolahan Nilai Sikap Antarmata pelajaran

34

Page 35: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

1) Penilaian dilakukan oleh seluruh guru mata pelajaran dan dikoordinasi oleh wali

kelas.

2) Proses penilaian dilakukan melalaui analisis sikap setiap mata pelajaran dan

disampaikan dalam diskusi antar guru.

3) Diskusi bisa dilakukan secara periodik, berkesinambungan, melalui konfrensi,

maupun melalui rapat penilaian untuk kenaikan kelas

4) Deskripsi sikap antarmata pelajaran bersumber pada nilai kualitatif dan deskripsi

setiap mata pelajaran. Guru mata pelajaran menyerahkan skor akhir, nilai

kualitatif, dan deskripsi sikap pada wali kelas.

5) Contoh pengolahan nilai sikap antarmata pelajaran :

Peserta didik memperoleh nilai sebagai berikut :

No

Nam

a S

isw

a Mata Pelajaran Rata-rata

Skor

Antarmata

pelajaran

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 ,,,,,,, 3.66 3.33 3 3.33 2.66 3.33 3 3.33 3 2.66 3.13

Deskripsi nilai sikap :

Menunjukkan sikap yang baik dalam kejujuran, disiplin, tanggung jawab,

toleransi, gotong royong, santun, dan percaya diri

N. Manajemen Hasil Penilaian Sikap

a. Pelaporan penilaian sikap oleh guru dilakukan secara berkala kepada peserta didik,

orang tua, dan satuan pendidikan.

b. Pelaporan kepada peserta didik dilakukan selekas mungkin setelah proses penilaian

selesai. Seperti hasil observasi, penilaian diri, penilaian antarpeserta didik, dan jurnal.

Pelaporan kepada orang tua peserta didik dapat dilakukan melalui peserta didik, dan

orang tua menandatangani hasil penilaian tersebut.

c. Pelaporan kepada orang tua peserta didik dapat dilakukan secara berkala setiap

tengah semester dan akhir semester. Bentuk laporan ini berupa laporan hasil

penilaian tengah semester dan buku rapor.

d. Sesuai prinsip akuntabilitas maka pendidik wajib melakukan dokumentasi proses

35

Page 36: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

penilaian secara sistematis, teliti, dan rapi. Dokumentasi proses penilaian dapat

berupa :

1) Portofolio yang merupakan kumpulan hasil penilaian peserta didik

2) Soft file data penilaian memanfaatkan TIK.

3) Buku nilai secara terintegrasi antara kompetensi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan

e. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui

kemajuan dan kesulitan belajar, dikembalikan kepada peserta didik disertai balikan

(feedback) berupa komentar yang mendidik (penguatan) yang dilaporkan kepada

pihak terkait dan dimanfaatkan untuk perbaikan pembelajaran.

f. Program remedial dan pengayaan dilaksanakan sebagai tindak lanjut analisis hasil

penilaian . Namun bentuk dan layanan kedua program ini berbeda dengan pencapaian

kompetensi pengetahuan dan keterampilan. Bentuk layanan remedial dapat dilakukan

melalui kegiatan bimbingan konseling, pembiasaan terprogram, maupun cara yang

lain. Kegiatan layanan ini dapat melibatkan guru bimbingan konseling, wali kelas,

atau guru lain yang sesuai. Sedangkan program pengayaan dapat dilakukan dengan

bentuk tuturial sebaya seperti keteladanan, kerja kelompok, dan kelompok diskusi.

O. LEMBAR PENILAIAN MENGGUNKAN EXEL

36

Page 37: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

Nama Sekolah :Mata Pelajaran :Kelas/ Semester :Topik :Sub Topik :Pertemuan Ke :

Penyiapan sumber dan

Bahan

Penyusunan Desain

Proses penyelesaian

Soal

Hasil Akhir Penyelesaian

Soal

Kerapian dan Kelengkapan

Ketetapan Waktu

1 Amir 2 2 2 2 2 2 2 C2 Emir 1 2 3 4 4 4 3 B3 Muis 4 4 4 4 4 4 4 SB4 Munir 3 2 4 3 3 4 3.166667 B5 Endah 3 3 3 2 2 4 2.833333 C6 Rina 2 4 4 4 4 3 3.5 B7 Setia 4 4 4 4 4 4 4 SB

INSTRUMEN PENILAIAN PENGAMATAN SIKAPDALAM PROSES PEMBELAJARAN

(KERJA INDIVIDU)

Persiapan Pelaksanaan Pelaporan Nama Siswa No.

Kegiatan

Jumlah Nilai Akhir

Tahapan Deskripsi Kegiatan Kriteria Skor

Persiapan

Penyiapan sumber dan

bahan

Menuliskan 3 sumber belajar atau lebih 4Menuliskan 2 sumber belajar 3Menuliskan 1 sumber belajar 2Tidak menuliskan sumber belajar 1

Penyusunan Desain

Semua soal ditulis kriteria kesukarannya 4Sebagian besar soal ditulis kriteria kesukarannya 3Sebagian kecil soal ditulis kriteria kesukarannya 2Semua soal tidak ditulis kriteria kesukarannya 1

Pelaksanaan

Proses Penyelesaian Soal

Semua soal diselesaikan dengan proses yang benar 4Sebagian besar soal diselesaikan dengan proses yang benar

3

Sebagian kecil soal diselesaikan dengan proses yang benar

2

Semua soal tidak dikerjakan dengan proses yang benar 1

Hasil Akhir Penyelesaian Soal

Semua soal diselesaikan dengan hasil yang benar 4Sebagian besar soal diselesaikan dengan hasil yang benar

3

Sebagian kecil diselesaikan dengan hasil yang benar 2Semua soal tidak dikerjakan dengan hasil yang benar 1

Pelaporan Kerapian dan Kelengkapan

Semua soal dan penyelesaian ditulis dengan rapi 4

Sebagian besar soal dan penyelesaian ditulis dengan 3

37

Page 38: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

rapiSebagian kecil soal dan penyelesaian ditulis dengan rapi

2

Semua soal dan penyelesaian tidak ditulis dengan rapi 1

Ketepatan Waktu

Tugas dikumpulkan tepat waktu 4Tugas dikumpulkan tidak tepat waktu dengan memberikan alasan yang rasional/ logis

3

Tugas dikumpulkan tidak tepat waktu dengan memberikan alasan yang tidak rasional/ tidak logis

2

Tidak mengumpulkan tugas 1

38

Page 39: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

Nama Sekolah :Mata Pelajaran :Kelas/ Semester : Skor Kualifikasi 4 Selalu tampakTopik : 1,00 - 1,99 Kurang (K) 3 Sering tampak Sub Topik : 2,00 - 2,99 Cukup (C) 2 Mulai tampak Pertemuan Ke : 3,00 - 3,99 Baik (B) 1 Belum tampak

4 Sangat Baik (SB)

Interaksi Kerjasama Kesungguhan Menghargai dalam kelompok

Menghargai Kelompok Lain

1 LALA 4 3 3 3 3 3.2 B2 LULU 2 4 4 3 1 2.8 C

Keterangan Nilai

DAFTAR NILAI SISWA ASPEK SIKAP DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK NON TES BENTUK PENGAMATAN

Skor Aktivitas Siswa

Nama Siswa No. Jumlah Nilai Akhir

Kualifikasi Nilai Akhir :

Mata Pelajaran :Kelas/ Semester : Topik :Sub Topik :Pertemuan Ke :

Petunjuk Pengisian : Berikan angka 1 - 4 pada kolom yang sesuai dengan perilaku siswa dalam kerja kelomok selama proses pembelajaran berlangsung

Interaksi siswa dalam konteks pembelajaran kelompok

Kesungguhan dalam mengerjakan tugas kelompok

Kerja sama antarsiswa dalam belajar kelompok

Menghargai Pendapat teman dalam satu kelompok

Menghargai pendapat teman dalam kelompok lain

1 RIRI 1 2 3 4 4 2.80 C2 RORO 4 4 4 4 4 4.00 SB3 RURU 3 1 1 1 1 1.40 K4 RERE 2 2 2 2 2 2.00 C5 RARA 3 3 3 3 3 3.00 B6 RERI 3 2 3 2 3 2.60 C7 RURO 3 4 3 4 3 3.40 B8 RARO 4 4 3 3 3 3.40 B

Kualifikasi Nilai Akhir : Keterangan Nilai Skor Kualifikasi 4 Selalu tampak

1,00 - 1,99 Kurang (K) 3 Sering tampak 2,00 - 2,99 Cukup (C) 2 Mulai tampak 3,00 - 3,99 Baik (B) 1 Belum tampak

4 Sangat Baik (SB)

INSTRUMEN PENILAIAN PENGAMATAN SIKAPDALAM PROSES PEMBELAJARAN

(KERJA KELOMPOK)

Kualifikasi No. Nama Siswa

Aspek yang diobservasi

Nilai Akhir

Kelompok

39

Page 40: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpresepsi, berpikir. dan merasa dalam

menghadapi obyek, ide, situasi. atau nilai. Sikap bukan perilaku tetapi merupakan

kecenderungan berperilaku dengan cara tertentu terhadap obyek sikap. Obyek sikap dapat

berupa benda, orang, tempat, gagasan, situasi, atau kelompok. Disamping hal itu, sikap

mempunyai daya pendorong, sikap relatif lebih menetap, sikap mengandung aspek

evaluative,dan sikap timbul melalui pengalaman, tidak dibawa sejak lahir, sehingga sikap

dapat diperteguh atau diubah melalui proses belajar.

Penilaian Sikap mengandung tiga komponen: kognitif (konseptual), afektif

(emosional), konatif (perilaku atau action component).

Penilaian sikap sangat beguna sebagai penyuplai umpan  balik  (feedback) baik  bagi 

guru  maupun  siswa sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan

mengadakan program perbaikan bagi anak didiknya. Disamping itu, penilaian sikap juga

berguna untuk mengetahui tingkat perubahan tingkah laku anak didik yang dicapai antara lain

diperlukan sebagai bahan bagi perbaikan tingkah laku anak didik, pemberian laporan kepada

orang tua dan penentuan lulus tidaknya anak didik. Untuk menempatkan anak didik dalam

situasi belajar mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat pencapaian dan kemampuan serta

karakteristik anak didik.

B. Saran

Penilaian sikap terhadap siswa yang dilakukan oleh guru. Hendaklah juga menjadi

prioritas guru. Mengingat penilaian sikap ini juga memiliki porsi yang penting terutama

dalam kurikulum 2013 yang menenkankan pada pendidikan karakter. Karena keberhasilan

pendidika yang dilakukan oleh pendidik salah satunya dilihat dari adanya perubahan sikap

dari tidak tahu menjadi tahu, dari buruk menjadi baik, jadi pemalas menjadi rajin.

40

Page 41: Makalah Penilaian Sikap Kelompok 6

DAFTAR PUSTAKA

Arikanto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Budiwanto, Setyo & Muarifin. 2006. Evaluasi dalam Pembelajaran. Malang.

Elmupanemu. 2012. Evaluasi Skala Sikap. Dalam(

http://elmupanemu.wordpress.com/evaluasi/skala-sikap/) diakses pada tanggal 23

Agustus 2014 pukul 13.53 WIB.

Mahmud, Rifah. 2013. Evaluasi dan Penilaian Sikap. Dalam (

http://rifahmahmud.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/01/29/evaluasi-dan-penilaian-3-

penilaian-sikap/) dikses pada tanggal 23 Agustus 2014 pukul 13.34 WIB.

Sanjaya,Wina. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo.

Anonim. 2013. Cara Penilaian Sikap Attitude Siswa. dalam ( http://www.m-

edukasi.web.id/2013/08/cara-penilaian-sikap-attitude-siswa.html) diakses pada tanggal

23 Agustus 2014 pukul 14.07 WIB.

41